Rabu, 28 September 2011

Asing Tambah Volume, IHSG Naik 1,13%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Rabu (28/9) ditutup menguat 39,3 poin atau 1,13% ke 3.513,17. Volume perdagangan mencapai 5,07 miliar saham senilai Rp5,2 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 106 saham naik, 136 saham turun dan 72 saham stagnan. IHSG mengalami net foriegn buy sebesar Rp252,2 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp1,6 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,4 triliun.

Indeks JII naik 8,1 poin ke 482,66, indeks ISSI naik 1,3 poin ke 113,42 dan indeks LQ45 naik 9,35 poin ke 614,06. Penguatan tertinggi didukung sektor industri dasar naik 26,8 poin ke 1.122,26, sektor pertambangan naik 15,4 poin ke 2.505. Sedangkan sektor perkebunan mengalami penurunan terdalam hingga 22,47 poin ke 1.997,53.

Indeks sempat tertekan pada awal perdagangan. Namun terus menguat mempertahankan posisi di zona positif. Level terendah hari ini di 3.452,98 dan tertinggi di 3.531,89.

Bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng turun 0,6% ke 18.011, indeks Nikkei naikl 0,07% ke 8.615, indeks Shanghai naik 0,9% ke 2.392 dan indeks ASX naik 0,8% ke 4.039.

Sedangkan bursa Eropa turun seperti FTSE turun 0,3% ke 5.275, indeks DAX turun 0,7% ke 5.586 dan indeks CAC turun 0,8% ke 2.998.

Aksi Beli Selektif Dorong IHSG Menguat 39 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan dengan mencetak 39 poin. Perburuan saham-saham unggulan mendorong IHSG naik paling tinggi di Asia.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.890 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.000 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis poin 3,018 poin (0,08%) ke level 3.476,956. Indeks pun langsung bergerak labil, naik turun antara zona positif dan negatif.

Labilnya IHSG itu hanya terjadi di awal-awal perdagangan saja. Setelah mendarat di level terendah hari ini 3.452,980, IHSG langsung menanjak ke puncak levelnya di 3.531,889.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 48,984 poin (1,41%) ke level 3.522,922. Indeks melaju paling kencang di antara bursa regional.

Laju penguatan indeks sedikit terhambat memasuki perdagangan sesi II akibat aksi jual di saham-saham berbasis perkebunan. Namun, tekanan ini masih bisa ditangani indeks sehingga bertahan di zona hijau.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (28/9/2011), IHSG ditutup menguat 39,228 poin (1,12%) ke level 3.513,166. Sementara Indeks LQ 45 ditutup naik 9,821 poin (1,62%) ke level 614,531.

Tekanan jual melanda saham-saham berbasis perkebunan dan properti, namun koreksinya tidak mampu menyeret IHSG ke zona merah. Penguatan saham-saham berbasis aneka industri masih terlalu tinggi.

Arus dana asing mulai kembali ke lantai bursa secara perlahan. Transaksi investor asing terpantau melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 252,288 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 150.154 kali pada volume 5,076 miliar lembar saham senilai Rp 5,244 triliun. Sebanyak 105 saham naik, sisanya 136 saham turun, dan 72 saham stagnan.

Bursa-bursa di Eropa kembali melemah setelah sempat naik tinggi di perdagangan kemarin. Sentimen negatif ini membuat mayoritas bursa-bursa di Asia terkoreksi.

Bursa saham China melemah ke level terendahnya sejak Juli 2010. Pelemahan dipicu oleh kekhawatiran terhadap kebijakan pemerintah untuk meredam inflasi serta belum pulihnya perekonomian global.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 22,99 poin (0,95%) ke level 2.392,06.
  • Indeks Hang Seng turun 119,49 poin (0,66%) ke level 18.011,06.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 5,70 poin (0,07%) ke level 8.615,65.
  • Indeks Straits Times terkoreksi 28,63 poin (1,05%) ke level 2.697,28.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.650 ke Rp 62.200, United Tractor (UNTR) naik Rp 850 ke Rp 21.950, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 650 ke Rp 16.100, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 600 ke Rp 40.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 800 ke Rp 7.200, Asahimas (AMFG) turun Rp 550 ke Rp 7.650, Multibreeder (MBAI) turun Rp 400 ke Rp 15.400, dan Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 300 ke Rp 2.100.
(ang/qom)

Yunani Buat Kemajuan, Bursa Asia Menguat

Headline
INILAH.COM, Singapura – Sebagian besar saham Asia menguat, setelah Yunani membuat kemajuan dalam pertemuan untuk meminta tambahan bantuan internasional dan janji Jerman untuk mendukung.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4% menjadi 113,9 pada pukul 4:41 di Tokyo, setelah berayun antara keuntungan dan kerugian setidaknya 14 kali. Sekitar tiga saham naik untuk setiap dua yang jatuh. Indeks merosot 7,1% pekan lalu, terburuk hampir dalam tiga tahun, karena meningkatnya kekhawatiran bahwa ekonomi global sedang menuju resesi.

Penurunan indeks melaju ke tren bearish, setelah jatuh lebih dari 20% dari level tertinggi pada 2 Mei.

Koichi Kurose, kepala ekonom di Resona Bank Ltd, Tokyo mengatakan, tampaknya, Yunani akan mendapatkan dukungan, "Para pembuat kebijakan telah didorong untuk bertindak karena situasi Eropa yang sudah sangat buruk. Hal itu sedikit mengangkat saham, tetapi jika kemajuan nyata tidak terjadi, kita bisa melihat pasar langsung turun lagi. " Demikian dikutip dari Bloomberg.

Standard Chartered Plc, pemberi pinjaman terbesar ketiga di Inggris dari nilai pasar, naik 2,2% di Hong Kong. Oki Electric Industry Co melonjak 9,2% di Tokyo, setelah kabar bahwa pembuat elektronik ini akan memposting keuntungan pertama dalam tujuh tahun.

Li & Fung Ltd, pemasok pakaian dan mainan terbesar dunia untuk pengecer termasuk Wal-Mart Stores Inc, jatuh 1,3% di Hong Kong, setelah laporan menunjukkan kepercayaan di kalangan konsumen AS mengalami stagnasi pada September mendekati level dua tahun rendah. [ast]

Rupiah bergerak menguat karena spekulasi intervensi BI

Rupiah bergerak menguat karena spekulasi intervensi BI
JAKARTA. Setelah sempat tertekan pada perdagangan pagi, rupiah mulai bergerak menguat di siang ini. Spekulasi bank sentral melakukan intervensi untuk menyokong mata uang telah menopang otot rupiah.

Hingga pukul 14.02 WIB, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) bertengger di 8.918, dari posisi kemarin di Rp 8.930 per dollar AS. Tadi pagi, mata uang Garuda ini bahkan sempat menyentuh Rp 9.000 per dollar AS, karena spekulasi asing akan melepas saham dan obligasi Indonesia.

Pekan lalu, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan, BI akan membeli obligasi dan mengintervensi pasar mata uang. "Ini adalah intervensi oleh bank sentral. BI masuk ke pasar untuk menjaga kestabilan rupiah," kata Mika Martumpal dari Commonwealth Bank, di Jakarta.

Sementara itu, Western Asset Management Co. menyebutkan, rupiah, yuan dan peso tidak terlalu rentan terhadap penguatan dollar AS. "Pergerakan ketiga mata uang itu lebih didorong permintaan domestik," ujar Legg Mason Inc., dalam siaran pers, hari ini.

Akhir September, Dana Keluar dari Bursa US$1,7 M

Akhir September, Dana Keluar dari Bursa US$1,7 M
INILAH.COM, Jakarta - Dana keluar dari pasar saham diperkirakan mencapai US$1,7 miliar sejak Agustus hingga menjelang akhir September 2011.

Hal itu disampaikan Head of Indonesia Research Citi Indonesia, Ferry Wong saat halal bi halal Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Rabu (28/9). "Dana keluar mencapai US$1,7 miliar dalam dua bulan terakhir sementara pasar obligasi yang keluar sekitar US$3,5 miliar," ujar Ferry.

Ferry mengatakan, saat ini kepanikan di pasar sudah mulai mereda. Bank Indonesia telah melakukan intervensi terhadap nilai tukar mata uang asing. Hal itu memberikan sentimen positif ke bursa saham.

"Bank sentral juga sudah menurunkan volatilitas di forex,bila forex stabil maka pasar modal dan uang akan kembali," kata Ferry.

Menurut Ferry, krisis ekonomi global yang terjadi sekarang tak seperti 2008 lalu. Hal ini didorong dari berbagai faktor antara lain tidak banyak pelaksanaan repo seperti 2008, bank sentral memiliki banyak amunisi untuk mengatasi outflow keluar.

Selain itu, hedge fund pun tetap aktif di pasar modal Indonesia, dan investor ritel lokal juga mengurangi utang. Untuk perekonomian Indonesia juga sebagian besar didorong oleh konsumsi domestik.

Adapun sentimen positif dalam waktu dekat yang akan diraih Indonesia antara lain peningkatan rating menjadi investment grade oleh lembaga pemeringkat, pengurangan subsidi di bidang energi, pemerintah akan menyelesaikan aturan pembebasan lahan, dan implementasi tax holiday.

"Meski begitu ada resiko utama yang harus diperhatikan dampak resesi global, penundanaan proyek infrastruktur," tegas Ferry. [hid]

Swasta harus Tolong Yunani, Bursa Eropa Mixed

Swasta harus Tolong Yunani, Bursa Eropa Mixed
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa bergerak mixed pada perdagangan Rabu (28/9) setelah kenaikan dua hari karena ekspektasi solusi krisis utang Eropa.

Indeks FTSE turun 0,2% ke 5.279, indeks DAX naik 0,03% ke 5.630 dan indeks CAC naik 0,02% ke 3.024. Inceks FTSEEurofirst 300 turun 0,2% setelah naik ke level tertinggi sejak Mei 2010 pada Selasa lalu, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Saat ini beberapa anggota Uni Eropa ingin kreditur swasta yang mengambil tanggung jawab lebih besar pada kepemilikan obligasi Yunani. Ini mengikuti persetujuan pajak properti kontroversial dari anggota parlemen Athena.

Pertemuan Kanselir Jerman Angle Merkel dan PM Yunani dan George papanreou di Berlin menghasilkan komitmen Jerman memberikan pinjaman international ke Yunani. Ini sesuai dengan kesepakatan 21 Juli lalu termasuk swap utang bagi pemegang obligasi.

Wow! Yen Naik Jadi Safe Haven Baru

Medium
INILAH.COM, Singapura - Nilai tukar yen Jepang menguat terhadap 16 mata uang mitranya dengan penurunan pesanan barang tahan lama AS dan ekonomi Prancis yang stagnan.

Yen telah mengalami penguatan terhadap euro sejak lima bulan lalu. Para eksportir Jepang berspekulasi untuk memulangkan pendapatan dari luar negeri mereka sebelum akhir kuartal ini.

"Tren saat ini masih mengalami keprihatikan terhadap perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian krisis utang Eropa sehingga mengarahkan yen sebagai safe haven. Eksportir Jepang mempercepat pembelian yen pada akhir kuartal ini," kaa Hitoshi Asaoka, analis senior di Mizuho Trust & Banking Co, seperti dikutip dari bloomberg.com.

Kurs yen naik 103,85 per euro di Tokyo siang ini dari 104,34 di New York kemarin. Jadi telah mengalami penguatan hingga 8,1% pada bulan ini. Mata uang Jepang ini juga naik 0,3% menjadi 76,55 per US$. Euro kehilangan 0,1% menjadi US$1.3588.

Data pemesanan barang tahan lama di AS turun 0,2% pada bulan Agustus. Sementara Kantor Statistik Prancis mengkonfirmasi PDB negara itu pada kuartal II tidak berubah dari periode sebelumnya. Ini sejalan dengan prediksi pada awal bulan lalu.

Meeting Tegang, Saham Eropa Bakal Dibuka Anjlok

Meeting Tegang, Saham Eropa Bakal Dibuka Anjlok
INILAH.COM, London - Saham Eropa Rabu (28/9) diperkirakan akan dibuka melemah tajam setelah menguat dua hari berturut-turut di tengah harapan solusi terhadap krisis utang dari zona euro.

Indeks Dow Jones Industrial naik 300 poin pada Selasa, sebuah laporan dari Financial Times (FT) menunjuk ke divisi pada perluasan Dana Stabilitas Keuangan Eropa dan mengikuti Wall Street yang berakhir naik sekitar 1 persen.

Laporan FT menunjukkan beberapa anggota zona euro menginginkan kreditor swasta mengambil kerugian lebih besar pada kepemilikan obligasi di Yunani. Ini mengikuti persetujuan kontroversial dari pajak properti oleh seorang anggota parlemen di Athena hasil pertemuan Angela Merkel dengan Perdana Menteri Yunani di Berlin.

Pada pertemuan itu Merkel menyatakan bahwa pemberi pinjaman internasional Yunani bisa membongkar kembali kesepakatan 21 Juli termasuk swap utang bagi pemegang obligasi. Setiap perubahan, menurut Kanselir, diputuskan oleh IMF, Uni Eropa dan Bank Sentral Eropa sebagai inspektur yang diperkirakan akan kembali di Athena pekan ini. "Kami harus menunggu dan melihat apa yang ... troika temukan dan apa yang akan diberitahukan ke kita (apakah) kita harus bernegosiasi atau tidak," kata Merkel dikutip Reuters.

Dalam sebuah wawancara dengan Dow Jones Newswires pada hari Selasa, Bill Rhodes, seorang mantan eksekutif Citigroup yang memainkan peran utama dalam restrukturisasi keuangan di Asia dan Amerika Latin selama 80-an dan 90-an mengatakan IMF harus mengambil peran yang jauh lebih tegas dalam krisis.

Bos IMF Christine Lagarde, dapat dalam pandangan Rhodes untuk menghindari kelumpuhan politik di Uni Eropa.

Reuters melaporkan bahwa bank Prancis Societe Generale telah menempat itu di unit berjangka, Newedge naik untuk dijual karena berusaha untuk de-risiko neraca. "Newedge benar-benar untuk dijual," ujar sumber kepada Reuters.

Pada pukul 09:00 CET Komisi Eropa, Presiden Jose-Manuel Barroso diperkirakan akan berpidato di Parlemen Eropa di mana ia diperkirakan akan mengungkap transaksi rencana pajak, sesuatu yang sangat ditentang oleh Inggris.

Sesi Dua, Cermati Saham Bank-Astra-Properti

INILAH.COM, Jakarta- Penguatan indeks siang ini akan berlanjut hingga penutupan. Saham-saham unggulan sektor perbankan, grup Astra dan properti menjadi pilihan sesi dua.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu memperkirakan, indeks saham domestik akan bertahan di zona hijau hingga penutupan sore nanti. “Indeks hari akan bergerak dalam kisaran support 3.485 dan 3.550 sebagai level resistance-nya. Resistance pekan ini di 3.590,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (28/9).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini dipicu apresiasi bursa regional Asia, menyusul penguatan bursa AS dan Eropa meskipun rata-ratanya di bawah 1%. Selain dukungan dari ekspektasi pasar atas European Central Bank (ECB) yang akan mengambil tindakan-tindakan penting untuk mengatasi kemelut di kawasan itu. “Meskipun, pasar saat ini belum tahu action-nya seperti apa,” ujarnya.

Indeks juga menguat karena faktor technical rebound. Terutama setelah indeks mengalami koreksi besar dalam waktu singkat, yakni sejak awal September 2011 dari 4.020 ke level 3.200-an. “Penurunan itulah yang memicu technical rebound,” ungkapnya.

Meski rebound, lanjut Irwan, kenaikan hari ini belum memberikan sinyal positif untuk pembalikan arah (reversal) menguat. Belum ada konfirmasi soal itu. “Saat ini, gerakan indeks lebih mencari posisi level resistance-nya. Resistance 3.590 merupakan level terendah pada Agustus,” ucapnya.

Jadi, pasar saat ini cenderung menguji kekuatan resistance itu seperti apa. Ia menduga, pada kisaran resistance 3.550-3.590, indeks akan mengalami profit taking. Tapi, jika indeks berhasil ditutup di atas 3.500 sudah bagus. Sebab, kenaikan bursa Asia di bawah 1%. “Tinggal menunggu Kamis (29/9) setelah melihat pergerakan bursa Eropa siang ini dan Wall Street nanti malam,” ucapnya.

Adapun sektor saham yang jadi penggerak utama indeks hari ini adalah perbankan, infrastruktur dan manufaktur. Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif saham-saham bluechip di sektor perbankan, grup Astra dan properti.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target harga masing-masing Rp9.000 dalam 12 bulan dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI) dengan target Rp5.000. Lalu, PT Astra Internasional (ASII), PT Alam Sutera Realty (ASRI) dan PT Lippo Cikarang (LPCK).

Bagi investor jangka pendek, Irwan menyarankan untuk wait and see dulu, karena level saat ini sudah tinggi sehingga rawan profit taking. Terutama mengingat rata-rata kenaikannya sudah 20%, bahkan di atas 30%. “Setelah melemah pun, jangan buru-buru beli. Pastikan level support-nya dan baru bisa masuk,” imbuhnya.

Ia menyarankan investor jangka panjang lebih mengacu pada valuasi, bukan fluktuasi harga hari ini. Alhasil, investor bisa langsung beli saham-saham tersebut hingga target harga tercapai. “Tapi, lebih baik, jika pembelian dilakukan setelah mengalami pelemahan kembali.” [ast]

Inilah Kurs Ideal Para Analis

Medium
INILAH.COM, Jakarta – Anjloknya nilai tukar rupiah sebagai imbas memburuknya situasi eksternal, telah membawa sejumlah kekhawatiran di kalangan pelaku pasar. Berapa kisaran ideal untuk mata uang Indonesia ini?

Pengamat valas Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, kurs ideal adalah bila rupiah tidak bergerak dalam rentang yang lebar. Hingga akhir tahun, ia memperkirakan mata uang ini akan bertengger di level 8.800-8.900 per dolar AS,”Namun, hari ini rupiah akan diperdagangkan di level 8.850-9.000 per dolar AS,” katanya.

Sementara pengamat valas Tony Prasetiantono memprediksi, rupiah akan segera menguat ke bawah level 9000. Namun, ia berharap, mata uang ini tidak menguat ke atas 8500. “Kisaran ideal untuk rupiah adalah di kisaran 8.500-8.700 per dolar AS,”ujarnya.

Adapun Lana Soelistianingsih dari Samuel Sekuritas mengatakan, BI masih akan menjaga stabilitas rupiah hingga akhir September. Hal ini didukung aset investasi Indonesia yang menarik, dengan spread imbal hasil SUN 10T dengan US T bond 10T yang melebar menjadi 552,5 bps. “Kami perkirakan rupiah akan bergerak di kisaran antara Rp8.800 -Rp9.100 per dolar AS,” katanya.

Nurul Eti menuturkan, rupiah bergerak dalam kisaran cukup lebar bulan ini, bahkan sempat melemah di atas 9000 per dolar AS. Hal ini mengindikasikan emerging market tidak kebal terhadap gejolak yang terjadi di pasar global, yakni krisis utang Eropa dan pelambatan ekonomi AS.

Isu Yunani terkait potensi gagal bayar masih menjadi isu dominan sentimen eksternal. Dana talangan yang sedianya dicairkan akhir September ini ditunda menjadi awal Oktober, karena Yunani belum dapat memenuhi target yang ditetapkan.“Isu eksternal ini tampaknya masih akan menganggu pasar domestik dan akan membuat gejolak di pasar keuangan hingga akhir September ini,” katanya.

Namun, fundamental domestik sebenarnya cukup kuat, dengan inflasi terkontrol dan pertumbuhan ekonomi terjaga. Hal ini dibuktikan dengan penguatan rupiah hingga ke level 8.500 per dolar AS.“Ini menunjukkan bahwa koreksi rupiah dipicu faktor eksternal,” imbuh Nurul.

Senada dengan Tony yang mengatakan, bahwa rupiah tertekan karena ketidak pastian penyelesaian utang di Eropa. “Namun , dengan adanya langkah bersama dari negara maju untuk meeredam krisis global berkepanjangan, sentimen negatif ini dapat ditekan,”ucapnya.

Sepanjang dua pekan terakhir, rupiah memang melemah cukup tajam akibat tekanan spekulan melalui transaksi non delivery forward (NDF). Mata uang ini sempat berada di level Rp9.350 per dolar AS, bahkan pada kurs NDF, rupiah sempat melesat ke Rp9.600.

Koreksi yang menyerang mata uang RI ini agak mereda, setelah Bank Indonesia melakukan intervensi. Seperti pekan lalu, dimana BI melakukan pembelian SUN senilai Rp1,7 triliun dari target indiaktif senilai Rp5 triliun. Saat ini, cadangan devisa Indonesia setara 7 bulan impor dan pembayaran utang LN, lebih baik ketimbang 2008 yang hanya cukup membiayai 4,7 bulan impor dan pembayaran utang LN

Pemerintah dan BI juga telah menyiapkan amunisi untuk krisis dengan 4 kebijakan, yaitu membeli kembali SUN dengan total dana senilai Rp3,2 triliun, meminta BUMN ikut membeli ketika harga turun dan menggunakan dana SILPA untuk mengatasi dampak krisis. Selain itu, BI juga melakukan pembelian SUN ketika mengintervensi valas.

Nurul Eti mengatakan, intervensi BI cukup membantu stabilitas rupiah, meski tekanan dari pasar NDF dan kanaikan Credit Default Swap (CDS) terus menjadi ancaman. “BI juga membeli obligasi negara dan memasok dolar ke pasar, sehingga gejolak agak teredam,” paparnya.

Sentimen positif lain berasal dari berhentinya tekanan jual asing. Selain oversubscriber lelang SUN yang menunjukkan tingginya minat investor terhadap SUN. Lihat saja tawaran yang masuk pada lelang kemarin mencapai Rp10,25 triliun, dua kali target yang dipasang pemerintah, yakni 5 triliun. Meskipun angka ini sebenarnya jauh lebih kecil dari tawaran dana pada lelang SUN sebelumnya, yang mencapai Rp20-25 triliun.

Dengan CDS Indonesia yang mencapai angka tertinggi, kepercayaan investor ternyata cukup bagus, karena mereka tidak mengejar yield yang terlalu tinggi. “Rasio yield atau harga terendah yang masuk, ternyata di bawah yield di pasar sekunder,”ungkapnya. [ast]

IHSG Melesat Paling Kencang di Regional

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 48 poin atas aksi beli selektif yang dilakukan investor lokal. Indeks melaju paling kencang di antara bursa regional.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka menguat tipis poin 3,018 poin (0,08%) ke level 3.476,956. Indeks pun langsung bergerak labil, naik turun antara zona positif dan negatif.

Labilnya IHSG itu hanya terjadi di awal-awal perdagangan saja. Setelah mendarat di level terendah hari ini 3.452,980, IHSG langsung menanjak ke puncak levelnya di 3.529,728.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (28/9/2011), IHSG menanjak 48,984 poin (1,41%) ke level 3.522,922. Sementara Indeks LQ 45 melonjak 11,590 poin (1,91%) ke level 616,300.

Saham-saham unggulan yang sudah murah kembali diincar investor. Hanya satu indeks sektoral yang melemah, yaitu sektor agribisnis dipicu anjloknya harga jual komoditas sawit.

Penguatan dipimpin sektor aneka industri dan infrastruktur yang menguat lebih dari dua persen. Aksi beli mendominasi perdagangan hari ini.

Investor lokal banyak melakukan akumulasi saham. Tak mau ketinggalan, investor asing juga kembali masuk ke lantai bursa, hingga siang ini telah melakukan beli bersih dengan nilai yang masih tipis.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 90.235 kali pada volume 2,846 miliar lembar saham senilai Rp 2,959 triliun. Sebanyak 134 saham naik, sisanya 80 saham turun, dan 69 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih bergerak variatif dengan pergerakan yang tipis. Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi yang paling kencang melaju di Asia.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 4,34 poin (0,18%) ke level 2.419,39.
  • Indeks Hang Seng melemah 163,24 poin (0,90%) ke level 17.967,31.
  • Indeks Nikkei 225 menguat tipis 2,68 poin (0,03%) ke level 8.612,63.
  • Indeks Straits Times turun 17,98 poin (0,66%) ke level 2.707,93.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.550 ke Rp 62.100, United Tractor (UNTR) naik Rp 700 ke Rp 21.800, Indocement (INTP) naik Rp 650 ke Rp 13.500, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 500 ke Rp 40.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 800 ke Rp 7.200. Asahimas (AMFG) turun Rp 600 ke Rp 7.600, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 400 ke Rp 29.700, dan Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 300 ke Rp 2.100.

(ang/qom)

Pengusaha muulai waspadai pelemahan rupiah

Pengusaha muulai waspadai pelemahan rupiah
JAKARTA. Para pengusaha mulai mewaspadai pergerakan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) belakangan ini. Pasalnya, bila mata uang rupiah terus melemah, tidak mustahil mereka harus melakukan penyesuaian, termasuk menaikkan harga untuk produk-produk yang kandungan impornya tinggi.

Jusak Kertowidjojo, Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional menuturkan, hingga saat ini, tingkat penurunan nilai mata uang rupiah tersebut masih wajar. "Rupiah hingga Rp 9.000 per dollar juga terjadi tahun 2010. Jadi tidak akan berdampak bagi beban biaya karena impor," tuturnya.

Tapi, ceritanya bakal berbeda jika rupiah terus longsor dalam. Vice President Director National Sales and Promotion PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Teddy Irawan mengatakan, harga jual produk impor utuh (CBU) akan naik bila rupiah melemah dalam jangka panjang. Namun Teddy tidak mau menyebut hingga nilai kurs berapa NMI akan mengambil keputusan untuk menaikkan harga.

Hal senada juga dikemukakan Direktur Keuangan Kalbe Farma Widjongtius. Menurut Vidjongtius, hingga kini pelemahan rupiah tersebut belum berpengaruh terhadap harga jual obat. Apalagi, "Pabrikan obat sudah impor bahan baku tiga empat bulan lalu, jadi beban produksi tidak terpengaruh," jelasnya.

Namun demikian, jikalau rupiah melemah lebih dari 4 bulan, mengerek harga obat adalah salah satu opsi. Maklum, 90% bahan baku obat berasal dari luar negeri.

"Kalau terjadi sekarang, perusahaan obat akan mengevaluasi harga obat pada akhir 2011," tuturnya. Opsi lainnya adalah efisiensi bahan baku dan tenaga kerja juga pemangkasan margin laba. Opsi ini diambil jika daya beli konsumen rendah sedangkan daya saing tinggi.

Mata uang rupiah memang melemah belakangan. Menurut Bloomberg, kurs rupiah yang 1 Agustus lalu mencapai Rp 8.464 per dollar AS, awal minggu ini merosot hingga Rp 9.125 per dollar AS.

Toh industri tekstil dan produk tekstil (TPT) justru menyambut baik pelemahan rupiah tersebut. Soalnya, menurut Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudajat, walaupun Indonesia harus mengimpor bahan baku, namun hasil produksi tekstil diekspor lagi sehingga tetap menguntungkan. Apalagi harga kapas tengah menurun, dari US$ 3,3 per kg di Maret lalu, sekarang menjadi US$ 2,8 per kg.

Menurut Ade, pelemahan rupiah justru bisa mengerem banjir impor garmen yang selama ini mengakibatkan pangsa pasar garmen lokal hanya 40%. "Jika dollar AS terus menguat, pangsa pasar akan berbalik, garmen lokal bisa menguasai 60%," ujarnya.

Sementara para pedagang elektronik berusaha menyiasati fluktuasi rupiah belakangan ini dengan manajemen stok. "Dengan membeli barang sewaktu nilai jual dollar turun. Begitu dollar naik barang dijual sehingga untung," kata Nandang Sudrajat, Marketing CIC Computer di Mangga Dua.

Bursa Asia menghijau karena sinyal penyelamatan Yunani

Bursa Asia menghijau karena sinyal penyelamatan Yunani
TOKYO. Mayoritas bursa saham Asia menghijau, pagi ini. Bursa regional melanjutkan reli hari kedua karena sentimen positif penyelamatan krisis utang Yunani. Indeks MSCI Asia Pasifik reli 0,3% ke 113,76 pada pukul 9.47 waktu Tokyo. Empat saham naik berbanding setiap satu saham yang melemah.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 naik 0,4, dan indeks Topix menguat 0,6%. Lalu, indeks Kospi maju 0,4% di Seoul, dan indeks S&P/ASX 200 reli 0,5% di Sydney.

Pasar saham regional menguat setelah Yunani membuat kemajuan dalam persyaratan untuk mendapat bailout internasional. Perdana Menteri Yunani George Papandreou mendapat dukungan dari parlemen untuk menerapkan pajak properti guna memenuhi target pengurangan defisit. Selain itu, Jerman berencana melanjutkan dukungan bagi negara tersebut.

Meski begitu, masih ada ketidakpastian di pasar, antara pesimis dan optimis. Investor optimis melihat para politisi yang masih berpeluang mengatasi situasi krisis untuk beberapa pekan ke depan. Tapi, sebagian khawatir terhadap keberhasilan dari tindakan untuk mengatasi krisis tersebut.

Kepala ekonom dari Resona Bank Ltd. Koichi Kurose menyebut, sepertinya lebih memungkinkan Yunani akan mendapatkan dukungan. Para pembuat kebijakan didorong untuk bertindak karena situasi Eropa yang sudah sangat buruk. "Itu menyebabkab saham sedikit terangkat. Tapi, jika tidak ada langkah nyata yang diambil, pasar akan langsung kembali turun," ujarnya hari ini, di Tokyo.

Bursa Hong Kong Dibuka Melemah

Headline
INILAH.COM, Los Angeles - Bursa Hong Kong melemah signifikan pada perdagangan Rabu (28/9) pagi, dengan saham-saham kelompok unggulan memimpin koreksi.

Indeks Hang Seng turun 1,1% menjadi 17.939,78, bergerak kembali di bawah level 18.000. Sementara indeks Hang Seng China Enterprises turun 0,8% di tengah kenaikan 0,6% untuk komposit Shanghai.

Saham Hang Lung Properties Ltd turun 2,8%, setelah analis Daiwa menurunkan target harga saham, sementara Sino Land Co kehilangan 3,3%.

Saham grup unggulan dengan paparan global juga terkoreksi, setelah menguat pada sesi sebelumnya, dengan Swire Pacific Ltd turun 2,6%, Citic Pacific Ltd dari 2,1%, dan Hutchison Whampoa Ltd kehilangan 2,5%. [ast]

Awasi Saham-saham Yang Sudah Menguat Tajam

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Selasa (28/9) ini diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah seiring koreksi yang terjadi di bursa regional dan aksi profit taking yang diperkirakan akan dilakukan oleh investor seiring semakin pendeknya horizon investasi perseroan menjadi short-term trading.

Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya hari ini menyatakan beberapa saham yang telah menguat signifikan pada perdagangan kemarin seperti ASII, PGAS, BMRI, BBRI dan beberapa saham grup Bakrie seperti ENRG, BUMI dan ELTY. Support indeks hari ini berada di level 3,425.

Bursa AS kembali ditutup menguat sekitar 1% meski sempat terkoreksi dari level intraday high-nya. Penguatan bursa AS masih dipicu oleh optimisme bahwa otoritas Uni Eropa berkomitmen untuk menghindarkan Yunani dari posisi default. Bursa Eropa kemarin menguat signifikan sekitar 5%. Penguatan bursa global semalam juga member sentimen positif pada bursa komoditas dengan harga minyak menguat 5,3% ke level US$84,4/barel diikuti oleh harga metal dunia seperti Nikel +5,3% dan Timah +7,2%.

Bursa Asia dibuka mixed pagi ini dengan kecenderungan melemah tipis memfaktorkan koreksi yang terjadi di akhir jam perdagangan bursa AS semalam dan bursa komoditas yang dibuka terkoreksi pagi ini. Harga minyak terkoreksi pagi ini sekitar 1,4% ke level US$83,3/barel. Sementara nilai tukar Rupiah bergerak relatif stabil di level Rp8.930/US$.

Saham BUMI Siap Kembali ke Level Pembelian Vallar

Saham BUMI Siap Kembali ke Level Pembelian Vallar
INILAH.COM, Jakarta - Laju saham BUMI, Rabu (28/9) diprediksi menguat seiring peluang kenaikan IHSG. Saham sejuta umat ini berpeluang kembali ke level pembelian Vallar Plc di level Rp2.350. Strong buy!

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, saham PT Bumi Resources (BUMI) berpotensi menguat hari ini, seiring peluang berlanjutnya penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) yang sudah membentuk support 3.415 dan resistance 3.565.

Menurutnya, indeks cenderung menguat di atas 100 poin Rabu (28/9) ini. Sebab, banyak sekali saham-saham murah di pasar saat ini. Begitu juga dengan BUMI. “BUMI sudah menciptakan support kuat di level Rp2.025 dan resistance Rp2.250,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (27/9).

Pada perdagangan Selasa (27/9) saham BUMI ditutup menguat Rp125 (6,25%) ke level Rp2.125 dari posisi sebelumnya Rp2.000. Harga intraday tertingginya mencapai Rp2.125 dan terendah Rp2.025. Volume transaksi mencapai Rp133,4 miliar senilai Rp278,5 miliar dan frekuensi 3.482 kali.

Karena itu, Willy menegaskan, yang menjadi masalah utama saat ini bukan di internal BUMI sendiri melaikan pada market global dan regional yang terbawa arus jual di bursa domestik. Menurutnya, semua analis juga bingung dengan keadaan ini. “Sebab, semua support berhasil ditembus ke bawah. Semua teori terabaikan dalam keadaan market tidak menentu,” timpal Willy.

Namun demikian, dia mengatakan, market tak perlu panik berlebihan. Berkaca pada 2008 memang IHSG turun secara drastis. Tapi, IHSG lebih dulu rebound dibandingkan negara-negara lain yang bermasalah. Sekarang, IHSG pun terdampak negatif karena faktor eksternal AS dan Eropa. “Karena itu, kalau IHSG melemah, akan rebound lebih galak lagi,” timpalnya. “Jadi, tetap ada harapan.”

Untuk BUMI sendiri, dalam jangka pendek Willy menargetkan harga sahamnya di level Rp2.350 yang merupakan level pembelian Vallar Plc atas saham sejuta umat ini. “Target harga untuk sementara di level itu yang bakal dicapai dalam waktu dekat,” ujarnya.

Hanya saja, target tidak bisa lebih dari angka itu karena kondisi market yang tidak menentu dengan kekacauan krisis utang di Eropa. Apalagi, jika pelemahan tajam indeks pekan lalu dan awal pekan ini kembali terulang dipicu oleh forced sell baik dari margin call dan marjin T-Plus.

Semua kondisi itu, sangat menentukan pergerakan saham BUMI. Tapi, saat ini market tampak sudah balik arah menguat. Bahkan, pasar juga bisa bangga IHSG bisa bertahan di atas 3.470. “Karena itu, saham BUMI pun berpeluang kembali menguat ke level Rp2.350,” ungkap Willy.

Apalagi, dari sisi grupnya, PT Bakrie & Brothers (BNBR) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada, 6 Oktober 2011. “Dari RUPS ini diharapkan ada kabar gembira sehingga menjadi sentimen positif bagi grup Barkrie termasuk BUMI,” ujarnya. Di sisi lain, BUMI mengagendakan RUPSLB pada 21 Oktober 2011. Sebelum tanggal ini, Willy menargetkan harga saham BUMI di level Rp2.350 per saham.

Sementara itu, lanjut dia, dari sisi laporan keungan saham sejuta umat ini mengalami dilema akibat kenaikan dolar AS atas rupiah. Di satu sisi, dengan kenaikan nilai tukar dolar, akan ada kenaikan nilai penjualan batu bara BUMI.

Tapi, di sisi yang lain, kenaikan dolar juga menunjukkan kenaikan utang BUMI. Sebab, utang emiten dalam dolar AS sangat besar. Karena itu, pasar tinggal menunggu RUPS emiten ini pada 21 Oktober 2011. “Tapi, secara keuangan, pasti ada kenaikan. Saya rekomendasikan strong buy dengan target Rp2.350 sebelum RUPS 21 Oktober 2011,” imbuhnya. [mdr]

Vallar Belum Alihkan Saham Berau ke Publik

Vallar Belum Alihkan Saham Berau ke Publik
INILAH.COM, Jakarta - Vallar Investments UK Limited (Vallar) wajib mengalihkan saham PT Berau Coal Energy Tbk (Berau) yang mewakili 4,7% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Berau paling lambat 15 Juni 2013.

Dalam keterbukaannya ke bEI disampaikan sampai saat ini Vallar sama sekali belum memindahkan saham Berau ke masyarakat (publik).

Pada 8 April 2011, Vallar telah menyelesaikan akuisisi sebanyak 26,17 miliar saham atau setara dengan 75% saham Berau. Pada 15 Juni 2011, Vallar telah menyelesaikan penawaran tender dengan melakukan pembayaran terhadap 3,39 miliar saham atau setara dengan 9,7% saham Berau. Setelah penyelesaian penawaran tender, Vallar sekarang memiliki 29,57 miliar saham Berau atau setara dengan 84,7% saham Berau.

Awal Sesi, Bursa Asia Menguat Moderat

Awal Sesi, Bursa Asia Menguat Moderat
INILAH.COM, Sydney - Pasar saham Asia menguat pada Rabu (28/9), karena beberapa kepedulian para pembuat kebijakan untuk bekerja mengakhiri krisis utang Eropa.

Indeks Nikkei Stock Average Jepang naik 0,4%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8%, dan di Australia, indeks S & P / ASX 200 naik 0,6%.

Saham naik di seluruh pasar dunia kemarin, setelah laporan menunjukkan bahwa pemerintah dan lembaga keuangan bekerja meningkatkan jumlah dana talangan bagi Eropa dan berencana merrekapitalisasi bank-bank yang dipilih.

Yunani juga melewati reformasi pajak properti, langkah besar target penghematan Athena untuk mengurangi tumpukan utang.

Namun, laporan Financial Times menjelang penutupan perdagangan AS menyatakan bahwa tetap ada keretakan yang mendalam antara para pemimpin di wilayah tersebut, dengan laporan kinerja menghalangi kenaikan bursa AS lebih lanjut.

Laporan itu mengatakan bahwa negara zona euro terpecah, antara ketentuan paket bailout kedua Yunani, dengan beberapa anggota dilaporkan mencari kreditor swasta untuk mengambil pinjaman lebih besar.

“Dengan pasar yang tersisa untuk perkembangan politik di Eropa pada khususnya, reli aset berisiko mungkin kehabisan tenaga," kata ahli strategi di Barclays Capital. Demikian dikutip dari Yahoo.com.

Saham finansial Jepang menguat, dengan Nomura Holdings Inc dan Daiwa Securities Group Inc naik masing-masing 2,9%.

Pemerintah Jepang dan Partai Demokrat Jepang mengatakan bahwa mereka akan menaikkan pajak sementara sebesar 9,2 triliun yen (US$ 120 juta), jumlah yang jauh lebih rendah daripada 11,2 triliun yen, hal yang sudah diekspektasikan pasar.

Sebagai bagian dari langkah itu, partai tersebut mengatakan akan menjual saham pemerintah di Japan Tobacco Inc, saham yang naik 7% di Tokyo.

Perusahaan energi juga menguat di Jepang, dengan harga acuan minyak mentah berjangka Nymex kembali ke US$ 83 per barel dalam perdagangan elektronik, mengindikasikan meredanya keprihatinan kejatuhan ekonomi global Eropa. JX Holdings Inc naik 4%, dan Inpex Corp melonjak 4,3%.

Perusahaan energi Australia juga naik, dengan Woodside Petroleum Ltd naik 2% dan Aurora Oil & Gas Ltd naik 2,7%. [ast]

Indosurya: IHSG berpotensi mengekor penguatan bursa Eropa dan AS

JAKARTA. Penguatan bursa Eropa dan Amerika Serikat diproyeksikan bisa kembali berpengaruh positif pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), hari ini.

Selain faktor global, Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menilai, dengan adanya kenaikan signifikan kemarin tidak dijadikan ajang profit taking bagi para spekulan.

Dia memprediksi, hari ini, IHSG akan berada pada support 3.255 - 3.365, dengan kisaran resistance di 3.535 - 3.597.

Reza bilang, secara teknikal, indeks kembali membentuk candle positif dan hampir membentuk white marubozu. Posisi candle masih di batas lower bolliner bands. Sementara, MACD mencoba berbalik arah (reversal) dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R dan Stochastic telah sedikit reversal dari area jenuh jual (oversold), namun masih berada di sekitar area tersebut.

"Optimisme penyelesaian krisis utang yang membawa bursa Eropa dan AS menghijau, diharapkan bisa berimbas positif pada IHSG," ujarnya.

Pasca reli tajam, harga minyak tumbang 1,3% hari ini

Pasca reli tajam, harga minyak tumbang 1,3% hari ini
MELBOURNE. Minyak melemah di New York, setelah kemarin mengalami reli terbesar dalam empat bulan terakhir. Harga emas hitam ini terkoreksi karena investor berspekulasi para pemimpin Eropa akan terpecah pendapat dalam rencana meredam krisis utang.

Minyak WTI untuk pengiriman November turun 1,3% ke US$ 83,38 per barel di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange, dan bergulir ke US$ 83,41 per barel pada pukul 8.56 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama naik 5,3% ke posisi US$ 84,45 per barel. Ini kenaikan terbesar sejak 9 Mei lalu.

Sementara, minyak Brent untuk penyelesaian November masih reli 3,1% ke US$ 107,14 per barel di bursa ICE Futures Europe, kemarin.

Harga minyak tergelincir setelah Financial Times melaporkan beberapa negara di kawasan Euro menuntut kreditor swasta menyerap kerugian (writedown) yang lebih besar dalam kepemilikan di obligasi Yunani. Sentimen tersebut dikhawatirkan mengancam perlambatan ekonomi dan permintaan bahan bakar. Data tahunan BP Plc menunjukkan, kontribusi Uni Eropa dalam permintaan minyak global mencapai 20% di tahun lalu.

Selain itu, koreksi harga minyak juga terjadi setelah American Petroleum Institute melaporkan stok bensin AS meningkat 4,6 juta barel per pekan lalu. Ini level tertinggi dalam lima minggu. Stok minyak mentah juga dilaporkan naik 568.000 barel.

Adapun, Departemen Energi baru akan merilis laporan, hari ini. Analis yang disurvei Bloomberg memprediksi akan terjadi kenaikan stok minyak sebesar 1 juta barel.

Reminder Cum Date Dividen TBLA, BUDI, HEXA, ITMG 28/09/2011

Berikut ini kami informasikan bahwa pada hari ini 28 September 2011 adalah Cum Date untuk pelaksanaan kegiatan Corporate Action sebagai berikut:

No.

Kode Efek

Nama Efek

Jenis Kegiatan

1.

TBLA

TUNAS BARU LAMPUNG Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 20.- per saham

2.

BUDI

BUDI ACID JAYA Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 8.- per saham

3.

HEXA

HEXINDO ADIPERKASA Tbk

Dividen Tunai Rasio USD 0.02055.- per saham

4.

ITMG

INDO TAMBANGRAYA MEGAH Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 1,168.- per saham

Meneropong IHSG dan Rupiah Hingga Akhir Tahun

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan IHSG dan rupiah masih akan terjadi hingga akhir September ini. Namun, koreksi mulai terjadi pada bulan berikutnya hingga tahun depan. Bagaimana prediksinya?

Yuganur Wijanarko dari HD Capital memperkirakan pada akhir September, IHSG akan melesat menuju level 3.700, sedangkan rupiah akan mencapai 8.950-8.750 per dolar AS. “Sebaiknya investor tidak lupa profit taking dan membeli dolar AS,”katanya dalam riset yang diterima INILAH.COM.

Menurutnya, saham-saham akan menutup price gap atas, seiring dengan bar market rally di IHSG untuk tutup buku akhir September ini, dengan potensi kenaikan maksimum hingga 3.700. “Setelah itu, memasuki Oktober koreksi akan kembali dimulai,”ujarnya.

Yuga pun memprediksikan pada akhir tahun ini, IHSG akan anjlok dan bercokol di level 2.700-2.500, dengan rupiah berada di level 9.700 per dolar AS. Pada 2008 lalu, IHSG turun dari level tertinggi 2846 ke level 2220 (22%) dalam waktu 4 bulan. Namun pada 2011 kali ini, IHSG akan turun dari level tertinggi 4.175 ke level terendah 3.230 (22%) hanya dalam waktu dua bulan saja.

“Momentum turun dalam time frame yang semakin kecil ini, dapat membuat target 2.700-2.500 yang diperkirakan tercapai Maret, akan teralisasi pada Desember,” katanya.

Untuk Maret atau April 2012, IHSG akan terpuruk lebih jauh ke level 1.700, long term trendline terakhir.Angka ini merupakan koreksi 60% dari 4.175, serupa dengan koreksi di 2008 yang berlangsung 10 bulan. “Namun kali ini akan cukup memakan waktu 5 bulan saja,” ucapnya .

Sementara Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Securities mengatakan, penguatan indeks akan berlangsung hingga akhir tahun. Namun, angkanya direvisi dari target sebelumnya menjadi 4.000 poin. “Banyak sentimen negatif yang beredar di pasar sehingga sulit mempertahankan target proyeksi 4.400,”katanya.

Sentimen positif yang mendukung penguatan indeks adalah fundamental ekonomi Indonesia yang masih kokoh serta kuatnya daya beli masyarakat. “Hal ini akan menjadi penopang kenaikan indeks hingga akhir tahun,” pungkasnya. [mdr]

IHSG Masih Simpan Potensi Penguatan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil mempertahankan rebound berkat dukungan penguatan tajam saham-saham unggulan. IHSG mencatat kenaikan terbesar kedua setelah bursa Korea pada perdagangan di Asia kemarin.

Pada perdagangan Selasa (27/9/2011), IHSG ditutup menguat hingga 157,801 poin (4,76%) ke level 3.473,938. Indeks LQ 45 juga menguat 30,557 poin (5,32%) ke level 604,710.

Potensi kenaikan IHSG masih ada meski investor masih dalam posisi kewaspadaan penuh menanti perkembangan dari Eropa. IHSG pada perdagangan Rabu (28/9/2011) diprediksi bergerak fluktuatif cenderung menguat.

Bursa Wall Street tadi malam kembali melanjutkan penguatannya dipicu sentimen positif upaya para pejabat Eropa untuk membuat lembaga penyelamatan krisis.

Pada perdagangan Selasa (28/9/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat hingga 146,83 poin (1,33%) ke level 11.190,69. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 12,43 poin (1,07%) ke level 1.175,38 dan Nasdaq menguat 30,14 poin (1,20%) ke level 2.546,83.

Namun bursa-bursa regional pagi ini flat setelah kemarin menguat cukup signifikan. Berikut pergerakan bursa regional pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 menguat tipis 2,03 poin (0,02%) ke level 8.607,92.
  • Indeks S&P/ASX menguat tipis 22 poin (0,55%) ke level 4.026,6.
  • Indeks KOSPI naik 10,71 poin (0,62%) ke level 1.746,42.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG rebound signifikan menyusul sentimen positif dari harapan akan penyelesaian utang di Eropa. Pergerakan bursa global memang masih dipengaruhi oleh berita krisis hutang Yunani, yang dengan cepat dapat mempengaruhi sentimen pasar. Meski kemarin menguat, akan tetapi kami melihat kenaikan masih belum didukung oleh volume dan nilai transaksi yang signifikan. Kami proyeksikan indeks hari ini masih akan bergerak volatile dengan kisaran support-resistance 3.390-3.501. Ditengah pasar yang fluktuatif, kami masih melihat peluang untuk trading jangka pendek pada saham bluechip.

eTrading Securities:
IHSG pada Selasa (27/9) ditutup menguat 157.8 point (+4.75%) ke level 3,473.94, kenaikan tertinggi kedua di bursa Asia setelah Kospi, mengikuti sentimen positif yang datang dari AS dan Eropa. Seluruh sektor tercatat mengalami kenaikan dengan total transaksi di bursa tercatat sebanyak 9.1 juta lot atau setara dengan Rp5.4 triliun.

Tercatat sebanyak 200 saham mengalami kenaikan, 23 saham mengalami penurunan, 32 saham tidak mengalami perubahan dan 151 saham tidak diperdagangkan sama sekali.Saham-saham yang menjadi penahan turunnya bursa hari ini a.l. ASII, BMRI, BBRI, PGAS dan BBCA sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. NISP, BTEL, BTPN, MTFN dan ROTI. Asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp25 milliar dengan saham-saham yang paling banyak di beli adalah BMRI, BBCA, PGAS, CPIN dan ADRO. Rupiah diperdagangkan menguat 60 point ke level Rp8,915 per US Dollar.

Secara teknikal, Pada perdagangan hari ini (28/9) IHSG diperkirakan akan melanjutkan kembali reboundnya untuk menguji garis Fibonacci Retracement 38,2% di 3525. Candlestick membentuk pola Bullish Marubozu yang mengindikasikan besarnya minat beli sementara indikator stochastic dan RSI sudah mulai bergerak reversal di area oversold. Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG masih berpotensi menguat dan akan bergerak pada range 3367-3556. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. PGAS, BORN, dan BJBR.

(qom/qom)

Inilah Menu Saham Pilihan Rabu (28/9)

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Rabu (28/9) diprediksi masih akan bergerak volatile dengan kisaran support-resistance 3.390-3.501.

"Di tengah pasar yang fluktuatif, kami masih melihat peluang untuk trading jangka pendek pada saham bluechip," kata analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono dalam catatannya kemarin.

IHSG kemarin ditutup menguat 157,8 poin atau 4,7% menjadi 3.473,94. Volume perdagangan mencapai 5,2 miliar saham senilai Rp5,7 triliun. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp42,2 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp1,7 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,6 triliun.

IHSG rebound signifikan menyusul sentimen positif dari harapan akan penyelesaian hutang di Eropa. Pergerakan bursa global memang masih dipengaruhi oleh berita krisis hutang Yunani, yang dengan cepat dapat mempengaruhi sentimen pasar. "Meski kemarin menguat, akan tetapi kami melihat kenaikan masih belum didukung oleh volume dan nilai transaksi yang signifikan," jelasnya.

Sementara analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko menyarankan beli untuk saham BBTN, ASII, BBRI dan BMRI. "Bila terjadi koreksi pasar kenaikan tajam yang berlebihan kemarin bisa dijadikan sebagai ajang trading jangka pendek di beberapa saham unggulan dalam pasar yang sangat volatile ini."

Saham BBTN disarankan beli dengan target harga di 1.240 dari penutupan kemarin di 1.170. Strategi masuk pertma di 1.125 dan kedua di 1.110 dengan cut loss di 1.080. Untuk saham ASII disarankan beli dengan target harga di 61.300 dari penutupan kemarin di 57.000. Strategi masuk pertama di 58.350 dan kedua di 57.000 dengan cut loss di 55.200.

Sementara saham BBRI disarankan beli dengan target harga di 5.950 dari penutupan kemarin di 5.750. Strategi masuk pertama di 5.450 dan kedua di 5.350 dengan cut loss di 5.200. Saham BMRI disarankan beli dengan target harga di 6.150 dari penutupan kemarin di 5.500. Strategi masuk pertama di 5.650 dan kedua di 5.500 dengan cut loss di 5.200.

Sinyal positif penyelamatan Yunani menghijaukan bursa Wall Street

Sinyal positif penyelamatan Yunani menghijaukan bursa Wall Street
NEW YORK. Sinyal positif penyelamatan Yunani menggiring penguatan di bursa Wall Street, hari ini. Pasar saham Amerika Serikat berhasil reli setelah Yunani melakukan kemajuan dalam persyaratan untuk mendapat bailout internasional. Sementara, Jerman berjanji melanjutkan dukungan bagi negara tersebut.

Indeks Standard & Poor’s 500 ditutup naik 1,1% ke level 1.175,38 pada pukul 4 sore waktu New York. Indeks ini sudah reli 4,1% dalam tiga hari terakhir. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) maju 146,83 poin, atau 1,3% ke posisi 11.190,69, hari ini. Semua sektor yang diperdagangkan di S&P 500 menghijau, yang dipimpin sektor komoditas dan industri.

Hari ini, saham-saham melaju meskipun indikator ekonomi AS menunjukkan indeks kepercayaan konsumen per September ini stagnan di dekat level terendah dalam dua tahun. Ini lantaran, kabar dari Eropa menjadi katalis yang kuat bagi pasar.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengungkapkan, Yunani siap memenuhi kondisi yang ditetapkan untuk mendapatkan bantuan internasional pada pertemuan berikutnya. Sementara itu, Perdana Menteri Yunani George Papandreou mendapat dukungan dari parlemen untuk menerapkan pajak properti. Kebijakan tersebut dilakukan untuk memenuhi target pengurangan defisit sebagai cara menghindari default utang.

Chief investment officer dari PNC Wealth Management James Dunigan menilai, pendapat yang menyebutkan Eropa perlu melakukan sesuatu untuk menghindari krisis sudah semakin kuat.

"Para pemimpin Eropa akhirnya mendapatkan keputusan. Ada baiknya tidak meremehkan antara tantangan politis dan keahlian teknis dalam penyelamatan Yunani," tukas Mohamed El-Erian dari Pacific Investment Management Co, dalam wawancara di Bloomberg Surveillance, hari ini.

Wall Street Terus Menguat oleh Harapan Positif dari Eropa

New York - Bursa Wall Street kembali melanjutkan penguatannya dipicu sentimen positif upaya para pejabat Eropa untuk membuat lembaga penyelamatan krisis.

Namun saham-saham gagal mempertahankan level tertingginya setelah sebuah laporan menyebutkan adanya keretakan dari kesepakatan awal yang sudah dicapai untuk penanganan krisis.

Suksesnya solusi penanganan krisis utang Eropa akan menghilangkan tekanan kekhawatiran pada perbankan tentang masalah pendanaan dan menghapuskan ancaman pada pertumbuhan ekonomi.

"Ini hebat bisa melihat beberapa langkah maju untuk resolusi. Mendukung perbankan dan berhubungan dengan isu fiskal regional benar-benar positif untuk saham-saham," ujar Malcolm Polley, presiden dan chief investment officer Stewart Capital Advisors seperti dikutip dari Reuters, Rabu (28/9/2011).

Para pemimpin Eropa telah mempertimbangkan sejumlah pendekatan guna memaksimalkan pendanaan bilout dan merekapitalisasi perbankan. Namun gangguan politik yang substansial masih membayangi kesepakatan itu. Financial Times melaporkan para pejabat Eropa terbelah mengenai jangka waktu bailout berikutnya untuk Yunani.

Pada perdagangan Selasa (28/9/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat hingga 146,83 poin (1,33%) ke level 11.190,69. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 12,43 poin (1,07%) ke level 1.175,38 dan Nasdaq menguat 30,14 poin (1,20%) ke level 2.546,83.

Volatilitas pasar masih tetap tinggi karena para pialang bereaksi terhadap headlines dna berupaya mencari panduan dari komitmen pemerintah dan institusi untuk mencegah gagal bayar Yunani.

"Jika tidak ada resolusi, maka akan menciptakan lubang permodalan yang bisa memberikan tekanan pada sistem finansial global dan membuat segala sesuatu memburuk disini," tambah Polley.

Saham-saham juga mendpatkan dorongan karena investor menyeimbangkan kembali portofolionya dalam beberapa hari terakhir kuartal ini. Lebarnya selisih kinerja antara saham-saham dan surat utang kemungkinan secara perlahan akan berbalik.

Perdagangan berjalan semarak dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 9,04 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebesar 8,47 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Jaga Rupiah, BI Beli Surat Utang Pemerintah Rp 230 Miliar

Gb
Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyerap Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp 230 miliar secara bilateral. Hal ini dilakukan bank sentral untuk menjaga kestabilan pasar SUN dan pasar valas.

"Lelang SUN tetap dilakukan oleh Kementerian Keuangan sesuai jadwal. Hari ini BI menyerap Rp 230 miliar SUN melalui bilateral," ungkap Juru Bicara BI Difi Johansyah kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (27/9/2011).

Menurut Difi, hari ini BI tidak menggelar lelang SUN dan hanya menyerap di pasar sekunder secara bilateral. "BI tetap bertekad untuk menjaga kestabilan pasar SUN dan pasar valas. Kali ini BI menyerap di pasar sekunder SUN melalui sistem bilateral," tambah Difi.

Pada Senin (26/9/2011) Bank sentral juga sempat membeli SUN secara bilateral dari pasar sekitar Rp 510 miliar. BI melakukan lelang kemarin dengan target Rp 4 triliun namun penawaran hanya mencapai Rp 1,4 triliun dan pemenang mencapai Rp 321 miliar.

Rupiah tercatat sedikit melemah di mana pada perdagangan Senin tercatat Rp 8.780 per dolar AS sedangkan hari ini rupiah tercatat berada di posisi Rp 9.070 per dolar AS.
(dru/dnl)