Rabu, 04 Januari 2012

IHSG Menguat 1,2% ke 3.907,42

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia menguat hingga 49,54 poin atau 1,2% ke 3.907,42 pada penutupan perdagangan Rabu (4/1). Volume perdagangan mencapai 7,2 miiar saham senilai Rp4,3 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 144 saham menguat, 113 saham melemah dan 89 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy hingga Rp798,9 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,4 triliun dan penjualan asing Rp1,6 triliun.

Indeks JII naik 11,02 poin ke 553,20, indeks ISSI naik 1,8 poin ke 128,43 dan indeks LQ45 naik 11,18 poin ke 691,84. Penguatan tertinggi dialami sektor saham Aneka Industri mencapai 40,3 poin ke 1.372,17, disusul sektor konsumsi hingga 28,8 poin ke 1.344,28.

Bursa Asia mayoritas melemah seperti indeks Hang Seng turun 0,8%, indeks Shanghai turun 1,3%, indeks Nikkei naik 1,2%, indeks Kospi turun 0,4%, indeks STI naik 0,5%, indeks ASX naik 2,1%.

Saham yang menguat seperti saham ASII naik Rp2.150 ke Rp77.150, UNTR naik Rp1.050 ke 27.450, GGRM naik Rp950 ke Rp63.150, HMSP naik Rp800 ke Rp39.800, UNVR naik Rp800 ke Rp19.300, INTP naik Rp600 ke Rp18.050, IMAS naik Rp550 ke Rp14.900, MYOR naik Rp350 ke Rp14.200, ISAT naik Rp300 ke Rp5.850, GYDR naik Rp250 ke Rp9.950.

Sementara saham yang melemah seperti saham MBAI turun Rp750 ke Rp12.250, CNTX turun Rp700 ke Rp7.100, EMTK turun Rp275 ke Rp3.025, SOBI turun Rp225 ke Rp2.050, BYAN turun Rp200 ke Rp17.750, SMGR turun Rp200 ke Rp11.100.

Laju 134 saham bawa IHSG mendarat di level 3.907

JAKARTA. Seirama dengan mayoritas bursa regional, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mempertahankan laju penguatan hingga akhir perdagangan sore ini (4/1). IHSG pun ditutup mendarat di level 3.907,421 setelah berhasil reli 1,28%.

Laju 134 saham menggiring indeks ke zona hijau. Meskipun, tercatat ada sejumlah 108 saham yang masih melemah, dan 79 saham lainnya stagnan.

Seluruh sektor menguat, di mana saham-saham sektor aneka industri memimpin dengan kenaikan sebesar 3,03%. Diikuti, sektor barang konsumsi yang maju 2,19%, juga sektor manufaktur yang menguat 2,11%.

Saham Equity Development Investment Tbk (GSMF) yang meroket 34,58% ke level Rp 144, memimpin deretan saham penghuni top gainers, sore ini. Disusul, saham Tifico Fiber Indonesia Tbk (TFCO) yang melejit 24% ke Rp 620, dan saham Surabaya Agung Industri Tbk (SAIP) yang reli 22,41% ke Rp 355.

Sedangkan, saham-saham yang terseret ke deretan top losers, antara lain saham Apac Citra Centertex Tbk (MYTX) yang tumbang 12,73% ke Rp 240. Kemudian, saham Humpuss Intermoda Tbk (HITS) yang jatuh 11,86% ke Rp 260, lalu saham Ratu Prabu Energy Tbk (ARTI) yang tergerus 10,94% ke Rp 285.

Transaksi sepanjang hari ini terbilang gemuk, yaitu melibatkan sekitar 7,258 miliar saham. Adapun, nilai transaksi mencapai Rp 4,846 triliun.

Melaju 55 Poin, IHSG Tembus 3.900

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 55 poin atas perburuan saham-saham unggulan dan lapis dua. Indeks pun kembali menembus level psikologis 3.900.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 17,009 poin (0,44%) ke level 3.874,891. Euforia January Effect masih terasa di lantai bursa.

Aksi beli marak terjadi di seluruh lapisan saham sehingga indek sama sekali tidak menyentuh zona merah sejak pagi tadi. Posisi tertinggi yang bisa diraih indeks di level 3.921,168.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (4/1/2012), IHSG melaju 55,450 poin (1,43%) ke level 3.913,332. Sementara Indeks LQ 45 menguat 11,664 poin (1,71%) ke level 692,325.

Libur akhir tahun sudah lewat, investor kini berkonsentrasi memburu saham-saham yang punya prospek menguat tahun ini. Saham-saham tersebut kebanyakan berada di lapis dua, namun tak sedikit juga saham unggulan.

Saham-saham konsumer, perdagangan dan industri dasar menjadi yang paling diincar. Selain itu, beberapa blue chip di sektor komoditas juga masih diburu.

Investor asing menjadi yang paling agresif pada perdagangan hari ini. Bahkan, hingga siang ini transaksi asing sudah tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) dalam jumlah yang cukup tinggi.

Seluruh indeks sektoral di lantai bursa kompak berjalan di zona hijau dengan rata-rata penguatan yang signifikan lebih dari satu perse. Indeks sektor aneka industri menguat paling tinggi, lebih dari tiga persen.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 98.542 kali pada volume 5,214 miliar lembar saham senilai Rp 2,683 triliun. Sebanyak 144 saham naik, sisanya 71 saham turun, dan 94 saham stagnan.

Setelah pagi tadi kompak menguat, siang ini bursa-bursa di Asia bergerak mixed. Sentimen krisis utang Eropa menjadi pemicu kegalauan investor regional.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 4,75 poin (0,22%) ke level 2.194,67.
  • Indeks Hang Seng melemah 54,73 poin (0,29%) ke level 18.822,68.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 114,89 poin (1,36%) ke level 8.570,24.
  • Indeks Straits Times menguat 14,54 poin (0,54%) ke level 2.702,90.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.600 ke Rp 77.600, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.150 ke Rp 40.650, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.050 ke Rp 27.450, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 950 ke Rp 63.150.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Century Textille (CNTX) turun Rp 700 ke Rp 7.100, Sorini Agro (SOBI) turun Rp 250 ke Rp 2.025, dan Bayan (BYAN) turun Rp 100 ke Rp 17.850, dan Indo-Rama (INDR) turun Rp 80 ke Rp 1.900.
(ang/dnl)

Bursa Eropa Bergerak Mixed

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa bergerak mixed pada perdagangan Rabu (4/1) dengan kekhawatiran refinancing yang dialami Uni Eropa. Investor juga merealisasikan keuntungan pada kenaikan sebelumnya.

Indeks FTSE naik 0,15 ke 5.706, indeks CAC turun 0,4% ke 3.232, indeks DAX turun 0,2% ke 6.148. Tren kenaikan dimotori saham sektor perbankan yang naik 0,7%.

"Dana di pasar kemungkinan bergeser ke pasar obligasi," kata David Moss, analis di F & CA Asset Management seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Beberapa komentar pejabat Uni Eropa telah mempengaruhi pasar. PM Italia, Mario Monti dan PM Spanyol Mariano Rajoy. Mereka mendorong pasar obligasi bergairah.

Indeks saham bluechip turun 0,2% setelah mengalami kenaikan pada Selasa kemarin. Pada perdagangan sebelumnya, data manufaktur AS dan China telah mengalihkan perhatian pasar dari krisis utang Eropa.

Melaju 55 Poin, IHSG Tembus 3.900

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 55 poin atas perburuan saham-saham unggulan dan lapis dua. Indeks pun kembali menembus level psikologis 3.900.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 17,009 poin (0,44%) ke level 3.874,891. Euforia January Effect masih terasa di lantai bursa.

Aksi beli marak terjadi di seluruh lapisan saham sehingga indek sama sekali tidak menyentuh zona merah sejak pagi tadi. Posisi tertinggi yang bisa diraih indeks di level 3.921,168.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (4/1/2012), IHSG melaju 55,450 poin (1,43%) ke level 3.913,332. Sementara Indeks LQ 45 menguat 11,664 poin (1,71%) ke level 692,325.

Libur akhir tahun sudah lewat, investor kini berkonsentrasi memburu saham-saham yang punya prospek menguat tahun ini. Saham-saham tersebut kebanyakan berada di lapis dua, namun tak sedikit juga saham unggulan.

Saham-saham konsumer, perdagangan dan industri dasar menjadi yang paling diincar. Selain itu, beberapa blue chip di sektor komoditas juga masih diburu.

Investor asing menjadi yang paling agresif pada perdagangan hari ini. Bahkan, hingga siang ini transaksi asing sudah tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) dalam jumlah yang cukup tinggi.

Seluruh indeks sektoral di lantai bursa kompak berjalan di zona hijau dengan rata-rata penguatan yang signifikan lebih dari satu perse. Indeks sektor aneka industri menguat paling tinggi, lebih dari tiga persen.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 98.542 kali pada volume 5,214 miliar lembar saham senilai Rp 2,683 triliun. Sebanyak 144 saham naik, sisanya 71 saham turun, dan 94 saham stagnan.

Setelah pagi tadi kompak menguat, siang ini bursa-bursa di Asia bergerak mixed. Sentimen krisis utang Eropa menjadi pemicu kegalauan investor regional.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 4,75 poin (0,22%) ke level 2.194,67.
  • Indeks Hang Seng melemah 54,73 poin (0,29%) ke level 18.822,68.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 114,89 poin (1,36%) ke level 8.570,24.
  • Indeks Straits Times menguat 14,54 poin (0,54%) ke level 2.702,90.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.600 ke Rp 77.600, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.150 ke Rp 40.650, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.050 ke Rp 27.450, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 950 ke Rp 63.150.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Century Textille (CNTX) turun Rp 700 ke Rp 7.100, Sorini Agro (SOBI) turun Rp 250 ke Rp 2.025, dan Bayan (BYAN) turun Rp 100 ke Rp 17.850, dan Indo-Rama (INDR) turun Rp 80 ke Rp 1.900.
(ang/dnl)

Tiga Saham 'Jagoan' untuk Sesi Dua

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan, IHSG diprediksi bakal kokoh di atas resistance kuat 3.875. Meskipun, resistance 4.028 susah dicapai hari ini. ITMG, ASII dan JSMR jadi saham jagoannya.

Analis dari Asosiasi Ananlis Efek Indonesia (AAEI) Ukie Jaya Mahendra memastikan, indeks saham domestik bakal menguat hingga penutupan sore nanti. “Setelah tembus resistance kuat 3.875, IHSG mengarah ke level resistance berikutnya 4.028 meskipun level ini belum tentu dicapai hari ini. Support kuat indeks berada di level 3.858,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (4/1).

Menurutnya, meski level 4.028 tidak akan tercapai hari ini, indeks akan bertahan di atas resistance kuatnya 3.875. Memang, pada sesi pertama, level tersebut sudah terlampaui setelah indeks mencapai level tertingginya 3.921,168. Tapi, pada sesi dua ini, penguatannya akan berkurang. “Tapi, indeks akan ditutup di atas resistance 3.875,” tandasnya.

Penguatan indeks hari ini, lanjut Ukie, salah satunya dipicu oleh inflasi Desember 2011 yang rendah jauh di bawah ekspektasi. Angkanya dirilis pada level 0,57% (month to month) dari ekspektasi 0,68%. “Seiring rendahnya inflasi memberikan harapan pemangkasan BI rate lebih lanjut,” ujarnya.

Selain itu, indeks juga mendapat dukungan positif dari penyesuaian portofolio dari para fund manager dan hedge fund terutama asing yang terakumulasi dalam January Effect ini. “Ini tampak dari net buy asing yang mencapai Rp800 miliar kemarin dan hari ini sudah mencapai Rp300 miliar pada sesi pagi,” timpalnya.

Di sisi lain, kata dia, investment grade yang disematkan pada peringkat utang Indonesia pertengahan Desember 2011, juga sangat memacu pergerakan IHSG. Menurutnya, asing mengoleksi saham-saham bluechip seperti PT Bank Mandiri (BMRI), ASII, PT Indofood Sukses Makmur (INDF).

Di sektor semen asing juga mengoleksi saham PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), PT United Tractor (UNTR), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Danamon (BDMN). “Karena itu, indeks trend-nya Januari ini akan terus naik,” tandasnya.

Di atas semua itu, Ukie merekomendasikan positif saham di sektor pertambangan batu bara seiring tren kenaikan harga minyak, grup Astra dan sektor semen. Saham-saham pilihannya PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Astra Internasional (ASII) dan PT Jasa Marga (JSMR). “Saya rekomendasikan strong buy saham-saham tersebut untuk short term, selama January Effect,” imbuhnya.

Bursa Asia Bergairah Gara-gara Data Manufaktur AS

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Asia dibuka menguat seiring data kenaikan manufaktur AS dalam enam bulan terakhir dan kenaikan harga emas untuk hari keempat, sementara dolar AS sedikit berubah anjlok dalam sebulan kemarin.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 1% pada pukul 09:26 di Tokyo. Indeks Standard & Poor 500 berjangka menguat kurang dari 0,1% setelah patokan ekuitas AS ditutup pada level tertinggi dalam 2 bulan terakhir. Harga emas naik 0,2% menjadi US$1.606,15 per ounce. Dan dolar AS berada pada level US$1.3052 per euro atau turun 0,9% dari perdagangan kemarin.

Institute for Supply Management AS melaporkan, data manufaktur AS menambah jumlah sentimen positif usai data penguatan aktivitas pabrik di China, Inggris, India, dan Australia. Data pemesanan barang pabrik AS berpeluang naik 2% pada November 2011, penguatan tertinggi dalam 4 bulan terakhir.
Hal tersebut berdasar survei ekonom yang dikumpulkan Bloomberg dan dilakukan sebelum laporan dirilis hari ini.

"AS memiliki banyak angka positif yang dikeluarkan," ungkap Kepala Investasi Washington Investment Advisors di Cincinnati Nick Sargen, seperti dikutip dari Bloomberg di Jakarta, Rabu (4/1). "Sewaktu saya melihat semua indikator, ada perbaikan pada basis global juga, itu perkembangan menggembirakan."

Bursa saham di Jepang dan China telah memulai perdagangan pada hari ini usai libur akhir tahun, untuk pertama kalinya pada tahun 2012. Bursa saham Australia ASX 200 naik 2,2% setelah Indeks GSCI Standard & Poor Spot dari 24 komoditas naik 3,4% kemarin, terbesar sejak 9 Mei 2011. Indeks Nikkei Jepang 225 naik 1,3%.

Indeks manufaktur ISM naik menjadi 53,9 pada Desember 2011 dari 52,7 bulan sebelumnya melebihi angka patokan pertumbuhan 50. Sementara dalam survei ekonom memperkirakan sebesar 53,5. Belanja konstruksi naik 1,2% pada November 2011, berdasar data Departemen Perdagangan.

Indosurya: Laju IHSG mulai terbatas

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (4/1) diperkirakan bergulir pada level support 3.792 - 3.825. Sementara, level resistance di kisaran 3.874 - 3.891.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menyebut, IHSG membentuk candle menyerupai white marubozu di posisi atas. Posisi candle masih menyentuh upper bolliner bands. MACD bergerak naik dengan histogram positif yang sedikit memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic bergerak di atas area jenuh beli (overbought).

Lanjut Reza, secara teknikal, dengan posisi IHSG yang sudah menyentuh area overbought, menjadikan pergerakan naik kian terbatas. "Meski terdapat potensi pelemahan, namun dengan positifnya bursa AS dan Eropa sepertinya masih akan mendorong penguatan IHSG," ujarnya.

IHSG ke 4000, Pilih Saham Bank, Astra & Batu Bara

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG pada Rabu (4/1) diprediksi menguat untuk melaju ke 4.000 pada Januari ini. Pola sideways indeks sudah terkonfirmasi berubah jadi up trend. Inilah saham pilihannya.

Pada perdagangan Selasa (3/1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 48,74 (1,28%) ke level 3.857,882 dengan intraday tertinggi 3.858,188 dan terendah 3.808,689. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 9,85 poin (1,47%) ke level 680,661.

Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu mengatakan, pola candle IHSG sejak awal October 2011 lalu membentuk pola Triangle seperti dapat dilihat pada gambar di atas. Menurutnya, pada tanggal 30 Desember 2011, indeks domestik terlihat breakout dari level resistance triangle-nya di level 3.800.

Tommy menjelaskan, bila Anda perhatikan trend kenaikan IHSG ini mulai terlihat sejak akhir November. “Anda dapat lihat 3 lingkaran merah pada gambar di mana index membentuk lembah yang semakin tinggi dibandingkan lembah sebelumnya (higher trough),” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (3/1) malam.

Menurutnya, pembentukan pola candle higher trough ini menunjukkan tanda-tanda trend mulai berubah dari sideways menuju uptrend. “Kondisi ini, dikonfirmasi dengan penembusan resistance triangle di 3.800 pada tanggal 30 Desember 2011 lalu,” tuturnya.

Karena itu, Tommy memperkirakan, untuk hari Rabu (4/1) ini, IHSG akan melanjutkan penguatannya kembali. “Dan akan terus melaju ke level 4.000 di level resisten pertama dan tercapai targetnya pada di Januari ini,” tandasnya.

Dia menegaskan, bila indeks domestik cukup tangguh untuk menembus level tersebut, akan melanjutkan penguatan ke level 4.200 sebagai resisten ke-2.

Dalam situasi ini, Tommy menyarankan strategi trading yang bisa diterapkan. Dia merekomendasikan saham-saham berbasis perbankan, grup Astra, dan pertambangan batu bara. Saham-saham pilihannya di sektor perbankan adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan PT Bank Central Asia (BBCA).

Saham pilihannya pada grup Astra adalah PT Astra Internasional (ASII), dan PT United Tractor (UNTR). Untuk sektor batubara, direkomendasikan saham PT Bukit Asam (PTBA) dan PT Indo Tambang Raya (ITMG).

Menurutnya, saham-saham tersebut merupakan index mover, dan biasa akan mengalami gain yang baik ketika IHSG naik. “Saham-saham itu juga memiliki tingkat resiko yang lebih kecil dibandingkan saham-saham berkapitalisasi kecil, second and third liners,” imbuhnya.

Bursa Asia melaju karena optimisme ekonomi global rebound

Bursa Asia melaju karena optimisme ekonomi global rebound
TOKYO. Optimisme perekonomian global bakal rebound di tahun ini, mengangkat pasar saham Asia untuk hari yang kedua. Indeks MSCI Asia Pasifik reli 1% ke posisi 116,55 pada pukul 9.26 waktu Tokyo.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 melaju 1,29% ke level 8.564,10. Lalu, indeks Kospi menguat 0,13% ke 1.877,78, dan indeks Australia S&P/ASX 200 maju 2,39% ke 4.199,20.

Pasar optimis terhadap proyeksi ekonomi global setelah data manufaktur Australia, China, India, hingga Amerika Serikat menunjukkan sinyal ekspansi. Hal itu mengindikasikan perekonomian global, khususnya regional mampu bertahan dari imbas krisis utang Eropa.

Beberapa saham berkapitalisasi besar yang berkontribusi menyokong pasar regional, antara lain, saham produsen mobil terbesar di dunia, Toyota Motor Corp. yang reli 2,3%. Selain itu, saham James Hardie Industries SE naik 2,8% di Sydney. Lalu, BHP Billiton Ltd. yang melejit 4% seiring laju harga komoditas.

"Kekhawatiran terhadap masa depan ekonomi global surut. Pasar global memulai tahun ini dengan catatan positif, karena investor meningkatkan toleransi mereka terhadap risiko," kata Hiroichi Nishi, manajer ekuitas SMBC Nikko Securities Inc., di Tokyo.

Tren Minyak 2012 Naik, Saham CPO Terdongkrak

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Saham-saham Crude Palm Oil (CPO) dinilai prospektif untuk 2012 seiring tren kenaikan harga minyak dunia. Saham AALI dan LSIP paling dijagokan. Inilah target harganya.

Kepala Riset Henan Putihrai Securities Felix Sindhunata mengatakan, sebelum bicara saham-saham di sektor Crude Palm Oil (CPO) untuk 2012, harus terlebih dahulu melihat arah harga minyak. Berdasarkan risetnya, harga minyak di Nymex diprediksi masih bertahan di sekitar US$100 per barel pada 2012.

Hal itu, menurut Felix, bakal menjadi kenyataan, apabila krisis politik negara-negara di Timur Tengah masih berlanjut. “Dan, yang paling penting apabila Iran terus dikenakan sanksi untuk menghambat ekspor minyaknya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (20/12).

Menurutnya, di antara negara-negara The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), Iran merupakan negara yang memiliki cadangan minyak ketiga terbesar setelah Arab Saudi dan Venezuela yakni 151 miliar barrel. “Selain itu, Iran juga merupakan negara produsen terbesar kedua di OPEC setelah Arab Saudi dengan produksi rata-rata 3,6 juta barrel per hari,” ujar Felix.

Saat ini, lanjutnya, belum terjadi indikasi akan terjadi revolusi politik di Iran, seperti yang terjadi di Syiria. Namun, apabila terjadi, harga minyak diproyeksikan akan melejit dan hal ini akan mendorong inflasi dalam skala global.

Kondisi itu, kata Felix, pada akhirnya akan mempersulit pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa sekaligus berpotensi menahan tingkat pertumbuhan negara-negara penopang pertumbuhan ekonomi global seperti China dan India.

Secara historis, Felix menjelaskan, kenaikan harga minyak lebih memiliki pengaruh, menopang kenaikan pada harga CPO dibandingkan harga kedelai. Hal ini kembali terjadi pada kuartal IV-2011 di mana harga CPO bertahan cukup baik di tengah harga kedelai yang melemah cukup tajam.

Karena itu, dia memperkirakan, harga CPO masih berada pada kisaran US$1.000 per ton pada 2012. Apalagi, harga minyak diharapkan dapat meng-offset (menutup kerugian) efek pelemahan permintaan CPO dari Eropa. “Eropa merupakan negara konsumen CPO keempat terbesar setelah India, Indonesia, dan China,” ungkap dia.

Di sisi lain, lanjutnya, cuaca yang buruk dapat mempengaruhi tingkat produksi CPO dari Malaysia dan Indonesia. Pada akhirnya, dapat mempengaruhi fluktuasi harga CPO tahun depan. “Selain itu, pengaruh cuaca buruk apabila menimpa Argentina, AS dan Brazil yang merupakan negara pengekspor kedelai terbesar, juga dapat menopang kenaikan harga CPO,” tandas Felix.

Felix menegaskan, saham-saham sektor perkebunan Crude Palm Oil (CPO) dan harga minyak memiliki korelasi 0,79. “Artinya, tren kenaikan harga minyak yang kami perkirakan akan terus terjadi pada 2012 sehingga dapat mendorong kenaikan harga CPO,” tuturnya.

Di sektor ini, dia menjagokan saham PT Astra Agro Lestari (AALI) dan PT London Sumatera Plantation (LSIP). Dengan target Price Earnings Ratio (PER) tahun 2012 di level 12,38 kali, ia menargetkan AALI di level Rp24.086. “Sedangkan LSIP, dengan PER 2012 di level 9,5 kali saya menargetkan harga saham ini di level Rp3.138 untuk 2012,” imbuhnya. [mdr]

IHSG 2012 Capai 4.400 atau Anjlok ke 2.275?

INILAH.COM, Jakarta – Seiring ketidakpastian krisis utang Uni Eropa, IHSG di 2012 hanya ditargetkan di level 4.400. Bahkan, ada proyeksi, indeks justru melemah ke level 2.275. Seperti apa?

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan, pemicu pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) pada 2012, masih sama seperti 2011 yakni seputar krisis utang Uni Eropa. Tahun depan, menurutnya, jadi ujian bagi kawasan itu untuk menyelesaikan krisis.

Selama ini, pasar selalu dihadapkan pada berita segala macam pertemuan di kawasan itu, tapi belum terlihat solusi konkrit yang dihasilkan. “Diharapkan, pada 2012, ada solusi konkrit sehingga membawa sentimen positif bagi bursa global termasuk IHSG yang lajunya sangat rentan terhadap kondisi di luar negeri,” katanya kepadaINILAH.COM, di Jakarta, baru-baru ini.

Kenaikan indeks, menurutnya, tentu dengan catatan bahwa tensi krisis utang Uni Eropa mengalami penurunan. “Untuk 2012, kalaupun akhir tahun bisa ditutup di level 3.950-4.000, target resistance IHSG di level 4.200-4.400 dan support di level 3.700-3.900,” paparnya. “Target valuasi Price Earnings Ratio (PER) IHSG di level 20-22 kali.”

Reza mengaku, tidak berani pasang target tinggi. Sebab, berdasarkan pengalaman 2011, banyak analis yang memasang target tinggi, tapi tak terbukti. “Jadi, untuk mengantisipasi situasi negatif, target pun tidak bisa terlalu tinggi,” tutur Reza.

Dia menegaskan, kondisi krisis utang Uni Eropa masih meraba-raba sehingga ia bisa memaklumi analis lain yang justru memberikan outlook negatif. “Ini tergantung pada apakah krisis Uni Eropa bisa cepat diatasi atau justru semakindalam,” timpalnya. Kalaupun Uni Eropa sudah menemukan solusi konkrit, menurutnya, pasar juga harus memastikan implementasinya. Jika bisa diimplementasikan, krisis utang bisa cepat diatasi.

Sementara dari internal, menurutnya, indeks mendapat sentimen positif dari Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus positif. Tapi, sentimen positif itu masih tertutupi oleh sentimen negatif dari eksternal. “Karena itu, IHSG punya potensi kenaikan tapi tidak signifikan,” ujarnya.

Di sisi lain, kata dia, sentimen positif dari gelar investment grade yang diraih Indonesia ternyata tidak bisa berharap banyak. Jangan sampai, lanjut Reza, Indonesia mengejar gelar tersebut, tapi setelah mendapatkannya, tidak bisa mempertahankan akibat buruknya infrastruktur sehingga dampaknya akan lebih bahaya lagi.

Karena itu, menurutnya, Indonesia lebih baik mempertahankan PDB agar terus positif dengan pembenahan sarana infrastruktur dan pendukung lainnya. Birokrasi dipermudah dan kepastian hukum dibenahi. “Setelah itu tertib, baru layak dapat investment grade,” ucap Reza.

Apalagi, kata dia, data-data makro ekonomi belakangan ini, lebih baik di atas kertas tapi tidak mencerminkan kondisi riil di lapangan. Dia mencontohkan, PDB 6,5% yang 65%-nya ditopang oleh konsumsi domestik. “Tapi, konsumsi ini hanya ditopang oleh masyarat tertentu,” timpalnya.

Angka PDB merupakan pendapatan rata-rata semua rakyat Indonesia antara yang miskin dan kaya sehingga menjadi bias. “Tidak bisa diklaim, ekonomi Indonesia tumbuh karena hanya ditopang oleh konsumsi orang terkaya, tidak merata,” ucapnya.

Di atas semua itu, Reza memperkirakan, sektor saham yang bakal menjadi penggerak indeks 2012 adalah perbankan, perdagangan dan consumer goods. Sebab, secara fundamental lebih ditopang faktor domestic demand sehingga relatif tahan terhadap eksternal dibandingkan sektor lain. “Seperti pertambangan, yang secara fundamental emiten sangat positif tapi sangat rentan terhadap pergerakan harga komoditas,” tuturnya.

Saham-saham pilihan Reza untuk 2012 adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Gudang Garam (GGRM), PT United Tractor (UNTR), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Danamon (BDMN).

Menurutnya, sepanjang 2012, saham-saham tersebut memiliki potential upside 9-10% dari harga saat ini. “Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut karena outlooknya masih positif,” imbuhnya.

Dihubungi terpisah, Wakil Kepala Riset Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan, kondisi teknikal bursa saham Indonesia dan bursa saham AS jauh berbeda. IHSG berada dalam sebuah secular Bull Market sementara Dow Jones sebaliknya, sedang membentuk sebuah secular Bear Market.

Kini, lanjutnya, bursa saham Indonesia telah menyelesaikan intermediate wave pertama (1) dari primary wave 3. Artinya, selanjutnya IHSG akan membentuk intermediate wave kedua (2) yang turun karena sifatnya korektif.

Lalu, perlu juga diingat bahwa suatu corrective wave, yang bergerak berlawanan dengan tren utama, terdiri dari 3 gelombang. Dalam hal ini, minor wave A bergerak dari 4.195,724 hingga 3.217,951 sedangkan wave B masih berjalan pada saat ini dan sudah atau belum mencatat level tertingginya dari wave B di 3.875,112. Terakhir wave C yang turun kemungkinan baru akan mulai ketika support dari channel line tertembus ke bawah.

Pada 2012, target koreksi yang wajar untuk IHSG terletak antara sekitar 2.275 dan 2.642, yang masing-masing merupakan 61,8% dan 50% dari Fibonacci retracements. Dengan kata lain bursa saham Indonesia masih bisa tertekan 30% sampai 40% dari level sekarang. “Pada dasarnya, ini merupakan suatu koreksi yang wajar pada waktu kita mengalami sebuah cyclical bear market,” imbuhnya.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, pada kuartal pertama 2012, IHSG bakal mengarah ke level resistance 4.000-4.100 jika tidak ada hal-hal yang aneh dari Eropa. Menurut perkiraannya, hingga akhir tahun depan, target indeks tidak terlalu tinggi di level 4.000-4.500.

Level itu bisa dicapai karena data inflasi Indonesia bakal terkendali di level 4,5-5%, ekonomi yang terus bertumbuh, dan cadangan devisa yang terus naik. “Tahun depan juga, tidak ada hal-hal yang mengganggu dari sisi politik. Sebab, kampanye politik baru akan mulai pada 2013,” imbuhnya. [mdr]

Harga minyak mendekati level tertinggi delapan bulan

Harga minyak mendekati level tertinggi delapan bulan
SYDNEY. Kontrak minyak mentah diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Spekulasi meningkatnya ketegangan di Iran memanaskan harga minyak. Apalagi, ekspansi manufaktur global mengindikasikan bakal adanya peningkatan permintaan minyak.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman Februari naik 6 sen ke level US$ 103,02 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 10.31 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama melejit US$ 4,13 ke posisi US$ 102,96 per barel di New York. Ini level tertinggi sejak 10 Mei. Sementara, minyak Brent untuk penyelesaian Februari melejit 4,4% menjadi US$ 112,13 per barel di bursa ICE Futures Europe, London.

Harga emas hitam ini melonjak karena ada kekhawatiran pengiriman minyak bisa terganggu, akibat sanksi berikutnya yang mungkin dijatuhkan ke Iran. Belakangan, Amerika Serikat dan sekutunya meningkatkan tekanan terhadap Iran untuk menghentikan program rahasia senjata nuklir. Sanksi yang diteken menjadi undang-undang oleh Presiden Barack Obama pada 31 Desember bertujuan mencegah transaksi dengan bank sentral Iran. Kemarin, Juru bicara Uni Eropa Michael Mann menyebut, siap untuk memutuskan apakah akan memperpanjang sanksi pada 30 Januari mendatang.

Kontrak minyak juga melonjak seiring data indeks pabrik AS per Desember yang naik menjadi 53,9, dari sebelumnya di 52,7. Belanja konstruksi AS pada November lalu juga reli untuk ketiga kalinya dalam empat bulan. Data ini melengkapi ekspansi manufaktur yang juga terjadi di China, India dan Australia.

"Sepertinya ekonomi AS akan pulih kembali. Potensi kenaikan harga minyak lebih besar dibanding peluang penurunan," kata Adam Sieminski, kepala ekonom energi di Deutsche Bank AG, di Washington.

IHSG Tertular Gairah Bursa Global

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 48 poin setelah adanya akumulasi saham unggulan dan lapis dua oleh investor. January Effect mulai berlangsung hari ini.

Pada perdagangan, Selasa (3/1/2012), IHSG melesat 48,742 poin (1,27%) ke level 3.857,882. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 9,854 poin (1,46%) ke level 680,661.

Penguatan bursa-bursa global yang cukup signifikan pada perdagangan awal tahun kembali akan memberikan sentimen positif yang akan mendorong IHSG menguat lagi. Pada perdagangan Rabu (4/1/2012), IHSG diprediksi akan bergerak menguat lagi.

Bursa Wall Street mengawali perdagangan tahun 2012 dengan penguatan yang cukup signifikan. Harapan tahun 2012 yang lebih baik dari 2011 mendorong investor untuk memburu lagi saham-saham.

Pada perdagangan Selasa (3/1/2012), indeks Dow Jones menguat hingga 179,82 poin (1,47%) ke level 12.397,38. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 19,46 poin (1,55%) ke level 1.277,06 dan Nasdaq menguat 43,57 poin (1,67%) ke level 2.648,72.

Bursa-bursa regional yang hari ini sudah mulai bertransaksi semua juga langsung menguat. Berikut pergerakan bursa regional pada Rabu pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 menguat 109,42 poin (1,29%) ke level 8.564,77.
  • Indeks KOSPI naik 5,45 poin (0,29%) ke level 1.880,86.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan Selasa (3/1) IHSG berhasil menguat dengan Resistance terdekat IHSG saat ini berada di 3875. Candlestick membentuk pola Bullish Marubozu disertai volume di atas rata-rata 20 harinya mengindikasikan besaranan tekanan beli. Sementara dari pergerakan indikator, Stochastic berada di area overbought dengan RSI yang bergerak uptrend di area overbought. Pada perdagangan Rabu (4/1), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3811-3897 dengan kecenderungan menguat terbatas. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. HRUM, CTRA, dan BBNI.

Panin Sekuritas:
IHSG kemarin menguat +1,28% seiring dengan kembali aktifnya sebagian besar bursa regional Asia dan Eropa. Positifnya data manufaktur China, India, dan Australia menjadi katalis positif bagi bursa regional. Euforia January effect juga mulai terasa di pasar. Rating Investment Grade yang diperoleh Desember lalu juga dipercaya akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pilihan utama investor asing. Naiknya saham second liner kami nilai juga merupakan indikasi dari January effect. Hari ini kami proyeksikan indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.822-3.877. Saham pilihan : ADRO, CFIN, SSIA.

(qom/qom)

Data Positif, Wall Street Menguat

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Wall Street positif pada penutupan perdagangan Selasa (3/1). Investor mendorong saham bergerak lebih tinggi.

Indeks Dow Jones naik 179,82 poin atau 1,47% ke level 12.397,38. Indeks S&P 500 naik 19,46 poin atau 1,55% ke level 1.277,06. Indeks Nasdaq naik 43,57 poin atau 1,67% ke level 2.648,72.

Indeks S&P 500 ditutup tertinggi sejak Oktober 2011. Pelaku pasar memegang dana tunai untuk tahun baru dengan sentimen data ekonomi lebih baik dari yang diharapkan yaitu data ekonomi Jerman dan China. Respon baik dari data ekonomi Amerika Serikat dengan laporan biaya konstruksi daan kegiatan pabrik melebihi prediksi.

"Ada beberapa berita baik mengenai data ekonomi dari luar Amerika Serikat, dan pelaku pasar memegang dana kas untuk investasi mendorong harga. Ini permulaan baik,tapi kita harus menunggu untuk trennya," ujar Giri Cherukuri, Head Trader OakBrook Investments, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Volume perdagangan saham di bawah normal, sekitar 7 miliar saham di bursa saham New York, Nasdaq, dan Amex dibandingkan rata-rata harian sekitar 7,84 miliar saham.

Sektor material dan keuangan mencatatkan penurunan pada 2011. Meski begitu, pada perdagangan saham Selasa ini, indeks KBW Bank naik 3,3%. US Steel naik 6,5% ke level US$28,17.

Beberapa saham di indeks S&P 500 mencatatkan performa turun pada 2011, kembali bergerak reli pada Selasa ini. Indeks saham utilities turun 1,7% pada Selasa (2/1). Indeks S&P diperkirakan bisa naik 6,6% ke level 1.340 pada 2012.

Saham McDonald Corp turun 1,5% ke level US$98,84. Saham First Solar turun 74% pada 2011, lalu naik ke level US$35,79 atau naik 6%. Saham Netflix naik 4,3% ke level US$72,24.

Saham mengalami penurunan yaitu saham Exelon Corp turun 3% ke level US$42,07, setelah perseroan di downgrade oleh Macquarie.

Siap-siap Berburu Saham Tambang

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Harga minyak dan krisis utang Eropa tampaknya akan menjadi aktor utama yang akan mempengaruhi transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam beberapa pekan ke depan. Minyak, contohnya.

Memanasnya hubungan Amerika dan Iran diperkirakan bakal mengangkat si emas hitam hingga US$150 per barel. Beberapa hari sebelum tutup tahun 2011, minyak jenis Brent untuk pengiriman Februari sudah ditransaksikan US$ 108,01 atau naik US$0,45 di ICE Future Europe Exchange, London.

Wahyu Laksono, Kepala Riset Real Time Futures, memperkirakan kisruh di kawasan selat Hormuz akan berdampak negatif terhadap transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Melorotnya indeks di awal pembukaan BEI (Senin, 2/1), salah satunya disebabkan oleh isu tersebut.

“Situasinya bisa mirip atau sama dengan 2008, dimana saat itu harga minyak sempat menyentuh US$140 per barel,” katanya. Wahyu pun yakin, penguatan harga si emas hitam akan menekan harga komoditas lainnya yang terkait dengan industri.

Pendapat Wahyu diamini seorang analis dari Sinar Mas Sukuritas. Menurutnya, selain aksi profit taking, penurunan indeks Senin kemarin juga didorong sikap antisipasi investor terhadap inflasi. “Kenaikan harga minyak dan banjir bisa menyebabkan harga kebutuhan pokok melambung. Itu akan membakar inflasi,” katanya.

Nah, lantaran harga saham sudah terokreksi, ia melihat adanya sejumlah peluang yang bisa dimanfaatkan para investor selama beberapa hari ke depan. Beberapa saham yang disarankan untuk dikoleksi adalah saham PT Gas Negara (PGAS), PT Aneka Tambang (ANTM), PT Timah (TINS) dan tentu saja PT Medco Energy (MEDC).

Sungguhpun indeks diyakini akan menguat, para analis mengingatkan investor untuk mencermati pergerakan indeks di pasar regional seperti Dow Jones, Nikkei, dan Hang Seng. Indeks Hang Seng dan Nikkei kemarin menguat 443,02 poin (2,4%) dan 56,46 poin (0,67%).

Penguatan kedua indeks tersebut akan memberikan sentimen positif terhadap BEI. Di luar itu, January effect dan laporan keuangan emiten akhir tahun akan mendorong penguatan sejumlah harga saham. Misalnya saham PT Bank Central Asia (BBCA) yang pada kuartal III 2011 membukukan laba bersih sebesar Rp 2,86 triliun atau naik 42%. [mdr]

Lelang Obligasi Jerman, Rupiah Bisa Naik Tipis

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (4/1) diprediski menguat merespon FOMC minutes semalam. Tapi, penguatan akan terbatas, mengantisipasi lelang obligasi Jerman sore nanti.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh respon pasar atas hasil Federal Open Market Committee (FOMC) semalam. Menurutnya, The Fed masih melihat berlanjutnya pemulihan ekonomi AS.

Walaupun, kata dia, pemulihan tersebut masih dibayangi oleh ancaman memburuknya krisis utang di zona euro. "Karena itu, rupiah cenderung menguat terbatas dan akan bergerak dalam kisaran 9.080-9.150 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Firman menjelaskan, FOMC minutes hanya memberikan The Fed 'sedikit' alasan untuk melakukan Quantitative Easing (QE) tahap ketiga. "Walaupun salah satu petingginya, Charles L Evans tetap menyerukan QE tahap ketiga," timpalnya.

Kondisi ini, kata Firman, memang memperkuat dolar AS. Tapi, efek positif terhadap bersa saham juga membuat rupiah menguat. "Selama The Fed optimistis pemulihan ekonomi AS akan terus berlanjut dengan tipisnya ruang QE tahap ketiga, berpengaruh positif," tuturnya.

Begitu juga jika sebaliknya yang akan memicu risk aversion (penghindaran risiko) sehingga jadi tekanan bagi aset-aset berisiko seperti rupiah.

Namun demikian, penguatan rupiah akan berkurang seiring investor yang kembali fokus jelang penutupan market untuk mengantisipasi lelang obligasi Jerman pukul 17.00 WIB. "Karena itu, penguatan rupiah bersifat sementara dan dibutuhkan intervensi dari Bank Indonesia. Setidaknya hingga kuartal pertama 2012," timpalnya.

Di sisi lain, bagaimanapun, rupiah juga akan bergerak lebar seiring masih tipisnya volume perdagangan. Penguatan rupiah sulit dipertahankan. "Sebab, biasanya, investor menyukai berhati-hati jelang lelang obligasi negara di Eropa. Bagaimanapun meluasnya penyebaran krisis tetap ada," tandas Firman.

Selain itu, lanjutnya, inflasi Eropa juga segera dirilis pada sore ini. Angkanya sudah diprediksi melambat sehingga kurang positif sentimennya bagi mata uang euro. "Jika inflasi berkurang tentunya akan menegaskan kebijakan pelonggaran moneter dengan penurunan suku bunga sehingga jadi tekanan bagi euro dan tidak mendukung penguatan rupiah," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (3/1) ditutup melemah 40 poin (0,43%) ke level 9.110/9.120 per dolar AS.

Jemputlah Para Pesolek Saham di Januari

INILAH.COM, Jakarta - Pelan tapi pasti, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali bangkit. Pada perdagangan Selasa (3/1), indeks ditutup pada level 3.857,88 atau naik 48,74 poin (1,28%).

Yang masih tanda tanya, akankah pekan ini indeks akan peneruskan penguatan atau sebaliknya? Ini yang masih sulit dipastikan. Namun sejumlah analis optimis, dalam beberapa hari ke depan indeks masih akan menguat.

Salah satu faktor yang memungkinkan indeks akan kembali menguat adalah January effect. Maksudnya, untuk mempercantik keranjang investasinya, dalam beberapa hari ke depan para fund manager masih akan melakukan koleksi sejumlah saham.

Hal lain yang juga bisa mendorong indeks naik adalah aksi window dressing yang dilakukan para emiten untuk mempercantik laporan keuangannya. “Ditambah lagi, bursa regional juga menunjukan kecenderungan positif,” kata seorang analis dari Kresna Securities.

Ya, hari ini hampir semua saham di bursa Asia menunjukan tren menaik. Hang Seng, misalnya, hari ini (Selasa, 3/1) ditutup menguat sebesar 2,4%. Kenaikan juga dicatat oleh Nikkei (0,67%) dan Kospi11 (2,69%). Luar biasa.

Hanya saja si analis tadi mengingatkan para investor jangan buru-buru gembira dan main tubruk. Soalnya, di samping isu positif ada isu negatif yang memungkinkan terjadinya koreksi atas IHSG. Beberapa isu negatif yang berpotensi menekan indeks adalah naiknya harga minyak dan krisis utang Eropa yang kian berat. Itu sebabnya, ia menyarankan agar koleksi dilakukan secara hati-hati. “Kemungkinan terjadinya aksi profit taking sangat terbuka,” katanya.

Pentingnya meningkatkan kewaspadaan juga disarankan Reza Priyambada, Managing Research PT Indosurya Asset Management. “Ada kemungkinan beberapa hari ke depan indeks masih akan berflutuasi,” katanya.

Ia memperkirakan indeks akan bergerak mixed dan bertahan di kisaran l3.850-3.860. Reza melihat indeks baru akan menggeliat jika para emiten menerbitkan laporan keuangan 2012. “Isinya pasti bagus-bagus, terutama laporan keuangan sector perbankan, telekomunikasi, dan tambang”.

Kendati pekan ini indeks diperkirakan masih akan berfluktuasi, itu tak berarti tak ada yang bisa dilakukan oleh investor. Seraya menunggu terbitnya laporan keuangan 2011, ada beberapa saham yang layak dibeli.

Di sector pertambangan, Reza menunjuk saham PT Internasional Nickel Indonesia (INCO), PT Aneka Tambang (ANTM), PT Bumi Resources (BUMI) dan PT Medco Energy (MEDC) yang pantas dikoleksi untuk jangka menengah dan panjang.

Selain saham pertambangan, investor juga patut menaksir saham-saham perbankan seperti PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Saham perkebunan juga termasuk yang disarankan analis untuk dikoleksi. Ini lantaran harga minyak kelapa sawit (CPO) dunia diyakini akan terdorong oleh kenaikan harga minyak mentah. Di samping saham perkebunan, mulai ramaikan pembangnan infrastruktur dipastikan bakal mendongkrak kinerja perusahaan-perusahaan konstruksi. [mdr]

Inilah Saham Pilihan Rabu (4/1)

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (4/1) akan cenderung menguat di kisaran 3.822-3.877.

Demikian analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono kemarin. "Naiknya saham second liner, kami nilai juga merupakan indikasi dari January effect. Hari ini kami proyeksikan indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.822-3.877. Saham pilihan, ADRO, CFIN, SSIA," katanya.

IHSG pada perdagangan Selasa kemarin, menguat 48,7 poin atau 1,2% menjadi 3.857,88. Volume perdagangan mencapai 6,7 miliar saham senilai Rp3,4 triliun. IHSG mengalami net foreign buy hingga Rp794,6 miliar.

Hal ini seiring dengan kembali aktifnya sebagian besar bursa regional Asia dan Eropa. Positifnya data manufaktur China, India, dan Australia menjadi katalis positif bagi bursa regional. Euforia January effect juga mulai terasa di pasar. Rating Investment Grade yang diperoleh Desember lalu juga dipercaya akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pilihan utama investor asing.

Sementara pengamat pasar modal, Jeremiah Rio Rizaldi, merekomendasikan saham BBNI, INDF dan BUMI. Saham BBNI menguji level resisten kuat dan berpeluang break all time high. Rekomendasi, buy jika break 3.900 dan stoploss level 3.750.

BBNI berhasil bertahaan di atas area support-nya dan saat ini menguji Resist Line di kisaran 3.900 - 3.975. Jika BBNI mampu break out resistennya, saham ini berpeluang melanjutkan penguatan menuju target harganya di 4.825 (Break All Time high) dengan minor target di 4400 dan 4125. MACD yang berpeluang Golden Cross memperbesar peluang terjadinya Break Out.

Untuk saham INDF berpeluang mengakhiri trend turun. Rekomendasi, buy jika break 4.750 dan stoploss level 4.550.

Setelah mengalami penurunan yang signifikan, saat ini INDF mampu bertahan di atas support kuat 4.500 dan menguji Down Trend Resist Line di 4.750. Jika level ini berhasil ditembus, INDF berpeluang besar mengakhiri tren turunnya.

INDF pun siap menguji target penguatan di 5.150 dengan minor target 4.950. MACD yang cenderung meningkat menunjukkan saham ini bergerak positif.

Saham BUMI juga berpeluang mengakhiri tren turun jadi saatnya beli dengan stoploss level 2.075. BUMI berhasil menembus Resistennya di 2.275 dengan volume cukup tinggi. Penembusan ini membuka peluang bagi BUMI untuk kembali ke level tertinggi sebelumnya di 2.500.

Penembusan 2500 akan membuka kesempatan bagi BUMI untuk mengakhiri tren turunnya dan menguat menuju 3.050 dengan minor target 2.700. MACD yang kembali menguat menunjukkan saham ini bergerak positif.

IHSG 4.000 Tercapai Januari Ini

INILAH.COM, Jakarta –Setelah tembus level resistance triangle 3.800, IHSG diprediksi menguat ke level 4.000 pada Januari ini. Setelah itu, indeks mengarah ke resistance kedua 4.200.

Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu mengatakan,mengatakan, pola candle IHSG sejak awal October 2011 lalu membentuk pola Triangle seperti dapat dilihat pada grafiknya. Lalu, pada tanggal 30 Desember 2011, indeks domestik terlihat breakout dari level resistance triangle-nya di level 3.800.

Di sisi lain, lanjutnya, pembentukan pola candle higher trough IHSG, juga menunjukkan tanda-tanda trend mulai berubah dari sideways menuju uptrend. “Kondisi ini, dikonfirmasi dengan penembusan resistance triangle di 3.800 pada tanggal 30 Desember 2011 lalu,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Selasa (3/1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 48,74 (1,28%) ke level 3.857,882 dengan intraday tertinggi 3.858,188 dan terendah 3.808,689. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 9,85 poin (1,47%) ke level 680,661.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG berhasil menguat 1,28% ke level 3.857,8. Bagaimana Anda melihat arah market berikutnya?

Pola candle IHSG sejak awal October 2011 lalu membentuk pola Triangle seperti dapat dilihat pada grafiknya. Pada tanggal 30 Desember 2011, indeks domestik terlihat breakout dari level resistance triangle-nya di level 3.800.

Bila Anda perhatikan trend kenaikan IHSG ini mulai terlihat sejak akhir November. Anda dapat lihat 3 lingkaran merah pada grafik di mana index membentuk lembah yang semakin tinggi dibandingkan lembah sebelumnya (higher trough).

Apa artinya?
Pembentukan pola candle higher trough ini menunjukkan tanda-tanda trend mulai berubah dari sideways menuju uptrend. Kondisi ini, dikonfirmasi dengan penembusan resistance triangle di 3.800 pada tanggal 30 Desember 2011 lalu.

Kalau begitu, IHSG potensial naik Rabu (4/1) ini?
Ya. Untuk hari Rabu (4/1) ini, IHSG akan melanjutkan penguatannya kembali.Dan akan terus melaju ke level 4.000 di level resistance pertama dan tercapai targetnya pada di Januari ini.

Setelah itu?
Bila indeks domestik cukup tangguh untuk menembus level tersebut, akan melanjutkan penguatan ke level 4.200 sebagai resistance ke-2.

Bagaimana strategi trading-nya?
Dalam situasi ini, saya sarankan strategi trading yang bisa diterapkan. Saya rekomendasikan saham-saham berbasis perbankan, grup Astra, dan pertambangan batu bara.

Spesifik saham pilihannya?
Saham-saham pilihan di sektor perbankan adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan PT Bank Central Asia (BBCA).

Saham pilihanpada grup Astra adalah PT Astra Internasional (ASII), dan PT United Tractor (UNTR). Untuk sektor batubara, direkomendasikan saham PT Bukit Asam (PTBA) dan PT Indo Tambang Raya (ITMG).

Mengapa harus saham-saham tersebut?
Saham-saham tersebut merupakan index mover, dan biasa akan mengalami gain yang baik ketika IHSG naik. Saham-saham itu juga memiliki tingkat risiko yang lebih kecil dibandingkan saham-saham berkapitalisasi kecil, second and third liners.

Wall Street sumringah karena sinyal positif manufaktur global

Wall Street sumringah karena sinyal positif manufaktur global
NEW YORK. Pasar saham AS sumringah seiring adanya sinyal peningkatan produksi manufaktur di China, Australia hingga Amerika. Reli Wall Street bahkan menggiring indeks Dow Jones Industrial Average ke level tertinggi sejak Juli lalu.

Indeks Dow Jones ditutup melonjak 1,5% ke posisi 12.397.38 pada pukul 4 sore waktu New York. Sementara, indeks Standard & Poor's 500 menguat 1,6% ke 1.277,06. Ini merupakan level tertinggi sejak 28 Oktober.

Produksi manufaktur global menunjukkan tanda peningkatan pada Desember lalu. AS melaporkan, produksi pabrik tumbuh di laju tercepat dalam enam bulan. Indikator ekonomi ini memicu optimisme perekonomian AS dapat terhindar dari imbas krisis utang Eropa.

Tak hanya itu, data manufaktur Australia per Desember juga meningkat untuk pertama kali dalam enam bulan. Sebelumnya, data manufaktur China dan Jerman bahkan dirilis melampaui perkiraan ekonom.

"Orang-orang mulai terlihat ingin mengambil lebih banyak risiko," ujar Frank Ingarra dari NorthCoast Asset Management LLC, di Connecticut.

Bursa saham juga berhasil mempertahankan penguatan, karena indikasi Gubernur Federal Reserves cenderung untuk mengubah ekspektasi waktu dalam menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak Desember 2008.

Wall Street Meriah di Awal Tahun

New York - Bursa Wall Street mengawali perdagangan tahun 2012 dengan penguatan yang cukup signifikan. Harapan tahun 2012 yang lebih baik dari 2011 mendorong investor untuk memburu lagi saham-saham.

Salah satu sentimen positif yang mendorong kenaikan indeks saham adalah laporan ekonomi AS yang menunjukkan belanja konstruksi dan aktivitas pabrikan yang melebihi proyeksi para ekonomi.

"Ada beberapa angka ekonomi yang baik dari luar AS dan orang-orang yang memiliki uang tunai menginvestasikan untuk tahun baru sehingga mendorong kenaikan harga-harga saham," ujar Giri Cherukuri, kepala pialang OakBrook Investment seperti dikutip dari Reuters, Rabu (4/1/2012).

"Ini adalah awal yang baik, tapi kita harus menunggu dan melihat trendnya," tambah Cherukuri.

Pada perdagangan Selasa (3/1/2012), indeks Dow Jones menguat hingga 179,82 poin (1,47%) ke level 12.397,38. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 19,46 poin (1,55%) ke level 1.277,06 dan Nasdaq menguat 43,57 poin (1,67%) ke level 2.648,72.

Perdagangan masih normal, dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 7 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian tahun lalu yang sebesar 7,84 miliar lembar saham.

Data menunjukkan sektor manufaktur AS tumbuh selama Desember pada tingkat yang paling kuat sejak Juni. Sementara belanja konstruksi pada November melonjak ke titik tertingginya dalam 18 bulan. Sentimen lain yang mendorong mood investor adalah angka pengangguran Jerman yang turun melebihi ekspektasi.

(qom/qom)