Kamis, 22 Maret 2012

Analis: Indeks masih berpotensi naik

JAKARTA. Kemarin malam, Wall Street ditutup pada zona merah. Meski hal itu bisa mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), namun sejumlah analis masih optimistis mengenai pergerakan indeks.

Analis Reliance Securities, Andy Gunawan Wibowo mengamati, secara teknikal, IHSG masih berpotensi menguat dilihat dari indikator RSI. Begitu juga dengan Analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono yang optimistis IHSG mampu bergerak ke resisitance nya di 4.050 dengan kemungkinan support di 4.010.

Menurut Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities, dilihat secara fundamental, katalis positif yang berperan besar mengangkat bursa atau setidaknya menahan tekanan bursa adalah faktor dari pengumuman pembagian dividen atas beberapa emiten di bursa domestik.

"Sehingga sebelum long weekend ini, IHSG akan cenderung melanjutkan penguatannya dengan kisaran 4.008-4.051," kata Edwin, Kamis (22/3).

Jika ingin melakukan trading, Edwin merekomendasikan saham-saham ASII, UNTR, BBRI, BBNI dan ASRI. Sementara Purwoko merekomendasikan saham ASII, AISA, LPCK, ICBP.

Investor hati-hati, dollar AS perkasa

Investor hati-hati, dollar AS perkasa
NEW YORK. Pergerakan dollar AS menguat terhadap mayoritas mata uang dunia tadi malam. Pada penutupan pasar pukul 17.00 waktu New York, dollar AS perkasa 0,1% menjadi US$ 1,3216 per euro. Pada transaksi sebelumnya, euro sempat menyentuh level tertinggi sejak 8 Maret lalu di posisi US$ 1,3285. Sedangkan dollar melemah 0,4% menjadi 83,41 yen.

Penguatan dollar terjadi seiring meningkatnya kecemasan investor mengenai kenaikan risiko sejumlah aset yang melampaui prospek pertumbuhan ekonomi. Kondisi itu yang kemudian mendongkrak keinginan untuk memburu mata uang safe heaven seperti dollar AS.

"Pasar saham bergerak turun dan kita melihat adanya aksi jual sejumlah mata uang asing. Hal ini merefleksikan langkah hati-hati investor," jelas Nick Benenbroek, head of currency strategy Wells Fargo & Co di New York.

Catatan saja, indeks MSCI World Index turun sempat turun 0,6% tadi malam.

Kecemasan akan China menekan bursa emerging market

Kecemasan akan China menekan bursa emerging market
NEW YORK. Sebagian besar indeks acuan di emerging market mencatatkan penurunan. Hal itu tercermin dalam pergerakan indeks MSCI Emerging Markets yang tak banyak berubah di level 1.048,29 per pukul 12.31 waktu New York.

Dari seluruh transaksi, terdapat 408 saham yang memerah. Sedangkan jumlah saham yang naik hanya sebanyak 316 saham. Secara sektoral, saham-saham produsen bahan mentah dan industri menorehkan penurunan paling dalam. Sedangkan sektor telekomunikasi berhasil naik.

Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi pergerakan bursa emerging market antara lain: Cia Siderurgica Nacional SA yang mencatatkan penurunan terbesar dalam tiga bulan terakhir serta OAO GMK Nolrisk Nickel juga mencatatkan penurunan terbesar dalam dua bulan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan aksi jual pada bursa emerging market. Salah satunya, kecemasan mengenai perlambatan ekonomi China. "Investor saat ini benar-benar mencemaskan mengenai kondisi perekonomian China. Ketakutan terbesar saya adalah meskipun dalam jangka menengah dan panjang bakal dilakukan restrukturisasi perekonomian China, namun, dalam jangka pendek akan terjadi perlambatan ekonomi di negara itu," papar John-Paul Smith, emerging market strategist Deutsche Bank AG.

Sentimen lainnya adalah penurunan harga logam dan komoditas.

Kalau Mau Untung, Pegang Saham PGAS

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bahwa gas kini menjadi sumber bahan bakar favorit, itu benar. Apalagi setelah pemerintah berencana menaikan harga BBM, awal April depan. Tapi, hal tersebut ternyata tidak banyak berpengaruh terhadap harga saham terbitan PT Perusahaan Gas Negara.

Lihat saja, selama tiga pekan terakhir harga saham berkode PGAS ini nyaris jalan di tempat. Tak pernah jauh dari angka Rp3.700-3.750. Ini aneh. Soalnya PGAS termasuk saham yang likuid. Demikian juga dari sisi valuasi, BUMN ini tidak jelek-jelek amat.

Dengan PE (price to earning) 13 kali, saham ini boleh dikatakan tidak terlalu mahal, tetapi juga tidak murah. Makanya, untuk jangka pendek, saham PGAS masih berpotensi menguat. Apalagi jika pemerintah akhirnya memutuskan untuk menaikan harga BBM rata-rata sebesar 30%.

Sayang, dilihat dari sudut fundamental saat ini, volume penjualan PGAS tidak bisa diharapkan meningkat secara signifikan. “Jadi, yang berpengaruh terhadap saham PGAS hanya tinggal faktor harga dan nilai tukar saja,” kata seorang analis dari PT Kresna Securities. Artinya, jika harga gas dunia masuk tren meningkat, atau posisi nilai tukar rupiah sedang menguat, maka PGAS bisa mendapatkan keuntungan yang besar.

Belum lama ini PGAS menekan kontrak pembelian gas dari Santos dengan harga US$5 per mmbtu (juta British Termal Unit) atau naik 100% dibandingkan harga tahun lalu. Kontrak baru ini berlaku hingga 2017. Gas tersebut oleh PGAS dijual ke kosumen di Jawa Timur dengan harga US$8,8 mmbtu atau 35% di atas harga beli.

Selain itu, PGAS juga akan mendapat pasokan gas dari Conoco Phlips. Gas dari ladang Natuna (Riau Kepulauan) ini nantinya akan dipergunakan untuk mensuplkai kebutuhan gas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Karena itu, Raditya Artono, analis Mandiri Sekuritas, melihat saham PGAS mempunyai prospek yang bagus. Ia menghitung, harga wajar saham perusahaan pelat merah ini berada di sekitar Rp4.960 per saham atau di atas harga PGAS yang kemarin berada di level Rp3.800. “Saham PGAS memang cocok untuk investasi jangka panjang. Secara teknis, hingga akhir tahun saham ini berpeluang naik,” kata Raditya. [mdr]

Harga minyak turun dari level tertinggi dua hari

Harga minyak turun dari level tertinggi dua hari
MELBOURNE. Harga kontrak minyak melorot dari level tertinggi dalam dua hari terakhir di New York. Pagi tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran Mei turun sebesar 46 sen menjadi US$ 106,81 sebarel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 10.02 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 106,88 per barel. Kemarin, harga kontrak minyak naik US$ 1,20 menjadi US$ 107,27 sebarel. Ini merupakan level tertinggi sejak 19 Maret lalu.

Sementara, harga minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei naik 8 sen menjadi US$ 124,20 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Penurunan harga minyak terjadi setelah Prancis menyatakan negara-negara maju tengah mempertimbangkan untuk mengeluarkan sejumlah strategi cadangan minyak untuk menangani lonjakan harga minyak. "Prancis saat ini tengah mempelajari sejumlah opsi dengan para partner, termasuk mengeluarkan cadangan minyak yang dimiliki," jelas Menteri Industri Prancis Eric Besson.

Sekadar mengingatkan, harga minyak sudah mencatatkan kenaikan di sepanjang tahun ini seiring kecemasan akan pemberian sanksi terhadap Iran terkait program nuklirnya. Hal itu dicemaskan akan memangkas tingkat ekspor minyak dari negara tersebut.

Selain itu, penurunan harga minyak WTI juga terjadi setelah data Departemen Energi AS menunjukkan adanya penurunan cadangan minyak pada pekan lalu sebanyak 1,2 juta barel. Angka tersebut berbeda dengan prediksi 11 analis yang meramal adanya kenaikan cadangan minyak sebesar 2,2 juta barel.

Saham Energi Picu Penurunan Wall Street

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Rabu (21/3/2012). Hal itu didorong penurunan saham sektor energi di indeks S&P.

Indeks Dow Jones turun 45,57 poin atau 0,30% ke level13.124,62. Indeks S&P turun 2,63 poin atau 0,19% ke level 1.402,89. Indeks Nasdaq ditutup ke level 3.075,32.

Sektor teknologi mengalami kenaikan dengan indeks Nasdaq teknologi 100 naik 0,4% pada hari ini. Sepanjang tahun ini, indeks tersebut naik 18%. Hal itu membuat Nasdaq ditutup ke level 3.075,32.

"Apa yang kami lihat adalah koreksi bergulir. Kelompok industri berbeda mengoreksi sementara yang lain menunjukkan penguatan. Pasar saham sedang didorong sentimen positif dari sektor teknologi," ujar Paul Nolte Managing Director Dearborn Partners seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Sementara itu indeks S&P 500 naik 11,6% sepanjang tahun ini. Indeks S&P 500 tetap di level 1.400 yang telah ditahan selama lima hari berturut-turut. Serangkaian data ekonomi dalam beberapa pekan terakhir memicu lonjakan pasar termasuk indeks S&P 500 tetapi juga mengalami koreksi sementara.

Selain itu, indeks PHLX oil services turun 1,9% setelah Baker Hughes menyatakan, kuartal pertama akan mendapatkan margin keuntungan yang turun tajam. Sahamnya jatuh 5,8% ke level US$45,04.

Indeks sektor energi S&P 500 ditutup 1%. Dalam sebuah laporan, Goldman Sachs menyatakan, prospek keuntungan dalam ekuitas relatif terhadap obligasi adalah baik. Kemungkinan memegang saham dalam jangka panjang lebih baik karena ada tren kenaikan untuk tahun berikutnya. Selain itu, indeks saham perumahan naik 0,5% pada hari ini, dan sepanjang kuartal ini telah naik 26,6%.

Adapun saham yang mengalami penurunan, saham Hewlett-Packard Co turun 2,2% menjadi US$23,46. Manajemen Hewlett-Packard Co mengatakan, pihaknya sedang menggabungkan printer dan bisnis PC dalam reorganisasi besar untuk menghemat biaya dan meningkatkan pertumbuhan.

Saham Oracle Corp turun 2,3% menjadi US$29,41 setelah sebelumnya mengalami kenaikan menjadi US$31,15. Perseroan diperkirakan mengalami penurunan pendapatan dalam perangkat keras diimbangi dengna penjualan perangkat lunak baru.

Sedangkan indeks Nasdaq terangkat dari saham Coffee Roasters Green Mountain yang naik 10% menjadi US$55,79. Perseroan akan meningkatkan upaya untuk menjaga pasar dalam penjualan single-cup coffee di Amerika Serikat.

Adapun volume perdagangan saham sekitar 6 miliar saham yang diperdagangkan di bursa saham New York, NYSE Amex, dan Nasdaq dibandingkan dengan rata-rata harian sebesar 6,87 miliar saham sepanjang tahun ini. [hid]

Ini beberapa saham yang direkomendasikan analis

Ini beberapa saham yang direkomendasikan analis
JAKARTA. Sejumlah saham berikut layak dilirik karena menjadi rekomendasi analis hari ini.
- PT Berau Coal Energy (BRAU)
BRAU masih dalam tren penguatan. Pola pennant pattern menunjukkan target harga Rp 560 per saham. Kehadiran pola golden cross di stochastic merupakan pertanda BRAU masih akan menguat.

Rekomendasi : Trading buy
Support : Rp 500
Resistance : Rp 560
Analis : Fadillah Qudsi, Mega Capital Indonesia


- PT Elnusa (ELSA)
Setelah menyentuh dead cross beberapa hari lalu, pergerakan ELSA masih dalam tren melemah. Candlestick membentuk pola dark cloud cover yang menandakan pergerakan ELSA masih melandai.

Rekomendasi : Buy on weakness
Support : Rp 240
Resistance : Rp 280
Analis : Wisnu Karto, eTrading Securities

- Krakatau Steel (KRAS)
Indikator stochastik menunjukan KRAS mendekati level oversold. Fibonaci retracement pada harga Rp 860 per saham berada di support 61,8%. Artinya penurunan KRAS sudah terbatas.

Rekomendasi : Buy on weakness
Support : Rp 850
Resistance : Rp 910
Analis : Deni Hamzah, Corfina Capital

- Aneka Tambang (ANTM)
PT Aneka Tambang (Persero) menggarap sejumlah proyek pengolahan dan pemurnian mineral. tak kurang dari lima proyek yang akan direncanakan oleh perusahaan
dengan nilai investasi tak kurang dari dua miliar Dollar AS dengan konsep kerjasama dengan sejumlah perusahaan lainnya baik dari dalam dan luar negeri. Proyek pengolahan ini memang terlihat akan membebani perusahaan dalam jangka pendek mengingat jumlah investasi yang tidak sedikit, namun ke depannya hal ini akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan yang dahulu terkenal sebagai produsen emas ini.

Rekomendasi : buy
Target harga : Rp 1.899
Analis : Betrand Reynaldi, eTrading Securities

Inilah Saham Pilihan Trading Hari Ini

INILAH.COM, Jakarta – Secara teknikal, laju IHSG Kamis (22/3/2012) diprediksi menguat. Data perumahan AS, manufaktur China dan Uni Eropa juga jadi sentiment. Trading pada 4 saham!

Pada perdagangan Rabu (21/3/2012), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 14,07 poin (0,35%) ke level 4.036,234 dengan intraday tertinggi 4.036,683 dan terlemah 4.014,826. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 3,14 poin (0,45%) ke level 696,131.

Analis Sinarmas Securities, Jansen Kustianto memperkirakan, pada perdagangan hari Kamis (22/3/2012), secara teknikal indeks bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. “IHSG akan bergerak dalam kisaran support 4.022dan resistance 4.050,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (21/3/2012).

Menurutnya, data tingkat penjualan rumah di AS serta antisipasi pasar terhadap data manufaktur China dan uni Eropa,dapat memberikan sentimen terhadap indeks.Data Existing Home Sales AS sudah diperkirakan naik jadi 4,62 juta dari angka sebelumnya 4,57 juta.

Di atas semua itu, Jansen merekomendasikan positif empat saham dari sektor pertambangan batu bara, alat berat, properti, dan otomotif.

Saham-saham pilihannya adalah PT Harum Energy (HRUM), PT United Tractor (UNTR), PT Alam Sutera Realty (ASRI), dan PT Astra Internasional (ASII). “Itulah saham-saham yang dapat diperhatikan untuk daily trading,” imbuh Jansen.

Tarik-menarik Sentimen, Rupiah Konsolidasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (22/3/2012) diprediksi konsolidasi cenderung menguat. Faktor data ekonomi AS dan Eropa jadi katalisnya.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, agak sulit mengharapkan penguatan rupiah yang sustainable jelang rencana penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April 2012. Dia melihat, ada potensi pelemahan rupiah lebih lanjut.

Pasalnya, kata dia, penaikan harga BBM mengurangi tenaga pemulihan ekonomi Indonesia. "Karena itu, rupiah akan konsolidasi cenderung menguat tipis dan belum sustainable dalam kisaran 9.120-9.170 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Di lain pihak, lanjut dia, sentimen dari eksternal juga tidak begitu mendukung rupiah seiring bertambahnya optimisme terhadap keberlanjutkan pertumbuhan ekonomi AS. "Kondisi ini jelas memperkuat posisi dolar AS," ujarnya.

Dia menegaskan, membaiknya ekonomi AS semakin menggerogoti harapan adanya stimulus moneter lanjutan dari Bank Sentral AS Federal Reserve. "Kondisi ini terlihat dari pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke semalam di hadapang Kongres AS yang sudah diperkirakan menegaskan tidak perlunya stimulus ekonomi lanjutan," ungkap Firman.

Semalam juga, lanjut Firman, dirilis data penjualan rumah AS yang angkanya sudah diprediksi membaik yakni existing home sales. "Angkanya sudah diprediksi naik jadi 4,62 juta dari sebelumnya 4,57 juta," tutur dia.

Namun demikian, dengan munculnya sinyal perbaikan ekonomi di Eropa juga akan memberikan sentimen positif untuk rupiah. Terutama, setelah Parlemen Yunani setuju paket bailout 130 miliar euro dan suksesnya lelang obligasi Spanyol dan Yunani. "Selain itu, hari ini banyak data manufaktur yang bakal dirilis dan sudah diprediksi memberikan sinyal membaiknya ekonomi di zona euro," imbuh Firman.

Namun demikian, tenaga penguatan rupiah akan terbatas sehingga secara keseluruhan lajunya bakal konsolidasi. "Sebab, dari Eropa pasar masih menanti perkembangan negosiasi reformasi sektor tenaga kerja Italia," tuturnya.

Menurut dia, pekan ini, Perdana Menteri Italia Mario Monti tengah bernegosiasi dengan para pekerja untuk mempermudah proses pemecatan karyawan. Tapi, berkaca pada 10 tahun lalu, negosiasi ini gagal mencapai kata sepakat. "Jika tercapai, akan memperkuat euro dan membantu penguatan rupiah," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (21/3/2012) ditutup menguat tipis 5 poin (0,05%) ke level 9.140/9.150 per dolar AS.

IHSG Masih Andalkan Sentimen Global

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin naik 14 poin setelah awalnya flat pada pembukaan tadi pagi. Perdagangan hari ini minim sentimen, namun IHSG terbantu pergerakan positif beberapa bursa Asia.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (21/3/2012), IHSG ditutup naik 14,066 poin (0,35%) ke level 4.036,234. Sementara Indeks LQ 45 naik 3,139 poin (0,45%) ke level 696,131.

Saham-saham di bursa Wall Street kebanyakan terkena koreksi, terbebani oleh jatuhnya indeks energi dan komoditas. Akan tetapi, saham-saham teknologi masih melaju sehingga menahan S&P 500 tetap di posisi tertinginya dalam 4 tahun.

Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 45,57 poin (0,35%) ke level 13.124,62. Indeks S&P 500 melemah 2,63 poin (0,19%) ke level 1.402,89. Indeks Komposit Nasdaq naik tipis 1,17 poin (0,04%) ke level 3.075,32.

Sentimen global masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG, seperti data penjualan rumah di Amerika Serikat serta persetujuan parlemen Yunani untuk mendapatkan bailout Eropa. Dari dalam negeri sendiri belum ada sentimen yang cukup kuat untuk membantu indeks.

Rekomendasi saham hari ini:
Panin Sekuritas
IHSG pada sesi pagi perdagangan kemarin sempat tertekan oleh sentimen negatif regional terkait dampak dari ekspektasi melemahnya pertumbuhan ekonomi China. Beberapa korporasi besar di China mulai mengumumkan kinerja mereka yang dibawah ekspektasi analis. Pada sesi 2, IHSG tampak mulai berangsur rebound sehubungan dengan antisipasi angka penjualan rumah di Amerika Serikat serta persetujuan parlemen Yunani untuk mendapatkan bailout Eropa. Hari ini kami perkirakan indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Kisaran support-resistance 4.010-4.050. Saham pilihan : ASII, AISA, LPCK, ICBP

eTrading Securities
Secara teknikal, pada perdagangan Rabu (21/2) IHSG berhasil rebound setelah sebelumnya terkoreksi selama empat hari berturut-turut. Indikator Stochastic masih bergerak downtrend namun RSI mulai bergerak reversal. Pada perdagangan Kamis (22/3), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 4004-4065 dengan kecenderungan menguat. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. IMAS, INDY, dan SSIA.

(ang/ang)

Saham-saham energi picu aksi jual di Wall Street

Saham-saham energi picu aksi jual di Wall Street
NEW YORK. Wall Street masih ditutup melempem kemarin malam. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,2% menjadi 1.402,89. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,4% menjadi 13.124,62. Volume perdagangan tadi malam melibatkan 6,1 miliar saham atau 7,9% di bawah volume transaksi tiga bulanan.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain: Baker Hughes yang anjlok 5,8%, Morgan Stanley yang turun 1,7%, Fifth Third Bancorp turun 1,7%, serta Hewlett Packard Co turun 2,2%.

Aksi jual yang melanda bursa AS terjadi seiring kecemasan mengenai prospek ekonomi AS pada kuartal pertama. Selain itu, terjadi aksi jual pada saham-saham energi, di mana Baker Hughes mencatatkan penurunan terbesar.

"Pada level ini, investor tidak mau banyak bermain. Saya rasa pasar tidak bearish. Hanya saja, pasar energi dilanda aksi jual setelah naik cukup tinggi," urai Jeffrey Saut, chief investment strategist Raymond James & Associates di Florida.

Catatan saja, indeks S&P 500 sudah reli 12% di sepanjang tahun ini. Beberapa pemicunya adalah data ekonomi yang lebih baik ketimbang estimasi dan data korporasi yang positif.

Saatnya Trading Pada Saham Agri

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Kamis (22/3/2012) diperkirakan akan mengalami rebound terbatas. Investor disarankan trading jangka pendek pada saham perkebunan.

Reza Priyambada analis pasar modal dari Indosurya Securities mengatakan, IHSG di hari terakhir perdagangan ini berpeluang mengalami rebound terbatas. “Saat ini dengan harga saham sudah di area oversold, terbentuk lagi pola spinning di level support, sehingga harusnya IHSG potensi rebound,”katanya kepada INILAH.COM.

Indikator teknikal menunjukkan penurunan harga saham sudah mendekati area jenuh jual (oversold). Sementara itu, setelah mencapai level tertinggi 4.058, terbentuk pola chart spinning di level atas yang mengindikasi trend reversal.

“Namun trend reversal naik masih terhambat, karena sentimen negatif membuat investor menahan diri melakukan bargain hunting,”ujarnya.

Ekspektasi inflasi tinggi tetap menjadi kekhawatiran pelaku pasar. Bukan hanya disebabkan oleh kenaikan BBM bersubsidi, mengingat trend inflasi tinggi juga menjadi kekhawatiran di China dan India. Terlihat dari langkah China yang telah menaikkan harga BBM-nya.

Sementara kebijakan fiskal dan moneter dalam bulan-bulan ke depan diperkirakan akan banyak variasinya, semuanya untuk meredam inflasi. “Termasuk mengetatkan kredit konsumsi dengan menaikkan DP pembelian otomotif dan perumahan,”paparnya.

Karena temanya kini perang terhadap inflasi, investor memperkirakan akan terus terjadi tekanan pada saham-saham siklikal, yang terkait perkembangan suku bunga dan kekuatan daya beli pasar domestik.

Reza melihat, pola trading masih menjadi pilihan di jangka pendek, dengan mencermati sektor agrikultur. “Karena soft comodity cenderung lebih stabil kenaikan harganya daripada oil price yang spekulatif,”tutupnya. [nat]

Data perumahan melempem, Wall Street tertekan

Data perumahan melempem, Wall Street tertekan
NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa As dilanda aksi jual. Pada pukul 10,43 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,1% menjadi 1.404,31. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,2% menjadi 13.149,79.

Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS antara lain: Baker Hughes Inc yang anjlok 3,8%, Oracle Corp naik 1,1%, Hartford Financial Services Group Inc naik 4,3%, dan Linkedln Corp naik 7,9%.

Salah satu faktor yang memicu penurunan Wall Street hari ini adalah tingkat penjualan rumah yang sebelumnya dimiliki di AS secara tidak terduga mencatatkan penurunan pada Februari lalu.

"Situasi di pasar properti rumah tidak bisa berbalik dengan cepat. Hal itu pasti membutuhkan waktu. Selain itu, pasar saham telah reli sejak awal tahun, wajar bila saat ini pergerakan kenaikannya berhenti sejenak," urai Hank Smith, chief investment officer Haverford Trust Co di Pennsylvania.

Catatan saja, tingkat penjualan rumah yang sebelumnya dimiliki di AS turun 0,9% menjadi 4,59 juta pada Februari lalu dari posisi sebelumnya 4,63 juta di Januaro. Sementara, nilai tengah ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi kenaikan menjadi 4,61 juta.

Inilah Saham Pilihan Kamis (22/3)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Kamis (22/3/2012) cenderung menguat mengakhiri masa konsolidasi jangka pendek dengan kisaran 4.080-3.900.

Demikian dikatakan analis saham HD Capital, Yuganur Wijanarko, kemarin. "Kelihatannya IHSG akan cenderung melompat keluar dari formasi konsolidasi jangka pendek untuk menuju target resistance pertama di 4.080 versus breakdown jangka pendek ke 3.900," katanya.

Saham yang direkomendasikan seperti saham GGRM, INDF, ADRO dan ASII. Untuk saham GGRM, disarankan beli dengan target harga 53.500 dengan cut loss di 49.500. Saatnya akumulasi di consumer big cap rokok dengan valuasi premium ini apalagi permintaan rokok cenderung inelastis terhadap kenaikan harga jual.

Untuk saham INDF disarankan beli dengan target harga 5.050 dengan cut loss di 4.750. Saham ADRO disarankan beli dengan target harga 1.950 dengan cut loss di 1.790. ADRO sudah memasuki daerah jenuh jual (oversold) pasca koreksi tajam dengan penjualan volume asing yang besar sehingga berpotensi mengalami technical rebound.

Saham ASII disarankan beli dengan target harga di 74.000 dengan cut loss di 69.200. Saham ASII kelihatannya bakal ada uprward retracement ke atas.

Saham Energi Tekan Wall Street Melemah

New York - Saham-saham di bursa Wall Street kebanyakan terkena koreksi, terbebani oleh jatuhnya indeks energi dan komoditas. Akan tetapi, saham-saham teknologi masih melaju sehingga menahan S&P 500 tetap di posisi tertinginya dalam 4 tahun.

Posisi tertinggi S&P 500 itu sudah berhasil ditahan selama lima hari perdagangan berturut-turut, yaitu di batas level psikologis 1.400. Sejak awal tahun ini, indeks acuan itu sudah naik 11,6% dan diperkirakan masih akan bertahan di pekan-pekan mendatang.

Indeks sektor teknologi tumbuh lagi, meski hanya tipis 0,4% tapi jika ditotal sejak awal tahun sudah melaju 18%. Sektor ini berhasil memberi Nasdaq poin meski hanya tipis.

"Yang kita lihat sekarang adalah koreksi yang berputar. Industri yang berbeda melemah sementara yang lain menguat," kata Paul Nolte, Dirketur Dearborn Partners di Chicago. "Pasar saham sedang ditopang oleh sektor teknologi," tambahnya, dikutip dari Reuters, Kamis (22/3/2012).

Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 45,57 poin (0,35%) ke level 13.124,62. Indeks S&P 500 melemah 2,63 poin (0,19%) ke level 1.402,89. Indeks Komposit Nasdaq naik tipis 1,17 poin (0,04%) ke level 3.075,32.

Volume perdagangan cukup tipis, hanya 6 miliar lembar saham diperdagangkan di New York Stock exchange, NYSE Amex dan Nasdaq, dibandingkan dengan rata-rata volume transaksi harian 6,87 miliar lembar saham tahun ini.

(ang/ang)