Selasa, 01 Maret 2011

Timteng Kisruh, Anak Usaha Medco Tunda Ekspansi


Jakarta - Krisis politik yang terjadi di Timur Tengah membuat satu anak usaha Medco Energi, yakni PT Exspan Petrogas Intranusa (EPI) menunda rencana ekspansinya ke wilayah tersebut.

Tadinya, Exspan Petrogas berminat merambah pasar jasa well services di kawasan Timur Tengah seperti Yaman, Libya, serta Oman.

Demikian disampaikan oleh Aditya Mandala, selaku Direktur utama EPI dalam siaran persnya yang diterima detikFinance, Jakarta (1/3/2011).

"Rencana melakuka ekspansi kami tunda sampai batas waktu yang belum ditentukan mengingat situasi politik akhir-akhir ini di kawasan Timur Tengah yang tidak menentu," kata Aditya.

Seperti diketahui, sebelumnya EPI pernah bekerja untuk jasa pengembangan sumur di Irak dan Myanmar. Kemudian di 2011 pihak EPI berencana untuk memulai kegiatan di lapangan Medco energy yang ada di Blok 82 dan 83 Yemen.

"Tapi apa boleh buat, karena situasi politik yag kurang mendukung di sana, rencana ini tertunda sementara," ungkap Aditya.

Menurut Aditya, bentuk jasa yang ditawarkan EPI bersiat integrated services untuk semua kegiatan jasa pengeboran dan pengembangan sumur minyak yang dapat memudahkan bagi perusahaan migas.

"PT EPI belum sekelas Schlumberger yang merupakan perusahaan services di bidang perminyakan besar. Tapi kami punya visi dan misi ke arah yang sama melalui optimalisasi kemampuan para insinyur asal Indonesia dan ada standar keselamatan kerja atau safety yang tinggi,” katanya.

Ditambahkan pula oleh Aditya, bahwa ejauh ini pihaknya memiliki 5 buah rig WOWS dengan kapasitas 350 HP-450 HP. Di mana itu berfungsi untuk pengeboran dan perawatan sumur minyak.

"Tahun depan, direncanakan akan ditambah investasi satu rig lagi serta beberapa alat pendukung seharga US$ 7 juta. Investasi baru ini untuk mencapai target pertumbuhan revenue (pendapatan) sebesar 15%," ujar Aditya.

Kelima rig yang sudah dimiliki Epi tersebut saat ini bekerja di ladang minyak milik Pertamina dan Medco E&P yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan regional Jawa. Selain layani jasa Work Over Well Service, Slickline, Perforating, Mud Services, dan Eletric Wireline Logging (EWL), pihaknya juga mengerjakan kegiatan processing data seismic 2D dan 3D guna melengkapi keakuratan ata interpretasi menemukan cadangan minyak.

Indika Energy Kuasai Mayoritas Saham Mitrabahtera Usai IPO


Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) dipastikan menjadi pengendali baru atas PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk, dengan pembelian 51% saham milik PT Patin Resources, Patricia Pratiwi Suwati Prasatya, dan Ingrid Ade Sundari Prasatya. Pembelian dilakukan melalui eksekusi hak (opsi beli), Indika akan membeli saham di harga 5% lebih tinggi atau rendah dari harga perdana saham (IPO) MBSS.

Demikian disampaikan Direktur Utama MBSS, Patricia Pratiwi di Hotel Pacific Place, SCBD Jakarta, Selasa (1/3/2011).

Patricia menambahkan, masuknya Indika Energy sebagai pengendali baru dengan pembelian 51% saham MBSS, akan terjadi 180 hari setelah MBSS listing. INDY akan membeli saham milik Patin Resources sebanyak 981,265 juta lembar. Indika juga membeli saham milik Patricia Pratiwi Suwati Prasatya dan dan Ingrid Ade Sundari Prasatya punya masing-masing 275 juta lembar.

"Dengan masuknya Indika menjadi very good partner. Indika coba approach setelah kita lakukan proses IPO. Dan kita berpikir ini sinergi yang baik," jelasnya.

Option agreement telah disepakati antara Indika dan MBSS pada 26 November 2011 dengan penandatanganan kerja sama, dan kemudian diubah dengan Addendum terhadap option agreement per 18 Februari 2011.

Pasca IPO, Indika Energy akan mengeksekusi haknya (opsi beli). Harga pembelian dipastikan 5% lebih tinggi atau rendah dari harga saham IPO MBSS. Namun kepastian batas atas atau bawah yang diambil, harus melihat harga pasar yang terbentuk sejak 6 bulan MBSS mencatatkan saham perdananya.

Selanjutnya, Indika akan jadi pengendali baru Mitrabahtera Segara Sejati dengan kepemilikan 912,913 juta lembar saham. Sementara kepemilikan Patricia Pratiwi Suwati Prasatya dan dan Ingrid Ade Sundari Prasatya akan hilang. Sedangkan saham MBSS milik Patin Resources hanya 618.351.414 juta lembar atau 34,5% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

"Opsi pasti akan dilaksanakan. Mereka full commitment," imbuh Patricia.

Namun, Vice President Riset Valbury Asia Futures, Nico Omer Jonckheere menyebut saham MBSS diperkirakan tidak diminati investor. Keberadaan Indika yang akan masuk sebagai pemilik baru MBSS tak cukup membantu performa perseroan ke depan.

Nico menyebut, investor melihat secara fundamental valuasi saham calon emiten. Bukan dari di mana emiten bernaung dalam suatu grup besar, tapi performanya menjanjikan.

"Saham ini tidak terlalu menggiurkan. Jangan liat grupnya. Tapi per perusahaan per perusahaan. Kalau Indika sendiri bagus," jelasnya kepada detikFinance, Selasa (1/3/2011).

Hari ini, perseroan menyampaikan due dilligence penawaran umum saham perdana sebanyak 215 juta lembar saham biasa, atau 12,3% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan kisaran harga Rp 1.500-1.900 per lembar, total dana yang dihimpun MBSS Rp 322,5- Rp 408,5 miliar.

Memang yang terpenting bagi investor, ucap Nico, adalah pricing yang ditawarkan. Apakah rentan Rp 1.500-1.900 tergolong mahal untuk perusahaan jasa pelayaran angkutan barang curah (batu bara, transhipment, dan pengoperasian pelabuhan penunjang? Seluruhnya harus dilihat dari prospektus dan harga final sebelum penawaran saham MBSS.

"Lihat pricingnya, harga nanti kalau beli bisa naik atau tidak. Kalau kata-kata kan bisa dimainkan," ucapnya.

Menurut Penjamin emisi efek perseroan, Iman Rachman dari Mandiri Sekuritas, penetapan harga mengacu pada price earning 8,7-11 kali. PE ini sudah didiskon dari rata-rata industri 14 kali.

"Mungkin relatif mahal bagi sebagian investor, terutama ritel. Tapi PE masih relatif lebih murah dibandingkan industri,". Kata Iman.

Inflasi Rendah, IHSG Kembali Duduk di 3.500

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 42 poin menyusul membaiknya kepercayaan diri investor setelah pengumuman inflasi Februari yang tidak terlalu tinggi. Penguatan ini membawa indeks kembali ke level 3.500.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di Rp 8.820 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.810 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka naik 18,225 poin (0,53%) ke level 3.488,573. Penguatan IHSG beriringan dengan penguatan yang terjadi pada mayoritas bursa utama dunia seiring surutnya harga minyak dan membaiknya bursa Wall Street.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG ditutup menguat 28,838 poin (0,83%) ke level 3.499,186. Data inflasi Februari 0,13% membuat investor cukup tenang sehingga melanjutkan aksi beli selektifnya.

Menutup perdagangan, Selasa (1/3/2011), IHSG melaju 42,269 poin (1,21%) ke level 3.512,617. Sementara Indeks LQ 45 naik 8,722 poin (1,42%) ke level 622,740.

Investor merasa lebih yakin dalam berinvestasi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Februari 2011 mencapai 0,13%, sehingga laju inflasi kumulatif (Januari-Februari 2011) 1,3%. Inflasi year on year (Februari 2011 dibanding Februari 2010) mencapai 6,84%.

Melihat data inflasi yang cukup rendah tersebut, investor asing tercatat melakukan transaksi pembelian bersih (foreign nett buy) senilai Rp 570,846 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Asing banyak menyerap saham-saham finansial, terutama bank.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 91.145 kali pada volume 3,916 miliar lembar saham senilai Rp 4,692 triliun. Sebanyak 139 saham naik, 65 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Seluruh bursa di Asia masih konsisten bertahan di zona hijau dengan penguatan yang makin tinggi. Penguatan ini memberi angin segar kepada laju indeks.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia di sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 14,80 poin (0,51%) ke level 2.919,85.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 58,40 poin (0,25%) ke level 23.396,42.
  • Indeks Nikkei 225 melesat 129,94 poin (1,22%) ke level 10.754,03.
  • Indeks Straits Times melonjak 55,75 poin (1,85%) ke level 3.066,26.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.950 ke Rp 54.000, Multibreeder (MBAI) naik Rp 650 ke Rp 12.850, Malindo (MAIN) naik Rp 425 ke Rp 4.350, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 400 ke Rp 22.250.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indokordsa (BRAM) turun Rp 450 ke Rp 2.100, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 300 ke Rp 25.400, United Tractor (UNTR) turun Rp 200 ke Rp 23.000, dan Selamat Sempurna (SMSM) turun Rp 190 ke Rp 1.100.

IHSG Mantap Dekati 3.500 Lagi


Jakarta - Penguatan bursa-bursa regional dan 'jinaknya' inflasi membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten menguat hingga sesi siang ini. IHSG menguat berkat penguatan saham PGN dan juga Astra International.

Membuka perdagangan, IHSG langsung menguat mengikuti jejak bursa Wall Street. Meski dibayangi tingginya harga minyak, investor sudah mulai melanjutkan aksi belinya.

Mengawali perdagangan preopening, IHSG langsung naik 10.608 poin (0,31%) ke level 3.480,956. Selanjutnya, IHSG dibuka naik 18,225 poin (0,53%) ke level 3.488,573. Indeks LQ 45 juga menguat 4,391 poin (0,72%) ke level 618,409.

Penguatan IHSG terus konsisten hingga akhir sesi I. Data inflasi Februari yang 'hanya' 0,13% membuat investor cukup tenang sehingga melanjutkan aksi beli selektifnya.

Pada perdagangan Selasa (1/2/2011) sesi I, IHSG ditutup menguat 28,838 poin (0,83%) ke level 3.499,186. Indeks LQ 45 juga menguat 6,074 poin (0,99%) ke level 620,092.

Bursa-bursa Asia yang pagi tadi sempat melemah akhirnya juga membaik dan semuanya bergerak di teritori positif hingga sesi siang.
  • Indeks Komposit Shanghai naik 18,51 poin (0,64%) ke level 2.923,56.
  • Indeks Hang Seng naik 14,93 poin (0,06%) ke level 23.352,95.
  • Indeks Nikkei-225 menguat 99,51 poin (0,94%) ke level 10.723,60.
  • Indeks Straits Times naik 48,46 poin (1,16%) ke level 3.058,93.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 47.244 kali pada volume 2.042 juta lembar saham senilai RP 2,359 triliun. Sebanyak 117 saham naik, 62 saham turun dan 68 saham stagnan.

Saham-saham yang naik harganya antara lain Astra International (ASII) naik Rp 1.150 menjadi Rp 53.200, PGN (PGAS) naik Rp 75 menjadi Rp 3.625, Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 50 menjadi Rp 5.850, BRI (BBRI) naik Rp 150 menjadi Rp 4.850, Aneka Tambang (ANTM) naik Rp 75 menjadi Rp 2.275.

Sedangkan saham-saham yang turun harganya antara lain Bank Bukopin (BBKP) turun Rp 10 menjadi RP 550, Media Nusantara Citra (MNCN) turun Rp 10 menjadi Rp 1.090, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) turun Rp 100 menjadi Rp 14.300.

Harga Pangan Turun, Inflasi Februari 'Cuma' 0,13%


Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Februari 2011 mencapai 0,13%, sehingga laju inflasi kumulatif (Januari-Februari 2011) adalah 1,3%. Inflasi year on year (Februari 2011 dibanding Februari 2010) mencapai 6,84%.

"Khusus untuk Februari kita mengalami deflasi pada bahan makanan. Ini baru terjadi pada 4 tahun terakhir," ujar Kepala BPS Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya, Jalan DR Soetomo, Jakarta, Selasa (1/3/2011).

Dari 66 kota, sebanyak 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang sebesar 1,75% dan Tarakan sebesar 1,32%. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,08%

"Sepanjang Februari total deflasi yang terjadi adalah 0,11%. Harga bahan makanan mengalami deflasi 0,09%, dan sandang menyumbang deflasi 0,01%," kata Rusman.

Dia mengatakan, sektor perumahan, listrik, gas, dan bahan bakar menyumbang inflasi 0,09%. (dnl/qom)

DJ Indonesia Feb CPI +0.13% On Month; Market Expected +0.4%


Date : Mar 01 2011, 11:16
Title : News Story
Header : *DJ Indonesia Feb CPI +0.13% On Month; Market Expected +0.4%
========================================================
(MORE TO FOLLOW) Dow Jones Newswires
February 28, 2011 23:07 ET (04:07 GMT)
Copyright (c) 2011 Dow Jones & Company, Inc.- - 11 07 PM EST 02-28-11

Date : Mar 01 2011, 11:16
Title : News Story
Header : *DJ Indonesia Feb CPI +6.84% On Year; Market Expected +7.15%
========================================================
(MORE TO FOLLOW) Dow Jones Newswires
February 28, 2011 23:07 ET (04:07 GMT)
Copyright (c) 2011 Dow Jones & Company, Inc.- - 11 07 PM EST 02-28-11

Date : Mar 01 2011, 11:16
Title : News Story
Header : *DJ Indonesia Feb Core Inflation 4.36% On-Year Vs 4.18% In January
========================================================
(MORE TO FOLLOW) Dow Jones Newswires
February 28, 2011 23:08 ET (04:08 GMT)
Copyright (c) 2011 Dow Jones & Company, Inc.- - 11 08 PM EST 02-28-11

Melorotnya harga minyak dunia membuat bursa Asia positif

Date : Mar 01 2011, 08:57
Title : News Story
Header : Melorotnya harga minyak dunia membuat bursa Asia positif


Story
=======================================================================================

TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia melesat pagi ini. Pada pukul 09.32
waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,5% menjadi 138,24. Sekadar
mengingatkan, sepanjang minggu lalu, indeks acuan di kawasan regional ini
mengalami penurunan sebesar 2,1% akibat konflik politik di Timur Tengah.
Saham-saham yang mempengaruhi bursa Asia pagi ini antara lain: Honda Motor
Co naik 1,3%, Sony Corp naik 0,7%, BHP Billiton Ltd naik 0,7%, dan Rio Tinto
Group naik 0,8%.
"Meskipun ada ketidakpastian mengenai apa yang terjadi di Afrika Utara dan
Timur Tengah, melorotnya harga minyak turut mendongkrak pasar saham. Data yang
ada menunjukkan perekonomian kian membaik," jelas Fumiyuki Nakanishi,
strategist SMBC Friend Securities Co.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,8% dan indeks
S&P/ASX 200 Australia naik 0,2%. Sedangkan, bursa saham Korea Selatan hari ini
ditutup karena libur nasional.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Tue, 01 Mar 2011 ( 08:40:39 WIB )


=======================================================================================

ELTY gandeng APLN?



Date : Mar 01 2011, 08:55
Title : News Story
Header : ELTY gandeng APLN?


Story
=======================================================================================

JAKARTA. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) menggandeng sejumlah mitra
strategis untuk menggarap sejumlah proyek propertinya. Dikabarkan, salah satu
pihak yang diajak kerjasama adalah PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).
Adapun proyek yang dimaksud adalah pembangunan apartemen di kawasan Rasuna
Epicentrum milik perusahaan properti milik Bakrie Group tersebut. Sekretaris
Perusahaan ELTY Nuzirman Nurdin belum mau menyebutkan pihak-pihak yang tengah
digandengnya itu.
"Masih dalam pembicaraan, nanti saja kalau sudah final," ujarnya di
Jakarta, Senin (28/2). Yang jelas, lanjut dia, proyek-proyek yang akan digarap
dengan sejumlah strategic partner itu tidak hanya untuk pengembangan
apartemennya, tetapi juga hotel, residensial, dan pengembangan jalan tol milik
anak usahanya Bakrie Toll Road. Mengenai porsinya, kata Nuzirman, masih
dibicarakan.
Seperti diketahui, ELTY tengah mengembangkan lahan di kawasan Rasuna
Epicentrum yang total luasnya mencapai 53,5 hektare (ha). Total area yang sudah
dikembangkan seluas 22,4 ha, adapun yang tengah dikembangkan luasnya mencapai
2,6 ha. Sementara itu, 8,7 ha merupakan bangunan dalam bentuk infrastruktur dan
3,5 ha merupakan fasilitas publik. Adapun land bank yang masih ada sekitar 16,3
ha.
Di kawasan yang tengah dikembangkan itu, perseroan membangun dua tower
kondominium yang terdiri dari 438 unit. Diharapkan proyek ini bisa selesai
kuartal IV 2011. Selain itu, perseroan juga tengah membangun 10 tower
kondominium dan ditargetkan kelar pada kuartal I 2012 mendatang.
Di sektor residensial, ada beberapa proyek properti yang akan mulai
dibangun tahun ini. Salah satunya pengembangan lahan di Bukit Jonggol Jawa
Barat. Di atas lahan seluas 13.000 hektare itu akan dibangun kota satelit.
Selain ada perumahan, di dalamnya juga ada fasilitas lain seperti taman bermain
(theme park). ELTY juga akan melakukan pembangunan tahap II Sentra Timur
Residence serta meneruskan proyeknya di Bogor Nirwana Residence.
Tahun ini, perseroan melalui Bakrie Toll Road yang rencananya akan IPO
akhir 2011, juga akan menggarap beberapa ruas tol. Ruas-ruas tol itu di
antaranya yaitu Ciawi - Sukabumi sepanjang 54 km dan Pejagan - Pemalang
berjarak 58 km. ELTY melalui anak usahanya PT Bakrie Toll Road juga memiliki
konsesi untuk mengembangkan ruas tol Batang - Semarang sepanjang 75 km dan
Pasuruan - Probolinggo 45 km.
Perseroan pun mengalokasikan belanja modal (capex) hingga Rp 2,5 triliun
untuk menggarap proyek-proyek tersebut. Namun, ditengarai, perseroan tidak
memiliki cukup dana untuk pengembangan sejumlah proyek-proyeknya tersebut.
Sekadar mengingatkan, untuk menggarap proyek Rasuna Epicentrum, ELTY sudah
menggandeng mitra strategis asal Dubai, Limitless LLC. Dalam perjanjian,
Limitless berkewajiban menyuntikkan dana US$ 120 juta. Namun, hingga saat ini
dana yang diperoleh baru US$ 33 juta. Nuzirman mengaku, hingga saat ini
Limitless belum juga memenuhi kewajibannya dengan memberikan US$ 86 juta
sisanya. Padahal, targetnya Desember 2010 lalu seluruh dana sudah ada di tangan
ELTY. Namun, Nuzirman mengaku perseroan tidak dalam kesulitan pendanaan akibat
hal itu. "Kita kan masih punya dana hasil rights issue," tuturnya.
Nama APLN muncul karena perusahaan properti yang baru saja mencatatkan
sahamnya di bursa akhir tahun lalu sedang gencar untuk melakukan ekspansi.
Pascaakuisisi, perseroan langsung mengakuisisi tiga proyek properti sekaligus,
antara lain Green Lake, Green Permata Residences, dan Grand Taruna. Sebelumnya,
perseroan sudah mengempit delapan proyek, antara lain Podomoro City-Central
Park, Senayan City, dan Kuningan City. Ditambah, manajemen APLN mengatakan
tengah mencari sejumlah lahan untuk dikembangkan.
Tapi Sekretaris Perusahaan APLN Prisca Batubara menolak memberikan
komentar terkait hal itu. "Belum bisa memberikan tanggapan terkait hal itu,"
katanya.
[ Amailia Putri Hasniawati ]

KONTAN Tue, 01 Mar 2011 ( 08:34:58 WIB )


=======================================================================================

Wall Street Positif oleh Kabar Akuisisi


Jakarta - Komentar yang positif dari Warren Buffet membantu penguatan saham-saham di bursa Wall Street. Namun ketidakpastian dari gerak harga minyak membuat investor masih tetap waspada.

Chairman Berkshire Hathaway Inc, Warren Buffet dalam surat tahunannya kepada para pemegang saham menyatakan perlunya 'akuisisi besar' yang diartikan bahwa saham-saham saat ini mungkin masih murah.

Kabar akuisisi terbaru datang dari Ventas Inc yang berencana mengakuisisi Nationwide Health Properties senilai US$ 5,8 miliar. Kabar-kabar positif itu langsung membuat saham-saham menguat.

Pada perdagangan Senin (28/2/2011), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup naik hingga 95,89 poin (0,79%) ke level 12.226,34. Indeks Standard & Poor's 500 naik 7,35 poin (0,56%) ke level 1.327,23 dan Nasdaq menguat 1,22 poin (0,04%) ke level 2.782,27.

Namun transaksi tidak sebesar pekan lalu. Perdagangan saham di New York Stock Exchange hanya sebesar 7,49 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian tahun ini yang sebesar 8,47 miliar lembar saham.

"Pasar Pasar jelas pasang telinga terhadap apa yang akan hadir selanjutnya, baik untuk situasi di Timur Tengah, kesinambungan lonjakan harga minyak dan bagaimana jika berkelanjutan, dampaknya terhadap perekonomign glonal," ujar Peter Boockvar, analis dari Miller Tabak + Co seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/3/2011).

Harga minyak mentah tercatat sudah surut setelah pekan kemarin melonjak tajam akibat krisis di Libya. Minyak light sweet pengiriman April ditutup turun 91 sen menjadi US$ 96,96 per barel. Minyak Brent pengiriman April turun 34 sen menjadi US$ 111,80 per barel.

IHSG Tunggu Pengumuman Inflasi


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin akhirnya ditutup menguat setelah sempat terseok-seok. Menguatnya bursa regional dan penguatan rupiah membuat IHSG terus melaju dan ditutup positif.

Pada perdagangan awal pekan, Senin (28/2/2011), IHSG menguat 26,828 poin (0,77%) ke level 3.470,348. Sementara Indeks LQ 45 naik 6,323 poin (1.04%) ke level 614,018.

"IHSG di akhir bulan ditutup menguat di tengah kekhawatiran akan tingginya inflasi di Februari. Penguatan ini berbeda pada umumnya dimana biasanya jelang rilis data inflasi, terkadang ada sedikit pelemahan," ujar Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management.

Investor kini akan menantikan rilis data inflasi oleh BPS siang ini. IHSG akan bergerak hati-hati karena investor akan menunggu apakah data inflasi sudah sesuai dengan ekspektasi. Namun penguatan bursa-bursa utama dunia akan menginspirasi kenaikan IHSG lebih lanjut. Pada perdagangan Selasa (1/3/2011), IHSG diprediksi akan bergerak fluktuatif cenderung menguat.

Bursa Wall Street kemarin ditutup positif berkat munculnya rencana akuisisi yang menggambarkan aktivitas perusahaan yang semakin bergairah di tengah proses pemulihan ekonomi. Namun ketidakpastian dari gerak harga minyak membuat investor masih tetap waspada.

Pada perdagangan Senin (28/2/2011), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup naik hingga 95,89 poin (0,79%) ke level 12.226,34. Indeks Standard & Poor's 500 naik 7,35 poin (0,56%) ke level 1.327,23 dan Nasdaq menguat 1,22 poin (0,04%) ke level 2.782,27.

Bursa Jepang pagi ini juga langsung menguat. Indeks Nikkei-225 mengawali perdagangan Selasa ini dengan kenaikan 81,94 poin (0,77%) ke level 10.706,03.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

Pada perdagangan hari ini IHSG ditutup naik 26 point (+0.78%) ke level 3,470.34 mengikuti pergerakan positif dari sebagian besar bursa global. Asing pada hari ini tercatat melakukan netsell sebesar Rp256 miliar dengan sektor yang paling banyak keluar adalah Energy & Banking. IHSG pada hari ini dibuka mengalami tekanan dan sempat minus hingga ke level 3,436 sebelum akhirnya para investor domestik melakukan aksi beli sehingga IHSG dapat ditutup di area positif. Pada perdagangan besok diperkirakan IHSG akan bergerak dikisaran 3,425 - 3,520 dengan saham - saham yang dapat diperhatikan a.l. SMGR, PGAS dan AALI.

Panin Sekuritas:

Indeks kemarin bergerak menguat didukung oleh menguatnya bursa regional dan nilai tukar rupiah. Penguatan indeks melanjutkan kenaikan yang terjadi pada perdagangan Jumat. Kami melihat pasar masih akan berada pada sentimen positif untuk beberapa waktu mendatang. Hari ini investor diperkirakan akan mencermati pengumuman data inflasi periode Februari. Selain itu volatilitas harga minyak juga perlu diperhatikan sebagai katalis pergerakan saham sektor komoditas. Kami proyeksikan indeks hari ini akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.450-3.472.

Kresna Sekuritas:

IHSG masih berkonsolidasi menunggu data inflasi yang diekspektasikan di 7.13% YoY. Angka inflasi akan menjadi katalis bagi pergerakan IHSG yang diperkirakan bergerak di kisaran 3,410-3,530. Level 3,423 menjadi level kunci untuk pergerakan IHSG dengan PGAS dan BBRI menjadi saham pilihan hari ini.

Finan Corpindo Nusa:

Meskipun sempat berada di teritori negatif, IHSG ditutup menguat didorong oleh kenaikan harga komoditas dan penguatan mayoritas bursa regional. Untuk Selasa IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan support 3.445 dan resistance 3.480. Investor akan memperhatikan laju inflasi Februari. Aksi beli dapat dilakukan sebagai antisipasi keluarnya laporan keuangan emiten.

Indosurya:

Pada perdagangan Selasa (1/3), diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.423-3.447 dan resistance 3.482-3.494. Sinyal bullish harami yang terjadi sebelumnya telah mengkonfirmasi penguatan. Meski demikian, penguatan ini tanpa dukungan kenaikan volume dan terjadi 1,5 jam sebelum sesi akhir dimana sesi sebelumnya bergerak tipis di area negatif. MACD bergerak landai dan terlihat masih tertahan untuk melanjutkan penguatannya dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R dan Stochastic mulai mencoba mendekati area overbought. Bila hari ini rilis inflasi sesuai dengan target atau setidaknya di bawah inflasi Januari, maka IHSG kemungkinan bisa melanjutkan penguatannya. Sebab, sebelumnya telah didukung oleh kenaikan outlook Indonesia oleh Fitch Rating sehingga bisa mengurangi tekanan dari konflik di Timur Tengah.

Laba Antam Melonjak 175%


Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membukukan laba bersih (unaudited) di 2010 sebesar Rp 1,663 triliun, naik 175% dibandingkan laba bersih 2009 yang sebesar Rp 604 triliun.

Demikian disampaikan oleh Direktur Utama Antam Alwin Syah Loebis dalam siaran pers yang dikutip detikFinance, Selasa (28/2/2011).

"Kenaikan laba bersih perseroan terutama disebabkan peningkatan penjualan komoditas feronikel yang memiliki marjin lebih besar serta peningkatan harga komoditas," ujarnya.

Alwin mengatakan, harga pokok penjualan Antam turun seriring penurunan penjualan logam mulia yang memiliki marjin kecil, setelah manajemen Antam menghentikan kegiatan trading logam mulai di awal 2010 untuk menurunkan risiko fluktuasi harga.

Kinerja keuangan Antam 2010 merefleksikan peningkatan signifikan kinerja penjualan komoditas utama feronikel serta peningkatan harga komoditas. Di 2010 seluruh fasilitas operasi nikel kami berjalan optimal sementara operasi komoditas emas juga meningkat seiring pengoperasian tambang emas baru di Cibaliung," tutur Arwin.

Menurut Arwin, perseroan juga berhasil melakukan efisiensi Rp 225,5 miliar sehingga tingkat biaya tetap terjaga. Di 2011 perseroan memprioritaskan dimulainya proyek-proyek hilir bernilai tambah seperti proyek Chemical Grade Alumina Tayan.

Nilai penjualan tidak diaudit Antam sebesar Rp8,745 triliun di 2010 tercatat naik dibandingkan nilai penjualan di 2009 yang berjumlah Rp 8,711 triliun.

Peningkatan ini disebabkan kenaikan tajam penjualan komoditas feronikel di 2010 yang berhasil menutupi penurunan volume penjualan dari kegiatan trading logam mulia yang dilakukan untuk menurunkan risiko fluktuasi harga.

Seiring dengan optimalnya operasi pabrik FeNi I, FeNi II dan FeNi III Antam, di 2010 volume produksi feronikel naik tajam 49% dibandingkan 2009 menjadi 18.688 ton nikel dalam feronikel (TNi).

Optimalnya level produksi dan peningkatan permintaan menyebabkan volume. penjualan komoditas feronikel naik 29% dibandingkan 2009 menjadi 18.254 TNi. Peningkatan volume penjualan ini didukung kenaikan harga jual rata -rata feronikel sebesar 49% dibandingkan 2009 menjadi US$ 10,12 per pon yang menyebabkan pendapatan dari feronikel naik tajam 71% dibandingkan 2009 menjadi Rp3,679 triliun.

Sementara itu, volume penjualan bijih nikel Antam juga melonjak sebesar 20% dibandingkan 2009 menjadi 5.863.840 wmt. Peningkatan ini juga didukung kenaikan harga jual rata-rata bijih nikel sehingga pendapatan dari komoditas bijih nikel naik 39% menjadi Rp2,364 triliun.

Secara keseluruhan, segmen usaha nikel Antam menyumbang 69% dari total penjualan Antam di 2010.

Dengan dimulainya pengoperasian tambang emas baru Cibaliung, produksi emas Antam naik 6% dibandingkan 2009 menjadi 2.776 kg. Sementara itu, dari sisi volume penjualan, menyusul keputusan manajemen pada awal 2010 untuk menghentikan kegiatan trading logam mulia yang memiliki marjin kecil dan menurunkan risiko fluktuasi harga, volume penjualan emas Antam turun 49% dibandingkan 2009 menjadi 6.561 kg.

Hal ini menyebabkan pendapatan dari komoditas emas turun 45% menjadi Rp 2,354 triliun, meski harga jual rata-rata emas di 2010 naik 26%
dibandingkan 2009 menjadi US$ 1.227,47 per toz.

Secara keseluruhan, Antam membukukan laba bersih sebesar Rp1,663 triliun di 2010, naik 175% jika dibandingkan laba bersih 2009 sebesar Rp 604 miliar. Laba bersih per saham Antam di 2010 tercatat Rp 174,58 dibandingkan 2009 yang sebesar sebesar Rp 63