Senin, 02 Mei 2011

IJIN IPOBapepam-LK proses ijin efektif 5 calon emiten

Bapepam-LK proses ijin efektif 5 calon emiten
JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tengah memproses sejumlah perusahaan yang berniat menerbitkan saham perdananya di pasar modal (IPO).

Berdasarkan data Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Bapepam-LK hingga saat ini ada lima perusahaan yang tengah menunggu pernyataan efektif dari otoritas pasar modal. Kelima perusahaan tersebut adalah PT Sindomulyo Selaras, PT Buana Listya Tama, Metropolitan Land, PT Panin Life, dan PT Tifa Finance.

PT Sidomulyo Selaras melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya 428,57 juta saham. PT Buana Listya akan menawarkan 7,26 miliar saham atau setara dengan 39,75%. PT Metropolitan Land menawarkan sebanyak-banyaknya 2,27 miliar saham, PT Panin Life menawarkan 1,62 miliar saham.

CIMB Niaga : Itu Bukan Pembobolan!

Ilustrasi
JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menuturkan kasus pencairan dana oleh Direktur Utama PT Nurama Indotama Umi Kulsum bukan pembobolan.

"Kasus ini bukan merupakan pembobolan. Kasus yang dilansir sebenarnya adalah permasalahan yang timbul sebagai akibat adanya permasalahan pribadi yang terjadi antara Ibu Umi Kalsum dengan suaminya, Bapak Nursyaf Efendi," jelas Corporate Secretary CIMB Niaga Harsya Denny Suryo dalam keterangan tertulisnya kepada okezone di Jakarta, Senin (2/5/2011).

Dari sisi bank, nilai jaminan yang dipermasalahkan oleh Nursyaf Effendi adalah sebesar sekitar Rp1,5 miliar, bukan sebesar Rp234 miliar seperti yang diberitakan di media. "Dengan demikian sangat disayangkan bahwa Bapak Nursyaf Effendi mengatakan telah terjadi pembobolan dana Bank, karena hal tersebut tidak benar," imbuhnya.

CIMB Niaga juga mengklaim tidak pernah memberikan pinjaman kepada Umi Kalsum selaku pribadi, melainkan kepada PT Nurama Indotama senilai sekitar Rp200 miliar. Di PT Nurama Indotama tersebut, Umi Kalsum adalah sebagai Direktur Utama. "Proses penyaluran kredit kepada PT Nurama Indotama diberikan sesuai dengan peraturan-peraturan umum yang berlaku dalam pemberian kredit," tuturnya.

Perjanjian kredit antara Bank dengan PT Nurama Indotama dibuat secara notaril dihadapan notaris, dengan ditandatangani oleh masing-masing pejabat berwenang di bank maupun di PT Nurama Indotama, sesuai verifikasi notaris berdasarkan Anggaran Dasar masing-masing pihak.

"Karena pinjaman diberikan Bank kepada PT Nurama Indotama selaku badan hukum, maka tidak diperlukan persetujuan dari suami Umi Kalsum," ucapnya.

Umi Kalsum telah dilaporkan oleh suaminya tersebut ke pihak Kepolisian dan saat ini kasus tersebut telah dan sedang dilakukan pemeriksaan di Kepolisian. Terkait dengan pemeriksaan di Kepolisian tersebut maka ada dampak di internal perusahaan PT Nurama Indotama yang sedikit banyak berpengaruh pada kelancaran pemenuhan kewajiban kreditnya.

"Hal mana telah menjadi perhatian bank dan bank segera akan melakukan langkah langkah yang diperlukan sesuai dengan hak dan peraturan yang berlaku. Bank akan selalu mendukung sepenuhnya proses pemeriksaan di Kepolisian," tegas dia.

CIMB Niaga menegaskan akan selalu memperhatikan prinsip kehati-hatian perbankan (Prudent Banking Principles) dan senantiasa menerapkan aturan manajemen risiko dalam setiap lini bisnisnya.
(wdi)

United Tractor Patok Produksi 4,5 Juta Ton di 2011

Ilustrasi
JAKARTA - PT United Tractors Tbk (UNTR) memprediksi produksi batu baranya sekira 4,5 juta ton pada tahun 2011 ini.

Direktur UNTR Gidion Hasan menyatakan bahwa proses akuisisi lahan greenfield yang saat ini belum bisa menghasilkan batu bara. Akuisisi lahan itu sendiri mengambil lahan di daerah Kalimantan Tengah.

"Tahun lalu, produksi kita sekira 3,05 juta ton. Tahun ini kita masih menargetkan 4,5 juta ton karena ada tambahan dari dua tambang yaitu dari PT Tuah Turangga Agung dan PT Dasa Eka Jasatama. Sementara tahun depan target produksi selanjutnya jadi enam juta ton," ujarnya di JW MArriot, Jakarta, Senin (2/5/2011).

PT Tuah Turangga Utara dan PT Dasa Eka Jasatama dalam dalam kuartal pertama ini mencatatkan peningkatan produksi menjadi sekira satu juta ton daripada produksi tahun lalu yang sekira 744 juta ton.

Lebih lanjut, ia melanjutkan bahwa PAMA mampu meningkatkan produksi batubaranya sebesar empat persen dari 18,6 juta ton menjadi 19,3 juta ton.

Sekedar informasi laba bersih UNTR sekira 80-85 persen di dapat dari usaha tambangnya dan dari penjualan infrastruktur penjualan alat berat hanya berkontribusi sekira lima persen saja.
(wdi)

SMMA Lepas 50% Kepemilikan di Asuransi Jiwa Sinarmas

Ilustrasi
JAKARTA - PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) menjual sebagian kepemilikannya di PT Asuransi Jiwa Sinarmas. Alhasil, SMMA hanya akan memiliki sebanyak 50 persen di asuransi tersebut.

Sekarang ini kepemilikan perseroan di Asuransi Jiwa Sinarnas itu adalah sebanyak 99,99 persen. Pascadijual ke Mitsui Sumitomo Insurance Co Ltd, Sumitomo akan memiliki sebanyak 50 persen saham asuransi tersebut.

"Kesepakatan ini baru akan efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Departemen Keuangan Republik Indonesia," jelas perseroan dalam keterangan tertulisnya kepada okezone di Jakarta, Senin (2/5/2011).

Skemanya, Asuransi Jiwa Sinarmas akan menerbitkan saham baru senilai Rp7 triliun atau setara dengan 66,7 miliar yen. Saham baru ini nantinya akan dibeli sepenuhnya oleh Mitsui Sumitomo Insurance.

"Sehingga komposisi kepemilikan saham di Asuransi Jiwa Sinarmas adalah Sinarmas Multiartha sebesar 50 persen dan Mitsui Sumitomo Insurance sebesar 50 persen," tambahnya.
(wdi)

Meski laba melesat 537,88%, Bank Agroniaga tak bagi dividen

Meski laba melesat 537,88%, Bank Agroniaga tak bagi dividen
JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Agroniaga Tbk (AGRO) memutuskan tidak membagikan dividen pada tahun ini. Dari laba bersih AGRO sebesar Rp 14,027 miliar, seluruhnya kembali mengalir ke kocek mereka.

"Tahun ini kami tidak bagi dividen karena masih rugi secara kumulatif," kata Direktur Utama Bank Agro Kemas M. Arief, usai RUPS di Jakarta, Senin(2/5).

Pada 2010 Bank Agro mencatatkan kenaikan laba hingga 537,88% dari Rp 2,199 miliar pada 2009. Laba ini bersumber dari pendapatan bunga bersih dari Rp 124,069 miliar pada Desember 2009 menjadi Rp 163,216 miliar pada akhir 2010.

Bhakti Investama Cetak Laba Bersih Rp342,95 Miliar

INILAH.COM, Jakarta - PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 10,2% menjadi Rp342,95 miliar pada kuartal 1-2011 dari Rp311,19 miliar pada periode serupa 2010.

Kenaikan laba bersih ini disebabkan adanya peningkatan laba usaha perseroan pada kuartal 1-2011 menjadi Rp504,46 miliar dari Rp424,62 miliar pada periode serupa 2010. Pendapatan usaha yang naik menjadi Rp1,76 triliun pada kuartal 1-2011 dari Rp1,51 triliun pada periode serupa 2010 juga mendukung kenaikan laba bersih perseroan.

Sementara kewajiban lancar perseroan pada kuartal 1-2011 juga naik menjadi Rp5,08 triliun dari Rp5,02 triliun di kuartal 1-2010. Sementara ekuitas perseroan di kuartal 1-2011 tercatat mencapai Rp10,05 triliun.

Global Mediacom Raup Laba Bersih Rp282 Miliar

INILAH.COM, Jakarta - PT Global Mediacom Tbk (BMTR) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 16,56% menjadi Rp282,18 miliar pada kuartal 1-2011 dari Rp242,1 miliar pada periode serupa 2010.

Kenaikan laba bersih ini disebabkan adanya peningkatan laba usaha perseroan pada kuartal 1-2011 menjadi Rp430,62 miliar dari Rp347,78 miliar pada periode serupa 2010. Pendapatan bersih yang naik menjadi Rp1,57 triliun pada kuartal 1-2011 dari Rp1,35 triliun pada periode serupa 2010 juga mendukung kenaikan laba bersih perseroan.

Sementara kewajiban lancar perseroan pada kuartal 1-2011 juga naik menjadi Rp3,22 triliun dari Rp3,19 triliun di kuartal 1-2010. Sementara ekuitas perseroan di kuartal 1-2011 tercatat mencapai Rp8,39 triliun.

2 Obligasi Medco Raih Peringkat AA-

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Dua obligasi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berhasil meraup peringkat AA-.

Peringkat tersebut diberikan lembaga pemeringkat Pefindo. Kedua obligasi yang meraih peringkat tersebut adalah Obligasi II Tahun 2009 senilai Rp1,5 triliun untuk periode 28 April 2011 hingga 1 Arpil 2012.

Sementara obligasi lainnya yang diberikan beringkat serupa adalah obligasi I Tahun 2011 senilai US$150 juta untuk periode 28 April 2011 sampai 1 April 2012.

Wall Street Mengarah Dibuka Naik Tajam

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Indeks saham berjangka AS mengindikasikan kenaikan tajam pada pembukaan Wall Street Senin (32/5) setelah kematian Obama bin Laden.

Mengutip CNBC.com, dalam pidato malam Minggu malam, Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa "keadilan telah dilakukan" dan bahwa pasukan AS memimpin operasi, di mana bin Laden terbunuh. Amerika Serikat telah mengeluarkan travel warning kepada warga negaranya di seluruh dunia, peringatan "potensi kekerasan anti-Amerika meningkat" setelah pembunuhan itu.

Dolar rebound dari posisi terendah tiga-tahun dan minyak mentah AS turun lebih dari 1 persen setelah berita tersebut. Saham Asia menguat, dengan Nikkei ditutup melonjak di atas 10.000, sementara saham Eropa diperdagangkan lebih tinggi.

Berbagai pasar di Asia dan Eropa tutup. Pasar keuangan di China, Hong Kong, Singapura, Malaysia dan Thailand semua tutup untuk liburan publik sementara Bursa Saham London juga tutup.

Para pemimpin dunia menyambut baik berita tentang pembunuhan bin Laden, tetapi Perdana Menteri Inggris David Cameron mendesak kewaspadaan.

Dalam berita lain, Warren Buffett mengatakan pemegang saham membuat "kesalahan besar" dengan tidak mempertanyakan perdagangan David Sokol yang tak dapat dijelaskan dan dimaafkan.

Dalam berita merger dan akuisisi, Dewan Danisco merekomendasikan pemegang saham menerima kenaikan tawaran dari DuPont, di mana pada Jumat malam membuat penawaran tunai senilai US$6,64 miliar.

Dalam data ekonomi, pengeluaran pada bulan Maret dan Indeks ISM untuk bulan April akan dirilis pukul 10 pagi waktu New York. Asuransi Kesehatan Humana melaporkan pendapatannya sebelum pembukaan bursa.

Bapepam Raup Emisi Rp35 Triliun pada Q1-2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Bapepam-LK mengaku mendapatkan emisi di pasar modal Indonesia senilai Rp35 triliun.

Pendapatan itu diperoleh selama kurun waktu empat bulan dari bulan Januari-April. “Indeks kita tumbuh cukup bagus kalau kita lihat di BEI (bursa efek indonesia) meningkat 2,74% dari penutupan akhir tahun di level 3.327,50,” ungkap kepala Bapepam LK, Nurhaida, di kantornya, Jakarta Senin (2/5).

Selain terjadi pertumbuhan market, Bapepam juga mencatat waktu pembukaan saham untuk pertama kalinya di 2011 di level 3.819,62. Sementara untuk market cap meningkat 3,91% dari Rp3.277,33 triliun itu meningkat menjadi Rp3.045,49 triliun per 29 April lalu. Sedangkan untuk aktivitas emisi dan korporasi, kata dia, pertumbuhannya selama 4 bulan terakhir hingga tanggal 2 Mei tercatat ada 4 emiten yang menyampaikan IPO saham baru dengan nilai Rp5,2 triliun. Itu dari sisi IPO baru dan 3 emiten obligasi yang sudah efektif dengn nilai emisi Rp1,6 triliun. Sedang Rp 100 miliar berupa sukuk dan selanjutnya ada emiten yang melakukan rights issue senilai Rp16,5 triliun. Kemudian ada 5 emiten obligasi dengan nilai Rp9,3 triliun. Dengan demikian kalau ditotal 4 bulan ini sampai April total emisi di pasar modal Indonesia telah mencapai sekitar Rp35 tiliun. “Jadi kita harapkan bulan mendatang masih akan lebih banyak lagi, sehingga akhir tahun kita bisa usahakan melebihi tahun kemarin,” pungkas dia. [cms]

Kinerja Positif & Osama Angkat Bursa Asia

Headline
INILAH.COM, Tokyo - Bursa saham Asia naik ke tingkat tertinggi dalam hampir empat bulan, setelah perusahaan-perusahaan AS melaporkan laba di atas estimasi analis dan Presiden Barack Obama mengumumkan Osama bin Laden telah terbunuh.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,7% menjadi 140,40, level tertinggi sejak 19 Januari. Tiga saham naik untuk setiap yang jatuh. Indikator ini naik 0,5% pekan lalu setelah The Fed memperbaharui janjinya untuk merangsang pertumbuhan di AS, ekonomi terbesar dunia, dengan tingkat bunga rendah.

Koichiro Nishio, analis pasar pada SMBC Nikko Securities Inc Tokyo mengatakan, kematian Osama bin Laden meredakan beberapa kekhawatiran, tapi sulit membayangkan itu akan mengakibatkan pengurangan risiko di Timur Tengah, dan reaksi pasar mungkin sementara, "Pemulihan permintaan di AS dan negara-negara maju lainnya berarti suatu lingkungan yang lebih baik untuk penghasilan."

Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,6% ke level tertinggi sejak gempa bumi dan tsunami 11 Maret. Saham Jepang memperpanjang kenaikan ketika dolar AS menguat terhadap yen, setelah Presiden Obama mengatakan Osama bin Laden tewas dalam pertempuran dengan kelompok operatif AS yang menyerbu persembunyiannya di Pakistan.

Indeks Karachi Pakistan tergelincir 0,5%. Future pada indeks Standard & Poor 300 AS naik 0,5% hari ini, setelah menguat 0,2% menjadi 1,363.61 pada 29 April.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,7%. Indeks S & P / ASX 200 Australia sedikit berubah, pulih dari koreksi sebesar 1,2% setelah mata uangnya naik di atas US$ 1,10 pertama kali sejak kontrol valas ditolak pada 1983. Manufaktur Australia dikontrak pada April untuk ketujuh kalinya dalam delapan bulan menyusul penguatan mata uang ke rekor tertinggi dan kewaspadaan konsumen terhadap industri tekstil dan lainnya.

Pendapatan AS mendorong kepercayaan atas keuntungan perusahaan global. Caterpillar, pembuat peralatan konstruksi terbesar dunia, menaikkan prediksi perkiraan laba setahun penuh atas meningkatnya penjualan di negara berkembang. Goodyear Tire & Rubber Co, pembuat ban terbesar AS, melaporkan laba kuartal pertama yang disesuaikan dari 51 sen per saham, lebih dari empat kali lipat rata-rata estimasi analis sebesar 11 sen.

Laporan pemerintah menunjukkan belanja konsumen AS pada Maret naik karena orang Amerika menghabiskan lebih banyak pada makanan dan bahan bakar. Pembelian naik 0,6% setelah pada Februari naik 0,9%, revisi yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Komatsu Ltd, pembuat peralatan konstruksi kedua terbesar dunia, naik 3% di Tokyo setelah Caterpillar Inc mencatat laba lebih baik dari yang diperkirakan. Canon Inc, produsen kamera terbesar dunia, naik 2,5%. Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia, meningkat 1,9%.

Seiko Epson Corp, produsen printer Jepang, naik 5,7%, penutupan tertinggi sejak 19 Januari. Hal ini setelah estimasi laba bersih akan melompat 66% pada tahun fiskal ini.

Cosmo Oil Co, refiner, naik 3,4%. Laba bersih perusahaan mencapai 28 miliar yen untuk tahun yang berakhir 31 Maret, naik 56% dari estimasi. Electric Power Development Co, grosir listrik terbesar Jepang, melompat 4%, setelah perusahaan memproyeksikan laba bersih setahun penuh akan naik 33%.

Perusahaan konstruksi Korea Selatan menguat atas langkah-langkah dukungan pemerintah. Pemerintah mengatakan akan memberikan insentif pajak untuk perjanjian investasi real estate yang membeli perumahan yang belum terjual, dan akan mendirikan bank untuk membeli kredit buruk yang dimiliki pembangun dan pengembang.

Hyundai Development Co melonjak 12% di Seoul setelah pemerintah mengumumkan langkah-langkah untuk membantu pembangun dan meningkatkan pasar properti. Daewoo Engineering & Construction Co naik 2,2%, Daelim Industrial Co naik 3,7%.

Saham Korea Selatan juga menguat karena data menunjukkan ekspor bangsa naik ke rekor pada April. Im Jeong Jae, manajer dana Shinhan BNP Paribas Asset Management Co yang berbasis di Seoul, mengatakan, investor bersorak mendukung langkah pemerintah, terutama mengingat banyak pengembang yang berkinerja buruk, "Namun, kita harus melihat seberapa efektif tindakan mereka." [mdr]

Kuartal I, Laba TBIG Melesat Naik 156%

Ilustrasi
JAKARTA - Laba bersih PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) naik sebesar 156,6 persen menjadi Rp118,1 miliar pada kuartal I-2011 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp46,04 miliar.

Kenaikan laba bersih Perseroan ini salah satunya didukung dari Rp213,9 miliar dari Rp90,30 miliar. Selain itu, laba bersih per saham dasar Perseroan berhasil naik menjadi Rp22,06 dari Rp12,19.

Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (2/5/2011), selama tiga bulan pertama tahun 2011, TBIG berhasil mencatat pendapatan dan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) masing-masing sebesar Rp213,9 miliar dan Rp166,7 miliar.

Total utang (gross debt) per tanggal 31 Maret 2011 adalah Rp2.316,7 miliar sedangkan saldo kas Rp889,9 miliar, sehingga jumlah utang bersih perseroan menjadi Rp1.426,9 miliar.

Per 31 Maret 2011, TBIG telah memiliki 5.085 penyewaan dan 3.370 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik Perseroan yang terdiri dari 2.254 menara telekomunikasi, 706 shelter-only dan 410 jaringan DAS. Dengan total penyewa menara sebanyak 3.969 tersebut menjadikan rasio kolokasi (tenancy ratios) menjadi 1,76.

Pada akhir Desember 2010, TBIG memiliki 4.729 penyewa dan telah bertambah sebanyak 356 penyewa baru selama triwulan pertama tahun 2011. Rasio kolokasi sedikit menurun dari 1,80 dibandingkan pada akhir 2010 karena penambahan menara telekomunikasi baru (build-to-suite) lebih banyak dibanding penambahan kolokasi pada menara yang sudah ada (existing sites).
(wdi)

Bapepam Telusuri Salah Catat Laporan Keuangan Bakrie & Brothers

Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dalami perbedaan pencatatan transaksi anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Petromine Energy Trading, senilai Rp 1,37 triliun yang ada di laporan keuangan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Menurut Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan (PKP) Sektor Jasa Bapepam-LK Gonthor Ryantori Azis, pihaknya masih menanti jawaban manajemen BNBR. Bapepam ingin mengetahui perihal 'hilangnya' pencatatan transaksi dalam neraca anak usaha Bakrie pada Laporan Keuangan Tahunan (LKT) per 31 Desember 2010

"Ada perbedaan transaksi AKR Corporindo kepada Petromine, anak usaha Bakrie. Kami sudah cek. Bakrie tidak di-diclare, di AKR dicantumkan. Kami sudah minta keterangan. LKT BNBR dan AKR. Kita mintakan untuk jelaskan dalam 2 hari. Berarti besok kami akan terima," terang Gonthor di kantornya, Jalan Wahidin, Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (2/5/2011).

Dalam LKT AKRA tercantum transaksi dari Petromine berupa pembelian bahan bakar senilai Rp 1,37 triliun. Transaksi tercatat dalam neraca pendapatan AKRA. Namun pada LKT konsolidasi BNBR, dalam neraca beban pokok pendapatan tidak tercantum transaksi ini. Dimana jumlah beban tersebut mencapai Rp 8,6 triliun.

"Kalau pelanggaran LKT, kami minta informasikan lagi kepada publik. Kami kaji dan periksa lebih lanjut," paparnya.

Menurut standar akuntansi keuangan (PSAK) yang berlaku, segala transaksi yang bernilai lebih dari sama dengan 10% dari pendapatan emiten dicatat dalam neraca keuangan. Dengan beban pokok pendapatan Rp 8,6 triliun, maka nilai transaksi Rp 1,37 triliun adalah 15,39%. Untuk itu wajib dicatatkan.

Pada LKT AKRA sendiri, transaksi Rp 1,37 triliun dicatatkan dalam neraca pendapatan perseroan yang totalnya sebesar Rp 12,19 triliun. Jika dibandingkan pada seluruh pendapatan, transaksi Rp 1,37 triliun porsinya mencapai 11,23%. Informasi tambahan memang LKT kedua emiten diaudit oleh kantor akuntan berbeda. Bakrie diaudit Tjiendradjaja dan Handoko-Mazars. Sedangkan AKRA oleh Purwantono, Suherman, dan Surja.

Namun, Bapepam belum bisa memastikan apakah penghilangan transaksi dalam pos neraca LKT merupakan pelanggaran ringan atau lebih berat. Bapepam juga belum menetapkan sanksi atau denda, karena pendalaman masih dilakukan regulator.

"Belum ketahuan. Denda atau lebih ringan atau lebih berat. Dari pemeriksaan, ini kan pelanggaran administratif," ucap Kepala Biro PKP Sektor Riil Bapepam-LK, Anis Baridwan.

UNTR Segera Tuntaskan Akuisisi 2 Usaha Tambang

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) akan menyelesaikan proses akuisisi dua perusahaan tambang di Kalimantan Tengah dalam waktu 1-2 bulan ini.

"Kita harapkan closing dalam tempo 1-2 bulan ini. Due diligence sudah selesai. Kita sedang negoisasi term penjualan dari pihak penjual," tutur Direktur Keuangan UNTR Gidion Hasan, Senin (2/5).

Lebih lanjut Gidion mengatakan, pihaknya melirik perusahaan tambang batubara di Kalimantan Tengah. Tambang batubara yang akan diakuisisi itu masih green field. Perusahaan tambang batubara yang akan diakuisisi itu belum akan berkontribusi pada 2011. Kalori batu ara di Kalimantan Tengah itu diperkirakan di atas 5.800. "Kita masih menunggu ijin khusus, dan belum bisa menghasilkan pada 2011," tegas Gidion.

Pendanaan untuk proyek pembangkit listrik ini diharapkan dari penawaran umum terbatas. Sekitar 45% akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan dalam atau pinjaman kepada anak perusahaan untuk pembelian saham dan akuisisi konsesi batubara. Dana hasil penawaran umum terbatas ini diperkirakan sebesar Rp6,07 triliun.

Perseroan menargetkan produksi batubara sebesar 4,5 juta ton dari PT DEJ dan PT Tuah Turangga Agung (TTA) pada 2011. Sedangkan perusahaan batu bara yang juga baru diakuisisi yaitu PT Agung Bara Prima baru dapat berproduksi pada 2012. [cms]

Daftar lima saham unggulan yang membuat indeks sumringah di sesi II

Daftar lima saham unggulan yang membuat indeks sumringah di sesi II
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat sumringah hingga penutupan sesi sore. Aksi borong terhadap sejumlah saham unggulan mendorong indeks melaju. Berikut daftar saham bluechips yang dilanda aksi beli di sesi II.

- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI naik 2,80% menjadi Rp 7.350 di sesi II. Sejumlah broker yang memborong saham ini antara lain: Credit Suisse Securities senilai Rp 116,26 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 96,30 miliar, dan UBS Securities senilai Rp 46,40 miliar.

- PT Sinar Mas Multiarta (SMMA)
Saham SMMA naik 17,86% menjadi Rp 3.300 di sesi II. Sejumlah broker yang memborong saham ini antara lain: Phillip Securities senilai Rp 844,53 juta, Universal Broker senilai Rp 552,75 juta, dan eTrading Securities senilai Rp 339,68 juta.

- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)

Saham BBRI naik di sesi II. Sejumlah broker 1,55% menjadi Rp 6.550 yang memborong saham ini antara lain: Deutsche Securities senilai Rp 48,95 miliar, Kim Eng Securities senilai Rp 38,91 miliar, dan JPMorgan Securities senilai Rp 26,61 miliar.

- PT Bank Central Asia (BBCA)
Saham BBCA naik 1,35% menjadi Rp 7.500 di sesi II. Sejumlah broker yang memborong saham ini antara lain: CIMB Securities Indonesia senilai Rp 7,60 miliar, Danareksa Sekuritas senilai Rp 3,17 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 2,83 miliar.

- PT Perusahaan Gas Negara (PGAS)
Saham PGAS naik di sesi II. Sejumlah broker yang memborong saham ini antara lain: Credit Suisse Securities senilai Rp 81,31 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 43,20 miliar, dan Kim Eng Securities senilai Rp 43,14 miliar.

PENUTUPAN IHSG SESI IISembilan sektor sokong penguatan IHSG di sesi sore

Sembilan sektor sokong penguatan IHSG di sesi sore
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus menguat di awal pekan ini. Sebanyak sembilan sektor mendukung penguatan, terutama sektor perkebunan dan perbankan. Alhasil, pada penutupan sore, IHSG naik 0,78% ke level 3.849,300.

Sebanyak 134 saham naik dan 80 saham turun. Sementara, 95 saham tidak bergerak. Transaksi yang terjadi mencapai 4,403 milliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,486 trilliun.

Sektor yang menguat paling tajam adalah perkebunan sebesar 2,16% dan sektor perbankan yang menanjak 1,61%. Sedangkan sektor lain naik antara 0,10% hingga 0,78%. Sektor perdagangan menjadi satu-satunya sektor yang melemah sebesar 0,23%.

Pemegang posisi puncak top gainers adalah Pelayaran Tempuran Emas (TMAS). Saham ini melejit 33,72% ke Rp 230. Di posisi kedua ditempati oleh Renuka Coalindo (SQMI) yang menguat 27,84% ke Rp 225. Anggota MSCI indeks yang naik paling tinggi adalah Astra Agro Lestarai (AALI) yang menguat 3,67% ke Rp 24.000 dan Bank Mandiri (BMRI) yang menguat 2,80% ke Rp 7.350 disusul Bank Internasional Indonesia (BNII) dengan penguatan 1,59% ke Rp 640.

Panin Sekuritas (PANS) mencatat koreksi terdalam dalam jajaran top losers dengan koreksi sebesar 9,16% ke Rp 1.190 dan Toba Pukp dengan pelemahan sebesar 7,89% ke Rp 700. Asiaplast Industri mencatat koreksi terdalam ketiga, sebesar 6,78% ke RP 110. Anggota MSCI indeks tidak ada yang mencatatkan koreksi.

Inilah 10 Top Foreign Sell Saham Hari Ini

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Penjualan yang dilakukan investor asing hari ini menahan penguatan IHSG sehingga ditutup hanya naik 0,77% hari ini ke level 3.849.3.

Hari ini asing tercatat menjual 154,31 juta saham senilai Rp458,49 miliar. Dari data yang dihimpun INILAH.COM, 10 saham terbesar yang dijual asing pada perdagangan hari ini adalah ELTY, menduduki posisi teratas yang dijual atau sebanyak 90,85 juta saham. Urutan kedua terbesar saham yang dijual asing adalah BSDE sebanyak 4,87 juta saham.

Urutan ketiga terhadap saham BBTN yang dijual asing sebanyak 4,59 juta saham, diikuti BBNI sebanyak 2,99 juta saham, UNSP 2,76 juta saham, CPIN 2,32 juta saham, ANTM 1,79 juta saham, LPKR 1,73 juta saham, INCO 1,63 juta saham dan PNIN 1,04 juta saham.

Bapepam : 82,2% Emiten Serahkan Laporan Keuangan Tepat Waktu

Ilustrasi: Laporan Keuangan
JAKARTA - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menuturkan kepatuhan emiten terkait untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan 2010 secara tepat waktu menunjukkan adanya peningkatan dari tahun sebelumnya. Di mana tingkat kepatuhan emiten dalam menyajikan laporan keuangan tahunan 2010 secara tepat waktu mencapai 82,2 persen.

"Kepatuhan emiten dalah hal menyajikan laporan keuangan tahunan 2010 sudah cukup bagus dan meningkat dari tahun lalu yaitu sebanyak 82,2 persen tepat waktu," ungkap Kepala Bapepam-LK Nurhaida saat ditemui dalam jumpa pers di kantor Bapepam, Jakarta, Senin (2/5/2011).

Nurhaida menuturkan bahwa peningkatan ini bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya di mana emiten yang tepat waktu menyampaikan laporan keuangan tahun 2009 mencapai 80 persen walaupun naiknya tipis sudah menunjukkan ada kenaikan.

"Dengan adanya peningkatan ini,menunjukkan bahwa emiten kita meningkat tingkat kepatuhannya dalam khususnya dalam hal menyampaikan laporan keuangan tahunan," pungkasnya.

Lebih lanjut Nurhaida menjelaskan aktivitas review IPO, PUT (Right Issue), dan penawaran umum obligasi periode Januari hingga. 2Mei 2011 yaitu PU Perdana Saham (IPO) sejumlah empat emiten dengan nilai emisi sebesar Rp5,213 triliun. Selain itu untuk PUT (Right Issue) dengan jumlah enam emiten dengan nilai emisi Rp19,511 triliun.

Untuk penawaran umum obligasi sebanyak delapan emiten dengan nilai emisi Rp10,863 triliun dan penawaran umum sukuk dengan jumlah satu emiten dengan nilai emisi sebesar Rp100 miliar sehingga selama empat bulan di 2011 ini tercatat total emisi sebanyak Rp35,688 triliun emisi yang sudah aktif.

Sementara itu yang masih dalam proses ada sejumlah tujuh emiten yang akan melakukan penawaran perdana saham (IPO), lalu satu emiten yang akan melakukan right issue,15 emiten yang melakukan penwaran umum obligasi dan dua emiten yang melakukan penawaran umum berkelanjutan.

Adapun yang masih dalam proses penawaran tender yaitu Equatorex Sdn Bhd yang memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam tanggal 15 Maret 2011 lalu. Selain itu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Vallar Investments UK Limited masih sedang dalam proses.

KINERJA POLY 2011Akhir Maret 2011, laba bersih POLY melejit 80%

Akhir Maret 2011, laba bersih POLY melejit 80%
JAKARTA. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 80% di kuartal pertama tahun ini.

Selama tiga bulan pertama 2011, perseroan mengantongi laba bersih senilai Rp 410,708 miliar, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 227,232 miliar.

Kinerja laba yang positif ditopang pendapatan usaha yang mencapai Rp 1,5 triliun, atau naik 46% dari triwulan pertama tahun lalu yang senilai Rp 1,028 triliun.

Perseroan juga berhasil melakukan efisensi beban penjualan, sehingga bisa mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar Rp 229,711 miliar menjadi Rp 231,956 miliar di akhir Maret 2011.

Susutnya beban usaha sekitar 3% juga menambah besar pencapaian laba usaha di kuartal pertama ini, yaitu mencapai Rp 169,575 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, POLY justru mengalami rugi usaha sebesar Rp 62,007 miliar.

Maka, di akhir Maret tahun ini, laba bersih per saham POLY tercatat naik menjadi Rp 173 per saham, dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 96 per saham.

Garuda Alami Rugi Rp183,3 Miliar pada Q1-2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengalami rugi konsolidasi sebesar Rp183,3 miliar pada kuartal 1-2011 dari perolehan laba sebesar Rp16,85 miliar di kuartal 1-2010.

Dalam laporan keuangan publikasi perseroan ke BEI, Senin (3/5) disampaikan kerugian pada kuartal 1-2011 ini dipicu rugi usaha sebesar Rp258,73 miliar dari periode serupa 2010 yang rugi Rp361,26 miliar. Sementara beban usaha perseroan pada kuartal 1-2011 naik menjadi Rp5,45 triliun dari Rp3,83 triliun pada kuartal 1-2010.

Namun, pendapatan usaha Garuda justru mengalami kenaikan menjadi Rp5,19 triliun pada kuartal 1-2011 dari Rp3,83 triliun di periode serupa 2010. Kewajiban perseroan pada kuartal 1-2011 turun menjadi Rp9,93 triliun dari Rp10,19 triliun pada kuartal 1-2010. sementara ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp6,47 triliun pada kuartal 1-2011.

UNTR Bagi Dividen Tunai Rp430/Saham

JAKARTA - PT United Tractors Tbk (UNTR) membagikan dividen tunai seluruhnya sebesar Rp1,6 triliun atau sebesar Rp430 per lembar saham.

Pembagian dividen ini setara dengan 40 persen laba perseroan sebesar Rp3,87 triliun. Dividen interim sebesar Rp270 per saham telah dibagikan dan sisanya akan dibayarkan 13 Juni 2011.

Hal tersebut disampaikan Direktur United Tractors Gidion Hasan dalam paparan publik yang digelar perseroan di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta Senin (2/5/2011).

Selain itu, perseroan juga menyetujui untuk melakukan red issue sebesar sekira 403 ribu saham baru di mana setiap pemegang 33 saham berhak atas empat HMETD memberikan hak kepada pemegangnya. "Total dana yang dibutuhkan sekira Rp6,1 triliun dengan harga penawaran 15.050 per lembar saham," ujarnya.

Selain itu, dalam kuartal pertama perseroan mencatat volume penjualan alat berat Komatsu sekira 2.207 unit atau meningkat 81 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara pada unit kontraktor pertambangan penambangan, Pama mencatat peningkatan produksi batu bara sebesar empat persen di angka 19,3 juta ton dan peningkatan volume pemindahan tanah sebesar sembilan persen menjadi 167,5 juta bcm.

Adapun dari ketiga unit usahanya, perseroan mendapat laba bersih 45 persen sejumlah Rp12,65 triliun dan laba bersih meningkat sekira 43 persen menjadi Rp1,3 triliun.

Ngebut 29 Poin, IHSG Raih Rekor Baru di 3.849

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum puas cetak rekor, kali ini menembus 3.849 setelah melaju 29 poin. Sentimen deflasi di bulan April serta kinerja keuangan emiten yang positif membuat indeks naik perlahan tapi pasti.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di Rp 8.545 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.560 per dolar AS.

Membuka perdagangan awal pekan pagi tadi, IHSG menguat tipis 3,277 poin (0,08%) ke level 3.822,895. Investor sudah bersiap-siap untuk menunggu pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS).

Indeks melaju mulus sepanjang perdagangan sesi I tanpa menyentuh zona merah sama sekali. Indeks naik tinggi tak lama setelah pengumuman BPS keluar.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 18,704 poin (0,48%) ke level 3.838,322. Sentimen positif deflasi membuat investor memburu saham-saham unggulan, terutama di sektor agrikultur dan finansial.

Menutup perdagangan, Senin (2/5/2011), IHSG melaju 29,682 poin (0,77%) ke level 3.849,300. Sementara Indeks LQ 45 naik 6,723 poin (0,98%) ke level 687,354.

IHSG kembali cetak rekor. Rekor tertinggi terakhir di 3.819,618 pada perdagangan Jumat (29/4/2011) akhir pekan lalu setelah menguat tipis 10,688 poin.

Rekor tersebut juga merupakan rekor intraday tertinggi yang pernah ditembus IHSG. Rekor intraday IHSG sebelumnya diraih pada Kamis (28/4/2011), di posisi 3.824,068.

Saham-saham unggulan kembali menjadi incaran investor, baik asing maupun lokal. Saham-saham bank dan agrikultur menjadi primadona hari ini.

Astra Agro Lestari (AALI) melaju paling kencang di sektor agrikultur, sementara Bank Mandiri (BMRI) memimpin penguatan saham-saham bank.

Hampir seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat hari ini, kecuali sektor perdagangan yang melema akibat profit taking.

Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 763,573 miliar di pasar reguler dan pasar negosiasi.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 106.086 kali pada volume 4,403 miliar lembar saham senilai Rp 3,496 triliun. Sebanyak 148 saham naik, 88 saham turun, dan 96 saham stagnan.

Dua bursa Asia yang hari ini berdagang, yaitu Jepang dan Korea, mampu menguat di zona hijau. Indeks Nikkei 225 melompat 154,46 (1,57%) ke level 10.004,20 sementara Indeks Kospi menanjak 36,60 poin (1,67%) ke level 2.228,96.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indospring (INDS) naik Rp 2.200 ke Rp 13.200, Astra Agro (AALI) naik Rp 850 ke Rp 24.000, Astra Internasional (ASII) naik Rp 500 ke Rp 56.650 dan Sinarmas (SMMA) naik Rp 500 ke Rp 3.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.600 ke Rp 25.400, Petrosea (PTRO) turun Rp 1.000 ke Rp 35.000, Multibreeder (MBAI) turun Rp 600 ke Rp 18.900, dan Astra Otoparts (AUTO) turun Rp 16.500.

April Deflasi, IHSG Tembus Intraday Tertinggi

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 18 poin setelah keluarnya pengumuman deflasi di bulan April 2011 sebesar 0,31%. IHSG pun menembus posisi intraday tertingginya di 3.840,676.

Membuka perdagangan awal pekan pagi tadi, IHSG menguat tipis 3,277 poin (0,08%) ke level 3.822,895. Investor sudah bersiap-siap untuk menunggu pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS).

Indeks melaju mulus sepanjang perdagangan sesi I tanpa menyentuh zona merah sama sekali. Indeks menembus posisi intraday tertingginya di 3.840,676 tak lama setelah pengumuman BPS keluar.

Rekor intraday IHSG sebelumnya diraih pada Kamis (28/4/2011), di posisi 3.824,068. Sementara rekor tertingginga dicapai keesokan harinya di 3.819,618 setelah menguat tipis 10,688 poin.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (2/5/2011), IHSG naik 18,704 poin (0,48%) ke level 3.838,322. Sementara Indeks LQ 45 menguat 4,353 poin (0,63%) ke level 684,984.

Seperti diketahui, BPS mengumumkan pada April 2011 terjadi deflasi 0,31%. Utamanya karena penurunan harga pangan sepanjang April 2011.

Dari 66 kota, sebanyak 57 kota mengalami deflasi dan sisanya 9 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar 1,57%, lalu deflasi terendah di Palu dan Pematang Siantar 1,47%.

Sentimen positif ini membuat investor memburu saham-saham unggulan, terutama di sektor agrikultur dan finansial. Dana asing pun langsung deras masuk lantai bursa.

Sementara saham-saham di sektor industri dasar, konsumer dan perdagangan terkena profit taking sehingga sektornya melemah. Mayoritas indeks sektoral lainnya mampu menguat.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 59.273 kali pada volume 2,327 miliar lembar saham senilai Rp 1,8 triliun. Sebanyak 123 saham naik, 90 saham turun, dan 92 saham stagnan.

Mayoritas bursa-bursa di Asia tidak berdagang hari ini karena libur. Bursa Jepang masih menguat atas pernyataan pemerintah Jepang yang siap menggelontorkan dana tidak terbatas untuk pemulihan krisis nuklir. Indeks Nikkei 225 melaju 133,96 poin (1,36%) ke level 9.983,70.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indospring (INDS) naik Rp 2.000 ke Rp 13.000, Astra Agro (AALI) naik Rp 600 ke Rp 23.750, Astra Internasional (ASII) naik Rp 550 ke Rp 6.700, dan Sinarmas (SMMA) naik Rp 500 ke Rp 3.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.800 ke Rp 25.200, Petrosea (PTRO) turun Rp 1.000 ke Rp 35.000, Multibreeder (MBAI) turun Rp 500 ke Rp 19.000, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 150 ke Rp 40.450.

Harga Pangan 'Jinak', April Terjadi Deflasi 0,31%

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada April 2011 terjadi deflasi 0,31%. Utamanya karena penurunan harga pangan sepanjang April 2011.

Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya, Jalan DR. Soetomo, Jakarta, Senin (2/5/2011).

"Bahan makanan menyumbangkan deflasi 0,48%. Karena sepanjang April harganya menurun 1,9%," tegas Rusman.

Dikatakan Rusman inflasi kumulatif Januari-April 2011 adalah 0,39%, sementara inflasi yoy di April mencapai 6,16%.

Dari 66 kota, sebanyak 57 kota mengalami deflasi dan sisanya 9 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar 1,57%, lalu deflasi terendah di Palu dan Pematang Siantar 1,47%.

Sementara inflasi tertinggi di Ternate 0,52% dan terendah di Palangkaraya 0,05%.

Rusman mengatakan, sepanjang April tetap terjadi kenaikan terhadap kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang harganya naik 0,02%. Kemudian kelompok perumahan dan air juga mengalami kenaikan harga 0,2%.

Sumbangan deflasi terbesar adalah bawang merah yang harganya turun 0,31% yang dan menyumbang deflasi 0,13%. Cabai merah dan cabai rawit menyumbang deflasi 0,11%. Daging ayam ras menyumbang deflasi 0,03%.

Tewasnya Osama Dorong Bursa Asia Rally

INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia melanjutkan penguatan pada perdagangan Senin (2/5) dengan berita tewasnya Osama bin Laden.

Indeks Nikkei naik 153,9 poin atau 1,7% ke 10.003,71. Saham Sony naik 2% karena perusahaan ini akan menawarkan insentif kepada pelanggan layanan playstation network. Saham Mazda tuurn 0,5% karena mengalami kerugian 60 miliar yen pada kuartal I 2011, yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Bursa Korsel melanjutkan penguatan hingga 1%. Indeks Kospi dipengaruhi kenaikan saham Hundai Engineering & Construction yang naik 2,3% dan saham Daewoo Engineering & Construction naik 3,5%.

Namun pasar saham China, Hong Kong, Singapura, Malaysia dan Thailand hari ini tutup karena masih libur. Faktor ini yang mempengaruhi tipisnya perdagangan saham.

Bursa Australia turun 0,4% ke level 4.799 dari sebelumnya naik 0,3% yang ini dipengaruhi dolar Australia naik di atas US$1.10 untuk pertama kali sejak sistem kontrol devisa pada tahun 1983. Pada bulan April, sektro manufaktur Australia tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Namun investor berhati-hati terhadap sektor tekstil yang diperkirakan produksinya turun.

Bursa Asia pada April lalu 1,3% sedangkan indeks S&P naik 8,5% dan bursa eropa naik 2,9%. Keuntungan bursa Asia diperkriakan mencapai 13,5 kai dan indeks S&P mengalami keuntungan 13,8 kali sedangkan untuk bursa eropa naik 11,5 kali.

Harga perak turun 10%menjadi US$42,5 dari level tertinggi pada Kamis pekan lalu di US#49,51. Untuk harga emas turun 1,03% menjadi US$1.547,5 dari level tertinggi di US$1.575,7.

Reminder Cum Dividen INCO 02/05/2011

Berikut ini kami informasikan bahwa hari ini 02 May 2011 adalah Cum Date untuk pelaksanaan kegiatan Corporate Action sebagai berikut :

No.

Kode Efek

Nama Efek

Jenis Kegiatan

1.

INCO

INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk

Dividen Tunai Rasio USD 0.0146.- (Untuk nasabah Indonesia akan menerima dalam Rupiah sesuai Kurs BI tgl. 05/05/2011)

Ikuti Asing, IHSG Senin Pagi Dibuka Naik 16,2 Poin

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Senin (2/5) pagi dibuka naik 16,27 poin atau 0,4% ke 3.84,07. Volume perdagangan mencapai Rp132,5 juta saham senilai Rp168,03 miliar.

Perdagangan diwarnai dengan 51 saham naik, 25 saham turun dan 79 saham stagnan. Indeks JII naik 1,09 poin ke 529,8, indeks LQ45 naik Rp4,4 poin ke 685,08. Penguatan saat ini ditopang sektor perkebunan yang tertinggi mengalami kenaikan mencapai 21,3 poin ke 2.223 disusul sektor pertambangan naik 9,4 poin ke 3.266,8.

IHSG diwarnai dengan net foreign buy sebesar Rp32,7 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp67,9 miliar dan penjualan asing sebesar Rp35,1 miliar.

Saham yang mengalami kenaikan seperti saham INDS naik Rp2.200 ke Rp13.200, ASII naik Rp400 ke Rp56.550, ADMF naik Rp300 ke Rp12.800, SMMA naik Rp250 ke Rp3.050, AALI naik Rp150 ke Rp23.300, BMRI naik Rp150 ke Rp7.300, BBCA naik Rp100 ke Rp7.500, BBRI naik Rp100 ke Rp6.550, MYOR naik Rp100 ke Rp11.100, PGAS naik Rp100 ke Rp4.100.

Saham yang turun seperti saham SMCB turun Rp100 ke Rp2.150, TPIA turun Rp75 ke Rp4.300, EXCL turun Rp50 ke Rp7.650.

Pada perdagangan Jumat lalu (29/4) Indeks Dow Jones ditutup naik 47 point (0,37%) ke level 12,810.54 menyusul laporan kuartal I sejumlah perusahaan yang tercatat naik melebihi estimasi. Minyak light sweet diperdagangkan di harga US$114 per barel di Nymex setelah keluarnya data konsumsi masyarakat yang mengalami kenaikan.

Akhirnya ditutup menguat 10 point (0,28%) ke level 3.819,62. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp508 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BUMI, BMRI, ASII, PGAS dan BRAU.

IHSG Pekan Ini Siap Melaju Tapi Waspadai Koreksi

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG pekan ini diprediksi naik karena resistance 3.815 sudah ditembus. Namun, lajunya dihantui koreksi. Sebab pekan lalu, 12 dari 19 emiten, merilis laba bersih di bawah ekspektasi.

Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, potensi penguatan indeks saham domestik pekan ini, karena secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren naik. Sebab, resistance di level 3.815 sudah ditembus sehingga menjadi sentimen positif di market.

Lalu, imbuh Satrio, di atas level tersebut sudah tidak ada lagi resistance hingga 3.950-4.000. “Karena itu, IHSG^JKSE akan bergerak dalam kisaran support 3.789 dan resistance 3.950-4.000 dalam sepekan ke depan,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (1/5).

Pada perdagangan Jumat (29/4), Indeks Harga Saham Gabungan ((IHSG ) ditutup menguat 10,689 poin (0,28%) ke level 3.819,618. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 melemah tipis 0,263 poin (0,03%) ke level 680.631.

Namun demikian, Satrio mengingatkan, pelaku pasar harus melihat fakta bahwa laporan keuangan berbagai emiten yang dirilis pekan lalu, tidak terlalu menggembirakan. Menurutnya, beberapa saham di sektor perbankan merilis kinerja di bawah ekspektasi pada kuartal I/2011. Di antaranya, PT Bank Central Asia (BBCA) yang laba bersihnya 15% di bawah ekspektasi.

Begitu juga PT Bank Tabungan Negara (BBTN), PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Semen Gresik (SMGR) dan PT Kalbe Farma (KLBF). “Rata-rata kinerja emiten yang dirilis pekan lalu, berada 2,4% di bawah ekspektasi pasar,” ungkap Satrio.

Dia menjelaskan, dari 35 emiten yang diamatinya, 19 emiten sudah merilis kinerja keuangannya. 12 dari 19 emiten itu berada di bawah ekspektasi. Artinya, 63% laporan kinerja emiten yang dirilis pekan lalu berada di bawah ekspektasi. “Ini juga berarti, kenaikan biaya produksi dalam tiga bulan terakhir, memicu penurunan laba perusahaan,” tandasnya.

Hanya saham-saham di sektor crude palm oil (CPO) yang rata-rata mencatatkan kinerja yang positif di atas ekspektasi. Karena itu, saham-saham di sektor ini terus diburu sehingga mengerek naik harga sahamnya. Sektor ini juga bisa jadi penggerak indeks pekan ini.

“Untuk saham-saham CPO, hanya PT Astra Agro Lestari (AALI yang merilis kinerja keuangannya di bawah ekspektasi. Sedangkan PT Sampoerna Agro (SGRO) jauh di atas ekspektasi,” paparnya.

Satrio mewanti-wanti, agar pelaku pasar hati-hati saat terjadi pembalikan arah (melemah) market ke bawah support 3.789. Jika level tersebut ditembus, koreksi IHSG bisa terjadi berkepanjangan. “Dengan laporan keuangan yang dirilis di bawah ekspektasi, saya tidak terlalu optimistis IHSG bisa mencapai resistance 3.950 pekan ini,” imbuhnya.

Di sisi lain, investor juga banyak yang kecewa terhadap saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Sebab, direksi optimistis merilis laba bersih Rp4 triliun. Tapi, pekan lalu, emiten ini hanya merilis laba bersih Rp3,2 triliun. “Kondisi itu, membuat BBRI mengalami tekanan jual yang cukup besar meskipun pada akhirnya, posisi penutupan di level Rp6.450,” ungkapnya. Sekarang, kata Satrio, pasar tinggal menunggu laporan keuangan dari PT Bank Mandiri yang diperkirakan bakal positif.

Dalam situasi ini, Satrio hanya merekomendasikan positif saham-saham yang akan merilis kinerja positif di atas ekspektasi sehingga masih berpotensi menguat. Saham-saham tersebut juga berpotensi jadi penggerak market pekan ini.

Saham-saham pilihanya adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang bisa menembus resistance Rp4.050. Jika ditembus penguatan berikutnya ke level Rp4.150. PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT London Sumatera Indonesia (LSIP).

Dia hanya merekomendasikan tiga saham tersebut karena khawatir market balik arah. Jika market naik, saham-saham tersebut bisa jadi penggeraknya. Tapi, kalau market turun, saham BMRI dan LSIP bisa jadi saham yang defensif. “Saya rekomendasikan akumulasi beli tiga saham itu,” tuturnya.

Sementara itu, PT Astra Internasional (ASII) memang sudah merilis kinerjanya akhir pekan lalu yang sangat positif di atas ekspektasi. Tapi, investor harus melihat bagaimana reaksi pasar atas ASII di pekan ini.

Menurut Satrio, ada kemungkinan terjadi sell on news di saham otomotif ini. Sebab, pelaku pasar cenderung konsentrasi pada kelanjutan produksi mobilnya. Jika ada gejala sell on news, bisa membuat market tertekan. “Saya rekomendasikan sell on strength saham ASII antara Rp56.500-Rp58.000,” imbuh Satrio. [mdr]

BJBR Alami Kenaikan Laba 23,7% Menjadi Rp260 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten (BJBR) mengalami kenaikan laba bersih hingga 23,7% sebesar Rp260 miliar dari Rp210,179 miliar pada kuartal I 2010.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI. Pada periode ini, perseroan memperoleh pendapatan bunga dan syariah bersih menjadi Rp703,03 miliar dari Rp669,7 miliar di kuartal I 2010.

Dengan beban bunga dan bagi hasil syariah Rp666,04 miliar dari Rp463,012 miliar di kuartal I 2010 dan pendapatan operasional lainnya dari Rp85,211 miliar menjadi Rp50,102 miliar maka laba operasional perseroan menjadi Rp321,355 miliar dari Rp279,229 miliar di kuartal I 2010. Untuk total aset perseroan mengalami penambahan dari Rp36,072 triliun menjadi Rp46,666 miliar.

Bursa Asia melaju ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir

Bursa Asia melaju ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia melesat pagi ini. Kondisi itu mendorong indeks acuan di kawasan regional melaju ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Penyebabnya, perusahaan AS berhasil membukukan kinerja yang melampaui estimasi analis serta lonjakan harga komoditas. Hal itu meredakan kecemasan kalau perekonomian global akan melambat.

Pada pukul 09.21 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,6% menjadi 140,34. Ini merupakan level tertinggi sejak 19 Januari lalu. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1% ke level tertinggi sejak 11 Maret lalu. Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,1%, indeks S&P/ASX 200 naik 0,1%, dan indeks NZX Selandia Baru turun 0,2%.

"Perusahaan AS membukukan kinerja positif. Demikian pula halnya dengan perusahaan di Jepang. Hal itu memberikan sentimen positif kepada investor di pasar saham. Kecemasan yang berlebihan mengenai perekonomian dan kinerja perusahaan semakin berkurang," jelas Toshiyuki Kanayama, market analyst Monex Inc.

Investor Hong Kong Bidik Saham BISI

INILAH.COM, Jakarta - PT BISI International Tbk (BISI) akan memiliki pemegang saham baru beraal sari Hong Kong yang masuk melalui salah satu anak usahanya.

Perseroan juga akan melakukan pemecahan nominal saham atau stock split 1:2. Dalam waktu dekat saham BISI diperkirakan akan menuju Rp3.000.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, saham BISI ditutup turun Rp20 ke Rp1.670.

Laju Saham PTBA Bakal Variatif, 'Hold' Saja!

INILAH.COM, Jakarta – Laju saham PTBA, Senin (2/5) diprediksi variatif (mixed). Pasalnya, meski laba bersihnya pada kuartal I/2011 naik dua kali lipat namun berada 16% di bawah ekspektasi. Rekomendasi hold saja!

Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, potensi variatifnya saham PT Tambang Bukit Asam (PTBA) awal pekan ini salah satunya karena kinerja keuangannya kurang menggembirakan. Sebab, angkanya dirilis 16% di bawah ekspektasi.

Karena itu, menurutnya, tekanan jual atas saham ini sudah terjadi sejak akhir pekan lalu. Tapi, secara teknikal, PTBA cenderung bergerak flat antara support Rp22.000 hingga resistance Rp22.700. Pasar tinggal melihat, apakah support Rp22.000 kuat atau tidak. “Jika tidak kuat, PTBA bisa melemah ke level Rp21.300,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (1/5).

Pada perdagangan Jumat (29/4) saham PTBA melemah Rp100 (0,44%) menjadi Rp22.300 dibandingkan harga sebelumnya di level Rp22.400. Harga intraday tertingginya mencapai Rp22.600 dan terendah Rp22.250. Volume transaksi mencapai 2,9 juta unit saham senilai Rp65,8 miliar dan frekuensi 571 kali.

Diberitakan, PT Bukit Asam berhasil membukukan laba Rp760,32 miliar pada kuartal I/2011, naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu Rp373,03 miliar. Kenaikan laba ini diiringi peningkatan penjualan serta turunnya beban pokok. Penjualan kuartal I/2011 dilaporkan Rp2,31 triliun, naik sekitar 30% dibanding tahun lalu Rp1,78 triliun.

Satrio mengungkapkan, kinerja sektor saham pertambangan secara umum kurang positif. Kondisi itu bisa dilihat dari PT Antam (ANTM) yang merilis kinerja di kuartal I/2011 tidak terlalu menggembirakan. “Karena itu, ekspektasi atas kinerja saham tambang yang lain pun jadi negatif,” ungkap Satrio.

Pasar mencermati kenaikan harga minyak mentah dunia yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Saat ini, harga minyak mentah dunia berada di level US$113,73 per barel. Sebab, komponen Bahan Bakar Minyak (BBM) emiten-emiten pertambangan sangat besar. “Sehinngga biaya produksinya juga ikut naik,” ucap Satrio.

Karena itu, lanjutnya, dengan dirilisnya laba bersih ANTM yang negatif, pelaku pasar seakan mendapat peringatan untuk keselurahan saham-saham pertambangan timah, nikel dan batu bara. “Jangan-jangan, laba mereka akan tertekan juga,” tuturnya.

Karena itu, dia menegaskan, laju saham PTBA masih varitif (mixed). Artinya, belum bisa dipastikan apakah melemah atau menguat. Pasar juga ingin melihat bagaimana pergerakan bursa regional.

Di atas semua itu, Satrio merekomendasikan hold saham PTBA. Jika investor berniat untuk beli, bisa di bawah level Rp22.000. Tapi masih ada potensi koreksi sehingga lebih baik beli di level Rp21.300.

Dia, tidak merekomendasikan cut loss, sebab pergerakan market masih dalam tren bullish. “Pelaku pasar ada sinyal keluar dari market jika IHSG turun di bawah 3.789 dalam beberapa waktu mendatang,” imbuhnya. [mdr]

Faktor-faktor Penggerak IHSG Pekan Ini

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu tercatat melemah sebesar 18,26 poin (0,48%) ke level 3819,62 sementara Indeks LQ 45 ditutup melemah tipis sebesar 1,81 poin (0,26%) ke level 680,63. Pada minggu lalu IHSG berhasil mencetak rekor level tertingginya sepanjang sejarah di level 3.824,07.

Indeks sektoral yang mengalami penguatan terbesar sepanjang perdagangan minggu lalu adalah sektor pertanian yang tercatat ditutup menguat sebesar 24,44 poin (1,12%) ke level 2201,93. Sementara sektor yang mengalami pelemahan terbesar adalah sektor industri dasar yang ditutup melemah sebesar 4,71 poin (1,16%) ke level 480,92. Investor asing pada perdagangan minggu lalu membukukkan akumulasi penjualan bersih (foreign net buy) sebesar Rp 1,39 triliun terdiri dari akumulasi pembelian sebesar Rp 5,74 triliun dan akumulasi penjualan sebesar Rp 4,35 triliun.

Pergerakan IHSG sepanjang minggu lalu adalah:
  • Senin (25/4/2011), IHSG terkoreksi 12,541 poin (0,32%) ke level 3.788,540.
  • Selasa (26/4/2011), IHSG turun 13,669 poin (0,37%) ke level 3.774,871.
  • Rabu (27/4/2011), IHSG melaju 30,060 poin (0,79%) ke level 3.804,931.
  • Kamis (28/4/2011), IHSG naik tipis 3,998 poin (0,10%) ke level 3.808,929.
  • Jumat (29/4/2011), IHSG naik tipis 10,689 poin (0,28%) ke level 3.819,618.

"Faktor-faktor yang menjadi katalis bagi pergerakan IHSG pada perdagangan minggu lalu antara lain dipengaruhi oleh rilisnya laporan keuangan emiten untuk kuartal I-2011 yang sebagian besar melaporkan kinerja yang positif serta pengumuman pembagian dividen emiten untuk tahun buku 2010. Sementara dari faktor eksternal, dipengaruhi oleh pengumuman The Fed yang tetap mempertahankan suku bunganya di level 0-0,25%," urai Wisnu Karto, analis dari eTrading Securities dalam reviewnya, Senin (2/5/2011).

IHSG di awal pekan ini diprediksi akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat tipis. Investor akan menantikan rilis inflasi dari Badan Pusat Statistik. Namun BPS sebelumnya memperkirakan terjadi deflasi ataupun inflasi yang sangat tipis berkat turunnya harga bahan pokok terutama beras dan cabai.

"Kami memperkirakan, pada perdagangan minggu ini yang menjadi katalis bagi pergerakan IHSG antara lain akan dipengaruhi oleh pengumuman tingkat inflasi bulan April oleh BPS (Biro Pusat Statistik) yang diprediksi mengalami deflasi serta masih akan dipengaruhi oleh pengumuman pembagian dividen oleh emiten. Saham-saham yang layak diperhatikan pada minggu ini antara lain ASII, AALI, dan GGRM," urai Wisnu Karto.

Sementara bursa Wall Street Pada perdagangan Jumat (29/4/2011) lalu tercatat naik tipis. Indeks Dow Jones naik 47,23 poin (0,37%ke level 12.810,54. Indeks Standard & Poor's 500 bertambah 3,13 poin (0,23%) ke level 1.363,61. Indeks Komposit Nasdaq menguat 1,01 poin (0,04%) ke level 2,873.54. Selama sepekan, Indeks Dow Jones naik 2,4%, Indeks S&P 500 bertambah 2% dan Indeks Komposit Nasdaq melaju 1,9%.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

IHSG Jumat akhir pekan lalu ditutup menguat 10 points (+0.28%) ke level 3,819.62 dengan jumlah transaksi sebanyak 9 juta lota dan nilai transaksi sebanyak Rp4.4 triliun dengan hampir seluruh sektor saham mengalam penguatan kecuali Basic Industry.

Tercatat sebanyak 109 sektor saham mengalami penguatan, 98 sektor saham mengalami penurunan, 91 sektor saham tidak mengalami perubahan dan 145 sektor saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham yang menjadi penopang bursa adalah SMMA, BMRI, ASII, BUMI dan PLIN sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini adalah BBCA, BBRI, ADRO, INCO dan KRAS. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp 508 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BUMI, BMRI, ASII, PGAS dan BRAU.

Sementara rupiah mengalami penurunan sebesar 18 point ke level 8,563 per US$ menyusul keluarnya laporan keuangan kuartal I sejumlah emiten di AS meningkatkan optimisme akan perkembangan ekonomi negara tersebut.

Secara teknikal, pada perdagangan kemarin (29/3) IHSG bergerak menguat dengan candlestick yang membentuk pola hanging man. Sementara dilihat dari pergerakan indikator, tampak candlestick masih berada di area garis upper Bollinger band, indikator stochastic berhasil membentuk golden cross di area overbought, sementara indikator William’s% R sudah bergerak downtrend meninggalkan area overbought.

Pada perdagangan hari ini (2/5), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,787-3,856 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ASII , GGRM, dan HRUM.

Indosurya:

Pada perdagangan Senin (2/5) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.770-3.790 dan resistance 3.827-3.845. Meski telah berada dalam area overbought, IHSG masih dapat melanjutkan kenaikannya. Sentimen positif masih beredar di pasar. Terutama dari rilis laporan keuangan emiten dan ekspektasi terjadinya kembali deflasi di April. MACD masih bergerak datar dengan histogram positif yang mulai memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic bergerak di atas batas overbought. Penguatan di akhir pekan membuat IHSG membentuk hammer , lebih tepatnya hanging man yang mengindikasikan kemungkinan pergerakan naik telah mencapai puncak dan dimungkinkan terjadi reversal. Seperti biasanya di awal bulan, Investor akan menanti rilis data inflasi. Bila terjadi penurunan, apalagi deflasi maka pasar akan menyambut positif. Meski secara fundamental, IHSG masih dimungkinkan untuk menguat namun, juga rentan mengalami profit taking . Investor diharapkan tetap mewaspadai bila terdapat sinyal terjadinya koreksi.