Rabu, 08 Februari 2012

Seiring Bursa Asia, IHSG Naik ke 3.965

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada perdagangan sesi I, Rabu (8/2). Penguatan ini seiring dengan penguatan yang terjadi pada bursa Asia.

IHSG naik 9,421 poin (0,23%) ke 3.964,87 dan Indeks LQ45 naik 0,22% ke 691,77. Adapun sektor yang menguat, sektor perdagangan naik 1,14%, sektor industri dasar naik 0,91%, dan sektor infrastruktur naik 0,68%.

Sebanyak 136 saham naik, 99 saham stagnan, dan 67 saham turun. Nilai transaksi perdagangan tercatat rp2,33 triliun, dari volume perdagangan 1,6 miliar lembar saham. Investor asing masih melanjutkan aksi jual dengan net foreign sell sebesar Rp71,26 miliar.

Saham-saham yang masuk dalam kategori top gainers antara lain, saham Bank Negara Indonesia (BBNI) naik Rp125 ke Rp3.550, saham Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) naik Rp500 ke Rp17.150, saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik Rp200 ke Rp7.050, saham United Tractors (UNTR) naik Rp650 ke Rp28.700.

Saham-saham yang masuk dalam kategori top losers antara lain, saham Bank Central Asia (BBCA) turun Rp100 ke Rp7.800, saham Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp200 ke Rp19.750, saham Astra International (ASII) naik Rp500 ke Rp75.150, saham Bank Danamon turun Rp200 ke Rp4.625.

Meski bergerak liar, IHSG mampu ditutup naik 0,24%

JAKARTA. Meski bergerak liar sejak awal perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil mendarat di zona hijau. IHSG mengakhiri sesi pertama dengan penguatan sebesar 9,4 poin atau setara 0,24% ke level 3.964,873.

Laju 128 saham menyokong otot indeks. Meskipun, masih terdapat 64 saham yang melemah, dan 89 saham lainnya belum beranjak dari level penutupan sebelumnya.

Tujuh sektor saham menguat, berbanding tiga sektor yang masih tertekan. Laju terbesar terjadi pada sektor perdagangan, yaitu 1,15%. Sedangkan, penurunan tertajam pada sektor aneka industri yaitu sebesar 0,59%.

Beberapa saham yang berhasil menempati peringkat top gainers, siang ini, antara lain saham Humpuss Intermoda Trans. Tbk (HITS) yang melejit 24,4% ke level Rp 280. Kemudian, saham Bank ICBP Bumiputera Tbk (BABP) yang reli 5,93% ke Rp 125, juga saham Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang maju 5% ke Rp 630.

Sedangkan, saham-saham yang terseret ke posisi top losers, yaitu saham Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) yang tumbang 4,84% ke Rp 11.800. Lalu, saham Bank Danamon Tbk (BDMN) yang jatuh 4,15% ke Rp 4.625, dan saham Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) yang tergerus 3,97% ke posisi Rp 12.100.

Transaksi di sesi pagi melibatkan 1,795 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,645 triliun.

Aksi Tunggu Investor Bikin IHSG Bergerak Datar

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berjalan sideways akibat aksi tunggu yang dilakukan investor. Sempat berfluktuatif di awal perdagangan, indeks istirahat siang dengan naik tipis 9 poin.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 0,817 poin (0,02%) ke level 3.956,269 di tengah positifnya bursa global dan regional. Pelaku pasar masih menanti perkembangan krisis utang Yunani.

Indeks bergerak fluktuatif dengan poin yang serba tipis, bahkan di awal perdagangan indeks malah bergerak sangat datar. Setelah dibuka menguat, indeks mampir sebentar ke zona merah di posisi 3.950,445.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (8/2/02012), IHSG naik tipis 9,421 poin (0,24%) ke level 3.964,873. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 1,537 poin (0,22%) ke level 691,769.

Investor masih menanti hasil bantuan pendanaan Yunani tahap II di tengah meningkatnya tensi politik di negara tersebut. Optimisme tetap terlihat akan Yunani mencapai kesepakatan dengan para krediturnya guna merestukturisasi utangnya sehingga bisa terhindar dari gagal bayar.

Meski demikian, saham-saham lapis dua yang sudah murah mulai diburu meski tidak marak. Saham-saham tersebut rata-rata berbasis aneka industri, perdagangan dan infrastruktur.

Beberapa saham juga masih terkena tekanan jual, seperti di sektor aneka industri, konsumer dan manufaktur. Indeks sektor ketiganya juga terkena koreksi.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 70.299 kali pada volume 1,795 miliar lembar saham senilai Rp 2,645 triliun. Sebanyak 128 saham naik, sisanya 64 saham turun, dan 89 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih kompak berjalan di teritori positif disemangati penguata Wall Street semalam. Namun pelaku pasar masih tetap berhati-hati akan krisis utang Eropa.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 8,69 poin (0,38%) ke level 2.300,59.
  • Indeks Hang Seng menguat 122,87 poin (0,59%) ke level 20.822,06.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 68,79 poin (0,77%) ke level 8.986,31.
  • Indeks Straits Times bertambah 11,63 poin (0,39%) ke level 2.969,41.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.000 ke Rp 40.500, United Tractor (UNTR) naik Rp 650 ke Rp 28.700, Indocement (INTP) naik Rp 500 ke Rp 17.150, dan Mayora (MYOR) naik Rp 400 ke Rp 15.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 800 ke Rp 55.950, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 650 ke Rp 46.100, Goodyear (GDYR) turun Rp 600 ke Rp 11.800, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 500 ke Rp 75.150.

(ang/qom)

Bursa Asia Ceria Abaikan Kondisi Yunani

Medium
INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia mayoritas menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (8/2), kendati pemerintah Yunani belum memutuskan untuk menerima dana talangan tahap II.

Kegagalan untuk mengamankan paket dana talangan senilai 130 miliar euro bakal mendorong Yunani pada kebangkrutan dan akan mengguncang stabilitas zona euro.

Berdasar data yang dikutip dari CNBC.com hari ini, Indeks FTSE CNBC Asia 100 naik 0,6%. Indeks Nikkei Jepang terdongkrak oleh proyeksi kenaikan laba Toyota Motor, yang mengimbangi kekhawatiran akan penundaan keputusan Yunani terhadap dana talangan tahap II.

Indeks acuan Nikkei naik 0,5% menjadi 8.961,07, tertinggi sejak 31 Oktober 2011. Sementara Indeks Topix naik 0,4% menjadi 776,04.

Indeks saham Seoul naik, ditopang oleh saham jasa pengilangan dan saham yang sensitif terhadap pertumbuhan seperti saham produsen kapal dan produsen baja. Indeks KOSPI naik 0,9% menjadi 1.999,8.

Indeks saham Australia menguat, meski saham penggerak indeks, BHP Billiton, tergelincir 0,8% setelah melaporkan penurunan laba pertama kalinya dalam 2 tahun terakhir. Indeks ASX 200 naik 7,2 poin ke 4.281,4. Indeks acuan Selandia Baru NZX 50 turun 2 poin ke 3.3313,2.

Penguatan juga terjadi pada indeks saham Hong Kong. Indeks Hang Seng naik 0,4% menjadi 20.784,71. Indeks China Enterprises Index naik 0,6%. Di Asia Tenggara, Indeks Singapura Straits Times naik 0,33% dan Indeks Malaysia KL Komposit naik 0,75%.

Bursa Asia menghijau karena optimisme Yunani

Bursa Asia menghijau karena optimisme Yunani
TOKYO. Optimisme pasar terhadap pengamanan bailout Yunani mengangkat bursa saham di kawasan Asia. Mayoritas bursa regional lanjut reli untuk hari yang ketiga. Laju penguatan ini tercermin dari indeks acuan MSCI Asia Pacific yang naik 0,3% ke level 125,33 pada pukul 10.07 waktu Tokyo.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 berhasil melaju 0,65%. Lalu, indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,20%, indeks Kospi menguat 0,92%, dan indeks Hang Seng maju 0,54%.

Pasar optimis, karena pemerintah Yunani kian mendekati kata sepakat untuk mengamankan paket bailout kedua. Hari ini, Perdana Menteri Yunani Lucas Papademos akan bertemu dengan para pemimpin partai politik di Athena. Mereka akan berupaya menyepakati langkah-langkah penghematan anggaran yang akan ditempuh Yunani sebagai prasyarat bailout.

Semalam, Papademos menunda rencana pertemuan dengan para petinggi partai. Ini lantaran, dia terus melakukan tawar-menawar dengan para kreditur internasional (troika) terkait pengucuran dana talangan.

"Situasi utang Yunani akan diselesaikan dalam beberapa cara, yang akan memberikan kepastian. Seiring dengan surutnya risiko downside, investor lebih nyaman mengalokasikan dananya ke aset berisiko," ujar Tim Schroeders dari Pengana Capital Ltd., di Melbourne.

IHSG Melandai, 4 Saham Layak Trading

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG Rabu (8/2) diprediksi melemah. Fokus pasar pada paket pemangkasan anggaran dan debt swap Yunani jadi katalisnya. Tapi, masih ada empatsaham layak trading.

Pada perdagangan Selasa (7/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 19,34 poin (0,49%) ke level 3.955,452 dengan intraday tertinggi 3.986,37 dan terendah 3.929,637. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 3,60 poin (0,52%) ke level 690,232.

Analis Sinarmas Securities, Jansen Kustianto memperkirakan, indeks saham domestik bakal melemah hari ini. “Pada perdagangan Rabuini secara teknikal indeks diperkirakan akan bergerak melemah dengan kisaran support 3.900 dan resistance 3.985,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (7/2) petang.

Menurutnya, potensi pelemahan indeks hari ini salah satunya dipicu oleh perkembangan seputar pembicaraan mengenai paket pemangkasan anggaran oleh politisi Yunani. “Pemangkasan itu, sebagai syarat untuk menerima dana talangan berikutnya dari uni Eropa,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, hasil dari negoasiasi mengenai restrukturisasi hutang (debt swap) Yunani dengan kreditor swasta juga masih dapat mempengaruhi pergerakan IHSG.

Di atas semua itu, Jansen merekomendasikan positif 4 saham dari empat sektor berbeda- manufaktur, konsumsi, pertambangan batu bara dan properti.

Saham-saham pilihannya adalah PT AKR Corporindo (AKRA), PT Mayora Indah (MYOR), PT Adaro Energy (ADRO) dan PT Bumi Serpong Damai (BSDE). “Itulah saham-saham yang dapat diperhatikan untuk day trading,” imbuhnya.

Wall Street Masih Bisa Menguat

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street menguat pada perdagangan saham Selasa (7/2). Namun demikian, hasil diskusi paket bailout Yunani tidak pasti membuat investor dalam taruhan besar dalam beberapa hari mendatang.

Indeks Dow Jones naik 33,07 poin atau 0,26% ke level 12.878,20. Indeks S&P 500 naik 2,72 poin atau 0,20% ke level 1.347,05. Indeks Nasdaq naik 2,09 poin atau 0,07% ke level 2.904,08.

Indeks S&P telah naik hampir 7% pada 2012 yang didorong dari data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan. Hal itu mendorong kenaikan saham Microsoft Corp sebesar 0,5% menjadi US$30,35 dan Apple Inc mencapai level tertinggi dengan naik 1,1% menjadi US$468,83.Tetapi, investor masih terus melihat zona Eropa dalam menyelesaikan krisis utangnya.

"Ada tarik-menarik antara fundamental ekonomi membaik dan latar belakang makro resiko geopolitik dari Eropa. Kami masih menunggu kabar dari Yunani, tetapi pada saat yang sama hampir dipaksa untuk memperhatikan data membaik," ujar Market Strategist JP Morgan fund Andrew Goldberg, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Pemerintah Yunani sedang mempersiapkan dokumen dengan daftar reformasi untuk meraih dana bailout sebesar 130 miliar euro. Pembiayaan paket ini penting untuk negara agar menghindari gagal bayar. Bila default terjadi maka Yunani hampir pasti menyebabkan masalah fiskal meningkat untuk anggota yang lebih lemah dari zona Euro dan beresiko mendatangkan malapetaka di pasar kredit.

Hal itu dikhawatirkan dapat mengurangi pemulihan Amerika Serikat. Sebelumnya Pimpinan The Fed Ben Bernanke memperbaharui janji untuk mencegah krisis keuangan Eropa terhadap ekonomi Amerika Serikat.

Saham sektor operator pasar uang mengalami tekanan pada perdagangan saham Selasa ini. Hal itu dikarenakan The Wall Street Journal melaporkan US Securities and Exchange Commission akan menstabilkan US$2,7 triliun untuk reksa dana pasar uang termasuk nilai aktiva bersih yang berfluktuasi.

Saham Federated Investors Inc turun 3,3% menjadi US$18,03. Saham Charles Schwab Cor turun 2,8% menjadi US$12,34.Saham Emerson Electric Co turun 2,7% menjadi US$51,92, Hal itu dikarenakan perseroan mencatatkan penjualan kuartal lebih rendah karena banjir tahun lalu di Thailand sehingga menganggu pasokan ditambah krisis Eropa yang mempengaruhi permintaan.

Saham Bank Swiss UBS turun 0,7% menjadi US$14,27. Hal itu didorong dari kelemahan dalam perbankan investasi setelah restrukrisasi bisnis gagal dan kekhawatiran ekonomi global.

Volume perdagangan saham sekitar 6,48 miliar saham di bursa saham New York, American Stock Exchange dan Nasdaq di bawah rata-rata harian tahun lalu mencapai 7,84 miliar saham. [hid]

Bernanke & Yunani Masih Berpotensi Tekan Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (8/2) diprediksi melemah. Pidato Bernanke semalam dan bailout Yunani menjadi pemicunya.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke di hadapan Komite Anggaran Kongres AS semalam akan menjadi kunci pergerakan rupiah hari ini. Menurutnya, rupiah berpeluang tertekan terutama jika Bernanke menunjukkan optimismenya terhadap berlanjutnya pemulihan ekonomi AS.

Terutama, kata dia, setelah data non-farm payroll dan tingkat pengangguran AS dirilis positif jauh melampaui ekspektasi. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dan menembus level 9.000 dalam kisaran 8.950-9.030 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Firman menjelaskan, pernyataan Bernanke semalam juga sudah diperkirakan bakal mengurangi kemungkinan akan adanya stimulus moneter lebih lanjut. "Sebab, data ekonomi AS terakhir, tindak mendukung adanya stimulus moneter," ujarnya.

Kondisi itu, lanjutnya, otomatis bakal memperkuat dolar AS dan jadi tekanan bagi rupiah. Pada saat yang sama, semalam AS juga merilis data Economic Optimism Index yang mempertegas keyakinan Bernanke soal tiadanya stimulus moneter. "Angkanya sudah diprediksi di level 48,1 dari sebelumnya 47,5 untuk Februari 2012," ucap dia.

Selebihnya, menurut Firman, pelemahan rupiah juga dipicu oleh pasar yang terus memantau perkembangan dari Yunani yang masih diliputi ketidakpastian soal bailout-nya. "Ini yang membayangi performa bursa keuangan global," timpalnya.

Tapi secara umum, Firman menegaskan, rupiah tidak akan banyak mengalami pergerakan mengingat pasar yang menanti agenda penting Kamis (9/2). "Antara lain, pengumuman BI rate oleh BI sehingga kemungkinan investor akan menahan diri," tuturnya.

Sementara itu, lanjutnya, dari eskternal juga akan diumumkan suku bunga acuan Bank of England (BoE), Eurpean Central Bank (ECB) dan data inflasi dari China. "Angkanya dirilis bersamaan di hari yang sama," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (7/2) ditutup melemah tipis 13 poin (0,14%) ke level 8.993/8.997 per dolar AS.

IHSG Bisa Merayap Naik Perlahan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin kembali ditutup melemah 19 poin meski sudah adanya aksi beli jelang penutupan. Investor masih menanti keputusan penyelesaian krisis utang Yunani pada pekan ini.

Pada perdagangan, Selasa (7/2/2012), IHSG turun 19,336 poin (0,49%) ke level 3.955,452. Sementara Indeks LQ 45 melemah 3,595 poin (0,52%) ke level 690,232.

Penguatan tipis bursa-bursa global diharapkan bisa kembali mendorong IHSG ke teritori positif. Apalagi pelemahan yang sebelumnya terus menerus terjadi akan memunculkan potensi beli. IHSG pada perdagangan Rabu (8/2/2012) diprediksi bergerak fluktuatif cenderung menguat.

Bursa Wall Street kemarin berakhir menguat tipis dalam perdagangan yang sunyi. Investor kini menunggu hasil dari diskusi paket penyelamatan Yunani setelah kemarin parlemen gagal mencapai kesepakatan. Yunani kini sedang mempersiapkan dokumen untuk program reformasi yang dibutuhkan guna mendapatkan dana talangan sebesar 130 miliar euro.

Pada perdagangan Selasa (7/2/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 33,07 poin (0,26%) ke level 12.878,20. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 2,72 poin (0,20%) ke level 1.347,05 dan Nasdaq menguat 2,09 poin (0,07%) ke level 2.90408.

Bursa-bursa regional juga bergerak menguat tipis. Berikut posisi bursa regional Rabu pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 menguat 46,41 poin (0,52%) ke level 8.963,93.
  • Indeks KOSPI menguat 7,65 poin (0,39%) ke level 1.988,86.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG kembali ditutup melemah ditengah aksi wait and see investor akan penyelesaian krisis hutang Yunani. Kemarin indeks sempat bergerak naik sebelum akhirnya tertekan hingga akhir penutupan. Sentimen negatif dari wacana IMF memangkas proyeksi pertumbuhan China juga membayangi pergerakan bursa regional. Hari ini kami proyeksikan tekanan indeks akan berkurang. IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan kisaran support-resistance 3.934-3.977.

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG bergerak terkoreksi dengan menembus garis MA 20, namun penurunannya tertahan oleh garis Support Trendlinenya. Indikator Stochastic membentuk deathcross sementara RSI bergerak downtrend. Pada perdagangan Rabu (8/2), diperkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan terkoreksi dan akan bergerak pada range 3909-3992. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BMRI, BBNI, dan INDY.

(qom/qom)

Saham Potensi Rebound Masih Menarik

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Rabu (8/2) diperkirakan akan melanjutkan penurunan. Namun, saham yang sudah mengalami tekanan jual, memiliki potensi menarik.

Supriyadi, analis pasar modal dari OSO Sekuritas mengatakan, untuk jangka pendek ini, IHSG masih berada ada dalam trend bearish,”IHSG perlu menguji level 3.908 untuk merubah pola deadcross stockhastic,”katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, secara teknikal dengan tekanan yang terus menerus dialami saham-saham sektor perbankan, IHSG sebenarnya sudah tidak bisa dikatakan masih berada di area jenuh jual (overbought).

“Namun pola stockhastic masih membentuk deadcross, sehingga belum ada sinyal kuat adanya peluang rebound teknikal untuk IHSG,” paparnya.

Supriyadi pun melihat tekanan di saham perbankan sudah mulai berkurang, karena dua big cap bank, yakni Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebenarnya tidak terlalu serius mengalami kontraksi NIM, dan BBRI dipastikan aman.

Hanya tekanan di saham BMRI karena faktor eksposur ke obligasi syariah BLTA yang akan menghambat rebound sektor perbankan. “Namun eksposur ke obligasi BLTA ini juga masih harus dilihat pengaruhnya ke NPL Bank Mandiri.”

Di tengah situasi ini, Supriyadi merekomendasikan trading buy untuk saham BMRI. Pasalnya, di tengah kekhawatiran kenaikan NPL karena obligasi BLTA, justru sekuritas asing banyak melakukan akumulasi, sehingga emiten ini berpeluang rebound teknikal.

Saham lain yang disarankan adalah BW Plantation (BWPT),”Emiten ini ada potensi upside, seiring dengan mulai naiknya harga komoditas dan harga CPO mulai bergerak,”ujarnya.

Pada perdagangan Selasa (7/2) kemarin, IHSG ditutup melemah 19,34 poin atau 0,4% ke 3.955,45 dan indeks saham unggulan LQ45

Perdagangan diwarnai dengan 126 saham melemah, 104 saham menguat dan 112 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp603,4 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,6 triliun dan pembelian asing sebesar Rp2 triliun.[nat]

Inilah Menu Saham Pilihan Rabu (8/2)

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakkan IHSG pada perdagangan Rabu (8/2) masih berpotensi mengalami koreksi dengan kisaran di 3.930-4.025.

Hal itu dikatakan analis saham AM Capital, Andre Mahardika kemarin. "Secara teknikal, IHSG masih akan berpotensi melanjutkan koreksi kembali menuju 3.930 dengan strategi wait and see," jelasnya.

Dari sthocastic, IHSG masih akan melanjutkan penurunan mendekati support. Dari DMI, IHSG masih akan berpotensi kembali koreksi setelah dead cross Pada D+ dan D-. Dari MACD, IHSG berpotensi koreksi jangka menengah. Dari WIliam R%, IHSG masih akan melanjutkan koreksi yang mulai terbatas. "Saya menyarankan sell profit dulu atau lakukan transaksi jangka pendek sebab IHSG masih berada di range 3.930-4.025," jelasnya.

IHSG kemarin ditutup melemah 19,34 poin atau o,4% ke 3.955,45. Volume perdagangan 5,2 miliar saham senilai Rp5,2 triliun. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp603,4 miliar.

Andre merekomendasikan saham ASGR dengan strategi trading buy. Saham ini disarankan beli di 1.050 dan jual di 1.070-1.100 dengan stop loss 1.030. Secara teknikal, saham ASGR masih berpotensi bullish jangka pendek.

Sementara pengamat pasar modal, Jeremiah Rio Rizaldi merekomendasikan saham ASRI dan AALI. Saham ASRI, telah mencapai minor target di 540, maka segera ambil untung. Jika ASRI mampu berthana di atas 540 peluang menuju target utama di 600 akan terbuka. Realisasi Keuntungan merupakan strategi paling tepat sembari menunggu harga yang lebih murah untuk melakukan pembelian kembali.

Untuk saham AALI berpeluang besar mengakhiri fase konsolidasi-nya dengan target penguatan menuju 26.900 dan minor target 24.450. Strategi beli jika menyentuh 22.500 dengan stop loss di 21.800.

Aturan Rekening Efek Picu Forced Sell

INILAH.COM, Jakarta – Aturan baru Bapepam LK, pemisahan rekening nasabah dengan perusahaan efek dinilai jadi pemicu utama koreksi IHSG. Betapa tidak, aturan itu memicu forced sell.

Analis dari Asosiasi Ananlis Efek Indonesia (AAEI) Ukie Jaya Mahendra mengatakan hal itu. Menurutnya, pelemahan indeks dipicu oleh masalah teknis yakni pemisahan rekening nasabah dengan perusahaan efek. Hal ini berpengauh pada berkurangnya Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) broker-broker.

Aturan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) itu berlaku per 1 Februari 2012. “Faktor ini memicu sebagian nasabah untuk forced sell seiring perubahan margin dan sebagainya. Itulah yang membuat market bergerak minus dalam dua hari terakhir,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Selasa (7/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 19,34 poin (0,49%) ke level 3.955,452 dengan intraday tertinggi 3.986,37 dan terendah 3.929,637. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 3,60 poin (0,52%) ke level 690,232.

IHSG melemah ke level 3.955, bagaimana Anda memperkirakan arah IHSG Rabu (8/2) ini?
Indeks saham domestik melemah dalam dua hari terakhir. Padahal, bursa regional tidak menunjukkan sinyal bearish. Rabu ini, IHSG berpeluang melemah terbatas, dengan support 3.900 dan resistance kuat masih di level 4.000.

Faktor apa saja yang masih memicu pelemahan IHSG?
Pelemahan indeks dipicu oleh masalah teknis yakni pemisahan rekening nasabah dengan perusahaan efek. Hal ini berpengauh pada berkurangnya Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) broker-broker. Aturan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) itu berlaku per 1 Februari 2012.

Faktor ini memicu sebagian nasabah untuk forced sell seiring perubahan margin dan sebagainya. Itulah yang membuat market bergerak minus dalam dua hari terakhir. Nasabah hanya bisa melakukan aksi jual tapi tidak bisa melakukan pembelian saham sampai pemisahan rekening itu settle.

Dari sisi ini saja, tekanan jual IHSG lebih besar daripada tekanan beli. Ini berpengaruh signifikan pada pergerakan IHSG. Apalagi, kebijakan pemisahan rekening efek ini mengubah MKBD masing-masing sekuritas. Setelah rekening dipisahkan, dana nasabah tidak bisa digunakan untuk MKBD sekuritas.

Apa perbedaan signifikan setelah aturan pemisahan rekening itu?
Aset nasabah terpisah dengan sekuritas. Padahal, penentuan MKBD sebelumnya lebih fleksibel dibandingkan sekarang. Pemisahan dana nasabah dengan sekuritas lebih jelas. Memang, dari sisi MKBD tidak mengganggu pergerakan saham, tapi ada MKBD yang harus di-settle. Itulah faktor utama yang membawa pelemahan IHSG.

Hal ini terbukti, dengan koreksi tajam IHSG di tengah bursa regional yang tidak mengalami banyak perubahan (mixed). Jadi, indeks lebih dipicu faktor teknis internal dalam negeri.

Selain faktor teknis rekening dan MKBD?
Selebihnya, pelemahan indeks juga dipicu oleh pergerakan IHSG yang sejak awal tahun menunjukkan kenaikan. Indeks juga mendapat tekanan negatif dari koreksi saham-saham bluechip di sektor perbakan terutama PT Bank Mandiri dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI) yang terimbas negatif akibat gagal bayarnya (default) obligasi PT Berlian Laju Tanker (BLTA).

Karena kapitalisasi market kedua bank tersebut besar, berimbas negatif bagi IHSG secara keseluruhan. Apalagi, kemarin net sell asing cukup besar mecapai Rp600 miliar.

Arah trend IHSG sudah berubah?
Trend IHSG saat ini tetap masih bullish.

Saham-saham apa saja yang layak jadi pilihan Rabu ini?
Saya melihat peluang pada saham di sektor properti PT Bumi Serpong Damai (BSDE) dengan target jangka pendek Rp1.200 yang menurutnya, bisa dicapai akhir pekan ini; Lalu, PT Indika Energy (INDY) yang berpeluang technical rebound dengan target terdekatnya Rp2.500. Potensi technical rebound juga pada saham PT Bank Mandiri (BMRI) dengan target Rp6.600 dalam jangka pendek. Ketiga saham itu potensial technical rebound.

Apa rekomendasi Anda?
Saya rekomendasikan akumulasi beli saham-saham tersebut dengan pola buy on weakness untuk jangka menengah 3-6 bulan atau di atas 1 tahun untuk jangka panjang. Sebab, tren bullish IHSG masih kuat. Investor jangan khawatir.

Wall Street Menguat Tipis dalam Transaksi Minim

New York - Saham-saham di bursa Wall Street berakhir menguat tipis dalam perdagangan yang sunyi. Investor kini menunggu hasil dari diskusi paket penyelamatan Yunani setelah kemarin parlemen gagal mencapai kesepakatan.

Indeks S&P telah menguat hingga 7% selama 2012 didorong oleh data ekonomi yang lebih baik dari ekspektasi, serta laporan keuangan perusahaan yang baik seperti Microsoft Corp dan Apple Inc.

Namun pasar masih dibuat gugup oleh perkembangan dari krisis Eropa yang hingga kini justru menunjukkan kemunduran dalam menyelesaikan masalahnya tersebut. Yunani kini sedang mempersiapkan dokumen untuk program reformasi yang dibutuhkan guna mendapatkan dana talangan sebesar 130 miliar euro.

"Ada pertempuran antara masalah fundamental yang membaik dan masalah makro dari risiko geopolitik di Eropa," ujar Andrew Goldberg, analis dari JP Morgan Funds seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/2/2012).

"Kita masih menunggu perkembangan dari Yunani, tapi pada saat yang sama, kita hampor didorong untuk memperhatikan perkembangan data-data yang membaik," tambahnya.

Pada perdagangan Selasa (7/2/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 33,07 poin (0,26%) ke level 12.878,20. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 2,72 poin (0,20%) ke level 1.347,05 dan Nasdaq menguat 2,09 poin (0,07%) ke level 2.90408.

Saham-saham operator pendanaan pasar valas merosot setelah Wall Street Jpurnal melaporkan Securities and Exchange Commission sedang memfinalisasi aturan-aturan yang menstabilkan pasar reksa dana pasar uang, termasuk membolehkan nilai asetnya berfluktuasi. Saham Federated Investor Inc merosot 3,3% menjadi US$ 18,03. Saham Charles Schwab Corp juga merosot 2,8% menjadi US$ 12,34.

Perdagangan berjalan sepi dengan transaksi di New York Stock Exchange, American Stock Exchange dan Nasdaq hanya sebesar 6,48 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 7,84 miliar lembar.

(qom/qom)