Kamis, 20 Oktober 2011

Eksternal Memburuk, IHSG Terpuruk

INILAH.COM, Jakarta – IHSG kembali terkoreksi, seiring memburuknya bursa global dan regional. Investor memanfaatkan untuk profit taking saham-saham unggulan.

Pada perdagangan Kamis (20/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 62,530 poin (1,70%) ke level 3.622,776, dengan intraday terendah di 3.598,76 dan tertinggi di 3.684,84. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 12,739 poin (1,94%) ke level 641,276.

Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di teritori negatif, dengan kecenderungan turun. Dibuka melemah 0,65% ke level 3.661, indeks terus mengalami tekanan, hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.652 dan akhirnya ditutup di level 3.622.

IHSG hari ini terkoreksi, seiring pelemahan yang terjadi di bursa global dan regional. Sentimen dalam negeri belum terlihat mampu mengendalikan pergerakan saham, termasuk pelantikan mentri baru hasil reshuffle kemarin.

“Minimnya sentimen membuat IHSG tergantung pada pasar eksternal, termasuk pergerakan turunnya. Investor memanfaatkan untuk ambil untung,” ujar Felix Sindhunata, analis Henan Putihrai.

Bursa AS kembali bergerak volatile dan ditutup terkoreksi semalam, setelah indeks S&P500 hampir menembus bullish trend resistance di level 1.230. Koreksi dipicu pelemahan saham-saham sektor teknologi dan finansial, karena kinerja di bawah estimasi serta kembali munculnya pesimisme solusi krisis utang Eropa.

Kendati masih melemah, Felix meyakini IHSG akan tetap tumbuh hingga akhir tahun. Penguatan akan ditopang laporan keuangan emiten per kuartal tiga 2011, yang diharapkan dapat mendongkrak harga sejumlah saham, dengan pertumbuhan kinerja keuangan memuaskan.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,12 miliar lembar saham, senilai Rp 3,35 triliun dan frekuensi 106.775 kali. Sebanyak 43 saham naik, sisanya 204 saham turun, dan 53 saham stagnan.

Koreksi bursa diwarnai keluarnya dana asing, dimana nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) tercatat sebesar Rp193 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual mencapai Rp1.198 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,005 triliun.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.650 ke Rp 40.600, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.500 ke Rp 67.800, Century Textile (CNTX) turun Rp 1.100 ke Rp 6.000, dan Sepatu Bata (BATA) turun Rp 1.000 ke Rp 55.000.

Sedangkan emiten-emiten yang menguat antara lain Goodyear (GDYR) naik Rp 500 ke Rp 9.900, Multibreeder (MBAI) naik Rp 300 ke Rp 14.800, Jasa Marga (JSMR) naik Rp 150 ke Rp 3.825, dan BFI Finance (BFIN) naik Rp 100 ke Rp 6.050.

Bursa regional Asia sore ini terpantau memerah. Indeks Kospi di Seoul memimpin penurunan sebesar 2,7% ke level 1.805,09. Disusul indeks komposit Shanghai di China yang turun 1,94% ke level 2.331,37, indeks Hang Seng di Hong Kong yang turun 1,8% ke 17.983,1, indeks Nikkei di Jepang yang melemah 1,03% ke 8.682,15, dan indeks Strait Times di Singapura yang turun 0,9% ke 2.694,98. [ast]

IHSG Turun 1,76% ke level 3.620,14

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,76% ke level 3.620,14 pada perdagangan saham Kamis (20/10).

Penurunan IHSG juga seiring penurunan bursa saham Asia. Adapun saham-saham yang mengalami penurunan antara lain saham ITMG turun 3,90% ke level Rp40.600 per saham, saham ASII turun 2,23% ke level Rp67.750 per saham, saham CNTX turun 15,49% ke level Rp6.000 per saham, saham BATA turun 1,78% ke level Rp55.000 per saham, saham GGRM turun 1,33% ke level Rp55.350 per saham, dan saham PTBA turun 3,44% ke level Rp16.800 per saham.

Sekitar 204 saham mengalami penurunan, sekitar 55 saham tidak mengalami perubahan harga, dan sekitar 43 saham mengalami kenaikan. Total nilai perdagangan saham secara reguler senilai Rp2,91 triliun dan volume 3.065.124.500.

Nilai transaksi foreign buy senilai Rp1 triliun dan foreign sell senilai Rp1,19 triliun.

IHSG mengekor di belakang bursa Asia yang memerah

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mencatatkan penurunan hingga akhir sesi penutupan hari ini. Pada pukul 16.00, IHSG turun 1,70% menjadi 3.622,776.

Ada 194 saham yang dilanda aksi jual. Sedangkan 39 saham ditransaksikan naik dan 48 saham lainnya diam tak bergerak. Total volume transaksi hari ini mencapai 4,120 miliar saham senilai Rp 3,350 triliun.

Seluruh sektor juga kompak memerah. Tiga sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah sektor industri dasar turun 3%, sektor pertambangan turun 2,89%, dan sektor industri lain-lain turun 2,05%.

Saham-saham penghuni top losers adalah: PT Pacific Strategic Finance (APIC) turun 19,57% menjadi Rp 370, PT Centex (CNTX) turun 15,49% menjadi Rp 6.000, dan PT Hotel Sahid Jaya (SHID) turun 13,73% menjadi Rp 440.

Sedangkan di posisi top gainers terdapat saham-saham: Bhakti Capital Indonesia (BCAP) naik 9,09% menjadi Rp 480, PT Destinasi Tirta Nusantara (PDES) naik 7,09% menjadi Rp 151, dan PT Clipan Finance Indonesia (CFIN) naik 5,88% menjadi Rp 450.

Mengekor bursa Asia
Penurunan indeks hari ini mengekor pergerakan bursa Asia yang juga melempem. Asal tahu saja, pada pukul 16.31 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific anjlok 2,1% menjadi 114,98. Saat ini, bursa Asia tengah menuju level terendah sejak 10 Oktober lalu. Lebih dari 5 saham ditransaksikan turun dari setiap satu saham yang naik.

Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,6% setelah laporan dari National Australia Bank Ltd menunjukkan tingkat kepercayaan bisnis di kuartal III melorot ke level terendah dalam tiga tahun terakhir. Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 1%, indeks Kospi Korea Selatan turun 2,7%, dan indeks Straits Times turun 1,3%.

Indeks Hang Seng Hongkong juga melorot 2,4% setelah saham-saham perusahaan China dilanda aksi jual akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi Negeri Panda. Sedangkan indeks Bangkok SET anjlok 3,7% di tengah musibah banjir terparah yang melanda Negeri Gajah Putih dalam 50 tahun terakhir.

Bursa Asia Semakin Ambles, IHSG Terpangkas 62 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 62 poin menyusul jatuhnya bursa-bursa Asia. Sentimen negatif datang dari Eropa atas kembali memanasnya krisis utang setempat.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di posisi Rp 8.820 per dolar AS sama seperti penutupan perdagangan kemarin.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka menipis 10,636 poin (0,29%) ke level 3.674,670. Tarik-ulur penyelesaian krisis utang Eropa membuat IHSG semakin labil dari hari ke hari.

Maraknya aksi ambil untung membuat indeks tak mampu bergerak ke arah zona hijau. Tekanan jual terjadi di saham-saham berbasis komoditas terutama tambang.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 36,428 poin (0,99%) ke level 3.684,878 tertekan memanasnya situasi krisis Eropa sehingga turun 36 poin. Sentimen tersebut memicu pelaku pasar melakukan aksi ambil untung.

Aksi ambil untung semakin marak terjadi, beberapa investor memilih amankan portofolionya sebelum pasar jatuh semakin dalam akibat sentimen negatif krisis Eropa. Posisi terendah yang sempat disinggahi indeks kali ini di 3.593,656.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (20/10/2011), IHSG ditutup terpangkas 62,530 poin (1,70%) ke level 3.622,776. Indeks LQ 45 ditutup turun 12,739 poin (1,94%) ke level 641,276.

Saham-saham berbasis komoditas terkena profit taking paling tinggi. Seluruh indeks sektoral di lantai bursa pun 'kebakaran' di tengah perdagangan yang lesu.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 106.775 kali pada volume 4,12 miliar lembar saham senilai Rp 3,35 triliun. Sebanyak 43 saham naik, sisanya 204 saham turun, dan 53 saham stagnan.

Investor asing pun memilih aman dan keluar sejenak dari pasar modal. Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 193,249 miliar di seluruh pasar.

Kabar negatif kembali datang dari Eropa. Setelah memangkas peringkat utang Spanyol, Moody's kali ini menurunkan peringkat lima bank di negara matador tersebut.

Selain itu, lembaga pemeringkat internasional lainnya, Standard & Poors, memotong peringkat utang luar negeri Slovenia yang dinilai kondisi finansialnya semakin tergerus sejak krisis tahun 2008 lalu.

Ditambah rencana penyelamatan dengan cara memberikan dana talangan sebesar US$ 2 triliun yang tak kunjung disepakati. Tarik-ulur ini semakin membuat investor khawatir akan arah perekonomian dunia.

Bursa di regional jatuh semakin dalam hingga sore hari ini. Aksi ambil untung marak terjadi di pasar saham regional. Koreksi terbanyak dialami bursa saham

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 46,15 poin (1,94%) ke level 2.331,37.
  • Indeks Hang Seng jatuh 326,12 poin (1,78%) ke level 17.983,10.
  • Indeks Nikkei 225 terpangkas 90,39 poin (1,03%) ke level 8.682,15.
  • Indeks Straits Times terkoreksi 25,23 poin (0,93%) ke level 2.694,98.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Goodyear (GDYR) naik Rp 500 ke Rp 9.900, Multibreeder (MBAI) naik Rp 300 ke Rp 14.800, Jasa Marga (JSMR) naik Rp 150 ke Rp 3.825, dan BFI Finance (BFIN) naik Rp 100 ke Rp 6.050.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.650 ke Rp 40.600, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.500 ke Rp 67.800, Century Textile (CNTX) turun Rp 1.100 ke Rp 6.000, dan Sepatu Bata (BATA) turun Rp 1.000 ke Rp 55.000.

(ang/qom)

Bailout Tak Pasti, Bursa Eropa Turun Lagi

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (20/10) dengan perbedaan pandangan antara Jerman dan Prancis soal perluasan dana bailout Eropa.

Indeks FTSE turun 1,5% ke 5.365, indeks DAX turun 1,6% ke 5.813 dan indeks CAC turun 1,7% ke 3.100, yang mengutip yahoofinance.com.

Perbedaan pendapat terjadi antara Jerman dan Prancis terhadap peran ECB dalam mengelola dana bailout Eropa setelah bertemu di Frankfurt, Rabu malam. Ketidaksepahaman ini terjadi saat program rekapitalisasi bank Eropa dan utang Yunani.

Bursa Asia melemah seperti indeks Hang Seng turuun 2,7% ke 17.779, indeks Shanghai turun 2,5% ke 2.316, indeks Nikkei turun 1,03%, indeks KLSE turun 1,2% ke 8.682, indeks STI turun 1,2% ke 2.686, indeks Kospi turun 2,7% ke 1.806, ASX turun 1,6% ke 4.144.

Euro Melemah di Pasar Asia

Medium
INILAH.COM, Singapura - Kurs euro melemah terhadap dolar dan yen pada perdagangan Kamis (20/10) di Asia. Pasar merespon negatif ketidaksepakatan Prancis dan Jerman dalam mengatasi krisis Uni Eropa sebelum KTT di Brussels besok.

Permintaan terhadap euro menurun setelah S&P memangkas peringkat kredit Slovenia. Dolar Australia jatuh setelah saham Asia melemah sehingga memicu peralihan investasi ke aset yang aman.

Euro turun 0,4% menjadi US$1,3702 dan melemah terhadap yen menjadi 105,14 yen di London. Yen naik 0,1% menjadi 76,73 per US$, seperti dikutip dari bloomberg.com. "Kami memantau psar untuk berbagai risiko untuk beralih dari euro dan dolar Australia," kaa Imre Speizer, analis di Westpac Banking Corp Australia.

Perbedaan pendapat terjadi antara Jerman dan Prancis terhadap peran ECB dalam mengelola dana bailout Eropa setelah bertemu di Frankfurt, Rabu malam. Ketidaksepahaman ini terjadi saat program rekapitalisasi bank Eropa dan utang Yunani.

Dolar Australia gagal memperpanjang penguatan terhadap yen dan dolar AS. Dolar Aussie ini turun 0,7% menjadi US$1.0155 dan turun 0,8% terhadap yen menjadi 77,92.

Bursa Asia melemah seperti indeks Hang Seng turuun 2,7% ke 17.779, indeks Shanghai turun 2,5% ke 2.316, indeks Nikkei turun 1,03%, indeks KLSE turun 1,2% ke 8.682, indeks STI turun 1,2% ke 2.686, indeks Kospi turun 2,7% ke 1.806, ASX turun 1,6% ke 4.144.

Hhmm.. Bursa Eropa akan Ikuti Asia dan AS

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa diprediksi akan melemah pada perdagangan Kamis (20/10) karena investor menunggu hasil pertemuan puncak Uni Eropa akhir pekan ini.

Saat ini menguat sinyal di Uni Eropa terjadi ketidaksepakatan tentang Fasilitas Stabilisasi Keuangan Eropa (EFSF). Pada pertemuan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel Rabu malam kemarin tidak meneritakan hasil pembahasan, yang dikutip dari yahoofinance.com.

Namun Sarkozy mengisyaratkan para pejabat Prancis yang mebahas soal masa depan ekonomi Eropa mulai terbelah soal EFSF.

Saat ini, Uni Eropa memiliki dana kurang dari 100 miliar euro atau setara dengan US$137,46 miliar untuk mengatasi kekurangan modal bank Eropa. Sedangkan alokasi dari IMF sebesar 200 miliar euro. Para pemimpin Uni Eropa terlebih dahulu melakukan ratifikasi rencana itu berdasarkan stress test yang dilakukan otoritas perbankan Eropa.

Perkembangan di Eropa ini telah membuat Wall Street melemah pada perdagangan Rabu kemarin. Demikian juga bursa Asia juga melemah. Apalagi euro juga melemah di pasar Asia dengan kekhawatiran Uni Eropa tidak ada kesepakaan lagi soal penanganganan krisis.

Bursa Asia melemah seperti indeks Hang Seng turuun 2,7% ke 17.779, indeks Shanghai turun 2,5% ke 2.316, indeks Nikkei turun 1,03%, indeks KLSE turun 1,2% ke 8.682, indeks STI turun 1,2% ke 2.686, indeks Kospi turun 2,7% ke 1.806, ASX turun 1,6% ke 4.144.

Sesi I, IHSG ditutup Turun 0,99%

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,99% atau 36,43 poin ke level 3.648,88 pada sesi I perdagangan saham Kamis (20/10).

Penurunan indeks saham ini seiring dengan penurunan bursa saham Asia pada perdagangan saham Kamis (20/10). Indeks Hang Seng turun 1,8%, indeks Shanghai turun 1,3%, dan indeks Nikkei tutun 0,9%. Sementara itu, indeks Kospi turun 0,1% setelah perdagangan saham sempat di wilayah positif. Indeks Australian S&P turun 1,7%. Bursa saham Asia turun karena aksi ambil untung dan penyelesaian krisis utang Eropa belum jelas.A

Saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengalami penurunan antara lain saham ASII ke level Rp68.500 per saham atau turun 1,15%, saham PTBA turun 2,87% ke level Rp16.900 per saham, saham BYAN turun 2,29% ke level Rp19.200 per saham, saham ITMG turun 1,06% ke level Rp41.800 per saham, saham SMGR turun 2,77% ke level Rp8.750 per saham, dan saham EXCL turun 3,84% ke level Rp5.000.

Adapun saham-saham yang mengalami penurunan ada 176 saham, pergerakan saham tidak berubah ada 61 saham, dan 37 saham mengalami kenaikan. Nilai transaksi mencapai Rp1,15 triliun dengan volume perdagangan saham 1.569.356.500.

Indek saham LQ45 turun 0,93% ke level 647,91, indeks saham JII turun 1,24% ke level 508,9, dan indeks ISSI turun 1,13% ke level 118,22.

IHSG Terkoreksi, Pilihlah Saham yang Diburu Asing

INILAH.COM, Jakarta – Koreksi siang ini akan berlanjut hingga penutupan. Saham yang sudah diakumulasi asing cukup banyak, bisa menjadi pilihan investor.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, indeks saham domestik akan melemah hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.646 dan resistance 3.718,” katanya kepadaINILAH.COM, di Jakarta, Kamis (20/10).

Menurutnya, pelemahan indeks hari ini seiring dengan minusnya pergerakan bursa global dan regional. Di antaranya, bursa Dow Jones yang turun 73,43 poin. Begitu juga dengan indeks Hang Seng dan Nikkei yang masing-masing turun di atas 1%.

Tapi, pada Jumat (21/10) pada dihadapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bumi Resources yang akan menentukan pergerakan saham grup Bakrie secara umum dan berkontribusi pada pergerakan market. Hanya saja, pasar saat ini wait and see atas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa yang puncaknya pada Minggu, 23 Oktober 2011. “Pasar menantikan, apakah KTT itu akan menghasilkan resolusi definitive atau tidak,” ujarnya.

Itulah menurut Willy, yang memicu market domestik volatile, kemarin naik sekarang turun lagi. Tapi, hingga saat ini, dia optimistis dengan investor asing yang sudah mencatatkan aksi beli bersih sebesar Rp30 miliar pada pukul 10.50 WIB. Karena itu, menurutnya, meski indeks melemah, tidak akan tajam hari ini. “Kalau turun tidak akan lebih dari 20 poin dan kalaupun naik tidak akan lebih dari 20 poin,” ucapnya.

Sebab, ia menegaskan, antusiasme asing saat ini mulai marak di pasar domestik sehingga IHSG bisa dikatakan sudah mengarah kembali ke bullish. Pada saat yang sama, investor domestik juga menanti laporan-laporan keuangan berbagai emiten yang akan dirilis. “Jadi, jika ada rilis kinerja keuangan, akan membantu indeks secara umum untuk bergerak positif.”

Dalam situasi ini, Willy merekomendasikan positif saham-saham yang sudah diakumulasi oleh investor asing dalam jumlah yang cukup banyak. “Preferensi asing, didasarkan pada prediksi kinerja keuangan yang cukup kinclong dari emiten bersangkutan,” tandasnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bumi Resources (BUMI), PT Bukit Sentul City (BKSL), PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Asia Pacific Fibers (POLY), PT Polychem Indonesia (ADMG), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan PT International Nickel Indonesia (INCO). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut sambil mencermati KTT Uni Eropa,” ujarnya. [ast]

IHSG ditutup melorot 0,99% di sesi I

JAKARTA. Pada penutupan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terbenam di zona merah. Per pukul 12.00, indeks tercatat melorot 0,99% menjadi 3.648,878.

Sekitar 163 saham tersungkur. Sementara, jumlah saham yang naik hanya 35 saham. Sedangkan 56 saham lainnya tak berubah posisi. Adapun total volume transaksi hari ini mencapai 2,125 miliar saham senilai Rp 1,423 triliun.

Tiga saham yang mencatatkan penurunan terbesar adalah: PT Pacific Strategic Financial (APIC) yang turun 17,39% menjadi Rp 380, PT Capitalinc Investment (MTFN) turun 9,86% menjadi Rp 320, dan PT Ancora Indonesia Resources (SMRU) turun 9,76% menjadi Rp 740.

Sementara itu, tiga saham yang mencatatkan kenaikan paling tinggi pada transaksi hari ini antara lain: PT Sunson Textile Manufacture (SSTM) naik 11,11% menjadi Rp 200, PT Clipan Finance Indonesia (CFIN) naik 8,24% menjadi Rp 460, dan PT Destinasi Tirta Nusantara (PDES) naik 7,09% menjadi Rp 151.

Krisis Eropa Kembali Memanas, IHSG Turun 36 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan memanasnya situasi krisis Eropa sehingga turun 36 poin. Sentimen tersebut memicu pelaku pasar melakukan aksi ambil untung.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka menipis 10,636 poin (0,29%) ke level 3.674,670. Tarik-ulur penyelesaian krisis utang Eropa membuat IHSG semakin labil dari hari ke hari.

Maraknya aksi ambil untung membuat indeks tak mampu bergerak ke arah zona hijau. Posisi terendah yang pernah disinggahi IHSG di level 3.648,836.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (20/10/2011), IHSG melemah 36,428 poin (0,99%) ke level 3.684,878. Sementara Indeks LQ 45 turun 7,035 poin (1,08%) ke level 646,980.

Kabar negatif kembali datang dari Eropa. Setelah memangkas peringkat utang Spanyol, Moody's kali ini menurunkan peringkat lima bank di negara matador tersebut.

Selain itu, lembaga pemeringkat internasional lainnya, Standard & Poors, memotong peringkat utang luar negeri Slovenia yang dinilai kondisi finansialnya semakin tergerus sejak krisis 2008 lalu.

Ditambah rencana penyelamatan dengan cara memberikan dana talangan sebesar US$ 2 triliun yang tak kunjung disepakati. Tarik-ulur ini semakin membuat investor khawatir akan arah perekonomian dunia.

Aksi jual di Bursa Efek Indonesia (BEI) banyak dipicu oleh sentimen negatif ini. Meski demikian, masih ada aksi beli yang terjadi meski sangat minim.

Hanya indeks sektor infrastruktur yang mampu menguat, sisanya terperangkan di zona merah dipimpin oleh saham-saham tambang yang sudah menguat dalam beberapa perdagangan sebelumnya.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 50.299 kali pada volume 2,125 miliar lembar saham senilai Rp 1,423 triliun. Sebanyak 37 saham naik, sisanya 176 saham turun, dan 59 saham stagnan.

Aksi ambil untung juga melanda bursa-bursa saham di Asia. Sejak pagi tadi, seluruhnya masih terjebak di teritori negatif.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai jatuh 46,28 poin (1,95%) ke level 2.331,23.
  • Indeks Hang Seng anjlok 359,46 poin (1,96%) ke level 17.949,76.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 86,05 poin (0,98%) ke level 8.686,49.
  • Indeks Straits Times turun 20,48 poin (0,75%) ke level 2.699,73.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Goodyear (GDYR) naik Rp 500 ke Rp 9.900, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 400 ke Rp 56.500, Sumber Alfaria (AMR) naik Rp 200 ke Rp 4.000, dan Jasa Marga (JSMR) naik Rp 150 ke Rp 3.825.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 800 ke Rp 68.500, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 500 ke Rp 16.900, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 450 ke Rp 41.800, dan Bayan (BYAN) turun Rp 450 ke Rp 19.200.
(ang/dnl)

Bursa China melorot ke level terendah dalam 31 bulan terakhir

Bursa China melorot ke level terendah dalam 31 bulan terakhir
SHANGHAI. Indeks acuan saham China hari ini ditransaksikan melorot. Pada pukul 11.30 waktu Shanghai, indeks Shanghai Composite Index mencatatkan penurunan 46,3 poin atau 2% menjadi 2.331,24. Ini merupakan level terendah dalam 31 bulan terakhir atau sejak 25 Maret 2009 lalu. Sementara CSI 300 Index turun 2,5% menjadi 2.519,36.

Salah satu saham berkapitalisasi besar yang mempengaruhi pergerakan bursa China adalah Jianxi Copper Co yang anjlok 5,5% di Shanghai. Selain itu, China Southern Airlines Co mencatatkan penurunan terbesar untuk saham maskapai setelah China Business News menulis asosiasi penerbangan memprediksi penurunan pertumbuhan penumpang tahun ini.

Penurunan bursa China terkait dengan adanya sejumlah sinyal perlambatan pertumbuhan ekonomi Negeri Panda. Selain itu, ada pula sentimen negatif dari Eropa, di mana Prancis dan Jerman tak sependapat dengan strategi penyelamatan Eropa yang mengancam outlook ekonomi global.

"Investor saat ini tengah berhadapan dengan perlambatan ekonomi global, yang kemungkinan akan menyebabkan pasar berfluktuatif. Krisis Eropa menjadi kekhawatiran utama investor," urai Liu Jianwei, fund manager Bosera Asset Management Co.

Catatan saja, di sepanjang tahun ini, indeks Shanghai sudah anjlok 17%.

Dollar aussie tertekan karena cemas Eropa tak capai kesepakatan

Dollar aussie tertekan karena cemas Eropa tak capai kesepakatan
TOKYO. Dollar Australia melemah terhadap dollar AS dan yen. Mata uang yang kerap disebut dollar aussie ini tertekan karena pasa cemas pemimpin Eropa tidak akan mencapai solusi untuk mengatasi kriris pada pertemuan 23 Oktober mendatang.

Meski di awal perdagangan sempat menguat 0,4%, namun dollar Aussie tergelincir 0,4% ke level US$ 1,0185 pada pukul 13.46 waktu Sydney. Aussie juga melemah 0,5% ke posisi 78,17 yen.

Dollar aussie tertekan setelah Jerman dan Perancis berbeda pendapat terkait penambahan dana bailout Eropa. Meski dengan harapan yang lebih rendah, Kanselir Jerman Angela Merkel masih berusaha agar pembahasan solusi krisis Eropa mencapai klimaks pada pertemuan puncak di Brussels pada pekan ini.

Sentimen negatif dari Eropa itu memicu surutnya permintaan terhadap aset berimbal hasil lebih tinggi, termasuk mata uang Australia ini. Padahal, di awal perdagangan hari ini, dollar aussie sempat menguat karena spekulasi data ekonomi AS bakal positif. Hari ini, AS akan merilis data klaim pengangguran yang diperkirakan turun, dan indeks manufaktur negara bagian Philadelphia yang diproyeksi naik.

Investor ambil langkah waspada, mata uang Asia keok

Investor ambil langkah waspada, mata uang Asia keok
BANGKOK. Sebagian besar mata uang Asia pagi ini mencatatkan pelemahan terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Pada pukul 10.20 waktu Bangkok, baht Thailand melemah 0,8% menjadi 30,94 per dollar. Sementara, won Korea Selatan melemah 0,8% menjadi 1.141,53. Pelemahan juga terjadi pada ringgit Malaysia sebesar 0,7% menjadi 3,1295 dan dollar Taiwan sebesar 0,6% menjadi NT$ 30,270.

Pelemahan mata uang Asia terkait dengan kecemasan investor atas krisis utang Eropa yang berlarut-larut. Seperti yang diketahui, hingga saat ini, belum ada solusi penanganan krisis Eropa konkret yang sudah dijalankan pimpinan Eropa. Hal itu yang kemudian mendorong investor untuk mengurangi kepemilikannya atas aset-aset emerging market.

"Ekspektasi berita positif dari Eropa mulai berkurang. Investor saat ini mulai mengambil langkah hati-hati jelang pertemuan Eropa yang akan digelar pada pekan ini," jelas Kim Seong Soo, currency dealer Kyongnam Bank di Seoul.

Pagi ini, rupiah tergerus paling tajam dalam dua pekan

Pagi ini, rupiah tergerus paling tajam dalam dua pekan
JAKARTA. Pagi ini, rupiah tergerus signifikan. Pelemahannya merupakan yang tertajam dalam dua pekan terakhir atau tepatnya sejak 3 Oktober lalu. Data antar bank lokal menunjukkan, nilai tukar rupiah melemah 0,5% ke level Rp 8.848 per dollar AS pada pukul 9.20 WIB.

Otot rupiah tertekan karena sentimen negatif dari kawasan Eropa. Para pemimpin Eropa dikabarkan berbeda pendapat terkait rencana mengatasi krisis utang di kawasan tersebut. Sentimen ini pun melemahkan permintaan untuk aset negara berkembang yang berimbal hasil lebih tinggi.

Kemarin, Menteri Keuangan Perancis Francois Baroin mengatakan, dana bailout Eropa akan lebih baik ditingkatkan dengan bantuan dari Bank Sentral Eropa (ECB). Namun, ECB dan pemerintah Jerman menentang ide tersebut.

Kepala treasury ANZ Panin Bank wiling Bolung menilai, isu-isu utang Eropa mempengaruhi pasar regional, termasuk rupiah. "Namun, penurunan mata uang mungkin terbatas seiring bank sentral berupaya mengurangi volatilitas," katanya, hari ini di Jakarta.

Adapun, data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun dua basis poin menjadi 6,35%, kemarin.

Tarik-Ulur Penyelesaian Krisis Eropa Gerus IHSG

Gb
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menipis tertekan merahnya bursa regional. Tarik-ulur penyelesaian krisis utang Eropa membuat IHSG semakin labil dari hari ke hari.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 8.840 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.820 per dolar.

Pada perdagangan preopening, IHSG turun tipis 10,969 poin (0,30%) ke level 3.674,337. Sedangkan Indeks LQ 45 menipis 2,725 poin (0,42%) ke level 651,290.

Mengawali perdagangan, Kamis (20/10/2011), IHSG dibuka menipis 10,636 poin (0,29%) ke level 3.674,670. Indeks LQ 45 turun tipis 2,643 poin (0,40%) ke level 651,372.

Hingga pukul 9.35 waktu JATS, IHSG melemah tipis 24,531 poin (0,67%) ke level 3.660,775. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 5,289 poin (0,81%) ke level 648,726.

Kemarin, IHSG ditutup menguat 63 poin ditopang kenaikan saham-saham tambang. Beberapa investor masih main aman menunggu penyelesaian krisis utang Eropa.

Lambatnya pengambilan keputusan dan penanganan krisis utang Eropa membuat para pelaku pasar khawatir. Selain itu penurunan peringkat utang Spanyol dua notch oleh Moody’s menjadi ‘A1’ dari ‘Aa2’ dengan outlook negatif menekan pasar.

Koreksi pun terjadi di Wall Street yang berimbas kepada bursa-bursa regional yang pagi ini kompak melemah. Tekanan ini juga sampai ke bursa saham dalam negeri.

Berikut situasi bursa-bursa di Asia pagi ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 21,07 poin (0,89%) ke level 2.356,44.
  • Indeks Hang Seng anjlok 284,34 poin (1,55%) ke level 18.024,88.
  • Indeks Nikkei 225 turun 79,97 poin (0,91%) ke level 8.692,57.
  • Indeks Straits Times turun tipis 7,19 poin (0,26%) ke level 2.713,02.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 8.840 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.820 per dolar.

(ang/ang)

Aksi Jual, Paksa Wall Street Memerah

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan saham Rabu (19/10). Hal itu dipengaruhi pelaku pasar menjual saham karena dipicu solusi untuk menyelesaikan krisis utang di Eropa masih jauh.

Indeks Dow Jones turun 75,49 poin atau 0,65% ke level 11.501,56. Indeks S&P 500 turun 15,63 poin atau 1,28% ke level 1.209,75. Indeks Nasdaq turun 54,41 poin atau 2,05% ke level 2.603,02.

Saham Intel naik 3,6% ke level US$24,24. Saham Travelers Cos Inc naik 5,7% ke level US$54,39 setelah mengatakan akan melakukan pembelian kembali saham.

Dengan mengulangi pola sama, trader memanfaatkan berita utama yang muncul menjelang penutupan perdagangan saham sehingga pasar mengalami pelemahan. Pasar masih rentan terhadap perubahan cepat dan ketidakpastian di Eropa.

“Pasar menjadi terlalu sensitif terhadap rumor yang keluar dari Eropa dan menjadi berita utama.Ini persis apa yang terjadi kemarin dan pasar memang masih tak stabil,” ujar Eric Marshall, Director of Researchs Hodges Capital Management, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Presiden Perancis Nicholas Sarkozy mengatakan, pembicaraan untuk mengatasi krisis utang zona Eropa mengalami hambatan sehingga mereka berjuang untuk meningkatkan amunisi untuk dana bailout. Selain itu, outlook ekonomi rendah dari The Fed juga turut mempengaruhi bursa saham. Saham teknologi menjadi sektor saham yang mengalami penurunan tajam.

Saham Apple turun US$400 setelah pendapatan dan keuntungan perusahaan di bawah perkiraan pasar. Hal ini dikarenakan iPhone dijual jauh lebih sedikit dari yang diharapkan. Indeks CBOE Volatility naik 10,1% ke level 34,76.

Hal itu mencerminkan kegelisahan pasar menjelang pertemuan puncak pimpinan Eropa. Investor mengharapkan pertemuan itu menghasilkan langkah konkrit untuk menyelesaikan utang.

Data ekonomi Amerika Serikat seperti consumer price di luar makanan dan energi mengalami kenaikan dari level terendah dalam enam bulan sementara rumah baru mengalami kenaikan tercepat dalam 1,5 tahun. Tetapi data itu tidak mempengaruhi bursa saham Amerika Serikat.

Volume perdagangan saham sebesar 7,8 miliar saham di bursa saham New York, NYSE Amex, dan Nasdaq atau lebih rendah dari rata-rata harian tahun ini sekitar 8 miliar saham. [hid]

KTT Uni Eropa & Earnings AS Perkuat Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (20/10) diprediksi menguat. Pasar optimistis KTT Uni Eropa dan laporan earnings perbankan AS.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, peluang penguatan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh optimisme pasar atas adanya rencana strategis dari para pembuat kebijakan Uni Eropa pada puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa pada Minggu (23/10). Strategi itu, untuk mengatasi krisis utang kawasan itu.

Menurutnya, kondisi itu berpotensi memicu aksi jual dolar AS sehingga memperkuat rupiah. "Di sisi lain, secara teknikal, selama masih berada di bawah 8.870, rupiah masih bisa menguat dan tembus 8.785 per dolar AS. Penguatan berikutnya ke level 8.730. Sementara itu, peluang pelemahannya sudah terbatas di level 8.855,” katanya kepada INILAH.COM.

Pasar berekspektasi, lanjut Christian, Uni Eropa akan menemukan resolusi komprehensif dan definitif untuk mengatasi krisis. Meskipun, sebelumnya, menteri keuangan Jerman menyatakan hal itu tidak akan tercapai. "Tapi, komentar itu kelihatannya hanya untuk meredakan ekspektasi supaya pasar lebih realistis," ungkap Christian.

Lebih jauh ia menjelaskan, pasar akan beralih ke mata uang yang berimbal hasil tinggi termasuk rupiah.

Di sisi lain, penguatan rupiah mendapat dukungan dari beberapa laporana earning kuartal III-2011 di AS terutama sektor perbankan. Pasar sudah menilai cukup bagus dan tidak seburuk perkiraan sebelumnya.

Antara lain adalah Goldman Sachs. Meski dilaporkan mengalami kerugian tipis, perusahaan berjanji untuk memangkas biaya pengeluaran sehingga ke depannya dinilai positif. Begitu juga dengan bank lain seperti Bank of America dan Morgan Stanley yang kinerjanya cukup positif. "Tapi, jika KTT Uni Eropa mengecewakan pasar, akan jadi pukulan telak bagi rupiah sehingga nilai tukarnya bisa kembali melemah tajam," imbuh Christian memberi pengecualian.

Asal tahu saja, kurs pada kontrak rupiah terhadap harga emas di London, Rabu (19/10) ditutup menguat 56 poin (0,63%) ke level 8.823/8.833 per dolar AS.

IHSG Membentuk Wave B, Bermainlah Cepat!

INILAH.COM, Jakarta – Berdasarkan Fibonacci, IHSG membentuk ‘wave b’ yang menandakan tahap bullish hingga November atau Desember. Tapi, pasar harus bermain cepat karena faktor krisis AS dan Eropa.

Pada perdagangan Rabu (19/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 63,28 poin (1,75%) ke level 3.685,3060. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 12,78 poin (1,99%) ke angka 654,015.

Wakil Kepala Riset Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan, indeks saham domestik saat ini berada dalam tahap rebound. Setidaknya, berdasarkan kalkulasi Fibonacci yang sedang membentuk ‘wave b’.

Dia memperkirakan, indeks saham domestik bisa menguat hingga November atau Desember. Hanya saja, tanggal atau timing-nya sulit dipastikan. “Level support IHSG berada di level 3.200 dan resistance pertama di angka 3.730 yang merupakan Moving Average (MA) 200. Lalu, resistance berikutnya di level 3.822 yang merupakan Fibonacci retracement 61,8%,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (19/10).

Dia menegaskan, resistance 3.730 pecah, indeks mengarah ke 3.822. Resistance berikutnya 4.020 dan 4.195 yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah bursa Indonesia. “Tapi, kisaran ini tidak bisa dipatok di level berapa hingga akhir 2011 atau kapan tercapai. Itu tergantung perkembangan dari hari ke hari dan dari minggu ke minggu,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, penguatan indeks juga karena pasar berharap beberpa kebijkan yang akan diambil Uni Eropa pada KTT yang puncaknya pada Minggu 23 Oktober, akan menyelesaikan masalah. Pada saat yang sama, indeks juga mendapat dukungan dari laporan kinerja emiten untuk kuartal III-2011 yang sudah diperkirakan positif.

Namun demikian, Nico mengingatkan, setiap kali kenaikan, IHSG terancam untuk berpeluang kembali anjlok. Saat ini, pergerakan market mengekor pergerakan bursa internasional. “Jika bursa global naik, IHSG juga naik dan begitu sebaliknya. Sejauh ini, pergerakan indeks masih seperti itu,” tandasnya.

Menurutnya, yang paling dominan berpengaruh sekarang adalah faktor eksternal. Karena itu, dia menyarankan agar pasar tetap mengikuti perkembangan di Eropa dan Amerika Serikat. Pasar juga harus mencermati soal pertumbuhan ekonomi China yang sudah mulai melemah ke level 9,1% untuk kuartal III-2011 dari kuartal sebelumnya 9,5%.

Tapi, apapun yang terjadi, Nico berpendapat, pada 2012 akan menjadi outlook bursa saham yang cukup suram. Karena itu, investor domestik harus siap-siap. “Saat ini, masih terlalu banyak orang yang mengharapkan sesuatu yang tidak bisa diharapkan,” ungkapnya.

Apapun yang dilkukan oleh pembuat kebijakan di luar negeri, baik di Eropa maupun AS, tidak akan banyak membantu apalagi menyelesaikan masalah. “Sebab, masalah krisis utang di AS dan Eropa adalah structural bukan cyclical,” ungkapnya.

Apapun yang AS atau Uni Eropa lakukan hanya sebatas band-aid (plester untuk luka ringan). Jadi, saat ekonomi sakit hanya di-lap padahal sakitnya lebih mengerikan. “Jadi, karena luarnya di-lap, tampak oke-oke saja, tapi di dalamnya sakit berat,” paparnya.

Nico menganalogikan, AS dan Eropa saat ini dibaratkan seperti Titanic yang sedang menabrak gunung es sehingga makin banyak air yang masuk. “Bagi investor pilihannya ada dua apakah akan siap-siap atau akan pura-pura tidak ada masalah,” tutur Nico.

Kebanyakan orang yakin, lanjutnya, pemegang kebijakan Uni Eropa dan AS bakal mampu menyelesaikan permasalahannya. “Menurut saya, masalah utamanya tidak mungkin terselesaikan. AS dan Eropa akan menderita hingga 5-10 tahun ke depan. Hal itu sudah dipastikan,” tegas Nico.

Menurutnya, pada akhirnya, tidak ada solusi atas krisis utang Eropa dan AS sehingga indeks berpeluang turun lagi. Jadi, pasar harus kritis atas apa yang diberitakan media masa.

Hanya saja, Nico menggarisbawahi, kondisi itu justru akan sangat positif bagi bursa Indonesia untuk jangka panjang. Sebab, investor asing akan melihat bursa saham Indonesia sangat murah. “Tapi, untuk jangka pendek, investor domestik harus melihat kenyataan buruk dan setelah itu akan bangkit lagi,” ucapnya.

Sebab, Indonesia merupakan bursa yang paling menjanjikan dalam jangka panjang. Dalam jangka panjang Nico optimistis, tapi harus melalui situasi terburuknya. Sebab, AS dan Eropa mengalami kesulitan yang sangat berat. “Di Yunani saat ini terjadi demo dan cukup brutal. Artinya, masyarakat Yunani sudah tidak bisa menerima kondisi mereka lagi sekarang dan ke depannya akan semakin brutal dan keras lagi,” ungkap Nico.

Dalam situasi itu, Nico menyarankan, pelaku pasar lebih baik bermain trading jangka yang sangat pendek. Jika suatu saham turun banyak, langsung beli, dan jika menguat banyak langsung jual. “Tapi, jika IHSG turun ke bawah 3.200-an yang merupakan level terendahnya, hentikan trading,” kata Nico mewanti-wanti.

Menurutnya, jika itu yang terjadi, lebih baik menunggu hingga IHSG turun ke level 2.275 (Fibonacci retracement 61,8%) hingga level 2.650 (Fibonacci retracement 50%). Di level-level tersebut, baru bisa masuk ke market. “Ini merupakan target saya untuk 2012,” bebernya.

Saham-saham bluechips pilihannya adalah PT Bukit Asam (PTBA), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Alam Sutera Realty (ASRI) dan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN).

Untuk second liner, direkomendasikan PT Intraco Penta (INTA), PT Clipan Finance Indonesia (CFIN), PT BW Plantation (BWPT), PT Tunas Baru Lampung (TBLA) dan PT Berau Coal Energy (BRAU).

Dia merekomendasikan untuk trading dengan jangka yang sangat pendek. Jika sudah untung 3-4 poin di atas level pembelian bisa langsung realisasikan keuntungan dan jika turun, bisa mengambil posisi 3-4 poin di bawah harga pembelian. “Secara persentase, jual 5% di atas dan beli 5% di bawah,” imbuhnya.

Sentimen Eropa menyebabkan bursa Jepang melempem

Sentimen Eropa menyebabkan bursa Jepang melempem
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Jepang pagi ini diperdagangkan melorot. Pada pukul 09.11 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,8% menjadi 8.705,96. Penurunannya mendekati level terendah dalam dua pekan terakhir atau sejak 7 Oktober lalu. Sedangkan indeks Topix turun 0,8% menjadi 745,69.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Jepang antara lain: Mazda Motor Corp yang turun 0,6%, Tokyo Electron Ltd turun 1%, dan Kubota Corp turun 1%.

Aksi jual yang melanda bursa Jepang terkait isu bailout Eropa yang memicu kecemasan mengenai pemulihan ekonomi global. "Pasar masih mencemaskan mengenai krisis Eropa karena kita belum melihat langkah kongkret yang diperbuat untuk sistem finansial. Pesimisme mengenai Eropa menjadi sentimen negatif bagi pasar," jelas Mitsushige Akino dari Ichiyoshi Investment Management Co.

Inilah Rekomendasi Saham Pilihan Kamis (20/10)

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG masih berpotensi melemah di kisaran 3.608-3.808 pada perdagangan Kamis (20/10) dengan penurunan daya beli.

"IHSG masih berpotensi bullish spekulasi dengan adanya penguatan trend diatas jenuh beli," kata analis saham AM Capital, Andre Mahardika kemarin.

Dari DMI , IHSG masih berpotensi bullish lemah , dimana terlihat adanya penurunan tekanan beli namun juga terjadi penurunan tekanan jual. Indikasi ini harus menunggu konfirmasi tekanan beli selanjutnya. Jika besok (hari ini) ada tekanan beli maka IHSG ada potensi bullish mendekati resistence.

"Saya menyimpulkan bahwa IHSG masih berpotensi bullish namun spekulasi jangka pendek menuju resistence, tetap wait and see pilih saham resiko kecil," jelasnya.

IHSG kemarin ditutup menguat 63,28 poin atau 1,7% ke 3.685,31. Volume perdagangan 6,7 miliar saham senilai Rp4,09 triliun. IHSG mengalami net foriegn buy sekitar Rp210,5 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp1,06 triliun dan penjualan asing sekitar Rp855 miiar.

Andre merekomendasikan saham yang masih risiko kecil dan boleh melakukan spekulasi buy. Saham ini masih ada potensi bullish lemah dengan adanya peningkatan tekanan beli walaupun tekanan jual masih lebih besar.

Saham GGRM untuk spekulasi beli dengan beli di 55.500 dan jual di 56.800-57.900 dengans stop loss di 55.000. Saham TLKM, rekomendasi beli di 7.150 dan jual di 7.350-7.650 dengan stop loss di 7.000.

Sasham UNVR dengan rekomendasi beli di 15.500 dan jual di 16.100-16.500 dengan stop loss di 15.200.

Regulator akan batasi pelaku repo efek

JAKARTA. Aturan main repurchase agreement (repo) akan lebih jelas. Para regulator di sektor keuangan kini menggodok aturan yang memperketat mekanisme transaksi repo di pasar dalam negeri. Satu yang akan diatur adalah persyaratan pihak yang boleh memberikan jasa repo.

Pengaturan ini bertujuan agar praktek gadai saham di pasar keuangan bisa lebih tertib. Aturan ini juga bisa menjadi landasan hukum bagi para pelaku repo, apabila terjadi sengketa.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Uriep Budhi Prasetyo menuturkan, pengaturan siapa saja yang boleh melakukan transaksi repo, termasuk poin yang akan dimuat dalam beleid baru nanti. "Itu bisa saja termasuk salah satu yang diatur," kata dia, kemarin.

Asal tahu saja, saat ini pengaturan tentang siapa yang diizinkan bertransaksi repo sangat longgar. Kasus terakhir yakni skandal investasi Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) memperlihatkan betapa mudahnya melakukan transaksi gadai saham.

Askrindo tercatat melakukan gadai saham melalui Batavia Prosperindo Financial Services, yang akhirnya berbuntut masalah. Kendati Batavia bergerak di sektor pasar modal, nyatanya perusahaan ini hanya mengantongi izin usaha dari Kementerian Hukum dan HAM.

Sejatinya, regulator sektor keuangan yakni Bank Indonesia (BI), Bapepam-LK, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, dan Self Regulatory Organization di pasar modal, sudah lama menggodok aturan standar repo.

Para stakeholder berniat menelurkan General Master Repurchase Agreement (GMRA) yang akan menjadi standar transaksi repo sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. Namun, pembahasannya ternyata cukup alot sehingga sampai detik ini GMRA tak kunjung diselesaikan.

Pajak repo
GMRA ini juga akan mengatur perbandingan dana pinjaman. Ada pula aturan tentang batas waktu untuk melakukan repo kembali.

Masalah pajak repo juga akan dirumuskan. Tim perumus GMRA berkonsultasi dengan Direktorat Jenderal Pajak untuk memperjelas, apakah selisih keuntungan dari transaksi repo dianggap sebagai pajak sewa atau bunga.

Hoesen, Direktur Utama Kliring Penjaminan Efek Indonesia yang juga anggota tim perumus GMRA, menuturkan, aturan standar repo akan menjadi acuan bagi pelaku repo baik yang menggadaikan maupun menerima gadai. Terutama, jika terjadi dispute.

Repo merupakan transaksi penjualan instrumen efek antara kedua belah pihak dengan perjanjian pembelian kembali di waktu dan harga tertentu. Repo kadangkala dilakukan tidak hanya oleh dua pihak, tetapi oleh beberapa pihak secara berantai. Transaksi yang panjang ini yang kerap menimbulkan masalah, utamanya ketika harga efek yang menjadi objek repo turun.

Pengelola BEI mengaku telah mengawasi praktek repo yang ada saat ini dengan mewajibkan para pelaku transaksi repo untuk menyetor laporan tiap hari. "Setiap hari kami lihat saldo collateral, kalau turun kami panggil brokernya," ujar Urip.

Harga kontrak minyak mendekati level terendah dalam sepekan

Harga kontrak minyak mendekati level terendah dalam sepekan
MELBOURNE. Harga kontrak minyak dunia ditransaksikan mendekati level terendah dalam sepekan terakhir di New York. Pada pukul 09.39 waktu Sydney, harga kontrak minyak untuk pengantaran Desember berada di posisi US$ 86,24 sebarel di New York Mercantile Exchange.

Kemarin, harga kontrak minyak turun US$ 2,24 menjadi US$ 86,29 per barel. Ini merupakan level harga terendah sejak 13 Oktober lalu. Sepanjang tahun ini, harga minyak sudah turun 5,8%.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember turun 2,5% menjadi US$ 108,39 per barel di ICE Futures Europe exchange, kemarin.

Penurunan harga minyak terjadi setelah penggunaan bahan bakar AS melorot ke level terendah dalam lima bulan terakhir. Data Departemen Energi AS menunjukkan, penggunaan bahan bakar turun 2,2% menjadi 18,3 juta barel per hari pada pekan lalu. Ini merupakan yang terendah sejak Mei.

Selain itu, the Federal Reserve juga mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi AS bergerak mendatar.

IHSG Kembali 'Dikerubuti' Pelemahan Bursa Regional

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 63 poin ditopang kenaikan saham-saham tambang. Beberapa investor masih main aman menunggu penyelesaian krisis utang Eropa.

Pada perdagangan, Rabu (19/10/2011), IHSG melaju 63,279 poin (1,74%) poin ke level 3.685,306. Sementara Indeks LQ 45 menguat 12,777 poin (1,99%) ke level 654,015.

Merosotnya bursa Wall Street akibat perkembangan krisis Eropa yang kembali negatif bisa memicu aksi profit taking. IHSG pada perdagangan Kamis (20/10/2011) diprediksi akan kembali bergerak fluktuatif cenderung melemah.

Bursa Wall Street kembali ditutup melemah akibat derasnya tekanan jual merespons munculnya lagi perkembangan negatif dari penanganan krisis Eropa. Sentimen negatif datang dari pernyataan Presiden Prancis Nicholas Sarkozy yang menyatakan bahwa pembicaraan untuk menangani krisis kawasan Eropa mentok karena mereka sedang berjuang menaikkan dana talangan.

Pada perdagangan Rabu (19/10/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 72,43 poin (0,63%) ke level 11.504,62. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 15,50 poin (1,26%) ke level 1.209,88 dan Nasdaq merosot 53,39 poin (2,01%) ke level 2.604,04.

Bursa-bursa regional juga langsung ikut melemah. Berikut perkembangan bursa regional pada Kamis pagi:
  • Indeks S&P/ASX turun 42,7 poin (1,01%) ke level 4.171,0.
  • Indeks Nikkei-225 melemah 58,57 poin (0,67%) ke level 8.713,47.
  • Indeks KOSPI naik tipis 2,22 poin (0,12%) ke level 1.858,14.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG kemarin bergerak menguat seiring dengan naiknya bursa regional didorong oleh rencana Jerman dan Perancis menambah dana talangan dalam menghadapi krisis hutang. Pergerakan indeks diiringi juga oleh aksi beli dari investor asing (foreign net buy). Meski demikian pergerakan pasar kami lihat masih akan dipengaruhi oleh perkembangan berita dari Eropa. Fokus investor global dalam beberapa hari mendatang adalah pada rencana demo dan mogok besar di Yunani, yang dikhawatirkan akan dapat mempengaruhi sidang parlemen yang akan ambil suara untuk pengesahan langkah penghematan di Yunani. Selain itu pertemuan Menteri Eropa untuk pembahasan hutang juga baru dilakukan akhir pekan mendatang. Sementara hari ini indeks akan bergerak volatile dengan kisaran support-resistance 3.630-3.715.

eTrading Securities:
Perdagangan IHSG ditutup naik 63 point (+1.75%) ke level 3,685.30 dengan jumlah transaksi sebanyak 13.6 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp 4.9 triliun. Seluruh sektor saham mengalami penguatan.

Tercatat sebanyak 199 saham mengalami penguatan, 29 saham mengalami penurunan, 66 saham tidak mengalami perubahan dan 161 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. ASII, BMRI, PGAS, ADRO dan BUMI, sedangkan saham-saham yang menjadi pemberat bursa pada hari ini a.l. GIAA, EPMT, TURI, STAR dan MLIA.

Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp204.2 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BUMI, PGAS, ASII, ADRO dan SMGR. Rupiah diperdagangkan menguat 76 point ke level Rp8,808 per US Dollar.

Secara teknikal, setelah berhasil menguat pada perdagangan kemarin, resistance IHSG saat ini berada di area 3729. Sementara dari pergerakan Indikator tampak stochastic bergerak mendatar di area overbought sementara MACD mencoba memasuki area positif namun MACD histogram mulai bergerak menurun di area positif. Pada perdagangan hari ini (20/10), diperkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3635-3729 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l KLB, PGAS, dan BUMI.

(qom/qom)

Market Jangan Berharap Banyak pada KTT Eropa

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Market disarankan untuk tidak banyak berharap pada KTT Uni Eropa akhir pekan ini. Apalagi, untuk berharap pengaruhnya pada penguatan indeks lebih jauh.

Wakil Kepala Riset Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan, kebanyakan orang yakin, pemegang kebijakan Uni Eropa dan AS bakal mampu menyelesaikan permasalahannya. Padahal menurutnya, masalah utamanya tidak mungkin terselesaikan. AS dan Eropa akan menderita hingga 5-10 tahun ke depan. Hal itu sudah dipastikan.

Pada akhirnya, tidak ada solusi atas krisis utang Eropa dan AS sehingga indeks berpeluang turun lagi. Menurutnya, jika IHSG turun ke bawah 3.200-an yang merupakan level terendahnya, hentikan trading. “Lebih baik menunggu hingga IHSG turun ke level 2.275 hingga level 2.650. Di level-level tersebut, baru bisa masuk ke market. Ini merupakan target saya untuk 2012,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Rabu (19/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 63,28 poin (1,75%) ke level 3.685,3060. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 12,78 poin (1,99%) ke angka 654,015. Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG berhasil kembali menguat. Bagaimana Anda melihat arah berikutnya?
Indeks saat ini berada dalam tahap rebound. Setidaknya, berdasarkan kalkulasi Fibonacci yang sedang membentuk ‘wave b’. Saya perkirakan, indeks saham domestik bisa menguat hingga November atau Desember. Hanya saja, tanggal atau timing-nya sulit dipastikan.

Level support dan resistance-nya?
Level support IHSG berada di level 3.200 dan resistance pertama di angka 3.730 yang merupakan Moving Average (MA) 200. Lalu, resistance berikutnya di level 3.822 yang merupakan Fibonacci retracement 61,8%. Resistance 3.730 pecah, indeks mengarah ke 3.822. Resistance berikutnya 4.020 dan 4.195 yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah bursa Indonesia. Tapi, kisaran ini tidak bisa dipatok di level berapa hingga akhir 2011 atau kapan tercapai. Itu tergantung perkembangan dari hari ke hari dan dari minggu ke minggu.

Bagaimana dengan ekspektasi pasar atas KTT Uni Eropa yang puncaknya pada 23 Oktober 2011?
Ya itu juga. Penguatan indeks juga karena pasar berharap beberapa kebijkan yang akan diambil Uni Eropa pada KTT yang puncaknya pada Minggu 23 Oktober, akan menyelesaikan masalah. Pada saat yang sama, indeks juga mendapat dukungan dari laporan kinerja emiten untuk kuartal III-2011 yang sudah diperkirakan positif.

Tapi saya ingatkan, setiap kali kenaikan, IHSG terancam untuk berpeluang kembali anjlok. Saat ini, pergerakan market mengekor pergerakan bursa internasional. Jika bursa global naik, IHSG juga naik dan begitu sebaliknya. Sejauh ini, pergerakan indeks masih seperti itu. Yang paling dominan berpengaruh sekarang adalah faktor eksternal.

Apa saran Anda untuk investor domestik?
Pasar tetap mengikuti perkembangan di Eropa dan Amerika Serikat. Pasar juga harus mencermati soal pertumbuhan ekonomi China yang sudah mulai melemah ke level 9,1% untuk kuartal III-2011 dari kuartal sebelumnya 9,5%. Tapi, apapun yang terjadi, saya berpendapat, pada 2012 akan menjadi outlook bursa saham yang cukup suram. Karena itu, investor domestik harus siap-siap.

Saat ini, masih terlalu banyak orang yang mengharapkan sesuatu yang tidak bisa diharapkan. Jadi, sebenarnya jangan terlalu banyak berharap pada KTT Uni Eropa. Apapun yang dilkukan oleh pembuat kebijakan di luar negeri, baik di Eropa maupun AS, tidak akan banyak membantu apalagi menyelesaikan masalah. Sebab, masalah krisis utang di AS dan Eropa adalah structural bukan cyclical.

Maksud Anda?
Apapun yang AS atau Uni Eropa lakukan hanya sebatas band-aid (plester untuk luka ringan). Jadi, saat ekonomi sakit hanya di-lap padahal sakitnya lebih mengerikan. Jadi, karena luarnya di-lap, tampak oke-oke saja, tapi di dalamnya sakit berat. AS dan Eropa saat ini ibarat Titanic yang sedang menabrak gunung es sehingga makin banyak air yang masuk. Bagi investor pilihannya ada dua apakah akan siap-siap atau akan pura-pura tidak ada masalah.

Kebanyakan orang yakin, pemegang kebijakan Uni Eropa dan AS bakal mampu menyelesaikan permasalahannya. Menurut saya, masalah utamanya tidak mungkin terselesaikan. AS dan Eropa akan menderita hingga 5-10 tahun ke depan. Hal itu sudah dipastikan. Pada akhirnya, tidak ada solusi atas krisis utang Eropa dan AS sehingga indeks berpeluang turun lagi. Jadi, pasar harus kritis atas apa yang diberitakan media masa.

Kalau begitu, paling tidak adakah secercah harapan?
Ada. Kondisi itu justru akan sangat positif bagi bursa Indonesia untuk jangka panjang. Sebab, investor asing akan melihat bursa saham Indonesia sangat murah. Tapi, untuk jangka pendek, investor domestik harus melihat kenyataan buruk dan setelah itu akan bangkit lagi.

Sebab, Indonesia merupakan bursa yang paling menjanjikan dalam jangka panjang. Dalam jangka panjang saya optimistis, tapi harus melalui situasi terburuknya dalam jangka pendek. Sebab, AS dan Eropa mengalami kesulitan yang sangat berat. Di Yunani saat ini terjadi demo dan cukup brutal. Artinya, masyarakat Yunani sudah tidak bisa menerima kondisi mereka lagi sekarang dan ke depannya akan semakin brutal dan keras lagi.

Bagaimana strategi trading dalam situasi pasar seperti ini?
Pelaku pasar lebih baik bermain trading jangka yang sangat pendek. Jika suatu saham turun banyak, langsung beli, dan jika menguat banyak langsung jual. Tapi, jika IHSG turun ke bawah 3.200-an yang merupakan level terendahnya, hentikan trading. Jika itu yang terjadi, lebih baik menunggu hingga IHSG turun ke level 2.275 (Fibonacci retracement 61,8%) hingga level 2.650 (Fibonacci retracement 50%). Di level-level tersebut, baru bisa masuk ke market. Ini merupakan target saya untuk 2012.

Lantas saham-saham apa saja yang bisa di-tading-kan dengan cepat?
Untuk saham-saham bluechips pilihannya adalah PT Bukit Asam (PTBA), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Alam Sutera Realty (ASRI) dan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN).

Untuk second liner, saya rekomendasikan PT Intraco Penta (INTA), PT Clipan Finance Indonesia (CFIN), PT BW Plantation (BWPT), PT Tunas Baru Lampung (TBLA) dan PT Berau Coal Energy (BRAU).

Saya rekomendasikan untuk trading dengan jangka yang sangat pendek. Jika sudah untung 3-4 poin di atas level pembelian bisa langsung realisasikan keuntungan dan jika turun, bisa mengambil posisi 3-4 poin di bawah harga pembelian. Secara persentase, jual 5% di atas dan beli 5% di bawah.

Pasar kembali mencemaskan bailout Eropa, Wall Street memerah

Pasar kembali mencemaskan bailout Eropa, Wall Street memerah
NEW YORK. Mayoritas saham yang ditransaksikan pada bursa AS kemarin malam melorot. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's melorot 1,3% menjadi 1.209,88. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,6% menjadi 11.504,62.

Sejumlah saham yang berkapitalisasi besar dilanda aksi jual. Sebut saja, Apple Inc yang turun 5,6%, yang merupakan penurunan terbesar sejak Desember 2008. Selain itu, ada pula Alcoa Inc dan DuPont Co yang melorot lebih dari 2%. Sedangkan America Corp dan Wells Fargo & Co melorot 2,6%.

Aksi jual tersebut disebabkan kecemasan investor mengenai kekuatan perekonomian global serta perundingan mengenai bailout Eropa. "Waktu bagi Eropa semakin sedikit. Semakin lama proses pemulihan krisis, kondisi perekonomian akan semakin dipenuhi dengan ketidakpastian. Di AS, kinerja perusahaan tidak terlalu buruk. Kami mengubah prediksi mengenai batas atas S&P. Sepertinya dibutuhkan banyak berita positif untuk mengantarkan S&P 500 melampaui 1.230," jelas Paul Zemsky, head of asset allocation ING Investment Management.

Catatan saja, S&P 500 menanjak dari posisi bear market pada awal bulan ini karena optimisme kinerja perusahaan dan dukungan pimpinan Eropa terhadap perbankan. Pergerakan indeks ditransaksikan antara level 1.074,77 hingga 1.230,71. Pada Selasa (18/10), indeks S&P 500 sempat ditransaksikan melampaui level tersebut di posisi 1.233,10.

Ketidakjelasan Krisis Eropa Kembali Tekan Wall Street

New York - Saham-saham di bursa Wall Street kembali ditutup melemah akibat derasnya tekanan jual merespons munculnya lagi perkembangan negatif dari penanganan krisis Eropa.

Sentimen negatif datang dari pernyataan Presiden Prancis Nicholas Sarkozy yang menyatakan bahwa pembicaraan untuk menangani krisis kawasan Eropa mentok karena mereka sedang berjuang menaikkan dana talangan.

Sementara Wall Street Journal melaporkan dana talangan Eropa dapat digunakan untuk dijadikan kolateral dalam penerbitan surat utang di negara-negara yang sedang terbelit masalah.

"Pasar menjadi terlalu sensitif terhadap pembicaraan dan rumor yang keluar dari Eropa dan juga berita tajuk utama. Ini jelas apa yang terjadi kemarin dan itu hanya menunjukkan bagaimana tidak stabilnya pasar," ujar Eric Marshal, direktur Hodges Capital Management seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/10/2011).

Pada perdagangan Rabu (19/10/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 72,43 poin (0,63%) ke level 11.504,62. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 15,50 poin (1,26%) ke level 1.209,88 dan Nasdaq merosot 53,39 poin (2,01%) ke level 2.604,04.

Outlook ekonomi yang lemah dari Bank Sentral AS 'bertanggung jawab' terhadap awal pergerakan melemah pada Rabu petang. Saham-saham teknologi masuk biggest loser menyusul melesetnya target pendapatan yang jarang terjadi dari Apple Inc. Saham Apple turun hingga di bawah level US$ 400.

Perdagangan tidak berjalan ramai, dengan volume transaksi hanya 7,8 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang hanya sebesar 8 miliar lembar saham.

(qom/qom)