Rabu, 11 April 2012

Bursa Jepang melorot terkena isu Spanyol

Bursa Jepang melorot terkena isu Spanyol
TOKYO. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa Jepang dilanda aksi jual. Pada pukul 09.43 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,3% menjadi 9.413,65. Sedangkan indeks Topix turun 1,3% menjadi 802,76.

Berikut adalah sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Jepang: Mitsubishi UFJ Financial Group Inc yang turun 1,5%, Inpex Corp turun 0,7%, dan Sony Corp turun 6,4%.

Salah satu sentimen yang mempengaruhi bursa Jepang antara lain kenaikan tingkat yield obligasi Spanyol dan Italia. Hal tersebut memicu kecemasan bahwa krisis akan menyebar ke negara lain.

"Spanyol saat ini berada dalam situasi yang sulit dan pada satu titik membutuhkan intervensi pimpinan Eropa," jelas Stephen Halmarick, head of investment markets research Colonial First State Global Asset Management.

Harga minyak dekati level terendah dalam 8 pekan

Harga minyak dekati level terendah dalam 8 pekan
SYDNEY. Harga kontrak minyak diperdagangkan mendekati level terendah dalam delapan pekan di New York. Pada pukul 09.47 waktu Sydney, harga kontrak minyak untuk pengantaran Mei berada di posisi US$ 100,97 sebarel atau turun 5 sen di New York Mercantile Exchange.
Kemarin, harga kontrak minyak turun US$ 1,44 atau 1,4% menjadi US$ 101,02 per barel. Ini merupakan level terendah sejak 14 Februari lalu. Meski demikian, sepanjang tahun ini, harga minyak sudah naik 2,2%.

Sementara itu, harga minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei turun US$ 2,79 atau 2,3% menjadi US$ 119,88 sebarel di ICE Futures Europe exchange London, kemarin.

Penurunan harga minyak disinyalir berkaitan dengan data industri yang menunjukkan adanya kenaikan cadangan minyak untuk minggu ketiga di AS. Padahal, AS merupakan negara konsumen terbesar dunia.

Berdasarkan data yang dirilis American Petroleum Institute, cadangan minyak AS naik 6,6 juta barel pada pekan lalu. Penurunan harga minyak juga dipicu oleh kecemasan bahwa krisis utang di Eropa akan menyebar ke negara lain sehingga memangkas pertumbuhan ekonomi global.

IHSG Dibayangi Koreksi Pasar Global

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang seharian perdagangan kemarin bertahan di zona hijau akhirnya harus menipis 4 poin akibat aksi ambil untung investor lokal. Dana asing justru kembali masuk ke lantai bursa.

Menutup perdagangan, Selasa (10/4/2012), IHSG menipis 4,268 poin (0,11%) ke level 4.149,799. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 2,575 poin (0,37%) ke level 711,679.

Pada perdagangan hari ini diperkirakan indeks akan kembali melemah atas sentimen negatif dari pasar global dan regional. Meski demikian, potensi penguatan masih ada.

Maraknya aksi jual membuat pasar saham Wall Street terkena koreksi di perdagangan hari kelima secara berturut-turut. Investor melepas saham sambil menanti laporan kinerja emiten triwulan I-2012.

Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 213,66 poin (1,65%) ke level 12.715,93. Indeks Standard & Poor's 500 ambles 23,61 poin (1,71%) ke level 1.358,59. Indeks Komposit Nasdaq turun 55,86 poin (1,83%) ke level 2.991,22.

Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi ini:
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 114,25 poin (1,20%) ke level 9.423,77.
  • Indeks KOSPI turun tipis 2,67 poin (0,13%) ke level 1.994,41.

Rekomendasi saham hari ini:
Panin Sekuritas
IHSG kembali bergerak melemah tipis menyusul aksi ambil untung investor pada sesi 2 perdagangan kemarin. Kami melihat pasar relatif tidak terlalu ramai menyusul minimnya sentimen positif. Koreksi terhadap indeks dipengaruhi juga oleh ekspektasi melemahnya ekonomi China, ditengah munculnya data tenaga kerja di AS yang dibawah ekspektasi. Sementara untuk hari ini kami melihat indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Kisaran support-resistance : 4.125-4.170. Saham pilihan : WIKA, CTRA, SMGR, ASRI

eTrading Securities
Secara teknikal, IHSG pada perdagangan kemarin bergerak fluktuatif sebelumnya akhirnya ditutup terkoreksi dengan Candlestick membentuk pola Spinning Tops. RSI bergerak sideways namun perlu diperhatikan Indikator stochastic yang berpotensi membentuk golden cross. Pada perdagangan Rabu (11/4), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 4131-4171 dengan kecenderungan terkoreksi. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. JSMR, INCO, dan MYOR.

(ang/ang)

Marak Aksi Jual, Wall Street Jatuh Lima Hari Berturut-turut

New York - Maraknya aksi jual membuat pasar saham Wall Street terkena koreksi di perdagangan hari kelima secara berturut-turut. Investor melepas saham sambil menanti laporan kinerja emiten triwulan I-2012.

Koreksi kali ini merupakan yang terburuk bagi S&P 500 sejak 8 Desember tahun lalu, baik itu berdasarkan poin dan persentase. Begitu juga dengan indeks utama di bursa paman sam lainnya.

Seluruh sektor di S&P 500 ditutup melemah, dipimpin oleh sektor industri dan material. Sebanyak 80% saham-saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange (NYSE) dan Nasdaq berakhir terkena koreksi.

Tiga indeks utama itu masing-masing jatuh lebih dari 1,5%, membuat S&P 500 turun ke posisi terendahnya dalam 50 hari terakhir di 1.372,30, area yang dilihat sebagai support siginifikan tren naik atau malah turun.

"Jatuh di bawah level itu menunjukkan adanya momentum pelemahan, dan sepertinya akan parah," kata Katie Stockton, Kepala Teknisi Investasi dari MKM Partners di Greenwich, Connecticut, dikutip dari Reuters, Rabu (11/4/2012).

Ia menambahkan, S&P 500 bisa jatuh ke level 1.350 sebelum menemukan level support baru. Indeks Nasdaq juga turun ke posisi terendahnya dalam 50 hari terakhir di bawah level 3.000 sejak 12 Maret lalu.

Katalis utama pemicu aksi jual ini adalah mencuat kembalinya krisis utang Eropa akibat imbal hasil surat utang Italia dan Spanyol yang melonjak.

Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 213,66 poin (1,65%) ke level 12.715,93. Indeks Standard & Poor's 500 ambles 23,61 poin (1,71%) ke level 1.358,59. Indeks Komposit Nasdaq turun 55,86 poin (1,83%) ke level 2.991,22.

Volume perdagangan lebih tinggi dari rata-rata harian, sebanyak 8,18 miliar lembar saham diperdagangkan di NYSE, American Stock Exchange dan Nasdaq, dibandingkan rata-rata harian tahun lalu sebesar 7,84 miliar.

(ang/ang)