Selasa, 20 September 2011

Mendadak bangkit, indeks ditutup dengan penurunan tipis 0,08%

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak bersemangat jelang penutupan sore ini. Hingga akhirnya, pada pukul 16.00, indeks tercatat turun tipis 0,08% menjadi 3.752,11.

Jika pada sesi I ada sepuluh sektor yang melorot, di sesi II ini ada delapan sektor yang turun. Sektor consumer goods dan perdagangan menjadi dua sektor yang turun paling besar, masing-masing 0,73% dan 0,76%. Sementara, dua sektor yang naik adalah sektor keuangan sebesar 0,47% dan sektor industri lain-lain sebesar 0,27%.

Sekitar 118 saham ditransaksikan turun. Sedangkan 97 saham naik dan 92 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 4,608 miliar saham senilai Rp 4,721 triliun.

Tiga saham penghuni top loser sore ini adalah PT Plaza Indonesia Realty (PLIN) turun 25% menjadi Rp 1.800, PT First Media (KBLV) turun 14,49% menjadi Rp 590, dan PT Equity Development (GSMF) turun 9,89% menjadi Rp 82.

Sedangkan tiga saham yang kenaikannya paling tinggi adalah PT Garda Tujuh Buana (GTBO) naik 24% menjadi Rp 186, PT Indo Kordsa (BRAM) naik 23,75% menjadi Rp 2.475, dan PT Bank Capital Indonesia (BACA) naik 11,11% menjadi Rp 150.

Aksi Beli Selektif Redam Koreksi IHSG Lebih Lanjut

INILAH.COM, Jakarta - IHSG hari ini masih berlabuh di teritori negatif. Namun, koreksi di awal perdagangan, agak teredam aksi beli investor atas saham unggulan.

Pada perdagangan Selasa (20/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,94 poin (0,08%) ke level 3.752,11, dengan intraday terendah di 3.673,21 dan tertinggi di 3.754,83. Sementara indeks saham unggulan LQ45 naik 0,08 poin (0,01%) ke level 654,41.

IHSG sepanjang perdagangan berada di teritori negatif. Dibuka langsung melemah 0,56% ke level 3.733, indeks terus turun hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.686. Namun, aksi beli selektif saham unggulan, meredam koreksi lebih lanjut, hingga akhirnya IHSG ditutup di level 3.752.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,608 miliar lembar saham, senilai Rp 4,721 triliun dan frekuensi 120.903 kali. Sebanyak 104 saham naik, sisanya 128 saham turun, dan 94 saham stagnan.

Keluarnya dana asing mewarnai koreksi bursa, dengan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp786 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp2,037 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,251 triliun.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.000 ke Rp 54.500, Sepatu Bata (BATA) turun Rp 1.000 ke Rp 58.000, Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 600 ke Rp 1.800, dan Indomobil (IMAS) turun Rp 450 ke Rp 11.100.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Century Textille (CNTX) naik Rp 500 ke Rp 6.000, Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 475 ke Rp 2.475, Astra Internasional (ASII) naik Rp 400 ke Rp 65.400, dan Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 350 ke Rp 14.400.

Bursa regional Asia sore ini terpantau variatif. Indeks Komposit Shanghai naik 9,96 poin (0,41%) ke level 2.447,76, indeks Hang Seng menguat 96,85 poin (0,51%) ke level 19.014,80. Sementara indeks Nikkei 225 turun 142,92 poin (1,61%) ke level 8.721,24, indeks Straits Times naik 0,74% ke level 2.777,58 dan indeks Kospi di Seoul naik 0,94% ke 1.837,97. [mdr]

Bursa China Hijau, IHSG Ditutup Turun Tipis 0,08%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Selasa (20/9) ditutup melemah tipis 2,94 poin atau 0,08% ke 3.752,11. Volume perdagangan mencapai 4,6 miliar saham senilai Rp4,6 triliun.

Perdagangan hari ini diwarnai dengan 129 saham turun, 104 saham naik dan 94 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell Rp786,1 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,03 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,2 triliun.

Indeks JII naik 0,16 poin ke 517,06, indeks ISSI turun 0,20 poin ke 121,97 dan indeks LQ45 naik 0,07 poin ke 654,41. Pelemahan terdalam masih dialami sektor konsumsi turun 9,11 poin ke 1.236 disusul sektor perkebunan yang turun 6,9 poin ke 2.238,05.

Indeks menjelang penutupan memiliki tenaga untuk mendekati zona positif sehingga ditutup tipis. Level terendah hari ini di 3.673,22 dan tertinggi di 3.754,83.

Bursa saham Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng naik 0,5%R ke 19.014, indeks Nikkei turun 1,6% ke 8.721, indeks Shanghai naik 0,4% ke 2.447 dan indeks ASX turun 1,01% ke 4.040,20.

IHSG-Rupiah Melemah Bersama

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 2 poin setelah sempat jatuh lebih dari 80 poin pada perdagangan hari ini. Aksi beli menjelang penutupan hampir berhasil membawa IHSG ke teritori positif.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.000 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.850 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG ambles 22,996 poin (0,62%) ke level 3.732,056. Investor khawatir akan krisis utang Eropa menyusul Standard and Poor's yang menurunkan peringkat Italia 1 notch menjadi A/A-1 dan mempertahankan outlook negatif.

Aksi jual yang dilakukan investor terus menekan indeks di zona merah. Bahkan, indeks sempat terseret sangat dalam dan mendarat di level 3.685,209, posisi terendahnya hari ini.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG anjlok 68,126 poin (1,82%) ke level 3.673,216. Krisis utang Eropa semakin menghantui pergerakan indeks.

Indeks mencoba bergerak ke arah zona hijau dengan mengurangi tingkat koreksinya. Namun, sayangnya percobaan ini gagal dan IHSG tetap berada di jalur merah.

Menutup perdagangan, Selasa (20/9/2011), IHSG turun tipis 2,942 poin (0,08%) ke level 3.752,110. Sementara Indeks LQ 45 naik tipis 0,075 poin (0,01%) ke level 654,411.

Tekanan jual mengalir sangat deras, terutama di saham-saham unggulan. Aksi ini membuat hampir seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia terkoreksi.

Hanya indeks sektor aneka industri dan finansial atas aksi beli di menit-menit terakhir. Sepanjang perdagangan IHSG hari ini dihabiskan di zona merah.

Transaksi investor asing hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 784,926 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 120.903 kali pada volume 4,608 miliar lembar saham senilai Rp 4,721 triliun. Sebanyak 104 saham naik, sisanya 128 saham turun, dan 94 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia mampu bertahan di zona hijau dengan menguat tipis, sayangnya IHSG belum mampu mengekor dan harus puas bertahan di jalur merah. Bursa Singapura ikut menemani IHSG dengan penurunan tipis.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 9,96 poin (0,41%) ke level 2.447,76.
  • Indeks Hang Seng menguat 96,85 poin (0,51%) ke level 19.014,80.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 142,92 poin (1,61%) ke level 8.721,24.
  • Indeks Straits Times menanjak 19,05 poin (0,69%) ke level 2.776,28.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Century Textille (CNTX) naik Rp 500 ke Rp 6.000, Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 475 ke Rp 2.475, Astra Internasional (ASII) naik Rp 400 ke Rp 65.400, dan Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 350 ke Rp 14.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.000 ke Rp 54.500, Sepatu Bata (BATA) turun Rp 1.000 ke Rp 58.000, Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 600 ke Rp 1.800, dan Indomobil (IMAS) turun Rp 450 ke Rp 11.100.

(ang/qom)

Downgrade Utang Italia Lumpuhkan Bursa Asia

Downgrade Utang Italia Lumpuhkan Bursa Asia
INILAH.COM, Sydney - Saham Asia jatuh, memperpanjang penurunan dua pekan atas indeks saham di kawasan itu. Pemangkasan peringkat kredit Italia dan kekhawatiran memburuknya krisis utang Eropa menekan prospek pendapatan bagi saham eksportir, bank dan produsen komoditas.

Indeks MSCI Asia Pacific pada perdagangan Selasa (20/9) , turun 1% menjadi 117,28 pada pukul 4:18 di Tokyo, dengan sekitar dua kali lebih banyak saham turun ketimbang yang naik. Indeks telah jatuh selama dua pekan terakhir karena kekhawatiran krisis Eropa menyebar dan indikasi perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.

"Downgrade Italia hanya akan memperbaharui kekhawatiran tentang penyebaran masalah utang dari Yunani ke Italia dan Spanyol," kata Belinda Allen, analis investasi senior di Colonial First State Global Asset Management, Sydney. "Pasar tahu tidak ada solusi yang mudah untuk krisis utang Eropa,” katanya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Indeks Nikkei Jepang 225 Stock Average turun 1,6%, terbesar di indeks MSCI APAC. Indeks MSCI Pasifik tanpa Jepang turun 0,5%. Di Australia, indeks S & P / ASX 200 turun 1% dan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,2%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,9%, dengan saham teknologi naik setelah won jatuh ke level terendah tahun ini terhadap dolar AS.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 merosot 0,5% setelah peringkat kredit jangka panjang dan jangka pendek Italia dipangkas menjadi A/A-1 dari A + / A-1 + oleh Standard & Poor.

Di New York, S & P 500 turun 1% kemarin, meredam koreksi jam terakhir perdagangan, karena Yunani mengatakan pembicaraan dengan pejabat Eropa mengenai bailout negara itu cukup produktif.

Perdana Menteri George Papandreou akan mengadakan pertemuan lain dengan kreditor utama hari ini, karena ada perselisihan antara pemimpin Eropa atas syarat-syarat kesepakatan Juli dan prospek bahwa mereka akan dipaksa menyalurkan lebih banyak uang untuk menjaga Yunani dalam mata uang bersama.

BHP Billiton Ltd (BHP), perusahaan tambang terbesar dunia dan produsen minyak terbesar Australia, turun 2,1% di Sydney karena harga minyak mentah dan logam anjlok. Rio Tinto Group, penambang terbesar kedua dari penjualan, turun 1,9%, memperpanjang kerugian kemarin.

Indikator logam utama yang diperdagangkan di London turun 3,1% kemarin dan tembaga berjangka untuk pengiriman Desember turun 3,8% di Comex. Tembaga di New York diperdagangkan berayun antara keuntungan dan kerugian saat ini. Harga minyak mentah turun 0,7%.

Di Tokyo, Sony Corp merosot 4,1%, memimpin saham eksportir turun, setelah pasar Jepang kembali dibuka setelah libur publik kemarin. Canon Inc, yang tergantung pada Eropa untuk sepertiga penjualan, turun 0,9%. Kawasaki Kisen Kaisha Ltd, jalur pelayaran ketiga terbesar Jepang dari penjualan, melemah 4,3%.

Eksportir Jepang juga jatuh karena penguatan yen terhadap euro hari ini, memangkas nilai pendapatan luar negeri mereka. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, pemberi pinjaman terbesar di Jepang dari nilai pasar, turun 2,9% atas kekhawatiran krisis utang Eropa dapat meluas ke dalam sistem perbankan. Di Sydney, National Australia Bank Ltd (NAB) turun 2%.

Kerugian dalam saham dibatasi spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengusulkan langkah baru untuk mendukung ekonomi AS, saat Komite Pasar Terbuka Federal menyelesaikan pertemuan dua hari besok. Gubernur Bank sentral Ben S. Bernanke mengatakan bahwa para pembuat kebijakan sudah memiliki langkah-langkah dam siap menggunakan alat-alat yang sesuai.

Di antara saham yang maju hari ini, China Unicom, operator ponsel kedua terbesar, naik 3,6% di Hong Kong, setelah meningkatkan pelanggan. Japan Tobacco Inc, pembuat rokok Mild Seven, naik 5,4% di Tokyo.

LG Innotek Co memimpin kenaikan saham eksportir perangkat elektronik Korea Selatan, setelah won jatuh ke level terendah tahun ini terhadap dolar AS. LG Innotek melonjak 11% di Seoul, sementara Samsung Electro-Mechanics Co naik 8,9%. [ast]

Rating utang Italia masih menyebabkan bursa Asia memerah hingga sore ini

Rating utang Italia masih menyebabkan bursa Asia memerah hingga sore ini
TOKYO. Bursa Asia kembali memerah. Pada pukul 16.18 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 1% menjadi 117,28. Hampir seluruh indeks acuan di kawasan regional dilanda aksi jual. Ambil contoh, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 1,6%. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1% dan indeks Hang Seng Hongkong turun 0,2%. Sedangkan, indeks Kospi Korea Selatan berhasil naik 0,9%.

Sejumlah saham berkapitalisasi besar yang turut mempengaruhi pergerakan bursa Asia di antaranya: BHP Billiton Ltd turun 2,1% di Sydney, Rio Tinto Group turun 1,9%, dan Sony Corp turun 4,1%. Selain itu, China Unicom Ltd naik 3,6%.

Aksi jual yang melanda bursa Asia terjadi setelah Standard & Poor's memangkas peringkat utang Italia. Kondisi itu kian meningkatkan kecemasan investor bahwa krisis utang Eropa semakin memburuk. Jika hal itu terjadi, outlook kinerja eksportir, perbankan, serta produsen komoditas menjadi negatif.

"Pemangkasan peringkat utang Italia hanya akan menimbulkan kecemasan baru mengenai isu krisis utang Eropa, yang penyebarannya dimulai dari Yunani, Italia, dan Spanyol," papar Belinda Allen, senior investment analyst Colonial First State Global Asset Management di Sydney.

Rebound, Bursa Eropa Cuekin Downgrade Italia

Headline
INILAH.COM, London - Peringkat utang Italia yang diturunkan S&P gagal menekan bursa saham Eropa ke zona negatif pada perdagangan Selasa (20/9). Indeks mengalami rebound setelah melemah tajam.

Indeks FTSE naik 0,2% ke 5.273,41, indeks DAX naik 0,6% ke 5.450,55 dan indeks LQ45 naik 0,3% ke 2.949,42. Saham perbankan Prancis yang masih menekan indeks. Saham Societe General turun 2,7% dan BNP Paribas turun 3%, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

"Krisis Eropa masih berjalan sampai kita menemukan solusi yang pasti. Saat ini kita berada di wilayah abu-abu meskipun indeks bisa turun 4% lagi," kata trader senior di ETX Capital, Mark Priest.

Indeks masih riskan dengan berita dari Italia, Prancis dan China. Bank of China menyatakan berhenti sebagai bank devisa.

Peringkat utang Italia terpangkas, harga emas kembali rebound

Peringkat utang Italia terpangkas, harga emas kembali rebound
SINGAPURA. Kontrak harga emas dunia rebound dari penurunan terbesar dalam sepekan terakhir. Siang tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik 0,6% menjadi US$ 1.790,14 per troy ounce. Namun, pada pukul 15.14 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 1.788,05 per troy ounce.

Kenaikan harga emas kali ini dipicu oleh kecemasan mengenai situasi utang Eropa yang diprediksi semakin memburuk. Tak ayal, permintaan emas sebagai safe haven ikut terdongkrak. Kecemasan investor cukup beralasan, sebab, pagi tadi Standard & Poor's memangkas peringkat utang Italia dari A+ menjadi A.

"Ada peluang bagi harga emas untuk naik lebih tinggi karena masalah utang Eropa tidak bisa diselesaikan dalam semalam. Penurunan peringkat utang Italia menjadi salah satu contohnya," jelas Zhang Qian, analis Haitong Futures Co.

Dia menambahkan, hubungan harga emas dengan pergerakan dollar saling bertautan satu sama lainnya. "Saat ini, penguatan dollar akan membatasi kenaikan harga emas," jelasnya.

Siemens Tarik 0,5 M Euro Lebih dari Bank Prancis

Siemens Tarik 0,5 M Euro Lebih dari Bank Prancis
INILAH.COM, Jakarta - Siemens menarik lebih dari setengah miliar euro dari deposito sebuah bank besar Perancis dua minggu lalu dan dipindahkan ke Bank Sentral Eropa, sebagai pertanda bagaimana perusahaan mencari perlindungan di tengah krisis utang Eropa.

Kelompok industri Jerman ini menarik sebagian uangnya karena kekhawatiran terhadap kesehatan keuangan beberapa bank dan untuk mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang lebih tinggi yang dibayarkan oleh ECB, seseorang yang mengetahui langsung masalah ini mengatakan kepada Financial Times.

Secara total, Siemens telah memarkir dananya antara 4-6 miliar euro ($5,4 miliar) di ECB, sebagian besar melalui deposito minggu lalu, orang ini mengatakan. Hanya segelintir perusahaan besar yang memiliki izin perbankan yang memungkinkan mereka untuk setoran tunai langsung ke ECB.

Pemindahan dana oleh Siemens ini menunjuk kepada dampak krisis utang yang memperdalam keyakinan krisis di negara-negara zona euro untuk bank-bank Eropa. Belum jelas dari bank apa Siemens menarik depositonya. Seseorang yang akrab dengan BNP Paribas mengatakan, bagaimanapun, bahwa bank tidak terlibat dalam masalah ini.

Siemens dan ECB menolak memberikan komentar. Langkah ini terjadi hampir setahun setelah konglomerat engineering terbesar di Eropa mempersiapkan diri untuk menghadapi krisis keuangan di masa depan dengan meluncurkan bank sendiri, sebuah langkah yang tidak biasa bagi kelompok industri di luar sektor mobil, di mana perusahaan menjalankan pembiayaan mobil besar dan bisnis leasing.

Dalam sebuah wawancara Desember lalu, Roland Chlons-Browne, chief executive unit jasa keuangan dari Siemens, mengatakan, bisnis perbankan kemungkinan akan mengalami tekanan likuiditas dari bank sentral dan deposito tunai di ECB. "Dalam kasus lain krisis keuangan, kita akan mampu memperluas fleksibilitas dan mengambil risiko dengan bank sendiri," kata Chlons-Browne saat itu. Siemens tidak hanya menggunakan ECB sebagai tempat untuk mengamankan dananya, tetapi juga untuk mengambil untung dari tingginya suku bunga bank sentral ketimbang di bank-bank komersial.

ECB membayar tingkat bunga rata-rata 1,01 persen pekan lalu untuk deposito satu minggu, dibanding dengan tingkat bunga rata-rata yang dibayarkan oleh bank-bank zona euro semalam 0,95 persen.

SCH Chemical Beli 7,13% Saham Chandra Asri

Headline
INILAH.COM, Jakarta - SCG Chemicals Co Ltd membeli 30% saham PT Chandra Asri Petrochemical dengan membeli 7,13% saham PT Chandra Asri Petrochemical dari PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan 22,87% dari Apleton Investment Ltd (anak usaha Temasek).

Transaksi antara PT Barito Pacific Tbk (BRPT) bersama SCG Chemicals Co dilakukan berdasarkan Block Trade Commitment Letter pada 19 September. Nilai transaksi ini diperkirakan mencapai Rp3,76 triliun. SCG merupakan perusahaan petrokimia berasal dari Thailand.

Senior Vice President PT Barito Pacific Tbk, Agustinus Sudjono menuturkan, pelepasan saham Chandra Asri milik BRPT sebesar 7,13% dari 72% kepemilikannya secara langsung dan tak langsung di Chandra Asri Petrochemical merupakan keputusan strategis.

Dana yang diperoleh dari transaksi ini akan digunakan untuk memperkuat komitmen diversifikasi investasi perseroan pada unit usaha lain seperti industri sawit dan batu bara. "Dengan cash flow ini dapat mempercepat pertumbuhan kita khususnya anak usaha kita. Kita akan melihat aset-aset lain seperti industri sawit dan batubara," tegas Agustino, Selasa (20/9).

PT Barito Pacific Tbk melepas 218.520.300 lembar saham atau setara 7,13% dengan harga Rp4.088 per saham. PT Barito Pacific Tbk diperkirakan akan mendapatkan dana sebesar Rp890 miliar dari penjualan saham tersebut. Sementara Apleton melepas 22,87% atau 701.338.625 lembar saham.

Setelah transaksi ini selesai, kepemilikan perseroan akan menjadi sebesar 64,87% sahamnya dimiliki oleh PT Barito Pacific Tbk baik secara langsung dan tidak langsung, SCG Chemical Co Ltd menguasai 30% saham, dan publik 5,13%. [hid]

Melirik Peluang Akumulasi di Saham Perbankan

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham domestik masih memerah hari ini. Namun, ada peluang akumulasi untuk antisipasi teknikal rebound dari saham sektor perbankan. Apa saja pilihannya?

Tim riset Macquarie Capital Securities memberi rekomendasi overweigt untuk sektor perbankan Indonesia. Meningkatnya resiko default obligasi Yunani, telah memicu peralihan investor ke aset safe haven berdenominasi dolar AS.

Namun, sektor perbankan dalam negeri belum terganggu volatilitas di pasar forex. Menurutnya, fluktuasi di pasar forex relatif terbatas, karena eksposur utang valas perbankan Indonesia relatif rendah. “Selain itu, rasio posisi net open juga rendah,”katanya kepada INILAH.COM.

Adapun situasi likuiditas perbankan Indonesia jauh lebih kuat ketimbang 2008. Ini terlihat dari rasio aset likuid bank terhadap total deposito yang masih 18%. Perbankan seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Danamon (BDMN) dan Bank Mandiri (BMRI), memiliki rasio likuiditas yang masih tinggi.

Hal ini didukung permodalan bank yang berada dalam posisi kuat. Sepanjang tahun ini, perbankan Indonesia sudah melakukan penambahan modal, yang menyebabkan CAR perbankan rata-rata sudah di 15%.

BI juga akan menurunkan suku bunga acuan jika krisis utang di Eropa terus memburuk,”Penurunan BI rate ini akan menambah likuiditas di sistem perbankan,” katanya.

Terkait beberapa sentimen tersebut, Macquarie menyarankan beberapa saham pilihan. Seperti BBRI dengan target harga di Rp8.000. Emiten ini kini diperdagangkan dengan P/E 2011 sebesar 13,1 kali.

Saham pilihan kedua adalah Bank Danamon (BDMN), dengan P/E 2011 sebesar 14,6 kali dan target harga Rp6.500. Kemudian BMRI dengan P/E 2011 mencapai 11,9 kali dan target harga Rp9.000, serta BBNI dengan P/E 2011 sebesar 13,6 kali dan target harga Rp5.000 per lembarnya.

Yuganur Wijanarko dari HD Capital juga masih menyarankan sektor perbankan. Salah satunya adalah BMRI. Ia menilai, Bank pemerintah mempunyai basis dana untuk memberikan pinjaman berupa obilgasi RI, dimana nilainya akan makin menyusut bila terjadi pergerakan tajam di dolar AS.

Namun, bila terjadi koreksi akibat hal tersebut, bisa dijadikan kesempatan trading karena sebagian besar pelaku pasar sudah mulai memfaktorkan hal ini. “Rekomendasi beli dengan target harga di Rp6.450,” ujarnya.

Saham lain pilihan Yuga adalah BBCA. Menurutnya, bila terjadi tekanan di sektor perbankan, otomatis investor asing akan melirik bank dengan valuasi PER tertinggi (mahal). Seperti BBCA yang mempunyai net profit margin tertinggi atas loan portofolionya. “BBCA masih menarik, dengan target harga di level Rp7.950,”katanya. [ast]

Waduh, bursa emerging market terjatuh ke level terendah dalam 14 bulan

Waduh, bursa emerging market terjatuh ke level terendah dalam 14 bulan
SINGAPURA. Bursa saham emerging market hari ini terpuruk cukup dalam. Pada pukul 13.21 waktu Singapura, indeks MSCI Emerging Markets turun 0,5% menjadi 944,82. Ini merupakan level paling rendah sejak 8 Juli 2010 lalu.

Sejumlah indeks acuan di kawasan regional terlihat memerah. Ambil contoh, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,8% dan Philippine Stock Exchange Index turun 2,1%. Sementara itu, Shanghai Composite Index berhasil rebound dari posisi terendahnya dalam 14 bulan dan BSE India Sensitive Index naik 1,2%.

Aksi jual yang melanda bursa emerging market terjadi setelah Standard & Poor's memangkas peringkat utang Italia dari A+ menjadi A. "Krisis Eropa menyebabkan investor semakin cemas dengan pertumbuhan kinerja perusahaan. Sentimen untuk membeli sangat lemah," jelas Zhang Han, strategist Guotai Junan Securities Co di Shanghai.

Catatan saja, indeks MSCI Emerging Market sudah terjungkal 18% sepanjang tahun ini. Penurunan tersebut melampaui kejatuhan indeks MSCI World Index sebesar 9,8%.

Banyak Berita Buruk, Saham Eropa Dipastikan Anjlok

Banyak Berita Buruk, Saham Eropa Dipastikan Anjlok
INILAH.COM, Jakarta - Saham Eropa mengarah akan dibuka melemah Selasa (20/9) karena banyaknya berita buruk tentang krisis utang dan kesehatan ekonomi zona euro yang muncul semalam.

Mengutip CNBC, indeks FTSE diprediksi turun 41 poin, indeks CAC terlihat akan jatuh11 poin dan indeks DAX turun dua poin. Lembaga pemeringkat kredit Standard and Poor's memotong peringkat kredit Italia sebanyak satu not menjadi A/A-1 dan menetapkan outlook negative dengan mengatakan sengketa politik mencegah pemerintah dari melaksanakan langkah-langkah dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Di Yunani, sebuah teleconference antara pemerintah dan anggota yang disebut "Troika" - perwakilan Dana Moneter Internasional, Uni Eropa dan Bank Sentral Eropa - telah berakhir tanpa kesepakatan pada Senin malam, tetapi mereka akan melanjutkannya Selasa.

Sektor perbankan Eropa kembali dalam sorotan akibat Reuters melaporkan bahwa market making valas bank-bank negara China besar menghentikan swap perdagangan forex dengan beberapa bank-bank Eropa sejak krisis di zona euro.

Siemens telah menarik sekitar 500 juta euro ($ 680 juta) secara tunai dari sebuah bank Perancis yang besar dan dipindahkan ke ECB, Financial Times melaporkan.

Seorang sumber mengatakan kepada surat kabar bahwa Siemens telah mengambil sebagian uangnya kekhawatiran terhadap kesehatan keuangan bank dan sebagian untuk mengambil keuntungan dari tingkat yang lebih tinggi yang dibayarkan oleh ECB.

Tidak ada data ekonomi utama yang keluar hari ini, investor akan melihat ke lelang Yunani sebesar 1,25 miliar euro dari T-bills 13 minggu untuk mengukur sentimen di pasar. Juga di Yunani, sebuah serikat sektor publik akan mengadakan reli untuk memprotes pemotongan biaya.

Di Inggris, Komite Kebijakan Keuangan interim, yang didirikan oleh pemerintah sebagai bagian dari reformasi regulasi keuangan, akan bertemu, tapi pertemuan Selasa tidak akan dipublikasikan sampai 3 Oktober. Anggota komite termasuk Gubernur Bank of England Mervyn King, Ketua Financial Services Authority Exec Hector Santsc, dan Ketua FSA Lord Turner.

Won Melemah Tajam, Pemerintah Korsel Intervensi

Medium
INILAH.COM, Seoul - Korea Selatan terlihat mengintervensi perdagangan derivatif dan mata uang asing yang secara resmi diperingkatkan pejabat Selasa (20/9) bahwa mereka mempertaruhkan mata uang won yang jika jatuh berkelanjutan bisa kehilangan uang akibat negara-negara Asia mencoba untuk mencegah terulangnya setiap pelarian modal pada tahun 2008.

Mengutip Reuters, Won turun 1 persen pada Selasa ke level terlemah dalam hampir sembilan bulan terhadap dolar, saham Seoul jatuh 1,5 persen dan obligasi pemerintah berjangka jatuh ke level terendah karena para investor asing terus membongkar kepemilikan mereka. Aksi jual baru-baru ini dipicu oleh kegelisahan pasar atas ekonomi AS dan zona euro, tetapi pinjaman luar negeri Korea Selatan yang besar dan utang rumah tangga tinggi telah membuat korban terbesar dari krisis keuangan global. "Saya pikir won telah bereaksi terlalu berlebihan (akibat ketidakstabilan global) dan akhirnya akan menghadapi koreksi," kata Deputi Menteri Keuangan Choi Jong-ku, kepada wartawan Selasa pagi akibat won yang terus turun.

Choi, top foreign exchange official memperingatkan penurunan won ini tak lama setelah para pedagang melaporkan intervensi negara di pasar derivatif. Won telah jatuh hampir 9 persen dalam waktu kurang dari dua bulan, terpukul sejak level tertinggi intraday 2011 pada 1 Agustus dan Indek KOSPI Seoul sekarang berada 20 persen di bawah puncaknya di akhir April 2011.

Cadangan devisa Korea Selatan telah meningkat ke rekor tertinggi lebih dari $ 310 miliar dari sekitar $ 200 miliar pada akhir tahun 2008 tapi masih membawa utang jangka pendek asing sebesar setengah cadangan, atau dua kali lebih tinggi dari mitra lokalnya Taiwan.

Pinjaman luar negeri jangka pendek negeri ini membuat negara rentan terhadap setiap tekanan kredit di pasar global sebagai dicontohkan oleh lonjakan baru dalam credit default swap pada utang Korea Selatan.

Asuransi-seperti derivatif - ukuran kecemasan investor terhadap aset Korea Selatan - berdiri di 158 basis poin Senin malam, tertinggi sejak pertengahan tahun lalu.

IHSG Masih Koreksi, Investor Wait & See Dulu

INILAH.COM, Jakarta- Koreksi bursa siang ini tampaknya akan berlangsung hingga penutupan. Investor pun disarankan untuk wait and see terlebih dulu.

Analis Panin Securities Purwoko Sartono memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti bakal melemah. “Indeks akan mengarah ke level support 3.630 dan 3.700 jadi level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (20/9).

Pelemahan indeks hari ini dipicu oleh sentiment negatif dari Eropa. Salah satunya adalah down grade peringkat utang Italia oleh Standard & Poor’s Rating Service (S&P). Lembaga pemeringkat internasional itu telah memangkas peringkat kredit jangka panjang dan jangka pendek Italia satu tingkat menjadi A/A-1 dari A + /A-1 +, dengan outlook negatif.

Sejak kemarin, lanjut Purwoko, investor sudah menyatakan kekhawatirannya bahwa pembuat kebijakan di Uni Eropa tidak akan bisa menyelesaikan masalah krisis utang kawasan itu. Karena itu, bursa regional juga terus melemah dalam dua hari terakhir. “Situasi itu,diperburuk oleh sentiment dalam negeri yakni pelemahan rupiah ke level 9.070 per dolar AS dari posisi kemarin 8.840,” papar dia.

Dalam situasi ini, secara umum, Purwoko menyarankan untuk wait and see atas semua saham. Sebab, IHSG belum memberikan tanda-tanda akan balik arah (reversal) naik. Tapi, bagi investor yang akan masuk disarankan positif pada saham-saham yang peluang koreksinya sudah terbatas di sektor konsumsi, perbankan, pertambangan batu bara dan industri dasar semen.

Saham-saham pilihannya adalah PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bukit Asam (PTBA) dan PT Semen Gresik (SMGR). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuh Purwoko. [ast]

Terpuruk 1% lebih, IHSG masih enggan beranjak dari zona merah

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum beranjak dari zona merah. Hingga penutupan sesi I, IHSG tercatat melorot 1,81% menjadi 3.686,92.

Seluruh sektor yang ditransaksikan hari ini anjlok. Consumer goods mencatat penurunan terbesar 2,73%. Baru kemudian disusul oleh sektor manufaktur dan sektor industri dasar dengan penurunan masing-masing sebesar 2,42% dan 2,25%.

Hanya ada 29 saham yang bergerak positif siang ini. Sementara, 189 saham lainnya ditransaksikan melorot. Sekitar 62 saham dia tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 2,047 miliar saham senilai Rp 2,114 triliun.

Saham-saham top losers siang ini antara lain: PT Multi Prima Sejahtera (LPIN) turun 13,40% menjadi Rp 2.100, PT Sorino Agro Asia (SOBI) turun 8% menjadi Rp 2.300, dan PT Indo Straits (PTIS) turun 7,32% menjadi Rp 760.

Sedangkan di penghuni top gainers, terdapat saham-saham: PT Bank Capital Indonesia (BACA) naik 11,11% menjadi Rp 150, PT Centex (CNTX) naik 9,09% menjadi Rp 6.000, dan PT Bank OCBC NISP (NISP) naik 9% menjadi Rp 1.090.

Bank China Hentikan Dagang dengan Bank Eropa

Bank China Hentikan Swap Dagang Forex Bank Eropa
INILAH.COM, Jakarta - Sebuah bank besar pemerintah yang menjadi market-making di pasar valuta asing China telah menghentikan valuta asing dan swap perdagangan dengan beberapa bank Eropa akibat krisis utang yang sedang berlangsung di Eropa, dua sumber kepada Reuters pada Selasa (20/9).

Bank-bank Eropa yang dimaksud termasuk Bank Prancis Societe Generale, Credit Agricole, dan BNP Paribas. "Selain dari perdagangan spot, semua swap dan perdagangan (bank-bank Eropa) telah dihentikan," ujat seorang sumber yang akrab dengan masalah tersebut kepada Reuters.

Bank negara China, pemain utama valuta asing di China daratan, juga menghentikan perdagangan dengan UBS yang telah terjalin dengan bank tersebut sebesar US$2,3 miliar, akan lenyap dari skandal perdagangan nakal.

Sesi I Dibayangi Krisis Utang Eropa, IHSG Jatuh ke Level 3.600

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi semakin dalam akibat aksi jual investor dan harus puas kembali bercokol di level 3.600. Krisis utang Eropa semakin menghantui pergerakan indeks.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga siang ini melemah di posisi Rp 9.040 per dolar AS. Sebelumnya, sempat menembus Rp 9.050 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG ambles 22,996 poin (0,62%) ke level 3.732,056. Investor khawatir akan krisis utang Eropa menyusul Standard and Poor's yang menurunkan peringkat Italia 1 notch menjadi A/A-1 dan mempertahankan outlook negatif.

Aksi jual yang dilakukan investor terus menekan indeks di zona merah. Bahkan, indeks sempat terseret sangat dalam dan mendarat di level 3.685,209, posisi terendahnya hari ini.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (20/9/2011), IHSG anjlok 68,126 poin (1,82%) ke level 3.686,926. Sementara Indeks LQ 45 ambles 13,948 poin (2,14%) ke level 640,388.

Investor saling berlomba-lomba mengamankan portofolionya akibat krisis keuangan Eropa yang semakin tidak karuan. Meski para pemerintah di Eropa sepakat untuk melakukan langkah-langkah krisis, namun penurunan peringkat Italia menjadi pukulan yang telak.

Aksi jual tak hanya dilakukan investor lokal, pemodal asing juga tak mau ketinggalan. Kemarin, investor asing masih melakukan beli bersih tipis, namun siang ini menjadi jual bersih dengan nilai yang cukup signifikan.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 49.571 kali pada volume 2,047 miliar lembar saham senilai Rp 2,114 triliun. Sebanyak 35 saham naik, sisanya 199 saham turun, dan 63 saham stagnan.

Beberapa bursa di Asia menjadi tempat pelarian investor dan mampu berbalik arah ke zona hijau, seperti bursa saham China, Hong Kong dan Jepang. Namun, bursa-bursa lainnya masih tidak mampu mencetak poin.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 10,00 poin (0,41%) ke level 2.447,80.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 18,88 poin (0,10%) ke level 18.936,83.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 130,76 poin (1,48%) ke level 8.733,40.
  • Indeks Straits Times menguat tipis 3,93 poin (0,14%) ke level 2.761,16.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Century Textille (CNTX) naik Rp 500 ke Rp 6.000, OCBC NISP (NISP) naik Rp 90 ke Rp 1.090, Mayora (MYOR) naik Rp 50 ke Rp 14.650, dan Samudera Indonesia (SMMA) naik Rp 50 ke Rp 4.850.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.100 ke Rp 53.400, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.400 ke Rp 63.600, Sepatu Bata (BATA) turun Rp 1.000 ke Rp 58.000 dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 800 ke Rp 43.700.

(ang/qom)

Dolar Terus Menguat, Tembus Rp 9.050

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah, pagi menjelang siang ini sudah berada di posisi Rp 9.050 per dolar AS. Padahal pada awal perdagangan, dolar masih ada berada di level Rp 8.950.

Menurut seorang pialang di pasar valas, sejak pagi tadi Bank Indonesia (BI) sudah melakukan intervensi di pasar uang menjaga agar nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak jatuh terlalu dalam.

"BI masuk dari pagi, ngejagain (menjaga) (dolar) enggak nembus Rp 9.100," kata seorang pialang itu kepada detikFinance, Selasa (20/9/2011).

Pagi tadi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah di posisi Rp 8.950 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.850 per dolar AS.

Koreksi di nilai tukar rupiah ini sudah terjadi sejak awal pekan ini. Dalam beberapa perdagangan terakhir, secara perlahan rupiah terus melemah.

Kemarin, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan masyarakat tidak perlu panik atas terjadinya pelemahan di nilai tukar rupiah terhadap dolar. Menurutnya, pelemahan ini hanya sementara.

"Temporary tenang saja lah. Nggak usah panik," katanya di Kantor Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (19/9/2011) kemarin.

(ang/qom)

IHSG Ambles, Rupiah Dekati Rp 9.000/US$

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 22 poin akibat meningkatnya kekhawatiran investor atas krisis utang Eropa menyusul Standard and Poor's yang menurunkan peringkat Italia 1 notch menjadi A/A-1 dan mempertahankan outlook negatif.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 8.950 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.850 per dolar AS.

Pada perdagangan preopening, IHSG melemah 21,227 poin (0,56%) ke level 3.733,825. Sedangkan Indeks LQ 45 turun 5,268 poin (0,80%) ke level 649,068.

Membuka perdagangan, Selasa (20/9/2011), IHSG ambles 22,996 poin (0,62%) ke level 3.732,056. Indeks LQ 45 melemah 5,707 poin (0,87%) ke level 648,629.

Hingga pukul 9.35 waktu JATS, IHSG anjlok 41,507 poin (1,11%) ke level 3.713,545. Sementara Indeks LQ 45 turun 9,618 poin (1,47%) ke level 644,718.

Kemarin, IHSG merosot hingga 80 poin akibat tekanan jual di saham-saham unggulan dan lapis dua. Pedagangan berjalan lesu karena semakin meningkatnya kekhawatiran investor terkait penanganan krisis di Eropa.

Bursa-bursa di regional kebanyakan terkena koreksi setelah mendengar berita buruk dari zona Eropa tersebut. Hanya bursa saham Singapura yang masih mampu mempertahankan penguatannya.

Berikut situasi bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 0,21 poin (0,01%) ke level 2.437,59.
  • Indeks Hang Seng turun 32,24 poin (0,17%) ke level 18.885,71.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 124,42 poin (1,40%) ke level 8.739,74.
  • Indeks Straits Times naik tipis 5,06 poin (0,18%) ke level 2.762,29.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah di posisi Rp 8.950 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.850 per dolar AS. Ini merupakan posisi terlemahnya sejak bulan Februari awal tahun ini.

(ang/ang)

Bursa Jepang tersengat sentimen pemangkasan utang Italia

Bursa Jepang tersengat sentimen pemangkasan utang Italia
TOKYO. Bursa Jepang pagi ini dilanda aksi jual. Pada pukul 09.30 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average tergerus 1,5% menjadi 8.730,99. Sementara, indeks Topix turun 1,5% menjadi 756,68. Sekadar mengingatkan, kemarin, bursa Negeri Sakura ini ditutup karena libur nasional.

Saham-saham berkapitalisasi besar yang turut menggerus bursa Jepang di antaranya: Sony Corp turun 2,2%, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc turun 1,5%, dan Mitsui OSK Lines Ltd turun 4,7%.

Bursa Jepang melorot setelah terkena sentimen negatif dari kawasan Eropa. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Standard & Poor's memangkas peringkat utang Italia menjadi A dengan outlook negatif.

"Kondisi pasar saat ini penuh gejolak. Kemungkinan, krisis Eropa akan menyebar ke negaralain," jelas Koichi Kurose, chief economist Resona Bank Ltd di Tokyo.

Bursa Asia Tergelincir Setelah Downgrade Italia

Headline
INILAH.COM, Sydney - Saham di Asia melemah pada Selasa (20/9), karena downgrade peringkat kredit Italia menempatkan kekhawatiran utang Eropa dalam sorotan pasar.

Di Jepang, indeks Nikkei Stock Average dibuka kembali setelah liburan akhir pekan tiga hari dengan turun 1,3% ke level 8.751,88. Di Australia, indeks S & P / ASX 200 turun 0,1% menjadi 4.075,70, dan indeks Kospi Korea Selatan kehilangan 0,6%, dengan kedua pasar ekuitas memperpanjang kerugian besar pada sesi sebelumnya.

Sektor komoditas terkoreksi, dengan JX Holdings Inc turun 2,8%, dan Inpex Corp turun 2,5% di Tokyo. Di Sydney, Rio Tinto Ltd turun 1,4% dan BHP Billiton Ltd menyerah 1,2%.

Investor keluar dari sektor ini, karena patokan minyak berjangka Nymex turun lebih dari 2% kemarin. Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran bahwa default untuk Yunani akan melemahkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak global.

Di tengah ketakutan akan default Yunani, saham keuangan juga tertekan, dengan Nomura Holdings Inc turun 2,4% dan Daiwa Securiities Group Inc turun 2,1%. Demikian juga Hana Financial Group Inc turun 1,8% dan Korea Exchange Bank kehilangan 1% di Seoul, sementara Westpac Banking Corp turun 1,1% dan Macquarie Group Ltd turun 1,3% di Sydney.

Standard & Poor menurunkan peringkat kredit Italia yang tidak diminta untuk jangka panjang dan jangka pendek satu tingkat menjadi A dari A +, dengan outlook negatif.

"Downgrade ini mencerminkan pandangan kita tentang prospek melemahnya pertumbuhan ekonomi Italia serta rapuhnya koalisi pemerintah dan perbedaan kebijakan dalam parlemen mungkin akan terus membatasi kemampuan pemerintah untuk merespon tegas lingkungan ekonomi makro domestik dan eksternal yang menantang," kata S & P, Senin (19/9) malam waktu setempat.

Perusahaan dengan eksposur yang relatif tinggi ke Eropa juga terpukul, dengan raksasa elektronik konsumen Jepang Sony Corp jatuh 3,5% dan Fujitsu Ltd turun 3,9%. [ast]

Pascalibur, Bursa Jepang Langsung Jatuh

Headline
INILAH.COM, Los Angeles – Bursa saham Jepang anjlok pada Selasa (20/9) pagi, karena pasar terjebak dengan koreksi saham global, setelah libur akhir pekan tiga hari.

Dengan pelemahan bursa AS semalam dan aksi downgrade S & P untuk utang Italia, indeks Nikkei Stock Average dibuka langsung turun 1,2% menjadi 8.754,48, dan Topix jatuh 1,2% menjadi 759,32.

Kekhawatiran tentang ekonomi global mendorong saham pengiriman, dengan Mitsui OSK Lines Ltd turun 4,1%, dan Nippon Yusen K.K. kehilangan 3%. Saham eksportir juga terpukul, dengan Sony Corp melemah dari 2,4%, dan dengan Advantest Corp dan Fujitsu Ltd turun 3,4% masing-masing.

Namun, Elpida Memory Inc naik 2,3% karena berita di awal bulan bahwa pembuat chip akan memindahkan sebagian besar produksinya ke Taiwan.

Turunnya harga minyak mentah semalam, memukul perusahaan energi, dengan Japan Petroleum Exploration Co turun 2,2%, JX Holdings Inc turun 3,4%, dan Inpex Corp turun 2,3%. [ast]

Bursa Berjangka AS Lanjutkan Koreksi

Headline
INILAH.COM, Los Angeles – Bursa berjangka AS melanjutkan koreksi, seiring penguatan dolar AS atas euro, Selasa (20/9) pagi, setelah rating kredit Italia diturunkan.

Futures di Dow Jones Industrial Average turun 79 poin atau 0,7% ke level 11.244 dari harga penutupan dinihari tadi. Koreksi terjadi setelah Standard & Poor mengatakan telah memotong peringkat kredit jangka panjang dan jangka pendek di Italia satu tingkat ke level A/A- 1 dari A + / A-1 +, dengan outlook negatif.

Indeks berjangka S & P 500 turun 9 poin atau 0,8% menjadi 1.189, dan indeks Nasdaq 100 bejangka turun 12 poin atau 0,5% menjadi 2.289.

Saham AS menutup perdagangan dinihari tadi ke level terburuk, karena investor kecewa dengan para pemimpin Eropa yang dinilai gagal membuat solusi baru untuk menangani krisis Eropa.

Namun pejabat kementerian keuangan Yunani mengatakan, setelah melakukan pertemuan Uni Eropa dan IMF, negara tersebut hampir mencapai kesepakatan dengan para pemimpin internasional untuk menerima dana talangan tambahan.

Yunani kini diambang gagal bayar karena hanya memiliki dana tunai yang cukup untuk beberapa pekan ke depan saja.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 108 poin, atau 0,9%. Indeks S & P 500 melemah 1% dan indeks komposit Nasdaq turun 0,4%. [ast]

INTA Lebih Lirik Bisnis Tambang Batubara

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Intraco Penta Tbk (INTA) berencana memayoritaskan bisnis tambang batubara dibandingkan bisnis alat berat.

"Jangka panjang kita ingin lebih besar di pertambangan," ujar Presiden Direktur PT Intraco Penta Tbk, Petrus Halim di Jakarta.

Saat ditanya apakah komposisinya akan antara binis tambang dengan alat berat menjadi 70% : 30%, pentrus mengatakan tidak mencapai sebesar itu. "Sulit ya kalau komposisinya sebesar itu," ucapnya singkat.

Menurut Petrus, alasan memayoritaskan bisnis tambangnya bukan karena bisnis alat berat mengalami masa jenuh. "Bukan, alat berat bertumbuh 55% begitu menarik sekali. Tetapi, bagian dari startegi kami, yaitu solution provider," bebernya.

"Kita menyediakan solusi pembiayaan, solusi rental, solusi manufaktur dan kontraktor. Itu semua kan di hilir. Sekarang kita naik ke hulu. Tambang kita produksi sendiri, alat dari sendiri dan financing dari sendiri," sambungnya.

Terkait rencana akuisi tambang, Petrus mengatakan, masih dalam tahap negoisasi. "Angkanya masih negoisasi sehingga beum bisa saya sebut sekarang. Tetapi, sifat akuisisi ini transformatif. Artinya, bisa jadi akuisisinya bisa lebih besar dari saat ini. Jadi, grup INTA nantinya lebih besar berkembang," jelasnya.

Soal rencana right issue, ujarnya, juga salah satu opsi perseroan dalam memperoleh pendanaan. "Kalau Anda tanya itu, saya bisa jawab gini. Kami tidak ingi terlalu banyak berhutang. Jadi, kami akan mencari dana lewat right issue," tandasnya. Sayang ia enggan memebritahu kapan right issue tersebut dilakukan.

Sementara untuk obligasi direncanakan akan dilakukan tahun depan. "Kemarin kita udah keluarkan MTN. Untuk obligasi kita sedang jajaki. Tahun depan lah. (Angkanya) masih dihitung karena sekarang masih disusun business plan-nya," ucapnya.

Menurutnya hasil obligasi akan diguakan untuk aksi korporasi strategis. "Kalau untuk membiayai cabang sih biasanya ngga besar. Kas internal saja bisa. Kalau obligasi ini sifatnya untuk yang lebih strategis, seperti akuisisi dan untuk anak usaha juga. Oleh karena itu saya belum bisa beri angka juga karena sedang disusun," urainya. [hid]

Duh.. Krisis Yunani Masih Tekan Wal Street

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Amerika Serikat kembali ditutup melemah pada perdagangan saham Senin (19/9) dipengaruhi kekhawatiran krisis utang Yunani.

Indeks Dow Jones turun 108,08 poin atau 0,94% ke level 11.401,01. Indeks S&P 500 turun 11,92 poin atau 0,98% ke level 1.204,09. Indeks Nasdaq turun 9,48 poin atau 0,36% ke level 2.612,83.

Saham mengalami penurunan tajam setelah pimpinan Eropa mengecewakan investor dengan gagal merencanakan solusi baru untuk krisis utang zona Eropa pekan ini. Meski begitu, Menteri Keuangan Yunani mengatakan, uni Eropa dan IMF hampir mendekati kesepakatan untuk melanjutkan menerima dana dari lembaga internasional.

"Kelihatannya ada harapkan diskusi pimpinan zona Eropa dan lembaga keuangan lain lebih positif," ujar Peter Kenny Managing Director Knight Capital seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Sektor energi dan keuangan mencatatkan penurunan terburuk. Indeks PHLX oil service turun 1,7% dan harga minyak turun 2,6% ke level US$85,70. Indeks KBW Bank turun 2,8% setelah penurunan bank Eropa membuat pimpinan zona Eropa khawatir bank Eropa tidak dapat mencegah gagal bayar. Citigroup turun 4,4% ke level US$27,71.

The Fed akan memulai pertemuan pada Selasa (20/9). Hasil pertemuan ini juga ditunggu oleh pelaku pasar.

Traders mengharapkan The Fed untuk menstimulasi pertumbuhan yield utang jangka panjang dengan membeli obligasi dan melakukan selling short term utang.

Keraguan terhadap kebijakan fiskal Amerika Serikat juga mempengaruhi pasar.

Adapun saham Caterpillar mengalami penurunan di mana mencatatkan penurunan terbesar. Saham Caterpillar turun ke level US$84,60.

Volume perdagangan saham kecil sekitar 7,11 miliar di bursa saham New York, NYSE Amex dan Nasdaq di bawah rata-rata harian 7,9 miliar. [hid]

Harga minyak melorot setelah S&P pangkas peringkat utang Italia

Harga minyak melorot setelah S&P pangkas peringkat utang Italia
SINGAPURA. Kontrak harga minyak dunia kembali ditransaksikan melorot di New York. Dengan demikian, penurunan harga minyak sudah terjadi selama tiga hari berturut-turut.

Pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran Oktober turun 59 sen menjadi US$ 85,11 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 07.31 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 85,34 sebarel.

Kemarin, harga minyak turun US$ 2,26 menjadi US$ 85,70 per barel. Ini merupakan level harga minyak terendah sejak 26 Agustus lalu. Sedangkan kontrak harga minyak pengantaran November yang lebih aktif diperdagangkan turun 31 sen menjadi US$ 85,50 per barel. Jika dihitung, sepanjang tahun ini, harga minyak sudah turun 6,6%.

Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran November turun 2,7% menjadi US$ 109,14 per barel di ICE Futures Europe Exchange, London, kemarin.

Penurunan harga minyak terjadi setelah Standard & Poor's memangkas peringkat utang Italia ke level A dengan outlook negatif.

"Jika terjadi kolaps pada perekonomian Eropa, hal tersebut kemungkinan akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan di AS. Hal itu bisa menyebabkan resesi global yang akan memangkas permintaan energi secara signifikan," urai Bill O'Grady, chief market strategist Confluence Investment Management di St. Louis.

Kondisi tak tentu, saatnya jual SUN

JAKARTA. Kondisi krisis Eropa dan Amerika Serikat yang belum stabil ikut mempengaruhi kondisi pasar surat utang negara (SUN). Kepemilikan asing di SUN terus susut.

Menilik data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, sejak tanggal 9 September hingga 16 September 2011, kepemilikan asing di SUN turun Rp 14,38 triliun menjadi Rp 236,85 triliun dibandingkan sebelumnya yang sebesar Rp 251,23 triliun. Apabila dibandingkan 15 September, kepemilikan asing turun Rp 2,61 triliun hanya dalam jangka waktu satu hari.

Analis Obligasi Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, saat ini memang merupakan saat yang tepat untuk melepas SUN dan mengambil untung. Sebab, kondisi sepanjang September 2011 ini diperkirakan masih akan berfluktuasi.

"Semuanya masih menunggu penyelesaian krisis Yunani yang akan ditentukan akhir September ini," tutur Lana kepada KONTAN, Jakarta, Senin (19/9).

Menurutnya, di tengah kondisi seperti ini investor dapat beralih ke instrumen SUN jangka menengah dengan tenor tiga atau lima tahun. Sebab, instrumen jangka panjang dinilai masih berisiko. "Instrumen jangka panjang memang yield-nya tinggi, namun berisiko," tuturnya.

Hal senada disampaikan analis obligasi NC Securities I Made Adi Saputra. Menurutnya, saat ini merupakan kesempatan baik bagi investor domestik untuk melakukan aksi ambil untung.

"Tapi apakah setelah investor jual akan mendapatkan instrumen penggantinya.Ini yang harus dipikirkan oleh investor lebih lanjut," tuturnya.

Dia menyarankan agar investor lebih selektif dalam melakukan aksi jual ataupun aksi beli. Apabila sudah merasa keuntungan yang diraup telah cukup, investor dapat melakukan trading jangka pendek.

"Trading jangka pendek ini dilakukan dengan cukup aktif di pasar sekunder. Kalau biasanya dengan menyimpan barang selama satu hingga dua bulan baru di jual, kalau jangka pendek, transaksi beli dan jual bisa tiap hari, paparnya.

Made menyarankan agar investor beralih dari tenor panjang ke tenor pendek. Menurutnya, investor dapat menjual seri FR57,FR58,FR54, dan FR56. "Kemudian masuk ke FR55. Hal itu dilakukan untuk memperkecil risiko fluktuasi harga obligasi, tapi masih ditempatkan pada instrumen surat utang negara," ujarnya.

Danareksa urus emisi obligasi Rp 1 triliun

Danareksa urus emisi obligasi Rp 1 triliun
JAKARTA. PT Danareksa Sekuritas, tengah menyiapkan penerbitan obligasi Bank Ekspor Impor Indonesia. Nilai obligasi bank yang biasa dipanggil Bank Exim tersebut adalah Rp 1 triliun.

Obligasi ini merupakan tahap pertama dari penawaran umum obligasi berkelanjutan Bank Exim. Hasil penerbitan obligasi akan digunakan Bank Exim untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya.

Hasan, Direktur Investment Banking Danareksa Sekuritas, menuturkan, dalam penerbitan obligasi Bank Exim, Danareksa tidak sendirian. Danareksa bertindak sebagai joint lead underwriter (JLU) bersama Trimegah Securities dan Indo Premier Securities.

Danareksa akan menyerahkan dokumen penerbitan obligasi ini ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) serta ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Oktober mendatang. "Saat ini masih proses, bulan depan baru ke Bapepam-LK dan BEI," jelas Hasan, beberapa waktu lalu.

Sepanjang tahun ini, nilai underwriting Danareksa sudah hampir Rp 10 triliun. Menurut penilaian Hasan, penerbitan obligasi korporasi selama tahun ini lebih marak daripada tahun lalu.

Bahana Securities juga mengejar ekspansi bisnis underwriting, tahun ini. Yang terdekat adalah penerbitan obligasi berkelanjutan tahap kedua milik PT Medco Energy (MEDC) Tbk senilai US$ 50 juta, November 2011.

"Obligasi Medco sudah ada dalam pipeline. Sekarang sedang dalam proses bookbuilding. Kami harapkan bisa mulai berjalan November," tutur Direktur Bahana Securities Andhi Sidharta.

Selain Medco, Bahana juga tengah memproses penerbitan obligasi sebuah perusahaan tambang, senilai Rp 1 triliun. Rencananya, emisi obligasi tersebut akan dilaksanakan di kuartal IV-2011.

Sekuritas yang termasuk pemain kakap bisnis penjaminan ini juga menangani Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). "Masih ada satu lagi yang akan kami tangani namun kami boleh mengeksposnya," imbuh Andhi.

Mengutip data Bapepam-LK, total emisi obligasi korporasi sampai dengan 9 September 2011, nilainya mencapai Rp 28,213 triliun serta US$ 50 juta.

Wall Street tertekan setelah reli lima hari

Wall Street tertekan setelah reli lima hari
NEW YORK. Mayoritas saham di bursa AS melorot kemarin malam. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 1% menjadi 1.204,09. Pada pekan lalu, indeks S&P reli selama lima hari berturut-turut. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,9% menjadi 11.401,01.

Saham-saham berkapitalisasi besar yang turut mempengaruhi bursa AS kemarin antara lain: Bank of America Corp dan JPMorgan Chase & Co yang turun masing-masing turun 2,8%. Selain itu, Alcoa Inc turun 3,3% dan Hewlett Packard Co dengan penurunan masing-masing 3,3% dan 2,6%.

Penurunan bursa AS masih dilatarbelakangi oleh kecemasan investor terkait Yunani. Investor cemas, Yunani akan gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk mendapat bantuan finansial. Jika itu terjadi, Yunani terancam default.

"Satu-satunya masalah yang sangat berpengaruh adalah Eropa. Bank Sentral bisa menyediakan likuiditas, namun mereka tak bisa menyelesaikan masalah ketidakseimbangan struktural," urai Jack Ablin, chief investment officer Harris Private Bank.

Hanya Intervensi BI Bisa Redam Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (20/9) diprediksi melemah. Negatifnya ekspektasi atas data Producer Price Index (PPI) dan sentimen konsumen jadi pemicunya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, rupiah berpeluang konsolidasi cenderung melemah. Salah satunya dipicu oleh sentimen dari Australia yaitu Monetary Polecy Meeting Minutes. Bank Sentral Australia akan memberikan argumentasi tambahan bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunganya.

Menurutnya, suku bunga The Reserve Bank of Australia (RBA) bakal tetap dipertahankan di level 4,75%. Tapi justru RBA masih bakal menurunkan suku bunganya untuk menopang perekonomian. "Karena itu, rupiah berpeluang konsolidasi melemah dalam kisaran 8.820-8.870 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Lalu, pelemahan rupiah juga karena momentum jelang penutupan bursa Eropa yang akan dirilis data Producer Price Index (PPI) Jerman yang diperkirakan melambat. Angkanya diperkirakan turun jadi 0,2% dari sebelumnya 0,7%. "Artinya, tekanan inflasi di Eropa berkurang. Karena itu, ada ruang bagi Bank Sentral Eropa untuk melonggarkan moneternya," ucapnya.

Lalu, pada pukul 16.00 WIB, akan dirilis data Sentimen Konsumen Jerman yang diperkirakan semakin memburuk sehingga semakin memperkuat dolar AS. Angkanya diperkirakan jadi -43,9 dari sebelumnya -37,6. "Untuk saat ini, hanya intervesi BI yang mampu meredam pelemahan rupiah. Di sisi lain, pelemahan rupiah akan tertahan karena pasar menahan diri sambil menunggu Federal Open Market Committee, pada Kamis (22/9)," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (19/9) ditutup melemah tajam 85 poin (0,97%) ke level 8.840/8.860 per dolar AS.

IHSG Masih dalam Tekanan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin merosot hingga 80 poin akibat tekanan jual di saham-saham unggulan dan lapis dua. Pedagangan berjalan lesu karena semakin meningkatnya kekhawatiran investor terkait penanganan krisis di Eropa.

Pada perdagangan Senin (19/9/2011), IHSG ditutup terjungkal 80,129 poin (2,09%) ke level 3.755,052. Sementara Indeks LQ 45 ditutup ambles 15,760 poin (2,36%) ke level 654,336.

Sentimen negatif kembali datang dari pelemahan bursa-bursa global menyusul terus meningkatnya kekhawatiran seputar penanganan krisis Eropa. Berita terbaru adalah Standard and Poor's yang menurunkan peringkat Italia 1 notch menjadi A/A-1 dan mempertahankan outlook negatif.

Penurunan peringkat Italia tersebut cukup mengejutkan dan diprediksi akan menambah kekhawatiran investor, sekaligus menekan pergerakan pasar saham. IHSG pada perdagangan Selasa (20/9/2011) diprediksi kembali mengalami tekanan.

Bursa Wall Street tadi malam kembali ditutup melemah meski tidak sebesar selama intraday. Tercapainya kesepakatan dari Eropa dan IMF untuk membantu Yunani mengatasi gagal bayar membuat investor sedikit berkurang kekhawatirannya.

Pada perdagangan Selasa (19/9/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 108,08 poin (0,94%) ke level 11.401,01. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 11,92 poin (0,98%) ke level 1.204,09 dan Nasdaq melemah 9,48 poin (0,36%) ke level 2.612,83.

Sementara bursa-bursa regional pagi ini masih terus melanjutkan pelemahannya. Berikut pergerakan bursa regional pagi ini:

Indeks Nikkei-225 melemah 127,13 poin (1,43%) ke level 8.737,03.
Indeks KOSPI melemah 18,82 poin (1,03%) ke level 1.802,12.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Kresna Sekuritas:

Sentimen dari ketidakpastian penyelesaian krisis dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Eropa membuat IHSG kembali dalam tekanan jual dan ditutup di bawah support kunci 3.786. Sentimen global diperkirakan masih akan meningkatkan volalititas perdagangan di IHSG yang diperkirakan bergerak di kisaran 3680-3820, dengan kecenderungan ke arah negatif.

eTrading Securities:

Perdagangan IHSG Senin (19/9) ditutup turun 80.1 point (-2.09%) ke level 3,755 dengan jumlah transaksi sebanyak 7.0 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp 3.1 triliun. Seluruh sektor saham pada perdagangan kemarin mengalami penurunan. Tercatat sebanyak 22 saham mengalami penguatan, 200 saham mengalami penurunan, 52 saham tidak mengalami perubahan dan 147 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp 17.5 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah MAPI, BMRI, ADRO, BUMI dan HRUM.

Secara teknikal, Pada perdagangan hari ini (20/9) IHSG diperkirakan berpotensi untuk menguji Support kuatnya di 3733, waspdai apabila level tersebut ditembus karena IHSG berpotensi melanjutkan penurunannya menuju Support berikutnya di 3685. Sementara dari pergeraka indicator, tampak stochastic dan RSI telah memasuki area oversold. Pada perdagangan hari diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3685-3798. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l TLKM dan MAPI.

(qom/qom)

Saham Unggulan Terdiskon Cocok Jangka Panjang

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham domestik pada perdagangan Selasa (20/9) berpotensi rebound. Saham unggulan yang sudah terdiskon menarik untuk jangka panjang.

David Chang, analis dari UOB Kayhian mengatakan, harapan rebound IHSG hari ini masih terbuka. Hal ini mengantisipasi pertemuan The Fed Rabu (21/9) waktu setempat. “Pasar mengharapkan ada limpahan likuiditas ke pasar keuangan, seiring rencana quantitative easing The Fed,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, imbas koreksi di pasar regional membuat IHSG sulit bertahan, apalagi faktor penyebabnya masih masalah Yunani, yang dianggap negara-negara Eropa lambat dalam melakukan penyesuaian fiskal. Bailout utang Yunani diundur lagi sampai Oktober. Risiko default utang Yunani pun kembali meningkat. “Hal ini menyebabkan saham-saham perbankan di Asia anjlok tajam, termasuk di Eropa,”paparnya.

David menambahkan, sektor perbankan Indonesia sudah mengalami tekanan beberapa hari ini, selain dipicu sentimen negatif resiko default obligasi Yunani, juga adanya kebijakan BI yang mengharuskan pengembalian devisa hasil ekspor dan utang LN ke perbankan nasional,”Situasi ini memberi sinyal ke pasar, bahwa BI mengintervensi lalu lintas devisa, dan akan ada kontrol devisa,”katanya.

Dalam kondisi saat ini, rebound jangka pendek sifatnya masih spekulatif, namun jangka panjang prospektif. Sejumlah saham big cap Indonesia sudah dalam posisi yang terdiskon jauh dari nilai wajarnya, apalagi pertumbuhan earning perusahaan Indonesia yang berbasis pasar domestik masih tinggi hingga kuartal tiga 2011.

Beberapa saham pilihan adalah bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Central Asia (BBCA), Astra International (ASII), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Adaro Energy (ADRO) dan Astra Agro Lestari (AALI),”rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini,”ujarnya.

Pada perdagangan Senin (19/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 80,13 poin (2,09%) ke level 3.755,05, dengan intraday terendah di level 3.739,51 dan tertinggi di 3.834,08.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 3,518 miliar lembar saham, senilai Rp 3,109 triliun dan frekuensi 91.040 kali.

Sebanyak 24 saham naik, sisanya 243 saham turun, dan 56 saham stagnan. Koreksi indeks didukung keluarnya dana asing, dimana nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp93 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,026 triliun dan transaksi beli mencapai Rp932 miliar. [mdr]

Inilah Saham Pilihan Selasa (20/9)

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Selasa (20/9) diprediksi masih berpotensi bullish dengan kisaran di 3.755-3.955.

"Secara teknikal IHSG masih berpotensi bullish kembali," kata analis saham AMCapital, Andre Mahardika dalam catatannya.

Dari sthocastic, IHSG masih mengkonfirmasi bullish pada trend jenuh jual. Dari DMI, IHSG mengkonfirmasi stagnan pada kondisi penurunan kemarin. IHSG ditutup dengan tekanan beli dan jual yang stabil. Dari MACD, IHSG masih mengkonfirmasi jangka pendek, wait and see.

"Saya menyimpulkan dalam waktu dekat IHSG masih mengkonfirmasi bullish. Namun dalam jangka menengah IHSG diprediksi masih akan mengalami penurunan. Jadi lakukan aksi trading jangka pendek," jelasnya.

Saham pilihan, BBCA masih berpotensi uptrend dengan kisaran 7.800-8.100,8.450. Rekomendasi beli di 7.750 dan jual di 8.100-8.450 dengan stop loss di 7.700. Secara teknikal saham BBCA masih berpotensi bullish lemah.

Saham GGRM yang masih berpotensi bullish lagi dengan kisaran di 55.700-58.600. Rekomendasi beli di 55.500 dan jual di 58.600 dengan stop loss di 55.000. Secara teknikal saham GGRM masih berpotensi bullish namun belum mengkonfirmasi.

Saham GGRM mengalami penurunan tekanan jual namun di ikuti penurunan tekanan beli sinyal ini masih menunggu konfirmasi. Jika ada tekanan beli pada saham GGRM maka akan bullish mendekati resistence.

Saatnya Bargain Hunting Saham Penggerak

Headline
INILAH.COM, Jakarta – IHSG berpeluang technical rebound Selasa (20/9) ini dan saham-saham penggerak market sekaligus dilirik asing direkomendasikan positif. Saatnya bargain hunting pada saham-saham tersebut.

Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, IHSG berpeluang technical rebound dengan aksi bargain hunting yang bakal dilakukan pasar. Hal itu bakal terjadi terutama pada saham-saham yang sudah anjlok tajam. “Saya juga rekomendasikan bargain hunting pada saham-saham yang jadi penggerak indeks dan dilirik asing pada perdagangan kemarin,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Senin (19/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup melemah 80,13 poin (2,09%) ke level 3.755,05, dengan intraday terendah di level 3.739,51 dan tertinggi di 3.834,08. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 ^JKLQ45yang turun 15,76 poin (2,35%) ke level 654,33.Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah melemah di atas 2%, bagaimana Anda melihat arah IHSG Selasa (20/9) ini?
IHSG berpeluang menguat. Sebab, berita buruk Eropa yang tidak memberikan rincian penyelesaian krisis sudah diserap oleh pasar kemarin. Jadi, kalaupun bursa AS negatif, IHSG justru berpeluang rebound.

Level support dan resistance-nya?
Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.700 dan 3.875 sebagai level resistance-nya.

Apa yang masih jadi penantian pasar?
Sekarang, pasar tinggal menunggu data-data ekoomi yang bakal dirilis di AS. Dari sisi suku bunga, diperkirakan ditahan di level 0,25%. Pasar menantikan pidato dari Gubernur The Fed Ben Bernanke apakah akan ada Quantitative Easing (QE) ketiga atau tidak pada Federal Open Market Committee (FOMC) meeting Kamis (22/9). Jika tidak ada QE ketiga, AS lebih cenderung untuk fokus pada stimulus fiskal sebesar US$447 miliar yang digulirkan Presiden Obama serta menaikkan pajak orang kaya yang disebut Buffet Tax.

Bagaimana dengan pelemahan rupiah?
Pelemahan rupiah ke level 8.850-an merupakan kekhawatiran pasar dalam jangka pendek. Itu dipicu oleh peluang pelonggaran moneter dari Bank Indonesia (BI) sehingga suku bunga deposito menjadi tidak menarik bagi investor. Karena itu, orang memindahkan dananya dari rupiah.

Pelemahan rupiah juga sekaligus sebagai aksi profit taking dari investor global pada bursa saham di emerging market di tengah kekhawatiran memburuknya kondisi Eropa. Sebab, batas dana talangan The European Financial Stability Facility (EFSF) tidak jadi dinaikkan dari level 440 miliar euro. Tapi, ini hanya berimbas negatif jangka pendek.

Lantas, apa yang jadi harapan pasar untuk jangka panjang?
Pasar masih punya harapan dengan fasilitas likuiditas dolar AS untuk bank-bank di Eropa yang membutuhkannya pada kuartal IV-2011. Untuk itu, European Central Bank (ECB) bekerjasama dengan The Fed, Bank of England, Bank of Japan dan Swiss National Bank (SNB).

Fasilitas itu, bisa menghidupkan kembali kepercayaan investor terhadap euro. Jadi, kekhawatiran krisis utang bisa menyebar dalam jangka pendek bisa teratasi terutama pada lembaga keuangan di Eropa. Karena itu, IHSG berpeluang technical rebound dengan aksi bargain hunting yang bakal dilakukan pasar terutama pada saham-saham yang sudah anjlok tajam.

Bagaimana strategi saat ini?
Saya juga rekomendasikan bargain hunting pada saham-saham yang jadi penggerak indeks dan dilirik asing pada perdagangan kemarin.

Saham apa saja yang jadi pilihan Anda?
Di sektor perbankan, saya merekomendasikan saham PT Bank Mandiri (BMRI) dengan target teknikal Rp7.000 dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) di level Rp6.800 dalam satu hingga dua pekan ke depan.

Lalu, PT Astra Internasional (ASII) dengan target Rp70.000 dalam sepekan hingga dua pekan ke depan. PT United Tractor (UNTR) dengan target Rp24.000. Saham-saham tersebut merupakan penggerak market jika indeks menguat.

Saham pilihan lainnya adalah PT XL Axiata (EXCL) dengan target Rp5.500, PT Adaro Energy (ADRO) dengan target Rp2.100 dan PT Harum Energy (HRUM) dengan target Rp8.900. Investor bisa untung 5-10% pada saham-saham tersebut. Sebab, saat IHSG tertekan, investor asing justru berposisi net buy pada saham-saham tersebut.

Di antara saham-saham itu, mana yang paling Anda jagokan?
Secara fundamental, saya lebih menjagokan UNTR yang ditopang alat berat seiring pembangunan infrastruktur pada kuartal IV-2011 dan ASII. Dengan pelonggaran moneter, permintaan mobil bakal meningkat dan didukung oleh kinerja anak usahanya. Di sektor perbankan saya menjagokan, BBRI dan BMRI.