Senin, 02 Januari 2012

Awal Tahun, IHSG Ditutup Lesu 0,33%

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga akhir perdagangan Senin (2/1).

Pada penutupan perdagangan awal 2012 ini, IHSG berakhir ke 3.809,14 atau 0,33% dan indeks LQ45 turun 0,4% ke 670,81. Semua sektor meradang, kecuali sektor properti yang naik 0,43% ke 230,26.

Sebanyak 95 saham naik, 97 saham stagnan, dan 125 saham turun. Nilai transaksi yang tercatat sebesar Rp964,26 miliar dengan volume 2.487.827.000. Investor asing yang awalnya melakukan aksi jual, pada sesi II berbalik sikap dengan mencatatkan net foreign buy sebesar Rp10,56 miliar.

Perdagangan Perdana 2012, IHSG Terpangkas 12 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan perdana 2012 dengan koreksi 12 poin. Transaksi super tipis karena masih banyak investor yang meliburkan diri.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di posisi Rp 9.070 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir tahun lalu Rp 9.080 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka berkurang 0,962 poin (0,02%) ke level 3.821,030. Pembukaan perdagangan perdana ini dilakukan Presiden SBY.

Sepinya perdagangan berimbas kepada koreksi indeks. Setelah sempat naik ke level 3.825,097, indeks langsung meluncur tajam ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi 11,684 poin (0,30%) ke level 3.810,308. Indeks benar-benar lesu karena minimnya sentimen dari regional dan global.

Posisi terendah yang bisa diraih indeks hari ini berada di level 3.797,648. Tekanan jual terus terjadi sejak awal perdagangan di tengah transaksi yang tipis.

Mengakhiri perdagangan perdana di 2012, Senin (2/1/2012), IHSG ditutup terpangkas 12,852 poin (0,34%) ke level 3.809,140. Sementara Indeks LQ 45 ditututp melemah 2,699 poin (0,41%) ke level 670,807.

Seharusnya bursa saham lokal hari ini ikut libur layaknya bursa-bursa saham lainnya. Masih banyak investor yang libur dalam rangka tahun baru sehingga suasana perdagangan sangat sepi.

January Effect juga belum terjadi, biasanya di awal tahun seperti ini banyak investor memburu saham setelah melakukan window dressing di akhir tahun.

Namun seperti diketahui, akhir tahun 2011 ini tidak ada window dressing terjadi di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Tekanan jual justru marak terjadi sejak pembukaan perdagangan.

Hanya satu indeks sektoral yang menguat, yaitu sektor properti, sisanya terjebak di zona merah. Koreksi terbanyak diderita sektor infrastruktur.

Bursa saham dalam negeri juga kesepian karena bursa-bursa lainnya di Asia masih libur dalam rangka tahun baru 2012. Sehingga, indeks kehilangan momentum akibat minimnya sentimen dari regional.

Perdagangan hari ini berjalan sangat sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 58.009 kali pada volume 2,993 miliar lembar saham senilai Rp 1,113 triliun. Sebanyak 94 saham naik, sisanya 124 saham turun, dan 97 saham stagnan.

Investor asing, benar-benar meliburkan diri pada perdagangan hari ini, hanya beberapa saja yang bertransaksi. Transaksi investor asing sangat tipis, tak sampai Rp 400 miliar dan tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 10,564 miliar di seluruh pasar.

Dua bursa saham Asia yang masih buka, yaitu Korea Selatan dan Taiwan, kompak berjalan di zona merah. Koreksinya bertambah banyak sejak pagi tadi.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks KOSPI naik tipis 0,63 poin (0,03%) ke level 1.826,37.
  • Indeks Taiwan Weighted anjlok 119,87 poin (1,69%) ke level 6.952,21.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Surya Toto (TOTO) naik Rp 9.500 ke Rp 59.500, Indomobil (IMAS) naik Rp 300 ke Rp 13.100, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 250 ke Rp 62.300, dan Chandra Asri (TPIA) naik Rp 250 ke Rp 2.850.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Century Textille (CNTX) turun Rp 800 ke Rp 7.200, Adira Finance (ADMF) turun Rp 500 ke Rp 12.200, United Tractor (UNTR) turun Rp 350 ke Rp 26.000, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 300 ke Rp 73.700.

(ang/qom)

Bursa Eropa Menguat Tipis

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa menguat tipis pada perdagangan Senin (2/1) meskipun bursa saham Inggris masih tutup.

Saham sektro utilities menjadi penggerak indeks. Indeks saham bluechip naik 0,2%. Pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu atau perdagangan terakhir, bursa Eropa jatuh ke level terendah sejak 2008 lalu.

"Volume perdagangan masih sangat rendah. Saya pikir akan menjadi tahun yang sulit ke depan," kata Mark Iman, analis dari ETX Capital yang dikutip dari reuters.com.

Tahun 2012 ini, indeks tetap akan tertekan oleh krisis utang dan berita dari Italia yang sedang kesulitan anggaran. Krisis Eropa berkepanjangan karena mereka tidak dapat melakukan solusi yang terbaik.

Pasar masih minim sentimen karena bursa AS dan bursa Inggris masih libur. Demikian juga dengan bursa saham Asia mayoritas masih libur seperti bursa China, Hong Kong, Australia dan Jepang.

Bursa Asia hanya digerakkan indeks Kospi yang turun 0,4%. Pasar menerima sentimen negatif dengan kekhawatiran terhambatnya pemulihan ekonomi global di tahun 2012.

Transaksi Cuma Rp 500 Miliar, IHSG Melempem 11 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena koreksi 11 poin di tengah perdagangan yang sangat sepi. Indeks benar-benar lesu karena minimnya sentimen dari regional dan global.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka berkurang 0,962 poin (0,02%) ke level 3.821,030. Pembukaan perdagangan perdana ini dilakukan Presiden SBY.

Sepinya perdagangan berimbas kepada koreksi indeks. Setelah sempat naik ke level 3.825,097, indeks langsung meluncur ke posisi terendahnya 3.807,639.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (2/1/2012), IHSG terkoreksi 11,684 poin (0,30%) ke level 3.810,308. Sementara Indeks LQ 45 melemah 2,885 poin (0,42%) ke level 670,621.

January Effect belum terjadi di lantai bursa. Sentimen negatif datang dari Wall Street yang menutup tahun 2011 dengan koreksi. Masih banyak juga investor yang meliburkan diri karena liburan akhir tahun.

Bursa saham dalam negeri juga kesepian karena bursa-bursa lainnya di Asia masih libur dalam rangka tahun baru 2012. Sehingga, indeks kehilangan momentum akibat minimnya sentimen dari regional.

Perdagangan hari ini berjalan sangat sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 29.285 kali pada volume 1,461 miliar lembar saham senilai Rp 585,404 miliar. Sebanyak 86 saham naik, sisanya 117 saham turun, dan 84 saham stagnan.

Dua bursa saham Asia yang masih buka, yaitu Korea Selatan dan Taiwan, kompak berjalan di zona merah. Koreksinya bertambah banyak sejak pagi tadi.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks KOSPI melemah 7,67 poin (0,42%) ke level 1.818,07.
  • Indeks Taiwan Weighted turun 116,19 poin (1,64%) ke level 6.955,89.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Surya Toto (TOTO) naik Rp 9.500 ke Rp 59.500, Indomobil (IMAS) naik Rp 1.100 ke Rp 13.900, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 ke Rp 62.500, dan Surya Citra Media (SCMA) naik Rp 150 ke Rp 8.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Century Textille (CNTX) turun Rp 800 ke Rp 7.200, United Tractor (UNTR) turun Rp 350 ke Rp 26.000, Astra Internasional (ASII) turun Rp 300 ke Rp 73.700, dan Mayora (MYOR) turun Rp 250 ke Rp 14.000.

(ang/qom)

Penurunan 81 saham masih membuat indeks terbenam

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berkubang di zona merah pada penutupan sesi I. Per pukul 12.00, indeks turun 0,31% menjadi 3.810,308.

Sekitar 81 saham mencatatkan kenaikan. Sedangkan 108 saham turun dan 79 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 1,461 miliar saham senilai Rp 585,404 triliun.

Tujuh sektor memerah. Penurunan paling dalam dialami oleh sektor infrastruktur turun sebesar 0,84%, sektor perdagangan turun 0,64%, dan sektor pertambangan turun 0,57%. Sementara, tiga sektor yang berhasil naik antara lain: sektor konstruksi naik 0,43%, sektor industri lain-lain naik 0,02%, dan sektor consumer goods bertahan di posisi awal pembukaan.

Saham-saham yang tergerus paling dalam di sesi pertama ini antara lain: PT Sumi Indo Kabel (IKBI) turun 13,33% menjadi Rp 650, PT HD Finance (HDFA) turun 13,21% menjadi Rp 230, dan PT Centex (CNTX) turun 10% menjadi Rp 7.200.

Sedangkan di posisi top gainers, terdapat saham-saham: PT Surya Toto Indonesia (TOTO) yang naik 19% menjadi Rp 59.500, PT Ratu Prabu Energi (ARTI) naik 17,65%, dan PT Duta Anggada Realty (DART) naik 14,94% menjadi Rp 500.

Sesi I, IHSG Turun ke 3.810,3

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah usai penutupan perdagangan sesi I, pada awal perdagangan tahun ini.

Pada perdagangan Senin (2/1) hingga sesi I, IHSG turun ke 3.810,308 atau turun 11,68 poin (0,31%) dan indeks LQ45 turun 0,42% ke 670,62. Sektor yang memimpin pelemahan adalah sektor infrastruktur yang turun 0,84%, diikuti sektor perdagangan yang turun 0,63% dan sektor pertambangan yang turun 0,56%.

Jumlah saham naik 87, saham stagnan 84, dan saham turun 118. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp485,88 miliar dengan volume perdagangan 1.206.152.000. Asing melanjutkan aksi jual saham dengan nilai net foregin sell tercatat sebesar Rp8,309 miliar.

Saham-saham yang masuk dalam kategori top gainers antara lain, saham SCMA naik Rp150 ke Rp8.000, saham HEXA naik Rp50 ke Rp9.000, shaam INTP naik Rp50 ke Rp17.100, saham GDYR naik Rp150 ke Rp9.700, saham BBNI naik Rp50 ke Rp3.850, dan saham GGRM naik Rp450 ke Rp62.500.

Saham-saham yang masuk dalam kategori top losers diantaranya, saham PGAS turun Rp75 ke Rp3.100, saham MYOR turun Rp250 ke Rp14.000, saham BMRI turun Rp100 ke Rp6.650, saham UNTR turun Rp350 ke Rp26.000, dan saham ASII turun Rp300 ke Rp73.700.

Bursa Asia Mayoritas Libur, Korea dan Taiwan Mixed

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Korea dan Taiwan adalah yang pertama dibuka di Asia pada awal tahun ini.

Bursa saham Seoul dibuka menguat, sementara bursa saham di Taiwan dibuka datar yang kemudian mengarah negatif. Berdasar data yang dikutip dari CNBC.com, Senin (2/1), bursa saham Seoul dibuka naik 0,33%. Namun keuntungan (gain) yang dicatatkan tertutupi oleh sikap investor yang menanti data ekonomi AS dan laporan kinerja perusahaan-perusahaan Korea untuk memberikan sinyal kejelasan arah.

Saham yang memimpin penguatan adalah saham-saham teknologi, diantaranya saham Hynix Semiconductor yang naik 4,33%. Indeks KOSPI naik sekitar 0,4% ke 1.833 sekitar satu jam setengah setelah pembukaan perdagangan.

Sedangkan bursa saham Taiwan dibuka datar, namun kemudian melemah seiring dengan sikap investor yang berhati-hati menjelang pemilihan presiden dan minimnya sentimen saat bursa Asia ditutup pada akhir tahun lalu.

Indeks TAIEX turun 0,38% ke 7.044 pada awal sesi perdagangan. Sepanjang 2011, indeks tersebut kehilangan 21% yang merupakan kinerja terburuk sejak 2008.

Saham TSMC, produsen chip ternama di dunia, tergelincir 0,92%, tertekan sektor elektronik yang jatuh 0,22%. Sektor keuangan tergelincir 0,15%.

Bursa saham Taiwan tengah fokus pada pemilihan presiden yang akan digelar pada 14 Januari 2012. Pelaku pasar menanti apakah dengan kepemimpinan yang baru akan memilih langkah memperdalam integrasi ekonomi dengan China daratan atau sebaliknya, yang berpotensi semakin mempertegang hubungan kedua negara. Investor asing memborong dolar Taiwan pada perdagangan Jumat pekan lalu, dengan total nilai mencapai 39,38 miliar dolar Taiwan pada Desember 2011.

Beberapa pasar saham di wilayah ini masih ditutup selama libur tahun baru, termasuk Australia, China, Hong Kong dan Jepang.

IHSG Konsolidasi, Cermati Batu Bara, Semen & Bank

INILAH.COM, Jakarta – Selama indeks Dow Jones belum tembus 12.303, laju IHSG diprediksi bakal konsolidasi. Cermati saham berpotensi naik signifikan di sektor batu bara, semen, dan perbankan.

Pada perdagangan Jumat (30/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 13,22 poin (0,35%) ke level 3.821,992 dengan intraday tertinggi 3.825,963 dan terendah 3.805.079. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 2,40 poin (0,36%) ke angka 673,506.

Dengan demikian, sepanjang2011 ini, IHSG hanya menguat 118,48 poin(3,19%) dari penutupan 2010 pada level 3.703,512 ke posisi 3.821,992, tutup tahun 2011.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, setelah tembus resistance 3.811, paling tidak IHSG sudah menutup 2011 dengan harapan. Memang masih ada dua resistance yang harus ditembus yakni 3.825 dan 3.875. “Tapi, setelah resistance 3.811 ditembus, pasar punya harapan pada trend line indeks berikutnya,” katanya kepada INILAH.COM.

Sayangnya, Dow Jones akhir pekan lalu, malah terkoreksi 69,48 poin (0,57%) ke level 12.217. Menurutnya, selama Dow Jones tidak menembus resistance 12.303, IHSG cenderung konsolidasi dalam kisaran support 3.600-3.625 dan resistance 3.800-3.875. “Resistance terdekat saat ini adalah 3.825 sebelum penembusan resistance kedua 3.875,” ujarnya.

Padahal, menurutnya, jika Dow Jones akhir pekan lalu, bisa menembus resistance 12.303, secara teknikal, IHSG tinggal menunggu penembusan resistance 3.875. Jika resistance tersebut ditembus, hopefully IHSG memiliki tren naik hingga 4.000-4.050. “Level ini berpeluang tercapai dalam jangka pendek. Semoga saja pada Januari 2012,” ujarnya.

Tapi, selama level resistance tersebut belum ditembus, seiring penyelesaian krisis utang Uni Eropa yang belum jernih, laju IHSG tidak akan mengalami pergerakan yang berarti. “Laju IHSG masih akan variatif,” ujarnya. “Semuanya, sangat tergantung pada krisis Eropa.”

Di atas semua itu, Satrio merekomendasikan positif saham-saham yang potensi kenaikannya signifikan di sektor pertambangan batu bara, semen, dan perbankan. Spesifik saham pilihannya di sektor pertambangan batu bara adalah PT United Tractor (UNTR) dan PT Indo Tambang Raya (ITMG).

Begitu juga dengan saham sektor semen seperti PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), PT Semen Gresik (SMGR). Lalu, saham-saham yang masih ditunggu memecahkan level terbarunya adalah perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI).

Namun demikian, Satrio mewanti-wanti pelaku pasar untuk tidak ‘menabrak’ saham-saham tersebut secara langsung. Menurut dia, strategi tradingnya, investor atau pelaku pasar harus melihat kondisi pergerakan bursa pada awal Januari ini.

Menurutnya, jika justru mengalami penurunan, pasar harus menunggu IHSG di bawah 3.700 untuk mulai belanja. “Tapi, jika resistance 3.875 yang ditembus, tak masalah belanja saham-saham tersebut sekarang,” timpal Satrio.

Namun demikian, yang perlu diingat juga, kata dia, pada 2012, saham-saham lapis kedua dan ketiga, masih berpeluang mewarnai pasar. Pasalnya, investor asing tampak masih ragu-ragu. “Mereka sangat berhati-hati dalam berinvetasi,” tuturnya.

Karena itu, kata Satrio, hanya pemodal lokal yang berperan dalam pergerakan IHSG. Investor lokal itulah merupakan raja saham-saham second-third liner. “Karena itu, bisa jadi saham-saham dalam kategori itulah yang mengalami pergerakan yang berarti,” imbuhnya.

Badai Krisis 2012, Sektor Konsumsi Tahan Banting

INILAH.COM, Jakarta - Krisis Eropa masih akan berlanjut di 2012 dan kondisi ini akan menekan harga komoditas. Saham berbasis pasar domestik bisa menjadi pertimbangan utama untuk dikoleksi.

Analis Ecocapital Securities Cece Ridwan mengungkapkan, permintaan komoditas diperkirakan melemah seiring krisis Eropa yang masih berlanjut di 2012. "Tahun depan yang akan sangat tertekan bila krisis berlanjut di Eropa adalah saham komoditas, karena permintaan disana akan menurun," tuturnya kepada INILAH.COM di Jakarta, baru-baru ini.

Sehubungan dengan hal tersebut, saham-saham yang memiliki basis pasar domestik menjadi pertimbangan utama untuk dikoleksi pada 2012. Kepala Departemen Riset Henan Putihrai Felix Sindhunata memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif untuk 2012 kendati tertekan badai krisis, ditopang konsumsi rumah tangga.

"Sektor konsumsi memiliki saham-saham berkarakter defensif di 2012, di tengah resesi ekonomi Eropa," ujarnya. "Di sisi lain tingkat keyakinan konsumen yang cukup tinggi juga menjadi dasar bagi resistensi sektor konsumsi terhadap risiko eksternal," tambah Felix.

Hal senada dinyatakan Cece terkait sektor konsumsi. "Pilih saham yang memiliki pasar di dalam negeri, seperti saham konsumsi," ujarnya.

Adapun saham-saham konsumsi yang menjadi rekomendasi yaitu saham Unilever Indonesia (UNVR), saham Gudang Garam (GGRM), dan saham Kalbe Farma (KLBF). "UNVR target price 16.640, GGRM target price 63.330, dan KLBF target price-nya 3.800," tandas Felix.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Tanah Air didukung oleh tiga faktor utama yaitu konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor. Mayoritas ekonom menyatakan, ekspor dan investasi pada 2012 bakal melandai dengan masih berlanjutnya krisis. Sementara untuk konsumsi rumah tangga diperkirakan masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. [mdr]

Bursa Asia mencatatkan penurunan tahunan pertama dalam tiga tahun

Bursa Asia mencatatkan penurunan tahunan pertama dalam tiga tahun
TOKYO. Bursa saham Asia membukukan penurunan tahunan pertama dalam tiga tahun terakhir di 2011. Sepanjang pekan lalu, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% dan 23,8% di sepanjang 2011.

Saham-saham berbasis energi, finansial, dan bahan baku mencatatkan penurunan tertinggi. Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia di sepanjang tahun lalu antara lain: Tokyo Electric Power Co yang melorot 18% dan China Mengniu Dairy Co yang anjlok 31%.

Pada minggu lalu, pasar saham regional dilanda aksi jual setelah dirilisnya data statistik oleh Bank Sentral Eropa. Data itu menunjukkan betapa besarnya dampak krisis utang Eropa. Selain itu, tingkat manufaktur China juga mengalami kontraksi pada bulan kedua.

Sementara, sejumlah faktor yang paling mempengaruhi bursa Asia tahun ini yaitu krisis utang Eropa dan AS, upaya China menahan laju inflasi, dan gempa hebat Jepang.

"Tahun ini, dunia diguncangkan oleh krisis utang Eropa. Banyak investor yang berpikiran, ekonomi AS lebih tahan guncangan meski tumbuh lambat. Dan kondisi ini akan berlangsung untuk beberapa waktu," Takashi Aoki dari Mizuho Asset Management Co.

Data Bloomberg menunjukkan, bursa Asia sudah mencatatkan kerugian mencapai US$ 1,58 triliun tahun ini akibat krisis utang Eropa.

Uni Eropa Pecah, Rupiah Konsolidasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (2/1) diprediksi konsolidasi. Faktor teknical, FOMC minutes, dan risiko keluarnya salah satu anggota Uni Eropa jadi katalisnya.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi konsolidasinya nilai tukar rupiah awal pekan pertama 2012 ini salah satunya dipicu oleh faktor teknikal. Menurutnya, dari sisi ini, bias outlook-nya pun menjadi netral dan membutuhkan penembusan pada salah satu ujung kisaran trading-nya untuk mendapatkan arah yang lebih jernih.

Karena itu, Christian menegaskan, selama level 9.200 belum ditembus ke atas atau 9.090 ke bawah, rupiah cenderung sideways. Menurutnya, rupiah pada hari ke dua, pada 2012 ini masih akan melanjutkan konsolidasinya. "Rupiah berpeluang bergerak ranging, bolak-balik dalam kisaran 9.200-9.090 per dolar AS. Arah pergerakannya, baik menguat ataupun melemah belum bisa diperkirakan," katanya kepada INILAH.COM.

Secara historis, lanjut Christian, memang pada awal tahun mata uang RI terpengaruh positif oleh window dressing sehingga memicu technical rebound. "Setelah dolar AS mengalami penguatan seiring kebutuhan korporasi AS di akhir tahun, akan kembali terjadi repatriasi rupiah sehingga terjadi euforia kembali," timpalnya.

Hanya saja, kata dia, krisis Eropa bakal kembali mencuat pada pekan kedua Januari ini. Menurutnya, krisis Eropa awal tahun ini masih memiliki risiko terjadinya restrukturisasi utang secara tidak teratur.

Di sisi lain, ada juga risiko keluarnya salah satu anggota yang bermasalah dengan utang dari Uni Eropa yakni Yunani. Setelah Yunani, ada juga risiko keluarnya Italia dari Uni Eropa tapi rentang waktunya masih lama yakni pada 2013. "Sedangkan Yunani kemungkinan akan keluar dari zona euro pada 2012 ini," ungkapnya.

Pada saat yang sama, pasar juga masih menanti Selasa (3/12) di mana akan banyak data-data makro ekonomi yang bakal dirilis. Salah satunya, adalah Federal Open Market Committee (FOMC) minutes yang merupapakan hasil rapat suku bunga The Fed yang terakhir. "Pada Selasa ada meeting FOMC yang kemungkinan suku bunganya masih tidak berubah," timpal Christian.

Lalu, pada Rabu (4/1) ada banyak data AS yang akan dirilis seperti output industri dan durable good. Pada Kamis (5/1) akan ada laporan pasar tenaga kerja AS (Initial Jombless Claim) dan sektor manufaktur.

Selain itu, akan dirilis juga outlook ekonomi global 2012 oleh salah satu lembaga ekonomi AS. "Pada akhir pekan, akan ada laporan kunci tenaga kerja AS pada Jumat (6/1) yakni non-farm payroll," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Jumat (30/12/2011) ditutup menguat tipis 6 poin (0,06%) ke level 9.064/9.074 per dolar AS.

Inilah Menu Saham Pembuka 2012

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi untuk melanjutkan penguatannya pada perdagangan perdana tahun 2012. Beberapa saham direkomendasikan untuk dikoleksi hari ini (2/1).

Analis eTrading Securities Wisnu Karto mengungkapkan, IHSG menguat tipis
pada perdagangan minggu lalu namun kembali gagal untuk mematahkan (break) garis resistance dalam pola Falling Wedges-nya. Ia memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran 3.729-3.875 selama sepekan ini, namun adanya area jenuh beli patut diwaspadai.

"Apabila IHSG berhasil break dari resistance Falling Wedgse-nya maka berpotensi untuk melanjutkan penguatannya untuk menguji level resistance di 3.857," ungkapnya seperti dikutip dalam analisa mingguan di Jakarta, Minggu (1/1).

Ia merekomendasikan beberapa saham untuk dikoleksi sehubungan dengan masih terbukanya peluang untuk meroket, yaitu saham Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), saham Indika Energy Tbk (INDY), saham Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan saham Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Berdasar analisa eTrading, PTBA akan bergerak pada kisaran 16.200-18.200, INDY akan berada pada ruang 2.000-2.400, AALI akan bergerak pada kisaran 20.000-22.000, dan INDF akan bergerak pada kisaran 4.600-4.875.

Indeks Nikkei dan Kospi berpotensi bullish

Indeks Nikkei dan Kospi berpotensi bullish
JAKARTA. Tampil melempem pada tahun lalu, pasar saham Asia diprediksi kembali menanjak di tahun ini. Indeks Nikkei 225 dan indeks Kospi diyakini akan memimpin kebangkitan bursa saham Asia.

Kinerja mayoritas indeks saham Asia selama tahun lalu (year on year) jeblok. Indeks Shanghai dan Hang Seng terperosok paling dalam. Indeks Shanghai terpangkas 22,9% ke 2.199,42 dan Hang Seng terkoreksi 21,34% ke 18.434,39.

Kemudian, indeks Nikkei anjlok 18,68% dan Kospi menurun 11,83%. Selain krisis utang Eropa, faktor domestik setiap negara turut mempengaruhi laju indeks. Di Jepang, misalnya, bencana gempa dan tsunami telah merontokkan saham-saham di Nikkei.

Para analis memperkirakan krisis Eropa masih menjadi faktor penentu laju indeks saham regional. Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian, menjagokan Nikkei sebagai indeks yang paling berprospek di tahun ini. Sebab, Jepang akan bangkit lagi pasca gempa dan tsunami. "Jepang bisa mendapatkan momentum baru untuk pertumbuhan ekonominya. Ini akan positif bagi Nikkei," ujar Albertus, Jumat (30/12).

Dia melihat data makro Jepang di akhir 2011 sudah membaik dan mungkin berlanjut di tahun ini. Albertus menebak pergerakan Nikkei tahun ini di 8.000-9.275 dengan kecenderungan bullish.

Analis SoeGee Futures, Nizar Hilmy, pun optimistis dengan prospek Nikkei. Dia menebak Nikkei tahun ini bergerak di kisaran 8.000-10.000, dengan asumsi manufaktur Jepang mulai membaik.

Nizar melihat indeks Kospi memiliki prospek bagus di tahun depan. Ketahanan Kospi melewati tahun lalu bisa berlanjut pada tahun ini. Dia memperkirakan Kospi bergerak di kisaran 1.700-2.100.

Sedangkan Hang Seng dan Shanghai masih rentan koreksi. Albertus bilang, jika Hang Seng gagal reli menyentuh 20.000, maka trennya bearish. Nizar memperkirakan pergerakan Hang Seng masih liar di kisaran 15.000-25.000. "Hangseng dan Shanghai rentan oleh gejolak eksternal.

'Resistance' 3.875 Ditembus, Arah Naik IHSG 4.050

INILAH.COM, Jakarta – Jika indeks Dow Jones tembus resistance 12.303, IHSG tinggal menunggu penembusan 3.875. Arah kenaikan berikutnya 4.000-4.050 yang diharapkan tercapai Januari ini.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Sayangnya, Dow Jones akhir pekan lalu, malah terkoreksi 69,48 poin (0,57%) ke level 12.217. Artinya, selama Dow Jones tidak menembus resistance 12.303, IHSG cenderung konsolidasi dalam kisaran support 3.600-3.625 dan resistance 3.800-3.875.

Resistance terdekat saat ini adalah 3.825 sebelum penembusan resistance kedua 3.875. Menurutnya, selama level resistance tersebut belum ditembus, seiring penyelesaian krisis utang Uni Eropa yang belum jernih, laju IHSG tidak akan mengalami pergerakan yang berarti. “Laju IHSG masih akan variatif. Semuanya, sangat tergantung pada krisis Eropa,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Jumat (30/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 13,22 poin (0,35%) ke level 3.821,992 dengan intraday tertinggi 3.825,963 dan terendah 3.805.079. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 2,40 poin (0,36%) ke angka 673,506.

Dengan demikian, sepanjang2011 ini, IHSG hanya menguat 118,48 poin(3,19%) dari penutupan 2010 pada level 3.703,512 ke posisi 3.821,992, tutup tahun 2011.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG berhasil menutup 2011 dengan kenaikan 0,35% ke 3.821. Bagaimana Anda melihat arah IHSG berikutnya?
Setelah tembus resistance 3.811, paling tidak IHSG sudah menutup 2011 dengan harapan. Memang masih ada dua resistance yang harus ditembus yakni 3.825 dan 3.875. Tapi, setelah resistance 3.811 ditembus, pasar punya harapan pada trend line indeks berikutnya.

Bagaimana dengan Dow Jones yang akhir pekan lalu justru menutup 2011 dengan pelemahan?
Ya. Sayangnya, Dow Jones akhir pekan lalu, malah terkoreksi 69,48 poin (0,57%) ke level 12.217. Artinya, selama Dow Jones tidak menembus resistance 12.303, IHSG cenderung konsolidasi dalam kisaran support 3.600-3.625 dan resistance 3.800-3.875. Resistance terdekat saat ini adalah 3.825 sebelum penembusan resistance kedua 3.875.

Padahal, jika Dow Jones akhir pekan lalu, bisa menembus resistance 12.303, secara teknikal, IHSG tinggal menunggu penembusan resistance 3.875. Jika resistance tersebut ditembus, hopefully IHSG memiliki tren naik hingga 4.000-4.050. Level ini berpeluang tercapai dalam jangka pendek. Semoga saja pada Januari 2012.

Jika sebaliknya?
Selama level resistance tersebut belum ditembus, seiring penyelesaian krisis utang Uni Eropa yang belum jernih, laju IHSG tidak akan mengalami pergerakan yang berarti. Laju IHSG masih akan variatif. Semuanya, sangat tergantung pada krisis Eropa.

Saham-saham apa saja yang jadi pilihan Anda?
Pilihannya tentu saham-saham yang potensi kenaikannya signifikan di sektor pertambangan batu bara, semen, dan perbankan. Spesifik saham pilihannya di sektor pertambangan batu bara adalah PT United Tractor (UNTR) dan PT Indo Tambang Raya (ITMG).

Begitu juga dengan saham sektor semen seperti PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), PT Semen Gresik (SMGR). Lalu, saham-saham yang masih ditunggu memecahkan level terbarunya adalah perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI).

Bagaimana strategi trading pada saham-saham tersebut?
Jangan asal tabrak. Strategi tradingnya, investor atau pelaku pasar harus melihat kondisi pergerakan bursa pada awal Januari ini. Jika justru mengalami penurunan, pasar harus menunggu IHSG di bawah 3.700 untuk mulai belanja. Tapi, jika resistance 3.875 yang ditembus, tak masalah belanja saham-saham tersebut sekarang.

Yang perlu diingat juga, pada 2012, saham-saham lapis kedua dan ketiga, masih berpeluang mewarnai pasar. Sebab, investor asing tampak masih ragu-ragu. Mereka sangat berhati-hati dalam berinvetasi.

Karena itu, hanya pemodal lokal yang berperan dalam pergerakan IHSG. Investor lokal itulah merupakan raja saham-saham second-third liner. Karena itu, bisa jadi saham-saham dalam kategori itulah yang mengalami pergerakan yang berarti.