Jumat, 27 Mei 2011

PDB AS Melambat, Rupiah Terapresiasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (27/5) ditutup menguat 15 poin (0,17%) ke level 8.560/8.570 per dolar AS dari posisi kemarin 8.575/8.579.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah hari dipicu oleh pertumbuhan ekonomi AS terutama dari sisi sektor tenaga kerja yang masih negatif. Menurutnya, ekonomi AS diekspektasikan masih terdekselerasi (semakin melambat).

Sebab, data preliminary Gross Domestic Product (GDP) AS untuk kuartal pertama 2011 dirilis di level 1,8% dari prediksi 2,2% dan angka advanced di level 1,8%. Padahal, pertumbuhan AS di kuratal IV/2011 di level 3,2%.

"Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah menguat ke level 8.557 dan level terlemahnya 8.574 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (27/5).

Pada saat yang sama, data unemployment claim AS juga negatif. Angkanya bertambah 10 ribu ke level 424 ribu. Di sisi lain, penguatan rupiah juga mendapat dukungan dari China yang tertarik melakukan pembelian atas obligasi Portugal.

"Karena itu, keyakinan invstor terhadap krisis utang di Uni Eropa sedikit mereda sehingga memperkuat euro. Di sisi lain, minat pasar atas aset-aset berimbal hasil tinggi juga meningkat," paparnya.

Alhasil dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS juga turun ke 0,42% ke level 75,29. "Dolar AS melemah ke level US$1,4212 dari level sebelumnya US$1,4130 per euro," imbuh Christian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar