Senin, 05 Maret 2012

IHSG Belum Bearish, Tapi HSI Mencemaskan

INILAH.COM, Jakarta – Penutupan IHSG di atas support 3.960 dinilai belum memberikan sinyal bearish. Tapi, penutupan indeks Hang Seng jauh di bawah support 21.500, benar-benar bearish.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, kalau hanya tutup di atas support 3.960, memang merupakan hal gampang bagi IHSG. “Masalahnya, memang ada pada Hang Seng Index (HSI) yang ditutup jauh di bawah support 21.500. Signalnya bearish,” katanya di Jakarta, Senin (5/3).

Menurut Satrio, hanya dua signal bearish Hang Seng terakhir, yang ternyata palsu sehingga keesokan harinya kembali naik. “Buat medium term, bearishers termasuk saya, jangan seneng dulu deh,” tandas dia.

Setidaknya, lanjutnya, IHSG tidak membuat titik tertinggi di atas 4.008. Karena itu, peluang trend jangka menengah IHSG, masih tetap dalam trend turun. “Tapi, apakah IHSG mau membuat signal bearish, sepertinya tidak karena hingga posisi saat ini masih tutup di atas suport pertama 3.960,” ujarnya.

Sementara itu, investor asing masih dalam posisi net buy. Saham-saham juga belum banyak yang memberikan signal bearish. Yang berada di bawah suport baru PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan lain-lain.

Sementara itu, saham perbankan dan PT Astra Internasional (ASII) masih diatas suport. Karena itu, belum trend turun. Menurutnya, jika Dow Jones Industrial Index (DJI) nanti malam tutup di bawah 12.900, baru itu trend turun.

Dia menegaskan, untuk jangka pendek, belum juga ada signal bearish. Tapi, untuk tren jangka menengah, masih belum berubah jadi trend naik. “Sore ini saya hanya duduk manis. Menunggu perkembangan dari bursa regional,” imbuhnya.

Banyaknya Sentimen Negatif Jegal IHSG Hingga Turun 19 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 19 poin akibat terjegal oleh banyaknya sentimen negatif, mulai dari pasar regional hingga global. Transaksi sangat sepi dengan nilai transaksi hanya Rp 2,5 triliun.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.140 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 9.115 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menipis 10,025 poin (0,26%) ke level 3.994,843 akibat sentimen negatif dari pasar global. Moody's telah menurunkan peringkat uang Yunani ke level terendahnya meski telah mendapatkan dana bantuan.

Sambil lakukan aksi tunggu, sesekali investor mengurangi portofolionya dengan melepas saham. Akibatnya, indeks terus menurun dan tak mampu balik arah ke teritori positif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah tipis 16,632 poin (0,42%) ke level 3.988,236 akibat aksi tunggu yang dilakukan investor. Soalnya, banyak sekali sentimen negatif yang membuat pemodal kurang pede.

Rencana China, selama ini selalu menjadi tolak ukur perekonomian Asia, memangkas pertumbuhan ekonominya menjadi hanya 7,5% tahun ini mmebuat investor ketakutan. Indeks pun terus ambles hingga ke posisi terendahnya di 3.966,717.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (5/3/2012), IHSG ditutup menipis 19,971 poin (0,49%) ke level 3.984,897. Sementara Indeks LQ 45 ditutup turun tipis 4,612 poin (0,66%) ke level 690,601.

Investor masih lakukan aksi tunggu sehingga transaksi di lantai bursa tidak terlalu ramai. Pasalnya, belum ada sentimen positif yang bisa menjadi katalis.

Sentimen yang beredar hari ini kebanyakan negatif, mulai dari peringkat utang Yunani yang diturunkan hingga level terendahnya oleh Moody's, melemahnya Wall Street sampai koreksi yang terjadi di bursa-bursa Asia.

Sebanyak delapan sektor di lantai bursa terkena koreksi, paling dalam dialami oleh indeks sektor industri dasar. Sementara dua sektor masih mampu menguat, yaitu sektor properti dan infrastruktur.

Dana asing kembali masuk ke lantai bursa meski tidak sebesar sebelumnya. Transaksi asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 158,46 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 85.316 kali pada volume 4,648 juta lot saham senilai Rp 2,552 triliun. Sebanyak 74 saham naik, sisanya 158 saham turun, dan 106 saham stagnan.

Pergerakan bursa-bursa di Asia masih belum terlalu menggembirakan, seluruhnya masih bertahan di zona merah. Bahkan, koreksinya makin dalam akibat banyak sentimen negatif tersebut.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 15,69 poin (0,64%) ke level 2.445,00.
  • Indeks Hang Seng anjlok 296,95 poin (1,38%) ke level 21.265,31.
  • Indeks Nikkei 225 ambles 78,44 poin (0,80%) ke level 9.698,59.
  • Indeks Straits Times turun tipis 2,20 poin (0,07%) ke level 2.991,29.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sarana Menara (TOWR) naik Rp 600 ke Rp 13.000, Waran Royal Oak (RODA-W) naik Rp 300 ke Rp 440, Ace Hardware (ACES) naik Rp 175 ke Rp 4.450, dan Tower Bersama (TBIG) naik Rp 75 ke Rp 2.675.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Petrosea (PTRO) turun Rp 900 ke Rp 44.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 43.150, Indomobil (IMAS) turun Rp 600 ke Rp 13.800, dan Hexindo (HEXA) turun Rp 450 ke Rp 10.450.

(ang/dru)

Pergerakan euro masih loyo

Pergerakan euro masih loyo
LONDON. Pergerakan euro kembali melemah hari ini. Dengan demikian, pelemahan mata uang 17 negara ini sudah berlangsung selama empat hari terakhir. Asal tahu saja, pada pukul 07.52 waktu London, euro melemah 0,8% menjadi 107,23 yen, setelah keok 1,1% di sepanjang pekan lalu. Sementara, posisi euro terhadap dolar AS tak banyak mencatatkan perubahan di level US$ 1,3186. Sedangkan nilai tukar yen terhadap dolar AS menguat 0,7% menjadi 81,25 per dolar.

Sebaliknya, posisi dolar AS mencatatkan keperkasaan. Hal itu tercermin dari Dollar Index yang naik ke posisi tertinggi dalam dua pekan terakhir, yakni mencapai level 79,489. Penguatan dolar terjadi sebelum data menunjukkan adanya kenaikan pada industri jasa AS.

"Euro sepertinya masih akan melemah untuk jangka menengah dan panjang. Sangat sulit membayangkan perekonomian Eropa bisa tumbuh di saat sejumlah negara terpaksa mengajukan dana bailout akibat krisis utang," urai Kengo Suzuki, foreign-exchange strategist Mizuho Securities Co di Tokyo.

Bursa Saham Eropa Berpotensi Melemah

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Senin (5/3/2012) diprediksi akan melemah karena mulai memudarnya sentimen positif dari pinjaman lunak Bank Sentral Eropa (ECB).

Indeks FTSE berpotensi turun 17 poin, indeks DAX diprediksi akan turun 21 poin dan indeks CAC berpotensi turun 9 poin. Pelemahan sudah ditunjukkan bursa saham Asia hari ini seperti indeks Hang Seng turun 1,3%, indeks Nikkei turun 0,8%, indeks Shanghai turun 0,65 dan indeks ASX turun 0,2%. Demikian mengutip cnbc.com.

Hari ini, rencananya pemerintah Prancis dan Belanda akan melelang obligasi jangka pendek. Prancis akan melelang 7 miliar euro dan 8 miliar euro. Sedangkan Belanda akan melelang 3 miliar euro dan 4 miliar euro untuk 3 bulan dan 7 bulan.

Pada pekan lalu, indeks telah terdorong oleh kebijakan Long Term Refinancing Operation (LTRO) dari Bank Sentral Eropa (ECB) dengan alokasi senilai US$713 miliar. Rusia telah menghasilkan presiden baru pada hari Minggu (4/3/2012) kemarin. Meskipun pemenangnya adalah Vladimir Putin dengan mengantongi 62% suara.

Pada perdagangan Jumat (2/3/2012) akhir pekan lalu, bursa Eropa ditutup melemah seperti indeks FTSE turun 0,3% dan indeks DAX turun 0,2%.

Kenaikan Harga BBM tak Terlalu Pengaruhi IHSG

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai tidak akan terlalu berdampak terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Hal itu disebabkan pasar telah merespon rencana kenaikan harga BBM pada akhir Februari 2012 dan selama ini arah tren IHSG berbalikkan dengan IHSG.

Kepala Riset PT Universal Broker Satrio Utomo menuturkan, selama ini kenaikan harga BBM malah membalikkan tren IHSG. Hal itu dilihat dari sejarah pergerakan IHSG. Selain itu, pelaku pasar telah siap untuk kenaikan harga BBM dengan catatan harga BBM subsidi naik menjadi Rp6.000. Rencana kenaikan harga BBM tersebut pun telah direspon oleh pelaku pasar pada akhir Februari lalu.

"Kenaikan harga minyak belum tentu buat IHSG turun terutama 2005, kenaikan BBM malah buat IHSG naik pada 2005. Pada 2008, ketika setelah kenaikan harga minyak itu kita kena crash 2008 kondisi semakin karuan meninggalkan trauma. Tetapi pada 2005 BBM naik 2 dua kali, respon pasarnya malah positif. Ketika mulai sounding APBN kemungkinan akan naik tetapi kita melihat, di mana pemerintah sudah mulai mantap dan memastikan naik harga BBM mulai 1 April, maksimumnya 40 persen, asing masuk lagi dan IHSG rebound. Artinya sentimen BBM sudah selesai. Secara umum sentimen kenaikan BBM sudah terdiskon oleh pasar, tinggal nanti BBM itu diumumkan," jelas Satrio Utomo saat ditemui wartawan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/3/2012).

Menurutnya, saat ini pelaku pasar menunggu sentimen baru terutama asing. Hal ini dikarenakan ketika dua lembaga pemeringkat internasional baik Moodys dan Fitch Rating telah menetapkan investment grade ke Indonesia. Asing masih belum banyak melakukan pembelian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sentimen PE (price earning) saham Indonesia relatif mahal menjadi pertimbangan asing. PE adalah ratio antara harga pasar saham per lembar dibagi dengan net income bersih per lembar saham. "Asing masih berhati-hati. IHSG mahal tapi saya sih bilang karena kita relatif tidak turun. Kalau dibandingkan bursa lain kita mahal, tetapi pertumbuhan ekonomi kita jauh lebih baik dari pertumbuhan negara asia lain, seharusnya tak ada masalah besar," kata Satrio.

Satrio pun tak melakukan revisi terhadap target IHSG pada 2012. Ia optimistis target IHSG akan berada di kisaran 4.500-4.800. "Kalau IHSG pun turun beli lah, tidak ada yang perlu ditakutkan, tidak ada sentimen negatif baru," tegas Satrio.

Sementara itu, Analis PT eTrading Securities Andrew ArgadO menargetkan, IHSG akan berada di level 4.300 dengan price earning (PE) sebesar 15x pada 2012. Ia pun merekomendasikan button fishing kepada investor. "Ketika terjadi penurunan harga saham yang tak didukung dengan data-data fundamental dan data signifikan ambil kesempatan untuk beli, kalau strategi yang di jalan bisa dengan buttom fishing," tutur Andrew.

Di tengah kondisi kenaikan harga BBM tersebut, Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, sektor saham akan terkena dampak kenaikan harga BBM baik sektor tambang, energi, consumer goods, transportasi dan lainnya. [cms]

Minyak Dunia Menguat di Pasar Asia

Headline
INILAH.COM, Singapura - Minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Senin (5/3/2012) setelah melemah dalam dua kali perdagangan pekan kemarin.

Harga minyak AS jenis light sweet naik 30 sen menjadi US$107 per barel melalui transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman April. Sementara harga mnyak jenis Brent naik 30 sen menjadi US$123,95 per barel di London. Demikian mengutip cnbc.com.

Penguatan terjadi karena data pekerjaan AS pada pekan lalu. Klaim US jobless turun 2.000 ke level 351.000 baru-baru ini. Sektor manufaktur Amerika Serikat tidak diharapkan melambat pada Februari.

Sementara minyak Brent terpengaruh rumor ledakan pipa minyak yang telah dibantah pemerintah Arab Saudi. Pada perdagangan Jumat kemarin minyak Brent turun hingga 2%.

"Investor akan mendapatkan arah pasar dari data AS dan maufaktur China. Ada beberapa bentuk konfirmasi bahwa pemulihan ekonomi mulai terjadi," kata Ben Le Brun, analis pasar di OptionsXpress yang berbasis di Sydney .

Data terakhir China meuhnjukkan sektor jasa mengalami kenaikan pada bulan Februari 2012. Indeks sektor jasa mulai dari restoran hingga bank mengalami kenaikan 53,9 dari 52,5 di bulan Januari. Jadi masih di atas 50 sebagai batas kontraksi.

Bursa saham Asia hari ini bergerak melemah seperti indeks Hang Seng turun 1,3%, indeks Nikkei turun 0,8%, indeks Shanghai turun 0,65 dan indeks ASX turun 0,2%.

Indeks ditutup melempem di paruh pertama transaksi

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditransaksikan melempem di sepanjang sesi pertama. Hingga akhirnya, pada pukul 12.00, indeks tercatat turun 0,42% menjadi 3.988,236.

Terdapat setidaknya 122 saham yang memerah. Sedangkan 56 saham lainnya berhasil naik dan 104 saham diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 1,176 miliar saham senilai Rp 1,203 triliun.

Secara sektoral, ada sembilan sektor yang menurun. Penurunan terbesar ditorehkan oleh sektor industri dasar sebesar 0,84%, sektor keuangan turun 0,67%, dan sektor manufaktur yang turun 0,64%. Sedangkan sektor konstruksi menjadi satu-satunya sektor yang naik pada sesi I sebesar 0,69%.

Sejumlah saham yang bertengger di posisi top losers siang ini antara lain: PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) yang turun 2,94% menjadi Rp 660, PT Bank International Indonesia Tbk (BNII) turun 2,13% menjadi Rp 460, dan PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) turun 2,11% menjadi Rp 2.325.

Sedangkan di jajaran top gainers, terdapat saham-saham: PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik 7,25% menjadi Rp 740, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) naik 4,84% menjadi Rp 13.000, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 4,22% menjadi Rp 1.730.

Perdagangan Sepi, IHSG Sesi I Ditutup Turun 0,42%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi Senin (5/3/2012), IHSG ditutup turun 0,42% ke level 3.988,24.

Pelemahan indeks siang ini masih disebabkan aksi profit taking yang dilakukan investor setelah sepanjang pekan kemarin telah menguat sekitar 2,8%, serta kehati-hatian investor dalam mencermati pertumbuhan ekonomi global. Sentimen negatif juga datang dari China yang menurunkan target pertumbuhan GDP di 2012 menjadi hanya 7,5%, terendah sejak 2004.

Minimnya sentimen positif baru dari bursa global akan membuat indeks rentan koreksi.

Di Asia Nikkei turun 0,59%, Hang Seng turun 1,13%, dan Sganghai turun 0,05%.

Bursa AS ditutup melemah di akhir pekan lalu seiring minimnya sentimen positif baru di bursa global dan AS. Namun demikian, S&P berhasil menguat selama 8 pekan dari 9 pekan di sepanjang 2012. Moody’s kembali menurunkan rating utang Yunani menjadi C, dua level di atas default. Harga minyak dunia terkoreksi signifikan ke level US$106.7/barel setelah Arab Saudi membantah kabar ledakan pipa distribusi minyak. Harga metal dunia terkoreksi tipis dengan Nikel -0,1% dan Timah -0,2%.

Sebanyak 133 saham turun siang ini, 63 saham naik, dan 111 saham stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 0,62% ke level 690,88, sedang JII melemah 0,58% ke level 566,76.

Volume perdagangan siang ini sangat kecil hanya sebanyak 982,68 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp980,64 miliar. Namun asing melanjutkan net buy sebesar Rp52,85 miliar siang ini.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah ITMG yang turun 1,36%, PTRO turun 0,77%, ASII turun 0,42%, UNTR turun 0,83%, IMAS turun 1,73%, dan JRPT turun 7,95%.

Investor Wait and See, IHSG Turun 16 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menipis 16 poin akibat aksi tunggu yang dilakukan investor. Soalnya, banyak sekali sentimen negatid yang membuat pemodal kurang pede.

Mengawali perdagangan apagi tadi, IHSG dibuka menipis 10,025 poin (0,26%) ke level 3.994,843 akibat sentimen negatif dari pasar global. Moody's telah menurunkan peringkat uang Yunani ke level terendahnya meski telah mendapatkan dana bantuan.

Sambil lakukan aksi tunggu, sesekali investor mengurangi portofolionya dengan melepas saham. Akibatnya, indeks terus menurun dan sempat jatuh ke posisi terendahnya hari ini di 3.984,644.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (5/3/2012), IHSG melemah tipis 16,632 poin (0,42%) ke level 3.988,236. Sementara Indeks LQ 45 menipis 4,334 poin (0,63%) ke level 690,879.

Investor masih lakukan aksi tunggu sehingga transaksi di lantai bursa tidak terlalu ramai. Pasalnya, belum ada sentimen positif yang bisa menjadi katalis.

Sentimen yang beredar hari ini kebanyakan negatif, mulai dari peringkat utang Yunani yang diturunkan hingga level terendahnya oleh Moody's, melemahnya Wall Street sampai koreksi yang terjadi di bursa-bursa Asia.

Selain itu, rencana China memangkas pertumbuhan ekonominya menjadi hanya 7,5% tahun ini juga turut menjadi pertimbangan para pelaku pasar. China selama ini selalu menjadi tolak ukur perekonomian Asia.

Hanya saham-saham berbasis properti yang masih bisa menguat. Sementara sembilan sektor lainnya di lantai bursa memerah, dipimpin leh indeks sektor industri dasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 46.098 kali pada volume 2,353 juta lot saham senilai Rp 1,203 triliun. Sebanyak 63 saham naik, sisanya 133 saham turun, dan 110 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional terkena sentimen negatif pasar global dan akhirnya jatuh dengan kompak di zona merah. Koreksi paling dalam dialami oleh bursa saham Hong Kong.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 1,34 poin (0,05%) ke level 2.459,35.
  • Indeks Hang Seng anjlok 242.94 (1.13%) ke level 21.319,32.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 54,74 poin (0,56%) ke level 9.722,29.
  • Indeks Straits Times menipis 2,96 poin (0,10%) ke level 2.990,53.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sarana Menara (TOWR) naik Rp 600 ke Rp 13.000, Waran Royal Oak (RODA-W) naik Rp 300 ke Rp 440, Mayora (MYOR) naik Rp 100 ke Rp 15.300, dan J Resources (PSAB) naik Rp 75 ke Rp 4.150.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 43.200, Petrosea (PTRO) turun Rp 350 ke Rp 44.450, Astra Internasional (ASII) turun Rp 300 ke Rp 69.700, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 250 ke Rp 29.550.

(ang/dru)

Rupiah catatkan pelemahan terbesar di Asia

Rupiah catatkan pelemahan terbesar di Asia
KUALA LUMPUR. Pagi ini, rupiah mencatatkan pelemahan terbesar di antara mata uang Asia lainnya. Pada pukul 10.27, rupiah melemah 0,6% menjadi 9.135 per dolar. Sementara, ringgit Malaysia melemah 0,4% menjadi 3,0155. Sedangkan peso Filipina melemah 0,4% menjadi 42,38 dan won Korea Selatan melemah 0,3% menjadi 1.118,90.

Pelemahan tersebut menyebabkan the Bloomberg-JPMorgan Asia Dollaer indeks mencatatkan penurunan terbesar sejak 14 Februari lalu.

Pelemahan mata uang Asia pagi ini terjadi di tengah kecemasan investor akan perlambatan ekonomi global. Jika hal itu terjadi, mata outlook perusahaan berbasis ekspor di kawasan regional akan negatif.

Asal tahu saja, China menargetkan, pertumbuhan ekonomi global tahunannya akan mencatatkan penurunan terbesar sejak 2004 lalu. Hal ini sejalan dengan langkah bank sentral yang memangkas tingkat suku bunga acuannya. "Target mengenai tingkat Produk Domestik China menunjukkan pertumbuhan ekonomi Asia juga akan menurun karena mayoritas ekonomi di kawasan regional saat ini masih bertumpu pada ekspor," jelas Vishnu Varathan, ekonom Mizuho Corporate Bank Ltd di Singapura.

Pelemahan dolar tekan harga emas pekan lalu

Pelemahan dolar tekan harga emas pekan lalu
SINGAPURA. Harga kontrak emas sepanjang pekan lalu mencatatkan penurunan mingguan terbesar sejak perrtengahan Desember 2011. Asal tahu saja, pada periode 27 Februari hingga 2 Maret 2012, harga emas mencatatkan penurunan sebesar 3,7%. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 16 Desember lalu.

Disinyalir, penurunan harga emas terkait dengan penguatan dolar AS. Kondisi itu menyebabkan pesona emas sebagai investasi alternatif mulai memudar. Sekadar informasi, dolar AS sudah prkasa 0,8% terhadap enam mata uang utama dunia pada periode yang sama.

"Penguatan dolar AS menekan harga emas," jelas Pratik Sharma, fund manager Atyant Capital Management Ltd.

Sekadar catatan, pada pukul 11.05, harga emas di pasar spot menunjukkan angka US$ 1.713 per troy ounce. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran April 2012 naik menjadi 1.714,60 per troy ounce.

Trading Empat Saham untuk Awal Pekan

INILAH.COM, Jakarta –Laju IHSG pada Senin (5/3/2012) diprediksi variatif-menguat. Perkembangan seputar KTT Uni Eropa dapat memberikan sentimen. Empat saham layak trading.

Pada perdagangan Jumat (2/3/2012), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 42,58 poin (1,07%) ke level 4.004,868 dengan intraday tertinggi 4.005,155 dan terendah 3.961,438. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 8,79 poin (1,28%) ke level 695,213.

Analis Sinarmas Securities, Jansen Kustianto memperkirakan, indeks saham domestik bakal variatif-menguat. “Pada perdagangan hari Senin (5/3), secara teknikal indeks diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat pada kisaran support 3.980dan resistance 4.040,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurutnya, perkembangan seputar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa dapat memberikan sentimen terhadap indeks.Di atas semua itu, Jansen merekomendasikan positif empat saham dari empat sektor berbeda—perbankan, infrastruktur telekomunikasi, pertambangan batu bara, dan properti.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Telkom (TLKM), PT Adaro Energy (ADRO),dan PT Bumi Serpong Damai (BSDE). “Itulah saham-saham yang dapat diperhatikan untuk day trading,” imbuhnya.

IHSG Masih Bergerak Datar

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu bertambah 42 poin atas maraknya aksi beli di saham-saham unggulan. Seluruh sektor menguat sehingga mendorong indeks kembali menembus level 4.000.

Berdasarkan riset eTrading Securities, sepanjang perdagangan pekan lalu IHSG tercatat menguat sebesar 110,67 poin (2,84%) ke level 4.004,87, sementara Indeks LQ 45 sepanjang perdagangan pekan lalu ditutup menguat sebesar 23,66 poin (3,52%) ke level 695,21.

Seluruh sektor tercatat mengalami penguatan pada perdagangan minggu lalu. Sektor yang tercatat mengalami penguatan terbesar sepanjang perdagangan minggu lalu (27 Feb–2 Maret 2012’12) adalah sektor barang-barang konsumen yang tercatat ditutup menguat sebesar 70,74 poin (5,58%) ke level 1.337,6. Sementara sektor yang mengalami penguatan terkecil pada pada pekan lalu adalah sektor pertambangan yang menguat sebesar 34,53 poin (1,24%) ke level 2.817,67.

Katalis yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada perdagangan minggu lalu antara lain datang dari Eropa setelah European Central Bank (ECB) melaksanakn program penyaluran dana murah kedua sebesar 529 miliar Euro. Sementara dari Internal, mulai rilisnya laporan keuangan emiten untuk yang sebagian besar berkinerja positif memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG.

Secara teknikal, IHSG pada perdagangan minggu lalu berhasil break dari Resistance Short Term Downtrendnya. Diperkirakan pada perdagangan minggu ini IHSG berpotensi untuk menguji garis Resistance pola Rectanglenya di level 4040. Indikator Stochastic bergerak uptrend sementara MACD berpotensi membentuk golden cross. Kami memperkirakan range pergerakan IHSG pada minggu ini berada pada range 3909-4087..

Pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu:
  • Senin (27/2/2012), IHSG terpangkas 33,546 poin (0,86%) ke level 3.861,016.
  • Selasa (27/2/2012), IHSG melaju 42,541 poin (1,10%) ke level 3.903,557.
  • Rabu (28/2/2012), IHSG melesat 81,653 poin (2,09%) ke level 3.985,210.
  • Kamis (29/2/2012), IHSG melemah 22,924 poin (0,58%) ke level 3.962,286.
  • Jumat (2/3/2011), IHSG bertambah 42,582 poin (1,07%) ke level 4.004,868.

Akhir pekan kemarin, bursa saham Wall Street melemah tipis perdagangan Jumat waktu setempat di tengah trasaksi yang sepi. Akan penutupan kemarin merupakan kedelapan kalinya The S&P dan Nasdaq menguat secara mingguan.

Indeks S&P 500 sudah menguat 9% sejak awal tahun ini. Tetapi mixed-nya data ekonomi AS dan ketegangan antara Iran dan Israel sudah cukup menjadi alasan untuk investor mengambl untung.

Berikut pergerakan bursa-bursa di Asia pagi ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 13,12 poin (0,13%) ke level 9.763,91.
  • Indeks Straits Times menguat tipis 2,54 poin (0,08%) ke level 2.996,03.

Rekomendasi saham untuk hari ini:
eTrading Securities
Secara teknikal, pada perdagangan Jumat minggu lalu (2/3), IHSG berhasil break dari garis Resistance Short Term downtrendnya. Namun, perlu diwaspadai potensi pull back untuk menguji garis Resistance downtrendnya kembali. Indikator Stochastic bergerak uptrend dengan MACD berpotensi membentuk golden cross. Pada perdagangan Senin (5/3), diperkirakan IHSG akan bergerak mixed pada range 3963-4040 dengan kecenderungan profit taking. Sementara itu saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. INDY, BSDE, dan UNVR.

OSO Securities
Hari ini diperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif. IHSG masih berada dalam pola sideways untuk jangka pendek. Indikator MACD,dan ADX hampir membentuk pola golden cross yang menunjukkan adanya potensi menguat tipis. Indikator stochastic juga menunjukkan adanya potensi bagi IHSG untuk melanjutkan penguatannya. Akan tetapi, investor harus hati-hati karena kondisi regional kurang baik. Hari ini diperkirakan IHSG akan bergerak pada level 3950 – 4040.

(ang/ang)

Nantikan Debt Swap Yunani, Rupiah Bakal Lesu

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (5/3) diprediksi melemah terbatas. Salah satunya, karena pasar menanti tuntasnya proses debt swap Yunani.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah awal pekan ini salah satunya karena pasar menjadikan hasil pertemuan puncak Koferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa menjadi acuan bagi pasar.

Akhir pekan lalu, lanjutnya, masih berlangsung pertemuan zona Eropa yang membahas dana bailout dan perkembangan terakhir di kawasan tersebut. Karena itu, rupiah berpeluang kembali melemah. Tapi, pelemahan tersebut masih bersifat terbatas. "Sebab, Bank Indonesia akan kembali mengintervensi pasar jika rupiah kembali mendekati level 9.200. Rupiah akan bergerak dalam kisaran 9.050-9.150,” katanya kepada INILAH.COM.

Lebih jauh Firman menegaskan bahwa pasar tidak mengantisipasi adanya perkembangan yang signifikan dari Eropa. "Sebab, bagaimanapun pasar masih menunggu jalannya program debt debt swap Yunani dengan para kreditor swasta yang hingga saat ini belum tuntas. Memang baru dimulai tapi belum selesai," ujarnya.

Firman memperkirakan, kemungkinan selesainya adalah pertengahan Maret 2012 atau beberapa hari sebelum jatuh tempo utang Yunani pada 20 Maret. "Sektor swasta diminta untuk mengajukan penwaran apakah mereka turut serta dalam program debt swap itu atau tidak," ungkap Firman.

Menurutnya, jika jumlahnya lebih dari 50% dan seharusnya bisa melwati target ini, program itu akan terus dilakukan. "Tapi, jika jumlah partisipasinya kurang dari 50% dari target 100 miliar euro, program debt swap itu tidak akan dijalankan," timpal dia.

Di sisi lain, lanjutnya, terbatasnya pelemahan rupiah juga karena pasar masih menunggu pengumuman suku bunga acuan European Central Bank (ECB), Bank of England (BoE), Bank of Canada (BoC) dan Reserve Bank of Australia (RBA). "Ditakukan, keempat bank sentral itu sedikit dovish (pro kebijakan moneter longgar dengan penurunan suku bunga acuan) sehingga sedikit menjaga penguatan dolar AS," tuturnya.

Sentimen negatif lain, lanjut Firman, adalah angka penjualan ritel Jerman yang dirilis negatif. "Penjualan ritel Jerman akhir pekan lalu dirilis turun jadi -1,6% dari prediksi 0,5% dari dari angka sebelumnya 0,1%," ucapnya.

Begitu juga dengan penjualan industri ritel Indonesia yang memang naik jadi 13,9% tapi kenaikannya lebih rendah dari sebelumnya 22,2%. Indeks kepercayaan konsumen untuk bulan Februari juga dirilis turun jadi 111,71 dari 119,2 pada bulan sebelumnya. "Inilah yang bisa jadi tekanan bagi rupiah pada awal pekan," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (2/3) ditutup stagnan pada level 9.070/9.090 per dolar AS.

Netanyahu akan bertemu Obama, harga minyak turun

Netanyahu akan bertemu Obama, harga minyak turun
SYDNEY. Harga kontrak minyak dunia ditransaksikan mendekati level terendah dalam tiga hari terakhir di New York. Pada pukul 10.56 waktu Sydney, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran April berada di posisi US$ 106,83 sebarel di New York Mercantile Exchange.

Pada 2 Maret lalu, harga kontrak minyak sempat jatuh 2% menjadi US$ 106,70 sebarel. Ini merupakan level terendah sejak 2 Maret lalu. Sepanjang pekan lalu, harga minyak mencatatkan penurunan sebesar 2,8% dan naik 1,3% dalam kurun waktu setahun terakhir.

Sementara itu, harga minyak jenis Brent untuk pengantaran April berada di posisi US$ 123,55 per barel atau turun 10 sen di ICE Futures Europe exchange.

Penurunan harga minyak terjadi sebelum Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden AS Barack Obama untuk membicarakan mengenai masalah program nuklir Iran.

Asal tahu saja, hari ini, Netanyahu melakukan kunjungan ke Washington. Kemarin, dia bilang, pihaknya memberikan apresiasi atas pernyataan Obama yang akan menggunakan kekuatan militer untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Waspada Mengejar Reli Indeks

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada Senin (5/3) diperkirakan akan melanjutkan apresiasi. Investor pun sebaiknya waspada dalam mengejar reli indeks.

Edwin Sebayang, analis pasar modal dari MNC Securities mengatakan, ada peluang penguatan bagi IHSG pekan ini. Beberapa kabar eksternal yang kondusif menjadi katalisnya,” IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan menuju level 4.034, karena pola bullish engulfing yang terbentuk pada trend harian,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Koreksi tipis cenderung flat terjadi di bursa AS akhir pekan lalu, sementara harga minyak mentah dunia kembali di bawah US$110 per barel. Indeksvolatility (VIX) juga kembali turun, yang menggambarkan meningkatnya lagi risk appetite investor. “Situasi eksternal yang cenderung kondusif ini akan membuka peluang penguatan IHSG lebih lanjut,” katanya.

Ia menilai, meskipun besaran kenaikan BBM premium (bersubsidi) belum ditetapkan , namun dampak tekanannya ke inflasi diperkirakan sudah mulai terukur. “Apalagi dengan data inflasi Februari yang relatif super rendah,”ucapnya.

Inflasi 2012 diperkirakan masih bisa dikendalikan oleh otoritas moneter karena trend harga komoditas pangan masih turun, food inflasi merupakan komponen terbesar dalam perhitungan CPI (Indeks Harga Konsumen) di Indonesia.

Sedangkan Yuganur Widjanarko dari HD Capital menilai, penutupan IHSG di atas level psikologis 4000 akhir pekan lalu, terkesan dipaksakan. Terutama karena asing masih dalam posisi net sell cukup besar di saham Astra International (ASII), yang merupakan motor penggerak IHSG, serta melemahnya nilai tukar rupiah ke US$9100.

“Situasi ini mengharuskan investor berhati-hati dalam mengejar reli dan tetap melakukan buy on weakness, karena sentimen regional yang masih fluktuatif,”katanya.

Di tengah situasi ini, beberapa saham masih dijagokan. Salah satunya adalah emiten consumer big cap rokok Gudang Garam (GGRM). Ia merekomendasikan akumulasi GGRM, bila terjadi koreksi di GGRM untuk mengisi price gap bawah kedua.

“Hal ini karena permintaan rokok inelastis terhadap kenaikan harga jual, bila memang pencabutan subsidi BBM sebesar Rp1.500-2.000 jadi diberlakukan April ini,”ujarnya.

Saham pilihan selanjutnya adalah Bank Negara Indonesia (BBNI). Yuga menilai, kegagalan untuk menutup di atas resistance kunci 3.775 selama tiga hari lebih, menyimpulkan bahwa akan terjadi koreksi sehat di emiten perbankan BUMN dengan fokus ke retail dan corporate ini.

“Namun, situasi ini bisa dijadikan kesempatan untuk akumulasi trading jangka pendek,”paparnya.

Yuga juga merekomendasikan akumulasi untuk saham penyedia gas ke end user domestik dan pemilik infrastruktur pipa, Perusahaan Gas Negara (PGAS), bila terjadi kroeksi. Pasalnya, pascakenaikan BBM di April, penyesuaian ke atas untuk harga jual negosiasi kontrak gas dapat berjalan lebih lanjar, sehingga biaya yang ditanggung selama ini bisa berkurang.

Adapun saham Astra International (ASII) menarik, karena secara fundamental, perhitungan proyeksi laba 2012 masih sesuai dengan harga wajar fundamental 12 bulan kedepan di atas Rp80.000.

Pelemahan rupiah memang negatif untuk emiten unggulan penggerak indeks dari sektor consumer otomotif ini. Karena dapat memicu kenaikan bahan impor pembuatan mobil dan membuat cost offshore financing naik, “Sehingga wajar bila terjadi koreksi minor untuk menutup price gap bawah,”tutupnya.

Pada perdagangan Jumat (2/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 42,58 poin atau 1,1% ke 4.004,87. Volume perdagangan mencapai 3,2 miliar saham senilai Rp3,8 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 154 saham menguat, 92 saham melemah dan 102 saham stagnan. IHSG mengalami net foeign buy mencapai Rp584,2 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp1,9 triliun dan penjualan asing Rp1,3 triliun. [nat]

Analis: IHSG bentuk pola bullish secara teknikal

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan kenaikan pada pembukaan Senin (5/3). "Secara teknikal, indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat," tutur Jansen Kustianto, Analis Sinarmas Sekuritas, Senin (5/3).

Analis MNC Securities, Edwin Sebayang menuturkan bahwa secara teknikal, IHSG akan membentuk pola bullish Engulfing yang menandakan adanya tren bullish reversal.

Menurut Edwin, sepertinya gerakan Indeks masih mewanti-wanti hasil rilis data Amerika Serikat (AS) yang kemungkinan keluar pekan ini. "Seperti untuk hari Senin, ada rilis data ISM Manufacturing," kata Edwin, Senin (5/3).

Dalam kondisi pasar seperti saat ini, Edwin merekomendasikan agar investor tidak membeli saham-saham yang tidak akan membagikan dividen tahun ini. "Karena tujuan investasi kita selain untuk capital gain juga mengharapkan dividen. Dividen ini merupakan salah satu alat ukur kesehatan suatu emiten," urainya.

Sedangkan menurut Jansen, perkembangan seputar KTT uni Eropa dapat berpotensi memberikan sentimen terhadap indeks. Pada perdagangan saham hari ini (5/3), Jansen menganalisa IHSG akan bergerak di range 3980-4040. "Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk day trading, seperti BMRI, TLKM, ADRO, BSDE," pungkasnya.

Inilah Menu Saham Pilihan Awal Pekan

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak pada kisaran 3.939-4.040, dengan sentimen Eropa dan kenaikan harga BBM bersubsidi masih membayangi lantai perdagangan awal pekan ini.

Pengamat pasar modal David Cornelis mengungkapkan, sentimen dari luar negeri datang dari kebijakan baru yang diarsiteki oleh “Merkola” (Merkel, Sarkozy, Lagarde) diharapkan menjadi “dinding Berlin” alias penangkal yang tangguh untuk mencegah terjadinya potensi penyebaran krisis lebih lanjut.

"Tentang kontrol anggaran oleh 25 negara anggota Uni Eropa yang berkomitmen menjaga anggaran agar seimbang, serta defisit struktural dibatasi sebesar 0,5 persen dari GDP (Produk Domestik Bruto/PDB), kecuali Inggris dan Ceko," ungkap David kepada INILAH.COM di Jakarta, Minggu (4/3/2012).

Ia melanjutkan, pertumbuhan 17 negara pengguna euro tahun ini akan berkontraksi 0,3%. Sementara 27 negara Uni Eropa tidak akan mencatatkan pertumbuhan tahun ini. Perekonomian Uni Eropa berkontribusi 1/5 dari total perekonomian dunia saat ini.

"Di lain sisi, kabar baik terbaru datang dari Bank Sentral Eropa pada 29 Februari lalu yaitu pengucuran dana murah putaran 2 sebesar 530 miliar euro. Lebih banyak dari putaran pertama 489 miliar euro," ujarnya.

Sedangkan sentimen dari dalam negeri masih berasal dari rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, sebagai imbas dari krisis Timur Tengah yang memicu kenaikan harga minyak dunia. Ia mengatakan, aksi jual yang dilakukan investor asing akibat belum adanya kepastian rencana pemerintah tersebut hanya bersifat sementara. Pasalnya, Indonesia telah mengantongi peringkat investasi (investmens grade) serta memiliki fundamental yang baik.

"Jika terjadi kenaikan harga BBM bersubsidi maka tertutuplah peluang Bank Indonesia untuk menurunkan BI rate lebih lanjut. Padahal bulan Februari lalu, BI sudah memberi sinyal akan turun lagi menuju 5 persen. Tentunya ini berdampak secara umum ke makro ekonomi dan perusahaaan serta saham perbankan, infastruktur, dan barang-barang konsumsi," jelasnya.

Dengan adanya sentimen-sentimen tersebut, ia memperkirakan IHSG pada perdagangan Senin (5/3/2012) akan kembali menembus level psikologis untuk yang ke-9 kalinya pada tahun 2012 ini. "Dengan hanya 5 kali yang berhasil ditutup di atas level psikologis 4.000. IHSG akan bergerak pada kisaran 3.939-4.040," tutur David.

Adapun saham-saham yang bisa dikoleksi untuk hari ini berdasarkan rekomendasi David adalah saham Adaro Energy (ADRO), saham Bank Danamon (BDMN), saham Indofood Sukses Makmur (INDF), saham Mitra Adiperkasa (MAPI), saham Holchim Indonesia (SMCB), saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM), dan saham United Tractors (UNTR). "Stocks pick untuk hari ini ADRO, BDMN, INDF, MAPI, SMCB, TLKM, UNTR," tandasnya.

Inilah saham-saham rekomendasi analis pagi ini

JAKARTA. Sejumlah saham berikut layak diperhatikan pada transaksi perdagangan hari ini.
- PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO)
SGRO ingin meningkatkan kapasitas produksi CPO dengan membangun satu pabrik pengolahan kelapa sawit di Kalimantan. Menggunakan metode DCF model free cash flow to equity, target harga SGRO sebesar Rp 3.675 per saham mencerminkan PER sebesar 12 kali.
Rekomendasi: Buy
Target harga: Rp 3.675
Analis : Andy Wibowo Gunawan, Reliance Securities

- PT BW Plantation (BWPT)
BWPT berencana menambah persediaan lahan sekitar 50.000 hektare (ha) dalam dua hingga tiga tahun ke depan. BWPT menargetkan, lahan bertambah sekitar 20.000 ha di 2012. Proyeksi pendapatan tahun ini Rp 1,47 triliun, naik dari proyeksi tahun lalu, Rp 939 miliar.
Rekomendasi: Buy
Target harga: Rp 1.770
Analis : Gabriella Maureen Natasha, Analis Danareksa Sekuritas

- PT PP London Sumatra (LSIP)
Pertumbuhan produksi CPO dan inti sawit alias kernel merupakan penopang utama peningkatan kinerja tahun lalu. Proyeksi analis, LSIP mampu membukukan pendapatan dan laba bersih masing-masing Rp 5,35 triliun dan Rp 1,5 triliun sepanjang tahun ini.
Rekomendasi: Overweight
Target harga: Rp 2.900
Analis : Aditya Srinath, JP Morgan

- PT Astra Agro Lestari (AALI)
Proyeksi pertumbuhan pendapatan dan laba AALI tahun ini dibandingkan tahun lalu tidak terlalu signifikan. Tahun ini pendapatan AALI diprediksi meningkat menjadi Rp 11,03 triliun, dari tahun sebelumnya yang sebesar 10,77 triliun. Sedang laba bersih naik tipis menjadi Rp 2,59 triliun.
Rekomendasi: Hold
Target harga: Rp 24.000
Analis : Joseph Pangaribuan, Analis Samuel Sekuritas Indonesia

Wall Street kembali menghijau sepanjang pekan lalu

Wall Street kembali menghijau sepanjang pekan lalu
NEW YORK. Mayoritas saham yang ditransaksikan pada bursa AS melesat sepanjang pekan lalu. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,3% menjadi 1.369,63. Kenaikan tersebut sudah berlangsung selama tiga pekan berturut-turut. Alhasil, sepanjang Februari, indeks S&P sudah melesat 4,1%.

Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average tercatat turun kurang dari 0,1% menjadi 12.977,57. Ini merupakan penurunan mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir. Pada 28 februari lalu, indeks Dow Jones ditutup pada posisi 13.005,12.

Sektor barang-barang konsumen dan sektor finansial mencatatkan kenaikan terbesar di antara sepuluh sektor yang terhimpun dalam indeks S&P 500 di sepanjang minggu lalu. Masing-masing sektor mencatatkan kenaikan 1,4%. Sedangkan sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS antara lain: JPMorgan Chase & Co yang naik 6,1% dan Alpha natural Resources Inc yang turun 15%.

Pergerakan bursa AS pada pekan ini dipengaruhi oleh kian membaiknya data perumahan dan pasar tenaga kerja AS. Selain itu, kinerja emiten sejumlah perusahaan AS mulai dari Gap Inc hingga Ford Motor Co berhasil melampaui estimasi analis.

"Kami tidak menyangka bahwa pasar saham akan melompat sebesar itu. Namun, akibat data ekonomi AS yang positif, bursa saham melaju. Pasar bergerak menuju target S&P kami," papar Thomas Nyheim, fund manager Christiana Trust.

Sekadar tambahan, indeks S&P 500 sudah menanjak 25% dari level terendahnya do 2011 yang terjadi pada Oktober lalu seiring kian membaiknya pendapatan dan data ekonomi AS.

Inflasi Rendah Dianggap Angin Lalu oleh Pasar

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Rendahnya inflasi Februari 2012, dinilai bukan faktor kenaikan IHSG ke atas 4.000. Penguatan indeks, lebih didorong oleh rilis kinerja keuangan dan ekspektasi dividen.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Pelaku pasar masih ragu atas rendahnya inflasiseiring rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April 2012. Kenaikan harga BBM justru dikhawatirkan memicu lonjakan inflasi.

Seiring ekspektasi lonjakan inflasi, BI rate pun diperkirakan naik. Kalaupun BI tidak memberikan sinyal adanya kenaikan BI rate, pasar akan punya penilaian sendiri. Pasar sudah khawatir duluan meskipun kekhawatiran tersebut bisa saja tidak terbukti di pasar.“Karena itu, rendahnya inflasi Februari dianggap angin lalu saja,” katanya.

Pada perdagangan Jumat (2/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 42,58 poin (1,07%) ke level 4.004,868 dengan intraday tertinggi 4.005,155 dan terendah 3.961,438. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 8,79 poin (1,28%) ke level 695,213. Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG kembali bertenger di atas 4.000. Bagaimana Anda melihat arahnya dalam sepekan ke depan?
Jika melihat sentimen fundamentalyang ada, indeks berpeluang menguat dalam sepekan ke depan.Salah satunya, adalah faktor rilis kinerja keuangan emiten untuk kuartal IV-2011 yang masihberlangsung Maret ini.Kondisi ini, juga didukung oleh data-data ekonomi global yang akan dirilis terutama dari AS dan diperkirakan positif.

Tapi paling tidak,optimism Eropa sudah mendapat dukungan dari positifnya data-data ekonomi AS yang mengalami kenaikan meskipun beberapa data turun. Tapi, penjualan rumah baru, indeks manufaktur, Produk Domestik Bruto (PDB) AS sudah naik.

Baru-baru ini, kalim pengangguran AS dirilis turun drastis menjadi 351 ribu pada Februari 2012 dari bulan sebelumnya 352 ribu dan Desember di atas 380 ribu. Tingkat pengangguran AS turun ke 8,3% yang diumumkan pada awal Februari. PDB AS juga naik signifikan dari 2,8% pada kuartal III-2011 menjadi 3% pada kuartal IV-2011.

Tingkat kepercayaan konsumen terhadap pertumbuhan ekonomi berdasarkan kebijakan yang diambil AS juga cukup bagus menjadi 70,8 untuk Februari 2012, dari sebelumnya 61,5 dan ekspektasi 63. Semua itu memperlihatkan fundamental ekonomi AS membaik dan bisa mengangkat IHSG.

Level support dan resistance-nya?
Support IHSG berada di level 3.865-3.885 dan resistance 4.015-4.034.

Perjelasan teknikalnya bagaimana?
Potensi penguatan indeksdalam sepekan ke depan juga bisa dilihat dari tren teknikalmingguan yang sedang berada pada area tengah Bollinger Band. Dari sisi ini, ruang untuk menguat masih terbuka. Jika didukung oleh sentimen yang positif, akan mempercepat IHSG untuk mencapai batas atas Bollinger Banditu. Karena itu,arah IHSG sangat tergantung pada sentimen apa yang akan keluar di pasar dalam sepekan ke depan.

Bagaimana dengan rendahnya inflasi Februari dan pengumuman BI rate pekan ini?
Rendahnya inflasi Februari 0,05%tidak direspon positif oleh pasar. Secara teori, penurunan inflasitidak akan mendorong BI untuk mengetatkan kebijakan moneternya.Artinya, BI rate akan tetap di level 5,75%.

Mengapa tidak direspon positif?
Sebab,pelaku pasar masih ragu atas rendahnya inflasiseiring rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April 2012. Kenaikan harga BBM justru dikhawatirkan memicu lonjakan inflasi. Seiring ekspektasi lonjakan inflasi, BI rate pun diperkirakan naik. Kalaupun BI tidak memberikan sinyal adanya kenaikan BI rate, pasar akan punya penilaian sendiri. Pasar sudah khawatir duluan meskipun kekhawatiran tersebut bisa saja tidak terbukti di pasar.

Berdasarkan uraian dari Bank Indonesia (BI), jika harga BBM naik Rp500, inflasi bisa naik ke 5,5% (year on year). Jika harga BBM naik Rp1.500, dikhawatirkan inflasi bisa naik di atas 7%sehingga membuat pelaku pasar waswas. Karena itu, rendahnya inflasi Februari dianggap angin lalu saja.

Tapi, IHSG menguat ke atas 4.000 justru setelah rilis inflasi Februari yang rendah 0,05%?
Meski Jumat (2/3), IHSG menguat ke atas 4.000, itu lebih didorong oleh positifnya pergerakan bursa Asia dan positifnya ekspektasi atas rilis kinerja keuangan emiten pada Maret 2012dan bukan karena faktor rendahnya inflasi Februari.Apalagi, setelah rilis kinerja, yang ditunggu berikutnya adalah dividen sehingga pelaku pasar melakukan akumulasi saham.

Karena itu, penguatan indeks akhir pekan lalu lebih banyak ditopang oleh sektor consumer goods seiring kenaikan harga bahan pangan pada Februari seperti Crude Palm Oil (CPO), kedelai, jagung dan gandum. Pendapatan emiten di sektor pangan pun mengalami kenaikan.

Meski kenaikan harga pangan memicu penurunan daya beli, tapi untuk golongan menengah ke atas tidak terganggu. Kenaikan harga pangan juga sebagai antisipasi atas kenaikan harga bahan baku sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar nantinya. Inilah yang diantisipasi positif oleh pelaku pasar.

Lantas, saham-saham apa saja yang Anda rekomendasikan?
Untuk sepekan ke depan, saya rekomendasikan positif empat saham di sektor rokok, perbankan, semen, dan pertambangan batu bara. Saham-saham pilihannya adalah PT Gudang Garam (GGRM) dengan target Rp60.900, PT Bank Mandiri (BMRI) dengan target penguatan ke Rp6.850. Sebab, saat ini BMRI masih berada pada area jenuh jual (oversold). Lalu, PT Semen Gresik (SMGR) dengan target Rp12.150, dan PT Adaro Energy (ADRO) dengan target Rp2.050.

Bagaiman strategi trading pada saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan beli saham-saham tersebut di awal pekan dan jual saat harganya menyentuh atau mendekati target-target harga tersebut dalam sepekan ke depan.