Senin, 28 November 2011

Seiring Regional, IHSG Menguat ke 3.647

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia menguat 9,8 poin atau 0,2% menjadi 3.647,05 pada penutupan perdagangan Senin (28/11). Volume perdagangan 2,6 miliar saham senilai Rp3,9 triliun.

Sebanyak 111 saham tercatat menguat, 97 saham turun dan 97 saham stagnan. Posisi investor asing mengelami net foreign sell Rp556,3 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,7 triliun dan pembelian asing Rp1,1 triliun.

Indeks JII naik 1,1 poin ke 511,33, indeks ISSI naik 0,2 poin ke 118,93 dan indeks LQ45 naik 1,7 poin ke 643,15. Penguatan didukung sektor perkebunan yang naik 18,4 poin ke 2.114,25 disusul sektor konsumer naik 7,7 poin ke1.280,81.

Indeks sepanjang perdadangan lebih banyak berada di zona negatif. Namun berhasil menembus zona positif menjelang penutupan. Level terendah hari ini di 3.618,97 dan tertinggi di 3.676,40.

Penguatan ini seiring bursa Asia seperti indeks Hang Seng naik 1,8%, indeks Shanghai naik 0,1%, indeks Nikkei naik 1,5%, indeks Kospi naik 1,8%, indeks STI naik 1,4% dan indeks ASX naik 1,8%. Demikian juga dengan bursa Eropa seperti indeks FTSE naik 0,6% ke 5.199, indeks CAC naik 1,4% ke 2.897 dan indeks DAX naik 1,6% ke 5.581.

Aksi Beli Selektif Angkat IHSG 9 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau dengan penguatan tipis 9 poin setelah terkapar di teritori negatif hampir sepanjang perdagangan. Secara teknikal, posisi indeks memang sudah jenuh jual sehingga memicu aksi beli selektif.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.200 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan Jumat akhir pekan lalu di posisi Rp 9.250 per dolar AS

Membuka perdagangan awal pekan, IHSG menguat 28,027 poin (0,77%) ke level 3.665,219 terbantu sentimen positif dari bursa-bursa Asia. Sudah waktunya indeks rebound karena posisinya secara teknikal sudah oversold.

Indeks langsung melesat ke posisi tertingginya di 3.674,404 atas aksi beli selektif di awal perdagangan. Sayangnya, posisi tinggi itu dimanfaatkan investor mengambil untung menutupi kerugian yang didapat sepanjang pekan lalu.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah tipis 11,520 poin (0,32%) ke level 3.625,672. Bursa regional menyambut baik rencana IMF untuk mengucurkan bantuan dana ke Italia.

Sayangnya berita tersebut dibantah oleh IMF. Kata juru bicara IMF, lembaga keuangan internasional itu tidak sedang dalam diskusi untuk memberikan pinjaman ke negeri pizza tersebut. Indeks pun makin betah berada di zona merah.

Aksi beli jelang penutupan yang akhirnya menyelamatkan indeks dari jeratan jaring negatif. Tak lama sebelum penutupan, indeks berhasil naik ke zona hijau.

Menutup perdagangan, Senin (28/11/2011), IHSG naik tipis 9,857 poin (0,27%) ke level 3.647,049. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 1,716 poin (0,26%) ke level 643,145.

Saham-saham berbasis aneka industri berandil besar dalam penguatan bursa kali ini, diikuti saham konsumer dan agrikultur. Empat sektor masih melemah, yaitu tambang, industri dasar, properti dan finansial.

Para pelaku pasar masih menanti kabar mengenai penyelesaian krisis utang Eropa. Selama masalah utang masih merajalela di Eropa, investor tidak akan nyaman bertransaksi.

Investor asing masih terus 'kabur' dari lantai bursa, nilainya yang dibawa lari semakin sore semakin tinggi. Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 556,287 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 94.762 kali pada volume 2,617 miliar lembar saham senilai Rp 3,811triliun. Sebanyak 111 saham naik, sisanya 96 saham turun, dan 97 saham stagnan.

Atas posisi yang sudah sangat rendah sepanjang pekan lalu, kini bursa-bursa saham di Asia berhasil rebound dengan poin yang cukup signifikan. Indeks pun baru bisa mengejar di penghujung perdagangan.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 2,81 poin (0,12%) ke level 2.383,03.
  • Indeks Hang Seng melonjak 348,33 poin (1,97%) ke level 18.037,81.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 127,48 poin (1,56%) ke level 8.287,49.
  • Indeks Straits Times menguat 40,14 poin (1,52%) ke level 2.684,07.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.550 ke Rp 61.550, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.050 ke Rp 69.150, Indomobil (IMAS) naik Rp 850 ke Rp 13.050, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 300 ke Rp 20.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 900 ke Rp 37.800, Roda Vivatex (RDTX) turun Rp 825 ke Rp 2.700, Harum Energy (HRUM) turun Rp 400 ke Rp 6.950, dan Nipress (NIPS) turun Rp 300 ke Rp 3.500.

(ang/qom)

Pergerakan volatil indeks di sesi II berakhir sumringah

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatil di akhir sesi II. Pada pukul 16.00, indeks berhasil ditutup di level 3.647,049 atau naik 0,27%, setelah sebelumnya beberapa kali keluar masuk zona hijau dan merah.

Sekitar 106 saham mencatatkan kenaikan. Sementara, jumlah saham yang melorot mencapai 88 saham dan 88 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 2,617 miliar saham senilai Rp 3,811 triliun.

Enam sektor berhasil naik. Tiga di antaranya yakni sektor industri lain-lain yang naik 1,61%, sektor agrikultur naik 0,88%, dan sektor manufaktur naik 0,68%. Sedangkan empat sektor yang mencatatkan penurunan di antaranya sektor industri dasar sebesar 0,52%, sektor konstruksi turun 0,39%, dan sektor keuangan turun 0,13%.

Tiga saham yang menduduki posisi top gainers antara lain: PT Bumi Citra Permai (BCIP) naik 24,05% menjadi Rp 490, PT ATPK Resources (ATPK) naik 11,19% menjadi Rp 149, dan PT Indosiar Karya Media (IDKM) naik 10,71% menjadi Rp 2.325.

Sementara, saham-saham yang bertengger di posisi top losers adalah: PT Roda Vicatex (RDTX) turun 23,40% menjadi Rp 2.700, PT Sorini Agro Asia (SOBI) turun 8,16% menjadi Rp 2.250, dan PT Nipress (NIPS) turun 7,89% menjadi Rp 3.500.

Hentikan Krisis, Obama 'Tekan' Pejabat Uni Eropa

Medium
INILAH.COM, Washington - Presiden AS Barack Obama akan 'menekan' para pejabat Uni Eropa untuk mencapai solusi definitif terkait krisis utang yang berpotensi memicu kekhawatiran dalam pemilu AS 2012.

Layaknya Jerman dan Perancis yang berebut suara untuk memperketat pengawasan anggaran di seluruh zona euro, Presiden Dewan Eropa Herman Van Rompuy dan Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso akan menghadapi pertanyaan-pertanyaan sulit dari Obama di Gedung Putih terkait berapa lama lagi krisis akan tuntas.

Tidak ada terobosan atau solusi yang diharapkan akan muncul dari pertemuan tersebut. Pasalnya, tidak mencakup pertemuan dengan kepala negara Eropa yang memiliki wewenang untuk membuat keputusan penting tentang masa depan zona euro.

Namun Van Rompuy dan Barroso mempunyai pengaruh sebagai kepala lembaga-lembaga Uni Eropa, kunci utama dari upaya untuk memerangi krisis. Krisis yang diprediksikan akan menghapus masa depan zona euro sehubungan dengan pelemahan ekonomi global.

Di sisi lain, Obama telah berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy secara berkala. Konferensi tingkat tinggi ini membuka kesempatan baginya untuk 'menekan' agar krisis segera berlalu.

"Dia mengerti bahwa ini adalah masalah kepemimpinan Eropa," ujar Pusat Studi Strategis dan Internasional Heather Conley di Washington, seperti dikutip dari Reuters, Senin (28/11).

Obama dan para pejabat Uni Eropa akan memaparkan hasil pertemuan mereka usai KTT berakhir. Obama yakin bahwa para pemimpin Eropa dapat menangani krisis jika mereka menunjukkan kualitas kepemimpinan politik yang utuh.

Dia sebelumnya mengatakan bahwa untuk menenangkan pasar memang diperlukan beberapa keputusan sulit di Eropa. Namun ia tidak mengatakan secara pasti langkah apa yang diperlukan. Beberapa pihak di Washington percaya bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) bisa lebih aktif dalam krisis meskipun itu adalah pandangan yang tidak populer di Atlantik.

Menghindari penularan krisis Eropa sangat penting bagi Obama, yang diproyeksikan terpilih kembali pada November nanti namun tergantung pada kemampuannya untuk melindungi ekonomi AS dari pelemahan ekonomi lain dan menurunkan tingkat pengangguran sebesar 9%.

Ia melakukan lawatan ke kawasan Asia-Pasifik bulan ini untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan kawasan ekonomi dengan pertumbuhan cepat. Hal ini secara luas dipandang sebagai upaya untuk mengimbangi kelemahan di Eropa menjelang pemilu 2012 dan keputusan Partai Republik atas catatan kinerja pemerintahannya.

Barroso dan Van Rompuy akan tiba ke Washington dengan membawa ide-ide tentang bagaimana untuk meningkatkan perdagangan dan investasi lintas Atlantik untuk menopang pertumbuhan sementara krisis Yunani, Italia, spanyol, dan negara lainnya diselesaikan.

Obama, Barroso dan Van Rompuy juga diperkirakan akan membahas kekhawatiran tentang nuklir Iran dan merebaknya pendemo di Balkan dan Eropa Timur.

Morgan Stanley Pangkas Proyeksi Ekonomi Global

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Ketidakpastian yang terus-menerus atas masalah utang di Eropa dan Amerika Serikat telah meningkatkan risiko downside pertumbuhan global, menurut Morgan Stanley.

CNBC nelaporkan Bank menurunkan forecast untuk pertumbuhan ekonomi global tahun depan menjadi 3,5 persen dari 3,8 persen, hanya tiga setengah bulan setelah Bank memangkas prediksi dari 4,5 persen.

"Tim ekonomi di Eropa sekarang memperkirakan resesi di Eropa sementara ekonomi AS memperkirakan akan terus tumbuh di bawah pergerakannya," kata Morgan Stanley.

Morga juga memotong estimasi 2012 pertumbuhan untuk kawasan Asia di luar Jepang menjadi 6,9 persen dari 7,3 persen. "Sejak kami mendowngrade outlook di Agustus 2011, kami telah terus-menerus khawatir tentang risiko peningkatan downside pertumbuhan. Dalam kondisi seperti itu, bukti pelemahan permintaan domestik, lingkungan eksternal di Eropa telah membuat kita lebih peduli dengan outlook pertumbuhan wilayah," ujar ekonom di Morgan Stanley dalam catatan risetnya, Senin (28/11).

Morgan Stanley tidak sendirian dalam pandangan yang bearish. Goldman Sachs memperingatkan pada hari Jumat bahwa masalah pendanaan sektor publik Eropa mulai perbelanjaannya ke rumah tangga dan kredit korporat, mengubah resesi moderat bank yang diperkirakan lebih berat dari resesi global 2008/09.

Bahkan menurut Morgan Stanley, Asia yang sejauh ini lolos dari kelesuan ekonomi global ini cenderung menjadi terseret. Bank mencatat bahwa daerah dalam perdagangan dan hubungan keuangan dengan seluruh dunia membuatnya rentan terhadap guncangan yang mendalam dalam ekonomi global. "Prospek pengetatan fiskal lebih lanjut dan permintaan domestik yang lemah di Eropa akan menerjemahkan ke dalam pertumbuhan permintaan eksternal yang lebih lemah untuk wilayah zona euro," katanya.

"Perlambatan dalam permintaan final negara berkembang kemungkinan akan dikuatkan pada wilayah jaringan produksi lintas batas, mengarah kepada suatu perlambatan yang signifikan dalam pertumbuhan ekspor di seluruh wilayah pada tahun 2012."

Morgan Stanley mencatat ini sudah mulai terjadi. Ekspor Asia, yang telah datar secara terus-menerus sejak Maret 2011, juga telah mulai menurun secara bertahap dalam dua bulan terakhir.'

Indikator domestik Asia, seperti otomotif, ritel dan penjualan properti serta kegiatan manufaktur (PMI) juga menunjuk ke perlambatan.

Bursa Eropa Berhasil Rebound

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa berhasil rebound pada pembukaan perdagangan Senin (28/11). Investor berharap pertemuan pemimpin Uni Eropa akan mengungkap langkah baru menyelesaikan krisis utang Eropa.

Indeks FTSE naik 0,6% ke 5.199, indeks CAC naik 1,4% ke 2.897 dan indeks DAX naik 1,6% ke 5.581. Demikian mengutip yahoofinance.com. Indeks bluechip eropa naik 0,8% yang dipimpin sektor perbankan seperti saham Societe Generale naik 2,9% dan saham Uni Credit naik 2,8%.

Sentimen positif didorong media di Italia yang saat ini ramai melaporkan pemerintahnya kemungkinan akan mendapat paket bantuan dari IMF senilai 600 miliar euro atau senilai dengan US$798 miliar.

Sentimen ini mengabaikan peringatan lembaga pemeringkat Moody's tentang eskalasi cepat dari anggota Uni Eropa dan krisis perbankan dapat mengancam peringkat obligasi di kawasan tersebut. "Moody's membunyikan alarm untuk Uni Eropa. Tidak ada satupun negara yang kebal terhadap krisis," kata Sebastien Barthelemi, dari Louis Capital Market di Paris.

Penguatan juga dialami bursa Asia seperti indeks Hang Seng naik 1,8%, indeks Shanghai naik 0,1%, indeks Nikkei naik 1,5%, indeks Kospi naik 1,8%, indeks STI naik 1,4% dan indeks ASX naik 1,8%.

Moody's: Rating Zona Euro Terancam

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Moody's Investors Service mengatakan Senin (28/11) eskalasi cepat dari utang zona euro dan krisis perbankan mengancam rating kredit utang zona euro.

"Sementara skenario utama Moody's tetap bahwa kawasan euro akan dipertahankan tanpa default, bahkan skenario ini 'positif' membawa implikasi rating yang sangat negatif dalam periode tertentu," ujar Moody's dalam sebuah laporan seperti dikutip Reuters.

Moody's juga mencatat dorongan politik untuk melaksanakan rencana resolusi yang efektif mungkin hanya muncul setelah serangkaian guncangan, yang dapat mengakibatkan lebih banyak negara kehilangan akses ke pasar pendanaan dan memerlukan program dukungan (bailout). "Ini akan sangat mungkin menyebabkan peringkat negara-negara tersebut bergerak ke spekulatif grade terhadap solvabilitas tes yang kemungkinan akan diperlukan dan menyebarkan beban yang mungkin dikenakan jika (seperti kemungkinan) dukungan diperlukan selama berkelanjutan."

Penjualan Asing Giring IHSG Sesi I ke Zona Negatif

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Senin (28/11) ini, IHSG ditutup turun 0,30% ke level 3.626,04.

Penurunan indeks saham siang ini dipicu pernyataan terbaru Moody's yang mengatakan rating kredit di semua zoa euro kemungkinana akan tertekan. Asing pun langsung menarik dananya dari pasar dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp410,76 miliar siang ini.

Namun pekan ini investor juga akan mengantisipasi rilis data inflasi November yang diperkirakan akan mengalami deflasi sekitar 0,1%. Sentimen ini akan memberikan sentimen positif pada saham-saham interest sensitive seperti sektor banking, automotive dan property.

Bursa AS di perdagangan akhir pekan kemarin kembali ditutup melemah masih terpengaruh oleh sentimen negatif dari Eropa setelah S&P menurunkan peringkat utang Belgia satu level ke AA dengan outlook negatif. Sebelumnya, Moody’s juga menurunkan rating utang Hungaria 1 level menjadi Ba1.

Tapi Bursa Asia siang ini menghijau, di mana Shanghai naik 0,13%, Hang Seng naik 1,87%, Nikkei naik 1,67%, STI naik 1,44%, dan Seoul naik 1,85%.

Sebanyak 106 saham tercatat turun siang ini, 74 saham bertahan naik, dan 92 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 0,42% ke level 638,68, sedang JII turun 0,32% ke level 508,49.

Volume perdagangan siang ini tercatat sebanyak 1,07 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,28 triliun.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah ITMG turun 4,13%, HRUM turun 7,48%, UNVR turun 1,96%, UNTR turun 1,25%, SOBI turun 8,16%, dan BTPN turun 4,47%.

Menu Sesi Dua: Saham Grup Astra & Bank

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG hingga penutupan sore diprediksi melemah seiring koreksi bursa AS dan pelemahan nilai tukar rupiah. Rekomendasi positif saham-saham grup Astra dan sektor bank.

Pada sesi pertama perdagangan Senin (28/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 11,15 poin (0,31%) ke level 3.626,041. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 2,74 poin (0,43%) ke angka 638,685.

Laju indeks siang ini kurang ramai, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,065 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,425 miliar. Sementara itu, nilai transaksi hanya mencapai Rp1,278 triliun di pasar regular dari total Rp1,355 triliun dan frekuensi 51.273 kali. Sebanyak 76 saham menguat, sedangkan 105 saham melemah dan 90 saham stagnan.

Pelemahan indeks, juga diwarnai aksi jual dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp 410.7 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp441,5 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp852,3 miliar.

Mayoritas sektor saham, mendukung pelemahan indeks. Saham-saham sektor pertambangan memimpin koreksi 0,85%, disusul keuangan 0,77%, industri dasar 0,63%, infrastruktur 0,40%, konsumsi 0,30%, properti 0,26%, dan perdagangan 0,21%. Hanya tiga sektor yang menguat, aneka industri 1,48%, perkebunan 0,41% dan manufaktur 0,22%.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik bakal melemah hingga penutupan sore. “Indeks akan mengarah ke level support 3.609 dan resistance 3.695,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (28/11).

Menurutnya, pelemahan indeks hari ini salah satunya dipicu oleh pelemlahan bursa regional terutama AS yang menutup libur Thanksgiving Day pekan lalu di zona merah. Investor enggan untuk membeli saham menjelang akhir pekan. “Apalagi, Dow dan S&P mencetak pekan Thanksgiving terburuk sejak Great Depression,” ujarnya.

Dari internal, indeks domestik mendapat tekanan dari faktor pelemahan nilai tukar rupiah yang jelang siang sudah mencapai 9.120 per dolar AS. “Meskipun, nantinya pasti ada intervensi dari Bank Indonesia,” papar Cece.

Hanya saja, menurutnya, pasar tetap melihat hantaman negatif pada mata uang garuda ini terutama dari sentimen pelemahan euro sehingga otomatis memperkuat dolar AS. Euro merosot ke level terendah 7 pekan terhadap Dollar AS akhir pekan lalu.

Koreksi tersebut, lanjutnya, masih berpotensi terus terjadi menyusul belum tercapainya kesepakatan mengenai langkah-langkah penyelesaian krisis hutang. Kondisi itu telah melambungkan biaya pinjaman beberapa negara zona Euro ke rekor tertinggi sepanjang sejarah kawasan itu.

Di lain pihak, kata Cece, memburuknya situasi di zona Euro juga telah mendorong investor beralih untuk memburu aset-aset yang dinilai lebih likuid seperti US Treasury sehingga jadi topangan bagi dolar AS.

Pada saat yang sama, kembali melonjaknya yield Italia dalam lelang obligasi bertenor 6 bulan akhir pekan lalu, juga kian menambah penderitaan Euro. Akibatnya, European Central Bank (ECB) terpaksa mengeluarkan pernyataan. “Bank Sentral siap melakukan intervensi guna coba meredam gejolak yang terjadi pada pasar obligasi kawasan Eropa,” imbuhnya.

Di atas semua itu, Cece merekomendasikan positif saham-saham yang sudah melemah signifikan pada saham-saham grup Astra dan sektor perbankan. Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT United Tractor (UNTR), PT Astra Agro Lestari (AALI) dan PT Astra Otoparts (AUTO).

Di sektor perbankan, dia rekomendasikan saham PT Bank Negara Indoensia (BBNI), PT Bank Central Asia (BBCA). “Saya rekomendasikan buy on weakness untuk saham-saham bank dan buy untuk grup Astra. Sebab, level harga saat sudah menarik untuk diakumulasi,” imbuh Cece.

IHSG Ketinggalan Laju Penguatan Bursa-bursa Asia

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu mengimbangi laju penguatan bursa-bursa di Asia dan masih ketinggalan di zona merah. Bursa regional menyambut baik rencana IMF untuk mengucurkan bantuan dana ke Italia.

Membuka perdagangan awal pekan, IHSG menguat 28,027 poin (0,77%) ke level 3.665,219 erbantu sentimen positif dari bursa-bursa Asia. Sudah waktunya indeks rebound karena posisinya secara teknikal sudah oversold.

Indeks langsung melesat ke posisi tertingginya di 3.674,404 atas aksi beli selektif di awal perdagangan. Sayangnya, posisi tinggi itu dimanfaatkan investor mengambil untung menutupi kerugian yang didapat sepanjang pekan lalu.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (28/11/2011), IHSG melemah tipis 11,520 poin (0,32%) ek level 3.625,672. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 2,810 poin (0,44%) ke level 638,619.

International Monetary Fund (IMF) sedang mempertimbangkan rencana untuk memberikan dana bantuan senilai US$ 800 juta kepada Italia yang saat ini sedang berada di ujung tanduk. Italia merupakan pertahanan terakhir Eropa, jika kolaps maka seluruh Uni Eropa bisa hancur.

Sayangnya, sentimen ini tidak diserap dengan baik oleh para investor di pasar saham dalam negeri. Aksi jual masih saja terjadi, terutama didominasi oleh investor asing.

Hingga siang ini, asing tercatat melakukan jual bersih dengan nilai cukup tinggi. Saham-saham yang dilepas antara lain berbasis tambang dan bank kelas berat. Indeks sektoral di lantai bursa pun bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 51.293 kali pada volume 1,424 miliar lembar saham senilai Rp 1,577 triliun. Sebanyak 74 saham naik, sisanya 105 saham turun, dan 92 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional kompak menguat ke zona hijau setelah mengetahui adanya sinyal positif dari Eropa mengenai penanggulangan krisis utangnya. Sayangnya, sentimen ini tidak menular ke IHSG.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 3,18 poin (0,13%) ke level 2.383,40.
  • Indeks Hang Seng melonjak 330,60 poin (1,87%) ke level 18.020,08.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 133,40 poin (1,63%) ke level 8.293,41.
  • Indeks Straits Times menguat 34,92 poin (1,32%) ke level 2.678,85.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.000 ke Rp 69.100, Indomobil (IMAS) naik Rp 750 ke Rp 12.950, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 600 ke Rp 60.600, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 400 ke Rp 21.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.600 ke Rp 37.100, Harum Energy (HRUM) turun Rp 550 ke Rp 6.800, Unilever (UNVR) turun Rp 350 ke Rp 17.500, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 300 ke Rp 12.550.
(ang/dnl)

Krisis Eropa Ruwet, Rupiah Terseret ke 9.200

Krisis Eropa Ruwet, Rupiah Terseret ke 9.200
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (28/11) diprediksi melemah. Krisis Eropa semakin rumit seakan tak ada solusi.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, pasar akan melihat tren pelemahan rupiah lebih lanjut, seiring belum jelasnya resolusi krisis utang Eropa. Meskipun, pekan ini ada event pertumuan para menteri keunagan Eurozone (Ecofin Meeting) pada Selasa (29/11).

Tapi menurut Firman, perkembangan beberapa hari terakhir ini mengindikasikan kalau bakal tidak ada lagi solusi yang dihasilkan dan efektif. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dan bergerak dalam kisaran yang lebar antara 9.000-9.200 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Lebih jauh Firman menjelaskan, pergerakan lebar rupiah hari ini karena pasar melihat nilai tukar dolar AS akan terus menguat. Tapi, Bank Indonesia bakal mengintervensi jelang penutupan. "Jadi, jika Anda melihat penguatan rupiah jelang penutupan secara tiba-tiba, pertanda BI masuk di pasar," ujarnya.

Tapi, pada dasarnya, mata uang RI ini berada dalam tekanan yang hebat. Sebab, dalam beberapa hari terakhir, Komisi Eropa sudah mengusulkan kembali proposal penerbitan eurobond (obligasi bersama negara-negara Eropa). "Tapi, posisi Jerman yang direpresentasikan oleh Kanselir Angela Merkel keukeuh tidak mau mendukung proposal tersebut," timpalnya.

Sementara itu, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy tetap ingin agar European Central Bank (ECB) memiliki peran lebih signifikan untuk melakukan program pembelian obligasi dalam sekala besar di Uni Eropa. "Jika pembelian itu tidak disterilasasi, otomatis ECB mencetak uang baru," ungkapnya.

Di sisi lain, dana European Financial Stability Facility (EFSF) juga masih belum jelas apakah akan direalisasikan atau tidak. Pasalnya, hingga saat ini belum ada tindakan jelas bagaimana zona euro dapat meningkatkan kapasitas dana EFSF di tengah terus melonjaknya yield obligasi pemerintah zona Euro.

Jadi, Firman menegaskan, dengan lonjakan yield obligasi, akan susah bagi Eurozone menaikkan kapasitas dananya. Apalagi, rating EFSF mengikuti rating zona euro. "Jika zona euro terancam downgrade, EFSF pun akan ter-downgrade. Sejauh ini, Belgia sudah di-downgrade. Sementara itu, Perancis juga terancam," tuturnya.

Menurutnya, jika Perancis juga di-downgrade, otomatis EFSF juga di-downgrade. Pada saat yang sama, lelang obligasi Jerman pekan lalu tidak laku bahkan terburuk sejak euro diluncurkan. Jika Jerman saja sulit menjual obligasinya, bagaimana negara eurozone yang lain mendapatkan dananya untuk patungan menyumbang kapasitas dana EFSF itu. "Akhir pekan lalu, yield obligasi Italia melewati 7% ke level 7,72% untuk tenor 2 tahun," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (25/11) ditutup melemah 70 poin (0,77%) ke level 9.050/9.060 per dolar AS.

Optimisme dari Benua Biru mendongkrak bursa Asia

Optimisme dari Benua Biru mendongkrak bursa Asia
TOKYO. Sebagian besar indeks acuan di kawasan Asia melesat pada transaksi pagi ini. Pada pukul 09.33 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 1,2% menjadi 110,24. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak 14 November lalu.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 1,72%, indeks Hang Seng turun 1,37%, dan indeks S&P/ASX 200 naik 2,06%.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Inpex Corp yang naik 3,4% setelah kenaikan harga minyak dan Posco yang naik 1% setelah membukukan rekor produksi pada tahun ini. Selain itu, ada BHP Billiton Ltd yang naik 2,3% di Sydney dam Nintendo Co yang naik 2,5% di Osaka.

Kenaikan bursa Asia pagi ini terjadi seiring optimisme investor bahwa pimpinan Eropa tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi krisis utang di Benua Biru itu. Selain itu, di AS, tingkat penjualan perayaan Black Friday menembus rekor baru.

Potensi Koreksi, BoW Saham Unggulan

INILAH.COM, Jakarta – Pasar modal nasional di awal pekan, Senin (28/11) diprediksikan mengalami koreksi. Investor sebaiknya wait and see, serta bersiap buy on weakness saham unggulan.

Analis Valbury Asia Securities Nico Omer Joncheere menyarankan investor mewaspadai koreksi lanjutan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level support terdekat, yakni 3.850. Ini dipicu masalah krisis kredit Eropa yang belum beres, bahkan memburuk.

Menurut Nico, melebarnya spread tingkat suku bunga antar bank di Eropa (European LIBOR- EURIBOR), memicu tingginya cost of fund dolar di kawasan itu. Sehingga, meski belum terjadi kelangkaan likuiditas, dolar di Eropa cukup mahal.

“Sebab itu, investor sebaiknya tetap berhati-hati dalam trading dan cenderung wait and see untuk menguji kekuatan level support 3.580,” katanya kepada INILAH.COM.

Ia menuturkan, jika level ini bisa bertahan di tengah sentimen buruk, misalkan lelang obligasi di Eropa gagal meyerap likuditas, maka investor disarankan melakukan buy on weakness pada saham-saham berfundamental baik.

“Buy on weakness Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), Alam Sutra Realty (ASRI), London Sumatra (LSIP) dan Astra Internasional (ASII),” Nico merekomendasikan.

Dihubungi terpisah, pengamat saham HD Capital Yuganur Widjanarko memperkirakan, indeks Dow Jones yang turun 4,8% pekan lalu dan oversold, dapat mengalami rebound. Alhasil, sentimen regional yang mengkonfirmasi potensi menguat teknikal IHSG terlihat.

Menurutnya, konfirmasi potensi technical rebound di IHSG terlihat bullish divergence antara indikator stochastic lima harian dan pembentukan low pada koreksi Jumat (25/11) lalu.

Adapun koreksi di beberapa emiten big cap maupun lapis dua, tidak dikonfirmasi pembentukan new low di indikator stochastic lima harian, sehingga terbentuklah bullish divergence. “Ini adalah indikasi dari momentum penurunan yang sudah mulai aus.”

Di tengan situasi ini, ia merekomendasikan saham ASRI. Secara teknikal, bullish divergence antara penurunan harga dan indikator stochastic yang juga berada di kondisi oversold, suku bunga kondusif 6%, naiknya daya beli masyarakat dan potensi apresiasi lahan tanah ke depan (NAVS 2012 diperkirakan berada di atas Rp.800/saham) membuat emiten properti spesialis kavling residential ini patut dilirik.

Saham ASII juga menjadi pilihan karena semua katalis negatif untuk membuat turun lebih jauh, seperti kesulitan financing akibat melemahnya rupiah serta turunnya penjualan mobil dari berkurangnya suplai sparepart pascabanjir Thailand tidak terbukti membuat perubahan signifikan ke kinerja fundamental ASII, sehingga proyeksi fundamental untuk 12-bulan ke depan masih berkisar di range Rp.74.000-84.000.

Untuk BBNI, loan portofolio besar berkualitas tinggi serta proses non performing loan recovery yang sukses merupakan katalis positif untuk bank BUMN big cap ini dengan valuasi PER di bawah BBRI dan BMRI. [ast]

Optimisme penanganan krisis Eropa mendongkrak harga kontrak minyak

Optimisme penanganan krisis Eropa mendongkrak harga kontrak minyak
MELBOURNE. Harga kontrak minyak dunia mencatatkan kenaikan di hari kedua di New York. Pagi tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran Januari naik sebesar US$ 1,59 menjadi US$ 98,36 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 10.42 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 98,18 per barel.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent naik US$ 1 atau 0,9% menjadi US$ 107,40 per barel di ICE Futures Europe exchange di London.

Kenaikan harga minyak terjadi atas spekulasi bahwa langkah Eropa dalam menangani krisis akan mengurangi ancaman pada perekonomian kawasan tersebut. ujung-ujungnya, permintaan minyak tidak akan terganggu.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, harian La Stampa menulis, International Monetary Fund (IMF) sudah mempersiapkan dana pinjaman senilai 600 miliar euro atau US$ 794 miliar untuk Italia. Dana tersebut dipersiapkan jika krisis utang Italia memburuk sewaktu-waktu.

Inilah Saham Pilihan Senin (28/11)

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan saham Senin (28/11) dengan level 3.586-3.680. Sentimen perkembangan penyelesaian krisis zona Euro masih memberi sentimen terhadap indeks saham.

"Secara teknikal indeks saham cenderung bergerak melemah dengan kisaran 3.586-3.680 pada Senin (28/11)," ujar analis PT Sinarmas Sekuritas Jansen Kustianto.

Lebih lanjut ia mengatakan, perkembangan krisis utang di Eropa seperti hasil lelang obligasi dan kebijakan pemerintah Uni Eropa masih akan memberikan sentimen terhadap indeks. Sementara itu, Analis PT Indosurya Asset Management Reza Priyambada menuturkan, indeks saham masih akan dipengaruhi sentimen global khususnya perkembangan krisis zona euro. IHSG diprediksikan ada potensi menguat tetapi kemungkinannya masih kecil. Selain itu, investor masih belum ada kepercayaan diri untuk mengakumulasi saham."IHSG akan berada di level support 3.585-3.690 dan level resistance 3.675-3.690," kata Reza.

Adapun rekomendasi saham pilihan, Reza memilih saham-saham yang sudah oversold seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR)."Saya rekomendasikan untuk akumulasi beli saham tersebut tetapi bertahap," tutur Reza.

Sementara itu, Jansen merekomendasikan memperhatikan saham untuk day trading seperti PT Bank Danamon Tbk (BDMN), saham PT Indosat Tbk (ISAT), saham PT Hexindo Perkasa Tbk (HEXA), dan saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

Aksi Beli Selektif Bisa Angkat IHSG

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu bergerak sangat fluktuatif. IHSG terimbang-ambing oleh isu krisis Eropa yang tidak berkesudahan, bahkan terus memburuk.

Krisis Eropa yang memburuk, dengan tingkat imbal hasil yang terus melonjak terus menggerus pasar saham global. IHSG pun tak kuasa menghindar, sehingga harus terpuruk ke titik terendahnya kembali. Berikut pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu.
  • Senin (21/11/2011), IHSG terpangkas 74,671 poin (1,99%) ke level 3.679,829.
  • Selasa (22/11/2011), IHSG menguat 55,703 poin (1,51%) ke level 3.735,532.
  • Rabu (23/11/2011), IHSG merosot 48,524 poin (1,30%) ke level 3.687,008.
  • Kamis (24/11/2011), IHSG naik tipis 9,024 poin (0,24%) ke level 3.696,032.
  • Jumat (25/11/2011), IHSG melemah 58,840 poin (1,60%) ke level 3.637,192.

Posisi IHSG yang sudah sangat oversold akan memunculkan potensi beli. Investor akan memulai lagi aksi beli selektif di tengah penguatan bursa-bursa regional, sehingga membuat IHSG pada perdagangan Senin (28/11/2011) akan bergerak di teritori positif.

Bursa Wall Street ditutup melemah setelah libur Thanksgiving. Pada perdagangan Jumat (26/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 25,90 poin (0,23%) ke level 11.231,65. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 3,12 poin (0,27%) ke leve 1.158,67 dan Nasdaq melema 18,57 poin (0,75%) ke level 2.441,51.

Namun bursa-bursa regional sudah bergerak menguat lagi. Berikut pergerakan bursa regional Senin pagi ini:
  • Indeks S&P/ASX menguat 1,71 poin (1,71%) ke level 4.052,3.
  • Indeks Nikkei-225 menguat 100,82 poin (1,24%) ke level 8.260,83.
  • Indeks KOSPI menguat 29,20 poin (1,64%) ke level 6,784,52.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, IHSG bergerak terkoreksi disertai dengan volume cukup besar di atas rata-rata 20 harinya. Support terdekat IHSG sementara berada di 3622, waspadai apabila level tersebut berhasil ditembus karena IHSG berpotensi melanjutkan penurunnya ke Support selanjutnya di 3580. Pada perdagangan Senin (28/11), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3580-3684.

Indosurya:
Pada perdagangan Senin (28/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.587-3.612 dan resistance 3.679-3.721. IHSG gagal mengkonfirmasi adanya penguatan setelah terbentuk hammer . Posisi candle masih menyentuh lower bollinger bands. MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic menyentuh area oversold. Dengan melihat kondisi teknikal seharusnya IHSG berpotensi menguat namun, melihat kondisi di zona Eropa yang belum sepenuhnya membaik maka penguatan tersebut akan tertahan. Kalaupun menguat maka hanya bersifat technical rebound.

(qom/qom)

Bukan 'Capital Gain' Tapi 'Dividend Yield'

INILAH.COM, Jakarta –Saham-saham rokok mendapat rekomendasi positif untuk tipikal investor jangka panjang. Karena itu, yang jadi perburuan bukan capital gain melainkan dividend yield.

Analis dari Asosiasi Ananlis Efek Indonesia (AAEI) Ukie Jaya Mahendra merekomendasikan beli untuk saham GGRM dan HMSP. Tapi, menurutnya, bukan untuk investor dengan tipikal berburu capital gain melainkan dividend yield di atas satu tahun.

Jadi, Ukie menegaskan, GGRM dan HMSP untuk investasi jangka panjang bukan trading.Dia menargetkan GGRM untuk 2012di level Rp70.000 dan HMSP Rp50.000. “Saat market turunsaat ini, jadi saat tepat untuk masuk pada GGRM dan HMSP. Ini sangat positif meskipun cukai rokok naik. Margin kedua emiten ini masih stabil,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Jumat (25/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 58,84 poin (1,59%) ke level 3.637,192. Saham-saham sektor consumer good termasuk emiten rokok justru naik 3,38 poin (0,27%) ke level 1.273,101.

Saham PT Gudang Garam (GGRM)turun Rp1.000 (1,63%) ke level Rp60.000; PT HM Sampoerna (HMSP)naik Rp350 (0,94%) ke level Rp37.450; dan PT Bentoel International Investama (RMBA)naik Rp10 (1,29%) ke level Rp780.

Market bergerak liar. Bagaimana dengan saham-saham di sektor consumer goods rokok?

Saham sektor consumer good rokok, tinggal tiga emiten yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni GGRM,HMSP dan RMBA.Sebab, PT BAT Indonesia (BATI) sudah go privat sehingga sudah tidak aktif sama sekali.

Saham-saham rokok,merupakan salah satu sektor yang jadi tujuan investasi para fund managerseiring kapitalisasi marketyang sangat besar di sektor consumer good. Jadi, setiap hedge fund pasti memiliki saham rokok karena juga cukup defensive di tengah market yang volatile sekarang ini.

Kapitalisasi market yang sangat besar.
Kapitalisasi market dan market share GGRM mencapai Rp116 triliunsehingga saham ini cukup likuid. Sedangkan HMSP mencapai Rp162 triliun dan RMBA Rp5,5 triliun.Dengan melihat gejolak bursa regional yang tidak menentu, saham-saham yang kapitalisasi marketnya besar saja seperti GGRM dan HMSP yang bakal jadi perburuan investor. MeskiHMSP kurang likuid, tapi investor lebih nyaman memegang kedua saham ini untuk jangka menengah panjang di atas satu tahun.

Bagaimana dengan faktor dividend yield?
Tiap tahun, GGRM dan HMSP selalu memberikan dividen. Bahkan, bisamencapai dua kali dividen dalam satu tahun dan denganangka yang besar bisa mencapai 5% dari harga saat itu.Dividend Payout Ratio-nya tinggi. Mereka rajin memberikan dividend. Dividend yield HMSP sebesar 7,73% pada 2007, 7,4% pada 2008, 8,6% pada 2009, dan 5,8% pada 2010.

Rasio utangnya bagaimana?
Bermain saham GGRM dan HMSP, juga merupakan safety player karena minimnya utang. Debt to Equity Ratio (DER) GGRM sangat kecil di level 0,48 kali dan HMSP 0,88 kali. Di posisi puncak adalah RMBA di level 1,6 kali.

Valuasi?
Valuasi Price Earnings Ratio (PER) GGRM masih wajar 22,8 kali dan HMSP di level 20,4 kali dan RMBA di level 13,05 kali. Memang, dari sisi valuasi RMBA paling murah. Tapi, dari sisi pertumbuhan jauh di bawah GGRM dan HMSP. GGRM dan HMSP sudah menjadi global player sehingga produknya sudah beredar di pasar internasionaldan bisa tumbuh luar biasa karena ekspansi ke seluruh negara di dunia.

Pertumbuhan penjualan emiten bagaimana?
Dari sisi pertumbuhan penjualan, HMSP dan GGRM mencapai rata-rata yang sama dalam setahunyakni 10%. Sedangkan pertumbuhan penjualan RMBA 40% dari 2009 ke 2010 dan 30% dari 2007 ke 2008 karena memang market share dan kapitalisasi marketnya masih kecil sehingga persentasenya besar.

Rokok merupakan consumer good yang jadi kebutuhan pokok bagi sebagian orang (perokok). Konsumsinya sustainable sehingga pertumbuhannya pun stabil .Dalam situasi krisis apapun, orang akan merokok. Sepertinya, semakin krisis orang semakin stress, dan rokok semakin laku. Ekonomi bullish, orang merokok, dalam situasi krisis pun orang merokok juga.

Lantas apa rekomendasi Anda untuk saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan beli untuk GGRM dan HMSP. Tapi, bukan untuk investor dengan tipikal berburu capital gain melainkan dividend yield di atas satu tahun. Saya rekomendasiakan GGRM dan HMSP untuk investasi jangka panjang bukan trading.Saat market turunsaat ini, jadi saat tepat untuk masuk pada GGRM dan HMSP. GGRM dan HMSP sangat positif meskipun cukai rokok naik. Margin kedua emiten ini masih stabil.

Anda punya target harga pada saham GGRM dan HMSP?
Target harga hingga akhir 2011, tidak akan jauh berbeda dari level saat ini. Tapi, untuk 2012, target harga GGRM di level Rp70.000 dan HMSP Rp50.000.

RMBA bagaimana?
RMBA tidak saya rekomendasikan karena ketertarikan investor pada saham ini juga kurang. Untuk RMBA tidak ada target harga. Selain tidak likuid, rasio utang RMBA masih besar, dan tidak diketahui produk apa yang jadi andalannya.

Pagi ini, euro perkasa atas dollar AS dan yen

Pagi ini, euro perkasa atas dollar AS dan yen
TOKYO. Pergerakan euro menguat pagi ini. Pada pukul 06.31 waktu Tokyo, euro menguat 0,6% menjadi US$ 1,3322 dari US$ 1,3239 pada 25 November lalu. Mata uang bersama 17 negara ini juga menguat 0,4% menjadi 103,35 yen. Sedangkan nilai tukar dollar berada di posisi 77,57 yen dari 77,73 yen.

Penguatan euro terjadi setelah harian La Stampa menulis, International Monetary Fund (IMF) sudah mempersiapkan dana pinjaman senilai 600 miliar euro atau US$ 794 miliar untuk Italia. Dana tersebut dipersiapkan jika krisis utang Italia memburuk sewaktu-waktu.

Sementara, penguatan euro terhadap yen terjadi setelah Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble menuntut untuk dilakukan perubahan perundang-undangan untuk memperketat disiplin anggaran.

"Terlihat bahwa sejumlah faktor akan mendorong Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mengimplementasikan kebijakan di mana ECB akan menjadi badan penggelontoran pinjaman via IMF dan menciptakan stabilitas di kawasan Eropa. Sejumlah mata uang akan mencatatkan penguatan, seperti dollar Australia dan euro," jelas Greg Gibbs, currency strategist Royal Bank of Scotland HGroup Plc di Sydney.

Indeks futures AS melesat setelah IMF dikabarkan akan membantu Italia

Indeks futures AS melesat setelah IMF dikabarkan akan membantu Italia
NEW YORK. Indeks futures AS pagi ini dibuka menanjak. Hal ini mengindikasikan, indeks Standard & Poor's 500 akan mengakhiri penurunan yang dialami di sepanjang pekan lalu.

Pada pukul 08.12 waktu Tokyo, indeks futures S&P 500 yang habis masa berlaku bulan Desember naik 1,8% menjadi 1.174,50. Sejak 15 November lalu, indeks S&P 500 sudah melorot 7,9%, termasuk penurunan liburan Thanksgiving terburuk sejak 1932 silam.

Kenaikan indeks futures AS pagi ini terjadi di tengah optimisme bahwa
International Monetary Fund (IMF) akan membantu Italia setelah beban pinjaman negara tersebut meningkat.

Asal tahu saja, La Stampa melaporkan, IMF sudah mempersiapkan dana pinjaman senilai 600 miliar euro atau US$ 794 miliar ke Iralia, jika krisis utang di negara tersebut memburuk.