Rabu, 29 Februari 2012

Dana Asing 'Parkir' Rp 1,7 Triliun, IHSG Ngebut 81 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 81 poin setelah maraknya aksi beli di seluruh lapisan saham. Dana asing masuk lagi ke pasar modal dengan nilai Rp 1,71 triliun.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.040 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.020 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menanjak 21,511 poin (0,68%) ke level 3.925,068 disemangati sentimen positif dari global dan regional. Bursa saham Wall Street naik tinggi setelah data kepercayaan konsumen AS meningkat.

Investor semakin agresif dengan banyak sentimen positif, mulai dari menguatnya bursa global dan regional hingga pemulihan ekonomi AS dan perkembangan krisis utang di Eropa.

Sentimen-sentimen itu berhasil mendorong IHSG hingga berhasil bertahan d zona hijau. Indeks sama sekali tidak menyentuh zona merah sejak dibukanya perdagangan pagi tadi.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melaju 57,796 poin (148%) ke level 3.961,353 didorong aksi beli yang dilakukan investor asing. Saham-saham unggulan banyak diburu investor.

Aksi beli semakin marak dilakukan di perdagangan sesi sore, hingga membawa indeks ke posisi tertingginya di 3.986,111. Terutama menjelang penutupan perdagangan, aksi beli semakin marak.

Menutup perdagangan, Rabu (28/2/2012), IHSG melesat 81,653 poin (2,09%) ke level 3.985,210. Sementara Indeks LQ 45 melompat 18,456 poin (2,73%) ke level 692,771.

Sektor konsumer melompat paling tinggi dengan penguatan lebih dari dua persen, dibuntuti oleh sektor finansial dan industri dasar. Saham-saham unggulan yang sudah murah kembali diburu.

Investor asing mendominasi aksi beli pada perdagangan hari ini, menampung saham-saham yang dilepas pemodal lokal. Hingga sore ini transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 1,71 triliun di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 137.396 kali pada volume 8,896 juta juta lot saham senilai Rp 6,038 triliun. Sebanyak 159 saham naik, sisanya 93 saham turun, dan 94 saham stagnan.

Maraknya sentimen positif itu membuat mayoritas bursa-bursa di Asia berhasil bertahan di zona merah, kecuali pasar saham China. Penguatan IHSG merupakan yang paling tinggi di Asia.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 23,37 poin (0,95%) ke level 2.428,49.
  • Indeks Hang Seng naik 111,35 poin (0,52%) ke level 21.680,08.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 0,72 poin (0,01%) ke level 9.723,24.
  • Indeks Straits Times menguat 20,65 poin (0,70%) ke level 2.990,38.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 19.900 ke Rp 440.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 3.600 ke Rp 56.750, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.050 ke Rp 70.850, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 750 ke Rp 29.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Hero Supermarket (HERO) turun Rp 1.000 ke Rp 18.000, Goodyear (GDYR) turun Rp 400 ke Rp 12.300, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 300 ke Rp 16.700, dan Fastfood (FAST) turun Rp 200 ke Rp 14.500.
(ang/dru)

Asing Borong, IHSG Naik 2,09% ke 3.985,21

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia menguat 81,66 poin atau 2,09% ke 3.985,21 pada penutupan perdagangan Rabu (29/2/2012). Volume perdagangan mencapai 4,4 miliar saham senilai Rp4,9 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 160 saham menguat, 93 saham melemah dan 94 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy hingga Rp1,7 triliun dengan pembelian asing mencapai rp3,3 triliun dan penjualan asing Rp1,6 triliun.

Indeks JII naik 2,2% ke 565,45, indeks ISSI naik 1,8% ke 133,19 dan indeks LQ45 naik 2,5% ke 691,26. Penguatan dipimpin sektor Konsumer naik 3,65 ke1.327,69 disusul sektor perkebunan yang naik 1,3% ke 2.292,13.

Bursa saham Asia mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,5%, indeks Nikkei naik 0,01%, indeks Shanghai turun 0,9%, indeks ASX naik 0,8%. Untuk bursa Eropa indeks FTSE turun 0,03%, indeks DAX naik 0,6%, indeks CAC naik 0,5%.

Saham yang menguat seperti saham GGRM naik Rp3.600 ke Rp56.750, ASII naik Rp1.050 ke Rp70.850, UNTR naik Rp750 ke Rp29.000, UNVR naik Rp750 ke Rp19.300, INTP naik Rp550 ke Rp17.300, AALI naik Rp400 ke Rp22.300, HEXA naik Rp400 ke Rp10.900, SMGR naik Rp400 ke Rp11.250, MYOH naik Rp275 ke Rp3.700.

Saham BBRI naik Rp250 ke Rp6.900, IMAS naik Rp250 ke Rp14.400, PTRO naik Rp250 ke Rp43.500, SCMA naik Rp250 ke Rp43.500, INDF naik Rp225 ke Rp5.100, PGAS naik Rp225 ke Rp3.725.

Sementara saham yang melemah seperti GYDR turun Rp400 ke Rp12.300, DSSA turun Rp300 ke Rp16.700, NIPS turun Rp100 ke Rp3.400.

Menanjak 2,09%, IHSG bertengger di level 3.985

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampil perkasa sepanjang hari ini. Pada penutupan perdagangan sore ini, IHSG berhasil melejit 2,09% hingga mendarat di level 3.985,21.

Reli 152 saham berperan besar mendongkrak otot indeks. Tercatat hanya 78 saham yang memerah, sedangkan 88 saham lainnya stagnan.

Seluruh sektor saham pun melonjak. Sektor barang konsumsi yang maju 3,94% memimpin penguatan indeks. Disusul, sektor manufaktur yang naik 2,66%, juga sektor keuangan yang menguat 2,57%.

Transaksi sepanjang hari ini pun terbilang gemuk, yaitu melibatkan sekitar 4,448 miliar saham. Adapun, nilai transaksi mencapai Rp 6,038 triliun.

Beberapa saham berkapitalisasi besar yang berhasil bertengger di posisi top gainers, yaitu saham Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang melaju 7,14% ke Rp 3.750. Disusul, saham Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang naik 7,05% ke Rp 1.670. Juga, saham Gudang Garam Tbk (GGRM) yang reli 6,77% ke posisi Rp 56.750.

Sementara, saham yang terdepak ke deretan top losers, antara lain Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang tumbang 12,62% ke Rp 90. Kemudian, saham Bakrie Telecom Tbk (BTEL) yang jatuh 3,64% ke Rp 265.

Saham Bank Topang Penguatan Bursa Eropa

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa cenderung menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (29/2/2012). Investor menunggu pengumuman Bank Sentral Eropa (ECB) tentang program pinjaman lunak untuk bank eropa.

Indeks FTSE flat di 5.928,75, indeks CAC naik 0,4% ke 3.466,87 dan indeks DAX naik 0,4% ke 6.916. Sedankgan indeks stoxx Eropa 600 naik 0,2% ke 264,92. Demikian mengutip marketwatch.com. Penguatan indeks ditopang saham perbankan seperti saham Natixis naik 1,2% dan Bankinter naik 1,7% menjelang pengumuman LTRO dari ECB hari ini.

ECB meluncurkan Long Term Financing Operation (LTRO) sebagai langkah suntikan modal untuk perbankan Eropa. Pasar mengharapkan bank untuk meminjam dana sekitar 500 miliar euro atau senilai dengan US$670 miliar. Pinjaman ini untuk jangka waktu tiga tahun dengan bunga relatif murah.

"Sentimen positif hari ini dengan LTRO dan penutupan Dow yang tembus level 13.000 pada perdagangan Selasa. Jadi meningkatkan kepercayaan yang memicu pembelian aset berisiko seperti saham," kata Guillaume Dumans, analis dari 2Bremans.

Bursa Asia mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,05%, indeks Nikkei naik 0,01%, indeks Shanghai turun 0,9% dan indeks ASX naik 0,8%.

Emas bertengger di level tertinggi tiga bulan

Emas bertengger di level tertinggi tiga bulan
SINGAPURA. Emas lanjut reli, dan diperdagangkan di level tertinggi dalam tiga bulan. Sepanjang Februari ini, pun harga emas tercatat telah naik 3%.

Emas spot untuk pengiriman cepat naik 0,3% ke level US$ 1.790,18 per ons troy, sebelum bertengger di US$ 1.790,02 per ons troy pada pukul 12.56 di Singapura. Ini harga tertingginya sejak 14 November lalu.

Sementara, emas untuk pengiriman April di Comex-NYMEX, reli tipis ke US$ 1.788,5 per ons troy, dari posisi kemarin di US$ 1.788,4 per ons troy pada perdagangan elektronik pukul 13.00 WIB.
Laju harga emas terjadi lantaran investor mencari alternatif investasi seiring lemahnya dollar AS. Mata uang negeri Paman Sam melemah terhadap euro, sebelum Bank Sentral Eropa mengalokasikan pinjaman kedua untuk perbankan di kawasan itu. Hari ini, euro tercatat menguat 0,5% terhadap dollar AS.

Analis yang disurvei Bloomberg News memperkirakan, ECB akan mengucurkan pinjaman tahap kedua senilai 470 miliar euro kepada perbankan di zona Euro.
Huang Wei, analis Huatai Great Wall Futures Co. menyebut, hari ini, pasar akan fokus pada besaran dana yang akan diberikan oleh ECB. "Emas diperhadapkan pada level resistance kuat di US$ 1.800. Dan, jika pinjaman ECB melebihi ekspektasi, maka mungkin akan mendorong emas melewati level itu," prediksi Wei, di Shanghai.

Saham Berkinerja Menarik, Bisa Jadi Pilihan

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan indeks diperkirakan terus berlanjut hingga penutupan. Saham yang mencatatkan laporan keuangan positif, bisa diakumulasi investor.

Pada perdagangan Rabu (29/2) sesi pertama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 57,796 poin (148%) ke level 3.961,353. Demikian pula indeks saham unggulan LQ 45 menguat 13,553 poin (2,00%) ke level 687,868.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup ramai, dimana volume 4,522 juta lot saham senilai Rp 2,644 triliun dan frekuensi 74.311 kali. Sebanyak 138 saham naik, sisanya 75 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Semua sektor terpantau menguat, dengan sektor konsumer memimpin kenaikan sebesar 2,4%. Disusul sektor finansial 2%, kemudian industri dasar, infrastruktur dan enufaktur sebesar 1,8%.

Kenaikan indeks didukung masuknya kembali dana asing, dimana nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp627 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli Rp1,243 triliun dan transaksi jual sebesar Rp615 miiar.

Pengamat pasar modal Ikhsan Binarto mengatakan, IHSG hingga penutupan sore nanti masih berpeluang melanjutkan apresiasi, ”Indeks bisa terus menguat dan menembus level 4.000,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, investor masih mengantisipasi rilisnya laporan keuangan emiten pada 2011. Adapun kinerja emiten-emiten tersebut diperkirakan positif. Sementara faktor tingginya harga komoditas, mengikuti harga minyak yang menembus level US$105 per barel, menjadi pendorong lain penguatan bursa.

Bursa Eropa dan AS ditutup menguat semalam memfaktorkan beberapa data ekonomi AS dan Eropa yang lebih baik dari ekspektasi. Data consumer confidence AS Februari melonjak ke level 70.8, jauh lebih tinggi dari estimasi dan mengkompensasi penurunan data durable goods order.

Di tengah situasi ini, Ikhsan menyarankan investor untuk hold atas kepemilikan saham mereka. Namun, beberapa saham masih menarik untuk diakumulasi, seiring rilis laba 2011 yang lebih tinggi dari estimasi. Pilihan dari sektor perbankan adalah Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Central Asia (BBCA).

Sedangkan dari sektor tambang, Ikhsan menjagokan Indo Tambangraya Megah (ITMG). “Kalau mau beli, saham-saham ini masih menarik,” pungkasnya. [ast]

Sesi pagi, asing boyong BBRI, PGAS dan GGRM

Sesi pagi, asing boyong BBRI, PGAS dan GGRM
JAKARTA. Aksi beli saham-saham, terutama bluechips bikin indeks menghijau, siang ini. Bloomberg mencatat, tiga saham yang paling diburu, dan berkontribusi menyokong otot indeks, yaitu Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), lalu Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan Gudang Garam Tbk (GGRM).

Tak heran, hingga sesi pagi berakhir, BBRI berhasil ditutup menguat 3,1% ke Rp 6.850 per saham. Sementara, PGAS menanjak 5% ke Rp 3.675 per saham, dan GGRM maju 4,14% ke Rp 55.350 per saham.

Investor asing mendominasi perburuan ketiga saham ini. Di mana, Kim Eng Securities Indonesia tercatat sebagai broker terbanyak mengoleksi BBRI, dengan nilai pembelian Rp 51,16 miliar. Disusul, J.P. Morgan Securities Indonesia sejumlah Rp 40,09 miliar.

Sementara, dua broker terbanyak memboyong saham PGAS, yaitu UBS Securities Indonesia mencapai Rp 16,46 miliar, dan CIMB Securities Indonesia sebesar Rp 16,30 miliar.

Adapun, untuk saham GGRM, broker UBS Securities Indonesia paling banyak membeli, yaitu sejumlah Rp 28,89 miliar. Disusul, CIMB Securities Indonesia sebesar Rp 24,91 miliar.

Dana Asing Mengalir Masuk, IHSG Melaju 57 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 57 poin didorong aksi beli yang dilakukan investor asing. Saham-saham unggulan banyak diburu investor.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menanjak 21,511 poin (0,68%) ke level 3.925,068 disemangati sentimen positif dari global dan regional. Bursa saham Wall Street naik tinggi setelah data kepercayaan konsumen AS meningkat.

Investor semakin agresif dengan banyak sentimen positif, mulai dari menguatnya bursa global dan regional hingga pemulihan ekonomi AS dan perkembangan krisis utang di Eropa.

Sentimen-sentimen itu berhasil mendorong IHSG hingga ke level intraday tertinggi hari ini di 3.963.200. Indeks sama sekali tidak menyentuh zona merah sejak dibukanya perdagangan pagi tadi.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (28/2/2012), IHSG melaju 57,796 poin (148%) ke level 3.961,353. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 13,553 poin (2,00%) ke level 687,868.

Seluruh indeks sektoral di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) kompak menguat dengan poin yang signifikan. Rata-rata penguatannya lebih dari satu persen.

Sektor konsumer melompat paling tinggi dengan penguatan lebih dari dua persen, dibuntuti oleh sektor finansial dan industri dasar. Saham-saham unggulan yang sudah murah kembali diburu.

Dana asing mengalir masuk ke lantai bursa dalam jumlah cukup banyak setelah kemarin dibawa keluar. Hingga siang hari ini transaksi investor asing tercatat sudah melakukan pembelian bersih lebih dari Rp 600 miliar.

Perdagangan hari ini berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 74.311 kali pada volume 4,522 juta lot saham senilai Rp 2,644 triliun. Sebanyak 138 saham naik, sisanya 75 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Sentimen positif juga berhembus hingga ke regional, hampir seluruh pasar sahamnya bergerak di jalur hijau. Hanya bursa saham China yang terjebak di teritori negatif.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 14,51 poin (0,59%) ke level 2.437,35.
  • Indeks Hang Seng menguat 112,63 poin (0,52%) ke level 21.681,36.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 113,16 poin (1,16%) ke level 9.835,68.
  • Indeks Straits Times naik 26,46 poin (0,89%) ke level 2.996,19.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.200 ke Rp 55.350, Astra Internasional (ASII) naik Rp 900 ke Rp 70.700, Petrosea (PTRO) naik Rp 650 ke Rp 43.900, dan Indocement (INTP) naik Rp 600 ke Rp 17.350.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Goodyear (GDYR) turun Rp 400 ke Rp 12.300, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 200 ke Rp 16.800, Asahimas (AMFG) turun Rp 100 ke Rp 6.400, dan Fajar Surya (FASW) turun Rp 100 ke Rp 2.225.
(ang/dru)

Sentimen Wall Street Dongkrak Saham Asia

INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia naik di awal perdagangan Rabu (29/2/2012), mengikuti sentimen positif di Wall Street, di mana Dow ditutup di atas level 13.000 untuk pertama kalinya sejak Mei 2008 dan S & P 500 juga mencapai puncaknya.

Mengutip CNBC.com, FTSE CNBC Asia 100 indeks, yang mengukur pasar di seluruh Asia, naik 0,5 persen. Nikkei average Jepang meningkat dalam perdagangan awal mengikuti kenaikan Wall Street, menambah kenaikan lebih dari 10 persen bulan ini dan menuju kinerja terbaiknya selama Februari dalam dua dekade. Nikkei N225 naik 0,6 persen ke level 9.779, sementara Topix naik 0,6 persen.

Saham Seoul dibuka lebih tinggi, didukung oleh data produksi pabrik yang lebih baik dari yang dihperkirakan dan kenaikan Wall Street. Kenaikan saham dipimpin Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering yang naik 2,6 persen, sementara STX Offshore & Shipbuilding naik 1,8 persen. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 0,8 persen ke level 2.019,08.

Saham Australia naik 0,4 persen di awal perdagangan yang didukung saham tambang akibat harga tembaga yang menguat dan Indeks Dow Jones ditutup di atas 13.000 untuk pertama kalinya sejak Mei 2008 disebabkan data keyakinan konsumen AS yang naik dan harga minyak yang turun. Patokan S & P/ASX 200 indeks naik 19 poin ke level 4.281,7. Selandia baru benchmark NZX 50 indeks naik 0,3 persen menjadi 3.319,4.

Data ekonomi positif, bursa Asia sumringah

Data ekonomi positif, bursa Asia sumringah
TOKYO. Bursa saham Asia dibuka sumringah, setelah data produksi industri di Jepang dan Korea Selatan menunjukkan hasil menggembirakan. Apalagi, sebelumnya rilis indeks kepercayaan konsumen di AS dan Eropa juga mengalahkan ekspektasi pasar.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,6% pada pukul 9.52 di Tokyo. Sementara itu, indeks Nikkei 225 menguat 1,13%, lalu indeks Kospi maju 1,33%, dan indeks S&P/ASX 200 reli 0,85%.

Rilis data produksi industri Jepang dan Korsel berhasil mengalahkan prediksi analis. Produksi pabrik di Jepang pada Januari lalu naik 2% dibanding bulan sebelumnya. Padahal, analis hanya memprediksi kenaikan 1,5%. Sementara itu, produksi industri di Korsel naik 3,3% per Januari, melampaui prediksi analis yang menduga akan terjadi penurunan 0,5%.

Nader Naeimi, senior analis di AMP Capital Investors Ltd. menilai, sinyal bullish di pasar meluas di tengah menguatnya ekonomi AS. "Pesimisme investor telah berganti menjadi optimisme. Eropa ternyata tidak seburuk yang dikhawatirkan pasar, karena tindakan yang telah diambil Bank Sentral Eropa," ujarnya, di Sydney.

Minyak melorot tajam ke level US$ 106,6 sebarel

Minyak melorot tajam ke level US$ 106,6 sebarel
NEW YORK. Harga minyak mentah melorot, setelah rilis data pesanan barang tahan lama (durable goods) di AS per Januari anjlok. Koreksi harga minyak kali ini yang tertajam dalam lima pekan terakhir.

Kontrak minyak WTI untuk pengiriman April tumbang US$ 2,01 menuju level US$ 106,55 di the New York Mercantile Exchange. Ini penurunan terbesar sejak 20 Januari lalu. Kontrak yang sama pun bergulir tipis ke US$ 106,6 per barel pada perdagangan elektronik pukul 8.40 WIB.
Sementara, minyak Brent untuk penyelesaian April tumbang US$ 2,62 menjadi US$ 121,55 per barel di bursa ICE Futures Europe, London.

Sebagai catatan, semalam, Departemen Perdagangan AS melaporkan pesanan durable goods per Januari lalu merosot sebesar 4%. Ini penurunan terbesarnya dalam tiga tahun terakhir. Data ini menyiratkan sinyal lemahnya pertumbuhan ekonomi, dan rendahnya permintaan minyak.

Harga emas hitam ini kian lemah, setelah American Petroleum Institute melaporkan stok minyak di AS meningkat sebesar 521.000 barel menjadi 341,9 juta barel pada pekan lalu.

"Pesanan durable goods tidak melukiskan gambaran permintaan yang kuat ke depan. Kita masih akan melihat laporan lain di pekan ini, yang mungkin akan menekan harga minyak," kata Addison Armstrong, direktur riset pasar dari Tradition Energy, di Stamford.

Saham Tekno Pimpin Apresiasi Bursa Asia

Headline
INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Asia menguat pada Rabu (29/2) pagi, dipimpin saham teknologi. Apresiasi bursa AS dan meredanya lonjakan harga minyak memicu optimisme investor.

Indeks Kospi Korsel naik 0,9%, di Jepang, indeks Nikkei Stock Average naik 0,6% dan di Australia, indeks S&P / ASX 200 naik 0,4%. Penguatan ini membawa bursa Jepang naik sekitar 11% untuk Februari, sementara indeks Korea naik 3%, dan Australia 0,4%.

Kenaikan di bursa Asia terjadi, menyusul penguatan di Wall Street, dengan penutupan Dow Jones Industrial Average di atas 13.000, pertama kalinya sejak Mei 2008. Data kepercayaan konsumen yang naik dan turunnya harga minyak mendorong sentimen pasar.

Investor khawatir bahwa melonjaknya biaya energi baru-baru ini dapat menggagalkan pemulihan ekonomi global. Tapi ekonom Capital Economics Daniel Martin mengatakan bahwa, meskipun relatif tergantung pada minyak, fundamental perekonomian Asia kuat,”Ini berarti pasar Asia dapat menahan tingginya harga, lebih baik daripada ekonomi yang rapuh di tempat lain."

Saham teknologi unggul pagi ini, seperti Panasonic Corp yang melonjak 3,2%, setelah mengumumkan pimpinan baru demi mengembalikan profitabilitas. Saham Toshiba Corp naik 3,1%, setelah perusahaan mengatakan akan menjual anak perusahaan manufaktur hard-disk-drive di Thailand untuk Western Digital Corp.

Penguatan di sektor perkapalan mendongkrak bursa di Seoul, seperti Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co yang melonjak 4,4% dan Samsung Heavy Industries Co yang naik 2,1%.

Saham tambang mendukung kenaikan saham Australia, dengan BHP Billiton Ltd naik 1,2%, dan Rio Tinto Ltd naik 1,1%. Fortescue Metals Group Ltd juga naik 2,4%. Saham ritel juga menjadi incaran, setelah data penjualan ritel Januari merilis sesuai perkiraan konsensus. [ast]

Demi Bailout, Yunani Potong Anggaran Rp 38,7 Triliun

Jakarta - Parlemen Yunani sepakat untuk memotong anggaran senilai US$ 4,3 miliar atau setara Rp 38,7 triliun. Langkah ini dilakukan masih dalam rangka penanggulangan krisis utang yang didesain oleh Uni Eropa.

Dengan pemotongan anggaran tersebut, diharapkan negara dewa-dewi kuno itu bisa terlepas dari gagal bayar utang-utangnya yang jatuh tempo bulan depan karena siap diberi dana talangan oleh Uni Eropa.

Para deputi untuk koalisi partai sosialis dan konservatif sudah mendapatkan persetjuan untuk memotong anggaran yang setara 3,2 miliar euro itu setelah sebelumnya melakukan voting

Sebanyak 202 dari 283 pengambil kebijakan yang hadir mendukung rencana tersebut. Hanya 80 yang tidak setuju dan satu abstain, demikian dilaporkan juru bicara parlemen Grigoris Niotis.

"Pemotongan anggaran ini sudah disepakati dan disetujui oleh mayoritas parlemen," kata Niotis dilansir Reuters, Rabu (29/2/2012).

Pemotongan anggaran ini merupakan salah satu syarat supaya Yunani bisa mendapatkan dana bantuan senilai 130 miliar euro atau setara Rp 1.560 triliun, ditambah pemotongan utang senilai 107 miliar euro dari pihak swasta.

Yunani harus membayar obligasi tiga tahun senilai hampir 15 miliar euro pada 20 Maret mendatang, yang dipastikan tidak bisa dibayar tanpa bantuan finansial pihak lain.

Kemarin, lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) menurunkan peringkat jangka panjang Yunani menjadi 'selective default'. Peringkat ini masih bisa berubah seiring dengan penukaran surat utang yang akan dilakukan Uni Eropa untuk meringankan beban utang Yunani.

S&P menyatakan, jika surat utang Yunani itu sudah ditukar, maka peringkat utang luar negerinya bisa naik sedikit menjadi kategori spekulatif 'CCC'.

(ang/ang)

Imbas dari Eropa

Imbas dari Eropa
JAKARTA. Pamor dollar Australia (AUD) terangkat sentimen dari Eropa. Rencana European Central Bank (ECB) menerapkan kebijakan Longer Term Refinancing Operations (LTRO), menaikkan daya tarik kelompok aset berimbal hasil tinggi (high-yield asset), termasuk aussie.

AUD/USD menguat ke level 1,0758, tertinggi sepekan terakhir. Pairing AUD/JPY juga menguat ke posisi 86,54, setelah sebelumnya anjlok tergerus sentimen penurunan peringkat Yunani sebagai "Selective Default".

Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures, menilai, rencana ECB menjadi sinyal positif bagi euro. Penguatan euro biasa diikuti valuta lain, terutama yang ber-yield tinggi.

Fadil, analis Mahadana Asta Berjangka, menambahkan, tensi politik Australia makin stabil pasca usainya persaingan Julia Gillard, Perdana Menteri Australia, dengan Kevin Rudd, mantan Menteri Luar Negeri Australia.

Sentimen terdekat yang memengaruhi AUD adalah pengumuman bunga acuan, Maret nanti. Spekulasi penurunan bunga acuan bisa menekan otot aussie.

IHSG Marak Sentimen Positif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound 42 poin setelah investor memburu saham unggulan yang sudah murah. Investor lokal kembali agresif beli dan indeks pun kembali ke level 3.900.

Setelah terkena tekanan dalam empat perdagangan terakhir, IHSG berhasil rebound. Turunnya harga minyak dunia serta menguatnya bursa saham Wall Street semalam diharapkan bisa menjadi sentimen positif pada pergerakan indeks hari ini.

Semalam, Wall Street menguat sampai ke posisi tertinggi sejak 2008 lalu didorong oleh tumbuhnya kepercayaan konsumen ditambah turunnya harga minyak dunia setelah lima bulan terus menguat.

Indeks S&P 500 ditutup di atas level 1.370, posisi intraday tertinggi sejak Mei 2011. Posisi yang sangat mengundang investor untuk menempatkan dananya di pasar modal. Meski volume perdagangan yang sepi bisa membuat investor khawatir reli tersebut tidak akan bertahan lama.

Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 127,69 poin (1,31%) ke level 9.850,21.
  • Indeks KOSPI menguat 23,32 poin (1,16%) ke level 2.027,01.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities
Secara teknikal, setelah tertekan dalam empat hari terakhir IHSG berhasil rebound dengan candlestick membentuk pola Bullish Engulfing mengindikasikan sinyal Bullish Reversal sementara Indikator Stochastic dan RSI mulai bergerak reversal dengan MACD Histogram yang mulai bergerak memendek di area negatif. Pada perdagangan Rabu (29/2), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3868-3955 dengan kecenderungan menguat. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l BUMI, CPIN, dan MAPI.

Kiwoon Securities
Relatif menguatnya bursa regional serta turunnya harga minyak diharapkan dapat memberi dukungan. IHSG bergerak positif dengan penutupan pada level pskologis 3,900 kemarin. Akan tetapi, masih adanya aksi jual asing dapat berpotensi menghambat penguatan lanjutan. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang positif hari ini.

(ang/ang)

Indeks Dow Jones Tembus 13.000

Headline
INILAH.COM, New York - Indeks Dow Jones ditutup di atas 13.000 untuk pertama kali sejak 2008 pada perdagangan saham Selasa (28/2/2012).

Indeks S&P 500 pun menyentuh level tertinggi, hal itu dipengaruhi data ekonomi yang mixed yaitu data consumer confidence US dan penurunan harga minyak.


Indeks Dow Jones naik 23,61 poin atau 0,18% ke level 13.005,12. Indeks S&P 500 naik 4,59 poin atau 0,34% ke level 1.372,18. Indeks Nasdaq naik 20,60 poin atau 0,69% ke level 2.986,76.

Indeks S&P 500 ditutup di atas 1.370, dapat memicu momentum untuk membeli bagi fund manager untuk mengambil peluang performa, dari volume rendah dapat meningkatkan reli panjang.

"Saya tidak melihat secara teknikal untuk potensi turun. Tidak ada keraguan pasar sudah overbought sejak Februari,dan harga terus berpotensi naik," ujar Chris Burba, Short-Term Market Technician S&P seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Saham teknologi mencatatkan performa terbaik, dan perdagangan di Nasdaq tertinggi sejak 2.000. Saham Micron naik 3,7% ke level US$8,88 setelah Intel Corp mengatakan akan menjual saham
Two wafer factories ke Micron. Saham Intel ke level US$27,24. Indeks PHLX semiconductro naik 1,6%.


Selain itu, indeks S&P naik sekitar 9% sejak awal tahun. Hal ini didukung dari momentum ekonomi yang baik dan tanda kemajuan untuk krisis utang zona Euro termasuk kesepakatan utang untuk Yunani.

Adapun rata-rata volume perdagangan saham di New York Stock Exchange, NYSE Amex dan Nasdaq sekitar 6,89 miliar saham. Pada Februari 2011, rata-rata volume harian sebesar 7,81 miliar saham. Sementara itu, volume perdagangan saham pada Selasa sekitar 6,4 miliar saham di bursa saham New York, NYSE Amex, dan Nasdaq.

Data consumer confidence dunia pun menunjukkan kenaikan tertinggi pada Februari berdasarkan laporan The Conference Board. Selain itu, data juga ditunjukkan dari laporan permintaan untuk US durable good pada Januari mengalami penurunan terbesar dalam tiga tahun. Harga minyak mengalami penurunan lebih dari US$2 ke level US$121,55 per barel.

Saham Office Depot Inc ditutup ke level US$3,59 dan saham Autozone Inc naik 2,9% ke level US$376,41. [hid]

IHSG Bakal Dibanjiri Sentimen Positif

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan saham belakangan ini benar-benar membuat investor bingung. Bagaimana tidak? Setelah Senin turun sebesar 0,86%, Selasa (28/2/2012) kemarin indeks kembali menguat.

Tak tanggung-tanggung, indeks kemarin naik 42,54 poin (1,10%) dan berlabuh di level 3.903,56. Sejumlah pialang mengatakan, kenaikan tersebut dipicu oleh penampilan laporan keuangan emiten yang cukup bagus serta dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham.

Selain dari dalam, sentimen positif juga diperkirakan bakal bertiup dari Amerika. Soalnya, Kamis (1/3/2012) depan, negeri adidaya itu akan merilis data penjualan mobil, data pengangguran mingguan, indeks manufaktur serta data belanja konsumen.

Para pengamat memperkirakan, data yang dirilis bakal memuaskan sehingga berpotensi mengangkat indeks Dow Jones atau Nasdaq. Sebelumnya, akhir pekan lalu, juga telah dirilis data sentimen konsumen dan penjualan rumah yang hasilnya cukup memuaskan. Penjualan rumah Januari, misalnya, mencapai 321 ribu unit atau lebih tinggi dari estimasi 315 ribu unit.

Terlepas dari berbagai sentimen positif, seorang pialang PT Kresna Securities mengingatkan terjadinya aksi profit taking. Tapi, lanjutnya, aksi ambil untung ini akan sedikit teredam dengan adanya agenda pembagian dividen dari beberapa emiten.

Salah satunya dari saham PT Astra Internasional (ASII) yang bakal membagikan dividen Rp1.980 atau naik 22,12% dibanding 2010. Ia memperkirakan, beberapa hari ke depan indeks akan bergerak pada rentang 3.890-3.930. “Kendati masih ada ancaman koreksi, namun ada beberapa saham yang masih pantas dikoreksi,” kata si analis.

Ia merekomendasikan saham perbankan seperti PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA). Selain saham bank, saham sektor energi juga termasuk yang disarankan untuk masuk dalam daftar belanja.

Reza Priyambada, analis Indosurya Assets Management, juga sepakat dengan rekannya dari Kresna Scurities. Selain yang disebutkan tadi, Reza merekomendasikan beli untuk efek PT Indofood (INDF) dan PT Unilever (UNVR). “Buy on weakness untuk saham-saham tersebut,” kata Reza. Selain itu, saham farmasi juga layak dipertimbangkan. [mdr]

Pelemahan rupiah berlanjut

Pelemahan rupiah berlanjut
JAKARTA. Otot mata uang Garuda masih lunglai. Merujuk kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai tukar kita pada Selasa (28/2), melemah 48 poin menjadi Rp 9.158 per dollar Amerika Serikat (AS).

Nurul E. Nurbaeti, Head of Research Treasury Division Bank BNI, menilai, pelemahan rupiah berlanjut adalah karena tingginya permintaan dollar AS di dalam negeri.

Pasar juga masih menunggu kepastian rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Nurul memprediksi, pelemahan rupiah masih berlanjut hari ini terbebani sentimen kenaikan inflasi. "Namun, BI pasti ada di pasar mengawal rupiah agar tidak jatuh terlalu dalam," kata dia, kemarin.

Wahyu T. Laksono, pengamat pasar valuta, menambahkan, rupiah masih berada dalam fase konsolidasi. Rupiah sejatinya bisa bergerak di bawah Rp 9.100 karena dollar AS sedang lesu.
Namun, faktor domestik seperti outlook BI rate, lebih dominan menekan rupiah. "Pasar juga menunggu kelanjutan rencana Long Term Refinancing Operations oleh bank sentral Eropa," jelas Wahyu.

Hal ini membuat aliran dana asing masih tertahan. Prediksi Wahyu, hari ini USD/IDR bergerak di rentang 9.100-9.180. Sedang Nurul memperkirakan pairing USD/IDR bergerak di kisaran 9.000-9.120.

Indeks berbalik arah

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah. Setelah melandai dalam empat hari sebelumnya, IHSG, Selasa (28/2), menguat 1,1% menjadi 3.903,56.
Indeks naik setelah para pemodal memborong saham-saham, yang dinilainya sudah murah. "Minat bargain hunting muncul di beberapa saham unggulan, seperti ASII," ujar analis Universal Broker Indonesia, Alwy Assegaf.
Alwi memprediksi, sentimen positif, hari ini, akan berhembus dari pasar global maupun domestik. Proyeksi dia, IHSG akan menguat di kisaran 3.850-3.950.
Analis Mega Capital Indonesia, Fadillah Qudsi, menambahkan, Candlestick telah membentuk pola bullish engulfing, yang merupakan pertanda penguatan dalam jangka pendek. Proyeksi Fadillah IHSG, hari ini, bergerak di kisaran 3.830-3.930, dengan kecenderungan menguat.

Saham Dua Sektor Bisa Dilirik

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Rabu (29/2) diperkirakan akan melanjutkan penguatan. Saham dari sektor infrastruktur dan komoditas bisa jadi pilihan.

Seorang analis dari sekuritas asing mengatakan, rebound IHSG masih akan berlanjut hari ini. Kekhawatiran tingginya inflasi, menyusul rencana kenaikan BBM, telah membuat bursa melemah.”Namun, koreksi ini telah membuat valuasi saham-saham Indonesia atraktif lagi,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, berdasarkan histori di 2005, implementasi kenaikan BBM, justru menjadi peluang bagi emiten dengan brand equity kuat untuk meneruskan (pass-on) kenaikan harga ke konsumen dan bisa membukukan margin keuntungan.

Namun, masalah inflasi ini masih akan membuat fluktuasi harga saham tinggi. Pasalnya, jika implementasinya tidak tepat waktu, akan menyebabkan overhang di pasar dan inflasi bisa jauh di atas target.

Di tengah situasi ini, ia menyarankan investor melirik saham dengan brand equity kuat. Pilihannya adalah sektor infrastruktur dan komoditas. Ia mengakui, biasanya sektor konsumer termasuk yang defensif, “Tapi saham-saham konsumer good sudah relatif tinggi valuasinya,” paparnya.

Sementara Yuganur Wijanarko dari HD Capital mengatakan, pergerakan IHSG dalam sideways market membuat pelaku pasar terutama lokal merasa frustasi, “Karena mereka menjual di harga bawah malah naik, dan membeli di atas di bawa turun,”katanya.

Namun, Yuga menilai ini hanya proses biasa dari continuation pattern trend. Sehingga, taktik trading yang sesuai adalah membalikan mental, yaitu buy di saat turun, dengan memperhitungkan stop loss, dan jual on the rally,”IHSG akan berada di level support 3.850-3.800-3.700 dan resistance 3.950-4.020-4.125,”ucapnya.

Beberapa emiten yang disarankan adalah TB Bukit Asam (PTBA), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Bank Jabar (BJBR) dan Astra International (ASII),”Rekomendasi beli saham-sahamini,”pungkasnya. [nat]

Inilah Saham Pilihan Akhir Februari

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (29/2/2012). Saham-saham yang layak untuk dikoleksi hari ini AALI, BMRI, UNTR, MNCN.

"Pada perdagangan hari ini, secara teknikal indeks berpotensi untuk melanjutkan penguatan pada kisaran 3872-3930," ungkap Analis Sinarmas Sekuritas Jansen Kustianto kepada INILAH.COM di Jakarta, Selasa (28/2/2012) malam.

Menurutnya, pergerakan IHSG hari ini bakal dipicu sentimen positif berupa data perekonomian AS dan laporan kinerja keuangan emiten lokal.

"Data perekonomian AS seperti durable goods serta perkembangan dari hasil laporan keuangan perusahaan domestik dapat memberikan sentimen terhadap indeks," paparnya.

Sedangkan saham-saham yang dapat dikoleksi untuk perdagangan hari ini adalah saham Astra Agro Lestari (AALI), saham Bank Mandiri (BMRI), saham United Tractors (UNTR), dan saham Media Nusantara Citra (MNCN).

"Saham yang bisa diperhatikan untuk day trading yaitu AALI, BMRI, UNTR, MNCN," katanya. [mre]

Pertama sejak 2008, Dow Jones ditutup di 13.000

Pertama sejak 2008, Dow Jones ditutup di 13.000
NEW YORK. Meski sempat terseok-seok di awal perdagangaan, namun bursa Wall Street berhasil ditutup menguat. Reli pasar saham ini bahkan menggiring indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup di atas level 13.000, untuk pertama kali sejak 2008.

Pada pukul 4 sore di New York, indeks DJIA mengakhiri perdagangan dengan menguat 0,2% ke posisi 13.005. Sementara itu, indeks Standard & Poor's 500 maju 0,3% ke level 1.372,18. Indeks acuan saham AS ini melanjutkan reli hari keempat.

Wall Street sumringah, setelah data indeks kepercayaan konsumen yang dirilis semalam melebihi ekspektasi para analis. Indeks Conference Board naik ke level tertinggi dalam setahun terakhir. Hal ini mendongkrak optimisme pasar terhadap perekonomian di AS.

Sentimen investor kian menguat, menyusul terjadinya koreksi pada harga minyak dunia. Minyak WTI untuk pengiriman April tumbang sebesar US$ 2,01 ke level US$ 106,55 per barel di New York Merchantile Exchange.

"Ekonomi AS berada dalam kondisi yang layak, dan valuasi pasar tidak kemahalan," ujar Malcolm Polley dari Stewart Capital di Pennsylvania.

Harga Minyak Turun, Wall Street Tembus Posisi Tertinggi Sejak 2008

Jakarta - Wall Street menguat sampai ke posisi tertinggi sejak 2008 lalu didorong oleh tumbuhnya kepercayaan konsumen ditambah turunnya harga minyak dunia setelah lima bulan terus menguat.

Indeks S&P 500 ditutup di atas level 1.370, posisi intraday tertinggi sejak Mei 2011. Posisi yang sangat mengundang investor untuk menempatkan dananya di pasar modal. Meski volume perdagangan yang sepi bisa membuat investor khawatir reli tersebut tidak akan bertahan lama.

"Saya tidak melihat adanya faktor teknikal yang bisa menurunkan pasar saat ini," kata Chris Burba, staf perdagangan jangka pendek di Standard & Poor's, New York, dikutip dari Reuters, Rabu (29/2/2012).

"Tidak diragukan lagi, pasar sudah masuk area jenuh beli sejak Februari, tapi dengan tren menguat yang signifikan. Jadi (saham-saham) masih akan naik untuk beberapa waktu ke depan di tengah situasi yang jenuh beli," ungkapnya.

Saham-saham berbasis teknologi menguat paling tinggi, bahkan Nasdaq diperdagangkan paling ramai sejak tahun 2.000. Saham Micron Technology Inc (MU.O) melompat 3,7% ke level US$ 8,88 per lembar setelah Intel Corp (INTC.O) berniat menjual sahamnya di dua pabrik dan membeli chip dari Micron.

Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones bertambah 23,61 poin (0,18%) ke level 13.005,12. Indeks Standard & Poor's 500 tumbuh 4,59 poin (0,34%) ke level 1.372,18. Indeks Komposit Nasdaq Composite menanjak 20,60 poin (0,69%) ke level 2.986,76.

Indeks S&P 500 sudah naik 9% sejak awal tahun, didorong membaiknya data-data ekonomi AS dan perkembangan di penyelesaian krisis Eropa, terutama masalah utang Yunani.

(ang/ang)

Selasa, 28 Februari 2012

Investor Asing Agresif Beli, IHSG Rebound 42 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound 42 poin setelah investor memburu saham unggulan yang sudah murah. Investor asing kembali agresif beli dan indeks pun kembali ke level 3.900.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.070 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.125 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melaju 16,407 poin (0,42%) ke level 3.877,423 setelah terkena tekanan jual dalam beberapa perdagangan terakhir dan masuk ke area oversold. Tekanan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi mulai mereda.

Reli indeks hanya terjadi di awal perdagangan saja. Setelah naik ke posisi tertingginya, IHSG langsung jatuh ke zona merah hingga ke level 3.858,084.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 4,103 poin (0,11%) ke level 3.865,119 setelah laju penguatannya terhambat aksi ambil untung. Saham-saham unggulan yang sudah murah mulai diburu investor.

Posisi indeks yang sempat naik sebentar di awal perdagangan itu dimanfaatkan pelaku pasar untuk mengambil untung dalam menutupi kerugiannya yang terjadi pada koreksi indeks sepanjang pekan lalu.

Namun, koreksi ternyata hanya sebentar, saham-saham murah langsung diburu dan indeks pun melesat ke level tertingginya hari ini di 3.907,142.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (27/2/2012), IHSG ditutup melaju 42,541 poin (1,10%) ke level 3.903,557. Sementara Indeks LQ 45 ditutup menanjak 9,032 poin (1,36%) ke level 674,315.

Seluruh indeks sektoral akhirnya kompak bergerak di zona hijau akibat aksi beli tersebut. Saham-saham yang sudah murah langsung diincar oleh investor. Secara teknikal, posisi indeks juga sudah jenuh beli.

Investor asing tak mau ketinggalan, dan memburu banyak saham-saham unggulan. Hingga sore ini transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 369,048 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 122.644 kali pada volume 6,962 juta lot saham senilai Rp 4,338 triliun. Sebanyak 169 saham naik, sisanya 71 saham turun, dan 108 saham stagnan.

Naiknya bursa-bursa di Asia juga turut memberi sentimen positif. Padahal bursa-bursa di regional ini pagi tadi masih bergerak mixed.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 4,80 poin (0,20%) ke level 2.451,86.
  • Indeks Hang Seng melonjak 350,87 poin (1,65%) ke level 21.568,73.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 88,59 poin (0,92%) ke level 9.722,52.
  • Indeks Straits Times naik 18,83 poin (0,64%) ke level 2.965,61.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 2.250 ke Rp 43.250, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.150 ke Rp 53.150, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.300 ke Rp 43.200, dan Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.100 ke Rp 69.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Surya Citra Media (SCMA) turun Rp 250 ke Rp 8.450, Myoh (MYOH) turun Rp 200 ke Rp 3.425, Fajar Surya (FASW) turun Rp 150 ke Rp 2.325, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 150 ke Rp 20.550.

(ang/dnl)

Penguatan yen dorong aksi jual bursa Jepang

Penguatan yen dorong aksi jual bursa Jepang
TOKYO. Mayoritas saham yang ditransaksikan pada bursa Jepang dilanda aksi jual. Dengan demikian, penurunan bursa Negeri Sakura ini sudah berlangsung selama dua hari terakhir.

Pada pukul 09.21 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,4% menjadi 9.591,20. Sedangkan indeks Topix turun 0,5% menjadi 831,08.

Sejumlah saham dilanda aksi jual. Sebut saja Fuji Heavy Industries Ltd yang memimpin penurunan pada sektor otomotif. Lalu, sejumlah saham bahan baku dan peralatan seperti Sumco Corp dan Tokyo Electron Ltd juga anjlok.

Aksi jual yang melanda bursa Jepang seiring penguatan yen sehingga memangkas outlook kinerja eksportir. Selain itu, Elpida Memory Inc bangkrut dan menjadi perusahaan Jepang terbesar yang bangkrut dalam dua tahun terakhir.

"Investor akan berbondong-bondong menjual saham seiring penguatan yen. Saat ini, investor akan menghindari saham-saham elektronik seiring lemahnya kondisi finansial akibat kebangkrutan Elpida," papar Takero Inaizumi, head of equity research Mizuho Investors Securities Co di Tokyo.

Sekadar informasi, ten terapresiasi ke posisi 80,13 terhadap dolar AS tadi malam di Tokyo. Jika berhadapan dengan euro, yen menguat menjadi 107,19 dari 109,13.

Bursa Saham, Tergantung Nyali Investor

INILAH.COM, Jakarta - Ramalan para analis yang mengatakan indeks masih akan perkasa, ternyata meleset jauh. Lihat saja, sepekan lalu, indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot 81,98 poin. Artinya, dalam waktu yang sangat pendek itu terjadi penurunan indeks sebesar 2,06%.

Penurunan tersebut tampaknya masih akan terjadi pekan ini. Soalnya, Senin ini (27/2) indeks kembali ditutup melemah 33,55 poin (0,86%) ke level 3.861,02.

Potensi inflasi tinggi, setelah pemerintah mengumumkan rencana kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik (TDL) akhir Maret mendatang, ditenggarai sebagai menjadi pemicu kaburnya investor dari Bursa Efek Indonesia (BEI). “Pemerintah terlalu ragu-ragu mengambil keputusan kenaikan harga BBM, sehingga memicu spekulasi pasar,” kata Edwin Sebayang, Kepala Riset PT MNC Securities.

Apalagi para menteri keuangan Eropa telah sepakat mengucurkan dana talangan untuk mengatasi krisis utang Yunani. Edwin dan sejumlah analis optimis, longsornya indeks tidak akan berlangsung lama. Alasannya, fundamental ekonomi Indonesia masih menarik.

Pertumbuhan ekonomi yang diperkirtakan masih tinggi dan politik yang stabil, merupakan dua faktor yang membuat negeri ini tetap menjadi lahan subur untuk membiakan uang. Yang menjadi pertanyaan, kapan indeks akan kembali menguat?

Untuk jangka pendek, itu baru akan terjadi pada saat emiten menerbitkan laporan keuangan 2011 awal Maret mendatang. Tetapi untuk jangka menengah tergantung laporan ekonomi Amerika dan rencana kenaikan harga BBM dan TDL.

Nah, karena kondisinya belum stabil, sejumlah analis menyarankan investor untuk menerapkan strategi selective buy. Seorang analis dari PT Kresna Securities menyarakan investor untuk membeli saham unggulan yang penurunannya cukup tajam.

Saham bank, seperti PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA) termasuk yang disarankan untuk dikoleksi. Pertimbangannya, sektor perbankan bakal mencatat kenaikan laba bersih yang tinggi sepanjang 2011. Saham lainnya adalah PT Astra Internasional (ASII) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF).

Namun demikian, sebelum terjadi kenaikan, indeks diperkirakan akan mengalami penurunan dulu. “Saya perkirakan pekan ini indeks akan mengalami konsolidasi,” kata Edwin. Ia memperkirakan indeks akan melorot ke level 3.750. Jadi? Ya, semuanya tergantung nyali para investor. Berani masuk sekarang atau tidak? [mdr]

Silahkan cek rekomendasi pilihan analis hari ini

JAKARTA. Berikut adalah sejumlah saham yang direkomendasikan analis pagi ini.

- Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
SSIA berada dalam tren turun. Penutupan SSIA kemarin (27/2) di Rp 880 berada di bawah MA15. Indikator RSI juga menunjukkan SSIA masih dalam momentum pelemahan.
Rekomendasi : Sell
Support : Rp 820
Resistance : Rp 910
Analis : Andy Gunawan, Reliance Securities Sekuritas

- PT Panin Financial Tbk (PNLF)
Berdasarkan indikator Stochastic mingguan, PNLF telah di area overbought sehingga masih fase koreksi bearish dan akan menguji level 133,25. Jika tembus, harga akan ke Rp 133,00.
Rekomendasi : Netral
Support : Rp 133
Resistance : Rp 142
Analis : Albertus Christian, Monex Investindo Futures Sekuritas

- Intiland Development Tbk (DILD)
DILD berpotensi rebound. Berdasarkan garis trend line, harga berada pada level support dari tren kenaikannya. Berdasarkan indikator Stochastic harga ini sudah memasuki wilayah oversold.
Rekomendasi : Trading buy
Support : Rp 275
Resistance : Rp 295
Analis : Deni Hamzah- Corfina Capital Sekuritas

- PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mendapatkan kontrak untuk memasok batubara ke salah satu perusahaan di India selama 10 tahun. perolehan kontrak penjualan selama sepuluh tahun kedepan ini akan mengamankan posisi penjualan perusahaan setidaknya mulai tahun 2014. Oleh karena itu, perusahaan memiliki kesempatan untuk meningkatkan potensi pendapatan maupun produksinya selama masa tersebut. Kendati memiliki tren kinerja yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, perusahaan sendiri saat ini diperdagangkan pada PE 38x dengan PE industri 20x.
Rekomendasi : Sell
Target Harga : Rp 8.275
Analis : Betrand Reynaldi, eTrading Securities

IHSG Bisa Koreksi, 4 Saham Layak Trading

INILAH.COM, Jakarta – Secara teknikal, laju IHSG Selasa (28/2) diprediksi melanjutkan pelemahan. Antisipasi pasar atas KTT Uni Eropa akhir pekan ini jadi pemicunya. Tapi, ada empat saham layak trading.

Pada perdagangan Senin (27/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 33,55 poin (0,86%) ke level 3.861,016 dengan intraday tertinggi 3.894,757 dan terendah 3.838,539. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 6,37 poin (0,95%) ke level 665,283.

Analis Sinarmas Securities, Jansen Kustianto memperkirakan, indeks saham domestik bakal melanjutkan pelemahan hari ini. “Pada perdagangan hari Selasa (28/2), secara teknikal indeks berpotensi untuk melanjutkan pelemahan pada kisaran support 3.830 dan resistance 3.910,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (27/2).

Menurut Jansen, pasar mengantisipasipertemuan petinggi uni Eropa akhir pekan ini. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) itu akan membahas penambahan dana talangan. Selaini itu, KTT juga akan membahasas rencana European Central Bank (ECB)untuk mengadakan fasilitas pinjaman berbiaya rendah tahap kedua. “Semua itu, dapat memberikan sentimen terhadap indeks,” ujarnya.

Di atas semua itu, Jansen merekomendasikan positif empat saham dari dua sektor berbeda-sektor otomotif pada grup Astra, dan saham-saham consumer goods.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Gudang Garam (GGRM), PT Mayora Indah (MYOR), dan PT Unilever Indonesia (UNVR). “Itulah saham-saham yang dapat diperhatikan untuk day trading,” imbuhnya.

Faktor Teknikal dan Yunani, Rupiah Masih Lesu

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Selasa (28/2) diprediksi melemah setelah rupiah menembus formasi Triangle-nya di level 9.150 per dolar AS.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini salah satunya tampak jelas pada indikator teknikalnya. Menurutnya, Selasa ini, rupiah berpeluang melanjutkan pelemahan setelah secara teknikal posisinya menembus di atas formasi Triangle.

Penembusan tersebut, lanjut dia, mengindikasikan adanya pola sinyal technical bullish yang berarti pelemahan bagi rupiah. "Karena itu, pelemahan rupiah berikutnya adalah mengincar 9.205 per dolar AS dengan rentang support 9.150 dan resistance 9.200 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Apalagi, Christian menggarisbawahi, selain faktor teknikal, pelemahan rupiah juga dipicu oleh masih banyaknya kecemasan pasar. "Salah satunya menunggu voting Jerman soal bailout Yunani," ucap dia.

Selain itu, pasar juga menantikan keputusan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa untuk mengizinkan apakah dana talangan European Financial Stability Facility (EFSF) dan European Stability Mechanism (ESM) dikucurkan secara paralel atau tidak. "Ini lebih penting untuk bisa mendongkrak kapasitas dana talangan zona Eropa," timpal Christian.

Pada pekan ini juga, kata dia, isu portugal akan mencuat lagi. Memang, Portugal hanya mengagendakan untuk me-review program bailout sebelumnya. "Tapi, Portugal diperkirakan akan terpaksa harus meminta bailout tahap kedua. Meskipun, angkanya masih kecil sekitar 30 miliar euro," imbuh Christian.

Dari internal, lanjutnya, rupiah masih terpengaruh negatif oleh kecemasan pasar atas lonjakan inflasi seiring rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). "Faktor harga BBM jadi sentimen utama dari dalam negeri," tuturnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Senin (27/2) ditutup melemah 120 poin (1,3%) ke level 9.163/9.174 per dolar AS.

Analis meneropong, tekanan jual IHSG masih lanjut

Analis meneropong, tekanan jual IHSG masih lanjut
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi belum akan selesai menghadapi tekanan jual pada transaksi perdagangan Selasa (28/2). Beberapa analis melihat, IHSG masih akan melanjutkan pelemahan.

Faktor yang melemahkan bursa dalam negeri kali ini tidak hanya berasal dari sentimen besaran kenaikan harga BBM. Namun sentimen was-was juga datang lagi dari Uni Eropa. Kondisi ini dilihat dari penutupan bursa Eropa yang negatif pada perdagangan kemarin (27/2).

"Antisipasi akan pertemuan petinggi uni Eropa yang akan membahas penambahan dana talangan serta rencana ECB untuk mengadakan fasilitas pinjaman berbiaya rendah tahap kedua dapat memberikan sentimen terhadap indeks," kata Jansen Kustianto, Analis Sinarmas Sekuritas, Selasa (28/2).

Sementara Purwoko Sartono,Research Analyst Panin Sekuritas membaca bahwa tekanan pada harga saham di perdagangan hari ini, akan mereda. Hal ini ditengarai dari secara historikal bahwa reaksi negatif pasar terhadap sentimen kenaikan harga BBN ini biasanya hanya sementara. "Memang kenaikan harga BBM selalu diikuti oleh inflasi yang tinggi dan juga reaksi negatif dari pasar finansial. Namun begitu inflasi kembali melandai, biasanya indeks akan kembali bergerak menguat," tuturnya.

Analis MNC Securities, Edwin Sebayang, Selasa (28/2), memprediksi adanya "perang urat saraf" akan adanya inkonsistensi kebijakan Bank Indonesia (BI) atas BI Rate sebagai tanggapan tingkat inflasi kedepannya sebagai dampak kenaikan harga BBM subsidi.

Namun di tengah tekanan pasar, lanjut Edwin, kabar baik juga telah melanda di pasar dalam negeri, dengan rilis laporan keuangan akhir tahun 2011 beberapa emiten seperti ASII dan UNTR yang lebih bagus dari prediksi awal.

Edwin meneropong untuk pergerakan IHSG hari ini (28/2), berada di kisaran 3.835-3.921. Tidak berbeda jauh, Purwoko memprediksi IHSG akan mengalir di kisaran support-resistance 3.832-3.900.

"Anda bisa memperhatikan untuk day trading, antara lain ASII, GGRM, MYOR, UNVR," tutup Jansen.

Saatnya BoW Saham Pilihan

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Selasa (28/2) diperkirakan masih akan tertekan. Namun, beberapa saham pilihan bisa diakumulasi dengan rekomendasi buy on weakness (BoW).

Andy Ferdinand, analis Batavia Securities mengatakan, kekhawatiran tekanan inflasi akibat kenaikan BBM bersubsidi April 2012 masih membayangi sentimen bursa Indonesia, terutama dampaknya pada saham otomotif Astra International (ASII). “Tekanan jual di saham ASII masih berlanjut,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, kenaikan harga BBM sebesar 33% pada 2012 memang cukup tinggi. Namun, situasi ekonomi tahun ini jauh lebih baik ketimbang 2005, ketika BBM subsidi naik dua kali dengan total kenaikan 150%.

Sementara penurunan IHSG saat ini justru menjadi ruang untuk buy on weakness saham-saham unggulan, karena koreksi sifatnya temporer. “Indikator teknikal juga memperlihatkan level 3850 menjadi level support yang sangat kuat,”imbuhnya.

Investor pun disarankan untuk mengakumulasi saham-saham big cap yang bisa meneruskan efek inflasi kepada konsumen. Seperti sektor consumer good dan pertambangan.

Di tengah situasi ini, Andy merekomendasikan saham Indofood Sukses Makmur (INDF) dan Adaro Energy (ADRO),”Investor bisa buy on weakness saham-saham ini,”pungkasnya.

Pada perdagangan Senin (27/2) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan berakhir pada level 3.861,016 atau turun 33,546 poin (0,86%) dan Indeks indeks saham unggulan LQ45 turun 0,94% ke 665,28.

Sektor industri dasar memimpin pelemahan dengan turun 2,54%, diikuti sektor properti turun 2,07% dan sektor infrastruktur 1,36% Sebanyak 75 saham naik, 89 saham stagnan, dan 186 saham turun.

Volume perdagangan mencapai 2,1 miliar lembar saham, dengan nilai transaksi Rp3,08 triliun. Investor asing tetap melakukan aksi jual dengan net foreign sell Rp495,38 miliar [nat]

Yen perkasa terhadap mayoritas mata uang dunia

Yen perkasa terhadap mayoritas mata uang dunia
NEW YORK. Tadi malam, pergerakan yen menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia. Pada pukul 17.00 waktu New York, yen perkasa 1,1% menjadi 107,99 per euro. Bahkan pada transaksi sebelumnya, yen sempat perkasa 1,8%, penguatan terbesar sejak 9 November lalu.

Sementara itu, yen juga menguat 0,7% menjadi 80,61 per dolar, setelah sebelumnya menyentuh posisi 81,67, level terlemah sejak 31 Mei lalu. Nilai tukar euro sendiri melemah 0,4% menjadi 1,3398.

Penguatan yen dipicu oleh lonjakan harga minyak pada bulan ini. Sentimen lainnya adalah krisis utang Eropa belum dapat diselesaikan sehingga dicemaskan akan memberatkan proses pemulihan ekonomi global. Hal itu yang kemudian mendongkrak tingkat permintaan aset-aset teraman.

Sementara, euro masih terus melemah terhadap yen setelah Standard & Poor's menyematkan outlook negatif bagi badan dana penyelamatan Eropa, yakni European Financial Stability Facility. S&P juga memangkas peringkat utang Yunani menjadi selective default.

"Kita masih memiliki banyak risiko yang mengintai, khususnya menyangkut masalah utang Yunani," jelas Ray Attrill, senior currency strategist BNP Paribas SA di New York.

Inilah Menu Saham Pilihan Selasa (28/2)

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Selasa (28/2/2011), IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran support-resistennya di level 3.831 dan 3.903.

Demikian dikatakan pelaku pasar modal, Stefanus Mulyadi Handoko, kemarin. Untuk sementara support 3.831 diperkirakan akan cukup kuat menahan kejatuhan IHSG. Sebab, di level tersebut terdapat garis MA 200 yang akan cukup kuat untuk menahan penurunan indeks. "IHSG akan mengalami bottom reversal jika mampu bertahan minimal di level 3878, dengan target pullback sementara ada di level 3900-3924," katanya.

Pada perdagangan Senin kemarin, IHSG ditutup turun 33,546 poin atau 0,86% ke level 3.861.01. Investor asing mencatatkan net sell sekitar Rp500 miliar. Volume perdagangan mencapai 2,7 miliar saham senilai Rp3,2 triliun.

Bursa global mengawali pekan ini dalam keadaan tertekan setelah investor mengkhawatirkan kenaikan harga minyak dunia yang dapat menekan pendapatan perusahaan serta pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, G20 mengatakan akan mempertimbangkan untuk memberikan bantuan pinjaman kepada Eropa jika Uni Eropa bisa mengucurkan dana bailout lebih banyak lagi. Namun, keputusannya akan ditentukan pada KTT Uni Eropa pada akhir pekan ini.

Dari dalam negeri, ketidakpastian waktu dan besaran kenaikan harga BBM bersubsidi makin menekan IHSG dan rupiah. Secara TA, potensi koreksi lebih lanjut mulai terbatas. Tanda-tanda IHSG akan tertahan koreksinya terlihat dari minimnya volume perdagangan pada kemarin.

Untuk saham yang dapat diperhatikan adalah BBRI. Penurunan saat ini tertahan oleh support di level 6.550 dan garis MA 200 nya. Berpotensi mengalami minor rebound ke level 6.800-6.900. Jika mampu bertahan dari support tersebut. Namun jika gagal bertahan, maka BBRI akan turun menguji level support berikutnya di level 6.350. Spekulasi buy di 6.350-6.550, stop loss jika close dibawah 6.350.

Sementara, pengamat pasar modal, Jeremiah Rio Rizaldi merekomendasikan saham INTP dan SMGR. Untuk saham INTP dengan strategi sell on strength namun juka break di 16.300 dengan strong sell. Untuk saham SMGR tidak mampu bertahan di 10.900 dan siap menuju target penurunan di 10.350 dengan rekomendasi jual.

ASII membagi dividen Rp 1.980 per saham

ASII membagi dividen Rp 1.980 per saham
JAKARTA. Pemegang saham PT Astra International Tbk (ASII) akan mendapatkan rezeki tambahan. Pasalnya, ASII bakal membagikan dividen final tahun buku 2011 sebesar Rp 1.380 per saham. Jumlah ini naik 22,12% dari dividen final 2010 yang tercatat Rp 1.130 per saham.

ASII juga akan membagikan dividen interim Rp 600 per saham, naik 27,66% dari dividen interim 2010 yang Rp 470 per saham. Alhasil, total dividen yang akan dibagikan ASII untuk tahun buku 2011 naik 24% menjadi Rp 1.980 per saham.

Mengacu harga ASII kemarin Rp 68.700 per saham, maka dividend yield ASII sebesar 2,88%. Manajemen ASII akan mengajukan usulan ini pada Rapat Umum Pemegang Saham pada April 2012 mendatang.

Penetapan pembagian dividen didasarkan pada perolehan kinerja keuangan ASII sepanjang 2011 yang memuaskan. ASII mencetak pendapatan sekitar Rp 162,6 triliun, naik 26% dibandingkan pendapatan 2010 senilai Rp 129 triliun.

Kenaikan pendapatan ini berimbas positif pada perolehan laba bersih ASII. Di 2011, ASII mencetak laba bersih Rp 17,8 triliun, naik 24% dari 2010 senilai Rp 14,4 triliun. Sementara laba per saham ASII naik 24% menjadi Rp 4.393 dari tahun 2010 yang sebesar Rp 3.549 per saham. "Grup Astra menunjukkan kinerja memuaskan di semua lini bisnisnya, sehingga ASII dapat melaporkan laba bersih dan nilai aset bersih perusahaan yang tertinggi sepanjang Astra berdiri," kata Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII, dalam keterangan resmi, Senin (27/2).

Kontribusi pendapatan dan laba bersih seluruh lini bisnis ASII mengalami pertumbuhan. Sektor otomotif, misalnya, sepanjang 2011 menyumbang pendapatan Rp 81,23 triliun, naik dibandingkan 2010 yang sebanyak Rp 69,26 triliun. Imbasnya, kontribusi laba bersih divisi otomotif naik 13% year-on-year (yoy) menjadi Rp 8,3 triliun.

Kontribusi alat berat
Kontribusi divisi otomotif banyak ditopang pertumbuhan penjualan mobil dan sepeda motor ASII. Sepanjang 2011, ASII mencetak kenaikan penjualan mobil untuk lima merek yang dipasarkannya sebesar 13% yoy menjadi 483.000 unit.

Namun, pangsa pasar mobil ASII turun menjadi 54% dari 2010 yang masih 56%. Hal ini akibat berkurangnya pasokan mobil akibat bencana tsunami Jepang dan banjir di Thailand. Padahal, dua negara itu menjadi pemasok utama mobil yang dijual ASII.

Kontribusi divisi otomotif juga ditopang penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor (AHM) yang naik 25% yoy menjadi 4,3 juta unit. Kapasitas produksi AHM sepanjang 2011 naik 23% yoy menjadi 4,3 juta unit per tahun, disertai peluncuran enam model baru dan facelift delapan model yang sudah ada.

PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) turut menopang kontribusi divisi otomotif terhadap kinerja keuangan Grup Astra. AUTO menyumbangkan laba bersih senilai Rp 1 triliun, yang 69% di antaranya merupakan kontribusi dari perusahaan asosiasi dan perusahaan patungan.

Sektor alat berat dan pertambangan menjadi kontributor terbesar kedua, yaitu mencapai Rp 55,05 triliun. Bandingkan dengan kontribusi sektor ini di 2010 yang masih Rp 37,32 triliun. Kontribusi laba bersih sektor ini juga naik 52% yoy menjadi Rp 3,6 triliun.

Hal tersebut banyak ditopang anak usaha ASII, yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR). Perusahaan ini membukukan peningkatan laba bersih 52% yoy menjadi Rp 5,9 triliun yang ditopang oleh kenaikan penjualan alat berat bermerek Komatsu sebesar 57% menjadi 8.467 unit.

Budi Rustanto, Analisis Valbury Asia Securites, menyebutkan, pertumbuhan kinerja keuangan Grup Astra ini sudah sesuai dengan perkiraan. Seluruh lini bisnis ASII memang terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal itu diyakini bakal menjadi salah satu sentimen positif pada pergerakan harga saham ASII. "Apalagi, ASII akan melakukan stock split dan membagikan dividen, sehingga saya pikir target harga ASII sebesar Rp 85.000 per saham bisa dicapai lebih cepat dalam beberapa bulan ini," pungkas Budi.

IHSG Akan Bearish Secara Zigzag

INILAH.COM, Jakarta – Setelah level 3.875 pecah ke bawah, support IHSG berikutnya adalah 3.600-3.630. Target koreksi dalam beberapa bulan ke depan adalah 2.275-3.009 yang terjadi secara zigzag.

Wakil Kepala Riset Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Menurutnya, secara teknikal, IHSG saat ini baru memasuki wave C, yang merupakan gelombang turun dan akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.

Pasalnya, jika dilihat dari sisi valuasi maupun aliran dana yang terjadi saat ini menunjukkan IHSG akan cenderung turun ke depannya. Koreksi akan berlangsung dalam beberapa pekan bahkan bulan ke depan. Menurutnya, koreksi akan terjadi secara zigzag. “Wave 1 turun, wave 2 naik, wave 3 turun, wave 4 naik, dan wave 5 turun. Sekarang, baru wave 1 turun,” kata Nico Omer.

Pada perdagangan Senin (27/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 33,55 poin (0,86%) ke level 3.861,016 dengan intraday tertinggi 3.894,757 dan terendah 3.838,539. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 6,37 poin (0,95%) ke level 665,283. Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG melemah ke level 3.861,016. Bagaimana Anda melihat arah berikutnya?
Jika masih bisa bertahan di atas 3.875, IHSG akan bergerakdalam kisaran 3.875-4.030.Tapi, karena level 3.875 pecah ke bawah, support berikutnya di level 3.600-3.630.Target koreksi saya, dalam beberapa bulan ke depan masihtetap di level 2.275-3.009.Dalam beberapa bulan ke depan, IHSG jelas cenderung bearish.

Bagaimana penjelasannya?
Secara teknikal, IHSG saat ini baru memasuki wave C, yang merupakan gelombang turun dan akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan. Sebab, jika dilihat dari sisi valuasi maupun aliran dana yang terjadi saat ini menunjukkan IHSG akan cenderung turun ke depannya. Koreksi akan berlangsung dalam beberapa pekan bahkan bulan ke depan.

Penurunan secara bertahap?
Ya. Koreksi itu tidak seperti garis lurus (akan terus turun).Artinya, kalau terjadi koreksi akan terjadi secara zigzag, wave 1 turun, wave 2 naik, wave 3 turun, wave 4 naik, dan wave 5 turun. Sekarang, baru wave 1 turun.

Dalam kondisi market seperti ini, bagaimana strategi investasinya?
Untuk investasi jangka panjang, 3-5 tahun, di saham-saham bluechips saya rekomendasikan PT Bukit Asam (PTBA),PT London Sumatera Plantation (LSIP), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Alam Sutera Realty (ASRI),dan PT Intraco Penta (INTA).

Saham-saham lapis dua?
Saham-saham second liner PT Lippo Cikarang (LPCK), PT Tunas Baru Lampung (TBLA),PT Panin Life (PNLF), PT Asuransi Multi Artha Guna (AMAG) dan PT Clipan Finance Indonesia (CFIN).Semua ada 10, bluechip maupun second liner direkomendasikan untuk jangka panjang.Dalam situasi market saat ini, lebih baik dalam posisi cash seiring IHSG yang akan turun cukup jauh.

Untuk trading jangka pendek?
Terus, secara teknikal yang momentumnya lagi bagus adalah PT Indika Energy (INDY) yang secara valuasi cukup murah, PT Energi Mega Persada (ENRG) juga menarik karena kenaikan harga minyak belakangan ini. Di sektor consumers good, PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) juga masih cukup oke. Tiga saham terakhir untuk trading jangka pendek, sepekan hingga dua pekan ke depan. Tapi, tetap memperhatikan momentum dan volume transaksinya.

Harga Minyak Mulai Surut, Wall Street Kembali Naik

New York - Indeks acuan S&P 500 ditutup bertahan di posisi tertingginya sejak tahun 2008 lalu pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat. Indeks tersebut menguat untuk hari ketiganya setelah lonjakan harga minyak mulai mereda ditambah data perumahan Amerika Serikat (AS) yang lebih baik.

Indeks S&P and Nasdaq keduanya berhasil cetak poin, sementara indeks Dow Jones ditutup melemah tipis. Data industri perumahan AS menyatakan penjualan rumah menembus posisi tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Selain itu, turunnya harga minyak sekitar satu persen membuat para pelaku pasar sedikit lega. Sehingga harga minyak yang tidak terlalu tinggi itu tidak akan menghajar perekonomia AS yang sedang pemulihan. Harga minyak jenis Brent ditutup US$ 124,17 per barel, turun US$ 1,30.

"Jika harganya di atas US$ 120 atau US$ 130 sudah jelas akan membuat perekonomian global makin sulit dan terbatas untuk tumbuh," kata Natalie Trunow, Kepala Investasi di Calvert Investment Management, Bethesda, Maryland, dikutip dari Reuters, Selasa (28/2/2012).

Indeks S&P 500 sudah melaju 9% sejak awal tahun ini. Menanjak hingga ke posisi 1.371,94 kemarin, tertinggi sejak Juni 2008.

Pada perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones turun tipis 1,44 poin (0,01%) ke level 12.981,51. Indeks Standard & Poor's 500 naik 1,85 poin (0,14%) ke level 1.367,59. Indeks Komposit Nasdaq menguat 2,41 poin (0,08%) ke level 2.966,16.

(ang/ang)