Rabu, 22 Februari 2012

Profit taking berlanjut, IHSG tergelincir ke 3.986

JAKARTA. Aksi profit taking terus menggerus otot Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (22/2). Hingga penutupan perdagangan sore ini, IHSG dipaksa mendarat di zona merah, setelah terpangkas 0,41% ke level 3.986,552.

Rontoknya 136 saham memicu lemahnya indeks, meskipun masih terdapat 99 saham yang berhasil reli. Sedangkan, 88 saham lainnya tidak beranjak dari level penutupan sebelumnya.

Tujuh sektor saham tumbang, berbanding tiga sektor yang naik. Koreksi tertajam sebesar 1,66% terjadi pada sektor aneka industri, diikuti sektor barang konsumsi yang jatuh 1,13%. Sedangkan, yang masih berhasil menguat sebesar 0,87% yaitu dari sektor pertambangan.

Saham Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang rontok 34,69% ke level Rp 128 menjadi penghuni deretan top losers, sore ini. Saham lain yang menempati posisi tersebut, yaitu Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang tumbang 9,90% ke Rp 4.325.

Sedangkan, deretan saham yang berhasil menempati posisi top gainers, antara lain saham Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang melejit 17,76% ke Rp 15.250. Lalu, saham Berau Coal Energy Tbk (BRAU) yang reli 11,36% ke 490. Emiten ini berencana menerbitkan surat utang untuk membayar utang yang bakal jatuh tempo di tahun ini.

Sepanjang hari, transaksi di bursa melibatkan sekitar 4,621 miliar saham, dengan nilai perdagangan mencapai Rp 3,880 triliun.

IHSG Turun 0,2% ke 3.995,02

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia melemah 7,9 poin atau 0,2% ke 3.995,02 pada penutupan perdagangan Rabu (22/2/2012). Volume perdagangan mencapai 4,7 miliar saham senilai Rp3,8 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 127 saham menguat, 121 saham turun dan 101 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp49,7 miliar dengan pembelian asing Rp1,404 triliun dan penjualan asing mencapai Rp1,45 triliun.

Indeks JII turun 2,8 poin ke 570,75, indeks ISSI turun 0,4 poin ke 134,2 dan indeks LQ45 turun 2,4 poin ke 693,98. Beberapa sektor masih menguat seperti sektor pertambangan naik 22,5 poin ke 2.847. Pelemahan terdalam dialami sektor aneka industri turun 22 poin ke 1.305 disusul sektor konsumer turun 14,8 poin ke 1.297.

Isu utang belum tuntas, gerak bursa Eropa terbatas

Isu utang belum tuntas, gerak bursa Eropa terbatas
LONDON. Awan hitam yang masih menggelayut di kawasan Eropa menyebabkan bursa saham di benua biru itu bergerak terbatas, hari ini. Pada pukul 8.03 pagi di London, indeks acuan Eropa Stoxx 600 naik tipis 0,1% ke level 267,15.
Sementara itu, indeks Stoxx 50 melemah tipis 0,05%, lalu indeks DAX tergelincir 0,09%. Namun, indeks FTSE 100 masih reli tipis 0,04%.

Pasar khawatir bailout kedua untuk Yunani tidak akan bisa menyelesaikan persoalan krisis utang di kawasan Eropa. Sentimen ini pun tarik-menarik dengan rumor positif, berupa pertumbuhan manufaktur di China.

Awal pekan ini, Menteri keuangan Uni Eropa telah menyetujui paket bantuan senilai 130 miliar euro untuk Yunani. Namun, Deputi Gubernur Bank of England Charlie Bean menilai, bailout tersebut kemungkinan tidak cukup untuk mengakhiri krisis utang.

"Persetujuan bailout Yunani masih menyisakan persoalan di benak investor. Ada kekhawatiran Yunani tidak akan dapat memenuhi kewajibannya," kata John Plassard, Direktur di Louis Capital Markets SA, di Jenewa.

Saham perbankan terbesar di Prancis, yaitu BNP Paribas SA tercatat naik 1%, setelah disebutkan akan menjual 51% sahamnya di Klepierre SA. Sedangkan, saham Straumann Holding AG terpangkas 0,6%, setelah labanya lebih rendah dari perkiraan analis.

Saham Konsumer Blue Chip Tekan IHSG Menipis 7 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menipis 7 poin di tengah perdagangan yang tidak terlalu ramai. Saham-saham blue chip berbasis konsumer paling banyak kena ambil untung.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di posisi Rp 9.045 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.040 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG turun tipis 10,128 poin (0,25%) ke level 3.992,823 terseret arus negatif pasar Asia. Datarnya pergerakan Wall Street tidak memberi semangat ke bursa.

Aksi ambil untung terus terjadi sejak pembukaan perdagangan. Indeks langsung ambles ke posisi terendahnya di 3.979,095 dan masih berpotensi untuk kembali melemah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menipis 13,414 poin (0,34%) ke level 3.989,537 terkena aksi ambil untung yang dilakukan investor di saham-saham lapis dua. Investor masih menunggu implementasi dana talangan Yunani oleh Uni Eropa.

Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau pada perdagangan hari ini. Investor masih ragu-ragu untuk tanamkan modal dengan situasi ekonomi global yang belum kondusif.

Menutup perdagangan, Rabu (22/2/2012), IHSG menipis 7,927 poin (0,20%) ke level 3.995,024. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 2,445 poin (0,35%) ke level 693,982.

Investor masih lakukan aksi tunggu sampai situasi dan arah ekonomi global sudah jelas sambil melakukan profit taking di saham-saham yang sudah naik tinggi.

Saham-saham di sektor tambang dibantu konstruksi, infrastruktur dan finansial berjuang mencoba menarik IHSG ke jalur hijau. Saham-saham ini diburu investor atas naiknya harga-harga komoditas menyusul tingginya minyak dunia.

Sayangnya, saham-saham unggulan di sektor konsumer banyak terkena tekanan jual sehingga menahan indeks tetap berada di teritori positif. Saham-saham lapis dua berbasis aneka industri juga mengalami hal yang sama.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 138.064 kali pada volume 4,708 miliar lembar saham senilai Rp 4,026 triliun. Sebanyak 117 saham naik, sisanya 113 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Pergerakan bursa-bursa di Asia lebih menggembirakan ketimbang pagi tadi. Sore ini kebanyakan dari mereka melenggang di jalur hijau, kecuali bursa saham Singapura yang masih melemah.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional hingga sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 22,16 poin (0,93%) ke level 2.403,59.
  • Indeks Hang Seng naik 70,56 poin (0,33%) ke level 21.549,28.
  • Indeks Nikkei 225 bertambah 90,98 poin (0,96%) ke level 9.554,00.
  • Indeks Straits Times melemah 24,62 poin (0,81%) ke level 3.000,45.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 2.300 ke Rp 15.250, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.100 ke Rp 48.800, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 1.000 ke Rp 140.000, dan Resources Asia (PSAB) naik Rp 750 ke Rp 4.100.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.450 ke Rp 72.350, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.250 ke Rp 52.750, Multibreeder (MBAI) turun Rp 1.000 ke Rp 12.000, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 750 ke Rp 29.200.
(ang/qom)

Bursa Eropa Naik Tipis di Awal Perdagangan

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Rabu (22/2/2012) dengan harapkan bailout Yunani akan efektif.

Indeks FTSE naik 0,2%, indeks CAC naik 0,3% dan indeks DAX naik 0,1%. "Setelah mencapai kemajuan Yunani memiliki dua tantangan yang ditunggu pasar," kata Gillian Edgeworth, ekonom UniCredit. Demikian mengutip cnbc.com.

Kedua tantangan tersebut seperti Uni Eropa harus membuktikan Yunani dapat melakukan penghematan dan keharusan Uni Eropa meningkatkan dana cadangan sehingga sesuai ketentuan IMF. Saat ini, Yunani juga sedang berunding dengan Institute of International Finance tentang pemotongan utang menjadi 53,5%.

Pada perdagangan kemarin, pasar merespon positif setelah Dow Jones menembus level 13.000 untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. Walaupun indeks lebih banyak bergerak fluktuatif.

Sementara bursa Asia bergerak positif seperti indeks Hang Seng naik 0,1%, indeks Nikkei naik 0,9%, indeks Shanghai 0,6% dan indeks ASX naik 0,04%. Pada bulan Februari, data manufaktur China mengalami kontraksi. Hal ini ditandai dengan menurunnya pesanan ekspor karena krisis Eropa.

Bursa saham Wall Street berakhir mixed pada perdagangan Selasa (21/2/2012). Indeks Dow Jones sempat menyentuh ke level 13.000 untuk pertama kali sejak Mei 2008, dan kenaikan harga minyak mendorong prospek ekonomi.

Indeks Dow Jones naik 16,12 poin atau 0,12% ke level 12.965,99. Indeks S&P 500 naik 1 poin atau 0,07% ke level 1.362,23. Indeks Nasdaq turun 3,21 poin atau 0,11% ke level 2.948,57.

118 saham rontok, IHSG terdepak ke bawah 4.000

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipaksa kembali ke bawah level 4.000 hingga sesi perdagangan pagi berakhir. IHSG terpangkas sebesar 0,34%, dan parkir sementara di level 3.989,537. Kemarin, indeks berhasil ditutup menguat di level 4.002.

Rontoknya 118 saham menggerus otot indeks. Meskipun, masih terdapat 90 saham yang berhasil naik, sementara 87 saham lainnya belum menunjukkan pergerakan.

Tujuh sektor saham rontok, dengan penurunan tertajam menimpa sektor aneka industri, yaitu sebesar 1,67%. Sedangkan, tiga sektor yang masih menguat, yaitu pertambangan sebesar 0,42%, lalu sektor konstruksi yang naik 0,225, dan industri dasar yang menguat 0,21%.

Saham Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang baru saja menggelar aksi bundel saham dan right issue terdepak ke posisi teratas saham top gainers, siang ini. FREN anjlok 29,6% ke level Rp 138. Diikuti saham Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang tumbang 15,32% ke Rp 105. Juga, saham Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) yang tergerus 5,41% ke Rp 3.500.

Sementara, deretan saham berkapitalisasi besar yang berhasil menempati posisi top gainers, antara lain saham Intraco Penta Tbk (INTA) yang maju 7,59% ke Rp 850. Kemudian, saham Berau Coal Energy Tbk (BRAU) yang melaju 6,82% ke Rp 470.

Transaksi di sesi pagi melibatkan sekitar 2,619 milair saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,857 triliun.

Sesi Dua, Pilih Saham Terkoreksi & Komoditas

INILAH.COM, Jakarta – IHSG hingga penutupan akan bergerak mixed cenderung melemah. Namun, saham terkait harga komoditas dan saham yang sudah terkoreksi jauh, bisa menjadi pilihan untuk sesi dua.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (22/2) sesi pertama, turun 13,414 poin (0,34%) ke level 3.989,537. Demikian pula indeks saham unggulan LQ 45 yang melemah 2,879 poin (0,41%) ke level 693,548.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 2,618 miliar lembar saham, senilai Rp 1,856 triliun dan frekuensi 70.194 kali. Sebanyak 90 saham naik, sisanya 118 saham turun, dan 87 saham stagnan.

Kendati terkoreksi, asing masih mencatatkan aksi beli, dengan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) mencapai Rp4,6 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp566 miliar dan transaksi jual sebesar Rp561 miliar.

Hampir semua sektor melemah, namun koreksi lebih lanjut tertahan sektor tambang, industri dasar dan properti.

Cece Ridwanullah, analis pasar modal dari EkoKapital Sekuritas mengatakan, IHSG hingga penutupan nanti akan bergerak mixed, dengan kecenderungan melemah tipis.

Penurunan dipicu masih melmemahnya bursa regional, seperti Hang Seng. Kemudian bursa AS, yang semalam ditutup mixed.”Namun, investor masih mencermati pembukaan bursa Eropa jam tiga nanti, untuk mengkonfirmasi arah bursa,” ujarnya.

Berita tentang disetujuinya bailout Yunani, sudah masuk dalam perhitungan pasar sebelumnya, sehingga tidak terlalu mempengaruhi pergerakan bursa secara signifikan. Saat ini, yang dicermati pasar adalah harga minyak yang tinggi, yang berpotensi mendongkrak harga BBM di dalam negri.

“Pasar masih menunggu kepastian harga BBM, karena kenaikannya dapat mempengaruhi inflasi. Apalagi gaji pegawai negeri dan UMR juga naik,” katanya.

Kendati terkoreksi, harga minyak mentah yang mendekati level US$106 per barel, menjadi katalis penguatan sektor saham tambang logam dan batu bara.

Namun, beberapa saham yang jatuh, seperti perbankan, Astra International (ASII), Gudang Garam (GGRM), menghambat pembalikan arah bursa. Tekanan muncul karena beberapa saham sangat berhubungan dengan inflasi, seperti ASII. “Itulah mengapa saya melihat bursa itu akan bergerak mixed, cenderung turun tipis,” kata Cece.

Di tengah situasi saat ini, investor disarankan untul wait and see, mencermati sentimen regional dan global. Terutama karena aksi beli asing masih tipis. Namun, untuk jangka pendek, investor bisa trading saham komoditas seperti Timah (TINS), Aneka Tambang (ANTM) dan saham batubara yang masih berpotensi rebound.

Pilihan lainnya adalah saham berfundamental positif namun sudah terkoreksi jauh, seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Mandiri (BMRI) dan bank Central Asia (BBCA).

Saham properti juga disarankan karena berpotensi menguat, menyusul turunnya suku bunga. Pilihannya adalah Summarecon Agung (SMRA), Agung Podomoro Land (APLN) dan Dharmala Intiland (DILD). [ast]

Aksi Ambil Untung di Saham Lapis Dua, IHSG Turun 13 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 13 poin terkena aksi ambil untung yang dilakukan investor di saham-saham lapis dua. Investor masih menunggu implementasi dana talangan Yunani oleh Uni Eropa.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG turun tipis 10,128 poin (0,25%) ke level 3.992,823 terseret arus negatif pasar Asia. Datarnya pergerakan Wall Street tidak memberi semangat ke bursa.

Aksi ambil untung terus terjadi sejak pembukaan perdagangan. Indeks langsung ambles ke posisi terendahnya di 3.983,066 dan masih berpotensi untuk kembali melemah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (22/2/2012), IHSG menipis 13,414 poin (0,34%) ke level 3.989,537. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 2,879 poin (0,41%) ke level 693,548.

Investor lakukan aksi tunggu sampai situasi dan arah ekonomi global sudah jelas. Aksi tunggu ini dibarengi dengan profit taking di saham-saham yang sudah naik tinggi.

Saham-saham di sektor tambang berjuang sendirian mencoba menarik IHSG ke jalur hijau. Saham-saham ini diburu investor atas naiknya harga-harga komoditas menyusul tingginya minyak dunia.

Namun sembilan sektor lainnya masih terkena koreksi yang cukup dalam sehingga indeks tak mampu keluar dari jeratan jaring negatif. Saham-saham lapis dua di sektor aneka industri memimpin koreksi hari ini.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 70.194 kali pada volume 2,618 miliar lembar saham senilai Rp 1,856 triliun. Sebanyak 90 saham naik, sisanya 118 saham turun, dan 87 saham stagnan.

Sentimen positif yang beredar di pasar seperti kesepakatan dana talangan Yunani masih belum kuat untuk menggerakan pasar. Bursa-bursa di Asia yang pagi tadi melemah kini bergerak mixed.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 10,73 poin (0,45%) ke level 2.392,16.
  • Indeks Hang Seng turun tipis 17,81 poin (0,08%) ke level 21.460,91.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 71,76 poin (0,76%) ke level 9.534,78.
  • Indeks Straits Times melemah 12,41 poin (0,41%) ke level 3.012,66.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.050 ke Rp 14.000, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 1.000 ke Rp 140.000, Hero Supermarket (HERO) naik Rp 700 ke Rp 19.200, dan Resources Asia (PSAB) naik Rp 600 ke Rp 3.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.450 ke Rp 72.350, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.350 ke Rp 52.650, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 600 ke Rp 4.200, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 400 ke Rp 29.550.

(ang/qom)

'Net Buy' Asing Kurangi Tekanan IHSG Sesi I

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Rabu (22/2/2012) IHSG ditutup turun 0,33% ke level 3.989,54.

Penurunan indeks siang ini masih dipicu aksi profit taking yang dimanfaatkan investor saat IHSG masih reatif tinggi selain diakibatkan data manufaktur China yang masih melambat.

Di Asia siang ini, Nikkei naik 0,74%, Shanghai naik 0,45%, namin Hang Seng turun 0,08%.

Bursa AS ditutup flat semalam meski sempat dibuka menguat di awal perdagangan memfaktorkan pemberian bailout Yunani oleh Uni Eropa. Namun di pertengahan sesi, bursa AS mengalami tekanan profit taking setelah indeks S&P dan Dow menembus level tertinggi sejak 2008.

Sebanyak 127 saham turun siang ini, 97 saham naik, sedang 95 saham stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 0,41% ke level 693,55, sedang JII turun 0,44% ke level 571,08.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 2,17 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,62 triliun. Namun, asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp4,6 miliar siang ini.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah ASII yang turun 1,96%, GGRM turun 2,50%, EMTK turun 12,50%, FAST turun 3,10%, UNTR turun 1,33%, dan NIPS turun 10,20%.

Sektor Manufaktur China Masih Lambat

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Sektor manufaktur China Februari 2011 mengalami kontraksi untuk bulan keempat berturut-turut akibat pesanan ekspor baru turun tajam dipicu krisis utang zona euro.

Hal ini ditunjukkan dalam purchasing managers index (PMI) hasil survei HSBC Rabu (22/2/2012) seperti dikutip CNBC.com. PMI, yang merupakan indikator awal kegiatan industri China, naik ke level tertinggi dalam empat bulan ke 49,7 pada Februari 2011 dari 48,8 pada Januari 2011. PMI di bawah 50 menunjukkan terjadi kontraksi, untuk sebagian besar dari delapan bulan terakhir.

Survei menunjukkan sektor tetap lamban pada bulan Februari dengan keseluruhan pesanan jatuh, menggarisbawahi keputusan Beijing pada hari Sabtu untuk mengurangi Giro Wajib Minimum (GWM) bank untuk kedua kalinya dalam tiga bulan. PMI akhir akan dirilis pada 1 Maret 2011.

Pertumbuhan tetap pada jalur ke arah perlambatan, meskipun peningkatan marjinal PMI dipimpin oleh percepatan produksi setelah tahun baru China," kata Hongbin Qu, kepala ekonom HSBC China.

China memotong GWM 50 basis poin menjadi 20,5 persen pada hari Sabtu, melepaskan sekitar 400 miliar yuan (US$63 miliar) yang dapat digunakan untuk pinjaman bank.

Pertumbuhan ekonomi China secara luas terlihat melambat pada bulan Januari sampai Maret untuk lima kuartal berturut-turut. Ekonom mengharapkan pertumbuhan 2011 turun di bawah 9 persen untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Data perdagangan untuk Januari menunjukkan impor dan ekspor jatuh pada tingkat tercepat mereka sejak 2009.

Setelah data PMI keluar, Perdana Menteri Wen Jiabao telah mulai melakukan langkah-langkah baru untuk mendukung ekonomi, dengan mengatakan Beijing harus memperhatikan situasi ekonomi dan bertindak cepat.

Krisis Euro masih mencemaskan, mata uang Asia keok

Krisis Euro masih mencemaskan, mata uang Asia keok
SEOUL. Isu kawasan Eropa masih memicu keoknya mata uang Asia. Mayoritas mata uang regional melemah untuk hari kedua, di mana tekanan terbesar menimpa won Korea Selatan dan peso Filipina.

Won melemah 0,3% ke posisi 1.126,20 per dollar AS pada pukul 11.44 di Seoul. Sementara, peso terdepresiasi 0,3% menjadi 42,78. Di tempat lain, dollar Singapura tergelincir 0,3% ke level S$ 1,2596 terhadap dollar AS. Lalu, dollar Taiwan dan yuan China bergerak tipis masing-masing ke NT$ 29,574 dan 6,2965. Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index yang mengkalkulasi 10 mata uang Asia teraktif pun tergerus sekitar 0,1%.

Mata uang regional tertekan, lantaran persetujuan bailout Yunani tidak mampu meredam kekhawatian pasar. Pasar masih mencemaskan perlambatan pertumbuhan global yang disebabkan oleh krisis utang Eropa.

Apalagi, harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam sembilan bulan di New York. Tingginya harga minyak memicu spekulasi terjadinya percepatan inflasi, yang berpotensi membatasi ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter. Tahun ini, Indonesia, Filipina dan Thailand telah menurunkan suku bunga acuan untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi. Sementara, Cina dan India telah memotong rasio cadangan perbankan dalam tiga bulan terakhir.

"Pasar lega, tapi masih skeptis terhadap kemajuan implementasi di Yunani. Ada pula kekhawatiran baru yang disebabkan lonjakan harga minyak. Pasar cemas harga minyak akan mengancam pertumbuhan ekonomi global," ujar Sim Moh Siong, ahli strategi mata uang di Bank of Singapore Ltd.

Saktiandi Supaat, kepala riset valas di Malayan Banking Bhd. menyebut, salah satu perhatian utama di tahun ini, yaitu meningkatnya inflasi di Asia, yang terutama dipicu oleh kenaikan harga minyak.

Hari ini, rupiah masih cenderung lunglai

Hari ini, rupiah masih cenderung lunglai
JAKARTA. Meski sentimen positif menyeruak di Yunani pasca persetujuan bailout, namun rupiah masih tertekan terhadap dollar AS. Pada Rabu (22/2), pukul 10.00 WIB, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) bergulir ke 9.064, dari posisi kemarin di 9.050. Ini artinya, rupiah keok sekitar 0,2% terhadap dollar AS.
Dealer forex Bank Rakyat Indonesia (BRI) Taufan Tito menilai, terjadinya anomali respon mata uang Asia terhadap membaiknya penyelesaian krisis utang Yunani. Sepertinya, pasar masih khawatir, bailout Yunani tidak akan menyelesaikan persoalan krisis di Eropa.

Taufan memperkirakan, gerakan rupiah cenderung akan melemah sampai akhir pekan ini. "Untuk hari, mata uang akan bergerak sedikit flat dengan kecenderungan masih melemah terhadap dollar AS," ujarnya, Rabu (22/2). Prediksinya, rupiah terhadap dollar AS akan bergulir di kisaran 9.030 - 9.080.

Sementara itu, analis Bank BNI Klara Pramesti memprediksi, rupiah akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah, dipicu aksi diam atau wait and see investor seiring perayaan Wasington Birthday.

Namun, Klara memprediksi, menjelang lelang Sukuk besok (23/2), kemungkinan akan membawa rupiah ke teritoti positif atau menguat kembali. Dia memprediksi, hari ini, pairing USD/IDR akan bergulir di posisi 9.000 - 9.080.

Bursa Jepang bergerak liar tersulut harga minyak

Bursa Jepang bergerak liar tersulut harga minyak
TOKYO. Lonjakan harga minyak mentah memicu bursa saham Jepang bergerak liar di zona merah dan hijau. Indeks Nikkei 225 hanya bergerak tipis ke level 9.462,54 pada pukul 10.14 di Tokto. Sementara, indeks Topix reli tipis 0,1% ke posisi 817,34, setelah di awal perdagangan sempat tergelincir 0,1%.

Harga minyak yang menyentuh level tertinggi dalam sembilan bulan memicu jatuhnya saham-saham produsen ban, seperti saham Bridgestone Corp. yang tumbang 2,2%. Namun, saham-saham sektor energi menangguk keuntungan dari lonjakan harga minyak, seperti saham Inpex Corp. yang menguat 2,1%.

Kemarin, harga minyak WTI untuk pengiriman Maret melejit 2,5% ke level US$ 105,84 per barel di New York. Ini level pengiriman tertinggi sejak 4 Mei lalu. Selain itu, investor menilai bailout Yunani tidak akan bisa menyelesaikan persoalan krisis utang Eropa.

"Ketidakpastian pada perekonomian global mulai memudar. Namun, masih ada sentimen yang menilai pasar sudah terlalu panas (overheating), karena kenaikan yang pesat," ujar Hiroichi Nishi, manajer ekuitas di SMBC Nikko Securities Inc.

Kekhawatiran di Bursa Saham Masih Tebal

INILAH.COM, Jakarta - Setelah Yunani dianggap “setengah aman”, perhatian pelaku pasar kini tertuju ke Iran. Keputusan Iran menyetop pengiriman minyak ke Eropa membuat harga minyak di New York Merchantile Exchange (NYMEX) langsung menguat 1,47% menjadi US$ 104,76 per barel. Dikhawatirkan kenaikan harga minyak ini akan membuat perekonomian Eropa dan Amerika menjadi semakin runyam.

Inilah yang membuat para investor selangkah demi selangkah menarik diri dari pasar. Akibatnya, kemarin indeks Kospi dan Nikkei masing-masing melorot 0,03% dan 0,23%. Namun beberapa bursa lainnya menunjukan perilaku sebaliknya.

Seakan belum kehabisan nafas, indeks Hang Seng dan Strait Times justru mencatat penguatan masing-masing sebesar 0,25% dan 0,13%. Kenaikan juga terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga penutupan pukul 16.00 sore, Indeks Harga Saham Gabungan mencatat kenaikan 0,57%.

Sungguh mengagumkan. Namun begitu, sejumlah analis mengingatkan agar penguatan ini disikapi dengan ekstra waspada. Soalnya, kenaikan harga minyak ini akan mendorong investor asing melepas saham-sahamnya.

Itu sebabnya, seorang analis dari Kresna Securities menyarankan agar investor segera melakukan aksi ambil untung. Setidaknya, lepaslah sebagian saham untuk mengantisipasi penurunan indeks. Apalagi, selain ancaman dari meroketnya harga minyak, krisis utang Yunani juga belum bisa dikatakan telah berhasil diatasi.

Betul, menteri keuangan Eropa sudah sepakat mengucurkan pinjaman talangan ke-2 sebesar 130 miliar euro kepada Yunani. Namun kebijakan pemerintah Yunani untuk menghemat anggaran telah memicu demonstrasi. Sedangkan perkembangan ekonomi Amerika pun hingga kini belum memberikan sinyal yang jelas.

“Kekhawatiran pasar masih tinggi sekali. Padahal, kalau kita berkaca pada domestik, sebetulnya tak ada masalah,” kata Deni Hamzah, analis Corfina Capital. Nah, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Deni memperkirakan akan terjadi koreksi.

Namun, jangan khawatir, koreksi ini hanya berlangsung sementara. Deni optimistis, pekan ini indeks bisa tembus level 4.040. Selain didorong dampak pelonggaran likuiditas di China, sebentar lagi bakal keluar laporan keuangan 2011. “Kuncinya, jika IHSG melampaui 4.015,” katanya. Jika gagal? Deni memperkirakan pekan ini indeks akan bergerak di kisaran 3.960-4.015. [mdr]

Minyak melejit, mayoritas bursa Asia tumbang

Minyak melejit, mayoritas bursa Asia tumbang
TOKYO. Lonjakan harga minyak memicu tekanan pada pasar saham, termasuk bursa di kawasan Asia. Bursa regional tumbang untuk hari yang kedua, setelah harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam sembilan bulan. Pasar cemas tingginya harga minyak akan menghalangi pertumbuhan ekonomi.

Tak hanya itu, investor juga menilai, bailout Yunani tidak akan memecahkan persoalan krisis utang Eropa.
"Meskipun Yunani mendapatkan bailout terbaru, masih banyak rintangan yang harus hadapi," ujar Kepala strategi investasi di AMP Capital Investors Ltd. Shane Oliver, di Sydney.
Indeks MSCI Asia Pacific tergerus 0,2% ke level 127,4 pada pukul 9.51 di Tokyo. Sementara itu, indeks Kospi tergelincir 0,26%, dan indeks S&P/ASX 200 jatuh 0,27%. Adapun, indeks Nikkei 225 bergerak liar di dua arah, dan saat ini masih naik tipis 0,09%.

IHSG Bisa Berbalik ke Teritori Negatif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menembus level 4.000 setelah melaju 22 poin. Harapan segera usainya krisis utang Yunani pasca bailout 130 miliar euro menjadi sentimen positif di pasar.

Pada perdagangan, Selasa (21/2/2012), IHSG ditutup melaju 22,698 poin (0,57%) ke level 4.002,951. Indeks LQ 45 ditutup naik 2,404 poin (0,35%) ke level 696,427.

Kegagalan indeks Dow Jones mempertahankan level 13.000 dan diikuti pelemahan bursa regional akan menjadi sentimen negatif yang akan membelokkan IHSG ke teritori negatif. Pada perdagangan Rabu (22/2/2012), IHSG diprediksi bergerak fluktuatif cenderung melemah.

Bursa Wall Street kemarin ditutup flat setelah sempat melambung tinggi, dengan indeks Dow Jones menembus level 13.000 untuk pertama kalinya sejak Mei 2008. Namun koreksi kemudian membuat indeks hanya ditutup flat.

Indeks Dow Jones melonjak tajam berbarengan dengan lonjakan harga minyak mentah dunia. Kabar baik dari Yunani yang akhirnya berhasil mengamankan dana bailout untuk mencegah gagal bayar, namun investor mengatakan hal itu sudah dimasukkan dalam perhitungan investor sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (22/2/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat tipis15,82 poin (0,12%) ke level 12.965,69. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 0,98 poin (0,07%) ke level 1.362,21, sedangkan Nasdaq melemah tipis 3,21 poin (0,11%) ke level 2.948,57.

Namun bursa-bursa regional malah terkoreksi. Berikut posisi bursa regional Rabu pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 7,71 poin (0,08%) ke level 9.455,31.
  • Indeks KOSPI melemah 4,75 poin (0,23%) ke level 2.019,49.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin didorong oleh tercapainya kesepakatan bailout sebesar 130M Euro. Kesepakatan tercapai setelah pemegang obligasi swasta untuk mengambil lebih banyak kerugian serta pemangkasan anggaran dalam negeri Yunani. Bailout ini berhasil mencegah Yunani dari default Maret 2012 mendatang. Kami perkirakan hari ini indeks masih akan bergerak menguat terbatas pasca keberhasilan menembus level psikologis 4.000. Beberapa data makroekonomi dari Amerika Serikat akan menjadi perhatian investor. Kami proyeksikan indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.985-4.032.

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan Selasa (21/2), IHSG berhasil melanjutkan penguatannya dalam tiga hari terakhir. Dari pergerakan indikator teknikal, Indikator Stochastic masih bergerak uptrend dengan MACD serta MA 5 dan MA 20 yang berpotensi membentuk golden cross. Pada perdagangan Rabu (22/2) diperkirakan IHSG akan bergerak mixed pada range 3963-4040. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. TINS, MEDC, dan INCO.

Indosurya:
Pada perdagangan Rabu (22/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.969-3.986 dan resistance 4.012-4.020. IHSG membentuk pola candle shooting star dimana sebelumnya membentuk candle spinning . Posisi candle telah di atas middle bollinger bands . MACD mencoba naik dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba kembali menuju area overbought . Pasca pemberian bailout Yunani, bursa saham Eropa malah negatif dan bursa saham AS cenderung datar. Secara teknikal, masih terdapat ruang bagi IHSG untuk naik. Tetapi, kenaikan yang terjadi dan variatifnya kondisi bursa saham global dimungkinkan akan terjadi profit taking .

(qom/qom)

Empat Saham Cocok Trading Hari Ini

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG pada perdagangan Rabu (22/2) diprediksi menguat terbatas. Bailout Yunani dan krisis utang Italia memberi sentimen. Empat saham cocok untuk trading.

Pada perdagangan Selasa (21/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 22,7 poin (0,57%) ke level 4.002,951 dengan intraday tertinggi 4.008,227 dan terendah 3.980,163. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang 2,40 poin (0,35%) ke level 696,427.

Analis Sinarmas Securities, Jansen Kustianto memperkirakan, laju indeks saham domestik bakal menguat terhadap hari ini. “Pada perdagangan hari Rabu (22/2), secara teknikal indeks cenderung bergerak menguat terbatas pada kisaran support 3.980dan resistance 4.025,” katanya kepada A, di Jakarta, Selasa (21/2).

Dia menjelaskan, perkembangan utang Yunani setelah disetujuinya dana talangan tahap kedua oleh menteri-menteri keuangan uni Eropamenjadi salah satu yang memberikan sentiment kepada pergerakan indeks. “Di sisi lain, perkembangan krisis utang Italia juga dapat memberikan sentimen terhadap indeks,” imbuhnya.

Di atas semua itu, Jansen merekomendasikan positif empat saham dari dua sektor berbeda—perbankan dan pertambangan logam. Saham-saham pilihannya, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Jabar Banten (BJBR), PT International Nickel Indonesia (INCO), dan PT Timah (TINS). “Itulah saham-saham yang dapat diperhatikan untuk day trading,” imbuh Jansen.

Wall Street Berakhir Mixed

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street berakhir mixed pada perdagangan Selasa (21/2/2012). Indeks Dow Jones sempat menyentuh ke level 13.000 untuk pertama kali sejak Mei 2008, dan kenaikan harga minyak mendorong prospek ekonomi.

Indeks Dow Jones naik 16,12 poin atau 0,12% ke level 12.965,99. Indeks S&P 500 naik 1 poin atau 0,07% ke level 1.362,23. Indeks Nasdaq turun 3,21 poin atau 0,11% ke level 2.948,57.

Sentimen lain yang mempengaruhi bursa saham yaitu paket penyelamatan Yunani untuk menghindari gagal bayar mendukung beberapa saham.
Tetapi investor menyatakan,kebanyakan harga saham telah diapresiasi di pasar dari pengaruh berita tersebut.

Menteri keuangan zona Euro menyetujui dana talangan 130 miliar euro untuk menyelamatkan Yunani agar menghindari gagal bayar setelah memaksa Yunani menyepakati pemotongan yang tidak populer dan pemegang obligasi swasta setuju mendapatkan kerugian besar.

Meski ad dana talangan, Yunani menghadapi perjalanan panjang untuk pulih. Uni Eropa menyatakan, ekonomi Yunani akan kembali tumbuh pada 2014.

Selain itu,kenaikan harga minyak juga membuat alasan investor untuk jual. US crude futures naik 2,5% ke level US$105,84 per barel dalam sembilan bulan terakhir karena dipicu kekhawatiran Iran.

Sejak awal tahun, tanda peningkatan pertumbuhan ekonomi dan masalah krisis Eropa stabil mendorong indeks Dow Jones naik 6,1% dan indeks S&P naik 8,3%.

Indeks Dow ditutup 12.965 hari ini setelah sempat menyentuh level psikologis 13.000. WalI-Mart sebagai pendorong penurunan saham di indeks Dow Jones setelah penurunan per kuartal tidak sesuai harapan.

"Meski berita Yunani menghangat, kita memiliki sentimen minor yang memberikan tekanan jual sehingga reli tertunda," ujar Fred Dickson, Chief Market Strategist D.A Davidson and Co seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Lebih lanjut ia menambahkan, kenaikan harga gas memberi pertanyaan dampak ke pendapatan. Kenaikan harga dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan sebagai consumer karena biaya kebutuhan meningkat.

Saham Wal-Mart turun 3,9% ke level US$60,07. Saham Home Depot Inc naik 0,4% ke level US$46,92 setelah keuntungan per kuartal mengalami kenaikan. Saham Macy's Inc naik 1,2% ke level US$36,69 setelah melaporkan kinerja keuangan baik dan prediksi penjualan akan lebih besar pada 2012.

Saham Kraft Foods Inc ke level US$38,57 setelah laporan prediksi pertumbuhan pendapatan sekitar 9% pada 2012. Saham Apple Inc naik 2,5% ke level US$514,85 setelah US International Trade Commission menyatakan pembuat iPhone tidak menyalahi hak paten HTC Corp. [hid]

Harga minyak cetak rekor tertinggi dalam 9 bulan

Harga minyak cetak rekor tertinggi dalam 9 bulan
NEW YORK. Harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam sembilan bulan di New York. Harga emas hitam ini terus melejit, setelah Yunani memenangkan bailout kedua, dan Iran menghentikan ekspor minyak mentah ke Perancis dan Inggris.

Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Maret naik sebesar US$ 2,60 ke level US$ 105,84 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini level penutupan tertinggi sejak 4 Mei lalu. Sementara, kontrak April yang teraktif reli sebesar US$ 2,65, atau 2,6% menjadi US$ 106,25 per barel di Nymex.

Adapun, minyak Brent untuk pengiriman April menguat US$ 1,61, atau 1,3% ke posisi US$ 121,66 per barel di bursa ICE Futures Europe. Ini juga level tertinggi dalam sembilan bulan.

Pasar minyak memanas setelah Uni Eropa menyetujui pengucuran bailout kedua untuk Yunani. Hal ini dinilai akan melindungi Yunani dari ancaman gagal bayar utang.

Di sisi lain, harga minyak kian melonjak, lantaran pasar mencemaskan suplai minyak dunia. Kekhawatiran ini dipicu keputusan Iran menghentikan penjualan minyak, akibat embargo Uni Eropa.

"Ada banyak kabar bagus tentang situasi Yunani di pasar. Persetujuan bailout Yunani telah meningkatkan optimisme terhadap ekonomi. Sementara Iran menimbulkan banyak kekhawatiran terkait suplai," kata Kyle Cooper, direktur penelitian di IAF Advisors.

Kepala analis di Confluence Investment Management menambahkan, sanksi-sanksi yang diterapkan menyebabkan Iran kian sulit untuk menjual minyak. "Secara efektif Iran keluar dari pasar global sampai batas tertentu, dan ini masalah besar," imbuhnya.

Rilis Data Eropa Bakal Dongkrak Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (22/2) diprediksi menguat. Sentimen positif datang dari indeks manufaktur dan sektor jasa Eropa.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, seharusnya rupiah bisa menguat hari ini. Terutama, kata dia, dengan data ekonomi Eropa yang akan dirilis hari ini dan memberikan harapan perbaikan ekonomi benua itu.

Data ekonomi tersebut adalah indeks Manufaktur dan indeks sektor jasa Eropa. Dua data ini akan memberikan harapan Eropa akan terhindar dari resesi. "Karena itu, rupiah berpeluang menguat terbatas dan bergerak dalam kisaran 9.000 hingga 9.060 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, indeks manufaktur Eropa yang akan dirilis hari ini, diprediksi naik ke level 49,5 untuk bulan Februari dari bulan sebelumnya 48,8. Sementara itu, untuk indeks sektor jasa diprediksi naik jadi 50,6 dari sebelumnya 50,4.

Di sisi lain, lanjut Firman, telah dipastikannya bailout untuk Yunani juga mengurangi risiko dari sentimen global. Sedangkan dari dalam negeri, tingginya minat asing pada obligasi Indonesia juga akan mendukung peregerakan rupiah hari ini.

Hanya saja, pada saat yang sama, penguatan harga minyak mentah dunia membatasi penguatan rupiah. Sebab, dengan kenaikan harga minyak, ketahanan fiskal terancam seiring membengkaknya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. "Karena itu, secara umum, penguatan rupiah menjadi terbatas," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta,Selasa (21/2) ditutup melemah 45 poin (0,50%) ke level 9.035/9.045 per dolar AS.

Pilihan Saham Trading Jangka Pendek

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Rabu (22/2) berpotensi menguat. Beberapa saham disarankan untuk trading jangka pendek.

Ariel Christian, analis dari Lautandhana Securindo mengatakan, IHSG hari ini masih bisa lanjutkan penguatan namun dalam trend sideways. Kendati merespon positif perkembangan bailout Yunani yang kemungkinan disetujui Uni Eropa, IHSG masih kesulitan menembus level 4.000. “Hal ini karena tipisnya transaksi dan partisipasi investor asing,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, fund manager asing masih wait and see, mencermati perkembangan restrukturisasi utang Yunani. Terutama pascapembayaran obligasi yang jatuh tempo Maret 2012 dan dibiayai dana bailout Uni Eropa dan IMF.

“Investor memperkirakan setelah soal Yunani mereda, akan menyusul isu Spanyol dan Italia yang skala utangnya lebih besar,”paparnya.

Kondisi inilah yang menyebabkan investor global masih menempatkan dana pada aset safe haven dan obligasi ber-yield rendah dengan GDP tinggi, seperti obligasi pemerintah Indonesia. “Sementara harga saham Indonesa masih dianggap cukup tinggi, meski beberapa saham unggulan sudah terkoreksi,”tuturnya.

Ariel menambahkan, jika IHSG sulit menembus level 4.000 sepanjang pekan ini, ada peluang trend turun akan terbentuk lagi. “IHSG membutuhkan katalis fundamental yang akan terefleksi dari laporan keuangan 2011 yang rilis Maret 2012, untuk mendorong IHSG menembus 4000 dan membentuk uptrend channel,”ujarnya.

Saat ini momentum lebih banyak untuk trading jangka pendek. Beberapa emiten yang disarankan adalah United Tractor (UNTR), Adaro Energy (ADRO), TB Bukit Asam (PTBA), Jasa Marga (JSMR), Semen Gresik (SMGR), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI), “Rekomendasi trading buy untuk emiten-emiten ini,”tutupnya.

Pada perdagangan Selasa (21/2) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat 22,7 poin atau 0,5% ke 4.002,95. Volume perdagangan mencapai 4,9 miliar saham senilai Rp4,6 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 136 saham menguat, 90 saham melemah dan 115 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy Rp79,9 miliar dengan pembelian asing Rp1,4 triliun dan penjualan asing Rp1,3 triliun. [nat]

Analis: IHSG masih miliki peluang untuk menguat

JAKARTA. Hari ini, Rabu (22/2) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan analis akan mempertahankan posisi rebound dan masih melanjutkan penguatan.

Analis saham Sinarmas Sekuritas, Jansen Kustianto dalam rilis risetnya kemarin Selasa (21/2) menjelaskan, adanya potensi reli IHSG secara teknikal. Ia bilang, dana talangan kedua dari uni Eropa terhadap Yunani akan memberikan sentimen positif terhadap indeks.

Demikian juga analisis dari Purwoko Sartono dari Research Analyst Panin Sekuritas. Ia juga memprediksi IHSG hari ini akan melanjutkan penguatan, setelah kemarin menembus level psikologinya 4.000.

Namun pendapat berbeda disampaikan oleh Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management. Ia mengingatkan, adanya kemungkinan aksi profit taking saat terjadi variasi pergerakan bursa global.

Secara teknikal, kata Reza, IHSG telah membentuk pola candle shooting star dimana sebelumnya membentuk candle spinning. "Sebenarnya secara teknikal masih terdapat ruang bagi IHSG untuk naik," tuturnya.

Hari ini, Reza memprediksi IHSG berada di 3.969-3.986 sebagai level supportnya dan resistance di kisaran 4.012-4.020. Sementara Purwoko menganalisa, IHSG bergerak di rata-rata 3.985-4.032.

Untuk rekomendasi saham, Jansen menyarankan aksi beli untuk saham BBRI, BJBR, INCO, TINS.

Inilah Saham Pilihan Rabu (22/2)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Rabu (22/2/2012) diperkirakan masih di area spekulasi bullish dengan kisaran 3.967-4.025.

Demikian dikatakan analis saham AMCapital, Andre Mahardika, kemarin. "Secara teknikal IHSG masih berpotensi melanjutkan bullish pada perdagangan selanjutnya, dengan tren koreksi yang terbatas hanya di MA 20," jelasnya.

Dari sthocastic, IHSG masih berpotensi bullish jangka pendek pada trend jenuh beli. Dari MACD, IHSG kembali mengkonfirmasi bullish lemah jangka menengah. Dari DMI, IHSG masih berpotensi bullish jangka menengah apabila dapat bertahan diatas level 3967 , dan pada trend D+ dan D- telah mengkonfirmasi golden cross dengan kondisi kenaikkan masih terbatas. Dari WIlliam R%, IHSG masih berpotensi melanjutkan kenaikan untuk perdagangan selanjutnya.

"Saya menyimpulkan IHSG masih berpotensi bullish terbatas untuk besok (hari ini)," ujarnya.

Andre merekomendasikan saham KDFT dengan area beli di 1.790-1.800 dan area jual di 1.850-1.900 dengan stop loss di 1.770. Dari sthocastic, saham DKFT berpotensi bullish jangka pendek pada trend jenuh jual. "Saya menyimpulkan lakukan aksi beli jangka pendek untuk minggu ini," ujarnya.

Saham PNLF dengan strategi beli saat koreksi di 134 dan jual di 142-146 dengan stop loss di 132. Secara teknikal saham PNLF masih berpotensi bullish jangka pendek.

Sementara pengamat pasar modal, Jeremiah Rio Rizaldi merekomendasikan saham CMNP dan ANTM. Untuk saham CMNP dengan strategi buy on weakness. Jika CMNP mampu bertahan di atas 2000, maka terdapat target selanjutnya di level 2.200. Jika terjadi koreksi, selama tidak lebih rendah dari 1.920 manfaatkan untuk Buy On Weakness.

Untuk saham ANTM dengan rekomendasi beli dengan stop loss di 1.890. Kemampuan ANTM bertahan di atas MA200 dan penembusan resisten ini membuka peluang bagi ANTM untuk kembali melanjutkan tren naikknya mneuju target harga di 2.150. MACD yang mendatar dan berpeluang Golden Cross menunjukkan saham ini kmebali memasuki eprgerakan positif.

Minyak melonjak, otot Wall Street mengendur

Minyak melonjak, otot Wall Street mengendur
NEW YORK. Laju bursa Wall Street mulai mengendur, setelah indeks Standard & Poor's 500 gagal bertahan di atas level penutupan tertinggi sejak 2008. Indeks S&P 500 hanya mampu menguat 0,1% ke posisi 1.362,21 pada penutupan pukul 4 sore di New York. Padahal, di awal perdagangan sempat reli sebesar 0,5%.

Senada, indeks Dow Jones Industrial Average pun hanya ditutup naik 0,1% ke 12.965,69, meski sebelumnya sempat menyentuh level 13.000 untuk pertama kali sejak 2008 silam.

Sentimen di pasar saham AS melemah, lantaran kekhawatiran terhadap lonjakan harga minyak, mengalahkan kabar positif persetujuan bailout Yunani. Kemarin, harga minyak bertengger di level tertinggi dalam sembilan bulan.

Beberapa saham yang ikut melemahkan otot indeks, antara lain, saham emiten transportasi United Continental Holdings Inc dan Delta Air Lines Inc. yang tumbang 7,2%, seiring lonjakan harga minyak. Kemudian, saham peritel wal-Mart Stores Inc. yang tergerus 3,9%.

Madelynn Matlock, dari Huntington Asset Advisors menilai, saham masih menjadi investasi utama. Namun, ketika mencapai level atas, selalu ada semacam koreksi yang terjadi.

Menurutnya, kesepakatan bailout di Yunani memberikan sinyal tak akan ada default utang di Maret mendatang. Namun, ini tidak memecahkan masalah untuk jangka panjang. "Selain itu, dalam situasi tidak ada satupun negara maju yang memiliki pertumbuhan ekonomi luar biasa, muncul pula sentimen harga minyak yang tinggi," ujar Matlock, di Cincinnati.

Dow Jones Sempat Tembus 13.000, Pertama Kali Sejak Mei 2008

New York - Indeks saham di bursa Wall Street sempat melambung tinggi, dengan indeks Dow Jones menembus level 13.000 untuk pertama kalinya sejak Mei 2008. Namun koreksi kemudian membuat indeks hanya ditutup flat.

Indeks Dow Jones melonjak tajam berbarengan dengan lonjakan harga minyak mentah dunia. Kabar baik dari Yunani yang akhirnya berhasil mengamankan dana bailout untuk mencegah gagal bayar, namun investor mengatakan hal itu sudah dimasukkan dalam perhitungan investor sebelumnya.

Menteri Keuangan Eropa kemarin menyepakati dana bailout 130 miliar euro untuk menyelamatkan Yunani dari gagal bayar. Dana bailout diberikan setelah Yunani sepakat melakukan hal-hal tidak populer seperti pengurangan gaji PNS, pensiunan.

Harga minyak mentah dunia kemarin kembali mencapai level tertingginya, dengan minyak light sweet mencapai US$ 105,50 per barel, tertinggi sejak 4 Mei. Sementara minyak Brent juga naik 1,61 dolar ke level US$ 121,66 per barel.

Pada perdagangan Selasa (22/2/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat tipis 15,82 poin (0,12%) ke level 12.965,69. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 0,98 poin (0,07%) ke level 1.362,21, sedangkan Nasdaq melemah tipis 3,21 poin (0,11%) ke level 2.948,57.

Sejak awal tahun, indeks Dow Jones sudah naik hingga 6,1%, dan S&P naik 8,3% seiring tanda-tanda membaiknya perekonomian dan stabilnya krisis utang Eropa. Indeks Dow Jones kemarin akhirnya sempat menembus level 13.000, namun akhirnya lepas akibat koreksi besar dari saham Wal-Mart. Saham peritel terbesar dunia itu turun 3,9% menjadi US$ 60,07 setelah melaporkan pendapatan yang kurang dari ekspektasi.

"Disamping ada berita baik dari Yunani, kita bergerak menuju sejumlah tekanan jual minor karena reli panjang yang sudah kita lihat sebelumnya," ujar Fred Dickson, analis dari DA Davidson & Co seperti dikutip dari Reuters, Rabu (22/2/2012).

Kenaikan harga bensin di AS juga turut memberikan sentimen negatif. Kenaikan harga bensin dikhawatirkan bisa mempengaruhi laba perusahaan karena konsumen akan mengurangi belanja dan belanja bisnis akan naik.

"Harga bensin di seluruh daerah menimbulkan sejumlah pertanyaan tentang pendapatan," tambah Dickson.

Harga bensin pada pekan lalu naik menjadi US$ 3,59 per barel, menurut Energy Information Administration. Saham Chevron menguat hingga 1,6% menjadi US$ 108,41, sekaligus menjadi pendorong utama kenaikan Dow Jones.

Nasdaq tertolong oleh kenaikan saham Apple Inc. Produsen iPad itu sahamnya naik 2,5% menjadi US$ 514,85 setelah International Trade Commisson AS menyatakan Apple tidak melanggar hak paten HTC Corp.

Perdagangan berjalan moderat dengan transaksi di New York Stock Exchange, NYSE Amex dan Nasdaq mengapai 6,7 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 7 miliar lembar saham.

(qom/qom)