Rabu, 05 Oktober 2011

Asing Jual, IHSG Ditutup hanya Naik 0,7%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Rabu (5/10) naik 23,79 poin atau 0,73% ke 3.293,24. Volume perdagangan mencapai 3,6 miliar saham senilai Rp3,3 triliun.

Penguatan indeks didukung 159 saham naik, 71 saham turun dan 74 saham stagnan. Investor asing dalam posisi net foreign sell hingga Rp491,1 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,6 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,1 triliun.

Indeks JII turun 1,6 poin ke 454,13, indeks ISSI naiik 0,4 poin ke 107,07 dan indeks LQ45 naik 4,6 poin ke 574,09. Penguatan dimotori sektor konsumsi yang naik tetinggi hingga 19,64 poin ke 1.168 disusul sektor pertambangan naik 17,7 poin ke 2.239. Sementara pelemahan terdalam dialami sektor industri dasar hingga 21,9 poin ke 1.038 disusul sektor perkebunan turun 10,4 poin ke 1.817,83.

Beruntung IHSG tetap bertahan di zona positif hingga penutupan. Sebab bursa regional mayoritas memerah dengan sentimen krisis Eropa. Level tertinggi hari ini di 3.315,69 dan terendah di level 3.269,54.

Bursa Asia mayoritas memerah seperti indeks Hang Seng turun 3,45 ke 16.250, indeks Nikkei turun 0,8% ke 8.382, indeks Shanghai turun 0,2% ke 2.359 dan indeks ASX naik 1,45 ke 3.926.

Sementara bursa Eropa menguat seperti indeks FTSE naik 1,8% ke 5.033, indeks DAX naik 2,1% ke 5.330 dan indeks CAC naik 2,55 ke 2.922.

Kekhawatiran Regional Hambat Apresiasi IHSG

INILAH.COM, Jakarta – IHSG akhirnya berhasil ditutup menguat, di tengah kekhawatiran regional. Saham BUMI pun tercatat sebagai saham teraktif hari ini .

Pada perdagangan Rabu (5/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 13,15 poin (0,4%) ke level 3.282,59, dengan intraday tertinggi di 3.315,68 dan terendah di 3.269,54. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 2,32 poin (0,4%) ke level 571,77.

Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di teritori positif, dengan kecenderungan melemah. Dibuka langsung naik 0,53% ke level 3.286, indeks bergerak fluktuatif hingga pada sesi pertama bertengger di level 3.284 dan akhirnya ditutup di level 3.282.

Satrio Utomo, analis dari Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG hari ini berhasil ditutup menguat karena telah memasuki area oversold secara teknikal. Namun, bursa regional yang variatif menekan penguatan lebih lanjut. “Pelaku pasar di bursa-bursa kawasan Asia terlihat masih ketakutan, kalau tidak mau dibilang hati-hati. Jadi semua memang masih mixed,” ujarnya.

Sentimen negatif bursa Asia dipicu aksi Moody’s yang menurunkan rating utang Italia 3 level dari Aa2 menjadi A2 dengan outlook negatif serta pernyataan potensi downgrade berikutnya pada negara-negara Eropa dengan rating dibawah Aaa.

Sementara bursa AS berhasil ditutup menguat 2% semalam, meski selama intraday bergerak melemah seiring sentimen positif dari otoritas Uni Eropa yang menyatakan adanya kesepakatan untuk merekapitalisasi perbankan yang terkena dampak krisis utang di Eropa.

Menurut Tommy, kalau kenaikannya berlangsung di jam-jam awal perdagangan, ketika bursa di kawasan Eropa masih buka, mungkin ini bisa dikatakan sinyal bullish. Namun, karena kenaikan terjadi setelah bursa Eropa tutup, pasar cenderung berhati-hati.

Sudah Jenuh Jual, IHSG Rebound 23 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound 23 poin karena secara teknikal sudah berada di posisi yang sangat jenuh jual. Aksi beli selektif dilakukan terhadap saham-saham yang sudah murah.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.920 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 9.100 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 17,109 poin (0,52%) ke level 3.286,560. Poin yang dicetak IHSG masih belum terlalu tinggi karena situasi global yang belum kondusif.

Aksi beli selektif mendorong IHSG sampai ke puncaknya hari ini di level 3.315,685. Sayangnya, tekanan jual asing masih belum reda sehingga laju IHSG sedikit terhambat.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 14,951 poin (0,45%) ke level 3.284,402 akibat aksi beli di saham murah oleh investor domestik. Masih adanya tekanan jual asing membuat laju IHSG tersendat.

Aksi beli tidak seramai pagi tadi memasuki perdagangan sesi II, pergerakan IHSG pun tidak terlalu tinggi. Sepanjang perdagangan, indeks sama sekali tidak menyentuh zona merah.

Menutup perdagangan, Rabu (5/9/2011), IHSG naik 23,788 poin (0,72%) ke level 3.293,239. Sementara Indeks LQ 45 menguat 4,631 poin (0,81%) ke level 574,088.

Investor domestik mendominasi aksi beli di lantai bursa, sementara investor asing masih mengamankan portofolionya. Saham-saham berbasis konsumer memimpin penguatan bursa, sebaliknya saham-saham aneka industri menjadi pemberat.

Transaksi investor asing tercatat masih melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 502,369 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 98.060 kali pada volume 3,658 miliar lembar saham senilai Rp 3,556 triliun. Sebanyak 156 saham naik, sisanya 71 saham turun, dan 74 saham stagnan.

Bursa saham mendapat semangat dari menguatnya bursa-bursa saham di Eropa, didorong penguatan saham-saham bank. Sayangnya, bursa regional belum bisa merespons dengan baik sentimen ini dan hanya bergerak mixed.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Nikkei 225 melemah 73,14 poin (0,86%) ke level 8.382,98.
  • Indeks Straits Times naik tipis 4,47 poin (0,18%) ke level 2.535,49.
  • Indeks Kospi anjlok 39,67 poin (2,33%) ke level 1.666,52.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.150 ke Rp 52.250, Century Textile (CNTX) naik Rp 1.050 ke Rp 7.250, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.000 ke Rp 35.600, dan Bank Mega (MEGA) naik Rp 500 ke Rp 3.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.400 ke Rp 57.300, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 900 ke Rp 11.400, Sepatu Bata (BATA) turun Rp 500 ke Rp 56.000, dan Bukit Asam (PTBA) turun 450 ke Rp 13.950.

(ang/qom)

Peluang Resesi 40% di 2012, Pengangguran 9,5%

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Kemungkinan bahwa ekonomi AS akan memasuki resesi sekarang mendekati 50-50 akibat pengangguran yang besar dan mengintensifkan tekanan dari Eropa, ekonom Goldman Sachs mengatakan.

Mengutip CNBC, Januari Hatzius, Kepala Ekonom Goldman menetapkan resesi berpeluang terjadi sekitar 40% dan mengatakan tingkat pengangguran melonjak ke kisaran menuju 9 persen pada pertengahan 2012. Sedangkan yang masih klop dengan perkiraan perusahaan bahwa sebuah resesi - atau dua kuartal berturut-turut pertumbuhan negatif - adalah bukan skenario yang paling mungkin, tanda-tanda peringatan berhembus Selasa menggarisbawahi kekhawatiran tentang penyebaran utang Eropa pada ekonomi AS yang sudah rapuh.

"Pada akhirnya, lita melakukan jumpa pers," kata Hatzius. "Kami pada dasarnya mengindikasikan bahwa kita berpikir risiko sedang substansial dan meningkat, terutama mengingat penurunan sudah berlangsung di pasar tenaga kerja, meskipun itu akan terjadi secara bertahap. Siklus bisnis AS telah sangat rentan terhadap meningkatnya pengangguran dan memburuknya dinamika di pasar tenaga kerja.

Di sisi lain, juga diramalkan akan adanya korelasi ke tempat resesi lainnya yang mengalami penurunan mungkin relatif pendek dan dangkal, bahkan jika pemulihan selanjutnya mungkin akan lambat. "Bagian dari siklus ekonomi AS, yang biasanya paling menderita selama resesi, yang terletak di tingkat yang lebih rendah, sehingga mereka tidak memiliki banyak ruang untuk jatuh," kata Hatzius. Pada saat yang sama, konsumen juga telah berbelanja tiga tahun terakhir sejak puncak krisis keuangan mengurangi utang mereka, berarti mereka juga kurang rentan terhadap guncangan berat.

"Sektor swasta telah membuat kemajuan besar dalam meningkatkan ketahanan neraca," kata Hatzius. "Sektor rumah tangga telah mengurangi utang. Sistem perbankan telah berhasil mengumpulkan sejumlah besar modal, khususnya relatif ke tempat itu lima tahun yang lalu."

Bahkan jika AS tidak benar-benar melihat resesi, prospek terbatas. Goldman memproyeksikan pertumbuhan sebesar 0,5 persen untuk kuartal pertama 2012, meskipun telah meningkatkan perkiraan untuk sisa tahun 2011.

Hatzius mengatakan tiga tekanan yang berasal dari zona euro, yaitu ekspor, kondisi keuangan dan ketersediaan kredit, uang akan memukul AS. "Risikonya adalah jelas untuk kami (non-resesi) perkiraan adalah bahwa perlambatan dalam pertumbuhan dan kerusakan yang terkait di pasar tenaga kerja akan mulai feeding ke dirinya sendiri dan mendorong ekonomi ke dalam resesi melalui kecepatan yang dinamis," katanya.

Itu akan membawa tingkat pengangguran menjadi 9,5 persen dan jika itu datang tanpa resesi itu akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah bahwa tingkat pengangguran telah meningkat lebih dari (0,35 poin persentase) tanpa resesi. Di tempat lain dalam ekonomi global, Goldman memperkirakan akan mixed. "Zona euro juga dapat memasukkan resesi atau dekat dengan itu, tapi pasar negara berkembang akan mengalami pertumbuhan tahun depan," kata ekonom Goldman.

Valuasi Bursa di Asia Menarik. Saatnya Beli?

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham di Asia terus melemah dengan sedikit sinyal pembalikan arah pada kuartal baru. Saatnya memanfaatkan saham dengan valuasi rendah atau menumpuk dana tunai?

"Ada peluang beli yang bagus sekarang dan jika Anda memiliki uang tunai, itu tidak akan aman, inflasi akan datang," kata Martin Hennecke, Direktur Associate penasehat keuangan, Tyche.

Menurutnya, bank sentral di AS dan Eropa cenderung menyuntikkan lebih banyak uang ke perekonomian mereka dan sebagai hasilnya, inflasi akan diekspor ke seluruh dunia. “Saham mungkin bukan benar-benar hal terburuk untuk dimiliki, karena tidak bisa berkembang atau dicetak semudah uang tunai atau obligasi," katanya.

Dengan indeks utama termasuk Hang Seng Hong Kong yang jatuh ke level terendah 2009 pada Senin kemarin, Hennecke dan Brook McConnell, kepala aset perusahaan manajemen South Ocean Management, mengalihkan perhatian ke saham-saham China.

"Saya cenderung menambah posisi di sini, dengan saham Hong Kong diperdagangkan 2 dan 3 kali pendapatan. Itu baru luar biasa," kata McConnell.

Me Connell menambahkan, investor tidak harus memprediksi kapan atau menunggu pasar Hong Kong terkoreksi, tetapi harus fokus pada potensi keuntungan yang dapat diperoleh selama 12 bulan mendatang, mulai sekarang.

Hennecke juga setuju investor tidak harus mencermati untuk jangka pendek di pasar. Ia pun merekomendasikan investor melihat saham konsumen China, yang selain murah, menawarkan lindung nilai terhadap inflasi. "Secara teori saham-saham ini dapat mengapung di atas inflasi, karena bisa menaikkan harga untuk barang dan jasa yang dijual, seiring inflasi," kata Hennecke.

Di luar China, Tim Schroeders, Manager Portfolio di Pengana Capital, melihat beberapa kesempatan luar biasa di sektor sumber daya global. Ia mengatakan, untuk investor yang lebih hati-hati, emas masih merupakan tempat yang sangat bagus untuk berinvestasi, terutama atas dasar risiko imbalan. “Jika inflasi berjalan naik dan sedikit menonjol daripada ekspektasi pasar, emas akan bermanfaat. "

Schroeders merekomendasikan membeli saham perusahaan emas terbesar dunia yang terdaftar di bursa saham.

Pada prediksi 12 bulan, harga untuk pendapatan berkali-kali di bawah 10, itu adalah nilai yang sangat baik atas dasar risiko / imbalan, katanya. "Saham adalah murah seperti yang kita lihat dalam waktu yang sangat lama."

Sementara beberapa manajer uang menggunakan kejatuhan valuasi saham Asia untuk memborong saham yang murah, Khiem Do, Kepala tim multi aset Asia di Baring Asset Management, mengatakan ia memiliki eksposur ekuitas sangat rendah saat ini.

Menurutnya, dengan minimnya sentimen di pasar saham, sebagian besar dana Baring Asset Management telah dialokasikan untuk uang tunai, emas dan obligasi termasuk Treasurys AS, obligasi Jerman dan Australia.

"Sejauh jangka menengah dikhawatirkan seperti yang kita semua, situasi di Eropa harus diselesaikan, dan itulah sebabnya kami ingin tetap mempertahankan posisi konservatif saat ini," ujarnya. [ast]

Yes.. Saham Bank Picu Bursa Eropa Menguat

Headline
INILAH.COM, London - Saham perbankan mendorong kenaikan bursa saham Eropa pada perdagangan Rabu (5/10) setelah Menteri Keuangan Eropa melindungi bank yang memberi pinjaman ke daerah.

Indeks FTSE naik 1,5% ke 5.022, indeks DAX naik 1,6% ke 5.300 dan indeks CAC naik 2,05% ke 2.909. Investor merasa beruntung karena harga saham sudah termasuk murah setelah mengalami penurunan selama tiga hari, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

"Kita masih perlu strategi untuk menyelesaikan krisis utang Eropa dan AS. Rebound ini mungkin tidak akan lama walaupun saham terlihat murah," kata Jeremy Batstone-Carr analis di Charles Stanley.

Otoritas Eropa dinilai selalu gagal dalam mencari solusi dengan kebijakan yang kuat. Saat ini mereka dalam situasi yang genting karena waktunya tidak akan lama seperti semula. "Sampai kita mendapatkan jawaban maka pasar akan mendapatkan harga murah," lanjutnya.

Pada Selasa kemarin, Menteri Keuangan Eropa telah sepakat untuk melindungi bank-bank sebagai akibat dari keraguan keputusan bailout untuk Yunani.

Bursa Asia masih melemah seperti indeks Hang Seng turun 3,4% ke 16.250, indeks Nikkei turun 0,6% ke 8.382, indeks Shanghai turun 0,2% ke 2.359 dan indeks ASX naik 1,4% ke 3.926.

Emas makin diburu setelah Moody's memangkas peringkat utang Italia

Emas makin diburu setelah Moody's memangkas peringkat utang Italia
SINGAPURA. Harga emas terus naik untuk keempat kalinya dalam lima hari ini. Investor mencoba melindungi asetnya dari ketidakpastian ekonomi global dengan mengempit emas. Apalagi dengan adanya sentimen negatif dari penurunan peringkat utang Italia oleh Moody's Investors Service.

Harga emas untuk pengiriman segera naik 0,7% ke level US$ 1.634,75 per ounce dan sebelumnya diperdagangkan di angka US$ 1.627,65 per ounce pada 14:55 waktu setempat. Harga emas ini telah turun 2,1% kemarin (4/10), setelah sebagian investor menjual emas untuk menutupi kerugiannya di produk investasi yang lain.

Sementara itu, harga emas untuk pengiriman Desember 2011 menguat 0,9% ke level US$ 1.629,70 per ounce, setelah terpangkas 2,5% kemarin.

"Pasar memilih emas sebagai produk investasi yang dirasa paling aman saat ini selama krisis Eropa masih mengancam. Peningkatan permintaan terbesar berasal dari India dan China," ujar Jonathan Barratt Managing Director Commodity Broking Service Pty.

Menurut Threadneedle Asset Management Ltd. Holdings, fundamental emas untuk investasi jangka panjang masih kuat selama bank sentral dan para investor melanjutkan pembelian portofolio dengan melakukan diversifikasi produk.

Ups! Spanyol Gagal Keluar dari Krisis Utang

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Akibat perekonomian Spanyol gagal untuk menyeret diri keluar dari lumpur yang diciptakan oleh beban utang, Menteri Pekerjaan Valeriano Gomez mengakui bahwa kemungkinan akan kehilangan target pertumbuhan tahun ini.

Gomez mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC bahwa pemerintah menragetkan pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 1,3 persen di 2011. "Kami mungkin tidak bisa mencapainya akibat ekonomi yang goyah di ambang resesi lagi dan pengangguran terus melambung," ujarnya.

Pada hari Selasa, muncul data bahwa Spanyol mengalami peningkatan pengangguran, tercatat September terburuk selama setidaknya 15 tahun, dengan 4,2 juta orang saat ini mengklaim manfaat pengangguran setelah PHK di sektor publik. Angka pengangguran sebesar 21 persen adalah yang tertinggi di Eropa. "Pertumbuhan 1 persen tahun ini jelas tidak cukup untuk menciptakan lapangan kerja," kata Gomez.

Dia meminta rekan zona euro Spanyoluntuk mempertimbangkan cara-cara alternatif meningkatkan pertumbuhan, daripada terus melakukan langkah-langkah penghematan. "Target defisit akan tercapai tahun ini dan tahun depan, tetapi kita harus menganalisis pada tingkat Eropa apakah target pertumbuhan akan tercapai," katanya. "Jelas negara dapat mencapai target defisit dengan memotong pengeluaran atau menaikkan pajak, tetapi kami kemudian akan memasuki siklus di mana resesi adalah risiko. Hasilnya tidak akan mengurangi defisit yang berasal dari pertumbuhan ekonomi yang kuat dan peningkatan keuangan publik dan pengurangan defisit struktural. Kita perlu menghindarinya."

"Dalam konteks peningkatan konsolidasi fiskal, kita akan berakhir dalam sebuah spiral dengan resesi lebih atau berakhir stagna," ia memperingatkan. "Kita perlu menganalisis bagaimana memulihkan pertumbuhan maksimum di bagian Eropa (negara-negara PIIGS)."

Bersama dengan Portugal, Irlandia, Yunani dan Italia, Spanyol dipandang sebagai salah satu wilayah negara euro yang paling berisiko default pada pembayaran utang. Ekonomi Spanyol tumbuh 0,4 persen dalam tiga bulan pertama tahun 2011 dan hanya 0,2 persen dalam tiga bulan ke depan. Analis semakin khawatir bahwa pertumbuhan mungkin akan jatuh ke wilayah negatif pada kuartal terakhir 2011 setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi jauh lebih rendah dari 0,8 persen untuk Spanyol tahun ini.

Gomez mengatakan bahwa perekonomian Spanyol harus mampu menciptakan lapangan kerja antara 40-50 ribu hingga akhir tahun, dan saat ini masih sangat rendah.

"Kita harus memecahkan masalah likuiditas di sektor keuangan dan itu adalah kunci untuk keluar dari masalah ini," katanya. "Saya pikir negara ini sekarang siap untuk menyelesaikan krisis keuangan. Ini memiliki kondisi untuk kembali ke pertumbuhan, tetapi membutuhkan modal penting dan mendesak rekapitalisasi lembaga-lembaga keuangan kita."

Dia percaya ekspor merupakan kunci untuk merangsang pertumbuhan di Spanyol. "Spanyol harus mempertahankan tingkat ekspor yang tinggi dan kapasitas daya saing yang tinggi," katanya.

Bank Tetap Jatuh, Saham Eropa Bakal Rebound?

Headline
INILAH.COM, London - Saham Eropa Rabu (5/10) diperkirakan dibuka naik setelah semua indeks utama ditutup turun pada Selasa di tengah kekhawatiran bahwa bank menghadapi ancaman yang lebih buruk dari ketakutan dari zona euro.

Mengutip CNBC, indeks FTSE diperkirakan akan naik 67 poin, indeks DAX di Frankfurt diperkirakan dibuka naik 90 poin dan indeks CAC 40 diperkirakan akan lebih tinggi 47 poin. Indeks STOXX Europe 600 Banking Index akan berakhir turun 4 persen atau lebih kecil dari penurunan Selasa di 5,6 persen, sementara FTSE ditutup 2,58 persen menjadi 4.944,44, terpukul ke nilai penutupan terendah sejak Juli 2010.

Komisaris untuk urusan ekonomi Uni Eropa Olly Rehn mengatakan kepada Financial Times bahwa Menteri Keuangan Uni Eropa telah sepakat untuk memperhatikan posisi dari modal bank Eropa dan sedang mempertimbangkan rencana untuk mengkoordinasikan rekapitalisasi pada pertemuan mereka di Luksemburg.

Rehn mengakui bahwa para pembuat kebijakan zona euro telah gagal untuk bisa menenangkan kekhawatiran pasar bahwa bank tidak mungkin menahan krisis saat ini dan rally mendorong berita malam di Wall Street setelah hari-hari yang penuh gejolak.

Namun, pengumuman tersebut didahului oleh credit rating Moody's yang mendowngrade Italia dari AA2 ke A2 yang datang hanya setelah penutupan Wall Street hari itu.

Di Asia semalam, saham kehilangan keuntungan karena investor tetap khawatir tentang kemampuan dari zona euro untuk mengatasi krisis utang, meskipun ada jaminan baru bahwa kepala keuangan zona euro akan bertindak untuk melindungi bank-bank.

Euro beringsut mendekati level terendah dalam sembilan bulan di $ 1,3145 terhadap dolar di perdagangan Asia pada hari Selasa sebelum kembali sedikit ke $ 1,3284 dan terhadap yen, mata uang umumnya melemah 0,8 persen, mencapai terendah dalam 10 tahun rendah dari 101,82 yen sebelum pulih tipis.

Kanselir Jerman Angela Merkel akan bertemu dengan Presiden Komisi Uni Eropa Jose Manuel Barroso pada pukul 12:30 waktu London dan akan melakukan konferensi pers bersama pada pukul 15:15.

Prospek pajak transaksi keuangan Eropa cenderung menjadi agenda bersama dengan kekhawatiran atas bantuan tahap berikutnya ke Yunani dan tindakan yang akan diambil pada sektor perbankan.

Angka PDB Inggris untuk kuartal kedua tahun ini keluar pada hari Rabu pukul 9:30 dengan pernyataan perdagangan dari raksasa ritel Inggris Tesco dan Sainsbury. Perkiraan PDB kuartal kedua untuk Uni Eropa akan diumumkan pada pukul 10:00. Sebuah data dari sektor jasa di Eropa juga akan dirilis, dimulai pada pukul 8:50 dengan Prancis, Jerman pada pukul 8:55, Uni Eropa pada pukul 9:00 dan Inggris pukul 9:30.

Aksi beli BBRI & TLKM menopang laju IHSG di sesi pagi

JAKARTA. Aksi beli saham-saham, terutama bluechips berhasil menyokong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga bertahan di zona hijau pada sesi pertama.

Bloomberg mencatat, dua bluechips yang banyak dikoleksi pasar dan telah menopang posisi indeks, yaitu saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). BBRI ditutup reli 2,83% ke level Rp 5.450 per saham. Sementara, TLKM naik 2,01% ke Rp 7.600 per saham.

Mayoritas broker asing masih mendominasi pembelian kedua saham ini. Hingga sesi pertama berakhir, sejumlah 17,7 juta saham BBRI yang telah diboyong investor.

Adapun, tiga broker yang paling banyak mengoleksi saham BBRI dari sisi nilai pembelian, yaitu Deutsche Securities Indonesia mencapai Rp 28,57 miliar. Diikuti, BNP Paribas Securities Indonesia senilai Rp 10,70 miliar, dan Merrill Lynch Indonesia Rp sejumlah 10,33 miliar.

Sementara itu, volume saham TLKM yang dikoleksi sejumlah 8,99 juta saham. Deutsche Securities Indonesia menjadi broker dengan nilai pembelian terbesar, yaitu mencapai Rp 41,69 miliar. Lalu, J.P. Morgan Securities Indonesia sejumlah Rp 19,82 miliar, dan Kim Eng Securities sejumlah Rp 6,36 miliar.

Reli 119 saham menggiring IHSG ke zona hijau di sesi I

JAKARTA. Hingga sesi pertama perdagangan berakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di zona hijau. IHSG ditutup menguat 14,95 poin atau sekitar 0,46% ke level 3.284,40.

Reli 119 saham mampu menyokong posisi indeks, meskipun mayoritas pasar Asia bergerak melemah. Sementara, 67 saham masih tergerus, dan 74 saham lainnya belum beranjak dari level penutupan kemarin.

Tujuh sektor yang diperdagangkan di bursa berhasil menguat, dipimpin sektor keuangan yang naik 1,11% dan sektor pertambangan yang maju 0,90%. Sedangkan, tiga sektor yang masih memerah, yaitu perkebunan yang jatuh 1,02%, sektor aneka industri melemah 1%, dan sektor manufaktur yang turun tipis 0,13%.

Transaksi di sesi pagi terbilang sepi, yaitu hanya melibatkan sekitar 2,096 milair saham. Nilai transaksi tercatat sekitar Rp 1,846 triliun.

Adapun, deretan saham yang berhasil menempati posisi top gainers di siang ini, yaitu saham Agis Tbk (TMPI) yang meroket 28,57% ke Rp 90. Diikuti, Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) yang melejit 25% ke Rp 250, juga saham Bank Mega Tbk (MEGA) yang naik 20% ke Rp 3.000.

Sementara, saham-saham yang terbenam di posisi top losers, diantaranya Intikeramik Alamasri Tbk (IKAI) yang tumbang 16,44% ke Rp 122. Lalu, Jaya Konstruksi Manggala Prata Tbk (JKON) yang jatuh 13,68% ke Rp 820, dan Star Pacific Tbk (LPLI) yang turun 11,67% ke Rp 159.

Lokal Pertahankan IHSG Sesi I Ditutup Positif

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan sesi I Rabu (5/10) masih bertahan di zona positif dengan ditutup naik 0,47% ke level 3.285,06.

Penguatan indeks siang ini seiring sentimen positif dari penguatan bursa AS semalam, namun diperkirakan akan terkompensasi sentimen negatif dari penurunan rating Italia oleh Moody’s.

Bursa AS berhasil ditutup menguat sekitar 2% di akhir perdagangan semalam meski selama intraday bergerak melemah seiring sentimen positif dari otoritas Uni Eropa yang menyatakan mulai adanya kesepakatan untuk merekapitalisasi bank-bank yang terkena dampak krisis utang di Eropa. Harga komoditas dunia bergerak mixed dengan minyak kembali melemah ke level US$75,6/barel sementara Nikel -1,5% dan Timah +2,4%.

Bursa Asia siang ini mixed dengan kecenderungan melemah setelah Moody’s menurunkan rating utang Italia 3 level dari Aa2 menjadi A2 dengan outlook negatif ditambah dengan pernyataan potensi downgrade berikutnya pada negara-negara Eropa dengan rating dibawah Aaa. Shanghai turun 0,25%, Hang Seng turun 3,4%, Nikkei turun 0,88%, Seoul turun 2,19%. Sementara KLSE naik 0,55%, dan STI naik 0,06%.

Sebanyak 126 saham naik siang ini, sedang 76 saham turun, dan 80 saham stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup naik 0,61% ke level 572,94, sedang JII naik 0,21% ke level 453,44.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 1,63 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,59 triliun. Namun, asing terpantau masih melanjutkan aksi jual hingga siang ini dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp138,45 miliar.

Saham-saham yang menguat tajam siang ini adalah GGRM naik 0,97%, MEGA naik 20%, UNTR naik 1,29%, HMSP naik 0,68%, DKFT naik 8,75%, dan ASRM naik 14,56%.

'Badai' Hantam Bursa Athena dan Sapu Saham Bank

Medium
INILAH.COM, Athena - Badai menghantam Athena Stock Exchange dan menyapu saham bank.

Mengutip Greek economic news portal Capital.gr, pada perdagangan Selasa (4/10) kemarin, Indeks ditutup anjlok 6,28% ke level 730,33. Saham bank jatuh 8,6%, di mana beberapa bahkan menderita kerugian dua digit.

Kepedulian terhadap pertemuan Eurogroup dan penundaan bailout ke-6 lebih berat daripada kata-kata menenangkan dari Menteri Keuangan Yunani Evangelos Venizelos bahwa Yunani default tidak ada pada diskusi, bahwa Yunani akan selalu tetap di euro dan bahwa negara memiliki likuiditas sampai pertengahan November.

September, volume transaksi multilateral BBJ naik 13,8%

September, volume transaksi multilateral BBJ naik 13,8%
JAKARTA. Volume transaksi multilateral di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) pada September 2011 naik 13,8% dibandingkan bulan sebelumnya. Data BBJ menunjukkan, sepanjang September, volume kontrak mulatilateral mencapai 8.166 lot, berbanding volume Agustus sejumlah 7.176 lot.

Transaksi terbesar masih didominasi produk Kontrak Indeks Emas (KIE), GOLD250, KGEUSD, dan Olein.

Direktur BBJ Roy Sembel menyebut, secara umum kenaikan bulanan sebesar 13,8% ini terbilang cukup besar. "Transaksi di BBJ dalam beberapa bulan terakhir juga konsisten menguat, termasuk pada Agustus lalu, di saat transaksi di bursa komoditas lain justru turun," ujarnya, hari ini (5/10).

Adapun, jika kinerja transaksi multilateral pada September tahun ini dibandingkan dengan September 2010, maka terjadi kenaikan signifikan yaitu sebesar 725,4%. "Bulan ini, mencetak rekor tertinggi lagi untuk volume mulatilateral," imbuh Roy.

Sementara itu, volume transaksi mulatilateral kumulatif dalam sembilan bulan pertama di tahun ini juga meningkat 229% dibanding total transaksi tahun lalu. Sepanjang Januari - September 2011, tercatat volume transaksi mencapai 49.167 lot, dibandingkan volume transaksi di 2010 yang hanya 15.949 lot.

Sementara, untuk kumulatif transaksi bilateral, sepanjang Januari-September 2011 naik 61% menjadi 5,755 juta lot, dari total volume tahun lalu sekitar 5,401 juta lot.

Aksi Jual Asing Hambat Laju IHSG

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 14 poin akibat aksi beli di saham murah oleh investor domestik. Masih adanya tekanan jual asing membuat laju IHSG tersendat.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 17,109 poin (0,52%) ke level 3.286,560. Poin yang dicetak IHSG masih belum terlalu tinggi karena situasi global yang belum kondusif.

Aksi beli selektif mendorong IHSG sampai ke puncaknya hari ini di level 3.315,685. Sayangnya, tekanan jual asing masih belum reda sehingga laju IHSG sedikit terhambat.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (5/10/2011), IHSG menguat 14,951 poin (0,45%) ke level 3.284,402. Sementara Indeks LQ 45 naik tipis 3,481 poin (0,61%) ke level 572,938.

Investor asing mulai akumulasi saham murah, meski pemodal asing masih melakukan jual bersih hingga siang hari ini. Saham-saham bank dan tambang yang kemarin jatuh, kini mulai diburu karena harganya sudah murah.

Beberapa saham-saham masih ada yang terkena tekanan jual, seperti di sektor agrikultur, aneka industri, dan manufaktur. Sedangkan sisa indeks sektoral lainnya sudah mampu cetak poin, dipimpin sektor finansial.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 57.786 kali pada volume 2,096 miliar lembar saham senilai Rp 1,846 triliun. Sebanyak 123 saham naik, sisanya 76 saham turun, dan 79 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih bergerak mixed hingga siang ini. Sentimen yang beredar hari ini cukup beragam, mulai dari menguatnya Wall Street hingga buruknya penyelesaian krisis utang Eropa.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang ini:
  • Indeks Nikkei 225 melemah 74,39 poin (0,88%) ke level 8.381,73.
  • Indeks Straits Times naik tipis 2,07 poin (0,08%) ke level 2.533,09.
  • Indeks Kospi anjlok 41,51 poin (2,43%) ke level 1.664,68.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 500 ke Rp 51.600, Bank Mega (MEGA) naik Rp 500 ke Rp 3.000, United Tractor (UNTR) naik Rp 250 ke Rp 19.600, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 200 ke Rp 29.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.200 ke Rp 11.100, Astra Internasional (ASII) turun Rp 600 ke Rp 58.100, Sepatu Bata (BATA) turun Rp 500 ke Rp 56.000, dan Indomobil (IMAS) turun Rp 500 ke Rp 10.100.
(ang/dnl)

Sektor Swasta dan Publik Yunani Mogok Massal

Fed Tuding China Rusak Pemulihan Ekonomi Global
INILAH.COM, Athena - Sektor swasta dan publik di Yunani melakukan aksi mogol selama 24 jam.

Mengutip sebuah situs di negara itu, pelayanan publik akan ditutup, rumah sakit negara akan bekerja dengan personel gawat darurat saja. Pengacara juga akan bergabung dalam aksi pemogokan.

Gangguan utama berikutnya diperkirakan dalam transportasi umum, meskipun beberapa serikat pekerja belum membuat pengumuman yang pasti sejauh ini. Hal ini lebih mungkin bahwa Metro akan beroperasi selama beberapa jam untuk memfasilitasi orang untuk bergabung untuk memprotes.

Kereta api dan Proastiakos akan mogok juga selama 24 jam. Pelaut akan bergabung dengan pemogokan serta Lalu Lintas Udara Controller. Sedikitnya 30.000 pegawai negeri diberhentikan dan dipensiundinikan dan dilakukan pemotongan upah karyawan, dan kenaikan pajak. Pemogokan umum yang lain dijadwalkan untuk pada 19 Oktober 2011.

Rebound harga minyak memacu MEDC reli 2,1%

Rebound harga minyak memacu MEDC reli 2,1%
JAKARTA. Rebound harga minyak mentah berjangka memacu reli saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Saham emiten minyak terbesar di tanah air ini menguat 2,1% ke level Rp 1.40 per saham pada pukul 10.45 WIB.

Harga minyak mentah dunia rebound sebesar 3,7% ke posisi US$ 78,46 per barel pada perdagangan di pasar Asia. Ini reli pertamanya setelah tiga hari sebelumnya tergerus tajam.

Fed Tuding China Rusak Pemulihan Ekonomi Global

Fed Tuding China Rusak Pemulihan Ekonomi Global
INILAH.COM, Jakarta - Ketua Federal Reserve AS telah menuduh China merusak prospek pemulihan ekonomi global melalui intervensi di pasar mata uang yang disengaja untuk menurunkan nilai renminbi.

Berbicara hanya beberapa jam setelah pemerintah China menkritik tajam RUU mata uang di kongres AS yang akan menghukum Beijing untuk dugaan manipulasi mata uang, Ben Bernanke mengatakan kepada sebuah komite Kongres bahwa renminbi undervalued adalah untuk mencegah menyeimbangkan permintaan global menuju ekonomi pasar yang berkembang. "Saat ini, perhatian kita adalah bahwa kebijakan mata uang China yang menghambat apa yang mungkin menjadi proses pemulihan lebih normal dalam ekonomi global," katanya seperti dilaporkan Financial Times. "Rasanya sakit terjadi sampai batas tertentu dari pemulihan".

Suara mayoritas Senat AS pada hari Senin membuka perdebatan tentang RUU, jelas ditujukan untuk China, yang akan memberlakukan tarif impor dari negara-negara dengan mata uang undervalued. Pada hari Selasa, pemerintah China mengecam RUU di tiga rilisnya secara bersamaan dengan kementerian luar negeri, bank sentral dan Menteri Perdagangan, yang menyatakan RUU itu dapat memicu "perang dagang".

"Dengan menggunakan alasan 'ketidakseimbangan mata uang, RUU itu meningkatkan masalah nilai tukar, mengambil tindakan proteksionis, dan serius melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia dan sangat mengganggu ekonomi China-AS dan hubungan perdagangan. China menyatakan oposisi dengan tegas untuk itu," ujar juru bicara kementerian luar negeri Ma Zhaoxu.

Sejak awal tahun ini, China telah membiarkan renminbi naik hanya 3 persen terhadap dolar. Sementara keluhan tentang misalignments nilai tukar di AS telah diredam karena dolar telah jatuh tahun ini terhadap kebanyakan mata uang mitra dagangnya, kemudian reli lagi baru-baru ini yang mengancam daya saing ekspor Amerika. Komentar Bernanke ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran tentang pelemahan baru di AS dan ekonomi global, meskipun ia tidak mengomentari RUU mata uang AS itu sendiri.

Pada hari Selasa, John Boehner, ketua Partai Republik DPR, menyarankan kehati-hatian atas RUU ini dengan mengatakan itu melampaui kewenangan Kongres. "Saya pikir itu cukup berbahaya untuk menggerakkan undang-undang melalui Kongres AS untuk memaksa seseorang untuk berurusan dengan nilai mata uang mereka," kata Boehner.

Rupiah keok karena sentimen pemangkasan peringkat utang Italia

Rupiah keok karena sentimen pemangkasan peringkat utang Italia
JAKARTA. Sentimen krisis Eropa kembali memicu tekanan pada rupiah. Hari ini, mata uang Garuda keok untuk hari ketiga.

Data kompilasi perbankan lokal menunjukkan, posisi rupiah tergerus 0,4% ke level Rp 8.940 per dollar AS pada pukul 9.51 di Jakarta. Sepanjang September, rupiah pun sudah melemah sebanyak 2,9%.

Otot rupiah melemah karena kabar negatif dari kawasan Eropa. Pasalnya, kemarin, negara-negara Eropa menunda pengucuran bailout baru untuk Yunani. Tak hanya itu, Moody's Investors Service memangkas peringkat utang Yunani sebanyak tiga level ke A2, karena kekhawatiran terhadap kemampuan pemerintah Italia mengendalikan utang.

Kedua sentimen itu memicu surutnya permintaan pada aset negara berkembang yang berisiko lebih tinggi.

Analis valuta asing dari PT Bank Himpunan Saudara Rully Nova menilai, rupiah melemah karena sentimen negatif dari gejolak keuangan global. "Namun, Bank Indonesia masih akan berada di pasar untuk melindungi rupiah," ujarnya, hari ini, di Jakarta.

Pada 3 Oktober lalu, Direktur kebijakan moneter Bank Indonesia Hendar menegaskan, bank sentral akan menstabilkan rupiah. BI akan melakukan intervensi di pasar mata uang, dengan mengatur pembelian dan penjualan valuta asing.

10 Tahun Bank of New York Manipulasi Valas

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Selama 10 tahun, Bank of New York Mellon menipu ribuan klien dalam transaksi pertukaran mata uang asing, pendapatan $ 2 miliar, menurut gugatan yang diajukan Selasa oleh Jaksa Agung New York Eric Schneiderman.

Mengutip Reuters, dari tahun 2001 sampai sekarang, bank terlibat dalam "kampanye multi-cabang dari penipuan" dirancang untuk menginduksi klien swasta dan pemerintah untuk percaya bahwa mereka akan menerima peringkat terbaik untuk transaksi mata uang asing.

Dalam kenyataannya, menurut dugaan, harga transaksi BNY Mellon mencatatkan yang terburuk atau hampir yang terburuk setiap hari. BNY Mellon kemudian mengantongi untuk dirinya sendiri perbedaan antara harga hari terburuk dan harga pasar yang ada pada saat transaksi dijalankan. Seorang juru bicara BNY Mellon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gugatan itu didasarkan pada kesalahpahaman mendasar dari pasar valuta asing dan peran bank kustodian.

Menurut gugatan itu, BNY Mellon membuat kesalahan untuk beberapa perusahaan terkenal, dana investasi, lembaga pendidikan, dana pensiun, dan organisasi pemerintah di dunia, termasuk Microsoft, Sears Roebuck & Co, Bank Dunia, Duke University, dan The Walt Disney Company. New York adalah negara terbaru untuk membawa klaim melawan BNY Mellon, yang telah berjuang melawan tuduhan FX yang berlebihan selama berbulan-bulan.

Virginia dan Florida mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan pada bulan Agustus.

Jaksa Agung New York mengatakan gugatan, yang dibawa oleh kota New York, menambahkan klaim baru untuk tindakan whistleblower yang ada di bawah segel yang diajukan oleh FX Analytics pada tahun 2009.

Reminder Cum Date Dividen LPKR, APIC 05/10/2011

Berikut ini kami informasikan bahwa pada hari ini 05 October 2011 adalah Cum Date untuk pelaksanaan kegiatan Corporate Action sebagai berikut:

No.

Kode Efek

Nama Efek

Jenis Kegiatan

1.

LPKR

LIPPO KARAWACI Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 4.33.- per saham

2.

APIC

PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 0.0476.- per saham

Sentimen Global Dukung IHSG Dibuka Naik 0,53%

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Rabu (5/10) dibuka menguat 0,53% ke level 3.286,91.

Penguatan indeks pagi ini seiring sentimen positif dari penguatan bursa AS semalam, namun diperkirakan akan terkompensasi sentimen negatif dari penurunan rating Italia oleh Moody’s.

Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya hari ini memprediksi beberapa saham khususnya saham-saham grup Bakrie yang telah melemah signifikan dalam 3 hari terakhir diperkirakan akan rebound hari ini karena telah memasuki area oversold secara teknikal. Indeks diperkirakan akan bergerak pada rentang cukup lebar hari ini antara 3,258 – 3,316.

Bursa AS berhasil ditutup menguat sekitar 2% di akhir perdagangan semalam meski selama intraday bergerak melemah seiring sentimen positif dari otoritas Uni Eropa yang menyatakan mulai adanya kesepakatan untuk merekapitalisasi bank-bank yang terkena dampak krisis utang di Eropa. Harga komoditas dunia bergerak mixed dengan minyak kembali melemah ke level US$75,6/barel sementara Nikel -1,5% dan Timah +2,4%.

Bursa Asia pagi ini dibuka mixed dengan kecenderungan melemah setelah Moody’s menurunkan rating utang Italia 3 level dari Aa2 menjadi A2 dengan outlook negatif ditambah dengan pernyataan potensi downgrade berikutnya pada negara-negara Eropa dengan rating dibawah Aaa. Harga minyak berhasil rebound ke level US$77,5/barel pagi ini seiring penurunan persediaan minyak AS. ETF Indonesia di bursa AS berhasil rebound sekitar 2,5% di akhir perdagangan semalam, sementara nilai tukar Rupiah pagi ini melemah ke level Rp9.020/US$.

Sebanyak 91 saham dibuka naik, sedang 4 saham turun, dan 40 saham stagnan. Indeks LQ45 dibuka naik 0,76% ke level 573,79, sedang JII naik 0,53% ke level 454,86.

Volume perdagangan sebanyak 171,43 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp207,75 miliar. Namun, asing terpantau masih menyisakan aksi jual kemarin dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp49,11 miliar.

Saham-saham yang menguat tajam pagi ini adalah ASII naik 0,51%, ITMG naik 0,57%, PTBA naik 0,69%, TLKM naik 1,34%, BBCA naik 1,38%, dan EXCL naik 1,65%.

Analis : Waspadai pelemahan euro lebih lanjut

Analis : Waspadai pelemahan euro lebih lanjut
JAKARTA. Keputusan lembaga pemeringkat Moody’s memangkas peringkat kredit Italia sebanyak 3 derajat, meningkatkan kekhawatiran akan kondisi ekonomi Eropa. Langkah Moody's juga membuat pasar kembali dilanda kepanikan atas kondisi Yunani.

Mata uang kawasan ini pun diperkirakan akan tertekan pada transaksi hari ini. Analis memprediksi, tren masih dalam rentang pelemahannya, mencapai lagi level terendah bulanannya. "Penurunan dapat ditandai dengan trend channel turunnya yang masih aktif di harian. Pada hourly yang sempat naik mulai terlihat gerak turunnya, didukung pada momentum yang merosot," tutur Herien Douglas, Analis Valbury Asia Futures.

Memang, euro berhasil menguat 1,27% terhadap dollar AS ke 1,3347 setelah sempat mendekati level terendah dalam kurun sembilan bulan terakhir pada awal sesi New York. Penguatan euro antara lain didukung oleh sebuah artikel yang dirilis Financial Times bahwa pemimpin Uni?Eropa tengah mempertimbangkan untuk merekapitalisasi institusi keuangan yang bermasalah.

Atas kondisi ini, Herien memberikan saran agar investor tak terlalu agresif dalam melakukan transaksi. "Waspadai gerak pada level 1,3369-1,3463 merupakan resistance, tren dapat berlanjut selama area itu masih utuh," saran Herien.

Meski regional memerah, IHSG dibuka di zona hijau

JAKARTA. Meski mayoritas bursa di kawasan Asia memerah, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil dibuka di zona hijau. Pada pukul 9.35 WIB, IHSG tercatat menguat 1,17% ke level 3.307,65.

Reli seluruh sektor yang diperdagangkan menghijaukan pergerakan indeks. Adapun, yang menguat paling besar yaitu sektor keuangan sekitar 1,52%. Diikuti, sektor konstruksi yang reli 1,29%, dan sektorpertambangan yang maju 1,23%.

Sejumlah 110 saham berhasil menguat, berbanding 8 saham yang masih tertekan. Sedangkan, 49 saham lainnya belum menunjukkan pergerakan.

Beberapa saham berhasil menempati deretan top gainers pagi ini, yaitu Fortune Indonesia Tbk (FORU) yang melejit 17,65% ke Rp 160. Selanjutnya, saham Asiaplast Industries Tbk (APLI) yang naik 10,13% ke Rp 87, dan saham Pudjiadi Prestige Limited Tbk (PUDP) yang menguat 8,33% ke Rp 455.

Sementara, saham yang terbenam di posisi top losers, diantaranya Alumindo Light Metal Inds. Tbk (ALMI) yang tumbang 13,33% ke Rp 650. Lalu, Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) yang jatuh 2,83% ke Rp 10.300, dan saham Indosat Tbk (ISAT) yang turun 2,62% ke Rp 4.650.

Menanti Konfirmasi Arah IHSG ke 3.000

INILAH.COM, Jakarta – IHSG diprediksi berada dalam bearish trend. Tapi, arah 3.000 harus terkonfirmasi dengan penembusan support 3.250-3.300 secara valid. Berselancarlah dalam gelombangnya!

Pengamat pasar modal David Cornelis mengatakan, market masih dalam kondisi bearish secara tren jangka pendek. Artinya, menurut dia, investor dan pelaku pasar masih ragu-ragu untuk kembali masuk dengan full power.

David menjelaskan, yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir adalah permainan cepat dari para pelaku pasar. Memang secara psikologis, baik investor maupun pelaku pasar sedang wait and see. “Mereka menunggu konfirmasi apakah penembusan ke bawah level support kuatnya sekarang di 3.250-3.300 valid atau tidak,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (4/10).

Pada perdagangan Selasa (4/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup melemah 79,26 poin (2,37%) ke level 3.269,45, dengan intraday terendah di 3.256 dan tertinggi di 3.352. Demikian pulaindeks saham unggulan LQ45 yang turun 14,76 poin (2,53%) ke level 569,45.

David kembali mengatakan, valid tidaknya penembusan support tersebut, akan dijawab dalam 1-2 hari ini menjelang akhir pekan. Jika valid (confirmed)yakni terjadi penembusan level penting tersebut (trading range 3.250-3.300),indeks menuju ke level psikologis 3.000. “Artinya, posisi indeks balik lagi ke bulan Agustus lalu,” papar David.

Pada Rabu (5/10) ini menurut David indeks berpeluang bergerak dalam trading range support 3.160-3.220 dan resistance di 3.300-3.368. Sedangkan hingga akhir pekan, berada di level support 3.105 dan 3.448 sebagai level resistance-nya.

Target itu, lanjutnya, merupakan proyeksi dan strategi jangka pendek. Kurang lebih dalam waktu 1 minggu hingga 1 bulan.Level tersebut dinilainya penting. Sebab, pada Selasa (4/10) terjadi penembusan yang cukup signifikan. “Walaupun perlu konfirmasi lebih lanjut, indikasinya sudah jelas untuk masih meneruskan bearish ke depannya dalam jangka pendek,” tandasnya.

David mengharapkan, walaupun kecil kemungkinan untuk ke situ dalam jk pendek, adalah IHSG mampu melakukan technical rebound hingga ke atas 3.450. Tujuannya, agar bisa memberi angin segar dan kembali dalam tren bullish.“Tentunya ini kemungkinannya lebih kecil,” timpalnya.

Dia menegaskan, IHSG masih rentan terhadap pelemahan dan koreksi lanjutansetelah menembus ke bawah level psikologis 3.300.

Lebih jauh, ia menjelaskan, yang krusial saat ini adalah likuiditas di pasar dan faktor nilai tukar. Tapi, dia menegaskan, pelemahan IHSG saat ini bukanlah refleksi dari performa fundamental emiten. “Koreksi ini karena faktor teknis regional dan global, terutama fundamental Yunani terhadap krisis utang dan perlambatan ekonomi AS dan China,” tutur David.

Karena itu, rupiah menjadi faktor penting. Sebab, jika melihat performa emiten, memang tidak terpengaruh relatif terhadap faktor global. Sejauh ini, BI berusaha menjaga nilai tukar stabil dan tidak volatile terlalu besar. BI juga menginginakn agar rupiah tidak terlalu bergantung pada hot money jangka pendek.

Untuk itu, awal pekan ini, muncul 3 Peraturan BI (PBI) tentang devisa hasil ekspor (DHE) dan devisa utang luar negeri (DULN). Menurutnya, dikeluarkannya peraturan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesinambungan pasokan devisa ke pasar valas domestik.

David menilai, kebijakan repatriasi devisa ini adalah langkah antisipasi yang juga secara struktur memperkuat fundamental perekonomian Indonesia.

Di atas semua itu, menurut David, para pelaku pasar, dapat memanfaatkan situasi market saat ini untuk melakukan swing trading dan/atau day trading.'Bermain cepat' dengan memanfaatkan volatilitas yang ada, "riding the wave".

David mewanti-wanti agar pasar tidak melakukan akumulasi yang berlebihan terlebih dahulu. Sebab, market dalam tren bearish dan belum ada sinyal untuk positif dalam jangka pendek baik secara teknis dan sentimen market global maupun regional,” timpalnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Agro Lestari (AALI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT International Nickel Indonesia (INCO), PT Intraco Penta (INTA), PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan PT United Tractor (UNTR).

Dia merekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut dengan memperhatikan arah IHSG. Sebab, saham-saham ini berhubungan erat dengan. “Jadi dari arah pergerakan indeks itu, bisa diambil posisi selektif untuk saham-saham itu,” imbuh David.

Inilah Saham-saham Berpotensi Rebound Hari Ini

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Rabu (5/10) diperkirakan akan bergerak mixed seiring sentimen positif dari penguatan bursa AS semalam terkompensasi sentimen negatif dari penurunan rating Italia oleh Moody’s.

Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya hari ini memprediksi beberapa saham khususnya saham-saham grup Bakrie yang telah melemah signifikan dalam 3 hari terakhir diperkirakan akan rebound hari ini karena telah memasuki area oversold secara teknikal. Indeks diperkirakan akan bergerak pada rentang cukup lebar hari ini antara 3,258 – 3,316.

Bursa AS berhasil ditutup menguat sekitar 2% di akhir perdagangan semalam meski selama intraday bergerak melemah seiring sentimen positif dari otoritas Uni Eropa yang menyatakan mulai adanya kesepakatan untuk merekapitalisasi bank-bank yang terkena dampak krisis utang di Eropa. Harga komoditas dunia bergerak mixed dengan minyak kembali melemah ke level US$75,6/barel sementara Nikel -1,5% dan Timah +2,4%.

Bursa Asia pagi ini dibuka mixed dengan kecenderungan melemah setelah Moody’s menurunkan rating utang Italia 3 level dari Aa2 menjadi A2 dengan outlook negatif ditambah dengan pernyataan potensi downgrade berikutnya pada negara-negara Eropa dengan rating dibawah Aaa. Harga minyak berhasil rebound ke level US$77,5/barel pagi ini seiring penurunan persediaan minyak AS. ETF Indonesia di bursa AS berhasil rebound sekitar 2,5% di akhir perdagangan semalam, sementara nilai tukar Rupiah pagi ini melemah ke level Rp9.020/US$.

Jepang Tergelincir di Asia, Australia Menguat

Headline
INILAH.COM, Sydney - Saham Jepang jatuh pada Rabu (5/10) , dengan Fast Retailing Co jatuh setelah mengeluarkan laporan penjualan suram. Namun, saham Australia terangkat oleh saham perbankan dan energi.

Di Jepang, indeks Nikkei Stock Average turun tipis 0,3%, berbalik dari keuntungan di pembukaan, sedangkan indeks Kospi di Korea Selatan kehilangan 0,4%. Sementara di Australia, indeks S & P / ASX 200 naik 1,2%. Pasar di Hong Kong dan China ditutup untuk liburan.

Kerugian sejak awal pekan ini telah berkisar dari 2,3% untuk indeks Australia untuk 4% untuk Korea.

Saham Eropa dan AS berada di bawah tekanan sepekan ini, meskipun ada pembalikan arah semalam di Wall Street.

Saham perbankan di Asia akhir-akhir ini mengalami penjualan atas kekhawatiran bahwa krisis utang Eropa akan meluas ke pasar pendanaan global dan membuat pembiayaan lebih sulit didapatkan. Namun, beberapa bank menguat seiring kabar kemungkinan rekapitalisasi perbankan. Saham National Australia Bank Ltd naik 2,3%, sedangkan Macquarie Group Ltd naik 1,7%.

Saham ekstrakstor energi dan mineral, yang sensitif terhadap tren pertumbuhan ekonomi, juga mengalami aksi beli, dengan tambang raksasa Rio Tinto Ltd naik 2,5% di Sydney, dan JX Holdings Inc naik 1,2% di Tokyo.

Beberapa eksportir juga menguat setelah kerugian dalam sesi terakhir, dengan Honda Motor Co Jepang naik 1,6% dan Hynix Semiconductor Inc Korea naik 2,9%.

Saham Fast Retailing Co turun 4% di Tokyo, setelah pemilik peritel pakaian Uniqlo mengatakan penjualan turun 10,7% pada September dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tapi pengecer Seven & I Holdings Co naik 0,5% setelah melaporkan kenaikan laba kuartal kedua dan peningkatan prospek tahun ini.

Tokyo Electric Power Co, operator PLTU di Fukushima Daiichi, melihat tekanan jual di tengah ketidakpastian atas pembayaran kompensasi kepada para korban kebocoran radiasi awal tahun ini. Saham utilitas diperdagangkan turun 7%. [ast]

IHSG Siap Bangkit dari Keterpurukan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin kembali merosot 79 poin akibat derasnya aksi jual yang dilakukan investor terhadap saham-saham unggulan. IHSG pun menembus level terendah sejak 23 September 2010.

Pada perdagangan, Selasa (4/9/2011), IHSG ditutup anjlok 79,257 poin (2,37%) ke level 3.269,451. Sementara Indeks LQ 45 ditutup ambruk 14,761 poin (2,53%) ke level 569,457.

Membaiknya bursa-bursa regional diharapkan menjadi sentimen positif yang akan mengangkat IHSG dari keterpurukan. Diinspirasi penguatan Wall Street dan regional, IHSG pada perdagangan Rabu (5/10/2011) diprediksi bergerak menguat di teritori positif.

Sentimen positif datang dari bursa Wall Street yang tadi malam menguat signifikan berkat perburuan saham-saham teknologi di sesi akhir. Pasar juga mendapatkan sentimen positif dari Eropa setelah munculnya laporan yang menyebutkan para menteri keuangan kawasan tersebut sepakat menyiapkan langkah-langkah pengamanan bank-bank mereka.

Pada perdagangan Selasa (4/10/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 153,41 poin (1,44%) ke level 10.808,71. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 24,72 poin (2,25%) ke level 1.123,95 dan Nasdaq menguat 68,99 poin (2,95%) ke level 2.404,82.

Bursa-bursa regional pagi ini juga langsung ikut membaik. Berikut pergerakan bursa regional pada Rabu pagi ini:
  • Indeks S&P/ASX menguat 69,4 poin (1,79%) ke level 3.941,5.
  • Indeks KOSPI naik 12,33 poin (0,72%) ke level 1.718,52.
  • Indeks Nikkei-225 menguat 35,31 poin (0,42%) ke level 8.491,43.
Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG kemarin kembali melemah tajam masih didorong oleh kekhawatiran gagal bayar hutang Yunani. Sentimen negatif ini menutup berita positif dari data inflasi September serta beberapa data ekonomi AS yang diatas ekspektasi. Kami proyeksikan hari ini indeks akan menguji support 3.217 sementara resistance berada di 3.310. Kami melihat pasar masih akan bergerak fluktuatif hari ini meski tekanan jual akan sedikit mereda.

Kresna Sekuritas:
ketidakpastian penyelesaian krisis di Eropa kembali memicu tekanan jual sehingga IHSG gagal bertahan di level 3,309. Dengan demikian, IHSG berpotensi menguji support berikutnya di 2996, namun untuk hari ini IHSG diperkirakan tertekan di kisaran 3.150-3.310.

eTrading Securities:
IHSG pada Selasa (4/10) ditutup turun 79 point (-2.36%) ke level 3,269.41 masih dikarenakan kekhawatiran akan krisis Yunani yang mengancam perekonomian dunia.Tercatat seluruh sektor mengalami penurunan dengan total transaksi di bursa tercatat sebanyak 8.9 juta lot atau setara dengan Rp 4.6 triliun.Tercatat sebanyak 40 saham mengalami kenaikan, 197 saham mengalami penurunan, 45 saham tidak mengalami perubahan dan 171 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menjadi penahan turunnya bursa a.l. TLKM, CPIN, TPIA, KLBF dan IMAS sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. BMRI, BBNI, BBCA, BUMI dan UNVR. Asing tercatat melakukan net sell pada pasar regular sebesar Rp416.5 milliar dengan saham-saham yang paling banyak di jual adalah BUMI, BBNI, HRUM, BMRI, dan UNTR. Rupiah diperdagangkan kembali melemah 30 point ke level Rp8,933 per US Dollar.

Pada perdagangan kemarin (4/10) IHSG kembali bergerak terkoreksi dan masih belum menunjukkan sinyal rebound, indikator stochastic masih bergerak downtrend menuju area oversold sementara RSI masih bergerak downtrend di area oversold. Pada perdagangan hari ini (5/10), diperkirakan IHSG masih berpotensi untuk melanjutkan koreksinya menguji level Support selanjutnya di 3217 dan akan bergerak pada range 3217-3316. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l KLBF, MYOR, dan CPIN.

(qom/qom)

Bursa Jepang Naik Tipis di Awal Sesi

Headline
INILAH.COM, Los Angeles – Bursa saham Jepang menguat terbatas pada Rabu (5/10) pagi, setelah serangkaian kerugian dalam sesi terakhir, dengan Nikkei Stock Average naik 0,1% ke level 8.465,92.

Saham mendapat dorongan dari kabar bahwa Eropa dapat mengambil tindakan rekapitalisasi atas perbankan di sana. Kemudian penguatan yen Jepang yang terbatas.

Saham teknologi yang telah anjlok tajam awal pekan ini menikmati kenaikan, dengan Elpida Memory Inc naik 2,7%, Renesas Electronics Corp naik 4%, dan Advantest Corp naik 2,7%.

Saham operator ponsel KDDI Corp menguat setelah Apple Inc menegaskan perusahaan akan menjual iPhone baru di Jepang akhir bulan ini, tapi segera tergelincir turun 0,4%. Bagaimanapun, berita ini menekan rival KDDI, saingan Softbank Corp, yang sebelumnya memiliki hak eksklusif untuk smartphone Apple, sehingga sahamnya turun 1,4%.

Operator nirkabel NTT DoCoMo Inc juga turun 1,4%. Seven & I Holdings Co, operator gerai 7-Eleven, dibuka turun, tapi segera naik 0,1% setelah melaporkan kenaikan laba kuartal kedua dan peningkatan prospek tahun ini. [ast]

Pagi Ini, Investor Summit 2011 Digelar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pagi ini, acara rutin pasar modal Investor Summit 2011 digelar selama dua hari hingga Rabu besok. Kali ini mengusung ide Investing in Capital Markets: A Journey for a Better Future.

Acara ini digelar Self Regulatory Organization (SRO) bersama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Tujuan acara konsisten tiap tahun memantapkan posisi dan peran pasar modal Indonesia sebagai represtansi komitmen Pemerintah dan SRO,dan tahun ini kita mengambil tema a journey for a better life," ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito, Selasa (4/10).

Rencananya, Menkeu akan membuka acara ini yang dilanjutan dengan laporan up date pasar modal dan seminar soal pasar modal.
Lebih lanjut ia mengatakan, tujuan Investor Summit and Capital Market Expo ini mewujudkan sinergi strategis di kalangan pasar modal dalam memanfaatkan peluang bisnis dan investasi yang tersedia, dan meningkatkan sosialisasi dan edukasi yang lebih terpadu bagi masyarakat tentang potensi, peluang, dan nilai tambah berinvestasi di pasar modal.

Target peserta untuk acara Investor Summit and Capital Market Expo 2011 diharapkan 2.000 peserta. Hingga kini, jumlah peserta yang sudah mendaftar mencapai 2.488 di Jakarta. "Profil peserta berasal dari investor domestik,asing,profesional dan eksekutif," kata Ito.

Adapun 28 emiten akan melakukan presentasi dalam Investor Summit and Capital Market Expo 2011 di Jakarta antara lain BBRI, AALI, ADRO, AKRA, UNVR, PTBA, JSMR, BBCA, KLBF, TLKM, AALI, BMRI, ANTM, SMGR, ELTY, EXCL, UNSP, INDF, BBTN, NIKL, LSIP, LPKR, BUMI, GGRM, BUMI, PGAS, dan ROTI.

Sementara itu, Investor Summit and Capital Market Expo 2011 juga diselenggarakan di Grnad Citty Mall and Convex di Surabaya pada 23-24 November 2011. [hid]

Rupiah di kisaran nyaman

Rupiah di kisaran nyaman
JAKARTA. Ketidakpastian global masih mengisi benak para pelaku pasar. Di saat prospek ekonomi dunia suram, nilai tukar berbagai valuta, termasuk rupiah, cenderung melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Suluh Wicaksono, analis Askap Futures, menuturkan, pengaruh pasar global masih mendominasi arah pergerakan rupiah, hari ini. Pelaku pasar finansial kini mencemaskan krisis utang Yunani tidak akan berakhir indah.

Untuk menghindar dari situasi yang berisiko, para pemodal pun mengumpulkan asetnya dalam dollar AS. "Dollar AS masih dianggap sebagai safe heaven," tutur Suluh.

Pemain valuta di pasar lokal optimistis, Bank Indonesia (BI) akan mengawal rupiah agar nilai tukarnya tidak bergerak liar. Suluh memperkirakan, BI merasa nyaman apabila kurs dollar AS senilai Rp 8.900. "BI akan terus menjaga kurs di kisaran yang aman," ujar dia.

Tugas BI bisa semakin berat karena prospek ekonomi dunia bisa jadi tambah suram. Apabila ketidakpastian meningkat, tekanan terhadap rupiah akan berlipat.

Suluh menambahkan, jika indeks di bursa saham melandai sedang permintaan dollar AS makin tinggi, bukan tidak mungkin kurs bergerak menjadi Rp 9.300 per dollar AS.

Dia memprediksikan, hari ini, nilai tukar akan bergerak di kisaran Rp 8.950 hingga Rp 9.050 per dollar AS.

Di pasar spot, dollar AS terhadap rupiah, Selasa (4/10) ditutup seharga Rp 9.004 per dollar AS. Itu berarti, dollar AS menguat 1,13% dibandingkan hari sebelumnya.

Data Australia dan Inggris Bakal Perlemah Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot antar bank Jakarta, Rabu (5/10) diprediksi melemah. Negatifnya ekspektasi penjualan ritel Australia dan sektor jasa Inggris jadi pemicunya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir memperkirakan, rupiah akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Tapi, menurutnya, intervensi dari Bank Indonesia tetap bakal menopang rupiah agar tidak melemah terlalu jauh.

Menurutnya, pelemahan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh data penjualan ritel Australia yang dirilis Rabu (5/10) ini pukul 7.30 WIB. Angkanya sudah diperkirakan turun jadi 0,3% dari sebelumnya 0,5%. "Karena itu, rupiah tertekan dan akan bergerak dalam kisaran 8.850-9.000 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Di sisi lain, lanjutnya, indeks sektor jasa Inggris yang tidak begitu positif juga bakal jadi tekanan bagi mata uang RI ini. Data ini akan dirilis pukul 15.30 WIB hari ini. "Indeks sektor jasa Inggris diperkirakan turun jadi 50,5 dari sebelumnya 51,1," ucapnya.

Itulah, menurut Firman, faktor-faktor yang bakal mendorong pelemahan rupiah. "Tapi, rupiah pada akhirnya akan konsolidasi karena faktor intervensi dari Bank Indonesia," imbuh Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (4/10) ditutup stagnan di level 8.890 per dolar AS setelah mencapai level terlemahnya 8.955.

Wall Street menguat setelah Fed memberikan sinyal stimulus lanjutan

Wall Street menguat setelah Fed memberikan sinyal stimulus lanjutan
JAKARTA. Bergerak sangat volatile, Wall Street akhirnya ditutup positif pada perdagangan kemarin. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 153,41 poin atau 1,44% ke 10.808,71. Nasdaq Composite indeks lompat 68,99 poin atau 2,95% ke 2.404,82 dan S&P naik 24,72 poin atau 2,25% ke 1.123,95.

Sebelum menguat, Wall Street berada di bawah tekanan jual bahkan sempat menyentuh level terendah tahunan. Namun niat investor bertransaksi berbalik arah ketika Kedua Fed yaitu Ben S Bernanke mengisyaratkan pemberian stimulus lanjutan di depan kongres.

Namun sejumlah analis memprediksi, volatilitas perdagangan masih akan cukup tinggi lantaran krisis di Uni Eropa belum juga menemui kejelasan. Kekhawatiran utang Yunani yag akan jatuh tempo Oktober ini akan menyetir pergerakan Wall Street. Bahkan banyak yang memprediksi Yunani tidak bisa menghindar dari default.

Harga batubara bisa menuju US$ 115

Harga batubara bisa menuju US$ 115
JAKARTA. Harga batubara menyusut selama satu pekan terakhir. Nilai kontrak pengiriman batubara untuk Desember 2011 di bursa Newcastle, Australia, Senin (3/10), adalah US$ 121,50 per ton. Itu rekor harga terendahnya dalam sebulan terakhir.

Harga komoditas energi ini turut terpengaruh laju perekonomian global yang melambat. "Ada tekanan berkelanjutan terhadap harga komoditas karena kekhawatiran melemahnya prospek pertumbuhan global. Secara keseluruhan komoditas memasuki masa bearish," ujar Michael McCharthy, Analis CMC Markets Asia Pacific Pty Ltd kepada Bloomberg, kemarin.

Penurunan harga batubara mengekor pelemahan harga minyak mentah yang terjadi di pasar internasional. Harga minyak mentah di New York kemarin melemah 1,52% menjadi US$ 76,43 per barel.

Analis Asia Kapitalindo Futures, Suluh Adil Wicaksono, mengungkapkan, pelaku industri kini memilih menggunakan minyak mentah daripada batubara. Ini karena harga minyak cenderung melemah. "Tidak ada alasan orang membeli batubara jika harga minyak masih murah," kata Suluh, kemarin.

Dia menjelaskan batubara memiliki kelemahan dalam hal sifat pembakarannya, penggunaan minyak mentah jauh lebih efisien ketimbang batubara. Maka itu, penggunaan batubara dapat digantikan minyak mentah atau gas alam jika harga komoditas lainnya itu lebih murah.

Selama harga minyak di bawah US$ 80 per barel, maka harga batubara masih akan tertekan. "Bukan tidak mungkin batubara mendekati harga US$ 100 per ton di akhir tahun ini, apalagi jika Amerika Serikat dan Eropa resesi," ujar Suluh. Dia memprediksi pada akhir Oktober nanti batubara menyentuh titik support US$ 115 per ton.

Tokyo Electric Power Co, perusahaan pembangkit listrik terbesar di Jepang, pada Senin (26/9) pekan lalu, menyatakan akan lebih sedikit menggunakan batubara untuk meningkatkan efisiensi. Harga minyak dan gas alam sebagai komoditas substitusi batubara sudah cukup murah sebagai bahan bakar.

Kabar lain datang dari China. Negara yang mengandalkan batubara sebagai tenaga listrik ini tengah mengalami kemerosotan industri pertambangan. Harga Saham Yanzhou Coal Mining Co, produsen batubara terbesar keempat di China, kemarin telah merosot 46% sejak akhir Mei lalu.

Analis Harvest International Futures, Ibrahim, memperkirakan harga batubara bisa menyentuh US$ 119 per ton. "Tapi di akhir kuartal empat ini kebutuhan batubara akan naik lagi," imbuh dia.