Rabu, 07 Maret 2012

IHSG Lanjutkan Pelemahan ke 3.942,52

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia melemah 24,5 poin atau 0,6% ke 3.942,52 pada penutupan perdagangan Rabu (7/3/2012). Volume perdagangan 2,9 miliar saham senilai Rp3,2 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 140 saham melemah, 106 saham menguat dan 96 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp291,3 miliar dengan pembelian asing Rp1,3 triliun dan penjualan asing Rp1,6 triliun.

Indeks JII turun 2,4 poin ke 559,10, indeks ISSI turun 0,1 poin ke 132,87 dan indeks LQ45 turun 7,2 poin ke 678,97. Pelemahan terdalam dialami sektor pertambangan hingga 19,3 poin ke 2.762,53 disusul sektor perkebunan hingga 14.2 poin ke 2.292. Sedangkan sektor properti naik 3,5 poin ke 261,07 disusul sektor perdagangan naik 2,4 poin ke 675,18.

Sementara bursa saham Asia melanjutkan pelemahan seperti indeks Hang Seng turun 0,7%, indeks Nikkei turun 0,6%, indeks Shanghai turun 0,4% dan indeks ASX turun 1,4%. Untuk bursa Eropa menguat tipis, indeks FTSE turun 0,07% ke 5.761, indeks CAC turun 0,1% ke 3.367.

Penuh Tekanan Jual, IHSG Turun 24 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 24 poin atas tekanan jual yang dilakukan investor asing. Sentimen negatif berdatangan baik dari pasar regional dan global.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 9.190 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.130 per dolar AS.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka merosot 25,471 poin (0,65%) ke level 3.941,605 akibat maraknya sentimen negatif yang beredar, mulai dari regional hingga global. Sentimen tersebut memicu aksi jual.

Tekanan jual langsung terjadi sejak awal pembukaan perdagangan. Setelah nyungsep ke posisi terendahnya di level 3.929,194, koreksi indeks bisa sedikit melambat.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG ambles 33,364 poin (0,85%) ke level 3.929,194 akibat investor asing melepas saham-saham bank kelas berat. Terlalu banyak sentimen negatif yang beredar hari ini.

Hampir seluruh indeks sektoral terkena koreksi, namun saham-saham properti masih mampu menguat dan menjadi satu-satunya penopang indeks pada perdagangan sesi I.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (7/3/2012), IHSG ditutup melemah 24,559 poin (0,62%) ke level 3.942,517. Sementara Indeks LQ 45 ditutup turun 7,252 poin (1,06%) ke level 678,975.

Tiga sektor berhasil menguat, yaitu indeks sektor industri dasar, properti dan perdagangan. Namun, koreksi masih terjadi di tujuh sektor lainnya sehingga indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sampai penutupan perdagangan.

Aksi jual banyak dilakukan oleh investor asing. Hingga sore ini transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 292,091 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 117.284 kali pada volume 5,933 juta lot saham senilai Rp 3,617 triliun. Sebanyak 107 saham naik, sisanya 140 saham turun, dan 95 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional masih terpuruk di teritori negatif akibat banyaknya sentimen negatif mulai dari krisis utang Yunani yang berkepanjangan hingga melambatnya pertumbuhan ekonomi China. Koreksi bursa-bursa Asia bisa sedikit berkurang menjelang penutupan perdagangan.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 15,65 poin (0,65%) ke level 2.394,79.
  • Indeks Hang Seng ambles 178,47 poin (0,86%) ke level 20.627,78.
  • Indeks Nikkei 225 turun 61,57 poin (0,64%) ke level 9.576,06.
  • Indeks Straits Times berkurang 12,49 poin (0,43%) ke level 2.919,52.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multibreeder (MBAI) naik Rp 800 ke Rp 13.800, Mayora (MYOR) naik Rp 750 ke Rp 16.550, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 400 ke Rp 4.500, dan Roda Vivatex (RDTX) naik Rp 200 ke Rp 2.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Hero Supermarket (HERO) turun Rp 2.500 ke Rp 15.500, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.950 ke Rp 54.550, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 750 ke Rp 41.400, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 300 ke Rp 69.150.

(ang/dnl)

Asing Lepas Saham Bank, IHGS Ambles 33 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 33 poin akibat investor asing melepas saham-saham bank kelas berat. Terlalu banyak sentimen negatif yang beredar hari ini.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka merosot 25,471 poin (0,65%) ke level 3.941,605 akibat maraknya sentimen negatif yang beredar, mulai dari regional hingga global. Sentimen tersebut memicu aksi jual.

Tekanan jual langsung terjadi sejak awal pembukaan perdagangan. Setelah nyungsep ke posisi terendahnya di level 3.929,194, koreksi indeks bisa sedikit melambat.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (7/3/2012), IHSG ambles 33,364 poin (0,85%) ke level 3.933,712. Sementara Indeks LQ 45 melemah 7,982 poin (1,17%) ke level 678,245.

Aksi jual dilakukan oleh investor lokal dan asing, targetnya saham-saham infrastruktur yang kemarin sempat naik, juga beberapa saham bank kelas berat.

Hampir seluruh indeks sektoral terkena koreksi, namun saham-saham properti masih mampu menguat dan menjadi satu-satunya penopang indeks.

Sentimen negatif bermunculan dari regional hingga global, mulai dari krisis utang Yunani yang berkepanjangan hingga melambatnya pertumbuhan ekonomi China.

Hingga siang ini para pemodal asing sudah melakukan penjualan bersih dengan nilai yang masih tipis. Investor asing banyak melepas saham-saham bank.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 54.797 kali pada volume 2,688 juta lot saham senilai Rp 1,772 triliun. Sebanyak 76 saham naik, sisanya 161 saham turun, dan 77 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional masih terpuruk di teritori negatif akibat banyaknya sentimen negatif tersbeut. Pasar saham Jepang terkena koreksi paling tajam.

Berikut situasi di bursa-bursa Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 0,37 poin (0,02%) ke level 2.410,07.
  • Indeks Hang Seng melemah 156,79 poin (0,75%) ke level 20.649,46.
  • Indeks Nikkei 225 turun 77,66 poin (0,81%) ke level 9.559,97.
  • Indeks Straits Times berkurang 16,27 poin (0,55%) ke level 2.915,74.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Mayora (MYOR) naik Rp 1.050 ke Rp 16.850, Roda Vivatex (RDTX) naik Rp 200 ke Rp 2.200, Myoh (MYOH) naik Rp 125 ke Rp 3.925, dan Unilever (UNVR) naik Rp 100 ke Rp 18.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.400 ke Rp 55.100, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 41.450, Astra Internasional (ASII) turun Rp 600 ke Rp 68.850, dan Nipress (NIPS) turun Rp 250 ke Rp 3.200.
(ang/dru)

Saham Unggulan Picu Rontoknya IHSG Sesi I

INILAH.COM, Jakarta - Pada sesi I perdagangan Rabu (7/3/2012), IHSG ditutup melemah 0,84% ke level 3.933,71.

Pelemahan indeks siang ini masih seiring koreksi yang terjadi di bursa global.

Sebanyak 161 saham turun siang ini, 77 saham naik, dan 77 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 1,16% ke level 678,24, sedang JII turun 0,79% ke level 557,16.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 1,14 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,62 triliun. Asing melakukan net sell sebesar Rp72 miliar siang ini.

Bursa Eropa ditutup melemah signifikan sekitar 3% semalam memfaktorkan sentimen negatif dari rilis data GDP Uni Eropa yang terkontraksi -0,3% QoQ di kuartal 4-2011 dan pesimisme rencana debt swap Yunani akan berjalan lancar mendekati tenggat waktunya. Bursa AS turut bergerak melemah dan ditutup -1,5% memfaktorkan sentimen negatif dari Uni Eropa ini. Harga minyak dunia turut terkoreksi sekitar 1,9% ke level US$104,7/barel diikuti harga metal yang meneruskan koreksinya seperti Nikel -1,7% dan Timah -3,1%.

Bursa Asia sendiri siang ini masih meneruskan koreksi yang terjadi sejak awal pekan ini memfaktorkan sentimen negatif dari Uni Eropa dan rilis GPD Australia yang hanya tumbuh 0,4% QoQ di kuartal 4-2011, lebih rendah dari ekspektasi. Nikkei turun 0,78%, Hang Seng turun 0,75%, dan Shanghai turun 0,02%.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah GGRM turun 2,47%, ITMG turun 1,66%, ASII turun 0,86%, NIPS turun 7,24%, TLKM turun 2,81%, dan EXCL turun 3,22%.

Penurunan harga 148 saham benamkan IHSG

JAKARTA. Indeks bursa bergerak searah dengan pelemahan bursa regional pada sesi perdagangan pertama, Rabu (7/3). Pada penutupan sesi pertama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menurun sebesar 0,84% ke level 3.933,712.

Pelemahan indeks bursa dipicu penurunan 148 saham. Hanya 68 saham yang mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 73 saham tak bergerak.

Saham-saham yang mengalami penurunan harga besar diantaranya, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang melorot 3,23% ke level Rp 4.500. Lalu, ada saham PT Indika Energy Tbk (INDY) yang melorot 2,88% ke level Rp 2.525. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melorot 2,82% ke level Rp 6.900 per saham.

Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melorot 2,06% ke level Rp 2.375 per saham dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 2,31 ke level Rp 6.350 per saham.

Sementara saham-saham yang mengalami kenaikan harga terbesar diantaranya, saham PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) yang naik sebesar 2,2% ke level Rp 186. Saham Holcim Indonesia Tbk (SMCB) yang naik 2,08% ke level Rp 2.450. Saham Indosat Tbk (ISAT) naik sebesar 0,93% ke level Rp 5.400 per saham.

Tiga hari melorot, harga emas mulai rebound

Tiga hari melorot, harga emas mulai rebound
SINGAPURA. Harga emas mulai rebound setelah tiga berturut-turut melemah. Di pasar spot Singapura pada pukul 11.44 waktu setempat, harga emas telah naik sebesar 0,3% menjadi US$ 1.678,82 per ounce.

Padahal kemarin, harga si kuning telah turun menjadi US$ 1.663, 30 per ounce. Ini merupakan harga terendah sejak 25 Januari lalu.

Analis First Futures Co, Lv Xiaowei mengatakan, kenaikan harga emas ini lantaran masih banyak orang yang ingin membeli logam mulia tersebut untuk melindungi kekayaannya. Menurutnya, penurunan harga kemarin menjadi kesempatan untuk membeli emas.

Selama tiga hari belakangan, harga emas telah melemah 2,6%. Pelemahan ini seiring dengan menguatnya nilai tukar dollar Amerika Serikat.

Analis Scotiabank, Russel Browne menilai, harga emas masih rawan koreksi. Secara teknikal, dia melihat harga support emas berada di kisaran US$ 1.656 per ounce.

Kekhawatiran Ekonomi Global Hancurkan Saham Asia

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia pada perdagangan Rabu (7/3/2012) awal jatuh, dengan Nikkei Jepang anjlok 1,1% akibat keprihatinan baru atas perlambatan pertumbuhan global setelah Brasil melaporkan pertumbuhan yang melemah untuk 2011 dan ketakutan bahwa Yunani tidak dapat memenuhi batas waktu restrukturisasi utang.

Mengutip CNBC.com, FTSE CNBC Asia 100 indeks, yang mengukur pasar di seluruh Asia, turun 0,7 persen.

Nikkei jatuh 104,99 poin ke level 9.532,64, turun untuk sesi ketiga berturut-turut, sementara indeks Topix jatuh 1,3 persen ke level 816,99. Saham Olympus turun 0,7 persen terkait laporan Kejaksaan Tokyo yang akan mengeluarkan surat penangkapan terhadap mantan Presiden Olympus Tsuyoshi Kikukawa dan tiga orang lainnya, dalam kaitannya dengan menutup-nutupi kerugian investasi perusahaan.

Saham Seoul jatuh dan bersiap untuk mengahdapi pukulan ketiga kalinya akibat keprihatinan atas default utang Yunani dan munculnya kembali ketidakpastian di China dan outlook ekonomi Eropa yang menekan saham global.

Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 1,5 persen ke level 1.970,77

Saham Australia jatuh 1,1% atau terendah dalam tujuh minggu pada hari Rabu, dipicu kejatuhan saham tambang karena kekhawatiran baru terhadap kesehatan ekonomi global yang menekan pasar dan harga tembaga turun hampir 3%.

Patokan S & P/ASX 200 indeks turun 45,3 poin ke level 4.159,4, titik terendah sejak 17 Januari. Indeks ini jatuh 1,4 persen pada hari Selasa. Selandia baru benchmark NZX 50 indeks jatuh 0,7 persen ke level 3.379 dalam perdagangan awal.

Belum ada alasan pertahankan euro

Belum ada alasan pertahankan euro
JAKARTA. Euro tersandung data ekonomi termutakhir Eropa. Produk Domestik Bruto (PDB) negara-negara zona Euro untuk kuartal IV-2011 turun 0,3% dibandingkan kuartal sebelumnya. Kinerja ekspor dan belanja rumah tangga masing-masing merosot 0,4%.

Data ekonomi terbaru itu, mengonfirmasi fundamental ekonomi Benua Biru yang masih lesu. Sentimen negatif terhadap euro berlipat ganda akibat rencana bank sentral Eropa (ECB) mempertahankan bunga acuan sebesar 1%, pekan ini.

"Membeli euro adalah sesuatu yang tidak masuk akal," kata Marito Ueda, Senior Managing Director FX Prime Corp, Tokyo, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.

ECB masih disibukkan upaya penyelesaian krisis utang. "Tidak ada ruang untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan moneter," imbuh Marito.

Chris Walker, Currency Strategist UBS AG, menambahkan, euro saat ini masih masuk dalam kelompok valuta berisiko. Potensi pelemahan diperkuat oleh gambaran kondisi fundamental terkini.

Selain tertekan sentimen negatifnya dana perekonomian, euro juga melemah menjelang penyelesaian utang Yunani dengan para kreditur swasta, 8 Maret nanti. Yunani berharap kreditur swasta bisa menerima rencana restrukturisasi utang senilai € 130 miliar.

"Jika kreditor Yunani menyetujui mekanisme debt swap, maka kekhawatiran terbesar pemodal akan mereda. Kemungkinan besar negosiasi akan berjalan lancar," ujar Noriaki Murao, Managing Director di Bank of Tokyo-Mitsubishi.

Dari sisi teknikal, untuk hari ini pamor euro masih akan kalah di hadapan beberapa pairing utamanya, yakni dollar Amerika Serikat (USD), poundsterling Inggris (GBP), dan yen Jepang (JPY).

Tiga analis merekomendasikan "jual" untuk euro mengingat risiko penurunan nilai tukar valuta 17 negara itu. Dengan demikian, dari sisi fundamental dan teknikal, euro menjadi valuta yang tak layak investasi.

Empat Saham Jagoan untuk Trading Hari Ini

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG Rabu (7/3) diprediksi variatif melemah seiring rilis PDB Uni Eropa dan penantian pasar atas kejelasan debt swap Yunani. Empat saham layak trading!

Pada perdagangan Selasa (6/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 17,82 (0,45%) ke level 3.967,076 dengan intraday tertinggi 3.984,357 dan terendah 3.938,74. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 4,37 poin (0,63%) ke level 686,227.

Analis Sinarmas Securities, Jansen Kustianto memperkirakan, indeks saham domestik bakal variatif-melemah hari ini. “Pada perdagangan hari Rabu (7/3), secara teknikal indeks diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada kisaran support 3.940 dan resistance 4.010,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (6/3).

Menurutnya, data Produk Domestik Bruto (PDB) Uni Eropa yang akan dirilis, serta perkembangan dari proses restrukturisasi hutang antara Yunani dengan para kreditor swasta, akan dapat memberikan sentimen terhadap indeks.

Jika Yunani mencapai target 100 miliar euro dari program debt swap-nya itu, cukup memenuhi syarat untuk mendapatkan bailout. Tapi, berdasarkan Undang-undang di Yunani, jika jumlahnya sudah mencapai 75%, Athena bisa memaksa keikutsertaan semua pihak untuk mencapai target tersebut.

Artinya, Yunani dapat memaksa keikutsertaan para kreditornya secara sepihak untuk menghindari gagal bayar (default). Tapi, sejauh ini pasar justru mengkhawatirkan Yunani tidak berhasil mencapai angka 75% itu.

Debt swap adalah penukaran obligasi lama yang jatuh tempo dengan obligasi baru dengan tenor lebih panjang tapi nilainya dipangkas 50%.

Di atas semua itu, Jansen merekomendasikan positif 4 saham dari empat sektor berbeda—consumer goods, perbankan, pertambangan energi dan sektor ritel.

Saham-saham pilihannya adalah PT Mayora Indah (MYOR), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Medco Energi (MEDC), dan PT Mitra Adi Perkasa (MAPI). “Itulah saham-saham yang dapat diperhatikan untuk day trading,” imbuh Jansen.

Efek proyeksi China

JAKARTA. Bursa regional kembali menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selasa (6/3), IHSG, ditutup melemah 0,45% menjadi 3.967.

Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, mengatakan, bursa regional lesu setelah Pemerintah China memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya menjadi 7,5%. Sejatinya, dampak perubahan pertumbuhan ekonomi China lebih terasa di Amerika Serikat (AS) maupun Eropa.

Dia memprediksi, pergerakan IHSG hari ini akan terpengaruh posisi terakhir Dow Jones Industrial Average (DJIA). Jika DJIA, Selasa (6/3) berakhir di atas support, 12.900, IHSG berpotensi rebound.

Pemodal juga harus mencermati pergerakkan saham BMRI dan PTBA. Dua saham tersebut terancam aksi jual, menyusul kinerja tahun 2012 yang di bawah ekspektasi. Jika dua saham ini terkena tekanan jual, kemungkinan besar IHSG goyah.

Indikator teknikal menunjukkan, IHSG bergerak mendatar, dan bisa melandai. Moving Average Convergence-Divergence (MACD) cenderung melemah. "IHSG bisa melemah secara terbatas," ujar Muhammad Alfatih, Analis Samuel Sekuritas.

Alfatih memperkirakan IHSG, hari ini, akan bergerak di antara support 3.936 serta resistance 4.004. Proyeksi Satrio, IHSG akan bergerak di antara kisaran support 3.960-4.008 dan resistance 3.900-4.025.

Wall Street Melemah Terseret Isu Yunani

Headline
INILAH.COM, New York - Indeks Dow Jones turun lebih dari 200 poin pada perdagangan di Wall Street, Selasa (6/3/2012). Hal itu dipengaruhi ketakutan gagal bayar Yunani dan perlambatan ekonomi China akan mempengaruhi perekonomian global.

Indeks Dow Jones turun 203,66 poin atau 1,57% ke level 12.759,15. Indeks S&P 500 turun 20,97 poin atau 1,54% ke level 1.343,36. Indeks Nasdaq turun 40,16 poin atau 1,36% ke level 2.910,32.

Indeks Volatility atau VIX naik sekitar 16% ke 21. Kenaikan ini pertama kali sejak November. Sekitar 10 saham turun untuk satu saham yang naik di mana bank dan pertambangan menjadi sektor saham yang mengalami penurunan terbesar.

Baru-baru ini saham melanjutkan reli tanpa dorongan yang kuat sejak Desember. Pergerakan saham didorong dari harapan masalah utang di Eropa dapat diselesaikan dan China dapat menghindari hard landing.

"Ini mungkin waktu kita untuk memiliki dorongan di mana pasar menghilangkan kekhawatirn di mana ada potensi pertumbuhan pada tahun ini," ujar Burt White, Managing Director and Chief Investment Officer di LPL Financial, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Uni Eropa mengatakan, Eropa kelihatan menuju resesi. Hal ini disebabkan penurunan belanja household, ekspor, dan manufaktur pada 2011. Selain itu, sebuah grup yang mewakili pemegang obligasi Yunani memperingatkan kemungkinan ada gagal bayar senilai 1 triliun euro yang dapat menghancurkan Eropa.

Kreditur menerima untuk melakukan penukaran obligasi di mana mereka akan kehilangan tiga perempat dari nilai obligasinya. Kemungkinan jaminan akan hilang bila Yunani bersepakat dengan swasta. Trader pun menjual saham perbankan karena ada tekanan di Yunani.

Salah satu official menuturkan, Yunani tidak memiliki rencana untuk memperpanjang bond-swap yang ditawarkan kepada private creditor.

Sementara itu, GDP Brazil tumbuh kecil sebesar 2,7% pada 2011. Ini menambah konsentrasi setelah Cina memotong outlook pertumbuhan ekonomi. Harapan pertumbuhan dari emerging market sebagai katalis utama untuk keuntungan saham.

Adapun saham mengalami penurunan saham Apple Inc. Di mana saham Apple turun 0,5% ke level US$530,26. Indeks S&P sektor keuangan turun 2,5% dan indeks KBW bank turun 2,7%. Morgan Stanley turun 5,3% ke level US$17,32.

Saham basic material juga mengalami penurunan karena penurunan harga komoditi. Saham Alcoa Inc turun 4,1% ke level US$9,47. Saham Freeport McMoran Copper and Gold Inc turun 2,5% ke level US$39,44.

Volume perdagangan saham sekitar 7,5 miliar saham di bursa saham New York, NYSE Amex, dan Nasdaq di atas rata-rata perdagangan 6,9 miliar saham. [hid]

Yunani dan Australia Masih Ganduli Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (7/3) diprediksi datar-melemah. Pasar menanti kepastian debt swap Yunani dan berekspektasi perlambatan ekonomi Australia.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, kecenderungan pelemahan rupiah hari ini masih dipicu oleh sentimen global yang masih akan negatif hari ini. Salah satunya, faktor ketidakpastian program debt swap Yunani.

Karena itu, orang cenderung melakukan aksi jual pada euro sehingga dolar AS menguat dan jadi tekanan negatif bagi rupiah. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 9.100-9.170 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Selain dari Yunani, euro mendapat tekanan dari dari kurang baiknya data Pesanan Pabrik Jerman. Data ini akan dirilis sore nanti yang angkanya sudah diperkirakan turun jadi 0,5% dari sebelumnya 1,7%. "Kondisi ini akan kembali menegaskan ancaman resesi yang telah membayangi Eropa," ungkap Firman.

Di sisi lain, lanjut Firman, pagi ini pasar juga akan terpengaruh oleh data yang dirilis di Australia yang pertumbuhan ekonomi negeri Kanguru itu yang angkanya sudah diekspektasikan menunjukkan perlambatan. "Pada kuartal IV-2011 Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) Australia sudah diperkirakan melandai ke level 0,8% dari kuartal sebelumnya 1%," ucap dia.

Kondisi itu, Firman menegaskan, turut memberikan sentimen negatif di market. "Tapi, secara umum rupiah akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah," timpalnya.

Sebab, jelang pelemahan rupiah ke 9.200 per dolar AS, rupiah bakal diintervensi oleh Bank Indonesia. "Jadi, intervensi BI bisa membatasi pelemahan rupiah seiring profit taking atas dolar AS jelang level 9.200," papar Firman.

Karena itu, kata dia, rupiah cenderung sideways sambil menanti even penting pada 8 Maret yang jadi deadline debt swap Yunani serta pengumuman suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI), European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE). "Karena itu juga, hingga Kamis besok rupiah cenderung melemah," imbuh Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jakarta, Selasa (6/3) ditutup melemah 15 poin (0,16%) ke level 9.130/9.145 per dolar AS.

Tekanan IHSG Mulai Mereda

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin turun 17 poin akibat tekanan jual di saham-saham unggulan. Koreksi indeks ini termasuk paling tipis di antara pasar saham Asia yang seluruhnya jatuh sangat dalam.

Menutup perdagangan, Selasa (6/3/2012), IHSG turun 17,821 poin (0,45%) ke level 3.967,076. Sementara Indeks LQ 45 melemah 4,374 poin (0,64%) ke level 686,227.

Pada perdagangan hari ini tekanan eksternal masih ada namun sedikit mereda. Pergerakan indeks diprediksi masih akan serba tipis tanpa adanya dukungan sentimen positif.

Indeks Dow Jones di bursa saham Wall Street jatuh lebih dari 200 poin pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, menjadikannya koreksi terbesar sejak tiga bulan terakhir atau pertama kali di 2012.

Pemicunya, krisis utang Yunani yang belum juga berakhir serta pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi China, yan keduanya diprediksi bisa menganggu laju pertumbuhan ekonomi dunia.

Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 203,66 poin (1,57%) ke level 12.759,15. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 20,97 poin (1,54%) ke level 1.343,36. Indeks Komposit Nasdaq ambles 40,16 poin (1,36%) ke level 2.910,32.

Bursa-bursa di Asia pagi ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 88,88 poin (0,92%) ke level 9.548,75.
  • Indeks Straits Times anjlok 59,79 poin (2,00%) ke level 2.932,01.

Berikut rekomendasi saham hari ini:

Panin Sekuritas
IHSG kembali melanjutkan penurunannya pada perdagangan kemarin. Sentimen negatif dari buruknya data makro ekonomi Amerika Serikat dan Eropa menjadi katalis negatif bagi bursa regional. Selain itu proyeksi Pemerintah China akan melambatnya pertumbuhan ekonomi mereka juga menjadi sentimen negatif bagi pasar. Meski demikian, untuk hari ini kami melihat tekanan indeks akan mulai mereda. Beberapa saham unggulan terlihat sudah turun cukup dalam pada dua hari terakhir perdagangan. Kami memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.940-4.000. Saham pilihan : AISA, BMRI, APLN, LTLS, SMGR

eTrading Securities
Secara teknikal, IHSG terkoreksi dalam dua hari terakhir dengan Indikator Stochastic berpotensi membentuk deathcross di area overbought dan RSI yang bergerak downtrend. Pada perdagangan Rabu (7/3), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3935-3992. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BBRI, INTP, dan AALI.

(ang/ang)

Wall Street rontok diterpa Yunani dan China

Wall Street rontok diterpa Yunani dan China
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) sotak turun tajam setelah beberapa berita negatif bermunculan. Semua awak Wall Street terbenam di bawah garis merah sepanjang transaksi, Selasa (6/3).

Dow Jones Industrial Average (DJIA) amblas 203,66 poin atau 1,57% ke 12.759,15. Ideks S&P mundur 20,97 poin atau 1,54% ke 1.343,36. Kemudian bursa teknologi AS yaitu Nasdaq terpaksa minus hingga 40,16 poin atau 1,36% ke 2.910,32.

Wall Street terpuruk oleh permasalahan global. Di antaranya adalah masalah swap utang Yunani. Swap ini memiliki peranan cukup penting bagi pada bail out kedua agar negara terhidnar dari bangkrut.

Berita buruk juga datang dari China yaitu Beijing tak bisa mengelak dari krisis dan akhirnya memangkas target pertumbuhan 2012 ke level rendah 8 tahun pada 7,5%.

Koreksi Berlanjut, BOW Saham Unggulan

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Rabu (7/3) diperkirakan akan melemah. Saham unggulan yang sudah terkoreksi, bisa jadi pilihan.

Oktavianus Marbun, analis pasar modal dari Waterfront Sekuritas mengatakan, IHSG masih akan lanjutkan koreksi meskipun sudah mulai terbatas. Hal ini karena penurunan harga saham-saham big cap juga sudah terbatas.

“Bahkan di tengah koreksi dua hari berturut-turut ini, posisi nett buy asing mulai meningkat. Koreksi IHSG akan terbatas di FIBO Retracement 50%,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, trend IHSG sebenarnya masih menguat. Koreksi kemarin masih dianggap wajar menurut perhitungan Fibonacci Retracement, di mana Fibo 50% retracement konfirmasi di level 3.922,49, dengan perhitungan IHSG sudah rebound dari 3.838 ke 4.000-an, “Sehingga 50% koreksi masih wajar selama tidak menembus 3.922,49,”paparnya.

Koreksi ini dinilai masih wajar karena juga tidak diikuti oleh peningkatan net selling asing. “Jadi trend bullish IHSG belum berubah selama koreksi pada dua hari pekan ini belum menembus FIBO Retracement 50% di level 3.922,”imbuhnya.

Oktavianus menuturkan, sejauh ini faktor fundamental tidak banyak perubahan. Ada sedikit shock di bursa Asia karena China menurunkan target pertumbuhan ekonominya, “Tapi ini sudah diperhitungkan oleh investor, sejak China menaikkan GWM rasio perbankan di awal Februari lalu,”katanya.

Di tengah situasi ini, ia merekomendasikan buy on weakness pada saham Bank Mandiri (BMRI) dan Lonsum (LSIP). Demikian juga saham Astra International (ASII).”Ada gap ASII di level 68.750, jadi ada peluang buy on weakness,”tutupnya.

Pada perdagangan Selasa (6/3) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah 17,82 poin atau 0,4% ke 3.967,08. Volume perdagangan 2,4 miliar saham senilai Rp3,2 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 148 saham melemah, 82 saham menguat dan 114 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell Rp973,1 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp1,352 triliun dan penjualan asing mencapai Rp1,353 triliun. [nat]

Inilah Daftar Saham Pilihan Rabu (7/3)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Rabu (7/3) diprediksi mulai mereda penurunannya dengan kisaran 3.940-4.000.

Demikian dikatakan analis saham Panin Sekurias, Purwoko Sartono, kemarin. "Untuk hari ini (besok), kami melihat tekanan indeks akan mulai mereda. Beberapa saham unggulan terlihat sudah turun cukup dalam pada dua hari terakhir perdagangan," katanya.

IHSG Selasa kemarin ditutup melemah 17,82 poin atau 0,4% ke 3.967,08. Volume perdagangan 2,4 miliar saham senilai Rp3,2 triliun. IHSG mengalami net foreign sell Rp973,1 miliar.

Pada perdagangan kemarin, IHSG masih melanjutkan penurunannya lagi. Sentimen negatif dari buruknya data makro ekonomi Amerika Serikat dan Eropa menjadi katalis negatif bagi bursa regional.

Selain itu proyeksi pemerintah China akan melambatnya pertumbuhan ekonomi mereka juga menjadi sentimen negatif bagi pasar. China memangkas target pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 7,5% dari 8%. "Saham pilihan, AISA, BMRI, APLN, LTLS, SMGR," jelasnya.

Sementara pengamat pasar modal, Jeremiah Rio Rizaldi merekomendasikan beli untuk saham AALI jika break di 22.900 dan stop loss di 21.900. Saham AALI menguat lagi menguji Strong Resist Line-nya di area 22.200. Jika AALI mampu bertahan di atas level ini dan menguat menembus resisten 22900, saham ini berpeluang besar untuk mengakhiri konsolidasinya dan menguat menuju 26.900 dengan minor target 24.460.

Sedangkan saham GJTL disarankan sell on strength dengan strong sell jika break di 2.675. Saham GJTL gagal bertahan di atas MA200 dan saat ini mengalami tekanan jual di area support pola Invertd Cup & Handle di 2.675.

Jika GJTL tidak mampu bertahan di atas level ini maka berpelaung melanjutkan penurunan menuju 2.400 dengan minor target 2.575.

Kontraksi ekonomi Eropa bikin Wall Street meradang

Kontraksi ekonomi Eropa bikin Wall Street meradang
NEW YORK. Pasar saham Amerika Serikat meradang, karena tersengat isu kontraksi perekonomian Eropa. Akibatnya, hari ini, indeks Standard & Poor's mengalami koreksi tertajam di 2012.

Indeks S&P 500 tumbang 1,2% ke level 1.348,28 pada pukul 9.42 waktu New York. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 1,1% ke posisi 12.817,80.

Bursa Wall Street tiarap setelah sebuah laporan hari ini menunjukkan, ekonomi Eropa di kuartal keempat lalu terkontraksi sebesar 0,3%. Apalagi, investor saat ini masih menunggu perkembangan kesepakatan restrukturisasi utang Yunani.

Beberapa saham yang turut menggerus indeks, seperti saham Citigroup Inc. dan Morgan Stanley yang tergelincir setidaknya 2,3%. Kemudian, saham Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, juga Alcoa Inc. yang masing-masing jatuh lebih dari 2,7%.

Kevin Caron, ahli strategi pasar di Stifel Nicolaus & Co. menilai, ada dua hal yang sedang terjadi di pasar. Menurutnya, sebagian besar data sejauh ini bergerak ke arah yang benar, yang menjelaskan mengapa pasar bisa lebih baik.

"Namun, mengapa pasar tidak bergerak lebih tinggi hari ini? Ini karena ada data yang lebih rendah dari perkiraan, dan beberapa kekhawatiran terkait proses restrukturisasi utang Yunani," ujarnya, di New Jersey.

IHSG Sideways, Investor Jangan Agresif

INILAH.COM, Jakarta – Secara teknikal, tren IHSG hingga akhir pekan diprediksi bakal sideways sehingga tidak terlalu menguntungkan bagi investor. Karena itu, jangan terlalu agresif.

Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu mengatakan, potensi berlanjutnya tren sideways IHSG hingga akhir pekan ini karena secara teknikal , 3 candle yang lalu pada tanggal 2 Maret 2012, indeks telah mencapai resistance atasnya dan disusul dengan pembalikan arah ke bawah.Kondisi itu, didukung oleh indikator RSI dan MACD yang menunjukkan penurunan.

Karena itu, untuk traders, Tommy menyarankan untuk wait and see dulu menunggu indeks turun di kisaran support di level 3.895-3.900. “Bagi investor, saya sarankan untuk hold portfolio, dan tidak melakukan pembelian yang agresif, karena tren yang sideways ini kurang favorable bagi investor,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta.

Pada perdagangan Selasa (6/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 17,82 (0,45%) ke level 3.967,076 dengan intraday tertinggi 3.984,357 dan terendah 3.938,74. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 4,37 poin (0,63%) ke level 686,227. Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG kembali melemah ke level 3.667. Sebenarnya, seperti tren pergerakan indeks saat ini?
Dari sisi tren, sejak pekan terakhir di Januari 2012, IHSG jelas sekali terlihat sideways. Harga bergerak dalam range 3.895 – 4.040. Tren sideways ini saya perkirakan akan masih terus berlanjut dalam pekan ini. Sebab, secara teknikal, 3 candle yang lalu pada tanggal 2 Maret 2012, IHSG telah mencapai resistance atasnya dan disusul dengan pembalikan arah ke bawah.

Bagaimana dengan penjelasan indikator teknikalnya?
Indikator The Relative Strength Indeks (RSI) terlihat masih mengarah turun. Hal ini menunjukkan bahwa masa-masa sideways ini masih akan berlanjut. Begitu juga dengan indikator Moving Average Convergence-Divergence (MACD) yang terlihat sempat membentuk Golden Cross (lingkaran merah) namun sepertinya gagal dan kembali turun.

Level support dan resistance IHSG?
Level support terdekat IHSG berada pada 3.895-3.900, sedangkan level resistanceterdekat berada pada 4.000-4.010.Level Support berikutnya berada pada 3.850 dan level resistanceberikutnya berada pada 4.040.

Lantas, bagaimana prediksiarah IHSG berikutnya?
Saya perkirakan dalam minggu ini IHSG akan terus tertekan dan menuju mencari support dibawah kisaran level 3.895-3.900. Level 3.900 menurut saya jadi support yang cukup kuat dimana telah diuji beberapa kali selama periode Januari hingga February 2012.

Strategy Trading-nya bagaimana?
Untuk traders saya sarankan untuk wait and see dulu menunggu indeks turun di kisaran support di level 3.895-3.900. Posisi indeks saat ini cukup tanggung menurut saya karena range untuk naik masih cukup sempit.Bila indeks turun mendekati 3.895-3.900, potensi range untuk profit ke atas akan lebih besar.Reward – Risk Ratio lebih baik.

Investor bagaimana?
Bagi investor, saya sarankan untuk hold portfolio, dan tidak melakukan pembelian yang agresif, karena trend yang sideways ini kurang favorable bagi investor.

Isu China bisa untungkan negara Asia lainnya

Isu China bisa untungkan negara Asia lainnya
JAKARTA. Pemangkasan target pertumbuhan ekonomi China justru berpotensi menguntungkan negara Asia lainnya. Peter Hickson, Managing Director Global Commodity Research and Basic Materials Strategy UBS AG menuturkan, kabar pemangkasan proyeksi ekonomi China akan menggiring investor global (foreign investment) masuk ke pasar modal Asia lainnya.

Menurutnya, walaupun penurunan prospek ekonomi China akan mengancam permintaan komoditas, seperti batubara. Namun, selain China, India juga masih memiliki permintaan yang besar terhadap batubara dan komoditas lainnya. "India diharapkan dapat menjadi pendukung bagi pertumbuhan Asia," urai Hickson, di Jakarta, Selasa (6/3).

Joshua Tanja, Head of Research UBS Securities Indonesia menambahkan, pada Februari lalu, aliran dana asing sudah masuk kembali ke negara-negara Asia. "Yang paling signifikan terjadi di negara Korea Selatan, Taiwan dan India," ujarnya, Selasa (6/3). Dia memperkirakan, capital inflow itu akan terus berlanjut.

Namun sayangnya, capital inflow yang signifikan tidak terjadi di Indonesia. Menurut Joshua, ini karena investor masih memperhatikan perkembangan tentang sentimen domestik di Indonesia khususnya mengenai besaran kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Kami ekspektasikan sales growth di Indonesia tahun ini hanya naik 15%, padahal tahun 2011 naik sebesar 19%," ujarnya. Penurunan ekspektasi sales growth ditengarai karena kemungkinan tingginya inflasi daripada perkiraan sebelumnya pasca harga minyak dunia yang terus naik dan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

Koreksi Terbesar Wall Street di 2012

New York - Indeks Dow Jones di bursa saham Wall Street jatuh lebih dari 200 poin pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, menjadikannya koreksi terbesar sejak tiga bulan terakhir atau pertama kali di 2012.

Pemicunya, krisis utang Yunani yang belum juga berakhir serta pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi China, yan keduanya diprediksi bisa menganggu laju pertumbuhan ekonomi dunia.

Para analis memperkirakan koreksi ini akan terjadi dalam beberapa minggu ke depan, soalnya beberapa perdagangan terakhir indeks sudah reli. Meski sudah terkoreksi, indeks S&P 500 masih menguat 7% sejak awal tahun.

Sebanyak 10 saham jatuh setiap adan satu yang menguat di pasar saham New York itu, pelemahan dipimpin oleh saham-saham bank dan tambang yang masuk ke top losers.

Pasar modal negeri paman sam itu sudah reli sejak awal tahun, dengan ekspektasi pemulihan krisis utang di Eropa dan pertumbuhan pesat ekonomi China. Namun ternyata, yang terjadi sebaliknya.

"Sepertinya sudah saatnya pasar sedikit mundur sambil mengevaluasi seperti apa prospek pertumbuhan tahun ini yang sebenarnya," kata Burt White, Direktur dan Kepala Investasi LPL Financial di Boston, dikutip dari Reuters, Rabu (7/3/2012).

Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 203,66 poin (1,57%) ke level 12.759,15. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 20,97 poin (1,54%) ke level 1.343,36. Indeks Komposit Nasdaq ambles 40,16 poin (1,36%) ke level 2.910,32.

Ini merupakan koreksi masif pertama Dow Jones sejak 23 November lalu. Sementara untuk Indeks S&P 500, koreksi tajam terakhirnya diderita pada akhir Desember kemarin.

(ang/ang)