Rabu, 18 Januari 2012

Asing Borong, IHSG Naik 0,5% ke 3.978

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia menguat 23,3 poin atau 0,5% ke 3.978,13 pada perdagangan Rabu (18/1). Volume perdagangan mencapai 6,6 miliar saham senilai Rp5,1 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 129 saham melemah, 123 saham menguat dan 107 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy hingga Rp596,05 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,3 triliun dan penjualan asing Rp1,7 triliun.

Indeks JII naik 4,7 poin ke 565,71, indeks ISSI turun 0,8 poin ke 131,48, indeks LQ45 naik 5,2 poin ke 701,21. Penguatan didukung sektor pertambangan yang naik 11,6 poin ke 2.677,41, disusul sektor konsumsi naik 9,5 poin ke 1.335. Sementara sektor perkebunan turun 17,4 poin ke 2,205,17.

Indeks sempat tertekan hingga ke zona merah pada sesi I. Untuk level terendah hari ini di 3.947 dan tertinggi di 3.978,46.

Indonesia Naik Peringkat, IHSG Melaju 23 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 23 poin menyusul dinaikkannya peringkat RI oleh Moody's. Dana asing pun mengalir cukup banyak masuk lantai bursa.

Sementara nlai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.130 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.180 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 2,753 poin (0,06%) ke level 3.957,508. Kemarin IHSG sudah naik tinggi sehingga masuk ke area jenuh beli.

Sempat flat di awal perdagangan karena masuk area jenuh beli, indeks melaju kembali akibat aksi beli selektif. Investor asing sudah mulai bergerak agresif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 3,141 poin (0,07%) ke level 3.957,896. Pembelian paling banyak dilakukan investor asing, sementara investor domestik mengambil untung.

Indeks sempat jatuh ke zona merah dan berhenti di level 3.947,855 sebelum akhirnya bergerak naik kembali terutama setelah pengumuman RI naik pangkat tersebut.

Menutup perdagangan, Rabu (18/1/2012), IHSG melaju 23,373 poin (0,59%) ke level 3.978,128. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 5,249 poin (0,75%) ke level 701,206.

Moody's Rating menaikkan peringkat utang luar negeri Indonesia menjadi Baa3 dari sebelumnya Ba1. Outlook untuk peringkat ini ditetapkan stabil. Ini merupakan kali kedua Indonesia mendapatkan kenaikan peringkat.

Sebelumnya, pada 15 Desember 2011 lalu salah satu dari tiga lembaga pemeringkat kelas dunia, Fitch's Rating menaikkan peringkat Indonesia dari BB+ menjadi BBB-. Kedua peringkat ini setara dengan investment grade alias negara yang layak menjadi tempat berinvestasi.

Sentimen positif ini mendorong aksi beli di pasar saham lokal. Aksi beli saham masih dikuasai investor asing yang hingga sore ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 594,871 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 153.609 kali pada volume 13,24 juta lot saham senilai Rp 5,188 triliun. Sebanyak 123 saham naik, sisanya 129 saham turun, dan 107 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Pelaku pasar regional masih menunggu hasil penjualan surat berharga Portugal dan kepastian restrukturisasi pinjaman Yunani.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional di sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 31,99 poin (1,39%) ke level 2.266,38.
  • Indeks Hang Seng naik 59,17 poin (0,30%) ke level 19.686,92.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 84,18 poin (0,99%) ke level 8.550,58.
  • Indeks Straits Times turun 9,38 poin (0,33%) ke level 2.806,47.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Goodyear (GDYR) naik Rp 1.050 ke Rp 12.050, United Tractor (UNTR) naik Rp 500 ke Rp 29.250, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 500 ke Rp 12.350, dan Astra Internasional (ASII) naik Rp 500 ke Rp 77.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sarana Menara (TOWR) turun Rp 250 ke Rp 10.000, Mayora (MYOR) turun Rp 200 ke Rp 14.550, Resources Alam (KKGI) turun Rp 150 ke Rp 6.750, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 150 ke Rp 39.100.

(ang/qom)

Reli 0,59%, IHSG mendarat di level 3.978

JAKARTA. Meskipun sempat jatuh di awal sesi kedua, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengakhiri perdagangan hari ini dengan bertengger di zona hijau. IHSG ditutup menguat 0,59% ke posisi 3.978,128.

Kabar kenaikan peringkat Indonesia menjadi investment grade oleh Moody's Investment Grade memacu indeks naik cukup signifikan di akhir perdagangan, sore ini.

Laju delapan sektor mengokohkan otot indeks. Penguatan terbesar terjadi pada sektor industri dasar yaitu naik 1,77%. Sedangkan, dua sektor yang masih tertekan, yaitu sektor perkebunan sebesar 0,78%, dan sektor kosntruksi yang melemah 0,16%.

Sejumlah 114 saham menguat, berbanding 116 saham yang jatuh. Adapun, 99 saham lainnya tidak bergerak dari posisi sebelumnya.

Saham Renuka Coalindo Tbk (SQMI) yang maju 10,29% ke posisi Rp 750, menjadi salah satu saham yang berhasil menempati posisi top gainers, sore ini. Diikuti, saham Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) yang reli 9,55% ke Rp 12.050, juga saham Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) yang naik 9,1% ke Rp 240.

Sedangkan, saham-saham yang terdepak ke posisi top losers, antara lain Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) yang jatuh 6,25% ke Rp 600. Lalu, saham Bumi Teknokultura Un Tbk (BTEK) yang tergerus 5,98% ke Rp 1.100.

Transaksi sepanjang hari ini cukup gemuk, yaitu melibatkan sekitar 6,620 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,188 triliun.

Tekanan terhadap rupiah surut setelah Moody's naikkan peringkat Indonesia

JAKARTA. Tekanan terhadap rupiah surut, setelah Moody's Investment Grade menaikkan peringkat utang Indonesia dari Ba1 menjadi Baa3. Ini merupakan level terendah untuk peringkat investment grade.

Nilai tukar rupiah bergulir ke posisi Rp 9.142 per dollar AS pada pukul 14.38 di Jakarta, atau melemah 0,6% dari penutupan kemarin. Tadi pagi, mata uang Garuda ini sempat tumbang sebesar 1% sebelum adanya pengumuman dari Moody's.

Bursa Eropa Melemah di Awal Perdagangan

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Rabu (18/1) menjelang perundingan Yunani denan para pemegang obligasi.

Indeks FTSE turun 0,6% ke 5.658, indeks CAC turun 0,8% ke 3.243 dan indeks DAX turun 0,6% ke 6.292. Indeks saham bluechip turun 0,5% setelah mencapai level tertinggi sejak Agustus 2011 pada perdagangan kemarin. Pelemahan terdalam dialami saham minyak, Tullow yang turun hingga 6%. Demikian mengutip yahoofinance.com.

"Masalah-masalah Eropa telah menahan kenaikan indeks. Kami sudah merespon penjualan obligasi Portugal hari ini dan menunggu pembicayaan pemegang obligasi Yunani. Pasar sangat menunggu hasil tersebut," kata Keith Bowmand dari Hargreaves Lansdown.

Yunani mencoba memecahkan kebuntuan dalam negosiasi untuk mengurangi beban utang dan mencegah gagal bayar. Pembicaraan ini telah mengalami kebutuan pada Jumat pekan lalu tentang tingkat bunga dan kompensasi kerugian investor.

Negara Barat Tak Lagi Aman Risiko Investasi

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Penurunan peringkat kredit utang negara-negara Eropa menunjukkan bahwa berinvestasi di negara maju tidak lebih aman dari negara berkembang.

Beberapa tahun ke depan, para investor harus menganalisa lebih dalam seberapa besar mereka harus 'meminjamkan' dana ke negara Barat sehubungan dengan kondisi ekonomi, demografi, dan terutama kondisi politiknya.

Tekanan fiskal dan politik akan cukup besar dalam jangka panjang, sehingga membuat negara-negara maju kesulitan untuk mencari pendanaan dalam menyelamatkan negara lain atau bank-bank mereka sendiri atau untuk memenuhi kebutuhan dana dari meningkatnya populasi lansia.

"Intinya adalah daya tarik pasar kredit negara-negara maju menurun dan beban pensiun meningkat. Hal ini akan semakin memburuk dalam beberapa dekade ke depan," tutur Kepala Ekonom Renaissance Capital Charles Robertson, seperti dikutip dari CNBC.com, Rabu (18/1).

"Sementara pasar kredit negara berkembang dalam posisi yang jauh lebih sehat dan mayoritas memiliki prospek positif untuk jangka panjang," tambahnya.

Kepercayaan investor akan tumbuh dengan sendirinya, lanjut Robertson, seiring dengan berjalannya proses. Adanya dana pensiun yang berlebih dan investor lain yang mengalokasikan dana untuk membeli surat utang negara berkembang dibanding di pasar negara maju, hal ini akan semakin memacu negara berkembang tumbuh cepat.

Jumat pekan lalu, lembaga pemeringkat Standard & Poor's menurunkan peringkat utang sembilan negara zona euro. Perancis dan Austria turun satu takik (notch)dari triple-A dan Italia turun ke BBB+,level yang sama dengan Kazakhstan.

Portugal diikuti Yunani turun ke status "junk" sama seperti Filipina dan Turki, meski tetap jauh di status Athena CC-, level terburuk dari semua peringkat negara. Namun tindakan ini sudah diramalkan oleh pasar.

Dua lembaga pemeringkat utama lainnya, Fitch dan Moody's, belum mengikuti jejak S&P baik di Amerika Serikat atau banyak negara di Eropa. Namun tidak menutup kemungkinan langkah yang sama akan dilakukannya bila melihat kondisi yang ada.

Kredit rating Turki, berdasar analisa Renaissance Capital, telah naik 4 takik dalam satu dekade terakhir. Sementara kredit rating Spanyol telah jatuh 4 takik, Portugal 9 takik, dan Yunani 15 takik.

Kendati peringkat S&P untuk Portugal dan Turki sama, namun pasar yakin bahwa kondisi tersebut sudah berlalu. Biaya utang Portugak naik lebih dari tiga kali dibanding Turki.

Lalu apakah Turki dapat mempertahankan posisi itu, bagaimanapun sangat tergantung pada situasi politik, khususnya kemampuan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan dalam menjaga defisit selain mempertahankan stabilitas negaranya. Ini jenis penilaian yang bisa mendominasi pasar utang untuk dekade berikutnya.

"Rusia naik tiga takik pada 10 tahun lalu saat Italia sedang turun lima takik," tulis Robertson. "Rusia masih satu tingkat di bawah Italia selama tahun-tahun mendatang, namun dengan utang Rusia yang rendah, kita mengasumsikan peringkat Rusia akan naik di atas Italia."

Namun Fitch tidak memiliki keyakinan yang sama akan rating Rusia. Pada awal pekan ini, Fitch memotong outlook peringkat BBB Rusia dari positif ke stabil sehubungan dengan pertumbuhan yang lemah dan tumbuhnya harga minyak serta peningkatan kekhawatiran politik.

Perdana Menteri Vladimir Putin mungkin telah dipandang sebagai penjamin stabilitas untuk lebih dari satu dekade, tapi saat dia bersiap kembali maju dalam pemilihan presiden tahun ini, kekhawatiran tumbuh dan ia harus lebih memperlihatkan kemampuannya.

Gambaran yang sama juga, berupa meningkatnya kepercayaan pasar, diasumsikan akan terjadi di banyak negara berkembang lain seperti di Afrika Selatan yaitu India, Brasil, Argentina, Kenya, Ukraina, Kazakhstan dan banyak lainnya. Kondisi politik akan sama pentingnya dengan kondisi ekonomi dalam membentuk pasar utang mereka dan menentukan nasib mereka pada beberapa tahun ke depan. Saat ini, keuangan di negara berkembang juga memburuk sebagai imbas krisis utang Eropa.

Tunggu Yunani, Bursa Eropa Berpotensi Mixed

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa berpotensi mixed pada perdagangan Rabu (18/1) menjelang pertemuan pejabat Yunani dengan para kreditor swasta dan lelang obligasi Portugal.

Indeks FTSE akan turun 11 poin, indeks DAX akan naik 2 poin dan indeks CAC akan turun 7 poin. Sementara bursa saham Asia sebagian menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,1%, indeks Nikkei naik 1,02%, indeks STI naik 0,02%, indeks ASX naik 0,05%, indeks Kospi turun 0,3%. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Hari ini pemerintah Portugal akan melelang obligasi jangka pendek senilai 2,5 miliar euro atau senilai US$3,2 miliar. Lelang ini merupakan terbesar bagi Portugal sejak tahun lalu dan berharap dapat mengikuti kesuksesan Italia dan Spanyol.

Namun Jerman juga akan mengadakan lelang obligasi senilai 4 miliar euro atau setara dengan US$5,1 miliar dengan jatuh tempo pada Desember 2013.

Update: Moody’s naikkan peringkat Indonesia

SINGAPURA. Moody’s Investor Service akhirnya menaikkan peringkat Indonesia untuk obligasi lokal dan asingnya menjadi Baa3 dari Ba1. Artinya Indonesia sudah mulai memasuki era investment grade dan patut menjadi incaran investor-investor besar di dunia internasional.

Menurut rilis yang dikeluarkan dalam website Moddy’s ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk menaikkan rating ini. Antara lain parameter finansial pemerintah Indonesia akan setara dengan negara-negara lain berperingkat Baa (peringkat tertinggi di Moody’s), pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan terhadap guncangan besar dari luar, adanya kebijakan-kebijakan yang bisa menahan sistem finansial yang rapuh, sistem perbankan yang lebih sehat dan cakap dalam menghadapi tekanan.

Pemain Bluechips, Keluar Pasar Dulu!

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan sore, laju IHSG berpeluang variatif seiring kondisi yang sama pada bursa Asia. Saham-saham ‘gorengan’ memanas, tapi bluechip rentan profit taking.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, ditengah kenaikan merata diatas 2% dari indeks pada bursa Asia kemarin, kenaikan sebesar 0,48% yang terjadi pada indeks Dow Jones Industrial (DJI) terlihat sangat mengecewakan. “Apalagi kalau melihat pergerakan hariannyayang jelas masih ‘malas’ untuk menembus level psikologis 12.500,” katanya di Jakarta, Rabu (18/1).

Itu sebabnya, kata Tommy (panggilan akrab Satrio Utomo) yang membuat indeks di kawasan Asia pagi ini hanya bergerak mixed.“Hal yang sama sepertinya juga bakal terjadi pada IHSGhingga penutupan sore pada kisaran support 3.930hingga resistance 4.025,” ujarnya.

Satu hal yang terpenting, dia menegaskan, kemarin IHSG sudah melewati level 3.954,86. Ini merupakan level tertinggi dari wave 3 kemarin.“Ini artinya, wave ke 5 sudah mulai,” paparnya.

Dia menjelaskan, dalam wave ke 5, yang penting, jangan sampai ada penembusan support. Terutama support 3.894 yang merupakan awal dari wave ke 5. “Sebab, jika itu terjadi, berarti wave 2 sudah jalan. Targetnya sih tidak jauh, paling 3.625 – 3.875.Tapi tetap saja, ceritanya adalah konsolidasi,” tuturnya.

Karena itu, dia menambahkan, dalam beberapa hari kedepandirinya hanya bisa Sell on Strength. Memang, ada posisi, tapi posisi trading. “Sumbu cut loss-nya pendek. Lagian, habis ini, sebagian besar bursa Asia liburan Imlek,” ucapnya.

Alhasil, Satrio menyimpulkan, sentimendi market bakalminim. “Mungkin, bagi Anda yang pemain ‘gorengan’, ‘goreng-gorengan’-nya bakal semakin panas. Tapi, buat pemain bluechip seperti saya, saya memilih untuk exit pasar dulu, kalau ada support yang tembus,” imbuhnya.

Saham Lapis Dua Bantu IHSG Naik Tipis 3 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 3 poin akibat aksi beli di saham-saham lapis dua. Pembelian paling banyak dilakukan investor asing, sementara investor domestik mengambil untung.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 2,753 poin (0,06%) ke level 3.957,508. Kemarin IHSG sudah naik tinggi sehingga masuk ke area jenuh beli.

Sempat flat di awal perdaganga karena masuk area jenuh beli, indeks melaju kembali akibat aksi beli selektif. Bahkan, indeks sempat menanjak hingga posisi tertingginya di 3.968,251.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (18/1/2012), IHSG naik tipis 3,141 poin (0,07%) ke level 3.957,896. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,350 poin (0,05%) ke level 696,307.

Pergerakan indeks masih serba tipis, pasalnya secara teknikal sudah overbought namun penguatan bursa-bursa regional membuat investor belum puas membeli saham.

Setelah kemarin libur menyambut hari Martin Luther King Jr, Wall Street berhasil menguat terdongkrak sentimen positif pertumbuhan GDP China dan suksesnya lelang surat berharga Spanyol.

Sentimen positif tersebut ikut mendorong pembelian saham yang dilakukan investor asing. Hingga siang ini pemodal asing sudah tercatat melakukan pembelian bersih.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 82.926 kali pada volume 6,329 juta lot saham senilai Rp 2,021 triliun. Sebanyak 108 saham naik, sisanya 120 saham turun, dan 104 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Pelaku pasar masih menunggu hasil penjualan surat berharga Portugal dan kepastian restrukturisasi pinjaman Yunani.

Berikut situasi di bursa-bursa Asia hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 7,57 poin (0,33%) ke level 2.290,81.
  • Indeks Hang Seng naik 58,12 poin (0,30%) ke level 19.685,87.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 116,07 poin (1,37%) ke level 8.582,47.
  • Indeks Straits Times naik tipis 5,06 poin (0,18%) ke level 2.820,91.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya United Tractor (UNTR) naik Rp 750 ke Rp 29.150, Goodyear (GDYR) naik Rp 700 ke Rp 11.700, Hexindo (HEXA) naik Rp 300 ke Rp 9.250, dan Bayan (BYAN) naik Rp 300 ke Rp 18.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 250 ke Rp 39.000, Inovisi (INVS) turun Rp 150 ke Rp 5.850, dan Mayora (MYOR) turun Rp 150 ke Rp 14.600.

(ang/qom)

Nyaris Turun, IHSG Sesi I Berakhir Positif

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Rabu (18/1), IHSG ditutup naik 0,07% ke level 3.957,9.

Penguatan indeks siang ini seiring dengan penguatan bursa regional lainnya. Di Asia, kecuali Shanghai yang turun 0,33%, Hang Seng naik 0,30%, Nikkei naik 1,37%, STI naik 0,22%, dan Seoul naik 0,02%.

Saham industri dasar menjadi penguat indeks siang ini dengan naik 1,11%. Bursa AS ditutup menguat semalam di mana Dow Jones mencatat level tertinggi sejak bulan Juli kemarin didukung oleh optimism akan keadaan ekonomi Jerman yang sesuai ekspektasi dan penurunan yield dari lelang obligasi baru 18 bulan Spanyol dari 4,226% menjadi 2,399%.

Sebanyak 108 saham naik siang ini, 120 saham turun, sementara 104 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup naik 0,05% ke level 696,31, sementara JII naik 0,42% ke level 563,38.

Volume perdagangan siang ini mencapai 2,1 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,65 triliun. Asing juga masih melakukan aksi beli hingga siang ini dengan mencatatkan net foreign buy sebesar Rp221,81 miliar.

Saham-saham yang naik tajam siang ini adalah UNTR naik 2,64%, GDYR naik 6,36%, HEXA naik 3,35%, BYAN naik 1,69%, MBAI naik 1,60%, dan TCID naik 2,56%.

Transaksi obligasi di pasar sekunder bergairah

JAKARTA. Perdagangan obligasi di pasar sekunder meningkat. Pada data Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE) di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 17 Januari 2012, tercatat total volume perdagangan obligasi pemerintah maupun korporasi sebesar Rp 9 triliun. Angka ini melesat 100% dari Rp 4,5 triliun pada hari sebelumnya.

Kenaikan total volume berbarengan dengan kenaikan frekuensi perdagangan sebesar 28,4%. Kemarin, frekuensi perdagangan sebanyak 588 transaksi, naik dari hari sebelumnya yang sebanyak 458 transaksi.

Corporate Secretary Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Tumpal Sihombing, mengatakan, obligasi pemerintah seri FR0058 menjadi obligasi pemerintah teraktif dengan total volume perdagangan sebesar Rp 2,6 triliun. Obligasi ini bertenor 20 tahun dan berkupon 7,0285%

Sementara Obligasi Berkelanjutan I Antam Tahap I Tahun 2011 Seri B (ANTM01BCN1) dengan yield to maturity (YTM) 8,3285% berkupon 9,05% menjadi seri obligasi korporasi teraktif. Total volume perdagangan obligasi ini sebesar Rp 15 miliar.

Analis Obligasi Mega Capital, Ariawan, bilang, keputusan Bank Indonesia (BI) memperlebar batas bawah simpanan bank di BI deposit facility berhasil mendorong investor, terutama perbankan masuk ke pasar sekunder obligasi.

Sekadar informasi, kemarin (17/1), Rapat Dewan Gubernur Harian BI memutuskan untuk kembali memperlebar batas bawah suku bunga deposit facility (simpanan bank di BI) menjadi 200 basis poin (bps) di bawah BI rate.

Dengan perlebaran batas bawah tersebut, mengurangi pendapatan bunga yang didapat perbankan apabila menyimpan likuiditasnya di BI. Dengan pelebaran batas bawah deposit facility sebesar 200 bps, maka bunga yang didapat perbankan dari BI hanya 4%. Angka ini didapat dari BI Rate sebesar 6% dikurangi 2%.

"Oleh karena itu, daripada menyimpan likuiditas di BI, perbankan lebih memilih menyimpan di pasar obligasi karena yieldnya yang masih unggul daripada bunga BI," ujar Ariawan, Rabu (18/1). Bahkan Ariawan memprediksi, menjelang lelang Surat Utang Negara pada 24 Januari ini, pasar sekunder obligasi masih akan ramai.

Selain dari sentimen domestik, kabar positif juga datang dari data perekonomian China pada kuartal-IV 2011 yang baik. "Pasar tampaknya makin percaya diri untuk bertransaksi di pasar saham maupun pasar obligasi," ujar Tumpak.

Siang ini, rupiah tergerus paling tajam sejak November

JAKARTA. Penguatan mayoritas mata uang Asia pagi ini, tidak diikuti oleh pergerakan rupiah. Hari ini, rupiah justru jatuh paling tajam sejak November silam.

Isu krisis utang Eropa bakal menggerus pertumbuhan ekonomi negara berkembang memicu asing keluar dari aset domestik. Alhasil, otot rupiah pun tertekan. Mata uang Garuda ini tergelincir 0,9% ke posisi Rp 9.163 pada pukul 10.24 di Jakarta. Ini pelemahan terbesarnya sejak 28 November lalu.

Pemicu mencuatnya kembali isu Eropa terjadi setelah kemarin, Fitch Ratings menyatakan, Yunani sepertinya cenderung akan gagal bayar utang pada Maret mendatang. Kepemilikan asing di surat utang pemerintah tercatat berkurang menjadi Rp 222,5 triliun per 16 Januari, dari sebelumnya Rp 222,9 triliun di akhir pekan lalu.

Wiling Bolung, kepala treasury ANZ Panin Bank menilai, orang-orang mengamati arus masuk ke pasar obligasi dan pergerakan mata uang dari hari ke hari. "Fitch Ratings muncul dengan peringatan terbarunya terhadap Yunani. Hal ini menunjukkan penyelesaian krisis utang Eropa akan memakan waktu lama," katanya, di Jakarta.

Ekonomi Negara Berkembang Bakal Susut di 2012

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Kondisi negara-negara berpenghasilan tinggi yang memburuk dan krisis global kedua terwujud, negara-negara berkembang akan menemukan operasi mereka sendiri dalam ekonomi global yang jauh lebih lemah, dengan modal yang jauh kurang melimpah, peluang dagang yang kurang bersemangat dan dukungan keuangan yang lemah baik untuk aktivitas sektor swasta dan publik.

Hal ini disampaikan Bank Dunia dalam laporan terbarunya yang dirilis Rabu (18/1).

Perluasan global yang lebih lambat sudah ditunjukkan melalui angka-angka perdagangan dan harga komoditas yang lebih rendah.

Untuk 2012, Bank Dunia meramalkan pertumbuhan Jepang akan turun 1,9 persen dari 2,6 persen pada prediksi Juni. Bank Dunia memperkirakan bahwa zona euro memasuki masa resesi pada kuartal keempat.

Pertumbuhan China akan melambat menjadi 8,4 persen tahun ini, sama seperti saat merevisi proyeksi yang dirilis pada bulan November. Bank Dunia juga memangkas proyeksi pertumbuhan India 1,9 persentase poin ke 6,5%.

Bank Dunia juga menjelajahi dampak di seluruh dunia dari krisis Eropa yang lebih parah. Bank Dunia memperkirakan bahwa pertumbuhan global bisa turun 3,8 persen dibanding perkiraan sekarang tahun ini jika dua negara besar, yang menguasai ekonomi 30 persen dari wilayah ekonomi euro menghadapi tekanan kredit.

Bank Dunia: Krisis Eropa tak Bisa Dikesampingkan

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Indeks MSCI semua negara turun 9,4 persen tahun lalu, drop pertama sejak 2008, akibat krisis utang Eropa dan memperlambat ekspansi ekonomi di seluruh dunia, sekaligus memberatkan permintaan investor terhadap aset berisiko.

"Meskipun tindakan signifikan telah diambil, kemungkinan eskalasi lebih lanjut dari krisis di Eropa tidak dapat dikesampingkan," kata Bank Dunia dalam rilis terbarunya, Rabu (18/1).

Pendapatan tinggi ekonomi sekarang terlihat tumbuh 1,4 persen tahun ini, turun dari perkiraan Juni 2,7 persen. Dibandingkan dengan 5,4 persen di negara-negara berkembang, termasuk negara-negara dari Indonesia hingga Afrika Selatan, yang pada bulan Juni yang diperkirakan tumbuh pada kecepatan 6,2 persen.

"Beberapa dari negara berkembang besar yang telah menjadi motor pertumbuhan dalam periode 2008-2009 sekarang telah melambat," tukas Andrew Burns, yang mengepalai tim global makroekonomi Bank Dunia, dalam acara jumpa persnya.

Penurunan pertumbuhan di negara-negara ini sebagian besar hasil dari kebijakan dalam negeri seperti bunga lebih tinggi, yang memang diinginkan karena negara-negara ini sedang mengalami kondisi ekonomi yang overheating.

BankDunia Pangkas Proyeksi Ekonomi Global Terbesar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan global terbesarnya dalam tiga tahun dengan mengatakan bahwa resesi di zona euro mengancam untuk memperburuk perlambatan di pasar negara berkembang seperti India dan Meksiko.

Mengutip Bloomberg, lembaga yang berbasis di Washington ini mengatakan ekonomi dunia tahun ini akan tumbuh 2,5 persen, turun dari perkiraan Juni 3,6 persen. Bank Dunia melihat pertumbuhan kawasan euro akan kontraksi 0,3 persen pada tahun 2012, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 1,8%.

Pertumbuhan ekonomi AS dipangkas menjadi 2,2 persen dari 2,9 persen. "Bahkan itu jauh lebih lemah dan penuh ketidakpastian," ujar Bank Dunia dalam laporan prospek Ekonomi Global yang dirilis Rabu (18/1). "Penurunan di Eropa dan pertumbuhan yang lebih lemah di negara berkembang menimbulkan risiko bahwa dua perkembangan memperkuat satu sama lain, mengakibatkan yang lebih lemah.

Bank Dunia mendesak pengembangan ekonomi agar mempersiapkan hal yang terburuk akibat melihat risiko kekacauan Eropa yang terus menerus untuk memicu krisis keuangan global seperti yang terjadi pada 2008.

Produksi industri Euro turun selama 3 bulan berturut-turut hingga November, laporan minggu lalu menunjukkan, serta menambahkan tanda-tanda ekonomi yang gagal akan berlanjut hingga kuartal keempat akibat pemimpin Zona Euro berjuang untuk mengatasi krisis fiskal wilayah.

Revisi ini terbesar sejak Januari 2009, ketika Bank Dunia memotong estimasi global untuk tahun itu sebesar 2,1 persen. Bank Dunia melihat perluasan global dari 3,1 persen pada tahun 2013, 0,5 persentase poin lebih rendah daripada ramalan sebelumnya.

Fitch: Yunani Akan Bangkrut

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Lembaga Rating Fitch mengatakan Yunani akan default terhadap utang, meskipun dikatakan default seperti itu cenderung terjadi secara teratur.

"Itu akan terjadi. Yunani sedang bangkrut, sehingga akan default," kata Edward Parker, Managing Director untuk Sovereign and Supranational Group Fitch untuk Eropa, Timur Tengah dan Afrika kepada Reuters di sela-sela konferensi di ibukota Swedia. "Jadi dalam pengertian ini seharusnya tidak menjadi kejutan kepada siapa pun."

Komentar Fitch ini dilakukan setelah Moritz Kraemer, Kepala Unit Lembaga Rating Zona Euro Standar & Poor's mengatakan pada hari Senin bahwa Yunani akan default segera terkait kewajiban utangnya.

Parker mengatakan bahwa Fitch percaya bahwa perjanjian sukarela oleh investor swasta untuk melakukan haircut utang Yunani akan merupakan sebuah default. "Kita katakan untuk waktu yang lama bahwa kita tidak menganggap PSI ini adalah cara untuk pergi dan kita akan memperlakukan itu sebagai default. Itu jelas adalah default, namun mereka mencoba untuk memecahkan itu,' katanya.

Parker mengatakan hasil terburuk akan menjadi default adalah kekacauan. "Itu bagi kita situasi yang benar-benar merusak, tapi satu yang kita pasti tidak mengharapkan terjadi. Karena jelas, dalam situasi rasional Anda akan berpikir politikus Yunani dan pembuat kebijakan Eropa akan memastikan bahwa hal itu tidak terjadi."

Peso dan won memimpin penguatan mata uang Asia

SEOUL. Peso dan won memimpin penguatan mata uang Asia. Mayoritas mata uang regional perkasa seiring ekspektasi data industri AS bakal dirilis positif.

Peso Filipina maju 0,3% menjadi 43,518 per dolar AS pada pukul 11.16 di Manila. Sementara, won Korea Selatan menguat 0,2% ke posisi 1.143,65, dan dolar Taiwan naik 0,1% menjadi NT$ 29,956.

Hasil survei analis yang digelar Bloomberg memperkirakan, produksi industri AS pada Desember lalu naik 0,5%, dibandingkan bulan sebelumnya yang terkontraksi 0,2%. Federal Reserve dijadwalkan merilis data tersebut pada hari ini. Spekulasi tersebut berhasil menutupi sentimen krisis utang Eropa, sehingga memperkuat prospek pasar negara berkembang.

Hari ini, penjualan ritel di Korea Selatan juga dilaporkan naik 11% pada bulan lalu. Ini yang terbesar sejak April. Sementara itu, besok, bank sentral Filipina diprediksi akan memangkas tingkat bunga acuan overnight rate menjadi 4,25%, dari sebelumnya 4,5%.

"Optimisme terhadap perekonomian global dan aliran dana ke saham menyokong mata uang regional. Namun, selama kekhawatiran utang Eropa berlarut-larut, investor tidak akan mengambil posisi agresif," ujar Sadaaki Kondou, senior wakil presiden untuk Asia dan emerging market dari Mizuho Corporate Bank Ltd., di Tokyo.

Risiko pelemahan otot yen

JAKARTA. Mata uang Negeri Sakura, yen Jepang (JPY), terpapar risiko melemah. Data indeks aktivitas industri tersier alias tertiary industry activity index Jepang, yang jauh dari ekspektasi pasar, bisa menggelindingkan yen.

Para analis pasar valuta semula memprediksi, penurunan indeks tersebut hanya akan terhenti di posisi -0,4%. Namun, realitanya, indeks yang mengukur aktivitas industri Jepang tersebut turun ke posisi -0,8% dibandingkan angka pada bulan sebelumnya, yaitu 0,6%.

Penurunan indeks ini menjadi sentimen negatif bagi kekuatan yen Jepang. Juni Sutikno, analis Phillip Futures, menambahkan, pemangkasan peringkat utang sejumlah negara Eropa oleh Standard and Poor\'s, juga makin mengikis pesona yen.

Yen berisiko melemah jika dipasangkan dengan poundsterling Inggris (GBP). Pasangan GBP/JPY, Selasa (17/1), senilai 117,791, naik tipis 0,1% dari hari sebelumnya.

Namun, jika yen dipasangkan dengan dollar Amerika Serikat (USD), yen masih cenderung menguat terhadap the greenback. Ariston Tjendra, Analis Monex Investindo Futures, memprediksi, sepanjang kuartal I-2012 ini, USD masih kalah kuat dengan yen. Pairing USD/JPY diramal akan berkisar 75,00-79,00. Pasangan tersebut, kemarin tergerus 0,21% ke posisi 76,63.

Bank sentral Jepang diprediksi tetap melonggarkan kebijakan moneter. Pelaku pasar akan memanfaatkan momentum ini untuk mengakumulasi yen. Walhasil, yen memiliki tenaga untuk menanjak.

Sedangkan bila dipasangkan dengan euro (EUR), yen justru keok. Euro yang sempat terhantam sentimen negatif pengguntingan peringkat utang negara-negara Eropa, berpotensi kembali menguat. "Sentimen downgrade tidak lagi membebani euro," kata Kiswoyo Adi Joe, Analis Askap Futures.

Kesepakatan kebijakan fiskal negara-negara Eropa akan menyokong euro, untuk menghadapi yen. Kemarin, EUR/JPY, menguat 0,635% menjadi 97,88.

Saham-saham Perbankan Tetap Oke!

INILAH.COM, Jakarta – Pengetatan kartu kredit dinilai tak signifikan menggerus laba perbankan. Apalagi, aturan tersebut baru berlaku 1 Januari 2013. Inilah level pembelian saham-saham bank.

Pada perdagangan Selasa (17/1), saham PT Bank Mandiri (BMRI) ditutup menguat Rp100 (1,49%) ke Rp6.800; PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menguat Rp150 (2,20%) ke level Rp6.950; PT Bank Negara Indoensia (BBNI) stagnan di level Rp3.700; PT Bank Central Asia (BBCA) stagnan di level Rp7.950; dan PT Bank Danamon (BDMN) naik Rp25 (0,53%) ke posisi Rp4.675.

Analis Reliance Securities Gina Novrina Nasution mengatakan, memang aturan yang mempeketat katu kredit oleh Bank Indonesia (BI) baru akan berlaku pada 1 Januari 2013. Tapi, perbankan diharapkan sudah menerapkannya tahun ini.

Hanya saja, kata Gina, Citibank sudah menerapkan aturan itu sejak 2011 setelah mencuatnya kasus penggelapan dana nasabah oleh Senior Relationship Manager Citibank, Malinda Dee. “Beberapa bank pun, sudah ketat memantau nasabah yang kartu kreditnya banyak dari beberapa bank,” katanya kepada INILAH.COM.

Tapi, lanjutnya, jika melihat pada pergerakan saham-saham perbankan, aturan tersebut belum berpengaruh signifikan pada saham-saham perbankan. “Sebab, investor lebih melihat lini utama bisnis perbankan dibandingkan spesifik pada kartu kredit,” ujarnya.

Gina mencontohkan, emiten BBRI yang concern pada lini bisnis kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). “Pengaruhnya pada saham-saham bank mungkin akan tampak pada semester kedua 2012 sebelum aturan tersebut diberlakukan awal Januari 2013,” paparnya.

Tapi, Gina menegaskan, secara fundamental, pengetatan kartu kredit baru akan tercermin pada kinerja emiten di sektor perbankan pada semester pertama 2013. “Menurut saya kalaupun pembatasan itu menggerus pendapatan bank, akan kecil pengaruhnya,” timpal Gina.

Memang, lanjutnya, hampir semua bank menerbitkan kartu kredit. Tapi, lini bisnis utama yang menopang pendapatan bukan bisnis ritel kartu kredit. “Meskipun, ada juga bank yang mencapai 15-20% pendapatan kartu kredit, menopang pendapatan total lini bisnisnya,” tuturnya.

Di atas semua itu, Gina tetap melihat prospek saham-saham perbankan sangat oke untuk 2012. Kata dia, diharapkan tidak ada sentiment negatif dari eksternal. “Semoga saja, pada kuartal kedua 2012 tidak ada kabar utang jatuh tempo di Eropa yang gagal bayar (default) sehingga outlook perbankan Indonesia tetap positif,” ucapnya. “Meskipun, disinyalir akan ada negara yang bakal gagal bayar pada kuartal dua tahun ini.”

Dia tetap menjagokan saham-saham perbankan BUMN seperti BMRI, BBRI, dan BBNI. Tapi, BDMN dan BBCA juga oke. Sejauh ini, market berharap January Effect pada saham-saham di sektor perbankan. Sayangnya, hal itu masih belum terjadi. Karena itu, menurutnya, masih ada potential gain untuk dikoleksi.

Menurutnya, BBRI yang sempat menguat ke level Rp7.000, bisa dikoleksi di level Rp6.500 dengan target hingga akhir Januari. Begitu juga dengan BMRI yang bisa dikoleksi di level Rp6.200-6.300 jika mengalami koreksi. BBNI bisa masuk di level Rp3.675-3.650. Jadi, pada level-level tersebut bisa diakumulasi. “Sementara itu, BBCA masih bullish,” timpalnya.

Asal tahu saja, pengetatan aturan kartu kredit terangkum dalam Peraturan BI 14/2/PBI/2012 yang dikeluarkan 6 Januari 2012 untuk menyempurnakan aturan sebelumnya, PBI 11/11/PBI/2009. Dalam aturan yang akan mulai berlaku 1 Januari 2013, dengan masa transisi sampai 1 Januari 2015 tersebut, disebutkan, pemegang kartu kredit harus berumur minimum 21 tahun atau telah kawin untuk kartu utama, dan 17 tahun atau telah kawin untuk kartu tambahan.

Selain itu, pemegang kartu kredit juga hanya untuk nasabah dengan minimum pendapatan Rp3 juta per bulan, yang mengacu pada 3 kali rata-rata Upah Minimum UMP secara nasional, yang harus dibuktikan dengan bukti resmi pendapatan. Sementara itu, maksimal plafon kredit juga diatur 3 kali pendapatan per bulan, kecuali nasabah penghasilan di atas Rp10 juta.

BI juga membatasi kepemilikan kartu kredit maksimal dua kartu dari dua penerbit, kecuali bagi pemegang kartu dengan penghasilan Rp10 juta per bulan. BI mengharapkan berbagai ketentuan baru ini bisa diterapkan bank penerbit kartu kredit mulai tahun ini.

Selain itu, BI juga melarang penerbit kartu kredit menerapkan sistem bunga majemuk yang dikenal sebagai bunga berbunga.Hal tersebut juga tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 14/2/PBI/2012 tentang perubahan atas PBI 11/11/PBI/2009tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu (APMK), yang terbit pada 6 Januari 2012.

Ketentuan anyar tersebut tertera dalam pasal 17 ayat 7 butir d yang menyatakan “biaya dan denda, serta bunga terutang dilarang digunakan sebagai komponen penghitungan bunga.”Hal itu tidak diatur dalam PBI sebelumnya, sehingga sebagian bank menerapkan sistem bunga berbunga dalam kartu kredit.

Aksi Korporasi Dukung IHSG Gapai 4.000

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG Rabu (18/1) diprediksi melanjutkan penguatan. Peringkat utang Indonesia yang kokoh, net buy asing dan beberapa aksi korporasi dari emiten jadi katalisnya.

Pada perdagangan Selasa (17/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 45,062 poin (1,15%) ke level 3.954,755 dengan intraday tertinggi 3.955,736 dan terendah 3.910,059. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 7,88 poin (1,15%) ke level 695,957.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, indeks bakal melanjutkan penguatan hari ini. Bahkan menurutnya, target 4.000 tidak tertutup kemungkinan akan terpecahkan Rabu (18/1) ini setelah gagal tercapai akibat downgrade 9 negara zona euro. “Support IHSG berada di level 3.915 dan resistance 4.026,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (17/1).

Lebih jauh Willy menjelaskan, pasca-downgrade 9 negara zona euro, IHSG justru menguat tajam. Hal ini, kata dia, menandakan indeks saham domestik berada dalam teritori bullish. “Beberapa analis yang mengatakan bearish, sekarang terpatahkan. Hingga saat ini, saya tetap menganut prinsip bullish,” ujarnya. “Saya melihat, Rabu ini akan pecah level 4.000-nya.”

Menurutnya, penguatan indeks, salah satunya dipicu oleh Indonesia sendiri yang tidak bermasalah dengan utang seperti negara-negara di zona euro. Karena itu, di tengah krisis Eropa, Indonesia justru menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor. “Investment grade yang diberikan ke Indonesia terbukti dengan net buy asing kemarin,” paparnya.

Di sisi lain, penguatan indeks, juga mendapat dukungan dari rumor-rumor pasar yang menarik. Salah satunya adalah PT Borneo Lumbung Energi (BORN) yang sudah membayarkan pembeliannya atas BUMI Plc kepada PT Bakrie & Brothers (BNBR). “Itu jadi berita positif sehingga BORN menguat ke level Rp890,” ucapnya.

Willy memperkirakan, BORN berpeluang kembali ke level Rp1.100 hingga akhir Januari 2012 dan Rp1.500 hingga akhir tahun ini. Karena BORN sudah melakukan pembayaran ke BNBR, saham BNBR pun sudah siap berlari. “Taget harga BNBR bisa kembali ke level Rp100 untuk 2012,” timpal Willy.

Begitu juga dengan PT Bumi Resouces Mineral (BRMS)yang siap melesat. Sebab, Direktur Utama Samin Tan yang keluar dari BORNakan konsentrasi untuk mengurus BUMI Plc. Salah satu programnya adalah memasukkan BRMS ke dalam BUMI Plc.

Saat ini, lanjut Willy, penawarannya masih dalam negosiasi pada harga premium di level Rp770. “Tapi, ini masih berita pasar. Karena itu, BRMS Rabu ini berpeluang menguat ke level Rp650,” tuturnya.

Kabar positif lain, adalah pemerintah melalui Menteri BUMN yang akan segera me-merger-kan PT Kimia Farma (KAEF) dengan PT Indofarma (INAF). Tujuannya untuk efisiensi. “Langkah ini sangat tepat,” tandas Willy.

Karena itu, kata dia, pasar akan melihat pergerakan saham KAEF dan INAF berlari kencang. Willy memperkirakan, INAF berpeluang bertenger di level Rp300-an dan KAEF di level Rp800-an hingga merger terlaksana. “INAF akan masuk ke dalam KAEF,” tegasnya.

Rencana ini, menurutnya, sebenarnya sudah lama didengungkan sehingga jika jadi kenyataan, kedua emiten ini akan menjadi saingan bagi PT Kalbe Farma (KLBF) yang sahamnya berlari sendirian. “Silahkan akumulasi beli bagi investor yang belum memilikinya,” kata Willy menyarankan.

Saham pilihannya lainnya adalah PT Adhi Karya (ADHI) dan Nusantara Infrastructure (META) yang berkaitan dengan infrastruktur. Dia menargetkan saham META di level Rp330.

Semenetara itu, ADHI sudah dizinkan oleh menteri BUMN untuk membangun dua menara pencakar langit di kawasan SCBD Jakarta yaitu Signature Tower dan Menara Adhi Karya setinggi 600 meter dan 111 lantai. Proses pembangunannya dipegang oleh ADHI. Karena itu, target harga jangka pendek hingga akhir Januri di level Rp880 dan Rp1.800 untuk jangka panjang. “Saya rekomendasikan strong buy saham-saham tersebut,” imbuh Willy.

Laba Citigroup Bawa Wall Street Positif

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street ditutup positif pada perdagangan saham Selasa (17/1). Hal itu dipengaruhi hasil kinerja saham sektor keuangan Citigroup dan Wells Fargo.

Indeks Dow Jones naik 60,01 poin atau 0,48% ke level 12.482,07. Indeks S&P 500 naik 4,58 poin atau 0,36%. Indeks Nasdaq naik 17,41 poin atau 0,64% ke level 2.728,08.

"Kami mempunyai Citigroup untuk penurunan dan Wells Fargo untuk peningkatan, dan ada pertarungan antara Citigroup dan Wells Fargo yang dimenangkan Citigroup," ujar US Market Strategist Cantor Fitzgerald Marc Pado, seperti dikutip dari marketwatch.com.

Lebih lanjut ia mengatakan, bursa saham mengalami "gugup" pada sore hari ini. Hal itu dikarenakan sektor bank melemah. Beberapa institusi keuangan seperti Goldman Sachs Group Inc, Bank of America Corp,dan American Express Co akan melaporkan kinerja keuangan esok hari. "Pelaku pasar mengira akan tidak mendapatkan berita bagus dari Goldman Sachs dan Bank of America," tambah Marc.

Indeks Dow Jones naik tipis karena penurunan saham JP Morgan Chase and Co setelah melaporkan pendapatan mengalami penurunan pada Jumat lalu. Sedangkan kenaikan indeks S&P 500 didukung dari kenaikan sektor energi.

Volume perdagangan saham sekitar 810 juta saham di bursa saham New York, dengan composite volume mendekati 3,9 miliar saham.

Saham Carnival Corp turun mendekati 14%. Hal itu dipengaruhi kapal pesiar perseroan yang mengalami kecelakaan pada Jumat lalu. Saham Citigroup Inc turun 8,2% setelah melaporkan laporan keuangan kuartal keempat mengalami penurunan. Wells Fargo naik 0,7% setelah laporan pendapatan kuartal keempat mengalami kenaikan.

Indeks Federal Reserve Bank of New York's naik 13,5. Itu level tertinggi sejak April. Pertumbuhan ekonomi Cina diperkirakan melambat pada kuartal keempat 2011 di mana pertumbuhan sekitar 8,9%.

"Ketika GDP Cina mengejutkan, angka itu dapat mendorong emerging market soft landing," kata Chief Market Strategist JP Morgan Funds David Kelly.

Selain itu sentimen lain, euro melawan dolar AS dan Yen setelah Spanyol dan Yunani meminjam dengan biaya murah. Yunani dapat gagal bila pembicaraan pemerintah dengan kreditur tidak menemui jalan untuk pembayaran obligasi senilai 14,5 miliar euro pada 20 Maret.

"Pendorong terbesar bursa saham bila utang negara Eropa dapat diselesaikan, Ujar Art Hogan, Strategist Lazard Capital Markets. [hid]

Pasar Antisipasi (Lagi) Potensi Default Yunani

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (18/1) diprediksi konsolidasi. Salah satunya, karena pasar kembali mengantisipasi potensi gagal bayar Yunani.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi konsolidasi rupiah hari ini, salah satunya dipicu oleh hasil lelang obligasi Perancis awal pekan ini yang belum cukup untuk mengubah sentimen negatif di Eropa. Menurutnya, suksesnya lelang obligasi Perancis untuk tenor 12 minggu dan 25 minggu belum bisa menghilangkan kecemasan pasar terhadap kemampuan pendanaan pemerintah di Eropa.

Apalagi, semalam ada lelang obligasi Spanyol dan Yunani. "Karena itu, rupiah cenderung konsolidasi dalam kisaran 9.050-9.150 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Di lain pihak, lanjutnya, investor juga mencemaskan bond swap Yunani dengan para kreditur swasta di mana 50% nilai obligasinya dipangkas. "Batas waktu kesepakatan bond swap itu harus tercapai, semakin dekat," ujarnya.

Pada saat yang sama, Troika kemarin sudah mulai mengunjungi Yunani setelah menegaskan dibutuhkan Yunani harus mencapai kesepakatan bond swap sebelum diloloskannya pencairan bailout berikutnya. "Jika kesepakatan tersebut tidak dicapai, pasar akan mengantisipasi kemungkinan default Yunani pada Maret 2012," ungkap Firman.

Sejauh ini, kata Firman, jika melihat laporan yang berkembang, sangat sulit bagi Yunani untuk mencapai kesepakatan dengan kreditur. Pasalnya, ada perbedaan klausul antara Yunani dengan pihak kreditur.

Perbedaan itu antara lain, kreditur swasta menginginkan tingkat suku bunga sebesar 8% sementara Yunani hanya ingin 2%. Karena itu, kesepakatan tersebut masih dalam tahap negosiasi. "Itulah yang krusial bagi market," ucapnya. "Sulit mengharapkan penguatan rupiah yang berkelanjutan di tengah memburuknya sentimen global."

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (17/1) ditutup menguat 80 poin (0,87%) ke level 9.070/9.100 per dolar AS.

Bursa Asia tergelincir karena isu default utang Yunani

TOKYO. Mayoritas bursa saham Asia tergelincir pagi ini (18/1), setelah berhasil rebound kemarin. Pasar regional tertekan setelah Fitch Ratings menyatakan Yunani cenderung akan default utang, dan Morgan Stanley memangkas target harga saham beberapa produsen mobil Jepang.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% ke posisi 117,68 pada pukul 10.05 waktu Tokyo. Kemarin, indeks acuan bursa regional ini maju 1,9%, yang terbesar sejak 21 Desember.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 tercatat melemah tipis 0,01% ke 8.465,24, dan indeks Topix jatuh 0,14% ke 730,47. Lalu, indeks Australia S&P/ASX 200 tergerus 0,13% ke 4.210,20. Namun, indeks Kospi masih berhasil reli tipis 0,10% ke posisi 1.895,54.

Beberapa saham berkapitalisasi besar turut melemahkan indeks, seperti saham produsen video permainan asal Jepang, Nintendo Co. yang terkoreksi 1,3%. Perusahaan ini mendapat 42% penjualannya dari wilayah Eropa. Lalu, saham produsen mobil Jepang, Mazda Motor Corp. yang bergerak liar di dua arah, setelah Morgan Stanley memangkas target harga sahamnya menjadi 170 yen, dari sebelumnya 190 yen.

"Pasar telah digerakkan oleh ancaman default Yunani. Kekhawatiran utama yaitu akan ada efek domino di seluruh wilayah," kata Hisakazu Amano dari T&D Asset Management Co., di Tokyo.


Investor lirik aset berisiko

JAKARTA. Keengganan pelaku pasar memegang aset berisiko sedikit mereda. Berbagai sentimen positif ini mengangkat rupiah, Selasa (17/1).

Dari Eropa, kekhawatiran lelang surat utang Prancis bakal memble pasca pemangkasan rating, tak terjadi. Prancis berhasil menjual obligasi senilai € 8,59 miliar dengan yield yang justru turun. Alhasil, euro menguat 0,9%. Sedang indeks dollar turun menjadi 80,98.

Dus, tekanan dollar terhadap rupiah berkurang. Kabar baik juga datang dari China, yang membukukan pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat 2011 sebesar 8,9%, lebih tinggi dari ekspektasi.

Analis Bank BNI, Klara Pramesti memprediksi kepercayaan pasar akan bertahan hari ini. "Rebound di bursa saham juga memberi sentimen positif. Nampaknya, pasar mulai jenuh dengan isu Eropa," imbuh dia. Proyeksi Klara, USD/IDR hari ini berkisar 9.050-9.110.

Analis Tresuri Telkom Sigma Rahadiyo Anggoro mengatakan optimisme petinggi Eropa mengangkat minat investor di aset beresiko. Dari dalam negeri, kedatangan anggota Fitch terkait investment grade Indonesia, meningkatkan keinginan investor asing memegang aset rupiah. Ia memprediksi hari ini rupiah menguat di kisaran Rp 9.090-Rp 9.140.

Harga emas masih bisa ke US$ 1.900

JAKARTA. Banderol emas kembali merangkak, pekan ini. Di Comex-New York, kontrak emas untuk pengiriman Februari 2012 menanjak ke level US$ 1.668 per ons troi (oz), kemarin (17/1). Kenaikannya mencapai 2,31% dibandingkan harga penutupan akhir pekan lalu.

Di pasar spot, emas rata-rata diperdagangkan di posisi US$ 1.657,25 per oz. Alwy Assegaf, Analis SoeGee Futures, menuturkan, kenaikan harga emas di awal pekan ini memang cukup tajam, setelah jatuh di ujung pekan lalu.

Pengungkit harga emas kali adalah lonjakan permintaan, terutama dari China, menjelang perayaan Imlek. Di sisi lain, pelemahan dollar Amerika Serikat (AS) begitu kekhawatiran pelaku pasar atas Eropa mereda, menjadi sentimen positif bagi emas.

Meski belum sepenuhnya pulih, optimisme pelaku pasar terangkat setelah melihat cukup suksesnya perhelatan lelang obligasi tenor pendek Perancis. "Peminat lelang banyak dengan biaya yang lebih rendah dari sebelumnya," kata Alwy, kemarin.

Hal ini menghapuskan keraguan tentang masa depan Eropa setelah sebelumnya peringkat beberapa negara, termasuk Prancis, digunting oleh Standard and Poor\'s. Di sisi lain, data ekonomi terbaru China yakni kenaikan GDP menjadi 8,9%, merangsang lagi risk appetite investor. "Pergerakan harga emas saat ini tidak lagi seperti safe haven, melainkan sudah digolongkan menjadi aset berisiko," jelas Alwy.

Prediksi dia, harga emas bakal menembus US$ 1.700-US$ 1.750 per oz, dalam tiga bulan mendatang. Jika level ini tertembus, harga emas bisa berlari lagi ke rekor tertingginya US$ 1.920, enam bulan ke depan.

Alwy yakin, jangka panjang, harga emas masih dalam tren naik. "Selama emas bertahan di atas US$ 1.500 per oz, target psikologis US$ 2.000 bisa pecah tahun ini," kata Alwy.

Morgan Stanley memperkirakan, harga emas tahun ini akan bergerak rata-rata di level US$1.845 per oz. Atau naik 17% dari harga rata-rata emas tahun ini di kisaran

US$ 1.572,28 per oz. "Kenaikan harga emas ini akan berlanjut disetir oleh peningkatan investasi emas dan pembelian bank sentral," tulis Morgan Stanley.

Goldman Sachs juga melemparkan proyeksi senada. Prediksinya, dalam jangka panjang emas akan kembali menggeliat. "Emas akan naik ke posisi US$ 1.940 per oz dalam 12 bulan mendatang," tulis Goldman Sachs seperti dikutip Bloomberg.

Ibrahim, Analis Harvest International Futures, berpendapat sebaliknya. Level tertinggi harga emas tahun ini hanya di posisi US$ 1.800 per oz. "Isu Eropa masih menjadi penahan gerak emas," kata dia. Setiap Eropa diguncang isu negatif, dollar AS akan naik menekan emas.

Indosurya: Penguatan Eropa & AS menjadi angin segar pendongkrak IHSG

JAKARTA. Sentimen hasil lelang obligasi Spanyol dan Yunani telah memacu penguatan bursa Eropa dan AS. Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menilai, sentimen tersebut akan kembali memberikan angin segar bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk melanjutkan reli pada perdagangan Rabu (18/1) ini.

Reza memperkirakan, IHSG akan bergerak pada support 3.895 - 3.925, dengan resistance di kisaran 3.970 - 3.986.

Secara teknikal, dia menyebut, indeks membentuk pola menyerupai white marubozu, di mana sebelumnya membentuk hanging man. Posisi candle hampir mendekati upper bollinger bands. MACD gagal membentuk deatch cross, dan melanjutkan penguatan dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih melanjutkan kenaikan di sekitar area jenuh beli (overbought).

Reza memproyeksikan beberapa saham pilihan, hari ini. Salah satunya, saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang diperkirakan akan berada pada support 6.750 - 6.850, dan resistance 7.000 - 7.050. Menurutnya, jika pasar mendukung, bisa beli BBRI di kisaran harga 6.900 - 6.950, dengan target harga di 7.050. Cut loss, bila menyentuh 6.700.

Sementara, untuk saham Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), Reza memperkirakan saham ini akan berada pada support 17.450 - 17.900, dan resistance di 18.600 - 18.850. "Jika pasar mendukung, INTP bisa beli pada kisaran 18.400 - 18.450, dengan target harga 18.600. Cut loss bila menyentuh level 17.950," sarannya.

Pertengahan tahun ini, transaksi repo sudah harus ikuti standar

JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) segera memberlakukan aturan standar perjanjian gadai saham dan obligasi (repo) yang mengacu pada standar perjanjian internasional atau Global Master Repuchase Agreement (GMRA). Bapepam-LK menargetkan, bisa merampungkan aturan tersebut pada pertengahan tahun ini.

"Kami akan mengeluarkan GMRA dan targetnya di bulan Juni ini akan selesai," kata Ketua Bapepam-LK Nurhaida, Selasa (17/1). GMRA merupakan standar perjanjian repo yang berlaku secara internasional dalam industri keuangan dunia. Standar perjanjian ini berdasarkan hukum yang berlaku di Inggris.

International Capital Market Association (ICMA) memiliki draft tambahan agar negara tempat perjanjian repo bisa menyesuaikan aturan itu dengan hukum setempat. Dengan begitu, sengketa bisa diselesaikan berdasarkan perjanjian ini.

Nurhaida menjelaskan, beberapa yang akan diatur dalam beleid itu antara lain tentang bunyi kontrak, pengamanan untuk kedua belah pihak yang berkontrak, dan penyelesaian sengketa di antara kedua pihak. "Kami harapkan bagi mereka yang melakukan repo memiliki standar yang sama sehingga pengawasan bisa lebih efektif," ujarnya.

Jika Anda masih ingat, pasar modal Indonesia berulang kali tersandung skandal repo yang berbuntut sengketa hukum. Contohnya pengalaman buruk investor dengan transaksi repo saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di tahun 2008 silam.

Di tengah krisis global, sejumlah kreditur BNBR yang sebagian juga pemegang repo saham Bakrie menjual paksa (forced sell) saham-saham anak usaha BNBR yang menjadi jaminan seperti saham PT Bumi Resources (BUMI). Pasalnya, harga saham itu anjlok sementara BNBR tidak bisa menambal kecukupan jaminannya seperti sediakala.

Selain itu, mencuat juga repo saham tanpa izin PT Duta Anggada Realty Tbk oleh Eurocapital Peregrine Securities serta kasus repo saham yang menimpa Askrindo.

Transaksi repo bermasalah itu berakhir pada sengketa hukum, lantaran tidak adanya standar perjanjian. Kerap terjadi, saat saham atau obligasi direpokan dan kemudian ketika ditagih, barangnya sedang dijaminkan ke pihak lain.

Karena itu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menyambut baik rencana Bapepam-LK. Apalagi, selama ini sama sekali tak ada peraturan yang mengatur pelaksanaan repo itu. Alhasil, beberapa kali terjadi kisruh tentang penyelesaian repo. "Selama ini kan banyak perjanjian orang per orang, padahal perpindahan barang yang dijaminkan itu menyangkut pasar modal," terangnya.

Ia berharap aturan dan standar repo baru itu bisa meminimalisir sengekta-sengketa repo yang sempat terjadi. Untuk itu, yang paling penting dipertegas adalah bagaimana Standard Operating Prosedur (SOP) transaksi repo. "Historical likuiditas sahamnya harus diperhatikan. Kemudian, kinerja pembeli dan penjualnya, fundamentalnya, rasio utang, serta penyelesaian sengketanya," ujarnya.

China Topang IHSG, Beli Saham Perbankan

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada Rabu (18/1) diperkirakan menguat, ditopang pertumbuhan ekonomi China. Saatnya beralih ke saham perbankan.

Pengamat pasar modal Alwi Assegaff dari Universal Broker mempridiksikan, seiring rebound bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat lebih dari 1%. Penguatan bursa Asia ditopang pertumbuhan ekonomi China yang masih kuat di 8,9%.

“Meski sebenarnya China sedang dalam proses mengerem pertumbuhan ekonominya, untuk menghindari terjadinya hard-landing,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Optimisme Asia kembali naik karena pertumbuhan Negeri Tirai Bambu masih kuat. Sebab, pasar ekspor masih bisa diserap oleh China, di tengah melemahnya perekonomian negara-negara berkembang di Eropa dan Amerika.

Sentimen penurunan peringkat sembilan negara Eropa telah mereda. Sebab, investor menilai kekuatan Eropa masih ditopang oleh Jerman yang luput dari downgrade rating. Sementara Prancis, meski ikut diturunkan peringkatnya, dinilai masih layak investasi.

“Ini terbukti dari lelang obligasi yang dilakukan pemerintah Prancis masih berhasil menyerap likuiditas, melebihi perkiraan,” lanjut Alwi.

Investor masih meminta imbal hasil yang tinggi terhadap obligasi pemerintah Prancis. Hal tersebut disebabkan resiko kawasan Eropa yang dinilai masih tinggi. Pulihnya euro dari koreksi dalam terhadap dolar AS pada perdagangan kemarin, meningkatkan risk appetite.

Harga emas juga mulai rebound. Sedangkan rebound yang terjadi pada IHSG di perdagangan kemarin mengkonfirmasi tren bullish karena bertahan di level resistan 3.954-3.980. Meskipun sempat dilanda koreksi tajam.

Dengan rebound ini, Alwi menilai IHSG berpotensi menembus level resistant 3.954 yang cukup sulit dipecah. Indikasi penembusan level tersebut terlihat dari indikator candle stick yang membentuk bullish engulfing.

“Ini mengkonfirmasi kekuatan pembeli lebih besar ketimbang penjual,” lanjutnya. Meskipun indikator stockhastic memperlihatkan overbought, IHSG masih bisa bergerak naik. Maka peluang IHSG ke level 4.000 masih terbuka.

Dalam kondisi ini, Alwi menilai sejumlah saham perbankan sudah mulai murah dengan koreksi yang terjadi beberapa hari ini. Ia merekomendasikan saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang telah menunjukkan sinyal reversal kuat dan harganya berpeluang naik.

Selain Bank Central Asia (BBCA) yang bertahan di area support ketika terjadi koreksi. “Saya merekomendasikan beli kedua saham ini,” kata Alwi.

Untuk Bank Negara Indonesia (BBNI), Alwi merekomendasikan speculative buy karena sinyal reversal masih relatif lemah dibanding BBRI dan BBCA. BBNI sudah mendekati area support dan indikator stokastiknya sudah oversold.

“Saham ini berpotensi terjadi golden cross yang mengkonfirmasi siap untuk berbalik arah dan naik,” lanjutnya.

Selain saham-saham perbankan tersebut, Alwi juga merekomendasikan beli saham Astra International (ASII) dan United Tracktor (UNTR). Selain saham AKR Corpindo (AKRA) yang tertahan di area support kuat cukup lama, sehingga berpeluang rebound. [nat]

Jangan Terpesona Kenaikan IHSG

INILAH.COM, Jakarta - Seperti mobil sedang tancap gas, itulah yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa ini (17/1). Lihat saja, begitu pasar dibuka, perdagangan langsung meriah.

Berbagai jenis saham, terutama yang blue chips, menjadi rebutan para investor asing dan lokal. Hasilnya, indekspun langsung meroket. Setelah mengalami naik turun, indeks akhirnya ditutup di level 3.954,75 atau menguat 45,06 poin (1,15%).

Tak hanya di Jakarta, kemeriahan juga bisa disaksikan di bursa lainnya. Di China misalnya, hari ini indeks Hang Seng menguat sebesar 3,24%. Kenaikan juga dicatat oleh indeks Straits Times (2,15), Kospi (1,80%), dan Nikkel (1,05%).

Ada beberapa faktor yang membuat bursa di kawasan Asia semarak. Salah satunya adalah janji Bank Sentral Eropa (ECB) segera memulihkan krisis utang di Eropa. Pernyataan itu muncul setelah pekan lalu Standard & Poors menurunkan peringkat utang sembilan negara Eropa.

Faktor lainnya adalah pernyataan Haruhiko Kuroda di Asian Financial Forum (AFF) Hong Kong, Senin lalu. Presiden Asian Development Bank (ADB) itu yakin, tahun ini Asia akan tumbuh pesat.

“Khususnya tiga ekonomi besar, yakni China, India dan Indonesia,” katanya. Tak hanya itu, Kuroda pun yakin pondasi negara-negara di kawasan Asia cukup kuat untuk menghadapi dampak krisis Eropa. Itu terlihat dari surplus neraca berjalan, cadangan devisa yang semakin kuat, serta perbankan yang kian sehat.

Namun demikian, hal itu bukan berarti pekan ini indeks bakal merangkak dengan mulus. Octavianus Marbun, analis Waterfront Securities, memperkirakanbursa pekan ini akan memasuki masa konsolidasi. Sebab, indeks Dow Jones dan Nasdag diperkirakan masih akan melemah sebagai akibat keluarnya data ekonomi Amerika yang belum membaik.

Kenaikan harga minyak mentah juga diyakini bakal menekan harga saham. Mungkin itu sebabnya, Octavianus meramalkan pekan ini indeks akan bergerak di kisaran 3.890-3.940. “Saya perkirakan indeks masih akan melemah,” katanya.

Setelah indeks naik, memang, biasanya akan diikuti dengan aksi profit taking. Karena itu, seorang analis dari PT Kresna Securities mengingatkan agar investor tetap hati-hati dalam memilih pasar. Sebab, selain aksi profit taking, beberapa saham dinilai sudah kemahalan.

Harga saham blue chips, seperti PT Telkom (TLKM) dan PT Bank Mandiri (BMRI) sudah berada di atas rata-rata. Artinya, saham-saham seperti ini biasanya akan mengalami koreksi. Jadi, jangan terpesona oleh saham-saham unggulan. Api masih membara di bursa, lho. [mdr]

Inilah Daftar Saham Pilihan Rabu (18/1)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Rabu (18/1) diprediksi akan mixed dengan kecenderungan menguat dengan banyaknya sentimen positif dan negatif yang terjadi.

"Kami proyeksikan indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Kisaran support-resistance di 3.915-3.985," kata analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono kemarin.

IHSG pada perdagangan kemarin berhasil rebound dengan meredanya sentimen negatif dari downgrade rating negara-negara Eropa. Sebaliknya pasar merespon positif data pertumbuhan ekonomi China pada kuartal keempat 2011. Selain data dari China, sentimen juga datang dari imbal hasil obligasi Perancis yang rendah.

IHSG kemarin ditutup menguat 45,06 poin atau 1,1% ke 3.954,75. Volume perdagangan mencapai 7 miliar saham senilai Rp4,4 triliun. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp183,2 miliar.

Sementara pengamat pasar modal, Jeremiah Rio Rizaldi menyarankan untuk mencermati saham BJBR. Untuk BJBR berpotensi menguji resistensi kuat dengan strategi stong buy juka break di 1.070 dengan stop loss di level 990. Saham BJBR sahaam ini menguju resisten di 1.070.

Jika level ini mampu dilampaui, BJBR berpeluang melanjutkan penguatannya menuju target harga di 1.260 dengan minor target 1.140. MACD yang meningkat menunjukkan saham ini bergerak positif.

Untuk saham KLBF berpeluang mengakhiri konsolidasi berkepanjangan jika break di minor di 3.525 dengan strategi stong buy jika break di 3.600 dengan stop loss di 3.400.

Saham KLBF yang sejak awal 2011 mengalami konsolidasi yang panjang dan saat ini selain bertahan di atas support psikologis MA200, KLBF menguji resisten kuat-nya di 3.600. Jika resisten ini berhasil dilampaui, KLBF berpeluang mengakhiri konsolidasi yang berkepanjangan menuju target penguatannya di 4.525 dengan minor target 4.025. MACD relatif bergerak mendatar menunjukkan KLBF butuh Break Out Resisten untuk mengkonfirmasi kenaikannya.

Sedangkan analis saham AM Capital Andre Mahardika merekomendasikan saham ASGR dan BBCA. Menurutnya, saham ASGR masih akan berpotensi bullish jangka pendek. Area beli di 1.100 dan jual di 1.140-1.180 dengan stop loss di 1.080. Saham ASGR masih boleh dilakukan buy namun untuk trading jangka pendek atau oneday. Jadi jika sudah profit maka dijual terlebih dahulu.

Untuk saham BBCA disarankan beli saat koreksi dengan area beli di 7.850 dan jual di 8.050-8.200 serta stop loss di 7.750. Saham BBCA masih akan berpotensi koreksi terbatas dulu sebelum memulai kenaikan.

IHSG Berpeluang Terkoreksi

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat hingga 45 poin berbarengan dengan penguatan bursa Asia yang cukup kencang. Sentimen positif datang dari membaiknya bursa-bursa Eropa juga pertumbuhan ekonomi China yang sesuai ekspektasi pasar.

Pada perdagangan, Selasa (17/1/2012), IHSG ditutup melesat 45,062 poin (1,15%) ke level 3.954,755. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melaju 7,882 poin (1,14%) ke level 695,957.

Penguatan IHSG yang cukup tajam pada perdagangan kemarin membuka peluang koreksi. IHSG pada perdagangan Rabu (18/1/2012) diprediksi bergerak fluktuatif cenderung melemah.

Bursa Wall Street tadi malam menguat ke titik tertingginya sejak Agustus. Namun penguatan tidak bertahan lama seiring merosotnya saham Citigroup setelah melaporkan penurunan laba.

Di awal perdagangan, saham-saham sempat menguat hingga 1% setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi China lebih baik dari ekspektasi, meski melemah ke titik terendahnya dalam 2,5 tahun terakhir.

Pada perdagangan Selasa (17/1/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 60,01 poin (0,48%) ke level 12.482,07. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 4,58 poin (0,36%) ke level 1.293,67 dan Nasdaq menguat 17,41 poin (0,64%) ke level 2.738,08.

Sementara bursa-bursa regional justru terkoreksi setelah kemarin menguat tajam. Berikut posisi bursa regional Rabu pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah tipis 11,90 poin (0,14%) ke level 8,454,50.
  • Indeks KOSPI melemah 3,38 poin (0,18%) ke level 1.889,36.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan Selasa (17/1) IHSG berhasil menguat dengan tutup tepat pada level Resistancenya di 3954. Apabila level tersebut berhasil ditembus maka IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya menguji level Resistance selanjutnya di 4003. Dari pergerakan indicator teknikal, Stochastic dan RSI masih berada di area overbought. Pada perdagangan Rabu (18/1), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3909-4003 dengan kecenderungan melanjutkan penguatannya. Sementara itu saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. MAPI, HRUM, BBTN, dan HEXA.

Panin Sekuritas:
IHSG berhasil rebound kemarin menyusul meredanya sentimen negatif dari downgrade rating negara-negara Eropa. Sebaliknya pasar merespon positif data pertumbuhan ekonomi China K4-11. Selain data dari China, sentimen juga datang dari imbal hasil obligasi Perancis yang rendah. Hari ini kami proyeksikan indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Kisaran support-resistance hari ini 3.915-3.985.

(qom/qom)