Kamis, 12 Januari 2012

IHSG Ditutup Stagnan di 3.909,50

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia melemah tipis 0,14 poin ke 3.909,50 pada penutupan perdagangan Kamis (12/1). Volume perdagangan mencapai 7,1 miliar saham seniai Rp3,7 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 131 saham menguat, 111 saham melemah dan 111 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell Rp36,5 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp1,7 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,74 triliun.

Indeks JII nturun 0,6 poin ke 552,4, indeks ISSI naik 0,03 poion ke 128,59 dan indeks LQ45 turun 1,6 poin ke 689,89. Kenaikan saham sektor perkebunan hignga 33,3 poin ke 2.196 masih belum mampu membawa IHSG positif.

Indeks tidak dapat mempertahankan posisinya di zona positif. Meskipun pada sesi II berupaya untuk menembus zona positif. Level tertinggi hari ini di 3.918 dan level terendah di 3.890,93.

IHSG ditutup stagnan di level 3.909

JAKARTA. Setelah bergerak fluktuatif sejak sesi pagi, akhirnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup stagnan di level 3.909,497 pada sore ini (12/1).

Tujuh sektor yang tergelincir telah menahan laju indeks. Koreksi terdalam pada sektor perdagangan, yaitu sebesar 0,34%. Namun, masih ada tiga sektor yang berhasil menguat, yang dipimpin sektor perkebunan dengan kenaikan sebesar 1,54%.

Sebanyak 101 saham terkulai, berbanding 122 saham yang berhasil reli. Adapun, 102 saham lainnya tidak bergerak dari level penutupan sebelumnya.

Saham Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) yang jatuh 11,97% ke Rp 58.100, terdepak ke deretan teratas saham top losers, sore ini. Diikuti, saham Sat Nusapersada Tbk (PRSN) yang tergerus 10,23% ke Rp 79, dan saham Chandra Asri Petrochem Tbk (TPIA) yang turun 10% ke Rp 2.700.

Sedangkan, beberapa saham yang berhasil melaju ke posisi top gainers, yaitu saham Asuransi Ramayana Tbk (ASRM) yang melejit 25% ke Rp 1.500. Kenaikan yang sama yaitu sebesar 25% menghantarkan saham Intraco Penta Tbk (INTA) maju ke posisi Rp 800. Disusul, saham Jaya Pari Steel Tbk (JPRS) yang reli 21,57% ke Rp 620.

Transaksi sepanjang hari ini cukup gemuk, yaitu melibatkan 7,180 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,441 triliun.

Sempat Fluktuatif, IHSG Stagnan di 3.909

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup stagnan di 3.909 setelah seharian bergerak fluktuatif. Investor belum bersemangat karena menunggu hasil penjualan obligasi Italia dan Spanyol.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.180 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.210 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 2,949 poin (0,07%) ke level 3.912,589 terbawa arus positif bursa-bursa Asia. Investor tetap waspada mencermati perkembangan krisis utang Eropa.

Awalnya, indeks menanjak hingga ke posisi tertinggi 3.918,586 akibat aksi beli. Setelah itu indeks bergerak fluktuatif, lebih sering habiskan waktu di zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 6,832 poin (0,18%) ke level 3.902,808. Investor masih menunggu pengumuman BI rate.

Indeks pun sempat jatuh ke posisi terendahnya akibat aksi ambil untung di 3.890,928. Aksi beli jelang penutupan berhasil mengurangi koreksi indeks.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (12/1/2012), IHSG ditutup melemah tipis 0,143 poin (0,01%) ke level 3.909,497. Sementara Indeks LQ 45 ditutup turun tipis 1,629 poin (0,24%) ke level 689,894.

Aksi borong saham terjadi di saham-saham berbasis agribisnis. Namun sayangnya, aksi ambil untung terjadi justru di hampir seluruh lapisan saham.

Emiten baru, PT TiPhone Mobile Indonesia Tbk (TELE), tak mampu menangkat bursa ke zona hijau meski sempat menguat 20% ke posisi tertingginya Rp 380 per lembar dari harga IPO Rp 310 per lembar.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap menahan tingkat suku bunga acuan atau BI Rate di level 6%. Ini dilakukan untuk menjaga laju inflasi ke depan sesuai target.

Langkah ini tidak terlalu direspon oleh para pelaku pasar karena langkah BI tersebut sudah diperkirakan sebelumnya. Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 91,613 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 140.667 kali pada volume 14,36 juta lot saham senilai Rp 4,44 triliun. Sebanyak 130 saham naik, sisanya 111 saham turun, dan 111 saham stagnan.

Kekhawatiran akan krisis utang Eropa mendesak bursa-bursa di regional jatuh ke zona merah. Hanya bursa saham Singapura yang masih mampu menguat.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 10,73 poin (0,47%) ke level 2.275,01.
  • Indeks Hang Seng turun 56.56 poin (0,30%) ke level 19.095,38.
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 62,29 poin (0,74%) ke level 8.385,59.
  • Indeks Straits Times naik tipis 1,64 poin (0,06%) ke level 2.748,77.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 1.500 ke Rp 118.000, Mayora (MYOR) naik Rp 700 ke Rp 14.700, Astra Agro (AALI) naik Rp 500 ke Rp 22.250, dan Unilever (UNVR) naik Rp 400 ke Rp 19.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara Surya Toto (TOTO) turun Rp 7.900 ke Rp 58.100, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.350 ke Rp 69.150, United Tractor (UNTR) turun Rp 1.000 ke Rp 27.200, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 39.100.

(ang/qom)

Bursa Eropa Cenderung Mendatar

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa cenderung mendatar pada pembukaan perdagangan Kamis (12/1) menjelang lelang utang Spanyol sebagai ujian permintaan obligasi di tahun 2012.

Indeks FTSE turun 0,01% ke 5.670,39, indeks CAC naik 0,4% ke 3.219 dan indeks DAX naik 0,3% ke 6.170. Indeks saham bluechip Eropa naik 0,01%. Saham Tesco turun 9,6% yang merupakan pelemaan terdalam pada awal perdagangan. Demikian mengutip yahoofinance.com.

"Ada banyak dana yang harus diandalkan pada bulan-bulan berikutnya. Pasar tentu tidak ingin menempatkan dananya hanya dalam satu lelang saja," kata Colin McLean, dari SVM Asset Management.

Saat ini masih banyak dana yang ditempatkan di bank. Hal ini dapat digunakan ECB untuk mengurangi tekanan negatif di sektor keuangan. Meskipun untuk melakukan investasi bank kurang mempertimbangkannya.

Italia dan Spanyol akan melelang obligasi. Nilainya mencapai 3-4 miliar euro atau setara dengan US$3,8 miliar hingga US$5,08 miliar untuk jangka waktu 3 tahun. Sedangkan Italia akan melelang untuk jangka waktu 12 bulan. Lelang ini akan menunjukkan dua negara teringgi beban utangnya di Eropa sehingga akan mempengaruhi kepercayaan pasar.

Dolar Naik Tipis di Asia Jelang Rapat ECB

Headline
INILAH.COM, Singapura - Dolar AS naik tipis pada perdagangan Kamis (12/1) di Asia menjelang keputusan penting kebijakan moneter Eropa dan lelang obligasi Italia dan Spanyol.

Indeks dolar AS DXY naik 0,12%mejnadi 21,241 dari 81,313 pada perdagangan Rabu kemarin di AS. Sedangkan euro diperdagangkan naik 0,04% menjadi US$1,2718 dari US$1,2661. Kenaikan ini menjelang keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) soal suku bunga. Pasar mengharapkan suku bunga akan ditahan di level 1%.

"ECB tidak dibawah tekanan untuk bertindak cepat. Laporan ekonomi AS yang positif telah mengurangi beberapa keprihatinan mereka. Kondisi saat in menjadi tugas ECB untuk merangsang ekonomi," kata Kathy Lien dari GFT Forex. Demikian mengutip market watch.com.

Selain keputusan ECB, pasar juga menuggu keputusan Bank of England soal suku bunga dan lelang obligasi Italia dan Spanyol. Untuk kurs yen terhadpa rolar naik 0,13% menjadi 76,85 yen dari 76,87 yen.

Bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng naik 0,1%, indeks Nikkei turun 0,7%, indeks Shanghai naik 0,4%, indeks ASX turun 0,1%, indeks Kospi naik 0,7%, indeks STI naik 0,4%.

Asing Net Sell, IHSG Sesi I Ditutup Turun 0,18%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Kamis (12/1) IHSG ditutup turun 0,18% ke level 3.902,54.

Investor akan mengantisipasi penetapan BI rate hari ini yang diperkirakan akan dipertahankan di level 6% seiring potensi kenaikan inflasi di beberapa bulan ke depan.

Kondisi ketidakpastian utang di Eropa menyebabkan investor asing melakukan aksi jual siang ini. Dari catatan INILAH.COM, asing melakukan net sell sebesar Rp97,18 miliar.

Saham di Asia pun meyoritas turun, di mana Shanghai turun 0,57%, Hang Seng turun 0,12%, Nikkei turun 0,92%, sedang STI naik 0,38%, Seoul turun 0,31%, dan KLSE stabil.

Bursa Eropa ditutup melemah semalam seiring sentimen negatif dari rilis data GDP Jerman di kuartal 4-2011 yang turun 0,25% QoQ dan koreksi yang terjadi pada harga minyak dunia. Sementara bursa AS ditutup menguat tipis semalam ditopang oleh penguatan saham sektor banking di AS.

Sebanyak 103 saham tercatat turun siang ini, 112 saham naik, dan 109 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 0,34% ke level 689,13, sedang JII turun 0,25% ke level 552,16.

Volume perdagangan siang ini tercatat sebanyak 2,07 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,44 triliun.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah TOTO yang turun 11,96%, UNTR turun 2,12%, GGRM turun 0,74%, TPIA turun 13,33%, ASII turun 0,33%, dan SOBI turun 10,98%.

Pilih Saham Bullish dan Sensitif Geopolitik Iran

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan, IHSGdiprediksi variatif seiring banyaknya data yang dinantikan. Pilih saham terdampak geopolitik embargo minyak Iran dan dalam tren bullish.

Pada sesi pertama perdagangan Kamis (12/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 6,83 poin (0,17%) ke level 3.902,808. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 2,33 poin (0,34%) ke angka 689,198.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 2,06 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 3,5 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp1,43 triliun di pasar regular dari total Rp1,79 triliun dan frekuensi 76.338 kali.

Sebanyak 111 saham menguat, sedangkan 103 saham melemah dan 109 saham stagnan. Pelemahan indeks juga diwarnai aksi jual dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp97,1 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp566,2 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp663,4 miliar.

Mayoritas sektor saham mendukung pelemahan indeks. Saham industri dasar memimpin pelemahan 0,63%, disusul sektor keuangan 0,53%, properti 0,26%, aneka industri 0,22%, pertambangan 0,18%, manufaktur 0,16%, dan perdagangan 0,05%. Tapi, tiga saham justru menguat, perkebunan naik 0,92%, konsumsi 0,20% dan infrastruktur 0,09%.

Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, laju indeks saham domestik bakal variatif hingga pentupan sore. “Indeks memiliki resistance 3.942 dan support 3.870,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (12/1).

Menurutnya, variatifnya pergerakan indeks hari ini dipicu oleh penantian pasar atas data-data dan agenda ekonomi hari ini baik dari Eropa maupun dari dalam negeri. “Karena itu, dalam bertransaksi, pasar cenderung spekulatif sehingga market bergerak fluktuatif,” ujarnya.

Dari Eropa, pasar menunggu pengumuman suku bunga acuan European Central Bank (ECB) dan agenda lelang obligasi Spanyol dan Italia. “Jika dua momentum itu memberikan indikasi positif, IHSG bakal menguat. Begitu juga sebaliknya. Sebelum pasar mendapatkan datanya, pasar cenderung spekulatif,” papar Alfiansyah.

Di sisi lain, pasar juga mendapat sentiment negatif dari pernyataan lembaga pemeringkat Fitch Ratings kemarin. Fitch menyatakan pihaknya akan men-down grade Italia dan Spanyol yang kemungkinan akan diumumkan Januari ini. “Di sisi lain, Fitch juga menyatakan kemungkinan Yunani keluar dari zona Euro,” tuturnya.

Sementara itu, dari dalam negeri, pasar menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) siang yang akan memutuskan suku bunga acuan (BI rate). “Angkanya sudah diperkirakan bertahan di level 6%,” ucapnya.

Di atas semua itu, Alfiansyah merekomendasikan positif saham-saham yang terimbas positif oleh memanasnya tensi geopolitik di Iran. Menurutnya, setelah AS mendapat pengikut Eropa untuk mengembargo minyak Iran, sekarang AS sedang ‘merayu’ Jepang dan China.

Jika Jepang dan China ikut apa kata AS, harga minyak akan melambung. Sebab, China dan Jepang merupakan negara dengan konsumsi energy terbesar. Jika ini yang terjadi, sentimennya positif bagi saham-saham pertambangan energy dan batu bara yang menjadi substitusi minyak. “Tapi, jika China dan Jepang menolak, kenaikan harga minyak tidak akan signifikan,” imbuhnya.

Dia merekomendasikan pelaku pasar untuk mencermati saham PT Medco Energi (MEDC), PT Bukit Asam (PTBA), dan PT Bumi Resources (BUMI).

Selain itu, Alfiansyah juga merekomendasikan positif saham-saham yang secara teknikal berada dalam tren bullish. Saham-saham pilihannya, PT Semen Gresik (SMGR), PT Holcim Indonesia (SMCB), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dan PT Astra Agro Lestari (AALI).

“Saya rekomendasikan trading dengan pola-pola jangka pendek, trading buy pada saham-saham tersebut karena situasi Eropa masih belum pasti,” imbuh Alfiansyah.

Tujuh sektor terkulai, IHSG ditutup jatuh 0,17%

JAKARTA. Laju penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak bertahan hingga akhir sesi perdagangan pagi. IHSG ditutup tergelincir di zona merah, dengan penurunan sebesar 0,17% ke level 3.902,808.

Kenaikan 103 saham tak mampu menyelamatkan indeks, siang ini. Tercatat, 94 saham lainnya tersungkur, dan 100 saham lagi tidak bergerak dari posisi sebelumnya.

Sebanyak tujuh sektor terkulai, dengan penurunan terdalam pada sektor industri dasar yang jatuh 0,63%. Sedangkan, tiga sektor yang masih bertahan di zona hijau, yaitu sektor perkebunan dengan kenaikan 0,92%, disusul sektor barang konsumsi yang reli 0,20%, dan sektor infrastruktur yang naik tipis 0,09%.

Deretan saham yang terdepak ke posisi top losers, yaitu saham Chandra Asri Petrochem Tbk (TPIA) yang jatuh 13,33% ke Rp 2.600. Diikuti, saham Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) yang juga terkoreksi 13,33% ke Rp 520. Kemudian, saham Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) yang tergerus 11,97% ke Rp 58.100.

Sedangkan, deretan saham yang berhasil menempati posisi top gainers, antara lain, saham Asuransi Ramayana Tbk (ASRM) yang melejit 25% ke Rp 1.500. Disusul, saham Humpuss Intermoda Tbk (HITS) yang maju 16,67% ke Rp 280, dan saham Jakarta Kyoei Steel Tbk (JKSW) yang naik 15,79% ke Rp 110.

Transaksi di sesi pagi terbilang ramai, yaitu melibatkan sekitar 3,506 miliar saham. Adapun, nilai transaksi mencapai Rp 1,799 triliun.

Bergerak Fluktuatif, IHSG Melemah 6 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif sejak pagi tadi dan akhirnya melemah 6 poin di sesi pertama. Investor masih menunggu pengumuman BI rate.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 2,949 poin (0,07%) ke level 3.912,589 terbawa arus positif bursa-bursa Asia. Investor tetap waspada mencermati perkembangan krisis utang Eropa.

Awalnya, indeks menanjak hingga ke posisi tertinggi 3.918,586 akibat aksi beli. Setelah itu indeks bergerak fluktuatif, lebih sering habiskan waktu di zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (12/1/2012), IHSG melemah 6,832 poin (0,18%) ke level 3.902,808. Indeks LQ 45 turun 2,325 poin (0,34%) ke level 689,198.

Investor masih menunggu Bank Indonesia (BI) mengumumkan tingkat suku bungan acuan alias BI rate siang ini. Aksi tunggu dilakukan investor sehingga perdagangan belum terlalu ramai.

Beberapa aksi lepas saham terjadi di saam-saham lapis dua. Hanya dua indeks sektoral yang masih menguat, yaitu agribisnis dan konsumer. Sisa sektor lainnya terkena koreksi.

Emiten baru, PT TiPhone Mobile Indonesia Tbk (TELE), tak mampu menangkat bursa ke zona hijau meski sempat menguat 20% ke posisi tertingginya Rp 380 per lembar dari harga IPO Rp 310 per lembar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 76.338 kali pada volume 7,012 juta lot saham senilai Rp 1,799 triliun. Sebanyak 111 saham naik, sisanya 103 saham turun, dan 109 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia juga balik arah ke zona merah akibat kekhawatiran krisis utang Eropa. Hanya bursa saham Singapura yang masih mampu menguat.

Berikut situasi di bursa-bursa Asia hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 13,11 poin (0,57%) ke level 2.272,63.
  • Indeks Hang Seng turun tipis 23,05 poin (0,12%) ke level 19.128,89.
  • Indeks Nikkei 225 turun 78,67 poin (0,93%) ke level 8.369,21.
  • Indeks Straits Times naik 6,94 poin (0,25%) ke level 2.754,07.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 2.000 ke Rp 119.000, Goodyear (GDYR) naik Rp 700 ke Rp 11.000, Unilever (UNVR) naik Rp 400 ke Rp 19.700, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 400 ke Rp 22.150.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara Surya Toto (TOTO) turun Rp 7.900 ke Rp 58.100, United Tractor (UNTR) turun Rp 600 ke Rp 27.600, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 450 ke Rp 60.050, dan Chandra Asri (TPIA) turun Rp 400 ke Rp 2.600.

(ang/qom)

Baht memimpin pelemahan mata uang Asia

Baht memimpin pelemahan mata uang Asia
BANGKOK. Mata uang Asia melemah, hari ini (12/1), dipimpin oleh baht Thailand. Pemicunya, krisis utang Eropa diperkirakan akan menyeret Eropa ke dalam resesi, sehingga meredupkan prospek eksportir di kawasan Asia.

Indeks JPMorgan Asia Dollar jatuh untuk hari kedua. Bahkan, baht merosot ke level terendah 17 bulan, setelah turun 0,2% ke posisi 31,81 per dollar AS pada pukul 9.56 di Bangkok. Sementara itu, won Korea Selatan melemah 0,1% ke 1.157,50, dan rupiah Indonesia tergerus 0,5% di level Rp 9.208 per dollar AS.

Pelemahan mata uang seiring dengan koreksi di mayoritas bursa saham Asia. Indeks MSCI Asia-Pacific melemah, seiring Spanyol dan Italia mempersiapkan diri untuk menjual lebih banyak utang, di tengah kekhawatiran pemangkasan peringkat utang.

Data yang bakal dirilis hari ini pun diperkirakan akan menunjukkan produksi industri di zona Euro pada November lalu menyusut untuk bulan ketiga. Di sisi lain, Bank Sentral Eropa diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 1% pada pertemuan hari ini.

"Kekhawatiran terhadap krisis utang Eropa semakin meningkat, sehingga sulit bagi investor untuk mengambil risiko. Kecemasan ini juga melukai prospek ekspor Asia, sehingga menekan mata uang," kata Hideki Hayashi, pengamat dari Japan Center for Economic Research, di Tokyo.

Jelang pengumuman suku bunga, rupiah kian tertekan

Jelang pengumuman suku bunga, rupiah kian tertekan
JAKARTA. Otot rupiah kian melemah jelang pengumuman suku bunga, hari ini. Mata uang Garuda ini tercatat telah tergerus untuk hari yang keempat.

Rupiah keok 0,4% ke level Rp 9.195 per dollar AS pada pukul 8.50 di Jakarta. Sebelumnya, rupiah bahkan sempat menyentuh Rp 9.233 per dollar AS pada 9 Januari lalu. Ini level terlemah sejak 29 November.

Sejumlah 13 dari 18 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, Bank Indonesia akan menjaga tingkat bunga acuan tidak berubah di 6%. Sementara, sisanya memperkirakan akan ada pemangkasan bunga acuan sebesar 25 basis poin.

Sebelumnya, pada pekan lalu, Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono menyatakan, bank sentral melihat ruang untuk mengurangi biaya pinjaman jika diperlukan.

Jika dihitung, sejak 10 November lalu, saat BI secara tak terduga memangkas bunga acuan, maka rupiah sudah tertekan sebesar 2,3%.

"Beberapa investor berspekulasi BI akan memangkas suku bunga. Namun, kami kira mereka akan tetap menahannya, sebaba bank sentral akan mempertimbangkan tekanan yang terjadi pada rupiah," kata Gundy Cahyadi, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp., di Singapura.

IHSG masih tersengat profit taking

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kemarin (11/1) lesu darah. Pada penutupan perdagangan sesi I, indeks melemah 0,45%. Tekanan jual berlanjut pada sesi II hingga indeks ditutup tergerus 0,74% ke posisi 3.909,64.

Pemodal masih terombang-ambing sentimen global. Di satu sisi Amerika Serikat (AS) telah menunjukkan harapan pemulihan ekonomi dengan data ekonomi yang cukup positif. Namun, kekhawatiran krisis Eropa masih membayangi pasar.

Analis menilai, pelemahan indeks juga terjadi lantaran aksi profit taking, setelah IHSG mengalami penguatan beberapa hari terakhir. "Aksi ambil untung berasal terjadi pada beberapa saham bluechips," ujar Alwi Assegaf, Analis Universal Broker.

Alwi memperkirakan, IHSG hari ini (12/1) bakal melanjutkan pelemahan karena aksi ambil untung masih berlanjut. Maklum, beberapa saham ungulan yang telah melaju kencang menunjukkan kondisi jenuh beli. Indeks akan bergerak sempit di kisaran 3.875-3940.

Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menambahkan, IHSG memiliki kecenderungan melemah pada pada kisaran 3.885-3.930. Investor akan melihat terlebih dahulu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) hari ini (12/1), terkait penetapan suku bunga kredit.

Sejumlah analis memperkirakan, BI berpeluang memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,75%. "Tingkat suku bunga akan menjadi katalis indeks ke depan," ujar Purwoko.

Kontraksi Jerman dan penguatan yen menyebabkan bursa Jepang terkulai

Kontraksi Jerman dan penguatan yen menyebabkan bursa Jepang terkulai
TOKYO. Setelah mencatatkan kenaikan selama dua hari terakhir, pagi ini, bursa Jepang dilanda aksi jual. Pada pukul 09.21 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,4% menjadi 8.415,94. Sedangkan indeks Topix turun 0,3% menjadi 731,38.

Sejumlah saham berkapitalisasi besar ditransaksikan melorot. Ambil contoh, Canon Inc yang turun 0,9% dan Inpex Corp turun 0,2%. Sedangkan Olympus Corp berhasil naik 4,6%.

Faktor utama yang mempengaruhi pergerakan bursa Jepang adalah perekonomian Jerman yang mengalami kontraksi sehingga meningkatkan kekhawatiran investor bahwa Eropa akan jatuh ke jurang resesi. Selain itu, sentimen lainnya adalah penguatan yen.

"Penguatan yen terhadap euro masih akan memberatkan langkah indeks Nikkei," jelas Mitsushige Akino dari Ichiyoshi Investment Management Co di Tokyo.

Bursa Asia bergerak bimbang di dua zona

Bursa Asia bergerak bimbang di dua zona
TOKYO. Mayoritas saham yang ditransaksikan di bursa Asia bergerak mengambang antara zona merah dan zona hijau. Pada pukul 09.40 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 116,16, setelah sebelumnya naik dan turun sebanyak enam kali. Lebih dari dua saham yang turun berbanding dengan satu saham yang naik.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Mizuho Financial Group Inc yang turun 1,8%, Dainippon Sumitomo Pharma Co yang turun 3,1%, dan James Hardie Industries yang naik 2,3%.

Pergerakan bursa Asia yang volatile dipicu oleh sejumlah sentimen. Sentimen negatifnya, kecemasan investor mengenai krisis utang Eropa semakin memuncak. Hal itu menenggelamkan sentimen positif berupa data positif ekonomi AS.

"Pelaku pasar sudah melihat besarnya kemungkinan terjadi resesi di Eropa. Reli pasar saham mungkin terjadi jika ekonomi Eropa tidak melanjutkan perlambatan. Sementara ekonomi AS kian membaik dan eksportir melihat bahwa kondisi ekonomi AS tidak terlalu buruk," jelas Will Seddon dari White Funds Management di Sydney.

Permintaan si kuning tembus rekor di China, harga emas kembali mendaki

Permintaan si kuning tembus rekor di China, harga emas kembali mendaki
SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia menanjak ke level tertinggi dalam empat pekan terakhir. Pada pukul 13.55 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Febuari naik 0,5% menjadi US$ 1.639,60 per troy ounce di Comex, New York. Pada transaksi sebelumnya, harga kontrak emas sempat bertengger di level US$ 1.648, posisi tertinggi sejak 13 Desember lalu.

Lonjakan harga emas dipicu oleh peningkatan permintaan fisik emas yang menembus rekor tertinggi di China. Selain itu, isu krisis utang Eropa kembali mendongkrak permintaan emas sebagai haven.

"Penurunan harga emas datang di saat yang tepat bagi pembeli di China. Emas kembali ke posisinya sebagai komoditas safe haven terbaik," urai James Cordier, founder Optionsellers.com di Florida.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Menurut Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong, masyarakat China daratan membeli 102.779 kg emas dari Hong Kong di bulan November 2011. Jumlah tersebut naik dari 86.299 kg di Oktober 2011.

Permintaan emas makin besar di China sebab investor China hendak melindungi kekayaannya terhadap harga properti dan pasar saham yang merosot. Investasi emas juga akan melindung harta mereka dari inflasi yang kini di atas 4%.

"Impor emas ke China benar-benar meningkat. Kami melihat banyak investor yang kembali membangun portofolio emasnya lagi. Mereka masih mencemaskan kondisi Eropa," jelas Bernard Sin, head of currency and metal trading MKS Finance SA di Jenewa.

Waktunya Belanja Saham?

INILAH.COM, Jakarta - Seperti sudah diduga, Rabu (11/1) aksi profit taking mendominasi transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah dua hari berturut-turut mencatatkan kenaikan, investor ramai-ramai melepas barang.

Akibatnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin pun terkoreksi 29,20 poin (0,74%) ke level 3.909,64. Di mata analis, koreksi yang dilakukan investor sangat wajar. Selain harga berbagai saham sudah cukup mahal, aksi itu juga didorong oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap lonjakan harga minyak.

Namun tidak demikian dengan pelaku pasar di manca negara. Mereka justru tengah bergairah, terutama setelah dilansirnya data perekonomian Amerika yang selama dua bulan berturut-turut menunjukan tren membaik. Mereka juga yakin, hasil pertemuan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicloas Sarkozy membawa angin baik bagi penyelesaian krisis utang di kawasan Eropa.

Itu sebabnya, hari ini, transaksi di pasar regional cukup menggairahkan. Kecuali Kospi, hari ini semua pasar modal di kawasan Asia mencatat kenaikan indeks. Nikkei misalnya, mencatat kenaikan sebesar 0.30%. Kenaikan juga dicatat Straits Times Index (0,84%), Hang Seng (0,86%), dan TWII (0,13%).

Lantas bagaimana dengan tren indeks Kamis (12/1)? Edwin Sembayang, analis MNC Securities, melihat pergerakan saham masih akan bervariatif. Setelah mengalami koreksi, indeks diperkirakan akan kembali naik hari ini.

Edwin memperkirakan harga akan bergerak di kisaran 3.909-4.000. Selama harga minyak masih tinggi, saham-saham berbasis energi diperkirakan terus melaju. Apalagi ada rencana untuk menyeragamkan harga batu bara di dalam dan luar negeri. Beberapa yang disebutkan Edwin adalah PT Tambang Batubara Bukit Asam, PT Indika Energy dan PT United Tractors.

Sungguh pun demikian, Edwin dan beberapa analis menyarankan investor untuk tidak melupakan saham-saham lainnya. Pasalnya, banyak saham yang prospeknya tak kalah kinclong. Sebut saja misalnya saham Bank Mandiri, Bank Jabar Banten (BJB) dan Astra International.

Namun seorang analis PT Kresna Securities mengatakan bahwa saham-saham tambang seperti PTBA, ANTM, INCO, BUMI dan TINS akan menjadi buruan para investor. Bagi pemodal jangka panjang, menurutnya, saat ini merupakan waktu untuk mengoleksi saham. “Dalam tiga bulan ke depan harga minyak masih belum stabil,” katanya. [mdr]

Wall Street Bergerak Mixed

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street ditutup mixed pada perdagangan saham Rabu (11/1). Investor menunggu tes pasar obligasi untuk Eropa dalam dua hari mendatang sehingga dapat melihat arah krisis zona Euro.

Indeks Dow Jones turun 13,02 poin atau 0,10% ke level 12.449,45. Indeks S&P 500 naik 0,40 poin atau 0,03% ke level 1.292,48. Indeks Nasdaq naik 8,26 poin atau 0,31% ke level 2.710,76.

Saham telah menunjukkan performa lebih baik menghadapi masalah utang Eropa. Ini masalah utama dari empat bulan lalu. Saat ini, investor melihat peningkatan data ekonomi Amerika Serikat dan pandangan optimis tentang pendapatan perusahaan.

Wall Street kembali pulih dari pelemahan pada Rabu, karena peringatan dari Fitch Ratings termasuk kemungkinan euro bisaa kolaps tanpa bantuan lebih dari bank sentral Eropa. Berita Fitch tersebut membuat euro ke level terendah dalam 16 bulan terhadap dolar AS.

" Amerika Serikat melihat jelas the safe-haven tidak hanya sisi fixed income tetapi juga investor saham," ujar Managing Director ICAP Equities Ken Polcari, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Adapun obligasi dari Italia dan Spanyol akan memberi sentimen ke pasar dalam minggu. Kedua negara ini mungkin mendapat sentimen kurang baik bila belum menunjukkan hal signifikan.

Saham materinal melompat tinggi didorong saham US Steel Corp naik 4,7% ke level US$28,56 setelah Credit Suisse menaikkan perusahaan AK Steel menjadi outperform rating. Sektor material di S&P naik 1%.

Saham Supervalu Inc turun 12,5% ke level US$7,34 setelah penjualan per kuartal belum sesuai harapan. Saham Urbank Outfitters Inc turun ke level US$23,93 setelah inventory dan margin mengalami penurunan. Saham Crocs naik 16,4% ke level US$18,56 setelah produsen sepatu ini menyatakan penjualan pada kuartal keempat melebihi haraapan.

Volume perdagangan saham sekitar 6,6 miliar saham di bursa saham New York, NYSE Amex, dan Nasdaq dibandingkan rata-rata harian sebesar 6,7 miliar.

Pasar Fokus Lelang Obligasi Spanyol dan Italia

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (12/1) diprediksi melemah. Pasar yang mengantisipasi lelang obligasi Spanyol dan Italia hari ini jadi salah satu katalisnya.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini salah dipicu oleh fokus pasar pada Eropa terutama soal lelang obligasi Italia dan Spanyol hari ini. Inilah menurut Firman, yang bakal kembali mendorong penguatan dolar AS.

Kondisi itu diperparah oleh merebaknya ekspektasi bahwa European Central Bank (ECB) dapat melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut. "Karena itu, sepanjang perdagangan kita akan melihat rupiah melemah menguji level 9.200 dengan kiaran yang lebar antara 9.100 - 9.200 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Memang, kata Firman, ECB diprediksi mempertahankan suku bunga acuannya di level 1%. Tapi, pasar ingin melihat apakah ECB optimistis dengan pemulihan di zone euro setelah mengutarakan kemungkinan resesi pada pertemuan Desember 2011.

Di sisi lain, pasar juga ingin memastikan bahwa ECB akan kembali tegaskan kemungkinan resesi hari ini setelah data GPD Jerman dirilis turun ke level 3% dari sebelumnya 3,6% (year on year).

Selain ECB, pasar juga dihadapkan pada pertemuan Bank Sentral Inggris (BoE) yang diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga acuannya. "Karena itu, rupiah akan konsolidasi dengan kecenderungan pelemahan," ungkapnya.

Tapi, lanjutnya, sifat pelemahan rupiah akan terbatas karena dapat diredam oleh Bank Indonesia. Sebab, BI berkepentingan menstabilkan rupiah jelang pengumuman BI rate bulannannya hari ini. "Tapi, kita selalu akan melihat tendensi berkurangnya pelememahan rupiah jelang penutupan sore seiring intervensi dari BI itu," ucapnya.

Menurutnya, Bank Indonesia diperkirakan menahan suku bunga acuannya (BI rate) pada level 6%. "Tapi, statemen dari Bank Indonesia akan menjadi indikator di market di mana outlook ekonomi Indonesia bisa mempertahankan pemulihan meskipun terancam oleh memburuknya situasi krisis utang pada zona euro," papar Firman.

Sebelum BI rate diumumkan, kata dia, pasar juga menanti rilis inflasi China yang diperkirakan melambat pada pukul 8.30 WIB. Jika inflasi China melambat, bank sentral China bisa melonggarkan kebijakan moneternya. "Ini bisa sedikit memberikan euforia bagi pasar Asia dan menopang sentimen," imbuh Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (11/1) ditutup melemah 10 poin (0,10%) ke level 9.150/9.170 per dolar AS.

Awas Profit Taking, Beli Tambang-Bank

INILAH.COM, Jakarta – Perdagangan saham pada Kamis (12/1) diperkirakan akan diwarnai aksi profit taking. Lakukan trading di sektor pertambangan dan perbankan.

Pengamat pasar modal Cece Ridwanullah dari Eko Capital Sekuritas memprediksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih diwarnai aksi ambil untung. Sebab, investor global mengantisipasi hasil lelang obligasi Italia dan Spanyol yang akan berlangsung.

“Namun, profit taking akan terbatas di level support 3.850,” ujarnya saat berbincang dengan INILAH.COM.

Pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak fluktuatif dan ditutup di teritori negatif. Hal ini karena investor melakukan aksi ambil untung pada saham-saham berkapitalisasi besar yang menembus level tertinggi. Selain itu, pasar masih didominasi investor jangka pendek.

Cece menuturkan, bursa regional Asia, terutama Jepang dan Hong Kong, juga mengalami kenaikan. Sehingga potensi profit taking di kedua bursa itu akan mempengaruhi pergerakan IHSG. Terutama, jika hasil lelang obligasi Italia dan Spanyol tak sukses menyerap likuiditas.

Cece memperkirakan, pasar masih berharap akan ada pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang keputusannya akan diketahui hari ini. Hal tersebut bisa menjadi penghambat koreksi IHSG, sehingga membuka peluang penguatan ke level 4.000.

“Itu juga dibarengi sukses lelang obligasi Spanyol dan Italia,” lanjutnya.

Dalam kondisi seperti ini, Cece merekomendasikan investor untuk fokus ke sektor pertambangan yang belum break high, seperti Indo Tambangraya Megah (ITMG), Antam (ANTM) dan PT Timah (TINS).

Selain saham-saham yang sudah dilanda aksi ambil untung dengan volume besar, seperti Astra International (ASII) dan United Tracktor (UNTR).

Saham perbankan Bank Mandiri (BMRI), Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga menarik, terimbas penurunan suku bunga. Terutama perbankan yang masih bisa punya ruang untuk memaksimalkan pertumbuhan kredit di tengah kontraksi NIM.

Adapun kontraksi NIM ini disebabkan tingginya biaya dana, menyusul aksi industri bank nasional yang masih mengandalkan likuiditas dari penghimpunan dana pihak ketiga. [nat]

IHSG Masih Serba Hati-hati

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup melemah 29 poin akibat aksi ambil untung di saham-saham konsumer. Indeks pun nyaris tinggalkan level psikologis 3.900.

Pada perdagangan, Rabu (11/1/2012), IHSG terpangkas 29,202 poin (0,75%) ke level 3.909,640. Sementara Indeks LQ 45 terkoreksi 5,987 poin (0,86%) ke level 691,523.

Pergerakan IHSG yang serba hati-hati ditengah beragamnya sentimen di pasar akan terus berlanjut pada perdagangan Kamis (12/1/2012). Hadirnya emiten baru, Ti Phone diharapkan bisa memberikan angin segar. Investor juga akan menantikan pengumuman BI Rate siang ini.

Bursa Wall Street tadi malam ditutup flat dan bertahan di level tertingginya dalam 5 bulan. Investor masih terus menunggu perkembangan lelang surat berharga di Eropa untuk menentukan langkah selanjutnya.

Pada perdagangan Rabu (11/1/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah tipis 13,02 poin (0,10%) ke level 12.449,45. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 0,40 poin (0,03%) ke level 1.292,48 dan Nasdaq menguat 8,26 poin (0,31%) ke level 2.710,76.

Bursa-bursa Asia cukup variatif. Berikut posisi bursa regional Kamis pagi:
  • Indeks Nikkei-225 melemah tipis 32,39 poin (0,38%) ke level 8.415,49.
  • Indeks KOSPI naik tipis 5,47 poin (0.30%) ke level 1.851,02.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
Akhirnya indeks melemah kemarin setelah pemodal melakukan profit taking pada saham unggulan. Melemahnya IHSG terjadi ditengah menguatnya pergerakan bursa regional Asia. Meski melemah, terlihat asing masih melakukan pembelian bersih pada perdagangan kemarin. Kami perkirakan indeks hari ini masih cenderung melemah. Investor akan melihat terlebih dahulu hasil Rapat Dewan Gubernur hari ini. Indeks diproyeksikan bergerak pada kisaran 3.885-3.930.

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan Rabu (11/1) IHSG terkoreksi namun berhasil tutup di atas Support terdekatnya di 3907. Sementara dari pergerakan indikator IHSG masih berada di fase overbought terlihat dari Candlestick yang berada di area upper Bollinger Band sementara Stochastic masih berada di area overbought. Pada perdagangan Kamis (12/1), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3868-3941.

(qom/qom)

Inilah Menu Saham Pilihan Kamis (12/1)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Kamis (12/1) diprediksi masih spekulasi bullish di kisaran 3.899-4.025.

Demikian diungkapkan analis saham AM Capital, Andre Mahardika, kemarin. Secara teknikal, IHSG masih mengkonfirmasi bullish jangka menengah. IHSG kemarin ditutup terjadi koreksi 0,75 ke 3.909,64. "Koreksi IHSG masih wajar selama tertahan diatas support 3.899," katanya.

Dari sthocastic, IHSG masih mengkonfirmasi bullish spekulasi indikasi wait and see karena status bullish masih lemah. Dari DMI, IHSG masih berpotensi bullish pada trend D+ dan D-, ada indikasi bullish kembali selama IHSG berada di atas support. Dari MACD, IHSG masih berpotensi bullish jangka menengah. Dari William R%, IHSG kembali berpotensi koreksi jangka pendek menuju support.

"Saya menyimpulkan IHSG masih spekulasi bullish dengan range aman saat ini 3.899 - 4.025. Jika IHSG kembali di bawah 3.899, status IHSG menjadi wait and see lakukan aksi profit taking dulu," jelasnya.

Saham yang disarankan, BBNI dengan strategi signal buy lemah. Untuk saran beli saat korensi di 3.675-3.700 dan jual di 3.775-3.850 dengan stop loss di 3.625.

Sementara, pengamat pasar modal, Jeremiah Rio Rizaldi menyarankan saham UNTR berpotensi menutup gap di bawah dengan strategi buy on weakness. Terdapat indikasi untuk mengalami pelemahan sesaat menuju Gap-nya di area 26.950–27.100. Stoploss level 26400.

Saham CPIN berpeluang mengakhiri tren turun dengan strategi beli jika break di MA200 dan stop loss di 2.175. Setelah menembus Down Trend Resist Line-nya, CPIN kali ini menguji resisten psikologis MA200 di 2.350. Sebaliknya jika CPIN tidak mampu kembali ke atas MA200, saham ini berpeluang melanjutkan penurunan ke 1.910. MACD yang meningkat menunjukkan pergerakan saham ini cenderung positif.

Saham BMRI berpeluang masuk fase tren naik lagi dengan strategi beli jika break 6.900 dan stoploss level 6.600. Jika nantinya BMRI mampu menembus 7.400, saham ini mengkonfirmasi pembentukan pola Cup & handle dengan target penguatan selanjutnya ke 8.800 dan minor target 7.950. MACD yang relatif menguat menunjukkan saham ini memiliki keenderungan pergerakan positif.

Pesimisme akan langkah bank sentral Eropa, euro melemah

Pesimisme akan langkah bank sentral Eropa, euro melemah
NEW YORK. Euro beum mampu menghalau tekanan yang ada. Alhasil, posisi mata uang bersama 17 negara ini melemah ke level terendah dalam 16 bulan terakhir versus dollar AS. Pada pukul 17.00 waktu New York, euro keok 0,6% menjadi US$ 1,2707. Sebelumnya, euro sempat menyentuh level US$ 1,2662, yang merupakan level paling lemah sejak 10 September 2010.

Posisi euro juga melemah terhadap yen sebesar 0,5% menjadi 97,67 yen. Posisi dollar AS sendiri tak banyak mencatatkan perubahan atas yen di level 76,85 yen.

Pelemahan euro terjadi seiring spekulasi investor bahwa Bank Sentral Eropa tidak akan mengumuman kebijakan baru pada pertemuan besok untuk mengatasi krisis utang Eropa.

"Pasar kemungkinan besar akan kecewa besok terkait langkah Bank Sentral Eropa dengan aksi membeli obligasi dan menurunkan suku bunga acuan," jelas Andrew Wilkinson, chied economist strategist Miller Tabak & Co di New York.

Jangan Takut Pilih Saham Bluechip!

INILAH.COM, Jakarta – Meski secara harian fluktuatif, laju IHSG masih berada dalam tren bullish. Karena itu, jangan takut masuk pada saham-saham bluechip.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, selama belum ada trigger yang signifikan positif, kalaupun indeks hari ini menguat signifiakn, keesokan harinya cenderung dilanda profit taking. Hanya saja, kecenderungannya pergerakan IHSG tetap higher low dan higher high--level terendah dan tertingginya terus meningkat.

Karena itu, meski secara harian fluktuatif, tren pergerakan IHSG cenderung menguat dan berpeluang tetap berada di atas support 3.875 hingga akhir pekan ini. “Kalau ada penurunan akibat profit taking, jangan takut untuk masuk saham bluechip, buy on weakness karena tren IHSG adalah bullish,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Rabu (11/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 29,76 poin (0,76%) ke level 3.909,078 dengan intraday tertinggi 3.954,856 dan terendah 3.902,345. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 5,99 poin (0,86%) ke level 691,523.Berikut ini wawancara lengkapnya:

Meski melemah, IHSG masih bertahan di atas 3.900. Bagaimana Anda melihat arah berikutnya?
Koreksi IHSG kemarin merupakan hal biasa akibat profit taking untuk menguji level support. Tapi, indeks masih ditutup di atas 3.875 sebagai support bullish-nya. Karena itu, tren IHSG tetap bullish meskipun pergerakan hariannya sangat tergantung pada bursa regional.

Level support dan resistance-nya?
Support indeks jangka pendek berada di level 3.875 untuk sinyal bahwa bullish IHSG tetap lanjut. Sementara itu, support kuat indeks tetap di level 3.580 yang menjadi ukuran untuk perubahan arah dari trend bullish menjadi bearish atau konsolidasi. Selama belum pecah support tersebut, tren IHSG masih bullish.

Resistance kuat indeks, berada di level 4.020 sebelum mencapai level tertinginya sepanjang sejarah di level 4.195. Sebab, beberapa kali kenaikan, indeks tertahan pada level 4.020 itu. Jadi, selama belum trigger yang signifikan positif, tampak IHSG tidak akan menguat signifikan dan cenderung bertahan.

Bagaimana dengan pengumuman BI rate hari ini?
Banyak analis memperkirakan, BI rate tidak mengalami perubahan pada level 6% yang akan diumumkan oleh Bank Indonesia hari ini. Tapi, dari sisi makro ekonomi Indonesia masih tetap bagus. Dari sisi IHSG, secara grafik juga sudah breakout. Karena itu, pasar tinggal bersabar untuk melihat potensi-potensi kenaikan berikutnya. Walaupun memang, untuk saat ini belum ada triger positif dari eksternal sehingga penguatan indeks tak signifikan.

Apa yang jadi trigger signifikan itu?
Untuk eksternal, trigger indeks tak terlepas dari ekonomi AS dan krisis utang Eropa. Jika ada jalan keluar krisis kawasan itu, akan jadi sentiment positif. Begitu juga sebaliknya. Terutama dari hasil pertemuan Kanselir Jerman Angela Merkel dengan Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde; Merkel dengan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy atau Merkel dengan Mario Monti, Perdana Menteri Italia. Selama belum ada trigger yang signifikan, jika hari ini menguat signifiakn, keesokan harinya cenderung dilanda profit taking.

Hanya saja, kecenderungannya pergerakan IHSG tetap higher low dan higher high--level terendah dan tertingginya terus meningkat. Karena itu, meski secara harian fluktuatif, tren pergerakan IHSG cenderung menguat dan berpeluang tetap berada di atas support 3.875 hingga akhir pekan ini.

Kalau begitu, saham-saham apa saja yang Anda rekomendasikan?
Saya rekomendasikan positif saham-saham bluechip. Di antaranya, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Bukit Asam (PTBA). Kalau ada penurunan akibat profit taking, jangan takut untuk masuk, buy on weakness karena tren IHSG adalah bullish.

Rekomendasi ppositif juga untuk saham-saham bluechip yang sudah memecahkan level resistance-nya sehingga memberikan potensi penguatan lebih jauh seperti PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Bakrie Sumatra Plantation (UNSP), PT Energi Mega Persada (ENRG) dan PT Bumi Resources (BUMI).

Bagaimana dengan saham-saham second liner?
Saham-saham second liner juga menarik untuk dimainkan meskipun tetap harus hati-hati dengan memperhatikan volume transaksi. Saham lapis dua yang kenaikannya cukup tinggi akibat rumor atau gorengan patut diwaspadai.

Saham second liner pilihan, PT Duta Kirana Finance (DKFT), Myoh Technology (MYOH) , PT Garda Tujuh Buana (GTBO), PT Rukun Raharja (RAJA), dan PT Lippo Cikarang (LPCK). Bermain cepat saja pada saham-saham seperti ini dengan disiplin cut loss jika terjadi pembalikan arah. Kecuali, saham second liner yang punya cerita fundamental.

Minim faktor fundamental, harga minyak masih melandai

Minim faktor fundamental, harga minyak masih melandai
NEW YORK. Harga kontrak minyak dunia mencatatkan penurunan tadi malam. Asal tahu saja, harga kontrak minyak untuk pengantaran Febuari turun US$ 1,37 menjadi US$ 100,87 per barel di New York Mercantile Exchange. Sepanjang tahun ini, harga minyak sudah naik 11% dibanding tahun sebelumnya.

Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran Febuari turun 0,9% menjadi US$ 1,04 dan berakhir di level US$ 112,24 per barel di ICE Futures Europe Exchange.

Penurunan harga minyak terjadi setelah suplai minyak dan bahan bakar mencatatkan kenaikan melampaui estimasi. Faktor lainnya, investor mencemaskan kontraksi perekonomian Jerman akan menyeret Eropa ke jurang resesi.

"Faktor fundamental penyokong harga minyak masih minim. Lihat saja data cadangan minyak dan kontraksi perekonomian Jerman di kuartal empat 2011 semakin menekan harga minyak," jelas John Kilduff, partner Again Capital LLC di New York.

Sekadar tambahan informasi, cadangan minyak mencatatkan kenaikan menjadi 34,6 juta barel pada pekan lalu. Ini merupakan level tertinggi sejak pekan yang berakhir 2 Desember lalu.

Perdagangan saham AS ditutup flat

Perdagangan saham AS ditutup flat
NEW YORK. Perdagangan saham di Bursa Wall Street pada Rabu (11/1) ditutup flat di level tertinggi dalam lima bulan terakhir. Pasalnya, pasar masih menunggu tes penting pasar obligasi dalam dua hari ke depan yang dapat menentukan arah krisis utang Zona Euro.

Berdasarkan data terakhir, indeks Dow Jones turun 14,45 poin atau 0,12% menjadi 12.448,02. Sedangkan indeks Standard & Poor's 500 menguat 0,02% ke posisi 1.292,34. Sementara indeks Nasdaq Composite naik 0,29% menjadi 2.710,46.

Wall Street Bertahan di Titik Tertinggi dalam 5 Bulan

New York - Saham-saham di bursa Wall Street bertahan di level tertingginya dalam 5 bulan. Investor masih terus menunggu perkembangan lelang surat berharga di Eropa untuk menentukan langkah selanjutnya.

Sejauh ini saham-saham di bursa AS berkinerja cukup baik di tengah masalah krisis Eropa yang belum selesai. Investor memilih memberikan respons positif atas data-data perekonomian AS ketimbang perkembangan krisis Eropa yang tak kunjung usai.

Indeks saham berhasil membalikkan keadaan setelah merosot tajam pada perdagangan Rabu kemarin. Sentimen negatif datang dari peringatan Fitch Ratings, termasuk kemungkinan kolapsnya euro jika tidak ada dukungan dari Bank Sentral Eropa.

Pernyataan Fitch tersebut langsung mendorong euro merosot ke titik terendahnya dalam 16 bulan terakhir terhadap dolar AS.

"AS dilihat jelas sebagai perdagangan 'safe-haven', tidak hanya untuk sisi pendapatan tetap tapi sekarang dari investor saham-saham," ujar Ken Polcari, managing director ICAP Equities seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/1/2012).

"Kita terus membicarakan hal yang sama, tapi ini sudah berjalan selama 8, 9 bulan... Saya benci mengatakan ini, tapi hampir semua orang sepertinya kebal dengan hal itu (krisis Eropa) sekarang," tambahnya.

Pada perdagangan Rabu (11/1/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah tipis 13,02 poin (0,10%) ke level 12.449,45. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 0,40 poin (0,03%) ke level 1.292,48 dan Nasdaq menguat 8,26 poin (0,31%) ke level 2.710,76.

Pekan ini akan ada 2 lelang surat berharga yang cukup penting dari Italia dan Spanyol. Dua negara yang menjadi pusat perhatian krisis Eropa itu akan memberikan sentimen negatif jika lelang surat berharganya gagal.

Shaam-saham sektor material berhasil menahan kejatuhan indeks, dengan US Steel Corp naik 4,7% menjadi US$ 28,56, setelah Credit Suisse menaikkan 'peringkat' perusahaan sejenis, AK Steel ke 'Outperform'. Indeks material S&P, GSPM naik hingga 1%.

Perdagangan berjalan moderat dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 6,65 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 6,7 miliar lembar saham.

(qom/qom)