Rabu, 21 Maret 2012

Pergerakan Terbatas, IHSG Ditutup Naik 14 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 14 poin setelah kehilangan 0,6 poin pada pembukaan tadi pagi. Perdagangan hari ini minim sentimen, namun IHSG terbantu pergerakan positif beberapa bursa Asia.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menipis 0,635 poin (0,02%) ke level 4.021,533. Indeks LQ 45 dibuka turun tipis 0,712 poin (0,02%) ke level 692,820.

Indeks dibuka stagnan akibat masih minimnya katalis penggerak. Sentimen yang datang dari global dan regional juga kurang menggembirakan

Pada penutupan perdagangan Rabu (21/3/2012), IHSG naik 14,066 poin (0,35%) ke level 4.036,234. Sementara Indeks LQ 45 naik 3,139 poin (0,45%) ke level 696,131.

Pada perdagangan hari ini frekuensi transaksi mencapai 130.051 kali pada volume 3,5 miliar lembar saham senilai Rp 3,5 triliun. Sebanyak 110 saham naik, sisanya 112 saham turun, dan 106 saham stagnan.

Pergerakan bursa Asia mixed. Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 1,36 poin (0,06%) ke level 2.378,2.
  • Indeks Hang Seng turun 31,61 poin (0,15%) ke level 20.856,63.
  • Indeks Straits Times turun 1,71 poin (0,06%) ke level 3.001,1.
  • Indeks Nikkei turun 55,5 poin (0,55%) ke level 10.086,49.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Merck (MERK) naik Rp 5.000 ke Rp 145.000, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.800 ke Rp 71.650, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.350 ke Rp 31.450, dan Dian Swastika Sentosa (DSSA) naik Rp 1.000 ke Rp 14.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.100 ke Rp 51.600, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 500 ke Rp 12.500, Fast Food (FAST) turun Rp 400 ke Rp 14.100, dan Renuka Coalindo (SQMI) turun Rp 290 ke Rp 1.810.

(dnl/dru)

Minim Sentimen, IHSG Cuma Dapat 3 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 3 poin setelah kehilangan 0,6 poin pada pembukaan tadi pagi. Perdagangan hari ini minim sentimen, sehingga pergerakan terbatas.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menipis 0,635 poin (0,02%) ke level 4.021,533. Indeks LQ 45 dibuka turun tipis 0,712 poin (0,02%) ke level 692,820.

Indeks dibuka stagnan akibat masih minimnya katalis penggerak. Sentimen yang datang dari global dan regional juga kurang menggembirakan

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (21/3/2012), IHSG naik 3,52 poin (0,09%) ke level 4.025,688. Sementara Indeks LQ 45 turun 1,359 poin (0,2%) ke level 694,351.

Pada perdagangan hari ini frekuensi transaksi mencapai 74.103 kali pada volume 1,6 miliar lembar saham senilai Rp 1,9 triliun. Sebanyak 82 saham naik, sisanya 102 saham turun, dan 106 saham stagnan.

Pergerakan bursa Asia juga melesu. Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 11,27 poin (0,47%) ke level 2.365,57.
  • Indeks Hang Seng turun 84,22 poin (0,4%) ke level 20.804,02.
  • Indeks Straits Times menguat 8,97 poin (0,0,29%) ke level 2.993,86.
  • Indeks Nikkei turun 52,05 poin (0,52%) ke level 10.089,61.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya United Tractor (UNTR) naik Rp 750 ke Rp 30.850, Astra Internasional (ASII) naik Rp 450 ke Rp 70.300, Lippo Cikarang (LPCK) naik Rp 275 ke Rp 2.150, dan Unilever (UNVR) naik Rp 150 ke Rp 19.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.050 ke Rp 51.650, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 500 ke Rp 12.500, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 450 ke Rp 52.500, dan Fast Food (FAST) turun Rp 400 ke Rp 14.100.
(dnl/ang)

Minyak loyo tersengat isu cadangan Arab

Minyak loyo tersengat isu cadangan Arab
JAKARTA. Harga minyak kembali turun, setelah sempat mendidih hingga tingkat tertingginya dalam tiga minggu. Cadangan minyak di Amerika Serikat (AS) meningkat dan spekulasi Arab Saudi menggenjot output produksi merupakan pereda harga minyak.

Harga minyak WTI di New York Mercantile Exchange AS kemarin (20/3) sampai pukul 17.50 WIB turun 0,87% menjadi US$ 107,14 per barel dari hari sebelumnya. Padahal pada (24/2) harga minyak sempat menyentuh level tertinggi sejak September 2011 di level US$ 109,77.
Minyak Brent anjlok 1,24% menjadi US$ 124,25 per barel dari level tertingginya yang terjadi pekan lalu (16/3), yang senilai US$ 125,81 per barel.

Survei Bloomberg menunjukkan cadangan minyak di Amerika Serikat minggu lalu melesat ke level tertinggi dalam enam bulan. Proyeksi enam analis responden Bloomberg, menunjukkan, persediaan minyak mentah AS kemungkinan naik 2,1 juta barel pada minggu lalu. Jika prediksi tersebut tepat. Hal tersebut bisa menjadi kenaikan cadangan dalam 5 minggu terakhir. Meski begitu, rilis data resmi pemerintah AS baru dikeluarkan hari ini.

Faktor lain berasal dari pemerintah Arab Saudi yang menyatakan akan bekerjasama dengan para produsen dan konsumen minyak mentah untuk membuat harga kembali normal. Harga minyak memang melonjak tahun ini karena kekhawatiran terganggunya ekspor minyak dari Timur Tengah, akibat perseteruan Barat dan Iran.

"Cadangan minyak Amerika dan peningkatan output Arab Saudi menjadi peredam kekhawatiran masalah suplai dari Iran," ujar David Lennox, Analis Fat Prophets. Ia menduga, tanpa isu Iran, harga minyak mentah New York harusnya bisa di bawah US$ 100 per barel.

Dampak sementara
Iwan Cahyo, Analis Nine Star Futures, pesimistis usaha Arab Saudi bisa berdampak pada harga minyak. "Menurut saya itu tidak terlalu signifikan," ujar dia.

Ia beralasan, minyak sudah menjadi komoditas politik hingga jika produksi ditingkatkan, peredaran tetap dikontrol. Intinya, selama konflik di Timur Tengah terus berlanjut, Iwan menduga, harga minyak masih akan dipermainkan, Amerika, Eropa ataupun Timur Tengah.

Secara historis, Iwan bilang bulan Maret dan April biasanya harga minyak cenderung konsolidasi. "Saya prediksi harga masih tidak jauh dari kisaran US$ 100-US$ 115," prediksi Iwan.

Pengamat komoditas, Wahyu Tribowo Laksono, melihat wacana Arab Saudi dampaknya hanya sementara dan tidak terlalu besar dibandingkan isu fundamental yang lebih penting, seperti kondisi ekonomi Amerika.

"Arab Saudi memang salah satu negara yang rela membuka cadangan minyaknya dibandingkan negara-negara penghasil minyak lainnya di Timur Tengah," ujar Wahyu. Proyeksi dia, harga minyak berkisar US$ 103,50 hingga US$ 110,50 per barel.

Bursa Asia lunglai oleh harga komoditas dan China

Bursa Asia lunglai oleh harga komoditas dan China
SINGAPURA. Bursa saham Asia lunglai dua hari berturut-turut. Penurunan dipicu kekecewaan perusahaan tambang dan produsen peralatan bangunan terhadap outlook ekonomi China.
Saham BHP Billiton Ltd, perusahaan tambang terbesar di dunia langsung mundur 2% di Sydney karena harga tembaga berjangka turun paling dalam dua minggu.

Kemudian saham Komatsu Ltd, yang merupakan produsen alat berat amblas 2,7% di perdagangan sesi Tokyo. David Jones Ltd bahkan anjlok hingga 9,5% setelah pengelola department store kedua terbesar di Ausi itu memproyeksi bahwa keuntungan bisa jatuh ke titik terendah dalam enam tahun terakhir.

Semua menengok pada perlambatan ekonomi China," ulas Hiroichi Nishi, manajer ekuitas Nikko Securities Inc, hari ini.

MSCI Asia Pacific Index turun 0,4% ke 126,61 pada 9:33 pagi di Tokyo. Indeks telah naik 12% tahun ini hingga kemarin dipicu laporan ekonomi AS yang positif.

Sentimen Ekonomi China Seret Wall Street Turun

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan saham Selasa (20/3/2012). Hal itu dipicu adanya peringatan tentang pertumbuhan ekonomi China memicu penjualan saham energi dan industri.

Meski begitu ada sentimen positif menahan pelemahan indeks saham Amerika Serikat. Indeks Dow Jones ditutup turun 68,94 poin atau 0,52% menjadi 13.170,19. Indeks S&P 500 turun 4,23 poin atau 0,30% menjadi 1.405,52. Indeks Nasdaq turun 4,17 poin atau 0,14% menjadi 3.074,15.

Adapun tanda-tanda perlambatan di China menjadi katalis bagi penjualan saham. Hal itu berdampak terhadap indeks S&P. Indeks S&P mengalami koreksi setelah mencapai level tertinggi dalam hampir empat tahun. Sepanjang tahun ini, indeks

S&P 500 naik 11,8% pada 2012 didukung dari data ekonomi Amerika Serikat baik dan kekhawatiran krisis utang zona Eropa berkurang. Selain itu,indeks S&P energi turun 1,4%. Manajemen BHP Billiton menyatakan, ada tanda-tanda permintaan bijih besi dari china yang merata. Hal itu memberi sentimen negatif untuk pasar komoditas dan saham energi.

"Kabar dari China menyebabkan orang waspada tapi sentimen belum berubah. Ini masih akan tetap bullish untuk bursa saham," ujar Mike Shea, Managing Partner and Trader Direct Access Partners seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Sementara itu, saham Amazon naik hampir 4% ke level US$192,33 setelah perseroan menyetujui untuk membeli Kiva Systems senilai US$775 juta. Indeks S&P ritel naik 1% dan indeks KBW Bank naik 0,4%.

Selain itu, saham Lions Gate Entertainment naik 7,2% ke level US$15,28. Saham Adobe Systems Inc turun 3,9% ke level US$33,16. Hal itu dikarenakan pertumbuhan pendapatan triwulanan akan melambat.

Saham Tiffany and Co naik 6,7% menjadi US$73,27 di mana perseroan memprediksikan penjualan lebih tinggi pada 2012 didukung dari ekspansi di Asia dan Amerika.

Volume perdagangan saham sekitar 6,2 miliar saham di Bursa Saham New York, Nasdaq dan American Stock Exchange dibandingkan dengan rata-rata harian sepanjang tahun ini dari 6,9 miliar saham. [hid]

Data-data AS Positif, Aset Dolar AS Atraktif

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (21/3/2012) diprediksi melemah. Kebijakan ekonomi dan data-data perumahan AS jadi pemicunya.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, rupiah masih berpeluang melanjutkan pelemahannya. Sebab, beberapa faktor regional juga masih mendorong penguatan dolar AS.

Semalam, lanjutnya, Menteri Keungan AS Timothy Geithner memberikan pidato mengenai tindakan lanjutan AS soal efek kenaikan harga minyak di hadapan Kongres. Geithner sudah diprediksi menegaskan, tidak perlunya perubahan fiskal untuk merespon kenaikan harga minyak.

"Karena itu, rupiah berpeluang melemah ke level 9.230. Ini merupakan level terlemah baru sejak November 2012. Sementara itu, level penguatannya sudah terbatas pada level 9.140 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Pernyataan Geithner, lanjut Christian, mendorong aset-aset dolar AS semakin menarik bagi investor. Artinya, selain recovery perekonomiannya, dolar AS juga mendapatkan momentum dari kebijakan moneter AS yang longgar dan masih mengakomodir perekonomian. "Kecuali, jika kebijakan moneter AS kembali diketatkan. Itu akan melukai recovery perekonomian," timpal Christian.

Kondisi ini, lanjutnya, mempertegas sikap sebelumnya dari Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke. Selain itu, penguatan dolar AS juga mendapatkan momentum dari laporan sektor perumahan AS seperti Housing Start dan Building Permit yang dirilis semalam.

"Meski Housing Start sudah diperkirakan stagnan di level 700 ribu tapi Building Permit sudah diprediksi mengalami kenaikan jadi 690 ribu dari sebelumnya 680 ribu," papar Christian.

Tapi, kata dia, pelemahan rupiah akan tertolong Bank Indoensia yang masih melanjutkan kebijakan intervensi pasar uang dan obligasi. "Karena itu, fluktuasi rupiah masih akan terbatas 80-an poin dan pada akhirnya pelemahan rupiah juga tidak tajam. Sebab, jika rupiah berada di atas 9.200, rupiah bakan diintervensi," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (20/3) ditutup melemah 56 poin (0,61%) ke level 9.179/9.189 per dolar AS.

Terjajah Eropa lagi

Terjajah Eropa lagi
JAKARTA. Rupiah cenderung kalem. Penyebab volatilitas rupiah teredam, Selasa (20/3) adalah lelang Surat Utang Negara (SUN). Laris manisnya penjualan SUN, membawa imbas positif terhadap rupiah.

Menurut kurs tengah BI, nilai tukar rupiah, kemarin, adalah Rp 9.160 per dollar Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, pasangan USD/IDR, kemarin pukul 16:25 WIB, senilai 9.155.

Klara Pramesti, Analis BNI, menilai, pergerakan rupiah mendatar karena tarik menarik antara sentimen positif domestik dengan sentimen negatif luar negeri. Sentimen negatif bermuara pada situasi Eropa.

Kali ini giliran Portugal dan Spanyol yang membetot kecemasan pemodal. “Situasi Eropa menguatkan dollar AS di pasar global,” tutur Klara. Dia menambahkan, pengaruh sentimen dari Eropa itu akan membesar dalam perdagangan valuta, hari ini.

David Sumual, ekonom Bank Central Asia, menyodorkan pandangan yang lebih optimistis. “Rupiah bisa menguat, karena ketidakpastian tentang BBM sudah reda,” ujar dia.
Proyeksi David, pairing USD/IDR, hari ini akan berkisar 9.120-9.180. Sedangkan prediksi Klara, pasangan USD/IDR akan berkisar 9.130-9.180.

Saatnya Trading Saham Lapis Dua

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada Rabu (21/3) akan bergerak cenderung melemah. Investor disarankan untuk trading pada saham lapis dua.

Teuku Hendri, analis pasar modal dari Danpac Securitiesmengatakan, secara teknikal IHSG hari ini lebih banyak peluang koreksinya, meskipun masih bergerak di atas 4.000.

“Trend bearish IHSG ini akan mengarah ke minor support 3.986 jika tidak mampu bertahan di atas level psikologis 4.000,”katanya kepada INILAHCOM.

Menurutnya, sentimen eksternal memang relatif netral. Pasar keuangan Eropa untuk sementara mulai kalem, pasar saham dan obligasi kembali normal dari aksi pelaku pasar yang menghindari risiko.

“Namun, dampak Yunani ini masih butuh waktu untuk meredam risiko negara-negara Eropa lain yang juga memiliki rasio utang ke GDP yang tinggi,” ujarnya.

Adapun sentimen dalam negeri masih soal inflasi yang bisa di atas ekspektasi, akibat kenaikan BBM bersubsidi. Inflasi sudah dikalkulasi oleh investor, namun gelombang penolakan rencana kenaikan BBM ini yang dikhawatirkan investor akan memicu instabilitas.

Sementara itu peraturan downpayment kredit properti dan kendaraan bermotor juga membuat sektor yang sedang tumbuh menjadi terhambat.

Di tengah situasi ini, Teuku merekomendasikan investor untuk melakukan strategi trading di saham-saham lapis dua, terutama di sektor migas untuk mengantisipasi terus meningkatnya harga minyak mentah dunia.

Pilihannya adalah Elnusa (ELSA) dan AKR Corpindo (AKRA),”Rekomendasi trading pada emiten ini,”tutupnya. [nat]

IHSG cenderung menguat

JAKARTA. Indeks bursa lokal tersandung. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Selasa (20/3), ditutup melemah tipis, 0,06%, menjadi 4022,17.

Alwy Assegaf, analis Universal Broker Indonesia, menilai, meski terkoreksi, IHSG masih di atas kisaran support 4.000. Ini berarti, IHSG masih memiliki potensi menguat.

IHSG juga berada di atas moving average (MA) 10 dan 55 hari. Itu merupakan indikasi bahwa indeks tetap dalam tren menguat.

Memang, stochastic memperlihatkan IHSG sudah berada di area jenuh beli alias overbought. Indikator itu mengisyaratkan, IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan menguat.

Namun, pergerakan IHSG hari ini juga akan dipengaruhi oleh bursa Dow Jones. Data perumahan Amerika Serikat, yang dilansir kemarin malam, menyatakan pembangunan rumah selama Februari 2012 turun 1,1% dari bulan sebelumnya. Ini mengindikasikan pemulihan pasar perumahan di AS masih membutuhkan waktu.

Sementara, dari dalam negeri, rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) masih menjadi sentimen negatif yang akan menekan indeks.

Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management menilai, IHSG cenderung melemah pada hari ini. Reza memprediksi, IHSG bergerak di kisaran 4.009-4.030. Prediksi Alwi, IHSG akan bergerak di rentang 4.000-4.050.

Sentimen Regional Belum Dukung IHSG

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menipis 2 poin atau bisa dibilang flat akibat tekanan jual oleh investor lokal. Dana asing yang mengalir masuk Rp 350 miliar tak mampu angkat IHSG.

Menutup perdagangan, Selasa (20/3/2012), IHSG menipis 2,565 poin (0,07%) ke level 4.022,168. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 1,031 poin (0,15%) ke level 692,992.

Bursa saham Wall Street melemah akibat kekhawatiran melambatnya ekonomi China. Saham-saham energi dan industri dasar banyak dilepas atas prediksi turunnya permintaan.

Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 68,94 poin (0,52%) ke level 13.170,19. Indeks S&P 500 Index turun ke level 4,23 poin (0,30%) ke level 1.405,52. Indeks Komposit Nasdaq turun tipis ke level 4.17 poin (0,14%) ke level 3.074,15.

Hari ini indeks masih akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat. Sentimen negatif masih datang dari regional setelah China menaikkan harga BBM.

Pergerakan bursa Asia pagi ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 35,88 poin (0,35%) ke level 10.106,11.
  • Indeks KOSPI melemah 16,92 poin (0,83%) ke level 2.025,23.

Rekomendasi saham hari ini:
Panin Sekuritas
Pada perdagangan kemarin, IHSG berada dalam tekanan jual sepanjang sesi 2. Kami melihat pergerakan indeks dibayangi oleh peraturan BI akan kenaikan uang muka untuk kredit rumah dan otomotif. Selain itu investor juga masih mencermati kondisi sosial politik dalam negeri menjelang dinaikkannya harga BBM awal bulan mendatang. Dari eksternal, pergerakan bursa regional Asia melemah dipengaruhi oleh langkah China menaikkan harga BBM untuk kedua kalinya dalam 2 bulan terakhir. Sementara untuk hari ini kami melihat indeks masih akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat. Kisaran support-resistance 3.995-4.036. Saham pilihan : INTP, SMGR, MDLN, ASRI, INTA

eTrading Securities
Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup turun 3 poin (-0.06%) ke level 4,022.17 dengan jumlah transaksi sebanyak 6.55 juta lot atau setara Rp 3.65 triliun.

Hampir seluruh sektor saham pada perdagangan hari ini mengalami penurunan kecuali sektor agri(+0.45%), mining(+0.29%), consumer(+0.08%), property(+0.20%), infrastruc(+0.10%), dan trade(+0.13%).

Tercatat sebanyak 103 saham mengalami penguatan, 105 saham mengalami penurunan, 123 saham tidak mengalami perubahan dan 117 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menempati top gainers a.I. TLKM, BBCA, BRAU, MYOR dan UNTR. Sementara itu saham-saham yang menempati top loosers a.I. ASII, BBRI, PGAS, CPIN, dan ISAT.

Asing tercatat melakukan net buy di pasar regular sebesar Rp215 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BMRI, UNTR, TLKM, BBNI, dan BBCA. Mata uang Rupiah terdepresiasi ke 9,160 per Dollar AS.

Secara teknikal, penurunan IHSG dalam empat hari berturut-turut berhasil tertahan oleh garis support terdekatnya di 4,003, yang apabila level berhasil ditembus maka level support berikutnya berada di 3,977.

Indikator stochastic masih terlihat downtrend sementara RSI telah membentuk deathcross dan mulai bergerak downtrend.

Pada perdagangan Rabu (21/3), IHSG diperkirakan masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dikisaran 3,977-4,072 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. INDF, BJBR, dan ITMG.

(ang/ang)

Inilah Rekomendasi Saham Pilihan Rabu (21/3)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Rabu (21/3/2012) masih terjadi tren penurunan terbatas di kisaran 4.000-4.040.

Demikian dikatakan analis saham AM Capital, Andre Mahardika, kemarin. Secara teknikal IHSG masih mengkonfirmasi tren koreksi terbatas. "Kenapa hanya terbatas saja dikarenakan pada saat penutupan IHSG kemarin ditutup dengan tekanan jual yang stabil dan penurunan IHSG yang menyentuh low 4.003,52 itu disebabkan karena menurunnya tekanan beli pada IHSG. IHSG saat ini saya mengatakan dalam trend koreksi yang wajar selama masih di atas 4.000," katanya.

Dari sthocastic, IHSG masih melanjutkan koreksi jangka pendek
Dari William R%, IHSG masih mengkonfirmasi trend koreksi pada perdagangan salnjutnya. Dari DMI, IHSG mengkonfirmasi trend koreksi terbatas pada trend D-. Dari MACD, IHSG masih mengkonfirmasi bullish jangka menengah.

"Saya menyimpulkan IHSG masih di area bullish selama masih berada diatas harga support MA 20 dengan range IHSG saat ini adalah 4.000-4.040," katanya.

IHSG kemarin melemah tipis 2,5 poin atau 0,06% ke 4.022,17. Volume perdagangan 3,2 miliar saham senilai Rp3,2 triliun. IHSG mengalami net foreign buy Rp350,09 miliar.

Sementara pelaku pasar modal, Iwan Firmansyah merekomendasikan saham INTA dengan support di 870-850 dengan target harga di 1.100. Saham SGRO dengan support di 3.475-3.4000 dengan target di 3.850. Saham BRAU dengan support di 500 dan target di 600.

Sedangkan pengamat pasar modal, Jeremiah Rio Rizaldi merekomendasikan saham BBRI dan LSIP. Saham BBRI berpeluang menembus 7.000 lagi. Jika BBRI mampu bertahan dan menguat menembus resisten di 6.850, saham ini berpeluang melanjutkan kenaikan menuju resisten kuat 7.250 dengan minor target 7.000. Strategi beli jika tembus di 6.850 dengan stop loss di 6.550.

Saham LSIP menguat lagi ke atas supportnya di level 2.825. LSIP berpeluang untuk melanjutkan kenaikannya menuju target harga di 3.125. Strategi spekulasi beli dengans stoploss di 2.750.

Outlook China tenggelamkan laju Wall Street

Outlook China tenggelamkan laju Wall Street
NEW YORK. Selasa (20/3) menjadi transaksi penuh kelabu di bursa Amerika Serikat (AS). Seluruh personel Wall Street tak bertenaga di sepanjang transaksi.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) tenggelam 68,94 poin atau 0,52% ke 13.170,19. Bursa teknologi AS, Nasdaq mundur 4,17 poin atau 0,14% ke 3.074,15 kemudian index S&P terbenam 4,23 poin atau 0,03% ke 1.405,52.

Wall Street langsung terbakar merespon outlook ekonomi terbesar kedua di dunia yaitu China. Tentu saja, jika Beijing melemah, hal itu menjadi indikasi bahwa permintaan komoditas akan berkurang.

Dugaan ini diperkuat pendapat CEO BHP Billiton. Perusahaan tambang terbesar di dunia tersebut sudah melihat potensi pengurangan permintaan bijih besi dari Negeri Tirai bambu itu.

Katalis lain yang menyebabkan Wall Street demam adalah kebijakan pemerintah setempat yang menaikkan harga bensin dan solar masing-masing 6% dan 7%. Pasalnya, kondisi ini akan mengurangi daya beli masyarakat dan semakin memperlambat laju ekonomi China.

IHSG Mixed dengan Kecenderungan Melemah

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG pada perdagangan Rabu (21/3/2012) diprediksi variatif cenderung melemah. Tapi, data pembangunan perumahan AS dapat memberikan sentimen.

Analis Sinarmas Securities, Jansen Kustianto mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Meski cenderung melemah, menurutnya, data-data perumahan AS yang sudah diperkirakan positif dapat memberikan sentiment. Dia merekomendasikan empat saham dari empat sektor. “Itulah saham-saham yang dapat diperhatikan untuk daily trading,” katanya.

Pada perdagangan Selasa (20/3/2012), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melelmah 2,57 poin (0,06%) ke level 4.022,168 dengan intraday tertinggi 4.035,315 dan terendah 4.003,516. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 1,03 poin (0,15%) ke level 692,992. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Sudah empat hari terakhir, IHSG melemah. Bagaimana Anda melihat arahnya Rabu ini?
Pada perdagangan hari Rabu (21/3/2012), secara teknikal indeks diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.

Level support dan resistance?
Indeks akan bergerak dalam kisaran support 4.005 dan resistance 4.040.

Selain faktor teknikal?
Data tingkat pembangunan perumahan di AS dapat memberikan sentimen terhadap indeks. Sektor perumahan AS seperti Housing Start dan Building Permit yang dirilis semalam, angkanya sudah diperkirakan positif. Meski Housing Start sudah diperkirakan stagnan di level 700 ribu tapi Building Permit sudah diprediksi mengalami kenaikan jadi 690 ribu dari sebelumnya 680 ribu.

Saham-saham pilihan Anda?
Saya rekomendasikan positif empat saham dari sektor telekomunikasi, industri dasar, perdagangan, dan consumer goods. Saham-saham pilihan adalah PT Telkom (TLKM), PT Resource Alam Indonesia (KKGI), PT Intraco Penta (INTA), dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF).

Strategi trading pada saham-saham tersebut?
Itulah saham-saham yang dapat diperhatikan untuk daily trading.

Khawatir Ekonomi China Melambat, Wall Street Lesu

New York - Bursa saham Wall Street melemah akibat kekhawatiran melambatnya ekonomi China. Saham-saham energi dan industri dasar banyak dilepas atas prediksi turunnya permintaan.

Koreksi di yang terjadi di indeks S&P 500 sudah diperkirakan sebelumnya. Pasalnya, indeks acuan itu sudah naik tinggi hingga ke level tertingginya dalam empat tahun. Tanda-tanda melambatnya ekonomi China menjadi katalis untuk jual saham.

Indeks energi di S&P, yaitu GSPE jatuh 1,4% memimpin pelemahan. Raksasa tambang BHP Billiton mengatakan permintaan bijih besi dari China akan stagnan, sehingga membuat saham-saham komoditas dan energi terkena tekanan jual.

"Berita dari China itu membuat semua orang berpikir dan menghela nafas, tapi sentimennya masih belum berubah, masih tetap bullish," kata Mike Shea, Pialang Direct Access Partners di New York, dikutip dari Reuters, Rabu (21/3/2012).

Senin kemarin, Indeks S&P 500 sudah mencapai level tertingginya sejak 2008 dan tinggal 10% lagi menuju rekor tertingginya sepanjang masa di level 1.565,15 yang diraihnya pada Oktober 2007.

Berkurangnya kekhawatiran krisis utang Eropa serta data ekonomi AS yang membaik sudah mendorong indeks S&P 500 11,8% sejak awal tahun, atau 27% sejak posisi terendah di Oktober.

Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 68,94 poin (0,52%) ke level 13.170,19. Indeks S&P 500 Index turun ke level 4,23 poin (0,30%) ke level 1.405,52. Indeks Komposit Nasdaq turun tipis ke level 4.17 poin (0,14%) ke level 3.074,15.

Sebanyak 6,2 miliar lembar saham diperdagangkan di New York Stock Exchange, Nasdaq dan Amex, dibandingkan dengan rata-rata harian sebanyak 6,9 miliar lembar saham.

(ang/ang)