Selasa, 11 Januari 2011

ASII

Data penjualan otomotif China yang positif mendongkrak harga karet

Date : Jan 11 2011, 13:23
Title : News Story
Header : Data penjualan otomotif China yang positif mendongkrak harga karet


Story
=======================================================================================

BANGKOK. Harga karet naik mendekati rekornya setelah data penjualan mobil
di China mengalami kenaikan tahun lalu. Hal ini meningkatkan ekspektasi
permintaan karet akan terus meningkat.
Kontrak karet untuk pengiriman Juni naik 1,4% atau naik ¥ 441 per kilogram
(kg) atau sekitar US$ 5.307 per metrik ton sebelum diperdagangkan pada harga ¥
440,3 di Tokyo Commodity Exchange pada waktu setempat. Kontrak teraktif harga
karet masih berada di harga ¥ 442,9 per kg yang terjadi pada 7 Januari 2011.
Tahun lalu, penjualan mobil di China naik 33%. "Kuatnya pertumbuhan China
dan sentumen bullish di pasar membuat harga karet naik," kata Kazuhiko Saito,
analis Fujitomo Co.
Ia memprediksi, pertumbuhan penjualan mobil di China tahun ini mencapai
15%. Sementara, Booz&Co dan Nomura Holdings inc memperkirakan penjualan mobil
di China tahun ini bisa mencapai 20 juta unit. Sementara, penjualan mobil di AS
mencapai 12,8 juta unit pada 2011.
[ Rizki Caturini ]

KONTAN Tue, 11 Jan 2011 ( 12:40:24 WIB )


=======================================================================================

Naik tipis, pergerakan IHSG masih tertahan

Date : Jan 11 2011, 13:23
Title : News Story
Header : Naik tipis, pergerakan IHSG masih tertahan


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan
Sesi I hari ini (11/1) berhasil naik tipis 10,05 poin atau 0,28% ke level
3.488,60.
Kenaikan sedikit tertahan setelah asing kembali melakukan aksi jual.
Beberapa sektor seperti properti, infrastruktur, dan perkebunan terekam masih
lemah.
Adapun top gainers banyak diwarnai oleh saham lapis dua seperti PT Pelangi
Indah Canindo Tbk (PICO), PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Sekawan
Intipratama (SIAP).
Sedangkan saham yang masuk dalam top losers antara lain PT Enseval Putra
Megatrading Tbk (EPMT), PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) dan PT Pan Pacific
International Tbk (APIC).
[ Dyah Megasari ]

KONTAN Tue, 11 Jan 2011 ( 12:36:59 WIB )


=======================================================================================

JSX

Wow... Indek sesi pertama +10 dari +70 menjadi +10 (3488) ini menandakan aksi jual / profit taking masih menghantam indek kita. Jadi berhati-atilah dalam memilih saham yang selective.
Indek kita mungkin saja turun menuju daerah 3350-3300. dimana daerah itu dikatakan daerah support. Dan bila tembus daerah support tersebut kemungkinan indek akan menuju level 3100-3150. Jadi indek kita kemungkinan akan ditahan oleh laporan setiap emiten pada akhir bulan ini yakni laporan tahun 2010.

Inflasi

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan ada dua syarat untuk menjaga inflasi tetap sebesar 5,3%, sesuai dengan target pemerintah. Kedua syarat itu yakni tidak membuat kebijakan yang mempengaruhi daya beli dan menjaga stabilitas bahan pangan. Kepala BPS Rusman Heriawan mencontohkan seperti kebijakan untuk menaikkan tarif kereta api ekonomi. Menurutnya, pemerintah tetap harus berhati-hati menerapkan kebijakan itu meski dampaknya terhadap inflasi tidak signifikan. Untuk stabilitas harga pangan, Rusman berharap harganya turun saat memasuki panen raya nanti. Rusman mengingatkan pemerintah untuk fokus mengendalikan laju inflasi dalam triwulan pertama 2011. Sebab, dia bilang jika bisa mengendalikan inflasi pada triwulan pertama menjadi awal yang baik untuk pencapaian dalam setahun. "Yang paling kritikal triwulan pertama, mudah-mudahan triwulan pertama menunjukan hasil yang signifikan," katanya, Senin (20/1). Sekadar informasi, pemerintah menetapkan inflasi sebesar 5,3% dalam APBN 2011. Target inflasi 5,3% itu sama dengan APBNP 2010. Namun, realisasi inflasi tahun 2010 justru lebih besar yaitu, 6,96%. Tiga komponen penyumbang inflasi terbesar selama 2010 adalah beras 1,29%, tarif listrik 0,36%, dan cabai merah 0,32%.

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 7%. Dengan catatan, pemerintah bisa menekan laju inflasi dan kerja keras. Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, pemerintah harus all out untuk memicu sektor produksi pangan. "Kita bisa menargetkan 5% saja untuk pertumbuhan beras karena pada 2008-2009 bisa 5%. Pertumbuhan beras sekarang baru 2,46%," katanya, Senin (10/1). Jika produksi pangan tercapai, Rusman mengatakan, laju inflasi bisa diredam sehingga pertumbuhan ekonomi bisa tercapai. Seperti diketahui, kenaikan harga pangan seperti beras telah memicu inflasi. Perkiraan Rusman ini sesuai dengan prediksi Wakil Presiden Boediono sebelumnya. Boediono mengatakan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4% terlalu rendah. Dia mengatakan, potensi pertumbuhan ekonomi bisa lebih besar

Header :

Date : Jan 11 2011, 08:45
Title : News Story
Header : Mayoritas bursa Asia tergerus akibat spekulasi suku bunga


Story
=======================================================================================

HONGKONG. Sejumlah indeks saham acuan di Asia turun tajam hari ini.
Penurunan disebabkan adanya spekulasi kalau sejumlah bank sentral di China,
India, dan Indonesia akan menaikkan suku bunga acuannya untuk memangkas laju
inflasi.
Sejumlah saham yang tercatat dilanda aksi jual antara lain: Techtonic
Industries Co yang turun 2% di Hongkong, Insurance Australia Group Ltd turun
1%, dan PT Astra International yang turun 2,6%.
"Pasar saham sangat rentan koreksi dalam jangka pendek setelah mengalami
reli tinggi dlam beberapa bulan terakhir," jelas Nader Naeimi, strategist AMP
Capital Investor Ltd. Dia menambahkan, meskipun saat ini terjadi perbaikan
dalam pasar tenaga kerja AS, namun masalah utang Eropa masih menjadi kecemasan
utama di Asia.
Asal tahu saja, pada pukul 16.48 waktu Hongkong, indeks MSCI Asia Pacific
di luar indeks Jepang turun 0,9% menjadi 473,35. Sementara itu, index S&P/ASX
Australia dan NZX 50 indeks Selandia Baru masing-masing naik 0,2%, indeks Taiex
Taiwan naik 0,4%, dan indeks kospi turun 0,3%.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Mon, 10 Jan 2011 ( 16:49:50 WIB )


=======================================================================================

Nasdaq positif saat Dow Jones dan S&P terpangkas

Date : Jan 11 2011, 08:45
Title : News Story
Header : Nasdaq positif saat Dow Jones dan S&P terpangkas


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Bursa saham AS berhasil menutup transaksi secara beragam dengan
volume transaksi perdagangan yang cukup sepi. Adapun salah satu indeks
mengalami rebound ditopang oleh prospek earning korporasi yang sedikit
meredakan kekhawatiran mengenai kondisi hutang Portugal.
Indeks Dow Jones (DJI) turun 37,31 poin atau 0,32% ke 11.637,45. S&P500
(SPX) anjlok 1,75 poin atau 0,14% ke 1.269,75. Sedangkan Nasdaq (IXIC) justru
naik 4,64 poin atau 0,17% ke 2.707,80.
Investor beranggapan tren naik bursa masih bertahan meskipun penurunan
indeks S&P dalam 3 sesi berturut-turut. Analis memperkirakan optimisme akan
earning bisa menjadi pemicu berlanjutnya rebound bursa.
[ Dyah Megasari ]

KONTAN Tue, 11 Jan 2011 ( 08:24:04 WIB )


=======================================================================================

Wah, indeks sore masih terpuruk dengan penurunan 4,21%

Date : Jan 11 2011, 08:44
Title : News Story
Header : Wah, indeks sore masih terpuruk dengan penurunan 4,21%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) masih belum bangkit dari
keterpurukan. Sore ini, indeks ditutup dengan koreksi 4,21% ke level 3.478,5.
Saham-saham di lantai bursa hampir 80% terkoreksi. Hanya 20 saham yang naik, 36
saham diam di tempat, sementara 227 saham anjlok.
Selain itu, semua sektor memerah, dengan sektor finansial yang tetap
mengungguli penurunan sebesar 5,94%. Baru kemudian disusul oleh penurunan
industri dasar sebesar 4,79%.
Perdagangan bursa sampai penutupan bertambah ramai dengan volume 7,8
miliar saham dengan nilai perdagangan sebesar Rp 8,6 triliun.
Saham-saham bluechips yang membuat indeks jatuh sore ini antara lain: PT
Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 7,1% menjadi Rp 5.900, PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk (BMRI) anjlok 6,2% menjadi Rp 6.000, PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
turun 7,41% menjadi Rp 2.500, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 8,32% menjadi Rp
3.250, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 7,52% menjadi Rp 22.750.
[ Dyah Ayu Kusumaningtyas ]

KONTAN Mon, 10 Jan 2011 ( 16:23:20 WIB )


=======================================================================================