Rabu, 22 Februari 2012

Dow Jones Sempat Tembus 13.000, Pertama Kali Sejak Mei 2008

New York - Indeks saham di bursa Wall Street sempat melambung tinggi, dengan indeks Dow Jones menembus level 13.000 untuk pertama kalinya sejak Mei 2008. Namun koreksi kemudian membuat indeks hanya ditutup flat.

Indeks Dow Jones melonjak tajam berbarengan dengan lonjakan harga minyak mentah dunia. Kabar baik dari Yunani yang akhirnya berhasil mengamankan dana bailout untuk mencegah gagal bayar, namun investor mengatakan hal itu sudah dimasukkan dalam perhitungan investor sebelumnya.

Menteri Keuangan Eropa kemarin menyepakati dana bailout 130 miliar euro untuk menyelamatkan Yunani dari gagal bayar. Dana bailout diberikan setelah Yunani sepakat melakukan hal-hal tidak populer seperti pengurangan gaji PNS, pensiunan.

Harga minyak mentah dunia kemarin kembali mencapai level tertingginya, dengan minyak light sweet mencapai US$ 105,50 per barel, tertinggi sejak 4 Mei. Sementara minyak Brent juga naik 1,61 dolar ke level US$ 121,66 per barel.

Pada perdagangan Selasa (22/2/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat tipis 15,82 poin (0,12%) ke level 12.965,69. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 0,98 poin (0,07%) ke level 1.362,21, sedangkan Nasdaq melemah tipis 3,21 poin (0,11%) ke level 2.948,57.

Sejak awal tahun, indeks Dow Jones sudah naik hingga 6,1%, dan S&P naik 8,3% seiring tanda-tanda membaiknya perekonomian dan stabilnya krisis utang Eropa. Indeks Dow Jones kemarin akhirnya sempat menembus level 13.000, namun akhirnya lepas akibat koreksi besar dari saham Wal-Mart. Saham peritel terbesar dunia itu turun 3,9% menjadi US$ 60,07 setelah melaporkan pendapatan yang kurang dari ekspektasi.

"Disamping ada berita baik dari Yunani, kita bergerak menuju sejumlah tekanan jual minor karena reli panjang yang sudah kita lihat sebelumnya," ujar Fred Dickson, analis dari DA Davidson & Co seperti dikutip dari Reuters, Rabu (22/2/2012).

Kenaikan harga bensin di AS juga turut memberikan sentimen negatif. Kenaikan harga bensin dikhawatirkan bisa mempengaruhi laba perusahaan karena konsumen akan mengurangi belanja dan belanja bisnis akan naik.

"Harga bensin di seluruh daerah menimbulkan sejumlah pertanyaan tentang pendapatan," tambah Dickson.

Harga bensin pada pekan lalu naik menjadi US$ 3,59 per barel, menurut Energy Information Administration. Saham Chevron menguat hingga 1,6% menjadi US$ 108,41, sekaligus menjadi pendorong utama kenaikan Dow Jones.

Nasdaq tertolong oleh kenaikan saham Apple Inc. Produsen iPad itu sahamnya naik 2,5% menjadi US$ 514,85 setelah International Trade Commisson AS menyatakan Apple tidak melanggar hak paten HTC Corp.

Perdagangan berjalan moderat dengan transaksi di New York Stock Exchange, NYSE Amex dan Nasdaq mengapai 6,7 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 7 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar