Jumat, 16 Desember 2011

RI Naik Peringkat, IHSG Melaju 1,81%

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju kencang di akhir pekan ini setelah Fitch Ratings menaikkan peringkat Indonesia. Investor kembali 'berbelanja' setelah sekian lama terhenti karena sentimen negatif krisis Eropa.

Kabar kenaikan peringkat Indonesia ke investment grade, ditambah sentimen penguatan bursa-bursa regional langsung membuat IHSG menguat sejak awal perdagangan. Mengawali perdagangan IHSG menguat 31,573 poin (0,85%) ke level 3.733,113. Indeks LQ 45 juga menguat 7,056 poin (1,09%) ke level 657,131.

Kenaikan IHSG terutama ditopang sentimen positif kenaikan peringkat utang Indonesia. Seperti diketahui, lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings telah menaikkan peringkat Indonesia ke level 'Investment Grade' yang berarti setara dengan sejumlah negara-negara maju. Fitch dalam keterangannya menjelaskan telah menaikkan Long-Term Foreign- and Local-Currency Issuer Default Ratings (IDR) Indonesia menjadi 'BBB-' dari 'BB+' dengan outlook atas kedua peringkat tersebut Stabil. Country Ceiling dinaikkan menjadi 'BBB", dan Short-Term Foreign-Currency IDR dinaikkan menjadi to 'F3'.

Penguatan IHSG terus berlangsung hingga akhir perdagangan, dengan posisi tertinggi di 3.778,906 dan posisi terendah di 3.701,906. Pada perdagangan Jumat (16/12/2011), IHSG ditutup menguat hingga 66,814 poin (1,81%) ke level 3.768,354. Indeks LQ 45 juga menguat 13,231 (2,04%) ke level 663,306.

Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 137.597 kali pada volume 6,3 miliar lembar saham senilai Rp 4,7 triliun. Sebanyak 184 saham naik, 54 saham turun, dan 69 saham stagnan.

Saham-saham yang naik harganya di top gainer antara lain Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 250 menjadi Rp 6.700, Astra International (ASII) naik Rp 2.100 menjadi Rp 71.150, BRI (BBRI) naik Rp 300 menjadi Rp 6.800, BCA (BBCA) naik Rp 200 menjadi Rp 8.000.

Sedangkan saham-saham yang turun harganya antara lain Semesta Internusa (SSIA) turun Rp 10 menjadi Rp 620, Jasa Marga (JSMR) turun Rp 75 menjadi Rp 4.150, Media Nusantara Citra (MNCN) turun Rp 10 menjadi Rp 1.320, XL Axiata (EXCL) turun Rp 25 menjadi Rp 4.350.

Bursa-bursa regional hingga siang ini menghijau. Berikut pergerakannya hingga Jumat siang:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 43,95 poin (2,02%) ke level 2.224,84.
  • Indeks Hang Seng naik 258,55 poin (1,43%) ke level 18.285,39.
  • Indeks Nikkei-225 naik 24,35 poin (0,29%) 8.401,72.
  • Indeks Straits Times naik 22,25 poin (0,84%) ke level 2.657,50.
  • Indeks KOSPI naik 20,85 poin (1,15%) ke level 1.839,96.
(qom/dnl)

Sehatkan Pasar, Bapepam Siap Reformasi Aturan

INILAH.COM, Jakarta - Bapepam-LK menyiapkan sejumlah langkah untuk meningkatkan iklim investasi terkait dengan masuknya Indonesia ke investment grade.

"Sebagai antisipasi kalau memang lebih banyak minat asing ke indonesia, kita mempersiapkan diri dengan segala hal-hal yang mengantisipasi itu, termasuk bagaimana iklim investasi di tingkatkan, supaya memang hal positif itu bisa direalisasikan," jelas Ketua Bapepam-LK, Nurhaida di kantornya, Jumat (16/12).

Salah satu langkah memperbaiki iklim investasi adalah dengan mereformasi tentang aturan yang ada agar market lebih efisien dan bisa lebih dipercaya investor. "Salah satu reformasi regulasi misalnya perusahaan efek kita buat terkait MKBD supaya perusahaan efek itu menjadi perusahaan yang lebih sehat," tuturnya.

Selain itu, Bapepam-LK menyiapkan sejumlah aturan yang lebih market friendly, tapi tidak mengorbankan keamanan pasar di 2012. "Ke depan juga ada aturan tentang penjatahan juga akan di keluarkan pada 2012 terkait dengan emitennya," ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, terkait dengan transaksi juga akan diharapkan tahun depan entah awal tahun atau kapan STP juga sudah jalan. Itu akan meningkatkan efisiensi, lalu membuat investmenting manajemennya berkurang bahkan tidak ada.

Harapannya dapat mengurangi manipulasi dan dengan adanya STP dapat membuat transaksi bisa mengharapkan lebih aman serta lebih aman. Tak hanya itu, IPF (investor protection fund) diharapkan tahun depan sudah selesai. [hid]

Otot IHSG kian perkasa di akhir pekan

JAKARTA. Otot Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian kencang di sepanjang sesi II. Hingga akhirnya, pada pukul 16.00, IHSG tercatat naik 1,81% menjadi 3.768,354.

Sekitar 184 saham ditransaksikan naik. Sementara, hanya ada 54 saham yang turun dan 69 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 6,320 miliar saham senilai Rp 4,661 triliun.

Mayoritas sektor kompak menghijau. Adapun sektor-sektor yang mengalami kenaikan tertinggi siang ini antara lain: sektor industri lain-lain naik 3,09%, sektor keuangan naik 3,01%%, dan sektor perdagangan yang naik 2,10%.

Saham-saham yang berada di posisi top gainers di antaranya: PT Mustika Ratu (MRAT) naik 24% menjadi Rp 620, PT Hanson International (MYRXP) naik 16,18% menjadi Rp 79, dan PT Star Pacific (LPLI) naik 15,61% menjadi Rp 200.

Sedangkan tiga saham yang berada di posisi top losers di antaranya: PT Perdana Bangun Pusaka (KONI) turun 7,50% menjadi Ro 185, PT First Media (KBLV) turun 7,02% menjadi Rp 530, dan PT Asuransi Harta Aman (AHAP) turun 6,06% menjadi Rp 186.

Seiring Asia, IHSG Mampu Menguat 1,8%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia menguat 66,8 poin atau 1,8% menjadi 3.768,35 pada penutupan perdagangan Jumat (16/12). Volume perdagangan mencapai 6,3 miliar saham senilai Rp4,6 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 197 saham menguat, 58 saham turun dan 77 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebanyak Rp306,8 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp1,8 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,5 triliun.

Indeks JII naik 8,09 poin ke 522,49, indeks ISSI naik 1,7 poin ke 122,43 dan indeks LQ45 naik 13,2 poin ke 663,31. Penguatan didukung sektor aneka industri naik 38,02 poin ke 1.267, disusul sektor pertambangan yang naik 29,23 poin ke 2.521. Sementara, sektor perkebunan turun 6,5 poin ke 2.114,89.

Bursa saham Asia menguat seperti saham Hang Seng naik 1,4%, indeks Nikkei naik 0,2%, indeks Kospi naik 1,1%, indeks Shanghai naik 2,01%, indeks ASX naik 0,4%, indeks STI naik 0,7% dan indeks KLSE turun 0,8%.

Bos IMF: Tidak Ada Negara Kebal Krisis

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Prospek ekonomi dunia cukup suram dan akan memerlukan tindakan dari semua negara. Dimulai dari Eropa, yang harus melakukan tindakan pencegahan eskalasi krisis agar tidak terjadi depresi global.

"Prospek ekonomi dunia saat ini tidak terlalu cerah. Kondisinya malah cenderung sangat suram," ungkap Kepala Dana Moneter Inernasional (IMF) Christine Lagarde di Departemen Luar Negeri AS, seperti dikutip dari CNBC.com, Jumat (16/12).

"Tidak ada perekonomian di dunia, apakah negara-negara berpenghasilan rendah, negara berkembang, negara-negara berpenghasilan menengah atau super-canggih, yang akan kebal terhadap krisis yang tengah berlangsung dan terus meningkat," ungkap Lagarde.

"Ini bukan krisis yang bisa diselesaikan oleh sekelompok negara. Namun diharapkan semua negara dalam kategori apapun, mengambil tindakan," tambahnya.

Berdasarkan catatan Lagarde, beberapa negera yang memiliki prospek ekonomi relatif positif adalah negara-negara Asia dan Amerika Latin, yang telah dibantu IMF. Selama krisis pada 1980-an dan 1990-an, negara-negara tersebut telah memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam sistem perbankan dan kerangka regulasi keuangan. "Semua tantangan-tantangan yang mereka hadapi kala itu, telah membawa hasil yang positif bagi mereka," kata Lagarde.

Menurutnya, para pemimpin ekonomi global perlu untuk mengambil langkah pendekatan menyeluruh untuk krisis sistemik, seperti yang dipicu oleh krisis utang saat ini. "Ini akan membutuhkan usaha, membutuhkan penyesuaian dan jelas-jelas harus dimulai dari inti krisis pada saat ini, yang berarti negara-negara Eropa dan khususnya negara-negara zona euro," ujar Lagarde.

Dia mengingatkan, bagaimanapun proses pemerintahan yang demokratis akan bisa membuat perbaikan yang cepat. Adanya perbedaan arah antara ekspektasi pasar dengan realitas politik harus segera diselesaikan.

"Ini benar-benar Gordian Knot yang perlu dipecahkan, yang perlu ditangani secara kolektif. Dimulai dengan orang-orang di pusat namun dengan dukungan dari komunitas internasional yang disalurkan melalui IMF," tandasnya.

Investment Grade Belum Tentu Pancing Dana Asing?

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kenaikan rating Indonesia menjadi investment grade ternyata belum cukup kuat untuk menarik aliran dana asing (capital inflow) kembali masuk ke pasar saham.

Kepala Riset PT Henan Putihrai Felix Sidhunata mengungkapkan, kenaikan rating yang diberikan oleh Fitch Ratings dari BB+ ke BBB- hanya bersifat sentimen sementara saja bagi pasar saham. "Positif seharusnya, tapi terbatas dan sifatnya temporer (sementara)," ujarnya kepada INILAH.COM di Jakarta.

Namun, lanjutnya, kenaikan tersebut belum bisa menjadi jaminan bahwa dana asing akan kembali masuk ke Indonesia atau bahkan lebih deras dari sebelumnya. Pasalnya, kekhawatiran investor akan kondisi krisis Eropa masih mendominasi secara signifikan.

"Tidak akan banyak menolong (capital inflow) kalau Eropa masih seperti ini. Dan risk appetite pasar (hasrat investor akan aset berisiko) masih terbatas," paparnya.

Sementara itu pengamat pasar modal Satrio Utomo menyatakan hal senada. "Dalam seminggu terakhir, asing tercatat melakukan net sell dengan nilai sekitar Rp2 triliun. Apakah investment grade ini akan membuat posisi asing berbalik dari posisi jual menjadi posisi beli?" tuturnya.

"Ataukah asing semakin bersemangat untuk menjual dengan alasan profit taking (ambil untung) atas dana jangka panjang, masih harus kita lihat," tambahnya.

Satrio mengungkapkan, asing masih memiliki posisi net buy sekitar Rp40 triliun semenjak 2008 dan diperkirakan pada 2012 hanya akan berada di bawah Rp5 triliun. "Ketika credit rating Indonesia ditingkatkan menjadi investment grade oleh JCRA (lembaga pemeringkat Jepang) di tahun lalu, dana asing yang masuk bisa mencapai Rp15-20 triliun. Perkiraan kasar saya, posisi asing untuk tahun 2012 cuma tersisa di bawah Rp5 triliun. Relatif kecil dibandingkan level tertingginya di tahun ini sebesar Rp18 triliun." paparnya.

Di sisi lain, ia juga mengakui bahwa krisis Eropa masih menjadi risiko terbesar saat ini karena solusi penyelesaiannya belum jelas. "Kalau ternyata nanti kenaikan credit rating ini tidak memberikan pengaruh dalam jangka pendek karena pasar lebih bereaksi terhadap perkembangan krisis Eropa, kita juga tidak perlu kaget," tandasnya.

Fitch Ratings menaikkan rating Indonesia dari BB+ menjadi BBB- dengan outlook stabil. Hal ini mencerminkan pertumbuhan yang kuat dan tangguh ekonomi negara, rendahnya rasio utang publik, kuatnya kondisi likuiditas dan kerangka kebijakan makro yang prudent secara keseluruhan.

Blue Chip Dongkrak IHSG Sesi I Ditutup Naik 1,51%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Jumat (16/12) IHSG ditutup naik 1,51% ke level 3.757,62.

Penguatan indeks siang ini masih seiring sentimen positif yang datang dari keberhasilan Indonesia mencapai level investment grade setelah Fitch Ratings menaikkan rating Indonesia menjadi BBB- dengan outlook stabil dari BB+, sore kemarin. Selain itu penguatan indeks juga mengikuti saham regional dan AS. Saham-saham unggulan melesat sangat tajam pada penutupan sesi I siang ini.

Dengan masuknya Indonesia dalam investment grade, dalam jangka panjang diharapkan dapat membuka jalur investasi bagi portfolio asing yang selama ini dibatasi pada aset-aset dengan rating investment grade.

Bursa AS berhasil rebound semalam seiring rilis data ekonomi AS yang mulai membaik dan sentimen positif dari penguatan bursa Eropa. Data jobless claims di pekan kedua Desember turun signifikan, terendah sejak bulan Mei 2008, sementara indeks manufaktur di bulan Desember naik signifikan, lebih tinggi dari ekspektasi.

Bursa Asia siang ini positif kecuali KLSE yang turun 0,87%. Shanghai naik 0,01%, Hang Seng naik 0,61%, Nikkei naik 0,44%, STI naik 0,41%, dan Seoul naik 0,79%. Penguatan saham Asia ini memfaktorkan rilis data ekonomi AS yang lebih baik dari ekspektasi.

Sebanyak 176 saham tercatat naik siang ini, 55 saham turun, dan 69 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup naik 1,77% ke level 661,61, sedang JII naik 1,56% ke level 522,45.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 2,05 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,64 triliun. Asing terlihat sudah mulai masuk ke pasar siang ini dengan mencatatkan net foreign buy sebesar Rp98,87 miliar.

Saham-saham yang naik tajam siang ini adalah ASII naik 4,19%, UNTR naik 3,32%, GGRM naik 1,07%, IMAS naik 4,48%, ITMG naik 1,11%, dan INTP naik 2,18%.

IHSG Naik Paling Tinggi di Regional

Jakarta - Kenaikan peringkat Indonesia ke investment grade membuat investor kembali semangat berburu saham-saham. IHSG pun mencatat kenaikan terbesar dibandingkan bursa regional.

Mengawali perdagangan Jumat (16/12/2011), IHSG menguat 31,573 poin (0,85%) ke level 3.733,113. Indeks LQ 45 juga menguat 7,056 poin (1,09%) ke level 657,131.

Kenaikan IHSG terutama ditopang sentimen positif kenaikan peringkat utang Indonesia. Seperti diketahui, lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings telah menaikkan peringkat Indonesia ke level 'Investment Grade' yang berarti setara dengan sejumlah negara-negara maju.
Fitch dalam keterangannya menjelaskan telah menaikkan Long-Term Foreign- and Local-Currency Issuer Default Ratings (IDR) Indonesia menjadi 'BBB-' dari 'BB+' dengan outlook atas kedua peringkat tersebut Stabil. Country Ceiling dinaikkan menjadi 'BBB", dan Short-Term Foreign-Currency IDR dinaikkan menjadi to 'F3'.

Kenaikan IHSG terus semakin besar, dan pada penutupan sesi I perdagangan Jumat (16/12/2011), IHSG tercatat naik 56,078 poin (1,51%) ke level 3757,618. Indeks LQ 45 juga naik 11,532 poin (1,77%) ke level 661,607.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 64.826 kali pada volume 3,2 miliar lembar saham senilai Rp 1,9 triliun. Sebanyak 165 saham naik, 47 saham turun dan 63 saham stagnan.

Saham-saham yang naik harganya di top gainer antara lain Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 150 menjadi Rp 6.600, Astra International (ASII) naik Rp 2.900 menjadi Rp 71.950, BRI (BBRI) naik Rp 200 menjadi Rp 6.700, United Tractor (UNTR) naik Rp 800 menjadi Rp 24.850.

Sedangkan saham-saham yang turun harganya antara lain Bumi Resources (BUMI) turun Rp 25 menjadi Rp 2.225, Jasa Marga (JSMR) turun Rp 75 menjadi Rp 4.150, Surya Semesta Internusa (SSIA) turun Rp 10 menjadi Rp 620.

Bursa-bursa regional hingga siang ini menghijau. Berikut pergerakannya hingga Jumat siang:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 0,32 poin (0,01%) ke level 2.181,22.
  • Indeks Hang Seng naik 109,39 poin (0,61%) ke level 18.136,23.
  • Indeks Nikkei-225 naik 35,34 poin (0,42%) ke level 8.412,71.
  • Indeks Straits Times naik 11,70 poin (0,44%) ke level 2.646,95.
(qom/dnl)

Saham-saham Bluechip Jadi Pintu Masuk

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG dipastikan menguat hingga penutupan seiring gelar investment grade yang diraih Indonesia semalam dari Fitch Rating. Saham-saham bluechip jadi pintu masuk.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks akan menguat signifikan hingga penutupan sore nanti. “Indeks mengarah ke level resistance 3.780 dan jika tembus resistance berikutnya 3.850. Sementara itu, support indeks berada di level 3.670,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (16/12).

Menurutnya, pada saat IHSG lesu karena dihantam berita negatif dari Eropa, tiba-tiba lembaga pemeringkat terbesar ketiga Fitch Rating menaikkan peringkat utang Indonesia ke level Investment Grade. Gelar tersebut dinanti setelah dinanti 13 tahun yang pernah didapat sebelum resesi ekonomi 1997/1998.

Artinya, kata Cece, secara internasional, Indonesia diakui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup solid dengan PDB di atas 6%. “Seiring investment grade, ada beberapa saham yang mendorong investor asing masuk ke bursa domestik yakni melalui saham-saham bluechip,” ujarnya.

Menurutnya, saham-saham bluechip rata-rata mengalami kenaikan signifikan hari mencapai rata-rata 2%. “Meski saham di AS dan regional naik tipis, tapi bursa Indonesia naik paling tinggi karena ada investment grade itu,” papar Cece.

Namun demikian, Cece menyarankan agar pelaku pasar tetap waspada. Sebab, investor asing belum signifikan agresif berposisi net buy di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah 4 hari asing net sell, pada Kamis (15/12) net sell asing sebesar Rp670 miliar, pada Rabu (14/12) sebesar Rp90 miliar, pada Selasa (13/12) net sell mencapai Rp277 miliar dan Senin (12/12) sebesa Rp190 miliar. “Baru hari ini asing baru net buy,” ucapnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT United Tractor (UNTR), PT Gudang Garam (GGRM), PT Indo Tambang Raya (ITMG) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF).

Lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Negara Indoensia (BBNI). “Saya rekomendasikan buy on support saham-saham tersebut,” imbuh Cece.

165 saham mendongkrak IHSG ke zona positif pada sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) benar-benar perkasa di sesi pertama. Pada penutupan sesi satu ini, indeks ditutup dengan lonjakan 1,51% menjadi 3.757,618.

Sekitar 165 saham ditransaksikan naik. Sementara, 47 saham turun dan 63 saham lainnya tidak berubah. Perdagangan hari ini diramaikan dengan volume 3,207 miliar saham senilai Rp 1,882 triliun.

Sembilan sektor juga tampak menghijau. Adapun kenaikan tertinggi dialami sektor industri lain-lain sebesar 3,87% dan sektor keuangan naik 2,60%. Sementara itu, sektor manufaktur naik 1,95% dan sektor industri dasar naik 1,46%.

Saham-saham yang menduduki posisi top gainers di antaranya: PT Intiland Development (DILD) naik 15,38% menjadi Rp 300, PT Sekawan Intipratama (SIAP) naik 9,89% menjadi Rp 100, dan PT Hotel Sahid Jaya (SHID) naik 9,59% menjadi Rp 400.

Sedangkan di posisi top losers diisi oleh saham-saham: PT Perdana Bangun Pusaka (KONI) turun 7,50% menjadi Rp 185, PT Asuransi Harta Aman (AHAP) turun 7,02% menjadi Rp 530, dan PT Multibreeder Adirama (MBAI) turun 5,49% menjadi Rp 12.050.

Raih Investment Grade, RI Bisa Raup Tambahan Investasi Rp 81 Triliun

Jakarta - Menyandang status investment grade pastinya banyak memberikan keuntungan bagi Indonesia. Salah satunya adalah tingkat investasi yang akan meningkat tajam sehingga secara langsung akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Sewajarnya, kenaikan peringkat ini akan meningkatkan FDI (foreign direct investment) sebesar kurang lebih 1 persen dari PDB atau US$ 9 miliar sebagai kenaikannya saja diatas level semestinya," kata Mendag dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan kepada detikFinance, Kamis malam (15/12/2011).

Menurut Gita banyak hal yang positif dari kenaikan peringkat ini, walaupun ia mengakui pengakuan ini dinilai sedikit terlambat. Harusnya Indonesia sudah merah ini lebih cepat dari sekarang.

Menurut beberapa sumber, sejumlah negara yang memiliki predikat investment grade mengalami kemajuan pesat, yakni:

1. China
  • Investment grade 7 Desember 1992
  • Modal asing naik dari US$ 11,1 miliar di 1992 menjadi US$ 27,5 miliar di 1993
  • Cadangan devisa naik dari US$ 24,8 miliar di 1992 ke US$ 57,8 miliar di 1994
  • Indeks saham naik dari 780,39 di 1992 ke 833,80 di 1994.
2. Rusia
  • Investment grade 15 Desember 2005
  • Modal asing naik dari US$ 12,9 miliar di 2005 menjadi US$ 29,7 miliar di 2006.
  • Cadangan devisa naik dari US$ 182 miliar di 2005 ke US$ 303,8 miliar di 2006.
  • Indeks saham naik dari 1.125,60 di 2005 ke 1.921,92 di 2006.
Sementara itu, pemiliki Bosowa Grup Erwin Aksa mengatakan meski ia menyambut baik perubahan peringkat ini, namun Erwin mengingatkan agar pemerintah tak terbuai dari kenaikan peringkat ini. Menurutnya masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

"Namun juga pemerintah jangan terlena akan hal ini, karena yang paling penting pemerintah harus mampu mentransfer capital inflow yang masuk ke investasi sektor riil. Karena pasti dampak akan rating ini akan banyak dana yg masuk ke Indonesia," katanya.

Dikatakan Erwin, kenaikan status itu tidak cukup untuk benar-benar merealisasikan dampak positif dari investment grade. Pekerjaan rumah antaralain hambatan-hambatan seperti infrastruktur harus segera dibenahi.

"Selanjutnya kedepan harus dibuktikan bahwa ekonomi Indonesia semakin baik caranya harus mehilangkan bottlenecking investasi seperti mempercepat pembangunan infrastruktur konektivitas," ujar Erwin.

Seperti diketahui, lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings telah menaikkan peringkat Indonesia ke level 'Investment Grade' yang berarti setara dengan sejumlah negara-negara maju. Fitch dalam keterangannya menjelaskan telah menaikkan Long-Term Foreign- and Local-Currency Issuer Default Ratings (IDR) Indonesia menjadi 'BBB-' dari 'BB+' dengan outlook atas kedua peringkat tersebut Stabil. Country Ceiling dinaikkan menjadi 'BBB", dan Short-Term Foreign-Currency IDR dinaikkan menjadi to 'F3'.

"Kenaikan peringkat ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan resilien, rasio utang publik yang rendah dan terus menurun, likuiditas eksternal yang menguat, dan kerangka kebijakan makro yang hati-hati", kata Philip McNicholas, Director group Fitch's Asia-Pacific Sovereign Ratings dalam siaran persnya, Kamis (15/12/2011).

(hen/qom)

Fund Manager Tak Bakal Biarkan IHSG Turun

INILAH.COM, Jakarta – Jika bursa regional positif, laju IHSG Jumat (16/12) diprediksi menguat. Para fund manager dan investor besar tidak akan membiarkan IHSG terus turun jelang akhir tahun.

Pada perdagangan Kamis (15/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 50,06 poin (1,33%) ke level 3.701,54 dengan intraday tertinggi 3.751,153 dan terendah 3.666,249. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 10,65 (1,61%) ke level 650,075.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan, memang indeks domestik masih memiliki peluang pelemahan akhir pekan ini. Pasalnya, pergerakan IHSG selalu dipengaruhi oleh sentimen yang beredar dari Eropa.

Ternyata, menurutnya, sentiment dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa akhir pekan lalu, belum cukup kuat membawa IHSG pada teritori positif dalam sepekan terakhir. “Di sisi lain, ancaman lembaga pemeringkat untuk menurunkan rating baik perbankan maupun negara di wilayah Eropa justru menjadi sentiment negatif bagi investor,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (15/12).

Apalagi, lanjut Reza, Inggris dan beberapa negara kecil di Uni Eropa justru menolak hasil KTT dan membawanya ke negara masing-masing untuk diputuskan di Parlemen. “Itulah yang akhirnya membuat investor ragu karena adanya keraguan di Uni Eropa sendiri untuk menjalankan hasil KTT,” ujarnya.

Karena itu, investor lebih cenderung mengamankan posisi. Kondisi itu berimbas negatif ke AS, Asia teremasuk Indonesia. Jadi, pelemahan IHSG belakangan ini, mengikuti pelemahan dari bursa global. “Karena itu, jika ingin tahu, IHSG hari ini positif atau negatif tinggal melihat, penutupan bursa Eropa dan AS seperti apa semalam. Lalu, bagaimana pergerakan bursa Asia siangnya,” papar Reza.

Dia menegaskan, jika mayoritas bursa regional menguat, IHSG pun dipastikan bakal naik. Karena itu, jika regional menguat, potensi penurunan IHSG akhir pekan akan tertahan. “IHSG memiliki support di level 3.634-3.684 dan resistance 3.769-3.803,” kata Reza.

Apalagi, lanjutnya, investor di Eropa dan AS tidak akan terus-menerus jual saham. Apalagi, saat ini merupakan momentum jelang akhir tahun yang biasanya terjadi window dressing. “IHSG berpeluang balik arah menguat dan baru setelah akhir tahun, indeks kembali melemah sehingga portofolio dimulai dari harga bawah,” tandasnya.

Pada akhir tahun, Reza menjelaskan, para fund manager menginginkan agar nilai portofolionya mengalami peningkatan dibandingkan akhir 2010. Karena itu, jika fund manager atau investor besar melakukan aksi jual sehingga hingga akhir tahun indeks ditutup di bawah 3.700 ke level 3.650-an, akan merugikan diri mereka sendiri.

Sebab, akhir 2010, IHSG ditutup di level 3.703,51 yang artinya, portofolio selama 2011 tidak mengalami peningkatan jika ditutup di bawah 3.700 akhir tahun ini. “Karena itu, dengan koreksi indeks belakangakan ini, para fund manager dan investor besar punya kemampun untuk mendongkrak indeks ke atas,” tegas Reza.

Ia memperkirakan, para fund manager justru mengakumulasi saham secara bertahap saat IHSG melemah saat ini sehingga akhir 2011 yang tinggal 2 pekan lagi, membawa indeks ke atas 3.700. “Tapi, window dressing sejauh ini belum tampak,” katanya.

Pasalnya, jika terjadi window dressing, setelah sideways sudah tampak kembali menanjak. Sedangkan saat ini, setelah sideways dalam kisaran 3.628,53 pada 14-15 Oktober hingga level 3.815,88 dalam dua bulan terakhir, indeks justru turun. “Jadi, kepastian window dressing akhir 2011 belum terlacak sejauh ini,” tuturnya. “Tapi, saya percaya para fund mager tidak akan membiarkan nilai portofolio mereka lebih rendah dari akhir 2010.”

Di atas semua itu, Reza merekomendasikan positif saham-saham yang sudah oversold (jenuh jual) dan saham yang berada di Bollinger Band tengah tapi sudah menunjukkan pembalikan arah (reversal) menguat. Saham-saham pilihannya adalah PT London Sumatera Plantation (LSIP) dan PT Mitra Adi Perkasa (MAPI) yang sudah oversold.

Lalu, PT Media Nusantara Citra (MNCN) dan PT Bank Mandiri (BMRI) yang berada pada Bollinger Band tengah tapi sudah menunjukkan reversal naik. “Saya rekomendasikan trading buy saham-saham tersebut,” imbuh Reza.

Bursa Asia tampil bersemangat terdongkrak data ekonomi AS

Bursa Asia tampil bersemangat terdongkrak data ekonomi AS
TOKYO. Akhir pekan ini, mayoritas saham yang ditransaksikan di bursa Asia melaju. Padahal, dalam tiga hari sebelumnya, bursa Asia tampak melempem akibat aksi jual. Pada pukul 09.31 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,5% menjadi 112,02.

Dalam setiap dua saham yang naik, ada satu saham yang turun. Jika dihitung, indeks acuan Asia sudah turun 2,6% pada pekan ini setelah Moody's Investors Service dan Fitch Ratings mengingatkan bahwa Eropa menghadapi penurunan peringkat utang karena upaya penanganan krisis belum menunjukkan hasil.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Samsung Electronics Co naik 1% di Seoul, Nikon Corp naik 1,1% di Tokyo, dan Insurance Australia Group Ltd naik 0,8% di Sydney.

Kenaikan bursa Asia pagi ini dipicu oleh data klaim pengangguran AS yang menurun dan peningkatan manufaktur AS. Hal itu berhasil meredakan kecemasan investor akan krisis utang Eropa yang bisa menyeret perekonomian global ke dalam jurang resesi.

"Perekonomian AS mengakhiri tahun ini dengan cukup baik dari ekspektasi pelaku pasar. Hal itu sangat baik, tapi tidak halnya dengan kondisi di Eropa. Perekonomian Eropa akan jatuh ke jurang resesi tahun depan dan saya rasa hal itu masih akan memberatkan pasar," jelas Stephen Halmarick, head of investment markets research Colonial First State Global Asset Management.

Setelah tiga hari melempem, bursa Jepang mulai bersemangat hari ini

Setelah tiga hari melempem, bursa Jepang mulai bersemangat hari ini
TOKYO. Sebagian besar saham yang ditransaksikan di bursa Jepang berhasil naik pagi ini. Padahal, dalam tiga hari terakhir, bursa Jepang ditransaksikan menurun. Pada pukul 09.20 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,6% menjadi 8.429,73. Dengan demikian, di sepanjang pekan ini, penurunan bursa Jepang mencapai 1,2%. Sementara itu, indeks Topix naik 0,3% menjadi 727,44.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Jepang antara lain: Sony Corp yang naik 1,1%, Fanuc Corp yang naik 1,2%, dan Maruzen CHI Holdings Co turun 5,8%.

Kenaikan bursa Jepang pagi ini dipengaruhi oleh data positif klaim pengangguran dan manufaktur AS yang melampaui ekspektasi. Hal itu berhasil meredakan kecemasan akan krisis utang Eropa yang dapat menyeret perekonomian global ke jurang resesi.

"Perekonomian AS mengakhiri tahun ini dengan cukup baik dari ekspektasi pelaku pasar. Hal itu sangat baik, tapi tidak halnya dengan kondisi di Eropa. Perekonomian Eropa akan jatuh ke jurang resesi tahun depan dan saya rasa hal itu masih akan memberatkan pasar," jelas Stephen Halmarick, head of investment markets research Colonial First State Global Asset Management.

Ekonomi AS Bangkit, Saham Asia Langsung Mendaki

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia pada perdagangan JUmat (16/12) diawali positif mengikuti kebangkitan Wall Street disebabkan adanya sinyal kenaikan pasar tenaga kerja dan manufaktur yang diimbangi dengan peringatan IMF atas krisis Eropa.

Saham AS berakhir lebih tinggi pada hari Kamis akibat tanda-tanda penguatan ekonomi dan perkiraan kenaikan profit FedEx yang melebihi peringatan IMF tentang Eropa.

Reuters melaporkan FTSE CNBC Asia 100 indeks, yang mengukur pasar di Asia, naik 0,4 persen.

Benchmark Nikkei naik 0,3 persen ke 8.400,08 saat pembukaan perdagangan Jumat, meskipun masih turun 1,6 persen pada minggu ini. Indeks Topix naik 0,1 persen menjadi 726,17.

Saham Seoul dibuka naik 0,5 persen setelah penguatan di Wall Street dan tanda-tanda penguatan ekonomi AS. Penguatan saham dipimpin saham perminyakan dan pembuat kapal, dengan SK Innovation naik 1 persen dan Hyundai Heavy Industries naik 1,5 persen. Indeks harga saham gabungan Korea (KOSPI) naik 0,6 persen ke level 1.829,91.

Saham Australia juga ikut naik didukung oleh data yang menunjukkan tanda-tanda penguatan ekonomi AS. S & P/ASX 200 indeks naik 14,6 poin ke level 4.154,5, setelah tiga hari berturut-turut mengalami kerugian.

Benchmark Selandia Baru NZX 50 indeks naik 2,7 poin ke level 3.265,6.

'Investment Grade' Diraih, Saham 'Big Cap' Diburu

INILAH.COM, Jakarta - Fitch Ratings menaikkan peringkat kredit Indonesia ke level BBB- alias investment grade. Karena itu, saham-saham berkapitalisasi besar bakal jadi perburuan investor.

Pada perdagangan Kamis (15/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 50,06 poin (1,33%) ke level 3.701,54 dengan intraday tertinggi 3.751,153 dan terendah 3.666,249. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 10,65 (1,61%) ke level 650,075.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomomemperkirakan, investment grade yang diraih Indonesia memberi dua kemungkinan.Pertama, memicu derasnya arus capital inflow. Belakangan, asing sudah keluar dari berbagai aset terutama komoditas dan eurolalu beralih ke aset dolar AS.

Menurutnya, jikainvestor lari dari aset dolar AS dan berburu aset-aset investasi berisiko, akibat gelar investment grade yangdiraih Indonesia dari Fitch Ratingkemarin, IHSG pun akan jadi sasaran positifnya. “Artinya, aliran dana asing akan kembali masuk ke Indonesia setelah mengering pada 2011ini,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (15/12).

Kalaupun kondisi regional masih kacau dan terus memburuk, investment grade justru akan membuat investor lokal semakin berani untuk beli pada saat indeks melemah.

Berkaca pada saat lembaga pemeringkat Jepang, Japan Credit Rating Agency (JCR) menyatakan, rating utang Indonesia telah masuk investment gradepada Juli 2011. Aliran dana asing masuk dalam jumlah besar selama 4 bulan. Dalam rentang 4 bulan (Juli-Oktober 2011), dana asing masuk sebesar Rp15-17 triliun.

Diharapkan, kata Satrio, Indonesia akan mendapatkan besaran capital inflow yang lebih besar dari itu. Sebab, gelar investment grade berasal dari Fitch Rating. “Tapi, ini belum tentu jadi cerminan yang pasti,” kata Satrio.

Untuk 2011, posisidana asing sedang kering di bawah Rp5 triliun. Karena itu, seiring investment grade, dana asing yang masuk bakal deras.

Tapi, kemungkinan kedua akibat investment grade adalah soal dana asing yang masuk sejak 2008 hingga awal 2011yang angkanya mencapai sekitar Rp40 triliun.Menurutnya, jika regional memburuk, dikhawatirkan, saat investor lokal berani beliseiring investment grade, investor asing justru ‘agresif jualan’ karena kondisi eksternal yang masih jadi ancaman.

Namun, Satrio berpendapat, kalaupun regional memburuk sehingga berimbas negatif bagi IHSG, orang semakin berani belanja saham. “Investment grade jadi tabungan berita positif. Sebab, outlook IHSG jadi positif untuk jangka panjang,” timpalnya.

Karena itu,Satrio menyarankan, agar investor menyikapi investment grade dengan normal dan penuh kewaspadaan. “Sebab, situasi Eropa masih memburuk. Yang harus diwaspadai adalah perilaku investor asing,” tandas dia.

Trend-nya,lanjut Satrio, bakal tampak dalam sepekan ke depan. Jika dalam sepekan asing agresif beli, akan seperti itu terjadi dalam 3-6 bulan ke depan.“Begitu juga sebaliknya jika asing justu beraksi jual. Jika asing jual, tetap krisis Eropa yang jadi patokan,” ucapnya.

Karena itu, menurutnya, apakah IHSG bisa bergerak anomali dan melawan arus seiring investment grade di mana regional negatif dan IHSG positif,hal itu sangat tergantung pada seberapa besar aliran dana asing yang masuk.

Jika dana asing masuk signifikan, laju IHSG bisa melawan arus negatifnya situasi regional. Tapi, jika aliran dana asing hanya masuk secara perlahan sekali, akan membuat pelaku pasar semakin berani beli pada saat IHSG melemah.

Di atas semua itu, Satrio memperkirakan, IHSG bakal menguat akhir pekan ini seiring bursa regionalyang juga berpeluangnaik. Menurutnya, untuk Jumat (16/12), jika regional menguat, IHSG pun bakal menguat. “Akhir pekan ini, resistance pertama di level 3.750. Sementara itu, support indeks di level 3.620-3.675,” kata dia.

Lebih jauh dia menjelaskan, jika tembus resistance tersebut, indeks bakal menuju resistance selanjutnya di level 3.800-3.811. Lalu, jika tembus 3.875 sebagai resistance kuatnya, pasar bisa mengharapkan bonus IHSG 4.000 akhir 2011. “Tapi, ini sangat tergantung pada seberapa besar aliran dana asing yang masuk pascaperaihan gelar investment grade,” tuturnya.

Dia menegaskan, investment grade menjadi sentiment positif IHSG untuk jangka panjang. Paling tidak, menurut Satrio, akan banyak analis yang merevisi naik target posisi IHSG pada 2012 seiring investment grade yang diraih dari Fitch Rating.

Sejauh ini, kata dia, banyak analis yang menargetkan IHSG 2012 hanya di level 4.500-an dengan Price Earnings Ratio (PER) di level 15 kali. Satrio sendiri dengna outlook yang hati-hati, menargetkan IHSG di level 4.150-4.650.

Tapi,Satrio menggarisbawahi, jika dilihat dari sejarah PER IHSG, jika masalah Eropa mereda dan laju IHSG normal, IHSG berada di level 4.800-5.000 pada 2012 bukan hal sulit untuk dicapai.Sebab, secara historis (dalam kondisi market yang normal) IHSG sudah seringberada pada level rata-ratapenutupan pada PER 16,5 kali. Artinya, 16,5 x 300 = 4.950. “Jadi bukan hal susah jika krisis Eropa sudah jelas arah solusinya,” timpalnya.

Dalam situasi ini,menurutnya, saham-saham yang paling diburu adalah saham-saham berkapitalisasi besar (big capitalization) di sektor perbankan seperti PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Negara Indoensia (BBNI) dan PT Bank Central Asia (BBCA).

Selain sektor perbankan,kata dia, saham-saham berkapitalisasi besar di semua sektorpun seperti PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dan PT Astra Internasional (ASII) juga jadi perburuan. “Tapi, yang jadi prioritas adalah perbankan, konsumsi, dan properti. Jadi, setelah saham big cap diburu, baru ke saham bluechips,” imbuhnya.

Euro bergerak menuju pelemahan terbesar dalam tiga pekan

Euro bergerak menuju pelemahan terbesar dalam tiga pekan
TOKYO. Pergerakan euro pagi ini bergerak menuju pelemahan mingguan terbesar dalam tiga pekan terakhir. Pada pukul 08.30 waktu Tokyo, euro ditransaksikan pada level US$ 1,3025 dari sebelumnya US$ 1,3016 di New York, kemarin. Dengan demikian, sepanjang minggu ini, pelemahan euro sudah mencapai 2,7%. Ini merupakan pelemahan terbesar sejak pekan yang berakhir 9 September lalu.

Sementara itu, nilai tukar euro berada di posisi 101,43 yen dari 101,34. Kemarin, yen melemah ke posisi 101,05, yang merupakan level paling lemah sejak 4 Oktober lalu. Sedangkan posisi dollar tak banyak mengalami perubahan di posisi 77,87 yen.

Pelemahan euro hari ini disebabkan negara-negara di kawasan Eropa tengah mempersiapkan lelang surat utangnya pekan depan. Lelang tersebut dilakukan di tengah-tengah upaya pemerintah setempat dalam mengatasi krisis utang yang sudah berlangsung selama dua tahun.

Apalagi, kemarin, Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengungkapkan, tidak ada jalan keluar bagi negara-negara yang terlilit utang yang tidak mengimplementasikan reformasi struktural dan program pembelian obligasi pemerintah oleh bank sental terbatas.

"Kita masih jauh dari resolusi krisis utang Eropa. Lelang beberapa surat utang pada pekan depan bisa menyebabkan mood pengambilan risiko investor di pasar. Investor belum menemukan insentif untuk membeli euro," jelas Junichi Ishikawa, analis IG Markets Securities Ltd.

Harga kontrak minyak menuju penurunan mingguan terbesar sejak September

Harga kontrak minyak menuju penurunan mingguan terbesar sejak September
SYDNEY. Harga kontrak minyak ditransaksikan menuju penurunan mingguan terbesar sejak September di New York. Pagi ini, harga kontrak minyak untuk pengantaran Januari turun sebesar 0,5% menjadi US$ 93,39 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 10.51 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di level US$ 93,59. Kemarin, harga kontrak minyak sudah mencatatkan penurunan sebesar 1,1% menjadi US$ 93,87, yang merupakan level paling rendah sejak 2 November lalu.

Jika dihitung, sepanjang pekan ini, harga kontrak minyak sudah melorot 5,9% dan merupakan penurunan selama dua pekan berturut-turut. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak periode yang berakhir 23 September lalu. Kendati begitu, harga kontrak minyak masih 2,4% lebih tinggi dibanding tahun lalu.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Febuari turun 0,6% menjadi US$ 103,60 per barel di ICE Futures Europe exchange kemarin,

Penurunan harga kontrak minyak kali ini dipicu oleh spekulasi bahwa permintaan minyak akan melorot di tengah kemerosotan tingkat produksi industri di AS, Eropa, dan China. Asal tahu saja, kemarin, the Federal Reserve merilis data yang menunjukkan tingkat produksi di sejumlah pabrik dan pertambangan di AS turun 0,2% pada November. Ini merupakan penurunan produksi pertama sejak April lalu.

Selain itu, hasil survei Markit Economics mengindikasikan akan adanya penurunan produksi pabrik untuk bulan kedua di China pada Desember ini. Sedangkan laporan terpisah menunjukkan, pabrik di kawasan Eropa akan menghadapi kontraksi produksi untuk lima pekan berturut-turut.

RI Naik ke Investment Grade, IHSG Siap Melaju Kencang

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin kembali terjatuh meski bisa bertahan di level 3.700. Lesunya bursa regional karena sentimen negatif dari Uni Eropa membuat investor terus membuang saham-saham unggulan sehingga menyeret penurunan IHSG yang cukup tajam.

Pada perdagangan Kamis (15/12/2011), IHSG ditutup melemah 50,064 poin (1,33%) ke level 3.701,540. Indeks LQ 45 juga terkoreksi 10,654 poin (1,61%) ke level 650,075.

Kenaikan peringkat Indonesia ke 'BBB-' atau setara dengan Investment Grade akan memberikan sentimen positif yang mendorong IHSG lebih tinggi lagi. Ditambah penguatan bursa-bursa global, IHSG pada perdagangan Jumat (16/12/2011) diprediksi melaju cepat di teritori positif.

Kemarin bursa Wall Street menguat seiring munculnya tanda-tanda penguatan ekonomi dan juga laba FedEx yang melebihi ekspektasi. Sentimen itu mampu mengikis kabar negatif dari Eropa.

Pada perdagangan Kamis (15/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 45,33 poin (0,38%) ke level 11.868,81. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 3,91 poin (0,32%) ke level 1.215,75 dan Nasdaq menguat 1,70 poin (0,07%) ke level 2.541,01.

Bursa-bursa regional juga langsung ikut menguat. Berikut pergerakan bursa regional Jumat pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 menguat 29,59 poin (0,35%) ke level 8.406,96.
  • Indeks KOSPI menguat 8,57 poin (0,47%) ke level 1.827,68.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG melemah kemarin sebagai respon perkembangan terbaru dari krisis hutang di Eropa, dimana yield Italia kembali merambat naik. Pernyataan Kanselir Jerman bahwa tidak akan ada solusi yang sederhana dan instan dalam krisis ini, juga menambah katalis negatif bagi pasar. Selain Eropa, keluarnya data survey manufaktur Jepang menunjukkan hasil pesimis sebagai ekspektasi berdampaknya krisis hutang Eropa terhadap kegiatan ekonomi negara Asia. Sementara untuk jangka pendek kami melihat indeks masih akan dipengaruhi oleh perkembangan berita ekonomi dari regional. Kami juga melihat indeks akan cenderung melemah, disisi lain juga mulai muncul aksi beli selektif dari investor. Kisaran support-resistance 3.652-3.739.

eTrading Securities:
Secara teknikal, IHSG kembali terkoreksi dengan Indikator stochastic yang masih bergerak downtrend sementara MACD telah membentuk deathcross. Namun, diperkirakan IHSG masih berpotensi rebound pada perdagangan hari ini (16/12), melihat penurunan IHSG yang sudah tiga hari berturut-turut disertai dengan penurunan volume pada perdagangan kemarin. Diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3643-3748 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ITMG, TLKM, dan MAPI.

(qom/qom)

Data positif ekonomi AS mengangkat Wall Street

Data positif ekonomi AS mengangkat Wall Street
NEW YORK. Mayoritas saham yang ditransaksikan di bursa AS ditutup melaju kemarin malam. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,3% menjadi 1.215,75. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,4% menjadi 11.868,81.

Sektor barang, barang kesehatan, dan consumer goods berhasil mencatatkan kenaikan tertinggi dari sepuluh sektor lain dalam indeks S&P 500, dengan kenaikan setidaknya 0,9%. Sementara, saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain: FedEx Corp naik 8% dan Novellus Systems Inc melonjak 16%.

Aksi beli yang melanda bursa AS dipicu oleh data ekonomi yang positif. Seperti yang diketahui, data klaim pengangguran dan manufaktur Negeri Paman Sam memberikan sinyal kekuatan ekonomi. Kendati begitu, hal tersebut masih dibayang-bayangi krisis utang Eropa.

"Data ekonomi di AS yang positif sangat mengejutkan dan berhasil memebrikan keseimbangan atas berita ketidakpastian di Eropa. Saat ini kita sedang fokus terhadap ekonomi domestik yang sepertinya sudah kembali ke jalan yang benar," jelas Eric Teal, chief investment officer First Citizens Bancshares Inc.

Catatan saja, dalam tiga gari pertama pekan ini, indeks S&P 500 sudah turun 3,5%.

Data AS Picu Wall Street Menguat

Data AS Picu Wall Street Menguat
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street menguat pada perdagangan Kamis (15/12) setelah pelaku pasar merespon positif data Amerika Serikat yang baik. Tetapi menjelang penutupan perdagangan saham, ada satu peringatan tentang krisis utang Eropa.

Indeks Dow Jones naik 0,38% atau 45,33 poin ke level 11.868,81. Indeks S&P 500 naik 0,32% atau 3,94 poin ke level 1.215,76. Indeks Nasdaq naik 0,1% atau 1,7 poin ke level 2.541,01. Sektor saham health care dan consumer mendorong kenaikan indeks saham. Demikian seperti dikutip dari marketwatch.com.

Klaim pengangguran di Amerika Serikat pekan lalu merupakan terendah sejak Medi 2008. Departemen Tenaga Kerja menyatakan, ada indikasi terbaru yang kuat di tengah bursa tenaga kerja melemah. Sentimen lain mempengaruhi bursa saham yaitu aktifitas manufaktur mid-Atlantic melonjak pada Desember dibandingkan periode sebelumnya.

Selain itu, Pimpinan IMF Christine Lagarde menyatakan, prospek ekonomi global "cukup suram" dan mendesak bantuan internasional dalam mengatasi krisis utang Eropa."Eropa dapat memiliki resesi yang tidak menyeret Amerika Serikat ke dalamnya.

Sangat penting bagi orang untuk memahami bahwa kita pasti akan terpengaruh secara negatif olehperlambatan di Eropa tapi itu tidak berarti kita akan memiliki resesijuga," ujar Portfolio Manager Gamco Growth Fund Howard Ward.

Bursa Eropa naik lebih tinggi di mana Stoxx Europe 600 naik 1%.Aktifitas manufaktur di zona Euro mengalami kontraksi pada kecepatan lebih lambat dari yang diperkirakan pada Desember. Lelang obligasi Spanyol juga sukses mengangkat keyakinan investor. [hid]

Penantian Down Grade Eropa Perlemah Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (16/11) diprediksi melemah. Pasar masih menanti down grade Eropa dari berbagai lembaga pemeringkat.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, rupiah masih berpeluang melemah ke area 9.150. Pelemahan ini menurutnya, masih didominasi oleh situasi krisis utang Eropa yang belum mengalami perbaikan signifikan.

Menurutnya, pasar masih menanti pemangkasan peringkat kredit dari tiga lembaga rating besar yang akan diberikan dalam beberapa hari ke depan bagi Uni Eropa. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 9.050-9.150 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, jika down grade terjadi di Eropa, rupiah masih terancam melemah baik dari Standard & Poor's (S&P), Fitch Ratings dan Moody's Investor Service. "Tertama S&P yang menyatakan akan mengumumkan peringkat kredit terbarungya sepekan setelah KTT Uni Eropa pada Jumat (9/12). Jika melihat dari respon-nya, beberapa negara anggota Uni Eropa bakal di-down grade," imbuh Firman.

Di sisi lain, semalam dirilis data-data ekonomi AS yang angkanya sedikit membaik. Indeks harga produsen semalam AS semalam sudah diperkirakan naik. Kondisi ini akan mengurangi ekspektasi pelonggaran moneter The Fed yang tentunya semakin mencerahkan outlook dolar AS. "Jadi, kalau diterjemahkan ke dalam negeri, rupiah akan kembali melemah," imbuh Firman.

Producer Price Index (PPI) AS bulanan untuk November 2011 sudah diperkirakan naik jadi 0,3% dari sebelumnya -0,3%. Begitu juga dengan Indeks Manufaktur di New York dan Philadelphia yang juga akan mengurangi ekspektasi pelonggaran moneter The Fed.

"Indeks manufaktur New York sudah diperkirakan naik jadi 3,1 dari 0,6. Sementara Philadelphia Manufacturing Index naik ke 5,1 dari 3,6," imbuh Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (15/12) ditutup stagnan di level 9.080 per dolar AS.

Inilah Daftar Saham Pilihan Jumat (16/12)

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia diperkirakan mulai muncul aksi beli secara selektif dari investor dengan pergerakan IHSG di kisaran 3.652-3.739 pada perdagangan Jumat (16/12).

Demikian dikatakan analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, kemarin. "Untuk jangka pendek kami melihat indeks masih akan dipengaruhi oleh perkembangan berita ekonomi dari regional," katanya.

IHSG kemarin ditutup melemah 50,06 poin atau 1,3% ke 3.701,54. Volume perdagangan mencapai 4,3 miliar saham senilai Rp4,03 triliun. IHSG mengalami net foreign sell mencapai Rp670,6 miliar.

IHSG melemah kemarin sebagai respon perkembangan terbaru dari krisis hutang di Eropa. Dengan yield Italia kembali merambat naik. Pernyataan Kanselir Jerman bahwa tidak akan ada solusi yang sederhana dan instan dalam krisis ini, juga menambah katalis negatif bagi pasar.

Selain Eropa, keluarnya data survey manufaktur Jepang menunjukkan hasil pesimis sebagai ekspektasi berdampaknya krisis hutang Eropa terhadap kegiatan ekonomi negara Asia.

Untuk saham pilihan hari ini, analis saham AM Capital, Andre Mahardika merekomendasikan saham INDF. Saham ini masih memiliki sinyal beli di kisaran 4.525-4.550 dan rekomendasi jual di 4.650-4.700 dengan stop loss di 4.475. Secara teknikal saham INDF masih mengkonfirmasi sinyal bullish jangka pendek.

Saham UNTR dengan strategi beli saat koreksi dengan rekomendasi beli di kisaran 23.900-24.000. Rekomendasi jual di kisaran 24.800-25.500 dengan stop loss di 23.750. Secara teknikal saham UNTR masih akan mengkonfirmasi bullish. Trend jangka pendek membentuk strong bullish, jika hari ini mengkonfirmasi di atas harga 24.200.

Investment grade, bursa jangan senang dulu

JAKARTA. Hari ini, investor boleh berharap menjadi akhir pekan yang manis bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kabar baik datang dari lembaga pemeringkat kelas dunia, Fitch Ratings. Indonesia didapuk peringkat BBB- dari yang sebelumnya BB. Potensi dana asing yang masuk sangat besar di tengah carut-marut pasar global.

Namun, analis menyarankan agar pasar jangan terlalu senang dulu. Sebab, pergerakan IHSG di setir oleh banyak faktor tak hanya dari pemberian ranking.

Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker melihat, beberapa faktor dari global masih sangat dominan. Salah satunya, sampai saat ini, pasar belum melihat sebuah solusi final penyelesaian krisis di Benua Biru. Alhasil, volatilitas pasar menjadi sangat tajam.

Indeks regional, ambil contoh, bisa tiba-tiba naik tinggi, atau anjlok dalam hanya dengan hitungan hari bahkan hitungan jam. Gejolak pasar yang tajam ini tak urung dirasakan pula oleh para pelaku investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan kepemilikan asing lebih dari 60%, arah IHSG menjadi sangat terombang-ambing oleh pergerakan pemodal asing di bursa.

"Kabar ini merupakan berkah bagi pasar saham," ujarnya Kamis (15/12). Yang jelas, Satrio yang biasa disebut Tommy itu melihat ada dua potensi yang terjadi di pasar besok.

Pertama, adanya aliran dana asing ke bursa. Valuasi bursa saat ini masih normal dan belum terlalu tinggi. Jumlah dana asing yang masuk pun belum optimal.

"Sekitar bulan Maret, ketika kabar investment grade itu diembuskan, dana yang masuk mencapai Rp 18 triliun. Tapi saat ini mereka sudah keluar. Kabar Fitch memberikan potensi bahwa mereka bisa masuk lagi ke pasar," papar Tommy.

Potensi kedua, para investor yang masuk saat kondisi buruk tahun 2008 melakukan aksi profit taking alias ambil untung.

Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management sependapat dengan Tommy. Kondisi global bisa saja menekel pergerakan IHSG dan menjungkirkan bursa.

Perhatikan sektor keuangan
"Tapi, setidaknya penurunan IHSG akan terbatas. Euforia bursa akan terjadi," jelas Reza. Apalagi, yang memberikan peringkat adalah Fitch di mana posisinya dianggap oleh pasar lebih tinggi dari lembaga pemeringkat lain yang memberikan posisi sama yaitu Japan Credit Rating Agency (JCR).

Kedua analis sepakat, salah satu sektor saham yang paling akan bereaksi positif adalah sektor keuangan. Alasannya, sektor finansial memiliki kapitalisasi market yang besar di pasar. "Jika ada berita positif, saham perbankan menghijau. Tapi jika kondisi global memburuk, tekanan yang diterima juga sangat besar," jelas Reza.

Dengan kondisi tersebut, Tommy berpendapat, pasar bisa "mencicil portfolio" dengan masuk bursa. "Masuklah secara bertahap," sarannya.

Jikapun ada beberapa saham yang mahal, "Asalkan belum menyentuh grafik Bollinger batas atas, ada peluang beli. Jangan terlalu agresif dengan kabar investment grade," tutur Reza.

Jumat (16/12), Tommy memprediksi kisaran resistance IHSG ada di 3.730-3.740 dan support 3.620-3.675.

Sedangkan Reza meramal indeks bergerak di kisaran resistance 3.769-3.803 dan support di 3.633-3.684.

'Investment Grade' Beri IHSG Dua Kemungkinan

INILAH.COM, Jakarta – Investment grade yang baru saja diraih Indonesia dari Fitch Rating diprediksi memberi dua kemungkinan: Capital inflow yang deras atau justru capital outflow. Nah Lho?

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomomengatakan, kemungkinan pertama adalah capital inflow yang deras masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebab, pada 2011 dana asing mengering hingga di bawah Rp5 triliun. Karena itu, asing bakal masuk dan kalaupun IHSG melemah justru bakal membuat investor lokal berani untuk beli.

Masalahnya, yang jadi kemungkinan kedua adalah dana asing yang masuk sejak 2008 hingga awal 2011 yang nilainya mencapai Rp40 triliunan. Dikhawatirkan, saat investor lokal agresif beli saham, asing justru semangat jual saham. “Saya berpendapat, kalaupun regional memburuk, orang semakin berani belanja saham. Sebab, investment grade jadi tabungan berita positifuntuk jangka panjang,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Kamis (15/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 50,06 poin (1,33%) ke level 3.701,54 dengan intraday tertinggi 3.751,153 dan terendah 3.666,249. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 10,65 (1,61%) ke level 650,075.

Fitch Ratings menaikkan peringkat kredit Indonesia ke level BBB- alias investment grade.Bagaimana pengaruhnya bagi IHSG?
Investment grade yang diraih Indonesia memberi dua kemungkinan.Pertama, memicu derasnya arus capital inflow. Belakangan, asing sudah keluar dari berbagai aset terutama komoditas dan eurolalu beralih ke aset dolar AS.Jikainvestor lari dari aset dolar AS dan berburu aset-aset investasi berisiko, akibat gelar investment grade yangdiraih Indonesia dari Fitch Ratingkemarin, IHSG pun akan jadi sasaran positifnya.Artinya, aliran dana asing akan kembali masuk ke Indonesia setelah mengering pada 2011ini.

Bagaimana jika situasi bursa regional semakin memburuk?
Kalaupun kondisi regional masih kacau dan terus memburuk, investment grade justru akan membuat investor lokal semakin berani untuk beli pada saat indeks melemah.

Lantas, seberapa besar potensi capital inflow yang bakal dinikmati pelaku pasar domestik?
Berkaca pada saat lembaga pemeringkat Jepang, Japan Credit Rating Agency (JCR) menyatakan, rating utang Indonesia telah masuk investment gradepada Juli 2011. Aliran dana asing masuk dalam jumlah besar selama 4 bulan. Dalam rentang 4 bulan (Juli-Oktober 2011), dana asing masuk sebesar Rp15-17 triliun.

Diharapkan,Indonesia akan mendapatkan besaran capital inflow yang lebih besar dari itu. Sebab, gelar investment grade saat ini berasal dari Fitch Rating. Tapi, ini belum tentu jadi cerminan yang pasti. Sebab, untuk 2011, posisidana asing sedang kering di bawah Rp5 triliun. Karena itu, seiring investment grade, dana asing yang masuk bakal deras.

Bagaimana dengan kemungkinan kedua?
Kemungkinan kedua akibat investment grade adalah soal dana asing yang masuk sejak 2008 hingga awal 2011yang angkanya mencapai sekitar Rp40 triliun.Jika regional memburuk, dikhawatirkan, saat investor lokal berani beliseiring investment grade, investor asing justru ‘agresif jualan’ karena kondisi eksternal yang masih jadi ancaman.

Tapi, saya berpendapat, kalaupun regional memburuk sehingga berimbas negatif bagi IHSG, orang semakin berani belanja saham. Investment grade jadi tabungan berita positif. Sebab, outlook IHSG jadi positif untuk jangka panjang.

Lantas, apa saran Anda untuk pelaku pasar atau investor?
Saya sarankan, agar investor menyikapi investment grade dengan normal dan penuh kewaspadaan. Sebab, situasi Eropa masih memburuk. Yang harus diwaspadai adalah perilaku investor asing.

Kapan tren keluar-masuk dana asing bisa diketahui?
Trend-nya,bakal tampak dalam sepekan ke depan. Jika dalam sepekan asing agresif beli, akan seperti itu terjadi dalam 3-6 bulan ke depan.Begitu juga sebaliknya jika asing justu beraksi jual. Jika asing jual, tetap krisis Eropa yang jadi patokan.

Seiring investment grade, apakah ada peluang IHSG bergerak anomali alias melawan arus koreksi bursa regional?
Hal itu sangat tergantung pada seberapa besar aliran dana asing yang masuk.Jika dana asing masuk signifikan, laju IHSG bisa melawan arus negatifnya situasi regional. Tapi, jika aliran dana asing hanya masuk secara perlahan sekali, akan membuat pelaku pasar semakin berani beli pada saat IHSG melemah.

Lantas, bagaimana prediksi arah IHSG akhir pekan ini?
Saya perkirakan, IHSG bakal menguat akhir pekan ini seiring bursa regionalyang juga berpeluangnaik. Untuk Jumat (16/12), jika regional menguat, IHSG pun bakal menguat dengan resistance pertama di level 3.750. Sementara itu, support indeks di level 3.620-3.675. Jika tembus resistance tersebut, indeks bakal menuju resistance selanjutnya di level 3.800-3.811.

Berapa target IHSG akhir 2011 setelah memfaktorkan investment grade?
Jika tembus 3.875 sebagai resistance kuatnya, pasar bisa mengharapkan bonus IHSG 4.000 akhir 2011. Tapi, ini sangat tergantung pada seberapa besar aliran dana asing yang masuk pascaperaihan gelar investment grade.

Investment grade menjadi sentiment positif IHSG untuk jangka panjang. Paling tidak,akan banyak analis yang merevisi naik target posisi IHSG pada 2012 seiring investment grade yang diraih dari Fitch Rating.Sejauh ini,banyak analis yang menargetkan IHSG 2012 hanya di level 4.500-an dengan Price Earnings Ratio (PER) di level 15 kali.

Kalau begitu, berapa target Anda sendiri untuk 2012?
Dengna outlook yang hati-hati, saya targetkan IHSG di level 4.150-4.650.Tapi,perlu digarisbawahi, jika dilihat dari sejarah PER IHSGdan masalah Eropa mereda sehingga laju IHSG normal,indeks berada di level 4.800-5.000pada 2012 bukan hal sulit untuk dicapai.

Alasannya?
Sebab, secara historis, dalam kondisi market yang normal, IHSG sudah seringberada pada level rata-ratapenutupan pada PER 16,5 kali. Artinya, 16,5 x 300 = 4.950. Jadi bukan hal susah jika krisis Eropa sudah jelas arah solusinya.

Pasa-Invesment Grade, saham-saham apa saja yang perburuan investor?
Saham-saham yang paling diburu adalah yang berkapitalisasi besar (big capitalization) di sektor perbankan seperti PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Negara Indoensia (BBNI) dan PT Bank Central Asia (BBCA).

Selain sektor perbankan,saham-saham berkapitalisasi besar di semua sektorpun seperti PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dan PT Astra Internasional (ASII)juga jadi perburuan. Tapi, yang jadi prioritas adalah perbankan, konsumsi, dan properti. Jadi, setelah saham big cap diburu, baru ke saham bluechips.

Naik ke Investment Grade, RI Jangan Terperosok Seperti Eropa

Jakarta - Negara-negara Eropa dan AS sebagian besar memiliki peringkat 'Investment Grade'. Namun pengelolaan yang salah justru kini menyebabkan sebagian negara-negara yang menyandang predikat investment grade itu terancam bangkrut karena besarnya utang.

Anggota Komisi XI DPR Arif Budimanta mengatakan, kenaikan peringkat yang bisa memberikan banyak implikasi positif itu harus diikuti dengan terdistribusinya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi rakyat.

Pasalnya, Arif mengatakan banyak negara Eropa seperti Portugal, Spanyol, Italia bahkan Inggris peringkatnya cukup bagus tetapi kemudian terancam bangkrut.

"Begitu juga dengan AS. Karena negara tersebut tidak bisa memanfaatkannya dengan baik," jelasnya kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (16/12/2011).

Dihubungi terpisah, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaadmadja menyambut baik kenaikan peringkat Indonesia. Hal itu bisa menyebabkan risiko kredit Indonesia akan semakin rendah sehingga investor percaya diri berinvestasi.

"Kita harapkan risiko kredit bisa lebih rendah, dana investment asing makin bertambah," ungkap Jahja yang meyakini perekonomian Indonesia tahun 2012 akan semakin membaik.

Sementara Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono mengatakan secara umum BI menyambut baik upgrade dari Fitch yang sudah lama ditunggu-tunggu itu.

"Harapan yang sudah lama ditunggu sejalan dengan berbagai upaya untuk menerapkan kebijakan ekonomi yang konsisten dan berhati-hati," jelas Hartadi.

Dengan upgrade ini, Hartadi optimistis prospek ekonomi RI akan menjadi semakin baik sejalan dengan menurunnya risiko dan borrowing cost sehingga menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi Indonesia.

Seperti diketahui, lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings telah menaikkan peringkat Indonesia ke level 'Investment Grade' yang berarti setara dengan sejumlah negara-negara maju. Fitch dalam keterangannya menjelaskan telah menaikkan Long-Term Foreign- and Local-Currency Issuer Default Ratings (IDR) Indonesia menjadi 'BBB-' dari 'BB+' dengan outlook atas kedua peringkat tersebut Stabil. Country Ceiling dinaikkan menjadi 'BBB", dan Short-Term Foreign-Currency IDR dinaikkan menjadi to 'F3'.

"Kenaikan peringkat ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan resilien, rasio utang publik yang rendah dan terus menurun, likuiditas eksternal yang menguat, dan kerangka kebijakan makro yang hati-hati", kata Philip McNicholas, Director group Fitch's Asia-Pacific Sovereign Ratings dalam siaran persnya, Kamis (15/12/2011).

(dru/qom)

Data Ekonomi Positif Dongkrak Wall Street

New York - Saham-saham di bursa Wall Street menguat seiring munculnya tanda-tanda penguatan ekonomi dan juga laba FedEx yang melebihi ekspektasi. Sentimen itu mampu mengikis kabar negatif dari Eropa.

Sempat terjadi tarik menarik sentimen positif data ekonomi yang positif dan sentimen negatif dari krisis Eropa. Data ekonomi positif datang dari klaim baru pengangguran yang mencetak angka terendahnya dalam 3 tahun, sehingga menunjukkan PHK melambat di AS dan pebisnis lebih percaya diri.

"Angka klaim pengangguran terbaru merupakan tanda-tanda yang paling menjanjikan dalam pemulihan untuk menunjukkan pasar tenaga kerja mulai banyak terjadi penciptaan labangan kerja," ujar RDQ Economics seperti dikutip dari AFP.

Kabar baik dari FedEx Corp langsung mendongkrak saham-saham setelah melaporkan labanya yang melebihi ekspektasi. Saham FedEx tercatat melesat 8% ke level US$ 82,47. Data positif dari FedEx itu keluar bersamaan dengan data positif dari survei manufaktur regional dan data positif lainnya.

Tim Ghriskey, chief investment officer Solaris Asset Management mengatakan, pertanyaan untuk investor adalah apakah perekonomian AS bisa tumbuh jika perekonomian Eropa terganggu.

"Apakah AS dapat berjalan sendiri? Tidak. Tapi negara-negara lain di dunia dengan pengecualian Eropa, kami cukup posotif. Kami tidak berpikir akan ikut jatuh bersama," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (16/12/2011).

Pada perdagangan Kamis (15/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 45,33 poin (0,38%) ke level 11.868,81. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 3,91 poin (0,32%) ke level 1.215,75 dan Nasdaq menguat 1,70 poin (0,07%) ke level 2.541,01.

Penguatan saham-saham sempat tergerus setelah pimpinan IMF Christine Lagarde mengatakan outlook perekonomian cukup mengambang dan akan memerlukan langkah dari seluruh negara-negara untuk menekan krisis yang bisa membawa risiko depresi global.

Saham-saham teknologi besar melemah seperti Apple Inc turun 0,3% ke level US$ 378,94 dan International Business Machines (IBM) turun 0,7% ke level US$ 187,48.

Saham Novellus System Inc melesat 16,3% ke level US$ 40,37, sehari setelah sepakat membeli rivalnya, Lam Research Corp senilai US$ 3,3 miliar.

Perdagangan berjalan tidak terlalu ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange sebesar 6,72 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian tahun ini.

(qom/qom)