Jumat, 25 November 2011

Investor Amankan Portofolio, IHSG Ambles 58 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan akhir pekan dengan ambles 58 poin. Meski sudah jenuh jual, namun investor tetap melepas saham akibat krisis Eropa yang berkepanjangan.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.995 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.020 per dolar AS.

Mengawali perdagangan akhir pekan, IHSG dibuka menipis 13,232 poin (0,36%) ke level 3.682,800 akibat maraknya sentimen negatif. Sentimen tersebut membuat pelaku pasar kurang pede bertransaksi.

Tekanan jual makin saja, koreksi yang cukup dalam memaksa indeks jatuh ke posisi terendahnya di 3.628,758. Seluruh sektor di lantai bursa pun memerah.

Pada penutupan perdagangan, IHSG anjlok 64,427 poin (1,75%) ke level 3.631,605. Sentimen negatif yang datang dari berbagai penjuru dunia membuat para pelaku pasar ketakutan.

Setelah jatuh cukup dalam, indeks seolah tak berdaya bergerak ke atas. Aksi beli menjadi hal yang langka terjadi di lantai bursa di tengah maraknya aksi jual.

Mengakhiri perdagangan, Jumat (25/11/2011), IHSG ditutup ambles 58,840 poin (1,60%) ke level 3.637,192. Sementara Indeks LQ 45 ditutup jatuh 11,874 poin (1,82%) ke level 641,429.

Hanya satu sektor yang mampu menguat, yaitu indeks sektor konsumer dengan penguatan tipis 0,26%. Sedangkan indeks sektoral lainnya terperangkap di zona merah.

Saham-saham tambang berkapitalisasi besar menjadi bulan-bulanan investor dan menjadi yang dilepas paling banyak, diikuit oleh saham-saham bank.

Secara teknikal, indeks sebenarnya sudah oversold. Namun krisis Eropa masih terlalu kuat menekan indeks. Investor pun memilih kurangi portofolio sebelum jatuh terlalu dalam.

Investor asing terutama yang paling awal mengamankan aset-asetnya, sejak awal pekan ini dana asing terus keluar dari lantai bursa. Hari ini, transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 299,018 miliar di pasar reguler.

Transaksi beli asing di pasar negosiasi sedikit meningkat karena adanya beberapa transaksi tutup sendiri alias crossing saham-saham SMMA, PLIN dan TKIM dengan nilai masing-masing yang tidak cukup besar.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 79.470 kali pada volume 4,488 miliar lembar saham senilai Rp 3,296 triliun. Sebanyak 42 saham naik, sisanya 167 saham turun, dan 80 saham stagnan.

Bursa saham Eropa dibuka stagnan setelah kemarin jatuh cukup dalam akibat krisi utang yang berkepanjangan. Indeks bursa London FTSE turun 0,44% ke level 5.104,26, sementara DAX Frankfurt melemah 0,09% ke level 5.433,30 dan di Paris CAC naik tipis 0,02% ke level 2.822,85.

Situasi berbeda terjadi di bursa-bursa Asia yang sore ini akhirnya kompak melemah, padahal tadi pagi masih bergerak mixed. Investor regional masih menanti kepastian akan penyelesaian krisis utang Eropa.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 17,33 poin (0,72%) ke level 2.380,22.
  • Indeks Hang Seng anjlok 245,62 poin (1,37%) ke level 17.689,48.
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 5,17 poin (0,06%) ke level 8.160,01.
  • Indeks Straits Times melemah 25,28 poin (0,94%) ke level 2.651,87.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Unilever naik Rp 450 ke Rp 17.850, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 350 ke Rp 37.45, Indosiar (IDKM) naik Rp 180 ke Rp 2.100, dan Hexindo (HEXA) naik Rp 150 ke Rp 8.150.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 2.700 ke Rp 38.700, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.300 ke Rp 68.100, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.000 ke Rp 60.000, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 850 ke Rp 23.850.

(ang/qom)

Akhir pekan, indeks memerah dengan penurunan 1,5%

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terpuruk di sesi II hari ini. Pada pukul 16.00, indeks tercatat turun 1,59% menjadi 3.637,192.

Sekitar 186 saham ditransaksikan turun. Sementara, 30 saham lainnya naik dan 46 saham diam tak bergerak. Adapun volume transaksi hari ini melibatkan 4,428 miliar saham senilai Rp 3,225 triliun.

Mayoritas sektor memerah. Penurunan terbesar dicatat oleh sektor pertambangan dan industri lain-lain dengan penurunan masing-masing 2,60% dan 2,17%. Baru kemudian disusul oleh sektor industri dasar sebesar 2,08%.

Saham-saham yang mencatatkan penurunan terbesar antara lain: PT Surabaya Agung Industri (SAIP) anjlok 19,72% menjadi Rp 285, PT Tifico Fiber Indonesia (TFCO) turun 17,74% menjadi Rp 510, dan PT Skybee (SKYB) turun 11,86% menjadi Rp 520.

Sedangkan tiga saham yang bertengger di posisi top gainers di antaranya: PT Bumi Citra Permai (BCIP) naik 12,86% menjadi Rp 395, PT Indosiar Karya Media (IDKM) naik 9,38% menjadi Rp 2.100, serta PT Myoh Techno;ogy (MYOH) yang naik 7,50% menjadi Rp 430.

Untuk Sesi 9, Saham Eropa Dibuka Turun

Headline
INILAH.COM, London - Saham Eropa pada perdagangan Jumat (25/11) dibuka melemah untuk kesembilan kalinya dalam 10 sesi dan mengarah untuk mengirimkan kerugian terbesar mingguan mereka dalam dua bulan, diseret oleh kekhawatiran mendalam atas krisis utang zona euro dan prospek ekonomi global.

Reuters melaporkan FTSEurofirst 300 indeks, indeks saham top Eropa turun 0,2 persen ke 898,31. Indeks acuan telah kehilangan sekitar 13 persen sejak akhir Oktober.

Saham tambang turun terbesar sekaligus menjadi pecundang kejatuhan saham pagi waktu London, di mana Xstrata jatuh 0,6 persen dan Antofagasta turun 1,1 persen. "Investor ketakutan oleh ketidakpastian makro-ekonomi. Ada lelurangan pembeli yang tercermin dalam volume perdagangan yang 'anemia'," kata Fabrice Couste, kepala dari CMC Markets, Perancis.

"Pasar ini sangat teknis, dan cukup sulit bagi fund manager yang perlu menaruh uang untuk bekerja. Dalam jangka pendek hingga menengah, hanya tempat yang aman tampaknya menjadi melintasi Atlantik, di T-bills AS, meskipun terjadi kebuntuan politik terkait nominal pengurangan defisit."

Krisis Eropa Dongkrak Minyak Asia di Atas US96

Krisis Eropa Dongkrak Minyak Asia di Atas US96
INILAH.COM, Singapura - Harga minyak melayang-layang di atas $ 96 per barel di Asia Jumat (25/11) karena krisis utang Eropa merusak kepercayaan di benua itu akan terhindar dari resesi tahun depan.

AP melaporkan benchmark minyak mentah untuk pengiriman Januari naik 29 sen pada $ 96,46 per barel pada tengah hari waktu Singapura di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak serupa Rabu di New York berada di $ 96,17, turun $ 1,84.

Pasar di Amerika Serikat ditutup Kamis untuk liburan Thanksgiving. Minyak mentah brent untuk pengiriman Januari naik 73 sen pada $ 107,77 per barel pada ICE Futures exchange di London. Pasar tutup lebih awal di AS pada Jumat untuk merayakan Thanksgiving. Investor khawatir bahwa langkah-langkah penghematan fiskal untuk mengurangi tingkat utang Eropa akan merugikan pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak mentah telah membantu untuk menarik kembali dari atas $ 103 pekan lalu.

Lembaga pemeringkat kredit Fitch menurunkan rating utang jangka panjang Portugal menjadi 'BB +' dari 'BBB-', menyusul langkah serupa baru-baru ini oleh Moody's. Ketidakpastian tentang penularan penyebaran dari Yunani ke Portugal, Italia, Spanyol dan Irlandia telah mulai merusak kepercayaan di Jerman dan Perancis. Yield obligasi Jerman berjangka waktu 10 tahun naik di atas obligasi pemerintah Inggris berjangka 10 tahun untuk pertama kalinya sejak 2009. "Krisis utang zona euro mulai mengancam pasar obligasi, bahkan ke negara ekonomi yang paling solid di Eropa, Jerman," ujar Barclays Capital dalam sebuah laporan.

Dalam perdagangan Nymex lainnya, minyak pemanas naik 1,1 sen menjadi $ 2,98 per galon dan bensin berjangka naik 0,2 persen menjadi $ 2,52 per galon. Gas alam kehilangan 0,3 persen menjadi $ 3,46 per 1.000 kaki kubik.

Dollar diburu sebagai safe haven, harga kontrak emas melorot

Dollar diburu sebagai safe haven, harga kontrak emas melorot
LONDON. Harga kontrak emas dunia mencatatkan penurunan hari ini. Pada pukul 14.14 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun 0,5% menjadi US$ 1.686,60 per troy ounce di Comex, New York. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Febuari turun 0,5% menjadi US$ 1.689,60 per troy ounce.

Penurunan harga kontrak emas terjadi setelah investor berburu dollar sebagai safe haven untuk melindungi kekayaannya dari ancaman krisis utang Eropa. Kondisi tersebut tentu saja memangkas permintaan emas.

"Harga emas sepertinya akan ditransaksikan melorot hari ini karena dollar AS menjadi incaran. investor berburu safe haven seperti dollar dan melepas kepemilikannya atas emas," jelas David Lennox, resource analyst Fat Prophets di Sydney.

Sekadar mengingatkan, harga kontrak emas mencapai rekor tertinggi pada 6 September lalu di level US$ 1.921,15 per troy ounce.

Bursa Asia memerah di tengah penguatan dollar dan kecemasan Eropa

Bursa Asia memerah di tengah penguatan dollar dan kecemasan Eropa
TOKYO. Sebagian besar bursa Asia ditransaksikan melorot pada akhir pekan ini. Pada pukul 16.00 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,9%. Dengan demikian, dalam sepekan terakhir, bursa Asia sudah melorot sebesar 4,4%. Ini merupakan penurunan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 23 September lalu.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 turun 1,5%, indeks Kospi Korea Selatan turun 1%, dan indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,1%. Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Woodside Petroleum Ltd yang turun 5% dan HTC Corp anjlok 6,9%.

Beberapa sentimen yang menekan pergerakan bursa Asia di antaranya penguatan dollar AS serta peningkatan risiko obligasi di Eropa yang menyebabkan kecemasan akan pemulihan ekonomi di benua biru itu.

"Kita harus melihat aksi yang lebih keras dari Eropa. Yunani, Irlandia, Portugal sudah menjadi bagian dari krisis. Saat ini, krisis juga menjalar ke Italia, Prancis, dan Jerman. Ketiganya merupakan negara besar dan dampaknya akan sangat kuat sekali," jelas Nick Maroutsos dari Kapstream Capital.

Catatan saja, hari ini dollar ditransaksikan di posisi US$ 1,3316 per euro setelah sebelumnya menyentuh US$ 1,3298, yang merupakan level paling perkasa dalam tujuh pekan terakhir.

Kekhawatiran Lanjut, Saham Eropa Bakal Melorot

Kekhawatiran Lanjut, Saham Eropa Bakal Melorot
INILAH.COM, London - Saham Eropa perkirakan akan dibuka turun pada perdagangan Jumat (25/11) karena kekhawatiran berlanjut bahwa krisis utang zona euro bukan solusi lebih dekat untuk bertahan hidup.

CNBC melaporkan indeks FTSE akan turun 17 poin, indeks DAX turun 7 poin, dan indeks CAC 40 turun 8 poin. Pertemuan kamis antara Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Italia, Mario Monti menunjukkan kesepakatan ketiganya untuk menghormati independensi Bank Sentral Eropa. Mereka juga berjanji untuk mengusulkan undang-undang yang akan memungkinkan modifikasi dari perjanjian Uni Eropa untuk mendorong integrasi ekonomi dan politik antara negara-negara zona euro. Di samping itu, Sarkozy dan Merkel sepakat untuk mengakhiri perselisihan publik mereka terhadap peran yang tepat untuk ECB dalam krisis ini.

Meskipun semua suara positif dari para pemimpin Eropa gagal untuk meredakan kekhawatiran investor, euro jatuh ke posisi terendah tujuh minggu pada hari Jumat.

Peringkat kredit Portugas dipangkas ke status junk (sampah) oleh lembaga pemeringkat Fitch. Dengan mencatat ketidakseimbangan fiskal yang besar dan utang yang tinggi di semua sektor, Fitch menurunkan peringkat negara ini dari 'BBB-' menjadi 'BB+'. Selain itu, Moody's Jumat menurunkan peringkat kredit Hongaria ke Ba1, di bawah investment grade di tengah kekhawatiran bahwa pemerintah akan mampu mengatasi pertumbuhan yang rendah, ketidakpastian fiskal dan utang yang tinggi.

Di AS, Black Friday, yang menandai awal musim belanja Natal dan terlihat pengecer menawarkan diskon besar untuk mendorong pembeli akan diawasi ketat oleh para analis untuk mengukur kesehatan konsumen Amerika.

Dolar Tekan Rupiah, RI Tak Anggap Enteng Krisis Eropa & AS

Gb
Jakarta - Tekanan dolar AS terhadap rupiah terus terjadi, bahkan dolar saat ini sudah menembus level di atas Rp 9.000. Pemerintah makin waspada dan tak mau meremehkan dampak krisis di AS dan Eropa.

Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa saat ditemui di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (25/11/2011).

"Saya melihat memang kita tidak boleh underestimate situasi di Amerika dan Eropa. Kita harus mengantisipasi dan memperkuat pasar domestik karena harus kita akui pasar finansial itu tak stabil. Ada pengaruh dari Eropa dan AS yang belum stabil ekonominya," tutur Hatta.

Pemerintah saat ini tidak mau percaya diri akan kekebalan ekonomi domestik terhadap krisis utang Eropa. Pemerintah akan terus memperkuat serapan pasar dalam negeri sehingga ekonomi tidak terguncang gangguan dari luar.

"Kita harus hilangkan hambatan yang ada, kebijakan responsif kita harus diperkuat. Yang penting kebijakan koordinasi antara BI dan (Kementerian) Keuangan harus kita perkuat dan memperkuat hal-hal yang berkaitan dengan regulasi supaya landasan hukum dalam mengambil keputusan juga baik," paparnya.

Selain itu, lanjut Hatta, lesunya ekonomi Eropa dan AS ini bakal menghambat laju ekspor Indonesia. Belum lagi, China juga mengalami perlambatan ekonomi. China merupakan salah satu pasar ekspor andalan Indonesia.

"Walaupun porsi ekspor terhadap PDB kita itu sekitar 25%, tapi jangan menganggap enteng persoalan Eropa dan AS, bagaimana respons kita menghilangkan hambatan antar pulau kita, mencermati betul apa-apa yang kita impor," katanya.

Lalu yang terpenting juga pemerintah akan menjaga daya beli masyarakat serta menekan inflasi.
(dnl/hen)

Asing Menepi, IHSG Sesi I Anjlok 1,66%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Jumat (25/11), IHSG ditutup turun 1,66% ke level 3.634,46.

Pelemahan indeks siang ini masih seiring koreksi yang di bursa regional. Shanghai turun 0,36%, Hang Seng turun 1,29%, KLSE turun 0,91%, STI turun 1,03%, dan Seoul turun 1,35%. Hanya Nikkei yang naik 0,02%.

Bursa Eropa semalam kembali ditutup melemah sekitar 1% seiring kembali mencuatnya pesimisme investor terkait krisis utang di Eropa dan penolakan Jerman atas penerbitan obligasi Euro (Eurobond). Bursa AS semalam tutup karena libur Thanksgiving sementara indeks futures AS bergerak melemah sekitar 0,5%.

Sebanyak 192 saham tercatat turun siang ini, 24 saham naik, dan 41 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 1,87% ke level 641,03, sedang JII turun 2,14% ke level 507,95.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 1,09 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,04 triliun. Asing akhirnya banyak melakukan aksi jual siang ini dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp100,78 miliar.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah ITMG yang turun 4,95%, ASII turun 1,65%, UNTR turun 2,83%, INTP turun 3,01%, GGRM turun 0,65%, dan MYOR turun 2,47%.

Aksi jual di sektor pertambangan menyebabkan indeks keok di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengikuti arah pergerakan bursa Asia. Pada pukul 11.30, IHSG tercatat turun 1,74% menjadi 3.631,605.

Sekitar 177 saham dilanda aksi jual. Sedangkan jumlah saham yang naik hanya 21 saham dan 36 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 2,561 miliar saham senilai Rp 1,204 triliun.

Seluruh sektor juga kompak memerah. Tiga sektor dengan penurunan terbesar secara berturut-turut adalah: sektor pertambangan turun 2,67%, sektor industri dasar turun 2,64%, dan sektor keuangan turun 1,94%.

Saham-saham yang mencatatkan penurunan paling dalam siang ini antara lain: PT Skybee (SKYB) turun 11,86% menjadi Rp 520, PT Capitalinc Investment (MTFN) turun 10% menjadi Rp 315, dan PT Star Petrochem (STAR) turun 8,82% menjadi Rp 62.

Sedangkan saham-saham yang naik paling tinggi di sepanjang sesi I yakni: PT Bumi Citra Permai (BCIP) naik 14,29% menjadi Rp 400, PT Berlina (BRNA) naik 10,86% menjadi Rp 1.940, dan PT Indosiar Karya Media (IDKM) naik 5,47% menjadi Rp 2.025.

Tekanan Jual Semakin Tinggi, IHSG Anjlok 64 Poin

Jakarta - Aksi jual masih memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 64 poin. Sentimen negatif yang datang dari berbagai penjuru dunia membuat para pelaku pasara ketakutan.

Mengawali perdagangan akhir pekan, IHSG dibuka menipis 13,232 poin (0,36%) ke level 3.682,800 akibat maraknya sentimen negatif. Sentimen tersebut membuat pelaku pasar kurang pede bertransaksi.

Tekanan jual makin saja, koreksi yang cukup dalam memaksa indeks jatuh ke posisi terendahnya di . Seluruh sektor di lantai bursa pun memerah.

Pada penutupan perdagangan, Jumat (25/11/2011), IHSG anjlok 64,427 poin (1,75%) ke level 3.631,605. Sementara Indeks LQ 45 ambles 13,019 poin (2,00%) ke level 640,284.

Saham-saham kelas berat berbasis tambang memimpin jatuhnya bursa. Terlalu banyaks sentimen negatif yang beredar di pasar, mulai dari krisis utang di Eropa, problem defisit anggaran AS, hingga perlambatan pertumbuhan ekonomi di China.

Secara teknikal, indeks sebenarnya sudah oversold. Namun faktor fundamental eksternal masih terlalu kuat menekan indeks. Investor pun memilih kurangi portofolio sebelum jatuh terlalu dalam.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 40.334 kali pada volume 2,565 miliar lembar saham senilai Rp 1,207 triliun. Sebanyak 24 saham naik, sisanya 192 saham turun, dan 40 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Hanya bursa saham Jepang yang bisa naik tipis, sementara yang lain terpuruk di zona merah.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 8,69 poin (0,36%) ke level 2.388,86.
  • Indeks Hang Seng anjlok 230,56 poin (1,29%) ke level 17.704,54.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 2,80 poin (0,03%) ke level 8.167,98.
  • Indeks Straits Times melemah 28,22 poin (1,05%) ke level 2.648,93.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Berlina (BRNA) naik Rp 190 ke Rp 1.940, Indosiar (IDKM) naik Rp 105 ke Rp 2.025, Waran Bumi Citra (BCIP-W) naik Rp 60 ke Rp 255, dan Surya Citra (SCMA) naik Rp 50 ke Rp 7.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 2.050 ke Rp 39.350, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.150 ke Rp 68.250, United Tractor (UNTR) turun Rp 600 ke Rp 24.100, dan Indocement (INTP) turun Rp 450 ke Rp 14.500.

(ang/qom)

Belanja Saham di Sesi Dua Masih Berisiko

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG hingga penutupan sore diperkirakan tetap bertahan pada teritori negatif. Untuk belanja saham pun masih berisiko karena belum ada jaminan balik arah menguat.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo memperkirakan, indeks saham domestik akan bertahan pada zona negatif hingga penutupan sore. “Indeks hari ini memiliki support 3.625-3.600 dan resistance 3.685-3.700,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (25/11).

Menurutnya, pelemahan indeks hari ini masih dipicu oleh faktor Thanksgiving Day. Secara historis, dalam beberapa tahun terakhir momentum Thanksgiving Day diikuti oleh Black Friday. Hal ini seringkali dijakan patokan oleh investor sebagai bottom dari Indeks Dow Jones. “Setelah itu, biasanya Dow menguat,” ujarnya.

Yang ditunggu saat ini, kata Satrio, adalah data penjulan ritel AS seiring Thanksgiving Day itu. Jika angkanya positif akan diikuti dengan kenaikan di bursa saham. Tapi, dia menggarisbawahi, kali ini memang kondisinya berbeda seiring ujung-pangkal krisis Eropa yang belum jelas. “Meskipun, solusi sedang terus diusahakan,” ujarnya.

Menurutnya, IHSG saat ini berada dalam kisaran support mingguan 3.600-3.650. Pasar tinggal melihat, apakah support ini bisa bertahan atau tidak. Saat ini, tren IHSG masih turun. Karena itu, jika mengambil posisi saat ini masih berisiko karena masih berada di kisaran support sehingga tidak ada jaminan reversal (balik arah) naik.

Tapi, karena sudah di posisi support, bisa juga risikonya kecil selama pelaku pasar menggunakan stoploss yang disiplin. Secara substansi, jika mengambil posisi saat ini sama saja dengan melawan tren. “Pelaku pasar berspekulasi bahwa support indeks akan tertahan,” ungkapnya.

Karena itu, jika belanja dalam posisi saat ini harus siap rugi. Artinya, pelaku pasar tinggal melihat apakah awal pekan depan, posisi itu jadi ‘cacing’ atau jadi ‘naga’. Diharapkan indeks bisa kembali ke level 3.650. Hanya saja, tampak sulit bagi indeks untuk mencari sinyal positif seiring bursa regional yang juga kedodoran. “Terlebih lagi, jika indeks bisa ditutup di atas resistance 3.685-3.700, indeks bakal melanjutkan penguatan awal pekan depan. Jika tidak, peluang IHSG masih 50:50,” imbuhnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Gudang Garam (GGRM), PT United Tractor (UNTR), PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Unilever Indonesia (UNVR), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) dan PT Bukit Asam (PTBA).

Lalu, PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA). PT Mitra Adi Perkasa (MAPI), PT Gajah Tunggal (GJTL) dan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuh Satrio.

Ekonomi Loyo, Harga Konsumen Jepang Anjlok

Ekonomi Loyo, Harga Konsumen Jepang Anjlok
INILAH.COM, Jakarta - Harga konsumen Jepang jatuh untuk pertama kalinya dalam empat bulan, merupakan indikasi bahwa permintaan global melambat dan penguatan yen bertambah dan memperpanjang deflasi.

"Harga-harga konsumen tidak termasuk makanan segar turun 0,1 pada Oktober," kata biro statistik hari ini di Tokyo, sesuai dengan prediksi hasil survei Bloomberg News terhadap 32 ekonom. Yen menguat tajam terhadap dolar sehingga menurunkan biaya impor, menekan harga yang telah teredam oleh lemahnya permintaan domestik. Krisis utang Eropa yang mendalam juga mengancam prospek pertumbuhan ekonomi di negara ekonomi terbesar ketiga dunia ini.

"Kemungkinan sangat besar bahwa harga konsumen akan tetap jatuh pada kecepatan yang moderat akibat efek dari harga minyak dan menguatnya yen secara bertahap," ujar ekonom senior Dai-Ichi Life Research Institute Tokyo.

Harga Inti jatuh pada bulan Oktober, sebagian karena efek memudar dari kenaikan pajak tembakau dan biaya asuransi kecelakaan di bulan yang sama tahun lalu, menurut Shinke. Harga inti di Tokyo, sebuah pertanda bagi inflasi nasional, turun 0,5 persen pada November. Penurunan biaya minyak mentah di tengah permintaan global yang melambat, dikombinasikan dengan penguatan yen, telah membuat impor energi Jepang menjadi lebih murah.

Harga bensin eceran di Jepang turun 1 persen sejak September. Mata uang Jepang telah naik 6 persen terhadap dolar dalam enam bulan terakhir.

Moody's Juga Downgrade Rating Hongaria

Moody's Juga Downgrade Rating Hongaria
INILAH.COM, Jakarta - Hongaria kehilangan peringkat investment gradenya dari Moody's Investors Service setelah 15 tahun akibat Kabinet mencari bantuan Dana Moneter Internasional untuk meningkatkan kepercayaan di anggota paling timur utang terbesar di Eropa.

Bloomberg melaporkan peringkat obligasi luar negeri dan mata uang lokal terpangkas satu not ke Ba1, skor level junk tertinggi, dari Baa3, perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan hari ini.

Moody, yang memberikan status investment grade Hongaria pada tahun 1996, memberikan outlook negatif. Negara ini dinilai investment grade terendah oleh Standard & Poors dan Fitch Ratings.

Pemerintah telah membatalkan dua penjualan utang dan menguranginya dari delapan lelang dalam tiga bulan terakhir karena krisis utang kawasan euro yang semakin dalam. Perdana Menteri Kabinet Viktor Orbans pada 17 November meminta jaminan IMF yang tidak memerlukan pinjaman dan tidak memaksakan kondisi.

"Pendorong itama downgrade adalah ketidakpastian seputar kemampuan pemerintah Hungaria untuk memenuhi target konsolidasi fiskal dan pengurangan utang sektor publik," ujar Moody's dalam sebuah pernyataan.

"Permintaan bantuan Hongaria baru-baru ini dari IMF dan Uni Eropa menggambarkan tantangan pinjaman yang dihadapi negara itu."

Penyebabnya adalah kinerja terburuk mata uang dunia terhadap euro selama enam bulan terakhir dengan penurunan 14 persen, dan jatuh ke rekor rendah 317,92 per euro pada 14 November. Ini diperdagangkan di 313,82 pada pukul 7:39 am waktu Tokyo. Bank sentral memperingatkan pada tanggal 15 November mungkin perlu untuk menaikkan suku bunga untuk mendukung mata uang.

Lagi-lagi, mata uang regional keok di sepanjang pekan ini

Lagi-lagi, mata uang regional keok di sepanjang pekan ini
SINGAPURA. Mayoritas mata uang Asia sepanjang pekan ini mencatatkan penurunan. Dengan demikian, mata uang regional sudah melemah selama empat pekan berturut-turut.

Pada pukul 12.19 waktu Seoul, won melemah 1,9% pada pekan ini menjadi 1.160,65 per dollar AS. Ini merupakan pelemahan mingguan terbesar dalam dua bulan terakhir. Sementara, rupe melemah 1,4% menjadi 52,0737 dan peso keok 1% menjadi 43,813.

Pelemahan mata uang Asia juga tercermin pada Asia Dollar Index, yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap 10 mata uang Asia yang paling aktif diperdagangkan di luar yen. Asia Dollar Index sudah mencatatkan penurunan pada pekan ini sebesar 0,8%, seiring dengan penurunan indeks MSCI Asia Pacific sebesar 4,3%.

Keoknya mata uang Asia disebabkan oleh kecemasan investor akan krisis utang Eropa yang belum menunjukkan tanda-tanda membaik. Kondisi itu yang kemudian mendorong investor untuk melepas aset-aset emerging market dan memilih untuk mengempit aset-aset aman seperti dollar AS.

Fitch Downgrade Kredit Portugal ke 'Junk'

Fitch Downgrade Kredit Portugal ke 'Junk'
INILAH.COM, Jakarta - Fitch mendowngrade status kredit Portugal ke junk (sampah) pada hari Kamis, mengutip ketidakseimbangan fiskal yang besar, utang yang tinggi dan risiko untuk program penghematan Uni Eropa, memandatkan prospek ekonomi yang memburuk.

Reuters melaporkan Fitch memangkas rating Portugal menjadi 'BB+' dari 'BBB-', yang masih satu tingkat lebih tinggi dari Moody's Ba2. S & P masih menempatkan Portugal di investment grade.

Fitch mengatakan resesi membuat itu jauh lebih menantang bagi pemerintah untuk mengurangi defisit anggaran tetapi masih memperkirakan tujuan fiskal yang harus dipenuhi baik tahun ini dan berikutnya. "Namun, risiko tergelincir- baik dari kondisi makroekonomi lebih buruk atau tidak mengontrol pengeluaran- adalah besar," kata Fitch.

Tantangan ekonomi jelas, dalam jajak pendapat Reuters pada hari Kamis, di mana ekonom memperkirakan ekonomi Portugal akan kontraksi 2,9 persen tahun depan, resesi terdalam sejak 1970-an, dan 1,6 persen tahun ini, sejalan dengan perkiraan pemerintah. Harga obligasi Portugal berjangka waktu 10 tahun jatuh, mengirimkan yield melonjak lebih dari 100 basis poin menjadi 13,85 persen - tingkat tertinggi kedua di euro setelah Yunani.
Spread Bund Jerman juga naik lebih dari 100 basis poin menjadi 1.168.

Downgrade dari Portugal muncul setelah kerusakan yang dramatis dari krisis zona euro dalam beberapa pekan terakhir karena sudah menyebar ke negara-negara seperti Italia dan Spanyol. "Prospek yang memburuk di wilayah membantu menginformasikan downgrade (Portugal)," kata Rabobank dalam sebuah catatan analis. "Ini, pada gilirannya, menggarisbawahi risiko sistemik jauh melebihi instalasi."

Portugal mencari bailout sebesar 78 miliar euro dari Uni Eropa dan IMF awal tahun ini dan telah mengadopsi langkah-langkah penghematan untuk membawa account publik di bawah kontrol. Portugal di bawah program pinjaman harus mengurangi defisit anggaran menjadi 5,9 persen dari produk domestik bruto tahun ini dari sekitar 10 persen pada tahun 2010. Tahun depan harus mengurangi defisit lebih lanjut sebesar 4,5 persen.

Fitch mengatakan sektor bisnis adalah sumber utama dari risiko fiskal dan telah menyebabkan sejumlah revisi terhadap utang dan figur defisit anggaran tahun ini. Pemerintah mengatakan ada pengurangan fiskal secara tak terduga sekitar 3 miliar euro tahun ini. "Mengingat risiko penurunan, kami melihat kemungkinan yang signifikan bahwa langkah-langkah konsolidasi lebih lanjut akan dibutuhkan hingga tahun 2012," kata Fitch.

Posisi utang Portugal mencapai puncaknya sebesar 116% dari PDB pada tahun 2013 dari 93,3% pada akhir tahun lalu. Filipe Garcia, ekonom di Informacao de Mercados Financeiros, mengatakan bahwa sementara downgrade tidak mengubah kondisi keuangan pemerintah meskipun sudah dibailout, itu bisa memperburuk situasi bagi perusahaan. "Di mana (downgrade) memiliki dampak pada perusahaan, seperti bank dan penerbit lainnya seperti EDP atau Brisa, yangmana peringkat sangat dipengaruhi oleh sovereign rating, membuat mereka dalam situasi yang lebih sulit."

Badan itu mengatakan krisis utang Portugal menimbulkan risiko besar bagi bank negara itu. "Rekapitalisasi dan penyediaan likuiditas darurat meningkat dari ECB ke bank-bank Portugal, dalam penglihatan kami, diperlukan dan diberikan," katanya.

Dengan bail out sebesar 12 miliar euro, Portugal telah disisihkan untuk pembiayaan bank jika diperlukan. Fitch mengatakan situasi fiskal atau ekonomi dapat menyebabkan penurunan yang memburuk lebih lanjut. "Selanjutnya, meskipun Portugal didanai hingga akhir tahun 2013, risiko likuiditas dapat bertambah ke arah berakhirnya program jika kondisi pasar yang buruk bertahan," kata Fitch. Pemerintah berharap untuk kembali meningkatkan utang di pasar keuangan pada akhir tahun 2013.

Pernyataan Merkel menyebabkan bursa Asia melempem

Pernyataan Merkel menyebabkan bursa Asia melempem
TOKYO. Bursa Asia masih melanjutkan penurunan di hari ketiga pagi ini. Pada pukul 09.20 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% menjadi 109,86. Sekitar tujuh dari sepuluh sektor industri yang diperdagangkan melorot. Jika dihitung, sepanjang pekan ini penurunan bursa Asia sudah mencapai 3,8%.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia adalah: Hyundai Motor Co turun 1,2%, Commonwealth Bank of Australia turun 1,3%, dan Woodside Petroleum Ltd turun turun 5,6%.

Aksi jual yang melanda bursa Asia terjadi setelah Kanselir Jerman Angela Merkel bilang, penerbitan obligasi Eropa merupakan langkah yang keliru. Hal itu menurunkan optimisme investor mengenai proses pemulihan ekonomi global.

"Kita akan melihat investor akan melakukan langkah hati-hati di pasar saat ini. Ada prediksi, Jerman tak lagi kebal dengan situasi ini dan mereka akan bertindak lebih jauh lagi," jelas Stan Shamu, strategist IG Markets di Melbourne.

Euro keok ke level paling lemah dalam tujuh pekan terakhir

Euro keok ke level paling lemah dalam tujuh pekan terakhir
NEW YORK. Pergerakan euro semakin melemah saja. Bahkan posisi euro sempat menyentuh level paling lemah dalam tujuh pekan terakhir atas dollar AS. Pada pukul 17.00 waktu New York, euro ditutup tak banyak berubah di posisi US$ 1,3347 setelah sebelumnya keok ke level US$ 1,3316 yang merupakan level paling lemah sejak 6 Oktober lalu. Sementara itu, euro juga melemah 0,2% menjadi 102,92 yen. Sedangkan yen menguat 0,3% menjadi 77,12 per dollar AS.

Pelemahan euro terjadi setelah Kanselir Jerman Angela Merkel bilang penerbitan obligasi bersama Eropa merupakan langkah yang keliru. Hal itu menurunkan optimisme investor mengenai proses pemulihan ekonomi global.

Merkel menilai, dengan mengeluarkan obligasi Eropa, hal itu akan berdampak pada besaran suku bunga acuan di masing-masing negara Eropa. "Hal ini akan membawa kita kembali ke masa sebelum krisis," jelasnya.

Analis menilai, pernyataan Merkel tidak memberikan sinyal integrasi. "Merkel sepertinya menyarankan daripada melalui jalur sulit dan berliku, langkah cepat harus diambil," jelas David Watt, senior foreign exchange strategist Royal Bank of Canada's RBC Capital Markets unit di toronto.

Likuiditas Dolar Minim, Rupiah Tertekan

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Jumat (25/11) diprediksi melemah. Sebab, likuiditas dolar AS minim seiring libur Thanksgiving Day.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah akhir pekan ini seiring minimnya volume perdagangan regional karena faktor libur Thanksgiving kemarin. Kondisi itu, lanjutnya, memicu kesulitan likuiditas dolar di AS.

Hal itu, Christian menegaskan, masih menopang penguatan dolar AS. Apalagi, di tengah krisis Eropa yang belum selesai. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 8.960 hingga 9.045 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Christian menambahkan, kemarin pasar masih menanti pertemuan Perdana Menteri Italia yang baru yakni Mario Monti dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy di Strabourg, Perancis. "Mereka membicarakan mengenai agenda reformasi Italia untuk menopang perekonomiannya agar terhindar dari problem utang," ujarnya.

Tapi, lanjutnya, jika pasar belum merasa yakin, tetap masih menambah daya tarik dolar AS. Jadi, rupiah mendapat tekanan selain faktor ketakutan penularan krisis di Eropa juga faktor libur Thanksgiving Day kemarin.

Hingga Jumat ini perbankan di AS hanya beroperasi setengah hari yang memicu kurangnya likuiditas. "Bursa saham AS kemarin libur dan hari ini hanya buka setengah hari," timpalnya.

Sementara itu, iklim bisnis di Jerman sudah dirilis kemarin sore yang angkanya naik 106,6 dari sebelumnya 106,4. Tapi, data ini secara keseluruhan sebenarnya kurang bisa menjadi penggerak market. "Sebab, opini pasar secara keseluruhan, Eropa masih bermasalah dengan utang. Apalagi dengan data PMI Manufaktur yang dirilis sebelumnya menunjukkan penurunan," paparnya.

Di sisi lain, pasar juga mendapat tekanan dari memanasnya geopolitik di Mesir dalam 6 hari terakhir sehingga bisa menjadi salah satu faktor risiko baru untuk kenaikan harga minyak mentah dunia. "Ditakutkan kerusuhannya meluas ke negara Timur Tengah lainnya termasuk Saudi Arabia," imbuh Christian.

Asal tahu saja, kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Kamis (24/11) ditutup menguat 125 poin (1,37%) ke level 8.980/8.990 per dolar AS.

IHSG: Konsentrasi di Saham Bank & Properti

INILAH.COM, Jakarta - IHSG Jumat (24/11) diperkirakan mengalami koreksi terbatas. Investor disarankan konsentrasi pada saham-saham yang berorientasi pasar domestik seperti perbankan dan properti.

Pengamat saham Erdhika Sekuritas Moh Reza memprediksikan, perkembangan Eropa yang tak kunjung membaik membuat investor menuntut imbal hasil tinggi atas surat-surat utang yang ditawarkan pemerintah di kawasan. Bahkan yang dikeluarkan oleh Jerman sekalipun.

Hal ini membuat cost of fund di kawasan Eropa meningkat. "Sehingga tidak kompetitif di tengah upaya mengejar pertumbuhan ekonomi saat defisit fiskal yang tinggi," ujarnya kepada INILAH.COM.

Persepsi risiko yang meningkat di Eropa, dinilai Reza agak mempengaruhi pasar surat utang di negara emerging market, termasuk Indonesia. Padahal situasi di Indonesia beda. Yakni rasio utang terhadap PDB relatif kecil, suku bunga turun dan inflasi rendah. "Aliran dana ke emerging market masih terjadi meski mulai selektif. Terlihat di pasar belum ada net buying asing besar-besaran," lanjutnya.

Reza menyatakan, patut diwaspadai strategi investor asing saat ini yaitu melakukan pembelian secara akumulasi. Setiap koreksi indeks akan dimanfaatkan untuk masuk namun tidak dalam volume tinggi.

Valuasi saham yang dipersepsi mahal dengan price earning ratio (PER) di kisaran 13-14 kali, sebenarnya sudah berangsur turun dengan proyeksi pertumbuhan earning yang terus meningkat. Di sisi lain, koreksi harga saham juga terus terjadi.

Namun strategi asing yang membeli secara selektif dengan volume kecil, berarti diskon harga saham masih berlanjut. "Artinya koreksi IHSG masih berlanjut. Tapi akan terbatas, tidak di bawah 3.500," katanya.

Investor disarankan Reza untuk tetap fokus pada sektor-sektor yang orientasinya pasar domestik, seperti perbankan dan properti. "Beli saham-saham berikut ini," imbuhnya. Saham perbankan seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI), dinilainya sangat aman karena basis dan portofolionya di Indonesia.

BBRI dan BMRI juga dipilih karena cost of fundnya tinggi, yakni bunga dana pihak ketiga untuk deposito, giro dan tabungan. Maka peluang mengejar pertumbuhan kredit jauh lebih besar guna meningkatkan profit margin. Selain itu, kedua saham ini valuasinya masih relatif murah dibanding valuasi sektoral perbankan. Sebab, pertumbuhan earning dan kapitalisasi pasarnya besar.

Untuk sektor properti, Reza merekomendasikan emiten dengan landbank yang besar. "Beli saham Bumi Serpong Damai (BSDE)," pungkasnya. [mdr]

Tembus 3.750, IHSG Kembali ke Atas 3.800

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG Jumat (25/11) ini diprediksi alami technical rebound. Jika tembus resistance 3.750, bakal kembali bertenger di atas 3.800. Bagaimana penjelasan teknikalnya?

Analis Reliance Securities Gina Novrina Nasution mengatakan, secara teknikal, indeks akan mengalami technical rebound akhir pekan ini. Sebab, secara candlestick, berpotensi menguat. Begitu juga dengan indikator William%R-nya yang juga berada pada area jenuh jual (oversold) sehingga ada potensi pembalikan arah (menguat) dalam jangka pendek.

Tapi,lanjutnya, semua indikator itu, tidak cukup kuat sehingga peluang penguatan terbatas terutama jika gagal menembus resistance 3.750. “Jika tembus atau ditutup di level 3.751, indeks punya peluang melanjutkan penguatan dan kembali tembus 3.800,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Kamis (24/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat tipis 9,02 poin (0,24%) ke level 3.696,032 dengan intraday tertinggi 3.696,89 dan terendah 3.659,434. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 2,26 poin (0,35%) ke angka 653,303. Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG berhasil mendarat pada teritori positif. Bagaimana Anda melihat arah market akhir pekan ini?

IHSG berakhir positif pada perdagangan kemarin setelah laporan Gross Domestic Product (GDP) Jerman yang dirilis sesuai ekspektasi 0,5% untuk kuartal III-2011. Artinya, Jerman masih tumbuh sehingga jadi sentimen positif bagi bursa Eropa sehingga dibuka mengalami penguatan terbatas kemarin.

Sebab sebelumnya, pelemahan Dow Jones kemarin malam, juga karena memang akibat lonjakan yield oblgasi di eurozone yang mencerminkan kecemasan pasar. Sebab, ada 17 negara di Uni Eropa yang bakal terkena penyebaran krisis utang setelah Yunani. Karena GDP Jerman itu, IHSG pun pada akhirnya ditutup positif kemarin yang dipimpin oleh kenaikan saham-saham di sektor perbankan dan saham Astra (PT Astra Internasional).

Bagaimana dengan faktor Thanksgiving Day?
Setelah libur (Thanksgiving Day) Dow Jones kemarin, secara historis Dow selalu mengalami kenaikan. Sebab, profit taking sebelumnya, juga dipicu oleh faktor libur itu. Setelah usai, mereka kembali melakukan aksi beli. Karena itu, akhir pekan ini, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dengan kenaikan yang terbatas.

Level support dan resistance-nya?
IHSG memiliki resistance 3.750 dan support kuatnya di level 3.621. Jika ditembus, support berikutnya 3.500.

Penjelasan teknikalnya bagaimana?
Secara teknikal, indeks akan mengalami technical rebound akhir pekan ini. Sebab, secara candlestick, berpotensi menguat. Begitu juga dengan indikator William%R-nya yang juga berada pada area jenuh jual (oversold) sehingga ada potensi pembalikan arah (menguat) dalam jangka pendek.

Tapi, semua indikator itu, tidak cukup kuat sehingga peluang penguatan terbatas terutama jika gagal menembus resistance 3.750. Jika tembus atau ditutup di level 3.751, indeks punya peluang melanjutkan penguatan dan kembali tembus 3.800.

Saham-saham apa saja yang jadi pilihan Anda?
Saya rekomendasikan positif saham-saham di sektor perbankan, infrastruktur dan pertambangan. PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI). Ketiga saham ini, secara teknikal stochastic sudah mengalami golden cross. Telah terjadi perpotongan stochastic antara line %D memotong ke atas atas (%R) sehingga berpotensi menguat. Jadi, jika dilihat secara teknikal, ketiga saham ini sudah distribusi lanjut.

Lalu, PT Bank Central Asia (BBCA), PT United Tractor (UNTR), PT Jasa Marga (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Harum Energy (HRUM) dan PT Adaro Energy (ADRO).

Strategi trading-nya?
Saya rekomendasikan trading buy saham-saham tersebut.

IHSG Fluktuatif Ikuti Regional

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil rebound tipis atas aksi beli selektif menjelang penutupan perdagangan. Posisi indeks yang sudah sangat jenuh beli membuat investor mulai akumulasi saham.

Pada perdagangan, Kamis (24/11/2011), IHSG naik tipis 9,024 poin (0,24%) ke level 3.696,032. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 2,259 poin (0,34%) ke level 653,303.

Perkembangan krisis Eropa masih akan menjadi fokus investor. Namun posisi IHSG yang sudah sangat jenuh akan memunculkan potensi beli, meski tipis saja. Pada perdagangan Jumat (25/11/2011), IHSG diprediksi bergerak fluktuatif cenderung menguat tipis.

Bursa Wall Street libur, sementara bursa regional bergerak variatif pada Jumat pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 menguat tipis 8,15 poin (0,10%) ke level 8.173,33.
  • Indeks KOSPI melemah 10,23 poin (0,57%) ke level 1.784,83

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, Candlestick IHSG membentuk pola Hanging Man yang mengindikasikan sinyal Bullish Reversal sementara dari pergerakan indicator tampak Stochastic dan RSI berpotensi bergerak reversal di area oversold. Pada perdagangan Jumat (25/11), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3665-3735 dengan Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l ROTI, AUTO, dan INTP.

Panin Sekuritas:
Kemarin indeks akhirnya bisa ditutup pada area positif, menyusul aksi selective buying yang dilakukan investor. Kondisi pasar yang sudah oversold membuat investor mulai kembali masuk ke pasar. Meski demikian perlu diperhatikan bahwa transaksi yang relatif tipis mengindikasikan investor juga masih ragu untuk kembali bertransaksi. Krisis hutang Eropa ditambah undersubscribed penerbitan surat hutang Jerman menambah kekhawatiran akan prospek perekonomian ke depan. Hari ini kami proyeksikan indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah terbatas. Kisaran support-resistance 3.630-3.720.

(qom/qom)