Senin, 19 Maret 2012

Minim Katalis Penggerak, IHSG Bergerak Datar

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak datar akibat minimnya sentimen negatif. Investor memilih aksi tunggu sambil menanti perkembangan pasar.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 6,478 poin (0,16%) ke level 4.035,015 secara secara perlahan menanjak demi poin yang lebih tinggi. Indeks masih berhasil naik meski di tengah minimnya sentimen positif.

Indeks tak sempat naik tinggi, hanya sempat ke level 4.034,194 sebelum akhirnya jatuh ke zona merah dan bergerak fluktuatif. Pergerakan indeks masih serba tipis.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (19/3/2012), IHSG naik tipis 4,788 poin (0,12%) ke level 4.033,325. Sementara Indeks LQ 45 melemah tipis 0,507 poin (0,07%) ke level 695,245.

Belum adanya sentimen positif membuat indeks bergerak datar. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kurang menggembirakan ditambah bursa Asia yang bergerak mixed.

Investor lakukan aksi tunggu sambil menunggu perkembangan situasi pasar. Saham-saham berbasis konsumer menjadi pemberat bursa sementara indeks sektor industri dasar menguat cukup tinggi.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 59.202 kali pada volume 1,571 miliar lembar saham senilai Rp 1,801 triliun. Sebanyak 84 saham naik, sisanya 115 saham turun, dan 103 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional masih bergerak mixed dengan volume dan nilai transaksi yang tipis. Investor regional juga masih menanti katalis penggerak.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 6,68 poin (0,28%) ke level 2.398,06.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 57,11 poin (0,27%) ke level 21.374,96.
  • Indeks Nikkei 225 menguat tipis 18,07 poin (0,18%) ke level 10.147,90.
  • Indeks Straits Times naik 11,46 poin (0,38%) ke level 3.022,14.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.350 ke Rp 54.000, Mayora (MYOR) naik Rp 1.300 ke Rp 17.700, Indocement (INTP) naik Rp 1.100 ke Rp 18.400, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 400 ke Rp 20.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.200 ke Rp 53.300, Indomobil (IMAS) turun Rp 550 ke Rp 14.450, Multi Prima (LPIN) turun Rp 400 ke Rp 2.700, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 250 ke Rp 70.750.
(ang/dru)

Rekomendasi: 6 Saham Lapis Dua &3 Saham Bluechips

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG pekan ini diprediksi menguat terbatas di tengah bayang-bayang penaikan harga BBM. Ada enam saham lapis dua dan tiga saham bluechips jadi pilihan. Apa saja?

Pada perdagangan Jumat (16/3/2012), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 11,44 poin (0,28%) ke level 4.028,537 dengan intraday tertinggi 4.060,078 dan terendah 4.017,863. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 3,24 poin (0,46%) ke angka 694,738.

Analis Panin Securities Purwoko Sartonomengatakan, akhir pekan lalu, IHSG diterpa aksi profit taking lanjutandan mungkin pada awal pekan ini juga masih akan tertekan. “Tapi, dalam sepekan ke depan, indeks cenderung bergerak positif,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, support indeks dalam sepekan ke depan berada pada level 3.990 hingga resistance 4.070. “Tapi, pergerakan untuk Senin (19/3/2012), kelihatannya tidak akan terlalu lebar dengan support 4.009 dan resistance 4.045,” ujarnya.

Dia menjelaskan, level psikologis 4.000 memang susah ditembus ke bawah. Tapi, hal inisangat tergantung dari berita lanjutan dari ekonomi AS Jumat (16/3) malam dan Eropa.“Dari dalam negeri, penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) masih membayangi pergerakan indeks,” papar Purwoko.

Menurutnya, meski indeks sudah kembali tembus 4.000, pasar melihat faktor BBM masih menghambat laju IHSG. “Karena itu, dalam sepekan ke depan pun, pergerakan indeks tidak akan terlalu lebar juga,” timpalnya.

Pasar cemas dengan pengaruh dari kenaikan harga BBM terhadap berbagai harga lainnya. Menurutnya, multiplier effectdari penaikan harga itu sulit dihitung. “Sebab, masyarakat biasanya sudah menaikkan harga terlebih dahulu tanpa melihat kondisi pasar yang sebenarnya,” ungkap Purwoko.

Kondisi ini, lanjutnya, dimanfaatkan oleh para pedagang untuk menaikkan margin mereka terlebih dahulu. Berkaca pada kenaikan harga BBM sebelumnya, harga-harga baru kembali normal dua bulan setelah harga BBM dinaikkan. “Tapi, untuk jangka pendek, kenaikan harga BBM menggerus daya beli,” beber dia.

Selain faktor BBM, indeks juga mendapat sentiment negatif dari aturan Bank Indonesia soal Down Payment (DP) Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Kepemilikan Motor (KPM) dan Mobil. Sentimen ini jadi sentimen negatif buat pasar. “Sekarang semua bank, DP-nya harus 30%. Inilah yang membuat saham PT Astra Internasional (ASII) turun cukup dalam,” ucapnya.

Yang justru jadi kekhawatiran pasar adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang juga melakukan kewajiban yang sama terhadap perusahaan multifinance. “Karena itu, yang tadinya orang ingin membeli motor atau mobil, karena DP-nya 30% jadi menunda. Ini akan berpengaruh pada penjualan mobil dan motor,” tutur Purwoko.

Dia atas semua itu, Purwoko merekomendasikan positif beberapa saham second-third liner dan bluechips. Saham-saham second liner dan third liner pilihannya adalah PT Wijaya Karya (WIKA), PT Pembangunan Perumahan (PTPP),dan PT Surya Semesta Internusa (SSIA).

Lalu, saham PT Global Mediacom (BMTR) dan grupnyaseperti PT Media Nusantara Citra (MNCN)dan PT Bhakti Investama (BHIT).“Rekomendasi positif ini terkait dengan rencana Initial Public Offering (Penawaran Umum Saham Perdana/IPO) MNC Sky Vision,” tegasnya.

Sementara itu, untuk saham bluechips, dari sektor tambangdirekomendasikan, PT Indo Tambang Raya (ITMG), lalu PT Semen Gresik (SMGR), dan PT Jasa Marga (JSMR) yang bisa jadi safe haven. “Strateginya, masih trading jangka pendek, untuk lapis dua dan lapis tiga. Untuk saham-saham bluechips bisa beli di level bawah, buy on weakness,” imbuh Purwoko.

Obligasi jatuh tempo capai Rp 2,11 triliun

Obligasi jatuh tempo capai Rp 2,11 triliun
JAKARTA. Beberapa obligasi korporasi jatuh tempo bulan ini. Mengutip data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), tercatat ada tujuh obligasi korporasi jatuh tempo pada Maret 2012 senilai total Rp 2,11 triliun.

Sebagian obligasi yang telah jatuh tempo pekan lalu, sudah dilunasi oleh penerbitnya. Beberapa yang jatuh tempo hingga akhir bulan ini juga akan dilunasi sepenuhnya oleh korporasi penerbit.
Obligasi BCA Finance III/2010 seri B senilai Rp 88,5 miliar yang jatuh tempo 23 Maret nanti, misalnya. Roni Haslim, Direktur Utama BCA Finance, mengungkapkan, BCA Finance tidak berniat refinancing. Perusahaan ini akan melunasi obligasi itu memanfaatkan kas internal.

Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), penentuan pemegang rekening yang berhak menerima pembayaran bunga obligasi dijadwalkan hari ini (19/3).

Adapun, penentuan pemegang rekening yang berhak menerima pembayaran dan pelunasan pokok obligasi, digelar pada 22 Maret 2012. Pembayaran bunga dan pelunasan pokok obligasi akan dilakukan pada 26 Maret 2012.

PT Astra Sedaya Finance (ASF) pun memilih langkah serupa. Akhir pekan lalu, anak usaha PT Astra International Tbk ini telah melunasi obligasi senilai Rp 275 miliar yang diterbitkan pada 2010.

Welfizon Yuza, Business Development and Channel Management Head ASF, menuturkan, pembayaran pokok obligasi jatuh tempo dilakukan di akhir periode secara langsung dan penuh. "Dananya kami ambil dari kas perusahaan yang dikumpulkan dari customer collection payment yang diperoleh perseroan," ujarnya, pekan lalu.

Awal bulan lalu, ASF juga melunasi obligasi jatuh tempo senilai Rp 602,88 miliar. Yuza bilang, ASF belum berniat merilis obligasi baru untuk mengail pendanaan dari pasar. "Tergantung kondisi pasar," ujarnya.

I Made AS, analis Obligasi NC securities, menilai, banyaknya obligasi jatuh tempo bulan ini bisa menambah likuiditas atau dana di pasar.

Para investor yang mendapat pelunasan pokok utang dan bunga bisa memanfaatkan dananya untuk memburu keuntungan di pasar Surat Utang Negara (SUN). "Harga SUN tengah koreksi, tepat untuk masuk karena prospeknya masih bagus," katanya.

Memburu obligasi korporasi baru juga bisa jadi pilihan. Apalagi, beberapa korporasi sudah berniat merilis obligasi dalam waktu dekat. Dengan tawaran kupon jauh di atas SUN, obligasi korporasi layak menjadi pilihan. Untuk obligasi korporasi berperingkat A, selisih kuponnya dengan yield SUN acuan bisa di mencapai 500 basis poin atau 5%.

Euro sentuh level terkuat dalam 4,5 bulan atas yen

Euro sentuh level terkuat dalam 4,5 bulan atas yen
TOKYO. Pergerakan euro pagi ini menyentuh level paling perkasa dalam 4,5 bulan terakhir versus yen. Pagi tadi, euro menyentuh posisi 110,15 yen. Ini merupakan level terkuat sejak 31 Oktober 2011 lalu. Pada pukul 10.02 waktu Tokyo, posisi euro tak banyak berubah dari level 16 Maret di New York yakni 109,95.

Sementara itu, jika berhadapan dengan dolar AS, nilai tukar euro berada di posisi US$ 1,3170 dari sebelumnya US$ 1,3175 pada 16 Maret lalu. Sedangkan yen melemah ke posisi 83,47 per dolar AS dari sebelumnya 83,43 per dolar AS. Pada 15 Maret lalu, yen sempat bertengger di posisi 84,18 per dolar AS, yang merupakan level terlemah sejak 13 April 2011 lalu.

Keperkasaan euro pagi ini disinyalir terkait dengan pernyataan Kanselir Jerman Angela Merkel yang menjelaskan bahwa pimpinan Eropa sudah berdiskusi untuk mengombinasikan dana bailout di kawasan Eropa.

"Pasar akan menyambut positif rencana kombinasi dua dana bailout. Langka apapun yang ditujukan untuk mengatasi krisis utang Eropa akan diterima dengan baik. Hal ini juga berdampak positif bagi euro," jelas Sean Callow, senior currency strategist Westpac banking Corp di Sydney.

Rupiah belum ada harapan

Rupiah belum ada harapan
JAKARTA. Otot rupiah pekan ini diperkirakan masih akan tertekan dominasi dollar Amerika Serikat (AS). Namun, analis memprediksi, tekanan terhadap rupiah kemungkinan sudah tidak sebesar dua pekan terakhir.

Mika Martumpal, Head of Research Divisi Treasury Bank CIMB Niaga, menuturkan, USD/IDR hari ini masih lemah. Namun, tekanan jual rupiah diperkirakan akan sedikit berkurang karena harga minyak dunia sudah sedikit turun.

Nurul E Nurbaeti, Head of Research Divisi Treasury Bank BNI, menambahkan, penguatan dollar AS masih akan bertahan cukup lama. Tekanan dari rupiah juga datang dari dalam negeri.
Di akhir bulan, permintaan dollar AS di pasar domestik biasanya naik didorong naiknya kebutuhan valas korporasi. Alhasil, rupiah bisa makin mati angin tergilas naik daunnya the greenback.

Terlebih, pekan ini terbilang pendek, sehingga banyak pelaku pasar mengoptimalkan transaksi di awal pekan. "Pergerakan rupiah tidak akan terlalu aktif," katanya.
Hari ini, Nurul memprediksi USD/IDR bergerak di kisaran 9.130-9.190. Sedangkan Mika memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, hari ini, akan berada di kisaran Rp 9.160-Rp 9.200.

Swiss franc masih layak lirik

Swiss franc masih layak lirik
JAKARTA. Di tengah penguatan dollar Amerika Serikat (AS), mata uang Swiss berkode CHF atau biasa disebut Swiss franc terlihat unjuk gigi terhadap mayoritas mata uang utama dunia.
Otot CHF menguat terkerek pernyataan bank sentral Swiss, Swiss National Bank (SNB), tentang prediksi pertumbuhan Swiss tahun ini. Otoritas moneter Swiss memperkirakan, perekonomian negeri itu naik 1% pada 2012. Angka ini melebihi prediksi pelaku pasar sebelumnya.

Swiss franc menguat terhadap dollar AS ke posisi 0,9162, akhir pekan lalu. Terhadap euro, CHF juga kembali menguat setelah tertekan selama empat hari. EUR/CHF bertengger ke level 1,2065.

SNB memprediksi, tahun ini tingkat inflasi akan turun 0,6%. Hasil rapat bulanan SNB pekan lalu juga memutuskan tidak mengubah bunga acuan mereka di level 0%.
Analis menilai, SNB akan berupaya mempertahankan rentang pergerakan EUR/CHF di kisaran 1,20. "Risiko krisis utang Eropa yang memburuk akan mendukung permintaan pasar terhadap CHF," ujar Jeremy Stretch, Head of Currency Strategy Canadian Imperial Bank of Commerce London, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (16/3).

Pamor CHF sempat melejit bersama yen Jepang selama krisis Eropa memuncak tahun lalu. Banyak pelaku pasar memburu dua valuta ini karena dianggap sebagai safe haven. Akibatnya, bank sentral kedua negara ini kewalahan menahan penguatan nilainya.
SNB telah menghabiskan 17,8 miliar franc untuk menahan penguatan dramatis valutanya. Upaya menahan penguatan CHF ini berhasil sehingga Swiss franc kembali stabil belakangan. Dalam enam bulan terakhir, valuta ini sudah tergerus 3,8%. Bloomberg Correlation-Weighted Index mencatat, CHF adalah valuta berperforma terburuk setelah yen, di antara 10 mata uang negara maju lain.

Nurul E. Nurbaeti, Head of Research Divisi Treasury Bank BNI, menilai, CHF masih akan dominan terhadap euro. Namun, di hadapan dollar AS, CHF kalah pamor. Sentimen terdekat adalah rilis data inflasi AS. Jika inflasi Negeri Paman Sam naik, maka dollar AS bisa terangkat. Kenaikan inflasi dinilai sebagai indikasi meningkatnya daya beli AS sehingga menjadi sentimen positif valutanya.

Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures, menambahkan, pasar global sejatinya masih akan tenang hingga akhir bulan ini, begitu Eropa merundingkan dana stabilisasi ekonomi.
Bagi CHF/EUR, kenaikan harga minyak dunia bisa jadi sentimen positif. "Harga minyak mahal menyulut spekulasi resesi Eropa, CHF akan lebih dipilih," katanya.

Pajak impor India menekan harga emas

Pajak impor India menekan harga emas
JAKARTA. Harga emas diperkirakan masih akan melemah. Perekonomian Amerika Serikat (AS) yang semakin membaik menjadi salah satu faktor penekan harga emas. Apalagi India akan menaikkan pajak impor atas logam mulia ini.

India sebagai pembeli emas terbesar dunia akhir pekan lalu mengumumkan akan menaikkan pajak impor sejumlah logam mulia untuk kedua kalinya dalam tahun ini. Menteri Keuangan India Pranab Mukherjee menyatakan, mulai 1 April, pajak emas koin dan batangan serta platinum akan naik menjadi 4%, dari 2% per Januari lalu.

"Salah satu penyebab utama defisit rekening berjalan (currenct account) adalah kenaikan hampir 50% impor emas dan logam mulia lainnya pada kuartal I tahun ini," kata Mukherjee, dikutip Bloomberg. Tahun lalu, pembelian emas India mencatat rekor sebanyak 969 metrik ton.
Kebijakan ini, menurut Edel Tully, Analis UBS AG London, akan menekan permintaan emas di India. "Pasar India akan menunggu harga yang lebih rendah dan ada risiko kebijakan ini akan meningkatkan penyelundupan," ujarnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Ekonomi Perdana Menteri India Chakravarthy Rangarajan menduga, mulai 1 April, impor emas bakal anjlok menjadi US$ 38 juta dari US$ 58 juta.

Dampak jangka pendek
N. Balaji, General Manager MMTC Ltd, pengimpor emas terbesar di India menduga, dampak berkurangnya permintaan emas hanya jangka pendek. Balaji yakin, perlahan-lahan orang akan mulai menerima kebijakan ini.

Permintaan tetap akan didukung oleh kebutuhan melawan inflasi, kemudahan likuiditas dan semakin meningkatnya penggunaan emas untuk mendapatkan pinjaman. "Alasan fundamental membeli perhiasan emas tetap tidak berubah," ungkap Ajay Mita, Managing Director World Gold Council Bagian India dan Timur Tengah. Selain itu, hal ini telah berakar pada kebudayaan India dan adat pernikahannya.

Secara teknikal, analis Soegee Futures Nizar Hilmy memperkirakan, hingga sepekan ke depan, harga emas masih akan koreksi. Moving Average Convergence Divergence (MACD) masih berada di area negatif. "Walaupun, kalau dilihat, MACD masih ada kondisi tren positif," jelasnya. Ia memperkirakan, dalam seminggu ini harga emas bergerak di kisaran US$ 1.625-US$ 1.680 per troi ons.

Analis Askap Futures Kiswoyo Adi Joe pun memprediksi harga emas dan perak cenderung melemah. "Perak masih berpotensi melemah, namun penurunannya cenderung terbatas," ujarnya.

Indikator MACD baru bergerak dari nol ke area negatif yang menunjukkan tren turun. Indikator stochastic pun berada di level 30-an, masih bergerak turun tapi terbatas. Indikator candlestick sudah berada di dekat garis bollinger band bawah. "Sepekan ini harga ada di US$ 31,50 - US$ 33,75 dan saya rekomendasi beli di level bawah," ujarnya.

Harga platinum juga melemah, tapi cenderung mendatar. Indikator stochastic berada di level 60-an menunjukkan penurunan. Sementara MACD masih turun walau sedang berada di area positif. Bollinger band menembus garis tengah dan bisa bergerak turun. "Prediksi saya, sepekan ini di US$ 16,05 - US$ 17,35," prediksi Kiswoyo.

Optimisme global mendorong bursa regional

Optimisme global mendorong bursa regional
SINGAPURA. Mayoritas saham yang ditransaksikan di bursa Asia menanjak pada pembukaan pagi ini. Pada pukul 09.44 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% menjadi 128,26.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Samsung Electronics Co yang naik 1,1% di Seoul, GS Engineering & Construction Corp naik 3,9% di Seoul, dan BHP Billiton Ltd naik 1,3% di Sydney.

Pergerakan positif bursa Asia terjadi sebelum perilisan data ekonomi AS pekan ini yang diprediksi akan menunjukkan stabilisasi pada pasar perumahan.

"Pasar akan terus menunjukkan perkembangan yang positif. Pekan ini, pasar akan fokus pada data AS apakah negara dengan perekonomian terbesar dunia itu akan terus membaik," jelas Stephen Halmarick, head of investment markets research Colonial First State Global Asset Management.

Catatan saja, sepanjang tahun ini, indeks acuan di kawasan regional sudah menanjak 12% seiring data positif ekonomi dari AS. Kondisi itu mendongkrak outlook bagi saham-saham eksportir di kawasan Asia.

Mengekor bursa Amerika

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami rebound teknikal pada hari ini, setelah dua hari berturut-turut terkoreksi pada akhir pekan lalu.

Fadillah Qudsi, analis Mega Capital Indonesia, mengatakan, secara teknikal, candlestick hampir membentuk three rising method atau merupakan sinyal IHSG akan menguat berkelanjutan. Ini berarti, IHSG akan menguat terlebih dahulu, kemudian kembali terkoreksi, dan melanjutkan penguatan lagi.

"Pada perdagangan terakhir, indeks tidak cukup kuat menembus support pada up trend line. Ini menunjukkan, indeks masih cenderung menguat," ujarnya, Jumat (16/3).
Adrianus Bias Prasuryo, analis Samuel Sekuritas Indonesia, menilai, IHSG hari ini cenderung melemah, mengekor indeks Dow Jones. Indeks bursa AS ini pada akhir pekan lalu turun 0,15%. "Mungkin hari ini akan terjadi profit taking yang akan mempengaruhi IHSG," kata dia.

Fadillah memprediksi, indeks akan bergerak di rentang 4.005-4.040. Sedang, Adrianus memprediksi, IHSG akan berada di antara 3.980-4.090. Adapun, Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, memprediksi, IHSG berada di rentang 4.006-4.035.

Inilah Saham Pilihan Senin (19/3)

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan berpotensi melemah pada perdagangan saham Senin (19/3/2012). Hal itu dipengaruhi dampak faktor regional, pelemahan rupiah, dan kenaikan asumsi inflasi karena kenaikan harga BBM.

Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Wijanarko menuturkan, koreksi di IHSG masih akan berlangsung. Hal itu dikarenakan berbagai faktor. Pertama, dampak dari faktor regional. Kedua, pelemahan Rupiah. Ketiga, kenaikan asumsi inflasi pasca kenaikan harga BBM. Tapi, pelemahan IHSG membuka kesempatan perdagangan untuk di beberapa saham selektif. "IHSG akan berada di level support 4.008-3.850-3.750 dan resistance 4.080-4.175," tutur Yuganur, akhir pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Sinarmas Sekuritas Jansen Kustianto menuturkan, secara teknikal indeks masih berpotensi menguat secara terbatas pada kisaran 4.010-4.065 pada perdagangan saham Senin (19/3/2012). Adapun sentimen yang mempengaruhi indeks yaitu data ekonomi Amerika Serikat seperti tingkat kepercayaan konsumen dan produksi pabrik. Selain itu, rencana Bank Indonesia menaikkan pembayaran awal bagi pembelian rumah dan otomotif juga turut mempengaruhi IHSG.

Sedangkan Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, IHSG berpeluang melanjutkan tekanan jual pada perdagangan saham Senin (19/3/2012). IHSG akan berada di level 3.993-4.053 pada perdagangan saham Senin ini.

Untuk rekomendasi saham, Jansen merekomendasikan saham yang dapat diperhatikan untuk day trading yaitu saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), saham PT Hexindo Perkasa Tbk (HEXA), saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan saham PT Charoen Phokpand Indonesia Tbk (CPIN).

Yuganur merekomendasikan, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), saham PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk (UNSP), saham PT United Tractors Tbk (UNTR), dan saham PT Astra International Tbk (ASII)."Saya merekomendasikan buy untuk saham tersebut," tambah Yuganur.

Harga emas rebound dari penurunan mingguan

Harga emas rebound dari penurunan mingguan
SINGAPURA. Pagi ini, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik 0,3% menjadi US$ 1.660 per troy ounce di Comex, New York. Pada pukul 06.02 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 1.659,40 per troy ounce. Di sepanjang pekan lalu, harga emas turun 3,3%. Sedangkan harga emas di pasar spot tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.659,40 per troy ounce.

Sementara itu, harga kontrak perak untuk pengantaran Mei tak banyak mencatatkan perubahan di level US$ 32,565 per troy ounce. Pekan lalu, harga perak anjlok 4,7% dan merupakan performa mingguan terburuk di sepanjang tahun ini. Harga perak di pasar spot juga sedikit mencatatkan perubahan di posisi US$ 32,56 per troy ounce.

BBM dan Aturan BI Gelayuti IHSG

INILAH.COM, Jakarta – Meski IHSG sudah bertenger di atas 4.000, lajunya terhambat oleh rencana penaikan harga BBM dan aturan BI soal DP KPR dan KPM. Tapi, beberapa saham layak pilih.

Analis Panin Securities Purwoko Sartonomengatakan hal itu kepada INILAH.COM.Menurutnya, secara teknikal, indeks cenderung bergerak positifdalam sepekan ke depan. Support indeksdalam sepekan ke depan berada pada level 3.990 hingga resistance 4.070.

Tapi, pergerakan untuk Senin (19/3/2012), kelihatannya tidak akan terlalu lebar dengan support 4.009 dan resistance 4.045.“Strateginya, masih trading jangka pendek, untuk lapis dua dan lapis tiga. Untuk saham-saham bluechip bisa beli di level bawah, buy on weakness,” katanya. “Sebab, faktor BBM dan aturan BI masih gelayuti IHSG.”

Pada perdagangan Jumat (16/3/2012), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 11,44 poin (0,28%) ke level 4.028,537 dengan intraday tertinggi 4.060,078 dan terendah 4.017,863. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 3,24 poin (0,46%) ke angka 694,738.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG melemah tapi masih di atas 4.000. Bagaimana Anda melihat arah IHSG sepekan ke depan?
Akhir pekan lalu, IHSG diterpa aksi profit taking lanjutandan mungkin pada awal pekan ini juga masih akan tertekan. Tapi, dalam sepekan ke depan, indeks cenderung bergerak positif.

Level support dan resistance-nya?
Support indeksdalam sepekan ke depan berada pada level 3.990 hingga resistance 4.070. Tapi, pergerakan untuk Senin (19/3/2012), kelihatannya tidak akan terlalu lebar dengan support 4.009 dan resistance 4.045. Level psikologis 4.000 memang susah ditembus ke bawah. Tapi, hal inisangat tergantung dari berita lanjutan dari ekonomi AS Jumat (16/3) malam dan Eropa.

Bagaimana dengan sentimen dari dalam negeri?
Dari dalam negeri, penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) masih membayangi pergerakan indeks. Meski indeks sudah kembali tembus 4.000, pasar melihat faktor BBM masih menghambat laju IHSG. Karena itu, dalam sepekan ke depan pun, pergerakan indeks tidak akan terlalu lebar juga.

Pasar cemas dengan pengaruh dari kenaikan harga BBM terhadap berbagai harga lainnya. Multiplier effectdari penaikan harga itu sulit dihitung. Sebab, masyarakat biasanya sudah menaikkan harga terlebih dahulu tanpa melihat kondisi pasar yang sebenarnya.

Kondisi ini,dimanfaatkan oleh para pedagang untuk menaikkan margin mereka terlebih dahulu. Berkaca pada kenaikan harga BBM sebelumnya, harga-harga baru kembali normal dua bulan setelah harga BBM dinaikkan. Tapi, untuk jangka pendek, kenaikan harga BBM menggerus daya beli.

Selain faktor BBM?
Indeks juga mendapat sentiment negatif dari aturan Bank Indonesia soal Down Payment (DP) Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Kepemilikan Motor (KPM) dan Mobil. Sentimen ini jadi negatif buat pasar. Sekarang semua bank, DP-nya harus 30%. Inilah yang membuat saham PT Astra Internasional (ASII) turun cukup dalam.

Yang justru jadi kekhawatiran pasar adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang juga melakukan kewajiban yang sama terhadap perusahaan multifinance. Karena itu, yang tadinya orang ingin membeli motor atau mobil, karena DP-nya 30% jadi menunda. Ini akan berpengaruh pada penjualan mobil dan motor.

Saham-saham pilihan Anda?
Saya rekomendasikan positif beberapa saham second-third liner dan bluechips. Saham-saham second liner dan third liner seperti PT Wijaya Karya (WIKA), PT Pembangunan Perumahan (PTPP),dan PT Surya Semesta Internusa (SSIA).

Lalu, saham PT Global Mediacom (BMTR) dan grupnyaseperti PT Media Nusantara Citra (MNCN)dan PT Bhakti Investama (BHIT).Rekomendasi positif ini terkait dengan rencana Initial Public Offering (Penawaran Umum Saham Perdana/IPO) MNC Sky Vision.

Untuk saham bluechip, dari sektor tambangdirekomendasikan, PT Indo Tambang Raya (ITMG), lalu PT Semen Gresik (SMGR), dan PT Jasa Marga (JSMR)yang bisa jadi safe haven.

Strategi trading pada saham-saham tersebut?
Strateginya, masih trading jangka pendek, untuk lapis dua dan lapis tiga. Untuk saham-saham bluechip bisa beli di level bawah, buy on weakness. Sebab, faktor BBM dan aturan BI masih gelayuti IHSG.

Tingkat produksi Arab tinggi, harga minyak melesat

Tingkat produksi Arab tinggi, harga minyak melesat
SYDNEY. Harga kontrak minyak dunia ditransaksikan mendekati level tertinggi dalam sepekan terakhir di New York. Pagi tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran April berada di level US$ 107,36 sebarel atau naik 30 sen di New York Mercantile Exchange. Pada 16 Maret lalu, harga minyak sempat melinjak 1,9% menjadi US$ 107,06 sebarel. Ini merupakan level tertinggi sejak 9 Maret lalu. Sepanjang tahun ini, harga minyak sudah naik 8,6%.

Sedangkan harga minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei naik 14 sen menjadi US$ 125,95 sebarel di ICE Futures Europe exchange London.

Kenaikan harga minyak terjadi setelah investor berspekulasi bahwa tingkat produksi minyak Arab Saudi yang tinggi memberikan sinyal adanya peningkatan permintaan minyak.

Catatan saja, tingkat produksi minyal Arab Saudi untuk Januari naik 0,6% dari posisi Desember. Sedangkan tingkat ekspor minyak Arab Saudi naik 2% pada Januari menjadi 7,5 juta barel per hari.

IHSG Berpotensi Melemah Pekan Depan

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih melanjutkan pelemahan pada pekan depan. Hal itu dikarenakan posisi IHSG berada di area overbought.

"IHSG secara teknikal terbuka peluang untuk koreksi. Posisi IHSG masih berada di area overbought sehingga kemungkinan ada aksi profit taking," ujar Analis PT Indosurya Asset Management saat dihubungi INILAH.COM, Minggu (18/3/2012).

Lebih lanjut ia mengatakan, IHSG memang ada peluang untuk rebound pada awal pekan. Meski begitu, investor disarankan untuk waspada mengingat IHSG masih berada di area overbought."Bila volume transaksi berkurang dan net buy asing berkurang maka investor harus mulai was-was," tambah Reza.

Reza menilai, pelaku pasar modal sementara akan melihat kondisi China dan langkah-langkah China mengantisipasi perlambatan ekonominya. Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat yang akan keluar dan perkembangan penyelesaian krisis utang Eropa masih menjadi perhatian pelaku pasar modal. Reza menambahkan, pelaku pasar modal juga akan mencermati inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal April 2012.

IHSG diprediksikan akan berada di level support 3.924 dan 3.976 dan level resistance 4.073-4.117 pada pekan depan. Adapun sektor saham yang dapat dicermati oleh investor pada pekan depan antara lain sektor saham consumer goods, keuangan, manufaktur dan aneka industri.

Sementara itu, Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, IHSG akan berpeluang menguat ke level 4.073-4.118 bila menggunakan weekly candle chart dengan pola white opening marubozu.

IHSG Terkoreksi di Awal Pekan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu ambles 11 poin akibat aksi ambil untung di saham-saham lapis dua. Beberapa saham unggulan masih ada yang mampu menguat sehingga sedikit menahan jatuhnya bursa.

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (16/3/2012), IHSG turun 11,443 poin (0,29%) ke level 4.028,537. Sementara Indeks LQ 45 melemah 3,240 poin (0,47%) ke level 694,738.

Sementara pada waktu yang sama, indeks utama di bursa saham Wall Street ditutup mixed meski keluarnya data ekonomi AS yang cukup positif. Indeks S&P 500 berhasil naik tipis, sementara Dow dan Nasdaq melemah tipis.

Indeks Dow Jones melemah 20,14 poin (0,15%) ke level 13.232,62. Indeks Standard & Poor's 500 naik tipis 1,57 poin (0,11%) ke level 1.404,17 posisi tertingginya sejak 20 Mei 2008. Indeks Komposit Nasdaq turun tipis 1,11 poin (0,04%) ke level 3.055,26.

Secara teknikal, pada perdagangan hari ini IHSG kembali melanjutkan koreksinya dengan support terdekat saat ini berada di 4,004. Awal pekan ini diperkirakan IHSG masih akan dibayangi oleh aksi profit taking.

Pergerakan bursa Asia pagi ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 36,31 poin (0,36%) ke level 10.166,14.
  • Indeks Straits Times menguat 14,92 poin (0,50%) ke level 3.025,60.

Rekomendasi saham hari ini:
eTrading Securities
Pada perdagangan Jumat (16/3) Indeks Dow Jones ditutup turun 20 poin (-0.15%) ke 13,232.60 menyusul naiknya harga minyak light sweet ke level US$107.37 di New York serta naiknya consumer price index di negara pengkonsumsi energi terbesar dunia tersebut.

IHSG Jumat lalu (16/3) ditutup turun 11 poin (-0.28%) ke 4,028.54 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar regular sebesar Rp481 miliar dengan saham yang paling banyak dbeli a.l. BMRI, BBCA, PGAS, SMGR dan BBRI.

Mata uang Rupiah terapresiasi ke 9,133 per Dollar AS. Secara teknikal, IHSG kembali melanjutkan koreksinya dengan support terdekat saat ini berada di 4,004.

Indikator stochastic telah membentuk deathcross di area overbought dengan RSI yang telah bergerak reversal di area overbought.

Pada perdagangan hari ini (19/3), IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas di kisaran 3,988-4,054 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. CPIN, BKSL dan IMAS.

OSO Securities
Setelah sempat berada pada zona hijau akhirnya kemarin (16/03) IHSG ditutup kembali pada zona merah. IHSG ditutup turun 11,44 poin (-0,28%) ke level 4028,54. Hampir seluruh indeks sektoral mengalami koreksi kecuali sektor finance, property, Trade, serta consumer goods. Perdagangan kemarin cukup ramai meski lebih ramai dibanding perdagangan pada hari sebelumnya, di mana nilai transaksi mencapai Rp. 4,90 triliun dengan total volume perdagangan sebanyak 3,61 miliar lembar saham.

Dow Jones turun 0.15% (13232.60), indeks S&P 500 naik 0.11% (1404.17), dan indeks Nasdaq turun 0.04% (3055.26). Indeks US rata-rata turun karena data manufacture dan consumer sentiment index menurun. Data manufacture menunjukkan penurunan di bawah range consensus. Selain itu, perdana Menteri Itali, Mario Monti, akan merevisi peraturan pekerja pada minggu ini ditengah krisis Eropa yang belum selesai. Perbaikan tenaga kerja akan mencakup revisi aturan pemecatan dan perluasan manfaat pengangguran.

Awal pekan ini diperkirakan IHSG masih akan dibayangi oleh aksi profit taking. Indikator slow stochastic Oscilator sudah terlihat membentuk pola deadcross yang mengindikasikan koreksi pada IHSG masih berlanjut. Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak pada level 3876 – 4064.

(ang/ang)