Rabu, 27 April 2011

AUTO akan membagikan dividen sebesar 40% dari laba bersih 2010

JAKARTA. Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Astra Otoparts (AUTO) hari ini, Rabu (27/4) menyetujui rencana pembagian dividen tunai sebesar Rp 456,5 miliar atau 40% dari laba bersih 2010. Angka itu juga setara dengan Rp 592 per saham.

Sebelumnya, pada 4 November 2010, AUTO telah membagikan dividen interim sebesar Rp 121 miliar. Sisanya baru akan dibagikan pada 10 Juni 2011.

Hasil RUPS juga menetapkan dana cadangan AUTO sebesar Rp 7,5 miliar. Sementara, sisanya bakal dialokasikan sebagai laba ditahan untuk modal kerja dan investasi.

Selain itu, hasil RUPS lainnya adalah menyetujui stock split 1:5 dari nilai nominal dari sebelumnya Rp 500 per saham menjadi Rp 100. Dengan melakukan stock split, jumlah saham perseroan meningkat dari 2 miliar lembar menjadi 10 miliar lembar saham. Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor juga meningkat dari 771 juta lembar saham menjadi 3,855 miliar lembar saham.

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp592/Saham

JAKARTA - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp592 per lembar saham atau 40 persen dari laba bersih yakni sebesar Rp456 miliar.

"Pembagian dividen pada 10 Juli 2011 mendatang," ungkap Presiden Direktur AUTO, Siswanto Prawiroatmodjo, saat paparan publik, di Hotel gren Melia, Jakarta, Rabu (27/4/2011).

Seperti diketahui, sepanjang 2010 perseroan membukukan pendapatan bersih (net sales) sebesar Rp6,26 triliun atau mengalami kenaikan sekira 18,8 persen dibanding 2009 sebesar Rp5,27 triliun.

Emiten automotif ini melaporkan bahwa keuntungan bersih per 31 Desember 2010, senilai Rp1,41 triliun dibagi sebagai dividen Rp7,5 miliar. Digunakan sebagai dana cadangan dan sisanya dicatat sebagai laba ditahan. Sementara untuk aset dilaporkan mengalami kenaikan sebesar Rp1,15 triliun menjadi Rp6,16 triliun.

Selain itu, perseroan ini juga menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) yang semula sebesar Rp500 per saham menjadi Rp100 per saham atau dengan rasio satu saham dibagi menjadi lima saham. Stock split tersebut dilakukan pasca pembagian dividen 10 Juli mendatang.

Akibat pemecahan saham ini, jumlah saham perseroan meningkat dari dua miliar saham menjadi 10 miliar lembah saham. Jumlah saham perseroan ditempatkan dan disetor meningkat menjadi sekira 3,8 miliar lembar saham dari sekira 771 ribu lembar saham.

"Belanja modal atau capex untuk tahun ini diprediksi sekira Rp1,1 triliun," ungkap Presiden Komisaris Astra Jhonny Darmawan Danusasmita.

Kepercayaan Konsumen AS Hijaukan Bursa Asia

Headline
INILAH.COM, Tokyo – Bursa Asia ditutup menguat pada perdagangan Rabu (27/4) menyusul bangkitnya kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS), setelah lesu empat hari terakhir.

Indeks Komposit Morgan Stanley (MSCI) Asia Pasifik (APAC) naik 0,3% ke 138,39 degan rasio lima saham menguat untuk setiap empat yang melemah. MSCI APAC naik 2,2% pekan lalu setelah laporan earning perusahaan Amerika membaik. PER berada pada 13,2 kali.

Produsen chip terbesar Asia, Samsung Electronics Co., naik 3%. Canon Inc., produsen kamera terbesar dunia, naik 7%. Peritel energi terbesar Australia, Origin Energy Ltd. (ORG), naik 3,9% setelah menekan kontrak dengan ConocoPhillips untuk memasok gas alam ke China Petrochemical Corp.

“Perekonomian AS pulih dan earning korporat menguat. Banyak manufaktur memulai kembali operasinya. Ini positif bagi bursa saham,” kata Hiroichi Nishi, equities manager SMBC Nikko Securities Inc.

Bursa Nikkei di Jepang naik 1,4% setelah kementerian perdagangan menyatakan 60% pabrik di daerah yang terkena bencana telah memulai kembali aktivitasnya. Peringkat utang negara ini sempat diturunkan ke negatif oleh Standard&Poor karena bencana 11 Maret lalu.

Bursa Selandia Baru naik 0,2% dan Kospi di Korea Selatan tak banyak berubah setelah sempat naik 1,1% karena pertumbuhan ekonomi negara yang membaik. Bursa Hang Seng di Hong Kong turun 0,5%, indeks komposit Shanghai turun 0,5% dan bursa Australia 0,8%.

Samsung Electronics yang 22% penjualannya di Amerika, naik 3% ke 924 ribu won di Seoul. Peritel pakaian dan mainan terbesar, Li & Fung Ltd. yang termasuk Wal-Mart Stores Inc., naik 1% ke HK$39,45. Canon yang 80% penjualan di luar Jepang, menguat 7% ke 3.740 yen di Tokyo.

Bank Sentral AS The Fed telah memulai pertemuan dua harinya. Kemungkinan besar pejabat bank tersebut menyatakan akan menyelesaikan pembelian obligasi sesuai jadwal, sebesar US$600 miliar hingga akhir Juni, guna membantu pemulihan ekonomi.

“Investor menantikan pertemuan The Fed mengenai suku bunga dan indikasi-indikasi lain. Sentimen hari ini cukup positif karena outlook perekonomian yang tenang. Terutama setelah laporan korporat yang membaik,” kata Ronald Wan, Direktur Pelaksana China Merchants Securities Co. di Hong Kong.

Eksportir Jepang juga diuntungkan pelemahan yen terhadap 16 mata uang lain yang paling sering diperdagangkan, setelah S&P memangkas rating utang negara tersebut. Melemahnya yen meningkatkan nilai pemasukan luar negeri perusahaan Jepang.

Honda Motor Co., produsen otomotif terbesar kedua Jepang, naik 1,5% ke 3.100 yen di Tokyo. Nissan Motor Co. yang produsen otomotif terbesar ke-3 di negara itu, naik 2,2% ke 778 yen. Fanuc Corp., produsen robot industri terbesar Jepang, naik 3,6% ke 13.260 yen.

Origin Energy menguat 3,9% ke A$16,87 di Sydney. Perusahaan ini bersama partnernya, ConocoPhillips, meneken kontrak ekspor gas alam untuk memasok 4,3 juta metrik ton gas selama dua dekade kepada China Petrochemical.

The Australia-Pacific LNG juga sepakat menjual porsi saham sebesar 15% untuk proposal proyek senilai US$18,5 juta di Queensland ke China Petrochemical, seharga US$1,5 miliar. Produsen chip terbesar dunia, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co., naik 2,8% ke NT$72,30

Diantara saham-saham yang melemah adalah perusahaan ponsel terbesar kedua China, China Unicom (Hong Kong) Ltd., sebanyak 2,5% ke HK$15,36. Perusahaan ini melaporkan penurunan laba hingga 86% ke 166 juta yuan (US$25,5 juta) dibandingkan tahun lalu. [ast]

Triwulan I Laba PP Tumbuh 57% Menjadi Rp 24 Miliar

Jakarta - PT PP Tbk (PTPP) membukukan laba bersih Rp 24,17 miliar di triwulan I tahun ini, naik 57,35% dari perolehan laba tahun lalu pada periode yang sama Rp 15,36 miliar. Pertumbuhan laba disokong naiknya pendapatan usaha perseroan.

Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan perseroan, Rabu (27/4/2011), pendapatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi itu naik menjadi Rp 633,65 miliar, dari sebelumnya Rp 560,89 miliar di triwulan I tahun lalu.

Beban pokok penjualan perseroan hanya naik tipis dari Rp 513,02 miliar menjadi Rp 563,3 miliar di periode tiga bulan pertama tahun ini.

Sehingga, laba kotor perseroan naik hampir dua kali lipat, dari Rp 47,87 miliar tahun lalu menjadi Rp 70,34 miliar pada periode yang sama tahun ini.

Dengan naiknya laba bersih tersebut, laba bersih per saham dasar perusahaan pelat merah itu juga naik menjadi Rp 5 per lembar dari sebelumnya di triwulan I tahun lalu Rp 3 per lembar.

Perseroan juga mencatat pertumbuhan aset menjadi Rp 5,35 triliun di triwulan I tahun ini, dari tahun sebelumnya pada periode yang sama Rp 4,47 triliun.

Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham PTPP turun 20 poin (2,89%) ke level Rp 670 per lembar. Sahamnya ditransaksikan 101 kali dengan volume 7.606 lot senilai Rp 2,59 miliar.
(ang/dnl)

MNC Bagi Dividen Rp15 per Saham

Logo MNC. Dok MNC
JAKARTA - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) membagikan dividen tunai sejumlah Rp15 lembar per saham atau dengan total nilai Rp207,32 miliar.

Angka ini meningkat dari dividen tahun lalu sebesar Rp7 per lembar saham atau senilai Rp96,25 miliar di mana dividen tersebut ini telah disetujui oleh pemegang saham dalam RUPST yang diselenggarakan hari ini.

Demikian disampaikan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat konferensi pers BMTR, di MNC Tower, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (27/4/2011).

Selain itu, dalam RUPST juga telah disetujui pengunduran diri Lucas Chow sebagai anggota Dewan Direksi dikarenakan pengunduran dirinya dari MediaCorp Pte Ltd dan Muliawan Pahala Guptha sebagai Direktur dan mengangkat Chang Long Jong sebagai anggota Dewan Direksi yang baru

Dalam RUPST ini juga menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan 2010 yang telah diaudit dengan pendapatan meningkat 24 persen, EBITDA naik menjadi 85 persen, serta laba bersih meningkat menjadi 89 persen.

Kuartal I, Laba Bersih MNC Naik 27%

Logo MNC. Dok MNC
JAKARTA - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mencatatkan laba bersih pada kuartal-I 2011 meningkat 27 persen atau sebesar Rp243 miliar dari sebelumnya yang mencapai Rp192 miliar.

Disampaikan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat konferensi pers MNCN, di MNC Tower, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (27/4/2011), laba usaha juga meningkat 24 persen sebesar Rp355 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp285 miliar.

Pendapatan perseroan pun mengalami peningkatan sebesar 15 persen menjadi Rp1,16 triliun dibandingkan pendapatan sebelumnya yang mencapai Rp1,01 triliun.

Peningkatan tersebut dikarenakan kenaikan sebesar 29 persen secara year on year (yoy) pada pendapatan iklan dari TV free-to-air yang memiliki pangsa pasar pemirsa gabungan sebesar 39-40 persen. Asumsi terbesar pada pencapaian proyeksi keuangan di 2011 adalah pangsa pemirsa gabungan sebesar 38 persen.

Sedangkan dari sisi EBITDA, mengalami kenaikan sebesar 25 persen sebesar Rp411 miliar dibandingkan EBITDA sebelumnya yang mencapai Rp329 miliar. Selain itu marjin EBITDA pun meningkat 35 persen pada kuartal-I 2011 dari 32 persen di waktu yang sama di tahun lalu.

BMTR Bagi Dividen Rp10 Per Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Global Mediacom Tbk (BMTR) akan membagikan dividen sebesar Rp10 per saham dengan jumlah total mencapai Rp137,34 miliar.

Demikain dikutip dari keterangan resmi perseroan usai RUPS di Jakarta, Rabu (27/4). Tahun lali dividen yang dibagikan hanya Rp5 per saham yang berjumlah Rp68,8 miliar.

Dalam kesempatan itu RUPST juga menyetujui pengunduran diri John A Prasetio sebagai Komisaris Independen dan Lucas Chow sebagai Komisaris karena sudah tidak aktif lagi di MediaCorp Pte Ltd. Selain itu juga mengangkat Chang Long Jong sebagai anggota Dewan Komisaris yang baru.

Perseroan juga disetujui melakukan buyback saham maksimal sebanyak 680 juta saham atau setara dengan lima persen dari modal disetor. [hid]

Astra Otoparts Bagi Sisa Dividen Rp334,68 M

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1458162/astra-otoparts-bagi-sisa-dividen-rp33468-m
INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp456,52 miliar atau sekitar 40% dari laba bersih 2010 sebesar Rp1,14 triliun.

Perseroan akan membagikan sisa dividen sebesar Rp334,68 miliar atau Rp434 per saham. Pembayaran dividen akan dibagikan pada 10 Juni 2011. Sebelumnya perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp121,84 miliar atau sebesar Rp158 per saham. Dividen ini telah dibagikan pada 4 November 2010. Total dividen yang dibagikan sebesar Rp592 per saham. Demikian seperti dikutip dari siaran pers Rabu (27/4).

Sisa laba bersih akan digunakan dana cadangan sebesar Rp7,5 miliar dan sisanya akan dicatat sebagai laba ditahan perseroan yang digunakan untuk modal kerja dan dan investasi.

Selain itu, dalam RUPST juga menyetujui pengangkatan direksi dan komisaris antara lain Presiden Direktur dijabat oleh Siswanto Prawiroatmodjo. Sedangkan posisi direktur dijabat oleh Gustav Husein, Djangkep Santoso, Darmawan Widjaja, Dandy Soelip, Robby Sani, Niniek Supojo, dan Aurelius Hadi Tan.

Untuk posisi komisaris antara lain posisi Presiden Komisaris dijabat oleh Johnny Darmawan, wakil presiden komisaris Widya Wiryawan, komisaris dijabat oleh Sudirman Rusdi, Simon Dixon, Chiews Cheok, komisaris independen dipegang oleh Leonard Lembong, Eduardus Supit, Bambang Trisulo, M Chatib Basri, dan Patrick Alexander. Dalam RUPST juga menetapkan honorarium anggota dewan komisaris maksimum Rp2,39 miliar per tahun sejak Mei 2011 hingga penutupan RUPST 2012. [cms]

Medco Dapat Perpanjangan Proyek di Tunisia

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1458142/medco-dapat-perpanjangan-proyek-di-tunisia
INILAH.COM, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melalui anak usahanya, Medco Tunisia Anaguid Ltd telah mendapat perpanjangan kontrak pengelolaan Blok Anaguid dan pengembangan lapangan Dura dan Mona di Republik Tunisia.

Hal ini disampaikan Perseroan dalam keterbukaan informasinya ke BEI, Rabu (27/4). Dalam suratnya tertanggal 24 Maret 2011 ke perseroan Menteri Industri dan Teknologi Tunisia tentang Penganugerahan Konsesi Durra, telah diputuskan bahwa konsesi dengan nama Durra diberikan kepada para pemegang saham hak partisipasi, yaitu Pioneer Natural Resources Anaguid Ltd (sekarang OMV Anaguid Ltd), Medco Tunisia Anaguid Ltd, dan ETAP.

Luas wilayah konsesi Durra adalah 40 km2. Konsesi ini diberikan untuk jangka waktu 30 tahun terhitung sejak diterbitkannya pemberitahuan tersebut, yaitu 24 Maret 2011.

Sambut Musim Dividen, IHSG Nemplok Lagi di 3.800

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 30 poin dan kembali nongkrong di level 3.800 menyambut datangnya musim pembagian dividen. Laporan kinerja emiten di triwulan I yang positif juga membuat indeks terus menguat.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di Rp 8.630 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.645 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 7,932 poin (0,21%) ke level 3.782,803. IHSG mengekor penguatan bursa Wall Street semalam.

Membalas pelemahan yang terjadi dalam dua hari terakhir, IHSG langsung melaju di teritori positif sepanjang perdagangan sesi I. Suasana perdagangan di lantai bursa kembali bergairah, frekuensi dan volume perdagangan pun lebih tinggi dibandingkan perdagangan dua hari terakhir.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 19,564 poin (0,51%) ke level 3.794,435. Laporan kinerja emiten di triwulan I serta menguatnya bursa regional menjadi sentimen positif.

IHSG sempat kembali menembus level psikologis 3.800 di perdagangan sesi II, tepatnya di 3.806,960. Banyaknya sentimen positif membuat investor memburu saham-saham unggulan.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (27/4/2011), IHSG ditutup melaju 30,060 poin (0,79%) ke level 3.804,931. Sementara Indeks LQ 45 menguat 5,135 poin (0,75%) ke level 681,160.

Investor mulai memburu saham-saham emiten yang diprediksi akan memberikan imbal hasil dividen yang cukup tinggi. Beberapa emiten sudah mengumumkan akan menyetor dividen cukup tinggi.

Sentimen positif ini membuat investor terus melakukan aksi beli selektif di lantai bursa sehingga suasan perdagangan kembali bergairah. Hampir seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat, kecuali sektor konsumer.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 121.463 kali pada volume 5,382 miliar lembar saham senilai Rp 3,768 triliun. Sebanyak 137 saham naik, 81 saham turun, dan 106 saham stagnan.

Transaksi investor asing pun cukup menggembirakan, tercatat melakukan pembelian bersih alias foreign net buy sebanyak Rp 332,413 miliar di seluruh pasar.

Bursa-bursa di Asia bergerak mixed sore ini, bursa China melemah untuk hari keempatnya secara berturut-turut atas kekhawatiran kebijakan pemerintah setempat menekan inflasi serta membatasi pasar properti yang akan memukul pertumbuhan laba emiten.

Berikut kondisi bursa-bursa regional di sore ini:
Indeks Komposit Shanghai turun 13,46 poin (0,46%) ke level 2.925,53.
Indeks Hang Seng melemah 114,54 poin (0,48%) ke level 23.892,84.
Indeks Nikkei 225 melonjak 133,15 poin (1,39%) ke level 9.691,84.
Indeks Straits Times terkoreksi 11,37 poin (0,36%) ke level 3.160,46.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 3.000 ke Rp 29.500, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.200 ke Rp 26.200, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.050 ke Rp 55.150, dan Multibreeder (MBAI) naik Rp 650 ke Rp 18.650.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indomobil (IMAS) turun Rp 350 ke Rp 8.550, Duta Pertiwi (DUTI) turun Rp 300 ke Rp 1.900, Mandom (TCID) turun Rp 100 ke Rp 7.900, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 100 ke Rp 40.350.

AUTO bagi deviden 434 bayar 10 Juni

DJ Astra Otoparts Shareholders OK IDR434/Share Dividend; To Be Paid June 10

(END) Dow Jones Newswires
April 27, 2011 04:44 ET (08:44 GMT)
Copyright (c) 2011 Dow Jones & Company, Inc.- - 04 44 AM EDT 04-27-11

BI: April Diprediksi Deflasi 0,15-0,25%

DEPOK - Bank Indonesia (BI) memprediksikan pada April ini akan mengalami deflasi, yakni antara 0,15-0,25 persen.

"Kelihatannya deflasinya menarik juga, deflasi antara 0,15-0,25 persen," ungkap Gubernur BI Darmin Nasution, ketika ditemui usai kuliah umum di Fakultas Ekonomi UI, Depok, Rabu (27/4/2011).

Dia menambahkan, sementara secara year on year (yoy) juga akan mengalami penurunan. "Ya April deflasi. YoY-nya turun 6,3-6,4 persen," tambahnya.

Di samping itu, Darmin mengatakan, untuk faktor inflasi terjadi apabila harga pangan terus volatile. "Faktornya inflasi kita kan selain volatile food, kalau harganya enggak tetap ya turun. Yang di luar kendali itu harga emas perhiasan, itu hubungannya dengan moneter internasional," tambahnya.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2011 mencatat deflasi sebesar 0,32 persen. Dengan demikian inflasi pada tiga bulan pertama (year to date/ytd) mencapai 0,70 persen. Sedangkan inflasi year on year (yoy) sebesar 6,65 persen.

Adapun inflasi inti sebesar 0,25 persen. Jadi inflasi inti year on year (yoy) sebesar 4,45 persen. Pada inflasi inti Maret sebesar 0,25 persen. Inflasi itu berasal dari telur ayam ras yang memberikan sumbangan sebesar 0,03 persen, bawang putih 0,02 persen, dan emas sebesar 0,02 persen.

Sedangkan deflasi cabai merah sebesar 0,23 persen. Beras memberikan sumbangan 0,21 persen bawang merah 0,03 persen. Untuk kenaikan pertamax memberikan sumbangan inflasi meskipun sedikit sekali yaitu sebesar 0,01 persen.

Stok Malaysia berlimpah, harga CPO tumbang 1,4% sore ini

Stok Malaysia berlimpah, harga CPO tumbang 1,4% sore ini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tumbang hari ini karena kekhawatiran berlimpahnya cadangan di Malaysia.

CPO untuk kontrak pengiriman Juli di Malaysian Derivatives Exchange (MDE) anjlok 1,4% ke level RM 3.280 atau setara US$ 1.101 per ton. Itu level terendahnya sejak 20 April. Adapun, hingga pukul 4.07 sore waktu Kuala Lumpur, harganya bergerak ke RM 3.283 per ton.

Stok minyak sawit Malaysia diperkirakan bertambah seiring peningkatan produksi di negara tersebut. Ekspor Malaysia turun 7,7% pada 25 hari pertama di bulan ini. Sementara, produksi CPO meningkat 29,4% menjadi 1,42 juta ton pada Maret lalu. Ini pertumbuhan terbesar sejak Juni 1999. Sementara, stok Malaysia naik 9% menjadi 1,61 juat ton pada Maret lalu.

Wakil Presiden futures & option di OSK Investment Bank Bhd. Donny Khor menyebut, para pemain CPO khawatir terhadap berlimpahnya stok. "Reli pekan lalu sudah cukup besar, sehingga memicu investor melakukan profit taking," ujarnya.

Lanjut Khor, pasar juga tergerak oleh sentimen dari AS, di mana The Fed akan melakukan pertemuan, hari ini. Ben S. Bernanke akan melaporkan hasil pertemuan yang mungkin bakal berdampak pada bunga pinjaman dan daya tarik investor masuk ke komoditas.

BI: Deflasi April Bisa Capai 0,25%

Depok - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan terjadinya deflasi di April 2011 ini. Harga bahan makanan yang stabil mendorong deflasi April 2011 bisa mencapai 0,25%.

"Ya April 2011 deflasi. Year on year-nya turun jadi 6,3-6,4%. Deflasinya itu 0,15-0,25% penurunannya," kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution usai kuliah umumnya mengenai Perekonomian Indonesia di Auditorium Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (27/4/2011)

Menurutnya, faktor yang mempengaruhi inflasi adalah volatile food yang harganya turun.

"Tetapi yang perlu diperhatikan itu di mana yang di luar kendali itu harga emas perhiasan. Tetapi itu hubungannya dengan moneter internasional," tutupnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan memperkirakan di April akan kembali terjadi deflasi karena tren penurunan harga pangan, terutama harga pangan yang bergejolak (volatile) seperti cabai merah dan bawang merah.

Selain itu, lanjut Rusman, adanya potensi pada April ini juga disebabkan tidak jadinya pemerintah memberlakukan suatu kebijakan yang akan berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa.

Yang memberikan tekanan inflasi pada bulan ini, tambah Rusman, adalah harga emas dan perhiasan yang menunjukkan tren harga yang masih tinggi.

Koreksi, Bursa Eropa Akhiri Rally

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada awal perdagangan Rabu (27/4) melemah setelah rally yang didorong laporan pendapatan emiten. Namun investor menunggu hasil pertemuan The Fed.

Indeks FTSE turun 20,7 poin atau 0,3% ke 6.048,5, indeks DAX naik 8,6 poin atau 0,1% ke 7.365,1 dan indeks CAC turun 4,8 poin atau 0,1% ke 4.040,4. Sementara bursa Asia seperti Hang Seng turun 122,6 poin atau 0,5% ke 23.884, indeks Nikkei naik 133,1 poin atau 1,3% ke 9.691,8, indeks Shanghai turun 13,5 poin atau 0,4% ke 2.925,4, indeks ASX turun 40,9 poin atau 0,8% ke 4.872,9.


"Respon pasar terhadap QE2 (Quantitative Easing 2) telah tercermin di harga, kecuali terjadi ledakan bom sehingga pasar harus diredam. Jika The Fed mengumumkan perpanjangan program itu maka reaksi pasar mungkin akan negatif," kata Jacques Henry, analis di Louis Capital Markets di Paris yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Pasar menilai kalau program tersebut dilanjutkan maka berarti perekonomian tidak berada dalam jalur yang benar. Dengan demikian program pemulihan ekonomi termasuk gagal.

Indeks ditopang kenaikan saham Ericsson yang naik 7% setelah meraih kenaikan laba cukup tajam. Sementara STMicoelectonics turun 4,6% setelah kinerjanya mengecewakan.

Berekspansi bangun 266 tower, saham TBIG melesat siang ini

JAKARTA. Saham PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) melesat hari ini setelah emiten ini disebutkan mengganggarkan dana cukup besar untuk berekspansi.

TBIG reli 3,2% ke level Rp 2.450 per saham, hingga pukul 14.45 WIB. Kenaikannya ini bahkan yang terbesar setidaknya dalam tiga pekan terakhir.

Saham ini diminati setelah PT Recapital Securities melaporkan, perusahaan ini membelanjakan Rp 239,4 miliar pada kuartal pertama tahun ini untuk membangun 266 menara telekomunikasi.

Namun, terkait kabar ini, Direktur Perseroan Helmi Yusman Santoso belum memberi tanggapan.

DYNA proyeksi proses delisting bisa rampung September 2011

JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Dynaplast (DYNA) yang digelar hari ini, Rabu (27/4), menyetujui rencana go private alias delisting.

Presiden Direktur PT Dynaplast Tbk (DYNA) Tony T Hambali mengungkapkan, dari 96% pemegang saham yang hadir, sebanyak 80% pemegang saham independen menyetujui rencana go private DYNA dan harga tender offer Rp 4.500/saham.

Perseroan menargetkan tender offer bisa selesai pada 7 Juli 2011 sementara proses delisting bisa rampung pada September 2011.

"Namun, ini tentatif. Masih bisa berubah jadwalnya, tergantung pihak ketiga," kata Tony, Rabu, (27/4).

Tony menambahkan, pembelian kembali saham milik publik akan dilakukan oleh induk perusahaan yakni PT Hambali Dinamitra yang saat ini memiliki 40,1% saham di DYNA. Dengan tender offer, kepemilikan saham PT Hambali Dinamitra akan naik menjadi 70%. Adapun dana yang disiapkan untuk tender offer itu sebesar Rp 400 miliar.

Komisaris DYNA Gunawan Tjokro menambahkan, alasan delisting selain disebabkan karena saham yang tidak likuid juga karena market capital DYNA terbilang kecil dibandingkan emiten lain di industri sejenis. Saat ini market capital DYNA sekitar US$ 40 juta.

"Dulu market cap US$ 30 juta - US$ 40 juta sudah bisa dikategorikan medium small cap. Tapi sekarang yang small cap itu sudah mencapai US$ 300 juta - US$ 400 juta. Kami sudah tidak cocok dengan keadaan seperti ini," ujar Gunawan.

Untuk itu, perusahaan memutuskan mengembangkan diri tanpa mengandalkan pasar modal. Namun, tak tertutup kemungkinan ke depan DYNA bisa kembali melantai di Bursa Efek Indonesia.

"Hanya saja, kami belum bisa menentukan kapan target kami kembali go public," tandas Tony.

Ekspansi, BTEL berencana akuisisi perusahaan jasa internet

JAKARTA. PT Bakrie Telecom (BTEL) berencana membeli saham mayoritas di sebuah perusahaan broadband wireless yang menyediakan jasa layanan internet di Indonesia. Menurut Rakhmat Junaidi, director BTEL, pihaknya berharap aksi korporasi tersebut bisa segera terealiasi pada paruh kedua tahun ini.

Asal tahu saja, untuk tahun ini, BTEL sudah mengalokasikan capital expenditure (capex) senilai US$ 200 juta.

Saham BTEL per pukul 14.18 tercatat turun 1,3% menjadi Rp 380.

Pendapatan GIAA tumbuh di atas 10% pada kuartal I tahun ini

JAKARTA. Pendapatan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada kuartal pertama tahun ini kemungkinkan bertumbuh di atas 10%, dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal itu disampaikan Chief Executive Officer Garuda Indonesia Emirsyah Satar, di Jakarta, hari ini.

Emirsyah menyebut, naiknya pendapatan perseroan ditopang peningkatan jumlah penumpang.

Adapun, hari ini, pergerakan saham GIAA cenderung tertekan. Hingga perdagangan pukul 14.03 WIB, GIIA sudah terkoreksi 1,85% ke Rp 530 per saham.

Laba Usaha Mitra Adiperkasa Naik 56% di Q1-2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Perusahaan ritel gaya hidup terkemuka di Indonesia PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) mencatatkan laba usaha meningkat 56% menjadi Rp82 miliar pada kuartal I-2011 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2010 sebesar Rp53 miliar.

Sementara laba bersih tumbuh 45% dari Rp30 miliar pada kuartal I-2010 menjadi Rp44 miliar pada kuartal I-2011. Penjualan bersih meningkat 21% dari Rp1,048 triliun menjadi Rp1,269 triliun.

Menanggapi pencapaian kuartal pertama 2011, Fetty Kwartati, Corporate Secretary MAP dalam siaran persnya Rabu (26/4) menyatakan kinerja perusahaan ini membuktikan kekuatan merek-merek yang dikelola perseroan dan ketepatan strategi yang diterapkan, yaitu dengan fokus pada merek-merek yang telah ada, memaksimalkan potensinya serta membidik pangsa pasar menengah ke atas. Dengan memiliki pangsa pasar yang luas dan bertumbuh, segmen ini memiliki potensi yang besar bagi lebih dari 90 merek ternama dunia yang menjadi portofolio usaha MAP.

Hingga akhir Maret 2011, MAP mengoperasikan 887 gerai di 25 kota di seluruh Indonesia dengan total area seluas 425.721 m2. Konsep ritel internasional terbaru yang telah diluncurkan pada kuartal pertama 2011 antara lain Stradivarius, Bershka dan Payless ShoeSource. Gerai Stradivarius dan Bershka keduanya berlokasi di Plaza Indonesia dan Central Park. Sementara Payless ShoeSource berada di Central Park, Blok M Plaza dan tak lama lagi akan buka di Plaza Semanggi.

Sebagaimana Zara, Stradivarius dan Bershka merupakan merek terkemuka dunia yang juga dimiliki oleh Inditex Group dari Spanyol, sedangkan Payless ShoeSource merupakan perusahaan ritel footwear specialty terbesar di Western Hemisphere, dan dikenal oleh 99% wanita di Amerika Serikat. Kinerja penjualannya mencapai lebih dari US$3 miliar pada tahun 2010.

HRUM Targetkan Produksi Batu Bara 10 Juta Ton

http://economy.okezone.com/read/2011/04/27/278/450515/hrum-targetkan-produksi-batu-bara-10-juta-ton
JAKARTA - PT Harum Energy Tbk (HRUM) menargetkan kapasitas produksi batu bara pada 2011 ini bisa mencapai 10 juta ton dibandingkan kapasitas produksi batu baru pada tahun lalu yang mencapai 7,4 juta ton.

"Untuk tahun ini kita targetkan kapasitas produksi bisa mencapai 10 juta ton," ungkap Dirut HRUM Ray Antonio Gunara, kala ditemui dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (27/4/2011).

Lebih lanjut Perseroan menuturkan kapasitas produksi batu bara pada 2010 sebesar 7,4 juta ton termasuk seluruh produksi batu bara dari anak perusahaan perseroan yaitu PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ) dan PT Santan Batubara (SB) yang meningkat sebesar 27,3 persen dari produksi 2009 sebesar 5,8 juta ton.

Untuk volume penjualan termasuk seluruh volume penjualan batu bara MSJ dan SB juga meningkat 22,7 persen yang mencapai 8,3 juta ton.

Selain itu Perseroan juga berhasil menghasilkan marjin EBITDA sebesar 27,2 persen untuk 2010 dengan total EBITDA sebesar Rp1,2 triliun. Laba bersih perseroan untuk 2010 mencapai Rp823,9 miliar.

Total aset perseroan pun tercatat naik 51,6 persen menjadi sebesar Rp3,47 triliun,sedangkan total kewajiban turun menjadi Rp925 miliar terutama disebabkan oleh pelunasan sebagian besar utang bank pada 2010 di mana sumber dana yang digunakan untuk melunasi utang bank ini sebagian besar berasal dari kas internal.

Total ekuitas pun menongkat secara signifikan secara 267,4 persen menjadi Rp2,30 triliun pada akhir 2010, terutama disebabkan oleh pencatatan tambahan modal disetor sehubungan dengan penerbitan saham baru di penawaran umum dan peningkatan laba bersih pada 2010.

Sekadar informasi, saat ini HRUM mempunyai fasilitas pinjaman dari sindikasi DBS sebesar USD170 juta-USD180 juta yang belum dicairkan. Perseroan pun mempunyai tambang batu bara baru yang mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini yang bernama tambang batu bara HRUM.

"Karena ini baru jadi kapasitas produksinya baru mencapai 500 ribu ton dan itu tidak full year, kalau full year bisa mencapai 1 juta-1,5 juta ton," pungkasnya.

Go Private, DYNA Raih Persetujuan Pemegang Saham

JAKARTA - PT Dynaplast Tbk (DYNA) telah mendapatkan persetujuan dari pemegang sahamnya untuk melakukan go private (delisting) dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

"RUPSLB menyetujui rencana go private," jelas Corporate Secretary Dynaplast Yuan Sian Ne usai RUPSLB di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Rabu (27/4/2011).

Perusahaan plastik itu menawarkan 33,25 persen saham perseroan dan publiknya, atau sebanyak 104.635.793 lembar saham dengan harga Rp4.500 per saham. Targetnya, Juli nanti sudah bisa dieksekusi.

Merujuk pada prospektus perusahaan, secara terperinci harga penawaran itu adalah 20 persen premium dari harga perdagangan tertinggi atas saham di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman rencana go private pada 25 Maret 2011. Jangka waktu terakhir itu adalah 24 Agustus 2010-22 November 2010 sebesar Rp 3.750 per saham acuan dan Rp 4.500 harga per saham penawaran.

Perseroan beralasan Go Private karena saham perseroan saat ini tidak aktif diperdagangkan dan tidak likuid. Ini disebabkan jumlah saham yang dipegang oleh pemegang saham publik saat ini relatif kecil, yakni sekira 276 pihak. Perseroan pun telah menerima permintaan secara lisan dan tertulis tiga pemegang saham publik yang ingin menjual saham mereka.

Saham-saham yang akan dibeli pada saat penawaran tender saat ini dimiliki oleh UOB Kay Hian Pte Ltd sejumlah 27.410.000 lembar saham atau sebesar 8,71 persen dari seluruh modal disetor dan ditempatkan perseroan.

Kemudian saham yang dimiliki masyarakat, masing-masing dengan dengan kepemilikan di bawah lima persen sebesar 77.225.793 lembar saham atau sebesar 24,54 persen dari seluruh modal disetor dan ditempatkan perseroan. Saat ini harga saham di pasar saham BEI sebesar Rp3.500 per saham.

Reminder Cum Date Dividen NIKL 27/04/2011

Hari ini 27 April 2011 adalah Cum Date untuk pelaksanaan kegiatan Corporate Action sebagai berikut :
No. Kode Efek Nama Efek Jenis Kegiatan
1. NIKL PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk Dividen Tunai Rasio Rp 10.- per saham

Harum Energy Bagi Dividen Rp 244 per Saham

http://www.detikfinance.com/read/2011/04/27/132853/1626673/6/harum-energy-bagi-dividen-rp-244-per-saham?f9911023
Jakarta - PT Harum Energy Tbk (HRUM) akan membagikan dividen Rp 244 per saham, atau total mencapai Rp 659,1 miliar. Dividen yang dibagikan setara dengan 80% dari total laba bersih pada tahun buku 2010, Rp 823,9 miliar.

"Perseroan bagi dividen 80% dari laba bersih 2010. Posisi kas perusahaan mencukupi dan antisipasi likuiditas perseroan masih cukup baik," kata Direktur Utama Harum Energy Ray Gunara, usai RUPS di Jakarta, Rabu (27/4/2011).

Dividen Rp 244 per saham ini akan dibagikan pada pertengahan Juni 2011. Sisa laba yang tidak dibagikan, akan dialokasikan sebagia pencadangan Rp 10 miliar dan Rp 154,9 miliar untuk pendukung pengembangan usaha.

HRUM sepanjang 2010 mencapai Rp 823,94 miliar, naik 7,36% dari periode 2009 yang sebesar Rp 767,47 miliar. Laba ditopang oleh hasil dari perusahaan asosiasi yang mencapai Rp 131,94 miliar.

Pendapatan perseroan sejatinya menurun dari Rp 4,602 triliun menjadi Rp 4,486 triliun. Aset perseroan hingga akhir Desember 2010 mencapai Rp 3,47 triliun, jauh meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 2,288 triliun.

Harum Energy Bagi Dividen Rp659,1 Miliar

INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Harum Energy Tbk (HRUM) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp659,1 miliar atau 80% dari laba bersih 2010 sebesar Rp823,9 miliar.

"Kita bagi dividen 80% dari laba bersih 2010 karena posisi kas perusahaan mencukupi, dan antisipasi likuiditas perseroan masih cukup baik," ujar Direktur Utama PT Harum Energy Tbk Ray Gunara, seusai RUPST PT Harum Energy Tbk, Rabu (27/4).

Ray menuturkan, pembagian dividen sebesar Rp244 per saham. Pembayaran dividen diperkirakan akan dibagi pada pertengahan Juni 2011. Selain itu, sisa laba bersih akan digunakan untuk cadangan umum sebesar Rp10 miliar, Rp154,9 miliar untuk mendukung pengembangan usaha perseroan.

Pada acara RUPST ini juga menerima pengunduran diri salah satu komisaris perseroan sejak 25 November 2010. Adapun susunan komisaris dan direksi perseroan antara lain:
  • Komisaris Utama: Lawrence Barki
  • Komisaris: Yun Mulyana
  • Komisaris: Budi Rahardja
  • Komisaris Independen: Agus Rajani Panjaitan dan Sony Budi Harsono
  • Direktur Utama: Ray Antonio Gunara
  • Direktur: Eddy Sumarsono dan Kenneth Scott Andrew Thompson
  • Direktur Tidak Terafiliasi: David John Heap

Seperti diketahui, PT Harum Energy Tbk mencatatkan laba bersih senilai Rp823,9 miliar dan pendapatan sebesar Rp4,48 triliun pada 2010. Total ebitda Rp1,2 triliun pada 2010. Aset perseroan dari Rp2,28 triliun pada 2009 menjadi Rp3,47 triliun pada 2010. Total ekuitas meningkat menjadi Rp2,30 triliun pada 2010. Volume produksi batu bara perseroan mencapai 7,4 juta ton pada 2010 sedangkan volume penjualan mencapai 8,3 juta ton. [cms]

Triwulan I BNI Raup Laba Rp 1,25 Triliun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berhasil meraup laba bersih Rp 1,252 triliun pada kuartal I-2011. Laba ini meningkat 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,026 triliun.

Demikian disampaikan oleh Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo dalam siaran pers, Rabu (27/4/2011).

Peningkatan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan non bunga BNI di kuartal I-2011 yang mencapai Rp 1,49 triliun atau naik 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,38 triliun.

Sementara pendapatan bunga bersih perseroan di kuartal I-2011 stagnan sebesar Rp 2,89 triliun. Beban operasional perseroan juga turun 7,6%. Dari Rp 2,11 triliun di kuartal I-2010 menjadi Rp 1,95 triliun di kuartal I-2011.

Dengan demikian, laba bersih per saham BNI di kuartal I-2011 stagnan sebesar Rp 67 per lembar.

Total aset BNI hingga kuartal I-2011 mencapai Rp 244,34 triliun, atau naik 13,3% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 215,66 triliun. Posisi total kredit BNI hingga kuartal I-2011 mencapai Rp 138,65 triliun. Naik 16,6% dibanding kuartal I-2010 yang sebesar Rp 118,86 triliun.

Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun BNI hingga kuartal I-2011 mencapai Rp 188,64 triliun atau naik Rp 7,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 174,97 triliun.

Rasio kredit bermasalah (NPL) perseroan juga turun. Untuk NPL gross menjadi 4,1% dari 4,7% di kuartal I-2010. Sementara NPL net 0,9% atau turun dari 1,1% di kuartal I-2010.

Rasio kecukupan modal (CAR) BNI naik menjadi 18,4% di kuartal I-2011 dari 13,1% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Rasio loan to deposit ratio (LDR juga naik menjadi 73,3% di kuartal I-2011.
Pada perdagangan hari ini, hingga penutupan sesi I, harga saham BNI turun 25 poin (0,60%) ke level Rp 4.075 per lembar. Sahamnya diperdagangkan 355 kali dengan volume 12.357 lot senilai Rp 25,223 miliar.

Inilah tiga bluechips yang paling diminati di sesi pertama hari ini!

JAKARTA. Aksi beli tiga saham bluechips mendongkrak pergerakan IHSG hingga penutupan perdagangan sesi pertama, hari ini. Indeks berhasil ditutup naik 0,52% ke 3.794,435.

Ketiga saham yang sukses mendongkrak indeks, yaitu Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang naik 2,68% ke Rp 7.650. Diikuti, Astra International Tbk (ASII) yang reli 1,66% ke Rp 55.000, dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang melaju 1,55% ke Rp 6.550.

Data Bloomberg mencatat, hingga penutupan sesi pagi, total saham TLKM yang ditransaksikan mencapai 5,65 juta saham. Adapun, tiga broker terbanyak pembeli saham ini, yaitu CLSA Indonesia sejumlah Rp 13,88 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 2,93 miliar, dan Phillip Securities Rp 2,84 miliar.

Sementara, volume saham ASII yang diperdagangkan sejumlah 1,01 juta saham. UBS Securities Indonesia menempati posisi teratas broker pengoleksi saham ini, dengan nilai mencapai Rp 11,13 miliar. Diikuti, CLSA Indonesia senilai Rp 10,20 miliar, dan Macquaire capital sejumlah Rp 7,98 miliar.

Adapun, volume BBRI yang ditransaksikan sebesar 9,94 juta saham. Credit Suisse Securities berada di urutan pertama broker yang paling banyak memboyong saham ini, yaitu senilai Rp 19,30 miliar. Lalu, UBS Securities Indonesia dengan Rp 10,45 miliar, dan J.P. Morgan Securities senilai Rp 8,96 miliar.

Laporan Kinerja Emiten Dorong IHSG Menanjak 19 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju dengan mulus di zona hijau dan menanjak 19 poin. Laporan kinerja emiten di triwulan I serta menguatnya bursa regional menjadi sentimen positif.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 7,932 poin (0,21%) ke level 3.782,803. IHSG mengekor penguatan bursa Wall Street semalam.

Membalas pelemahan yang terjadi dalam dua hari terakhir, IHSG langsung melaju di teritori positif sepanjang perdagangan sesi I. Indeks sempat sentuh level tertinggi di 3.797,609, hampir kembali lewati level 3.800.

Suasana perdagangan di lantai bursa kembali bergairah, frekuensi dan volume perdagangan pun lebih tinggi dibandingkan perdagangan dua hari terakhir. Namun nilai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih belum terlalu tinggi.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (27/4/2011), IHSG menanjak 19,564 poin (0,51%) ke level 3.794,435. Sementara Indeks LQ 45 naik 4,117 poin (0,60%) ke level 680,142.

Saham-saham unggulan kembali dikoleksi, terutama saham-saham di sektor infrastruktur dan aneka industri. Hampir seluruh indeks sektoral menguat, kecuali indeks konsumer.

Investor kembali percaya diri menyusul dirilisnya laporan kinerja beberapa emiten di triwulan I-2011. Selain itu, menguatnya bursa-bursa Asia juga turut membantu laju IHSG.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 69.741 kali pada volume 3,391 miliar lembar saham senilai Rp 1,654 triliun. Sebanyak 129 saham naik, 74 saham turun, dan 91 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia berjalan mulus di zona hijau terbantu penguatan bursa Wall Street semalam. Selain itu, posisi indeks bursa regional sudah cukup rendah atas pelemahan yang terjadi beberapa hari terakhir.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 6,80 poin (0,23%) ke level 2.945,78.
  • Indeks Hang Seng naik 97,69 poin (0,41%) ke level 24.105,07.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 108,96 poin (1,14%) ke level 9.667,65.
  • Indeks Straits Times menguat 16,07 poin (0,51%) ke level 3.187,90.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multibreeder (MBAI) naik Rp 900 ke Rp 18.900, Astra Internasional (ASII) naik Rp 900 ke Rp 55.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 250 ke Rp 40.700, dan Astra Otoparts (AUTO) naik Rp 250 ke Rp 17.100.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Duta Graha (DUTI) turun Rp 300 ke Rp 1.900, Indomobil (IMAS) turun Rp 300 ke Rp 8.600, Bank Danamon (BDMN) turun Rp 50 ke Rp 6.250, dan Bayan (BYAN) turun Rp 50 ke Rp 16.950.
(ang/qom)

Diduga Terima Dana Elnusa, Harvestindo Tutup Mulut

Jakarta - Dana milik PT Elnusa Tbk di Bank Mega yang dibobol, diduga mengalir ke PT Harvestindo Asset Management. Namun manajemen Harvestindo mengaku sejauh ini pihaknya belum bisa mengkonfirmasi adanya aliran dana Elnusa yang dibobol itu.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama HAM, Fresty Handayanidalam keterangan pers singkat di kantornya Plaza Semanggi, Jakarta , Rabu (27/4/2011).

"Perihal adanya dugaan aliran dana yang masuk PT HAM, yang berasal dari dugaan aliran dana tersebut, sampai sejauh ini kami, Direksi belum dapat mengkonfirmasi," katanya.

Ia mengaku belum bisa menjelaskan duduk persoalannya, karena manajemen saat ini baru ditunjuk pada Juni 2010 lalu.

"Saya jalankan tugas sebagai direksi per Juni 2010. Saya usahakan selesaikan," terangnya.

Didesak lebih lanjut soal aliran dana Elnusa yang diterimanya melalui PT Discovery Indonesia (DI), Fresty lagi-lagi tidak mau berkomentar dan menegaskan hal tersebut merupakan kewenangan pihak berwajib.

"Permasalahan deposito milik Elnusa, yang ada di Bank Mega, dalam penyisikan pihak berwajib," tambahnya.

Perseroan pun menegaskan, direksi HAM tetap menjalankan kegiatan usahanya sebagai Manager Investasi dibawah pengawasan Bapepam-LK, selaku otoritas pasar modal.

Kepala Satuan Fismondev Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Arismunandar sebelumnya mengatakan, dana PT Elnusa senilai Rp 111 miliar itu digunakan para tersangka untuk investasi di PT Discovery dan PT Harvestindo Asset Management (HAM). Dan 20 Persen dari Rp 111 miliar, dibagi-bagikan kepada para tersangka.

"Sementara yang 80 persennya itu dimasukkan ke rekening PT Discovery dan PT Harvest," kata Aris pada Selasa (26/4/2011) kemarin.

Sebelumnya, manajemen ELSA pada keterangan pers, Minggu (25/4/2011) mengungkapkan ada pencairan deposito berjangka miliknya di Bank Mega tanpa sepengetahuan manajemen Elnusa. Kepolisian mengatakan, dana tersebut dibobol dengan sepengetahuan Direktur Keuangan Elnusa Santun Nainggolan yang kini sudah dipecat.

Pencairan, selanjutnya diinvestasikan ke perusahan ke tiga, PT DI dan HAM. Menurut Direktur Kepatuhan Bank Mega, Suwartini, dana pencairan deposito Elnusa yang dikirim ke rekening giro PT DI di Bank Mega Cabang Jababeka sebesar Rp 121 miliar. Selanjutnya pencairan deposito itu ditransfer ke HAM pada bank X di Jakarta sebesar Rp 40 miliar. Pengembalian hasil investasi di PT DI ditransfer ke rekening Elnusa di bank itu sebesar Rp 50,2 miliar.

Atas kasus tersebut, polisi sudah menetapkan tersangka dan menahan Santun Nainggolan, Kepala Cbang Bank Mega Jababeka Itman Harry Basuki, CEO Discovery yang juga komisaris HAM Ivan Ch, seorang broker bernama Richard Latief, Direktur DI Gun dan staf HAM Zul.

Jual Anak Usaha, JPFA Fokus ke Agribisnis

INILAH.COM, Jakarta - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) memutuskan untuk memfokuskan diri kembali pada kegiatan usaha agribisnis di Indonesia khususnya produksi perunggasan, yang mencakup pakan ternak dan pembibitan day-old-chicken (DOC), dan menjual anak perusahaan PT So Good Food (SGF) yang tidak berada dalam fokus utama Perseroan.

Dalam prospektusnya Rabu (27/4) disampaikan sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan memutuskan untuk menjual SGF, salah satu anak perusahaan Perseroan yang bergerak di bidang Makanan Berlabel, agar dapat merealisasikan nilai dari SGF dengan menjualnya pada harga yang tinggi. Transaksi Penjualan SGF memberikan keleluasaan bagi Perseroan untuk berkonsentrasi dalam mengembangkan bisnis perunggasan sehingga dapat mempertahankan kepemimpinannya dalam pasar agribisnis di Indonesia.

Dengan memfokuskan kembali pada agribisnis domestik maka Perseroan dapat memberikan tingkat pengembalian yang terbaik bagi pemangku kepentingannya. Perseroan melalui Ciomas akan menjual seluruh sahamnya dalam SGF kepada Jupiter dan Annona.

Transaksi Penjualan SGF merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1 dan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.2.

Ekspektasi bagi dividen lebih besar, saham TLKM sukses dongkrak indeks

JAKARTA. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melejit hingga siang ini. Kenaikan saham ini bahkan sukses mendongkrak pergerakan IHSG. TLKM melesat 3,36% ke level Rp 7.700 per saham, pada pukul 11.42 WIB.

Saham TLKM diminati karena ekspektasi emiten ini akan membagikan dividen sebesar 55% dari laba bersih tahun lalu. Analis PT Mandiri Sekuirtas Raditya Christian Artono menyebut, jumlah tersebut lebih besar dari pembayaran dividen sebelumnya yang hanya 50%.

Kemarin, Deputi Menteri BUMN Irnanda Laksanawan mengatakan, pemerintah akan mengusulkan pembayaran dividen sebesar 50% hingga 55% dari laba bersih tahun lalu.

Harga emas bergerak mendekati rekor, saham ANTM turut melaju kencang

JAKARTA. Saham PT Aneka Tambang (ANTM) hari ini tampak bergairah. Pada pukul 11.41, saham ANTM tercatat naik 2,2% menjadi Rp 2.300.

Disinyalir, lonjakan harga emas dunia menjadi pendorong aksi borong investor untuk saham ANTM tersebut.

Catatan saja, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat di Comex, New York, kembali mendekati level rekor dengan naik 0,3% menjadi US$ 1.510,13 per troy ounce.

Pemerintah Pusat Tawar 7% Saham Newmont di Bawah US$ 271 Juta

Jakarta - Pemerintah masih tawar-menawar harga pembelian sisa saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 7%. Pemerintah pusat melalui kementerian keuangan telah menunjuk Pusat Investasi Pemerintah (PIP).

Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Hadiyanto menyatakan saat ini PIP sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk membeli saham tersebut masih melakukan negosiasi dengan pihak Newmont untuk menentukan harga beli pemerintah.

"Itu PIP sedang work out, lagi saya tidak dalam kapasitas melihat angka detail nya yak. Itu diskusinya PIP dengan Newmont," ujarnya ketika ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu (27/4/2011).

Menurut Hadiyanto, penawaran Newmont terhadap sisa sahamnya masih dibuka dengan harga US$ 271 juta. Namun pemerintah masih mengharapkan harga lebih rendah dibandingkan harga yang ditawarkan perusahaan tambang tersebut.

"Pemerintah melalui PIP terus menegosiasikan angka yang paling baik buat pemerintah tentu lebih rendah dari angka penawaran," tegasnya.

Menurutnya perhitungan harga tersebut perlu dikurangi dengan deviden tahun lalu yang ternyata belum masuk dalam harga penawaran Newmont.

"Ini bukan diskon, tapi kita ingin menemukan harga itu berdasarkan perhitungan-perhitungan kita yang paling tepat karena untuk saham yang dibeli sekarang 2011 ini pada saat itu belum memperhitungkan deviden yang terjadi 2010," tandasnya.

Hadiyanto juga menegaskan pemerintah pusat melalui kementeriannya tidak ada kewajiban berkonsultasi dengan DPR RI terkait pembelian sisa saham itu. Pasalnya, pembelian saham tersebut teah menjadi kewenangan pemerintah.

"Sah sih sah (pembelian saham), dimandat apapun tidak ada keharusan konsultasi nanti pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan akan menjelaskan pada DPR langkah yang menjadi kewenangan pemerintah dalam melaksanakan investasi melalui PIP," katanya.

Menurutnya PIP selaku pihak yang ditunjuk pemerintah untuk membeli sisa saham tersebut telah sesuai dengan mandat yang diamanahkan pada perusahaan yang dibentuk pada tahun 2006 itu.

"Saya kira kaitannya dengan DPR, PIP itu melaksanakan investasi berdasarkan mandatnya, jadi kita melaksanakan pembelian saham Newmont itu menurut mandat kewenangan dan government yang ada pada PIP, kita memahami ada pandangan dari DPR seperti itu, tapi pada saatnya nanti Menteri Keuangan akan jelaskan pada DPR soal ini," tegasnya.

Dikatakannya pemerintah pusat tetap optimis untuk membeli saham tersebut tanpa ada rasa takut adanya penolakan dari DPR RI.

Pembobolan Rekening Tak Ganggu Kinerja Elnusa

http://www.detikfinance.com/read/2011/04/27/113252/1626563/6/pembobolan-rekening-tak-ganggu-kinerja-elnusa?f9911023
Jakarta - Pembobolan rekening deposito PT Elnusa Tbk (ELSA) di PT Bank Mega Tbk (MEGA) tidak akan mempengaruhi arus kas perseroan apalagi sampai mengurangi laba. Kemungkinan terburuk hanya faktor kepercayaan investor terhadap saham ELSA.

"Itu kan dana idle (deposito bobol) jadi tidak akan berpengaruh kepada kinerja, selama operasional mereka masih jalan," kata Research Analyst BNI Securities Deo Rawendra kepada detikFinance, Rabu (27/4/2011).

Menurutnya, yang paling mengkhawatirkan dalam kasus pembobolan dana ini adalah faktor psikologis terhadap investor. Secara jangka pendek investor akan lebih berhati-hati untuk membeli saham ELSA.

Tetapi untuk jangka panjang, kata Deo, sahamnya tak akan lagi terlalu terpengaruh oleh isu negatf ini. Bahkan, ia memprediksi harga saham Elnusa bisa tembus Rp 650 di akhir tahun ini.

"Tekanan jualnya kemarin cuma dua hari, hari ini sudah berhenti. Secara jangka pendek investor masih takut," ujarnya.

Sejak mencuatnya, kasus pembobolan rekening deposito itu, saham ELSA terus turun dari posisi terakhirnya di pekan lalu Rp 310 per lembar, menjadi hanya Rp 290 per lembar hari ini.

"Sentimen negatif seperti ini tidak akan bertahan lama, selama kegiatan operasional mereka tetap jalan nanti investor juga bisa lihat," jelasnya.

Seperti diketahui, manajemen Elnusa mengaku kebobolan hingga Rp 111 miliar, yang diduga ada keterlibatan oknum Bank Mega. Pembobolan dana dilakukan oleh Direktur Keuangan Elnusa yang telah dipecat, Santun Nainggolan melalui pencairan deposito on call.

Namun, Mantan Kepala Cabang Bank Mega Jababeka Itman Harry Basuki menolak disalahkan terkait bobolnya uang milik PT Elnusa Rp 111 miliar. Itman mengaku pencairan uang dilakukan sesuai prosedur.

Bank Mega pun menolak mengembalikan uang yang bobol tersebut. Meski demikian, Elnusa tetap 'ngotot' meminta pengembalian dana deposito itu. Upaya apapun akan dilakukan manajemen, demi hak atas dana operasional Elnusa.

S&P pangkas proyeksi utang Jepang, reli Nikkei dan Topix mulai melambat

S&P pangkas proyeksi utang Jepang, reli Nikkei dan Topix mulai melambat
TOKYO. Reli bursa saham Jepang mulai melemah siang ini. Itu terjadi setelah Standard & Poor's memangkas proyeksi peringkat utang negara tersebut karena menilai proses rekosntruksi pasca gempa akan membutuhkan biaya besar.

Pada awal perdagangan, indeks Nikkei 225 melejit kencang hingga mencapai 1,8%. Namun hingga pukul 12.56 waktu Tokyo, posisinya hanya naik 0,9% ke level 9.647,08. Adapun, indeks Topix reli 0,4% ke 837,16.

S & P memangkas proyeksi peringkat utang Jepang dari stabil menjadi negatif. Hal ini disebabkan biaya rekonstruksi akan menambah utang pemerintah menjadi yang terbesar di antara negara-negara maju lainnya. S & P memprediksi pembangunan kembali di negara ini akan memakan biaya hingga 50 triliun yen atau setara US$ 613 miliar.

Tercatat, pasca gempa mengguncang Jepang pada 11 Maret lalu, indeks Topix sudha terkoreksi 10%. Pasalnya, selain melumpuhkan pembangkit listrik tenaga nuklir, gempa juga mengganggu produksi emiten seperti Toyota Motor Corp hingga produsen chip semacam Renesas Electronics Corp.

Analis: Level koreksi baru IHSG akan berada di posisi 3.692,33 hingga 3.707,11

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari kemarin berkubang di zona merah. Menurut Jimmy Dimas Wahyu, Pengamat Pasar Modal, indeks memang cenderung mengalami koreksi minor untuk menentukan level keseimbangan baru dalam hal ini buying power yang baru.

"Adanya koreksi ini wajar setelah indeks menyentuh level psikologis 3.800 dan sempat menyentuh level tertinggi di 3.813,17," paparnya kepada KONTAN. Dia lantas memperkirakan, level koreksi IHSG baru akan berada pada level 3.692,33 hingga 3.707,11 (batas maksimal).

Jimmy juga memberikan rekomendasi untuk minggu terakhir dalam bulan April 2011 dari 425 saham yang beredar. Adapun saham-saham yang direkomendasikan antara lain: PT BPD Jawa Barat dan Banten (BJBR) dan PT Indah Kiat Pulp and Paper (INKP).

Selain itu, dia juga meramal hal yang sama untuk indeks Dow Jones. Dia menjelaskan, indeks Dow Jones setelah menyentuh new high akan berusaha mencari level keseimbangan baru. "Saya perkirakan level koreksi Dow Jones maksimal akan berada pada level 12.094,89-12.199,72," ujar pria yang juga dikenal sebagai wealth motivator ini.

Laba Bank Swadesi Turun 2,48% pada Q1-2011

INILAH.COM, Jakarta - Laba bersih Bank Swadesi Tbk (BSWD) mengalami penurunan sebesar 2,48% pada kuartal I-2011 menjadi tinggal Rp9,83 miliar dari Rp10,08 miliar pada periode serupa 2010.

Berdasarkan laporan perseroan ke BEI, Rabu (27/4) dijelaskan penurunan laba bersih perusahaan pada kuartal I-2011 ini disebabkan kerugian pendapatan non operasional bersih senilai Rp149,26 juta setelah berhasil meraup pendapatan Rp88,17 juta di kuartal I-2010. Laba operasional perusahaan juga turun pada kuartal I-2011 menjadi Rp13,25 miliar dari Rp13,35 miliar pada periode serupa 2010.

Pendapatan bunga bersih Bank Swadesi juga turun pada kuartal I-2011 menjadi Rp21,37 miliar dari Rp22,28 miliar pada periode serupa 2010. Sementara kewajiban perusahaan pada kuartal I-2011 turun menjadi Rp1,28 triliun dari Rp1,4 triliun pada periode serupa 2010, sedang ekuitasnya mencapai Rp328,44 miliar.

Batal divestasi saham anak usaha, saham BUMI bergerak liar

JAKARTA. Di saat sejumlah saham pertambangan menjadi incaran investor, namun tidak demikian halnya dengan saham PT Bumi Resources (BUMI).

Pada pukul 11.02, saham BUMI melorot 0,75% menjadi Rp 3.300. Pergerakan saham BUMI juga sangat liar di sesi pagi ini.

Aksi jual yang melanda saham BUMI sepertinya terkait dengan rencana aksi korporasi perusahaan. Reuters memberitakan, perusahaan eksportir batubara terbesar di Asia itu membatalkan rencana divestasi 20% saham di unit minyak dan gas miliknya, yaitu Gallo Oil.

Sekadar informasi, pada 2009 lalu, BUMI sudah menandatangani perjanjian penjualan saham tersebut dengan Florenceville Financial.

Harvestindo Asset Management Diperiksa Bapepam

INILAH.COM, Jakarta - Harvestindo Asset Management saat ini berada dalam proses pemeriksaan Biro PP Bapepam-LK.

Hal ini terkait kasus kerugian Elnusa sebesar Rp111 miliar akibat adanya transfer rekening Perseroan dari Bank Mega Cabang Jababeka-Cikarang ke perusahaan fund manager tersebut melalui PT Discovery Indonesia seperti dikutip dari data perusahaan yang tertera di Bapepam-LK. Harvestindo tercatat menjual dua produk reksadana, yaitu Harvestindo Istimewa dengan Bank Kustidiannya Bank Internasional Indonesia Tbk, serta Reksadana Harvestindo Maxima dengan bank CIMB Niaga Tbk sebagai Bank Kustodionnya.

Sebelumnya diberitakan ada dugaan aliran dana Elnusa digunakan untuk menyelamatkan PT Harvestindo Asset Management yang tengah mengalami gagal bayar terhadap produk reksadananya. Dana tersebut ditransfer ke Harvestindo melalui PT Discovery Indonesia. Kedua perusahaan memiliki gubungan erat karena Komisaris Utama Harvestindo Ivan Ch Litha juga merupakan CEO di Discovery. Dana Elnusa ditransfer ke Harvestindo tadinya untuk investasi produk reksadana Harvestindo Istimewa. Namun, investasi tersebut merugi sehingga tidak bisa dikembalikan ke rekening Elnusa di Bank Mega.