Jumat, 27 Mei 2011

Terjadi Peralihan dari BUMI ke Saham Bakrie Lain

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Saham BUMI, Jumat (27/5) diprediksi technical rebound karena sudah oversold. Tapi, saham ini masih dalam down trend seiring koreksi harga batu bara dan peralihan posisi ke saham grup Bakrie lainnya.

Investment Analyst PT GMT Asset Management Nico Simatupang mengatakan, meski saham PT Bumi Resources (BUMI) berpeluang rebound akhir pekan ini, semata faktor valuasinya yang oversold. Tren jangka pendeknya masih melemah. Salah satunya dipicu oleh koreksi harga batu bara ke level US$116 per metrik ton.

Di sisi lain, dilihat dari volume transaksinya pun terus berkurang. Yang bertambah justru volume transaksi saham-saham di grup Bakrie lainnya seperti PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Bakrie Sumatera (UNSP) dan saham-saham grup Bakrie lainnya. “Kelihatannya, ada perpindahan posisi dari saham BUMI ke saham grup Bakrie lainnya,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Kamis (26/5) saham BUMI ditutup melemah Rp50 (1,47%) ke level Rp3.350 dibandingkan sebelumnya di level Rp3.400. Harga intraday tertingginya mencapai Rp3.425 dan terendah Rp3.325. Volume transaksi mencapai 73,6 juta unit saham senilai Rp248,1 miliar dan frekuensi 1.734 kali. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah melemah ke level Rp3.350, bagaimana Anda memperkirakan laju saham BUMI akhir pekan ini?

Ada potensi penguatan di saham BUMI. Tapi, ini semata faktor teknikal rebound. Kecuali, jika ada berita negatif. Secara teknikal, saham sejuta umat ini bisa rebound ke level resistance Rp3.500 meskipun, dilihat dari tren teknikalnya, saham ini berada dalam down trend setelah sebelumnya mencapai level tertinggi tiga bulan terakhir di level Rp3.625 pada 10 Mei 2011.

Hanya saja, untuk akhir pekan ini tampak adanya potensi rebound karena sudah oversold. Artinya, tren jangka pendeknya (sepekan hingga dua pekan) saham anak usaha grup Bakrie ini masih melemah. Tapi, kondisi itu, sangat tergantung pada tren besarnya. Artinya, hari ini bisa diketahui apakah trennya berlanjut turun atau tidak.

Akan bergerak di kisaran berapa?

BUMI akan bergerak dalam kisaran support Rp3.340 dan Rp3.500 sebagai level resistance-nya. Jika tembus level support Rp3.340, ke level Rp3.300, tren jangka panjangnya jadi melemah. Tapi, saya melihat, hari ini saham BUMI bisa rebound terlebih dahulu karena secara teknikal sudah oversold.

Penentuan saham BUMI hari ini harus dicermati pasar. Jika saham ini menguat ke level Rp3.525, tren pelemahannya terpatahkan sehingga tren jangka pendeknya berubah menjadi up trend.

Bagaimana dengan faktor fundamental?

Dari sisi fundamental belum ada hal baru yang bisa mendongkrak saham sejuta umat ini. Sebab, semua berita terkait aksi korporasinya sudah diserap oleh pasar seperti produksi batu baranya dan lain-lain.

Bagaimana dengan penurunan harga batu bara ke level US$116 per metrik ton?

Tren penurunan saham BUMI juga didukung oleh harga batu bara yang juga berada dalam tren pelemahan. Berdasarkan harga mingguan di Newcastle harga betu bara turun ke level US$116,80 per metrik dari 6 Mei 2011 di level US$122 per metrik ton. Apalagi, jika diukur dari harga tertingginya sebelumnya di level US$136 per metrik ton.

Bagaimana dengan koreksi kemarin yang tidak didukung oleh besarnya volume transaksi?

Ya. Jika dilihat dari volume transaksi saham BUMI juga justru berkurang. Yang bertambah justru volume transaksi di grupnya, Bakrie seperti PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) dan saham-saham grup Bakrie lainnya. Kelihatannya, ada perpindahan posisi dari saham BUMI ke saham grup Bakrie lainnya.

Anda punya target harga di saham BUMI?

Hingga akhir tahun, saya menargetkan Rp4.000.

Lantas, bagaimana strategi trading di saham ini?

Saya rekomendasikan trading buy. Pelaku pasar bisa memanfaatkan momentum rebound akhir pekan ini. Saat turun, langsung beli dan begitu rebound bisa langsung jual dengan pola permainan cepat. Sebab untuk jangka pendek masih bolak balik dalam kisarannya sehingga berisiko untuk dimiliki dalam jangka panjang. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar