Rabu, 12 Oktober 2011

Melejit 2,95%, IHSG berhasil kembali ke level 3.600-an

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup sumringah sore ini. Laju semua sektor mendongkrak otot IHSG sebesar 2,95% dan berhasil kembali ke level 3.635,931.

Sektor pertambangan yang melejit 4,54% menjadi sektor dengan penguatan terbesar sore ini. Disusul, sektor industri dasar yang naik 4,22%, dan sektor perkebunan yang reli 4,12%.

Pada penutupan perdagangan hari ini, sejumlah 199 saham yang menguat. Sementara, 40 saham masih melemah, dan 55 saham lainnya tidak beranjak dari penutupan kemarin.

Perdagangan hari sangat gemuk, yang tercermin dari volume saham yang ditransaksikan mencapai 8,557 miliar saham. Adapun, nilai perdagangan mencapai Rp 5,969 triliun.

Saham-saham yang berhasil maju dan menempati deretan top gainers, sore ini, yaitu Yulie Sekurindo Tbk (YULE) yang meroket 34,55% ke Rp 74. Diikuti, saham Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) yang melejit 24,39% ke Rp 255, dan Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang reli 21,71% ke Rp 157.

Sementara, saham yang terseret ke posisi top losers, diantaranya Voksel Electric Tbk (VOKS) yang tumbang 24% ke Rp 570. Lalu, Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) yang jatuh 11,03% ke Rp 129, dan Capitalinc Invesment Tbk (MTFN) yang turun 7,69% ke Rp 360.

Asing Borong, IHSG Menguat hingga 2,9%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia ditutup menguat 104,1 poin atau 2,9% ke 3.635,93 pada perdagangan Rabu (12/10). Volume perdagangan mencapai 8,5 miliar saham senilai Rp5,7 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 212 saham naik, 44 saham turun dan 60 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp580,3 miliar, dengan pembelian asing mencapai Rp1,9 triliun dan penjualan asing Rp1,3 triliun.

Indeks JII naik 15,2 poin ke 502,32, indeks ISSI naik 3,04 poin ke 117,07 poin dan indeks LQ45 naik 22,7 poin ke 645,69. Penguatan didukung sektor pertambangan yang naik 110,53 poin ke 2.563 disusul sektor perkebunan yang naik 77,3 poin ke 1.956.

Bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng naik 1,045 ke 18.329, indeks Nikketi turun 0,4% ke 8.738, indeks Shanghai naik 3,045 ke 2.420, ASX turun 0,5% ke 4.204. Indeks Kospi naik 0,8% ke 1.809, indeks STI naik 1,3% ke 2.730, indeks KLSE naik 1,1% ke 1.428.

Sementara bursa Eropa naik 0,05% ke 5.398, indeks DAX naik 0,8% ke 5.906 dan indeks CAC naik 0,4% ke 4.396.

Komoditas Dukung Melesatnya Bursa

INILAH.COM, Jakarta – IHSG berhasil lanjutkan penguatan hari ini, menembus level 3.600. Mulai masuknya dana asing ke saham komoditas menjadi pemicunya.

Pada perdagangan Rabu (12/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 104,178 poin (2,95%) ke level 3.635,931, dengan intraday tertinggi di 3.637,12 dan terendah di 3.516,62. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 22,606 poin (3,63%) ke level 645,506.

Koreksi indeks di awal perdagangan tidak berlangsung lama. Dibuka di zona negatif 3,522, indeks perlahan tapi pasti mulai merambat naik. Alhasil, pada sesi pertama perdagangan bertengger di angka 3.592 dan akhirnya ditutup di angka 3.635.

IHSG berhasil menguat melanjutkan kenaikan 8% dalam 5 hari terakhir. Hal ini didukung membaiknya bursa regional, dimana sore ini indeks Hangseng terpantau ditutup diatas resisten 18.300 dan DJI berjangka naik sekitar 70 poin.

Apresiasi indeks sudah terindikasi dari posisi penutupan IHSG kemarin, yang berada di atas shooting star 7 Oktober,”Tren mulai bergerak naik dengan aksi beli investor pada saham-saham yang masih murah,”ujarnya.

IHSG kemarin ditutup menguat signifikan, seiring langkah BI yang menurunkan BI rate sebesar 25bps menjadi 6,5% untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi global. Selain keyakinan BI terhadap pencapaian inflasi hinggal September 2011 yang masih cukup rendah.

Adapun bursa AS semalam bergerak mixed dengan Dow ditutup melemah tipis 0,15% seiring koreksi di bursa Eropa dan komoditas mengkompensasi ekspektasi earnings season yang dimulai malam tadi.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 8,556 miliar lembar saham, senilai Rp 5,969 triliun dan frekuensi 156.270 kali. Sebanyak 199 saham naik, sisanya 40 saham turun, dan 55 saham stagnan.

Asing mendukung penguatan bursa, dengan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) mencapai Rp580 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,952 triliun dan transaksi jual mencapai Rp1,372 triliun.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Gudang Garam (GGRM) naik Rp 5.000 ke Rp 61.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.400 ke Rp 42.000, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 1.100 ke Rp 16.200, dan Indocement (INTP) naik Rp 1.100 ke Rp 14.700.

Sedangkan emiten-emiten lain yang melemah antara lain Bayan (BYAN) turun Rp 300 ke Rp 19.250, Voksel (VOKS) turun Rp 180 ke Rp 570, Fastfood (FAST) turun Rp 75 ke Rp 2.900, dan Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 60 ke Rp 1.560.

Bursa regional Asia sore ini terpantau menguat. Hanya indeks Nikkei 225 yang melemah 34,78 poin (0,40%) ke level 8.738,90. Indeks Komposit Shanghai naik 71,48 poin (3,04%) ke level 2.420,00, indeks Hang Seng terangkat 181,10 poin (1,00%) ke level 18.322,69, indeks Straits Times naik 11,22 poin (0,42%) ke level 2.704,27. [ast]

Sentimen Alcoa dan Slovakia Tekan Bursa Eropa

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa dibuka merosot pada perdagangan hari ini akibat tertekan prediksi menurunnya kinerja perusahaan alumunium raksasa alcoa serta sikap parlemen Slovakia.

Kinerja perusahaan alumunium raksasa milik AS, Alcoa, diperkirakan akan membukukan kinerja lebih rendah dari proyeksi tahunan perseroan sehubungan dengan kondisi ekonomi global yang belum stabil. Hal ini menekan pergerakan bursa Eropa pada awal perdagangan.

Selain itu, sikap parlemen Slovakia yang menolak rencana penambahan dana penyelamatan zona Eropa juga turut membebani pembukaan bursa Eropa.

Indeks FTSE turun 27,32 poin (0,51%) ke 5.368,38, indeks GDAXI turun 58,49 poin (1%) ke 5806,49, indeks CAC40 turun 18,92 poin (0,6%) ke 3.134,6.

Indeks sumber daya STOXX Europe 600 turun 0,8%, tertekan sentimen prediksi kinerja Alcoa terutama di Eropa karena kepercayaan investor memudar atas kondisi global yang belum stabil. Dan indeks FTSEurofirst 300 turun 0,7% dan telah turun sekitar 15% sejauh tahun ini.

"Masih ada harapan kalau Slovakia akan menerima usulan penambahan dana talangan dalam jangka pendek," tutur analis ekuitas Hargreaves Lansdown Keith Bowman, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/10).

Bursa emerging market lanjut reli karena spekulasi dukungan pemerintah

SEOUL. Bursa negara berkembang (emerging market) reli untuk hari yang keenam. Ini merupakan penguatan terpanjang indeks dalam dua tahun terakhir.

Indeks MSCI Emerging Markets naik 0,6% ke level 914,99 pada pukul 15.44 waktu Seoul. Sementara, indeks Shanghai naik 3%, indeks BSE India Sensitive (Sensex) reli 1,1%, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga melaju 2,1%.

Pasar saham negara berkembang menguat karena spekulasi negara Asia akan meningkatkan dukungan bagi pasar domestik. Para pembuat kebijakan di Asia memperkuat upaya untuk melindungi ekonomi mereka dari melemahnya pertumbuhan global.

Bank Indonesia tak terduga mamangkas suku bunga. Sementara, Filipina mengumumkan rencana stimulus. Saham perbankan China pun melanjutkan penguatannya setelah Central Huijin Investment Ltd mulai membeli saham-saham bank.

Manajer investasi dari Shinhan BNP Paribas Asset Management Co. Im Jeong Jae menyebut, negara-negara berkembang mengambil langkah-langkah dukungan yang lebih baik dibanding negara maju.

"Sementara pemerintah di Slovakia masih bersikap negatif terhadap persetujuan revisi bailout Eropa, investor tampaknya berspekulasi bailout itu pada akhirnya bakal disetujui," imbuh Jae, di Seoul, hari ini.

Slowakia, satu-satunya negara yang belum meratifikasi revisi dana bailout Eropa. Anggota parlemen akan melakukan pemungutan suara kedua setelah kemarin gagal untuk menyetujui paket bailout.

Melesat 104 poin, IHSG Parkir Lagi di 3.600

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat cukup tinggi atas perburuan saham-saham unggulan dan lapis dua. Aksi beli ini mendorong indeks kembali parkir di level 3.600.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di Rp 8.930 per dolar AS sama seperti penutupan perdagangan kemarin.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka melemah tipis 13,871 poin (0,39%) ke level 3.517,882. Aksi jual terjadi didorong lambatnya penyelesaian krisis utang di Eropa.

Namun pelemahan indeks tidak bertahan lama, aksi beli kembali terjadi sehingga membawanya ke zona positif. Indeks sempat menanjak hingga ke posisi puncak pada level 3.597,354.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 61,090 poin (1,72%) ke level 3.592,843. Pemodal asing mulai kembali agresif setelah melakukan aksi jual di beberapa perdagangan lalu.

Meski sempat terjadi aksi ambil untung di awal perdagangan sesi II, namun penguatan saham-saham unggulan masih mampu menahan indeks di zona hijau bahkan mengangkatnya kembali ke posisi tertinggi hari ini di 3.637,123.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (12/11/2011), IHSG ditutup melesat 104,178 poin (2,95%) ke level 3.635,931. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melonjak 22,606 poin (3,63%) ke level 645,506.

Penguatan indeks masih dipimpim oleh saham-saham berbasis komoditas. Minat beli investor domestik terangsang atas aksi borong saham investor asing.

Seluruh indeks sektoral di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat, tak satu pun yang terkena koreksi. Indeks sektor tambang melonjak lebih dari 4 persen.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 156.270 kali pada volume 8,556 miliar lembar saham senilai Rp 5,969 triliun. Sebanyak 199 saham naik, sisanya 40 saham turun, dan 55 saham stagnan.

Sementara dari sentimen global, investor masih menunggu hasil pemungutan suara Slovakia terkait pemberian dana talangan di zona Eropa. Hal ini membuat bursa Saham Wall Street ditutup flat pada perdagangan semalam.

Kebanyakan bursa-bursa di Asia mampu bertahan di zona hijau, dengan bursa saham China memimpin penguatan. Pergerakan bursa saham Jepang masih mengecewakan dan terkoreksi tipis.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melesat 71,48 poin (3,04%) ke level 2.420,00.
  • Indeks Hang Seng menanjak 181,10 poin (1,00%) ke level 18.322,69.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 34,78 poin (0,40%) ke level 8.738,90.
  • Indeks Straits Times naik 11,22 poin (0,42%) ke level 2.704,27.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 5.000 ke Rp 61.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.400 ke Rp 42.000, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 1.100 ke Rp 16.200, dan Indocement (INTP) naik Rp 1.100 ke Rp 14.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Bayan (BYAN) turun Rp 300 ke Rp 19.250, Voksel (VOKS) turun Rp 180 ke Rp 570, Fastfood (FAST) turun Rp 75 ke Rp 2.900, dan Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 60 ke Rp 1.560.
(ang/dnl)

Akhir 2011, ASII Bersiap Anjlok ke Rp45.000

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Saham otomotif PT Astra International (ASII) diperkirakan akan terus merosot menuju Rp45.000 per lembarnya hingga akhir tahun. Ada apa?

Yuganur Wijanarko dari HD Capital meyakini saham ASII bisa melorot hingga akhir 2011. Hal ini karena asumsi fundamental telah berubah bearish. Salah satunya akibat faktor valuasi saham yang masih mahal dan berada dekat peak (PER 2011 mencapai 15 kali). “Secara historis dalam koreksi pasar seperti 2008, ASII pernah diperdagangkan di PER sebesar 7-5 kali,” ujarnya, Rabu (12/10).

Ia menuturkan, ASII di level Rp45.000 hanyalah permulaan. Pasalnya, bila dilihat secara historis, ASII pernah diperdagangkan hingga PER 4 kali di low 2008. Dalam kasus koreksi 2008-2009, perlu dilihat fakta bahwa walaupun pertumbuhan laba ASII secara tahunan (yoy) masih mengalami peningkatan 5-6%, namun harga sahamnya jatuh 75% dalam kurun waktu 10 bulan.

Beberapa asumsi koreksi bila disamakan dengan IHSG adalah, ketika indeks 2.500 dan ASII Rp45.000, maka PER mencapai sebesar 9 kali. Kemudian ketika IHSG 1700 dan ASII Rp15.000, PER mencapai 7 kali. Sedangkan ketika IHSG 1400 dan ASII Rp10.000, PER mencapai 4 kali.

Sementara potensi pelemahan rupiah mencapai 10.000 per dolar AS akhir tahun ini, dinilai juga dapat menurunkan kepercayaaan konsumen, dalam hal daya beli. Apalagi 40% dari pendanaan perusahaan multi-finance dan leasing berbasis dolar.

Sumber pendanaan pun akan mulai kering, seiring problem likuiditas interbank global. “Selain itu, pelemahan rupiah juga ditakutkan akan menaikan harga bahan baku pembuatan mobil yang masih impor, sehingga profit margin dapat turun untuk kuartal empat 2011.”

Sebagai pemegang market cap terbesar, imbuh Yuga, ASII pun merupakan proxy investasi untuk pemain asing. “Artinya, dalam keadaan market tertekan akan menjadi pertama untuk dijual secara massal,” paparnya.

Mengenai potensi pertumbahan laba per saham (EPS) yang turun sekitar 10%, juga dipicu pelambatan penjualan mobil dari tahun lalu, bukan secara bulanan. Ia menilai, beberapa sentimen positif seperti naiknya penjualan mobil September sudah tercermin dalam kenaikan harga beberapa hari terakhir.

Pada perdagangan Rabu (12/10), saham ASII terpantau turun Rp 450 ke Rp 65.450. Sementara sejak pertengahan pekan lalu, emiten otomotif ini justru malah menguat. Pada Rabu (5/10), ASII berada di level Rp57.300 dan terus naik hingga pada Selasa (11/10) kemarin, bercokol di Rp65.900 per lembarnya. [mdr]

Soros Kirim Surat Terbuka Soal Bahaya Krisis Eropa

Berlin - Milyuner George Soros dan sekitar 100 orang top di Eropa bergabung membuat surat terbuka yang mengingatkan bahaya krisis utang Eropa bisa merusak sistem finansial gblobal.

"Eropa masih jauh dari sempurna. Krisis sekarang telah menunjukkan hal itu," jelas Soros dan kawan-kawan dalam surat terbukanya yang dipublikasikan di harian bisnis Jerman, Handelsblatt dan dikutip AFP, Rabu (12/10/2011).

"Namun sebagai reaksi dari itu, kami perlu merevisi kelemahan dari tampilan mereka ketimbang membiarkan krisis semakin rusak, bahkan menghancurkan sistem finansial global," jelas mereka.

Kelompok yang menyebut diri mereka sebagai 'Orang-orang Eropa yang peduli' itu meminta pemerintah untuk membangun sebuah institusi yang dapat menyediakan likuiditas bagi seluruh negara di kawasan Eropa, memperkuat pengawasan pasar finansial dan merevisi target pertumbuhan Uni Eropa.

Surat terbuka tersebut ditandatangani oleh mantan politisi terkemuka seperti mantan menteri keuangan Jerman Hans Eichel, mantan menteri luar negeri Prancis Bernard Kouchner dan Pedro Solbes yang juga pernah menjadi komisioner hubungan ekonomi dan moneter Uni Eropa. Ekonom terkemuka seperti Charles Goodhart dari Inggris dan Peter Bofinger dari Jerman juga ikut serta.

Krisis di Eropa hingga kini memang belum menampakkan tanda-tanda usai. Namun para pemimpin Eropa terus berupaya mencegah krisis yang berawal dari besarnya utang Yunani menjadi krisis perbankan. Terbaru, Belgia sepakat menyelamatkan bank Dexia yang terancam kolaps karena tingginya eksposur pada surat utang Eropa.
(qom/dnl)

Cek, tiga bluechips penyokong IHSG di sesi pagi!

JAKARTA. Aksi investor yang kembali mengoleksi saham-saham, khususnya bluechips, mengantarkan Indeks Harga Saham Gabungan menguat di sesi pagi.

Bloomberg mencatat, tiga bluechips yang banyak dikoleksi investor dan menyokong otot indeks, yaitu Bank Central Asia Tbk (BBCA), Gudang Garam Tbk (GGRM), dan United Tractors Tbk (UNTR).

Hingga sesi pagi berakhir, saham BBCA berhasil melaju 3,23% ke Rp 8.000. Sementara, saham GGRM reli 3,84% ke Rp 58.150, dan UNTR maju 3,02% ke Rp 22.150.

Sebanyak 4,31 juta saham BBRI telah ditransaksikan di sesi pagi. Adapun, Credit Suisse Securities Indonesia menjadi broker dengan nilai pembelian terbesar yaitu Rp 11,16 miliar. Disusul, CIMB Securities Indonesia sejumlah Rp 6,58 miliar, dan Merrill Lynch Indonesia dengan pembelian Rp 4,30 miliar.

Sementara, volume saham GGRM yang sudah ditransaksikan mencapai 281.500 saham. Tiga broker yang tercatat paling banyak memboyong saham ini, yaitu Mandiri Sekuritas sejumlah Rp 51,44 miliar, lalu Credit Suisse Securities Indonesia senilai Rp 5,15 miliar, dan Deutsche Securities Indonesia sekitar Rp 4,49 miliar.

Adapun, total saham UNTR yang ditransaksikan sebanyak 1,57 juta saham. Mandiri Sekuritas paling banyak membeli saham ini yaitu dengan nilai pembelian Rp 42,11 miliar. Diikuti, Deutsche Securities Indonesia sejumlah Rp 17,75 miliar, dan Credit Suisse Securities Indonesia Rp 7,53 miliar.

Sektor perkebunan menggiring IHSG reli 1,73% di sesi pagi

JAKARTA. Laju sembilan sektor menggiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendarat di zona hijau. Pada penutupan sesi perdagangan pagi, IHSG berhasil maju 1,73% ke level 3.592,843.

Sektor perkebunan yang naik 3,59% menjadi sektor dengan penguatan terbesar. Disusul sektor pertambangan yang menguat 2,83%, dan sektor industri dasar yang reli 2,63%.

Sejumlah 160 saham menguat, berbanding 42 saham yang masih tertekan. Sedangkan, 61 saham lainnya belum beranjak dari level penutupan sebelumnya.

Perdagangan sesi pertama diramaikan oleh transaksi sebanyak 3,824 miliar saham. Adapun, nilai perdagangan hari ini mencapai Rp 3,113 triliun.

Beberapa saham yang berhasil mendaki ke posisi top gainers, diantaranya saham KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) yang melejit 17,65% ke Rp 100. Disusul, Pasific Strategic Financial Tbk (APIC) yang melaju 16,48% ke Rp 530, dan Hotel Sahid Jaya Tbk (SHID) yang naik 15,28% ke Rp 415.

Sedangkan, pengisi top losers siang ini, yaitu saham Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) yang tumbang 9,66% ke Rp 131. Diikuti, Star Petrochem Tbk (STAR) yang jatuh 7,69% ke Rp 240, dan Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) yang tergelincir 5,56% ke Rp 510.

Mantap! Sesi I, IHSG Menguat 1,7%

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (12/10) sesi I menguat hingga 61,09 poin atau 1,73% ke 3.592,84. Volume perdagangan mencapai 3,8 miliar saham senilai Rp2,9 triliun.

Pada penutupan sesi I, sebanyak 168 saham menguat, 47 saham turun dan 67 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp298,7 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp922,7 miliar dan penjualan asing sebesar Rp624,03 miliar.

Indeks JII naik 9,6 poin ke 496, indeks ISSI naik 1,9 poin ke 115,89 dan indeks LQ45 naik 13,3 poin ke 636. Penguatan ditopang sektor pertambangan yang naik 69,34 ke 2.522 disusul sektor perkebunan yang naik 67,49 poin ke 1.946,23.

Penguatan ini seiring dengan bursa Asia yang mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,6% ke 18.255, indeks Shanghai naik 2,1% ke 2.399, indeks Kospi naik 0,65 ke 1.807, indeks STI naik 0,1% ke 2.696 dan indeks KLSE naik 0,5% ke 1.419.

Investor Asing Kembali Agresif, IHSG Menguat 61 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 61 poin didorong aksi beli investor asing yang cukup tinggi. Pemodal asing mulai kembali agresif setelah melakukan aksi jual di beberapa perdagangan lalu.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka melemah tipis 13,871 poin (0,39%) ke level 3.517,882. Aksi jual terjadi didorong lambatnya penyelesaian krisis utang di Eropa.

Namun pelemahan indeks tidak bertahan lama, aksi beli kembali terjadi sehingga membawanya ke zona positif. Indeks sempat menanjak hingga ke posisi puncak pada level 3.597,354.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (12/11/2011), IHSG menguat 61,090 poin (1,72%) ke level 3.592,843. Sementara Indeks LQ 45 melesat 13,302 poin (2,13%) ke level 636,202.

Saham-saham komoditas yang sudah murah kini menanjak cukup tinggi atas aksi beli yang dilakukan investor lokal dan asing. Indeks sektor agrikultur melesat lebih dari tiga persern.

Transaksi yang dilakukan pemodal asing cukup menggembirakan, pembelian bersih yang dilakukan hingga siang ini nilainya cukup besar. Menguatnya bursa-bursa di regional menjadi pendorong aksi beli.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 78.900 kali pada volume 3,824 miliar lembar saham senilai Rp 3,112 triliun. Sebanyak 166 saham naik, sisanya 47 saham turun, dan 67 saham stagnan.

Sementara dari sentimen global, investor masih menunggu hasil pemungutan suara Slovakia terkait pemberian dana talangan di zona Eropa. Hal ini membuat bursa Saham Wall Street ditutup flat pada perdagangan semalam.

Kebanyakan bursa-bursa di Asia mampu bertahan di zona hijau, dengan bursa saham China memimpin di depan. Sayangnya, bursa saham Jepang terkena koreksi tipis.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 50,66 poin (2,16%) ke level 2.399,18.
  • Indeks Hang Seng menguat 113,64 poin (0,63%) ke level 18.255,23.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 30,68 poin (0,35%) ke level 8.743,00.
  • Indeks Straits Times naik tipis 3,85 poin (0,14%) ke level 2.696,90.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.150 ke Rp 58.150, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.650 ke Rp 41.250, Astra Agro (AALI) naik Rp 1.000 ke Rp 18.000, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 1.000 ke Rp 16.100.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 450 ke Rp 65.450, Bayan (BYAN) turun Rp 350 ke Rp 19.200, Surya Citra (SCMA) turun Rp 100 ke Rp 5.500, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 50 ke Rp 30.600.

(ang/qom)

Menu Sesi Dua: Saham Tambang & Bank

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan, IHSG diprediksi menguat. Pemangkasan BI rate, bursa regional, dan ekspektasi kinerja emiten di AS jadi katalisnya. Saham-saham tambang dan bank jadi pilihan.

Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan bertahan pada teritori positif. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.516 dan 3.600 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (12/10).

Penguatan indeks hari ini, menurut Praska, salah satunya dipicu oleh pergerakan bursa regional Asia yang banting stir ke zona positif setelah dibuka pada zona merah. Di sisi lain, pasar juga masih merespons positif pemangkasan suku bunga acuan (BI rate) oleh Bank Indonesia sebesar 25 basis poin ke 6,50% dari 6,75%. “Kebijakan ini jadi gairah tersendiri pada saham-saham di sektor perbankan,” ujarnya.

Pada saat yang sama, lanjut Praska, secara psikologis, pasar terpengaruh positif oleh ekspektasi atas rilis kinerja keuangan pertama kali nanti malam untuk emiten di AS yakni Alcoa. “Karena itu, IHSG mendahuluinya dengan bergerak positif. Sebab, jika dirilis positif, bursa AS pun akan positif,” paparnya.

Sementara itu, dia menjelaskan, sentiment dari Eropa masih negatif. Sebab, Parlemen Slovakia menunda persetujuannya atas penambahan kapasitas dana The European Financial Stability Facility (EFSF) dari 220 miliar euro jadi 440 miliar euro. Padahal, semua anggota negara-negara Uni Eropa yang lain sudah meratifikasinya. “Saat ini, perdana menteri Slovakia masih harus negosiasi dengan partai oposisi,” paparnya.

Tapi, lanjutnya, Eropa juga memberikan kabar baik. CNBC melansir, Yunani berpotensi besar menerima bailout pada awal November 2011 sehingga investor mendapat angin segar dari berita ini. “Itulah faktor-faktor yang mendorong penguatan IHSG hari ini,” ungkap Praska.

Adapun sektor saham yang jadi penggerak indeks hari ini adalah perbankan, pertambangan dan infrastruktur. Karena itu, Praska merekomendasikan positif saham-saham di sektor perbankan dan pertambangan. Saham-saham pilihannya adalah PT Adaro Energy (ADRO), PT Harum Energy (HRUM), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuh Praska.

Emas berpeluang reli karena ketidakpastian bailout Eropa

Emas berpeluang reli karena ketidakpastian bailout Eropa
SINGAPURA. Harga emas berpeluang rebound seiring kekhawatiran semakin mendalamnya krisis utang Eropa. Pasalnya, anggota parlemen Slovakia menolak peningkatan dana bailout untuk zona Euro. Situasi ini memacu permintaan emas sebagai safe haven.

Emas untuk pengiriman segera sedikit bergerak ke posisi US$ 1.664,47 per ons troy pada pukul 9.53 waktu Singapura. Sementara, emas berjangka untuk pengiriman Desember di Comex, New York, diperdagangkan naik 0,45% ke level US$ 1.668,5 per ons troy pada pukul 11.22 WIB.

Semalam, anggota parlemen Slovakia menolak peningkatan dana talangan untuk wilayah Euro, dan tidak memberikan rancangan waktu untuk pemungutan suara selanjutnya. Sentimen ini pun memicu jatuhnya pasar saham di Asia dan pasar komoditas termasuk minyak dan tembaga.

"Dalam kondisi pertumbuhan global yang melambat, dan belum adanya kepastian dari sekian jenis kebijakan yang direncanakan, saya pikir emas tetap menjadi safe haven," tutur analis MF Global Australia Ltd. Andrew Gardner, di Sydney.

Namun, lanjut Gardner, secara umum komoditas akan berada dalam tekanan sampai adanya pengumuman yang menunjukkan sudah lebih dekatnya jalan keluar bagi Eropa. "Emas mungkin terjebak dalam kelesuan karena sentimen deflasi," imbuhnya.

Harga minyak tumbang setelah Slovakia menentang revisi bailout

Harga minyak tumbang setelah Slovakia menentang revisi bailout
MELBOURNE. Minyak mentah jatuh untuk pertama kali dalam enam hari terakhir. Koreksi harga minyak terjadi setelah anggota parlemen Eropa dan AS menolak rencana bailout.

Minyak WTI untuk pengiriman November turun US$ 1,29 ke level US$ 84,52 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, dan bergerak ke US$ 85,06, pada pukul 13.35 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama menguat 0,5% ke posisi tertinggi sejak penutupan 21 September, yaitu di US$ 85,81 per barel.

Sementara, minyak Brent untuk pengantaran November tergerus 0,3% ke US$ 110,36 per barel di bursa ICE Futures Europe, London, kemarin.

Sentimen di pasar minyak melemah setelah semalam anggota parlemen Slovakia menentang penambahan dana bailout untuk wilayah Euro. Slovakia adalah satu-satunya negara yang belum meratifikasi peningkatan Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa. Perdana Menteri Iveta Radicova menyebut, anggota parlemen harus mengambil keptuusan sesegera mungkin.

Harga minyak juga tertekan, karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun ini dan tahun depan. Penurunan proyeksi permintaan ini mengacu pada prediksi bakal melemahnya negara-negara industri.

Managing director of Commodity Broking Services Pty. Jonathan Barrat menilai, pasar mulai mencoba untuk mengatasi semakin dalamnya isu Eropa. "Investor mempertanyakan kontinuitas atau keberlanjutan permintaan minyak mentah," ujarnya di Sydney, hari ini.

Di sisi lain, besok, Departemen Energi AS akan melaporkan jumlah cadangan minyak. Hasil survei ekonom oleh Bloomberg memprediksi, stok minyak mentah AS kemungkinan meningkat 800.000 barel pada pekan lalu.

Gawat.. Perang Dagang China-AS Bisa Pecah

Medium
INILAH.COM, Tokyo - Hubungan China dan AS berpotensi memanas dengan disetujuinya undang-undang yang melindungi mata dolar dari kebijakan China terhadap yuan.

Parlemen AS menyetujui aturan untuk mengimbangi yuan China yang melemah. AS menekan mata uang dolar dan tidak mengambil tindakan korektif dalam menghadapi hukuman termasuk meningkatnya kebijakan dumping, larangan pengadaan barang bagi negara federal dan tidak memenuhi peryaratan pembiayaan Overseas Private Investment Corporation.

Dengan perkembangan ini, China menentang kebijakan AS dan melarang penggunaan UU tersebut. Pasar tertekan dengan melemahnya bursa saham karena sentimen negatif hubungan dagang AS-China.

Dolar menguat setelah senat AS mengesahkan UU mata uang yang berdampak pada China. Hal ini meningkatkan spekulasi soal proteksionisme perdagangan kedua negara.

"Hubungan AS dan China berpotensi memburuk dan mengarah ke perang dagang yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Investor menghindari risiko dengan membeli dolar dan yen," kata Marito Ueda, senior managing director di FX First Corp, Tokyo seperti dikutip dari bloomberg.com.

Dengan undang-undang itu, maka Departemen Perdagangan AS diinstruksikan untuk menyelidiki perusahaan yang disubsidi pemerintah China melalui mata uangnya yang secara artifisial rendah. Hasilnya memungkinkan AS membalas dengan kebijakan tarif.

Sejak awal RUU ini terfokus untuk mengadapi China yang diduga memanipulasi mata uangnya untuk keuntungan ekspor. Walaupun Departemen Keuangan AS belum secara resmi menyatakan China telah memanipulasi mata uang.

China secara bertahap telah meningkatkan mata uang yuan. Pada akhir bulan lalu, Bank Rakyat China menetapkan titik tengah perdagangan yuan terhadap dolar AS di kisaran 6,3735.

Wow! Dolar dan Yen Merajai

Headline
INILAH.COM, Singapura - Kurs dolar dan yen menguat pada perdagnagan Rabu (12/10) terhadap mata uang utama di Asia. Pasar tertekan dengan melemahnya bursa saham karena sentimen negatif hubungan dagang AS-China.

Dolar menguat setelah senat AS mengesahkan UU mata uang yang berdampak pada China. Hal ini meningkatkan spekulasi soal proteksionisme perdagangan kedua negara.

Sedangkan pelemahan euro terjadi menjelang laporan produksi manufaktur yang dapat menunjukkan penurunan ekonomi di Eropa. Pound jatuh untuk hari kedua terhadap dolar sebelum data prakiraan klaim pengangguran Inggris.

"Hubungan AS dan China berpotensi memburuk dan mengarah ke perang dagang yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Investor menghindari risiko dengan membeli dolar dan yen," kata Marito Ueda, senior managing director di FX First Corp, Tokyo seperti dikutip dari bloomberg.com.

Dolar naik 0,2% menjadi US$1,3607 per euro di Tokyo. Yen naik 0,2% menjadi 10435 terhadap 17 mata uang negara mitra. Dolar melemah terhadap yen menjadi 76,71 yen dari 76,65 yen.

Parlemen AS menyetujui komposisi 63-35 untuk mengimbangi yuan China yang melemah. AS menekan mata uang dolar dan tidak mengambil tindakan korektif dalam menghadapi hukuman termasuk meningkatnya kebijakan dumping, larangan pengadaan barang bagi negara federal dan tidak memenuhi peryaratan pembiayaan Overseas Private Investment Corporation. Dengan perkembangan ini, China menentang kebijakan AS dan melarang penggunaan UU tersebut.

Euro tergelincir terhadap dolar dan yen dengan spekulasi kawasan Eropa berpotensi terjadi resesi. Produksi manufaktur negara Uni eropa diprediksi turun 0,8% pada bulan Agustus. Padahal pada bulan Juli masih naik 1,1%.

Ups! Slovakia Gagal Setujui Revisi Bailout Eropa

Jelang Laporan Laba, Wall Street Mixed
INILAH.COM, London - Parlemen Slovakia gagal menyetujui perubahan dana bailout Eropa pada pemungutan suara yang dilakukan Selasa (11/10) waktu setempat.

Dengan hasil ini membuat Slovakia sebagai negara satu-satunya anggota kawasan Uni Eropa yang belum meratifikasi hasil keputusan para pemimpin Uni Eropa pada pertemuan 21 Juli lalu, yang dikutip dari yahoofinance.com.

Padahal pemungutan suara di Slovakia sangat menentukan kebijakan penambahan fasilitas keuangan untuk mengatasi krisis Uni Eropa. Namun The Freedom and Solidarity Party atau SAS yang memiliki 21 kursi dari 150 kursi di parlemen menjadi ganjalan.

SAS telah menyerukan pembentukan komite antar parti untk memveto pembayaran bailout untuk anggota Uni Eropa. Padahal dari 17 anggota Uni Eropa, tinggal Slovakia yang belum memutuskan persetujuan Uni Eropa pada 21 Juli lalu.

Sell on Strength pada Saham Penggerak IHSG!

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG Rabu (12/10) diprediksi melemah. Sebab, penguatan indeks kemarin hanya mendekati area resistance. Saatnya sell on strength pada saham-saham penggerak indeks!

Pada perdagangan Selasa (11/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup menguat 80,669 poin (2,34%) ke level 3.531,753, dengan intraday tertinggi di 3.563,40 dan terendah di 3.451,63. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 16,936 poin (2,79%) ke level 622,900.

Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu mengatakan, potensi pelemahan indeks saham domestik hari ini salah satunya karena pelemahan bursa Eropa dan Wall Street. Sebab, pergerakan indeks saat ini, sangat rentan terhadap pergerakan bursa regional.

Apalagi, lanjut Tommy, selama Uni Eropa belum memiliki langkah kongkrit untuk menyelesaikan krisis utang kawasan itu, belum ada katalis positif bagi indeks. “Support IHSG berada di level 3.250-3.300 dan 3.575-3.600 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (11/10).

Sejauh ini, lanjutnya, penanganan krisis Eropa masih maju mundur. Selama krisis Eropa belum memiliki titik terang, IHSG akan sideways dalam kisaran saat ini. “Seperti Yunani, apakah masih dibailout, tidak, dibailout, tidak?” timpalnya.

Dia menegaskan, jika Yunani jatuh, Eropa pun bakal jatuh. Lalu, bursa Eropa dan AS pun bakal jatuh termasuk IHSG. Meskipun, dari sisi perekonomian tidak akan berdampak langsung ke Indonesia.

Sementara itu, memang, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis berjanji akan mengeluarkan rencana komprehensif penyelesaian krisis utang. Tapi, itu baru sebatas janji. “Janji, biasanya diingkari. Berita positif Eropa bisa berubah negative dalam sekejap. Begitu juga sebaliknya. Selama berita positif itu belum terekam dalam perubahan trend dari bearish ke bullish, indeks masih sideways,” tandasnya.

Lebih jauh, Tommy mengakui, laju IHSG kemarin mengalami perbaikan setelah ditutup menguat 2,34%. Sayangnya, indeks belum memasuk fase up trend-nya. Artinya, indeks belum confirm balik ke arah bullish. Jadi, kondisi indeks masih sideways dalam fase down trend-nya. “Memang, IHSG sudah mendekati resistance terdekatnya 3.575-3.600,” tuturnya.

Secara teoritis, sudah memasuki area resistance yang menandakan, akan tembus ke atas jika penguatan berlanjut dan jika tidak, justru akan balik arah jatuh. Jadi, untuk menguat, harus terkonfirmasi dalam 1-2 candle ke depan. “Tapi, karena faktor bursa regional, secara teknikal, IHSG masih berat untuk tembus resistance 3.575,” tandasnya.

Lebih jauh Tommy menjelaskan, jika support 3.250-3.300, ditembus ke bawah sangat bahaya. IHSG kritis karena tidak ada lagi yang bisa menolong sehingga jatuhnya akan sangat dalam. Skenarionya, indeks bisa turun ke 2.550-2.600.

Sebab, secara teknikal, indeks sudah menciptakan Head And Shoulders dengan neckline (garis leher)-nya di kisaran 3.300-an. Secara teori, jika garis lehernya putus, peluang kejatuhan IHSG ke 2.550-2.600. “Ini bisa kejadian, bisa juga tidak,” ungkapnya.

Sebaliknya, IHSG akan memulai fase bullish, jika tembus 3.750-3.800. Jika ini yang terjadi, tren bearish indeks berubah menjadi tidak bearish. Ke depannya, bisa bullish atau sideways. Sebab, secara teknikal, jika tembus 3.700, indeks masih berpotensi turun kembali. “Peluangnya, IHSG masih 50:50 baik penurunan ke 2.550 ataupun penguatan ke 3.800,” paparnya.

Dalam situasi ini, Tommy menyarankan untuk trading (bermain jangka pendek) karena indeks dalam down trend. Dia wanti-wanti agar trader tidak mengambil posisi terlebih dahulu. Wait and see saja. “Jika indeks sudah berada di 3.300-an, baru bisa pilih-pilih saham kembali. Begitu juga jika indeks tembus 3.600 ke atas, baru bisa mengambil posisi,” timpal Tommy.

Dia menjelaskan, jika indeks jatuh, saham-saham perbankan seperti PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA) serta PT Astra Internasional (ASII) yang bakal naik terlebih dahulu. Sebab, saham-saham tersebut merupakan index mover. “Tapi, jika jatuh pun, saham-saham tersebut juga jatuh terlebih dahulu,” tuturnya.

Karena itu, lanjut dia, untuk Rabu (12/10) ini jika masih ada kesempatan, trader lebih baik sell strength saham-saham tersebut. Sebab, secara teknikal belum ada sinyal balik arah melemah. Pelemahan indeks semata faktor regional. “Sell on strength cocok, karena indeks sudah naik kencang dan berada di area resistance. Kecuali, jika resistance 3.600 ditembus,” imbuh Tommy.

Ikuti Wall Street, Bursa Asia Memerah

INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Rabu (12/10) setelah Wall Street bergerak mendatar. Investor masih tetap mencermati kondisi Eropa.

Bursa saham Wall Street ditutup mixed pada perdagangan saham Selasa (11/10). Saat ini inivestor mulai konsentrasi untuk melihat kinerja perusahaan yang tercatat di bursa saham Amerika Serikat.

Saham Apple naik 3% menjadi US$400,29 dan mengangkat indeks Nasdaq dan S&P 500. Indeks Dow Jones turun 16,88 poin atau 0,15% ke level 11.416,30. Indeks S&P500 naik 0,65 poin atau 0,05% ke level 1.195,54, dan indeks Nasdaq naik 16,98 poin atau 0,66% ke level 2.583,03.

"Saham-saham masih tetap rentan terhadap sentimen negatif jangka pendek seperti dari Eropa sehingga sangat memicu profit taking. Kalau sudah terlalu tinggi menguat maka kalau mengalami koreksi maka tidak terlalu mengejutkan," kata Nader Naemi, analis di AMP Capital Investor Ltd, seperti dikutip dari bloomberg.com.

Indeks Nikkei turun 0,6% ke 8.714 dengan mayoritas melemah setelah prediksi krisis utang Eropa akan menggerogoti laba perusahaan AS. Meskipun pendapatan Alcoa naik pada kuartal III 2011. Saham Nomura turun 1,1%, saham Panasonic tutun 0,7%.

Bursa Korsel turun tipis setelah menguat selama empat hari. Investor juga masih tetap menunggu perkembangan Eropa. Indeks Kospi turun 0,5% ke 1.784.

Sementara bursa saham Australia jatuh 0,6% melunturkan kenaikan sebelumnya. Pelemahan dipicu saham pertambangan dan konstruksi. Saham BHP Billiton turun 1,1% dan saham Rio Tinto turun 1,4%. Pemicunya dengan penurunan harga tembaga hampir 3% karena kekhawatiran pertumbuhan ekonomi China. Sebab ekonomi Eropa dan AS belum dapat diandalkan.

Indeks ASX turun 1,2% ke 4.173, pada perdagangan Selsa kemarin indeks telah naik ke level tertinggi selama 5 pekan terakhir. Indeks NZX pun ikut turun 1,8% ke 3.334.

Lelang sukuk berbasis proyek berakhir tanpa hasil

JAKARTA. Lelang sukuk berbasis proyek yang pertama berakhir tanpa hasil. Pemerintah menawarkan dua seri project based sukuk (PBS) dalam lelang yang berlangsung Selasa (10/11) itu.

Kendati berstatus penerbitan baru, dua seri sukuk yang ditawarkan di lelang itu, gagal menarik minat. PBS-0001 cuma berhasil memancing tawaran penempatan dana senilai Rp 111 miliar. Sedang PBS-0002 menjaring penawaran dana senilai Rp 148 miliar.

Ketika arah angin di pasar finansial tidak pasti, para pemodal meminta imbal hasil yang terbilang tinggi. Pemodal meminta yield terendah 6,65% dan yield tertinggi 10% untuk PBS-0001.

Adapun kisaran yield yang diajukan investor untuk PBS-0002 adalah 7,37% hingga 10%. Pemerintah tidak mengambil sepeser pun penawaran dana yang masuk di lelang itu.

Analis obligasi Trimegah Securities Imam MS mengatakan menduga, penyebab minimnya penawaran yang masuk di lelang tersebut adalah instrumen yang ditawarkan masih baru. Investor masih mengukur risiko dari sukuk berbasis proyek. "Karena masih baru, investor juga bimbang untuk masuk," tutur Imam, Selasa (11/10).

Menurut Imam, pemerintah tidak mengambil satu pun penawaran karena yield yang diajukan peserta lelang sukuk cenderung tinggi. Memang, kisaran yield yang masuk di lelang tersebut tidak masuk dalam benchmark yang ditetapkan oleh pemerintah. "Padahal yield obligasi sedang turun. Bisa jadi investor meminta yield tinggi karena belum dapat mengkalkulasi risikonya," tutur dia.

Di atas kertas, risiko sukuk berbasis proyek relatif rendah.Aset dasar dari PBS yang dilelang kemarin adalah proyek Kementrian Pekerjaan Umum yang sedang berjalan. Nilai proyek tersebut sekitar Rp 3,27 triliun.

"Kalau proyek yang menjadi underlying asset macet atau tersendat, pemerintah akan mengganti proyek tersebut dengan proyek lain dengan nilai yang setara. Jadi risikonya kecil," ujar dia.

Bursa Asia tergelincir karena ketidakpastian pengesahan bailout Eropa

Bursa Asia tergelincir karena ketidakpastian pengesahan bailout Eropa
TOKYO. Bursa saham Asia jatuh untuk pertama kali dalam lima hari terakhir. Indeks MSCI Asia Pasifik tergelincir 0,6% ke posisi 115,01 pada pukul 09.44 di Tokyo. Lebih dari dua saham terkoreksi berbanding setiap satu saham yang reli.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 jatuh 0,6%, indeks Australia S&P/ASX 200 terkoreksi 1%, dan indeks Kospi melemah 0,4%.

Bursa regional melemah karena ketidakpastian atas pengesahan dana bailout kawasan euro yang telah direvisi. Semalam, Slovakia menolak untuk memperpanjang bailout kawasan Euro. Situasi ini menyebabkan pasar cemas krisis utang Eropa akan semakin memburuk.

Padahal, sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicholas Sarkozy berjanji memberikan rencana untuk merekapitalisasi bank dan mengatasi krisis utang Yunani.

Pasar saham juga tertekan karena optimisme atas laba perusahaan AS berkurang, setelah Alcoa Inc. melaporkan labanya di kuartal ketiga yang melenceng dari perkiraan analis. Hal itu terjadi karena melambatnya permintaan global.

Analis AMP Capital Investors Ltd. Nader Naeimi menilai, saham-saham Asia tetap rentan terhadap kemunduran jangka pendek, terutama di kawasan seperti Eropa, yang dapat memicu profit taking. "Baru-baru ini, sudah terjadi reli yang cukup kuat. Itu artinya, kalaupun terjadi jeda saat ini tidak akan terlalu mengejutkan," ujarnya di Sydney, hari ini.

Laju penguatan Aussie tertahan koreksi teknikal

Laju penguatan Aussie tertahan koreksi teknikal
JAKARTA. Dollar Australia terimbas Eropa. Nilai tukar Aussie terhadap dollar Amerika Serikat (AS), Selasa (11/10), melemah 0,5% menuju 0,9948.

Pemicu utama penurunan pairing AUD/USD adalah kegagalan para pimpinan Slovakia mencapai suara bulat mengenai partisipasi negara itu dalam dana talangan bailout Eropa. Slovakia merupakan satu-satunya negara di zona Eropa yang belum meratifikasi bantuan dana tersebut

"Valuta yang berkorelasi dengan aset beresiko akan bergerak naik-turun hingga bulan depan, menanti perkembangan positif dari penyelesaian utang Eropa," ujar Roland Randall, analis TD Securities Inc, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.

Analis Mahadana Berjangka, Fadil, menilai pelemahan AUD/USD merupakan koreksi teknikal yang wajar. Pasangan AUD/USD telah melaju 4,3% selama pekan lalu, dari posisi 0,9572 per Selasa (4/10), hingga 0,9988 per Senin (10/10).

Para pemodal kini menanti data ekonomi terbaru Australia. Negeri Kangguru itu akan mempublikasikan consumer sentiment, hari ini. Pasar juga menanti penjelasan otoritas moneter Australia mengenai bunga acuan yang tetap 4,5%.

Data ketenagakerjaan Australia untuk September bisa menjadi obat kuat AUD/USD. Para ekonom yang menjadi responden Bloomberg memperkirakan, ada penambahan 10.000 lapangan kerja sepanjang bulan lalu.

Kabar baik lain yang bisa mengangkat Aussie adalah survei National Australia Bank terhadap 400 perusahaan. Kesimpulan survei tersebut, kepercayaan para pebisnis Australia terangkat lagi.

Proses penyelesaian utang Eropa yang tinggal setahap serta kiprah China memborong saham perbankan bisa membantu Aussie. "Di akhir Oktober, AUD/USD berpeluang menguat lagi, hingga menyentuh level 1,02," ujar Fadil memprediksi.

Jelang Laporan Laba, Wall Street Menguat

Headline
INILAH.COM, New York – Bursa saham Wall Street ditutup mixed pada perdagangan saham Selasa (11/10). Saat ini inivestor mulai konsentrasi untuk melihat kinerja perusahaan yang tercatat di bursa saham Amerika Serikat.

Saham Apple naik 3% menjadi US$400,29 dan mengangkat indeks Nasdaq dan S&P 500. Indeks Dow Jones turun 16,88 poin atau 0,15% ke level 11.416,30. Indeks S&P500 naik 0,65 poin atau 0,05% ke level 1.195,54, dan indeks Nasdaq naik 16,98 poin atau 0,66% ke level 2.583,03.

Volume perdagangan saham sekitar 6,90 miliar saham di bursa saham New York, NYSE Amex, dan Nasdaq di bawah rata-rata harian sebesar 8,03 miliar saham.

Bursa saham Amerika Serikat sempat melemah. Hal itu didorong dari reaksi investor terhadap berita zona Eropa di mana pejabat berusaha untuk mengatasi krisis yang mengancam bank-bank Eropa yang besar. Investor mulai konsentrasi kepada musim pendapatan yang dimulai dari Alcoa Inc.

Laba bersih Alcoa Inc mengalami kenaikan pada kuartal ketiga tetapi pendapatan perusahaan turun karena perlambatan ekonomi. Indikator ekonomi Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda perlambatan, dan investor sedang menunggu dampak itu terhadap kinerja perusahaan.

"Laba memang selalu penting tetapi lebih dari itu di sini setelah beberapa kuartal pendapatan yang solid di banyak sektor industri . Investor akan ingin melihat bahwa kinerja perusahaan dan saham melanjutkan penguatan atau tidak,” ujar Presiden and Portfolio Manager of Permanent Portfolio Funds Michael Cuggino seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Sepanjang kuartal ketiga, bursa saham Amerika Serikat mengalami penurunan di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Hal itu dipengaruhi juga krisis utang Eropa. Saat ini, fokus pada voting di Slovakia untuk dana penyelamatan perluasan zona Eropa membuat investor hati-hati.

Dengan 16 dari 17 negara zona Eropa telah meratifikasi perjanjian untuk meningkatkan ukuran dan kekuatan dana talangan fasilitas stabilitas keuangan Eropa. Semua mata pun berpaling ke Slowakia. Para menteri negara itu menyatakan, negara itu diperkirakan akan menyetujui perubahan minggu ini. [hid]

Pemangkasan BI Rate Masih Perlemah Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (12/10) diprediksi melemah. Mata uang RI ini masih terimbas negatif oleh pemangkasan BI rate.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini terutama masih dipicu oleh Bank Indonesia (BI) yang memangkas BI rate. Bulan lalu, saat BI hanya memberikan sinyal pemangkasan BI rate, rupiah sudah gonjang-ganjing hingga 9.400-an per dolar AS.

Apalagi sekarang, Firman menambahkan, BI benar-benar memangkas suku bunga acuan itu sebesar 25 basis poin ke level 6,5% dari 6,75%. "Rupiah akan melemah dan sepanjang perdagangan akan bergerak dalam kisaran 8.850-9.100 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Tapi, lebih jauh dia menjelaskan, selama pasar eksternal tidak bergejolak signifikan lagi, seharusnya rupiah bergerak stabil. "Tapi, jika faktor eksternal memberikan berita negatif, rupiah akan melemah di level 9.000-an. Bahkan akan stabil dalam kisaran itu dalam beberapa hari ke depan," ungkap dia.

Dia mencontohkan, jika semalam Slovakia tidak meloloskan tambahan dana European Financial Stability Facility (EFSF). Sebab, meski mayoritas negara-negara di Eropa sudah meloloskan tambahan dana tersebut, jika satu negara saja tidak, tamabahan kapasitas dana EFSF batal.

Tapi, kalaupun semalam parlemen Slovakia tidak meloloskan EFSF itu, perdana menterinya bisa saja berkompromi dengan partai oposisi. "Sebab, yang menunjukkan ketidaksukaan penambahan dana EFSF berasal dari partai oposisi sejauh ini," paparnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (11/10) ditutup melemah 17 poin (0,19%) ke level 8.905/8.920 per dolar AS.

Tunggu Konfirmasi, Trading Saham Bank

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham domestik pada Rabu (12/10) harus menguji level 3.550 untuk mengkonfirmasi penguatan lebih lanjut. Namun, saham perbankan masih menjadi pilihan menarik.

Teuku Hendri, analis dari Citi Pacific mengatakan, konfirmasi pembalikan arah penguatan IHSG, gagal terpenuhi. “IHSG harus ditutup di atas level 3.550 dulu untuk membuka peluang apresiasi lanjutan,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, pelaku pasar menunggu penyelesaian riil krisis Eropa, karena bukan hanya mem-bailout negara-negara periferal Eropa yang terancam default (Portugal, Irlandia, Yunani, Spanyol - PIGS), tapi juga merekapitalisasi perbankan Eropa yang memiliki eksposure obligasi negara PIGS.

Bank sentral Eropa (ECB) bahkan menilai, krisis Eropa sudah kompleks, sebelum pertemuan G20 pada 3-4 November, sudah harus ada realisasi langkah penyelamatan perbankan yang disepakati Jerman-Prancis kemarin.

Adapun dari dalam negeri, Bank Indonesia akhirnya menurunkan BI rate jadi 6,5%. Efeknya memang dalam jangka pendek akan mengirim sinyal pelonggaran likuiditas, namun untuk memacu pertumbuhan, penurunan cost of fund 25 bsp tidak banyak berarti.

Teuku menilai, perbankan nasional sendiri kebanyakan sudah mengambil langkah konservatif dalam ekspansi kredit, karena perlambatan ekonomi dunia dan masih tingginya risiko shortage liquidity.

Bagaimanapun, terlepas dari penurunan suku bunga 25 bsp/0.25%, saham perbankan masih menjadi favorit karena masih ada potensi pertumbuhan pendapatan. Beberapa saham yang direkomendasikan adalah Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI),”Trading buy untuk emiten-emiten ini,”tutupnya.

Pada perdagangan Selasa (11/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 80,669 poin (2,34%) ke level 3.531,753, dengan intraday tertinggi di 3.563,40 dan terendah di 3.451,63. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 6,172 miliar lembar saham senilai Rp 5,065 triliun dan frekuensi 153.727 kali.

Sebanyak 214 saham naik, sisanya 30 saham turun, dan 72 saham stagnan. Penguatan bursa didukung aksi beli asing, yang mencatatkan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp592 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,687 triliun dan transaksi jual sebesar Rp1,096 triliun. [mdr]

Indosurya: IHSG masih berpeluang naik, namun waspada profit taking

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, masih memiliki ruang untuk naik. "Namun, tetap waspada akan aksi profit taking yang biasanya dimanfaatkan setelah terjadi kenaikan," ujar Managing Research Indosurya Asset Managemen (ISAM) Reza Priyambada, hari ini (12/10).

Reza memperkirakan, hari ini, IHSG akan berada pada support 3.404 - 3.467, dengan resistance di kisaran 3,579 - 3.627.

Menurutnya, secara teknikal, IHSG sedikit menyentuh middle bollinger bands. MACD melanjutkan kenaikan setelah mengonfirmasi pembentukan golden cross dengan histogram poifit yang memanjang. Sementara, RSI, William's %R dan Stochastic masih bergerak naik, namun tertahan untuk mendekati area jenuh jual (overbought).

Lanjut Reza, penguatan yang terjadi kemarin didukung oleh kenaikan volume perdagangan, serta memperlihatkan besarnya buying power yang ada di pasar.

Inilah Daftar Saham Pilihan Rabu (12/10)

INILAH.COM, Jakarta - Penguatan IHSG diprediksi mulai berkurang pada perdagangan Rabu (12/10) dengan kisaran 3.490-3.580.

"Besok (hari ini) kami perkirakan dorongan naik mulai tertahan, menyusul kenaikan dalam dua hari di awal pekan ini," kata analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono dalam catatannya kemarin.

IHSG kemarin ditutup menguat 80,6 poin atau 2,3% ke 3.531,75. Volume perdagangan mencapai 6,1 miliar saham senilai Rp4,7 triliun. IHSG mengalami net foreign buy hingga Rp591,2 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp1,6 triliun dan penjualan asing Rp1,06 triliun.

Penguatan tajam IHSG didorong sentimen positif dari bursa regional Asia. Pemicunya, komitmen dari pemimpin Eropa untuk mengatasi krisis utang. Pergerakan pasar kemarin juga diwarnai langkah BI menurunkan BI Rate. BI melihat inflasi tetap rendah hingga akhir tahun ini.

Sementara analis saham AM Capital, Andre Mahardika merekomendasikan saham PTBA sudah berada di sinyal akumulasi di kisaran 14.500-16.700 dengan stop loss di 14.300. "Secara teknikal saham PTBA masih berpotensi bullish mendekati resistence," katanya kemarin.

Sedangkan analis saham Milenium Danatama Securities, Ahmad Riyadi merekomendasikan saham bank BUMN seperti BBRI, BMRI, BBTN dan BBNI. Demikian juga dengan saham properti seperti grup Ciputra, ASRI dan BKSL karena harganya sudah murah. "Pasar sudah melihat sinyal BI rate akan turun sehingga indeks akan positif. Untuk saham bank sekarang mulai naik," katanya.

Wall Street ditutup variatif di tengah volatilitas Eropa

Wall Street ditutup variatif di tengah volatilitas Eropa
JAKARTA. Indeks saham Amerika ditutup variatif dalam sesi perdagangan Selasa (11/10) dengan volatilitas cukup tinggi. Investor terlihat cenderung wait and see menjelang rilis laporan earning korporasi Amerika dan masih belum pastinya penanganan menyeluruh krisis utang Uni Eropa.

Indeks Dow Jones (DJIA) turun 16,88 poin atau 0,15%, di level 11.416,30. Namun sebaliknya, indeks Standard & Poor's 500 (SPX) naik 0,65 poin atau 0,05% ke 1.195,54 dan Nasdaq (IXIC) menguat 16,98 poin atau 0,66% ke 2.583,03.

"Perhatian pelaku pasar dalam beberapa sesi kedepan masih akan didominasi penanganan krisis hutang Uni Eropa," jelas analis Valbury Asia Futures, Ahim. Menurutnya, investor juga menantikan hasil voting Slovakia untuk menentukan persetujuan parlemen mengenai ekspansi dana EFSF. Slovakia menjadi anggota terakhir dari 17 negara Uni Eropa yang akan menentukan persetujuan tambahan paket EFSF.

Berdasarkan laporan terakhir, parlemen Slovakia menolak rencana ekspansi tersebut, diiringi juga dengan kejatuhan pemerintahannya dalam mosi kepercayaan di parlemen. Namun demikian partai yang berkuasa mengatakan persetujuan ekspansi EFSF diharapkan akan dapat tercapai pada akhir pekan ini.

IHSG Kembali Diselimuti Kelesuan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 80 poin dengan sentimen positif penguatan bursa regional dan penurunan BI Rate 25 basis poin. Investor asing kembali borong saham dengan nilai hampir Rp 600 miliar.

Pada perdagangan, Selasa (11/10/2011), IHSG ditutup melaju 80,669 poin (2,34%) ke level 3.531,753. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 16,936 poin (2,79%) ke level 622,900.

Pergerakan bursa-bursa utama dunia yang sedang lesu karena menanti perkembangan krisis Eropa dan keluarnya laporan keuangan akan mempengaruhi laju IHSG. Pada perdagangan Rabu (12/10/2011), IHSG diprediksi bergerak fluktuatif cenderung melemah.

Bursa Wall Street tadi malam ditutup flat. Investor menunggu musim laporan keuangan untuk menjadi sentimen pendorong berlanjutnya rebound pasar saham. Saham-saham bergerak labil dari teritori positif ke negatif sepanjang perdagangan.

Pada perdagangan Selasa (11/10/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah tipis 16,88 poin (0,15%) ke level 11.416,30. Indeks Standard & Poor's 500 menguat tipis 0,65 poin (0,05%) ke level 1.195,54 dan Nasdaq menguat 16,98 poin (0,66%) ke level 2.583,03.

Bursa regional juga ikut melemah pada perdagangan Rabu pagi ini.
  • Indeks S&P/ASX turun tipis 24,4 poin (0,58%) ke level 4.203,2.
  • Indeks KOSPI turun 5,37 poin (0,3%) ke level 1.789,65.
  • Indeks Nikkei-225 melemah 58,42 poin (0,67%) ke level 8.715,26.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG kemarin bergerak menguat tajam didorong oleh sentimen positif dari bursa regional Asia menyusul komitmen dari pemimpin Eropa untuk mengatasi krisis hutang. Pergerakan pasar kemarin juga diwarnai oleh langkah BI menurunkan BI Rate, menyusul proyeksi BI bahwa inflasi tetap rendah hingga akhir tahun. Hari ini kami perkirakan dorongan naik mulai tertahan, menyusul kenaikan dalam 2 hari di awal pekan ini. IHSG diperkirakan akan bergerak mixed pada kisaran support-resistance 3.490-3.580.

eTading Securities:
Perdagangan IHSG Selasa (11/10) ditutup naik 80.66 point (+2.34%) ke level 3,531.75 dengan jumlah transaksi sebanyak 12.3 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp 5 triliun. Seluruh sektor saham pada perdagangan hari ini mengalami penguatan. Tercatat sebanyak 200 saham mengalami penguatan, 27 saham mengalami penurunan, 67 saham tidak mengalami perubahan dan 158 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. ASII, BBCA, BBRI, BMRI dan UNTR, sedangkan saham-saham yang menjadi pemberat bursa a.l BRMS, LPKR, TSPC, IIKP dan DLTA. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp 588.7 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BBRI, BMRI, ADRO, BBNI dan HRUM. Rupiah sendiri hari ini diperdagangkan kembali melemah 20 point ke level Rp 8,970 per US Dollar.

Secara teknikal, Setelah berhasil menguat tajam pada perdagangan kemarin, Resistance IHSG berikutnya berada di level 3579. Indikator stochastic dan MACD bergerak uptrend dengan MACD histogram yang masih menguat di area positif. Namun demikian, pada perdagangan hari ini (12/10) perlu diwaspadai adanya aksi profit taking mengingat kenaikan IHSG yang sudah cukup tajam dalam satu pekan terakhir, diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3490-3579 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l PTBA, JPFA, dan HRUM.

(qom/qom)

Jika Tembus 3.300, IHSG Kritis ke 2.550

INILAH.COM, Jakarta – Gerak IHSG Rabu (12/10) ini bakal turun. Jika tembus support 3.300, bakal kritis ke level 2.550. Secara teknikal, sudah membentuk head & shoulders dan garis leher (neckline)-nya putus.

Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu mengatakan hal itu. Karena itu, dia menyarankan untuk trading (bermain jangka pendek) karena indeks dalam down trend. Dia mewanti-wanti agar trader tidak mengambil posisi terlebih dahulu. Wait and see saja.

Menurutnya, jika indeks sudah berada di 3.300-an, baru bisa pilih-pilih saham kembali. Begitu juga jika indeks tembus 3.600 ke atas, baru bisa mengambil posisi. “Tapi, jika masih ada kesempatan, trader lebih baik sell strength saham-saham yang jadi index mover,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Selasa (11/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup menguat 80,669 poin (2,34%) ke level 3.531,753, dengan intraday tertinggi di 3.563,40 dan terendah di 3.451,63. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 16,936 poin (2,79%) ke level 622,900.Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah menguat 2,34%, apakah IHSG mengonfirmasi penguatan berikutnya?
Belum. Yang ada justru potensi pelemahan akibat pelemahan bursa Eropa dan Wall Street. Sebab, pergerakan indeks saat ini, sangat rentan terhadap pergerakan bursa regional. Apalagi, selama Uni Eropa belum memiliki langkah kongkrit untuk menyelesaikan krisis utang kawasan itu, belum ada katalis positif bagi indeks.

Sejauh ini, penanganan krisis Eropa masih maju mundur. Selama krisis Eropa belum memiliki titik terang, IHSG akan sideways dalam kisaran saat ini. Seperti Yunani, apakah masih dibailout, tidak, dibailout, tidak? Jika Yunani jatuh, Eropa pun bakal jatuh. Lalu, bursa Eropa dan AS pun bakal jatuh termasuk IHSG. Meskipun, dari sisi perekonomian tidak akan berdampak langsung ke Indonesia.

Bagaimana dengan Kanselir Jerman dan Presiden Perancis yang berjanji memberikan solusi komprehensif atas krisis kawasan itu?
Memang, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis berjanji akan mengeluarkan rencana komprehensif penyelesaian krisis utang. Tapi, itu baru sebatas janji. Janji, biasanya diingkari. Berita positif Eropa bisa berubah negatif dalam sekejap. Begitu juga sebaliknya. Selama berita positif itu belum terekam dalam perubahan trend dari bearish ke bullish, indeks masih sideways.

Akan bergerak dalam kisaran berapa?
Support IHSG berada di level 3.250-3.300 dan 3.575-3.600 sebagai level resistance-nya.

Kalau begitu, penguatan kemarin tak berarti sama sekali?
Memang, laju IHSG kemarin mengalami perbaikan setelah ditutup menguat 2,34%. Sayangnya, indeks belum memasuk fase up trend-nya. Artinya, indeks belum confirm balik ke arah bullish. Jadi, kondisi indeks masih sideways dalam fase down trend-nya.

Jadi, IHSG sudah mendekati resistance terdekatnya 3.575-3.600. Secara teoritis, sudah memasuki area resistance yang menandakan, akan tembus ke atas jika penguatan berlanjut dan jika tidak, justru akan balik arah jatuh. Jadi, untuk menguat, harus terkonfirmasi dalam 1-2 candle ke depan. Tapi, karena faktor bursa regional, secara teknikal, IHSG masih berat untuk tembus resistance 3.575.

Bagaimana jika sentimen regional semakin memburuk?
Jika support 3.250-3.300 ditembus ke bawah, sangat bahaya. IHSG kritis karena tidak ada lagi yang bisa menolong sehingga jatuhnya akan sangat dalam. Skenarionya, indeks bisa turun ke 2.550-2.600.

Sebab, secara teknikal, indeks sudah menciptakan Head and Shoulders dengan neckline (garis leher)-nya di kisaran 3.300-an. Secara teori, jika garis lehernya putus, peluang kejatuhan IHSG ke 2.550-2.600. Ini bisa kejadian, bisa juga tidak.

Lantas, kapan indeks akan mengawali fase bullish-nya?
IHSG akan memulai fase bullish, jika tembus 3.750-3.800 ke atas. Jika ini yang terjadi, tren bearish indeks berubah menjadi tidak bearish. Ke depannya, bisa bullish atau sideways. Sebab, secara teknikal, jika tembus 3.700, indeks masih berpotensi turun kembali. Peluangnya, IHSG masih 50:50 baik penurunan ke 2.550 ataupun penguatan ke 3.800.

Lantas apa saran Anda?
Saya sarankan untuk trading (bermain jangka pendek) karena indeks dalam down trend. Saya wanti-wanti agar trader tidak mengambil posisi terlebih dahulu. Wait and see saja. Jika indeks sudah berada di 3.300-an, baru bisa pilih-pilih saham kembali. Begitu juga jika indeks tembus 3.600 ke atas, baru bisa mengambil posisi.

Jika indeks jatuh, saham-saham perbankan seperti PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA) serta PT Astra Internasional (ASII) yang bakal naik terlebih dahulu. Sebab, saham-saham tersebut merupakan index mover. Tapi, jika jatuh pun, saham-saham tersebut juga jatuh paling awal.

Bagaimana strategi trading pada saham-saham tersebut?
Untuk Rabu (12/10) ini jika masih ada kesempatan, trader lebih baik sell strength saham-saham tersebut. Sebab, secara teknikal belum ada sinyal balik arah melemah. Pelemahan indeks semata faktor regional. Sell on strength cocok, karena indeks sudah naik kencang dan berada di area resistance. Kecuali, jika resistance 3.600 ditembus.