Jumat, 20 Januari 2012

Mayoritas mata uang Asia terapresiasi atas dollar

HONG KONG. Mata uang Asia kembali mencatatkan penguatan pada pekan ini. Hal ini tercermin dalam pergerakan Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index, yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap sepuluh mata uang Asia di luar yen Jepang. Pada pukul 10.13 waktu Hong Kong, Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index naik 0,8% menjadi 116,40.

Penguatan kali ini dipimpin oleh rupe India dan won Korea Selatan. Rupe perkasa 2,6% menjadi 50,2375 per dollar di sepanjang pekan ini. Sedangkan won Korea Selatan pada periode yang sama menguat 1,3% menjadi 1.133,95 per dollar. Mata uang Asia lain yang juga mencatatkan penguatan di antaranya: ringgit Malaysia menguat 0,9% menjadi 3,1053 dan peso Filipina menguat 0,9% menjadi 43,33.

Di negara Asia lainnya, baht Thailand menguat 0,8% menjadi 31,53 per dollar. Sedangkan yuan China melemah 0,13% menjadi 6,3146.

Pergerakan mata uang Asia pagi ini dipengaruhi oleh adanya sejumlah sinyal pemulihan ekonomi global. Selain itu, beban biaya pinjaman Eropa mencatatkan penurunan sehingga mendongkrak tingkat permintaan aset-aset emerging market.

"Ada optimisme terhadap kondisi ekonomi AS dan China. Sementara, kecemasan mengenai Eropa mulai mereda karena krisis di negara tersebut tidak memburuk," papar Kozo Hasegawa, trader Sumitomo Mitsui Banking Corp di Bangkok.

Rupiah juga perkasa

Sementara itu, rupiah Indonesia juga perkasa atas si hijau. Sepanjang pekan ini, rupiah menguat 1,1% menjadi 8.988 per dollar AS. Penyebabnya, Moody's menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi investment grade.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar