Selasa, 29 November 2011

Asing Tetap Net Buy, IHSG Naik 1,1% ke 3.687

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia menguat 40,72 poin atau 1,12% menjadi 3.687,77 pada penutupan perdagangan Selasa (29/11). Volume perdagangan 3,08 miliar saham senilai Rp3,3 triliun.

Pada penutupan tercatat 133 saham menguat, 82 saham melemah dan 102 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp249,6 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp1,4 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,1 triliun.

Indeks JII naik 7,1 poin ke 518,46, indeks ISSI naik 1,3 poin ke 120,25 dan indeks LQ45 naik 8,5 poin ke 651,65. Penguatan dipimpin sektor perkebunan yang naik 38,83 poin ke 2.153,08 disusul sektor misc industri yang naik 27,14 poin ke 2.487,41.

Pada sesi II, indeks tidak terlalu menguat dan cenderung flat setelah menyentuh resisten baru. Indesk tidak dapat bertahan di atas 3.700. Level terendah hari ini di 3.646,86 dan tertinggi di 3.710,75

Bursa saham Asia tetap menguat seperti indeks Hang Seng naik 1,2%, indeks Shanghai naik 1,2%, indeks KLSE naik Rp0,9%, indeks Nikkei naik Rp2,3%, indeks STI naik Rp0,02%, indeks Kospi naik 2,2%.

Namun bursa Eropa tidak dapat mengikuti penguatan seperti indeks FTSE turun 0,3% ke 5.293, indeks CAC turun 0,6% ke 2.992 dan indeks DAX turun 0,55 ke 5.713. Indeks saham bluechip Eropa turun 0,3% dan indeks saham perbankan turun 1,01%.

Lompat 40 Poin, IHSG Gagal Bertahan di 3.700

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di level 3.700 dan harus puas kembali ke level 3.600 dengan penguatan 40 poin. Dana asing mulai kembali masuk lantai bursa.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.150 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.200 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 14,228 poin (0,39%) ke level 3.661,277 mengikuti tren positif bursa-bursa Asia. Sentimen positif datang dari Wall Street yang ditutup melonjak 2,6%.

Aksi beli mendominasi perdagangan. Indeks terus menanjak sejak pembukaan perdagangan sehingga berhasil menghindari zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 41,913 poin (1,14%) ke level 3.688,962. Suasana perdagangan belum terlalu ramai akibat masih adanya sentimen krisis Eropa.

Indeks sempat balik ke level 3.710,752, posisinya yang paling tinggi hari ini, meski tidak bertahan lama dan akhirnya kembali ke level 3.600-an.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (29/11/2011), IHSG ditutup menanjak 40,720 poin (1,11%) ke level 3.687,769. Sementara Indeks LQ 45 ditutup menguat 9,439 poin (1,46%) ke level 652,584.

Posisi indeks yang sudah sangat jenuh jual membuat harga saham-saham terdiskon cukup tinggi, terutama saham-saham unggulan. Hal ini dimanfaatkan investor untuk mengakumulasi saham.

Sayangnya, krisis Eropa yang tak kunjun usai membuat kekhawatiran tersendiri di benak investor. Para pelaku pasar dibuat sedikit ragu oleh sentimen negatif tersebut.

Setelah sepekan lalu melakukan aksi jual bersih, investor asing kini mulai kembali masuk ke lantai bursa secara perlahan. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 250,327 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 116.683 kali pada volume 3,081 miliar lembar saham senilai Rp 3,474 triliun. Sebanyak 133 saham naik, sisanya 82 saham turun, dan 101 saham stagnan.

Bursa-bursa si Asia menyambut positif rencana pemimpin-pemimpin Eropa yang akan segera mengambil kebijakan pengetatan anggaran demi menanggulangi krisis utang di negara-negara setempat. Semuanya kompak berjalan di teritori positif.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 29,36 poin (1,23%) ke level 2.412,39.
  • Indeks Hang Seng menanjak 218,39 poin (1,21%) ke level 18.256,20.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 190,33 poin (2,30%) ke level 8.477,82.
  • Indeks Straits Times naik tipis 1,86 poin (0,07%) ke level 2.696,29.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.800 ke Rp 70.950, Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.600 ke Rp 39.100, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.050 ke Rp 62.600, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 900 ke Rp 21.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 450 ke Rp 6.300, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 250 ke Rp 2.150, Indosiar (IDKM) turun Rp 225 ke Rp 2.100, dan Sumi Indo (IKBI) turun Rp 150 ke Rp 1.200.
(ang/qom)

127 saham mendongkrak indeks di sesi II

JAKARTA. Pada sesi II transaksi perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau. Per pukul 16.00, indeks tercatat naik 1,12% menjadi 3.683,714.

Sekitar 127 saham mencatatkan kenaikan. Sedangkan 78 saham melorot dan 88 saham tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 3,081 miliar saham dengan nilai mencapai Rp 3,474 triliun.

Sembilan sektor menghijau. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antarannya: sektor industri lain-lain sebesar 2,2%, sektor agrikultur naik 1,86%, dan sektor manufaktur sebesar 1,76%.

Saham-saham yang berhasil menghuni posisi top gainers antara lain: PT Indal Aluminium Industri (INAI) naik 16% menjadi Rp 580, PT Millennium Pharmacon (SDPC) naik 10,61% menjadi Rp 73, dan PT Bank Windu Kentjana (MCOR) naik 7,14% menjadi Rp 150.

Sedangkan saham-saham yang masih melempem di posisi top losers di antaranya: PT Prasidha Aneka Niaga (PSDN) turun 16,67% menjadi Rp 250, PT Pioneerindo Gourmet (PTSP) turun 13,04% menjadi Rp 600, dan PT Sumo Indo Kabel (IKBI) turun 11,11% menjadi Rp 1.200.

Harga emas diramal akan terus menanjak

Harga emas diramal akan terus menanjak
SINGAPURA. Harga kontrak emas diprediksi akan mencatatkan kenaikan di hari kedua. Pada pukul 14.49 waktu Singapura, harga emas di pasar spot berada di level US$ 1.712,90 per troy ounce. Pada transaksi sebelumnya, harga emas sempat turun 0,3%. Kemarin, harga emas sempat menanjak 1,7%, yang merupakan kenaikan terbesar dalam dua pekan terakhir.

Nah, kenaikan harga emas hari ini dipicu oleh optimisme bahwa penentu kebijakan di Eropa bekerja keras untuk menyelesaikan krisis utang di Eropa sehingga mengurangi permintaan atas dollar AS.

"Investor tidak bisa terlalu optimistis atau terlalu bullish di pasar komoditas dengan situasi perekonomian global seperti saat ini. Permasalahan tidak hanya mengukung Eropa, melainkan juga AS dan China," jelas Jeremy Friesen, commodity strategist Societe Generale SA dari Hongkong.

Kenaikan harga emas ini juga sejalan dengan lonjakan yang terjadi di pasar saham dan komoditas.

Bursa Eropa Melemah Tertekan Revisi Rating

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa jatuh pada awal perdagangan Selasa (29/11) setelah kemarin menguat. Pasar juga khawatir dengan penurunan rating sehingga memberi tekanan terhadap solusi krisis utang Eropa.

Indeks FTSE turun 0,3% ke 5.293, indeks CAC turun 0,6% ke 2.992 dan indeks DAX turun 0,55 ke 5.713. Indeks saham bluechip Eropa turun 0,3% dan indeks saham perbankan turun 1,01%, demikian mengutip yahoofinance.com.

"Reli kemarin hanya untuk jangka pendek. Meskipun semua retorika berharap pejabat Uni Eropa mengerti skala masalah yang ada," kata Jeremy Batstone-Carr, analis di Charles Stanley.

Harian Prancis melaporkan S&P dapat merevisi rating dari AAA menjadi negatif dalam beberapa hari ke depan. Sedangkan Moody's memperingatkan akan menurunkan rating utang subordinasi 87 bank dari 15 negara di tengah krisis yang ada. Pemerintah setempat dinilai kurang membantu perbankan mengatasi krisis likuiditas.

Sementara lembaga rating Fitch, menurunkan peringkat kredit AS dari prospek stabil menjadi negatif. Alasannya, Kongres AS telah gagal menyepakati pemangkasan defisit senilai US$1,2 triliun.

Fitch masih memberikan rating AAA yang mencerminkan penurunan kepercayaan dalam langkah-langkah fiskal berkelanjutan. Utang AS mengalami reli sejak akhir 2008.


"Ada pengakuan yang luas bahwa Anda tidak bisa hanya memangkas pengeluaran diskresionel. Anda harus benar-benar mengelola dan mengatur defisit," kata analis utang di Mitsubishi UFJ Securities USA Inc di New York.

Petinggi Eropa Setujui Kenaikan Dana Talangan

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Menteri-menteri keuangan zona euro menyepakati kenaikan jumlah dana talangan Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF). Hal ini agar dapat membantu Italia dan Spanyol.

Selain itu, para pejabat ini juga disinyalir akan menyetujui dana talangan lanjutan ke Yunani dan Irlandia.

Berdasar dokumen yang diperoleh oleh Reuters pada Minggu (27/11), terungkap bahwa dokumen EFSF siap untuk disetujui oleh para menteri. Hal ini membuka peluang bagi upaya baru dan memperbesar ukuran efektifitas dana tersebut.

Dokumen tersebut mengungkapkan aturan main untuk EFSF berupa intervensi pada pasar obligasi primer dan sekunder, untuk memperluas batas kredit bagi pemerintah, meningkatkan 'amunisi' dan investasi serta strategi pendanaan.

"Saya berharap kita semua akan berada dalam posisi sepakat pada tingkat politik," ungkap seorang pejabat zona euro yang terlibat dalam persiapan untuk pertemuan para menteri tersebut, seperti dikutip dari CNBC.com, Selasa (29/11).

Pada awal pekan ini, Presiden AS Barack Obama 'menekan' para pejabat Uni Eropa untuk bertindak cepat dan tegas dalam menyelesaikan krisis utang mereka, dimana Gedung Putih menyatakan bahwa kondisi tersebut akan membebani perekonomian Amerika.

Dalam pedoman EFSF ini, fasilitas pendanaan sebesar 440 miliar euro akan terbuka bagi investor swasta dan investor publik dalam beberapa pekan ke depan. Namun proporsi swasta tersebut belum jelas, para investor akan mengkaji lebih lanjut bila sudah dipublikasikan.

Dana talangan ini juga akan mampu menawarkan perlindungan parsial untuk investor swasta pada pembelian obligasi zona euro, seperti Spanyol atau Italia, pada lelang primer, mendorong permintaan dan menurunkan biaya pendanaan pemerintah.

Kemudian tergantung pada besarnya minat dalam skema ini, mereka bahkan bisa meningkatkan dana talangan EFSF itu hingga 1 triliun euro. Sayangnya, EFSF baru-baru ini menurunkan jumlah talangan, sehubungan dengan kian besarnya tekanan pada pasar eropa.

Bank Sentral Eropa (ECB), yang tengah membeli obligasi Spanyol dan Italia di pasar untuk mencegah biaya pinjaman bagi kedua negara tidak terkendali, telah mendesak para menteri zona euro untuk menyelesaikan metode teknis pada EFSF secepatnya.

Para pejabat mengatakan kepada Reuters dengan adanya kesepakatan ini maka akan mulai bisa dilakukan pada Januari tahun depan, yang dinilai sudah terlambat.

Jerman yang tetap teguh menentang ide ECB untuk menyediakan likuiditas ke EFSF atau bertindak sebagai pembeli obligasi, zona euro memerlukan suatu cara untuk menenangkan pasar, dimana imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Spanyol, Italia dan Perancis telah moreket.

Para menteri juga akan membahas pengucuran dana talangan tahap berikutnya untuk Yunani. Mereka telah membuat kesepakatan tertulis dari partai-partai yang ada di Yunani untuk mendukung paket pembiayaan kedua senilai 130 miliar euro.

Salah seorang pemimpin partai ternama di Yunani, Antonis Samaras, yang menolak kesepakatan tertulis akhirnya melayangkan pernyataan setuju pada Rabu pekan lalu.

"Ini akan menjadi ketiga kalinya kami memutuskan pencairan keenam. Saya mengerti kita harus ada dalam posisi untuk mengakui kesepakatan tertulis sebagai jaminan kekuatan politik di Yunani," ungkap salah seorang pejabat Eropa.

Menteri-menteri di zona euro juga akan merilis pinjaman tahap berikutnya ke Irlandia. "Kasus Irlandia menunjukkan bahwa dengan tekad yang tepat dan konstelasi politik, apa yang masyarakat internasional minta sebenarnya bisa dilakukan." ungkap pejabat itu.

Athena, zona euro, Dana Moneter Internasional (IMF) dan pemegang obligasi swasta masih harus bekerja sama dalam mendukung pelaksanaan program pendanaan berikutnya bagi Yunani, yang mencakup pengurangan 50% utang pemerintah.

Perdana Menteri Italia Mario Monti dan menteri keuangannya untuk memaparkan langkah reformasi Italia agar mendapatkan kembali kepercayaan pasar dan menurunkan biaya pinjaman yang terus bergerak.

Menteri-menteri zona euro juga akan mencalonkan Senior Keuangan Prancis Benoit Coeure sebagai pengganti anggota eksekutif dewan ECB Lorenzo Bini Smaghi, yang mengundurkan diri dari jabatannya pada awal bulan ini.

Jim Rogers: Hindari Emas, Beli Dolar

Jim Rogers: Hindari Emas, Beli Dolar
INILAH.COM, Jakarta - Harga emas akan bersiap untuk terkoreksi dan ini dapat digunakan sebagai entry point oleh investor yang ingin mendapatkan eksposur di logam mulia, sementara dolar cenderung menguat akibat sudah terlalu banyak pesimisme tentang hal itu.

Hal ini disampaikan investor terkenal Jim Rogers kepada CNBC Selasa (29/11). Emas terpukul le rekor terendahnya setelah mencapai rekor tertinggi tahun ini dipicu ketakutan investor bank sentral mencetak uang di seluruh dunia dan oleh krisis utang yang berlarut-larut di zona euro mencari perlindungan di logam mulia. "Saya memiliki emas dan saya tidak menjual emas saya," ujar Rogers seraya menunjukkan bahwa harga komoditi telah naik selama 11 tahun berturut-turut. "Suatu saat harga emas akan terkoreksi."

"Saya memiliki dolar, saya memiliki beberapa lainnya juga," katanya.

Tahun lalu semua orang pesimis tentang dolar, termasuk saya ketika semua orang berada pada sisi yang sama untuk sementara. Rogers mengatakan ia juga memiliki renminbi China dan yen Jepang.

Jika harga emas turun menuju $1.200 per ounce, Rogers mengatakan dia akan 'sangat gembira.' "Saya mungkin akan lebih tertarik di $1.600. Di $1.710 atau apa pun itu, sekarang saya tidak membeli emas hari ini, Saya hanya mengamati. Dan juga untuk perak," katanya.

Euro Menguat terhadap Dolar di Asia

Euro Menguat terhadap Dolar di Asia
INILAH.COM, Singapura - Euro menguat terhadap dolar di pasar Asia pada perdagangan Selasa (29/11) dengan kemajuan penyelesaian krisis utang Eropa.

Kurs euro naik 0,3% naik menjadi US$1,3363 dari US$1,3307 di AS pada Senin malam. Indeks dolar terhadap DXY turun 0,2% menjadi 79,094 dari 79,236. Dolar terhadap yen stagnan 0,03% menjadi 78,04 yen dari 77,99 yen. Demikian mengutip marketwatch.com.

Pasar optimis dengan kemajuan yang dicapai Eropa dalam mengatasi krisis utang. Hal ini juga telah mengangkat bursa Asia hari ini. Optimisme ini menjelang pertemuan menteri keuangan Uni Eropa.

"Harapan dari pejabat Eropa selama beberapa hari ini telah mendorong momentum pasar. Kami tetap hati-hati karena pasar masih rentan terhadap risiko dari Eropa selama dua hari berikutnya," kata analis di BNP Paribas.

Bursa Asia sebagian besar menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,4%, indeks Shanghai naik 0,5%, indeks Nikkei naik 1,3%, indeks Kospi naik 1,9%, indeks KLSE naik 1,5%, indeks STI turun 0,1%.

Sesi I, IHSG Naik 1,15% ke 3.688,96

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia menguat 41,91 poin atau 1,15% ke 3.688,96 pada sesi I perdagangan Selasa (29/11). Volume perdagangan mencapai 1,6 miliar saham senilai Rp1,5 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 120 saham menguat, 66 saham turun dan 85 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp105,2 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp585,8 miliar dan penjualan asing sebesar Rp480,5 miliar.

Untuk indeks JII naik 7,8 poin ke 519,5, indeks ISSI naik 1,4 poin ke 120,34 dan indeks LQ45 naik 10,23 poin ke 653,38. Penguatan didukung sektor misc industri yang naik 27,1 poin ke 1.261,43 disusul sektor konsumer yang naik 21,05 poin ke 1.301,86.

Indeks terus mengalami penguatan dengan menjauh dari zona negatif. Level terendah sesi I di 3.646,86 dan tertinggi di 3.692,97.

Bursa Asia sebagian besar menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,4%, indeks Shanghai naik 0,5%, indeks Nikkei naik 1,3%, indeks Kospi naik 1,9%, indeks KLSE naik 1,5%, indeks STI turun 0,1%.

Sesi I, indeks berhasil ditutup dengan lonjakan 1,15%

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menanjak sejak pertama kali dibuka pagi ini. Hingga akhirnya, pada penutupan pukul 12.00, IHSG tercatat naik 1,15% menjadi 3.688,962.

Sekitar 111 saham bergerak positif. Sedangkan 59 saham melorot dan 78 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 1,656 miliar saham senilai Rp 1,592 triliun.

Sembilan sektor kompak menghijau. Sektor-sektor dengan kenaikan tertinggi di sesi I di antaranya: sektor industri lain-lain naik 2,20%, sektor manufaktur naik 1,81%, dan sektor consumer goods naik 1,64%. Sedangkan satu-satunya sektor yang memerah adalah sektor konstruksi dengan penurunan 0,20%.

Tiga saham yang bertengger di posisi top gainers antara lain: PT Indal Aluminium Industri (INAI) naik 20% menjadi Rp 600, PT Asuransi Dayin Mitra (ASDM) naik 8,33% menjadi Rp 520, dan PT Exploitasi Energy (CNKO) naik 6,86% menjadi Rp 109.

Sementara itu, saham-saham yang duduk di posisi top losers antara lain: PT Pioneerindo Gourmet (PTSP) turun 13,04% menjadi Rp 600, PT Sumi Indo Kabel (IKBI) turun 11,11% menjadi Rp 1.200, dan PT Titan Kimia Nusantara (FPNI) turun 8% menjadi Rp 138.

Perburuan Saham Unggulan Dorong IHSG Melesat 41 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 41 poin akibat perburuan di saham-saham unggulan yang sudah terdiskon cukup tinggi. Suasana perdagangan belum terlalu ramai akibat masih adanya sentimen krisis Eropa.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka menguat tipis 14,228 poin (0,39%) ke level 3.661,277 mengikuti tren positif bursa-bursa Asia. Sentimen positif datang dari Wall Street yang ditutup melonjak 2,6%.

Aksi beli mendominasi perdagangan. Indeks terus menanjak sejak pembukaan perdagangan, hingga ke posisi tertingginya di 3.692,962. Indeks pun berhasil menghindari zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (29/11/2011), IHSG menanjak 41,913 poin (1,14%) ke level 3.688,962. Sementara Indeks LQ 45 naik 10,233 poin (1,59%) ke level 653,378.

Meski terus menguat, namun suasana perdagangan masih belum terlalu meriah. Investor masih khawatir akan krisis utang Eropa yang sampai saat ini belum juga menemukan jalan keluar.

Namun, posisi indeks yang sudah sangat jenuh jual membuat harga saham-saham terdiskon cukup tinggi, terutama saham-saham unggulan. Investor pun mulai memburu saham-saham tersebut.

Setelah hampir dua pekan menjual bersih, investor asing kini mulai kembali menempatkan dananya di pasar modal dalam negeri, meski hingga siang ini nilainya belum terlalu tinggi.

Saham-saham yang paling banyak diburu adalah bank dan konsumer, terutama yang berkapitalisasi besar. Saham-saham ini sebelumnya sudah terkoreksi cukup dalam sehingga harganya jauh lebih murah daripada harga normal.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 56.734 kali pada volume 1,656 miliar lembar saham senilai Rp 1,592 triliun. Sebanyak 120 saham naik, sisanya 66 saham turun, dan 84 saham stagnan.

Menguatnya bursa saham Wall Street semalam menjadi katalis penggerak bursa-bursa saham di Asia yang hingga siang ini mayoritas menguat. Hanya bursa saham Singapura yang masih terjebak di zona merah.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 13,00 poin (0,55%) ke level 2.396,04.
  • Indeks Hang Seng naik 83,65 poin (0,46%) ke level 18.121,46.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 104,60 poin (1,26%) ke level 8.392,09.
  • Indeks Straits Times turun tipis 3,56 poin (0,13%) ke level 2.690,87.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.850 ke Rp 71.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.050 ke Rp 62.600, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 550 ke Rp 38.350, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 550 ke Rp 21.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 450 ke Rp 6.300, Sumi Indo (IKBI) turun Rp 150 ke Rp 1.200, Pioneerindo (PTSP) turun Rp 90 ke Rp 600, dan Central Omega (DKFT) turun Rp 75 ke Rp 3.400.

(ang/qom)

Menu Sesi Dua: Saham Konsumsi, CPO & Batu Bara

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG hingga penutupan sore diprediksi betah pada teritori positif. Pasar euphoria atas penguatan Wall Street. Saham sektor konsumsi, CPO, dan batu bara jadi pilihan.

Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, indeks saham domestik bakal bertahan pada teritori positif hingga penutupan sore nanti. “IHSG memiliki resistance 3.705 dan support 3.619,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (29/11).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini dipicu oleh euphoria pasar atas kenaikan indeks Dow Jones di atas 2% semalam. Apalagi, jika pembukaan bursa Eropa siang ini positif. IHSG pun akan bertahan pada teritori positif. “Tapi, jika bursa Eropa dibuka negatif, IHSG pun akan terpengaruh negatif,” ujarnya.

Tapi, lanjut Alfiansyah, sentimen market sebenarnya masih variatif. Sebab, pasar masih dibayangi oleh perkembangan yang terjadi di eskternal. Menurutnya, sebelum penutupan Dow Jones, Fitch Rating justru memberikan outlook negatif pada peringkat kredit AS meskipun ratingnya masih dipertahankan di level ‘AAA’.

Kondisi ini, lanjutnya, dikhawatirkan akan berpengaruh negatif pada pergerakan bursa global. Di sisi lain, sentiment dari Eropa juga masih menimbulkan ketidakpastian. Pasar menantikan, hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa pada Jumat, 9 Desember 2011.

Menurut Alfian, sentimen yang muncul sebelum KTT tersebut akan memicu ketidakpastian pasar. “KTT juga akan dihadiri oleh petinggi dari Amerika yang akan membahas penyelesaian krisis di Eropa,” ujarnya.

Pada saat yang sama, lanjutnya, Komisi Uni Eropa sudah mengajukan proposal kembali untuk lelang obligasi yang akan berpengaruh pada laju bursa global termasuk IHSG. Tujuan leleng tersebut adalah untuk memenuhi setoran kapasitas dana The European Financial Stability Facility (EFSF).

Sementara itu, Alfiansyah menambahkan, dari internal, kondisi makro ekonomi Indonesia cukup positif. Menurutnya, pasar akan mengantisipasi inflasi November ini. “Jika terkendali, BI rate diperkirakan bakal dipertahankan di level 6%. Jadi, dari internal tidak ada masalah bagi IHSG. Indeks hanya dibayangi oleh sentimen negatif yang bakal terjadi dari ekstrnal,” imbuhnya.

Di atas semua itu, ia merekomendasikan positif saham-saham consumer goods seiring ekspektasi naiknya demand pada Natal dan Tahun Baru. Saham-saham pilihannya adalah PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan PT Salim Ivomas Pratama (SIMP).

Lalu, sektor perkebunan Crude Palm Oil (CPO) yang harganya cenderung naik jelang akhir tahun dan faktor iklim. Saham pilihannya PT London Sumatera Plantation (LSIP), PT Astra Agro Lestari (AALI), PT Sampoerna Agro (SGRO), dan PT BW Plantation (BWPT) yang pertumbuhannya cukup positif signifikan dari bottom lainnya.

Di sektor energy primer batu bara direkomendasikan PT Adaro Energy (ADRO) yang tumbuh di atas rata-rata industrinya. “Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut untuk jangka panjang dan trading buy untuk jangka pendek,” imbuhnya.

Optimisme Zona Euro Dorong Penguatan Saham Asia

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pasar saham Asia menguat pada perdagangan Selasa (29/11) pagi, mengikuti penguatan Wall Street dan kenaikan harga logam serta optimisme bahwa pemimpin Eropa sedang menyiapkan rencana untuk mengatasi krisis utang wilayahnya.

Reuters melaporkan FTSE CNBC Asia 100 indeks, yang mengukur pasar di seluruh Asia, diperdagangkan datar. Nikkei average Jepang meningkat setelah adanya harapan untuk langkah-langkah yang lebih drastis dalam menghadapi krisis utang zona euro dan penguatan saham AS disebabkan liburan musim belanja yang mendorong saham global. Benchmark Nikkei meningkat 1 persen menjadi 8.367,60, bergerak menjauh darilevel terendahnya dalam 2,5 tahun di sekitar 8.135 yang terpukul minggu lalu. Indeks Topix juga naik 0,7 persen menjadi 720,41.

Perdagangan rumah Marubeni naik 2,1 persen, tertinggi dalam intraday dua minggu, setelah Harian Bisnis Nikkei mengatakan perusahaan akan mungkin meningkatkan sahamnya di Aluminerie Alouette, smelter aluminium terbesar Amerika Utara menjadi 13,33 persen dari 6,67 persen saat ini.

Saham Seoul dibuka lebih tinggi mengikuti Wall Street yang menguat didorong penjualan besar pada musim liburan, mendorong saham teknologi melambung tinggi. Saham Samsung Electronics naik 1,5 persen dan LG Electronics menguat 2,3 persen. Indeks harga saham gabungan Korea (KOSPI) naik 0,9 persen ke 1.830,85.

Saham Australia naik 0,5 persen dalam perdagangan awal, setelah harga logam naik dan optimisme yan tumbuh di kalangan pemimpin Eropa yang menyiapkan rencana untuk mengatasi krisis utang wilayah. Saham di Rio Tinto naik 0,8 persen setelah Cameco mundur untuk menawar Hathor, membuka jalan untuk Rio Tinto untuk menaqwar sebesar C$ 654 juta.

Benchmark S&P/ASX200 indeks naik 19 poin ke 4.077,1. Indeks naik 1,9 persen untuk mendaki kembali di atas 4.000 pada hari Senin. Benchmark Selandia baru NZX 50 Indeks indeks naik 1,1% ke 3.252,9.

Saham Tambang Oke-oke Saja

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur menghambat transportasi jalur air Sungai Mahakam, salah satunya pengangkutan batubara. Lalu bagaimana dampaknya terhadap saham sektor pertambangan.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, peristiwa runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara belum akan berdampak signifikan terhadap fundamental emiten sektor tambang serta sahamnya.

"Kita lihat dalam satu minggu ini. Saya rasa merapikan dengan mengangkat sisa-sisa jembatan yang runtuh hanya memakan waktu sebentar. Beda dengan membangun jembatannya kembali," tuturnya kepada INILAH.COM di Jakarta, Senin (28/11) petang.

Terlebih lagi, lanjutnya, tambang merupakan pemasukan utama bagi pemerintah daerah. Sehingga ia yakin jalur sungai akan segera dibuka kembali. "Tapi saya rasa belum akan berdampak pada kinerja kuartal empat ini, apalagi sebentar lagi kan tutup tahun 2011," ujarnya.

"Lain lagi kalau ternyata merapikan jalur sungainya menghabiskan waktu lebih dari sebulan. Itu akan terlihat di laporan keuangannya. Kalau sampai sebulan lebih akan pengaruh," paparnya.

Dengan demikian, saham-saham sektor tambang masih layak untuk dikoleksi dengan rekomendasi buy karena masih memiliki prospek yang menarik. "Seperti saham HRUM yang sedang turun cukup dalam, itu bisa dibeli mumpung murah," tandasnya.

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengakui, dengan runtuhnya jembatan tersebut, pengangkutan batubara dari area tambang ke terminal bakal terganggu. Sedangkan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyatakan, kinerja perseroan sama sekali tidak akan terganggu dengan peristiwa tersebut.

Pada perdagangan awal pekan kemarin, sektor pertambangan turun 0,03% ke 2.487,96. Saham ITMG turun Rp900 ke Rp37.800 dan saham HRUM turun Rp400 ke Rp6.950.

Ekspektasi penyelesaian utang Eropa menyebabkan bursa Asia menanjak

Ekspektasi penyelesaian utang Eropa menyebabkan bursa Asia menanjak
TOKYO. Pergerakan bursa Asia pagi ini tampak semangat. Pada pukul 09.35 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% menjadi 111,35. Sekitar enam dari sepuluh sektor yang ditransaksikan menghijau. Sedangkan dari tiga saham yang naik, hanya ada satu saham yang turun.

Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,9%. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 naik 0,1% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8%.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Nintendo Co naik 2,1%, Hyundai Motor Co naik 0,7%, Daido Steel Co naik 6,3%.

Lonjakan bursa Asia pagi ini seiring optimisme investor bahwa pimpinan Eropa sudah kian mendekati penyelesaian krisis utangnya.

"Ada pengharapan bahwa tambahan bantuan bagi krisis utang Eropa akan diputuskan pada pertemuan Eropa bulan depan. Ekspektasi ini tidak akan bertahan lama dan pasar akan kembali gugup mendengar kabar dari Eropa," papar Fumiyuki Nakanishi, strategist SMBC Friend Securities Co.

Kenaikan pada pasar saham hari ini diprediksi terbatas setelah AS kehilangan outlook stabil untuk peringkat utang negaranya. Fitch Ratings menurunkan outlooknya menjadi negatif mengituti kegagalan kongres dalam menyetujui defisit anggaran AS.

Wall Street Lanjutkan Penguatan

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street menguat pada perdagangan Senin (28/11). Hal itu dipengaruhi sentimen positif dari para pemimpin Eropa untuk menyelesaikan krisis utang sebagai sebuah kesempatan menutup posisi short.

Upaya terbaru untuk menyelesaikan krisis zona Euro mengalami perbaikan. Penyelesaian tersebut mendorong Franco-Jerman untuk mengontrol lebih ketat anggota zona Euro. Jerman dan Perancis mendorong untuk memperoleh kekuasaan untuk menolak anggaran di zona Eropa yang melanggar aturan Uni Eropa menjelang KTT Uni Eropa pada 9 Desember.

Sebuah laporan koran, Italia menyarankan IMF menyiapkan rencana penyelamatan bagi Italia tapi IMF membantah laporan itu.

Volume perdagangan saham sebesar 6,8 miliar saham di bursa saham Amerika Serikat di bawah rata-rata harian dari 8 miliar saham.

Sentimen lain mempengaruhi bursa saham, setelah bursa saham tutup, Fitch Ratings merevisi prospek menjadi negatif pada rating kredit AAA Amerika Serikat setelah sebuah komite kongres khusus gagal menyepakati setidaknya US$1,2 triliun pada pemotongan anggaran.

Sektor saham yang menguat sejak musim belanja liburan Amerika Serikat yaitu sektor ritel. Saham Macy naik 4,7% menjadi US$30,84. Demikian seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Indeks Dow Jones naik 291.23 poin atau 2,59% ke level 11.523,01. Indeks S&P naik 33,88 poin atau 2,92% pada level 1.192,55. Indeks Nasdaq naik 85,83 poin atau 3,52% ke level 2.527,34.

Selama sesi reguler, semua 10 sektor di S&P mengalami kenaikan, tetapi sektor saham energi dan consumer discreationary di antara sektor-sektor dengan keuntungan terbesar. Indeks energi S&P naik 3,6%, sedangkan indeks consumer S&P naik 3%, dan indeks sektor keuangan S&P naik 3%.

Belanja konsumen melemah menjadi kekhawatiran bagi investor, dan masa liburan mungkin menjadi konfirmasi apakah sudah ada perbaikan di daerah tersebut. Sebuah laporan pada kepercayaan konsumer pada November diharapkan meningkat.

Indeks ritel S&P naik 3,1% termasuk Best Buy Co Inc naik 3,4% menjadi US$26,49. [hid]

Risiko Eropa Naik, Rupiah Bisa Terseret ke 9.290

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Selasa (29/11) diprediksi melemah. Data-data fundamental menunjukkan naiknya risiko di Eropa.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, sentimen masih masih serba tidak pasti sehingga jadi tekanan negatif bagi rupiah. Salah satunya, semalam pasar mendapatkan data outlook ekonomi yang dirilis Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD/Organisation for Economic Co-operation and Development).

Sebelumnya, kata Christian, pasar sudah memperkirakan, rilis tersebut masih mengindikasikan perlambatan ekonomi global. "Karena itu, rupiah cenderung melemah menguji rekornya kemarin di level 9.225 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Ia memperkirakan, jika tembus di atas level tersebut, rupiah berpotensi melemah lebih lanjut dan menguji resistance kunci 9.290. Sementara level bawahnya masih terbatas pada level support kuat 9.050. "Selama rupiah masih di atas 9.050, tren pergerakan rupiah masih cenderung melemah," tandas Christian.

Di sisi lain, lanjutnya, pasar juga menantikan The Economic and Finansial Affairs Council (Ecofin) Meeting pada Selasa (29/11). Karena itu, market cenderung bergerak volatile di mana setiap ada penguatan rupiah akan diantisipasi pasar dengan aksi jual. "Sebab, untuk kesekian kalinya, krisis utang Eropa masih mendukung negatifnya sentimen market pekan ini," timpalnya.

Apalagi, berbagai data fundamental ekonomi yang bakal dirilis diperkirakan masih negatif. Di antaranya, rilis outlook ekonomi global dari OECD dan hasil pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa (Ecofin) Meeting hari ini. "Jika data yang dirilis tidak sesuai harapan, respon market akan negatif," tandasnya.

Pada saat yang sama, lanjut Christian, pada pekan ini juga akan dilelang obligasi Belgia, Italia, Spanyol, dan Perancis yang risikonya semakin meningkat jika hasilnya, terutama Italia gagal mendapatkan demand. "Ini jadi indikasi ketidakmampuan dari negara-negara tersebut untuk mendapatkan akses pendanaan dari pasar," ungkapnya.

Pada akhirnya, kata dia, Italia akan kembali meminta bailout. Untuk tenor 6 bulan, Italia sudah melelangnya dan hasilnya tidak memuaskan hingga yield-nya naik ke level 6,5%. "Pekan ini tinggal tenor lainnya 5 atau 10 tahun. Jika Italia tidak mendapatkan permintaan, risikonya semakin tinggi sehingga menjadi titik krusial bagi Italia meminta bailout," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, pada kontrak harga emas di London, Senin (28/11) ditutup melemah 105 poin (1,15%) ke level 9.158/9.168 per dolar AS.

Prediksi cadangan suplai naik, harga kontrak minyak melorot

Prediksi cadangan suplai naik, harga kontrak minyak melorot
MELBOURNE. Harga kontrak minyak dunia melorot dari level tertingginya di New York. Pagi tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran Januari turun sebesar 54 sen menjadi US$ 97,67 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 10.20 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 97,76 per barel. Kemarin, harga kontrak minyak naik 1,5% menjadi US$ 98,21 per barel. Ini merupakan level tertinggi sejak 17 November lalu. Jika dilihat, harga kontrak minyak sudah naik 14% dalam setahun terakhir.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Januari naik 2,4% menjadi US$ 109 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Penurunan harga minyak terjadi setelah investor bertaruh permintaan minyak akan mencatatkan penurunan seiring upaya Eropa dalam mengatasi krisis utangnya.

Hasil survei Bloomberg menunjukkan, Departemen Energy AS akan merilis data bahwa suplai minyak akan menanjak untuk kali pertama dalam empat minggu terakhir.

Rupiah terus melemah

Rupiah terus melemah
JAKARTA. Tekanan terhadap nilai tukar rupiah semakin kuat. Dalam perdagangan kemarin, rupiah kembali terjerembap ke rekor terendahnya sejak Juni 2010. Di pasar spot, rupiah sempat anjlok hingga Rp 9.228 per dollar Amerika Serikat (AS).

Mochammad Doddy Arifianto, pengamat valuta asing, menuturkan pelemahan ini terjadi lantaran pasar merespons bantahan International Monetary Fund (IMF) mengenai rencana pemberian dana talangan senilai € 600 miliar ke Italia. Hal itu membuat pelaku pasar kembali memburu dollar AS.

Selain itu, pelaku pasar juga beramai-ramai melepas rupiah lantaran beredar kabar Bank Indonesia (BI) tidak lagi menjaga rupiah dan akan membiarkan pelemahan mata uang merah putih ini.

Pelemahan rupiah juga menyeret turun harga Surat Utang Negara selama 10 hari berturut-turut. Dalam perdagangan kemarin, indeks harga SUN mencapai 105,31.

Untungnya, rupiah kembali menguat menjelang penutupan perdagangan. "Menjelang penutupan BI melakukan intervensi," papar Doddy di Jakarta, Senin (28/11).

Alhasil, rupiah tertahan di posisi Rp 9.118 per dollar AS. Ini merupakan nilai tukar rupiah terendah sejak 26 September. Nilai kurs saat itu Rp 9.125 per dolar AS.

BI sendiri menyangkal tidak lagi mengontrol nilai tukar rupiah di pasar. Bank sentral ini menegaskan pihaknya terus mengontrol agar nilai tukar rupiah tidak bergerak jauh dibandingkan mata uang Asia lainnya. "Kami terus menjaga fluktuasi dan arah nilai tukar ke mana dan bagaimana," kata Ardhayadi Mitroatmojo, Deputi Gubernur BI.

Meski BI terus menjaga nilai tukar rupiah, analis menilai rupiah akan tetap menghadapi tekanan besar hingga akhir tahun. Pengamat ekonomi David Sumual memperkirakan di akhir tahun nanti nilai tukar rupiah bisa mencapai Rp 9.300 per dollar AS.

Sekadar informasi, saat ini nilai tukar rupiah sudah lebih rendah 1,78% dibandingkan posisi per akhir 2010 lalu.

Meski begitu, analis masih melihat potensi rupiah kembali menguat di 2012 nanti. Morgan Stanley dalam risetnya yang diterbitkan kemarin menyebutkan krisis di Eropa memang masih akan menekan mata uang di kawasan Asia, kecuali yen Jepang. Namun perusahaan keuangan global itu memperkirakan nilai tukar rupiah bisa kembali menanjak hingga Rp 8.850 per dollar AS di akhir tahun depan.

David pun menganalisis peluang penguatan rupiah masih terbuka. Apalagi, di 2012 nanti peringkat utang Indonesia akan masuk kategori investment grade. "Jadi peluang untuk sampai Rp 8.850 itu masih ada," ujarnya.

IHSG Koreksi Terbatas, Beli Saham Unggulan

INILAH.COM, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (29/11) diprediksikan mengalami koreksi terbatas. Speculative buy pada beberapa saham unggulan.

Analis dari Dongsuh Securities, Ryan Aryadi memprediksikan, tak ada sentimen positif dari Eropa. Resiko global juga meningkat, yang terlihat dari naiknya imbal hasil obligasi pemerintah Eropa.

Bahkan, lelang obligasi dari pemerintah Jerman sekalipun tak maksimal serap likuiditas. “Hal ini menyebabkan tren berubah dan menjadi koreksi berlanjut,” ujarnya, saat dihubungi INILAH.COM.

Ryan memperkirakan, deleveraging masih berlanjut. Demikian pula penjualan aset-aset beresiko akan berpindah ke safe haven assets. Namun, ia berpendapat valuasi saham Tanah Air tidak terlalu mahal.

“Sebab, pertumbuhan masih ada. Peringkat investment grade juga bisa terealisasi tahun depan,” lanjutnya. Selain rasio price earning (PE) atau pertumbuhan (growth ratio) masih bisa rendah dengan pertumbuhan domestik bruto (PDB) Indonesia yang 55%-nya disumbangkan oleh konsumsi.

Koreksi IHSG, lanjut Ryan, seharusnya bisa lebih dalam lagi agar penyesuaian valuasi bisa berjalan lebih cepat. Namun belakangan ini, koreksi sehat di pasar diintervensi oleh kenaikan indeks yang tidak dikendalikan oleh saham-saham berkapitalisasi besar.

Namun, oleh saham yang free float-nya kecil seperti Gudang Garam (GGRM) dan HM Sampoerna (HMSP). Juga saham Bayan Resources (BYAN) yang menembus kapitalisasi pasar Adaro Energy (ADRO). “Kenaikan ini tidak wajar dan jelas mengganggu penyesuaian valuasi saham,” kata Ryan.

Dalam kondisi ini, ia merekomendasikan investor tetap berada dalam koridor trading dua hari pada saham-saham unggulan seperti Bank Mandiri (BMRI) yang sudah hampir turun 10% dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Juga saham properti Alam Sutera Realty (ASRI). “Speculative buy pada saham-saham tersebut,” pungkasnya.

Inilah Saham Pilihan Selasa (29/11)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Selasa (29/11) diprediksi masih akan positif seiring regional dengan ekspektasi solusi krisis utang Eropa.

Demikian mengutip hasil riset analis saham senior, HD Capital, Yuganur Wijanarko, kemarin. "Masih rekomen akumulasi karena regional sangat positif menyambut usaha Eropa mencobha menyelesaikan krisis utangnya," katanya.

IHSG kemarin ditutup menguat 9,8 poin atau 0,2% menjadi 3.647,05. Volume perdagangan 2,6 miliar saham senilai Rp3,9 triliun. Posisi investor asing mengalami net foreign sell Rp556,3 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,7 triliun dan pembelian asing Rp1,1 triliun.

IHSG sempat terkoreksi akibat imbas sektor batubara yang terkena efek dari runtuhnya jembatan di Kalimantan Kutai Kertanegara. Kondisi ini menggangu produksi dan koreksi di perbankan (BMRI-BBRI) akibat melemahnya rupiah. Dampaknya menurunkan aset obligasi negara yang dipakai sebagai basis lending.

IHSG pada hari ini akan begerak di level support 3.625-3.580-3,450 dan level resistance 3,725-3,875.

Saham pilihan seperti KLBF yang disarankan beli dengan target harga di 3.700 dari penutupan kemarin di 3.500. Strategi masuk pertama di 3.450 dan kedua di 3.375 dengan cut loss di 3.300. Untuk saham ASII disarankan beli dengan target harga di 71.350 dari penutupan kemarin di 69.150. Strategi masuk pertama di 68.700 dan kedua di 68.000 dengan cut loss di 67.500.

Sementara saham BBRI disarankan beli dengan target harga di 6.650 dari penutupan kemarin di 6.400. Strategi masuk pertama di 6.350 dan kedua di 6.250 dengan cut loss di 6.150. Sedangkan saham ADRO disarankan beli dengan target harga di 2.000 dari penutupan kemarin di 1.900. Strategi masuk pertama di 1.900 dan kedua di 1.870 dengan cut loss di 1.820.

IHSG Siap Kembali ke Jalur Hijau

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat tipis 9 poin setelah terkapar di teritori negatif hampir sepanjang perdagangan. Secara teknikal, posisi indeks memang sudah jenuh jual sehingga memicu aksi beli selektif.

Pada perdagangan, Senin (28/11/2011), IHSG naik tipis 9,857 poin (0,27%) ke level 3.647,049. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 1,716 poin (0,26%) ke level 643,145.

Menguatnya bursa-bursa utama diharapkan bisa menjadi sentimen positif yang akan mengembalikan IHSG ke teritori positif. Pada perdagangan Selasa (29/11/2011), IHSG diprediksi bergerak menguat kembali.

Bursa Wall Street kemarin mengakhiri masa pelemahan yang sudah berlangsung selama 7 hari berturut-turut. Indeks saham melonjak tajam didorong rekor penjualan selama libur Thanksgiving.

Pada perdagangan Senin (28/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 291,36 poin (2,59%) ke level 11.523,01. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 33,88 poin (2,92%) ke level 1.192,55 dan Nasdaq menguat 85,83 poin (3,52%) ke level 2.527,34.

Bursa-bursa regional langsung ikut menguat. Berikut posisi bursa regional pada Selasa pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 menguat 85,60 poin (1,03%) ke level 8.373,09.
  • Indeks KOSPI naik 16,67 poin (0,92%) ke level 1.831,95.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan Senin (28/11) IHSG tutup diatas Supportnya di 3622 dengan candlestick membentuk pola Spinning Top. Sementara dari pergerakan indikator, IHSG telah berada di area oversoldnya, indikator stochastic berada di area oversold dan RSI bergerak downtrend memasuki area oversold. Pada perdagangan Selasa (29/11), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3580-3679.

(qom/qom)

Dow Jones Tembus 11.400, Tutup Mata Beli Saham

INILAH.COM, Jakarta –Jika indeks Dow Jones tembus resistance 11.400 jadi sinyal positif bagi IHSG. Jika tembus 3.675, indeks berpeluang ke 3.900 akhir 2011 dan tutup mata untuk beli saham apa saja.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, sekarang, pasar tinggal berpatokan, apakah semalam indeks Dow Jones tembus resistance 11.400 atau tidak. Jika tembus, pertanda AS memberikan sinyal positif dan IHSG pun sudah waktunya naik dan tutup mata untuk beli saham apa saja.

Menurutnya, support IHSG di level 3.600 dan resistance 3.675. Jika indeks bisa tutup di atas resistance itu, tren turun jangka pendek sudah selesai. Artinya, IHSG akhir tahun bisa tutup di atas 3.900. Jika ternyata tutup di level 4.000, itu merupakan bonus. “Saham apapun juga, selama koreksinya sudah signifikan antara 5-15% dalam dua pekan terakhir, wajib dibeli. Sebab, dipastikan rebound,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Senin (28/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup mendarat pada teritori positif 9,86 poin (0,27%) ke level 3.647,049. Harga intraday tertingginya mencapai 3.676,404 dan terendah 3.618,969. Demikian pula dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 1,72 (0,27%) ke level 643,145. Berikuta ini wawancara lengkapnya:

IHSG berhasil mendarat pada teritori positif pada perdagangan kemarin. Bagaimana arah berikutnya?
Kemarin pagi, Dow Jones Futures menguat gara-gara rumor Italia akan dibantu oleh International Monetary Fund (IMF). Tapi, IMF sudah membantahnya. Masalahnya, market kemarin tidak mau turun dan bursa Eropa pun masih naik. Sekarang, pasar tinggal berpatokan, apakah semalam indeks Dow Jones tembus resistance 11.400 atau tidak. Jika tembus, pertanda AS memberikan sinyal positif dan IHSG pun sudah waktunya naik.

Bagaimana dengan net sell asing kemarin yang mencapai setengah triliun?
Net sell investor asing hingga kemarin sore sangat besar, mencapai Rp556,3miliar. Kondisi ini membuat investor susah menentukan posisi. Karena itu, hingga kemarin sore, dibilang sinyal negatif tidak bisa, positif juga tidak bisa.

Mengapa penguatan kemarin tidak bisa dikatakan sinyal positif?
Sebab, sinyal negatif masih datang dari saham-saham di sektor pertambangan batu bara dan perbankan seperti PT Bank Mandiri (BMRI), PT Indo Tambang Raya (ITMG) dan PT United Tractor (UNTR). Semuanya, belum memberikan sinyal bullish. Misalnya, saham BMRI yang kemarin ditutup di bawah Rp6.500 (Rp6.400) sebagai pertanda atau sinyal bearish. Artinya, pasar masih bisa mendapatkan harga saham ini di level Rp6.000.

Saham-saham batu bara bagaimana?
Di sisi lain, sektor pertambangan dan perbankan juga masih diselimuti berita negatif. Pertambangan, dipengaruhi oleh terhentinya pengangkutan batubara jalur air dari area tambang ke terminal batu bara. Kondisi itu dipicu oleh runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara. Ini masih dinanti pasar seberapa besar pengaruhnya.

Jika ternyata parah, tidak ada pilihan lain, saham-saham sektor baru bara masih bisa turun lebih jauh. Sebab, denda keterlambatan muat, bisa mencapai US$100.000 per hari. Sebaliknya, jika tidak parah, akan ada tenaga untuk rebound.

Saham-saham sektor bank?
Saham-saham perbankan masih mendapat sentiment negatif dari Bank Indonesia yang memaksa perbankan untuk menurunkan margin. Jadi, sejauh ini arah market masih tak pasti dan tergantung pada bagaimana sinyal dari AS. Jika positif, di mana Dow Jones tembus resistance 11.400, tutup mata beli saham apa saja.

Support dan resistance IHSG sendiri?
Support IHSG di level 3.600 dan resistance 3.675. Jika indeks bisa tutup di atas resistance 3.675, tren turun jangka pendek sudah selesai. Artinya, IHSG akhir tahun bisa tutup di atas 3.900. Jika ternyata tutup di level 4.000, itu merupakan bonus.

Tapi, angka itu tergantung pada apakah indeks bisa mengakhiri resistance 3.675 atau tidak. Selama tidak ada penembusan resistance tersebut, ada potensi pelemahan ke level support 3.525. Jika begitu, investor lebih baik cari aman. Wait and see saja. Jika indeks masih dalam tren bearish jangka pendek, kalau mau mengambil posisi pilih saham berfundamental positif, sehingga saat IHSG rebound, saham-saham tersebut juga lebih cepat naik.

Tapi, jika market dalam tren turun, saham-saham yang dipegang bakal benar-benar nyangkut. Sebab, IHSG masih punya potensi turun ke level 3.300-an. Selama indeks masih di atas support 3.525, arah IHSG masih naik untuk jangka menengah. Jadi, tren jangka pendek IHSG adalah turun. Tapi, tren jangka menengah-panjang masih naik selama support 3.525 tidak ditembus.

Kalau begitu, bagaimana strategi trading yang tepat?
Saya rekomendasikan strategi trading hit and run. Tapi, jika resistance 3.675 berhasil ditembus, saham apapun juga, selama koreksinya sudah signifikan antara 5-15% dalam dua pekan terakhir, wajib dibeli. Sebab, dipastikan rebound.

Bahkan, saham-saham lapis ketiga seperti PT Bukit Sentul City (BKSL), PT Energi Mega Persada (ENRG), dan PT Darma Henwa (DEWA). Begitu juga PT Bumi Resources (BUMI), PT Adaro Energy (ADRO), PT Bukit Asam (PTBA), PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA). Jika tren turun IHSG berakhir, saham apa saja beli semua, terutama saham yang sudah terkoreksi tajam 5-15% dalam dua pekan terakhir.

Wall Street membumbung terdongkrak penjualan ritel AS

Wall Street membumbung terdongkrak penjualan ritel AS
NEW YORK. Sebagian besar saham yang ditransaksikan di bursa AS mencatatkan kenaikan. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 melesat 2,9% menjadi 1.192,55. Padahal, indeks acuan AS ini anjlok 7,9% pada periode 15 November hingga 25 November. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 2,6% menjadi 11.523,01.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain: Alcoa Inc dan Caterpillar Inc yang memimpin kenaikan di 30 saham yang tergabung dalam indeks Dow Jones. Selain itu, ada pula JPMorgan Chase & Co yang naik 2,4%, AT&T Inc naik 2% dan Amazon.com naik 6,4%.

Lonjakan pada pasar saham AS terjadi setelah penjualan ritel Thanksgiving menanjak menembus rekor. Selain itu, investor juga berkeyakinan, pimpinan Eropa akan meningkatkan usahanya dalam menangani krisis utang Eropa.

"Pasar merefleksikan bahwa penjualan ritel AS hanya kolosal dan ada strategi baru yang dijalankan di Eropa. Pasar masih akan bergerak volatil," jelas Tom Mangan dari James Investment Research Inc di Ohio.

Wall Street Akhiri Masa Pelemahan, Dow Jones Melonjak 2,6%

New York - Bursa Wall Street mengakhiri masa pelemahan yang sudah berlangsung selama 7 hari berturut-turut. Indeks saham melonjak tajam didorong rekor penjualan selama libur Thanksgiving.

Saham-saham peritel mencatat penguatan tertinggi, berkat rekor penjualan selama libur Thanksgiving, termasuk saham peritel besar Macy's yang melonjak hingga 4,7% menjadi US$ 30,84.

Pada perdagangan Senin (28/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 291,36 poin (2,59%) ke level 11.523,01. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 33,88 poin (2,92%) ke level 1.192,55 dan Nasdaq menguat 85,83 poin (3,52%) ke level 2.527,34.

Namun lonjakan indeks saham terjadi dalam volume perdagangan yang sangat tipis, hanya 6,8 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 8 miliar lembar saham. Hal itu menandakan investor masih skeptis, terutama berkaitan dengan penyelesaian krisis Eropa yang belum ada kejelasan.

Dari krisis Eropa, ada kabar baik yakni adanya upaya yang melibatkan Prancis dan Jerman untuk kontrol anggaran yang lebih ketat pada negara-negara anggota zona Eropa.

Analis mengatakan, langkah tersebut mungkin tidak diikuti oleh aksi beli lanjutan tanpa rencana nyata guna membantu mengatasi krisis Eropa.

"Sayangnya, reli-reli ini sifatnya jangka pendek hingga dolar atau euro yang sesungguhnya diinjeksikan ke sistem finansial," ujar Chad Morganlander, manajer portofolio Stifel, Nicolaus & Co seperti dikutip dari Reuters, Selasa (29/11/2011).

Namun indeks berjangka menunjukkan pergerakan yang tipis setelah Fitch mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan penurunan peringkat AS jika tak segera menyelesaikan masalah defisit anggarannya. Peringatan Fitch keluar setelah penutupan perdagangan.

"Saya tidak berpikir kita akan melihat reaksi pasar yang lebih. Ini konfirmasi umum terhadap apa yang telah dibangun di pasar," ujar Fred Dickson, kepala analis Davidson Cos.

Selama sesi regular, seluruh 10 sektor S&P naik tajam, namun sektor energo dan konsumer mencatat kenaikan terbesar. Indeks energi S&P tercatat melonjak 3,6%, indeks konsumer S&P naik hingga 3% dan indeks finansial S&P naik 3%.

(qom/qom)