Senin, 28 Februari 2011

IHSG Menguat 26 Poin, Rupiah Makin Tangguh


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil meraih 26 poin di tengah sepinya sentimen positif dan transaksi. Penguatan bursa-bursa di Asia mampu mendorong indeks ke zona hijau.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.810 per dolar AS dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di Rp 8.840 per dolar AS. Rupiah sempat mencapai posisi terkuatnya hari ini di level Rp 8.050 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 5,983 poin (0,17%) ke level 3.449,513. Penguatan ini tidak bertahan lama, aksi ambil untung memaksa indeks kembali ke zona merah.

Sepanjang perdagangan sesi I, indeks bergerak mixed, naik-turun ke zona merah dan hijau. Sepinya transaksi membuat pergerakan indeks serba terbatas.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG melemah sangat tipis 0,882 poin (0,02%) ke level 3.442,648. Sepinya transaksi juga minimnya sentimen positif membuat indeks melemah sangat tipis 0,882 poin.

Indeks kembali berfluktuasi di sepanjang perdagangan Sesi II, sempat naik ke posisi tertingginya di 3.458,914. Sedangkan posisi terendahnya di level 3.436,099.

Menutup perdagangan awal pekan, Senin (28/2/2011), IHSG menguat 26,828 poin (0,77%) ke level 3.470,348. Sementara Indeks LQ 45 naik 6,323 poin (1.04%) ke level 614,018.

Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign nett sell) senilai Rp 234,786 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Asing banyak melepas saham-saham tambang dan bank.

Meski asing lepas saham, tidak banyak sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melemah. Mayoritas masih menguat dengan kenaikan tipis.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 79.424 kali pada volume 2,845 miliar lembar saham senilai Rp 3,784 triliun. Sebanyak 116 saham naik, 99 saham turun, dan 89 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia semakin mulus melaju di zona hijau. Sentimen positif ini bisa diserap dengan baik oleh IHSG yang ikut melaju.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 26,89 poin (0,93%) ke level 2.905,46.
  • Indeks Hang Seng melonjak 325,65 poin (1,42%) ke level 23.338,02.
  • Indeks Nikkei 225 melesat 97,33 poin (0,92%) ke level 10.624,09.
  • Indeks Straits Times turun tipis 5,22 poin (0,17%) ke level 3.019,94.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 ke Rp 36.500, Astra Internasional (ASII) naik Rp 400 ke Rp 51.950, Astra Agro (AALI) naik Rp 350 ke Rp 21.800, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 250 ke Rp 45.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sarana Menara (TOWR) turun Rp 500 ke Rp 10.000, Astra Otoparts (AUTO) turun Rp 200 ke Rp 13.650, Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) turun Rp 150 ke Rp 11.800, dan Multi Prima (LPIN) turun Rp 150 ke Rp 2.300.

PGAS, BBRI, dan SMGR menjadi penggerus indeks sesi pagi

Date : Feb 28 2011, 13:19
Title : News Story
Header : PGAS, BBRI, dan SMGR menjadi penggerus indeks sesi pagi


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Rakyat
Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Semen Gresik Tbk (SMGR) menjadi tiga saham utama
penggerus indeks, hari ini.
Hingga penutupan perdagangan sesi pagi, IHSG ditutup turun 0,03% ke
3.442,648. Sementara, saham PGAS anjlok hingga 3,45% ke Rp 3.500., BBRI turun
1,59% ke Rp 4.650, sedangkan SMGR jatuh 2,94% ke Rp 8.250.
Data Bloomberg menunjukkan, volume transaksi PGAS mencapai 38,5 juta
saham, sementara volume BBRI sebesar 10,8 juta saham, dan volume SMGR mencapai
2,39 juta saham.
Adapun, broker yang paling banyak melepas PGAS yaitu Bahana Securities,
Macquaire Capital, dan Trimegah Securities. Broker yang paling banyak menjual
BBRI adalah Macquaire Capital, Bahana Securities, dan BNP Paribas Securities.
Sementara itu, broker teraktif penjual SMGR yaitu Credit Suisse
Securities, Macquaire Capital, dan Bahana Securities.
[ Dupla Kartini ]

KONTAN Mon, 28 Feb 2011 ( 12:47:36 WIB )


=======================================================================================

Hanya enam sektor menguat tipis, IHSG pagi ditutup turun 0,03%


Date : Feb 28 2011, 12:25
Title : News Story
Header : Hanya enam sektor menguat tipis, IHSG pagi ditutup turun 0,03%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi I siang
ini, ditutup melemah 0,03% ke 3.442,648. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak
fluktuatif dengan posisi terkuat di 3.451, 854 dan terendah di 3.438,208.
Penguatan tipis hanya terjadi di enam sektor, sementara 4 sektor lainnya
hanya sedikit tergelincir. Sektor yang menguat paling tinggi adalah sektor
aneka industri sebesar 0,60%, dan sektor yang terkoreksi paling dalam adalah
sektor infrastruktur.
Selama perdagangan berlangsung hanya 76 saham yang menguat sementara 97
saham lainnya terkoreksi, dan sisanya 65 saham tidak bergerak. Volume transaksi
mencapai 1,471 milliar dengan nilai perdagangan Rp 1,698 triliun.
Saham yang terjatuh ke posisi pertama di top losers adalah Davomas Abadi
(DAVO) sevesar 11,11% ke Rp 72. Posisi kedua ditempati Aneka Kemasindo Utama
(AKKU) turun 6,25% ke Rp 150, dan ketiga Mahaka Media (ABBA) yang merosot 6,12%
ke RP 230.
Anggota MSCI stock yang turun adalah Semen Gresik (SMGR) yang terkoreksi
2,94% ke RP 8.250 , dan Bank Internasional Indonesia (BNII) yang tergelincir
1,54% ke Rp 640.
Posisi top gainers ditempati Royal Oak Developement dengan penguatan 25%
ke Rp 115, sementara Lamicitra Nusantra (LAMI) di posisi kedua dengan kenaikan
sebesar 12,5% ke Rp 180. Anggota MSCI indeks yang perkasa adalah Unilever
(UNVR) yang menguat 2,90% ke Rp 15.950, dan Bank Central Asia (BBCA) yang naik
tipis 2,46% ke Rp 6.250.
[ Dian Pitaloka Saraswati ]

KONTAN Mon, 28 Feb 2011 ( 12:20:02 WIB )


=======================================================================================

Cemas konflik Timur Tengah berlanjut, bursa Asia terseret pagi ini

Date : Feb 28 2011, 10:22
Title : News Story
Header : Cemas konflik Timur Tengah berlanjut, bursa Asia terseret pagi ini


Story
=======================================================================================

TOKYO. Bertahannya kecemasan atas kerusuhan politik di Timur Tengah
menyeret jatuh bursa saham Asia, hari ini. Koreksi yang terjadi hari ini,
memperpanjang penurunan yang terjadi pada pekan lalu.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4% menjadi 136,32 pada pukul 10.20 di
Tokyo, dengan penurunan delapan saham untuk setiap tiga saham yang menguat.
Pekan lalu, indeks regional ini terbenam 2,1%, seiring kenaikan harga minyak
mentah di atas US$ 100 per barel karena ketegangan di Libya.
Indeks Nikkei 225 turun 0,5%, sementara indeks saham Australia S&P/ASX 200
jatuh 0,3%. Adapun, indeks Kospi terbenam hingga 0,9%.
Beberapa saham di pasar regional yang menyeret kejatuhan indeks
diantaranya, Honda Motor Co yang pendapatannya 84% berasal dari luar negeri,
sahamnya terjungkal 1,8% di Tokyo. Sony Corp merosot 0,9%, seiring menguatnya
yen. Saham produsen komputer personal terbesar di Jepang, NEC Corp, terbenam
3,4% setelah Goldman Sachs Group Inc menurunkan ratingnya. Sementara, saham
perusahaan baja terbesar di Australia, BlueScope Steel Ltd, jatuh 1,9% di
Sydney.
"Selain kekhawatiran kerusuhan politik di Timur Tengah, terutama di Libya,
masih berlanjut, penguatan yen juga kemungkinan akan menahan minat investor
untuk masuk pasar saham," kata Koichiro Nishio, analis pasar saham dari Nikko
Cordial Securities Inc.
Adapun, saham yang masih menguat adalah saham produsen minyak dan gas asal
Australia, seperti Woodside Petroleum Ltd yang naik 1,2%, dan saham Rival
Santos Ltd. yang melaju 1,9%. Kecemasan meluasnya konflik di Libya diperkirakan
akan ikut memangkas produksi minyak di kawasan Timur Tengah.
[ Dupla Kartini, Bloomberg ]

KONTAN Mon, 28 Feb 2011 ( 10:09:54 WIB )


=======================================================================================

IHSG Terimbas Ganasnya Harga Minyak

Jakarta - Krisis Libya pekan lalu menjadi pemicu Anjloknya bursa saham di seluruh dunia, IHSG pekan lalu ditutup pada level 3443.5 atau tercatat melemah 1.66% selama sepekan.

Muhammad Fikri, analis dari BNI menjelaskan, pelemahan yang terjadi Pada IHSG tidak terlepas dari kekhawatiran Investor terhadap melejitnya harga minyak mentah dunia ke level USD 103 per barel sebagai akibat dari krisis libya yang dapat mengganggu supplai minyak mentah di dunia.

Seperti diketahui Libya termasuk salah satu negara pengekspor minyak terbesar di dunia. Saat ini, negara tersebut menduduki peringkat ke-15 sebagai pengekspor minyak.

"Sebagai salah satu penyuplai minyak mentah dunia, krisis yang terjadi di Libya dikhawatirkan mengurangi suplai minyak sehingga terjadi ketidak seimbangan terhadap suplai dan demand minyak mentah dunia, dan mendorong naiknya harga minyak. Kekhawatiran investor terhadap harga minyak yang terus membumbung membangkitkan ingatan investor saat masa sebelum krisis global 1998," ujar Fikri dalam reviewnya, Senin (28/2/2011).

Investor melihat bahwa kondisi makro ekonomi di beberapa negara saat ini hampir menyerupai kondisi sebelum krisis Sub prime Mortgage, dimana bursa saham melonjak 46% disertai volatilitas yang tinggi, rupiah menguat 4,5%, pertumbuhan ekonomi yang tumbuh diatas 6% serta harga minyak mentah dunia yang terus membumbung.

"Kondisi ini dipertegas oleh meroketnya harga komoditas dan pangan dunia yang pada akhirnya memicu tingginya angka inflasi di Emerging Market sehingga tidak mengherankan apabila Bank Sentral negara-negara Emerging Market pada pada akhirnya menaikan suku bunga patokannya," jelasnya.

Tercatat China dan Korea selatan telah menaikkan suku bunganya sebnayak 2x, Taiwan, Thailand dan Brazil sudah menaikkan suku bunganya 3x bahkan India telah menaikkan suku bunganya sebanyak 6x. sedangkan dari dalam negeri, BI baru saja menaikkan BI rate menjadi 6,75% pada awal bulan februari lalu. Perlu diketahui bahwa Indeks Harga Konsumen Indonesia pada akhir 2010 melampaui target yang ditetapkan Bank Indonesia di range 4%-6% sehingga BI perlu mengambil langkah konkret untuk menjaga inflasi dengan menaikkan suku bunga acuannya.

Fikri menjelaskan, rapuhnya ekonomi dunia juga tidak lepas dari Kondisi makro ekonomi Amerika sebagai Ekonomi terbesar dunia yang sampai saat ini masih labil. Tingginya angka pengangguran serta lambatnya pertumbuhan ekonomi masih menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para investor di Wall Street.

"Walaupun laporan emiten di bursa Amerika pada kuartal terakhir 2010 mencatatkan pertumbuhan yang baik, akan tetapi kondisi tersebut masih bersifat sementara karena investor masih merapa-raba apakah kinerja emiten tersebut masih dapat berlanjut pada kuartal pertama tahun ini mengingat terus naiknya harga minyak mentah dunia menjadi kekhawatiran terhadap naiknya beban operasional perusahaan," urainya.

Melihat kondisi tersebut diatas, Fikri menjelaskan, pada dasarnya banyak faktor yang perlu dipertimbangkan oleh para investor sebelum mengambil langkah investasinya. Namun demikian, Kembali dinaikkannya rating hutang Indonesia dari BB+ stabil menjadi BB+ positif oleh the Fitch rating diharapkan mampu mengembalikan kembali rasa percaya diri Investor untuk masuk ke bursa, kondisi ini mulai terlihat dimana pada sesi perdagangan jumat pekan lalu IHSG mampu menguat ditengah banyaknya sentimen negatif yang menyelimuti Bursa.

"Kondisi tersebut dipercaya masih akan berlanjut awal pekan ini, dan menjadi salah satu sentimen pendorong penguatan IHSG. Oleh karena itu IHSG pekan ini diprediksi masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dan kembali mencoba menembus level 3500," jelas Fikri.

IHSG Masih Menapak Hati-hati


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak lemah lesu sepanjang pekan lalu. Konflik di Libya yang melontarkan harga minyak mentah dunia hingga ke level US$ 100 per barel membuat IHSG dan bursa-bursa global bergerak ke teritori negatif.

IHSG pada pekan lalu konsisten di level 3.400. Pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu adalah:

  • Senin (21/2/2011), IHSG turun tipis 3,854 poin (0,12%) ke level 3.497,643.
  • Selasa (22/2/2011), IHSG melemah 46,543 poin (1,33%) ke level 3.451,100.
  • Rabu (23/2/2011), IHSG menguat 23,023 poin (0,66%) ke level 3.474,123.
  • Kamis (24/2/2011), IHSG melemah 34,991 poin (1,01%) ke level 3.439,132.
  • Jumat (25/2/2011), IHSG naik tipis 4,398 poin (0,12%) ke level 3.443,530.

"Investor merasa rilis kinerja keuangan emiten akan lebih bagus sehingga setidaknya bisa menahan kejatuhan harga saham-saham. Oleh karena optimisme ini, IHSG terus melaju hingga menyentuh level 3.454,88," ujar Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management.

Setelah terus menerus mengalami tekanan, IHSG pada awal pekan ini diprediksi akan mulai membaik. Berbekal semangat rebound pada mayoritas bursa-bursa utama dunia, IHSG pada perdagangan Senin (28/2/2011) diprediksi akan bergerak menguat. Namun bayang-bayang tingginya harga minyak dan krisis di Timur Tengah masih menjadi batu sandungan untuk penguatan IHSG berikutnya.

Bursa Wall Street pada akhir pekan lalu akhirnya menguat setelah terus menerus mengalami tekanan. Indeks saham Dow Jones pada perdagangan Jumat (25/2/2011) naik 61,95 poin (0,51%) ke lecel 12.130,45. Indeks Nasdaq juga meningkat 43,15 poin (1,58%) ke level 2.781,05. Kemudian indeks S&P500 juga meraih 13,78 poin (1,06%) ke level 1.319,88.

Sementara Bursa Jepang masih mengawali perdagangan awal pekan ini di teritori negatif. Indeks Nikkei-225 dibuka turun 28,28 poin (0,27%) ke level 10.498,48.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:

IHSG pada punutupan perdagangan pekan lalu ditutup menguat +0,13% di 3.443,54. Menguatnya indeks ditengah kekhawatiran pasar akan inflasi global yang meningkat akibat lonjakan harga minyak mentah terkait dengan krisis di Libya. Meski demikian, langkah Fitch menaikkan outlook Indonesia serta kemungkinan BI tidak menaikkan BI Rate pada RDG mendatang menjadi katalis positif bagi pasar. Hari ini kami perkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 3.420-3.460.

Finan Corpindo Nusa:

Setelah seharian bergerak mixed, IHSG akhirnya ditutup menguat tipis seiring dengan penguatan mayoritas bursa regional. Investor masih bersikap wait & see dan memilih untuk melakukan short term trading ditengah belum pastinya situasi pasar modal. Untuk Senin IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan support 3.420 dan resistance 3.460. Pergerakan harga komoditas dan bursa global masih akan menjadi faktor pendorong IHSG.

eTrading Securities:

Pada perdagangan hari ini IHSG bergerak mixed sebelum akhirnya ditutup naik 4 point (+0.13%) ke level 3,443.53 menyusul berita positif naiknya rating utang Indonesia oleh Fitch yang turut membuat nilai tukar rupiah ikut mengalami apresiasi. Asing pada hari ini tercatat melakukan net sell sebesar Rp375 miliar di pasar regular dengan sektor yang paling banyak keluar adalah Energy dan Banking. Secara teknikal masih bergerak sideways terlihat dari pergerakan bursa yang relatif tipis meskipun aktif dalam hal volume transaksi. Pada hari senin (28/2) diperkirakan IHSG akan bergerak dikisaran 3,416 - 3,500 dengan saham - saham yang dapat diperhatikan a.l. PGAS, BUMI dan MNCN.

Indosurya Asset Management

Pada perdagangan Senin (28/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.416-3.430 dan resistance 3.456-3.468. Sebelumnya candle terbentuk pola bullish harami dan gagal mengkonfirmasi kenaikan lanjutan, kali ini kembali membentuk pola candle yang serupa. Akankah pola ini valid mengkonfirmasi lanjutan? mengingat selama Februari di akhir pekan selalu menguat dan di awal pekan selalu melemah, kecuali pada minggu ke-3 (14/2/11) ditutup naik menjelang libur Maulid Nabi Muhammad SAW. Kenaikan di akhir pekan kemarin menggenapkan kali ke-4 penguatan di akhir minggu perdagangan. MACD bergerak landai dan terlihat masih tertahan untuk melanjutkan penguatannya dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic konsolidasi dengan reversal sementara. Ada kecenderungan jelang rilis inflasi, investor wait & see dan mengurangi volume transaksinya. Bila ini terjadi maka wajar bila terjadi sedikit pelemahan. IHSG kemungkinan bisa rebound setelah rilis angka inflasi dan angkanya sesuai dengan ekspektasi pasar. Investor juga cermati pergerakan harga minyak seiring dengan kembali memanasnya konflik Libya dan serangan atas kilang minyak Baiji (52% dari total kapasitas produksi) di Irak pada akhir pekan kemarin..

Kresna Sekuritas:

Meskipun masih dalam tekanan, munculnya spinning top membuka peluang untuk teknikal rebound. Pengumuman data GDP dan Consumer confidence US diharapkan menjadi katalis positif di tengah menguatnya sentimen geopolitik. IHSG diperkirakan bergerak di 3,390-3,470 dengan level 3,423 masih menjadi level kunci pergerakan. MEDC dan BMRI menjadi saham pilihan untuk hari ini.