Kamis, 29 Maret 2012

Kinerja Emiten Kinclong, IHSG Tembus 4.100

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertambah 14 poin, menguat sendirian di pasar regional didorong oleh kinerja emiten yang positif. Indeks pun kembali menembus 4.100.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di posisi Rp 9.175 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.185.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG terpangkas 15,370 poin (0,38%) ke level 4.075,203 terbawa arus negatif bursa regional dan global. Cukup banyak sentimen negatif yang datang dari berbagai penjuru dunia.

Indeks sempat jatuh cukup dalam di awal perdagangan, soalnya kemarin sudah naik cukup tinggi. Investor mengambil untung sehingga indeks jatuh ke posisi terendahnya di 4.063,510.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menipis 8,576 poin (0,21%) ke level 4.081,997 terkena aksi ambil untung setelah kemarin naik cukup tinggi. Selain itu, hari ini banyak beredar sentimen negatif dari seluruh penjuru dunia.

Aksi beli marak terjadi menjelang penutupan perdagangan. Sesaat sebelum penutupan, indeks sempat menadki ke posisi tertingginya di 4.105,626.

Menutup perdagangan, Kamis (29/3/2012), IHSG bertambah 14,594 poin (0,35%) ke level 4.105,167. Sementara Indeks LQ 45 naik 2,451 poin (0,34%) ke level 708,534.

Indeks kembali membuat anomali dengan bergerak ke atas sendirian di tengah koreksi pasar saham regional dan global. Meski banyak sentimen negatif, indeks sepertinya didukung oleh investor.

Selain sentimen eksternal seperti melemahnya Wall Street semalam dan Spanyol yang jatuh ke masa resesi, dari dalam negeri juga banyak kabar yang tidak terlalu baik, seperti demo kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh penjuru tanah air.

Akan tetapi, seluruh sentimen itu sepertinya tidak mempengaruhi psikologis investor. Rilis kinerja emiten yang rata-rata positif mendorong aksi beli di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hanya tiga sektor yang melemah, tambang, industri dasar dan perdagangan. Sisanya mencetak poin di zona hijau, dipimpin saham-saham properti.

Dana asing dalam jumlah besar parkir di pasar saham dalam negeri. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 471,486 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 123.517 kali pada volume 8,373 juta lot saham senilai Rp 4,674 triliun. Sebanyak 125 saham naik, sisanya 101 saham turun, dan 129 saham stagnan.

Semalam, Wall Street terkoreksi akibat turunnya harga minyak dan komoditas logam. Sedangkan dari Eropa, kabar buruk datang dari Spanyol yang kembali jatuh ke masa resesi. Hal tersebut membuat bursa-bursa di Asia tak mampu naik ke zona hijau.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 32,72 poin (1,43%) ke level 2.252,16.
  • Indeks Hang Seng ambles 276,03 poin (1,32%) ke level 20.609,39.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 67,78 poin (0,67%) ke level 10.114,79.
  • Indeks Straits Times turun 19,98 poin (0,66%) ke level 2.996,00.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.400 ke Rp 72.950, Myoh Teknologi (MYOH) naik Rp 850 ke Rp 5.350, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 800 ke Rp 54.350, dan Mandom (TCID) naik Rp 750 ke Rp 9.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 250 ke Rp 6.500, United Tractor (UNTR) turun Rp 200 ke Rp 32.400, Indofood CBP (ICBP) turun Rp 150 ke Rp 5.250, dan Hexindo (HEXA) turun Rp 150 ke Rp 11.150.

(ang/dru)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar