Kamis, 27 Januari 2011

Harga IPO Garuda Indonesia mahal

Date : Jan 27 2011, 09:20
Title : News Story
Header : Harga IPO Garuda Indonesia mahal


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Kemarin (26/01), pemerintah akhirnya mengumumkan harga penawaran
perdana (initial public offering/IPO) PT Garuda Indonesia sebesar Rp 750 per
saham. Dengan harga sebesar itu, pemerintah akan mendapatkan dana segar Rp 4,77
triliun dari penjualan 6,35 miliar saham perdana Garuda.
Harga IPO tersebut hanya berada di batas bawah kisaran harga yang
diinginkan pemerintah, yakni Rp 750-Rp 1.100 per saham.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, ini adalah harga paling optimal
yang mampu diraih Garuda. Agaknya, karena rendahnya harga itu lah, Garuda hanya
melepas 26% saham atau 6,35 miliar saham. Padahal tadinya Garuda berencana
melepas 36% atau 9,36 miliar sahamnya.
Namun, Mustafa menandaskan, nilai pelepasan tersebut sudah cukup, bahkan
terjadi kelebihan permintaan sebanyak 1,3 kali.
Dalam IPO Garuda ini, minimal 80% saham akan dialokasikan untuk investor
domestik, baik ritel maupun institusional. Adapun investor asing akan
mendapatkan jatah 20% saham atau senilai Rp 950 miliar. Meski porsi asing cukup
mendominasi, Mustafa yakin investor asing tersebut akan berinvestasi jangka
panjang di sini. Dia juga menjanjikan harga saham Garuda di pasar sekunder bisa
baik.
Analis E-Trading Securities Tedy Dwitama menduga, IPO Garuda akan diserbu
peminat baru. Dus, harga saham Garuda juga bisa terbang tinggi di hari perdana
perdagangannya di bursa, seperti yang terjadi pada IPO PT Krakatau Steel Tbk
(KRAS). "Apalagi saham ini BUMN, dan kabarnya peminatnya banyak," kata dia.
Karena itu, menurut Tedy, investor yang suka berspekulasi bisa menjajal
peruntungan di IPO Garuda ini.
Belum bagikan dividen
Namun, ada beberapa hal yang harus dicermati oleh para investor. Meski
dipasang di target terendah, harga IPO Garuda Indonesia terbilang cukup mahal.
Pada harga Rp 750 per saham, rasio harga terhadap laba per saham alias price to
earning ratio (PER) Garuda sudah mencapai 32,41 kali. Ini lebih tinggi
dibandingkan PER industri yang hanya 32 kali.
Selain itu, menurut hitungan Tedy, rasio utang terhadap ekuitas Garuda
juga cukup tinggi, yaitu 3,52 kali.
Mahalnya harga IPO Garuda juga menjadi sorotan Michael Hadisurya, Analis
Valbury Asia Securities, dalam risetnya. Selain itu, "Hal yang perlu
dipertimbangkan, Garuda belum membagikan dividen karena kerugian akumulatif
dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Tapi karena Garuda adalah maskapai terbesar di Indonesia, Michael menilai
saham Garuda layak untuk investasikan jangka panjang.
[ Didik Purwanto, Avanty Nurdiana ]

KONTAN Thu, 27 Jan 2011 ( 09:18:23 WIB )


=======================================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar