Jumat, 26 Agustus 2011

Kisi-kisi Pidato Bernanke Ramaikan Pasar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Rupiah berhasil menguat setelah IHSG ditutup hanya melemah tipis. Pasar kembali fokus pada pidato gubernur The Fed nanti malam dan mengabaikan kisi-kisi bahwa AS tidak akan keluarkan stimulus.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh pasar yang kembali fokus pada pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke pada simposium di Jackson Hole, Wyoming, nanti malam atau pukul 10.00 AM waktu setempat.

Karena itu, rupiah menguat meski sebelumnya keluar kisi-kisi bahwa The Fed tidak akan mengeluarkan stumulus lanjutan sehingga dolar AS menguat tajam. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.558 dan terlemahnya 8.578 dari posisi pembukaan 8.569 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (26/8).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (26/8) ditutup menguat 15 poin (0,17%) ke level 8.560/8.570 per dolar AS dari posisi kemarin 8.575/8.585.

Kemarin, lanjut Chritian, terjadi pergerakan di luar perkiraan di mana dolar AS menguat tajam seiring perubahan ekspektasi stimulus ekonomi yang diperkirakan tidak diberikan The Fed. Sebab, salah satu anggota The Fed memberikan kisi-kisinya yang juga sebagai anggota simposium tersebut yaitu Thomas Boenick. "Boenick mengatakan bahwa bank sentral AS tetap memproyeksikan GDP AS 2011 di level 2-2,5%," ujarnya.

Angka ini dinilai pasar sangat optimistis. Karena itu, peluang resesi double dip AS jadi kecil. Akibatnya, peluang untuk pemberian stimulus seperti Quantitative Easing (QE) tahap ketiga pun mengecil. "Karena itu, secara tak terduga, dolar AS menguat tajam kemarin dan jadi tekanan bagi rupiah," ujarnya.

"Resesi double dip tidak mungkin terjadi," kata Christian menirukan Thomas Boenick yang merupakan presiden The Fed dari Kansas City. Boenick diwawancara langsung dari Jackson Hole, Wyoming di sela-sela istirahat simposium itu yang dianggap market sebagai kisi-kisi pidato Bernanke.

Data ekonomi AS yang buruk terutama di sektor manufaktur dan pengangguran ditepis Thomas Boenick. Pekan lalu dirilis indeks manufaktur kawasan Philadelphia yang minus 30,7 dari sebelumnya plus 3,2. Begitu juga dengan indeks manufaktur New York minus 7,7 dari minus 3,8 dan terakhir indeks manufaktur kawasan Virginia dan sekitarnya yang biasa disebut kawasan Richmond dirilis di level minus 10 dari sebelumya minus 1 (satu).

Begitu juga dengan data pengangguran AS terakhir yang negatif. Unemployment Claims AS naik jadi 417 ribu dari sebelumnya 412 ribu. Nanti malam juga akan dirilis data Gross Domestic Product (GDP) AS awal untuk kuartal ketiga 2011 yang diperkirakan 1,1% dari sebelumnya 1,3%. "Semua data ini ditepis oleh Thomas Boenick," tandas Christian.

Menurut Boenick, lanjut Christian, buruknya data tersebut hanya merupakan fluktuasi temporer. Karena itu The Fed membutuhkan update ekonomi AS lebih lanjut untuk mengeluarkan stimulus baru.

The Fed kelihatannya masih memonitor perkembangannya terlebih dahulu baru mengambil keputusan stimulus kalau memang diperlukan. "Jadi, pasar menangkap sinyal dalam jangka pendek, The Fed belum akan mengeluarkan stimulus terlebih dahulu," paparnya.

Tapi, hari ini dolar AS kembali tertekan sehingga rupiah menguat karena pasar menunggu apa persisnya pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke pada simposium di Jacson Hole, nanti malam itu.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS melemah 0,45% ke level 74 dari sebelumnya 74,30. "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4447 dari sebelumnya US$1,4373 per euro," imbuh Christian.

Dari bursa saham, analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah mengatakan, pelemahan tipis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) hari sebesar 2,65 poin (0,07%) ke level 3.841,731 salah satunya dipicu oleh pelemahan tipis bursa saham di Asia.

Kemarin pun, saat Dow Jones dan bursa regional Asia positif, IHSG justru ditutup melemah tipis. “Jadi memang, market Indonesia punya alasan khusus yakni momentum profit taking jelang libur panjang lebaran 2011,” ujarnya.

Artinya, lanjut Cece, pasar ingin aman dan hati-hati. Sebab, selama bursa Indonesia libur, bursa global berjalan normal. Pasar khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan di luar negeri. Apalagi, situasi AS dan Eropa masih volatile. “Karena itu, secara psikologis pasar lebih memilih untuk memegang dana tunai dibandingkan saham untuk kembali masuk setelah libur usai,” papar Cece.

Di sisi lain, pasar juga tetap fokus pada pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke pada symposium di Jackson Hole, Jumat (26/8) ini. Pasar menantikan apakah Fed akan mengeluarkan Quantitative Easing (QE) tahap ketiga sesuai keinginan pasar atau tidak.

“Jika tidak, tentu bursa saham global akan turun pada saat bursa Indonesia libur,” ujarnya. “Itulah risiko yang jadi pertimbangan investor sehingga mereka merampingkan portofolio sampai 50% untuk di-hold hingga akhir 2011.” [mdr]

Inilah 10 Top Foreign Sell Jumat (26/8)

INILAH.COM, Jakarta - Jatuhnya IHSG hari ini dipicu banyaknya aksi jual asing selama perdagangan.

Asing tercatat melakukan menjual 668,75 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,58 triliun atau terjadi net foreigh sell sebesar Rp469,95 miliar.

Data BEI seperti dikutip INILAH.COM menunjukkan asing masih tertarik menjual saham ADRO sebanyak 68,64 juta saham. Disusul PGAS 26,15 juta saham.

Kemudian saham SIPD yang dilepas sekitar 13,18 juta saham. Begitu juga dengan saham BBKP dijual sebanyak 11,93 juta saham. Ternyata INDF pun dilepas sebanyak 8,64 juta saham..

Hal serupa pun dialami BMRI dengan penjualan sekitar 7,32 juta saham.. Saham BTEL juga dijual sebanyak 7,18 juta saham. Selanjutnya saham PNLF yang dijual sebanyak 5,69 juta saham.

Diikuti saham BBCA degan penjualan 5,32 juta saham, serta saham SSIA dengan penjualan 5,01 juta saham.

Inilah 10 Top Net Foreign Buy Saham Jumat (26/8)

INILAH.COM, Jakarta - Pembelian investor asing Jumat (26/8) mengurangi tekanan terhadap IHSG yang ditutup turun 0,1% ke level 3.840,46.

Asing tercatat melakukan pembelian terhadap 356,98 juta saham senilai Rp1,11 triliun.Saham LPKR tercatat sebagai saham terbanyak dibeli investor asing. Foreign buy saham LPKR ini tercatat mencapai 18,06 juta saham dari volume sebanyak 68,41 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp50,64 miliar. Urutan kedua terjadi untuk saham BRAU yang mencatatkan foreign buy sebanyak 11,13 juta saham dari volume perdagangan sebanyak 11,49 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp6,09 miliar.

Posisi berikutnya saham BBRI yang dibeli asing sebanyak 7,63 juta saham dari volume sebanyak 18,61 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp121,41 miliar. Kemudian saham BNBR yang mencatatkan pembelian asing sebanyak 4,85 juta saham dari volume sebanyak 179,19 juta saham dengan nilai transaksi Rp11,29 miliar.

Saham ARNA juga masuk dalam top foreign buy dengan pembelian asing sebanyak 4,16 juta saham dari volume sebanyak 9,07 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp3,11 miliar.

Selanjutnya saham ASRI yang dibeli asing sebanyak 4,16 juta saham dari volume sebanyak 88,08 juta saham senilai Rp37,33 miliar. Sementara saham IPOL tercatat mengalami pembelian asing sebanyak3,45 juta saham dari volume sebanyak 49,31 juta saham senilai Rp7,92 miliar.

Sedang saham BHIT mencatatkan pembelian asing sebanyak 3,17 juta saham dari volume sebanyak 17,24 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp3,53 miliar. Kemudian saham LSIP dengan net foreign buy sebesar 2,93 juta saham serta DILD untuk 2,59 juta saham.

Nantikan Pidato The Fed, Rupiah Menguat 15 Poin

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (26/8) ditutup menguat 15 poin (0,17%) ke level 8.560/8.570 per dolar AS dari posisi kemarin 8.575/8.585.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pengautan rupiah hari ini dipicu oleh pasar yang kembali fokus pada pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke pada simposium di Jackson Hole, Wyoming, nanti malam atau pukul 10.00 AM waktu setempat.

Karena itu, rupiah menguat meski sebelumnya keluar kisi-kisi bahwa The Fed tidak akan mengelurakan stumulus lanjutan sehingga dolar AS menguat tajam. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.558 dan terlemahnya 8.578 dari posisi pembukaan 8.569 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (26/8).

Kemarin, lanjut Chritian, terjadi pergerakan di luar perkiraan di mana dolar AS menguat tajam seiring perubahan ekspektasi stimulus ekonomi yang diperkirakan tidak diberikan The Fed. Sebab, salah satu anggota The Fed memberikan kisi-kisinya yang juga sebagai anggota simposium tersebut yaitu Thomas Boenick. "Boenick mengatakan bahwa bank sentral AS tetap memproyeksikan GDP AS 2011 di level 2-2,5%," ujarnya.

Angka ini dinilai pasar sangat optimis. Karena itu, peluang resesi double dip AS jadi kecil. Akibatnya, peluang untuk pemberian stimulus seperti Quantitative Easing (QE) tahap ketiga pun jadi kecil. "Karena itu, secara tak terduga, dolar AS menguat tajam kemarin dan jadi tekanan bagi rupiah," ujarnya.

"Resesi double dip tidak meungkin terjadi," kata Christian menirukan Thomas Boenick yang merupakan presiden The Fed dari Kansas City. Boenick diwawancara langsung dari Jackson Hole, Wyoming di sela-sela istirahat simposium itu yang dianggap market sebagai kisi-kisi pidato Bernanke.

Data ekonomi AS yang buruk terutama di sektor manufaktur dan pengangguran ditepis oleh Thomas Boenick. Pekan lalu dirilis indkes manufaktur kawasan Philadelphia yang dirilis minus 30,7 dari sebelumnya plus 3,2. Begitu juga dengan indeks manufaktur New York yang minus 7,7 dari sebelumnya minus 3,8 dan terakhr indeks manufaktur kawasan Virginia dan sekitarnya yang biasa disebut kawasan Richmond dirilis di level minus 10 dari sebelumya minus 1 (satu).

Begitu juga dengan data pengangguran AS terakhir yang negatif. Unemployment Claims AS naik jadi 417 ribu dari sebelumnya 412 ribu. Nanti malam juga akan dirilis data Gross Domestic Product (GDP) AS awal untuk kuartal ketiga 2011 yang diperkirakan 1,1% dari sebelumnya 1,3%. "Semua data ini ditepis oleh Thomas Boenick," tandas Christian.

Menurut Boenick, dikatakan Christian, buruknya data tersebut hanya merupakan fluktuasi temporer. Karena itu The Fed membutuhkan update ekonomi AS lebih lanjut untuk mengeluarkan stimulus baru.

The Fed kelihatannya masih memonitor perkembangannya terlebih dahulu baru mengambil keputusan stimulus kalau memang diperlukan. "Jadi, pasar menangkap sinayl dalam jangka pendek, The Fed belum akan mengeluarkan stimulus terlebih dahulu," paparnya.

Tapi, hari ini dolar AS kembali tertekan sehingga rupiah menguat karena pasar menunggu apa persisnya pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke pada simposium di Jacson Hole, nanti malam itu.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS melemah 0,45% ke level 74 dari sebelumnya 74,30. "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4447 dari sebelumnya US$1,4373 per euro," imbuh Christian.

Bursa Asia Berayun di Penghujung Pekan

Headline
INILAH.COM, Singapura - Saham Asia berayun antara keuntungan dan kerugian menjelang pidato Gubernur Federal Reserve AS Ben Bernanke dan sebelum laporan yang diekspektasikan menunjukkan melambatnya pertumbuhan di AS.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4% menjadi 120,18 pada pukul 5:20 di Tokyo, setelah berayun antara apresiasi dan koreksi setidaknya delapan kali. Sekitar 10 saham turun untuk setiap sembilan yang naik. Indeksi menuju kenaikan mingguan pertama sejak 22 Juli.

Investor menunggu pidato Ben Bernanke hari ini dalam pertemuan para gubernur bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, untuk setiap indikasi apakah The Fed akan memulai stimulus ekonomi lebih lanjut di tengah memburuknya data ekonomi AS

"Investor benar-benar menunggu dengan harga bergerak sedikit," kata Naoki Fujiwara, di Shinkin Asset Management Co, Tokyo. "Pasar agak berfluktuasi menjelang pertemuan. Saya tidak berharap mereka akan mengumumkan pelonggaran moneter yang besar. "

Indeks Nikkei Jepang 225 Stock Average naik 0,3% setelah berayun antara keuntungan dan kerugian lebih dari 20 kali, dimana Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mengundurkan diri.

Di Australia, indeks S & P / ASX 200 tergelincir 0,3%, menghapus kenaikan di sesi awal sebanyak 0,4%. Indeks komposit Shanghai turun 0,1%. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,9%, menekan keuntungan sebanyak 0,9%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8%.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah, setelah berayun antara koreksi 0,3% dan apresiasi 0,8%. Indeks S & P 500 turun 1,6% menjadi 1,159.27 di New York kemarin, setelah reli tiga hari. Hal ini terjadi pascasaham Jerman jatuh atas spekulasi regulator siap memaksakan pembatasan pada beberapa pasar ekuitas Eropa. Sebuah laporan kenaikan klaim pengangguran menambah indikasi pelemahan ekonomi AS.

Data yang akan dirilis hari ini mungkin menunjukkan ekonomi AS tumbuh 1,1% pada kuartal kedua, turun dari perkiraan sebelumnya 1,3%, menurut perkiraan median ekonom dalam survei Bloomberg.

"Skenario risiko double dip-di AS semakin besar di benak setiap orang," kata Warit Kathong, fund manager di Amerika Investasi Co, Tokyo. "Orang-orang sangat berhati-hati sekarang, menunggu pidato Bernanke di Jackson Hole. Dia mungkin mengatakan sesuatu untuk mencoba menenangkan pasar global.”

Di antara 617 perusahaan di MSCI Asia yang melaporkan laba bersih sejak 11 Juli, sebanyak 45% melampaui perkiraan analis, sementara 33% meleset.

Saham eksportir turun atas spekulasi jatuhnya pengiriman ke AS, pasar terbesar untuk produk Asia. Billabong International Ltd, pembuat surfwear yang mendapat 70% penjualan dari Amerika dan Eropa, jatuh 5% di Sydney, setelah klaim pengangguran awal AS tiba-tiba naik. James Hardie Industries SE , pemasok bahan bangunan yang mendapat 68% penjualan dari global AS, turun 0,7%.

Li & Fung, pemasok mainan dan pakaian untuk pengecer AS termasuk Wal-Mart Stores Inc, turun 1,2% di Hong Kong. Industrial & Commersial Bank of China Ltd, pemberi pinjaman terbesar dunia berdasarkan nilai pasar, naik 1,4% setelah membukukan laba semseter pertama y ang lebih tinggi.

Air China Ltd, operator terbesar dunia berdasarkan nilai pasar, turun 4,3% di Hong Kong,setelah melaporkan laba bersih semester pertama turun 12%.

Lima bank terbesar China membukukan kombinasi laba paruh pertama sebesar US$ 57 miliar, melebihi total 14 bank saingan mereka di AS dan Eropa.

Fairfax Media Ltd, penerbit surat kabar Australia terbesar kedua, melonjak 7,1%. Elpida Memory Inc, pembuat memori chip komputer Jepang, melonjak 18%, tertinggi dalam indeks MSCI Asia Pasifik, setelah harga memori chip random access dinamis naik pertama kalinya hampir lima bulan. [ast]

BIPI alihkan dana IPO untuk bayar utang

BIPI alihkan dana IPO untuk bayar utang
JAKARTA. PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) akhirnya memutuskan membayar seluruh utang yang terjadi saat mengakuisisi PT Elnusa Tbk (ELSA). Total utang perusahaan minyak dan gas ini mencapai Rp 944 miliar saat membeli 37,15% saham ELSA dari PT Tridaya Esta.

"Dana tersebut kami ambil dari dana initial public offering," kata Direktur BIPI Firlie Ganiduto, Jumat (26/8). Tahun lalu, BIPI berhasil mencari dana dari hajatan tersebut sebesar Rp 1,61 triliun dan hingga saat ini masih tersisa Rp 1,4 triliun.

Firlie pun menjabarkan dana Rp 728 miliar akan dibayarkan ke PT Indotambang Perkasa selaku induk usaha perusahaan. Sedangkan sisanya, kurang lebih Rp 216 miliar akan dibayarkan ke Amadia Investments.

Utang ini berasal dari promossory notes BIPI mencapai Rp 894,81 miliar. Surat utang tersebut akhirnya dibeli PT Indotambang Perkasa. Namun, BIPI sudah melunasi Rp 302,5 miliar, yang dipakai membeli 12,55% saham ELSA.

Pelunasannya menggunakan pinjaman BIPI dari Amadia Investment senilai US$ 30 juta. Utang berbunga 12% setahun itu dijamin dengan 12,55% saham Elnusa milik BIPI, dan saham PT Delta Samudra, perusahaan batubara milik BIPI.

Dalam prospektus yang dikeluarkan BIPI saat melangsungkan IPO, awalnya dananya untuk pemberian utang ke PT Benakat Oil sebesar 59%. Dana itu juga akan digunakan untuk pengeboran lokasi baru dan program kerja di PT Benakat Barat Petroleum.

BIPI juga berniat menggunakan 36% dana IPO untuk memberi utang pada PT Benakat Mining. Sayang, terdesak waktu pembayaran utang yang sudah akan jatuh tempo membuat BIPI harus bergerak cepat dan pilihannya adalah mengubah penggunaan dana IPO mereka.

"Untuk ke Indotambang itu sekalian dengan bunga yang harus kami bayarkan," lanjut Firlie. Sebagai catatan saja, utang ke Indotambang akan jatuh tempo di 12 September mendatang, sedangkan untang ke Amadia sudah jatuh tempo pada Agustus ini.

Benakat Segera Lunasi Utang Senilai Rp944 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) akan melunasi utang kepada PT Indotambang Perkasa dan Amadia Investments Ltd pada kuartal ketiga dengan total Rp944 miliar.

"Pelunasan utang akan dilakukan secepatnya diharapkan kuartal ketiga," ujar Direktur PT Benakat Petroleum Energy Tbk Firlie Ganindito, Jumat (26/8) seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BIPI.

Perseroan memiliki utang sebesar Rp728 miliar kepada PT Indotambang Perkasa. Utang tersebut jatuh tempo pada 12 September 2011. Selain itu, perseroan akan melunasi utang sebesar Rp216 miliar kepada Amadia Investments Ltd. Rencana perseroan tersebut telah disetujui dalam RUPSLB perseroan untuk perubahan rencana penggunaan dana hasil penawaran umum.

Selain itu, perseroan juga akan menggunakan dana sebesar Rp150 miliar untuk mendanai pengembangan usaha dan anak usaha serta dana sebesar Rp36,32 miliar akan digunakan untuk modal kerja.

Hasil RUPSLB perseroan juga menyetujui perubahan susunan direksi dan komisaris antara lain Direktur Utama dijabat oleh Muhammad Suluhuddin Noor, Direktur dijabat oleh Adhi Utomo Jusman dan Wong Michael, serta Direktur tidak terafiliasi Firlie Ganinduto. Sedangkan posisi komisaris antara lain Komisaris Utama Andreas Ahadi, Komisaris Independen Zanial Achmad, dan Komisaris dijabat oleh Ferdy Yustianto.

Seperti diketahui, perseroan mendapatkan hasil penawaran umum saham perdana sebesar Rp1,6 triliun pada Februari 2010. Selain itu, perseroan juga mengeluarkan waran sebesar 6,5 miliar waran dengan nilai Rp942,5 miliar. [cms]

Fitch naikkan peringkat utang PWON dari B- menjadi B

Fitch naikkan peringkat utang PWON dari B- menjadi B
JAKARTA. Fitch Ratings menaikkan peringkat obligasi PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) tenor jangka panjang berbasis dollar AS dan rupiah, dari B- menjadi B. Peringkat nasional surat utang jangka panjang PWON juga dinaikkan dari BBB- menjadi BBB+. Fitch memberikan prospek stabil untuk rating tersebut.

Di saat bersamaan, peringkat surat utang berjaminan senilai US$ 13 juta yang jatuh tempo November 2011 juga dinaikkan dari B- menjadi B.

Analis Fitch Erlin Salim dalam rilis pers (26/8) mengatakan, peningkatan peringkat itu mencerminkan membaiknya posisi keuangan Pakuwon setelah sukses menjual proyek terbarunya di Jakarta, yaitu Superblock Gandaria City. Superblock itu terdiri dari pusat perbelanjaan, perkantoran, dan kondominium.

Sampai akhir Juni 2011, Gandaria City mall memiliki tingkat hunian 93%, sedangkan kedua gedung kondominium sudah terjual lebih dari 90%. Sementara, gedung perkantoran Gandaria 8 sudah terjual sekitar 60%, dan sisanya akan disewakan. Selanjutnya, EBITDA pendapatan berulang (recurring) dari Gandaria diperkirakan bakal berkontribusi sekitar 30% terhadap total EBITDA berulang perseroan.

Ke depan, untuk mendongkrak pertumbuhan pendapatan, PWON akan fokus pada pengembangan proyek lain di Surabaya, seperti Tunjungan Plaza, gedung kondominium di Pakuwon City, dan pengembangan perumahan di Surabaya.

Erlin menyebut, arus kas dari pendapatan yang berulang dan penjualan perdana proyek-proyek tersebut diharapkan mencukupi biaya konstruksi proyek-proyek pembangunan gedung bertingkat tinggi, dan memenuhi kewajiban pembayaran kembali pokok utang dan bunga.

Hingga semester pertama 2011, kas PWON tercatat Rp 342 miliar berbanding kewajiban jangka pendek sebesar Rp 235 miliar. Rasio utang dan coverage berada di 1,8x dan 2x. Rasio-rasio tersebut diharapkan akan membaik secara bertahap seiring dengan jadwal pembayaran utang dan peningkatan EBITDA dari proyek yang sedang dan akan berjalan ke depan.

Lanjut Erlin, adapun prospek stabil mencerminkan expektasi Pakuwon akan menjaga profil resiko yang sesuai dengan peringkatnya dalam jangka pendek sampai menengah. Penurunan peringkat bisa terjadi karena penurunan yang signifikan dari kontribusi pendapatan yang berkelanjutan atau tingkat hunian.

Return reksadana saham berguguran

JAKARTA. Mengikuti terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), return atau imbal hasil reksadana saham pun terpuruk. Data PT Infovesta Utama periode 29 Juli - 24 Agustus 2011 menunjukkan, hampir semua imbal hasil produk reksadana berguguran. Hanya satu produk yang mampu meraih kinerja positif, yaitu produk Lautandhana Equity Progresif, yang naik 1,19%.

Sebagai catatan, pada periode yang sama, IHSG juga turun sebesar 6,87%. Produk reksadana saham yang mengalami penurunan return terdalam pada periode tersebut, yaitu Prospera Bijak dengan penurunan 11,09%. Setelah itu ada produk Pratama Saham yang turun 10,54%.

Analis Infovesta Utama Edbert Suryadjaya mengatakan, penurunan return reksadana saham kemarin cukup dalam. Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di pasar domestik, tapi juga pasar global.

Lanjut Edbert, produk reksadana saham yang pada periode sebulan lalu masih bisa mendahului kinerja IHSG merupakan produk reksadana saham dengan dana kelolaan tidak terlalu besar atau masih belum likuid. "Dengan dana kelolaan yang masih minim, maka jika terjadi redemption, bisa jadi Manajer Investasinya menjual "barang" mereka sendiri," imbuhnya, Jumat (26/8).

Edbert merekomendasikan, momen jatuhnya IHSG ini dapat dijadikan ajang investor untuk masuk (subscription) ke reksadana saham.

Bapepam targetkan kuasi reorganisasi BNBR rampung Desember 2011

Bapepam targetkan kuasi reorganisasi BNBR rampung Desember 2011
JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam LK) memberi sinyal kuasi reorganisasi PT Bakrie and Brothers tbk (BNBR) akan rampung pada Desember 2011.

Kepala Biro Sektor Jasa Bapepam-LK Gonthor R.Aziz menuturkan, BNBR telah mengajukan kembali minat untuk melakukan kuasi reorganisasi pada 19 Agustus 2011. Perseroan bakal menggunakan laporan keuangan Juni 2011 untuk melakukan kuasi reorganisasi.

"Mereka eligible (memenuhi persyaratan). Ditargetkan, kuasi reorganisasi sudah benar-benar tuntas prosesnya pada Desember," tutur Gonthor, di Jakarta, Jumat (26/8).

Hari ini, BNBR mendatangi Bapepam-LK untuk meminta penjelasan dan isu-isu kuasi reorganisasi. "Mereka datang meminta penjelasan terkait aspek keuangan dan akutansinya," imbuh Gonthor.

Dengan adanya kuasi reorganisasi tersebut, defisit pembukuan keuangan BNBR akan hilang sehingga kondisi keuangan BNBR akan terlihat lebih baik. Kuasi reorganisasi akan mencatatkan nilai aset BNBR sesuai dengan kondisi sebenarnya pada saat ini.

Kinerja keuangan BNBR per 31 Desember 2010 mencatatkan, defisit dan selisih nilai restrukturisasi entitas pengendali sebesar Rp 38,2 triliun. Perseroan akan menghapus saldo defisit sekitar Rp 38 triliun. Nilai ini merupakan akumulasi kerugian BNBR sejak krisis moneter tahun 1997/1998 dan krisis 2008 lalu, serta kerugian investasi di entitas si pengendali. Kerugian tersebut terutama karena jatuhnya harga-harga saham di tahun 2008 lalu.

Gonthor bilang, apabila kuasi reorganisasi selesai pada Desember 2011, perseroan akan membagikan dividen di 2012.

Asing mendominasi pelepasan saham ASII, UNTR, ADRO sore ini

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya turun tipis di sesi II, sebesar 2,65 poin. Aksi jual sejumlah saham bluechips menahan laju pergerakan indeks sore ini. Tiga diantaranya adalah:

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII tercatat turun 1,85% menjadi Rp 66.150 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Credit Suisse Securities senilai Rp 93,83 miliar, JPMorgan Securities senilai Rp 63,46 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Rp 50,79 miliar.

- PT Adaro Energy (ADRO)
Saham ADRO tercatat turun 3,57% menjadi Rp 2.025 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: PT Citigroup Securities senilai Rp 68,29 miliar, UBS Securities senilai Rp 50,73 miliar, dan JPMorgan Securities senilai Rp 32,32 miliar.

- PT United Tractor (UNTR)
Saham UNTR tercatat turun 1,67% menjadi Rp 23.600 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: CLSA Indonesia senilai Rp 71,71 miliar, Kim Eng Securities senilai Rp 7,44 miliar, dan Merrill Lynch Indonesia senilai Rp 3,94 miliar.

Sambut Libur Lebaran, IHSG Terkoreksi

INILAH.COM, Jakarta - Akhir pekan ini, indeks berakhir di teritori negatif. Pesimisnya pasar terhadap langkah The Fed nanti malam membuat investor cenderung keluar dari market. Apalagi menjelang libur panjang Lebaran.

Pada perdagangan Jumat (26/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,646 poin (0,07%) ke level 3,841,731, dengan intraday terendah di 3.800,48 dan tertinggi di 3.847,25. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 0,148 poin (0,02%) ke level 676,255.

IHSG hampir sepanjang perdagangan berada di teritori negatif. Dibuka melemah 0,7% ke level 3.817, indeks terus turun hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.805. Namun, pada sesi dua, indeks sempat menyentuh zona positif, meskipun tidak mampu bertahan dan harus ditutup di level 3.841.

Satrio Utomo dari Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG kembali terkoreksi seiring bursa regional yang kebanyakan melemah. “Investor tampaknya lebih memilih untuk menjalani liburan dengan posisi seminim mungkin,”ujarnya.

Menurutnya, melihat posisi indeks HangSeng, sebenarnya sudah buruk. Setelah pagi tadi sempat naik, indeks HSI akhirnya ditutup dibawah low kemarin. Hal ini menunjukkan pasar berbalik pesimistis terhadap langkah-langkah The Fed yang akan dilakukan malam ini.

Bursa AS ditutup terkoreksi semalam seiring rilis data initial jobless claims yang lebih buruk dari ekspektasi. Selain sell-off di bursa Jerman akibat pelarangan short selling di beberapa bursa Eropa. Hal ini ditambah aksi Citigroup dan UBS AG yang menurunkan estimasi pertumbuhan dunia masing-masing menjadi 3.8% dan 3.3%.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi yang mencapai 5,275 miliar lembar saham senilai Rp 3,742 triliun dan frekuensi 85.775 kali. Sebanyak 79 saham naik, sisanya 148 saham turun, dan 90 saham stagnan.

Koreksi bursa didukung keluarnya dana asing, dengan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp469 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,579 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,109 triliun.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.250 ke Rp 66.150, Sepatu Bata (BATA) turun Rp 1.000 ke Rp 65.000, Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 1.000 ke Rp 125.000, dan Lippo Cikarang (LPCK) turun Rp 430 ke Rp 1.970.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Gudang Garam (GGRM) naik Rp 850 ke Rp 55.500, Unilever (UNVR) naik Rp 750 ke Rp 16.900, Indocement (INTP) naik Rp 450 ke Rp 15.200, dan Goodyear (GDYR) naik Rp 300 ke Rp 9.400.

Bursa regional Asia sore ini kebanyakan melemah. Indeks Komposit Shanghai turun 3,07 poin (0,12%) ke level 2.612,19, indeks Hang Seng turun 169,60 poin (0,86%) ke level 19.582,88 dan indeks Straits Times turun 0,65% ke level 2.747,65. Sedangkan indeks Nikkei 225 naik tipis 25,42 poin (0,29%) ke level 8.797,78 dan indeks Kospi naik 0,81% ke 1.778,95. [ast]

Wikileaks Ungkap Kisah Saham BUMI & Sri Mulyani

Jakarta - Situs whistleblower Wikileaks ternyata memberi perhatian penuh terhadap saham salah satu grup usaha Bakrie, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada saat masa krisis tahun 2008, serta hubungannya dengan rencana pengunduran diri Sri Mulyani yang saat itu menjabat sebagai Menteri Keuangan.

Seperti dikutip dari situs besutan Julian Assange, Jumat (26/8/2011), kabel diplomatis berkode 08JAKARTA2096 berupa laporan saham BUMI dan Sri Mulyani tersebut dikirim pada tanggal 13 November 2008 pada pukul 11.35 WIB dari Kedutaan AS di Jakarta.

Menurut laporan tersebut, saham BUMI yang sudah disuspensi sejak 7 Oktober 2008 kembali diperdagangkan pada 6 November 2008, dan langsung jatuh lebih dari 10% terkena autoreject batas bawah. Perdagangan sahamnya pun kembali dihentikan alias disuspen.

Nasib yang sama menimpa saham BUMI dalam perdagangan lima hari berikutnya. Harganya pun meluncur tajam dari Rp 2.175 per lembar menjadi hanya Rp 1.180 per lembar. Waktu itu terjadi perdebatan di pemerintah Indonesia mengenai dicabutnya suspensi saham Bakrie seperti permintaan Sri Mulyani atau suspensi tetap dilakukan.

"Dicabutnya suspensi itu menunjukkan, pihak pemerintah yang berusaha mempertahankan nilai aset grup Bakrie sudah tidak sanggup lagi menghadapi tekanan dari regulator dan investor," kata laporan yang dikutip Wikileaks tersebut.

Analis menilai, kembali diperdagangkannya saham BUMI itu merupakan kemenangan milik regulator finansial atas para politisi yang ada di pemerintahan. Dalam laporan tersebut juga disebutkan beredar rumor Sri Mulyani berniat mengundurkan diri dari jabatannya jika pemerintah tetap mempertahankan nilai aset-aset Grup Bakrie.

"Ditundanya pencabutan suspensi saham BUMI menunjukkan bahwa manajemen BEI (Bursa Efek Indonesia) sudah dikendalikan oleh pihak pemerintah yang lebih 'senior' ketimbang Menteri Keuangan Sri Mulyani," ungkap laporan tersebut.

Suspensi tersebut akhirnya dicabut pada 6 November 2008 setelah Presiden SBY melakukan pertemuan dengan Sri Mulyani. Saat itu, Sri Mulyani dikabarkan meminta pengunduran diri, namun juru bicara kepresidenan membantah hal tersebut.

Namun, sesuai dengan berita detikFinance pada waktu itu, Sri Mulyani bersedia untuk tidak mundur asalkan suspensi saham BUMI dicabut sehingga bisa diperdagangkan kembali.

Dan memang akhirnya, suspensi saham BUMI dicabut pada perdagangan Kamis (6/11/2008) sesi I. Saham BUMI sendiri merosot tajam dan akhirnya kena auto rejection batas bawah.

Kala itu, Ketua Bapepam yang masih dijabat Fuad Rahmany mengklarifikasi permintaan ditundanya pencabutan saham BUMI itu dikarenakan pemerintah sempat khawatir pencabutan suspensi BUMI bisa menimbulkan dampak sistemik ke pasar saham.
(ang/dnl)

Akhir pekan, indeks turun tipis 0,07% di penutupan sore

JAKARTA. Meski masih berkubang di zona merah, namun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya mengalami penurunan tipis. Pada pukul 16.00, indeks turun 0,07% menjadi 3.841,731.

Sektor-sektor yang ditransaksikan bergerak beragam. Penurunan terbesar dipimpin oleh sektor industri lain-lain dan sektor pertambangan dengan penurunan masing-masing sebesar 1,63% dan 0,74%. Sementara, dua sektor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah sektor industri dasar dan consumer goods dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,44% dan 1,42%.

Ada 139 saham yang ditransaksikan melorot. Sementara, saham yang naik hanya 72 saham dan 84 saham lainnya tak berubah. Volume transaksi hari ini melibatkan 5,275 miliar saham senilai Rp 3,742 triliun.

Saham-saham yang mencatatkan penurunan paling besar adalah PT Lippo Cikarang (LPCK) yang turun 17,92% menjadi Rp 1.970, PT Garda Tujuh Buana (GTBO) turun 15,53% menjadi Rp 136, dan PT Apac Citra Centertex (MYTX) turun 9,36% menjadi Rp 155.

Sementara itu, saham-saham di posisi top gainers antara lain: PT Yulie Sekurindo (YULE) naik 15,38% menjadi Rp 75, PT Jaya Konstruksi (JKON) naik 12,50% menjadi Rp 900, dan PT Sejahteraraya Anugrah (SRAJ) naik 12,12% menjadi Rp 370.

Investor Butuh Cash, IHSG Ditutup Turun 0,10%

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Jumat (26/8) ditutup melemah 0,10% ke level 3.840,46.

Pelemahan indeks hari ini seiring pergerakan bursa regional yang mayoritas negatif dan aksi jual investor jelang liburan panjang Idul Fitri.

Bursa AS ditutup terkoreksi semalam seiring rilis data initial jobless claims yang lebih buruk dari ekspektasi dan sell-off yang terjadi di bursa Jerman akibat pelarangan short selling di beberapa bursa Eropa.

Citigroup dan UBS AG menurunkan estimasi pertumbuhan dunia masing-masing menjadi 3,8% dan 3,3%. Harga minyak bergerak cukup volatile semalam dengan sempat terkoreksi sekitar 4% sebelum akhirnya ditutup di level US$85/barel. Harga metal menguat tipis semalam dengan Nikel +0,1% dan Timah +0,4%.

Bursa Asia sore mayoritas terkoreksi akibat koreksi yang terjadi di bursa AS semalam seiring sentimen positif dari kembali melemahnya nilai tukar Yen dan menantikan pidato gubernur The Fed sore ini. Shanghai turun 0,12%, Hang seng melemah 0,86%, KLSE merosot 1,28%, STI turun 0,78%. Sementara Seoul mencatatkan kenaikan sebesar 0,81% dan Nikkei naik 0,29%.

Sebanyak 148 saham tercatat turun sore ini, sedang hanya 79 saham yang naik, dan 90 saham masih stagnan. Indeks LQ45 ditutup turun 0,37% ke level 673,85, sementara JII turun 0,53% ke level 526,76. Asing juga terpantau lebih banyak melakukan penjualan hingga sore ini dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp469,95 miliar.

Volume perdagangan sore sebanyak 2,39 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp2,88 triliun.

Saham-saham yang turun tajam sore ini adalah ASII turun 1,85%, BATA turun 1,51%, DLTA turun 0,79%, UNTR turun 2,08%, LPCK turun 17,91%, dan PTBA turun 1,55%.

UNTR Resmi Akuisisi Agung Bara Prima

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya PT Tuah Turangga Agung telah menandatangani perjanjian pengambialihan terhadap 40% saham PT Agung Bara Prima.

Dalam keterbukaannya ke BEI, Jumat (26/8) disebutkan nilai pengambialihan 40% saham Agung Bara prima ini sebesar US$10,6 juta. Dengan penandatanganan ini, perseroan melalui anak usahanya telah memiliki 100% saham di PT Agung Bara Prima.

PT Agung Bara Prima adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara dan telah mendapat Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi. Lokasi pertambangan batubara ABP terletak di desa Buhut, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Propinsi Kalimantan Tengah dengan luas areal kurang lebih 1.271 hektar.

Anak usaha BYAN jual aset tanah di Kaltim

Anak usaha BYAN jual aset tanah di Kaltim
JAKARTA. Anak usaha PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Dermaga Perkasapratama (DPP) menjual aset tanah di Balikpapan, Kalimantan Timur. Perseroan memegang langsung 62,42% saham DPP.

Manajemen BYAN menuturkan, DPP menjual tiga bidang tanah seluas total 33,19 hektare itu kepada perusahaan afiliasi PT Kariangau Power (KP). Hubungan afiliasi perseroan dengan KP, karena salah seorang Direksi DPP menjabat sebagai Dewan Komisaris KP.

Perseroan dan KP telah meneken akta jual beli tanah itu pada 24 Agustus 2011. Adapun, nilai transaksinya sekitar Rp 6,372 miliar.

KP membeli aset tanah itu seiring rencana membangun dan mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kariangau berkapasitas 30 Mega Watt di Kalimantan Timur.

"Penggunaan tanah untuk mengembangkan proyek KP berdampak strategis bagi perseroan, sebab bisa memberi kepastian pasokan listrik di masa mendatang bagi DPP," ujar manajemen BYAN, dalam keterbukaan informasi BEI, hari ini (26/8).

Dengan adanya proyek PLTU sebagai sumber pemasok tenaga listrik di kawasan industri Kariangau, maka DPP kemungkinan bisa menghemat biaya listrik. Ini lantaran, pada umumnya biaya listrik yang dikelola suatu perusahaan listrik yang dibangun untuk kebutuhan suatu wilayah akan lebih murah dibanding biaya menggunakan pembangkit tenaga listrik sendiri.

Selain itu, dari hasil penjualan tanah, BYAN mendapat tambahan dana untuk mendukung kegiatan operasional maupun investasi. Maka, secara tidak langsung dapat meningkatkan kinerja perseroan.

IHSG Tak Semangat Sambut Lebaran

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan terakhir di bulan puasa tahun ini dengan menipis 2 poin. Indeks telah melewati serangkaian perdagangan yang penuh tekanan jual akibat pencairan portofolio investor.

Membuka perdagangan akhir pekan pagi tadi, IHSG melemah 27,674 poin (0,71%) ke level 3.816,703 jelang pengumuman The Fed. Sentimen negatif melemahnya bursa Asia juga menghantui indeks.

Indeks semakin tak bergairah, secara perlahan performanya terus turun sejak pembukaan perdagangan. Bahkan, indeks sempat jatuh hingga ke posisi terendahnya di level 3.800,480.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi 38,950 poin (1,02%) ke level 3.805,427. Investor masih menahan rencana investasinya sampai ada penjelasan dari pidato Ben Bernanke mengenai stimulus AS.

Memasuki perdagangan sesi kedua, beberapa investor memanfaatkan posisi saham-saham yang suda murah untuk aksi beli selektif. Sehingga IHSG sempat menanjak ke zona hijau meski hanya sesaat di level 3.847,254.

Menutup perdagangan terakhir di bulan ramadan tahun ini, Jumat (26/8/2011), IHSG kembali menipis 2,646 poin (0,07%) ke level 3,841,731. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 0,148 poin (0,02%) ke level 676,255.

Tekanan jual banyak terjadi di saham-saham unggulan, meski masih ada aksi beli selektif yang dilakukan investor. Empat indeks sektoral di lantai bursa menguat, sisanya bertahan di zona merah.

Investor asing memilih keluar sejenak dari lantai bursa sambil menanti hasil rapat The Fed. Transaksi asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 469,954 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 85.775 kali pada volume 5,275 miliar lembar saham senilai Rp 3,742 triliun. Sebanyak 79 saham naik, sisanya 148 saham turun, dan 90 saham stagnan.

Bursa-bursa saham di Asia masih menunggu pengumuman yang dilakukan Ben Bernanke atas rencana stimulus AS. Maka dari itu perdagangan di regional berjalan lambat dan mixed hingga sore ini, hanya bursa saham Jepang yang menghijau.

Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 3,07 poin (0,12%) ke level 2.612,19. Â
  • Indeks Hang Seng melemah 169,60 poin (0,86%) ke level 19.582,88. Â
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 25,42 poin (0,29%) ke level 8.797,78. Â
  • Indeks Straits Times turun 22,60 poin (0,82%) ke level 2.743,14. Â
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 850 ke Rp 55.500, Unilever (UNVR) naik Rp 750 ke Rp 16.900, Indocement (INTP) naik Rp 450 ke Rp 15.200, dan Goodyear (GDYR) naik Rp 300 ke Rp 9.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.250 ke Rp 66.150, Sepatu Bata (BATA) turun Rp 1.000 ke Rp 65.000, Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 1.000 ke Rp 125.000, dan Lippo Cikarang (LPCK) turun Rp 430 ke Rp 1.970.
(ang/dnl)

Menunggu pernyataan Bernanke, bursa Asia bergerak liar

Menunggu pernyataan Bernanke, bursa Asia bergerak liar
TOKYO. Bursa Asia masih bergerak liar. Investor sepertinya masih mau menunggu pernyataan Pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke nanti malam. Selain itu, pasar juga cemas menunggu dirilisnya data ekspor AS yang diramal akan melambat.

Pada pukul 15.50 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,6% menjadi 120,37. Sebelumnya, bursa Asia sempat delapan kali keluar masuk zona hijau. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,3%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,3%, Shanghai Composite Index China turun 0,1%, indeks Hang Seng Hongkong turun 0,2%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8%.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Billabong International Ltd yang anjlok 5% di Sydney, Li & Fung Ltd turun 1,2% di Hongkong, dan Industrial & Commercial Bank of China Ltd naik 5% di Shanghai.

"Investor banyak yang menunggu, itu sebabnya harga-harga saham hanya mengalami sedikit perubahan. Pasar berfluktuasi seiring dengan digelarnya rapat the Fed. Saya memprediksi, mereka tidak akan mengumumkan kebijakan monetary easing yang besar," papar Naoki Fujiwara dari Shinkin Asset Management Co di Tokyo.

Bapepam: Kuasi Reorganisasi BNBR Tuntas Desember

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kuasi reorganisasi PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) akan selesai pada Desember 2011.

Kepala Biro Sektor Jasa Bapepam-LK Gonthor R.Aziz menuturkan, BNBR telah mengajukan kembali minat untuk melakukan kuasi reorganisasi pada 19 Agustus lalu. Perseroan memakai laporan keuangan Juni 2011 untuk melakukan kuasi reorganisasi. Manajemen BNBR pun mendatangi Bapepam-LK untuk meminta penjelasan dan isu yang terkait kuasi reorganisasi. "Iya tadi pagi mereka datang untuk meminta waktu dan penjelasan terkait kuasi reorganisasi aspek keuangan dan akuntansinya," ujar Gonthor.

Lebih lanjut ia mengatakan, target kuasi reorganisasi BNBR akan selesai pada Desember 2011. Bila kuasi reorganisasi BNBR selesai pada Desember 2011 maka perseroan akan membagikan dividen pada 2012."BNBR akan menuntaskan kuasi reorganisasinya pada Desember 2011 ini," tegas Gonthor.

Seperti diketahui, Dengan adanya kuasi reorganisasi tersebut, defisit pembukuan keuangan BNBR akan hilang sehingga kondisi keuangan BNBR akan terlihat lebih baik. Kuasi reorganisasi akan mencatatkan nilai aset BNBR sesuai dengan kondisi sebenarnya pada saat ini. Kinerja perseroan per 31 Desember 2010, mencatatkan defisit dan selisih nilai restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp38,2 triliun. [cms]

Tunggu Fed, Bursa Eropa Bakal Dibuka Turun

Headline
INILAH.COM, London - Saham Eropa diperkirakan dibuka melemah pada Jumat (26/8) mengikuti pelemahan Wall Street dan bursa Asia yang mayoritas turun.

Investor tengah menunggu pidato Ketua Fed Ben Bernanke pada pertemuan tahunan Jackson Hole. Bernanke, yang akan berpidato pada pukul 16:00 CET, akan menjadi fokus utama pasar karena para investor menunggu untuk melihat apakah itu akan menunjukkan The Fed siap untuk menggunakan cara yang lebih konvensional untuk mencoba dan memulai ekonomi.

Pada hari Kamis Presiden Federal Reserve Bank Kansas City Thomas Hoenig mengatakan kepada CNBC bahwa dia tidak percaya putaran ketiga pelonggaran kuantitatif adalah ide yang baik. "Saya tidak mendukung QE2, yang akan konsisten pada bagian saya untuk saya (berpikir) QE3 akan menjadi ide yang baik," ujar Hoenig.

Hoenig juga menjelaskan bahwa ia tidak mendukung keputusan untuk menjanjikan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang panjang.

Ekonom AS Nouriel Roubini percaya QE3 akan datang, tidak peduli apa kata Bernanke hari ini. Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, dia mengatakan pemerintah AS telah kehabisan pilihan. "Kenyataannya adalah bahwa kita sedang menuju resesi dan kami kehabisan peluru kebijakan," ujar Roubini kepada CNBC dalam sebuah wawancara. "Satu dari beberapa kebijakan terdahulu lebih mengarah kepada kebijakan pelonggaran atau kuantitatif easing."

Kamis malam regulator Spanyol, Italia, Perancis dan Belgia memperpanjang larangan short selling, dengan mengatakan bahwa langkah ini masih perlu untuk menenangkan volatilitas pasar.

Kepala kelompok lobi hedge fund terkemuka mengatakan larangan ditujukan untuk membatasi short selling adalah sesat. "Short selling bukan merupakan alasan harga saham bank di bawah tekanan dan bahwa larangan belum mengurangi tekanan," kata Andrew Baker, kepala eksekutif Alternative Investment Management Association dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

Di Spanyol pada dini hari pemerintah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan partai oposisi utama telah sepakat untuk meningkatkan defisit publik dan batas utang dalam konstitusi.

CPO terbenam ke level terendah dua pekan

CPO terbenam ke level terendah dua pekan
KUALA LUMPUR. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) terbenam ke level terendah dua pekan. Harga CPO melunak karena spekulasi ekspor Malaysia akan surut setelah berakhirnya hari raya Idul Fitri di akhir bulan ini.

Kontrak CPO untuk pengiriman November di Malaysia Derivatives Exchange tumbang 1% ke level terendah sejak 11 Agustus di RM 2.963 atau setara US$ 991 per metrik ton. Kontrak yang sama mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 2.969 per metrik ton.

Dalam sepekan ini, harga CPO pun sudah tergerus sebesar 1,1%. Ini merupakan koreksi mingguan yang kelima.

Vice president of futures & options OSK Investment Bank Bhd. Ryan Long menuturkan, ada ekspektasi penurunan permintaan mulai bulan depan pasca Ramadhan. "Tekanan jual masih ada. Umumnya sentimen masih cukup buruk, mengabaikan faktor fundamental yang harusnya mendukung untuk CPO," ujarnya, hari ini.

Data surveyor Intertek, kemarin, menunjukkan ekspor minyak sawit Malaysia naik 6,3% menjadi 1,36 juta ton dalam 25 hari pertama bulan Agustus. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama di bulan sebelumnya, juga jauh di bawah kenaikan ekspor dalam 10 hari pertama di bulan Agustus yang mencapai 48%.

Imbas sentimen negatif data AS, yield SBN kompak naik kemarin

Imbas sentimen negatif data AS, yield SBN kompak naik kemarin
JAKARTA. Pada penutupan perdagangan Surat Berharga Negara (SBN) kemarin (25/8), kurva yield SBN bergerak naik. Kenaikan serempak terjadi di semua tenor SBN, terkecuali tenor satu tahun yang berhasil turun sebanyak 4,6 basis poin (bps) ke level 4,4097%.

Wlaupun terdapat penurunan di tenor setahun tersebut, namun secara rata-rata SBN tenor pendek (1 tahun - 4 tahun) masih mengalami kenaikan 3,7 bps.

Kenaikan yield SBN dipimpin tenor menengah (5 tahun - 7 tahun) sebanyak 10,8 bps, diikuti tenor panjang (8 tahun - 30tahun) sebanyak 5,3bps. Spread antara yield tenor dua tahun dan 10 tahun melebar menjadi 195 bps, setelah di hari sebelumnya berada di 188 bps.

Di sisi lain, mayoritas harga SUN seri benchmark di perdagangan kemarin, terkoreksi sebanyak 40 bps - 86 bps. Penurunan dipimpin oleh SUN FR0053 tenor 10 tahun yang terkoreksi 86,2bps. Namun, seri FR0055 tenor lima tahun masih berhasil naik 2,1 bps.

Corporate secretary Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Tumpal Sihombing mengatakan, kenaikan yield SBN dipengaruhi oleh rilis data tingkat klaim pengangguran AS yang naik secara tidak terduga. "Data tersebut diperkirakan menjadi sentimen negatif bagi pasar," ujarnya.

Sebagai catatan, data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Kamis (25/8), menunjukkan klaim pengangguran AS naik 5.000 menjadi 417.000. Padahal, ekonom yang disurvei Bloomberg memproyeksikan adanya penurunan data mingguan klaim pengangguran menjadi hanya 405.000.

Selain itu, prediksi perlambatan ekonomi AS ikut menjadi kecemasan terbesar bagi investor, yaitu data GDP kuartal II AS yang rencananya akan dirilis hari ini. Sejumlah ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, pertumbuhan di kuartal II ini akan mencapai 1,1% (q o q) atau lebih rendah dari kuartal I yang tumbuh sebesar 1,3% ((q o q).

"Pelaku pasar juga diperkirakan akan menantikan reaksi The Fed setelah adanya rilis data tersebut," lanjut Tumpal.

Inilah bluechips paling banyak dilepas asing di sesi I

Inilah bluechips paling banyak dilepas asing di sesi I
JAKARTA. Pada perdagangan akhir pekan ini, asing terlihat cenderung melepas saham-saham bluechips. Data Bloomberg mencatat, di sesi pertama, tiga bluechips yang paling banyak dibuang asing, yaitu Astra International Tbk (ASII), Adaro Energy Tbk (ADRO), dan Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Tak ayal, ASII tertekan sebesar 1,34%, sementara ADRO jatuh 4,76%, dan BMRI melemah 1,45%. Koreksi ketiga saham ini pula yang berperan kuat menggerus indeks di sesi pagi.

Total saham ASII yang ditransaksikan mencapai 1,06 juta. Credit Suisse Securities Indonesia paling banyak menjual saham ini, yaitu senilai Rp 33,78 miliar. Diikuti, J.P. Morgan Securities Indonesia sebesar Rp 18,37 miliar, dan Phillip Securities Indonesia sekitar Rp 5,52 miliar.

Sementara, sudah 62 juta saham ADRO yang diperdagangkan di sesi pertama. Tiga broker yang paling banyak membuang saham emiten tambang ini, yaitu PT Citigroup Securities Indonesia senilai Rp 45,94 miliar, UBS Securities Indonesia Rp 27,38 miliar, dan J.P. Morgan Securities Indonesia sejumlah Rp 15,83 miliar.

Adapun, volume BMRI yang telah ditransaksikan mencapai 5,65 juta saham. UBS Securities Indonesia sebagai broker yang paling getol melepas saham ini, yaitu mencapai Rp 13,20 miliar. Selanjutnya, Credit Suisse Securities Indonesia dengan nilai penjualan Rp 7,44 miliar, dan J.P. Morgan Securities Indonesia Rp 6,80 miliar.

Koreksi seluruh sektor menggerus IHSG 1,01% di sesi pagi

JAKARTA. Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berlangsung sejak pembukaan pagi, berlanjut hingga akhir sesi pertama. IHSG pun terbenam di zona merah setelah tergelincir 1,01% ke level 3.805,427.

Tumbangnya seluruh sektor yang diperdagangkan menggerus indeks siang ini. Sektor pertambangan memimpin penurunan dengan koreksi sebesar 1,56%. Diikuti, sektor perdagangan yang melemah 1,43%, juga sektor aneka industri yang turun 1,33%.

Hingga sesi pertama berakhir, sudah 179 saham yang melemah. Sementara, 31 saham masih mampu menguat, dan 44 saham lainnya masih stagnan.

Perdagangan hari ini terbilang sepi, di mana hanya sekitar 1,621 miliar saham yang diperdagangkan. Adapun, nilai transaksinya sekitar Rp 1,238 triliun.

Saham-saham yang menempati deretan top losers siang ini, yaitu Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yang tumbang 14,58% ke Rp 2.050. Kemudian, Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) yang jatuh 13,66% ke Rp 139, dan Gema Grahasarana Tbk (GEMA) yang turun 12,28% ke Rp 250.

Sedangkan, saham pengisi top gainers diantaranya, Trust Finance Indonesia Tbk 9TRUS) yang melaju 11,32% ke Rp 590, dan Equity Development Invesment Tbk (GSMF) yang reli 9,52% ke Rp 115.

Ingin Ambil Posisi? Pilihan Pada 3 Sektor Saham

INILAH.COM, Jakarta – Koreksi bursa siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Investor disarankan wait and see. Namun, bagi yang ingin ambil posisi, saham sektor properti, perbankan dan grup Astra bisa jadi pilihan.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan melemah. “Indeks akan mengarah ke level support 3.790 dan 3.880 sebagai levelresistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (26/8).

Menurutnya, pelemahan indeks hari ini salah satunya dipicu oleh pelemahan tipis bursa saham di Asia. Kemarin pun, pada saat Dow Jones dan bursa regional Asia positif, IHSG justru ditutup melemah tipis. “Jadi memang, market Indonesia punya alasan khusus yakni momentum profit taking jelang libur panjang lebaran 2011,” ujarnya.

Artinya, lanjut Cece, pasar ingin aman dan hati-hati. Sebab, selama bursa Indonesia libur, bursa global berjalan normal. Pasar khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan di luar negeri. Apalagi, situasi AS dan Eropa masih volatile. “Karena itu, secara psikologis pasar lebih memilih untuk memegang dana tunai dibandingkan saham untuk kembali masuk setelah libur usai,” papar Cece.

Karena itu, lanjutnya, indeks hari ini akan bertahan pada teritori negatif dan tidak akan terjadi pelemahan yang tajam. Sebab, sebagian pelaku pasar sudah banyak yang mudik. Karena itu, volume transaksi pun sudah menipis. “Pada perdagangan kemarin saja, total valuasi transaksi hanya Rp4 triliun (plus pasar negosiasi). Di pasar regular hanya Rp2 triliun-an,” tuturnya.

Karena itu, ditegaskan Cece, baik naik maupun turun dengan tipisnya transaksi tidak terlalu berpengaruh banyak. Indeks pun kemungkinan akan ditahan di atas 3.800. Kalaupun sepanjang perdagangan sempat menyentuh 3.790, indeks berpeluang kembali mantul ke atas. “Apalagi, jika pergerakan bursa Eropa dan Asia mengalami perbaikan ke arah positif siang ini,” ucapnya.

Di sisi lain, pasar juga tetap fokus pada pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke pada symposium di Jackson Hole, Jumat (26/8) ini. Pasar menantikan apakah Fed akan mengeluarkan Quantitative Easing (QE) tahap ketiga sesuai keinginan pasar atau tidak. “Jika tidak, tentu bursa saham global akan turun pada saat bursa Indonesia libur,” ujarnya. “Itulah risiko yang jadi pertimbangan investor sehingga mereka merampingkan portofolio sampai 50% untuk di-hold hingga akhir 2011.”

Dalam situasi ini, secara umum dia menyarankan wait and see atas semua saham. Tapi, bagi investor yang ingin mengambil posisi di hari terakhir ini, dia merekomendasikan positif beberapa saham di sektor properti, perbankan dan grup Astra. “Sektor pertambangan sebaiknya dihindari dulu. Sebab, pertumbuhan ekonomi dunia masih melambat sehingga demand komoditas tambang berkurang,” ucapnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Surya Semesta Internusa (SSIA), PT Sentul City (BKSL), PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) dan PT Alam Sutera Realty (ASRI).

Lalu, PT Bank Danamon (BDMN), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), dan PT Bank Central Asia (BBCA). Terakhir, PT Astra Agro Lestari (AALI) dan PT Astra Internasional (ASII). Di grup Astra, PT United Tractors (UNTR) hindari dulu karena berkaitan dengan tambang batu bara. “Saya rekomendasikan buy on support saham-saham tersebut pada level support kedua untuk di-hold hingga pembukaan bursa setelah libur lebaran,” imbuhnya. [ast]

Aksi Jual Tekan IHSG Sesi I Anjlok 1,01%

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan sesi I Jumat (26/8) ditutup melemah 1,01% ke level 3.805,43.

Pelemahan indeks siang ini seiring pergerakan bursa regional yang negatif dan aksi jual investor jelang liburan panjang.

Menurut Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya hari ini, Volume perdagangan juga diperkirakan akan relatif sepi seiring hari ini adalah hari terakhir perdagangan sebelum libur panjang lebaran. Indeks diperkirakan akan bergerak sideways dalam rentang yang relatif sempit antara 3.821 – 3.887.

Bursa AS ditutup terkoreksi semalam seiring rilis data initial jobless claims yang lebih buruk dari ekspektasi dan sell-off yang terjadi di bursa Jerman akibat pelarangan short selling di beberapa bursa Eropa.

Citigroup dan UBS AG menurunkan estimasi pertumbuhan dunia masing-masing menjadi 3,8% dan 3,3%. Harga minyak bergerak cukup volatile semalam dengan sempat terkoreksi sekitar 4% sebelum akhirnya ditutup di level US$85/barel. Harga metal menguat tipis semalam dengan Nikel +0,1% dan Timah +0,4%.

Bursa Asia siang ini mayoritas terkoreksi meski tidak sedalam koreksi yang terjadi di bursa AS semalam seiring sentimen positif dari kembali melemahnya nilai tukar Yen dan menantikan pidato gubernur The Fed sore ini. Shanghai turun 0,79%, Hang seng melemah 0,21%, KLSE merosot 1,27%, Nikkei jatuh 0,02%, dan STI turun 0,82%. Sementara Seoul mencatatkan kenaikan sebesar 0,11% siang ini.

Sebanyak 186 saham tercatat turun siang ini, sedang hanya 33 saham yang naik, dan 53 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 1,05% ke level 669,26, sementara JII turun 1,2% ke level 523,22. Asing juga terpantau lebih banyak melakukan penjualan hingga siang ini dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp182,68 miliar.

Volume perdagangan siang sebanyak 969,59 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp961,24 miliar.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah BATA turun 1,51%, ASII turun 1,33%, UNTR turun 2,08%, LPCK turun 14,58%, PTBA turun 1,81%, dan SMGR turun 2,74%.

Sesi I Saham Blue Chip Dilepas, IHSG Terpangkas 38 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 38 poin akibat aksi jual terhadap saham-saham unggulan di berbagai sektor. Investor masih menahan rencana investasinya sampai ada penjelasan dari pidato Ben Bernanke mengenai stimulus AS.

Membuka perdagangan akhir pekan pagi tadi, IHSG melemah 27,674 poin (0,71%) ke level 3.816,703 jelang pengumuman The Fed. Sentimen negatif melemahnya bursa Asia juga menghantui indeks.

Indeks semakin tak bergairah, secara perlahan performanya terus turun sejak pembukaan perdagangan. Bahkan, indeks sempat jatuh hingga ke posisi terendahnya di level 3.800,480.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (26/8/2011), IHSG terkoreksi 38,950 poin (1,02%) ke level 3.805,427. Sementara Indeks LQ 45 melemah 7,142 poin (1,06%) ke level 669,261.

Saham-saham unggulan terkena tekanan jual yang cukup besar, terutama saham-saham berbasis komoditas tambang. Aksi beli masih terjadi meski hanya di saham-saham lapis dua dengan kapitalisasi pasar yang tidak besar.

Indeks sektor konsumer sempat menjadi satu-satunya yang mampu menguat, meski poin yang dicetaknya sangat tipis. Sektor lainnya terperangkap di zona merah, dipimpin oleh indeks sektor tambang.

Sejak awal pekan, dana asing masih mengalir keluar lantai bursa dan belum berhenti sampai perdagangan siang hari ini. Nilai dana asing yang 'kabur' masih belum terlalu signifikan.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 37.801 kali pada volume 1,62 miliar lembar saham senilai Rp 1,237 triliun. Sebanyak 33 saham naik, sisanya 186 saham turun, dan 53 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional pun kini kompak melemah. Investor masih berhati-hait mengambil keputusan sampai adanya kejelasan dari hasil rapat The Federal Reserves Jumat ini waktu setempat.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 3,34 poin (0,13%) ke level 2.611,92.
  • Indeks Hang Seng melemah tipis 39,07 poin (0,20%) ke level 19.713,41. Â
  • Indeks Nikkei 225 menipis 12,54 poin (0,14%) ke level 8.759,82. Â
  • Indeks Straits Times melemah 21,67 poin (0,78%) ke level 2.744,07.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 250 ke Rp 54.400, Indosat (ISAT) naik Rp 150 ke Rp 5.500, Unilever (UNVR) naik Rp 150 ke Rp 16.300, dan Chandra Asri (TPIA) Rp 100 ke Rp 3.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sepatu Bata (BATA) turun Rp 1.000 ke Rp 65.000, Astra Internasional (ASII) turun Rp 900 ke Rp 66.500, United Tractor (UNTR) turun Rp 500 ke Rp 23.500, dan Lippo Cikarang (LPCK) turun Rp 350 ke Rp 2.050.
(ang/dnl)

Saham-saham CPO tergerus mengikuti penurunan harga minyak kelapa sawit

Saham-saham CPO tergerus mengikuti penurunan harga minyak kelapa sawit
JAKARTA. Saham PT Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) dilanda aksi jual pada transaksi pagi ini. Per pukul 11.12, saham UNSP turun 2,6% menjadi Rp 370.

Penurunan juga dialami oleh saham berbasis crude palm oil lainnya. Sebut saja PT PP London Sumatra Plantations (LSIP) yang turun 1,04% menjadi Rp 2.375 dan PT Gozco Plantations (GZCO) yang turun 1,43% menjadi Rp 345.

Disinyalir, penurunan saham-saham berbasis CPO ini terjadi mengikuti pergerakan harga CPO dunia. Kontrak harga CPO turun 0,9% menjadi 2.968 ringgit atau setara dengan US$ 993 per metrik ton di Kuala Lumpur.

Harga emas menuju penurunan mingguan pertama dalam tujuh pekan

Harga emas menuju penurunan mingguan pertama dalam tujuh pekan
SINGAPURA. Kontrak harga emas dunia masih terus mencatatkan penurunan. Sejumlah investor melepas emas setelah pasar saham rebound dan marjin futures mengalami kenaikan untuk kedua kalinya pada bulan ini.

Asal tahu saja, pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,9% menjadi US$ 1.757,80 per troy ounce. Pada pukul 11.26 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.777,20 per troy ounce.

"Kami memprediksi harga emas akan tetap disokong oleh lemahnya outlook dollar AS dan data ekonomi. Apalagi, ketidakpastian finansial masih melanda kawasan Eropa akibat krisis utang yang cukup parah," jelas Lachlan Shaw. analis Commonwealth Bank of Australia.

Sebelum pekan ini, harga emas sudah mencatatkan kenaikan selama tujuh minggu berturut-turut. Ini merupakan periode kenaikan paling lama sejak April 2007 silam. Di 2011, harga emas sudah melonjak 25%.

Asing kurangi kepemilikan, rupiah melemah 0,2% pada pekan ini

Asing kurangi kepemilikan, rupiah melemah 0,2% pada pekan ini
JAKARTA. Rupiah melengkapi pelemahannya dalam sepekan ini. Mata uang Garuda tertekan lantaran asing mengurangi kepemilikannya di aset dalam negeri karena kekhawatiran melambatnya pemulihan ekonomi global.

Dalam sepekan ini, nilai tukar rupiah melemah 0,2%, dan berada di level Rp 8.579 per dollar AS, hingga pukul 10.22 di Jakarta. Namun, pada perdagangan hari ini, rupiah sejatinya mengalami penguatan dibandingkan kemarin yang sempat jatuh ke Rp 8.605 per dollar AS. Itu posisi terlemahnya sejak 9 Agustus.

Kemarin, rupiah tumbang setelah UBS AG memangkas proyeksi rupiah hingga akhir tahun ini menjadi Rp 8.800 per dollar AS, dari sebelumnya Rp 8.500 per dollar AS. Ini lantaran memburuknya prospek pertumbuhan global.

Dalam empat hari terakhir di pekan ini, dana asing yang keluar dari pasar saham Indonesia mencapai US$ 182 juta. Penjualan bersih asing pada bulan ini tercatat senilai US$ 933 juta. Kepemilikan asing di surat utang pemerintah juga turun 1,1% selama Agustus ini menjadi Rp 246 triliun per 23 Agustus.

Head of treasury PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto mengatakan memang ada sebagian dana asing yang keluar. "Pasar juga mendekati liburan panjang sehingga volume perdagangan semakin tipis," ujarnya, hari ini, di Jakarta.

Saham TINS melorot ke level terendah dalam seminggu terakhir

Saham TINS melorot ke level terendah dalam seminggu terakhir
JAKARTA. Saham PT Timah (TINS) tergerus dalam pada transaksi pagi ini. Pada pukul 10.28, saham TINS tercatat turun 3,33% menjadi Rp 2.175. Ini merupakan penurunan terbesar dalam seminggu belakangan.

Anjloknya saham TINS terjadi setelah CIMB-GK Securities Pte bilang, kinerja perusahaan pada paruh kedua tahun ini akan terus melambat CIMB-GK juga tengah mempertimbangkan untuk mereview kembali outlook harga timah.

Suspensi dicabut, saham LPCK sudah tumbang 14,58%

Suspensi dicabut, saham LPCK sudah tumbang 14,58%
JAKARTA. Saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) kembali diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai, mulai sesi pertama, hari ini (26/8).

Sebelumnya, pada 18 Agustus 2011, Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham LPCK karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Pada periode 19 Juli hingga 16 Agustus 2011, saham ini tercatat meroket 269,23%.

Pasca pencabutan suspensi, saham emiten properti ini sudah tumbang 14,58% ke Rp 2.050 per saham, hingga pukul 10.14 di Jakarta.