Kamis, 16 Februari 2012

Sesi II, indeks masih tak berkutik

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penurunan 0,64% di sesi II. Dengan demikian, posisi akhir indeks saat ini adalah 3.927,608.

Sekitar 146 saham menahan pergerakan indeks di zona merah. Sementara, hanya ada 84 saham yang naik dan 84 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 4,491 miliar saham senilai Rp 4,066 triliun.

Secara sektoral, delapan sektor mencatatkan penurunan. Tiga sektor dengan penurunan paling dalam di antaranya: sektor industri lain-lain yang turun 1,77%, sektor consumer goods yang turun 1,73%, dan sektor manufaktur yang turun 1,66%. Sementara, dua sektor yang naik adalah sektor keuangan dan konstruksi dengan kenaikan masing-masing 0,84% dan 0,55%.

Sejumlah saham yang tercatat di jajaran top losers di antaranya: PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang turun 25% menjadi Rp 300, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) turun 5% menjadi Rp 3.800, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun 4,55% menjadi Rp 5.250.

Sedangkan di posisi top gainers, terdapat sejumlah saham seperti: PT Intiland Development Tbk (DILD) yang naik 9,43% menjadi Rp 290, PT Multu Prima Sejahtera Tbk (LPIN) naik 3,96% menjadi Rp 2.625, dan PT Smart Tbk (SMART) naik 3,85% menjadi Rp 5.400.

Asing Jual, IHSG Turun 0,6% ke 3.927,61

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia melemah 25,44 poin atau 0,6% menjadi 3.927,61 pada perdagangan Kamis (16/2/2012). Volume perdagangan mencapai 4,5 miliar saham senilai Rp3,9 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 161 saham turun, 89 saham naik dan 91 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell Rp150,8 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,8 triliun dan pembelian asing Rp1,7 triliun.

Indeks JII turun 9,3 poin ke 561,12, indeks ISSI turun 1,6 poin ke 131,81 dan indeks LQ45 turun 7,9 poin ke 679,21. Pelemahan terdalam dialami sektor pertambangan hingga 34,7 poin ke 2.738,83, sektor konsumer turun 27,4 poin ke 1.306. Sementara sektor yang mengalami kenaikan hanya sektor keuangan naik 1,7 poin ke 476,82 dan sektor properti naik 1,4 poin ke 256,80.

Bursa Asia telah melemah terlebih dahulu seperti indeks Hang Seng turun 0,4%, indeks Nikkei turun 0,2%, indeks Shanghai turun 0,4%, indeks ASX turun 1,6%. Demikian dengan bursa Eropa seperti indeks FTSE turun 0,7%, indeks DAX turun 1,3%, indeks CAC turun 0,7%.

Investor Amankan Aset, IHSG Berkurang 25 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkurang 25 poin setelah investor mengamankan portofolionya sambil menunggu kepastian dari dana talangan Uni Eropa terhadap Yunani.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.000 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.950 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG terkoreksi 26,202 poin (0,66%) ke level 3.926,843 akibat sentimen negatif dari krisis Eropa. Yunani terancam gagal diberi dana talangan karena tidak bisa memenuhi syarat.

Sentimen dari Eropa tersebut membuat para pelaku pasar tidak pede bertransaksi. Kebanyakan keluar dari sejenak dari lantai bursa untuk mengamankan portofolionya.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 21,103 poin (0,53%) ke level 3.931,942. Risiko Yunani yang bisa gagal bayar surat utang bulan depan membuat pelaku pasar ketakutan.

Situasi di perdagangan sesi II tak jauh berbeda dengan pagi tadi. Indeks masih terus terkena tekanan jual, bahkan sempat melemah ke posisi terendahnya di 3.917,357.

Menutup perdagangan, Kamis (16/2/2012), IHSG berkurang 25,437 poin (0,64%) ke level 3.927,608. Sementara Indeks LQ 45 melemah 5,642 poin (0,82%) ke level 681,553.

Saham-saham bank berbalik arah ke zona hijau dan menjadi penopang jatuhnya bursa. Kemarin, saham-saham bank blue chip sudah menjadi pemberat bursa. Kini, setelah murah kembali diburu investor.

Sayangnya, aksi jual terjadi di sembilan sektor industri di lantai bursa. Sehingga, koreksi yang terjadi terhadap indeks tak dapat dihindari lagi.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 115.817 kali pada volume 4,491 miliar lembar saham senilai Rp 4,066 triliun. Sebanyak 84 saham naik, sisanya 146 saham turun, dan 84 saham stagnan.

Sentimen negatif kembali datang dari Eropa. Pertemuan khusus antara menteri-menteri keuangan Eropa dengan Yunani soal dana talangan kedua 130 miliar euro ditunda.

UNi Eropa beralasan Yunani gagal menunjukan cara memangkas anggaran 325 juta euro yang sudah dijanjikan. Selain itu, Yunani juga gagal membujuk semua parpol untuk menandatangani komitmen tertulis bagi implementasi tersebut.

Bursa-bursa di Asia masih kompak terpuruk di teritori negatif, koreksinya pun semakin dalam. Investor regional ikut dibayangi risiko gagal bayar Yunani atas surat utangnya.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 9,84 poin (0,42%) ke level 2.356,86.
  • Indeks Hang Seng melemah 87,95 poin (0,41%) ke level 21.277,28.
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 22,24 poin (0,24%) ke level 9.238,10.
  • Indeks Straits Times anjlok 27,02 poin (0,90%) ke level 2.984,66.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sepatu Bata (BATA) naik Rp 7.500 ke Rp 62.500, Merck (MERK) naik Rp 4.000 ke Rp 140.000, Fastfood (FAST) naik Rp 700 ke Rp 12.900, dan Surya Toto (TOTO) naik Rp 500 ke Rp 51.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.450 ke Rp 71.500, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.200 ke Rp 54.100, Astra Agro (AALI) turun Rp 500 ke Rp 22.050, dan Unilever (UNVR) turun Rp 450 ke Rp 19.500.

(ang/qom)

China Rebut Pasar Emas Terbesar Dunia dari India

Medium
INILAH.COM, Jakarta - China, produsen terbesar emas, mungkin menyusul India sebagai pasar terbesar tahun ini disebabkan permintaan tumbuh untuk perhiasan dan toko barang mewah.

Permintaan untuk emas batangan di China naik 20% menjadi 769,8 metrik ton pada 2011, sementara konsumsi di India turun 7 persen menjadi 933,4 ton, menurut laporan Dewan Emas Dunia.

Permintaan perhiasan di China meningkat setiap triwulan di tahun 2011 dan merupakan pasar terbesar di seluruh dunia pada semester kedua. "Kemungkinan besar, China akan muncul sebagai pasar emas terbesar di dunia untuk pertama kalinya di tahun 2012," kata Marcus Grubb, managing director investasi dalam sebuah pernyataan.

Secara kuartalan, China sudah siap sebagai konsumer terbesar dalam tiga bulan sampai 31 Desember dengan permintaan sebesar 190,9 ton dibandingkan dengan India yang hanya 173 ton.

Investor China membeli 258,9 ton emas bar dan koin tahun lalu, 38% lebih banyak dari tahun sebelumnya. Permintaan perhiasan emas naik 13% menjadi 510,9 ton. Sementara untuk pengiriman emas batangan naik 10% pada 2011, harga turun 3,7 persen pada kuartal keempat. Logam jatuh 0,4 persen ke US$1.720,93 per ons pada pukul 1:37 p.m waktu Shanghai.

Bursa Eropa Melemah di Awal Perdagangan

Medium
INILAH.COM, London - Penundaan kesepakatan bailout terhadap Yunani telah menekan bursa Eropa melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (16/2/2012).

Indeks FTSE turun 0,7% ke 5.850,31, indeks CAC turun 0,7% ke 3.366 dan indeks DAX turun 1,3% ke 6.666,53. Sedangkan indeks Stoxx Europe 600 turun 0,6% ke 262,70. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Menkeu Yunani, Evangelos Venizelos pada Rabu malam kemarin mengatakan pihaknya telah memenuhi dua tuntutan penting dari Uni Eropa, Bank Central Eropa dan IMF atau Troika untuk mendapatkan pinjaman 130 miliar euro atau senilai US$169 miliar. Dia berharap dapat mengamankan kesepakatan pekan depan.

Venizelos juga memprotes beberapa negara zona euro yang berusaha untuk memaksa Yunani keluar dari EU. Hal ini akan meningkatkan kekhawatiran terhadap Yunani, bisa default pada pembayaran utang.

Pejabat keuangan Uni Eropa saat ini sedang membahas penundaan semua program bailout kedua bagi Yunani. Penundaan akan berlangsung setelah negara itu mengadakan pemilu pada April mendatang.

Dengan demikian dana segar senilai 130 miliar euro atau US$170 miliar menjadi tidak pasti. Sebab menteri keuangan Uni Eropa kecewa dengan para pemimpim politik di Yunani tentang penghematan anggaran.

Kekhawatiran tentang dampak krisis utang zona euro pada sistem keuangan dunia semakin dalam setelah Moody's memperingatkan kemungkinan downgrade beberapa bank terbesar di dunia, termasuk HSBC, Goldman Sachs dan Bank of America.

Moody's menilai lembaga keuangan tersebut dalam kondisi rapuh dari sisi pendanaan. Faktor lain karena beban regulasi yang meningkat dan lingkungan ekonomi yang lebih sulit untuk melakukan kajian dari bank dan peusahaan sekuritas berskala global.

Pada Senin lalu, Moody's telah menurunkan peringkat enam negara Eropa seperti Italia, Spanyol dan Portugal serta Prancis, Inggris bahkan Austria. Mereka turun dari peringkat AAA.

Penundaan bailout bikin bursa Eropa memerah

Penundaan bailout bikin bursa Eropa memerah
LONDON. Lagi-lagi, isu bailout Yunani menumbangkan pasar saham global. Setelah pasar Asia dan Amerika Serikat jatuh, giliran pasar saham Eropa yang tumbang.

Koreksi di pasar Eropa terlihat dari indeks acuan Euro Stoxx 600 yang tumbang sebesar 0,8% pada pukul 8.02 waktu London. Sementara itu, indeks Stoxx 50 terpangkas hingga 1,33%. Lalu, indeks FTSE 100 jatuh 1,03%, dan indeks DAX tergerus sebesar 1,55%.

Pasar cemas karena keputusan bailout Yunani ditunda hingga 20 Februari, dan Moody’s Investors Service mengatakan hal itu mungkin akan menyebabkan downgrade perbankan global. Penundaan bailout mencuatkan kekhawatiran Yunani akan kehabisan waktu untuk mencari dana talangan, sebelum batas jatuh tempo utang pada Maret mendatang.

"Dengan tidak adanya katalis segar, pasar pun pun kehabisan tenaga untuk lanjut reli," ujar John Woods, anali dari Citigroup Inc. Menurutnya, koreksi ringan jangka pendek kemungkinan akan terjadi. Kabar positif dari Yunani mulai berkurang, dan situasi malah justru semakin memburuk.

Pasar saham di benua biru juga kian tertekan, setelah Zurich Financial Services AG dan Societe Generale SA melaporkan pencapaian laba bersih di kuartal keempat meleset di bawah prediksi analis.

Asing Net Sell, IHSG Sesi I Ditutup Turun 0,53%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Kamis (16/2/2012) IHSG ditutup turun 0,53% ke level 3.931,94.

Pelemahan indeks siang ini masih seiring seiring koreksi yang terjadi di bursa regional. Minimnya sentimen positif baru diperkirakan akan membuat indeks bergerak seiring bursa regional dan Eropa. Di Asia, Nikkei turun 0,03% siang ini, Hang Seng turun 0,6%, dan Shanghai turun 0,18%.

Bursa AS bergerak mixed semalam dan ditutup melemah memfaktorkan kembali mencuatnya potensi default Yunani setelah Uni Eropa menunda pemberian bailout senilai 130 miliar Euro. The Fed sendiri kembali mensinyalkan potensi dilakukannya QE3 untuk kembali menstimulus perekonomian AS. Harga minyak dunia kembali melanjutkan rallynya ke level US$101,8/barel semalam setelah kabar Iran menghentikan pasokan minyak ke Perancis dan Belanda dan mengancam akan menghentikan pasokan ke 4 negara Uni Eropa lainnya. Harga metal bergerak mixed dengan Timah +1% sementara Nikel -0,4%.

Sebanyak 140 saham tercatat turun siang ini, 72 saham naik, dan 96 saham stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 0,63% ke level 682,84, sedang JII turun 1,10% ke level 564,14.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 1,59 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,57 triliun. Asing mencatatkan net sell senilai Rp83,31 miliar siang ini.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah ASII yang turun 1,78%, GGRM turun 1,08%, IMAS turun 2,95%, HMSP turun 0,83%, AALI turun 1,77%, dan UNVR turun 1,50%.

Krisis Utang Yunani Mengancam, IHSG Terpangkas 21 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 21 poin setelah investor keluar sejenak mengamankan portofolionya. Risiko Yunani yang bisa gagal bayar surat utang bulan depan membuat pelaku pasar ketakutan.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG terkoreksi 26,202 poin (0,66%) ke level 3.926,843 akibat sentimen negatif dari krisis Eropa. Yunani terancam gagal diberi dana talangan karena tidak bisa memenuhi syarat.

Sentimen dari Eropa tersebut membuat para pelaku pasar tidak pede bertransaksi. Kebanyakan keluar dari sejenak dari lantai bursa untuk mengamankan portofolionya.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (16/2/2012), IHSG terpangkas 21,103 poin (0,53%) ke level 3.931,942. Sementara Indeks LQ 45 turun 4,356 poin (0,63%) ke level 682,839.

Tingginya tekanan jual di lantai bursa sempat membuat indeks jatuh ke posisi terendahnya hari ini di 3.917,364. Indeks nyaris saja meninggalkan level 3.900 jika koreksinya tidak melambat.

Koreksi indeks bisa sedikit melambat setelah saham-saham bank yang kemarin anjlok kini mulai diburu investor karena harganya sudah murah. Indeks sektor finansial pun menjadi satu-satunya yang mampu cetak poin, dengan signifikan pula.

Sementara saham-saham di sektor lainnya terpuruk di zona merah dipimpin oleh saham-saham konsumer dan aneka industri akibat sentimen Eropa. Pasalnya, pertemuan khusus antara menteri-menteri keuangan Eropa dengan Yunani soal dana talangan kedua 130 miliar euro ditunda.

UNi Eropa beralasan Yunani gagal menunjukan cara memangkas anggaran 325 juta euro yang sudah dijanjikan. Selain itu, Yunani juga gagal membujuk semua parpol untuk menandatangani komitmen tertulis bagi implementasi tersebut.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 57.070 kali pada volume 1,955 miliar lembar saham senilai Rp 1,946 triliun. Sebanyak 69 saham naik, sisanya 129 saham turun, dan 87 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia akhirnya jatuh dengan kompak ke teritori negatif, meski koreksinya tidak terlalu dalam. Investor regional juga ikut dibayangi risiko gagal bayar Yunani atas surat utangnya.

Berikut situasi di bursa-bursa Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 4,24 poin (0,18%) ke level 2.362,46.
  • Indeks Hang Seng melemah 129,25 poin (0,60%) ke level 21.235,98.
  • Indeks Nikkei 225 menipis 4,67 poin (0,05%) ke level 9.255,67.
  • Indeks Straits Times turun 17,01 poin (0,56%) ke level 2.994,67.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 250 ke Rp 41.900, Hexindo (HEXA) naik Rp 250 ke Rp 10.350, Waran Smartfren (FREN-W) naik Rp 125 ke Rp 139, dan Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 100 ke Rp 6.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.300 ke Rp 71.650, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 600 ke Rp 54.700, Indomobil (IMAS) turun Rp 450 ke Rp 14.800, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 400 ke Rp 47.500.

(ang/qom)

Investasi Langsung Asing China Januari 2012 Turun

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Investasi Langsung Asing di China turun untuk bulan ketiga pada Januari akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi dan krisis utang Eropa yang memaksa perusahaan untuk mengekang pengeluaran.

Bloomberg melaporkan investasi luar negeri turun 0,3 persen ke US$9,997 miliar bulan lalu dibanding periode serupa tahun sebelumnya seperti disampaikan Kementerian Perdagangan dalam sebuah pernyataan di Beijing hari ini. Pengeluaran turun 12,7 persen pada bulan Desember setelah terjadi kontraksi bulan sebelumnya, merupakan yang pertama sejak tahun 2009.

Dia pesimistis terhadap outlook investasi asing di China. Pelemahan pertumbuhan global dan perubahan kebijakan pinjaman luar negeri untuk beberapa industri kemungkinan akan menggerus keuntungan perusahaan tahun ini.

"Investasi asing masih akan tumbuh tahun ini meskipun kecepatan mungkin lambat karena pertumbuhan global yang lemah" ujar Fang Sihai, Kepaka Ekonom Hongyuan Securities Co. Beijing. "Tapi China akan terus sebagai tempat yang menarik bagi investor, terutama pada saat ekonomi utama lainnya sedang pulih perlahan-lahan.

Investasi asing naik 23,4 persen pada Januari tahun lalu ke US$10 miliar, data Kementerian menunjukkan.

Banyak perusahaan AS berencana untuk meningkatkan investasi mereka di China tahun ini , menurut sebuah survei dari Kadin Amerika di Shanghai yang dirilis kemarin. Disebutkan sebanyak 72% responden berniat untuk meningkatkan pengeluaran, dibandingkan dengan 72% di tahun 2011.

Risk aversion meningkat, rupiah terdepak ke 9.059

Risk aversion meningkat, rupiah terdepak ke 9.059
JAKARTA. Ketidakpastian bailout Yunani kian menekan rupiah, hari ini. Pada perdagangan pukul 11.28 WIB, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) bergulir ke level 9.059, dari posisi penutupan kemairn di 8.958. Itu artinya, rupiah melemah sebesar 1,1% terhadap dollar AS.

Head of trading PT Bank Commonwealth, Veni Kriswandi menilai, pelemahan rupiah hari ini masih terimbas dari aksi profit taking yang terjadi di pasar obligasi, kemarin.

"Risk aversion kian meningkat, apalagi dengan mencuatnya kabar penundaan bailout Yunani, dan tidak adanya stimulus lanjutan dari The Federal Reserves seperti yang diharapkan pasar," urai Veni, Kamis (16/2).

Namun, lanjutnya, secara fundamental ekonomi Indonesia terbilang bagus. Aksi profit taking murni terjadi karena harga obligasi sudah naik signifikan beberapa pekan terakhir.

Veni memperkirakan, hari ini, rupiah memang masih akan cenderung tertekan, dan bergulir di kisaran 9.000 - 9.050. "Adanya intervensi langsung oleh Bank Indonesia dengan menjual dollar ke pasar, menahan pelemahan tajam pada rupiah," imbuhnya.

Investor enggan ambil risiko, mata uang Asia loyo

Investor enggan ambil risiko, mata uang Asia loyo
KUALA LUMPUR. Ringgit Malaysia mencatatkan pelemahan terbesar di antara mata uang Asia lainnya pagi ini. Pada pukul 11.05 waktu Kuala Lumpur, ringgit loyo 0,9% menjadi 3,0610. Sementara itu, won Korea Selatan melemah 0,6% menjadi 1.128,15 dan peso Filipina melemah 0,5% menjadi 42,835.

Di negara Asia lain, rupiah Indonesia melemah 0,5% menjadi 9.073, baht Thailand melemah 0,2% menjadi 30,86, dolar Taiwan melemah 0,1% menjadi NT$ 29,570, dan yuan China tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 6,3012.

Alhasil, Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index juga mencatatkan penurunan sebesar 0,1%. Asal tahu saja, indeks ini merupakan alat ukur pergerakan sepuluh mata uang Asia yang paling aktif diperdagangkan di Asia terhadap dolar AS.

Pergerakan mata uang Asia pagi ini diperngaruhi oleh langkah pimpinan Eropa yang kembali menunda penggelontoran bailout kepada Yunani. Hal itu menyebabkan investor cemas Yunani akan default atas utang-utang obligasinya yang jatuh tempo bulan depan.

"Ketidakpastian mengenai Yunani semakin tinggi. Kondisi ini yang menekan pasar saham sehingga mendongkrak posisi dolar AS. Investor enggan mengambil risiko," urai Paisarn Lertkowit, currency trader Bangkok Bank Plc di Bangkok.

Isu Utang Yunani Kembali Pukul Saham Asia

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia jatuh pada awal perdagangan Kamis (16/2/2012) dipicu menjauhnya optimisme investor akibat keterlambatan bailout penting untuk Yunani, menggarisbawahi Eropa akan lebih lama untuk menyelesaikan krisis.

Reuters melaporkan FTSE CNBC Asia 100 Index, yang mengukur pasar di Asia tergelincir 0,6 persen. Saham Jepang Nikkei average mengakhiri reli selama tiga hari dari level tertingginya dalam enam bulan akibat aksi profit taking investor. Nikkei jatuh 0,3 persen menjadi 9.234,16 , sementara Topix turun 0,4 persen ke level 800,19.

Saham Seoul turun di awal perdagangan akibat aksi ambil untung investor setelah Wall Street jatuh semalam dan pembicaraan utang Yunani yang berlarut-larut. Indeks harga saham gabungan Korea (KOSPI) jatuh 0,7 persen ke level 2.010,26.

Saham Australia turun lebih dari 1 persen pada awal perdagangan terseret anjloknya saham keuangan, harga logam melemah. Benchmark S & P/ASX 200 indeks turun 44,7 poin menjadi 4.208,5. Benchmark Selandia Baru NZX 50 indeks flat di level 3.294,4.

Presiden Bank Dunia Akan Mundur Juni 2012

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Presiden Bank Dunia Robert Zoellick menyatakan akan mundur pada Juni 2012 mendatang dan Washington berjanji untuk menempatkan calon penggantinya beberapa pekan mendatang.

Reuters melaporkan Administrasi Obama mengatakan akan membuka proses untuk kompetisi , menandai pertama kalinya ini telah memperlihatkan kesediaan untuk melonggarkan calon kandidat di World Bank. Zoellick mengambil kendali di Bank Dunia sejak 2007 setelah staf mendorong keluar Paul Wolfowitz , dan ia bergerak cepat untuk mengembalikan lembaga agar fokus untuk mengentaskan kemiskinan.

Negara-negara berkembang telah beberapa tahun mendesak pemilik suara yang lebih besar untuk bisa memimpin lembaga keuangan global ini dan kemungkinan besar tekanan ini penting untuk proses kompetitif, tetapi Amerika Serikat masih diperkirakan akan mempertahankan posisi tersebut.

Analis: Secara teknikal, IHSG akan bergerak flat

JAKARTA. Walaupun kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat ditutup di zona hijau, namun untuk hari ini (16/2), pergerakan IHSG masih menunggu sentimen terkuat dan arah gerak bursa Asia.

Kemarin malam, Wall Street ditutup mixwd dengan penurunan signifikan terjadi pada saham teknologi. Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada , menjelaskan berita negatif salah satunya datang dari Apple inc yang kemungkinan akan menghentikan penjualan Ipad nya ke China. "Padahal China merupakan konsumen besar produk Ipad milik Apple inc," ungkapnya.

Sedangkan sentimen positif datang dari Eropa, di mana China menegaskan komitmennya untuk membantu Eropa dengan memberikan dana stabilitas melalui European Financial Stability Facility (EFSF) dan European Stability Mechanism (ESM).

Secara teknikal, Reza bilang, IHSG saat ini berada di posisi membentuk doji star, yang biasanya menandakan kecenderungan reversal. "Apabila posisi doji star ada di bawah, maka pola reversal mengarah naik, begitupun sebaliknya," jelas Reza, Kamis (16/2).

Namun sayangnya, posisi doji star ini masih berada di tengah-tengah sehingga menandakan gerakan flat, tambah Reza. Dia masih melihat peluang pergerakan IHSG bergerak positif, asal katalis yang datang juga positif.

Dia memprediksi, hari ini, level support IHSG akan berada di level 3.938-3.947 dan resistancenya di 3.961- 3.978.

Reza merekomendasikan saham PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Semen Gresik (persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). "Saham-saham di sektor perbankan saat ini sudah murah, kemungkinan investor akan mulai mengakumulasi saham-saham dari sektor perbankan," pungkasnya.

Mayoritas indeks emerging market melesat

Mayoritas indeks emerging market melesat
NEW YORK. Bursa saham emerging market mencatatkan kenaikan terbesar dalam sepekan terakhir. Pada penutupan pasar di New York, indeks MSCI Emerging Market naik 1,1% menjadi 1.058,47. Ini merupakan lonjakan terbesar sejak 8 Febuari lalu.

Sementara itu, indeks Micex Rusia naik ke level tertinggi dalam enam bulan, indeks BSE Sensitive India naik ke level tertinggi sejak Agustus, dan indeks Bovespa Brazil naik 0,5%.

Lonjakan yang terjadi pada pasar saham emerging market dipicu pernyataan China. Negeri Panda itu menyatakan akan terlibat lebih jauh dalam menangani permasalahan krisis utang Eropa. Hal ini yang kemudian mendongkrak permintaan aset-aset berisiko.

Sekadar informasi, Guberbur People's Bank of China Zhou Xiaochuan bilang, China akan melakukan investasi pada dana bailout Eropa dan tetap memegang aset-aset berdenominasi euro.

"Pernyataan China mendongkrak pasar saham. Hal itu hanya mengingatkan pelaku pasar bahwa China akan terys membeli obligasi pemerintah Eropa," jelas Nick Chamie, head of emerging markets RBC Capital Markets di Toronto.

Catatan saja, indeks MSCI emerging market sudah melonjak 16% sepanjang tahun ini. Sebagai perbandingan, indeks MSCI World negara maju naik 7,8%.

IHSG Kembali Tergiring Sentimen Negatif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup flat setelah seharian berfluktuatif. Koreksi saham-saham bank blue chip menghambat penguatan meski ada dorongan dari bursa regional.

Pada perdagangan, Rabu (15/2/2012), IHSG ditutup naik tipis 0,228 poin (0,01%) ke level 3.953,054. Sementara Indeks LQ 45 ditutup turun tipis 0,976 poin (0,14%) ke level 3.953,045.

Koreksi yang menghampiri sebagian besar bursa global akan menjadi sentimen negatif yang menggiring IHSG kembali ke teritori negatif. Pada perdagangan Kamis (16/2/2012), IHSG diprediksi kembali bergerak fluktuatif cenderung melemah.

Bursa Wall Street kemarin ditutup melemah, terutama didorong oleh merosotnya saham Apple, perusahaan terbesar di dunia. Saham Apple yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar itu terus mendikte pergerakan pasar.

Pada perdagangan Rabu (15/2/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 97,33 poin (0,76%) ke level 12.780,95. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 7,27 poin (0,54%) ke level 1.343,23 dan Nasdaq melemah 16 poin (0,55%) ke level 2.915,83.

Bursa-bursa regional juga ikut mengalami koreksi. Berikut pergerakan bursa regional pada Kamis pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 29,20 poin (0,32%) ke level 9.231,14.
  • Indeks KOSPI melemah 23,91 poin (1,18%) ke level 2.001,4.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
Tekanan pada saham unggulan membuat gerak IHSG sedikit tertahan kemarin ditengah menguatnya bursa regional Asia kemarin. Bursa Asia menguat didukung optimisme bahwa Yunani akan komit terhadap pemotongan anggaran yang disepakati. Terlihat beberapa saham besar seperti ASII, GGRM, BBCA, BBNI mengalami penurunan kemarin sehingga IHSG hanya bisa ditutup naik tipis +0,01%. Untuk hari ini kami melihat indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. Kami memproyeksikan indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance : 3.925-3.977.

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG menguat tipis dan kembali melanjutkan fase konsolidasinya. Candlestick membentuk pola Spinning Top dengan indikator Stochastic yang berhasil membentuk golden cross. Pada perdagangan Kamis (16/2), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3909-4001 dengan kecenderungan menguat. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. INDY, ADRO, dan BRAU.

Indosurya:
Pada perdagangan Kamis (16/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.931-3.942 dan resistance 3.964-3.974. IHSG membentuk pola candle doji dimana sebelumnya membentuk candle hanging man . Posisi candle masih berada di sekitar middle bollinger bands . MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic bergerak datar dan berusaha mencoba untuk naik menuju ke areaoverbought . Beragamnya sentimen yang ada di pasar diperkirakan masih akan membuat IHSG cenderung bergerak flat.

(qom/qom)

Isu Apple Jerumuskan Wall Street

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan saham Rabu (15/2/2012) dipengaruhi pelemahan saham Apple.

Indeks Dow Jones ditutup melemah 97,33 poin atau 0,76% ke level 12.780,95. Indeks S&P 500 turun 7,27 poin atau 0,54% ke level 1.343,23. Indeks Nasdaq turun16 poin atau 0,55% ke level 2.915,83. Pada awal perdagangan saham, saham Apple naik 3% didorong dari fund manager membeli saham. Tapi saham Apple ditutup melemah 2,3% menjadi US$497,67. Chief Executive Mogavero Lee and Co Doreen Mogavero menuturkan, investor khawatir laporan Apple telah meminta pengecer online Amazon untuk menghentikan penjualan iPad di China. Sebuah perusahaan teknologi China sedang mencoba untuk melarang pengiriman tablet iPad Apple dalam dan luar negeri dalam pertempuran hukum atas nama iPad. Jurubicara Apple mengatakan, Amazon tidak penjual resmi dari iPad di China dan Amerika Serikat. "Pagi ini dalam serangan kepanikan Apple naik sekitar 17 poin menyeret pasar enggan bersamaan dengan itu. Penurunan tajam saham Apple turut mempengaruhi indeks saham dalam waktu cukup lama," kata President of McMillan Analysis Corp Larry McMillan dalam sebuah laporan, seperti dikutip dari yahoofinance.

Sentimen lain mempengaruhi indeks saham yaitu saham industri memimpin penurunan indeks saham S&P 500 di mana saham Deere and Co turun ke level US$84,28 setelah investor mengharapkan perusahaan dapat memberikan perkiraan kinerja yang kuat. Sementara itu, saham Caterpillar Inc turun 1,7% ke level US$112,53. Adapun data ekonomi Amerika Serikat yaitu data manufaktur Amerika Serikat pada Januari mengalami kenaikan dan aktifitas pabrik di New York mencapai tingkat tertinggi pada Februari. Volume perdagangan saham sekitar 7,38 miliar saham yang diperdagangkan di bursa saham New York, NYSE Amex, dan Nasdaq di atas rata-rata harian saham sebesar 6,98 miliar. [cms]

Menu Hari Ini : Tambang -Infrastruktur

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada perdagangan Kamis (16/2) diperkirakan akan bergerak mendatar. Saham sektor tambang dan infrastruktur bisa jadi pilihan.

Satrio Utomo, analis dari Universal Broker Indonesia mengatakan, untuk trend jangka pendek dan menengah, IHSG sebenarnya masih flat. Upside sudah terbatas, karena peluang kenaikan akan terhambat di resistant kuat 4.000, dengan kisaran trading di 3.935 – 3.988. “Sedangkan trend jangka menengah masih flat 3.900–4.025,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Meskipun tekanan jual di saham perbankan sudah membuat sektor ini turun rata-rata 10%, IHSG seharusnya sudah price-in dan mulai rebound. "Namun, selama koreksi di sektor finansial ini masih berlanjut, maka IHSG akan sulit menyentuh 4000,"tuturnya.

Menurut Tommy, IHSG tidak banyak bergerak, di tengah kondisi mixed yang juga terjadi di hampir mayoritas bursa Asia. Faktor eksternal yang diperkirakan akan memicu sentimen adalah hasil pertemuan menteri-menteri keuangan Eropa pada 20 Februari.

“Sementara sejauh ini, ekspektasi investor adalah disetujuinya pencairan kedua dana bailout, setelah Yunani menyanggupi syarat pengetatan fiskal,” paparnya.

Namun faktor dalam negeri justru banyak menjadi alasan investor memilih wait and see. Pelaku pasar mengantisipasi rencana kenaikan BBM, yang bisa memicu inflasi. Apalagi sejumlah broker asing memperingatkan, bahwa penurunan suku bunga yang dilakukan BI adalah langkah final, karena kenaikan BBM pasti akan memicu inflasi.

Antisipasi kenaikan BBM ini terus membuat investor melakukan penjualan atas saham-saham perbankan dan otomotif. “Namun IHSG masih bisa bertahan tidak jatuh dalam karena ada kekuatan beli juga di sektor batubara, kontruksi dan properti,”ujarnya.

Pasar saham diharapkan mendapat limpahan likuiditas dari investor yang bermain di pasar surat utang, karena imbal hasil dari SUN /obligasi pemerintah semakin kecil, seiring dengan turunnya suku bunga acuan BI rate. Selain persepsi risiko terhadap kemampuan fiskal Indonesia. “Dengan yield 5,1 % , imbal hasil SUN bagi sebagian investor sudah tidak menarik,”imbuhnya.

Di tengah situasi ini, Tommy merekomendasikan saham infrastruktur seperti Adhi Karya (ADHI), Pembangunan Perumahan (PTPP), Total Bangun Persada (TOTL). Serta saham tambang Indika Energy (INDY) dan Indo Tambangraya Megah (ITMG), “Investor bisa trading buy saham-saham ini,”tutupnya. [nat]

Inilah Menu Saham Kamis

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak pada kisaran 3.930-3.975 pada perdagangan Kamis (16/2/2012). Adapun saham yang bisa dikoleksi ITMG, BSDE, HRUM, JSMR.

Analis Sinarmas Sekuritas Jansen Kustianto menyatakan, pada perdagangan hari ini secara teknikal indeks akan bergerak mixed, dengan kecenderungan menguat pada kisaran 3.930-3.975.

"Pernyataan China yang akan mendukung European bailout fund serta antisipasi akan hasil pertemuan menteri keuangan uni Eropa yang akan memutuskan apakah akan memberikan dana talangan bagi Yunani, dapat memberikan sentimen terhadap indeks," paparnya kepada INILAH.COM di Jakarta, Rabu (15/2/2012) malam.

Ia merekomendasikan beberapa saham terkait kondisi hari ini. Saham-saham tersebut adalah saham Indo Tambangraya Megah (ITMG), saham Harum Energy (HRUM), saham Jasa Marga (JSMR), dan saham Bumi Serpong Damai (BSDE). "Yang dapat diperhatikan untuk day trading ITMG, BSDE, HRUM, JSMR," ungkapnya.

Iran menahan impor ke Eropa, harga minyak menanjak

Iran menahan impor ke Eropa, harga minyak menanjak
MELBOURNE. Harga kontrak minyak dunia ditransaksikan mendekati level tertinggi dalam lima pekan terakhir di New York. Pagi tadi, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran maret berada di posisi US$ 101,90 per barel atau naik 10 sen di New York Mercantile Exchange. Kemarin, kontrak yang sama naik US$ 1,06 menjadi US$ 101,80, level tertinggi sejak 10 Januari lalu. Jika dihitung, harga minyak sudah naik 20% dibanding posisi tahun lalu.

Pergerakan harga minyak hari ini dipengaruhi oleh laporan bahwa Iran menunda pengiriman minyak ke Prancis dan Belanda. Langkah tersebut juga mengancam empat negara Eropa lainnya yang juga mengimpor minyak dari Iran.

Faktor lainnya, cadangan minyak AS mencatatkan penurunan untuk kali pertama dalam empat pekan terakhir. Data Departemen Energi AS menunjukkan, cadangan minyak AS turun 171.000 barel pada minggu lalu. Padahal, berdasarkan survei kepada sejumlah analis yang dilakukan Bloomberg, cadangan minyak diprediksi naik menjadi 1,5 juta barel.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran April naik US$ 1,58 atau 1,4% menjadi US$ 118,93 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Wall Street memerah karena ancaman default Yunani

Wall Street memerah karena ancaman default Yunani
NEW YORK. Wall Street memerah pada penutupan tadi malam. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's turun 0,5% menjadi 1.343,23. Padahal, pada transaksi sebelumnya, indeks acuan AS ini sempat naik 0,4%. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,7% menjadi 12.780,95.

Saham-saham berkapitalisasi besar dilanda aksi jual. Beberapa di antaranya yakni: Apple Inc yang turun 2,3%, CSX Corp turun 2,8%, dan Union Pacific Corp turun 2,8%. Sementara itu, secara sektoral, sektor industri mencatatkan penurunan terbesar di antara sektor lainnya.

Faktor yang mempengaruhi pergerakan bursa AS kali ini adalah kecemasan investor bahwa Yunani akan default atas utangnya. Selain itu, the Federal Reserve mengungkapkan bahwa ada dua kubu di pemerintah terkait rencana pembelian aset.

"Penentu kebijakan di Eropa hanya terus berupaya untuk menunda situasi di Yunani. Apa yang menghantui semua orang adalah jika ditunda terlalu lama, akan menyebabkan masalah yang lain. Kita terpenjara dengan isu ini," jelas Peter Sorrentino, fund manager Huntington Asset Advisors di Cincinnati.

Saham Apple Jungkalkan Wall Street

Jakarta - Saham-saham di bursa Wall Street ditutup melemah, terutama didorong oleh merosotnya saham Apple, perusahaan terbesar di dunia.

Mengawali perdagangan, saham-saham bergerak menguat seiring melonjaknya saham Apple Inc hingga 3% di awal perdagangan. Lonjakan saham Apple dipicu oleh keterbukaan dari para manajer hedge fund yang terkemuka membeli saham tersebut.

Namun Apple yang kini merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar saham terbesar bergerak berlawanan arah di sesi siang. Saham Apple Inc akhirnya ditutup merosot 2,3% menjadi US$ 497,67, sekaligus membawa indeks saham ke teritori negatif. Saham Apple sempat menembus titik tertingginya di US$ 526,29.

Volume perdagangan produsen iPhone itu juga melonjak menjadi 50 juta saham, meningkat hingga 400% dibandingkan rata-rata 30 hari terakhir.

Doreen Mogavero, chief executive Mogavero, Lee & Co mengatakan, investor khawatir setelah keluarnya laporan yang menyebutkan Apple telah meminta peritel online Amazon untuk menghentikan sementara penjualan iPad di China.

Seperti diketahui, perusahaan teknologi di China berusaha untuk menghadang pengapalan tablet andalan Apple, iPad dan pada saat yang bersamaan sedang menghadapi gugatan tentang nama iPad.

Jurubicara Apple merujuk pada situs perusahaan tersebut mengatakan, Amazon tidak mendapatkan izin untuk menjual lagi iPad di China ataupun Amerika Serikat.

"Pagi ini, semua tentang panic buying, Apple naik 17 poin, menyeret pasar secara berbarengan. Penurunan secara tajam selanjutnya menjatuhkan pasar dan untuk pertama kalinya, reli yang terjadi di awal akhirnya tergerus akibat aksi jual di sore hari," ujar Larry McMillan, presiden McMillan Analysis Corp seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/2/2012).

Pada perdagangan Rabu (15/2/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 97,33 poin (0,76%) ke level 12.780,95. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 7,27 poin (0,54%) ke level 1.343,23 dan Nasdaq melemah 16 poin (0,55%) ke level 2.915,83.

Saham-saham industri memimpin penurunan di S&P 500, dengan saham Deere & Co turun hingga 5,4% menjadi US$ 84,28 setelah investor mengharapkan perusahaan peralatan pertanian tu memberikan proyeksi yang lebih baik.

Data ekonomi justru positif yakni produksi manufaktur AS naik secara solid pada Januari dan panduan aktivitas [abrikan di negara bagian New York mencapai titik tertingginya dalam 1,5 tahun.

Perdagangan berjalan ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 7,38 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang mencapai 6,98 miliar lembar saham.

(qom/qom)