Selasa, 20 September 2011

Kondisi tak tentu, saatnya jual SUN

JAKARTA. Kondisi krisis Eropa dan Amerika Serikat yang belum stabil ikut mempengaruhi kondisi pasar surat utang negara (SUN). Kepemilikan asing di SUN terus susut.

Menilik data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, sejak tanggal 9 September hingga 16 September 2011, kepemilikan asing di SUN turun Rp 14,38 triliun menjadi Rp 236,85 triliun dibandingkan sebelumnya yang sebesar Rp 251,23 triliun. Apabila dibandingkan 15 September, kepemilikan asing turun Rp 2,61 triliun hanya dalam jangka waktu satu hari.

Analis Obligasi Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, saat ini memang merupakan saat yang tepat untuk melepas SUN dan mengambil untung. Sebab, kondisi sepanjang September 2011 ini diperkirakan masih akan berfluktuasi.

"Semuanya masih menunggu penyelesaian krisis Yunani yang akan ditentukan akhir September ini," tutur Lana kepada KONTAN, Jakarta, Senin (19/9).

Menurutnya, di tengah kondisi seperti ini investor dapat beralih ke instrumen SUN jangka menengah dengan tenor tiga atau lima tahun. Sebab, instrumen jangka panjang dinilai masih berisiko. "Instrumen jangka panjang memang yield-nya tinggi, namun berisiko," tuturnya.

Hal senada disampaikan analis obligasi NC Securities I Made Adi Saputra. Menurutnya, saat ini merupakan kesempatan baik bagi investor domestik untuk melakukan aksi ambil untung.

"Tapi apakah setelah investor jual akan mendapatkan instrumen penggantinya.Ini yang harus dipikirkan oleh investor lebih lanjut," tuturnya.

Dia menyarankan agar investor lebih selektif dalam melakukan aksi jual ataupun aksi beli. Apabila sudah merasa keuntungan yang diraup telah cukup, investor dapat melakukan trading jangka pendek.

"Trading jangka pendek ini dilakukan dengan cukup aktif di pasar sekunder. Kalau biasanya dengan menyimpan barang selama satu hingga dua bulan baru di jual, kalau jangka pendek, transaksi beli dan jual bisa tiap hari, paparnya.

Made menyarankan agar investor beralih dari tenor panjang ke tenor pendek. Menurutnya, investor dapat menjual seri FR57,FR58,FR54, dan FR56. "Kemudian masuk ke FR55. Hal itu dilakukan untuk memperkecil risiko fluktuasi harga obligasi, tapi masih ditempatkan pada instrumen surat utang negara," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar