Kamis, 05 Januari 2012

Asing Net Buy, IHSG hanya Turun 0,03% ke 3.906

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia melemah tipis 1,1 poin setara 0,03% atau cenderung stagnan di 3.906,26 pada perdagangan Kamis (5/1).

Volume perdagangan mencapai 4,8 miliar saham senilai Rp3,7 triliun. Penutupan hari ini mencatat 138 saham melemah, 99 saham menguat dan 105 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp566,5 miliar dengan pembelian asing Rp1,7 triliun dan penjualan asing Rp1,1 triliun.

Indeks JII naik 2,1 poin ke 555,23, indeks ISSI naik 0,3 poin ke 128,76 dan indeks lQ45 turun 0,1 poin ke 691,69. Penguatan tertinggi dialami sektor konsumsi hingga 11,06 poin ke 1.355,34. Pelemahan tertinggi dialami sektor perkebunan hingga 10,34 poin ke 2.165 disusul sektor pertambangan hinga 10,10 poin ke 2.600.

Indeks tidak dapat mempertahankan penguatan yang dialami sejak awal perdagangan. Seiring dengan pelemahan bursa Asia dan Eropa, IHSG akhirnya melemah. Level tertinggi hari ini di 3.924,05 dan terendah di 3.893,19.

Modal Asing Masuk Rp 567 Miliar, IHSG Malah Melempem

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menutup perdagangan dengan turun tipis 1 poin alias stagnan padahal dana asing masuk lebih dari setengah triliun rupiah. Aksi ambil untung investor lokal terjadi setelah indeks menguat dalam dua perdagangan terakhir.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.110 per dolar AS diabandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.140 per dolar AS.

Membuka perdagangan, IHSG naik tipis 2,085 poin (0,05%) ke level 3.909,506. Indeks sudah masuk area jenuh beli. Namun, dengan positifnya bursa regional, indeks masih mampu naik tipis.

Setelah sempat menanjak di awal perdagangan, hingga ke posisi tertingginya di 3.923,890, indeks langsung terkena profit taking dan jatuh ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 10,697 poin (0,27%) ke level 3.918,118. Akumulasi saham oleh investor asing berperan besar dalam penguatan kali ini.

Perdagangan menjadi agak lesu memasuki sesi sore, didominasi oleh aksi ambil untung pula. Indeks pun langsung meluncur ke posisi terendahnya di 3.893,190.

Menutup perdagangan, Kamis (5/1/2012), IHSG turun tipis 1,157 poin (0,03%) ke level 3.906,264. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,154 poin (0,02%) ke level 691,688.

Saham-saham lapis dua masih menjadi incaran hari ini, perburuan saham-saham yang valuasinya masih murah ini sudah terjadi sejak dua hari lalu. Sayangnya, aksi ambil untung langsung terjadi setelah saham-saham tersebut naik tinggi.

Indeks sektoral di lantai bursa pun berguguran akibat aksi profit taking tersebut, pasalnya ambil untung terjadi di saham-saham unggulan berkapitalisasi besar. Meksi ada aksi borong saham jelang penutupan, indeks gagal kembali ke teritori positif.

Ambil untung banyak dilakukan investor lokal. Sementara investor asing terus mengalirkan dananya ke pasar modal, hingga sore ini transaksi asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 567,087 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 131.150 kali pada volume 4,877 miliar lembar saham senilai Rp 3,716 triliun. Sebanyak 96 saham naik, sisanya 140 saham turun, dan 151 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional akhirnya jatuh ke zona merah akibat kekhawatiran krisis utang Eropa. Hanya bursa saham Hong Kong yang masih bertahan di jalur hijau.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 20,94 poin (0,97%) ke level 2.148,45.
  • Indeks Hang Seng naik 86,10 poin (0,46%) ke level 18.813,41.
  • Indeks Nikkei 225 turun 71,40 poin (0,83%) ke level 8.488,71.
  • Indeks Straits Times turun tipis 5,97 poin (0,22%) ke level 2.716,99.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 3.500 ke Rp 115.000, Unilever (UNVR) naik Rp 750 ke Rp 20.050, Taisho (SQBI) naik Rp 500 ke Rp 125.500, dan Indocement (INTP) naik Rp 350 ke Rp 18.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 550 ke Rp 39.850, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 350 ke Rp 62.800, Astra Internasional (ASII) turun Rp 350 ke Rp 21.600, dan Indosat (ISAT) turun Rp 200 ke Rp 5.650.

(ang/qom)

Tertekan akibat aksi jual, IHSG turun tipis di sesi II

JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi II tak sanggup menahan tekanan aksi jual. Pada pukul 16.00, indeks ditutup tipis dengan penurunan 0,03% menjadi 3.906,264.

Jumlah saham yang mencatatkan kenaikan mencapai 91 saham. Sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 127, dan 98 saham lainnya diam tak bergerak. Adapun volume transaksi hari ini melibatkan 4,877 miliar saham senilai Rp 3,716 triliun.

Terdapat enam sektor yang memberatkan langkah indeks. Tiga di antaranya adalah sektor keuangan yang turun 0,59%, sektor agrikultur yang turun 0,48%, dan sektor pertambangan yang turun 0,39%.

Tiga saham yang mencatatkan penurunan terbesar antara lain: PT Equity Development (GSMF) yang turun 23,61% menjadi Rp 110, PT Metro Realty (MTSM) turun 20,31% menjadi Rp 110, dan PT Perdana Bangun Pusaka (KONI) turun 15,91% menjadi Rp 185.

Di penghuni top gainers, terdapat saham-saham: PT Perdana Karya Perkasa (PKPK) yang naik 29,03% menjadi Rp 240, PT Bank Artha Graha (INPC) naik 21,57% menjadi Rp 124, dan PT Asuransi Ramayana (INPC) naik 16,16% menjadi Rp 1.150.

Jelang Lelang, Bursa Eropa Melemah

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Kamis (5/1) menjelang lelang obligasi Prancis dan pelemahan di bursa Asia.

Indeks FTSE turun 0,09% ke 5.663,44, indeks DAX turun 0,1% ke 6.099, indeks CAC turun 0,2% ke 3.186. "Adanya kekhawatiran Prancis bisa kehilangan rating AAA yang akan mendorong investor defensif," kata Andrea Williams, analis Royal London Asset Management.

Saham sektor teknologi berupaya mendorong penguatan seperti saham Nokia yang naik hingga 3,2%. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Pemerintah Prancis hari ini melelang obligasi senilai 7-8 miliar euro atau setara dengan US$9-10 miliar yang akan jatuh tempo pada Oktober 2020 dan April 2026. Sementara PM Spanyol terpilih, Mariano Rajoy diperkirakan akan mengumumkan kenaikan pajak baru dan langkah penghematan pada hari ini.

Bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Sen naik 0,2%, indeks Shanghai turun 0,9%, indeks Nikkei turun 0,8%, indeks Kospi turun 0,15, indeks STI naik Rp2.731, indeks ASX turun 1%.

Bursa Eropa Cenderung Menguat

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Kamis (5/1) diprediksi akan menguat dipimpin saham sektor perbankan.

Indeks FTSE akan naik 13 poin, indeks DAX akan naik 9 poin adn indeks CAC akan naik 4 poin. Pasar masih khawatir dengan perkembangan yang dialami pemberi pinjaman akan gagal memenuhi aturan baru soal eksposur terhadap utang Uni Eropa. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Di perdagangan Asia, kurs euro melemah dengan kekhawatoran soal Uni Eropa tidak ddapat membiayai utang publik dan menjelang data non-farm payrolls pada Jumat pekan ini. Mata uang utama melemah terhadap yen dan dolar Australia.

Pemerintah Prancis akan melelang obligasi senilai 7-8 miliar euro atau setara dengan US$9-10 miliar yang akan jatuh tempo pada Oktober 2020 dan April 2026. Sementara PM Spanyol terpilih, Mariano Rajoy diperkirakan akan mengumumkan kenaikan pajak baru dan langkah penghematan pada hari ini.

Data lain yang akan dirilis hari ini soal penjualan ritel Jerman dan survey kepercayaan konsumen Prancis. Selain itu juga data PPI Uni Eropa untuk bulan November 2011.

Bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Sen naik 0,2%, indeks Shanghai turun 0,9%, indeks Nikkei turun 0,8%, indeks Kospi turun 0,15, indeks STI naik Rp2.731, indeks ASX turun 1%.

Minyak Dunia di Asia Melemah

Medium
INILAH.COM, Singapura - Harga minyak mentah AS di perdagangan Asia pada Kamis (5/1) turun, dengan penurunan stok minyak AS pada pekan lalu.

Minyak AS jenis light sweet turun 18 sen menjadi US$103,04 per barel melalui perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Februari. Sementara minyak jenis Brent turun 60 sen menjadi US$113,10 per barel di London. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Data American Petroleum Institute (API) kemarin menyatakan persediaan minyak mentah AS turun 4,4 juta barel pad apekan lalu. Namun persediaan bensin naik 3,4 juta barel pad apekan lalu. Sedangkan minyak penyulingan naik 5,2 juta barel.

Pasar juga mencermati meningkatnya ketegangan antara Iran dan sekutu AS. Iran telah mengancam menutup selat Harmuz sebagai jalur utama pengiriman minyak. Langkah ini sebagai pembalasan terhadap AS dan sekutunya yang mengancam akan memberi sanksi ekonomi.

"Ancaman itu sempat melonjakan harga minyak saat ekonomi global masih rapuh yang juga sebagai pertimbangan sekutu AS untuk menunda tindakan militer ke Iran," demikian laporan Capital Economics.

Saat ini, risiko terbesar adalah harga minyak akan turun karena eskalasi dari krisis keuangan di Eropa. Dengan demikian ketegangan di Teluk masih di bawah kontrol.

Data ekonomi Ausie dan pelemahan euro menyebabkan bursa Asia memerah

Data ekonomi Ausie dan pelemahan euro menyebabkan bursa Asia memerah
TOKYO. Sebagian besar indeks acuan di kawasan regional rontok satu per satu. Ambil contoh, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,8%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,1%, dan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1%, dan Shanghai Composite Index China turun 1%. Sedangkan indeks Hang Seng Hongkong naik 0,2%.

Kondisi itu menyebabkan indeks acuan di Asia mencatatkan penurunan. Pada pukul 16.00 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,6% menjadi 115,84. Dalam setiap lima saham yang turun, ada tiga saham yang naik.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Sony Corp yang turun 2,2%, National Australia Bank memimpin penurunan di sektor perbankan, dan Sun Hung Kai Properties Ltd turun 1,2%.

Penurunan bursa Asia terjadi setelah industri jasa Australia anjlok dan euro melemah jelang rencana Prancis untuk menerbitkan obligasi senilai 8 miliar euro atau US$ 10,4 miliar.

"Masalah yang dipicu oleh krisis utang Eropa semakin mencemaskan dan investor sudah mendapatkan konfirmasi bahwa situasi di Benua Biru belum ada perubahan," jelas Mitsushige Akino, analis Ichiyoshi Investment Management Co.

Sembilan sektor masih menyokong kenaikan indeks di sesi I

JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi I masih berada di zona hijau. Pada penutupan pukul 12.00, indeks berhasil naik 0,27% menjadi 3.918,118.

Jumlah saham yang mencatatkan kenaikan mencapai 101 saham. Sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 86, dan 96 saham lainnya diam tak bergerak. Adapun volume transaksi hari ini melibatkan 3,187 miliar saham senilai Rp 2,121 triliun.

Sektor-sektor yang berhasil mencatatkan kenaikan tertinggi adalah sektor industri dasar yang naik 2,24%, sektor manufaktur yang naik 0,89%, dan sektor industri lain-lain yang naik 0,74%. Sedangkan sektor keuangan menjadi satu-satunya sektor yang turun sebesar 0,35%.

Di penghuni top gainers, terdapat saham-saham: PT Perdana Karya Perkasa (PKPK) yang naik 20,97% menjadi Rp 225, PT Champion Pacific Indonesia (IGAR) yang naik 15,79% menjadi Rp 660, dan PT Bank Artha Graha Internasional (INOC) yang naik 14,71% menjadi Rp 117.

Sedangkan tiga saham yang mencatatkan penurunan terbesar antara lain: PT Nusantara Inti Corpora (UNIT) turun 8,70% menjadi Rp 315, PT Asuransi Ramayana (ASRM) turun 8,08% menjadi Rp 910, dan PT Apac Citra Centertex (MYTX) turun 6,25% menjadi Rp 225.

IHSG Sesi Dua: Let the Profit Run!

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan sore, IHSG diprediksi datar cenderung naik. Jika regional memberikan sinyal-sinyal positif bisa beraksi untuk beli saham. Jika tidak, let the profit run!

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, di tengah sentimen negatif dari krisis Eropa yang mulai merebak, paling tidak, indeks Dow Jones Industrial (DJI) masih bergerak naik meski hanya tipis (0.17%). Di sisi lain, kenaikan yang terjadi pada indeks Jerman dan Prancis dalam dua hari terakhir memang sudah jauh meninggalkan DJI.

Karena itu, Satrio menilai wajar kalau indeks DAX dan CAC turun.Tapi, Satrio optimistis dengan Dow Jones yang tidak turun. “Itu sudah bisa jadi amunisi buat IHSG untuk terus bergerak naik,” katanya di Jakarta, Kamis (5/1).

Hanya saja, Satrio menggarisbawahi, semuaitu sangat tergantung pada aliran dana asing yang kemarin terlihat mulai agresif dalam melakukan posisi beli.“IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak flat-naik pada kisaran 3.875 – 4.050,” imbuhnya.

Menurut dia, kemungkinan untuk mencapai 4.000-4.050 memang kecil. Tapi, dia berharaplevel 4.000-4.050 bisa tercapai dalam waktu dekat. “Semoga saja kita bisa 4.000 sebelum trend naik ini diganggu oleh Eropa,” tuturnya.

Hari ini,pelaku pasar masih mencari signal-signal positif di bursa regional sebelum menambah posisi dengan menggunakan dana margin. “Kalau enggak, berarti saya hanya akan duduk manis. Let the profit run,” timpalnya.

Sebab, trading itu, Satrio menegaskan, pelaku pasar atau investor tidak harus ada transaksi setiap hari. “Sebagian besar waktu itu sebenarnya hanya dihabiskan untuk menunggu. Menunggu untungatau menunggu harga bagus untuk beli,” imbuh Satrio.

Jelang perayaan Imlek, harga emas kian melonjak

Jelang perayaan Imlek, harga emas kian melonjak
SINGAPURA. Sudah lima hari belakangan, harga kontrak emas mencatatkan reli. Ini merupakan kenaikan dengan periode paling lama dalam dua bulan terakhir. Pagi tadi, harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi US$ 1.616,22 per troy ounce. Pada pukul 10.34 waktu Singapura, harga emas ditransaksikan di posisi US$ 1.614,77.

Kemarin, harga emas sempat bertengger di level US$ 1.618,25 per troy ounce, yang merupakan level tertinggi sejak 21 Desember lalu. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Febuari naik 0,3% menjadi US$ 1.617,50 di Comex, New York.

Kenaikan harga emas hari ini dipicu oleh tingginya permintaan si kuning kinclong dari Asia menjelang Tahun Baru Imlek. "Aksi beli emas diprediksi akan naik mendekati perayaan tahun baru China," jelas Dick Poon, precious-metals trading manager Heraeus Ltd. Dia menambahkan, banyak investor yang lebih nyaman memegang emas tunai dan mereka akan menjualnya pada saat harga naik.

Berdasarkan data yang dirilis Frost & Sullivan, China merupakan pasar emas kedua terbesar dunia. Konsumsi emas di Negeri Panda itu diprediksi akan melonjak 35% pada 2012 ke rekor tertingginya. Pasalnya, di China ada tradisi memberikan emas untuk hadiah pernikahan, ulang tahun, atau masa liburan. "Termasuk di dalamnya perayaan Imlek," jelas Poon. Pekan masa liburan tahun baru Imlek akan dimulai pada 23 Januari mendatang.

"Tahun ini merupakan tahun Naga, dan China merupakan salah satu konsumen emas terbesar dunia. Demikian pula halnya dengan Taiwan, Hongkong, Vietnam, dan Thailand," jelas Frank Holmes, chief executive officer US Global Investor Inc. Dia menambahkan, kesemua negara tersebut akan membeli emas sebagai hadiah. "Ada rasa emosi terhadap tahun naga sebagai semangat kewirausahaan dalam hidup," paparnya.

Asing Buru Saham, IHSG Naik 10 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu naik tipis 10 poin meski sudah masuk area overbought. Akumulasi saham oleh investor asing berperan besar dalam penguatan kali ini.

Membuka perdagangan, IHSG naik tipis 2,085 poin (0,05%) ke level 3.909,506. Indeks sudah masuk area jenuh beli. Namun, dengan positifnya bursa regional, indeks masih mampu naik tipis.

Setelah sempat menanjak di awal perdagangan, hingga ke posisi tertingginya di 3.923,890, indeks langsung terkena profit taking dan jatuh ke zona merah. Indeks sempat berhenti di posisi terendah 3.905,818.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (5/1/2012), IHSG naik tipis 10,697 poin (0,27%) ke level 3.918,118. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 1,779 poin (0,25%) ke level 693,621.

Sisa-sisa January Effect masih terasa, namun dengan penguatan yang cukup tinggi dalam dua hari ini, investor merasa sudah saatnya mengambil untung, terutama investor lokal.

Sedangkan investor asing masih konsisten untuk menempatkan modalnya di pasar saham dalam negeri. Hingga siang ini dana asing yang mengalir masuk nilainya cukup besar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 82.310 kali pada volume 3,187 miliar lembar saham senilai Rp 2,121 triliun. Sebanyak 110 saham naik, sisanya 95 saham turun, dan 101 saham stagnan.

Saham-saham lapis dua masih menjadi incaran hari ini, perburuan saham-saham yang valuasinya masih murah ini sudah terjadi sejak dua hari lalu. Beberapa saham unggulan juga masih ada yang diburu.

Bursa-bursa di regional juga masih bergerak mixed hingga siang hari ini dnegan kecenderungan menguat. Bursa saham Jepang belum mampu keluar dari jeratan jaring negatif.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 6,98 poin (0,32%) ke level 2.176,37.
  • Indeks Hang Seng menguat 83,07 poin (0,44%) ke level 18.810,38.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 56,83 poin (0,66%) ke level 8.503,28.
  • Indeks Straits Times menanjak 15,52 poin (0,57%) ke level 2.726,54.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 800 ke Rp 77.950, Indocement (INTP) naik Rp 650 ke Rp 18.700, Taisho (SQBI) naik Rp 500 ke Rp 125.500, dan Semen Gresik (SMGR) naik Rp 400 ke Rp 11.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 600 ke Rp 62.550, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 400 ke Rp 40.000, Indomobil (IMAS) turun Rp 300 ke Rp 14.600, dan Indosat (ISAT) turun Rp 250 ke Rp 5.600.
(ang/qom)

Rupiah lanjut melemah untuk hari yang keempat

Rupiah lanjut melemah untuk hari yang keempat
JAKARTA. Rupiah masih lanjut tertekan terhadap dollar AS. Pelemahan rupiah telah memasuki hari yang keempat, dan merupakan yang terpanjang sejak November lalu. Data Bloomberg menunjukkan, pasangan (pair) USD/IDR menyentuh level 9.163 pada pukul 9.49 WIB, dari posisi kemarin di 9.145.

Dealer Derivatives Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rahmat Wibisono menilai, likuiditas yang mengalir cukup besar di pasar modal Indonesia, justru dijadikan ajang investor untuk mengkonversikannya kembali ke mata uang dollar AS. "Saya melihat banyak permintaan dollar AS di dalam negeri," katanya, Kamis (5/1).

Hal ini terlihat dari kenaikan bunga London Interbank Offered Rate (LIBOR) di posisi 0,582% per 5 Desember dari 0,56% di hari sebelumnya. Menurut Rahmat, adanya kenaikan bunga LIBOR ini, menandakan return dollar AS yang semakin naik atau nilai dollar AS semakin mahal karena tingginya permintaan.

Lanjutnya, memang tren pelemahan tidak terjadi pada rupiah saja, tetapi juga pada mata uang Asia lainnya. Namun, isu penurunan suku bunga acuan atau BI Rate pada 12 Januari mendatang cukup menjadi sentimen yang patut diperhitungkan sebagai sentimen yang bisa melemahkan rupiah terhadap dollar AS.

"Dengan inflasi Indonesia yang pada kuartal IV 2011 berada pada angka 3,79%, atau terendah di kawasan Asia Pasifik, membuat spread antara inflasi dengan suku bunga acuan (BI Rate) masih lebar," kata Rahmat. Kondisi itu, memungkinkan Bank Indonesia (BI) menurunkan kembali BI Rate.

Kemudian sentimen tersebut, dijadikan alasan investor asing untuk kembali menarik modalnya ke Amerika Serikat (AS) yang sudah mulai bagus kembali performa ekonominya. Oleh karena itu, menurut Rahmat, BI harus mengantisipasi dan mengontrol adanya hot money yang keluar lagi.

Rahmat memprediksi, rupiah masih akan sideways (bergerak tipis) pada hari ini. Adapun, selama sebulan kedepan, dia memprediksi USD/IDR akan bergulir di kisaran 9.000 - 9.200.

Yunani terancam kolaps, mata uang Asia loyo

Yunani terancam kolaps, mata uang Asia loyo
SINGAPURA. Sebagian besar mata uang Asia melemah. Kali ini, pelemahan terbesar dicatatkan oleh rupiah Indonesia dan peso Filipina. Pada pukul 09.49, rupiah yang sudah melemah selama empat hari, keok 0,3% menjadi 9.166 per dollar AS. Sementara, peso melemah 0,4% menjadi 43,925. Sedangkan baht Thailand melemah 0,2% menjadi 31,54.

Mata uang Asia lain yang juga melemah antara lain: yuan China yang melemah 0,11% menjadi 6,3013, won Korea Selatan melemah 0,1% menjadi 1.149,60, dan ringgit Malaysia melemah 0,1% menjadi 3,1411. Sedangkan dollar Taiwan dan dollar Singapura tak banyak berubah di posisi NT$ 30,280 dan S$ 1,2875.

Kecemasan mengenai krisis utang Eropa yang semakin memburuk menyebabkan permintaan terhadap aset-aset emerging market ikut terpangkas. Alhasil, Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index juga ikut melorot.

"Investor kembali mencemaskan kondisi ekonomi Eropa sehingga mempengaruhi mood pengambilan risiko oleh investor. Kondisi itu juga menyebabkan dollar menguat," jelas Norawit Suparinayok, foreign-exchange trader Bangkok Bank Pcl. Dia menambahkan, mata uang Asia akan melemah terhadap dollar AS.

Sekadar tambahan informasi, di Eropa, ada sejumlah sentimen yang turut mempengaruhi pasar mata uang dunia. Yakni, UniCredit SpA, bank terbesar Italia, mengungkapkan rencananya untuk melepas saham dengan harga diskon sebesar 43% dari harga posisi penutupan per 3 Januari untuk menambah modal kerja. Selain itu, kemarin, Perdana Menteri Yunani Lucas Papademos memprediksi, perekonomian akan kolaps pada awal Maret jika Italia tidak menerima pemangkasan pendapatan yang dibutuhkan untuk mendapatkan bantuan internasional.

Minyak Meroket, Fokus Saham Tambang & CPO!

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG Kamis (5/1) diprediksi sideways cenderung menguat. Tapi, rekomendasi positif untuk saham-saham batu bara dan CPO seiring meroketnya harga minyak.

Pada perdagangan Rabu (4/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 49,54 poin (1,28%) ke level 3.907,421 dengan intraday tertinggi 3.921,168 dan terendah 3.858,063. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 11,18 poin (1,64%) ke level 691,842.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, potensi sideways-nya pergerakan indeks domestik dengan kecenderungan menguat hari ini karena faktor teknikal. Menurutnya, berdasarkan indikator teknikal The relative strength index (RSI) 5 hari sudah mencapai 100.

Kondisi itu, kata dia, mengindikasikan pembelian terlalu banyak (overbought) pada 5 hari terakhir. Tapi, dari technical mid-chart-nya, masih mendukung untuk bullish. “Karena itu, supportIHSG berada di level 3.889 dan resistance 3.939 dengan peluang sideways cenderung menguat,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (5/1).

Meski, hari ini sideways, Willy optimistis potential upside IHSG terbuka lebar untuk menuju 4.000 Januari ini. “Memang, sebelum mencapai level tersebut, indeks akan mengalami koreksi. Untuk Kamis (5/1), meski pada sesi pagi berpeluang diwarnai profit taking sehingga memicu koreksi tips, hingga penutupan bisa bertahan pada zona positif,” ujarnya.

Secara fundamental, dia menegaskan, indeks mendapat sentiment positif dari inflasi 2011 yang landai.Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi selama Januari hingga Desember 2011 hanya 3,79%, jauh lebih rendah dibandingkan 2010 yang mencapai 6,96%.

Di sisi lain, lanjutnya, indeks juga mendapat dukungan dari faktor January Effect di mana para hede fund melakukan akumulasi beli. Pada saat yang sama, situasi krisis Eropa dan AS sudah mulai kembali tenang. “Bahkan, tanpa kita sadari, bursa Eropa sudah kembali merambat naik. Jadi, secara umum, market global masih bullish,” ungkap dia.

Potential upside indeks, juga mendapat dukungan dari posisi net buy investor asing yang menunjukkan antusiasme mereka pada bursa saham Indonesia. “Net buy dari investor asing cukup besar dalam tiga hari terakhir. Bahkan, dua hari berturut-turut, net buy asing mencapai masing-masing Rp800 miliar,” timpalnya.

Hanya saja, dia menggarisbawahi, untuk tembus 4.000 hari ini, masih jauh dicapai. Kalaupun indeks bergerak sangat bullish, level 4.000 baru akan terpecahkan pada Jumat (13/1) pekan depan. “Sebelum level 4.000 tercapai ada potensi koreksi terlebih dahulu,” ucap Willy.

Di atas semua itu, Willy merekomendasikan positif saham-saham di sektor pertambangan batu bara dan Crude Palm Oil (CPO) seiring harga minyak yang terus melambung ke atas US$102 per barel. Pemicunya, tensi sanksi dan embargo minyak Iran oleh Uni Eropa dan AS.

Di sektor pertambangan batu bara, Willy menjagokan, saham PT Berau Coal Energy (BRAU) yang punya tenaga untuk naik level Rp525 per saham dan harga saat ini dinilainya sangat tertinggal jauh.

Lalu, PT Borneo Lumbung Energi (BORN) yang berpotensi naik ke Rp1.100. Tapi menurutnya, untuk target January effect cukup di level Rp900 untuk BORN; PT Bumi Resources (BUMI) berpeluang kembali ke posisi Rp2.550 pada January Effect; PT Harum Energy (HRUM) yang potensial naik ke Rp7.500; PT Bukit Asam (PTBA) Rp19.100; dan PT Adaro Energy (ADRO).

Lalu, PT Bumi Resouces Mineral (BRMS) dengan target Rp710. Willy menjelaskan, berdasarkan info yang beredar, Direktur Utama Samin Tan keluar dari BORN dan dikabarkan akan berkonsentrasi ke BUMI Plc.

Menurut Willy, Samin Tan, membeli BUMI Plc melalui BORN dan akan fokus pada BUMI Plc yang kemungkinan akan membeli BRMS dengan harga premium. Ini jadi kabar gembira bagi investor. “Sebelum akuisisi ini terlaksana silahkan akumulasi BRMS. BRMS akan diberi harga premium di level Rp780,” tandasnya.

Di sektor CPO, saham pilihannya adalah PT London Sumatera Plantation (LSIP) dengan target Rp2.450, PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) dengan target Rp1.300 dan PT Astra Agro Lestari (AALI) dengan target Rp23.500. “Saya rekomendasikan strong buy saham-saham tersebut untuk target January Effect,” imbuhnya.

Bursa Asia tumbang pagi ini setelah reli dua hari

Bursa Asia tumbang pagi ini setelah reli dua hari
TOKYO. Setelah reli dua hari, bursa saham Asia tumbang pagi ini (5/1). Indeks MSCI Asia Pasifik tergelincir 0,4% ke posisi 116,06 pada pukul 09.25 waktu Tokyo. Hampir tiga saham jatuh berbanding setiap satu saham yang naik.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 tercatat sudah melemah 0,56% ke level 8.512,31. Lalu, indeks S&P/ASX 200 jatuh 1,22% ke 4.136,70. Namun, indeks Kospi masih naik tipis 0,16% ke 1.869,27.

Pasar regional cenderung tertekan setelah data perekonomian berupa industri jasa di Australia menunjukkan tanda pelemahan. Apalagi, bank terbesar di Italia berencana meningkatkan modalnya, sehingga memicu kekhawatiran bahwa krisis utang Eropa kian memburuk.

Beberapa saham berkapitalisasi besar turut menyeret indeks regional, seperti Sony Corp. yang tumbang 1,4% di Tokyo. Saham produsen elektonik ini jatuh setelah euro melemah, sehingga memangkas prospek pendapatan eksportir. Adapun, saham perusahaan tambang terbesar di dunia, BHP Billiton Ltd tergelincir 1,5% di Sydney, akibat penurunan harga tembaga.

"Masalah yang dipicu oleh krisis utang Eropa mencuat kembali, sehingga menegaskan kembali pandangan di pasar bahwa situasi belum berubah," ujar Mitsushige Akino dari Ichiyoshi Investment Management Co., di Tokyo.

Inflasi Eropa melambat, euro semakin melemah

Inflasi Eropa melambat, euro semakin melemah
NEW YORK. Pergerakan euro melemah hingga ke level terendah dalam sepekan terakhir versus dollar AS. Pada pukul 17.00 waktu New York, euro melemah 0,8% menjadi US$ 1,2943. Padahal sehari sebelumnya, euro sempat menguat ke posisi US$ 1,3077, yang merupakan level paling perkasan sejak 28 Desember lalu.

Sementara itu, euro terdepresiasi 0,9% menjadi 99,29 yen. Pada 2 Januari lalu, yen keok hingga ke posisi 98,66 yen yang merupakan level paling lemah sejak Desember 2000. Sedangkan posisi dollar tak banyak mencatatkan perubahan di level 76,72 yen.

Pelemahan euro terjadi setelah inflasi Eropa melambat. Selain itu, perbankan besar Eropa menyatakan pihaknya harus menaikkan modalnya lebih bsar. Kondisi itu membuat investor bertaruh bahwa kondisi krisis utang Eropa semakin memburuk.

"Secara keseluruhan, sentimen bagi euro masih negatif. Sepertinya Spanyol menjadi anak yang bermasalah bagi Eropa dalam beberapa bulan ke depan," jelas Mark McCormick, currency strategist Brown Brothers Harriman & Co di New York.

Sekadar informasi, mata uang bersama 17 negara ini sudah keok 5,1% dalam enam bulan terakhir. Hal ini menjadikan euro sebagai mata uang kedua dengan performa terburuk setelah franc di antara 10 mata uang negara maju dunia. Sedangkan dollar perkasa 6,7% dan yen menguat 12% pada periode yang sama.

Eropa berniat beri sanksi keras kepada Iran, harga minyak melanjutkan reli

Eropa berniat beri sanksi keras kepada Iran, harga minyak melanjutkan reli
NEW YORK. Harga kontrak minyak mencatatkan kenaikan ke level tertinggi sejak Mei lalu. Harga kontrak minyak untuk pengantaran Febuari naik 0,3% menjadi US$ 103,22 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan level tertinggi sejak 10 Mei. Di sepanjang 2011, harga minyak sudah melaju 8,2% dan merupakan kenaikan tahunan ketiga.

Sedangkan harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Febuari naik 1,4% menjadi US$ 113,70 per barel di ICE Futures Europe Exchange.

Kenaikan harga minyak kemarin malam disebabkan sentimen Uni Eropa yang akan menghentikan pembelian minyak dari Iran. Sekadar informasi, harga kontrak minyak sudah naik untuk yang ke sembilan kalinya dari 11 hari setelah Uni Eropa bilang menteri luar negeri berniat mengumumkan sanksi yang lebih keras terhadap sektor perbankan dan energi Iran pada pertemuan mereka yang dihelat 30 Januari mendatang.

Pihak Iran sendiri sudah mengancam untuk memblokir Strait Hormuz, jika diberlakukan pelarangan impor. Sekadar informasi, 20% arus perdagangan minyak dunia melewati kawasan Strait Hormuz yang terletak di Teluk Persia ini.

"Adanya sanksi terhadap Iran hanya akan menyebabkan ketegangan. Bahkan potensi untuk menutup Strait Hormuz. Jika Eropa menghentikan untuk membeli minyak Iran, mereka harus membelinya di tempat lain. Hal ini akan akan semakin memperketat suplai minyak," jelas Tom Bentz, director BNP Paribas Prime Brokerage Inc.

Sementara itu, Mike Witner, head og oil market research Americas di Societe Generale SA di New York, memprediksi harga minyak Brent akan reli ke level US$ 125 per barel jika Uni Eropa benar-benar melarang impor minyak Iran.

Wall Street hanya Bergerak Tipis

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street ditutup dengan sedikit perubahan dalam volume perdagangan saham kecil pada Rabu (4/1).

Meski begitu, beberapa investor berani melirik saham dan menghindari aksi jual meski masalah utang Eropa masih mempengaruhi.

Indeks Dow Jones naik 21,04 poin atau 0,17% ke level 12.418,42. Indeks S&P 500 naik 0,24 poin atau 0,02% ke level 1.277,30. Indeks Nasdaq turun 0,36 poin atau 0,01% ke level 2.648,36.

Indeks saham tertahan setelah sehari sebelumnya indeks saham mencatatkan kenaikan besar meski euro turun dalam terhadap dolar AS. Saham perbankan Amerika Serikat mengalami kenaikan meski berita dari Eropa masih menjadi pusat perhatian dan beberapa pemberi pinjaman Eropa mengalami kesulitan.

Pasar kredit ketat membuat bank Eropa menaikkan modal cukup mahal dan negara zona Euro ada yang melakukan refinance utang. Tanda terbaru dari UniCredit turun 10% setelah menawarkan untuk menjual 7,5 miliar euro saham sebagai langkah untuk menaikkan balance sheet. Saham bank Eropa turun 1,6% tetapi indeks KBW bank naik 0,34%.

Chief Investment Officer Wells Capital Jim Paulsen menuturkan, bila ekonomi Amerika Serikat terus tumbuh maka sentimen Eropa tidak akan terlalu mempengaruhi bursa saham. Pelaku pasar mulai berani dengan data kenaikaaan tajam order baru untuk US factory goods pada November.

Penjualan kendaraan baru Amerika Serikat menunjukkan penguatan pada 2011, tetapi prediksi penjualan kendaraan baru akan tumbuh rendah pada 2012. Euro pun mencatatkan pelemahan ke level rendah terhadap dolar pada pekan ini.

Saham GM naik 0,5% ke level US$21,15. Saham Ford naik 1,5% ke level US$11,30. Saham Netflix Inc naik 11,4% ke level US$80,45. Indeks saham S&P consumer naik 0,7%. Saham Yahoo Inc turun 3,1% ke level US$15,78 setelah pergantian manajemen direksi.

AT&T Inc menyetujui untuk membayar TiVo Inc minimum US$215 juta dan tambahan lisensi fee per bulan. Saham AT&T naik 0,2% ke level US$30,43 dan TiVO naik 10,1% ke level US$9,82.

Volume perdagangan saham sekitar 6,23 miliar saham di NYSE, Nasdaq dan Amex dibandingkan rata-rata harian tahun lalu 7,48 miliar saham. [hid]

Lelang Obligasi Perancis Jadi Fokus Pasar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (5/1) diprediksi melemah. Pasar mengantisipasi lelang obligasi Perancis sore nanti.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini terutama karena market masih mengantisipasi rentetan lelang obligasi zona euro di tengah kecemasan penyebaran krisis utang kawasan itu. Karena itu, lelang obligasi Eropa menjadi fokus utama market.

Padahal, kata Firman, selain lelang obligasi, ada data-data ekonomi makro yang akan dirilis. Setelah Jerman dan Portugal melelang obligasinya kemarin, sore nanti giliran Perancis. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dan akan bergerak dalam kisaran 9.100-9.200 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Lebih jauh Firman menjelaskan, investor cemas dengan potensi pemangkasan kredit Triple-A (AAA) milik Perancis. "Jika yield obligasi Perancis terus mengalami kenaikan, akan memberikan argumen tambahan bagi pasar bahwa Perancis akan kehilangan peringkatnya itu," timpalnya.

Di sisi lain, inflasi Eropa yang dirilis kemarin sore juga tidak menjadi angin segar bagi euro. Pada saat yang sama, data ekonomi yang akan dirilis hari ini juga tidak begitu positif.

Di antaranya retail sales Jerman yang meski sedikit membaik tapi diperkirakan tidak begitu signfikan pengaruhnya ke market. Begitu juga dengan Eropa yang memberikan harapan akan terhindarnya resesi. "Tapi bagaimanapun, fokus utama pasar adalah lelang obligasi di Eropa," ujarnya.

Pasar tak acuh pada data retail Jerman, Manufacturing PMI Inggris, dan Industrial New Order Eropa. Industrial New Order sudah diprediksi dirilis 2,4% dari sebelumnya -6,2%. "Angka ini positif tapi fokus pasar lebih pada lelang obligasi Perancis," katanya lagi menegaskan.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (4/10) ditutup melemah 10 poin (0,10%) ke level 9.120/9.170 per dolar AS.

Saatnya Lakukan 'Profit Taking'

INILAH.COM, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (5/1) diperkirakan menguat. Investor disarankan untuk profit taking dan buru saham pertambangan untuk jangka panjang.

Pengamat pasar modal Wilson Sofan dari Reliance Securities memprediksikan, sentimen di pasar masih relatif bagus. Sehingga IHSG berpotensi melanjutkan penguatan. Namun, indikator teknikal menunjukkan sinyal jenuh beli. “Ini menyebabkan penguatan IHSG akan terhambat aksi profit taking investor,” katanya kepada INILAH.COM.

Koreksi teknikal yang kemungkinan akan terjadi hari ini, lanjut Wilson, sifatnya relatif minor. Sebab, tren jangka pendek, menengah dan panjang IHSG masih bullish dengan target pada level 3.951.

Target itu berdasarkan pola ascending triangle yang telah terbentuk sejak akhir 2011 dan IHSG berhasil menembus level 3.800. Sementara pola Elliot Wave juga menunjukkan IHSG mengarah ke Wave 3 dengan target 3.984.

Tren bullish untuk jangka pendek, menengah dan panjang didukung oleh support kuat di level 3.872. Itu sebabnya meski IHSG diprediksi terkoreksi, Wilson memperkirakan sifatnya akan terbatas di level support 3.872.

Dalam kondisi seperti ini, ia menyarankan investor untuk melakukan distribusi atau profit taking sepertiga portfolio, mengingat peluang koreksi teknikal relatif tinggi di tengah kenaikan IHSG dalam beberapa hari awal perdagangan 2012.

Namun, Wilson menilai ada peluang di saham komoditas PT Timah (TINS) dan Adaro Energy (ADRO). Selain saham Indofood (INDF). “Peluang trading jangka panjang ada di saham-saham tersebut,” lanjutnya.

Menurutnya, ketiga saham ini sedang bergerak di area uptrend-nya dan berada di dekat level minor support jangka panjang. Sehingga peluang upside-nya besar. Apalagi didukung harga minyak yang masih akan terus tinggi untuk trend jangka pendek.

Secara teknikal, harga minyak bumi akan mengarah ke US$130 per barel jika resistant terdekat US$107 per barel berhasil ditembus. Kemungkinan ini besar terjadi, apalagi ada kekhawatiran pasokan minyak akan terganggu karena konflik Iran.

“Dari segi permintaan, kebutuhan minyak mentah mulai naik seiring dengan membaiknya kegiatan industri serta manufaktur di Amerika Serikat, China, India dan Jerman,” pungkasnya. [nat]

Inilah Menu Saham Pilihan Kamis (5/1)

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia berpotensi mengalami spekulasi bullish dengan kisaran di 3.830-3.921 pada perdagangan Kamis (5/1).

Demikian diungkapkan analis saham AM Capital, Andre Mahardika, kemarin. Secara teknikal IHSG masih berpotensi melanjutkan kenaikan mendekati 3.921. IHSG telah mengkonfirmasi strong bullish pada analisa teknikal.

"Namun IHSG sudah mulai ada indikasi koreksi meskipun tipis dan signal koreksi masih mengkonfirmasi lemah," katanya.

Dari sthocastic, IHSG masih mengkonfirmasi bullish terbatas. Ada indikasi koreksi jika menembus di bawah garis uptrend sthocastic. Dari MACD, IHSG masih mengkonfirmasi bullish jangka pendek, namun bertahap.

Dari DMI, IHSG masih mengkonfirmasi bullish lanjutan. IHSG ditutup dengan tekanan beli yang lebih besar dari tekanan jual. "Saya menyimpulkan IHSG masih berpotensi bullish namun terbatas , dan ada kemungkinan terjadi koreksi tipis, range IHSG 3.830-3.921," jelasnya.

Sementara pengamat pasar modal, Jeremiah Rio Rizaldi merekomendasikan saham ASRI, JSMR dan ASII. Untuk saham ASRI berhasil menembus resisten dari pola Ascending Triangle dengan volume besar. Penembusan ini membuka peluang bagi ASRI untuk melanjutkan penguatan menuju level tertingginya di 500–515.

Kemampuan ASRI bertahan di atas 500 akan memberi momentum bagi ASRI menuju target di 600 dengan minor target 540. MACD yang telah Golden Cross menunjukkan saham ini bergerak positif. Rekomendasi, beli dengan stop Loss di 450.

Saham JSMR berhasil bertahan di atas support di 4.000 dan menembus resisten dari pola Cup & Handle di 4.275 dengan volume tinggi. Penembusan ini membuka peluang bagi JSMR untuk mencetak rekor harga tertinggi barunya ke target pola di 4.825 dengan minor target 4.475.

MACD yang berhasil Golden Cross menunjukkan saham ini bergerak positif. Rekomendasi beli dengan strategi On Weakness dan stoploss di level 4.125.

Sementara saham ASII berhasil Break All Time High dari level tertinggi sebelumnya di 75.950. Penembusan ini membuka peluang bagi ASII untuk melanjutkan penguatan menuju target minornya di 80.900.

Jika target minor ini berhasil dilampaui dan ASII mampu bertahan di atasnya, maka target utama di 88950 menjadi tujuan selanjutnya. Ada Gap Up di range 75.000 – 75.950, manfaatkan untuk melakukan pembelian. MACD yang telah Golden Cross menunjukkan saham ini bergerak positif. Rekomendasi beli dan stoploss di level 73.500.

Ikuti Bursa Lain, IHSG Bakal Flat

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menanjak 49 poin akibat dana asing mengalir cukup tinggi masuk lantai bursa. January Effect benar-benar terasa pada perdagangan kali ini.

Pada perdagangan, Rabu (4/1/2012), IHSG ditutup menanjak 49,539 poin (1,28%) ke level 3.907,421. Indeks LQ 45 ditutup menguat 11,181 poin (1,64%) ke level 691,842.

Setelah penguatan tajam, posisi IHSG mulai rawan koreksi. Ditambah bursa-bursa regional yang sebagian mengalami pelemahan, IHSG pada perdagangan Kamis (5/1/2012) diprediksi bergerak fluktuatif cenderung melemah.

Bursa Wall Street kemarin ditutup flat setelah mencetak reli tajam di hari perdana perdagangan tahun 2012. Indeks saham bergerak mixed dalam volume perdagangan yang ekstra tipis.

Pada perdagangan Rabu (4/1/2012), indeks Dow Jones ditutup menguat tipis 21,04 poin (0,27%) ke level 12.418,42. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 0,24 poin (0,02%) ke level 1.277,30 dan Nasdaq melemah 0,36 poin (0,01%) ke level 2.648,36.

Bursa regional variatif di awal perdagangan Kamis. Berikut posisi bursa regional pada Kamis pagi:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 45,52 poin (0,53%) ke level 8.514,58.
  • Indeks KOSPI menguat tipis 0,99 poin (0,05%) ke level 1.867,21.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
Euforia January Effect menjadi katalis kenaikan IHSG, yang berhasil menembus 3.900 pada perdagangan kemarin. Hal tersebut dapat terlihat dari aksi beli terhadap saham-saham lapis kedua, yang biasanya memang menjadi ciri dari January Effect. Ditengah mengambangnya penyelesaian krisis hutang Eropa, tampaknya investor asing juga mulai mengincar investasi di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari stabilnya perekonomian Indonesia serta investment grade yang berhasil diperoleh Desember lalu. Hari ini kami melihat aksi beli akan mulai terbatas. Kami proyeksikan indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.877-3.930.

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan Rabu (4/1) IHSG kembali melanjutkan penguatannya dengan break dari resistancenya di 3875. Namun perlu diperhatikan aksi profit taking melihat pergerakan indikator stochastic dan RSI yang telah berada di area overbought dengan Candlestick yang telah berada di area overbought. Pada perdagangan Kamis (5/1), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3859-3960. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ANTM dan BDMN.

(qom/qom)

Sebelum Tembus 4.000, IHSG Koreksi Dulu

INILAH.COM, Jakarta – Sebalum tembus level 4.000, IHSG diprediksi bakal mengalami koreksi teknis terlebih dahulu. Sebab, indikator teknikal menunjukkan IHSG sudah overbought.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, berdasarkan indikator teknikal The relative strength index(RSI)5 hari sudah mencapai 100. Kondisi itu, mengindikasikan pembelian terlalu banyak (overbought) pada 5 hari terakhir. Tapi, dari technical mid-chart-nya, masih mendukung untuk bullish.

Karena itu, menurutnya, untuk tembus 4.000 Kamis ini, masih jauh untuk dicapai. Kalaupun indeks bergerak sangat bullish, level 4.000 baru akan terpecahkan pada Jumat (13/1) pekan depan. “Sebelum level 4.000 tercapai ada potensi koreksi terlebih dahulu,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Rabu (4/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 49,54 poin (1,28%) ke level 3.907,421 dengan intraday tertinggi 3.921,168 dan terendah 3.858,063. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 11,18 poin (1,64%) ke level 691,842.Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah tembus level 3.900, bagaimana Anda melihat arah pergerakan IHSG Kamis (5/1) ini?
Berpotensi sideways dengan kecenderungan menguat karena faktor teknikal. Berdasarkan indikator teknikal The relative strength index(RSI)5 hari sudah mencapai 100. Kondisi itu, mengindikasikan pembelian terlalu banyak (overbought) pada 5 hari terakhir. Tapi, dari technical mid-chart-nya, masih mendukung untuk bullish.

Kalau begitu, level support dan resistance-nya?
SupportIHSG berada di level 3.889 dan resistance 3.939 dengan peluang sideways cenderung menguat.Tapi, meski, hari ini sideways, saya optimistis potential upside IHSG terbuka lebar untuk menuju 4.000 Januari ini.

Memang, sebelum mencapai level tersebut, indeks akan mengalami koreksi.Untuk Kamis (5/1), meski pada sesi pagi berpeluang diwarnai profit taking sehingga memicu koreksi tips, hingga penutupan bisa bertahan pada zona positif.

Faktor apa saja yang menunjang penguatan indeks ke level 4.000?
Secara fundamental, indeks mendapat sentiment positif dari inflasi 2011 yang landai.Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi selama Januari hingga Desember 2011 hanya 3,79%, jauh lebih rendah dibandingkan 2010 yang mencapai 6,96%.

Bagaimana dengan January Effect?
Ya. Indeks juga mendapat dukungan dari faktor January Effect di mana para hede fund melakukan akumulasi beli. Pada saat yang sama, situasi krisis Eropa dan AS sudah mulai kembali tenang. Bahkan, tanpa kita sadari, bursa Eropa sudah kembali merambat naik. Jadi, secara umum, market global masih bullish.

Potential upside indeks, juga mendapat dukungan dari posisi net buy investor asing yang menunjukkan antusiasme mereka pada bursa saham Indonesia. Net buy dari investor asing cukup besar dalam tiga hari terakhir. Bahkan, dua hari berturut-turut, net buy asing mencapai masing-masing Rp800 miliar.

Ada analis optimistis, IHSG mencapai 4.000 hari ini. Apa pendapat Anda?
Menurut saya, untuk tembus 4.000 Kamis ini, masih jauh untuk dicapai. Kalaupun indeks bergerak sangat bullish, level 4.000 baru akan terpecahkan pada Jumat (13/1) pekan depan. Sebelum level 4.000 tercapai ada potensi koreksi terlebih dahulu.

Kalau begitu, saham apa saja yang Anda rekomendasikan?
Saya rekomendasikan positif saham-saham di sektor pertambangan batu bara dan Crude Palm Oil (CPO) seiring harga minyak yang terus melambung ke atas US$102 per barel. Pemicunya, tensi sanksi dan embargo minyak Iran oleh Uni Eropa dan AS.

Spesifik sahamnya?
Di sektor pertambangan batu bara, saya menjagokan, saham PT Berau Coal Energy (BRAU) yang punya tenaga untuk naik level Rp525 per saham dan harga saat ini sangat tertinggal jauh.

Lalu, PT Borneo Lumbung Energi (BORN) yang berpotensi naik ke Rp1.100. Tapi menurutnya, untuk target January effect cukup di level Rp900 untuk BORN; PT Bumi Resources (BUMI) berpeluang kembali ke posisi Rp2.550 pada January Effect; PT Harum Energy (HRUM) yang potensial naik ke Rp7.500; PT Bukit Asam (PTBA) Rp19.100; dan PT Adaro Energy (ADRO). Lalu, PT Bumi Resouces Mineral (BRMS) dengan target Rp710.

Anda punya alasan khusus untuk BRMS?
Berdasarkan info yang beredar, Direktur Utama Samin Tan keluar dari BORN dan dikabarkan akan berkonsentrasi ke BUMI Plc. Samin Tan, membeli BUMI Plc melalui BORN dan akan fokus pada BUMI Plc yang kemungkinan akan membeli BRMS dengan harga premium. Ini jadi kabar gembira bagi investor. Sebelum akuisisi ini terlaksana silahkan akumulasi BRMS. BRMS akan diberi harga premium di level Rp780.

Saham pilihan di sektor CPO?
PT London Sumatera Plantation (LSIP) dengan target Rp2.450, PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) dengan target Rp1.300 dan PT Astra Agro Lestari (AALI) dengan target Rp23.500.

Strategi trading pada saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan strong buy saham-saham tersebut untuk target January Effect.

Penjualan ritel dan otomotif naik, Wall Street rebound!

Penjualan ritel dan otomotif naik, Wall Street rebound!
NEW YORK. Meski dibuka melorot, mayoritas saham AS berhasil ditutup positif tadi malam. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik kurang dari 0,1% menjadi 1.277,30. Ini merupakan level tertinggi sejak 28 Oktober lalu. Sementara, indeks Dow Jones naik 0,2% menjadi 12.418,42. Indeks Dow Jones ini juga merupakan level tertinggi sejak Juli lalu.

Salah satu saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS adalah Ford Motor Co yang naik 1,5%. Selain itu, ada Home Depot Inc, Lowe's Cos, dan Starbucks Corp yang naik masing-masing sebesar 1,4%. Sedangkan Yahoo! Inc mencatatkan penurunan 3,1% setelah menunjuk Scott Thompson sebagai chief executive officer.

Aksi beli yang melanda bursa AS terdorong sentimen penjualan ritel dan mobil yang kian membaik. "Kita sudah memulai hari dengan adanya aksi jual setelah bursa mencatatkan kenaikan sehari sebelumnya. Kemudian, data yang dirilis pagi ini turut menyokong pasar karena mengindikasikan bahwa perekonomian AS berjalan dengan baik," ujar Giri Cheruki, head trader Oakbrook Investment.

Catatan saja, penjualan mobil AS pada Desember mencatatkan kenaikan seiring kenaikan tingkat kepercayaan konsumen. Baik General Motors Co, Ford Motor Co, hingga Chrysler Group LLC melaporkan penjualan yang melampaui estimasi analis. Sehingga, ini merupakan tahun terbaik bagi industri otomotif AS sejak 2008 lalu.

Mulai Abaikan Sentimen Eropa, Wall Street Flat

New York - Setelah mencetak reli tajam di hari perdana perdagangan tahun 2012, bursa Wall Street nyaris flat pada perdagangan hari kedua. Indeks saham bergerak mixed dalam volume perdagangan yang ekstra tipis.

Saham-saham sektor perbankan masih tetap menguat meski ada kabar buruk di Eropa membuat kesulitan untuk para pemimpin Eropa.

Pada perdagangan Rabu (4/1/2012), indeks Dow Jones ditutup menguat tipis 21,04 poin (0,27%) ke level 12.418,42. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 0,24 poin (0,02%) ke level 1.277,30 dan Nasdaq melemah 0,36 poin (0,01%) ke level 2.648,36.

Ketatnya pasar kredit membuat perbankan Eropa semakin mahal saat menambah modal dan juga negara-negara Eropa makin sulit membiayai kembali utangnya. Tanda terakhir tekanan datang dari bank terbesar Italia, uniCredit yang turun hingga 10% setelah menawarkan penjualan saham senilai 7,5 miliar euro dengan harga diskon guna meningkatkan neracanya.

Panduan saham-saham perbankan Eropa tercatat merosot hingga 1,6%, namun indeks bank KBW di New York naik tipis 0,34%.

"Beberapa dari apa yang terjadi pada minggu terakhir adalah Amerika Serika mulai tidak terhubung dengan Eropa," jelas Jim Paulsen, chief investment officer Wells Capital Management seperti dikutip dari Reuters, Kamis (5/1/2012).

Kondisi bursa Wall Street yang flat ini terjadi di saat euro merosot tajam ke titik terendahnya dalam sepekan atas dolar AS.

"Tidak bahwa kita secara total mengisolasi diri sendiri, tapi fakta bahwa Anda melihat beberapa hari ketika euro melemah dan pasar naik, merupakan bukti-bukti tidak terhubung. Jika perekonomian AS tumbuh lagi, maka kurang rentan dari guncangan eksternal," imbuhnya.

Investor terdorong oleh kenaikan tajam permintaan baru barang-barang pabrikan AS, yang merupakan bukti lebih lanjut dari pemulihan ekonomi.

Data-data penjualan otomotif AS dirilis dan menunjukkan angka-angka yang mengejutkan, meski mereka memproyeksikan angka yang lebih rendah di 2012. Saham GM naik 0,5% menjadi US$ 21,15, Ford naik 1,5% menjadi US$ 11,30.

Saham Netflix Inc yang tahun lalu merosot lebih dari 60% kemarin memimpin penguatan dengan kenaikan hingga 11,4% menjadi US$ 80,45. Sementara saham Yahoo Inc turun 3,1% ke level US$ 15,78 setelah mengumumkan presiden PayPal Scott Thompson sebagai chief executive, menggantikan Tim Morse.

Perdagangan berjalan tidak terlalu ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 6,23 miliar lembar saham, dibandingkan rata-rata harian tahun lalu yang sebanyak 7,84 miliar lembar saham.

(qom/qom)