Jumat, 11 November 2011

Isu Italia & Yunani Reda, Bursa Eropa Positif

INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa dibuka menguat pada Jumat (11/11) pagi dengan ekspektasi perkembangan Italia dan Yunani menemukan jalan penghematan untuk mengatasi krisis.

Indeks FTSE naik tipis 0,7% ke 5.487, indeks CAC turun 0,9% ke 3.094 dan indeks DAX 1,2% ke 5.939. Indeks saham blue chip Eropa trun 0,7%, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Italia juga mengupayakan untuk membentuk pemerintahan baru. Mantan Komisioner Eropa, matio Monti disebut-sebut akan memimpin pemerintahan sementara menggantikan Silvio Berlusconi.

Hari ini senat Italia akan menentukan sikapnya terhadap langkah-langkah penghematan. Sebelum dilakukan voting akan dilakukan perdepatan dan masukan sejak Jumat pagi.

"Sebuah lelang obligasi Italia sukses dan kemajuan di bidang politik telah membantu sentimen bursa," kata Keith Bowman, analis di Hargreaves Lansdown.

Data AS telah mendukung penguatan bursa karena pemulihan ekonomi mulai menuai hasil. Data klaim pengangguran di AS turun ke level terendah selama tujuh bulan terakhir. Stok bahan bakar AS pekan lalu turun.

Tertekan selama sesi II, indeks ditutup di zona merah

JAKARTA. Selama sesi II hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendapatkan tekanan aksi jual. Hingga akhirnya, indeks mencatatkan penurunan sebesar 0,13% menjadi 3.778,885 di akhir pekan ini.

Sekitar 103 saham mencatatkan kenaikan. Sementara, jumlah saham yang turun mencapai 79 saham dan 97 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 4,753 miliar saham senilai Rp 2,542 triliun.

Tujuh sektor memerah. Tiga sektor yang mencatatkan penurunan paling dalam di antaranya: sektor pertambangan yang turun 0,87%, sektor consumer goods turun 0,44%, dan sektor industri dasar turun 0,42%. Sementara, beberapa sektor yang naik adalah sektor agrikultur dan konstruksi dengan kenaikan masing-masing 1,37% dan 0,65%.

Saham-saham yang menduduki posisi top losers di antaranya: PT Plaza Indonesia Realty (PLIN) turun 14,69% menjadi Rp 1.220, PT Tifico Fiber Indonesia (TFCO) turun 11,61% menjadi Rp 495, dan PT Multifiling Mitra Indonesia (MFMI) turun 8,16% menjadi Rp 225.

Sedangkan saham-saham yang berada di posisi top gainers antara lain: PT Lamicitra Nusantara (LAMI) naik 20,59% menjadi Rp 205, PT Capitalinc Investment (MTFN) naik 15,63% menjadi Rp 370, dan PT Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) naik 11,54% menjadi Rp 580.

Bursa Asia masih bergerak positif hingga sore ini

Bursa Asia masih bergerak positif hingga sore ini
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia hari ini mencatatkan kenaikan. Pada pukul 16.00 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,7%. Kenaikan tersebut tersokong oleh lonjakan indeks acuan sejumlah negara di Asia. Sebut saja indeks Hang Seng Hongkong yang naik 0,9%, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang yang naik 0,2%, dan indeks S&P/ASX 200 Australia yang naik 1,2%.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Sony Corp yang naik 2,4% di Tokyo, Hynix Semiconductor Inc naik 0,2% di Seoul, dan Esprit Holidngs Ltd yang naik 3,5% di Hongkong.

Pergerakan bursa Asia pagi ini terdongkrak oleh data positif AS. Seperti yang diketahui, tingkat pengajuan klaim pengangguran AS turun ke level terendah dalam tujuh bulan. Selain itu, sentimen lainnya adalah pemilihan perdana menteri baru di Yunani yang menurunkan kecemasan investor mengenai krisis utang Eropa. Dua hal tersebut berhasil mendongkrak permintaan aset-aset berisiko.

"Sangat jelas, isu utama masih menyangkut Eropa. Dibelakangnya ada perekonomian AS yang mulai pulih dengan peningkatan data ekonomi. Namun, risiko isu ini masih sangat tinggi," papar Stan Shamu, strategist IG Markets di Melbourne.

Eropa masih Spekulasi, Yen Menguat Terhadap Dolar

Headline
INILAH.COM, Tokyo - Kurs yen menguat terhadap dolar dengan kekhawatiran krisis utang Eropa menyebar sehingga menahan pertumbuhan global.

Mata uang jepang ini menguat terhadap 16 mitra utamanya sebelum Italia menjual 3 miliar euro atau senilai US$4,1 miliar pada 14 November. Ini akan menguji minat investor terhadap obligasi Italia.

"Orang Jepang sendiri saat ini tidak melakukan investasi ke luar negeri, bahkan mereka menarik uangnya ke Jepang. Jadi yen menjadi tempat yang paling aman saat ini," kata Sean Calloy, pengamat valas di Westpac Banking Corp.

Yen manguat menjadi 77,49 per dolar sejak 31 Oktober sejak intervensi pemerintah. Di London menjadi 77,54 dan di AS kemarin 77,65. Sementara euro menjadi 105,57 terhadap yen. Euro diperdagangkan terhadap dolar menjadi US$1,3616 dari US$1,3606 dan US$1,3792 pada pekan lalu.

Italia juga mengupayakan untuk membentuk pemerintahan baru. Mantan Komisioner Eropa, matio Monti disebut-sebut akan memimpin pemerintahan sementara menggantikan Silvio Berlusconi.

Hari ini senat Italia akan menentukan sikapnya terhadap langkah-langkah penghematan. Sebelum dilakukan voting akan dilakukan perdepatan dan masukan sejak Jumat pagi. "Kami telah konfirmasi Mario Moti akan mengambil alih pasardan pasar masih ingin melihat lebih banyak lagi," katanya lagi.

Dengan begitu, akan banyak spekulasi di Eropa dalam jangka pendek. Apalagi produksi manufaktur Eropa turun 1,5% pada September.

Yen mencatatkan penguatan terbesar sejak dilakukan intervensi pemerintah

Yen mencatatkan penguatan terbesar sejak dilakukan intervensi pemerintah
LONDON. Pergerakan yen kembali perkasa atas dollar AS. Bahkan penguatannya merupakan yang terbesar sejak intervensi pemerintah pada bulan lalu. Siang tadi, yen menguat ke posisi 77,49 dollar, yang merupakan level paling kuat sejak 31 Oktober. Pada pukul 06.32 waktu London, yen berada di level 77,54 per dollar.

Sementara itu, jika berhadapan dengan euro, yen diperdagangkan di posisi 105,57 dari sebelumnya 105,66. Dengan demikian, sepanjang pekan ini, yen sudah perkasa sebesar 2,1% atas euro. Sedangkan euro diperdagangkan di posisi US$ 1,3616 dari sebelumnya US$ 1,3606 kemarin dan US$ 1,3792 pada pekan lalu.

Penguatan yen terjadi seiring peningkatan kecemasan investor akan krisis utang Eropa yang mengancam pertumbuhan ekonomi global. Kondisi tersebut menyebabkan investor berburu aset-aset safe haven.

"Dalam kondisi seperti saat ini, yen menjadi salah satu safe haven karena yen merupakan mata uang surplus," jelas Sean Callow, senior currency strategist Westpac Banking Corp.

Harga kontrak emas naik untuk kali pertama dalam empat hari

Harga kontrak emas naik untuk kali pertama dalam empat hari
SINGAPURA. Harga kontrak emas mencatatkan kenaikan untuk pertama kali dalam empat hari terakhir. Pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,6% menjadi US$ 1.769,08 per troy ounce di Comex, New York. Pada pukul 13.14 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.767,35 per troy ounce.

Pada transaksi sebelumnya, harga kontrak emas sempat turun 0,8% menjadi US$ 1.744,43 per troy ounce. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,5% menjadi US$ 1.767,90 per troy ounce.

Lonjakan harga emas hari ini dipicu oleh aksi investor yang meningkatkan kepemilikannya atas produk derivatif berbasis emas mendekati rekor tertinggi. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, kepemilikan pada produk derivatif berbasis emas naik 27,5 metrik ton pada pekan ini menjadi 2.312,149 ton. Angka tersebut hanya selisih 1% mendekati level rekor yang tercipta pada bulan lalu.

Sejumlah analis dan trader merekomendasikan bullish untuk kontrak harga emas. Pasalnya, tingkat percepatan investor dalam mengakumulasikan produk derivatif emas ini merupakan yang tercepat sejak Agustus lalu. Aksi beli investor ini terdorong oleh krisis utang Eropa yang belum menemukan titik akhir.

"Masalah yang membelenggu zona Eropa tidak dapat diselesaikan dalam seminggu atau sebulan ke depan. Ini akan menjadi masalah tahunan dan emas akan kembali dilirik sebagai aset asuransi bagi para investor," papar Gavin Wendt, founder and senior resource analyst Mine Life Pty di Sydney. Dia memprediksi, harga kontrak emas akan naik menembus level US$ 2.000 per troy ounce di 2012.

Catatan saja, di sepanjang tahun ini, harga emas sudah naik 24%.

Kekhawatiran Reda, Bursa Eropa Bertenaga

Headline
INILAH.COM, London - Penguatan bursa AS dan Asia diperkirakan akan diikuti bursa Eropa pada perdagangan Jumat (11/11).

Investor mulai menunjukkan peningkatan kepercayaan dengan lelang obligasi Italia yang mulai positif serta penunjukkan perdana menteri yang baru di Yunani.

Italia juga mengupayakan untuk membentuk pemerintahan baru. Mantan Komisioner Eropa, matio Monti disebut-sebut akan memimpin pemerintahan sementara menggantikan Silvio Berlusconi.

Hari ini senat Italia akan menentukan sikapnya terhadap langkah-langkah penghematan. Sebelum dilakukan voting akan dilakukan perdepatan dan masukan sejak Jumat pagi.

Pasar juga mencermati kasus salah rating peringkat utang Prancis yang menjadi triple -A dari Standar & Poors.

Namun lembaga pemeringkat ini mengaku terjadi kesalahan teknis tentang penurunan rating ini. Menkeu Prancis Francois Baroin telah memerintahkan untuk menyelidiki masalah ini.

Bursa Asia hari ini menguat seperti indeks Hang Seng naik 1,1%, indeks Nikkei 0,5%, indeks Shanghai naik 0,6%, indeks Kospi naik Rp2,4%, indeks KLSE naik 0,2%, indeks STI naik 0,1%, indeks ASX naik 0,7%.

Penguatan sebelumnya ditunjukkan bursa saham Wal Street pada perdagangan Kamis (10/11). Hal itu dipengaruhi berita ekonomi dan korporasi yang positif di tengah belum lagi ada berita mengenai krisis utang di Eropa.

Indeks Dow Jones naik 112,92 poin atau 0,96% ke level 11.893,86. Indeks S&P 500 naik 10,60 poin atau 0,86% ke level 1.239,70. Indeks Nasdaq naik 3,50 poin atau 0,13% ke level 2.625,15.

Asing net Buy, IHSG Tetap Menguat 0,02%

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG menguat 0,73 poin atau 0,02% ke 3.784,61 pada sesi I perdagangan Jumat (11/11). Volume perdagangan mencapai 3,3 miliar saham senilai Rp1,2 triliun.

Pedagangan diwarnai dengan 105 saham menguat, 62 saham turun dan 95 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp145,9 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp534,3 miliar dan penjualan asing sebesar Rp388,3 miliar.

Indeks JII naik 0,6 poin ke 526,42, indesk ISSI naik 0,2 poin ke 122,08 dan indeks LQ45 naik 0,4 poin ke 673,58. Penguatan masih didukung sektor perkebunan yang naik 12,28 poin ke 2.138,48. Sementara sektor pertambangan turun 17,95 poin ke 2.649,27.

Penguatan ini seiring dengan bursa Asia seperti indeks Hang Seng naik 1,1%, indeks Nikkei 0,5%, indeks Shanghai naik 0,6%, indeks Kospi naik Rp2,4%, indeks KLSE naik 0,2%, indeks STI naik 0,1%, indeks ASX naik 0,7%.

Saham yang menguat seperti saham ASII naik Rp600 ke Rp69.750, ITMG naik Rp450 ke Rp43.850, GGRM naik Rp350 ke Rp61.350, AALI naik Rp250 ke Rp21.550, IMAS naik Rp250 ke Rp12.600, SCMA naik Rp250 ke Rp6.700, INDR naik Rp125 ke Rp2.300, SMAR naik Rp100 ke Rp6.500, SMMA naik Rp75 ke Rp4.900.

Saham yang tertekan seperti DSSA trun Rp150 ke Rp16.000, JPFA turun Rp75 ke Rp4.700.

Menu Sesi Dua: Saham Properti & Energi

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan sore, IHSG diprediksi naik tipis seiring Yunani yang sudah mendapatkan Perdana Menteri baru Lucas Papademos. Saham-saham properti dan energi jadi pilihan.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (11/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat tipis 0,73 poin (0,02%) ke level 3,784.612. Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 justru turun 0,40 poin (0,06%) ke angka 673,462.

Laju indeks siang ini cukup sepi, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,412 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 3,356 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp825,4 miliar di pasar regular, total Rp1,207 triliun dan frekuensi 54.080 kali. Sebanyak 105 saham menguat, sedangkan 61 saham melemah dan 95 saham stagnan.

Penguatan indeks, juga diwarnai aksi beli dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp145,9 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp534,3 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp388,3 miliar.

Mayoritas sektor saham mendukung penguatan indeks. Saham sektor aneka industri memimpin kenaikan 0,79%, disusul perkebunan 0,57%, properti 0,51%, konsumsi 0,29%, perdagangan 0,27%, manufaktur 0,33% dan infrastruktur 0,05%. Hanya tiga sektor saham yang melemah, pertambangan 0,43%, industri dasar 0,19% dan keuangan 0,14%.

Analis dari Reliance Securities Gina Novrina Nasution memperkirakan, pergerakan indeks hingga penutupan sore nanti akan menguat terbatas. “Indeks memiliki support 3.700 dan resistance 3.800,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (11/11).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini dipicu oleh Yunani yang sudah mendapatkan perdana menteri baru menggantikan George Papandreou. Lucas Papademos, yang berusia 64 tahun, dipilih setelah perundingan selama beberapa hari antara tiga partai utama dengan presiden Yunani.

Menurut Gina, Papademos, mendapatkan tugas untuk mendapatkan dana bailout untuk negeri Para Dewa itu. “Ini diharapkan menjadi sentiment positif untuk market di Eropa siang ini sehingga bisa berimbas positif bagi IHSG,” ujarnya.

Di sisi lain, indeks juga mendapat dukungan dari European Central Bank (ECB) yang telah melakukan pembelian obligasi Italia dengan tenor 14 tahun yang mengalami kenaikan yield sebesar 3%. Yield obligasi Italia dengan tenor 10 tahun bahkan mencapai 7,5% yang jadi pertanda membuncahnya kecemasan pasar.

Menurutnya, aksi dari ECB ini, bisa meredam kepanikan pasar untuk sementara. Tapi, pasar masih harus mencermati, seberapa besar peluang Italia mengalami gagal bayar (default). Investor sudah mengantisipasinya jika benar-benar terjadi. “Karena itu, pergerakan market hari ini cenderung sideways dan volume transaksi cenderung sepi,” imbuhnya.

Sementara itu, pemangkasan BI rate 50 basis poin ke level 6% kemarin, menurutnya, meski sempat membuat saham-saham perbankan positif tapi tidak signifikan. “BI rate sudah terdiskon pasar seiring rendahnya tren inflasi hingga akhir tahun,” ucap Gina.

Di atas semua itu, dia merekomendasikan positif saham-saham di sektor properti dan energy. Menurutnya, secara teknikal, saham-saham pada kedua sektor ini masih potensial memberikan gain bagi trader jangka pendek.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bukit Sentul City (BKSL), PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan PT Borneo Lumbung Energi (BORN). “Saya rekomendasikan trading buy saham-saham tersebut,” ujarnya.

Setelah bergerak liar, indeks sesi I berakhir di zona positif

JAKARTA. Pergerakan liar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang sesi I berakhir di area positif. Pada pukul 11.30, indeks tercatat naik tipis 0,02% menjadi 3.784,612.

Tujuh sektor mencatatkan kenaikan. Tiga tertinggi di antaranya yakni sektor industri lain-lain sebesar 0,79%, sektor agrikultur sebesar 0,58%, dan sektor konstruksi sebesar 0,52%. Sementara, sektor yang memerah antara lain: sektor industri dasar turun 0,2%, sektor keuangan turun 0,29%, dan sektor pertambangan turun 0,67%.

Ada 100 saham yang naik. Sementara, jumlah saham yang turun hanya 52 saham dan 91 saham lainnya tak banyak berubah. Volume transaksi hari ini melibatkan 3,345 miliar saham senilai Rp 1,226 triliun.

Saham-saham penghuni top gainers adalah: PT Myoh Technology (MYOH) naik 8,97% menjadi Rp 85, PT Indo-Rama Synthetics (INDR) naik 5,75% menjadi Rp 2.300, dan PT Lippo Securities (LPPS) naik 5,68% menjadi Rp 93.

Di posisi top losers terdapat: PT Metro Realty (MTSM) turun 14,49% menjadi Rp 590, PT Tifico Fiber Indonesia (TFCO) turun 12,50% menjadi Rp 490, dan PT Sat Nusapersada (PTSN) turun 8,64% menjadi Rp 74.

Sepi Transaksi, IHSG Bergerak Datar

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif dan cenderung datar akibat aksi tunggu investor. Investor masih mencermati perkembangan krisis Eropa.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka naik 12,759 poin (0,33%) ke level 3.796,640. Rebound-nya bursa-bursa utama dunia mendorong indeks naik ke zona hijau.

Aksi beli di awal perdagangan mengatarkan indeks ke level tertingginya hari ini di 3.800,289. Namun, adanya aksi profit taking sempat menjegal indeks ke zona merah di level 3.772,645.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (11/11/2011), IHSG naik tipis 0,731 poin (0,01%) ke level 3.784,612. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,401 poin (0,05%) ke level 673,462.

Indeks bergerak fluktuatif karena investor masih belum percaya diri, salah satunya akibat krisis utang Eropa yang belum menunjukkan titik cerah. Sementara dari Yunani, Mantan Wakil Presiden European Central Bank (ECB) Lucas Papademos dinobatkan menjadi PM menempati kursi kosong yang ditinggalkan Papandreou.

Yunani diharapkan bisa segera menanggulangi krisis utangnya dengan reformasi ini. Kini tinggal Italia yang juga menjadi fokus para pelaku pasar.

Investor juga cenderung wait and see sebelum kondisi pasar benar-benar kondusif. Meksi demikian, aksi beli selektif masih terjadi di saham-saham yang sudah murah.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 51.502 kali pada volume 2,222 miliar lembar saham senilai Rp 1,563 triliun. Sebanyak 13 saham naik, sisanya 241 saham turun, dan 28 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia akhirnya kompak menguat setelah pagi tadi bergerak mixed. Bursa saham Hong Kong yang kemarin turun sangat dalam kini berbalik memimpin laju penguatan bursa regional.

Berikut situasi di bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 14,88 poin (0,60%) ke level 2.494,41.
  • Indeks Hang Seng melonjak 218,38 poin (1,15%) ke level 19.182,27.
  • Indeks Nikkei 225 naik 29,51 poin (0,35%) ke level 8.530,31.
  • Indeks Straits Times naik tipis 5,33 poin (0,19%) ke level 2.792,23.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 600 ke Rp 69.750, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 450 ke Rp 43.850, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 350 ke Rp 61.350, dan Surya Citra (SCMA) naik Rp 250 ke Rp 6.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 150 ke Rp 16.000, Metro Realty (MTSM) turun Rp 100 ke Rp 590, Japfa (JPFA) turun Rp 75 ke Rp 4.700, dan Tifico (TFCO) turun Rp 70 ke Rp 490.

(ang/qom)

Sepekan, rupiah sudah tergerus 0,6%

Sepekan, rupiah sudah tergerus 0,6%
JAKARTA. Rupiah lanjut melemah hari ini pasca pemangkasan suku bunga, kemarin. Tekanan yang terjadi hari ini pun menggiring mata uang Garuda ini pada pelemahan mingguan yang kedua.

Nilai tukar rupiah tergelincir 0,2% pagi ini, dan tercatat sudah melemah 0,6% pada pekan ini menuju posisi Rp 9.005 per dollar AS pada pukul 9.25 di Jakarta. Kemarin, rupiah bahkan sempat mencapai level Rp 9.041 per dollar AS.

Kemarin, secara tak terduga, Bank Indonesia memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 6%, untuk mendukung perekonomian domestik di saat krisis Eropa kian memburuk.

Data bursa menunjukkan, dana asing yang keluar dari pasar saham domestik mencapai US$ 123 juta, lebih besar dari jumlah pembelian kemarin. Spekulasi para pemimpin Eropa tidak akan mampu menjaga kesatuan zona Euro menahan minta investor untuk mengambil risiko. Indeks MSCI Asia Pasifik tergerus 3,3% pada pekan ini.

Kepala divisi pasar global dari PT Bank UOB Indonesia Bambang Eko Joewono menilai, pelemahan rupiah ini karena reaksi spontan oleh investor terkait pemotongan suku bunga. Apalagi situasi di Eropa juga sangat tidak pasti. "Namun, Bank Indonesia akan menjaga rupiah pada level 9.000," katanya, hari ini.

Pada Oktober lalu, bank sentral menyebut, negara memiliki cadangan devisa yang cukup untuk mempertahankan posisi rupiah.

Adapun, yield obligasi pemerintah yang jatuh tempo Juli 2021 turun tiga basis poin dalam pekan ini ke posisi 6,21% hingga kemarin.

Transaksi pagi, bursa Asia melenggang ke zona hijau

Transaksi pagi, bursa Asia melenggang ke zona hijau
TOKYO. Sebagian besar indeks acuan utama Asoa melesat pagi ini. Misalnya saja, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,1%. Lalu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2%. dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8%.

Alhasil, indeks MSCI Asia Pacific juga mencatatkan kenaikan. Pada pukul 09.36 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 116,06. Dalam setiap saham yang naik, sebanding dengan jumlah saham yang turun. Jika dihitung, bursa Asia sudah turun 3,5% pada pekan ini.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: LG Electronics Inc yang naik 1,8% di Seoul, Hynix Semiconductor Inc naik 2,8% di Seoul, dan Rio Tinto Group turun 0,9% di Sydney.

Pergerakan bursa Asia pagi ini terdongkrak oleh data positif AS. Seperti yang diketahui, tingkat pengajuan klaim pengangguran AS turun ke level terendah dalam tujuh bulan. Selain itu, sentimen lainnya adalah pemilihan perdana menteri baru di Yunani yang menurunkan kecemasan investor mengenai krisis utang Eropa. Dua hal tersebut berhasil mendongkrak permintaan aset-aset berisiko.

"Sangat jelas, isu utama masih menyangkut Eropa. Dibelakangnya ada perekonomian AS yang mulai pulih dengan peningkatan data ekonomi. Namun, risiko isu ini masih sangat tinggi," papar Stan Shamu, strategist IG Markets di Melbourne.

Situasi Eropa masih rentan, dollar dan yen masih menjadi incaran

Situasi Eropa masih rentan, dollar dan yen masih menjadi incaran
TOKYO. Pergerakan yen dan dollar mencatatkan kenaikan pada pekan ini terhadap mayoritas mata uang utama dunia. Pada pukul 08.36 waktu Tokyo, yen ditransaksikan pada level 105,70 per euro dari 105,66 per euro di New York, kemarin. Dengan demikian, yen sudah menguat 2,1% pada pekan ini.

Sementara itu, nilai tukar yen berada di level 77,67 per dollar dari 77,65 per dollar. Yen sudah menguat 0,7% terhadap dollar AS sejak 4 November lalu. Sedangkan nilai tukar euro berada di level US$ 1,3608 dari US$ 1,3606 kemarin.

Penguatan mata uang Negeri Sakura terjadi seiring kecemasan bahwa krisis utang Eropa akan turut mengguncang pertumbuhan ekonomi global. Kondisi itu yang kemudian mendorong investor untuk berburu aset-aset yang aman alias minim risiko.

"Masih banyak sekali tantangan yang harus dilewati. Dollar dan yen masih akan sangat menarik bagi mereka yang memburu safe haven," jelas Chris Weston, institutional dealer IG Markets di Melbourne.

BI : Bunga Kredit Baru Turun 6 Bulan Lagi

Jakarta - Bank Indonesia (BI) optimistis turunnya suku bunga acuan alias BI Rate menjadi 6% akan membuat bunga kredit turun. Namun terdapat jangka waktu yang tidak cepat, penurunan bunga kredit baru dapat dirasakan 6 bulan kedepan.

Demikian disampaikan oleh Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad ketika berbincang dengan detikFinance di Jakarta, Jumat (11/11/2011).

"Penelitian BI menunjukkan terdapat time lack yang bisa sekitar 2 kuartal dalam penurunan bunga kredit," jelas Muliaman.

Menurutnya yang sudah pasti akan turun dalam waktu dekat adalah biaya dana (overhead cost) dari perbankan akibat suku bunga deposito yang mengikuti arah BI Rate.

"Yang jelas biaya dana akan turun. Namun penurunan ini jika tidak disertai oleh penurunan efisiensi bank dampak terhadap suku bunga kredit akan rerlatif terbatas," ungkap Muliaman.

Berdasarkan Laporan Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) November 2011, BI menyampaikan suku bunga kredit masih terus menurun, sementara suku bunga deposito bergerak relatif stabil. Dibandingkan dengan Agustus, sampai dengan September 2011 suku bunga kredit modal kerja (KMK), kredit investasi (KI) dan kredit konsumsi (KK) masing-masing turun sebesar 11, 4 dan 5 bps menjadi 12,39%, 12,06% dan 14,25%.

Sementara itu, suku bunga deposito 1 bulan relatif stabil pada level 6,83%, hanya naik 3 bps dari Agustus 2011. Dengan perkembangan tersebut, spread suku bunga kredit terhadap deposito menjadi 6,07%, turun dari 6,17% pada Agustus.

Suku bunga giro dan tabungan Rupiah juga relatif stabil masing-masing sebesar 2,23% dan 2,62% dibandingkan Agustus sebesar 2,22% dan 2,67%. Berdasarkan perkembangan tersebut, spread antara suku bunga kredit terhadap rata-rata tertimbang suku bunga giro dan tabungan menjadi sebesar 10,42%, menyempit 2 bps dibandingkan dengan Agustus 2011.

(dru/qom)

Krisis Italia Bakal Giring IHSG ke Level 2.500?

INILAH.COM, Jakarta – Yield obligasi Italia yang tembus 7% pertanda kecemasan pasar yang menjadi-jadi. Apalagi ekonomi Italia, ketiga terbesar di Eropa. IHSG pun bisa tergiring ke 3.500. Benarkah?

Pada perdagangan Kamis (10/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 73,48 poin (1,90%) ke level 3.783,881. Harga intraday tertingginya mencapai 3.856,449 dan terendah 3.748,087. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 15,42 poin (2,24%) ke level 673,863.

Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo memperkirakan, IHSG berpeluang melanjutkan pelemahan akhir pekan ini. “Indeks memiliki resistance 3.825 dan support 3.700,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (10/11).

Pasalnya, krisis utang Eropa tidak memiliki jalan keluar. Menurutnya, selain krisis utang, Eropa juga terjebak pada krisis politik mengenai pergantian perdana menteri baik di Italia maupun di Yunani. “Jika masalah ini berlarut-larut, sangat berbahaya,” ujarnya.

Menurut Praska, Yunani belum memiliki kepastian soal siapa pengganti Perdana Menteri George Papandreou. Begitu juga dengan Italia tentang siapa pengganti Perdana Menteri Silvio Berlusconi. “Karena itu, pasar cenderung wait and see terutama dalam hal transisi pemerintahan yang nantinya bisa membawa kedua negara itu keluar dari krisis,” papar Praska.

Apalagi, lanjutnya, hasil pertemuan G20 pada 3-4 November di Cannes, Perancis, juga tidak memuaskan. G20 justru tidak yakin, jika membantu, Eropa akan pulih. Masalah politik di Yunani dan Italia juga menambah keraguan komitmen negara berkembang untuk membantu Eropa. “Karena itu, akhir pekan ini orang masih cenderung profit taking,” tandasnya.

Di sisi lain, sejak awal pekan, (7/11) hingga (9/11) indeks sudah menguat 2,1%, meskipun relative stagnan dibandingkan penutupan kemarin. Indeks juga tertekan oleh aksi jual investor asing yang kemarin mencatatkan net sell hingga Rp1,1 triliun terutama pada saham-saham berkapitalisasi besar di grup Astra, sektor pertambangan dan perbankan.

Praska menegaskan, orang mengamankan portofolio karena khawatir Perdana Menteri Yunani atau Italia yang baru tidak sesuai dengan keinginan pasar. Jika ada harapan pada penggatinya, baru pasar akan kembali masuk ke market karena peluang perbaikan ekonomi pada kedua negara itu.

Pasar juga mencermati hasil lelang obligasi Italia semalam setelah kemarin, yield obligasi Italia mencapai 7,5%. Karena itu, semakin besar biaya pinjaman Italia, semakin besar juga potensi bailoutnya.

Praska menegaskan, pasar cemas karena ekonomi Italia merupakan yang terbesar ketiga di Eropa setelah Jerman dan Perancis. Karena itu, bailout Italia jauh lebih besar dibandingkan Yunani. Meski rasio utang Italia (120% PDB) lebih kecil dibandingkan Yunani (160%), utang Italia mencapai 1,9 triliun euro lebih besar dari Yunani yang 370 miliar euro. Utang Italia mencapai lima kali lipat Yunani.

Atas alasan itu, Praska juga tidak sependapat, pengaruh negatif Italia ke pasar financial akan sama dengan pengaruh Yunani. Sebab, size ekonomi Italia jauh lebih besar. Jika Italia bermasalah, pemegang obligasi Italia juga bermasalah, meskipun, rating utang Italia saat ini masih di level investment grade.

Per 5 Oktober 2011, Moody’s Investor Service memangkas rating Italia jadi A2 dari Aa2 dengan outlook negatif. Begitu juga dengan Fitch Rating yang memangkas rating Italia ke level A+ dari AA-. “Tapi, jika Italia dibailout, rating itu akan dipangkas lebih dalam lagi sehingga pengaruh Italia akan lebih buruk dibandingkan Yunani,” tandasnya.

Skenario terburuk Italia, Praska memperkirakan, bisa menggiring IHSG ke level 2.500-3.000. Tapi, jika Italia baru dinyatakan 99% potensial gagal bayar (default), indeks bakal kembali melemah ke level 3.200.

Praska berpendapat, jika Italia mendapatkan bailout, tidak terlalu bahaya bagi market. Yang lebih bahaya adalah jika pasar khawatir Italia susah mendapatkan bailout. “Yunani belum selesai ditangani, muncul masalah Italia,” timpalnya.

Sementara itu, Praska menambahkan, pemangkasan BI rate 50 basis poin (0,50%) ke level 6%, baru akan direspon pekan depan. Saat ini, orang masih mencermati efek global. “Apalagi, pada Oktober lalu, saat BI rate dipangkas 25 basis poin dari 6,75%, indeks justru turun ke level 3.200-an,” ungkapnya.

Di atas semua itu, Praska merekomendasikan positif saham-saham di sektor perbankan yang jadi penggerak IHSG. Di antaranya, PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA).

Saham lain yang cukup defensif juga direkomendasikan seperti saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dan PT Unilever Indonesia (UNVR). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut saat harga 2% lebih rendah dibandingkan penutupan kemarin,” ujarnya.

Pasalnya menurut Praska, IHSG cenderung terkoreksi hingga awal pekan depan mengingat sentimen penggeraknya belum ada. Meski asing net sell kemarin, justru jadi kesempatan untuk beli di level bawah. “Sebab, saat indek mengalami technical rebound, saham-saham ini yang bakal menguat terlebih dahulu,” imbuhnya.

Kinerja Korporasi Picu Wall Street Bergigi

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wal Street ditutup positif pada perdagangan Kamis (10/11). Hal itu dipengaruhi berita ekonomi dan korporasi yang positif di tengah belum lagi ada berita mengenai krisis utang di Eropa.

Indeks Dow Jones naik 112,92 poin atau 0,96% ke level 11.893,86. Indeks S&P 500 naik 10,60 poin atau 0,86% ke level 1.239,70. Indeks Nasdaq naik 3,50 poin atau 0,13% ke level 2.625,15.

Perdagangan saham yang bergejolak dan volume kecil menandakan gejolak di pasar obligasi masih menjadi kekhawatiran bahwa krisis masih bisa menekan Italia. Italia membayar tarif lebih lebih tinggi untuk pinjaman satu tahun, tetapi tidak sebanyak dikhawatirkan. Imbal hasil obligasi Perancis naik di tengah kekhawatiran atas peringkat kredit negara tersebut.

S&P kemudian menyalahkan kesalahan teknis untuk distribusi pesan yang menunjukkan pihaknya telah menurunkan kredit Perancis. S&P pun menyatakan hal itu tidak terjadi dan mulai melakukan investigasi dari masalah ini.

Tetapi sentimen positif datang dari perusahaan Amerika Serikat. Merck menaikkan dividen dan Cisco melaporkan laba yang kuat, dan memperkuat pandangan perusahaan Amerika menunjukkan kekuatan meski masalah di Eropa membebani pikiran investor.

"Pasar domestik kita cukup solid dan menunjukkan tanda-tanda perbaikan, tapi kita tidak cukup kuat untuk mengabaikan apa yang terjadi di Eropa," kata Direktur Perdagangan dan Derivatif Charles Schwab, Randy Frederick, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Saham Merck and Co 3,5% menjadi US$34,97 setelah produsen obat menaikkan dividen kuartal sebesar 11%. Hal itu membantu mengangkat indeks saham sektor kesehatan S&P sebesar 1,4%. Saham Cisco Systems Inc naik 5,7% menjadi US$18,61. Sementara itu, indeks volatilitas CBOE turun 9,2%.

Harga minyak mentah Amerika Serikat naik 2,1% membantu mengangkat saham energi. Indeks saham energi S&P naik 1,8%. Sementara saham sektor industri naik 1,1% dan bahan-bahan naik 0,9%. Saham Hess Corp naik 4% menjadi US$63,85. Sedangkan saham United Technologies Corp naik 13% menjadi US$77,47. Saham 3M Co naik 1,7% menjadi US$80,32.

Saham Walt Disney Co naik 2,9% menjadi US$35,65. Saham Nordstrom Inc turun 4,1% menjadi US$47,61. Sementara itu, saham Green Mountain Coffee Roasters Inc menekan Nasdaq. Saham Green Mountain Coffee Roasters Inc turun 39% menjadi US$40,89 setelah pendapatan kuartalnya datang dalam waktu kurang dari yang diharapkan.

Sementara itu, berita luar negeri yang mempengaruhi bursa saham, mantan Wakil PresidenBank Sentral Eropa Lucas Papademos ditunjuk untuk memimpin koalisi di negara tersebut.

Volume perdagangan saham sekitar 7,3 miliar saham yang diperdagangkan di bursa saham New York Stock Exchange, American Stock Exchange, dan Nasdaq di bawah rata-rata harian tahun lalu sebesar 8,47 miliar saham. [hid]

Pidato Petinggi Fed Batasi Pelemahan Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat diprediksi melemah. Tapi, pidato petinggi Fed semalam membatasi koreksinya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir memperkirakan, rupiah berpeluang melemah tipis. Sebab, mata uang RI ini masih terpengaruh negatif oleh pemangkasan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 50 basis poin ke level 6,5% kemarin.

Di sisi lain, ketidakpastian Eropa setelah yield obligasi Italia tembus 7% ke level 7,5% juga menjadi tekanan tersendiri bagi mata uang RI ini. "Karena itu, rupiah cenderung mengalami tekanan dan akan bergerak dalam kisaran 8.925-9.000 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada saat yang sama, pasar juga menantikan hasil voting Parlemen Italia atas program penghematan fiskal yang jadi bagian dari refromasi ekonomi nanti malam. "Karena itu, pasar enggan mengambil terlalu banyak risiko sehingga rupiah cenderung tertekan," ujarnya.

Tapi, lanjut Firman, pelemahan rupiah akan terbas karena faktor pidato dari tiga petinggi The Fed yakni Charles L Evans, Janet L Yellen dan Ben Bernanke. Memang menurutnya, pernyataan Bernanke tidak signifikan pengaruhnya bagi market. "Sebab, topik pidatonya yang bersifat umum," ucapnya.

Tapi menurutnya, pasar akan fokus pada pidato Charles L Evans dan Janet L Yellen sehingga dolar AS berpeluang melemah. "Apalagi, dua petinggi Fed ini sudah dikenal pasar berkeinginan pelonggaran moneter Amerika Serikat. Charles L Evans pada pertemuan The Fed terakhir telah mengutarakan, penambahan pembelian aset pemerintah oleh The Fed," paparnya.

Sementara itu, penyataan terakhir Yellen sebelum Federal Open Market Committee (FOMC) menginginkan program pelonggaran lebih lanjut. "Karena itu, pelemahan rupiah jadi terbatas seiring sentimen The Fed yang jadi tekanan bagi dolar AS," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (10/11) ditutup melemah 80 poin (0,90%) ke level 8.965/8.975 per dolar AS.

Data ekonomi AS mengangkat bursa Jepang pagi ini

Data ekonomi AS mengangkat bursa Jepang pagi ini
TOKYO. Sebagian besar saham yang ditransaksikan di bursa Jepang mencatatkan kenaikan. Pada pukul 09.17 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,7% menjadi 8.557,15. Sedangkan indeks Topix naik 0,3% menjadi 732,46. Jika dihitung, indeks Nikkei sudah melorot 2,8% di sepanjang pekan ini.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Jepang antara lain: Fanuc Corp yang naik 2,1%, Inpex Corp naik 1,2%, dan Olympus Corp anjlok 9,3%.

Sejumlah sentimen positif yang mendongkrak bursa Jepang di antaranya: data klaim pengangguran AS yang melorot ke level terendah dalam tujuh bulan dan meredanya kecemasan mengenai krisis utang Eropa. Kedua hal tersebut mendongkrak permintaan investor terhadap aset-aset berisiko.

"Sangat jelas, isu utama masih menyangkut Eropa. Dibelakangnya ada perekonomian AS yang mulai pulih dengan peningkatan data ekonomi. Namun, risiko isu ini masih sangat tinggi," papar Stan Shamu, strategist IG Markets di Melbourne.

Inilah Daftar Saham Pilihan Jumat (11/11)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG akhir pekan akan diwarnai pergerakan yang volatile di kisaran 3.700-3.805.

Demikian dikatakan analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, kemarin. Selain itu krisis hutang di Eropa juga berimbas pada politik di Yunani dan Italia, yang dikhawatirkan akan menyebabkan penyelesaian krisis ini berlarut-larut. "Langkah BI menurunkan kembali BI Rate juga gagal mengangkat indeks," katanya.

Kemarin, IHSG ditutup melemah 73,48 poin atau 1,9% ke 3.783,88. Volume perdagangan mencapai 3,7 miliar saham senilai Rp4,2 triliun. IHSG mengalami net foreign sell mencapai Rp1,1 triliun.

IHSG anjlok didorong memburuknya kondisi krisis hutang Eropa. Melonjaknya yield surat hutang Italy di atas 7% menjadi sentimen negatif bagi bursa regional. Level 7% adalah angka saat Portugal dan Irlandia meminta bantuan kepada ECB.

Sementara menurut analis saham AM Capital, Andre Mahardika, saat ini saatnya melakukan aksi jual terhadap saham-saham yang sudah mengalami kenaikan. Seperti saham BBCA dengan stop profit di 8.150. Saham BBCA masih akan bullish juka masih di atas 8.150 namun potensi di atas 8.150 sudah spekulasi sell on strenght.

Saham ASRI disarankan hold juka masih di ata 440. Saham ini masih berpotensi bullish jika di atas 440 dengan potensi jual di harga 450-470 dan sell profit di 440. Saham KRAS dengan stop profit di 860 yang berpotensi jual di harga 870-920. Saat ini saham KRAS telah terkonfirmasi koreksi.

Untuk saham ADRO stop profit di 2.050 dengan potensi jual di harga 2.075-2.125. Saham GGRM stop profit di 61.200 dengan potensi jual di harga 61.600-62.100. Namun saat ini saham GGRM sudah terkonfirmasi koreksi.

Sementara saham UNTR sell profit di 25.700 dengan potensi jual di harga 25.100-25.550. Kalau harga ini sudah tercapai maka disarankan sell terlebih dahulu. Saham KIJA stop profit di 156 dengan potensi jual di harga 159-163 dan sudah terkonfirmasi koreksi.

Pergerakan harga minyak masih mencatatkan penurunan

Pergerakan harga minyak masih mencatatkan penurunan
HONGKONG. Harga kontrak minyak mencatatkan penurunan di New York. Pagi tadi, harga kontrak minyak mencatatkan penurunan 43 sen menjadi US$ 97,35 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 08.02 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 97,55 sebarel. Sepanjang pekan ini, harga minyak sudah naik 3,5% dan 6,8% di sepanjang tahun ini.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember naik 1,3% menjadi US$ 113,71 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Penurunan harga minyak terjadi seiring kecemasan bahwa Eropa masih berjibaku dengan krisis utangnya, meskipun ada sejumlah sinyal perekonomian AS mulai pulih.

Seperti yang diketahui, data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, pengajuan tingkat klaim pengangguran AS turun ke level terendah dalam tujuh bulan terakhir. Sementara, Italia akan melakukan voting terkait kebijakan penghematan anggaran.

Bursa Global Pulih, IHSG Siap Menguat Perlahan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin merosot hingga 73 poin akibat kaburnya dana asing dari lantai bursa dalam jumlah besar. Meski Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan, sentimen positif itu tak kuat mengangkat indeks ke zona hijau.

Pada perdagangan, Kamis (10/11/2011), IHSG jatuh 73,482 poin (1,91%) ke level 3.783,881. Sementara Indeks LQ 45 anjlok 15,423 poin (2,24%) ke level 673,863.

Rebound dari bursa-bursa utama dunia diharapkan bisa membawa kembali IHSG ke teritori positif. Namun mengingat kejatuhan IHSG sudah cukup dalam dan prospek penurunan BI Rate, IHSG pada perdagangan Jumat (11/11/2011) diprediksi bergerak fluktuatif cenderung menguat.

Bursa Wall Street tadi berhasil menguat setelah sebelumnya mengalami kejatuhan yang dalam. Berita korporasi dan ekonomi yang positif berhasil menepis kekhawatiran krisis Eropa yang semakin dalam.

Meski menguat, namun perdagangan berjalan sangat bergejolak dalam volume yang tipis sehingga menandakan investor masih terus waspada mencermati perkembangan krisis Eropa.

Pada perdagangan Kamis (10/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 112,85 poin (0,96%) ke level 11.893,79. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 10,60 poin (0,86%) ke level 1.239,70 dan Nasdaq menguat 3,50 poin (0,13%) ke level 2.625,15.

Bursa-bursa regional pagi ini juga sudah membaik. Berikut posisi bursa regional pada Jumat pagi ini:
  • Indeks S&P/ASX naik 17,1 poin (0,41%) ke level 4.261,3.
  • Indeks Nikkei-225 menguat 45,12 poin (0,53%) ke level 8.545,92.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG anjlok dalam kemarin didorong oleh memburuknya kondisi krisis hutang Eropa. Melonjaknya yield surat hutang Italy diatas 7% menjadi sentimen negatif bagi bursa regional. Level 7% adalah angka dimana Portugal dan Irlandia meminta bantuan kepada ECB. Selain itu krisis hutang di Eropa juga berimbas pada politik di Yunani dan Italia, yang dikhawatirkan akan menyebabkan penyelesaian krisis ini berlarut-larut. Langkah BI menurunkan kembali BI Rate juga gagal mengangkat indeks. Hari ini kami perkirakan indeks masih akan bergerak volatile dengan kisaran support-resistance 3.700-3.805.

eTrading Securities:
Secara teknikal, Candlestick membentuk pola Matching High di area garis Upper Bollinger Band yang mengindikasikan sinyal Bearish Reversal sementara indikator stochastic dan RSI mulai bergerak reversal. Pada besok (11/11), diperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dan akan bergerak pada range 3729-3836. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l TLKM, INDF, dan ENRG.

(qom/qom)

Investor optimistis, harga kontrak minyak menanjak ke level tertinggi 3 bulan

Investor optimistis, harga kontrak minyak menanjak ke level tertinggi 3 bulan
NEW YORK. Harga kontrak minyak dunia menanjak ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Harga kontrak minyak untuk pengantaran Desember menanjak US$ 2,04 menjadi US$ 97,87 per barel di New York Mercantille Exchange, New York. Ini merupakan level tertinggi sejak 26 Juli lalu. Jika dihitung, harga minyak sudah naik 7% sepanjang tahun ini.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember naik US$ 1,4 atau 1,2% menjadi US$ 113,71 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan harga minyak di antaranya: data mengenai klaim pengangguran AS yang secara tidak terduga mencatatkan penurunan. Hal itu mendongkrak optimisme bahwa pemulihan ekonomi akan ikut menaikkan permintaan minyak dunia.

Sekadar informasi saja, data yang dirilis Departemen Energi menunjukkan, jumlah warga AS yang mengajukan aplikasi klaim pengangguran turun 10.000 ke level terendah dalam tujuh bulan terakhir di posisi 390.000 pada minggu lalu. Harga minyak juga menanjak setelah tingkat yield obligasi Italia turun dari posisi rekor dan Yunani sudah menunjuk pemimpin interimnya.

"Data klaim pengangguran yang baru saja dirilis sangat menyokong harga minyak. Kemarin, pesemisme ekstrim mewarnai pasar dan hari ini pasar kembali optimis," jelas Tom Bentz, broker BNP Paribas Commodity Futures Inc di New York.

Harga emas mencatatkan penurunan terbesar dalam tiga pekan

Harga emas mencatatkan penurunan terbesar dalam tiga pekan
NEW YORK. Harga kontrak emas kemarin malam mencatatkan penurunan terbesar dalam tiga pekan terakhir. Pada pukul 13.48 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 1,8% menjadi US$ 1.759,60 per troy ounce di Comex, New York. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 20 Oktober lalu. Dengan demikian, harga emas sudah melorot 8,5% dari posisi rekor dan menanjak 24% di sepanjang tahun ini.

Sebelumnya, harga kontrak emas sempat menyentuh posisi US$ 1.736,60 per troy ounce, level terendah dalam seminggu terakhir. Pada 8 November lalu, harga kontrak emas sempat menanjak ke posisi US$ 1.804,40 per troy ounce, yang merupakan posisi tertinggi sejak 21 September lalu.

Penurunan harga emas terjadi setelah permintaan emas menurun. Beberapa penyebabnya, tingkat yield obligasi Italia turun dan Yunani sudah menunjuk pemimpin barunya. Kondisi itu menyebabkan kecemasan akan krisis utang Eropa mulai mereda.

"Setidaknya, untuk saat ini, kecemasan sudah mulai mereda," ujar Sterling Smith, analis Country Hedging Inc di Minnesota.

Scott Gardner, chief investment officer Verdmont Capital SA di Panama menambahkan, "Penurunan harga emas kemungkinan disebabkan oleh rumors bahwa sejumlah negara Eropa akan menekan cadangan emasnya untuk mempertahankan kesatuan di kawasan tersebut."

Dihantui Krisis Eropa, Rupiah Melemah 1,36% Selama Oktober

Gb
Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama periode Oktober tercatat melemah 1,36% ke level Rp 8.865 per dolar AS. Selama Oktober 2011 rambatan sentimen negatif akibat penurunan kredit rating Spanyol dan Italia memberikan tekanan pada rupiah.

Namun secara periode Januari hingga Oktober 2011 rupiah menguat 1,77%. Penguatan tipis itu beriringan dengan pergerakan nilai tukar di negara-negara kawasan yang secara rata-rata mengalami koreksi.

Selama Oktober 2011, secara point to point rupiah terkoreksi sebesar 0,71% dari bulan sebelumnya dan ditutup pada level Rp 8.853 per dolar AS.

Demikian disampaikan BI dalam Laporan Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) seperti dikutip detikFinance di Jakarta, Jumat (11/11/2011).

"Pelemahan rupiah tersebut relatif sejalan dengan pergerakan nilai tukar kawasan yang secara rata-rata juga mengalami koreksi. Dengan perkembangan tersebut, sejak awal tahun 2011 rupiah membukukan penguatan sebesar 1,77% (ytd). Tekanan yang terjadi pada rupiah diikuti oleh volatilitas yang menurun," demikian disampaikan BI.

Kebijakan stabilisasi yang dilakukan BI di tengah masih tingginya ketidakpastian global mampu meredam volatilitas pergerakan rupiah. Tingkat volatilitas rupiah pada bulan laporan atau Oktober 2011 menjadi 0,34% dari 0,91% pada bulan sebelumnya.

Rupiah 'Dihantui' Krisis Ekonomi Global

Ketidakpastian penanganan krisis utang di kawasan Eropa serta melemahnya perekonomian negara maju memberikan dampak tidak langsung pada pasar keuangan
domestik yang pada gilirannya memengaruhi pergerakan rupiah.

"Namun di penghujung bulan, harapan dicapainya kesepakatan langkah penanganan pada pertemuan otoritas Uni Eropa di akhir bulan serta rilis data makroekonomi AS yang positif memberikan angin segar bagi pasar keuangan global. Selain itu, melimpahnya likuiditas global berpotensi mendorong penguatan rupiah ke depan," papar BI.

BI memaparkan ekses likuiditas global pasca pelonggaran kuantitatif di masa krisis tahun 2008 dan terus berlanjutnya program pembelian aset oleh beberapa bank sentral tetap menjadi sumber aliran dana ke negara berkembang. Kebijakan suku bunga rendah di negara maju menyebabkan investor mencari lokasi penempatan dana yang memberikan imbal hasil lebih tinggi.

Terkait terjadinya masalah perekonomian yang serius di Italia, Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono menyampaikan pengaruh terhadap perekonomian Indonesia cukup terasa meski bersifat sementara alias temporer.

"Pengaruh sentimen negatif Itali terhadap bond market kita diperkirakan hanya temporer meningkatkan yield dan CDS. Hanya investor yang profit taking dan spekulatif saja yang melepas bond kita," kata Hartadi kepada detikFinance.

Namun, Hartadi menambahkan investor sangat terbatas untuk menempatkan dananya di dunia ini sehingga tetap mencari pasar dengan prospek yang bagus seperti Indonesia. Lebih jauh Hartadi menyampaikan penurunan BI Rate didasarkan pada keyakinan inflasi tahun ini akan mencapai sekitar 4%.

"Sehingga akan memberikan signal ke pasar bahwa perkonomian kita terkelola secara baik tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi 6,5% namun disertai inflasi yang rendah. Tahun depan infalsi juga masih terkendali di sekitar 5% sehingga suku bunga riil 1% (selisih antara suku bunga dengan inflasi) dirasakan cukup tinggi," paparnya.

(dru/qom)

Lucas Papademos Ditunjuk Sebagai PM Baru Yunani

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Bank Sentral Eropa Lucas Papademos ditunjuk sebagai Perdana Menteri Yunani yang baru di tengah krisis ekonomi yang melanda negara itu.

Lucas Papademos, yang berusia 64 tahun, dipilih setelah perundingan selama beberapa hari antara tiga partai utama dengan presiden Yunani. "Presiden, berdasarkan rekomendasi dari para pemimpin politik yang menghadiri pertemuan sudah menginstruksikan Papademos untuk membentuk pemerintahan baru," tulis pernyataan kantor kepresidenan Yunani mengutip Reuters.

Pemilihan mantan pejabat keuangan sebagai perdana menteri diharapkan bisa memberikan stabilitas politik untuk mengatasi krisis utang dihadapi Yunani. Dia akan memimpin pemerintahan nasional sementara yang dibentuk untuk menjamin pencairan bantuan keuangan internasional yang sudah disahkan serta mendapat bantuan tambahan sebesar US$177 miliar dari negara pengguna mata uang euro dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Usai penunjukkannya, Papademos mengatakan bahwa tugas-tugas yang dihadapinya tidak mudah. "Namun saya yakin masalahnya akan bisa dipecahkan dengan cara yang lebih cepat dan lebih efisien jika ada persatuan dan konsensus," tambahnya.

Pemerintah sementara yang baru ini akan diambil sumpah Jumat 11 November siang waktu setempat dan Papademos akan menghadapi parlemen Senin pekan depan.

Pasar kembali fokus ke data ekonomi, Wall Street melaju

Pasar kembali fokus ke data ekonomi, Wall Street melaju
NEW YORK. Sebagian besar pasar saham AS ditransaksikan menanjak kemarin malam. Pada penutupan pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,9% menjadi 1.239,70. Sehari sebelumnya, indeks acuan AS ini sempat anjlok 3,7%. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 1% menjadi 11.893,86.

Saham-saham berbasis energi mencatatkan kenaikan terbesar diantara sepuluh grup yang ditransaksikan di indeks S&P 500, dengan lonjakan 1,8%. Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain: Cisco Systems Inc yang naik 5,7%, Merck & Co naik 3,5%, dan Apple Inc anjlok 2,6%.

Aksi beli yang melanda bursa AS terjadi setelah data pengajuan klaim pengangguran AS mencatatkan penurunan. Sentimen lainnya adalah tingkat kecemasan investor akan krisis utang Eropa mereda setelah yield obligasi Italia menurun dan pemilihan Perdana Menteri Yunani yang baru.

"Data ekonomi akan menjadi fokus utama investor setelah sebelumnya kita lebih memperhatikan kondisi politik di kawasan zona Eropa. Setelah ketidakpastian mulai hilang, pasar mulai fokus pada risiko skenario yang mulai mereda. Turunnya data klaim pengangguran merupakan hal yang sangat positif," jelas Mike Ryan, chief investment strategist UBS Wealth Management Americas.

Sekadar tambahan informasi, bursa saham anjlok sehari sebelumnya setelah yield obligasi italia menembus rekor baru. Hal itu dipicu oleh pernyataan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi yang mengatakan dirinya tidak akan mengundurkan diri hingga kebijakan penghematan anggaran disetujui. Kecemasan mengenai pimpinan Yunani juga mendorong aksi jual.

Wall Street Rebound Berkat Kabar Positif Korporasi

New York - Saham-saham di bursa Wall Street berhasil menguat setelah sebelumnya mengalami kejatuhan yang dalam. Berita korporasi dan ekonomi yang positif berhasil menepis kekhawatiran krisis Eropa yang semakin dalam.

Meski menguat, namun perdagangan berjalan sangat bergejolak dalam volume yang tipis sehingga menandakan investor masih terus waspada mencermati perkembangan krisis Eropa.

Sentimen positif dari korporasi datang dari Merck yang membagikan dividen dan Cisco yang melaporkan pendapatan melebihi target. Hal itu menandakan korporasi AS tetap tumbuh kuat meski ada masalah krisis di Eropa.

"Pasar domestik kami solid dan menunjukkan tanda-tanda perbaikan, namun kami tidak cukup kuat untuk mengabaikan apa yang terjadi di Eropa," ujar Randy Frederick, direktur perdagangan dan derivatif Charles Schwab seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/11/2011).

Pada perdagangan Kamis (10/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 112,85 poin (0,96%) ke level 11.893,79. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 10,60 poin (0,86%) ke level 1.239,70 dan Nasdaq menguat 3,50 poin (0,13%) ke level 2.625,15.

"Hinga kami melihat rencana yang dapat berjalan untuk menstabilkan Eropa, kita akan tergantung pada apa yang akan terjadi disana. Saya tidak melihat ini akan pergi dengan secepatnya," tambah Frederick.

Perkembangan dari krisis Eropa, terjadi kenaikan suku bunga untuk pinjaman 1 tahun di Italia, namun tidak sebesar yang dikhawatirkan investor. Sementara tingkat imbal hasil surat berharga Prancis juga meningkat karena kekhawatiran penurunan peringkat.

Namun kemudian Standard & Poor's meralat adanya kesalahan teknis saat distribusi pesan seputar penurunan peringkat utang Prancis. S&P mengatakan, hal itu bukan kasus dan memulai investigasi masalah.

Saham Merck & Co Inc naik hingga 3,5% menjadi US$ 34,97 setelah produsen obat itu menaikkan dividen kuartalan hingga 11%, pertama kali sejak tahun 2004. Hal itu langsung mengangkat indeks kesehatan S&P hingga 1,4%.

Sementara saham Cisco System melonjak hingga 5,7% menjadi US$ 18,61 dan menjadi pencetak kenaikan terbesar setelah laporan keuangannya melebihi perkiraan dan proyeksi pendapatan serta labanya juga di atas ekspektasi.

Perdagangan tidak terlalu ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 7,3 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 8,47 miliar lembar saham.

(qom/qom)