Senin, 16 Januari 2012

Waduh, bursa Jepang melorot ke level terendah dalam sebulan terakhir

TOKYO. Bursa Jepang memerah. Bahkan penurunan bursa Jepang merupakan yang tebesar dalam satu bulan terakhir. Pada pukul 09.24 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,4% menjadi 8.379,71. Ini merupakan penurunan paling besar sejak 15 Desember lalu. Sementara, indeks Topix turun 1,4% menjadi 724,56. Tidak hanya itu, 33 sektor industri yang diperdagangkan juga melorot.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Jepang adalah: Sumitomo Mitsui Financial Group Inc yang melorot 1,8%, Kyocera Corp turun 1,8%, dan Mitsubishi Corp jeblok 1,9%.

Penurunan bursa Jepang terjadi setelah Standard & Poor's mencabut peringkat utang tertinggi AAA dari Prancis. Selain itu, badan pemeringkat utang internasional ini juga memangkas peringkat utang sejumlah negara Eropa lainnya.

"Pasar sudah memprediksi penurunan peringkat Prancis dan negara Eropa lainnya. Namun mereka tidak tahu seberapa besar dampak penurunan tersebut sehingga hal itu turut menyeret kejatuhan pasar saham," jelas Norihiko Funatsu, chief strategist Okasan Securities Co di Tokyo.

Catatan saja, peringkat utang Prancis dipangkas menjadi AA+, dengan outlook negatif. Sementara, peringkat utang Italia dan Spanyol dipangkas dua level. Sedangkan peringkat utang Jerman tetap.

Pemangkasan peringkat utang Prancis menyebabkan bursa Asia terpukul

TOKYO. Bursa Asia dilanda aksi jual pagi ini. Pada pukul 09.21 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,9% menjadi 115,85. Sementara, di sepanjang pekan lalu, indeks acuan bursa Asia naik 2,2%.

Di Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,62% menjadi 8.362,28. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,29% menjadi 4.141,60. Indeks Hang Seng berhasil mencatatkan kenaikan 0,57% menjadi 19.204,40.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Sony Corp yang turun 2%, Australia & New Zealand Banking Group Lyd yang turun 1,7%, dan BHP Billiton Ltd yang turun 1,1% di Sydney.

Penurunan bursa Asia terjadi setelah Standard & Poor's memangkas peringkat utang Prancis dari level AAA dan peringkat utang sejumlah negara Eropa lainnya. Kondisi itu memicu kecemasan bahwa krisis utang Eropa akan semakin memburuk.

"Merupakan hal yang tidak realistis jika berharap kondisi di Eropa akan semakin membaik terkait krisis utangnya. Pemangkasan peringkat utang di Eropa tidak akan membantu memulihkan sentimen investor," jelas Prasad Patkar, analis Platypus Asset Management Ltd di Sydney.

Dollar AS sang penentu

JAKARTA. Rupiah belum sanggup melawan penguatan dollar Amerika Serikat (AS). Jumat lalu, kurs rupiah melemah 0,1% dari hari sebelumnya menjadi
Rp 9.180. Padahal, optimisme di pasar global sudah meruak begitu Italia dan Spanyol sukses menggelar lelang obligasi.

Kenyataannya, investor tetap memegang dollar AS sebagai aset aman. Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir berpendapat, fokus para pelaku pasar masih tertuju ke krisis utang yang membelit zona Eropa.

Pekan ini, lanjut dia, belum ada data ekonomi dari dalam negeri yang mampu menguatkan rupiah dari tekanan eksternal. Dollar AS masih akan perkasa hingga hari ini (15/1). Nilai tukar rupiah cenderung melemah di kisaran Rp 9.000-9.200 per dollar AS. "Yang harus diwaspadai adalah penutupan rupiah pada Rp 9.200. Ini akan membuka peluang ke kisaran 9.300 per dollar AS," ujar dia.

Analis Bank Negara Indonesia Apressyanti Senthaury memprediksi, rupiah hari ini bisa menguat terhadap dollar AS. "Di awal pekan, rupiah mungkin menguat karena data klaim pengangguran terbaru di Amerika meningkat. Data itu bisa jadi sentimen negatif bagi dollar AS," ujar dia. Prediksinya, kurs dollar AS berkisar Rp 9.050-Rp 9.200.

Krisis belum usai, MI tahan ekspansi

JAKARTA. Proyeksi bahwa kondisi Eropa belum stabil hingga akhir kuartal pertama menjadi alasan sejumlah manajer investasi berhati-hati menggelar ekspansi. Mereka menahan peluncuran produk baru, khususnya reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap di awal 2012.

Direktur PT Danareksa Investment Management (DIM) Zulfa Hendri mengungkapkan, perkembangan pasar reksadana tahun ini akan terpengaruh oleh kondisi krisis Eropa. Sentimen negatif dari pasar global lazim menulari pasar modal domestik. Tak hanya bursa saham, pasar obligasi juga diperkirakan akan bergejolak akibat terpengaruh sentimen dari pasar global.

"Kami akan pelajari dulu di semester I ini kondisi pasar Eropa seperti apa," ujar Zulfa, pekan lalu. Dalam rencana pengelola DIM terkini, hanya ada penerbitan reksadana terproteksi di awal paruh pertama. DIM baru akan menerbitkan reksadana saham maupun reksadana pendapatan tetap baru di awal semester II mendatang atau setelah kondisi Eropa mulai membaik.

DIM memilih bersikap konservatif dalam penerbitan reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap yang baru. "Mungkin, kami akan meluncurkan reksadana saham. Namun, pemilihan saham yang jadi aset dasarnya akan melihat kondisi ke depan terlebih dahulu," ujar dia.

Dana kelolaan naik

Tahun 2012 ini, DIM menargetkan bisa menggenggam total dana kelolaan sekitar Rp 2,5 triliun atau naik 20% ketimbang akhir 2011 lalu. "Tahun 2012, kami coba mengikuti pertumbuhan industri sekitar 20%," tutur dia.

Dari target tersebut, DIM memperkirakan, dana sekitar Rp 1 triliun akan berasal dari reksadana saham, Rp 500 miliar dari reksadana pendapatan tetap. Sisa dana diharap datang dari produk lain.

Dalam rangka mencapai dana kelolaan tersebut, DIM akan menambah kerja sama dengan satu bank lagi untuk memasarkan produk reksadana yang dikelola. Namun, Zulfa enggan menyebut nama bank tersebut karena masih dalam penjajakan.

Yang jelas, saat ini, DIM telah bekerja sama dengan 15 bank distributor. Dari 15 bank tersebut, sekitar tujuh bank di antaranya merupakan bank asing. "Selain menambah kerjasama, kami juga akan lebih mengintensifkan kerjasama dengan 15 bank yang sudah ada hingga penjualan produk kami lebih rutin," ujar dia.

Tidak berbeda dengan DIM, pengelola PT Samuel Asset Management (SAM) juga belum berencana meluncurkan produk reksadana saham ataupun reksadana pendapatan tetap yang baru di 2012. Presiden Direktur Samuel, Agus Basuki Yanuar menuturkan, pihaknya akan fokus menggarap produk yang sudah ada. "Tahun ini, kami akan membesarkan yang sudah ada dengan fokus di reksadana saham dan reksadana campuran," ujar dia.

Kendati demikian, tahun ini manajemen SAM menargetkan total dana kelolaan mereka naik menjadi Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun. Artinya, SAM mematok pertumbuhan 36,4%-81,2% dari dana kelolaan di akhir tahun lalu yang sebesar Rp 1,1 triliun.

Spekulasi Iran gagal galang dukungan Arab, harga minyak kembali melorot

MELBOURNE. Harga kontrak minyak dunia ditransaksikan mendekati level terendah dalam empat pekan terakhir. Pada pukul 10.44 waktu Sydney, harga kontrak minyak untuk pengantaran Febuari berada di posisi US$ 98,89 per barel atau naik 19 sen di New York Mercantile Exchange. Pada 13 Januari lalu, harga kontrak minyak turun 0,4% menjadi US$ 98,70 per barel. Ini merupakan level terendah sejak 20 Desember lalu. Hari ini, tidak akan ada transaksi di lantai perdagangan New York karena hari libur nasional Martin Luther King Jr.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Febuari berada di posisi US$ 110,72 per barel di ICE Futures Europe exchange London.

Penurunan harga minyak disebabkan spekulasi investor bahwa langkah Iran dalam menggalang dukungan dari negara Arab lain terkait pelarangan impor minyak akan menemui kegagalan. Isu ini berhasil mengalahkan sentimen krisis utang Eropa yang semakin memburuk.

Asal tahu saja, Mohammad Ali Khatibi, perwakilan Iran di Organization of Petroleum Exporting Countries mengatakan, dukungan produsen Arab terhadap embargo impor Eropa akan menjadi permainan politik yang berbahaya.

Sementara itu, Prancis kehilangan peringkat utang tertingginya setelah Standard & Poor's memutuskan untuk menurunkan peringkat utang negara tersebut dari level AAA.

Kabar buruk belum tiba

JAKARTA. Bursa Asia terus menguat selama empat minggu terakhir, sebuah rekor kenaikan terlama dalam setahun. Indeks MSCI Asia Pasifik menguat 2,2% ke level 116.89 dalam sepekan lalu. Penguatan ini merupakan yang tertinggi sejak 8 Desember.

Bursa Asia diliputi optimisme setelah suku bunga dua tahunan Spanyol turun ke titik terendah sejak Maret. Maklum, Spanyol berhasil menjual obligasi senilai 9,98 miliar euro, atau dua kali lipat dari nilai target.

Suku bunga dua tahunan Italia juga turun ke level terendah sejak September 2011. "Sekali kekhawatiran terhadap utang Eropa agak berkurang, setidaknya dalam jangka pendek, kita akan melihat performa yang baik dari bursa Asia," kata Diane Lin, Fund Manager dari Pengana Capital di Sydney kepada Bloomberg. Menurut Diane, pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa bisa dibilang telah menstabilkan seluruh situasi.

Tidak mau ketinggalan, Shanghai Composite Index (SSEC) mencatat kenaikan 3,8% minggu lalu. SSEC sempat merosot dalam sembilan minggu. Penurunan inflasi China lima bulan berturut-turut, hingga Desember, menyuntikkan sentimen positif. Indeks Hang Seng di Hong Kong juga menguat 3,3%.

Namun menurut Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo, kinclongnya performa bursa Asia pekan lalu karena berharap dan merespon kondisi Amerika Serikat, terutama rilis laporan keuangan atau data pengangguran yang berkurang.

Masalahnya, ini juga menunjukkan investor belum bersiap menghadapi berita buruk yang keluar setelah penutupan bursa Amerika, Jumat (13/1) lalu. S&P mengumumkan memangkas peringkat utang 9 negara Eropa.

Menurut Satrio, selain bursa Shanghai yang sempet turun, indeks lain seperti Nikkei, Hangseng, dan Kospi nampaknya belum mengantisipasi berita downgrade yang sebenarnya sudah terdengar sejak pertengahan pekan lalu.

"Mungkin pasar Asia akan sedikit tertekan, tapi seberapa besar dampak hantamannya terhadap bursa Asia baru terlihat Senin," tukas Satrio. Meski begitu, ia menyarankan investor tidak pesimis. Jangan lantas mengartikan berita negatif selalu sebagai indikasi indeks pasti turun. "Bisa jadi setelah ini, pelaku pasar berpikiran tak ada lagi berita jelek. Malah waktunya untuk belanja lagi," papar Satrio.

IHSG Melaju Pasca-Downgrade Massal Eropa?

INILAH.COM, Jakarta – Downgrade 9 negara zona euro akhir pekan lalu dinilai sebagai isu lama. IHSG pekan ini pun diprediksi tetap melaju. Saham grup Astra, perbankan dan second liners jadi pilihan.

Pada perdagangan Jumat (13/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 25,83 (0,66%) ke level 3.935,326. Harga intraday tertingginya di posisi Rp3.943,261 dan terendah 3.909,046. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 4,16 poin (0,60%) ke level 694,052.

Pengamat pasar modal Irwan Ibrahim mengatakan, sentimen negatif dari Eropa sudah terlalu lama menggenangi pasar. Karena itu, menurutnya, meski krisis Eropa secara fundamental sangat mengganggu, semuanya sudah diserap pasar termasuk downgrade 9 negara zona euro oleh lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's Rating Service (S&P) akhir pekan lalu.

Menurut Irwan, kekuatan pasar saat ini justru berada di Asia yang dipimpin oleh China, Taiwan, Jepang dan India. Karena itu, dampak krisis Eropa ke pasar Asia khususnya Indonesia tidak terasa lagi. “Saya perkirakan, dalam sepekan ke depan IHSG berpeluang positif tapi secara harian berpeluang fluktuatif. Support indeks berada di level 3.900 dan resistance 4.000,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (15/1).

Akhir pekan lalu, S&P memangkas peringkat 9 negara di Eropa karena terlilit krisis utang yang parah. Dalam pengumumannya, empat negara turun peringkatnya dua tingkat yakni Italia, Spanyol, Portugal dan Siprus.

Lalu, lima negara yang peringkatnya turun satu tingkat yaitu Prancis, Austria, Malta, Slowakia, dan Slovenia. Keputusan Standard & Poor's ini membuat peringkat Italia turun menjadi BBB+ yang berarti setingkat dengan Kazakhstan. Sementara peringkat Portugal makin merosot. Meski begitu, Jerman lolos dari penurunan peringkat yang saat ini ‘AAA’. Perancis dan Austria kehilangan peringkat AAA-nya menjadi ‘AA+’ .

Irwan kembali mengatakan, katalis pengautan indeks pekan ini adalah momentum January Effect. Selain itu, penguatan indeks juga mendapat dukungan dari tren suku bunga di dalam negeri yang turun mengikuti tren di luar negeri. “Saat tingkat suku bunga turun, investor akan mengalihkan dananya dari obligasi atau deposito ke saham,” ujar Irwan.

Terutama, Irwan menegaskan, peralihan itu ke saham-saham yang berfundamental kuat di sektor perbankan dan pertamabangan. Tapi, seiring rendahnya suku bunga, fundamental emiten di sektor perbankan justru akan menguat.

Karena itu, pada kuartal pertama 2012 IHSG berpeluang menuju 5.000 antara 4.700 hingga 5.000. “Memang, level ini terlalu optimistis. Tapi, tampak saham Astra ditarik terus ke atas sehingga saham-saham lain bakal mendukung penguatan indeks,” timpalnya.

Di atas semua itu, Irwan merekomendasikan positif saham-saham yang bakal jadi penopang pergerakan indeks dalam sepekan ke depan pada grup Astra, perbankan, dan pertambangan. Saham pilihannya PT Astra Internasional (ASII) dengan target Rp110.000 hingga akhir Maret 2012 dan PT United Tractor (UNTR) dengan target Rp40.000.

Begitu juga dengan saham-saham perbankan BUMN seperti PT Bank Mandiri (BMRI) dengan target Rp9.000, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target Rp9.000, PT Bank Negara Indoensia (BBNI). “Selain BUMN, juga PT Bank Central Asia (BBCA),” paparnya.

Di sektor pertambangan, PT Bumi Resources (BUMI) dengan target Rp4.000, PT Adaro Energy (ADRO) dengan target Rp3.000, PT Aneka Tambang (ANTM) dengan target Rp3.500, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dengan target Rp5.000, dan PT Bukit Asam (PTBA) dengan target Rp30.000. “Strategi untuk saham-saham tersebut adalah investasi jangka panjang,” ucapnya.

Menurutnya, bagi trader jangka pendek, harian atau mingguan, lebih baik memilih saham-saham second liners dengan pola permainan yang cepat pada saham PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Bank Bukopin (BBKP), PT Bakrie & Brothers (BNBR), dan PT Garuda Indonesia (GIAA) atau saham second liner lainnya yang likuid. “Trading buy saham-saham tersebut,” kata Irwan mengakhiri pembicaraan dengan INILAH.COM.

GDP China dan Inflasi India Siap Benamkan Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (16/1) diprediksi melemah. Laporan keuangan JP Morgan, GDP China dan inflasi India jadi pemicunya.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi pelemahan rupiah awal pekan ini salah satu dipicu oleh rilis kinerja keuangan emiten di AS terutama JP Morgan akhir pekan lalu. Pasar sebelumnya, menurut Christian sudah pesimistis dengan penurunan laba dari JP Morgan sekitar 20% dari sebelumnya.

Penurunan tersebut, kata Christian, dipicu oleh situasi krisis utang di Eropa yang menyulitkan sektor perbankan. Secara keseluruhan, senitmen ini menjadi risiko penurunan bursa saham regional. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dan sepanjang perdagangan akan bergerak dalam kisaran 9.145-9.235 per dolar AS," katanya INILAH.COM.

Christian menegaskan, tidak tertutup kemungkinan rupiah akan mencetak rekor terlemah di level 9.230. "Jika tembus level ini, rupiah akan menguji resistance selanjutnya yang merupakan level tertinggi September 2011 di level 9.300 per dolar AS,” ujarnya.

Lalu, pasar juga mengantisipasi negatif data yang akan dirilis besok. Pada Selasa (17/3), pasar menunggu laporan Gross Domestic Product (GDP) China pada kuartal keempat 2011 yang sudah diperkirakan kembali turun ke level 8,7% dari sebelumnya 9,1%. "Jika sesuai dengan ekspektasi, menunjukkan bahwa memang pertumbuhan ekonomi China menyentuh level terendah dalam 2,5 tahun terakhir," timpalnya.

Kondisi China, lanjut Christian, sejalan dengan headline inflation India yang sudah diperkirakan jatuh ke level 7,5%. "Penurunan inflasi, juga menandakan perlambatan ekonomi," ucap Christian.

Tapi, lanjut Christian, perlambatan China dan India diperkirakan lebih bersifat temporer hingga akhir kuatal I-2012. "Jadi, selama kuartal I ini, rupiah cenderung melemah," tuturnya.

Sementara itu, dari dalam negeri, pelaku pasar kecewa pacapenetapan BI rate yang stagnan di level 6% pekan lalu. "Kondisi itu jadi katalis negtif bagi rupah," imbuh Christian.

Asal tahu saja, kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Jumat (13/1) ditutup melemah 10 poin (0,10%) ke level 9.175/9.185 per dolar AS.

Euro lunglai hingga ke level terlemah dalam 11 tahun terakhir terhadap yen

TOKYO. Pergerakan euro pagi ini keok terhadap yen. Bahkan pelemahannya mencapai level terendah dalam 11 tahun terakhir terhadap mata uang Jepang tersebut. Pada pukul 08.18 waktu Tokyo, euro melemah 0,3% menjadi US$ 1,2643 dari level penutupan di New York pada 13 Januari lalu. Sedangkan euro terdepresiasi 0,4% menjadi 97,23 yen. Posisi dollar AS tak banyak berubah di posisi 76,91 yen.

Pelemahan euro terjadi setelah Standard & Poor\'s mencabut peringkat utang AAA dari Prancis dan peringkat utang sejumlah negara Eropa lainnya.

"Pemangkasan peringkat utang tersebut memberikan alasan lain bagi komunitas spekulan untuk memasang short position pada euro. Dalam waktu dekat, bakal ada lelang obligasi sejumlah negara Eropa sehingga sentimen pasar masih akan terus diuji," jelas Mike Jones, currency strategist Bank of New Zealand Ltd di Wellington. Short position merupakan taruhan bahwa sebuah aset akan mengalami penurunan nilai.

Catatan saja, Prancis akan melelang surat utang senilai 8,7 miliar euro atau US$ 11 miliar pada hari ini. Besok, European Financial Stability Facility juga akan menjual surat utang senilai 1,5 miliar euro. Sedangkan Spanyol akan melelang surat utang besok dan 19 Januari mendatang. Spanyol menyusul dengan melepas surat utang pada 18 Januari.

Hari ini, pasar finansial AS akan ditutup karena libur nasional.

Euro masih mampu menanjak

JAKARTA. Eropa kembali guncang. Standard and Poor\'s mencopot peringkat Prancis dan Austria dari AAA menjadi AA+. Peringkat Italia, Portugal, Spanyol, Malta, Siprus, Slowakia, Slovenia, juga turun kelas.

Jerman menjadi satu-satunya negara Eropa yang menyandang peringkat AAA dengan outlook stabil. Penurunan peringkat itu langsung menyandung euro di hadapan valuta utama lain. Akhir pekan lalu, begitu S&P merilis putusannya, pairing EUR/USD turun 1,05% menjadi 1,2680. Pasangan EUR/GBP terbenam di level 0,8278, sedangkan EUR/JPY melemah 0,92% ke posisi 97,46.

Kiswoyo A. Joe, analis Askap Futures menilai, pelemahan euro bersifat temporer. Mata uang bersama Zona Euro tersebut berpeluang mengalami rebound, tertopang sentimen positif terkait rencana kesepakatan disiplin fiskal Uni Eropa, bulan ini. "Jika tercapai, bisa menjadi sentimen positif pemulihan krisis," papar Kiswoyo.

Berhadapan dengan poundsterling, euro masih menyimpan kemungkinan untuk bangkit. Terlebih, Inggris berniat meluncurkan quantitative easing yang berisiko melemahkan mata uang GBP.

Berhasilnya penyelenggaraan lelang obligasi Italia serta Spanyol, beberapa waktu lalu, juga menunjukkan masih ada optimisme pemodal terhadap prospek Eropa.

Di sisi lain, kondisi Amerika Serikat (AS), tidak sepositif yang diperkirakan. Klaim data pengangguran Negeri Uwak Sam meningkat. "Dollar AS sudah jenuh beli dan berpeluang terkoreksi," imbuh Appresyanti Senthaury, analis valas Bank BNI.

Meski, the greenback sejatinya masih kuat menempati posisi sebagai valuta safe haven setiap kali kecemasan pasar meruyak.

EUR/JPY dalam jangka panjang, berada dalam tren turun. Namun, dalam jangka pendek, euro berpotensi menguat atas yen. Mika Martumpal, analis valas Bank Commonwealth melihat, penguatan tersebut masih ditopang oleh optimisme pasar seiring suksesnya lelang obligasi Italia dan Spanyol.

Awal Pekan, Hindari 'Blue Chips'

INILAH.COM, Jakarta – Perdagangan saham pada awal pekan, Senin (16/1) diprediksikan menuju tren major bearish. Hindari saham-saham unggulan dan fokus ke saham lapis kedua.

Pengamat pasar modal Nico Omer dari Valburry Asia memprediksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak lama lagi akan memasuki minor wave C yang sifatnya korektif. Dengan target koreksi ke 2.500 untuk tren major bearish.

Akhir pekan lalu, S&P akhirnya menurunkan peringkat surat utang negara-negara Eropa. Tak terkecuali Prancis dan Italia, yang sebenarnya cukup sukses menyerap likuiditas melalui lelang obligasi.

Sentimen negatif dari Eropa baru direspon bursa Amerika karena pengumuman S&P menjelang akhir perdagangan di NYSE. Respon negatif diperkirakan akan terakumulasi di awal pekan ini. khususnya di bursa-bursa saham Asia.

“Seiring pelemahan bursa saham Amerika Serikat (AS), IHSG kemungkinan melemah pekan ini dan cenderung bergerak di kisaran 3.800-3.950,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Dalam kondisi ini, Nico merekomendasikan investor untuk menghindari saham-saham unggulan yang harganya cenderung sudah lebih malah. Saatnya fokus ke saham-saham lapis kedua yang momentumnya sedang baik.

Beberapa saham lapis kedua yang ia rekomendasikan antara lain Lippo Cikarang (LPCK), Panin Financial (PNLF), Asuransi Multi Artha Guna (AMAG), Clipan Finance Indonesia (CFIN) dan Tunas Baru Lampung (TBLA). “Beli saham-saham tersebut,” katanya.

Nico juga merekomendasikan beberapa saham blue chips seperti Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), London Sumatra (LSIP), Alam Sutera Realty (ASRI), Indocement (INTP) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). “Buy on weakness saham-saham ini,” pungkasnya.

Siasat emiten menangkal koreksi harga CPO

JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada tahun ini berpotensi melorot ketimbang tahun lalu. Krisis Eropa diyakini turut menekan daya beli masyarakat dunia pada 2012.

"Daya beli adalah variabel yang kuat dalam pembentukan harga,” kata Joseph Pangaribuan, analis Samuel Sekuritas Indonesia, Jumat (13/1).

Analis Danareksa Sekuritas, Gabriella Maureen Natasha, memprediksi harga rata-rata CPO di tahun ini menurun berkisar US$ 950-US$ 1.000 per ton. Sedang analis Mandiri Sekuritas, Hariyanto Wijaya, dan analis Indo Premier Securities, Lianawati Budiono, menilai harga CPO tahun ini relatif flat. Kedua analis itu memproyeksikan harga rata-rata CPO pada 2012 berkisar US$ 1.100 per ton. Harga rata-rata CPO sepanjang 2011 di Bursa Malaysia adalah
US$ 1.042,65 per ton.

Namun, Analis AAA Securities Willy Gunawan punya pendapat berbeda. Menurut dia, kondisi ekonomi Eropa tidak banyak mempengaruhi harga CPO. “Konsumen terbesar CPO Indonesia adalah China dan India,” kata Willy.

Kekeringan di Amerika Serikat (AS) juga akan menekan produksi kedelai, yang merupakan komoditas subtitusi CPO. Willy pun memprediksi harga rata-rata CPO di tahun ini bisa menyentuh US$ 1.160 per ton, tumbuh 15% dari harga rata-rata 2011.

Emiten yang paling terpengaruh dengan proyeksi penurunan harga CPO adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Alasannya, AALI tak bisa menggenjot volume produksi. Sekitar 52% dari seluruh pohon sawit AALI berusia di atas 15 tahun. Semakin tua usia tanaman, semakin rendah pula produktivitasnya.

Kini, rata-rata produksi CPO AALI hanya 3,7 ton per ha. Jumlah itu jauh di bawah rata-rata produksi emiten sawit yang lain, 4,5 ton per ha.

Pihak ketiga

Untuk tetap bertumbuh, menurut Joseph, AALI banyak bergantung pada pembelian tandan buah segar (TBS) melalui pihak ketiga. Meski penjualan bisa naik, “Pertumbuhan AALI tipis, karena harga tahun ini flat,” kata Joseph.

Nasib AALI tampaknya tidak akan dialami PT BW Plantation Tbk (BWPT). “Meski harga CPO cenderung flat, pertumbuhan BWPT akan tetap bagus di tahun ini karena produksi meningkat siginifikan, mengikuti penambahan area kebun yang menghasilkan,” kata Lianawati.

Penambahan lahan menghasilkan BWPT di tahun ini seluas 8.000 hektare (ha), tumbuh 100% dari tambahan lahan menghasilkan di 2011 yang seluas 4.000 ha. Dengan tambahan lahan baru tersebut, total lahan menghasilkan milik BWPT selama 2012 menjadi 27.000 ha. Dia menghitung produksi CPO BWPT pada 2012 mencapai 137.000 ton, naik 36% dari estimasi produksi periode yang sama tahun sebelumnya.

Produksi TBS PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) diperkirakan naik dengan tingkat compound annual growth rate (CAGR) sebesar 11% dari 2011 hingga 2013. Gabriella memproyeksikan produksi TBS SGRO pada 2011 hingga 2013 meningkat dari 357.000 ton menjadi 413.000 ton.

Goldman: Bursa Eropa akan anjlok 10% dalam tiga bulan ke depan

LONDON. Goldman Sachs Group Inc meramal, mayoritas saham yang ditransaksikan di bursa Eropa akan mengalami penurunan sebesar 10% sebelum akhirnya pulih pada paruh kedua 2012 mendatang.

Menurut prediksi Gerald Moser, equity strategist Goldman Sachs London, Stoxx Europe 600 Index akan melorot ke level 225 dalam tiga bulan ke depan. Namun, dia juga meramal, indeks akan kembali pulih pada paruh kedua tahun ini mendekati level 250 hingga 270, dengan kenaikan sebesar 20%.

"Tahun ini merupakan tahun yang paling sulit. Investor mencemaskan tingkat ketidakpastian yang tinggi. Namun kami memprediksi pasar saham akan kembali melesat terkait adanya sejumlah resolusi di Eropa," urai Moser.

Dia menambahkan, resolusi akan didorong oleh kesepakatan antara Prancis dan Jerman mengenai cara mengatasi jumlah utang yang semakin membengkak dalam beberapa bulan ke depan.

Asal tahu saja, sejak awal tahun ini, Stoxx 600 sudah naik 2,5% seiring data ekonomi dunia yang melampaui estimasi analis. Selain itu, sentimen lain yang juga mempengaruhi bursa Eropa adalah penurunan yield obligasi di kawasan Eropa.

Sepanjang pekan lalu, Wall Street melesat terdongkrak optimisme China

NEW YORK. Sepanjang pekan lalu, mayoritas saham yang ditransaksikan di bursa AS mencatatkan kenaikan. Alhasil, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,5% menjadi 1.289,09 di sepanjang minggu lalu. Dengan demikian, sepanjang tahun ini indeks S&P 500 sudah melesat 2,5%.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,5% menjadi 12.422,06 pada periode yang sama.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain: Alcoa Inc yang melejit 7% setelah merilis kinerja yang melampaui estimasi dan Caterpillar Inc yang memimpin kenaikan pada indeks Dow Jones.

Aksi beli yang melanda Wall Street sepekan lalu disebabkan oleh sentimen dari China. Asal tahu saja, pelaku pasar berspekulasi bahwa pemerintah Negeri Panda akan menelurkan kebijakan baru untuk menggairahkan kembali pertumbuhan ekonomi mereka. Sentimen tersebut berhasil mengimbangi kecemasan mengenai pemangkasan peringkat utang sejumlah negara di Eropa.

"Ide bahwa China akan terus melakukan sesuatu untuk mendongkrak pertumbuhan manjadi isu yang sangat penting. Sebab, pertumbuhan China sangat tinggi sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia," jelas Jeffrey Kleintop, chief market strategist LPL

Inilah Saham Pilihan Senin (16/1)

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan akan menguat dengan level support 3.875-3.990 pada perdagangan saham Senin (16/1). Downgrade rating Perancis oleh S&P tidak berpengaruh terhadap pasar regional sehingga ada potensi kenaikan untuk IHSG.

"Downgrade rating Perancis oleh S&P tidak berpengaruh banyak ke pasar regional yang rata-rata tutup minus di bawah 0,50%-1% sehingga ada potensi untuk terjadinya anomali di IHSG yang berhasil tutup di atas resistance psikologis 3.900 Jumat lalu," ujar Analis Senior PT HD Capital Yuganur Widjanarko, kemarin.

Lebih lanjut ia menuturkan, apalagi Dow juga tutup Senin malam untuk peringatan Martin Luhter King's Day. IHSG pun diprediksikan di level support 3.875-3.835-3.780 dan level resistance 3.990-4.050-4.125.

Sementara itu, analis PT Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan, selama sentimen positif masih berlangsung di bursa saham maka ada peluang kenaikan IHSG pada perdagangan saham Senin (16/1). Meski begitu, kenaikan IHSG akan tipis. "IHSG akan berada di level support 3.890-3.907 dan level resistance 3.940-3.960," kata Reza saat dihubungi INILAH.COM, akhir pekan ini.

Menurut Reza, sentimen positif yang mendukung bursa saham di mana ada optimisme terhadap perekonomian Amerika Serikat dan lelang obligasi Spanyol dan Italia yang cukup baik.

Hal senada dikatakan Kepala Riset PT Sinarmas Sekuritas Jeff Tan, IHSG diprediksi melanjutkan penguatan dan diperkirakan akan bergerak di kisaran 3.905-3.968. Injeksi dana skala raksasa dari bank sentral Eropa yang dilakukan sebulan lalu mulai menunjukkan hasil berupa penurunan yield obligasi negara Spanyol dan Itali.

Untuk rekomendasi saham, Yuganur memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), saham PT Astra International Tbk (ASII), saham PT Indofood Tbk (INDF), dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada Senin (16/1)."Saya merekomendasikan buy untuk saham tersebut," tutur Yuganur.

Sedangkan Reza merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), saham PT Ciputra Property Tbk (CTRP), saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Saham-saham tersebut direkomendasikan buy.

Sementara itu, Jeff menyarankan mencermati saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR), saham PT Indosat Tbk (ISAT), saham PT Nippon Indosari Tbk (ROTI),saham PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), dan saham PT Medco Energy Tbk (MEDC). [hid]

'Downgrade' 9 Negara Eropa Sudah Diserap Pasar

INILAH.COM, Jakarta – Sentimen negatif dari krisis utang Eropa sudah lama membanjiri market. Pasar pun sudah menyerapnya termasuk downgrade S&P atas 9 negara Eropa akhir pekan lalu.

Pengamat pasar modal Irwan Ibrahim mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Menurutnya, kekuatan pasar saat ini justru berada di Asia yang dipimpin oleh China, Taiwan, Jepang dan India. Karena itu, dampak krisis Eropa ke pasar Asia khususnya Indonesia tidak terasa lagi.

Karena itu, dia memperkirakan, dalam sepekan ke depan IHSG berpeluang positif meski secara harian berpeluang fluktuatif. Support indeks berada di level 3.900 dan resistance 4.000. “Pada kuartal pertama 2012 IHSG berpeluang menuju 5.000 antara 4.700 hingga 5.000,” katanya.

Pada perdagangan Jumat (13/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 25,83 (0,66%) ke level 3.935,326. Harga intraday tertingginya di posisi Rp3.943,261 dan terendah 3.909,046. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 4,16 poin (0,60%) ke level 694,052.

Akhir pekan lalu, S&P memangkas peringkat 9 negara di Eropa karena terlilit krisis utang yang parah. Dalam pengumumannya, empat negara turun peringkatnya dua tingkat yakni Italia, Spanyol, Portugal dan Siprus.

Lalu, lima negara yang peringkatnya turun satu tingkat adalah Prancis, Austria, Malta, Slowakia, dan Slovenia. Keputusan Standard & Poor's ini membuat peringkat Italia turun menjadi BBB+ yang berarti setingkat dengan Kazakhstan. Sementara peringkat Portugal makin merosot. Meski begitu, Jerman lolos dari penurunan peringkat yang saat ini ‘AAA’. Perancis dan Austria kehilangan peringkat 'AAA'-nya menjadi ‘AA+’ . Berikut ini wawancara lengkapnya dengan Irwan Ibrahim:

S&P akhirnya memangkas peringkat utang 9 negara zona euro. Bagaimana pengaruhnya pada pergerakan IHSG dalam sepekan ke depan?
Sentimen negatif dari Eropa sudah terlalu lama menggenangi pasar. Karena itu, meski krisis Eropa secara fundamental sangat mengganggu, semuanya sudah diserap pasar termasuk downgrade 9 negara zona euro oleh lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's Rating Service (S&P) akhir pekan lalu.

Kalau begitu, kekuatan pasar saat ini ada di mana?
Kekuatan pasar saat ini justru berada di Asia yang dipimpin oleh China, Taiwan, Jepang dan India. Karena itu, dampak krisis Eropa ke pasar Asia khususnya Indonesia tidak terasa lagi.

Level support dan resistance IHSG?
Saya perkirakan, dalam sepekan ke depan IHSG berpeluang positif tapi secara harian berpeluang fluktuatif. Support indeks berada di level 3.900 dan resistance 4.000.

Faktor apa saja yang mendukung penguatan indeks ke level tersebut?
Katalis pengautan indeks pekan ini adalah momentum January Effect. Selain itu, penguatan indeks juga mendapat dukungan dari tren suku bunga di dalam negeri yang turun mengikuti tren di luar negeri. Saat tingkat suku bunga turun, investor akan mengalihkan dananya dari obligasi atau deposito ke saham.

Terutama, peralihan itu ke saham-saham yang berfundamental kuat di sektor perbankan dan pertambangan. Tapi, seiring rendahnya suku bunga, fundamental emiten di sektor perbankan justru akan menguat.

Lantas, hingga level berapa potensi penguatan IHSG hingga akhir kuartal pertama 2012?
Pada kuartal pertama 2012 IHSG berpeluang menuju 5.000 antara 4.700 hingga 5.000. Memang, level ini terlalu optimistis. Tapi, tampak saham Astra ditarik terus ke atas sehingga saham-saham lain bakal mendukung penguatan indeks.

Saham-saham jagoan Anda?
Saya rekomendasikan positif saham-saham yang bakal jadi penopang pergerakan indeks dalam sepekan ke depan pada grup Astra, perbankan, dan pertambangan. Saham-saham pilihannya PT Astra Internasional (ASII) dengan target Rp110.000 hingga akhir Maret 2012 dan PT United Tractor (UNTR) dengan target Rp40.000.

Begitu juga dengan saham-saham perbankan BUMN seperti PT Bank Mandiri (BMRI) dengan target Rp9.000, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target Rp9.000, PT Bank Negara Indoensia (BBNI). Selain BUMN, juga PT Bank Central Asia (BBCA).

Di sektor pertambangan?
PT Bumi Resources (BUMI) dengan target Rp4.000, PT Adaro Energy (ADRO) dengan target Rp3.000, PT Aneka Tambang (ANTM) dengan target Rp3.500, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dengan target Rp5.000, dan PT Bukit Asam (PTBA) dengan target Rp30.000. Strategi untuk saham-saham tersebut adalah investasi jangka panjang.

Bagaimana dengan trader jangka pendek?
Bagi trader harian atau mingguan, lebih baik memilih saham-saham second liners dengan pola permainan yang cepat pada saham PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Bank Bukopin (BBKP), PT Bakrie & Brothers (BNBR), dan PT Garuda Indonesia (GIAA) atau saham second liner lainnya yang likuid. Trading buy saham-saham tersebut.

IHSG Bisa Kena Imbas Penurunan Peringkat Prancis

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu secara perlahan tapi pasti terus menguat bahkan bisa bertahan di level 3.900. Investor kembali bersemangat terdorong oleh penguatan bursa-bursa utama dunia.

Penguatan IHSG ini mengikuti trend kenaikan di bursa Wall Street. Investor memilih merespons data positif dari perekonomian AS ketimbang perkembangan krisis Eropa yang seakan tiada ujungnya.

Mengawali perdagangan pekan lalu, IHSG langsung menguat, seiring terus meningkatnya dana-dana asing. IHSG sempat terkoreksi tipis sebelum ditutup menguat lagi di akhir pekan. Berikut pergerakan IHSG pada pekan lalu:
  • Senin (9/1/2012), IHSG menguat 19,657 poin (0,50%) ke level 3.889,072.
  • Selasa (10/1/2012), IHSG melesat 49,770 poin (1,28%) ke level 3.938,842.
  • Rabu (11/1/2012), IHSG terpangkas 29,202 poin (0,75%) ke level 3.909,640.
  • Kamis (12/1/2012), IHSG melemah tipis 0,143 poin (0,01%) ke level 3.909,497.
  • Jumat (13/1/2012), IHSG melaju 25,829 poin (0,66%) ke level 3.935,326.

Sementara bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup melemah setelah Stanard & Poor's memangkas peringkat Prancis dan kemungkinan sejumlah negara Eropa lainnya.

Pada perdagangan Jumat (13/1/2012), indeks Dow Jones ditutup melemah 48,96 poin (0,39%) ke level 12.422,06. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 6,41 poin (0,49%) ke level 1.289,09 dan Nasdaq melemah 14,03 poin (0,51%) ke level 2.710,67.

Penurunan peringkat Prancis akan menjadi sentimen negatif yang membayangi bursa regional, tak terkecuali Indonesia. IHSG pada perdagangan Senin (16/1/2012) diprediksi bergerak melemah lagi.

Bursa-bursa regional pagi ini langsung merosot merespons perkembangan negatif dari Eropa tersebut. Berikut pergerakan bursa Asia pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 106,91 poin (1,26%) ke level 8.393,11.
  • Indeks KOSPI melemah 16,17 poin (0,86%) ke level 1.859,51.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Indosurya:
Pada perdagangan Senin (16/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.895-3.915 dan resistance 3.950-3.960. IHSG membentuk pola candle abandoned baby di bawah dimana sebelumnya membentuk candle positif 2 kali berturut. Posisi candle telah sedikit berada di bawah upper bollinger bands. MACD masih terbatas kenaikannya dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba kembali reversal di atas area overbought. Penguatan IHSG karena sentimen positif dari Eropa pada pekan lalu kemungkinan akan terhalang oleh berita negatif dari S&P. Waspadai bila terdapat gejala profit taking . Setelah penutupan bursa saham AS, akhirnya S&P mengumumkan ada 4 negara yang peringkatnya turun 2 tingkat, yaitu: Italia BBB+ menjadi A (outlook negatif); Spanyol A menjadi AA (-); Portugal BB menjadi BBB (-); dan Siprus BB+ menjadi BBB (-). Sementara ada 5 negara yang peringkatnya turun 1 tingkat, yaitu: Prancis AA+ menjadi AAA (-); Austria AA+ menjadi AAA (-); Malta A- menjadi A (-); Slovenia A+ menjadi AA- (-); dan Slovakia A menjadi A+ (-). Sementara lainnya tetap namun, dengan outlook negatif kecuali Jerman dengan outlook stabil.

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan Jumat (13/1) IHSG bergerak menguat namun gagal tutup di atas resistance terdekatnya di 3938. Indikator Stochastic masih bergerak downtrend di area overbought sementara RSI bergerak sideways. Pada perdagangan Senin (16/1), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3890-3978. dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l IMAS, GJTL dan GGRM.

(qom/qom).