Rabu, 21 Desember 2011

IHSG Belum Kuat Bertahan di 3.800

http://finance.detik.com/read/2011/12/21/160737/1796788/6/ihsg-belum-kuat-bertahan-di-3800?f9911013
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di level 3.800 dan harus puas dengan mencetak 41 poin. Situasi global yang mulai terkendali berhasil menahan indeks di zona hijau seharian penuh.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.065 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.130 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melesat 42,917 poin (1,14%) ke level 3.795,255. Membaiknya situasi global menjadi 'bahan bakar' IHSG mencetak poin.

Indeks sempat melesat hingga lebih dari 50 poin di awal perdagangan, berhenti di level tertingginya 3.808,391 sebelum akhirnya melambat.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melaju 25,991 poin (0,69%) ke level 3.778,329. Membaiknya situasi global membuat kepercayaan diri investor berangsur pulih.

Pergerakan indeks di perdagangan sesi II tidak terlalu ramai seperti pagi tadi. Aksi beli justru marak terjadi di menit-menit terakhir menjelang penutupan perdagangan.

Menutup perdagangan, Rabu (21/12/2011), IHSG melaju 41.929 poin (1,11%) ke level 3.794,267. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 8,020 poin (1,21%) ke level 670,042.

Aksi perburuan saham terus terjadi sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Kepercayaan diri investor berangsur pulih dengan banyaknya berita positif yang datang dari luar negeri.

Saham-saham properti memimpin penguatan bursa, dibuntuti saham perdagangan dan komoditas. Tak satu pun indeks sektoral yang terjebak di teritori negatif.

Dana asing dalam jumlah cukup tinggi masuk ke pasar modal hari ini. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 400,898 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 126.747 kali pada volume 6,443 miliar lembar saham senilai Rp 4,451 triliun. Sebanyak 149 saham naik, sisanya 82 saham turun, dan 97 saham stagnan.

Bursa saham China menjadi satu-satunya bursa yang anjlok ke zona merah di Asia, padahal pagi tadi sempat menguat cukup tinggi. Bursa-bursa regional lainnya justru melaju semakin kencang.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 24,78 poin (1,12%) ke level 2.191,15.
  • Indeks Hang Seng melesat 336,25 poin (1,86%) ke level 18.416,45.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 123,50 poin (1,48%) ke level 8.459,98.
  • Indeks Straits Times meroket 57,24 poin (2,19%) ke level 2.671,69.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 19.000 ke Rp 359.000, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.350 ke Rp 73.050, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 650 ke Rp 37.900, dan Indocement (INTP) naik Rp 550 ke Rp 16.850.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Surya Toto (TOTO) turun Rp 1.500 ke Rp 50.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 550 ke Rp 61.950, Multi Prima (LPIN) turun Rp 350 ke Rp 2.150, dan Island Concept (ICON) turun Rp 120 ke Rp 440.

(ang/qom)

Asing Buru Saham Murah, IHSG Menguat 1,1%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia menguat 41,9 poin atau 1,1% ke 3.794,27 pada perdagangan Rabu (21/12). Volume perdagangan mencapai 6,4 miliar saham senilai Rp4,4 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 149 saham naik, 83 saham turun dan 97 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy Rp401,7 miliar dengan pembelian asing Rp1,6 triliun dan penjualan asing Rp1,2 triliun.

Indeks JII naik 8,8 poin ke 530, indeks ISSI naik 1,8 poin ke123,57 dan indeks LQ45 naik 8,02 poin ke 670,04.pengutan dipimpin sektor perkebunan hingga 29,43 poin ke 2.127,69, disusul sektor pertambangan hingga 22,96 poin ke 2.491.

Bursa Asia mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng naik 1,8%, indeks Nikkei naik 1,4%, indeks Kospi naik 3,9%, indeks Shamghai turun 1,1%, indeks STI naik 2,1%, indeks KLSE naik 0,1%, indeks ASX naik 2,1%.

Sementara bursa Eropa menguat seperti indeks FTSE naik 0,7% ke 5.459, indeks CAC naik 0,8% ke 3.081 dan indeks DAX naik ke 0,8% ke 5.897..

Nilai efek baru di BEI tahun ini mencapai Rp 113 triliun

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan total dana yang berasal dari penerbitan efek baru pada tahun ini mencapai Rp 113 triliun. Penerbitan efek baru itu meliputi penawaran umum saham perdana (IPO), penawaran saham baru (rights issue) dan penerbitan obligasi.

Direktur Utama BEI Ito Warsito menyebutkan dana yang dihimpun dari rights issue mencapai Rp 51 triliun. Jumlah ini lebih tinggi daripada periode yang sama tahun lalu. Adapun dana hasil IPO senilai Rp 19 triliun, jauh lebih rendah daripada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 29 triliun. Sedangkan penerbitan obligasi pada 2011 diperkirakan Rp 43 triliun.

"Nilai IPO tahun ini lebih kecil karena perbedaan ukuran perusahaan. Sebab, tahun lalu banyak perusahaan besar yang IPO," Ito beralasan, Rabu (21/12). Namun, menurut Ito, yang terpenting adalah jumlah perusahaan yang masuk BEI sudah melebihi pencapaian 2010.

Selain itu, dana asing yang masuk ke pasar sekunder di BEI ditaksir mencapai Rp 22,7 triliun per 20 Desember lalu. Nilai dana asing ini naik ketimbang posisi tahun lalu senilai Rp 20,9 triliun.

Ito menambahkan, krisis global turut mempengaruhi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2011. Pertumbuhan IHSG tahun ini tampaknya tidak sehebat pada 2010. "Tapi jika dibandingkan kinerja bursa saham regional dan global, indeks kita masih positif, di mana indek Shanghai dan Hang Seng turun lebih dari 15%," pungkas Ito.

Roubini: Tanpa Solusi, Perang Mata Uang Menanti

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Ekonom AS Nouriel Roubini menhimbau para pembuat kebijakan untuk mengambil tindakan tegas dalam menyelesaikan masalah perekonomian yang saat ini terjadi.

Roubini menilai, para pembuat kebijakan harus bertindak tegas namun terukur. "Zona euro telah menyangkal fakta bahwa negara-negara anggotanya bangkrut, serta tidak mampu bertahan dan tumbuh dalam suatu kesatuan moneter," ujarnya dalam Financial Times, seperti dikutip dari CNBC.com, Rabu (21/12).

Sementara di AS, lanjutnya, konsolidasi fiskal ditunda dan reformasi struktural lainnya seperti di bidang investasi infrastruktur, keterampilan, dan pendidikan, serta perubahan kebijakan energi, semua langkah yang diperlukan untuk memulihkan pertumbuhan , juga ditunda.

Sedangkan untuk China, ia mengatakan, tetap bertahan pada pelemahan mata uang untuk mendukung ekspor dan investasi yang dipicu oleh model pertumbuhan dimana dana pihak ketiga dalam bentuk tabungan terlalu tinggi dan konsumsi terlalu rendah.

Pada Selasa lalu, Wakil Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Vitor Constancio mengatakan bahwa adanya pernyataan euro akan pecah merupakan satu hal yang tidak masuk akal dan tidak pernah terpikirkan sama sekali untuk melakukannya.

Roubini mewanti-wanti zona euro bahwa adanya pertimbangan-pertimbangan politik, yang mencegah para pemimpin dalam mengambil keputusan-keputusan sulit akan memicu perang mata uang dan perang dagang.

"Ini akan menjadi jelas pada 2012 bahwa permainan 'kicking the can down the road' adalah permainan dengan hasil nihil (zero sum game)," tuturnya.

Setiap negara lebih suka memiliki mata uang yang lemah untuk meningkatkan ekspor agar pertumbuhan ekonomi pulih, dan ketegangan mata uang akan membuat situasi lebih buruk tahun depan ketika kombinasi dari tekanan pasar dan konflik politik yang menghambat. "Akan membuat hal tersebut lebih sulit dalam penuntasannya," ungkap Roubini.

"Paling lambat pada 2013, tapi mungkin sudah akan dirasakan pada 2012, badai resesi double-dip di AS, kacaunya skenario penuntasan krisis utang di zona euro dan pertumbuhan di China yang menukik bisa terwujud," ungkapnya.

S&P : Peringkat Indonesia tergantung perbaikan fiskal

S&P : Peringkat Indonesia tergantung perbaikan fiskal
JAKARTA. Standard dan Poor (S&P) berjanji akan meng-upgrade peringkat kredit Indonesia. Asalkan, pemerintah bisa mempertahankan reformasi fiskal, administratif dan struktural.

"Pandangan positif kami mencerminkan kemungkinan upgrade jika tiga faktor tersebut diterapkan secara berlanjut," terang Agost Benard, associate director S&P di Singapura, kemarin (20/12).

Indonesia, yang dianggap sebagai perekonomian terbesar di Asia Tenggara berhasil bertahan dari gempuran krisis global dan mencatat pertumbuhan ekonomi 6,5%. Sebelumnya, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memperkirakan produk domestik bruto (PDB) tahun depan turun ke 24% dari target tahun ini yaitu 25%.

"Nilai bisa diumumkan jika Indonesia berhasil menahan laju inflasi, mengurangi beban utang eksternal, neraca keuangan yang baik atau reformasi seperti rasionalisasi subsidi yang mampu menunjukkan kerentanan fiskal pemerintah dan ketergantungan eksternal berkurang," tulis Benard.

Sebaliknya, jika Indonesia mengulur reformasi dan tak merespon kebijakan fiskal secara tepat waktu akan membuat prospek utang hanya bertahan di level stabil.

15 Desember, Fitch Ratings menaikkan utang jangka panjang dalam nominal lokal maupun rupiah dari BB+ menjadi BBB- yang merupakan level terendah investment grade. Historical rating Indonesia klik investasi.

Data AS Topang Bursa Eropa Positif

Data AS Topang Bursa Eropa Positif
INILAH.COM, London - Data ekonomi AS dan data Jerman telah mendorong kenaikan bursa saham Eropa pada awal perdagangan Rabu (21/12).

Indeks FTSE naik 0,7% ke 5.459, indeks CAC naik 0,8% ke 3.081 dan indeks DAX naik ke 0,8% ke 5.897. Indeks saham bluechip naik 0,7%. Kenaikan ini ditopang imbal hasil obligasi Spanyol yang turun dan perbaikan prospek ekonomi Jerman. Demikian mengutip yahoofinance.com.

"Jika tren data naik terus maka akan positif, ini akan bisa mendorong pasar lebih tinggi. Kami sudah menerima beberapa data yang positif seperti data utama ekonomi AS," kata Daniel McCormack, analis di Macquarie.

Saham perbankan melanjutkan kenaikan sejak kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) menyiapkan fasilitas pembiayaan untuk perbankan Eropa.

Data perumahan AS yang penjualannya naik 9,3% untuk November lalu menjadi 685.000 yang merupakan level tertiggi sejak April 2010 lalu.

Sementara data indeks kepercayaan konsumen Jerman naik 107,2 dari 106,6 pada bulan Desember. Selain itu, imbal hasil dalam lelang obligasi Spanyol turun dengan permintaan yang kuat. Kondisi ini meringankan kekhawatiran investor soal krisis utang Eropa.

Bursa Asia mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng naik 1,8%, indeks Nikkei naik 1,4%, indeks Kospi naik 3,9%, indeks Shamghai turun 1,1%, indeks STI naik 2,1%, indeks KLSE naik 0,1%, indeks ASX naik 2,1%.

Moody's: Krisis Euro Bahayakan Rating Inggris

Moody's: Krisis Euro Bahayakan Rating Inggris
INILAH.COM, Jakarta - Rating teratas utang Inggris berada di bawah ancaman dari krisis di zona euro, dan guncangan lebih lanjut untuk perekonomian negara yang bisa menggagalkan upaya pemerintah untuk menyeimbangkan anggaran.

Hal ini disampaikan lembaga pemeringkat Moody`s seperti dikutip Reuters. Skop Inggris untuk menyerap guncangan fiskal lebih lanjut sementara tetap mempertahankan outlook stabil dan rating triple-A yang telah memburuk selama tahun lalu karena pertumbuhan yang lemah, dan negara menghadapi tantangan yang berat dan meningkat.

"Sejak laporan tahunan terakhir, jumlah ruang untuk Inggris telah menurun," kata analis Moody`s Sarah Carlson kepada Reuters setelah publikasi dari penilaian akhir tahun Moody's terhadap kemampuan Inggris untuk membayar utangnya.

Pasar sedang mencari berita rating 'AAA' Perancis, yang menyebabkan pertengkaran antara Paris dan London setelah para pejabat Perancis menyarankan Inggris ketimbang Perancis yang harus didowngrade terlebih dulu.

Inggris masih menikmati kepercayaan pasar dan yield obligasi bertenor 10 tahun yang mendekati rekor terendah, tepat di atas 2 persen.

"Prospek saat ini stabil dengan rating 'AAA' pemerintah Inggris yang bergantung pada asumsi bahwa pemerintah akan tetap di jalur dengan program konsolidasi fiskal," kata Moody dalam laporan tahunannya.

Moody menekankan bahwa laporannya ini update tahunan untuk pasar dan tidak merupakan tindakan rating.

"Setiap penambahan pelemahan dalam prospek makroekonomi atau kebutuhan untuk mendukung sistem perbankan bisa memundurkan upaya konsolidasi fiskal pemerintah," kata Moody's menambahkan.

"Akibatnya, pandangan terhadap rating mungkin akan peka terhadap perkembangan masa depan dalam krisis utang kawasan euro, meskipun Inggris bukan anggota serikat moneter," katanya.

Bulan lalu Kanselir George Osborne harus mengusulkan langkah-langkah penghematan lebih lanjut, melampaui target asli 2015, akibat pertumbuhan yang lemah yang memukul usaha untuk menghapus defisit anggaran negara itu hampir 10 persen.

Seorang juru bicara Departemen Keuangan mengatakan rencana pengurangan defisit pemerintah telah membantu mengembalikan kepercayaan pada ekonomi Inggris.

"Namun, akibat keluarnya laporan Moody's, Inggris tidak kebal untuk menghadapi masalah dengan mitra dagang di kawasan euro. Krisis ini memiliki efek dingin di Eropa dan penting bahwa kawasan euro terus untuk mengambil tindakan tegas untuk memperbaiki masalah mereka," kata jurubicara itu.

Inggris telah lama mendesak para pemimpin Eropa untuk memperbaiki krisis utang di zona euro, meskipun pemerintah telah membuat jelas bahwa tidak akan memberikan kontribusi uang sebagai solusi.

Hubungan antara Inggris dan mitra Uni Eropa, khususnya Perancis, memburuk ketika Perdana Menteri David Cameron menolak menandatangani kesepakatan Eropa yang dirancang untuk membantu mengatasi krisis utang setelah gagal untuk memenangkan pengamanan untuk Kota London.

Moody's mencatat bahwa Inggris sebagai salah satu perekonomian paling kompetitif di negara ekonomi maju di dunia dan memiliki track record membalikkan kenaikan utang selama beberapa dekade.

"Mata uang nasional dan bank sentral Inggris menyediakan fleksibilitas yang besar dalam mengembangkan tanggapan terhadap guncangan ekonomi dan keuangan," kata Moody's.

Risiko utang refinancing terbatas bagi Inggris karena rata-rata jatuh tempo yang lama sekitar 14 tahun untuk utang, itu basis investor domestik yang besar, dan kemauan dan kemampuan bank sentral untuk membeli utang pemerintah.

Dolar Melemah dari Euro di Asia

Dolar Melemah dari Euro di Asia
INILAH.COM, Hong Kong - Dolar melemah terhadap euro pada perdagangan Rabu (21/12) di Asia setelah data ekonomi Jerman positif.

Indeks dolar turun 0,3% terhadap enam mata uang utama menjadi 79,654 dari 79,871. Penurunan dolar biasanya merupakan refleksi meningkatnya minat investor terhadap aset berisiko. Sebab mata uang merupakan tempat yang aman saat investor merasa khawatir. Demikian mengutip marketwatch.com.

Sementara kurs euro terhadap dolar naik 0,3% menjadi US$1,311 dari US$1.3079. Sebab investor menilai positif kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) yang menyiapkan pendanaan bagi rekapitalisasi bank Eropa.

Kurs dolar terhadap yen juga turun 0,1% menjadi 77,78 dolar per yen dari 77,9 dolar per yen. Bursa saham Asia mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng naik 1,2%, indeks Nikkei naik 1,45, indeks ASX naik 2,1%, namun indeks Shanghai turun 0,8%, indeks Kospi naik 3,09%, indeks STI naik 1,9%, indeks KLSE naik 0,1%.

Seluruh sektor maju, IHSG bertahan di zona hijau

JAKARTA. Reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan hingga sesi perdagangan pagi berakhir. Laju saham domestik ini seirama dengan pergerakan bursa saham regional. IHSG ditutup mendarat di zona hijau, setelah maju 0,69% ke posisi 3.778,329.

Laju sepuluh sektor saham mengangkat indeks. Penguatan terbesar terjadi pada sektor konstruksi yang naik 1,53%, disusul sektor barang konsumsi yang maju 1,30%.

Hingga sesi pagi berakhir, sebanyak 102 saham berhasil menguat, berbanding 79 saham yang turun. Sedangkan, 95 saham lainnya belum beranjak dari level penutupan sebelumnya.

Transaksi cukup ramai, yaitu melibatkan 3,638 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,510 triliun.

Saham pendatang baru, Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) yang meroket 38% ke posisi Rp 345, berhasil menempati urutan teratas saham top gainers, siang ini. Disusul, saham Jaya Real Property Tbk (JRPT) yang melejit 24,69% ke Rp 2.525, dan saham Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT) yang maju 15,38% ke Rp 300.

Sedangkan, deretan saham yang terseret ke posisi top losers, antara lain, saham Star Pacific Tbk (LPLI) yang tumbang 12,5% ke Rp 175. Kemudian, saham Lamicitra Nusantara Tbk (LAMI) yang jatuh 6,52% ke Rp 215.

Inilah Saham Berpotensi Window Dressing

INILAH.COM, Jakarta - Window dressing akan kembali menyambangi lantai bursa jelang penutupan tahun ini. Saham-saham perusahaan pelat merah dan saham perbankan bakal banyak dilirik.

Komisaris Utama PT MAK Management Service Irwan Ibrahim mengatakan, saat ini volume perdagangan masih sepi dengan likuiditas cenderung minim. "Para fund manager, terutama yang asing belum banyak melakukan pembelian," tuturnya kepada INILAH.COM di Jakarta.

Menurutnya, kondisi ini akan berbalik arah menjelang akhir tahun 2011 sehubungan dengan window dressing kendati krisis utang Eropa masih merajai sentimen di lantai perdagangan saham. "Kondisi ekonomi di Asia Pasifik masih positif. Jadi saya yakin window dressing masih akan terjadi," ujarnya.

"Fund manager akan memperbaiki portofolio akhir tahun, mengembalikan portofolio mereka," tambahnya.

Ia melanjutkan, seperti layaknya yang terjadi selama ini, window dressing akan mendongkrak harga saham terutama pada saham-saham lapis pertama dan saham perusahaan BUMN.

"Window dressing mendongkrak pada saham-saham BUMN seperti SMGR (Semen Gresik), JSMR (Jasa Marga), TLKM (Telekomunikasi Indonesia) dan saham perbankan. Saham bank yang bukan BUMN seperti BBCA (Bank Central Asia) juga terdongkrak," paparnya.

"Para fund manager besar akan melakukan window dressing pada saham-saham lapis atas," ujarnya.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya menyatakan hal senada. Menurutnya, window dressing akan terjadi dalam tujuh hari perdagangan yang tersisa jelang akhir tahun. "Apalagi, pelemahan indeks kemarin hanya 17 poin yang merupakan koreksi wajar dan kemarin, tidak semua saham mengalami kejatuhan," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, indeks juga akan mendapat dukungan dari pasar yang mulai merespon positif kinerja keuangan emiten untuk triwulan IV 2011. "Banyak saham akan mengalami kenaikan laba yang signifikan, yang realisasinya akan diketahui pada Januari 2011," tandasnya. [jin]

Emas maju ke level tertinggi dalam sepekan

Emas maju ke level tertinggi dalam sepekan
SINGAPURA. Harga emas melaju ke level tertinggi dalam sepekan. Rilis data ekonomi AS dan Jerman yang melampaui prediksi, menyebabkan sentimen positif di pasar, sehingga investor mengurangi permintaan terhadap dollar sebagai mata uang safe haven.

Cash bullion (emas fisik) reli untuk hari kedua, dan naik sebesar 0,8% ke posisi US$ 1.628,30 per ons troy. Ini harga tertinggi sejak 14 Desember. Adapun, pada pukul 11.07 di Singapura, diperdagangkan di US$ 1.627,30 per ons troy. Sementara itu, kontrak emas untuk pengiriman Februari di Comex naik 0,7% ke level US$ 1.629,60 per ons troy.

Indeks kepercayaan bisnis Jerman pada Desember ini naik untuk bulan yang kedua. Sedangkan, data pembangunan rumah di AS pada November lalu naik ke level tertinggi lebih dari setahun.

Data positif ini menekan posisi dollar mendekati level terendah sepekan terhadap euro. Dollar juga melemah sebelum Bank Sentral Eropa hari ini mengumumkan hasil terkait pinjaman tiga tahun tahap pertama. Pinjaman ini bertujuan untuk menjamin bank-bank di wilayah Eropa memiliki akses pada pendanaan di tengah kondisi krisis utang.

"Pelemahan dolar AS mendorong permintaan emas. Pasar saham dan komoditas yang bergerak optimis mengikuti data ekonomi yang positif," kata Lachlan Shaw, analis Commonwealth Bank of Australia.

Sesi Dua: Pilih Saham yang Sudah Turun Tajam

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG hingga penutupan, diprediksi bertahan pada teritori positif seiring kenaikan signifikan data housing start AS dan kenaikan harga komoditas. Inilah strategi trading-nya.

Analis Panin Securities Purwoko Sartono memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik bakal menguat hingga penutupn sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.770 dan resistance 3.795,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (21/12). “Untuk ditutup di atas 3.800 masih sulit.”

Menurutnya, penguatan indeks hari ini salah satunya dipicu oleh faktor eksternal seiring positifnya data housing start AS. Di sisi lain, indeks juga mendapat dukungan dari kenaikan harga komoditas seiring kenaikan harga ke level US$97 per barel yang sebelumnya sempat turun ke level US$90-an per barel. “Karena itu, setelah turun tajam, saham-saham komoditas kembali menguat hari ini,” ujarnya.

Sementara itu, lanjutnya, pengangkatan harga-harga saham (window dressing) belum benar-benar tampak pada perdagangna hari ini. Tapi, tanda-tanda atau sinyalnya sudah ada. Window dressing, secara historis selalu terjadi tidak terlalu lama sebelum tutup tahun. “Window dressing baru benar-benar dilakukan mungkin pekan depan,” paparnya.

Dia menjelaskan, window dressing terjadi pada saham-saham yang dipegang oleh para fund manager besar terutama pada saham-saham bluechip dan likuid termasuk juga saham-saham BUMN (Badan Usaha Milik Negara). “Saya rekomendasikan speculative buy untuk saham-saham yang potensial window dressing,” timpal Purwoko.

Pasalnya, meski window dressing sering terjadi pada tiap tahunnya, pelaku pasar tetap harus hati-hati. “Dalam kondisi eksternal seperti saat ini, kurang kondusif bisa saja optimism window dressing jadi tidak menentu,” ujarnya.

Di atas semua itu, Purwoko lebih merekomendasikan positif saham-saham yang sudah turun tajam dalam beberapa hari terakhir seperti PT Adaro Energy (ADRO), PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA), PT Bank Jabar Banten (BJBR) dan PT United Tractor (UNTR). “Saya rekomendasikan trading buy jangka pendek saham-saham tersebut,” imbuhnya.

Seluruh Sektor Menghijau, IHSG Naik 25 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 25 poin akibat aksi beli yang terjadi di seluruh sektor saham. Membaiknya situasi global membuat kepercayaan diri investor berangsur pulih.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melesat 42,917 poin (1,14%) ke level 3.795,255. Membaiknya situasi global menjadi 'bahan bakar' IHSG mencetak poin.

Indeks sempat melesat hingga lebih dari 50 poin di awal perdagangan, berhenti di level tertingginya 3.808,391 sebelum akhirnya melambat.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (21/12/2011), IHSG melaju 25,991 poin (0,69%) ke level 3.778,329. Sementara Indeks LQ 45 menguat 5,601 poin (0,84%) ke level 667,623.

Saham-saham unggulan kembali menjadi buruan setelah kemarin sempat menjadi bulan-bulanan. Seluruh indeks sektoral di lantai bursa pun menghijau.

Aksi beli tak hanya dilakukan investor lokal, para pemodal asing pun melakukan hal yang sama. Saham-saham di sektor konsumer dan properti yang paling banyak diburu siang ini.

Sentimen positif datang dari AS dan Eropa didorong oleh data lonjakan pembangunan rumah di AS yang melebihi perkiraan, membaiknya indeks data IFO business confidence German dan lelang obligasi Spanyol yang kelebihan permintaan.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 69.075 kali pada volume 3,637 miliar lembar saham senilai Rp 2,51 triliun. Sebanyak 108 saham naik, sisanya 90 saham turun, dan 100 saham stagnan.

Positifnya IHSG juga tak lepas dari peranan bursa-bursa Asia yang hingga siang ini masih kompak menghijau. Penguatan bursa-bursa saham di regional ini cukup tinggi, rata-rata lebih dari satu persen.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 5,21 poin (0,24%) ke level 2.221,14.
  • Indeks Hang Seng melonjak 288,46 poin (1,60%) ke level 18.368,66.
  • Indeks Nikkei 225 melesat 106,07 poin (1,27%) ke level 8.442,55.
  • Indeks Straits Times menanjak 42,98 poin (1,64%) ke level 2.657,43.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 19.000 ke Rp 359.000, Astra Internasional (ASII) naik Rp 750 ke Rp 72.450, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 650 ke Rp 37.900, dan Unilever (UNVR) naik Rp 600 ke Rp 18.550.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Asahimas (AMFG) turun Rp 150 ke Rp 6.350, SMART (SMAR) turun Rp 100 ke Rp 6.600, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 100 ke Rp 3.700, dan Fajar Surya (FASW) turun Rp 75 ke Rp 3.775.

(ang/qom)

Wow! Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Utang Rp 207,8 Triliun

Gb
Jakarta - Pada periode Januari-November 2011, pemerintah tercatat telah membayar pokok dan bunga utang senilai Rp 207,872 triliun atau 77,71% dari target APBN-P 2011 Rp 267,509 triliun.

Demikian data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang dikutip detikFinance, Rabu (21/12/2011).

Untuk pokok utang, pemerintah tercatat telah menyicil pembayaran pokok utang senilai Rp 124,699 triliun atau 77,2% dari target APBN-P 2011 yang sebesar Rp 161,529 triliun. Adapun pembayaran pokok ini terdiri dari:
  1. Pinjaman luar negeri telah dibayarkan pokoknya Rp 38,437 triliun atau 81,38% dari pagu APBN yang sebesar Rp 47,235 triliun.
  2. Surat utang rupiah telah dibayarkan pokoknya Rp 86,261 triliun atau 76,14% dari pagu APBN yang sebesar Rp 113,294 triliun.
Sementara untuk bunga, selama Januari-November 2011 pemerintah telah membayarkan bunga utang dengan total Rp 83,173 triliun atau 78,48% dari pagu APBN yang sebesar Rp 105,98 triliun. Rinciannya adalah:
1. Pinjaman telah dibayarkan bunganya Rp 11,2 trilun atau 82,86% dari pagu APBN yang sebesar Rp 13,517 triliun, terdiri dari:
  • Pinjaman dalam negeri telah dibayarkan bunganya Rp 19 miliar atau 9,57% dari pagu APBN yang sebesar Rp 200 miliar
  • Pinjaman luar negeri telah dibayarkan bunganya Rp 11,181 triliun atau 83,96% dari pagu APBN yang sebesar Rp 13,317 triliun
2. Surat Utang Negara telah dibayarkan bunganya Rp 71,974 triliun atau 77,84% dari pagu APBN yang sebesar Rp 92,464 triliun, terdiri dari:
  • Surat Utang Negara rupiah telah dibayarkan utangnya Rp 59,185 triliun atau 77,92% dari pagu APBN yang sebesar Rp 75,96 triliun
  • Surat Utang Negara valas telah dibayarkan bunganya Rp 12,789 triliun atau 77,49% dari pagu APBN yang sebesar Rp 16,503 triliun
Seperti diketahui, total utang pemerintah Indonesia hingga November 2011 mencapai Rp 1.816,85 triliun atau naik Rp 48,81 triliun dibandingkan Oktober 2011 yang mencapai Rp 1.768,04 triliun.

Jika dibandingkan dengan jumlah utang di Desember 2010 yang sebesar Rp 1.676,85 triliun, jumlah utang hingga November 2011 bertambah Rp 140 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang RI juga naik dari 27,5% pada Oktober 2011 menjadi 28,2% pada November 2011.

(dnl/qom)

Rabu Ceria, Saham Asia Pagi Naik Tajam

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Pada awal perdagangan Rabu (21/12), saham Asia naik setelah investro optimistis terhadap AS dan data Jerman dan permintaan yang kuat terhadap obligasi Spanyol, dengan fokus investor sekarang beralih ke tender Bank Sentral Eropa akibat ketegangan pinjaman zona euro.

Reuters melaporkan FTSE CNBC Asia 100 indeks, yang mengukur pasar di Asia, naik 1,5 persen. Nikkei average Jepang naik dan akan diuji di level resistens utama dalam 25 hari pergerakan rata-rata setelah penjualan utang di Eropa melunak dan data positif perumahan di Amerika Serikat. Indeks benchmark Nikkei N225 naik 1,4 persen ke 8.451,04, sementara Topix naik 1,2 persen menjadi 727,03.

Saham Seoul Korea Selatan naik, tertolong reli di Wall Street dan akibat keprihatinan tentang ketidakpastian di Korea Utara setelah kematian pemimpin Kim Jong-il memudar. Keuntungan awal ini dipimpin oleh saham pembuat kapal, dengan Hyundai Heavy Industries naik 2,5 persen, dan Daewoo Shipbuilding naik 3,6 persen. Indeks harga saham gabungan Korea (KOSPI) naik 2,5 persen ke level 1.837,21.

Saham Australia melompat 2 persen dalam perdagangan awal pada hari Rabu, mengikuti jejak Wall Street dan kenaikan harga logam. Benchmark S & P/ASX 200 indeks naik 82,9 poin ke 4.136.

Benchmark Selandia Baru NZX 50 indeks naik 22,9 poin ke 3.224,9.

Kelolaan reksadana syariah menurun

Kelolaan reksadana syariah menurun
JAKARTA. Nilai dana kelolaan di produk reksadana syariah selama November 2011 lalu menurun tipis. Data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat, per akhir November total asset under management (AUM) reksadana syariah turun 0,09% menjadi Rp 5,49 triliun.

Penurunan dana terbesar terjadi di reksadana saham yang nilainya tergerus 3,4% menjadi Rp 1,54 triliun dibandingkan Oktober 2011. Berikut, reksadana terproteksi yang tergerus 0,42% menjadi Rp 2,13 triliun. Sedangkan jenis reksadana syariah lain yaitu campuran dan pendapatan tetap masing-masing naik 1,5% dan 7,7% dalam sebulan.

Agus B. Yanuar, Presiden Direktur Samuel Aset Manajemen, memperkirakan, penyebab penurunan AUM reksadana syariah adalah aksi para investor institusi yang mempercantik laporan keuangan akhir tahun, atau biasa disebut window dressing.

Jadi, investor menjual alias redemption reksadana untuk merealisasikan keuntungan. "Setiap akhir tahun beberapa investor institusi memang membukukan keuntungan yang sudah diraih," ujar Agus, Selasa (20/12).

Fajar Hidayat, Direktur Trimegah Aset Manajemen, menilai, penurunan aset reksadana syariah industri masih termasuk wajar. Ini juga tidak terlepas dari fluktuasi pasar keuangan yang mempengaruhi putusan investasi para investor. "Dana kelolaan kami sepanjang November cenderung stagnan, tidak banyak berubah," ujar dia.

Toh, cenderung lambatnya pertumbuhan reksadana syariah tidak membuat manajer investasi berhenti berinovasi. Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia, menuturkan, tahun depan Manulife sudah menyiapkan beberapa rencana penerbitan reksadana syariah baru.

Penerbitan produk baru itu otomatis ikut mendongkrak nilai dana kelolaan reksadana. "Secara keseluruhan kami menargetkan pertumbuhan AUM tahun depan mencapai 20%," kata dia. Saat ini total AUM Manulife mencapai Rp 10,5 triliun.

Sedangkan Samuel belum berniat meluncurkan produk reksadana syariah baru. Saat ini, Samuel mengelola reksadana syariah berjenis pendapatan tetap dan saham.

IHSG Fluktuatif, Beli Saham Perbankan

INILAH.COM, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (21/12) diperkirakan bergerak fluktuatif. Peluang trading masih terbuka di saham-saham perbankan dan BUMN yang akan window dressing.

Pengamat pasar modal Panin Sekuritas Purwoko Sartono memprediksikan, pergerakan IHSG masih dipengaruhi faktor eksternal. Terutama setelah lembaga pemeringkat Fitch menurunkan rating bank-bank Eropa akibat penggerusan modal perbankan.

“Ini terjadi karena eksposur yang tinggi di obligasi-obligasi Eropa yang berpotensi default,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Sementara bursa Asia bergerak mixed, sehingga IHSG sulit melanjutkan kenaikan meski pasar modal domestik dipenuhi oleh sentimen positif. Imbal hasil spread SUN dan obligasi 10 tahun Amerika Serikat (AS) masih relatih sempit, menggambarkan resiko di RI belum meningkat.

Hal ini didukung CDS Indonesia yang tetap stabil di 214 bps meski rupiah sempat melemah lagi ke level Rp9.100-an per dolar AS. Hingga akhir tahun, Purwoko memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan range yang melebar di pekan-pekan terakhir perdagangan.

“IHSG akan bergerak di range 3.650-3.900. Fluktuasi IHSG juga disebabkan investor yang masih spekulasi window dressing jelang tutup buku 2011,” lanjutnya.

Dalam kondisi ini, Purwoko berpendapat masih ada peluang trading pada saham-saham perbankan dan sejumlah emiten BUMN yang diperkirakan akan mengalami window dressing. Sektor perbankan masih berpotensi naik karena funding lebih murah untuk biayai ekspansi kreditnya.

Purwoko menilai, karena bank bisa melakukan penerbitan subdebt dan obligasi dengan rate lebih murah pasca upgrade rating Fitch. Ia merekomendasikan Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Jabar Banten (BJBR).

Sedangkan BUMN yang ia perkirakan akan alami window dressing adalah Wijaya Karya (WIKA), Pembangunan Perumahan (PTPP) dan Garuda Indonesia (GIAA). “Beli saham-saham tersebut di atas,” rekomendasinya.

Bursa Asia sumringah tersokong data perumahan AS

Bursa Asia sumringah tersokong data perumahan AS
TOKYO. Sinyal positif pasar perumahan Amerika Serikat menjadi katalis yang mengangkat pasar saham Asia, pagi ini (21/12). Indeks MSCI Asia Pacific menguat 1,1% ke 112,17 pada pukul 9.29 waktu Tokyo. Ini reli tertajam dalam dua pekan terakhir.

Sementara, indeks Nikkei 225 sudah maju sebesar 1,52%. Lalu, indeks Kospi melejit 2,36%, dan indeks S&P/ASX 200 naik 2,14%.

Pasar saham regional menguat setelah data perumahan AS dirilis naik melebihi perkiraan ekonom. Data tersebut mendongkrak proyeksi laba yang bakal diraih perusahaan eksportir di kawasan Asia.

Tim Schroeders dari Pengana Capital Ltd. menilai, data perumahan itu cukup kuat menyiratkan pasar perumahan tidak terseret kondisi ekonomi Eropa. Namun, hambatan struktural yang signifikan masih tetap ada.

Dia memperkirakan, akan ada kenaikan signifikan hari ini. "Tapi, mengingat pasar memasuki masa liburan, menjadi pertanyaan, apakah reli akan berlanjut hingga akhir minggu depan, atau akan seperti apa," ujarnya di Melbourne, hari ini.

Kontraksi Italia Bakal Perlemah Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (21/12) diprediksi melemah. Kontraksi Italia, ekspor Jepang dan Indeks Kepercayaan Konsumen Inggris jadi pemicunya.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh baberapa data ekonomi yang dirilis Rabu (21/12) ini. Angkanya sudah diperkirakan negatif sehingga negatif juga bagi sentimen market secara global.

Negatifnya sentimen market, kata Firman, salah satunya dipicu oleh data ekspor Jepang yang angkanya sudah diperkirakan turun jadi -4% dari sebelumnya positif 3,7%. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 9.050 hingga 9.150 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Negatifnya sentimen Jepang, lanjutnya, diperburuk oleh indeks kepercayaan konsumen yang angkanya diperkirakan memburuk jadi -32 dari sebelumnya -31. Sementara itu, dari eurozone, market mendapat tekanan negatif dari kontraksi ekonomi Italia. "Angka pertumbuhan ekonomi italia untuk kuartal III-2011 diperkirakan turun jadi -0,1% dari kuartal sebelumnya 0,3%," paparnya.

Sedangkan sentimen AS dari data-data yang dirilis semalam sudah diprediksikan variatif. Data Bulding Permit sudah diperkirkan turun tapi data Housing Start-nya naik. Building Permit diprediksi turun jadi 635 ribu dari sebelumnya 644 ribu. "Sementara itu, Housing Start sudah diprediksi turun dari sebelumnya 635 ribu menjadi 628 ribu," imbuh Firman.

Karena itu, Firman menegaskan, rupiah masih berpeluang melamah. "Hanya saja, sifatnya masih terbatas seiring terbatasnya volume perdagangan jelang penutupan tahun 2011 dan Bank Indonesia (BI) yang terus hadir di pasar," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (20/12) ditutup melemah 10 poin (0,11%) ke level 9.070/9.090 per dolar AS.

Universal: IHSG mungkin merespon poitif pergerakan bursa global

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (21/12), diperkirakan berada pada support 3.718 - 3.735, dengan resistance di kisaran 3.770 - 3.808.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menyebut, secara teknikal, IHSG membentuk spinning, di mana sebelumnya membentuk hammer. Posisi candle masih sedikit di atas middle bollinger bands. MACD masih bergerak datar dan mencoba membentuk golden cross, dengan histogram negatif yang mendatar. Sementara, RSI, William\'s %R, dan Stochastic sedikit menjauhi area jenuh beli (overbought).

Lanjutnya, situasi bursa saham global yang kembali menguat, seharusnya bisa direspon positif oleh IHSG. Apalagi di tengah harapan akan terjadinya window dressing. "Selain itu, diharapkan pula tidak terjadi profit taking secara masif, ketika IHSG merespon positif kenaikan bursa saham lobal," ujar Reza.

Sinyal permintaan meningkat, minyak reli untuk hari ketiga

Sinyal permintaan meningkat, minyak reli untuk hari ketiga
SYDNEY. Harga minyak mentah lanjut reli hari ketiga di New York. Laju harga emas hitam ini tersokong oleh sinyal pemulihan ekonomi, dan surutnya stok minyak Amerika Serikat.

Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Februari naik 37 sen ke level US$ 97,61 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 10.40 waktu Sydney. Sementara, minyak Brent untuk penyelesaian Februari maju 3% ke US$ 106,73 per barel di ICE Futures Europe, London, kemarin.

Harga minyak melaju karena Departemen Perdagangan AS melaporkan, jumlah pembangunan rumah (housing starts) hingga November naik hingga mencapai 685.000 unit. Ini merupakan jumlah terbesar sejak April 2010, dan melampaui perkiraan ekonom yang hanya memprediksi peningkatan hingga 635.000 unit.

Sentimen pasar minyak kian menguat setelah American Petroleum Institute melaporkan, cadangan minyak AS berkurang 4,57 juta barel dalam sepekan terakhir. Sementara, Departemen Perdagangan dijadwalkan merilis data suplai minyak pada hari ini, yang diprediksi akan menunjukkan adanya penurunan suplai sebesar 2,13 juta barel.

Kedua sentimen tersebut mengindikasikan adanya peluang kenaikan permintaan bahan bakar. Apalagi, ada sinyal pemangkasan pengiriman minyak dari Iran, akibat adanya ancaman sanksi internasional atas program nuklir Iran.

Yen masih jadi incaran, Jepang tambah dana

Yen masih jadi incaran, Jepang tambah dana
JAKARTA. Pemerintah Jepang menegaskan kembali kegerahannya terhadap laju penguatan yen. Negeri Matahari Terbit itu berniat meningkatkan porsi dana untuk mengintervensi penguatan USD/JPY.

Pasangan USD/JPY naik tipis 0,23% menjadi 77,87, kemarin (20/12). Sejatinya, penguatan nilai tukar yen masih terhitung belum ekstrem. Sejak intervensi Bank of Japan (BoJ), bank sentral Jepang, Oktober lalu, USD/JPY kini masih jauh dari level terkuatnya di level 75,35.

Namun, bila dibandingkan dengan posisi awal tahun di mana yen masih bertengger di kisaran ¥ 81,74 per dollar Amerika Serikat (AS), pergerakan USD/JPY sejauh ini masih terbilang di level bullish. Nilai tukar yen terhadap the greenback sudah naik hingga 4,6%. Yang perlu menjadi catatan, penguatan tetap terjadi, kendati BoJ telah campur tangan ke pasar hingga tiga kali di tahun ini.

Supaya yen tidak terbang semakin tinggi, Jepang kembali menegaskan kebijakan intervensinya. Kementerian Keuangan Jepang, berencana meningkatkan plafon dana intervensi menjadi ¥ 195 triliun atau setara US$ 2,5 triliun.

Nilai yang disiapkan merupakan rekor tertinggi dana intervensi Jepang sepanjang sejarah. Seakan takut dana tersebut tidak memadai, Jepang menyiapkan dana ekstra senilai ¥ 65 triliun. "Penambahan ini untuk mengambil tindakan tegas jika diperlukan," kata Jun Azumi, Menteri Keuangan Jepang, seperti dikutip Bloomberg, kemarin (20/12).

Klara Pramesti, analis valuta asing Bank BNI, menilai, penambahan dana intervensi yen mengindikasikan peluang penguatan yen. "Krisis Eropa masih tak menentu membuat perburuan yen masih berlanjut," kata dia.

Jepang ingin menahan penguatan yen demi menjaga ekonomi mereka. Maklum, ekonomi Jepang banyak bergantung pada ekspor. Jika yen terlalu kuat, kinerja ekspor mereka bisa keok.

Pembalikan carry trade
Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures, menambahkan, pamor yen sulit untuk diabaikan investor kendati Jepang masih mempertahankan kebijakan bunga acuan nol persen alias zero interest rate policy. Kemungkinan besar animo investor ini terdorong gelombang unwinding carry trade.

Di antara para pemodal, yen merupakan valuta favorit untuk melakukan transaksi carry trade. Istilah itu merujuk ke meminjam dengan valuta berbunga rendah, seperti yen, untuk ditempatkan di valuta yang menawarkan imbal hasil tinggi, semacam rupiah.

Di saat krisis, risiko carry trade meningkat tajam. Kebanyakan pemodal akan mencari tempat aman dan menghindari risiko alias unwinding carry trade. Aksi ini kebalikan dari carry trade, yakni si pemodal akan membeli portofolio yang lebih aman demi mengurangi risiko. Karena kebanyakan pemain carry trade menggunakan yen, yen pun laris manis.

Albertus memprediksi, jika krisis Eropa semakin parah, unwind carry trade dalam skala besar seperti yang terjadi pada 2008, kembali terlihat. Proyeksi dia, USD/JPY bisa terkerek ke 76,50, akhir tahun ini. "Intervensi tidak akan kuat menahan apresiasi yen. USD/JPY sulit kembali ke atas 78," kata Albertus.

Bursa Global Meriah, IHSG Ikut Sumringah

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin akhirnya ditutup melemah 17 poin akibat aksi profit taking di saham-saham unggulan. Sentimen krisis global yang membuat risiko semakin tinggi memberi tekanan ke pelaku pasar.

Pada perdagangan, Selasa (20/12/2011), IHSG ditutup turun 17,949 poin (0,48%) ke level 3.752,338. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melemah 3,012 poin (0,46%) ke level 662,022.

Menguatnya bursa Wall Street yang cukup signifikan akan memberikan sentimen positif ke pasar. Investor kembali memburu saham-saham memanfaatkan momentum penguatan bursa global, sehingga IHSG pada perdagangan Rabu (21/12/2011) akan kembali bergerak positif.

Bursa Wall Street kemarin melonjak hingga hampir 3%. Lonjakan saham-saham terjadi setelah data menunjukkan lonjakan pembangunan perumahan, data perekonomian Jerman yang menggembirakan dan segera tercapainya kesepakatan antara Yunani dan pemegang surat utang swasta.

Pada perdagangan Selasa (20/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melesat tajam hingga 337,32 poin (2,87%) ke level 12.103,58. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 35,95 poin (2,98%) ke level 1.241,30 dan Nasdaq menguat 80,59 poin (3,19%) ke level 2.603,73.

Bursa-bursa regional langsung ikut menguat. Berikut pergerakan bursa regional Rabu pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 menguat hingga 121,42 poin (1,46%) ke level 8.456,97.
  • Indeks KOSPI naik 41,30 poin (2,30%) ke level 1.834,36.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan Selasa (20/12) IHSG terkoreksi setelah sebelumnya sempat menguji garis Resistance Falling Wedgesnya. Dari pergerakan indikator teknikal, Stochastic berhasil membentuk golden cross namun tidak didukung dengan RSI yang bergerak telah downtrend. Pada perdagangan Rabu (21/12), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3706-3793. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. KLBF dan GIAA.

Indosurya:
Pada perdagangan Rabu (20/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.718-3.735 dan resistance 3.779-3.808. IHSG membentuk spinning dimana sebelumnya membentuk hammer Posisi candle masih sedikit di atas middle bollinger bands. MACD masih bergerak datar dan mencoba membentuk golden cross dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic sedikit menjauhi area overbought. Situasi bursa saham global yang kembali menguat seharusnya bisa direspon positif oleh IHSG. Apalagi di tengah harapan akan terjadinya window dressing. Selain itu, diharapkan pula tidak terjadi profit taking secara masif ketika IHSG merespon positif kenaikan bursa saham global.

(qom/qom)

Wall Street Menguat Meski Volume Rendah

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street melemah pada perdagangan Selasa (20/12) karena investor membeli saham yang bergerak di bidang jaringan, homebuilders, dan saham berfluktuaktif. Meski begitu volume perdagangan saham rendah dinilai sebagai langkah untuk memperkuat pasar.

Indeks Dow Jones ditutup naik ke level 335,73 poin atau 2,87% ke level 12.103,58. Indeks S&P 500 naik 35,95 poin atau 2,98% ke level 1.241,30. Indeks Nasdaq naik 80,59 poin atau 3,19% ke level 2.603,73.

Investor memilih saham sektor perbankan yang sudah naik tinggi. Saham ini memperpanjang keuntungan setelah The Fed merilis proposal modal baru yang ternyata lebih ringan. Indeks KBW Bank naik 4,1% sementara JP Morgan and Chase naik 5% menjadi US$32,22 dan Wells Fargo and Co naik 4,6% menjadi US$26,47.

Selain itu, perusahaan bergerak di homebuilders menguat. Indeks Dow Jones untuk konstruksi rumah naik 6% yang didorong kenaikan saham Pultegroup naik 10% dan MDC Holding naik 7,3% pada US$17,35. Perusahaan jaringan juga menyelesaikan "kantong" dari berbagai sektor melihat keuntungan terbesar. Saham bergerak rally setelah AT&T US menjatuhkan tawaran T-Mobile USA.

Saham Alcatel-lucent naik 13% menjadi US$1,57. Saham Juniper Networks Inc naik 9,1% menjadi US$19,76. Indeks NYSE Arca Networking naik 5,9% sementara AT&T naik 1,3% ke level US$29,11.

Sedangkan saham mengalami pelemahan saham Oracle Corp turun 7,7% menjadi US$26,92. Hal itu dipengaruhi perkiraan penjualan lunak dan perangkat keras yang tidak sesuai perkiraan.

Sementara itu, berita dan fluktuasi harga obligasi Eropa terus memicu volatilitas tinggi. Indeks saham akan rentan terhadap perubahan besar minggu ini pada volume rendah menjelang Natal dan liburan tahun baru.

Volume perdagangan saham diperkirakan sebesar 6,83 miliar saham di bursa saham New York, American Stock Exchange, dan Nasdaq di bawah rata-rata harian sebesar 8,47 miliar saham. [hid]

Inilah Saham Pilihan Rabu (21/12)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Rabu (21/12) masih menunggu konformasi bullish jangka menengah dengan kisaran 3.730-3.899.

Demikian analis saham AMCapital, Andre Mahardika dalam risetnya kemarin. "Secara teknikal IHSG kembali mengkonfirmasi spekulasi bullish untuk jangka pendek, namun masih dalam status koreksi jangka menengah," katanya.

Dari Sthocastic, IHSG mengkonfirmasi bullish jangka pendek ada indikasi masih mendekati resistence 1 di 3.780. Dari DMI, IHSG juga mengkonfirmasi bullish lemah dimana tekanan beli sudah mulai meningkat dan tekanan jual mulai menuurun dan D+ sudah mulai meningkat dan D- sudah mulai menurun.

Dari MACD,IHSG masih mengkonfirmasi bullish bertahap jangka menengah selama masih berada diatas support 3.730. "Saya menyimpulkan bahwa IHSG masih akan meneruskan kenaikan jangka pendek mendekati resistence 1, namun kenaikan IHSG masih belum cukup mengkonfirmasi kenaikan jangka menengah. IHSG akan bullish jangka menengah apabila menembus resistence 3.780. Saran saya wait And see," jelasnya.

Andre merekomendasikan saham LSIP dengan strategi spekulasi bullish. Saham ini direkomensaikan beli saat koreksi di 2.075 dan jual di 2.150-2.225 dengan stop loss di 2.025. Secara teknikal saham LSIP masih ada potensi bullish spekulasi.

Banyak data positif, Wall Street perkasa

Banyak data positif, Wall Street perkasa
NEW YORK. Wall Street kompak tutup di jalur hijau. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak hingga 337,32 poin atau 2,87% ke 12.103,58. S&P melejit 35,95 poin atau 2,98% ke 1.241,30 dan bursa teknologi Nasdaq lompat 80,59 poin atau 3,19% ke 2.603,73.

Analis melihat, kenaikan Wall Street ditopang oleh aksi beli saham-saham perbankan AS yang ada dalam harga diskon. Data sektor perumahan AS juga memperlihatkan kondisi menggembirakan.

Bursa juga rebound karena didukung kondisi Eropa yang membaik seperti suksesnya lelang obligasi Spanyol dan sentimen bisnis IFO milik Jerman yang melebihi ekspektasi pasar.

Window Dressing dalam 7 Hari Perdagangan

INILAH.COM, Jakarta –Window dressing diprediksi bakal terjadi pada tujuh hari sisa perdagangan 2011. Para fund manager dan hedge fund mengakumulasi saham agar harganya terjaga.

Pengamat pasar modal Willy Sanjayamengatakan, potensi penguatan indeks saham domestic hari ini salah satunya didukung oleh momentum window dressing yang tinggal 7 hari perdagangan. Menurutnya, para fund manager menjaga harga saham hingga saat window dressing dilakukan.

Willy menegaskan, dalam tujuh hari perdagangan ini, para hedge fund akan melakukan akumulasi beli pada saham-saham yang ingin mereka angkat. “Karena itu, koreksi IHSG kemarin, tidak berarti window dressing tidak akan terjadi akhir 2011 ini,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Selasa (21/12) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah tipis 17,95 poin (0,48%) ke level 3.752,338 dengan intraday tertinggi 3.789,876 dan terendah 3.745,045. Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 turun 3,01 poin (0,45%) ke level 662,022.

Setelah berakhir melemah, bagaimana Anda melihat arah IHSG Rabu (21/12)?
Indeks saham domestik bakal menguat hingga penutupan sore nanti. IHSG akan bergerak dalam kisaran support 3.715 dan resistance 3.805. Pelemahan IHSG kemarin karena terimbas negatif oleh Dow Jones yang juga bergerak minus.

Di sisi lain, kondisi bursa regional pun tidak terlalu menggembirakan yang dibuka positif tapi ditutup melemah tipis. Hanya bursa Nikkei yang positif 40,36 poin. Tapi, indeks saham domestik, Rabu (21/12) ini berpeluang melaju positif.

Faktor apa saja yang mendukung penguatan indeks hari ini?
Dow Jones Futures sudah dibuka positif kemarin sore antara 40-60 poin. Penguatan indeks, juga didukung oleh momentum yang mendekati window dressing yang tinggal 7 hari perdagangan. Di sisi lain, para fund manager menjaga harga saham hingga saat window dressing dilakukan. Artinya, pengangkatan harga saham tidak hanya dilakuakan pada hari terakhir perdagangan 2011 ini, terutama pada saham-saham yang selisih harganya sangat jauh.

Anda yakin window dressing akan terjadi akhir 2011?
Dalam tujuh hari perdagangan para hedge fund akan melakukan akumulasi beli pada saham-saham yang ingin mereka angkat. Karena itu, koreksi IHSG kemarin, tidak berarti window dressing tidak akan terjadi akhir 2011. Apalagi, pelemahan indeks kemarin hanya 17 poin yang merupakan koreksi wajar dan kemarin, tidak semua saham mengalami kejatuhan.

Selain faktor window dressing?
Indeks juga mendapat dukungan dari market yang mulai merespon positif kinerja keuangan emiten untuk kuartal IV-2011. Jadi, berbagai saham diperkirakan mengalami kenaikan laba yang signifikan yang realisasinya akan diketahui pada Januari 2011.

Kalau begitu saham apa saja yang Anda rekomendasikan?
PT Energi Mega Persada (ENRG) yang kemarin menguat Rp10 (6,32%) ke level Rp168 per saham dengan total transaksi mencapai 2,5 juta lot saham. Saham ini saya rekomendasikan karena pembelian ConocoPhilips sudah diselesaikan.

Saham ENRG berpotensi menuju harga wajarnya di level Rp250. Dengan masuknya, Conoco, cadangan gas yang dimiliki ENRG menjadi sangat besar. Karena itu, saham ini patut dicermati oleh investor untuk kembali ke harga terdekatnya di level Rp210-225. Saya rekomendasikan strong buy untuk ENRG khususnya.

Selain PT Energi Mega Persada?
Lalu, PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) di mana investor asing sangat antusias melakukan akumulasi beli pada saham sektor ritel ini.Macquarie Capital melakukan akumulasi sebesar Rp3,4 miliar di level Rp675 dengan total 10 ribu lot. CSA Indonesia juga melakukan hal yang sama seblumnya.

PT Agis (TMPI) yang kemarin mulai bergerak aktif setelah dikabarkan emiten ini mulai merambah sektor pertambangan. Karena itu, ada penarikan harga dari Rp149 ke Rp160 pada last minutes.

Bagaimana dengan saham-saham bluechip?
Saham lain yang cukup kuat sehingga berpotensi melanjutkan penguatan hari ini, di antaranya adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Saya rekomendasikan strong buy saham-saham tersebut.

Disetir sentimen global

JAKARTA. Efek ketidakpastian krisis global masih membawa kecemasan di pasar. Sentimen ini bisa menekan laju penguatan kurs rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Klara Pramesti, analis Bank BNI menilai, angin positif di dalam negeri tak cukup kuat membendung kedatangan sentimen negatif luar negeri. Pernyataan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed bahwa pertumbuhan negara adidaya itu tahun depan moderat dan lebih baik ketimbang Eropa, menguatkan dollar terhadap valuta lainnya.

Prediksi Klara, kurs rupiah masih melemah hari ini, Rabu (21/12). Nilainya bergerak di kisaran Rp 9.050-Rp 9.100 per dollar AS.

Kemarin, rupiah melemah 0,13% ke Rp 9.080 per dollar AS. Klara bilang, minat pelaku pasar bertransaksi mulai surut di akhir tahun. Arus dana asing cenderung berkurang. "Investor lebih pilih menahan diri dan tetap memegang dollar AS," imbuh dia.

Nasib IHSG diprediksi lebih baik meski fluktuatif. "Seandainya indeks kembali melemah, masih ada sentimen positif dari dalam negeri yang menahan agar tidak terlampau anjlok," kata Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas.

Prediksi dia, IHSG bergerak di kisaran 3.730-3.789, cenderung menguat. "Window dressing mendorong indeks naik," kata Purwoko.

Adapun, analis Mega Capital Indonesia, Fadlillah Qudsi, memprediksi, indeks bergerak di rentang 3.720-3.815 dengan kecenderungan menguat terbatas. "Indeks berpeluang technical rebound," kata Fadlillah. Kemarin IHSG turun 0,48% menjadi 3.752.

Wall Street Melonjak Hampir 3%

Gb
New York - Saham-saham di bursa Wall Street melonjak hingga hampir 3%. Investor memborong saham-saham perbankan, pengembang perumahan dan perusahaan jaringan.

Lonjakan saham-saham terjadi setelah data menunjukkan lonjakan pembangunan perumahan, data perekonomian Jerman yang menggembirakan dan segera tercapainya kesepakatan antara Yunani dan pemegang surat utang swasta.

Data dari industri perumahan AS menunjukkan permulaan pembangunan rumah baru melonjak hingga 9,3% selama November, terbaik sejak April 2010, atau sejak berakhirnya pajak kredit pemerintah yang mendorong penjualan.

"Lonjakan penjualan menunjukkan sektor ini mulai bangun dari tidur panjangnya, harapan kenaikan yang berkesinambungan dan permulaan di masa yang akan datang," ujar Ian Shepherdson dari High Frequency Economics seperti dikutip dari AFP, Rabu (21/12/2011).

Pada perdagangan Selasa (20/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melesat tajam hingga 337,32 poin (2,87%) ke level 12.103,58. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 35,95 poin (2,98%) ke level 1.241,30 dan Nasdaq menguat 80,59 poin (3,19%) ke level 2.603,73.

Investor juga menyambut positif data indeks sentimen Jerman yang naik ke 107,2 poin pada Desember, dibandingkan 106,6 pada November. Angka itu sesuai dengan ekspektasi analis.

Saham-saham sektor perbankan melonjak setelah Bank Sentral AS mengeluarkan proposal aturan modal baru, yang ternyata tidak terlalu menakutkan dibandingkan bayangan investor. Indeks KBW Bank naik hingga 4,1%, sementara saham JPMorgan Chase & Co naik 5% menjadi US$ 32,22 dan Wells Fargo & Co naik 4,6% menjadi US$ 26,47.

"Investor telah mencari kejelasan dari proyeksi aturan dan saya tidak berpikir aturan-aturan ini terlalu ketat yang semestinya kami pikirkan sesuatu seperti pemotongan dividen secara ketat," ujar Matt McCormick, manajer uang dari Bahl & Gaynor Inc seperti dikutip dari Reuters.

Namun volume perdagangan yang rendah menandakan penguatan belum berkesinambungan. Total transaksi di New York Stock Exchange mencapai 6,83 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 8,47 miliar lembar saham.

(qom/qom)