Jumat, 23 Desember 2011

Asing Net Buy, IHSG Menguat ke 3.797

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia ditutup stagnan cenderung menguat 1,7 poin atau 0,04% ke 3.797,15 pada perdagangan Jumat (23/12). Volume perdagangan mencapai 3,9 miliar saham senilai Rp2,5 triiun.

Perdagangan diwarnai dengan 126 saham melemah, 107 saham menguat dan 96 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy Rp182,7 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp949,7 miliar dan penjualan asing Rp766,9 miliar.

Indeks JII turun 0,7 poin ke 532,77, indeks ISSI turun 0,19 poin ke 123,84 dan indeks LQ45 tnaik 0,4 poin ke 671,39. Sektor perkebunan mengalami penguatan tertinggi hingga 4,2 poin ke 2.142, sektor infrastruktur naik 3,7 poin ke 696,78.

Bursa saham Asia menguat seperti indeks Hang Seng naik 1,3%, indeks Shanghai naik 0,8%, indeks Kospi naik 1,07%, indeks STI naik 0,4%, indeks KLSE naik 0,1%, indeks ASX naik 1,2%. Sementara indeks nikkei sudah masuk masa liburan.

Demikian juga dengan bursa Eropa yang menguat seperti indeks FTSE naik 1,2% ke 5.456, indeks DAX naik 0,8% ke 5.904, indeks CAC naik 0,9% ke 3.101.

Sesi II, indeks berhasil ditutup dengan kenaikan tipis 0,04%

JAKARTA. Meski sempat tertekan cukup dalam di sesi II, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasail ditutup di area positif. Pada pukul 16.00, IHSG tercatat naik tipis 0,04% menjadi 3.797,151.

Sekitar 97 saham ditransaksikan naik. Sementara, jumlah saham yang melorot sebanyak 117 dan 91 saham lainnya tak banyak bergerak. Volume transaksi hari ini terbilang sepi karena hanya melibatkan 3,908 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,725 triliun.

Tercatat, ada lima sektor berhasil naik. Tiga di antaranya yakni sektor keuangan yang naik 0,56%, sektor infrastruktur yang naik 0,55%, dan sektor agrikultur yang naik 0,20%. Sedangkan sektor yang mencatatkan penurunan paling besar yakni sektor industri dasar yang turun 1,31%, sektor konstruksi turun 0,96%, dan sektor perdagangan yang turun 0,40%.

Saham-saham penghuni top losers siang ini antara lain: PT Destinasi Tirta Nusa (PDES) turun 34% menjadi Rp 99, PT Sumi Indo Kabel (IKBI) turun 24,53% menjadi Rp 800, dan PT Island Concepts Indo (ICON) turun 21,30% menjadi Rp 425.

Sedangkan tiga saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi di sesi I adalah: PT Eratex Djaja (ERTX) naik 35% menjadi Rp 162, PT Duta Anggada Realty (DART) naik 20% menjadi Rp 330, dan PT SMR Utama (SMRU) naik 13,11% menjadi Rp 690.

IHSG Lesu Menjelang Hari Natal

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyambut hari raya Natal dengan lesu, hanya naik tipis 1 poin. Investor sudah tidak bergairah berdagang dengan adanya liburan di depan mata.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.190 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.170 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 9,729 poin (0,25%) ke level 3.805,172. Aksi beli saham pada perdagangan preopening langsung mengangkat IHSG.

Aksi ambil untung langsung terjadi setelah indeks menanjak ke posisi tertingginya di 3.821,988. Indeks pun langsung merosot ke teritori negatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menipis 5,596 poin (0,15%) ke level 3.789,847. Indeks terkena profit taking setelah pagi tadi sempat naik tinggi

Indeks semakin betah di zona merah pada perdagangan sesi II, bahkan koreksinya mengantarkan indeks ke posisi terendahnya di 3.779,793.

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (23/12/2011), IHSG naik tipis 1,708 poin (0,04%) ke level 3.797,151. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,413 poin (0,06%) ke level 671,388.

Sepinya transaksi membuat nilai perdagangan di lantai bursa hanya kurang dari setengah rata-rata harian. Investor semakin tak semangat dalam bertransaksi karena hari libur sudah di depan mata.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 84.727 kali pada volume 1,864 miliar lembar saham senilai Rp 2,725 triliun. Sebanyak 106 saham naik, sisanya 126 saham turun, dan 96 saham stagnan.

Investor asing juga terlihat bermalas-malasan pada perdaganga hari ini, total transaksi juga sangat tipis meski membukukan pembelian bersih (foreign net buy). Nilai pembelian bersih asing mencapai Rp 182,697 miliar di seluruh pasar.

Saham-saham komoditas masih menjadi buruan, berbarengan dengan saham-saham infrastruktur dan finansial. Sementara saham-saham di sektor industri dasar, properti dan konsumer menjadi target untuk ambil untung.

Bursa-bursa di Asia masih mampu bertahan di zona hijau, penguatannya semakin stabil dan belum bertambah secara signifikan. Bursa saham Jepang hari ini tidak berdagang.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 18,49 poin (0,85%) ke level 2.204,78.
  • Indeks Hang Seng menanjak 250,94 poin (1,37%) ke level 18.629,17.
  • Indeks Straits Times naik 10,99 poin (0,41%) ke level 2.675,79.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Fastfood (FAST) naik Rp 500 ke Rp 9.900, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 500 ke Rp 110.500, Lionmesh (LMSH) naik Rp 250 ke Rp 5.500, dan Sumber Alfaria (AMRT) naik Rp 200 ke Rp 4.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 650 ke Rp 61.800, United Tractor (UNTR) turun Rp 400 ke Rp 24.900, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 400 ke Rp 38.250, dan Semen Gresik (SMGR) turun Rp 350 ke Rp 10.750.

(ang/dru)

Mata uang Asia perkasa pada pekan ini seiring data positif ekonomi AS

Mata uang Asia perkasa pada pekan ini seiring data positif ekonomi AS
HONGKONG. Mata uang Asia mencatatkan penguatan di sepanjang pekan ini. Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di kawasan regional.

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, di sepanjang minggu ini, won sudah menguat 0,9% menjadi 1.148,55 per dollar pada pukul 12.36 waktu Seoul. Pada periode yang sama, dollar Singapura menguat 0,8% menjadi S$ 1,2910 dan peso Filipina menguat 0,8% menjadi 43,483. Sedangkan ringgit Malaysia terapresiasi 0,7% menjadi 3,1568 dan dollar Taiwan menguat 0,3% menjadi NT$ 30,294.

Keperkasaan mata uang Asia seiring dengan pemulihan ekonomi AS. Departemen Tenaga Kerja AS merilis data, tingkat pengajuan klaim pengangguran mencatatkan penurunan sebesar 4.000 menjadi 364.000 di sepanjang pekan lalu. Ini merupakan level terendah sejak 17 Desember lalu. Kondisi itu secara otomatis menyebabkan outlook ekspor di kawasan regional ikut terangkat. Tak ayal, pasar saham Asia pun mencatatkan reli.

"Sentimen investasi mulai membaik setelah data memberikan sinyal bahwa perekonomian AS tumbuh dengan sangat baik. Kendati begitu, volume transaksi sangat tipis karena menjelang libur Natal dan Tahun Baru," jelas Hwang Sun Min, currency trader Kookmin Bank di Seoul.

Bursa Eropa Lanjutkan Penguatan

Headline
INILAH.COM, London - Data ekonomi AS dan kebijakan kredit lunak dari Bank Sentral Eropa (ECB) masih menjadi penopang penguatan bursa saham Eropa pada perdagangan Jumat (23/12).

Indeks FTSE naik 1,2% ke 5.456, indeks DAX naik 0,8% ke 5.904, indeks CAC naik 0,9% ke 3.101. Pada Rabu lalu, sebanyak 523 bank Eropa menyerap dana pinjaman hingga 490 miliar euro dari ECB untuk tiga tahun.

Sementara data ekonomi AS soal klaim pengangguran turun. Data klaim pengangguran AS turun ke 354.000 atau terendah sejak April 2008. Hal ini memperkuat pandangan kalau ekonomi AS mendapatkan momentum pertumbuhan.

Dari Italia, senatnya sukses melakukan mosi percaya terhadap pemerintahan PM Mario Monti kemarin. Mereka mendukung penghematan anggaran untuk meningkatkan kepercayaan pasar.

Bursa saham Asia menguat seperti indeks Hang Seng naik 1,3%, indeks Shanghai naik 0,8%, indeks Kospi naik 1,07%, indeks STI naik 0,4%, indeks KLSE naik 0,1%, indeks ASX naik 1,2%. Sementara indeks nikkei sudah masuk masa liburan.

Dolar Melemah di Perdagangan Asia

Headline
INILAH.COM, Singapura - Kurs dolar AS melemah di perdagangan Asia pada Jumat (23/12) karena aksi koreksi untuk mendukung penguatan bursa saham Asia.

Indeks dolar turun 0,3% menjadi US$1.3090 per euro melalui transaksi elektronik di London. Untuk greenback turun 0,2% menjadi 78,05 uen dan euro berada di 102,17 yen dar 102,02 yen. Secara bersamaan indeks saham Asia pacific naik 1,3% setelah idneks S&P naik 0,8% di New York.

"Saya melihat tren bearish untuk dolar. Tetapi saya sedikit optimistis pada awal Januari," kata Thomas Averill dari Rochford Capital di Sydney, yang dikutip dari bloomberg.com.

Minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Jumat (23/12) di Asia dengan kekhawatiran gangguan pasokan dari Iran dan kekerasan di Irak.

Minyak mentah AS jenis light sweet menguat US$1,16 menjadi US$99,83 per barel. melalui transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Februari. Sementara minyak jenis Brent naik 53 sen menjadi US$108,24 per barel.

Bursa Asia mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng turun 1,02%, indeks Shanghai naik 0,9%, indeks Kospi naik 0,9%, indeks STI naik 0,3%, indeks KLSE naik 0,1%, indeks ASX naik 1,2%.

Asing Lepas Saham, IHSG Kembali ke Level 3.700

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada sesi I perdagangan hari ini, seiring aksi jual yang dilakukan asing.

IHSG turun ke 3.789,85 atau 5,59 poin (0,15%) dan indeks LQ45 turun 0,08% ke 670,42. Pelemahan dipimpin oleh sektor properti dengan turun 1,36%, diikuti sektor perdagangan yang turun 1,25%.

Adapun jumlah saham naik 88, saham turun 116, dan sahan stagnan 83. Nilai transaksi yang tercatat sangat minim bahkan tidak sampai menyentuh angka Rp1 triliun atau tepatnya Rp904,78 miliar dengan volume 1.351.171.000. Asing tercatat melepas saham dengan nilai net foreign sell sebesar Rp6,59 miliar.

Saham-saham yang masuk dalam kategori top gainers diantaranya, saham FAST naik Rp300 ke Rp9.700, saham PTBA naik Rp250 ke Rp17.250, saham AALI naik Rp200 ke Rp21.300, saham UNVR naik Rp150 ke Rp18.750, dan saham ASII naik Rp450 ke Rp74.050.

Dan saham-saham yang masuk kategori top losers antara lain, saham BUMI turun Rp25 ke Rp2.150, saham JSMR turun Rp50 ke Rp4.075, saham GGRM turun Rp500 ke Rp61.950, saham UNTR turun Rp500 ke Rp24.800, saham ITMG turun Rp750 ke Rp37.900 dan saham BBRI turun Rp100 ke Rp6.750.

Aksi profit taking menyebabkan indeks terpeleset di akhir sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menyerah. Meski dibuka melesat pada pembukaan pagi, namun indeks ditutup di zona merah pada sesi I. Pada pukul 11.30, IHSG tercatat turun 0,15% menjadi 3.789,847.

Sekitar 82 saham ditransaksikan naik. Sementara, jumlah saham yang melorot sebanyak 106 dan 77 saham lainnya tak banyak bergerak. Volume transaksi hari ini terbilang sepi karena hanya melibatkan 1,864 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 1,216 triliun.

Tercatat, ada lima sektor berhasil naik. Tiga di antaranya yakni sektor industri lain-lain yang turun 0,46%, sektor infrastruktur turun 0,37%, dan sektor agrikultur yang turun 0,27%. Sedangkan sektor yang tergerus paling dalam adalah sektor konstruksi dan perdagangan dengan penurunan masing-masing sebesar 1,37% dan 1,26%.

Saham-saham penghuni top losers siang ini antara lain: PT Destinasi Tirta Nusantara (PDES) turun 34% menjadi Rp 99, PT Greenwood Sejahtera (GWSA) turun 14% menjadi Rp 215, dan PT Jembo Cable Company (JECC) turun 13,56% menjadi Rp 510.

Sedangkan tiga saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi di sesi I adalah: Fortune Indonesia (FORU) naik 26,09% menjadi Rp 145, PT Surabaya Agung Industri (SAIP) naik 18,52% menjadi Rp 320, dan PT Bukit Darmo Property (BKDP) naik 8,77% menjadi Rp 124.

Nyaman Libur, Pilih Saham Berfundamental

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG hingga penutupan diprediksi variatif seiring tarik menarik sentiment positif dan negatif. Jika ingin libur tenang, pilih saham berfundamental kuat!

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (23/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 5,60 poin (0,15%) ke level 3.789,847. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 0,55 poin (0,08%) ke angka 670,422.

Laju indeks siang ini cukup sepi, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,3 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,9 miliar. Sementara itu, nilai transaksi hanya mencapai Rp904,7 miliar di pasar regular dari total Rp1,1 triliun dan frekuensi 42.352 kali.

Sebanyak 87 saham menguat, sedangkan 116 saham melemah dan 83 saham stagnan. Pelemahan indeks, juga diwarnai aksi jual dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp6,2 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp363,1 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp369,4 miliar.

Sektor saham bergerak variatif. Sektor saham yang melemah properti 1,36%, disusul perdagangan 1,25%, keuangan 0,22%, industri dasar 0,20%, pertambangan 0,02%. Sementara itu, saham perkebunan naik 0,26%, aneka industri 0,46%, konsumsi 0,09%, infrastruktur 0,36% dan manufaktur 0,14%.

Analis Panin Securities Purwoko Sartono memperkirakan, hingga penutupan sore, laju indeks saham domestik cenderung variatif dalam kisaran yang tipis. “IHSG memiliki support 3.785 dan resistance 3.810,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (23/12).

Menurutnya, variatifnya pergerakan indeks, dipicu oleh tarik menarik sentiment di market antara positif dan negatif. Karena itu, level 3.800 menjadi level psikologis selama ini. “Sebab, sudah beberapa kali coba ditembus, level tersebut tertahan,” ungkapnya.

Kondisi itu, lanjutnya, di satu sisi karna dipicu oleh pasar yang menghadapi libur panjang Natal 2011. Menurutnya, pasar khawatir saat libur akan ada perkembangan yang terjadi di luar dugaan. “Sementara itu, window dressing mungkin terjadi pekan depan. Tapi, itupun sangat tergantung pada kondisi regional,” timpalnya.

Karena itu, Purwoko menegaskan, kalaupun indeks menguat maupun melemah akan terjadi dalam kisaran yang tipis. Artinya, pergerakan IHSG hingga sore tidak akan terlalu lebar karena bursa global, regional Asia, semuanya menghadapi libur. “Begitu juga dengan BEI (Bursa Efek Indonesia) yang libur hingga Senin, 26 Desember 2011,” ucapnya.

Memang, kata dia, dari berita fundamental, data jobless claims AS mengalami penurunan sehingga jadi sentimen positif bagi bursa regional. Hal itu merupakan sinyal pemulihan ekonomi di AS. Secara historis, kondisi ini mendorong kenaikan harga komoditas.

Secara sentimen, penurunan jobless claims AS sangat positif juga bagi bursa regional Asia karena ekspektasi positif atas ekspor. “Tapi, sentimen AS itu tidak terlalu kuat karena faktor libur,” timpal Purwoko.

Dalam situasi ini, Purwoko merekomendasikan positif saham-saham yang berfundamental kuat pada saham-saham bluechip. Tujuannya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan di luar duggan saat libur.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Negara Indoensia (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bukit Asam (PTBA), PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dan PT United Tractor (UNTR). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut lalu hold,” imbuhnya.

Kena Profit Taking, IHSG Menipis 5 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena profit taking setelah pagi tadi sempat naik tinggi. Indeks pun melemah tipis 5 poin.

Membuka perdagangan akhir pekan, IHSG bertambah 9,729 poin (0,25%) ke level 3.805,172. Aksi beli saham pada perdagangan preopening langsung mengangkat IHSG.

Aksi ambil untung langsung terjadi setelah indeks menanjak ke posisi tertingginya di 3.821,988. Indeks pun langsung merosot ke posisi terendahnya hari ini di 3.789,059.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (23/12/2011), IHSG menipis 5,596 poin (0,15%) ke level 3.789,847. Sementara Indeks LQ 45 berkurang 0,553 poin (0,09%) ke level 670,422.

Jelang Hari Raya Natal dan libur tahun baru banyak investor melepas portofolionya untuk mendapatkan dana segar. Maka dari itu, aksi ambil untung langsung terjadi begitu indeks menanjak cukup tinggi pagi tadi.

Saham-saham berbasis properti dan perdagangan terkena tekanan jual cukup tinggi, indeksnya pun jatuh lebih dari satu persen. Sementara saham-saham konsumer dan komoditas masih mampu menguat.

Investor asing yang sudah menanamkan dananya di awal minggu kini mulai mengambil keuntungan atas naiknya indeks. Transaksi asing siang ini sudah melakukan penjualan bersih.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 42.352 kali pada volume 1,864 miliar lembar saham senilai Rp 1,216 triliun. Sebanyak 87 saham naik, sisanya 116 saham turun, dan 83 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih kompak berjalan di zona hijau, bahkan penguatannya lebih tinggi dari pagi tadi. Bursa saham Jepang hari ini tidak berdagang.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia siang ini
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 31.71 poin (1,45%) ke level 2.218,01.
  • Indeks Hang Seng menanjak 197,83 poin (1,08%) ke level 18.576,06.
  • Indeks Straits Times menguat 10,33 poin (0,39%) ke level 2.675,13.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 500 ke Rp 110.500, Astra Internasional (ASII) naik Rp 450 ke Rp 74.050, Fastfood (FAST) naik Rp 300 ke Rp 9.70, dan Lionmesh (LMSH) naik Rp 250 ke Rp 5.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 750 ke Rp 37.900, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 500 ke Rp 61.950, United Tractor (UNTR) turun Rp 500 ke Rp 24.800, dan Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 300 ke Rp 2.700.

(ang/qom)

Harga emas catatkan kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan

Harga emas catatkan kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan
SINGAPURA. Harga kontrak emas ditransaksikan naik pagi ini. Dengan demikian, harga emas mencatatkan kenaikan mingguan pertama pada pekan ini dari tiga pekan terakhir.

Asal tahu saja, harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi US$ 1.614,05 per troy ounce pagi tadi. Pada pukul 10.18 waktu Singapura, harga emas tercatat di posisi US$ 1.613,03. Dengan demikian, di sepanjang pekan ini, harga emas sudah naik 0,9%. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Febuari naik 0,3% menjadi US$ 1.615,30 per troy ounce di Comex, New York.

Lonjakan harga emas kali ini dipicu oleh data ekonomi AS yang lebih baik ketimbang prediksi pelaku pasar. Kondisi itu menyebabkan minat investor terhadap dollar AS sebagai investasi haven melorot.

"Meski ekonomi AS mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, namun masih terlalu cepat untuk berbicara mengenai pertumbuhan di sana. Pada saat yang bersamaan, Eropa masih terbelit dengan masalah utang. Hal ini akan menyebabkan permintaan dollar tetap tinggi dan memberatkan pergerakan harga emas," urai Ye Yanwu, head of research Everbright Futures Co.

Sekadar tambahan informasi, sepanjang tahun ini, harga emas sudah reli sebesar 14%. Harga emas menyentuh rekor tertingginya pada 6 September lalu di posisi US$ 1.921,15 per troy ounce. Pada pekan lalu, harga emas sempat merosot 6,6%. Bahkan, pada 15 Desember, harga emas bertengger di posisi US$ 1.560,97, yang merupakan level paling rendah sejak 26 September lalu.

Bursa Asia Dibuka Menguat Tipis

Headline
INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia naik tipis pada pembukaan Jumat (23/12), dipicu penguatan Wall Street seiring positifnya data ekonomi AS.

Berdasar data yang dikutip dari CNBC.com pagi ini, indeks FTSE CNBC Asia 100 naik 0,3%, walau volume perdagangan lebih tipis dari biasanya dengan bursa Jepang tutup untuk libur publik.

Bursa saham Seoul dibuka naik 0,7%, didorong data pengangguran AS yang positif yang memicu harapan adanya pemulihan ekonomi di negara maju ini. Keuntungan dipimpin oleh saham-saham perusahaan pembuat kapal (shipmakers). Saham STX Offshore & Shipbuilding naik 2,12% dan saham Hyundai Heavy Industries naik 1,12%. Indeks KOSPI naik 0,88% pada 1.863,69.

Bursa saham Australia naik 1,2% pada awal perdagangan, terangkat oleh Wall Street dalam sesi singkat menjelang libur akhir tahun. Saham pertambangan BHP Billiton dan Rio Tinto dan Newcrest naik lebih dari 1% seiring penguatan harga komoditas semalam.

Saham empat bank besar naik lebih dari 1% pada awal perdagangan, dengan saham Bank Nasional Australia sebagai pemain terbaik dari kelompok bank dengan naik 1,7%. Indeks ASX 200 naik 45,8 poin menjadi 4.136,6. Indeks NZX 50 naik 0,5% menjadi 3.222,6.

Optimis asing buru aset domestik, rupiah menguat 0,2% sepekan ini

Optimis asing buru aset domestik, rupiah menguat 0,2% sepekan ini
JAKARTA. Rupiah terapresiasi dalam sepekan ini. Otot rupiah tersokong optimisme asing akan memburu aset domestik sering peringkat investment grade yang diraih Indonesia dari Fitch Ratings.

Nilai tukar rupiah menguat 0,6% ke level Rp 9.015 per dollar AS pada pukul 10.32 di Jakarta, sehingga menggiring mata uang Garuda ini menguat 0,2% dalam sepekan.

Senior strategist di Credit Agricole, Dariusz Kowalczyk menyebut, peringkat utang sebagai hal yang fantastis untuk menyokong rupiah dalam jangka panjang. Faktor tersebut akan meningkatkan permintaan obligasi dan saham domestik.

Pada pekan ini, pembelian asing di saham domestik mencapai US$ 95 juta hingga penutupan perdagangan kemarin. Namun, Credit Agricole PBl menyebut, penguatan rupiah mungkin akan terbatas, karena spekulasi importir akan meningkatkan permintaan terhadap dollar AS untuk membayar tagihan akhir bulan.

"Rupiah mungkin menguat mendekati level 9.000 sebelum akhir tahun," prediksi Kowalczyk.

Sepanjang pekan ini, yen sudah keok 0,5% terhadap dollar AS

Sepanjang pekan ini, yen sudah keok 0,5% terhadap dollar AS
SINGAPURA. Pergerakan yen di sepanjang pekan ini mencatatkan pelemahan. Pada pukul 10.09 waktu Singapura, yen ditransaksikan pada level 78,12 per dollar dari sebelumnya 78,17 di New York, kemarin. Sejak 16 Desember lalu, yen sudah melemah 0,5%. Ini merupakan pelemahan terbesar sejak 25 November lalu.

Sementara itu, yen ditransaksikan pada level 102,06 per euro dari 102,02 di posisi kemarin. Pelemahan yen terhadap euro di sepanjang minggu lalu mencapai 0,6%. Sedangkan euro berada di posisi US$ 1,3065 dari US$ 1,3050 kemarin.

Pelemahan yen terjadi seiring data positif yang datang dari AS. Sebelumnya, angka pengajuan klaim pengangguran AS mencatatkan penurunan pada pekan lalu. Selain itu, diprediksi, tingkat belanja konsumen dan penjualan rumah baru mencatatkan kenaikan di AS.

"Kita akan melihat adanya optimisme pada awal Januari mendatang. Bagi saya, belum ada nilai instrinsik dalam memegang yen pada jangka panjang," jelas Thomas Averill, managing director Rochford Capital, currency and interest rate risk management company di Sydney.

Catatan saja, di sepanjang tahun ini, yen sudah menguat sebesar 3,8%. Mata uang Negeri Sakura ini menjadi mata uang dengan performa terbaik di antara 16 mata uang lainnya.

Kim Mengguncang Bursa Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Betul, perekonomian Korea Utara tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan para tetangganya. Namun negara komunis ini memikili senjata nuklir dan lokasinya berada di tengah kawasan yang perekonomiannya tumbuh pesat.

Makanya, ketika tersebar berita meninggalkan Kim Jong-Il, pemimpin Korea Utara, sejumlah pasar modal di kawasan Asia langsung terperosok. Apalagi yang disebut-sebut bakal menggantikan posisi Kim di Korea Utara adalah Kim Jong-Un, putra bungsu yang memiliki hobi main games.

Yang paling merasakan dampak dari kematian Kim tentu saja Korea Selatan. Kendati berita kematian Kim telah tersiar sejak Senin kemarin, namun dampaknya masih terasa hingga kini. Kamis ini (22/12), saham-saham di bursa Korea Selatan kembali melemah sebesar 0,92 poin (0,05%) ke level 1.847,49.

Memang tidak sebesar penurunan hari Senin lalu ketika indeks Kospi anjlok hingga 5% dan Won melemah 1,8% terhadap dolar. Bahwa hari ini penurunannya tak sebesar hari-hari sebelumnya, itu lantaran para investor tengah bersiap-siap merayakan Natal dan pergantian tahun baru.

Penurunan indeks juga masih dialami saham-saham di bursa Tokyo. Hari ini indeks Nikkei 225 (misalnya) kembali turun sebesar 64,82 poin (0,77%) ke posisi 8.395,16. Sebelumnya indeks Nikkei jatuh 1%, sementara mata uang yen melemah 0,5% terhadap dolar.

“Hal tersebut menunjukan adanya kekhawatiran akan terjadinya guncangan politik di kawasan Asia Timur Laut. Para investor mengalihkan asetnya ke dolar karena ketidakpastian siapa yang bakal memimpin Korea Utara,” kata seorang analis.

Bagaimana dengan Jakarta? Setelah beberapa hari terakhir mengalami penurunan, Kamis ini (22/12) indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat sebesar 1,18 poin (0,03%) ke level 3.795,44. Selain letaknya yang sangat jauh, keterkaitan ekonomi Indonesia – Korea Utara memang tidak terlalu besar.

“Apalagi Indonesia dicap sangat dekat dengan Amerika Serikat,” kata Ichsanuddin Noorsy, pengamat ekonomi politik. Mungkin tak banyak perdagangan dengan Korea Utara. Tapi, siapa tahu banyak barang dari dan Indonesia masuk ke negara di semanjung Korea itu melalui pintu China. [mdr]

Saham-saham Pilihan untuk 2012

Jakarta - Tahun 2012 akan segera datang. Sudahkah Anda memilih-milih saham-saham yang akan menjadi pilihan investasi Anda di tahun 2012? Jika anda berencana mulai berinvestasi di saham, atau berniat melebarkan portofolio kepada saham-saham lain, beberapa saham di bawah ini bisa menjadi pilihan di 2012.

Berikut ini adalah beberapa saham pilihan dari outlook 2012 versi eTrading Securities yang dikutip detikFinance, Kamis (23/12/2011):

1. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS)
  • Pasokan gas yang cukup adalah kunci keberhasilan PGAS di tengah tingginya permintaan gas alam.
  • PGAS berencana memakai alat pengiriman gas antar moda seperti CNG dan LNG untuk memperluas distribusi yang ada dan kapasitas transmisi.
  • PGAS berencana mempersiapkan bahan baku gas non-konvensional seperti Caol Bed Methane (CBM) alias gas metana dari batubara.
  • Sebagai perusahaan plat merah, PGAS punya kebijakan dividen yang menarik.
  • Secara fundamental, target kami untuk harga PGAS Rp 4.700 per saham yang merefleksikan 14,8x P/E FY12E.

2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
  • Efisiensi dalam mengatur biaya produksi akan memberikan hasil yang baik dan jangka panjang bagi INDF. Naiknya harga bahan baku (terigu untuk mie) bisa dimanfaatkan untuk menjaga margin keuntungan dengan menaikkan harga.
  • Kami perkirakan volume produksi divisi agribisnis akan meningkat secara signifikan di masa mendatang, juga mendapatkan keuntungan atas naiknya harga komoditas.
  • Katalis penggerak tumbuhnya INDF adalah rendahnya utang sehingga tidak menghambat laju perolehan labanya.
  • Secara fundamental, target kami untuk harga INDF di Rp 5.500 per saham yang merefleksikan 12,5x P/E FY12E.

3. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)
  • JSMR adalah pemain terbesar di Industri tol dalam negeri, mengoperasikan tol sepanjang 531 km ataus etara 72% dari total jalan tol di Indonesia.
  • Saat ini, JSMR memegang 9 konsesi tol baru dengan estimasi sepanjang 215 km.
  • Disetujuinya undang-undang pembebasan lahan akan memberi imbas positif. Dengan demikian, proyek-proyek JSMR akan berjalan sesuai jadwal.
  • Industri tol murni diserap oleh konsumsi domestik, dengan demikian kinerja JSMR tak terpengaruh krisis global.
  • Naiknya tarif tol secara konsisten dalam dua tahun sekali akan menghindarkan omzet JSMR dari tekanan inflasi.
  • Walau perkiraan harga wajar kami untuk JSMR hanya di Rp 4.050 per saham, kami yakin dalam perkembangannya nanti target harga berpotensi naik. Berdasarkan analisis konsensus, harga wajar JSMR adalah Rp 4.696 per saham yang merefleksikan 17,5x P/E of our FY12E.

4. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
  • AKRA didukung oleh infrastruktur logistik dan jaringan kuat yang masih punya potensi berkembang tinggi.
  • Pertumbuhan pendapatan yang tinggi didorong oleh tingginya permintaan di bisnis BBM.
  • Masuknya ke bisnis tambang dan infrastruktur logistik di Kalimantan akan mendorong pendapatan AKRA di masa mendatang.
  • Posisi kas AKRA kuat dan rasio pinjaman negatif.
  • Target harga kami untuk saham AKRA di Rp 3.200 per saham yang merefleksikan 18x P/E FY12E.

5. PT Wintermar Offshore Tbk (WINS)
  • WINS spesialis dalam industri jasa pelayaran, fokus di industri lepas pantai.
  • Permintaan yang tinggi atas kapal semakin tinggi atas tumbuhnya industri migas lepas pantai di Indonesia, ditambah dengan azas cabotaget yang juga menjadi sentimen positif bagi perseroan.
  • Fokus perseroan pada peremajaan kapal menghasilkan armada yang muda dan berteknologi terkini, sehingga memberikan WINS kesempatan maju paling depan diantara para kompetitornya
  • Kami berinisiasi WINS dengan rekomendasi BUY dengan target harag Rp 480 per saham yang merefleksikan 10,7x P/E FY12E.

6. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP)
  • Dalam pandangan kami, disahkannya UU pembebasan lahan berpotensi memberikan kontirbusi tambahan kepada permintaan semen.
  • Permintaan semen Indonesia sudah tumbuh 17% secara tahunan di sepuluh bulan pertama tahun ini menjadi 39 juta MT dan penjualan semen terus mencetak rekor tertinggi. Total volume penjualan semen di Oktober mencapai 4,7 juta MT. Asosiasi semen Indonesia mengharapkan permintaan tahun 2012 akan tumbuh 8-10% YoY. Target pertumbuhan volume penjualan INTP diprediksi mencapai 10%.
  • Utilisasi pabrik INTP sudah mencapai lebih dari 90% dan menaikkan harga jual 1,5% di Juli dan September. Kapasitas pabrik INTP akan ditingkatkan dari 18,6 juta MT menjadi 20,6 juta MT yang akan mulai berjalan pada awal 2013.
  • Berdasarkan analisis konsensus, harga wajar INTP di Rp 18.195 per saham yang merefleksikan 16,2x P/E FY12E.

7. PT Bakrieland Development (ELTY)
  • ELTY berencana menghindari aksi korporasi yang bisa menurunkan harga sahamnya ELTY, seperti rights issue.
  • Fokus pada pengembangan aset dan menjual aset-aset yang tidak produktif untuk meningkatkan modal.
  • NAV perseroan berdasarkan laporan keuangan tahun 2010 berada di Rp 341 per saham.
  • Berkomitmen untuk membereskan proyek yang sedang berjalan.

8. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
  • Daerah industri dan komersial di Karawang seluaa 1.400 hektar memberikan kontribusi Rp 130 miliar atau 55,3% kepada pendapatan perseron. Pada triwulan I-2011, lahan yang masih tersedia untuk dikembangkan tersisa 161 hektar.
  • Dari lahan tersebut, jika perseroan berhasil menjual 40 hektar saja, kami perkirakan pendapatannya akan mencapai Rp 145 miliar.
  • Secara historis, SSIA sudah berencana untuk mengembangkan jaringan hotel murah, dengan 30 hotel akan dibangun dalam tiga tahun ke depan yang mengakomodasi 4.000 kamar. Rencana ini akan dikembangkan dalam tiga tahap, tahap pertama 5 unit, kedua 10 unit dan terakhir 15 unit hotel.

9. PT PP (Persero) Tbk (PTPP)
  • Tingginya pertumbuhan ekonomi RI akan mendorong pengembangan infrastruktur di masa mendatang. Pertumbuhan konstruksi di 2011 diperkirakan 7,5% dan 8,4% di 2012.
  • Undang-undang pembebasan lahan akan mempercepat pembangunan gedung-gedung dan infrastruktur lainnya.
  • Kinerja keuangan PTPP masih solid. Pada triwulan III-2011, pendapatan naik 30,07% dari periode sebelumnya. Sektor konstruksi merupakan penyumbang terbesar ke pendapatan, yaitu sebanyak 93,43%.
  • PTPP menempati peringkat tiga besar perusahaan konstruksi dari sisi pendapatan, ditambah dengan rasio utang yang rendah menjadikannya salah satu pemain besar di sektor konstruksi dalam negeri.
  • PTPP mulai masuk berinvestasi di proyek infrastruktur tahun ini, juga berencana melepas unit usaha menjadi anak usaha di bidang properti. Ini akan mengurangi beban operasional dan mendiversifikasi risiko bisnis
  • Kami menginisiasi harga saham PTPP rekomendasi BUY dengan target harga Rp 550 per saham yang merefleksikan 7,3x P/E FY12 E.

10. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
  • Melalui anak usaha dan perusahaan yang terafiliasinya, HRUM memiliki tiga tambang emas seluas total 47.000 hektar. HRUM adalah perusahaan tambang terbesar keenam di Indonesia.
  • Volume produksinya meningkat 38% sepanjang 2007-2010, juga menargetkan produksinya berlipat ganda di 2012 dari produksi tahun 2010.
  • HRUM memiliki jaringan tambang terintegrasi yang menyokong kegiatan operasionalnya. HRUM punya akses pribadi mulai dari jalan tambang, fasilitas pengangkutan, dan transportasi laut.
  • HRUM memiliki arus kas yang kuat dengan rasio utang rendah.
  • Kami masih mengkaji harga wajar HRUM. Tapi analisis konsensus menargetkan harga wajar HRUM di Rp 10.061 yang merefelksikan 11,5x P/E FY12E.

11. PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO)
  • INCO adalah produsen nikel terbesar di dunia dengan total produksi 76.000 metrik ton di 2010. INCO berencana meningkatkan produksinya di 2015 menjadi 90.000 metrik ton.
  • Efisiensi akan menjadi program utama INCO untuk mengurangi ongkos produksi dalam lima tahun ke depan. Dimulai dengan mengganti bahan bakar minyak menjadi turbin air (Proyek Karebbe).
  • INCO memiliki ongkos produksi paling hemat di industri yaitu US$ 10.100 per metrik ton.
  • Secara fundamental, target harga kami untuk INCO berada di Rp 3.950 yang merefleksikan 10,6x P/E FY12E.

Selamat berinvestasi...

(ang/qom)

Downgrade Eropa Hantui Laju Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (23/12) diprediksi melemah. Downgrade yang menghantui zona euro menjadi pemicunya.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah akhir pekan ini salah satunya dipicu oleh investor yang masih mencemaskan potensi penyebaran krisis utang zona euro. Sebab, dari hari ke hari, eurozone berada di tengah ancaman pemangkasan peringkat kredit.

Salah satu ancaman itu datang dari Standard & Poor's Rating Serveice (S&P) yang hingga saat ini belum mengumumkan pandangan mereka soal peringkat utang AS setelah Fitch Ratings melakukannya. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 9.030-9.150 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Memang, lanjut Firman, semalam ada voting Senat Italia atas penghematan fiskal yang akan dilaksanakan oleh pemerintahan Mario Monti. Hasilnya sudah diperkirakan bakal diloloskan karena sudah voting serupa sudah lolos dari Kongres. "Kondisi ini, seharusnya memberikan euforia sesaat dan bisa berdampak positif bagi rupiah," ucapnya.

Tapi, menurut Firman, hal itu masih kurang untuk mempertahankan rupiah di zona positif sehingga pasar akan melihat rupiah akan kembali melemah. "Di sisi lain, data-data AS yang dirilis semalam, belum tentu sanggup memberikan angin segar," timpal Firman.

Pasalnya, klaim penggangguran AS (jobless claims) sudah diperkirakan naik jadi 375 ribu orang dari data pekan sebelumnya 366 ribu orang. "Ini akan jadi sentimen negatif bagi bursa saham sehingga rupiah pun terkena dampaknya," ucapnya.

Hanya saja, dia mengatakan, sepanjang perdagangan, pasar akan melihat fenomena di mana rupiah menguat di awal sesi dan kembali menguat jelang penutupan. "Sebab, Bank Indonesia masih tetap hadir di pasar yang masih diselimuti kecemasan krisis utang Eropa. Karena itu, pada penutupan bisa jadi pelemahan rupiah jadi terbatas," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (22/12) ditutup menguat tipis 5 poin (0,05%) ke level 9.060/9.070 per dolar AS.

Window dressing di reksadana saham mulai membuahkan hasil

JAKARTA. Aksi para Manajer Investasi (MI) memoles portofolio reksadana saham mulai berbuah. Dalam sebulan terakhir, mayoritas produk reksadana saham mencatat imbal hasil positif.

Data PT Infovesta Utama, sebuah perusahaan riset pasar modal independen, memperlihatkan 78 dari 82 produk reksadana saham membukukan imbal hasil positif selama periode 30 November 2011 hingga 21 Desember 2011. Hanya empat produk yang mencetak return negatif.

Pratama Capital Asset Management menempatkan tiga produknya: Pratama Equity, Pratama Saham dan Dana Pratama Ekuitas, di posisi 10 besar reksadana saham yang mencetak return tertinggi.

Padahal, ketiga produk itu dalam setahun terakhir, yakni periode 21 Desember 2010-21 Desember 2011, mencatatkan imbal hasil mengecewakan, yakni minus di atas 7%.

Bukan hanya Pratama, produk reksadana saham besutan MI lain seperti OSK Nusadana Asset Management, Sinarmas Sekuritas, dan Danareksa Investment Management juga membukukan kinerja negatif jika diukur dalam satu tahun.

Danareksa Mawar Fokus 10, misalnya, mencetak return minus 12,26% year on year. Return Simas Danamas Saham milik Sinarmas Sekuritas minus 10,65% year on year.

Tapi dalam sebulan terakhir, racikan portofolio para MI mulai tokcer. Pratama Capital mengantarkan tiga produknya menduduki posisi tiga besar reksadana pemberi return bulanan tertinggi.

Alex Nugraha, manajer investasi Pratama Capital mengungkapkan, perusahaannya memilih portofolio saham berkapitalisasi besar, mulai dari sektor perbankan, industri serta otomotif.

Saham Astra International, Semen Gresik, Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia, adalah aset-aset yang diincar. Pratama juga masuk ke saham Kawasan Industri Jababeka dan Energi Mega Persada. "Porsi kedua saham itu paling besar, masing-masing 9,79% dan 9,68% dari total dana kelolaan produk Pratama Saham yang senilai Rp 562,12 miliar," ungkap Alex, Kamis (22/12).

Direktur Sinarmas Sekuritas, Hermawan Hoesein, juga optimistis return produknya terus menanjak. Imbal hasil bulanan Simas Danamas Saham mencapai 3,92%, atau lebih tinggi daripada pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di periode yang sama, yaitu 2,13% . "Sekarang kami menempatkan portofolio di saham sektor konsumsi, infrastruktur dan memperkecil porsi saham mining," tutur Hermawan.

Rudiyanto, Senior Research Analyst Infovesta Utama menduga sebagian MI melancarkan aksi window dressing dengan memoles portofolionya menjelang tutup tahun. Strategi itu mendapat tanggapan yang positif dari investor. Terbukti, ada kenaikan jumlah unit penyertaan di reksadana saham sepanjang November 2011. "Di periode ini, unit penyertaan naik 2,1 miliar menjadi 23,9 miliar dibandingkan Oktober sebanyak 21,8 miliar unit," ujar Rudiyanto.

Hermawan memprediksi return reksadana saham di 2012 bisa mencapai 20%-25%, dengan asumsi IHSG mencapai 4.400. Peringkat utang Indonesia yang naik ke level investment grade menjadi satu pendongkrak IHSG.

Investor optimistis, indeks emerging market dilanda aksi beli

MANILA. Bursa saham emerging market masih melanjutkan relinya di hari yang ketiga. Pada penutupan di New York tadi malam, indeks MSCI Emerging Markets naik 0,4% menjadi 919,55.

Sementara, indeks Bovespa Brazil naik 1,2% ke level tertinggi dalam satu pekan terakhir. Sedangkan BUX Index Hungaria mencatatkan penurunan terdalam dalam sepekan setelah S&P memangkas peringkat utangnya. Sedangkan All Share Index Afrika Selatan naik 0,8%.

Kenaikan pada bursa emerging market tersokong oleh data positif ekonomi AS. Salah satunya adalah penurunan data pengajuan klaim pengangguran AS menjadi 364.000 pada pekan lalu, yang merupakan level terendah sejak April 2008. Selain itu, indeks tingkat kepercayaan konsumen AS juga naik ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir.

"Kita melihat adanya data positif pada perekonomian AS. Saya optimistis Eropa akan segera keluar dari krisis. Kombinasi keduanya akan menyokong pasar saham dan kredit pada tahun depan," jelas Robert Talbut, chief investment officer Royal London Asset Management Ltd.

Catatan saja, indeks MSCI emerging market sudah anjlok 20% di sepanjang tahun ini. Sebagai perbandingan, MSCI World index turun 8,3%.

Sepi Sentimen, IHSG Lemah Lesu

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup flat, hanya naik tipis satu poin di tengah perdagangan yang sepi. Situasi global yang belum kondusif serta mendekati liburan Natal membuat investor kurang bersemangat.

Pada perdagangan, Kamis (22/12/2011), IHSG ditutup naik tipis 1,176 poin (0,03%) ke level 3.795,443. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,933 poin (0,13%) ke level 670,975.

Pergerakan IHSG yang serba tipis dan fluktuatif masih akan mewarnai perdagangan Jumat (23/12/2011). Listing PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) diharapkan bisa membawa angin segar ditengah sepinya sentimen di pasar.

Sementara saham-saham di bursa Wall Street kembali menguat sehingga membawa indeks Standard & Poor's 500 (S&P) mendekati level break even. Saham Mead Johnson Nutrition tercatat anjlok 7,9% setelah munculnya laporan yang menghubungkan susu formula Enfamil dengan kematian seorang bayi akibat bakteri yang sangat jarang.

Pada perdagangan Kamis (22/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 61,91 poin (0,51%) ke level 12.169,65. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 10,28 poin (0,83%) ke level 1.254,00 dan Nasdaq menguat 2.599,45.

Bursa-bursa Asia cukup sepi pagi ini, dengan bursa Jepang libur perdagangan. Sedangkan indeks KOSPI dibuka menguat 18,44 poin (1%) ke level 1.865,93, indeks Straits Times menguat 6,80 poin (0,26%) ke level 2.671,60.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan Kamis (22/12), IHSG menguat tipis dengan candlestick membentuk pola Spinning Top sementara dari pergerakan Indikator, Stochastic masih bergerak uptrend sementara MACD dan RSI bergerak sideways. Pada perdagangan Jumat (22/12), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3748-3833. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ITMG, HRUM, PTBA.

(qom/qom)

Klaim pengangguran AS melorot tajam, harga kontrak minyak melaju

Klaim pengangguran AS melorot tajam, harga kontrak minyak melaju
NEW YORK. Harga kontrak minyak kembali mencatatkan kenaikan. Dengan demikian, harga minyak sudah naik selama empat hari belakangan. Asal tahu saja, harga kontrak minyak untuk pengantaran Febuari naik 86 sen menjadi US$ 99,53 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak 13 Desember lalu. Jika dihitung, harga kontrak minyak sudah naik 8,9% di 2011. Sementara, di 2010, kenaikannya mencapai 15%.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Febuari naik 18 sen menjadi US$ 107,89 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Kenaikan harga kontrak minyak hari ini dipicu oleh penurunan pengajuan aplikasi klaim pengangguran ke level terendah dalam tiga tahun terakhir. Selain itu, sejumlah indikator menunjukkan perekonomian AS akan terus tumbuh. Salah satunya adalah data cadangan minyak yang mencatatkan penurunan terbesar dalam satu dekade terakhir pada pekan lalu.

"Kita saat ini sedang berada dalam tren naik dan akan terus melaju. Kemarin, data cadangan minyak cukup mengejutkan banyak pihak sehingga mendongkrak harga minyak. Angka klaim pengangguran juga akan mendorong harga minyak ke level resisten di kisaran US$ 100," papar Tom Bentz , director BNP Paribas Prime Brokerage Inc.

Klaim Pengangguran Turun, Wall Street Naik

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street positif pada pentupan perdagangan Kamis (22/12) setelah adanya penurunan klaim pengangguran sehingga menunjukkan perbaikan di bursa tenaga kerja.

Indeks Dow Jones naik 61,84 poin atau 0,51% ke level 12.169,58. Indeks S&P 500 naik 10,29 poin atau 0,83% ke level 1.254,01. Indeks Nasdaq naik 21,48 poin atau 0,83% ke level 2.599,45.

Rasa optimisme di Wall Street berasal dari penurunan klaim mingguan untuk tunjungan pengangguran. Hal itu membantu saham, sentimen konsumen juga membaik pada Desember, dan mencapai tingkat tertinggi dalam enam bulan sehingga ada kepercayaan lebih baik tentang prospek ekonomi.

"Ini mendukung fakta bahwa ekonomi akan mendapatkan momentum dan kuartal keempat akan jauh lebih baik dari pada orang harapkan sebulan lalu," ujar Chief Invesment Strategist Northern Trust Global Investments Jim McDonald seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Indeks volatilitas CBOE turun 1,4% dan turun sekitar 13% pada minggu ini. Selain itu, volume perdagangan saham rendah menjelang libur natal dan tahun baru telah meninggalkan pasar rentan terhadap volatilitas tinggi minggu ini.

Sentimen lain mempengaruhi bursa saham, Departemen perdagangan menyatakan, ekonomu tumbuh sebesar 1,8% pada kuartal ketiga turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 2%. Micron Technology Inc naik 15,7% menjadi US$6,41 karena investor melihat hasil kuartal turun yang diumumkan Rabu lalu. Tibco Software Inc naik 8% menjadi US$23,76 setelah perkiraan pendapatan dan laba pada kuartal keempat mengalami lonjakan.

Saham American Greetings Corp turun 21,1% menjadi US$13,39 setelah laba kuartal ketiga turun hampir 40% dan arus kas diperkirakan menurun oleh biaya lebih tinggi pada 2012.

Volume perdagangan sekitar 5,88 miliar saham yang diperdagangkan di bursa saham New York, American Stock Exchange, dan Nasdaq di bawah rata-rata harian saham sebesar 8,47 miliar saham. [hid]

IHSG Berpotensi Rally, Amankan Big Caps

INILAH.COM, Jakarta – Menutup pekan ini, Jumat (23/12), IHSG diperkirakan masih memiliki potensi rally meski terbatas. Trading dengan saham-saham berkapitalisasi besar.

Analis Universal Broker, Satrio Utomo memprediksikan, potensi rally Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ada. Sebab meski transaksi menipis jelang libur, aliran dana asing masih terus mengalir.

“Hal ini disebabkan peringkat investment grade, Indonesia menjadi tujuan penempatan dana asing,” ujar Satrio saat berbincang dengan INILAH.COM.

Dalam situasi normal, nilai rata-rata price earning (PE) IHSG setiap akhir tahun mencapai 16,5 kali. Namun investor sudah pesimis bearish terkait perkembangan krisis Eropa dan pelambatan ekonomi AS dan menurunkan target PE akhir tahun.

“Padahal dengan upgrade rating Fitch, peluang PE IHSG di atas 20 kali bisa terjadi tahun depan,” lanjutnya.

Peluang rally hingga akhir tahun masih ada dengan konfirmasi kuat IHSG harus ditutup di atas level 3.811 pekan ini. Perdagangan diprediksikan masih berlangsung jangka pendek karena investment grade berdampak pada aliran dana cair yang disukai asing.

Investor asing memilih masuk ke saham-saham berkapitalisasi besar dan sektor perbankan. Sebab, bank akan lebih mudah melakukan funding seiring penurunan resiko pascakenaikan rating oleh Fitch.

“Masalahnya, investor belum berani pasang target optimis PE akhir tahun yang harusnya bisa 16,5 kali dan berarti, IHSG di atas level 4.000,” tutur Satrio.

Saham-saham yang ia rekomendasikan adalah Indocement (INTP), Semen Gresik (SMGR), Astra International (ASII), Gudang Garam (GGRM), Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) dan Indo Tambangraya Megah (ITMG).

“Trading dengan membeli saham-saham tersebut di atas,” rekomendasinya.

Inilah Saham Pilihan Akhir Pekan

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan hari ini. Beberapa saham energi layak untuk dilirik di tengah potensi penguatan tersebut.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, indeks pada perdagangan hari ini akan melanjutkan penguatan yang terjadi saat penutupan hari sebelumnya. "Hari kerja tinggal 3-4 hari kerja lagi, banyak emiten yang mau melakukan penutupan buku. Jadi akan banyak saham yang dinaikan harganya," tuturnya kepada INILAH.COM di Jakarta, Kamis (22/12).

Peningkatan harga ini, lanjutnya, memerlukan waktu beberapa hari sehingga IHSG terbuka lebar untuk meningkat bahkan hingga akhir tahun. "Misal harga saham suatu perusahaan Rp2.500 mau dinaikkan ke Rp3.800, itu kan gak bisa dilakukan hanya dalam sehari. Butuh 2-3 hari," ujarnya.

Terkait sentimen krisis utang Eropa, ia menilai, sedikit mereda usai Bank Sentral Eropa (ECB) mengucurkan dana sebesar 489 miliar euro ke bank-bank zona euro, dengan tujuan menambah likuiditas.

Sementara untuk sentimen di dalam negeri, peningkatan rating Indonesia ke investment grade telah mulai memperlihatkan dampaknya. Ia mengatakan, asing terus melakukan pembelian (net buy) dalam beberapa hari terakhir.

Pergerakan IHSG pada akhir pekan ini diperkirakan akan berada pada kisaran 3.765-3.838. "IHSG bergerak di kisaran 3.765-3.838 dengan kecenderungan menguat," ujarnya.

Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi untuk dikoleksi adalah saham-saham sektor energi. Ia menilai, saham di sektor ini masih berpotensi menguat dengan prospek kinerja yang menjanjikan. "Strong buy untuk saham BORN, DEWA, HRUM, BUMI, dan ENRG," tandasnya.

Investment Grade Hanya Formalitas Asing

INILAH.COM, Jakarta – Investmen grade yang diraih Indonesia dari Fitch Ratings dinilai hanya fomalitas bagi asing untuk net buy. Jika bursa regional negatif, justu aksi jual yang terjadi.

Kepala Riset Henan Putihrai Securities Felix Sindhunatamengatakan, harapan pasar saat ini adalahinvestor asing yang selalu berposisi net buysehingga jadi pertanda positif setelah investment grade diraih Indonesia. Menurutnya, investor asing selalu berposisi net buy, kalau menyangkut investment grade.

Hanya saja,kata dia, net buy asing itu lebih dipicu oleh keyakinan pasar terhadap isu eksternal yang juga membaik.Menurutnya, kalau eksternal memburuk, pasti mereka akan defensif dengan mengamankan posisi sehingga jadi tekanan bagi market. “Jadi, rating investment grade, hanya formalitas untuk berposisi net buyasing,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Kamis (22/12) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat tipis 1,18 poin (0,03%) ke level 3.795 dengan intraday tertinggi 3.804,038 dan terendah 3.779,431. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang 0,93 poin (0,14%) ke level 670,975.

IHSG hanya menguat tipis. Bagaimana Anda melihat peluang window dressing akhir 2011 ini?
Saya tidak yakin pengangkatan harga saham (window dressing) bakal terjadi akhir 2011. Sebab, market akan mengawali 2012 (tahun depan) dengan situasi krisis utang Eropa yang memburuk.Karena itu, meski window dressing memag suatu pola historis yang biasa terjadi secara terulang, tetapi tidak pasti akan terjadi pada akhir 2011 ini.

Kalau begitu, masih ada potential upside hingga akhir 2011?
Harapan kita saat ini adalah setelah investment grade diraih RI, asing selalu berposisi net buy yang jadi pertanda positif. Investor asing selalu berposisi net buy, kalau menyangkut investment grade. Hanya saja,net buy asing itu lebih dipicu oleh keyakinan pasar terhadap isu eksternal yang juga membaik.

Maksud Anda?
Justru itu, kalau eksternal memburuk, pasti mereka akan defensif dengan mengamankan posisi sehingga jadi tekanan bagi market. Jadi, rating investment grade, hanya formalitas untuk berposisi net buy. Dapat dikatakan, net buy sebagai ‘legalitas’ untuk investment grade yang diakui.

Kalau begitu, di level berapa Anda menargetkan posisi IHSG pada tutup tahun 2011?
Jjika sentimen market regional positif,saya perkirakan, IHSG juga bisa ditutup lebih tinggi dari penutupan 2010 di level 3.703,512. Hingga akhir tahun 2011, analis teknikal kita meprediksi IHSG antara 3.850 – 3.920-an. Penguatan IHSG ke level tersebut akan menjadi kenyataan jika sentimen eksternal sedikit membaik yang sekaligus merespon positif faktor internal yakni investment grade.

Lantas, saham-saham apa saja yang bakal mendongkrak IHSG ke level tersebut?
Saham-saham pilihan untuk taget tutup tahun 2011 dan dapat mendorong IHSG untuk mencapai level target tersebutantara lain PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF).

Apa rekomendasi Anda untuk saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut.

Susu Enfamil Ditarik, Saham Mead Johnson Jatuh

New York - Saham-saham di bursa Wall Street kembali menguat sehingga membawa indeks Standard & Poor's 500 (S&P) mendekati level break even. Saham Mead Johnson Nutrition tercatat anjlok 7,9% setelah munculnya laporan yang menghubungkan susu formula Enfamil dengan kematian seorang bayi akibat bakteri yang sangat jarang.

AFP melaporkan, raksasa ritel Walmart telah menarik susu formula dari 3.000 outletnya setelah dua bayi di Missouri dilaporkan sakit dan salah satu diantaranya meninggal. Penarikan tetap dilakukan meski pemerintah belum memerintahkan.

Pihak Mead Johnson Nutrition mengatakan pihaknya sedang bekerjasama dengan otoritas kesehatan untuk mendukung upaya mereka mengidentifikasi sumber-sumber infeksi bayi tersebut. Pejabat kesehatan di Missouri telah mengirimkan susu formula tersebut ke laboratorium federal untuk pengujian dan mendesak para orang tua berhati-hati karena prosuk susu formula merupakan produk komersial yang tidak steril.

Sementara saham-saham lain menguat didorong oleh optimisme pasar yang sedikit bertambah dari angka klaim benefit pengangguran yang turun tajam selama pekan lalu ke titik terendahnya dalam 3,5 tahun.

"Satu, angka rendah yang tidak diperkirakan dapat secara mudah santapan, kedua menjadi menarik dan ketika menunjukkan kepada kami sesuatu yang nyata terjadi di pasar perburuhan," jelas Ian Shepherdson dari High Frequency Economics seperti dikutip dari AFP, Jumat (23/12/2011).

Pada perdagangan Kamis (22/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 61,91 poin (0,51%) ke level 12.169,65. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 10,28 poin (0,83%) ke level 1.254,00 dan Nasdaq menguat 2.599,45.

"Ini adalah fakta yang mendukung bahwa perekonomian mendapatkan momentum dan kuartal IV akan lebih baik dari ekspektasi orang sebulan lalu," jelas Jim McDonald, chief investment strategis Trust Global Investment seperti dikutip dari Reuters.

Saham Bank of America naik 5% sehari setelah sepakat membayar denda US$ 335 juta karena diskriminasi dalam pemberian kredit. Sementara saham Citigroup juga menguat 5,9%.

Namun perdagangan berjalan tipis dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 5,88 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 8,47 miliar lembar.

(qom/qom)

Optimisme terhadap ekonomi AS masih kuat, Wall Street reli

Optimisme terhadap ekonomi AS masih kuat, Wall Street reli
NEW YORK. Wall Street tampak sumringah pada penutupan kemarin malam. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,8% menjadi 1.254. Dengan demikian, dalam empat hari terakhir, indeks S&P 500 sudah melesat 4%. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,5% menjadi 12.169,65.

Sektor-sektor finansial mencatatkan kenaikan terbesar dalam indeks S&P 500 di antara sepuluh industri lainnya. Saham-saham perbankan seperti Morgan Stanley, Citigroup Inc, dan Bank of America melonjak lebih dari 4,5%. Sementara itu, sejumlah saham lain yang mencatatkan kenaikan di antaranya General Electric Co dan Exxon Mobil Corp yang naik setidaknya 1,4%. Lonjakan juga terjadi pada saham Akamai Technologies Inc yang meroket 19%.

Aksi beli terhadap Wall Street terjadi data pengajuan klaim pengangguran lebih baik ketimbang prediksi. Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen juga meningkat yang mengindikasikan optimisme terhadap perekonomian AS.

"Perekonomian AS lebih kuat dari yang dipikirkan orang. Investor khawatir mengenai apa yang terjadi di Eropa. Kita harus memisahkan antara fundamental perekomian domestik yang positif dengan kondisi psikologis yang negatif. Masa bearish akan terbukti salah," jelas Philip Orlando, chief equity market strategist Federated Investors Inc.

Catatan saja, reli yang terjadi selama tiga hari pada indeks S&P 500 memangkas penurunan di sepanjang 2011 menjadi 0,3%. Meski begitu, indeks masih rendah 8% dari posisi tertinggi tahun ini yang terbentuk pada April lalu.