Jumat, 30 September 2011

Indeks positif, melawan arus bursa regional

JAKARTA. Di saat bursa regional memerah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mempertahankan posisi di zona hijau. Pada pukul 16.00, indeks naik 0,34% menjadi 3.549,032. Sebelumnya, indeks sempat beberapa kali terpeleset ke zona merah.

Di sepanjang transaksi hari ini, ada 94 saham yang menghijau. Sementara, jumlah saham yang melorot sebanyak 117, dan 69 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 6,520 miliar saham senilai Rp 12,105 triliun.

Sektor yang ditransaksikan di IHSG sore ini tampak beragam. Sektor consumer goods mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 3,24%. Sedangkan, sektor industri lain-lain mencatatkan penurunan terbesar sebesar 0,78%.

Penghuni top gainers hari ini adalah: PT Mahaka Media (ABBA) naik 20,21% menjadi Rp 113, PT Rukun Raharja (RAJA) naik 12% menjadi Rp 560, dan PT Jaya Konstruksi (JKON) naik 11,76% menjadi Rp 950.

Selain itu, di posisi top losers, terdapat saham-saham: PT Capitalinc Investment (MTFN) turun 15,19% menjadi Rp 335, PT Agis (TMPI) turun 14,29% menjadi Rp 102, dan PT Titian Kimia Nusantara (FPNI) turun 8,38% menjadi Rp 153.

Bursa Asia mencatatkan penurunan kuartalan terbesar sejak Desember 2008

Bursa Asia mencatatkan penurunan kuartalan terbesar sejak Desember 2008
TOKYO. Bursa Asia melorot untuk kali pertama dalam empat hari. Pada pukul 15.52 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,7% menjadi 113,39. Sebelumnya, indeks acuan di kawasan regional ini sudah enam kali keluar masuk zona hijau dan merah.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun tipis 0,01%, setelah sempat naik 0,6% pada transaksi pagi. Lalu, indeks Kospi Korea Selatan dan indeks S&P/ASX 200 Australia juga ditutup dengan posisi yang tak banyak berubah dengan level pembukaan. Selain itu, indeks Hang Seng Hongkong anjlok 2,2%. Sedangkan Shanghai Composite Index China turun 0,4%.

Saham-saham berkapitalisasi besar yang turut mempengaruhi pergerakan bursa Asia antara lain: Li & Fung Ltd anjlok 6,7% di Hongkong, Toyota Motor Corp turun 0,5% di Tokyo, dan Sony Corp turun 0,5% di Tokyo. Sementara, Glencore International Plc melorot 7% di Sydney.

Penurunan bursa Asia hari ini masih disebabkan kekhawatiran investor akan krisis ekonomi global. "Sentimen sekecil apapun akan mempengaruhi pergerakan pasar saat ini. Investor masih merasa tidak yakin dengan outlook ekonomi makro pada saat ini. Itu sebabnya, banyak investor yang melepas resiko (risk off) hingga ada respon positif untuk menangani krisis ini," urai Tim Schroeder dari Pengana Capital Ltd.

Catatan saja, sepanjang pekan ini, indeks bursa Asia naik 1,5% dan 9,3% sepanjang bulan ini. Sementara, jika dihitung secara kuartalan, indeks acuan di kawasan regional ini sudah anjlok 16%, penurunan tiga bulanan paling besar sejak Desember 2008.

Yah.. IHSG hanya Menguat Tipis 0,3%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Jumat (30/9) ditutup naik 11,85 poin atau 0,3% ke 3.549,03. Volume perdagangan mencapai Rp6,5 miliar saham senilai Rp11,7 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 156 saham turun dan 81 saham naik serta 64 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy Rp7,6 triliun dengan pembelian asing mencapai Rp9,02 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,4 triliun.

Perdagangan hari ini terjadi crossing atau tutup sendiri antara LPPF dan Meadow sebesar 3,5 miliar saham senilai Rp8,1 triliun. Untuk perdagangan reguler volume mencapai 3,08 miliar saham senilai Rp3,8 triliun.

Indeks JII naik 2,09 poin ke 491,12, indeks ISSI naik 0,40 poin ke 115 dan indeks LQ45 naik 1,4 poin ke 619,41. Pelemahan dimotori saham perkebunan yang turun 20,66 poin ke 1.995,27, disusul sektor pertambangan yang turun 10,34 poin ke 2.474,97.

Indeks tidak dapat melanjutkan penguatan dengan sepinya aksi beli di akhir pekan. Level tertinggi terjadi di level 3.79,66 dan level terendah di 3.523,75.

Bursa Asia bergerak melemah seperti indeks Hang Seng turun 2,3% ke 17.592,41, indeks Nikkei turun 0,01% ke 8.700,29, indeks Shanghai turun 0,2% ke 2.359 dan indeks ASX naik 0,01% ke 4.008.

Demikian juga dengan bursa Eropa seperti indeks FTSE turun 0,9% ke 5.149,15, indeks DAX turun 1,6% ke 5.545 dan indeks CAC turun 0,9% ke 2.999.

Bank Spanyol Ambilalih 3 Bank Gagal

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Bank Spanyol diperkirakan mengumumkan akan mengambil alih setidaknya tiga bank umum gagal untuk menarik modal swasta di bawah program pemerintah yang bertujuan memulihkan kepercayaan sistem perbankan negara ini.

Mengutip Reuters, bank sentral diperkirakan menyuntikkan modal ke dua bank umum di wilayah timur Catalonia, Caixa Catalunya dan Unnim ditambah bank NovaCaixaGalicia, di wilayah utara Galicia dan mungkin bank lainnya.

Bank umum Spanyol yang konsen terhadap keprihatinan sistem keuangan di negara ekonomi terbesar keempat di zona euro ini, di mana pemerintah sedang berjuang untuk memaksakan defisit belanja publik. Bank-bank non listed ini jumlahnya berkurang sejak didorong untuk merjer oleh pemerintah tahun lalu. Kredit terbesar untuk pengembang real estate selama booming perumahan dan digunakan oleh politisi lokal untuk mendanai proyek-proyeknya.

Bank Spanyol memperkirakan sistem perbankan negara memiliki kekurangan modal 17 miliar euro ($ 23 miliar) dan analis percaya ini disebabkan kerugian pada aset real estat bermasalah. "Spanyol mungkin akan ditekan untuk melakukan rekapitalisasi," kata Neil Smith, seorang analis perbankan di West LB.

Jumat adalah batas waktu bagi bank-bank umum untuk mencari modal swasta untuk meningkatkan keamanan finansial mereka atau dilakukan nasionalisasi.

Dua bank, yaitu Bankia dan Banca Civica berhasil keluar dari masalah pendanaan mereka dengan melakukan penawaran umum perdana pada bulan Juli, tetapi yang lain telah gagal untuk menarik investasi swasta.

Sebanyak tiga bank dinasionalisasi mempercantik 7 persen dari sistem perbankan Spanyol dan akan menggunakan hanya kurang dari 5 miliar euro dana negara melalui Bank of Spanyol yang memperkirakan bank kekurangan modal. Jumlah dana negara yang akan disuntikkan ke bank-bank umum tidak akan melebihi 7,7 miliar euro, termasuk yang telah digunakan untuk menasionalisasi bank Caja de Mediterraneo (CAM), Bank Sentral Spanyol mengatakan.

Peningkatan dana bailout Eropa, menunggu persetujuan parlemen nasional di 17 blok mata uang anggota, dapat digunakan untuk menyuntikkan modal ke dalam sistem perbankan Spanyol.

Rekapitalisasi oleh Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) bisa menarik lebih banyak investor swasta untuk sistem perbankan Spanyol, Smith dari West LB mengatakan. "Prospek Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa berpotensi lebih besar dapat meningkatkan sentimen bank-bank Eropa dan menarik modal swasta dengan lebih mudah," katanya. Gubernur Bank Spanyol Miguel Angel Fernandez Ordonez akan melakukan jumpa pers pada pukul 10.00 GMT Jumat (30/9).

Bergerak Labil, IHSG Ditutup Naik Tipis

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 11 poin setelah berfluktuasi menjelang penutupan. Aksi ambil untung di akhir perdagangan sempat menyeret indeks ke zona merah.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.840 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.850 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 7,668 poin (0,21%) ke level 3.544,846 didorong oleh banyaknya berita positif yang datang dari pasar global. Bursa Asia yang bergerak mixed sedikit menghambat laju IHSG.

Setelah sempat menanjak hingga ke posisi tertingginya di 3.579,662, indeks langsung dihajar aksi ambil untung ke posisi terendahnya di 3.523,755.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 8,743 poin (0,24%) ke level 3.545,921 disokong penguatan saham-saham konsumer. Bursa regional kompak melemah, memberi sentimen negatif terhadap IHSG.

Tekanan jual mulai marak di menit-menit terakhir sebelum penutupan perdagangan. Memerahnya bursa Asia menjadi sentimen negatif yang menyeret indeks kembali ke zona merah.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (30/9/2011), IHSG ditutup naik tipis 11,854 poin (0,33%) ke level 3.549,032. Sementara Indeks LQ 45 ditutup menguat tipis 1,822 poin (0,29%) ke level 622,636.

Saham-saham unggulan berbasis finansial, terutama bank, menjadi pemberat pergerakan bursa akibat aksi ambil untung setelah menguat dalam beberapa perdagangan terakhir. Sementara saham-saham konsumer melaju sangat kencang.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 117.040 kali pada volume 6,52 miliar lembar saham senilai Rp 12,105 triliun. Sebanyak 99 saham naik, sisanya 126 saham turun, dan 75 saham stagnan.

Nilai transaksi di lantai bursa naik cukup tinggi akibat adanya transaksi tutup sendiri alias crossing saham PT Matahari Department Store (LPPF) oleh CIMB Securities (YU) senilai Rp 7,749 triliun sehingga totalnya sebesar Rp 15,626 triliun.

Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 439,709 miliar di seluruh pasar jika transaksi crossing saham tersebut tidak masuk dalam hitungan.

Bursa-bursa di regional yang terus berguguran sempat menyeret IHSG ke zona merah. Namun, aksi beli selektif menjelang penutupan berhasil menyelamatkan indeks.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 6,12 poin (0,26%) ke level 2.359,22.
  • Indeks Hang Seng anjlok 418,65 poin (2,32%) ke level 17.592,41.
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 0,94 poin (0,01%) ke level 8.700,29.
  • Indeks Straits Times ambruk 45,22 poin (1,67%) ke level 2.662,91.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.000 ke Rp 52.500, Unilever (UNVR) naik Rp 800 ke Rp 16.500, SMART (SMAR) naik Rp 550 ke Rp 6.750, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 500 ke Rp 16.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 950 ke Rp 39.000, Multibreeder (MBAI) turun Rp 800 ke Rp 14.300, Astra Internasional (ASII) turun Rp 400 ke Rp 63.650, dan Semen Gresik (SMGR) turun Rp 250 ke Rp 8.300.
(ang/dnl)

Ups! Euro Ditinggal Dolar dan Yen

Medium
INILAH.COM, Singapura - Kurs euro melemah terhadap yen dan dolar di pasar Asia pada Jumat (30/9) dengan sinyal pertumbuhan global yang melambat setelah data kuartalan di Eropa rendah.

Nilai tukar Yen naik 0,9% menjadi 103,52 per euro di Tokyo dan dolar menguat 0,7% menjadi US$1,3603 terhadap mata uang utama di Eropa, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Mata uang Selandia baru jatuh 0,9% dan imbal hasil obligasi naik 11 basis poin. Kondisi ini teradi setelah peringkat kredit negara ini diturunkan lembara rating.

"Orang masih menilai belum ada kepastian dalam prospek makro ekonomi. Negara ekonomi kuat saat ini menjadi tidak mandisi dan terancam krisis utang," kata Tim Schroeders analis di Penggana Capital di Melbourne.
Kekhawatiran krisis Eropa telah menyebar dan sulitnya pemulihan ekonomi AS telah mendorong investor memilih yen sebagai aset yang aman. Selain itu, investor juga memburu dolar dan obligasi.

Data yang dirilis hari ini di AS adalah belanja konsumen AS yang mungkin akan melambat dan penjualan ritel Jerman yang turun. Selain itu produksi manufaktur Jepang dan Korsel tumbuh di bawah ekspektasi. Apalagi indeks manufaktur China turun selama tiga bulan terakhir.

Kinerja Kuartalan Rendah, Bursa Eropa Melemah

Medium
INILAH.COM, London - Sentimen negatif dari kinerja perusahaan pada kuartal ketiga dinilai sangat rendah dengan krisis yang terjadi di Eropa telah menekan bursa pada perdagangan Jumat (30/9).

Indeks FTSE turun 1,09% ke 5.140,37, indeks DAX turun 1,1% ke 5.575 dan indeks CAC turun 0,8% ke 3.002,02. Indeks FTSE turun dipimpin saham BMW yang melemah hingga 4,6%, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Dalam jangka pendek, kita masih memiliki prospek yang sama soal ancaman default Yunani," kata Phillip Isherwood, Kepada Strategi Ekuitas di Evolution Securities.

Bursa saham Asia mayoritas negatif seperti indeks Hang Seng turun 2,4% ke 17.564, indeks Nikkei turun 0,01% ke 8.700,29, indeks Shanghai turun Rp0,2% ke 2.359 dan indeks ASX naik 0,01% ke 4.008.

Sentimen di Jerman tak Kuat Topang Saham Eropa

Sentimen di Jerman tak Kuat Topang Saham Eropa
INILAH.COM, London - Saham Eropa Jumat (30/9) mengindikasikan pelemahan saat dibuka akibat persetujuan penambahan dana Jerman ke Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) terbukti tidak cukup untuk mempertahankan momentum positif di pasar.

Mengutip CNBC, pasar Eropa menutup kuartal ketiga dari krisis utang yang diderita oleh zona euro dan menemukan perkembangan sebagian besar sentimen di pasar di Amerika Serikat dan seterusnya. Periode ini telah menjadi salah satu yang brutal bagi investor: CAC 40 Prancis jatuh 24 persen untuk kuartal; DAX Jerman turun 23,5 persen, dan FTSE Inggris telah mengalami penurunan 12,6 persen.

S & P 500 turun 12 persen, juga kuartal terburuk bagi Amerika Serikat sejak krisis keuangan.

Pada hari Kamis, berita tentang Jerman mendorong saham Eropa naik, dengan pan-Eropa FTSEurofirst 300 Index ditutup naik ke 929,58 setelah jatuh 1,2 persen pada sesi sebelumnya.

Parlemen Jerman Kamis menyetujui reformasi ke EFSF yang akan memungkinkan dana untuk berpartisipasi di pasar primer dan untuk rekapitalisasi bank-bank Eropa dalam pemungutan suara. Para EFSF adalah kendaraan yang dibiayai oleh anggota zona euro, diciptakan pada Mei tahun lalu, dirancang untuk memberikan bantuan keuangan kepada negara-negara zona euro yang mengalami kesulitan ekonomi.

Data ekonomi AS juga membantu penguatan saham Eropa kemarin, karena Departemen Perdagangan mengatakan ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan 1,3 persen pada kuartal kedua dan klaim pengangguran awal turun lebih dari yang diperkirakan, turun 37.000 sampai 391.000 untuk seminggu yang berakhir tanggal 24 September. Kedua angka lebih baik dari perkiraan analis.

Ke depan, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy bertemu dengan Perdana Menteri Yunani George Papandreou di Paris pada Jumat. Jumat juga menandai batas waktu bagi bank tabungan Spanyol untuk meningkatkan rasio modal. Bank Spanyol melakukan konferensi pers pukul 10 a.m BST.

Asing Beli Rp7,6 T, IHSG Sesi I Ditutup Naik 0,3%

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan sesi I Jumat (30/9) ditutup naik 0,30% ke level 3.547,91.

Penguatan indeks siang ini seiring mengikuti saham global akibat sentimen positif dari Jerman yang menyetujui tambahan pinjaman ke Zona Euro. Aksi beli yang dilakukan investor asing juga menopang penguatan indeks siang ini. Asing mencatatkan net foreign buy sebesar Rp7,63 triliun siang ini.

Bursa AS bergerak cukup volatile pada perdagangan semalam meski akhirnya ditutup menguat tipis memfaktorkan revisi data GDP dan initial jobless claims yang lebih baik dari ekspektasi. Ekonomi AS di kuartal 2-2011 berhasil tumbuh 1,3%, lebih tinggi dari ekspektasi yang hanya 1,2%. Bursa Eropa juga bergerak menguat semalam setelah parlemen Jerman menyetujui penambahan dana talangan untuk krisis Uni Eropa. Harga komoditas juga berhasil rebound semalam dengan harga semalam dengan harga minyak naik 1,1% ke level US$82,1/barel dengan harga metal juga menguat seperti Nikel +0,9% dan Timah +0,6%.

Namun, bursa Asia siang ini turun. Shanghai turun 0,37%, Hang Seng turun 2,08%, Nikkei turun 0,41%, STI turun 1,52%, Seoul turun 1,24%.

Sebanyak 101 saham tercatat turun siang ini, sementara 87 saham naik dan 85 saham masih stagnan. Indeks saham unggulan LQ45 sesi I ditutup naik 0,47% ke level 623,77, sedang JII naik 0,96% ke level 493,72.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 4,56 miliar saham dengan nilai transaksi Rp9,32 triliun atau terjadi crossing saham di pasar reguler.

Saham-saham yang naik tajam siang ini adalah GGRM naik 3,76%, UNVR naik 4,14%, ASII naik 0,93%, INTP naik 1,07%, ICBP naik 2,11%, dan PTBA naik 0,61%.

Sempat terpeleset, indeks berhasil mencetak kenaikan 0,25% di sesi I

JAKARTA. Meski sempat terpeleset di zona merah, indeks berhasil menutup sesi satu dengan kenaikan. Pada pukul 11.30, indeks tercatat naik 0,25% menjadi 3.545,921.

Enam sektor mencatatkan kenaikan, di mana kenaikan tertinggi dipimpin oleh sektor consumer goods sebesar 2,57%. Sejumlah sektor lain yang juga positif adalah sektor manufaktur naik 1,29% dan sektor konstruksi yang naik 1,06%.

Sekitar 81 saham mencatatkan kenaikan. Sementara, 93 saham lainnya melorot dan 78 saham tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 4,561 miliar saham senilai Rp 9,319 triliun.

Tiga saham yang mencatatkan kenaikan paling tinggi (top gainers) sesi pertama antara lain: PT Rukun Raharja (RAJA) naik 18% menjadi Rp 590, PT Mulia Industrindo (MLIA) naik 13,33% menjadi Rp 500, dan PT Millenium Pharmacon (SDPC) naik 6,78% menjadi Rp 63.

Sementara itu, tiga saham yang mencatatkan penurunan terbesar siang ini adalah: PT Capitalinc Investment (MTFN) turun 15,19% menjadi Rp 335, PT Samudera Indonesia (SMDR) turun 8,9% menjadi Rp 3.325, dan PT Keramika Indonesia (KIAS) turun 7,61% menjadi Rp 85.

Sesi I Penguatan Saham Konsumer Tahan IHSG di Zona Hijau

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 8 poin disokong penguatan saham-saham konsumer. Bursa regional kompak melemah, memberi sentimen negatif terhadap IHSG.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 7,668 poin (0,21%) ke level 3.544,846 didorong oleh banyaknya berita positif yang datang dari pasar global. Bursa Asia yang bergerak mixed sedikit menghambat laju IHSG.

Setelah sempat menanjak hingga ke posisi tertingginya di 3.579,662, indeks langsung dihajar aksi ambil untung ke posisi terendahnya di 3.523,755.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (30/9/2011), IHSG naik tipis 8,743 poin (0,24%) ke level 3.545,921. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 2,457 poin (0,39%) ke level 623,271.

Investor masih memburu saham-saham unggulan, terutama saham berbasis konsumer. Namun, aksi jual juga masih melanda saham-saham komoditas, terutama dipicu anjloknya harga CPO.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 57.717 kali pada volume 4,561 miliar lembar saham senilai Rp 9,319 triliun. Sebanyak 87 saham naik, sisanya 100 saham turun, dan 84 saham stagnan.

Nilai transaksi di lantai bursa naik cukup tinggi akibat adanya transaksi tutup sendiri alias crossing saham PT Matahari Department Store (LPPF) oleh CIMB Securities (YU) senilai Rp 7,749 triliun sehingga totalnya sebesar Rp 15,626 triliun.

Bursa-bursa saham di Asia kompak bergerak di jalur merah, dengan bursa Hong Kong terkoreksi paling dalam akibat adanya badai. Padahal sentimen positif dari pasar global cukup ramai.

Mulai dari data ekonomi US Jobless claims mengalami penurunan karena aksi mogok karyawan Chevron sudah berhenti hingga pemerintah Jerman yang sudah sepakat untuk membantu penyelesaian utang di zona Eropa. Ini menjadi titik cerah bahwa krisis utang Eropa bisa segera ditanggulangi.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 8,86 poin (0,37%) ke level 2.356,48.
  • Indeks Hang Seng anjlok 374,59 poin (2,08%) ke level 17.636,47.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 45,24 poin (0,52%) ke level 8.655,99.
  • Indeks Straits Times ambruk 40,43 poin (1,49%) ke level 2.667,70.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.900 ke Rp 52.400, Unilever (UNVR) naik Rp 650 ke Rp 16.350, Astra Internasional (ASII) naik Rp 600 ke Rp 64.650, dan Indocement (INTP) naik Rp 150 ke Rp 14.050.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 600 ke Rp 14.500, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 325 ke Rp 3.325, Astra Agro (AALI) turun Rp 250 ke Rp 19.050, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 250 ke Rp 21.700.

(ang/qom)

Sepanjang September, rupiah sudah keok 3,3%

Sepanjang September, rupiah sudah keok 3,3%
JAKARTA. Rupiah mencatatkan pelemahan bulanan terbesar sejak 2009 pada September ini. Pada pukul 09.05, rupiah keok 3,3% pada bulan ini menjadi 8.824 per dollar AS. Ini merupakan pelemahan bulanan terbesar sejak Febuari 2009 lalu.

Jika dihitung per kuartal, pelemahan mata uang Garuda sebesar 2,8%, pelemahan tiga bulanan terbesar sejak Maret 2009. Kendati begitu, pada pagi ini, rupiah mencatatkan penguatan sebesar 0,4%.

Keoknya rupiah terjadi setelah investor asing mengurangi kepemilikannya atas aset-aset Indonesia. Pelaku pasar cemas, pemulihan ekonomi global akan tersendat sehingga berdampak pada ekonomi dalam negeri. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, investor asing melepas saham Indonesia senilai US$ 667 juta sepanjang September hingga kemarin.

"Pasar bereaksi atas krisis utang Eropa. Bank sentral dan pemerintah melakukan intervensi di pasar mata uang dan investor merasa nyaman dengan kondisi itu," jelas Wiwig Santoso, head of treasury and markets PT bank DBS Indonesia.

Refinancing Utang CIC, 'Maintain Buy' BUMI

INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Resources (BUMI) akan menggunakan pinjaman talangan (bridging loan) untuk membayar utang tranche I kepada China Investment Corporation (CIC) sebesar US$600 juta pada Oktober 2011.

Namun Manajemen belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai pinjaman yang diraih perseroan tersebut. Total utang BUMI kepada CIC mencapai US$1,9 miliar dengan bunga 12%. Tranche I jatuh tempo pada September 2013, Tranche II jatuh tempo pada September 2014, dan Tranche III sebesar US$700 juta.

Menurut rencana, BUMI akan melunasi Tranche I pada Oktober 2011, Tranche II pada 2Q12 dan Tranche III pada 4Q13. "Kami pun merekomendasikan maintain buy untuk saham BUMI," ujar Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya Jumat (30/9).

Level Rp1.850 Mantul, 'Speculative Buy' BUMI!

INILAH.COM, Jakarta – Laju saham BUMI, Jumat (30/9) diprediksi turun seiring koreksi tajam kemarin diiringi besarnya volume tranaksi. Jika mantul di level Rp1.850 spekulative buy. Tapi, jika tembus Rp1.830, waspadalah!

Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu mengatakan, potensi pelemahan saham PT Bumi Resources (BUMI) akhir pekan ini karena secara teknikal, penurunan kemarin, cukup signifikan karena diiringi dengan besarnya volume transaksi.

Kondisi itu, lanjutnya, cukup bahaya bagi posisi BUMI. Di sisi lain, sektor energy pertambangan seharusnya dihindari terlebih dahulu. Sebab, berada dalam down trend seiring sentiment negatif dari situasi regional. “Jumat ini, saham BUMI, menguji kembali level support Rp1.900,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (29/9).

Pada perdagangan Kamis (29/9) saham BUMI ditutup melemah Rp120 (5,85%) ke level Rp1.930 dari posisi sebelumnya Rp2.050. Harga intraday tertingginya di angka Rp2.050 dan terendah Rp1.900. Volume transaksi mencapai 183,5 juta unit saham senilai Rp356,9 miliar dan frekuensi 7.682 kali.

Menurut Tommy, jika level Rp1.900 ditembus ke bawah, bisa bahaya bagi saham sejuta umat ini. Sebab, bisa memicu penurunan lebih jauh ke level support berikutnya Rp1.830-1.850. “Jika tembus lagi ke bawah, good bye saham BUMI,” ujar dia.

Namun demikian, Tommy memperkirakan, level Rp1.830 susah ditembus. Sebab, secara teknikal, level ini merupakan support yang cukup kuat. Karena itu, secara teknikal, serharusnya saham sejuta umat ini mantul ke atas pada level-level tersebut. “Karena itu, saham BUMI jangan disentuh dulu. Saya rekomendasikan hindari dulu,” ungkap dia.

Secara umum, saham BUMI berpeluang turun Jumat (30/9) ini. Paling tidak, akan sideways di level Rp1.850. Artinya, ada bisa turun Rp50-100 hari ini. “Untuk spekulatif, bisa beli di level Rp1.850. Jika jebol ke bawah segera buang,” tandasnya.

Sementara itu, level resistance terdekatnya di level Rp2.250 dan BUMI memiliki gap down di level Rp2.475. Ini merupakan resistance yang cukup kuat.

Tapi, bagi trader yang spekulatif, bisa melakukan posisi beli di level Rp1.830-1.850 itu jika akhir pekan ini mencapai level tersebut. “Beli di level Rp1.850 dan tunggu hingga resistance Rp2.250 tercapai untuk melakukan penjualan,” tuturnya.

Kondisi itu, bisa menguntungkan jika mendapatkan harga di level sangat bawah. Dalam 2-3 hari bisa dilepas kembali. “Kalau dapat bagus. Tapi, risky karena bottom fishing. Ini cukup bahaya. Jika Rp1.850 tembus, segera cut loss,” timpal Tommy.

Tapi, menurut dia, kalau naik trader bisa mendapatkan profit yang ‘gede’. Sebab, level Rp1.830 merupakan support kuat. “Bagi trader yang cari aman jangan dulu sentuh BUMI terutama untuk swinger dan investor semi longer. Jika mantul ke level Rp2.000 baru kita lihat lagi. Kalau jatuh diambil berbahaya,” imbuhnya.

Bursa Asia bergerak volatil pagi ini

Bursa Asia bergerak volatil pagi ini
TOKYO. Pergerakan bursa Asia pagi ini mengambang antara zona merah dan hijau. Pada pukul 09.47 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% menjadi 114,33. Pada transaksi sebelumnya, indeks acuan bursa Asia ini turun 0,3%. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,38%. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 naik 0,45%.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: James Hardie Industries SE turun 0,7% di Sydney, Promise Co naik 2,6% di Tokyo, dan inpex Corp naik 1,5% di Tokyo.

Rupanya, data penurunan klaim pengangguran di AS belum mampu meredakan kecemasan investor akan krisis yang tengah membelit perekonomian global. "Kecemasan mengenai perlambatan ekonomi AS masih tinggi. Harus ada data AS lain yang positif untuk meredakan kecemasan," jelas Juichi Wako, senior strategist Nomura Holdings Inc.

Catatan saja, indeks MSCI Asia Pacific sudah turun 8,5% sepanjang bulan ini. Sementara, sepanjang kuartal III, penurunannya mencapai 15%, penurunan kuartalan terbesar sejak akhir Desember 2008.

Saham Energi Dukung Bursa Asia Menguat Pagi Ini

Headline
INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Asia sebagian besar terapresiasi pada Jumat (30/9). Saham perusahaan energi memimpin penguatan, seiring kenaikan harga minyak mentah.

Indeks Nikkei Stock Average diperdagangkan menguat, dengan naik 0,5% ke level 8.744,04, sedangkan indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,4% menjadi 4.031,50. Indeks Kospi Korea Selatan, yang sebelumnya menguat, justru melemah 0,5% ke level 1.761,36.

Bursa Jepang, Australia dan Korea menunjukkan koreksi kuartalan yang besar, dengan penurunan antara 11% dan 16,4%. Kekhawatiran yang meningkat atas krisis utang Eropa dan pelambatan dalam perekonomian AS, membawa investor lari dari pasar saham pada kuartal ini.

Sentimen positif datang dari parlemen Jerman yang sudah melewati bagian kunci rancangan undang-undang yang memungkinkan ekspansi Dana Stabilitas Keuangan Eropa memfasilitasi bailout kedua untuk Yunani.

Perusahaan energi menguat, seiring kenaikan harga minyak mentah berjangka lebih dari US$ 83 per barel di perdagangan elektronik, dengan Woodside Petroleum Ltd naik 1,4%, JX Holdings Inc naik 1,2% dan Inpex Corp naik 1,4%. Pembuat baja juga menguat di Jepang, dengan Nippon Steel Co naik 1,6% dan Kobe Steel Ltd naik 1,1%.

Produksi industri Jepang naik 0,8% secara bulanan pada Agustus, kenaikan pada bulan kelima beruturt-turut. Pemerintah Jepang mencatat bahwa produksi industri hampir pulih dari gempa besar Jepang yang menghancurkan negara pada Maret silam.

Sementara koreksi terjadi pada saham Korea, setelah produsen chip menguat tajam pada sesi sebelumnya. Samsung Electronics Co turun 1,2% dan Hynix Semiconductor Inc turun 0,5%. [ast]

Data-data Jerman dan AS Siap Topang Rupiah

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (30/9) diprediksi menguat. Sentimen positif datang dari voting EFSF dan data pengangguran AS dan Jerman.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini ditopang oleh parlemen Jerman. Sejak kemarin, parlemen diperkirakan bakal meratifikasi tambahan kapasitas bailout dari dana The Eeuropean Financial Stability Facility (EFSF) senilai 440 miliar euro.

Di sisi lain, ada juga rumor bahwa Jerman akan mengeluarkan kebijakan yang akan menjadi mekanisme permanen dalam mengatasi krisis utang kawasan Eropa. "Karena itu, secara keseluruhan rupiah bakal melanjutkan penguatannya hari ini. Rupiah akan coba menguat ke kevel 8.840 dan jika tembus penguatan berikutnya 8.815 per dolar AS. Kalau melemah, akan terbatas di level 8.900," katanya kepada INILAH.COM.

Pada saat yang sama, lanjut Christian, pasar mendapat sentimen positif setelah Jerman merilis angka pengangguran yang berkurang jauh dari ekspektasi. Angka ini menepis keraguan bahwa ekonomi Jerman yang ditunjang oleh ekspor masih bisa terus mengalami ekspansi. "Unemployment Change Jerman dirilis jadi berkurang 26 ribu dari sebelumnya hanya berkurang 9 ribu," ujarnya.

Dari AS, lanjutnya, semalam juga dirilis data klaim tunjangan pengangguran yang angkanya sudah diperkirakan positif. Ini sedikit meredakan kecemasan pasar soal ekonomi AS yang bakal jatuh pada resesi. "Klaim tunjangan pengangguran AS turun jadi 420 ribu dari sebelumnya 423 ribu," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (29/9) ditutup menguat 34 poin (0,38%) ke level 8.851/8.861 per dolar AS.

Perlambatan ekonomi AS masih menghantui, bursa Jepang melorot pagi ini

Perlambatan ekonomi AS masih menghantui, bursa Jepang melorot pagi ini
TOKYO. Sebagian besar saham yang ditransaksikan di bursa Jepang melorot pagi ini. Pada pukul 09.03 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3% menjadi 8.675. Sebelumnya, indeks Nikkei sempat naik 0,2%. Sementara itu, indeks Topix turun 0,4% menjadi 759,42.

Rupanya, data positif ekonomi AS mengenai klaim pengangguran yang dirilis kemarin malam belum bisa mengembalikan kepercayaan investor yang saat ini tengah mencemaskan tentang krisis utang Eropa dan perlambatan ekonomi AS.

"Kecemasan mengenai perlambatan ekonomi AS masih menghantui investor. Kita memerlukan data positif ekonomi AS yang lebih banyak lagi," jelas Juichi Wako, senior strategist Nomura Holdings Inc.

Sekadar tambahan informasi, data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, tingkat pengajuan klaim pengangguran turun sebesar 37.000 pada minggu lalu menjadi 391.000, terendah sejak April 2011. Angka ini juga lebih rendah ketimbang prediksi analis yang mematok angka 42.000.

Akhir Pekan, Saatnya Sell on Strenght?

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan masih mengikuti bursa domestik kemarin. Namun, saham-saham sudah memasuki area jenuh beli. Para analis pun merekomendasikan sell on strenght pada perdagangan akhir pekan ini.

Reliance securities mengatakan, IHSG hari ini akan cenderung konsolidasi. Meskipun potensi penguatan masih terbuka, namun apresiasi hanya akan terbatas. “IHSG akan bergerak di kisaran 3470-3534-3595,”ujarnya.

Beberapa saham dinilai sudah memasuki kondisi jenuh beli sehingga rawan koreksi. Saham-saham tersebut adalah Bank Mandiri (BMRI), Harum Energy (HRUM), Indocement (INTP) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS),”Waspadai adanya profit taking pada saham-saham ini,” ungkapnya.

Sementara Arief Fahruri, analis pasar modal dari Erdhika Securities mengatakan, indeks hari ini masih akan bergerak fluktuatif. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga Oktober, “Namun, untuk hari ini, IHSG akan bergerak di kisaran 3.486-3.569,” ujarnya.

Ia menuturkan, bahwa sentimen positif sudah mulai berhembus dari kawasan regional. “Namun, investor masih mencermati perkembangan kondisi Eropa,”katanya.

Seperti diketahui, indeks Dow Jones dan Standard & Poor dinihari tadi ditutup menguat, setelah kanselir Jerman Angela Merkel memenangkan voting untuk penambahan dana bailout kawasan Eropa. Kendati demikian, Nasdaq merosot akibat aksi jual hebat atas saham-saham perusahaan China yang listing di AS. Hal ini terjadi setelah mencuatnya kabar tentang penyelidikan atas praktek-praktek akunting.

Yuganur Wijanarko dari HD Capital mengatakan, reli masih mungkin terjadi untuk window dressing akhir September dan menyambut laporan keuangan. Namun, apresiasi ini sebaiknya digunakan sebagai ajang sell on strength, karena walaupun Eropa terlihat adem ayem, masalah perekonomian AS belum sepenuhnya beres. “IHSG akan bergerak di level support 3.400-3.300 dan resistance 3.580-3.625-3.725, “ujarnya.

Beberapa saham unggulan dinilai sudah mendekati resisten dan rawan aksi jual. Salah satunya adalah Astra International (ASII). Ia menuturkan, pascabermain di atas price gap sedikit dan setelah menempuh kenaikan beberapa hari, ASII rentan koreksi.

Apalagi naiknya kurs dolar akan membuat asosiasi mobil menaikan harga jual, sehingga memotong profit margin perusahaan. Kemarin, ASII ditutup di level Rp64.050, “Saham ASII berpotensi terkoreksi hingga ke level Rp58.800,” ucapnya.

Saham lain yang disarankan jual adalah Kalbe Farma (KLBF). Emiten consumer dengan PER lumayan mahal ini sangat rentan terhadap koreksi setelah naik berturut-turut selama beberapa hari dan fluktuasi dollar yang masih cenderung melemah dalam 1-3 bulan ke depan. Kenaikan kurs dapat menaikan harga import bahan baku dan secara negatif berimbas ke profit margin. “Rekomendasi jual dengan target koreksi dapat mencapao Rp2.900,”katanya.

Saham perbankan juga menjadi target pelepasan Yuga, jika sudah mencapai level harga resistannya. Seperti BBCA dan BMRI yang diperkirakan akan terkoreksi hingga level masing-masing Rp7.300 dan 5.750. Pada penutupan kemarin, BBCA ditutup di level Rp7.650, sedangkan BMRI di level Rp6.450 per lembarnya.

Yuga menuturkan, bila terjadi koreksi di sektor perbankan pascareli yang tajam, biasanya BBCA akan turun terlebih dulu, karena memiliki valuasi termahal di sektornya. Setelah menutup price gap, dikhawatirkan koreksi akan berlanjut pada pekan depan.

Sedangkan BMRI disarankan jual karena basis aset dana yang dipakai untuk memberikan pinjaman kredit banyak berupa obligasi RI. Ini berarti, pelemahan kurs dollar sangat negatif imbasnya, karena BMRI rentan untuk merubah valuasi dan nilai asset tersebut.


Tommy Yu, Technical analyst Jsxpro.com juga merekomendasikan pelaku pasar merealisasikan keuntungan pada semua saham, karena indeks berpotensi besar terkoreksi hari ini. “Faktor akhir pekan, dimana investor cenderung profit taking, serta sentimen regional, menjadi katalis negatifnya,” katanya.

Ia menyarankan investor melepas saham ketika sudah mencapai target harganya. Saham yang dipilihkan untuk dilepas adalah BBRI, BMRI, BBCA, INTP dan Jasa Marga (JSMR). “Saya rekomendasikan sell on strength saham-saham tersebut,” tutupnya. [mdr]

Permintaan haven currencies meningkat, dollar AS dan yen perkasa

Permintaan haven currencies meningkat, dollar AS dan yen perkasa
TOKYO. Pergerakan yen dan dollar AS pagi ini tampak perkasa terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya. Pada pukul 08.28 waktu Tokyo, dollar ditransaksikan pada level US$ 1,3580 per euro dari sebelumnya US$ 1,3597 di New York. Dengan demikian, penguatan dollar sepanjang bulan ini mencapai 6,3%.

Sementara itu, nilai tukar dollar terhadap yen berada di level 76,79 yen dari 76,84 yen. Sedangkan mata uang Negeri Sakura tersebut ditransaksikan pada posisi 104,28 per euro dari 104,48 per euro. Iu artinya, penguatan yen atas euro sudah mencapai 6,3% di sepanjang bulan ini, terbesar sejak Mei 2010.

Penguatan dua mata uang safe haven tersebut terjadi seiring adanya sinyal perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Kondisi itu menyebabkan tingkat permintaan haven currencies, seperti yen dan dollar, kian meningkat.

"Tingkat permintaan mata uang safa haven dipastikan meningkat. Data ekonomi yang lemah akan menyokong pergerakan dollar AS, khususnya terkait kecemasan akan krisis utang di kawasan Eropa," papar Joseph Capurso, currency strategist Commonwealth Bank of Australia.

IPO, Solusi Tunas Pratama Ditetapkan Rp3.400/Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta – PT Solusi Tunas Pratama Tbk menetapkan harga penawaran saham perdana sebesar Rp3.400 per saham.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Ciptadana Securities, Ferry B Tanja saat dihubungi INILAH.COM, Kamis (29/9). ”Harga saham perdana yang ditetapkan Rp3.400 per saham,” ujar Ferry.

Lebih lanjut ia mengatakan, penawaran saham perdana PT Solusi Tunas Pratama cukup diminati investor saat masa penawaran awal. Investor lokal cukup meminati saham perdana PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Perseroan diperkirakan meraih dana sebesar Rp340 miliar dari hasil penawaran umum saham perdana.

PT Solusi Tunas Pratama menawarkan 100 juta saham atau 16,7% saham ke publik dengan nilai nominal Rp100 per saham. Dana hasil penawaran saham perdana akan digunakan untuk pembiayaan investasi berkaitan dengan pembangunan menara atau penambahan sites telekomunikasi baru terutama berlokasi di Jabodetabek, Bali, dan Sumatra sekitar 35%.

Sekitar 50% dana IPO akan digunakan untuk akuisisi guna perluasan kegiatan usaha dan penambahan portofolio menara, atau sites telekomunikasi. Sekitar 15% akan digunakan untuk modal kerja perseroan seperti biaya operasional perusahaan.

Adapun jadwal masa penawaran umum direncanakan pada 3-5 Oktober 2011 dan saham perdana akan dicatatkan pada 11 Oktober 2011.

Selain itu, Perseroan akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan saham baru dan efek yang bersifat ekuitas selain saham dan efek lain untuk dapat dikonversi menjadi saham dalam waktu 12 bulan setelah pernyataan pendaftaran perseroan yang dinyatakan efektif Bapepam-LK. [hid]

Sentimen Beragam, Wall Street Mixed

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham AS mixed pada perdagangan Kamis (29/9) didorong dari data ekonomi yang melebihi perkiraan dan Jerman menyetujui untuk memberikan dana talangan krisis utang Eropa.

Indeks Dow Jones naik 143,08 poin atau 1,30% ke level 11.153,98. Indeks S&P 500 naik 9,34 poin atau 0,81% ke level 1.160,40. Indeks Nasdaq turun 10,82 poin atau 0,43% ke level 2.480,76.

Tetapi Nasdaq mengalami pelemahan didorong aksi jual saham China. Data departemen tenaga kerja Amerika Serikat menyatakan aplikasi untuk unemployment benefits turun ke level lima bulan terakhir. Kanselir Jerman Angela Merkelsepakat untuk menaikkan dana talangan mengatasi krisis Eropa pada Kamis.

"Voting di Jerman memberikan sentimen positif dan langkah yang dilakukan tepat untuk memberikan kembali modal bagi bank di zona Eropa," ujar Deirdre Dennehy, Portofolio Manager Rockland seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Indeks Nasdaq turun didorong saham China tercatat di Amerika Serikat turun besar. Saham Baidu turun 9,2% ke level US$110,29. Departemen hukum Amerika Serikat sedang menyelidiki laporan keuangan yang tak sesuai aturan bagi perusahaan China yang tercatat di bursa.

Selain itu saham teknologi yang menekan Nasdaq yaitu saham Amazon.com Inc turun 3,2% ke level US$222,44. Saham Micro Devices turun 13,7% ke level US$5,31 memotong outlook pendapatan. Saham Apple turun 1,6% ke level US$390,57. Saham Netflix Inc turun 11% ke level US$113.19 sementara Yahoo Inc turun 5,4% ke level US$13,42.

Volume perdagangan saham sekitar 8,62 miliar saham di bursa saham New York, the American Stock Exchange dan Nasdaq. [hid]

Saatnya Sell on Strength Saham Bank & Semen

INILAH.COM, Jakarta – IHSG sudah mendekati resistance 3.570-3.600 dan Jumat (30/9) ini merupakan akhir pekan. Karena itu, jadi saat tepat sell on strength pada semua saham terutama sektor bank dan semen.

Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu mengatakan, potensi pelemahan indeks saham domestik hari ini salah satunya karena faktor akhir akhir pekan. Menurutnya, para pelaku pasar cenderung profit taking. Sebab, secara psikologis pasar akan hati-hati setelah trauma kerontokan pekan lalu hingga 8,88% dalam sehari.

Akibatnya, time frame mereka pun jadi pendek dan bermain cepat. Alhasil, realisasi keuntungan juga bakal dilakukan dengan cepat. Karena itu, indeks berpeluang mendarat di zona merah. “Indeks memiliku support pertama 3.475 dan support kedua 3.300. Sedangkan resistance di level 3.570-3.600,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (29/9).

Pada perdagangan Kamis (29/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup menguat 24,01 poin (0,68%) ke level 3.537,17, dengan intraday tertinggi di 3.549,18 dan terendah di 3.466,62. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 6,28 poin (1,02%) ke level 620,81.

Lebih jauh Tommy mengatakan, IHSG rebound dari level support 3.300 dan mantul ke atas ke level 3.537 kemarin. Tapi, secara teknikal, terlihat jelas, indeks sedang dalam down trend. “Saya melihat, penguatan indeks tidak akan mudah apalagi, jika diharapkan indeks kembali ke level semula. Itu berat, itu susah,” papar Tommy.

Dia menjelaskan, setelah indeks mantul ke atas dalam tiga terakhir, IHSG sudah mendekati resistance terdekatnya 3.570-3.600. Pada level-level ini, indeks berpeluang mengalami tekanan jual. “Karena itu, tenaga penguatan indeks kemarin, tidak terlalu kuat,” ujarnya.

Dia menganalogikan, pergerakan IHSG hari ini seperti bola yang digelindingkan--semakin lama semakin kendur yang menandkan penguatannya akan berhenti.

Meski begitu, Tommy menggarisbawahi, indeks saat ini tidak terlepas juga dari pengaruh regional. Menurutnya, jika bursa regional positif, level 3.600 bisa ditembus ke atas. Target penguatan berikutnya adalah level 3.730. “Angka ini bertepatan dengan Moving Average (MA) 200,” ungkap dia.

Menurutnya, jika berhasil tembus MA 200 itu, indeks sudah memasuki zona aman. Sebab, sudah mematahkan fase down trend-nya. Setelah itu, bisa sideways atau menguat. Tapi secara umum kemungkinannya menguat. “Sebab, di bawah MA200 merupakan level long term down trend,” timpalnya.

Karena itu, dia kembali menegaskan, tidak mudah bagi indeks untuk tembus 3.730 karena banyak jalan terjal yang harus dilewati.

Dalam situasi ini, Tommy menyarankan agar pelaku pasar merealisasikan keuntungan pada semua saham. Tapi, secara khusus dia menyarankan sell on strength pada saham-saham di sektor perbankan dan sektor industri dasar semen.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA). Lalu, PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP). “Saya rekomendasikan sell on strength saham-saham tersebut,” imbuh Tommy.

Data ekonomi AS membaik, harga minyak mulai menanjak

Data ekonomi AS membaik, harga minyak mulai menanjak
SYDNEY. Di New York, harga kontrak minyak ditransaksikan naik. Pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran November naik 1,1% menjadi US$ 83,07 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 08.49 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 82,87 per barel.

Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran November naik 14 sen menjadi US$ 103,95 per barel di ICE Futures Europe exchange, kemarin.

Lonjakan harga minyak terjadi seiring spekulasi investor bahwa permintaan bensin AS. Pasalnya, data yang baru saja dirilis menunjukkan, pertumbuhan ekonomi AS tumbuh lebih cepat ketimbang estimasi.

Catatan saja, ekonomi AS tumbuh 1,3% pada kuartal dua. Sebagai perbandingan, analis memprediksi pertumbuhan sebesar 1,2%. Selain itu, pada pekan lalu, pengajuan klaim pengangguran AS turun ke level terendah sejak April dan penjualan rumah yang tertunda pada Agustus mencatatkan penurunan yang lebih rendah ketimbang prediksi.

Investor memburu yen sebagai safe haven

Investor memburu yen sebagai safe haven
JAKARTA. Investor terus memburu yen Jepang. Kurs yen terhadap dollar Amerika Serikat (USD/JPY), Kamis (29/9), naik 0,15% menuju 76,4860. Yen bahkan menguat terhadap 16 valuta rekan dagang Jepang, Selasa (27/9) lalu. Prospek ekonomi global yang suram mengangkat valuta Negeri Samurai itu sebagai safe haven.

Data permintaan barang tahan lama (durable goods) di Amerika Serikat (AS), yang dirilis Selasa lalu, menurun 0,8%. Dari Eropa, tingkat kepercayaan konsumen pada September menurun ke titik terendah dua tahun terakhir.

"Dalam jangka panjang, keprihatinan atas melambatnya ekonomi global dan ketidakpastian krisis utang Eropa akan membawa keuntungan bagi yen sebagai safe haven," ujar Hitoshi Asaoka, senior strategist Mizuho Trust & Banking Co. di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg, kemarin. “Aksi beli eksportir Jepang terhadap yen di akhir kuartal ketiga ikut mendongkrak mata uang ini," kata Hitoshi.

Aksi repatriasi yen tidak terhindarkan di kuartal ketiga tahun ini, bertepatan dengan pengumuman laporan keuangan emiten. Investor Jepang menarik masuk aset-aset yang berada di luar negeri.

Head of Research Treasury Division Bank BNI, Nurul Eti Nurbaeti, melihat ada kecenderungan yen menguat di tiap masa pelaporan keuangan emiten. Jepang merupakan negara yang mengandalkan pasar ekspor.

Apalagi, pelaku pasar global tengah panik dalam beberapa minggu terakhir. Yen semakin dicari ketika situasi memburuk. "Yen menjadi safe haven currency selain dollar AS," ujar Nurul. Dia menebak, hingga akhir Oktober, pasangan USD/JPY bisa melorot hingga 75,77. Adapun level support yen di posisi 77,00.

Tapi Bank Sentral Jepang (BoJ) siap masuk pasar jika yen menguat ke ¥ 76,00 per dollar AS. Ada spekulasi BoJ mulai membeli obligasi pemerintah dalam rangka mengintervensi yen.

Namun Gubernur BoJ Masaaki Shirakawa menepis spekulasi tersebut. Dia memaparkan bahwa kebijakan itu tidak efektif dan justru berdampak negatif bagi perekonomian. Aksi beli obligasi oleh BoJ bisa memicu inflasi tajam.

Kurs yen terhadap euro (EUR/JPY) juga berpeluang menguat menuju 100 dengan support terdalam 112.

Pertumbuhan reksadana tak sesuai target

Pertumbuhan reksadana tak sesuai target
JAKARTA. Tahun ini bisa jadi merupakan masa yang kurang menyenangkan bagi industri reksadana. Penjualan reksadana sempat terganggu setelah Bank Indonesia melakukan suspensi wealth management bagi sejumlah bank. Guncangan yang melanda pasar keuangan, belakangan ini, membuat kinerja industri reksadana semakin melempem.

Nilai dana kelolaan (asset under management) industri reksadana diperkirakan hanya tumbuh maksimal 10%-12% saja di tahun ini. "Awal tahun kemarin, kami perkirakan bisa tumbuh 15%-20%, tanpa memperhitungkan situasi saat ini," ujar Abiprayadi Riyanto, Ketua Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI), kemarin.

Nilai dana kelolaan lazim juga merepresentasikan nilai aktiva bersih (NAB) reksadana. Akhir tahun 2010, NAB reksadana industri mencapai Rp 149,09 triliun. Bila memakai asumsi baru, di akhir tahun ini total NAB reksadana paling tinggi menjadi Rp 163,99 triliun-Rp 166,98 triliun.

Merujuk ke data yang dikelola Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), per akhir Juli 2011, NAB reksadana industri Rp 157,69 triliun dengan jumlah unit penyertaan (UP) sebesar 84,79 miliar unit.

Gejolak di bursa saham belakangan ini sontak menyurutkan kinerja reksadana. Maklumlah, penyokong terbesar industri reksadana adalah reksadana saham. NAB reksadana saham setara 36,7% dari total NAB industri. Celakanya, saat ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah tergerus 4,49% year-to-date.

Para manajer investasi (MI) mengaku berat mengejar target pertumbuhan 20% di tahun ini. Karma P Siregar, Associate Director Mutual Fund Sales & Marketing Batavia Prosperindo Aset, menuturkan, MI masih terus memonitor kondisi pasar. "Tapi melihat kondisi pasar saat ini, memang cukup berat untuk mencapai target," kata dia.

NAB Batavia sampai akhir bulan lalu mencapai Rp 10,6 triliun. Target akhir tahun mereka patok Rp 12 triliun. "Sejauh ini masih nett subscription, namun investor sepertinya masuk sedikit-sedikit," kata dia.

Perluas pilihan produk
Rudiyanto, analis Infovesta Utama menilai, sejatinya target pertumbuhan NAB sebesar 20% masih bisa tercapai tahun ini. "Dengan catatan, IHSG bisa ditutup di atas 4.000 akhir tahun ini," kata dia.

Kuartal IV-2011 masih menyisakan kesempatan kenaikan IHSG. Pemicunya, aksi window dressing emiten dan imbas publikasi laporan keuangan kuartal III-2011. "Target 12% sangat mungkin tercapai karena sampai Agustus saja, dana kelolaan industri reksadana sudah tumbuh 10,5%," jelas Rudiyanto.

Tahun 2011 ini, menurut Rudiyanto, memang cukup berat bagi investor reksadana. "Bagi investor jangka panjang mungkin sudah kehilangan seluruh keuntungan dari awal tahun atau bahkan sudah merugi," kata dia.

Situasi ini juga menjadi ujian mental bagi investor yang baru masuk beberapa bulan terakhir, namun dipaksa langsung merasakan ganasnya fluktuasi pasar. Rudiyanto mencatat, rata-rata reksadana saham dari awal tahun membukukan kinerja minus 11,41%. Sedang reksadana campuran minus 5,4%.

Adapun reksadana pendapatan tetap mencetak return 7,26%. Dia menyarankan, investor memperluas cakrawala investasinya di reksadana, dan tak cuma berkutat di reksadana saham. Terbukti, kinerja reksadana pendapatan mampu memberi return di saat pasar bergejolak

Bursa Global Variatif, IHSG Fluktuatif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 24 poin didorong bursa-bursa Asia yang mulai rebound. Namun masih banyaknya aksi jual asing menghambat penguatan IHSG.

Pada perdagangan, Kamis (29/9/2011), IHSG menguat 24 poin (0,68%) ke level 3.537,178. Sementara Indeks LQ 45 naik 6,283 poin (1,02%) ke level 620,814.

Pergerakan IHSG yang serba lamban dan fluktuatif diprediksi akan berlanjut hingga perdagangan terakhir pekan ini. Investor akan melakukan aksi beli selektif sehingga membuat IHSG pada perdagangan Jumat (30/9/2011) bergerak fluktuatif cenderung menguat.

Bursa Wall Street kemarin mengalami pergerakan yang sangat fluktuatif. Indeks Dow Jones dan Standard & Poor's ditutup menguat, namun Nasdaq merosot akibat aksi jual hebat atas saham-saham perusahaan China yang listing di AS.

Pada perdagangan Kamis (29/9/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 143,08 poin (1,30%) ke level 11.153,98. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 9,34 poin (0,81%) ke level 1.160,40, sementara Nasdaq merosot 10,82 poin (0,43%) ke level 2.480,76.

Bursa Asia pagi ini bergerak fluktuatif. Berikut posisi bursa regional pagi ini:

Indeks Nikkei-225 naik tipis 12,68 poin (0,15%) ke level 8.713,91.
Indeks S&P/ASX naik tipis 5,7 poin (0,14%) ke level 4.014.
Indeks KOSPI melemah 11,84 poin (0,67%) ke level 1.757,45.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
Setelah sempat tertekan, akhirnya indeks dapat berbalik arah dan ditutup menguat +0,68%. Pergerakan indeks regional dibayangi oleh aksi tunggu investor akan hasil dari sidang parlemen Jerman terkait skema penyelamatan krisis hutang Yunani, yang dikhawatirkan akan menyebar ke negara Eropa lainnya, serta menganggu perekonomian dunia. Kami saham perbankan, semen, dan konsumer masih menarik untuk trading jangka pendek ditengah pergerakan saham sektor pertambangan yang cenderung volatile. Kami perkirakan hari ini indeks masih akan bergerak fluktuatif dengan kisaran support-resistance 3.490-3.570. Saham pilihan : BBRI, BJBR, INTP, PGAS.

Kresna Sekuritas:
Meskipun IHSG masih melanjutkan penguatannya, perlu diwaspadai tekanan jual di kisaran 3.600-3.650. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3.430-3.600, dan penutupan di bawah 3.450 menjadi indikasi kembalinya tren turun jangka pendek.

eTrading Securities:
IHSG pada Kamis (29/9) ditutup naik 24 point (+0.68%) ke level 3,537.18 dengan hampir seluruh sektor mengalami kenaikan kecuali mining (-0.92%) dan trade (-0.02%) dengan total transaksi di bursa tercatat sebanyak 7.06 juta lot atau setara dengan Rp4.12 triliun.

Tercatat sebanyak 110 saham mengalami kenaikan, 93 saham mengalami penurunan, 80 saham tidak mengalami perubahan dan 170 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham-saham yang menjadi penahan turunnya bursa a.l. ASII, BMRI, BBCA, INTP dan TLKM sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. BUMI, SMMA, GGRM, BRMS dan BRAU.

Asing tercatat melakukan net sell pada pasar regular sebesar Rp164 milliar dengan saham-saham yang paling banyak di jual adalah BUMI, BBCA, INDF, BBRI dan INDY. Rupiah sendiri hari ini diperdagangkan menguat 33 point ke level Rp8,856 per US Dollar.

Secara teknikal, IHSG kemarin ditutup dengan candlestick menguat dan berada di golden area fibonacci setelah menembus level resistance-nya di 3,521. Indikator stochastic masih bergerak naik sementara RSI dan MACD berpotensi melakukan golden cross di area oversold.

IHSG pada Jumat (30/9/2011) berpotensi untuk melanjutkan penguatannya namun perlu diperhatikan pergerakan volume yang cenderung turun sehingga apabila terjadi penguatan akan terbatas. IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,435-3,620 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BMRI, BUMI dan INDF.

(qom/qom)

Inilah Menu Saham Pilihan Jumat (30/9)

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Jumat (30/9) diprediksi akan fluktuatif dengan kisaran di 3.490-3.570.

"Kami perkirakan besok (hari ini) indeks masih akan bergerak fluktuatif dengan kisaran support-resistance 3.490-3.570. Saham pilihan BBRI, BJBR, INTP, PGAS," kata analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono dalam catatannya kemarin.

IHSG kemarin ditutup menguat 24,01 poin atau 0,68% ke 3.537,18. Volume perdagangan mencapai 3,5 miliar saham senilai Rp3,6 triliun. IHSGH mengalami net foreign sell sebesar Rp209,5 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,4 triliun dan pembelian asing sekitar Rp1,2 triliun.

Setelah sempat tertekan, akhirnya indeks dapat berbalik arah dan ditutup menguat +0,68%. Pergerakan indeks regional dibayangi oleh aksi tunggu investor akan hasil dari sidang parlemen Jerman terkait skema penyelamatan krisis hutang Yunani, yang dikhawatirkan akan menyebar ke negara Eropa lainnya, serta menganggu perekonomian dunia.

"Menurut kami, saham perbankan, semen, dan konsumer masih menarik untuk trading jangka pendek di tengah pergerakan saham sektor pertambangan yang cenderung volatile," jelasnya.

Sementara analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko merekomendasikan jual untuk saham BBCA, ASII, KLBR dan BMRI. Bila terjadi rally untuk window dressing akhir September 30 dan menyambut laporan keuangan bisa digunakan sebagai ajang sell on strength.

"Walaupun Eropa sementara terlihat adem ayem, namun masalah perekonomian Amerika belum sepenuhnya beres," katanya dalam catatannya kemarin.

Saham BBCA disankan jual dengan target koreksi di 7.300 dari penutupan kemarin di 7.650 demgam reverse posisi di 7.150. Untuk saham ASII disarankan jual dengan target koreksi 58.800 dari penutupan kemarin di 64.050 dengan reverse posisi di 66.200.

Sementara untuk saham KLBF disarankan jual dengan target koreksi di 2.900 dari penutupan kemarin di 3.275 dengan reverse posisi di 3.550. Untuk saham BMRI disarankan jual dengan target koreksi di 5.750 dari penutupan kemarin di 6.450 dengan reverse posisi di 6.750.

BUMI Memiliki Gap Down di Level Rp2.475

INILAH.COM, Jakarta – Saham BUMI bisa turun akhir pekan ini. Tapi, jika mantul dari level Rp1.850, resistance-nya di level Rp2.250 dan memiliki gap down di angka Rp2.475. Trader bisa untung tapi berisiko.

Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu mengatakan, trader yang sepekulatif, bisa melakukan pembelian saham PT Bumi Resources (BUMI) di level Rp1.830-1.850. Sebab, level-level ini merupakan support kuatnya. Tapi, jika tembus ke bawah sangat bahaya.

Kondisi itu, lanjut Tommy, bisa menguntungkan jika mendapatkan harga di level sangat bawah dan dalam 2-3 hari bisa dilepas kembali. “Bisa untung tapi, risky juga karena bottom fishing. Ini cukup bahaya. Jika Rp1.850 tembus ke bawah,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Kamis (29/9) saham BUMI ditutup melemah Rp120 (5,85%) ke level Rp1.930 dari posisi sebelumnya Rp2.050. Harga intraday tertingginya di angka Rp2.050 dan terendah Rp1.900. Volume transaksi mencapai 183,5 juta unit saham senilai Rp356,9 miliar dan frekuensi 7.682 kali. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah melemah 5,85%, bagaimana Anda melihat arah saham BUMI akhir pekan ini?
Berpotensi melemah. Sebab, secara teknikal, penurunan kemarin, cukup signifikan karena diiringi dengan besarnya volume transaksi. Kondisi itu, cukup bahaya bagi posisi BUMI. Di sisi lain, sektor energi pertambangan secara umum pun seharusnya dihindari terlebih dahulu. Sebab, berada dalam down trend seiring sentiment negatif dari situasi regional.

Hingga level berapa potensi pelemahannya?
Jumat ini, saham BUMI, menguji kembali level support Rp1.900. Jika level Rp1.900 ditembus ke bawah, bisa bahaya bagi saham sejuta umat ini. Sebab, bisa memicu penurunan lebih jauh ke level support berikutnya Rp1.830-1.850.

Bagaimana jika tembus Rp1.830 ke bawah?
Jika tembus lagi, good bye saham BUMI. Tapi, saya memperkirakan, level Rp1.830 susah ditembus. Sebab, secara teknikal, level ini merupakan support yang cukup kuat. Karena itu, secara teknikal, serharusnya saham sejuta umat ini mantul ke atas pada level-level tersebut. Karena itu, saham BUMI jangan disentuh dulu. Saya rekomendasikan hindari dulu. Secara umum, saham BUMI berpeluang turun Jumat (30/9) ini. Paling tidak, akan sideways di level Rp1.850. Artinya, ada bisa turun Rp50-100 hari ini.

Bagaimana dengan trader yang spekulatif?
Untuk spekulatif, bisa beli di level Rp1.850. Jika jebol ke bawah segera buang. Sementara itu, level resistance terdekatnya di level Rp2.250 dan BUMI memiliki gap down di level Rp2.475. Ini merupakan resistance yang cukup kuat.

Trader yang spekulatif, bisa melakukan posisi beli di level Rp1.830-1.850 itu jika akhir pekan ini mencapai level tersebut. Beli di level Rp1.850 dan tunggu hingga resistance Rp2.250 tercapai untuk melakukan penjualan.

Kondisi itu, bisa menguntungkan jika mendapatkan harga di level sangat bawah. Dalam 2-3 hari bisa dilepas kembali. Kalau dapat bagus.

Seberapa besar risikonya?
Bisa untung tapi, risky karena bottom fishing. Ini cukup bahaya. Jika Rp1.850 tembus, segera cut loss. Kalau naik trader bisa mendapatkan profit yang ‘gede’. Sebab, level Rp1.830 merupakan support kuat. Bagi trader yang cari aman jangan dulu sentuh BUMI terutama untuk swinger dan investor semi-longer. Jika mantul ke level Rp2.000 baru kita lihat lagi. Kalau jatuh diambil berbahaya.

Wall Strett positif terdongkrak data klaim pengannguran AS

Wall Strett positif terdongkrak data klaim pengannguran AS
NEW YORK. Mayoritas saham di bursa AS ditutup positif kemarin. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,8% menjadi 1.160,40. Bahkan pada transaksi sebelumnya indeks S&P sempat reli hingga 2,2%.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,3% menjadi 11.153,98. Sedangkan Nasdaq Composite Index turun tipis 0,4%, setelah saham Apple Inc melorot 1,6%.

Beberapa saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS di antaranya: Bank of America Corp dan JPMorgan Chase & Co naik setidaknya 3% setelah saham perbankan Eropa meroket akibat dukungan Jerman atas dana penyelamatan di kawasan Eropa. Lalu, ada pula General Electric Co yang naik 2,7%, Hewlett-Packard Co yang naik 2,5%, dan Advanced Micro Devices Inc yang turun 14%.

Kenaikan Wall Street pada transaksi kali ini disokong oleh sejumlah sentimen. Di antaranya, tingkat pengajuan klaim pengangguran AS yang berada di bawah ekspektasi. "Kita memiliki data yang sangat cemerlang. Hal tersebut mengindikasikan, AS berhasil melepaskan diri dari lilitan krisis secara perlahan dan tidak ikut terseret ke dalam resesi ganda," jelas Philip Orlanda, Chief Equity Market Strategist Federated Investors Inc.

Dow Jones, S&P Menguat, Nasdaq Merosot oleh Perusahaan China

New York - Indeks Dow Jones dan Standard & Poor's ditutup menguat setelah melalui perdagangan yang sangat fluktuatif. Namun Nasdaq ditutup merosot akibat aksi jual hebat atas saham-saham perusahaan China yang listing di AS.

Aksi jual atas saham-saham perusahaan dari China itu terjadi setelah mencuatnya kabar tentang adanya penyelidikan atas praktek-praktek akunting. Ditambah adanya aksi ambil untung atas saham Apple, Nasdaq akhirnya ditutup melemah setelah sempat mencetak kenaikan tinggi.

Saham-saham menguat setelah kanselir Jerman Angela Merkel memenangkan voting untuk penambahan dana bailout kawasan Eropa.

"Voting di Jerman itu secara jelas merupakan berita yang positif dan itu jelas merupakan hal yang dibutuhkan untuk kawasan tersebut dalam merekapitalisasi bank-banknya," jelas Deirdre Dennehy, manajer portofolio Rockland seperti dikutip dari Reuters, Jumat (30/9/2011).

Pada perdagangan Kamis (29/9/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 143,08 poin (1,30%) ke level 11.153,98. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 9,34 poin (0,81%) ke level 1.160,40, sementara Nasdaq merosot 10,82 poin (0,43%) ke level 2.480,76.

Saham perusahaan pencari internet asal China, Baidu merosot hingga 9,2% menjadi US$ 110,29, demikian pula perusahaan China besar lainnya. Hal itu terjadi setelah regulator pasar saham mengatakan, Departemen Kehakiman AS sedang menginvestigasi ketidakberesan dari perusahaan-perusahaan China yang tercatat di bursa Amerika.

Kevin Kruszenski, kepala perdagangan KeyBanck Capital Markets mengatakan, kabar tersebut merupakan sentimen negatif ketika pasar melewati tingginya ketidakpastian dan volatilitas.

"Itu bukan kabar baik. Ini masalah yang berhubungan dengan akuntansi, ini berhubungan dengan China. Hubungan antara dua negara hangat-hangat kuku dan anda menempatkannya di meja pada periode waktu saat ini," ujarnya.

Saham Apple juga turun hingga 1,6% menjadi US$ 390,57 akibat profit taking setelah melonjak hingga 16% sepanjang kuartal ini. Saham-saham internet lainnya juga merosot seperti Netflix inc merosot 11% menjadi US$ 113,19, Yahoo Inc turun 5,4% menjadi US$ 13,42.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 8,62 miliar lembar saham, di atas rata-rata tahun ini.

(qom/qom)