Rabu, 07 Desember 2011

IHSG Masih Dihantui Sinyal Palsu

INILAH.COM, Jakarta – IHSG ditutup menguat. Sayangnya, indeks belum kokoh di atas resistance pertama 3.780. Padahal, Hang Seng dan Strait Times tembus resistance kedua. Jadi sinyal palsu?

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, setelah kemarin indeks Hang Seng membuat signal bearish dan ternyata salah, hari ini indeks justru memberikan signal bullish. Tidak tanggung-tanggung, bukan hanya resistancepertama di 19.038 yang ditembus, Hang Seng bahkan ditutup diatas resistancekedua 19.188.

Begitu juga dengan yang terjadi pada indeks Strait TimesSingapura.Pada saat yang sama, Dow Jones Futueres juga naik diatas 100 poin.“Pertanyaan kita sore hari ini adalah: akankah ini kembali menjadi signal palsu?” kata Satrio mempertanyakan.

Sementara itu, Satrio menilai, posisi IHSG masih belum juga kuat diatas resisten pertama 3.780yang menunjukkan bahwa marketragu-ragu.Pemodal asing juga tercatat hanya net buy tipis di pasar reguler. “Asing sepertinya masih trauma dengan langkah-langkah kurang tepatyang belakangan terlalu sering dilakukan oleh Bank Indonesiasehingga mereka juga memilih untuk wait and see,” timpal Satrio.

Di atas semua itu, Satrio mengakui dirinya dalam posisi full power lagi. Dia melakukan buy back posisi yang kemarin pagi sempatdilepasnya. “Lumayan juga sih, saya masih bisa dapat harga di bawah harga yang saya jual kemarin. Saya cuman enggak mau ketinggalan kalau market ternyata benar-benar sudah break out menembus resistance,” imbuhnya.

Seluruh sektor menghijau, IHSG mendarat di level 3.793

JAKARTA. Laju penguatan rupiah berlanjut di sesi kedua. Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mendarat di zona hijau setelah reli 1,08% ke level 3.793,235 pada penutupan sore ini.

Penguatan sebanyak 159 saham menyokong otot indeks. Adapun, 59 saham masih tergelincir, dan 84 saham lainnya tidak beranjak dari level penutupan kemarin.

Seluruh sektor menghijau, di mana sektor perdagangan reli paling tajam, yaitu sebesar 2,14%. Diikuti, sektor industri dasar yang maju 1,72%, juga sektor aneka industri yang naik 1,64%.

Transaksi sepanjang hari ini terbilang ramai, yaitu melibatkan sebanyak 4,293 miliar saham, denagn nilai transaksi mencapai Rp 5,054 triliun.

Saham First Media Tbk (KBLV) yang meroket 25% ke Rp 750, bertengger di deretan teratas saham top gainers, sore ini. Disusul, saham Myoh Technology Tbk (MYOH) yang juga melejit 25% ke Rp 950. Selanjutnya, ada saham Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang maju 24,07% ke Rp 670.

Sedangkan, saham-saham yang terdepak ke deretan top losers, yaitu saham Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) yang tumbang 19,49% ke Rp 475. Kemudian, saham Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP) yang tersungkur 17,36% ke Rp 100, dan saham Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) yang tergerus 13,33% ke Rp 52.000.

Ekspektasi KTT, Bursa Eropa di Zona Hijau

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Eropa menguat pada perdagangan Rabu (7/12) dengan optimistis para pemimpin Uni Eropa akan menyetujui tindakan tegas mengatasi krisis.

Indeks FTSE naik 0,8% 5.617, indeks CAC naik 1,7% ke 3.234 dan indeks DAX naik 1,5% ke 6.119. Indeks saham bluechip naik 1%. Bursa Eropa pada akhir November telah menguat hingga 11%. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman, Angela Merkel rencananya akan mengajukan usulan untuk anggota Uni Eropa sanksi kalau melebihi target defisit. Langkah ini untuk mengontrol krisis utang yang sudah dua tahun.

"Pasar telah mencoba untuk menjaga tren positif. Tetapi ada potensi koreksi kalau mereka melihat ada langkah yang konkrit," kata Keith Bowman, analis Hargreaves Lansdown.

Pasar memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap KTT akhir pekan. Mereka berharap ada kesepakatan bersama yang dapat dilakukan secara konkrit.

Bursa saham Asia menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,9%, indeks Nikkei naik Rp1,7%, indeks Shanghai naik 0,2%, indeks Kospi naik 0,8%, indeks STI naik 0,9%, indeks KLSE turun 0,3%.

November, Ekspor China Lebih Rendah

November, Ekspor China Lebih Rendah
INILAH.COM, Beijing - Tingkat pertumbuhan ekspor China bulan November melambat dibandingkan bulan Oktober.

Pertumbuhan Ekspor bulan November akan lebih lambat daripada Oktober," kata Wakil Menteri Perdagangan China, Chong Quan dalam media briefing, Rabu (7/12). Demikian mengutip reuters.com.

China akan merilis data perdagangan bulan November pada Sabtu (10/12) mendatang. Ekonom memperkirakan pertumbuhan ekspor tersebut berada di level terendah dalam 2 tahun terakhir. Hal ini berbanding terbalik saat perayaan dan liburan tahun baru Imlek pada bulan Februari.

Pertumbuhan ekspor bulan Oktober mencapai 15,9%. Angka ini merupakan pertumbuhan paling lambat dalam delapan bulan dan paling lambat sejak November 2009.

Bagi China, sektor ekspor merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara tirai bamu ini. Ekonom memperkirakan kondisi ini sebagai dampak dari krisis utang Eropa dan belanja konsumen di AS yang mengalami pelemahan.

Direktur Departemen Perdagangan China, Shouwen Wang mengatakan ekspor China akan menghadapi masa sulit pada tahun 2012. Hal ini karena menurunnya pesanan dari luar negeri dan meningkatnya biaya produksi.

"Tahun depan, tidak akan ada perbaikan fundamental di Eropa dan AS. Jadi situasi perdagangan luar negeri akan semakin sulit," kata Wang.

Negara-negara Ini Sukses 'Menyulap' 1000 Menjadi 1

Jakarta - Indonesia akan segera menerapkan redenominasi rupiah dengan menghilangkan 3 angka nol di mata uangnya. Sejumlah negara terhitung pernah sukses melakukan redenominasi mata uangnya, baik dengan menghilangkan angka nol, maupun menambahkannya.

Salah satu negara yang sukses melakukan redenominasi mata uangnya adalah Turki. Turki tercatat pernah sukses melakukan redenominasi dengan menghilangkan 6 angka nol pada mata uangnya. Jadi redenominasi yang dilakukan Turki adalah mengubah 1.000.000 lira menjadi 1 lira pada tahun 2005.

Namun redenominasi yang dilakukan Turki ini berbeda dengan yang akan dilakukan Indonesia. Seperti dikutip dari situs bank sentral Turki, Kamis (5/8/2010), kebijakan redenominasi ini dilakukan untuk menekan laju inflasi Turki yang sangat tinggi sejak tahun 1970-an. Inflasi yang tinggi ini menyebabkan nilai ekonomi di negara belahan Eropa tersebut mencapai hitungan triliun, bahkan kuadriliun.

Indonesia memang pernah mengalami hiperinflasi, namun tidak pernah melakukan redenominasi. Yang terjadi hanyalah nilai rupiah yang merosot tajam. Menurut studi dari Departemen Ilmu Politik Universitas North Carolina, Indonesia pernah hiperinflasi tinggi yakni pada tahun 1962 (131%), 1963 (146%), 1964 (109%), 1965 (307%), 1966 (1136%), 1967 (106%), dan 1968 (129%).

Banyak negara yang mengalami hiperinflasi dan akhirnya melakukan redenominasi. Nah, untuk redenominasi yang akan dilakukan Indonesia nanti tidak dikarenakan hiperinflasi, namun semata-mata untuk menyederhanakan saja.

Berikut daftar beberapa negara yang sukses melakukan redenominasi mata uangnya, baik dengan menambah ataupun mengurangi angka nol dalam pecahan uangnya yang dikutip detikFinance dari berbagai sumber, Rabu (7/12/2011).
  1. Afghanistan: menghilangkan 3 angka nol
  2. Turki: mengurangi 6 angka nol.
  3. Zimbabwe: menghilangkan 3 angka nol
  4. Ghana: menghilangkan 4 angka nol
  5. Brasil: menghilangkan 18 angka nol, melalui 6 kali operasi pada 1967, 1970, 1986, 1989, 1993 dan 1994.
  6. Argentina: menghilangkan 13 angka nol melalui 4 kali operasi pada 1970, 1983, 1985, 1992.
  7. Israel: menghilangkan 9 angka nol melalui 4 kali operasi pada 1980 dan 1985.
  8. Bolivia: menghilangkan 9 angka nol melalui 2 kali operasi tahun 1963 dan 1987.
  9. Peru: menghilangkan 6 angka nol melalui 2 kali operasi pada thaun 1985 dan 1991.
  10. Ukraina: menghilangkan 5 angka nol dalam 1 kali operasi pada tahun 1996.
  11. Polandia: menghilangkan 4 angka nol dalam 1 kali operasi pada tahun 1995.
  12. Meksiko: menghilangkan 3 angka nol dalam 1 kali operasi pada tahun 1993.
  13. Rusia: menghilangkan 3 angka nol dalam 3 kali operasi pada tahun 1947, 1961 dan 1998.
  14. Islandia: menghilangkan 2 angka nol dalam 1 kali operasi pada tahun 1981.
Sementara sejumlah negara justru sukses melakukan redenominasi dengan menambah angka nol. Contohnya adalah:
  1. Afrika Selatan (1961)
  2. Sierra Leone (1964)
  3. Ghana (1965)
  4. Australia (1966)
  5. Bahama (1966)
  6. Selandia Baru (1967)
  7. Fiji (1969)
  8. Gambia (1971)
  9. Malawi (1971)
  10. Nigeria (1973).
(qom/dnl)

Tunggu Hasil Pertemuan Eropa, IHSG Hanya Naik Tipis

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya bisa naik tipis 6 poin akibat aksi beli selektif di saham-saham lapis dua. Investor belum terlalu agresif karena masih menunggu hasil pertemuan para petinggi Eropa.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka naik 14,907 poin (0,40%) ke level 3.767,581 disemangati rencana penambahan nilai dana talangan krisis Eropa. Penguatan bursa global dan regional juga memberi imbas positif.

Indeks menjadi sangat betah di zona hijau setelah para pemimpin Eropa berkumpul untuk mengambil kebijakan penyelesaian krisis utang setempat. Indeks sempat bertengger di posisi tertingginya 3.775,434.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (7/12/2011), IHSG naik tipis 6,982 poin (0,19%) ke level 3.759,656. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 1,026 poin (0,15%) ke level 665,454.

Aksi beli selektif dilakukan di saham-saham lapis dua yang harganya sudah murah. Hampir seluruh indeks sektoral menguat, hnaya sektor infrastruktur yang melemah tipis.

Penguatan cukup tinggi terjadi di saham-saham berbasis industri dasar dan perdagangan. Sementara saham-saham unggulan di sektor komoditas dan finansial juga ikut naik meski hanya sedikit.

Transaksi di lantai bursa melonjak tinggi karena ada transaksi pembelian saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) di pasar negosiasi senilai Rp 1,544 triliun. Pembelian ini dilakukan oleh investor asing yang difasilitasi oleh CIMB Securities (YU) dan Citigroup Securities (CG).

Jika tanpa pembelian saham AMRT tersebut, investor asing justru mencatat penjualan bersih dengan nilai tipisi hingga siang ini. Dalam tiga perdagangan terakhir, pemodal asing masih lakuakn pembelian bersih.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 59.693 kali pada volume 1,535 miliar lembar saham senilai Rp 2,692 triliun. Sebanyak 105 saham naik, sisanya 71 saham turun, dan 107 saham stagnan.

Laju penguatan bursa-bursa saham di regional sedikit tertahan siang ini, beberapa menjadi hanya naik tipis. Belum kongkritnya langkah penyelesaian Eropa membuat investor marih ragu berdagang.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 2,23 poin (0,10%) ke level 2.328,14.
  • Indeks Hang Seng menguat 175,30 poin (0,93%) ke level 19.117,53.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 95,77 poin (1,12%) ke level 8.670,93.
  • Indeks Straits Times naik 18,79 poin (0,68%) ke level 2.768,03.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Taisho (SQBI) naik Rp 9.500 ke Rp 127.500, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 350 ke Rp 63.200, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 300 ke Rp 108.800, dan Astra Internasional (ASII) naik Rp 250 ke Rp 71.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Bukit Asam (PTBA) turun Rp 200 ke Rp 17.000, Indosat (ISAT) turun Rp 150 ke Rp 5.500, Telkom (TLKM) turun Rp 100 ke Rp 7.250, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 100 ke Rp 25.250.

(ang/qom)

Sesi pagi, IHSG ditutup reli tipis 0,19%

JAKARTA. Laju penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan hingga perdagangan sesi pagi berakhir. Rebound IHSG ini seirama dengan menghijaunya bursa di kawasan Asia. Indeks pun ditutup naik 0,19% ke level 3.759,656.

Penguatan sembilan sektor berhasil menopang otot indeks. Sektor industri dasar menguat paling besar, yaitu 0,71%. Disusul, sektor perdagangan yang naik 0,44%, juga sektor aneka industri yang reli 0,30%. Sedangkan, satu-satunya sektor yang masih tertekan yaitu sektor infrastruktur yang turun 0,33%.

Sejumlah 98 saham tercatat menguat, berbanding 66 saham yang jatuh. Sedangkan, 100 saham lainnya belum beranjak dari level penutupan kemarin.

Transaksi di sesi pertama melibatkan sekitar 1,536 miliar saham, dengan nilai perdagangan mencapai Rp 2,693 triliun.

Saham Myoh Technology Tbk (MYOH) yang melejit 22,37% ke Rp 930, menempati deretan teratas saham top gainers, siang ini. Diikuti, saham First Media Tbk (KBLV) yang maju 21,67% ke Rp 730, dan saham Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang menguat 14,81% ke Rp 620.

Sementara, saham yang terseret ke posisi top losers, yaitu Mandala Multifinance Tbk (MFIN) yang tumbang 8,08% ke Rp 910. Lalu, saham Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) yang jatuh 4,84% ke Rp 59.

Lima Sektor Saham Pilihan untuk Sesi Dua

INILAH.COM, Jakarta – Indeks domestik diprediksi bertahan pada teritori positif hingga sore. Saham otomotif, perbankan, tambang, properti dan infrastruktur mendapat rekomendasi positif.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik bakal bertahan pada teritori positif hingga penutupan sore nanti. “Indeks memiliki support 3.705 dan resistance 3.820,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (7/12).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini salah satunya dipicu oleh nilai tukar rupiah yang stabil di level 9.070 per dolar AS. Pada saat yang sama, pasar juga berekspektasi positif pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa pada Kamis (8/12) hingga Jumat (9/12). “Meskipun kemarin, market dikejutkan oleh rencana down grade surat urang pada 17 negara di Uni Eropa oleh S&P,” ujarnya.

Cece menambahkan, rencana pemangkasan surat utang itu, telah membuat bursa saham Asia melemah kemarin. “Tapi, hari ini pasar sedikit optimistis pada KKT Uni Eropa yang akan mendiskusikan penyelesaian mekanisme penambahan dana penyelamatan zona euro,” paparnya.

Pada saat yang sama, lanjut Cece, pasar mendapat angin segar dari kabar bahwa International Monetary Fund (IMF) telah menggelontorkan dana bantuan ke Yunani. Salah satu sumber menyebutkan senilai US$1,9 miliar dan sumber lain menyebutkan 2,2 miliar euro. “Meskipun berita ini masih butuh konfirmasi,” ucapnya.

Tapi, jika melihat bursa Asia yang rata-rata bergerak positif di atas 1%, IHSG berpeluang menguat hingga penutupan. “Meski begitu, pasar juga harus tetap mencermati apakah bursa Eropa dibuka positif atau negatif siang ini. Jika positif, semakin memperkokoh penguatan indeks,” timpalnya.

Sementara itu, Cece menilai Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Kamis (8/12) berpengaruh netral bagi indeks. Sebab, diperkirakan bank sentral bakal menahan BI rate di level 6% meskipun inflasi November melandai. “Menurut saya pasar akan lebih fokus pada KTT Uni Eropa yang diharapkan memberikan solusi atas krisis,” imbuhnya.

Dalam situasi ini, Cece merekomendasikan positif, salah satunya, saham-saham yang terimbas suku bunga seperti grup Astra, perbankan dan properti. Rekomendasi juga untuk saham sektor pertambangan dan infrastruktur jalan tol.

Saham pilihannya pada grup Astra adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Astra Agro Lestari (AALI) dan PT United Tractor (UNTR). Begitu juga dengan perbankan yang Loan to Deposit Ratio (LDR) turun seiring penurunan tingkat suku bunga. PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan PT Bank Central Asia (BBCA).

Di sektor pertambangan, PT Indika Energy (INDY) dan PT Indo Tambang Raya (ITMG). Lalu, PT Bukit Asam (PTBA) yang berencana buy back saham pada awal 2012.

PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Surya Semesta Internusa (SSIA), PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut karena volume transaksi di market masih tipis,” imbuhnya.

Masih Berlanjut, Citigorup PHK Lagi 4.500 Karyawan

Masih Berlanjut, Citigorup PHK Lagi 4.500 Karyawan
INILAH.COM, Jakarta - Citigroup tengah memangkas 4.500 pekerja di seluruh dunia, Eksekutif Kepala Vikram Pandit mengatakan Selasa (6/12), menjadi bank besar terbaru yang memberhentikan staf.

Pandit, berbicara pada acara Financial Services Conference Goldman Sachs mengatakan bank akan mencatatkan biaya $ 400 juta pada kuartal ini untuk pesangon dan biaya lainnya yang berhubungan dengan PHK.

Reuters melaporkan pemberhentian sekitar 2 persen dari tenaga kerja Citi dari 267.000 karyawan dilakukan pada akhir kuartal ketiga 2011.

Pandit mengatakan program PHK akan selesai selama beberapa kuartal ke depan dan akan dilakukan di berbagai usaha.

Citi di seluruh dunia telah memangkaslebih dari 120.000 pekerja akibat peraturan yang telah memberlakukan aturan ketat di industri dan ekonomi yang masih lemah.

Awal tahun ini, pesaing Citi, Bank of America mengumumkan rencana untuk memangkas 30.000 pekerja dan memangkas biaya tahunan sebesar US$5 miliar akibat bagian dari program yang dikenal sebagai 'New BAC,' permainan di perusahaan simbol ticker.

Pandit mengatakan pengurangan karyawan di Citi akan melibatkan unit perdagangan eksklusif yang sedang terpuruk.

The 2010 Dodd-Frank, fitur reformasi hukum keuangan yang dikenal sebagai Aturan Volcker membatasi bank dari taruhan modal sendiri di pasar.

Pandit juga mengatakan Citi berhasil menghemat biaya sebesar US$1,4 miliar tahun ini dari program PHK yang dilakukan atau hampir 4 persen dari biaya operasional bank senlai US$37,72 miliar dalam tiga kuartal pertama.

Saham Citigroup ditutup turun 8 sen atau 0,27 persen ke US$29,75 di New York Stock Exchange.

Krisis Keuangan Buat Investor Memburu Emas

Krisis Keuangan Buat Investor Memburu Emas
INILAH.COM, Jakarta - Krisis keuangan global memberikan investor lebih banyak alasan untuk mencintai emas.

CNBC melaporkan investor AS-baik ritel dan profesional- menuangkan US$3,6 miliar dana mereka ke gold exchange-traded funds bulan lalu, empat kali lipat dibanding Oktober yang mencapai US$813 juta, menurut angka yang dikeluarkan perusahaan riset Birinyi Associates.

Itu juga dua kali lipat atau senilai US$1,7 miliar ditempatkan dalam kategori ETF terbesar kedua berdasarkan arus masuk, investment grade coorporate bond.

Investor bertaruh bahwa inflasi bisa memanas karena banyak negara menurunkan suku bunga-dasar untuk mendevaluasi mata uang mereka-dan Eropa akan mengatur untuk mencari jalan keluar dari krisis kredit.

Emas telah menjadi lebih dari sekadar lindung nilai inflasi atau tempat yang aman untuk menghindari krisis global. Sekarang asetnya telah mengungguli saham selama dekade terakhir.

SPDR Gold Trust ETF, yang telah melihat nilai pasar menggelembung sampai US$73 miliar, kini terbesar kedua ETF di belakang S & P SPDR 500, menurut data Birinyi.

Dan sementara SPDR Gold Trust sampai lebih dari 20 persen tahun ini, S & P 500 ETF sedikit berubah. Selama sepuluh tahun terakhir, SPDR emas telah melonjak 300%, sedangkan SPDR S & P 500 lagi-lagi sedikit berubah.

"Ini adalah salah satu dari beberapa aset di 2011 yang telah menunjukkan kurang dari 80 persen dikorelasikan ke aset keuangan seperti saham," kata Nicholas Colas, Ketua analis pasar ConvergEx Grup. "Jadi telah memberikan diversifikasi yang lebih baik dari kelas aset terbanyak."

Dan taruhan adalah bahwa nilainya hanya akan terus meningkat akibat perjuangan negara untuk mereflate ekonomi mereka dan menyelesaikan masalah utang mereka.

Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menurunkan suku bunga Kamis. Tapi semua mata tertuju pada pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa Jumat, di mana ekonom berharap kepada sebuah rencana besar untuk menyelamatkan utang zona euro. "Orang yang suka emas karena itu adalah keyakinan, dan mungkin memang seharusnya begitu, bahwa satu-satunya cara untuk mengatasi situasi keuangan global adalah dengan mencetak uang," kata Brian Stutland dari Stutland Equities.

Masalah ini lebih besar dari sekadar Eropa dan itulah apa yang telah investor AS lakukan dengan membanjiri. Bank-bank sentral utama semua dalam modus mengurangi bunga sekarang. Australia menurunkan suku bunga Selasa dan China menurunkan rasio cadangan yang dibebankan ke bank pada awal pekan ini. Dan minggu depan, federal reserve sendiri di dalam rapat komite terbuka kemungkinan untuk mengulangi janjinya untuk tetap memegang bunga rendah setidaknya sampai pertengahan 2013.

Moody's dan S&P Diklaim Buat Kesalahan di China

Moody's dan S&P Diklaim Buat Kesalahan di China
INILAH.COM, Jakarta - Hedge fund manager James Chanos, yang telah lama skeptis pada cerita pertumbuhan China menuangkan kemarahannya terhadap lembaga rating Moody's dan Standard and Poor`s, mengatakan pandangan positif mereka terhadap China hanya untuk mematahkan taruhan bearishnya.

Reuters melaporkan short seller terkenal ini mengatakan bingung dengan kesiapan S & P, sebuah divisi dari McGraw-Hill Companies yang akan mendowngrade utang negara-negara seperti Amerika Serikat dan sebagian besar Eropa sambil terus memberikan pandangan positif mereka ke China dan bank-banknya.

"Para lembaga rating ini benar-benar salah," kata Chanos, pendiri dan presiden hedge fund Kynikos Associates dalam acara 'Reuters 2012 Investment Outlook Summit'.

S & P sebelumnya pada Selasa menegaskan rating jangka panjang terhadap utang China di leevel 'AA-minus', hanya satu hari setelah mengancam akan menurunkan rating 15 negara di zona euro bermasalah, termasuk Jerman, negara ekonomi terbesar Eropa.

Moody`s juga memberikan rating 'Aa3' ke China dengan outlook positif.

Untuk setidaknya tahun ini, Kynikos, yang mengelola dana sebesar $ 6 miliar ini, telah shorting saham Investor Services Moody dan S & P, induk usaha McGraw-Hill.

Chanos, yang mengkhususkan diri dalam membuat uang ketika saham jatuh nilainya, mengatakan gelembung perumahan China dan sistem politik dan ekonomi yang buram membuat jasa pengawasan yang lebih besar dan sinisme dari lembaga pemeringkat.

Dia sedang menyorting perusahaan pertambangan dan perusahaan konstruksi yang mengapalkan bahan baku ke China dan juga mempertaruhkan saham beberapa bank China.

Para short seller membuat uang dengan meminjam saham dengan harapan bahwa harga akan turun, yang memungkinkan mereka untuk membeli saham pada harga yang lebih rendah dan mengantongi marjinnya.

Chanos, yang mendirikan Kynikos pada tahun 1985 dengan modal awal $ 16 juta, pemain terkenal di Wall Street setelah ramalannya terhadap penipuan akuntansi di Enron satu dekade lalu.

Sejak itu, dia melihat China sebagai target, di mana akhirnya akan crash, didorong oleh bubble real estate. "Hal ini sudah terjadi," kata Chanos, mengutip apa yang dia katakan adalah penurunan dalam penjualan apartemen baru di seluruh negeri sekitar 40 persen year on year. "Semua orang mengakui volume transaksi telah menurun drastis dan ini telah kita lihat terjadi di tempat-tempat seperti Las Vegas dan Florida sebelum terjadi crash dan transaksi berhenti."

"Kami adalah pihak terlibat dalam booming real China yang sesungguhnya," tambahnya.

Baru-baru ini, Chanos telah memfokuskan diri pada bank-bank China, yang katanya telah membuat dan terus membuat miliaran pinjaman berisiko tanpa modal yang cukup.

Namun dia memiliki pandangan yang lebih positif, bagaimanapun, pada sektor perbankan AS.

"Bank-bank Amerika tidak meminjamkan dan struktur biaya mereka masih terlalu tinggi tetapi itu bukan lonceng kematian," kata Chanos, meskipun ia masih mencatatkan kehati-hatian.

Sinyal Positif Pemimpin Eropa Dorong Saham Asia

INILAH.COM, Jakarta - Saham Australia naik 1 persen pada awal perdagangan Rabu (7/12) di tengah harapan bahwa para pemimpin Eropa setuju untuk meningkatkan dana penyelamatan keuangan kawasan ini untuk mengakhiri krisis utang.

Reuters melaporkan kurang dari 24 jam setelah Standard & Poor's menempatkan 15 negara zona euro, termasuk Jerman dan Perancis, ke pandangan kredit negatif, lembaga pemeringkat mengancam pada hari Selasa untuk memotong rating kredit dana penyelamatan keuangan daerah.

Peringatan S&P ini menambah tekanan pada KTT Uni Eropa, yang diperkirakan akan membahas peningkatan kekuatan tembakan dana bailout pada hari Kamis dan Jumat, sebagaimana laporan media mengutip pejabat senior mengatakan bahwa mungkin termasuk menjalankan dua fasilitas penyelamatan secara terpisah.

Bank Sentral Eropa akan mengadakan pertemuan kebijakan rutin pada Kamis, di mana mereka diperkirakan akan memotong suku bunga.

Indeks patokan Australia S&P / ASX 200 naik 42,7 poin menjadi 4.304,7. Saham bank-bank besar dan tambang hampir semua naik lebih dari 1,3 persen, tetapi volume tipis.

Indeks acuan Selandia Baru NZX 50 datar di 3.291,9.

Nikkei average Jepang diperkirakan akan naik tipis karena harapan investor bahwa peringatan dari Standard & Poor's akan memacu para pemimpin zona euro untuk menyetujui dana talangan untuk memperkuat daerah.

Nikkei berjangka di Chicago ditutup pada 8.590, naik 10 poin dari penutupan Osaka 8.580. Pada hari Selasa, Nikkei turun 1,4 persen menjadi 8.575,1, sementara Topix yang lebih luas juga
jatuh 1,4 persen menjadi 738,01.

Saham Seoul kemungkinan retreat. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 1 persen menjadi berakhir pada 1.902,82 pada hari Selasa.

Indosurya: IHSG masih tertahan menuju tren bullish

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertahan menuju tren bullish. Pada perdagangan Rabu (7/12), IHSG diperkirakan bergerak pada support 3.712 - 3.732, dan resistance 3.777 - 3.801.

Managing Research Indosurya Asset Management (ISAM) Reza Priyambada menyebut, secara teknikal, indeks membentuk candle negatif di mana sebelumnya membentuk doji. Posisi candle masih di sekitar middle bollinger bands dan cenderung sedikit melewati.

Sementara, MACD sedikit tertahan kenaikannya, di mana sebelumnya berusaha naik pasca terbentuknya golden cross dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal bersinggungan dengan area jenuh beli (overbought).

"IHSG terlihat rentan terkena sentimen yang ada, sehingga masih akan tertahan menuju tren bullish-nya," prediksi Reza.

Minyak maju ke level tertinggi tiga pekan di New York

Minyak maju ke level tertinggi tiga pekan di New York
NEW YORK. Harga minyak mentah maju ke level tertinggi dalam tiga pekan, di New York. Reli harga minyak terjadi seiring rebound pasar saham. Ditambah lagi dengan meningkatnya ketegangan antara negara Barat dan Iran akibat program nuklir negara di Teluk Persia itu.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman Januari ditutup reli 0,3% ke level US$ 101,28 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini level tertinggi penyelesaian sejak 16 November. Tahun ini, harga kontrak minyak sudah naik 11%.

Sementara, minyak jenis Brent untuk pengiriman Januari melaju 0,8% ke US$ 110,81 per barel di bursa ICE Futures Europe, London.

IHSG Ikut Penguatan Global

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup melemah 28 poin berbarengan dengan tertekannya mata uang rupiah. Ancaman resesi uni Eropa dan melambatnya ekonomi AS membuat investor khawatir.

Pada perdagangan, Selasa (6/12/2011), IHSG melemah 28,119 poin (0,75%) ke level 3.752,674. Sementara Indeks LQ 45 turun 5,188 poin (0,78%) ke level 664,428.

Harapan terhadap penyelesaian krisis Eropa akan memberikan lagi semangat ke lantai perdagangan. Mengikuti penguatan bursa global, IHSG pada perdagangan Rabu (7/12/2011) diprediksi akan kembali bergerak menguat.

Bursa Wall Street kemarin ditutup menguat tipis Harapan tertanganinya krisis oleh para pemimpin Eropa kembali mendorong saham-saham di bursa Wall Street ke teritori positif. Indeks Dow Jones dan S&P menguat, namun Nasdaq melemah.

Optimisme bertambah setelah Financial Times melaporkan para pemimpin Eropa akan mendiskusikan mekanisme untuk menambah dana penyelamatan dalam pertemuan mendatnag. Laporan itu mengutip pejabat senior Eropa.

Pada perdagangan Selasa (7/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 52,30 poin (0,43%) ke level 12.150,13. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 1,39 poin (0,11%) ke level 1.258,47, Nasdaq melemah 6,20 poin (0,23%) ke level 2.649,56.

Bursa regional juga langsung menguat meski perlahan. Berikut posisi bursa regional pada Rabu pagi:
  • Indeks Nikkei-225 menguat 65,49 poin (0,76%) ke level 8.640,65.
  • Indeks KOSPI menguat 8,7 poin (0,46%) ke level 1.911,52.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, IHSG bergerak terkoreksi dengan candlestick membentuk pola hanging man serta perlu diwaspadai indikator stochastic yang berpotensi membentuk deathcross di area overbought. Pada perdagangan Rabu (7/12), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3705-3811 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. CMNP dan HEXA.

Panin Sekuritas:
IHSG kemarin bergerak melemah kemarin menyusul sentimen negatif dari rencana pemangkasan peringkat 15 negara Eropa oleh S&P. Ketidakpastian penyelesaian masalah krisis hutang Eropa membuat investor juga memilih untuk keluar dari pasar finansial. Disisi lain kami melihat sebenarnya kondisi makro ekonomi nasional masih stabil dan dan cukup kuat menghadapi gejolak perekonomian. Kami proyeksikan indeks hari ini akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.720-3.780.

(qom/qom)

Redenominasi Mulai Akrab, Rp 100.000 Jadi Rp 100 K

Jakarta - Proses menghilangkan 3 angka nol dalam mata uang rupiah yang menjadi tujuan dari redenominasi sebenarnya sudah mulai terjadi di masyarakat. Di berbagai restoran atau kafe, kuotasi tiket pesawat, 3 angka nol sudah terbiasa dihilangkan untuk mempermudah.

Jika kita berkunjung ke sebuah coffee shop di mal ataupun kafe sudah banyak yang menghilangkan satuan ribu atau tiga angka nol dibelakang nilai sebuah barang atau makanan. Bahkan di seputaran Bali seperti di Legian, Kuta hingga Sanur sudah sangat lumrah hal ini terjadi.

Ekonom Drajad Wibowo meyakini menghilangkan tiga nol itu sangat bisa dan bukan merupakan hal mustahil. Secara psikologis, sebenarnya masyarakat sudah menganggap tiga angka nol hilang.

"Bahkan dalam banyak kasus restoran dan cafe, atau kuotasi tiket peswat, secara psikologis tiga nol tersebut sudah dianggap hilang. Dalam kuotasi tersebut angka ribuan ratusan dan satuannya dibuat lebih kecil dari angka puluhan ribu atau ratusan ribunya," ungkap Drajad ketika berbincang dengan detikFinance di Jakarta, Rabu (7/12/2011).

Contohnya, Rp 100.000 ditulis menjadi Rp 100 K atau Rp 25.000 menjadi Rp 25 K. "Jadi dianggap hilang, dengan kata lain, dalam sebagian masyarakat sebenarnya sudah terjadi redenominasi de facto," paparnya.

Karena itu, Drajad menyampaikan redenominasi sebenarnya bisa direalisasikan lebih cepat. Tinggal sekarang bagaimana BI mengintensifkan edukasi kepada masyarakat yang lebih luas bahwa redenominasi ini bukan sanering atau penurunan nilai mata uang.

"Selain itu perlu dibuat sistem monitoring agar selama masa transisi redenominasi, tidak ada inflasi yang tidak perlu. Maksudnya, dengan redenominasi bisa saja sebagian produsen dan pedagang mencuri-curi menaikkan harga dengan berlindung dibalik pembulatan," jelas Dradjad.

"Contohnya, harga barang awalnya Rp 1.260 dengan redenominasi, teorinya harga dibulatkan menjadi Rp 1.30. Jadi sudah ada inflasi di sini. Tapi bisa saja
pembulatannya malah menjadi Rp 1.50. Akibatnya terjadi inflasi yang tidak perlu, nah Kemkeu dan BI perlu menyiapkan langkah antisipasi untuk menekan inflasi yang tidak perlu ini," imbuhnya.

Proses redenominasi alias penyederhanaan nilai mata uang rupiah dengan menghilangkan beberapa angka nol segera masuk dalam pembahasan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Bank sentral telah mengungkapkan bahwa proses redenominasi yang akan dilakukan teknisnya akan menghilangkan tiga angka nol dalam rupiah. Misalkan saja Rp. 1000 akan menjadi Rp 1.

(dru/qom)

Dow dan S&P Bawa Wall Street Positif

Headline
INILAH.COM, New York - Wall Street diwarnai penguatan Dow Jon dan S&P pada perdagangan Selasa (6/12) dengan laporan pejabat Uni Eropa menciptakan dua skema bailout.

Indeks Dow Jones naik 0,4% ke 12.150, indeks Nasdaq turun 0,2% ke 2.649 dan indeks S&P naik 0,1% ke 1.258. Dow menguat dipimpin saham Pfizer yang naik 1,9% dan saham GE naik 2,3%. Sedangkan S&P naik didukung sektor bahan baku. Demikian mengutip yahoofinance.com.

"Tanpa berita positif yang menarik, pasar sudah kehilangan energi. Kita perlu diyakinkan beberapa kejutan. Jika positif akan mendorong secara signifikan untuk menguat," kata Bruce McCain, dari Key private Bank.

Negosiator Uni Eropa sedang mempertimbangkan yang memungkinkan bailout senilai 400 miliar euro berjalan. Hal ini bersamaan dengan dana Fasilitas Stabilisasi Keuangan Eropa (EFSF) senilai 500 miliar euro mulai pertengahan 2012.

Rupiah Siap Menguat Jelang Pertemuan Penting

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (7/11) diprediksi menguat jelang KTT Uni Eropa dan Rapat Dewan Gubernur BI, BoE dan ECB.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Daru Wibisono mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini salah satunya ekspektasi adanya berita-berita positif karena semakin mendekaati pertemuan-pertemuan penting. Salah satunya adapah Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Inggris (BoE) dan Bank Sentral Eropa (ECB) Kamis (8/12).

Lalu, lanjut Daru, pada tanggal yang sama, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa dimulai. Menurutnya, pasar kemungkinan akan sedikit menanggapi positif sehingga rupiah berpeluang menguat mendekati area 9.000 per dolar AS. "Tapi, pergerakan rupiah masih berada dalam kisarannnya 9.000-9.100 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Tapi, Daru menegaskan, tren pergerakan rupiah masih konsolidasi atau ranging dengan kecenderungan menguat. "Tapi, sekalinya ada berita negatif, rupiah akan melemah dengan cepat," ungkapnya.

Di sisi lain, lanjutnya, ada rumor, Bank Indonesia (BI) akan kembali memangkas suku bunga acuannya (BI rate) sebesar 25 basis poin ke level 5,75% pada Kamis (8/12) seiring rendahnya inflasi November 2011. Apalagi, suku bunga Australia sudah turun. "Begitu juga dengan beberapa suku bunga acuan Inggris (Bank of England) dan Uni Eropa (European Central Bank/ECB)," ucapnya.

Jadi, kata Daru, pertemuan ECB, pada Kamis (8/12) akan memangkas suku bunga acuannya. Jika benar-benar suku bunga bank-bank tersebut dipangkas, bakal memicu pelemahan rupiah berikutnya. "Jika tembus level resistance 9.100, rupiah berpeluang melemah ke level resistance 9.150 dan level ekstrimnya ke level 9.200," ungkap dia.

Tapi, kata Daru, pelemahan itu baru akan terjadi setelah dua atau tiga hari (dua candle). "Jadi, Rabu ini akan menguat terlebih dahulu dan kemudian melemah kembali jika suku bunga berbagai sentral benar-benar dipangkas," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (6/12) ditutup menguat 15 poin (0,16%) ke level 9.030/9.040 per dolar AS.

IHSG Potensi Koreksi, Beli Saham Bank

INILAH.COM, Jakarta – IHSG pada Rabu (7/12) kemungkinan akan terkoreksi. Amankan portfolio dengan membeli saham-saham perbankan.

Pengamat pasar modal BNI Sekuritas Ahmad Nurcahyadi memperkirakan, fluktuasi keuangan masih berlangsung hingga ada kepastian mengenai kondisi di Eropa. Investor menantikan KTT Uni Eropa yang akan berlangsung akhir pekan ini.

“Meski sudah ada komitmen Jerman dan Prancis untuk membantu program austerity measures Yunani dan Italia, masih membutuhkan penegasan dan komitmen bersama dari negara-negara di kawasan itu,” katanya kepada INILAH.COM.

Selain itu, perlu ada komitmen dari bank-bank sentral Eropa dan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk memastikan likuiditas tetap ada di kawasan. Sehingga, sektor perbankan tidak mengalami kesulitan.

“Langkah penghematan dan pemangkasan defisit perlu diimbangi laju pertumbuhan tinggi yang bisa dipicu dengan suku bunga rendah,” lanjutnya.

Meski begitu, Ahmad memprediksikan risiko di Eropa masih tinggi karena investor meminta imbal hasil premium yang tinggi. Namun, volatilitas pasar menurun karena data perekonomian Eropa yang bagus serta menunggu data tenaga kerja yang dirilis Kamis (8/12).

Pertumbuhan, kata Ahmad, kini menjadi fokus banyak negara untuk mengantisipasi dampak krisis Eropa. Sehingga, akan berdampak pada turunnya tingkat suku bunga dan cost of fund perbankan.

Di tengah kondisi yang dinilai Ahmad tidak jelas dan volume tipis ini, ia menyatakan lebih baik mengambil saham perbankan seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI). “Beli saham-saham ini,” katanya.

Ia merekomendasikan sektor perbankan karena selama ini menjadi portfolio terbesar investor asing dan fund manager. Selain sektor perbankan yang masih bisa mempertahankan NIM tinggi karena lending rate tak serta merta ikut turun. “Terutama seiring turunnya cost of fund setelah pemangkasan suku bunga BI,” ujar Ahmad.

Analis Erdhika Sekuritas Mustafa Kemal Wiryawan juga menyatakan hal senada. Untuk beberapa hari ke depan, ia memprediksikan IHSG akan terkoreksi. Sebab secara teknikal, terbentuk doji di level 3.825 dalam perjalanan indeks menuju level resistan 3.840.

“Doji ini mengindikasikan kekuatan beli sudah habis sebelum mencapai level resistan. Sehingga tren jangka pendek berubah menjadi bearish,” ujarnya, dihubungi terpisah.

Doji, kata Mustafa, akan terbentuk lagi di level 3.710 yang mengindikasikan kekuatan beli terakumulasi di sekitar level itu. Ia menyarankan investor melakukan perdagangan di kisaran IHSG 3.710.

Beberapa saham yang ia pilih antara lain Astra International (ASII), Bank Mandiri (BMRI) dan AKR Corpindo (AKRA). “Buy on weakness saham-saham ini, saat kekuatan beli terakumulasi,” pungkasnya.

Inilah Menu Saham Pilihan Rabu (7/12)

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Rabu (7/12) diprediksi akan melanjutkan pelemahan mendekati support di kisaran 3.730-3.899.

Demikian mengutip hasil riset analis saham AM Capital, Andre Mahardika, kemarin. Dari sthocastic, IHSG mengkonfirmasi dead cross dan akan ada penurunan dalam jangka pendek. Dari DMI, IHSG masih akan berpotensi koreksi menuju support fibonaci level di 3705.

"Saya menyarankan sell profit pada saham yang sudah mendapatkan gain. Jika ingin buy, pilih saham-saham yang jenuh jual dengan risiko kecil," katanya.

Saham pilihan hari ini, MBSS yang berpotensi bullish dengan rekomendasi beli di 990 dan jual di 1030-1080 serta stop loss di 970. Secara teknikal MBSS masih akan berpotensi bullish pada perdagangan selanjutnya.

Saham JSMR yang masih berpotensi melanjutkan kenaikan dengan rekomendasi beli di 3.850 dan jual di 3.925-4.025 serta stop loss di 3.800. Secara teknikal saham JSMR masih akan berpotensi bullish dan melanjutkan kenaiakan mendekati resistence 3950.

Saham JSMR masih akan berpotensi bullish kuat dengan adanya golden cross pada DMI. Jadi saham JSMR sudah konfirmasi bullish kuat.

Sementara analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko merekomendasikan beli untuk saham BUMI, ASII, BBNI dan BBRI. Konsolidasi yang terjadi selama beberapa hari membuka peluang untuk mencoba saham yang berkaitan dengan pergerakan Bakrie Group, khususnya BUMI.

Saham BUMI disarankan beli dengan target harga di 2.325 dari penutupan kemarin di 2.125 dengan cut loss di 1.975. Saham ASII disarankan beli dengan target harga di 73.500 dari penutupan kemarin di 71.650 dengan cut loss di 70.300.

Untuk saham BBNI disarankan beli dengan target harga di 3.950 dari penutupan kemarin di 3.825 dengan cut loss di 3.725. Sementara saham BMRI disarankan beli dengan target harga di 6.850 dari penutupan kemarind i 6.650 dengan cut loss di 6.400.

Hold Saham Berfundamental Kuat

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG sangat tergantung pada bursa regional. Karena itu, akumulasi beli saham-saham berfundamental kuat untuk di-hold hingga kuartal I-2012. Inilah saham pilihannya.

Analis dari Asosiasi Ananlis Efek Indonesia (AAEI) Ukie Jaya Mahendra menyarankan investor untuk kembali pada saham-saham yang berfundamental kuat seperti CPIN, INDY, dan BMRI. Ia menyarankan untuk akumulasi beli saham-saham tersebut. Lalu, hold hingga kuartal pertama 2012 dengan ekspektasi window dressing atau January Effect.

Strategi ini, lanjutnya, bisa dilakukan sambil menunggu rilis kinerja keuangan kuartal IV-2011. Apalagi, beberapa saham sudah murah. “Kalaupun mau trading, harus bermain cepat. Tapi, saya lebih menyarankan akumulasi beli untuk di-hold hingga kuartal I-2012,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Selasa (6/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 28,12 poin (0,74%) ke level 3.752,674 dengan intraday tertinggi 3.780,756 dan terendah 3.736,409. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 5,19 poin (0,77%) ke angka 664,428. Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG ditutup melemah 0,74%, bagaimana Anda melihat arah berikutnya?
Sebenarnya, pergerakan market sebelumnya positif. Sinyal ini ditunjukkan oleh rata-rata bursa regional yang menguat. Tapi, karena ada berita negatif, lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s Rating Service (S&P) akan men-downgrade 17 negara di Uni Eropa, indeks bergerak negatif. Karena itu, indeks potensial kembali naik Rabu (7/12) ini.

Level support dan resistance-nya?
Support IHSG di level 3.700 dan resistance pertama di level 3.791 dan resistance kedua 3.811. Memang, pada sesi pertama indeks bisa jadi melanjutkan pelemahannya. Tapi, jelang penutupan indeks akan kembali menguat meskipun terbatas. Tapi, jika semua bursa regional menguat, IHSG juga bisa langsung menguat. Secara keseluhan, indeks berpeluang menguat.

Lantas, bagaimana pasar menyikapi pelemahan indeks kemarin?
Koreksi IHSG pada Selasa (6/12) merupakan kesempatan untuk beli. Kalaupun tidak menguat, indeks cenderung mendatar karena penurunan kemarin sudah cukup rendah.

Dari sisi teknikal sendiri bagaimana?
Secara teknikal, memang IHSG masih potensial turun karena koreksi kemarin belum oversold. Tapi, ini bisa terpatahkan jika ada berita fundamental atau bursa regional bergerak positif.

Sentimen positif lainnya?
Faktor Desember di mana pasar berekspektasi pada window dressing, januar effect dan antisipasi kinerja keuangan untuk kuartal IV-2011. Di sisi lain, pasar juga berharap, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa pada Kamis (8/12) dan Jumat (9/12) bisa menghasilkan keputusan yang baik dan pro-pasar. Tapi, bagaimanapun, faktor regional sangat menentukan. Jika regional membaik, IHSG bakal positif. Begitu juga sebaliknya. Apalagi, dari sisi fundamental dalam negeri, lanjutnya, market melihat oke-oke saja.

Bagaimana dengan faktor BI rate?
Pasar tinggal menunggu Rapat Dewan Gubernut (RDG) BI yang akan memutuskan suku bunga acuan (BI rate) naik, stagnan, atau justru dipangkas lagi pada Kamis (8/12). Jika dipangkas lagi, bakal positif. Jika tetap ditahan di level 6% sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga pengaruhnya netral ke market.

Kalau begitu, saham apa saja yang jadi pilihan Anda?
Saya menyarankan investor untuk kembali pada saham-saham yang berfundamental kuat seperti PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), PT Indika Energy (INDY) dan PT Bank Mandiri (BMRI).

Bagaimana strategi investasi pada saham-saham tersebut?
Saya sarankan untuk akumulasi beli saham-saham tersebut. Lalu, hold hingga kuartal pertama 2012 dengan ekspektasi window dressing atau January Effect. Strategi ini bisa dilakukan sambil menunggu rilis kinerja keuangan kuartal IV-2011. Apalagi, beberapa saham sudah murah. Kalaupun mau trading, harus bermain cepat. Tapi, saya lebih menyarankan akumulasi beli untuk di-hold hingga kuartal I-2012.

Anda punya target harga pada saham-saham tersebut?
Hingga kuartal I-2012, CPIN ditargetkan di level Rp2.725; INDY dengan target Rp2.525 dan BMRI dengan target Rp7.000. Pada saat target tersebut tercapai selama kuartal I, investor bisa merealisasikan keuntungan.

Wall Street rebound karena spekulasi Eropa akan bertindak atasi krisis

Wall Street rebound karena spekulasi Eropa akan bertindak atasi krisis
NEW YORK. Spekulasi pemimpin Eropa bakal bertindak untuk mengatasi krisis utang, menyokong laju bursa Wall Street. Semalam, indeks Standard & Poor's ditutup naik tipis 0,1% ke posisi 1.258,47 pada pukul 4 sore di New York. Indeks acuan bursa Amerika Serikat ini rebound setelah sempat jatuh di awal perdagangan sebesar 0,3%. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average maju 0,4% ke level 12.150,13.

Munculnya spekulasi Eropa akan mengambil tindakan signifikan bagi penyelesaian krisis, setelah lembaga pemeringkat S&P menyebut kemungkinkan untuk memangkas peringkat 15 negara di zona Euro.

Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble menyebut, peringatan dari S&P akan membantu mendorong para pemimpin Eropa untuk membuat kesepakatan yang signifikan. Pasalnya, rating European Financial Stability Facility (EFSF) kemungkinan akan ikut terpangkas jika peringkat salah satu dari negara sponsor utamanya diturunkan.

Pasar saham AS rebound pada perdagangan sore, seiring laporan Financial Times yang menyebut, para pejabat sedang menegosiasikan upaya penyelamatan yang lebih besar pada pertemuan Uni Eropa, pekan ini. Ini termasuk menjalankan dua dana talangan yang berbeda secara bersamaan.

Chief investment officer Palisade Capital Management LLC Dan Veru menilai, pasar ingin bergerak lebih tinggi lagi. Eropa akhirnya berbicara soal cara yang konstruktif untuk menyelesaikan masalah. "Jika mereka bisa memutuskan cara yang kredibel, maka pasar berpeluang untuk naik lagi 7% hingga 10%," ujarnya, di New Jersey.

Beberapa saham yang ikut mendorong laju indeks, diantaranya saham General Electric Co. yang maju 2,4% seiring Sanford C. Bernstein & Co. menaikkan rekomendasinya untuk saham ini. Kemudian, saham 3M reli 1,5%, setelah perusahaan melaporkan pendapatan mungkin akan meningkat 6% pada tahun depan pasca akuisisi.

S&P mungkin akan turunkan rating European Financial Stability Facility

S&P mungkin akan turunkan rating European Financial Stability Facility
LONDON. Setelah mengancam akan menurunkan peringkat utang 15 negara di Uni Eropa, kembali perusahaan pemberi peringkat S&P memperingatkan The European Financial Stability Facility kemungkinan untuk ikut terseret turun rating kreditnya dari AAA. Perusahaan yang dimiliki negara-negara Uni Eropa ini akan mengalami penurunan rating kalau salah satu dari 6 perusahaan pemberi garansi surat utangnya mengalami penurunan rating.

EFSF sendiri didirikan oleh negara-negara anggota Uni Eropa untuk menindaklanjuti keputusan Ecofin Council 9 Mei 2010. EFSF ini memegang mandat untuk bisa menjaga kestabilan di Eropa dengan menyediakan bantuan-bantuan bagi negara anggotanya dengan cara menyediakan pinjaman, intervensi di pasar obligasi, atau rekapitalisasi institusi keuangan lewat utang pemerintah. Untuk bisa mengemban tugas ini EFSF menerbitkan obligasi dan instrumen utang lainnya dengan komitmen garansi senilai € 780 miliar dari beberapa negara Uni Eropa.

"Kalau salah satu perusahaan itu mengalami penurunan, kami mungkin menurunkan rating kredit jangka panjang EFSF satu atau dua notches. Saat ini kami terus memantau kondisi perusahaan pemberi garansi EFSF," ungkap S&P.

Sebaliknya S&P akan mengukuhkan peringkat EFSF kalau perusahaan-perusahaan pemberi garansi itu semua terbukti bisa mendapatkan rating AAA. Jerman, Prancis, Belanda, Finlandia, Austria, dan Luxemburg adalah negara-negara utama yang mensponsori perusahaan untuk penyelamatan Eropa itu.

Akibat pernyataan ini harga saham-saham dan obligasi di Prancis dan nilai mata uang Euro pun langsung jatuh.

Moritz Kraemer Managing Director S&P European Sovereign Ratings dalam conference call nya dari Frankfurt mengatakan European Central Bank kelihatan enggan untuk berusaha dengan jorjoran.

"Menurut pendapat kami, krisis yang sudah menjerat kawasan Eropa selama hampir 2 tahun ini telah makin menyebar," ungkap Kramer. Menurut Kramer upaya para pemimpin Eropa dengan membuat pertemuan puncak adalah upaya penting yang paling komprehensif selama ini.

Harapan dari Pertemuan Eropa Dorong Penguatan Wall Street

New York - Harapan tertanganinya krisis oleh para pemimpin Eropa kembali mendorong saham-saham di bursa Wall Street ke teritori positif. Indeks Dow Jones dan S&P menguat, namun Nasdaq melemah.

Optimisme bertambah setelah Financial Times melaporkan para pemimpin Eropa akan mendiskusikan mekanisme untuk menambah dana penyelamatan dalam pertemuan mendatnag. Laporan itu mengutip pejabat senior Eropa.

Pada pertemuan yang berlangsung Kamis dan Jumat mendatang, Prancis dan Jerman diharapkan mendorong perubahan aturan Uni Eropa sehingga bisa memberikan penalti kepada negara-negara yang melebihi target defisit yang pada akhirnya bisa memberikan kepercayaan pasar.

"Orang-orang mengharapkan sesuatu yang besar dan tebal bisa diajukan sehingga orang-orang berpendapatn sesuatu yang baik akan keluar dari ini," ujar Stephen Massocca, managing director Wedbush Morgan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/12/2011).

Pada perdagangan Selasa (7/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 52,30 poin (0,43%) ke level 12.150,13. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 1,39 poin (0,11%) ke level 1.258,47, Nasdaq melemah 6,20 poin (0,23%) ke level 2.649,56.

Optimisme terhadap Eropa juga ditunjukkan oleh penurunan tajam dari imbal hasil surat utang Italia dan Spanyol. Imbal hasil surat utang kedua negara itu sebelumnya melonjak tajam sehingga memicu kekhawatiran krisis Eropa akan semakin meluas.

"Apa yang harus Anda lihat adala pada perdagangan surat utang. jadi jika berita tidak berdampak pada sovereign debt Eropa, jika ini tidak terpengaruh oleh berita, maka tidak akan berdampak pada pasar saham," tambah Massocca.

Saham AMR Corp, induk American Airlines melonjak 67% menjadi 70 sen setelah menunjuk Beverly Goulet, sebagai chief restructuring officer untuk menangani kebangkrutan.

Namun perdagangan berjalan tipis, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 6,2 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang hanya sebesar 7,95 miliar lembar saham.

(qom/qom)