Jumat, 27 Mei 2011

Sesi Dua, Pilih Tambang, Bank & Saham Berdividen

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Penguatan IHSG di sesi pertama diperkirakan berlanjut hingga penutupan seiring positifnya laju bursa regional dan faktor dividen. Karena itu, pilih saham-saham di sektor tambang, bank dan emiten yang berdividen di sesi dua.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (27/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 8,02 poin (0,21%) ke level 3.822,84. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 0,36 poin (0,05%) ke angka 679,236.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,763 miliar lembar saham, senilai Rp1,421 triliun dan frekuensi 45.985 kali. Sebanyak 105 saham menguat, sedangkan 92 saham melemah dan 102 saham stagnan.

Penguatan indeks sesi pertama, juga diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp57,05 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp615,06 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp558,004 miliar.

Mayoritas sektor saham kompak menguat. Sektor perkembunan memimpin kenaikan 1,75%, disusul perdagangan 0,95%, disusul aneka industri 0,42%, manufaktur 0,23%, industri dasar 0,22%, properti 0,21%, keuangan 0,20%, pertambangan 0,12%, dan konsumsi 0,07%. Hanya sektor infrastruktur yang melemah 0,50%.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan menguat. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.792 dan resistance 3.855,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (27/5).

Peluang penguatan indeks hari ini didukung oleh pelaku pasar yang langsung melakukan akumulasi beli kembali setelah bursa regional bergerak positif. Apalagi, tidak ada tanda-tanda yang membahayakan bagi perekonomian Indonesia.

Memang menurutnya, pada sesi pembukaan tadi pagi market dibuka langsung melemah. Pasar masih dikagetkan oleh data ekonomi yang membahayakan terkait krisis utang di Yunani, Polandia, Spanyol dan Portugal. “Apalagi, bursa Dow Jones hanya menguat tipis,” ucapnya.

Di sisi lain, lanjut Willy, koreksi tersebut juga karena pelaku pasar mengamankan posisi terlebih dahulu. Tapi, setelah bursa regional bergerak positif mereka langsung akumulasi kembali. “Apalagi, setelah rupiah melemah ke level 8.586 dan sekarang mata uang RI ini kembali ke level 8.561 per dolar AS,” paparnya.

Pada saat yang sama, pelaku pasar juga menyadari tren bullish IHSG ^JKSE masih berjalan dengan baik. Indeks sudah kembali berada di atas 3.825 meskipun level 3.900 belum akan tampak dalam waktu dekat. “Indeks masih akan bermain dalam kisaran bulan Mei di level support 3.750 dan resistance 3.890,” paparnya.

Penguatan indeks juga mendapat dukungan dari cum dividen yang jatuh hari ini seperti PT Astra Internasional (ASII) di level Rp1.130 per saham dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) di angka Rp70,04 per saham. “Belum lagi cum dividen yang jatuh pada 31 Mei 2011,” ungkapnya.

Adapun sektor saham yang jadi penggerak utama indeks hari ini adalah pertambangan dan perbankan. Dia merekomendasikan positif beberapa saham pada kedua sektor tersebut dan beberpa saham yang cum dividennya jatuh hari ini dan yang akan membagikan dividen dalam waktu dekat.

Saham-saham pilihannya PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Astra Internasional (ASII). Lalu, PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Bumi Resources (BUMI) yang akan listing di bursa London pada 17 Juni 2011 dan PT Bakrie and Brothers (BNBR) seiring kuasi reorganisasinya.

PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) yang akan membagikan dividen sebesar Rp30 per saham, dan PT Asiaplast Industries (APLI) senilai Rp20 per saham atau 10% dari harga sahamnya saat ini. “Saya rekomendasikan strong buy saham-saham tersebut, terutama karena pelaku pasar akan berburu dividend yield,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar