Kamis, 26 Mei 2011

Mansek targetkan kantongi Rp 10 triliun dari penjaminan emisi

Mansek targetkan kantongi Rp 10 triliun dari penjaminan emisi
JAKARTA. PT Mandiri Sekuritas memperkirakan bisa mengantongi pendapatan dari jasa penjaminan emisi sama seperti tahun lalu. "Sepertinya nilai (penjamin emisi) nya akan sama seperti tahun lalu, sekitar Rp 10 triliun," ujar Director Head of Investment Banking Mandiri Sekuritas Donny Arsal, Kamis (26/5).

Tahun lalu, total nilai emisi obligasi yang berhasil dibukukan anak usaha Bank Mandiri itu sebesar Rp 6,7 triliun, sisanya diperoleh dari penjaminan emisi saham perdana (IPO).

Kendati Donny mengaku belum merinci berapa besar nilai emisi yang berhasil dipeorleh sepanjang 2011, namun anggota bursa berkode CC itu memang banyak mendapat order untuk menjadi penjamin emisi. Sebut saja, Mandiri Tunas Finance, Verena Multi Finance, Bank DKI, dan terakhir BPD Sumatera Utara.

Akan ada dua emisi obligasi lagi yang akan ditangani. Total nilainya sekitar Rp 1 triliun. Namun, Donny menolak untuk menjelaskan lebih detail terkait perusahaan yang berencana meraup dana dari pasar modal tersebut. Adapun untuk emisis IPO, kata Donny, tengah memproses dua perusahaan.

Tahun ini, Mandiri Sekuritas memasang target moderat terkait pencapaian laba. Perseroan menargetkan bisa mencatatkan laba sama dengan tahun lalu. Tahun lalu laba bersih Mandiri Sekuritas sebesar Rp 103,32 miliar. Adapun laba bersih perseroan year to date (ytd) 2011 dibanding 2010 anjlok dari Rp 21,02 miliar menjadi hanya Rp 263,38 juta. Ditengarai, hal itu disebabkan kepemilikan saham PT Garuda Indoensia (GIAA) yang harga sahamnya anjlok semenjak IPO.

Obligasi Eropa Diburu, Market Terdongkrak

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Rupiah dan IHSG kompak naik. Ketertarikan China atas obligasi Portugal dan pembelian 23% obligasi EFSF Uni Eropa oleh Asia dan Timur Tengah meredakan kecemasan pasar atas krisis utang Eurozone.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan rupiah hari ini salah satunya dipicu meredanya kecemasan terhadap krisis utang zona euro. Hal itu terjadi setelah Financial Time melaporkan, China tertarik untuk membeli obligasi Portugal.

Di sisi lain, The European Financial Stability Facility (EFSF) melaporkan, investor Asia dan Timur Tengah sangat tertarik dengan obligasi yang diterbitkan EFSF. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.570 dan 8.579 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (26/5).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (26/5) ditutup menguat 12 poin (0,13%) jadi 8.575/8.579 per dolar AS dari posisi kemarin 8.587/8.597.

Berdasarkan laporan EFSF, Asia dan Timur Tengah membeli obligasi EFSF sebesar 1 miliar euro atau 23% dari total 4,75 miliar euro. Dana tersebut akan digunakan untuk membantu negara anggota Uni Eropa yang sedang krisis. "Untuk saat ini adalah Portugal," paparnya.

Apalagi, penguatan rupiah juga terbantu karena tadi pagi data belanja modal sektor swasta Australia dirilis. Angkanya di atas ekspektasi ke level 3,4% dari prediksi 2,8% dan sebelumnya 1,3%.

Hanya saja, lanjut Firman, karena nanti malam akan dirilis revisi data Gross Domestic Product (GDP) AS, pasar tidak berani terlalu agresif mengambil posisi. "Penguatan rupiah hari ini pun menjadi terbatas, 12 poin saja," imbuhnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Dolar AS melemah ke level US$1,4149 per euro dari sebelumnya US$1,4085," imbuh Firman.

Dari bursa saham, pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebesar 34,65 poin (0,92%) ke level 3.814,816 dipicu oleh Dow Jones yang mendarat di teritori positif setelah terkoreksi dalam beberapa hari terakhir. Dari sisi grafiknya pun, Dow sudah mendapatkan buttom-nya sehingga kembali mini rally.

IHSG juga terimbas positif laju bursa regional Asia. “Indeks akan coba kembali memecahkan level penutupan tertinggi sepanjang sejarah di level 3.872,” ungkapnya. Sementara itu, level 3.900 berpeluang dicapai pekan depan. Apalagi, koreksi IHSG tiga hari terakhir sudah mencapai level buttom sementara di 3.760.

Dia juga menengarai, penguatan market secara umum dipicu oleh faktor global di mana kepercayaan terhadap kondisi makro ekonomi pulih. Hal ini bisa dilihat dari kenaikan harga minyak mentah dunia ke level US$101,56 per barel. “Itu menandakan, kekhawatiran atas terjadinya kelesuan ekonomi global berkurang,” ucapnya. [mdr]

Alfamart Tutup 6 Gerai Dekat pasar Tradisional

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) telah menghentikan operasional enam gerainya yang berjarak kurang dari 500 meter dari pasar tradisional.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Kamis (26/5). Keputusan ini merupakan bentuk tanggungjawab Alfamart dalam mematuhi instruksi Gubernur DKI Jakarta. Alfamart berharap ke depan perkembangan bisnis ritel di Indonesia khususnya DKI Jakarta akan semakin baik.

Apalagi selama ini, bisnis retail khususnya Alfamart menjadi salah satu perusahaan yang punya andil besar dalam menggerakkan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja. Ssecara nasional tidak kurang dari 54.000 orang, sementara di DKI Jakarta tenaga kerja yang diserap Alfamart mencapai 10.000 orang.

Saat ini lebih dari 50.000 pedagang kecil yang menjadi mitra binaan Alfamart. Keberadaan Alfamart selama ini juga melakukan berbagai kegiatan sosial yang ditujukan secara langsung kepada masyarakat. Fakta ini jelas menunjukkan peran aktif dan keinginan yang kuat untuk menciptakan kemakmuran bersama.

Tahun Ini, Joint Venture JSMR-TLKM Terbentuk

Ilustrasi. Foto: Corbis
JAKARTA - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memastikan, pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) terkait kerja sama fiber optik terbentuk pada tahun ini.

Direktur Utama Jasa Marga Frans Sunito mengatakan, perseroan hingga saat ini masih melakukan kajian terkait pembentukan JV bersama perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut. “Tahun ini harus terbentuk,” kata dia di Jakarta, Kamis (26/5/2011).

Saat ini, perseroan sedang melakukan kajian dan perhitungan mengenai aset Jasa Marga di bidang itu. Setelahnya, baru nilai aset perseroan di bidang tersebut akan digabungkan di dalam satu JV tersebut bersama Telkom. Di samping membentuk JV bersama Telkom, Jasa Marga juga masih melakukan persiapan untuk investasi pembentukan JV di bidang properti.

Saat ini, perseroan juga sedang menyelesaikan disain dan rencana tersebut. Untuk proyek properti di Jawa Timur, Jasa Marga akan membentuk JV dengan PT PP Tbk, sedangkan di Jawa Barat bersama PT Angkasa Pura (AP) II. “Untuk JV sekira Rp200 miliar tapi kalau untuk investasinya bisa lebih besar dari itu,” imbuh Frans.

Untuk pendanaan, berasal dari kas internal maupun pinjaman perbankan. Dia memastikan, perseroan belum akan menerbitkan surat utang (obligasi) pada tahun ini. Perseroan baru akan menerbitkan obligasi setelah konstruksi jalan tol rampung atau pada 2014.

Pasalnya, perseroan menetapkan 2012-2013 sebagai tahun konstruksi. Adapun pendanaan untuk pengerjaan proyek tersebut berasal dari perbankan maupun kas internal perseroan. “Tahun 2012 dan 2013 meruapakan tahun kontrusksi, yang pendanaan dari perbankan dan modal kita sendiri,” tutur dia.

Lebih lanjut Frans menjelaskan, setelah pembangunan proyek jalan tol tersebut selesai dan beroperasi, maka pinjaman perbankan akan di-refinancing dengan obligasi. Sebelumnya, perseroan juga berharap, tenor obligasi bisa diperpanjang menjadi 15 tahun dari tenor saat ini sekitar 10 tahun. Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp3,2 triliun untuk membiayai proyek jalan tol perseroan tahun ini.

Proyek jalan tol BUMN infrastruktur yang akan mulai peletakan batu pertama (ground breaking) adalah Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2 utara (Kebon Jeruk-Ulujami) sepanjang 8 kilometer (KM) dan jalan tol Unggaran-Bawean sepanjang 12 KM. Untuk konstruksi Unggaran-Bawean diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp1 triliun, sedangkan JORR W2 senilai Rp500 miliar-Rp600 miliar. “Dua-duanya sedang mau ditender. Konstruksinya semester II tahun ini,” ujarnya.
(J Erna/Koran SI/ade)

Harga Komoditas Angkat Bursa Asia

Headline
INILAH.COM, Singapura – Bursa saham Asia naik, mendorong indeks regional catatkan kinerja terbaik dalam satu bulan. Produsen bahan baku meningkat setelah harga minyak dan tembaga rally.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 1,5% menjadi 133,04, menjadi kenaikan terbesar sejak 20 April dan penutupan tertinggi sejak 20 Mei. Lebih dari tiga saham naik untuk setiap yang jatuh. Indikator ini pekan lalu meluncur untuk tiga pekan berturut-turut karena krisis utang Yunani, kontraksi ekonomi Jepang, dan data ekonomi AS yang mengecewakan, yang memicu kekhawatiran pemulihan global.

Mitsushige Akino pada Ichiyoshi Investment Management Co Tokyo mengatakan, kenaikan harga komoditas mengurangi kekhawatiran bahwa pasar saham yang didorong likuiditas akan goyah, “Namun, meningkatnya laporan ekonomi yang menunjukkan penurunan di AS, kekhawatiran pelambatan ekonomi akan membatasi keuntungan di saham."

Indeks Nikkei 225 naik 1,5%, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,6%, sedangkan indeks komposit Shanghai China turun 0,2%. Indeks S & P / ASX 200 Australia naik 1,7%, terbesar sejak 2 Desember. Indeks VN Vietnam naik 3%, pertama dalam 11 hari. Indeks Kospi Korea Selatan melonjak 2,8%, terbesar sejak Juni 2009, karena Credit Suisse Group AG dan Citigroup Inc memperkirakan saham nasional akan meningkatkan pendapatan sehingga valuasi menarik.

Indikator perusahaan teknologi informasi, konsumen barang mewah dan produsen bahan baku memimpin penguatan di antara 10 kelompok industri dalam Indeks MSCI Asia Pacific, yang semuanya naik.

Rio Tinto Group, pertambangan terbesar kedua dunia dari penjualan, naik 1,9% di Sydney. Pesaingnya, BHP Billiton Ltd (BHP), pertambangan terbesar dunia dan perusahaan migas terbesar Australia, naik 2,2% setelah Deutsche Bank AG menaikkan rating saham sumber daya alam menjadi overweight dan menjatuhkan saham pilihan pada BHP.

Jiangxi Copper Co, produsen logam terbesar China naik 1,6% di Hong Kong. CNOOC Ltd, produsen terbesar minyak dan gas lepas pantai, naik 2,9%.

Minyak mentah untuk pengiriman Juli naik 1,7% menjadi US$ 101,32 per barel di New York kemarin, penutupan tertinggi sejak 10 Mei. Hal ini karena laporan menunjukkan bahwa pasokan bahan bakar sulingan AS turun ke titik terendah dalam dua tahun. Tembaga berjangka untuk pengiriman Juli melonjak 2,3%, gain terbesar sejak 18 Mei karena Deutsche Bank AG mengatakan harga mungkin akan naik.

Perusahaan sumber daya alqam akan mendukung ekonomi dunia tumbuh 4% tahun ini, sementara tekanan kenaikan suku bunga akan memperlambat ekspansi Cina akibat puncak inflasi.

Gareth Evans, analis di Deutsche Bank London, menulis dalam catatan kepada klien bahwa sektor sumber daya alam akan memberikan return 20% atas ekuitas tahun depan. Saham pilihannya adalah BHP dan Xstrata Plc.

GrainCorp Ltd (GNC), pengendali gandum terbesar di Australia timur, melonjak 8% di Sydney. Perusahaan menaikkan proyeksi laba setahun penuh sebesar 43% dari laba yang diharapkan lebih tinggi dari ekspor dan penyimpanan.

Austar Serikat Communications Ltd, penyedia televisi berbayar terbesar kedua di Australia, naik 7,9% setelah menerima tawaran A$ 1,9 miliar (US$ 2 miliar) pengambilalihan bersyarat dari Foxtel, pesaing yang lebih besar.

Canon Inc, pembuat kamera terbesar dunia, melonjak 5,8% atas rencana membeli kembali sebanyak 1,2% sahamnya sampai dengan 50 miliar yen (US$ 611 juta). Ricoh Co, produsen peralatan kantor Jepang, naik 4,1% setelah berencana mengurangi 10 ribu pekerjaan, atau 9% dari tenaga kerjanya selama tiga tahun ke depan, untuk menghidupkan kembali pertumbuhan laba di tengah penjualan jatuh.

Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co, pembuat kapal Korea Selatan terbesar ketiga dari penjualan, naik 7,1% di Seoul, setelah mengatakan mendapat perintah membangun dua pembawa gas alam cair dari Awilco LNG AS dari Norwegia.

Yoosung Enterprise Co, pemasok suku cadang kendaraan untuk Hyundai Motor Co dan Kia Motors Corp, naik 15%. Perusahaan melanjutkan produksi setelah polisi membubarkan aksi mogok sepekan di pabriknya yang mengganggu produksi di produsen mobil terbesar Korea Selatan. Hyundai Motor, produsen mobil nasional terbesar, naik 5,6%, sedangkan afiliasinya Kia Motors meningkat 6,7%. [mdr]

Maybank Jual Saham BNII 1,10 Juta Lembar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) akan dijual Maybank Offshore Corporate Service (labuan) Sdn Bhd, Malaysia, salah satu pemegang saham perseroan sebanyak 1,10 juta lembar.

Demikian dikutip dari keterbukaan inforamsi yang diterbitkan BEI, Kamis (26/5). Tingkat harga dalam transaksi itu sebesar Rp610 per saham atau senilai total Rp674,05 juta. Penjualan dilakukan dari 13 Mei 2011 sampai dengan 20 Mei 2011.

Pada periode tersebut, saham BNII tertinggi di level Rp620 dan terendah di Rp610. Dengan demikian jumlah kepemilikan saham setelah transaksi mencapai 24,18 miliar atau setara 42,97%.

Rupiah Terbantu Lakunya Obligasi Eropa

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (26/5) ditutup menguat 12 poin (0,13%) jadi 8.575/8.579 per dolar AS dari posisi kemarin 8.587/8.597.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh meredanya kecemasan terhadap krisis utang zona euro. Hal itu terjadi setelah Financial Time melaporkan, China tertarik untuk membeli obligasi Portugal.

Di sisi lain, The European Financial Stability Facility (EFSF) melaporkan, investor Asia dan Timur Tengah sangat tertarik dengan obligasi yang diterbitkan EFSF. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.570 dan 8.579 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (26/5).

Berdasarkan laporan EFSF, Asia dan Timur Tengah membeli obligasi EFSF sebesar 1 miliar euro atau 23% dari total 4,75 miliar euro. Dana tersebut akan digunakan untuk membantu negara anggoran Uni Eropa yang sedang krisis. "Untuk saat ini adalah Portugal," paparnya.

Di sisi lain, penguatna rupiah juga terbantu karena tadi pagi data belanja modal sektor swasta Australia dirilis. Angkanya di atas ekspektasi ke level 3,4% dari prediksi 2,8% dan sebelumnya 1,3%.

Hanya saja, lanjut Firman, karena nanti malam akan dirilis revisi data Gross Domestic Product (GDP) AS, pasar tidak berani terlalu agresif mengambil posisi. "Penguatan rupiah hari ini pun menjadi terbatas, 12 poin saja," imbuhnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Dolar AS melemah ke level US$1,4149 per euro dari sebelumnya US$1,4085," imbuh Firman.

Investor asing tingkatkan kepemilikan obligasi, rupiah kian perkasa

Investor asing tingkatkan kepemilikan obligasi, rupiah kian perkasa
JAKARTA. Rupiah masih perkasa hingga sore ini. Penguatan mata uang Garuda terjadi seiring spekulasi banyaknya investor asing yang meningkatkan kepemilikannya atas aset-aset di Indonesia.

Dari awal bulan hingga 24 Mei, tercatat, ada kenaikan 2,5% kepemilikan obligasi pemerintah oleh investor asing menjadi Rp 226,89 triliun atau US$ 26,4 miliar.

"Arus dana asing yang masuk ke pasar obligasi menyokong rupiah. Pulihnya penguatan rupiah dan mata uang regional hanya bersifat sementara akibat reaksi lonjakan harga komoditas. Dalam jangka menengah, masih ada kecemasan mengenai krisis utang Eropa," papar Gundy Cahyadi, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp di Singapura.

Catatan saja, pada pukul 16.25, rupiah menguat 0,2% menjadi 8.583 per dollar. Sepanjang tahun ini, rupiah sudah menguat 4,6% dan menjadi mata uang dengan performa terbaik kedua di Asia.

Kinerja keuangan kinclong, SCMA bagi dividen tambahan 2010 dan interim 2011

Kinerja keuangan kinclong, SCMA bagi dividen tambahan 2010 dan interim 2011
JAKARTA. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) membagikan dividen final Rp 285 per saham dari laba bersih tahun buku 2010. Dividen interim sudah dibagikan pada November 2010 sebesar Rp 60 per saham. Sisanya sebesar Rp 225 per saham akan dibagikan pada Juli 2011.

"Pay out ratio dividen sekitar 100% dari laba bersih 2010 dan ada tambahan dari konversi waran," ujar Corporate Secretary SCMA Hadijanto Saroso, Kamis, (26/5).

Laba bersih SCMA tahun 2010 besarnya Rp 530 miliar atau meningkat 85,7% dibandingkan 2009. Jumlah saham publik SCMA saat ini 1.921.556.030 lembar sedangkan waran adalah 12 juta lembar saham.

Selain membagikan dividen tambahan tahun buku 2010, SCMA juga membagikan dividen interim 2011 sebesar Rp 35/saham. Pembagian dua jenis dividen ini menurut Hadijanto tak lepas dari menguatnya kinerja perusahaan. Tanggal pencatatan pembagian dividen diperkirakan pada minggu ketiga bulan Juni.

Cek, bluechips yang menggiring IHSG melejit 0,92% di sesi kedua!

Cek, bluechips yang menggiring IHSG melejit 0,92% di sesi kedua!
JAKARTA. Aksi beli saham-saham bluechips, khususnya sektor perbankan menguatkan posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sore ini.

Astra International Tbk (ASII) masih menjadi saham utama yang paling diminati. Diikuti, tiga saham perbankan, yaitu Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Tak heran, kenaikan ASII sebesar 2,07%, BBCA sejumlah 2,11%, BBRI yang reli 1,63%, dan BMRI yang naik 0,71%, menjadi pendorong yang kuat bagi indeks sehingga berhasil ditutup naik 0,92% di sesi kedua.

Data Bloomberg menunjukkan broker-broker yang paling banyak mengoleksi keempat saham ini, yaitu:

1. Astra International Tbk (ASII)
CLSA Indonesia membeli senilai Rp 14,91 miliar, Bahana Securities Rp 12,07 miliar, dan OSK Nusadana Securities sejumlah Rp 10,86 miliar.

2. Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Bahana Securities mengoleksi senilai Rp 34,53 miliar, UBS Securities Indonesia Rp 8,96 miliar, PT Citigroup Securities Indonesia sebesar Rp 5,15 miliar.

3. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
CLSA Indonesia dengan jumlah pembelian Rp 28,78 miliar, diikuti Deutsche Securities Indonesia Rp 17,50 miliar, dan PT Citigroup Securities senilai Rp 15,99 milair.

4. Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Mandiri Sekuritas ditempaat teratas dengan pembelian senilai Rp 39,16 miliar, lalu Danareksa Sekuritas Rp 35,95 miliar, dan Credit Suisse Securities mencapai Rp 17,45 miliar.

Sektor perkebunan dan aneka industri giring IHSG naik 0,92% di sesi II

Sektor perkebunan dan aneka industri giring IHSG naik 0,92% di sesi II
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan posisinya di zona hijau, kendati belum mencetak rekor baru lagi. IHSG menanjak 0,92% ke level 3.814,816 yang didorong oleh penguatan semua sektor.

Sebanyak 152 saham berhasil naik. Sementara 67 saham masih melemah, dan 96 saham tidak berubah posisi. Perdagangan hari ini mencatat volume 5,5 milliar dengan nilai Rp 4,5 trilliun.

Sektor yang menguat paling tajam adalah sektor perkebunan dengan kenaikan 1,90%, diikuti sektor aneka industri yang reli 1,66%, dan sektor ketiga yang menguat paling tinggi adalah sektor perbankan dengan naik 1,27%. Sektor yang penguatannya tidak terlalu tinggi adalah sektor infrastruktur yang hanya naik 0,33%.

Asiaplast Industri (APLI) mencatat kenaikan tertingi sebesar 28,93% ke Rp 205, dan Perdana Bangun Pusaka (KONI) menguat 21,29% ke Rp 188. Keduanya menempati dua teratas top gainers, sore ini. Surabaya Agung Industri (SAIP) berada di posisi ketiga top gainers dengan penguatan 20,97% ke Rp 150.

Anggota MSCI Stock yang berhasil naik ada 16 saham, diantaranya Aneka Tambang (ANTM) yang reli 2,38% ke Rp 2.150, dan BBCA yang menguat 2,11% ke RP 7.250.

Jakarta Kyoei Steel Works (JKSW) menjadi pemimpin top loser setelah tumbang 19,23% ke Rp 105. Diikuti, Bintang Mitra Semesta Raya (BMSR) yang anjlok 13,04%. Anggota MSCI stock yang tergerus adalah BUMI yang turun 1,47% ke Rp 3.350, dan Indosat (ISAT) yang melemah 0,95% ke Rp 5.200.

Saham PNIN Teraktif Diperdagangkan Kamis (26/5)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Panin Insurence Tbk (PNIN) teraktif diperdagangkan pada hari ini dengan transaksi mencapai 7.616 kali senilai Rp37,5 miliar dengan volume 57,8 juta saham.

Demikian dikutip dari data BEI, Kamis (25/5). IHSG ditutup naik 0,91% ke level 3.814,82. Volume perdagangan sebanyak 3,64 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp3,12 triliun. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp829,2 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,9 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,09 triliun.

Urutan kedua saham LPLI dengan transaksi sebanyak 7.255 kali senilai Rp14,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 53,2 juta saham. Urutan ketiga saham MLPL dengan transaksi sebanyak 4.238 kali senilai Rp14,2 miliar dengan volume perdagangan mencapai 55,9 juta saham. Urutan keempat saham BHIT dengan transaksi sebanyak 3.516 kali senilai Rp18,9 miliar dengan volume perdagangan mencapai 109,6 juta saham.

Urutan kelima saham KRAS dengan transaksi sebanyak 3.192 kali senilai Rp15,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 13,7 juta saham. Urutan keenam saham INDS dengan transaksi sebanyak 3.023 kali senilai Rp40,9 miliar dengan volume perdagangan mencapai 11,4 juta saham. Urutan ketujuh saham LPKR dengan transaksi sebanyak 2.774 kali senilai Rp117,3 miliar dengan volume perdagangan mencapai 181,02 juta saham.

Urutan kedelapan saham ETWA dengan transaksi sebanyak 2.690 kali senilai Rp4,4 miliar dengan volume perdagangan mencapai 15,4 juta saham. Urutan kesembilan saham BORN dengan transaksi sebanyak 2.402 kali senilai Rp80,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 52,9 juta saham. Urutan kesepuluh saham ENRG dengan transaksi sebanyak 2.261 kali senilai Rp75,7 miliar dengan volume perdagangan mencapai 390,4 juta saham.

Surya Citra Media Bagi Sisa Dividen Rp225/Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) membagikan sisa dividen 2010 sebesar Rp225 per lembar saham.

"Kemungkinan dividen dibagikan pada awal Juli 2011," tutur Sekretaris Perusahaan SCMA Hardianto Saroso, Kamis (26/5).

Sebelumnya Perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp60 per saham pada November 2010. Total dividen 2010 yang diberikan sebesar Rp285 per saham. Perseroan mencatatkan laba bersih 2010 sebesar Rp530 miliar.

Selain itu, perseroan akan membagikan dividen interim 2011 sebesar Rp35 per saham. Untuk total pembagian dividen menjadi sebesar Rp260. Dalam RUPST ini mengangkat dewan komisaris dan direktur baru antara lain:
Komisaris Utama dijabat oleh HBL Mantiri, Komisaris Independen dijabat oleh Segara Utama dan Agus Lasmono, dan Komisaris dijabat oleh Glenn MS Yusuf.

Posisi Direktur Utama dijabat oleh Fofo Sariaatmadja, Posisi Direktur dijabat oleh David Goldstein dan Grace Wiranata. [cms]

Inilah 10 Top Foreign Buy Saham Kamis (26/5)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pembelian investor asing hari ini mendukung penguatan IHSG yang ditutup naik 0,91% ke level 3.814,82.

Investor asing tercatat membeli 806,37 juta saham senilai Rp1,09 triliun. Dari data yang dihimpun INILAH.COM, 10 saham terbesar yang diborong asing pada perdagangan hari ini adalah BNBR menduduki posisi teratas yang dibeli sebanyak 24,44 juta saham. Urutan kedua terbesar saham yang dibeli asing adalah IPOL sebanyak 18,58 juta saham.

Urutan ketiga terhadap saham BHIT yang dibeli asing sebanyak 17,93 juta saham, diikuti ADRO sebanyak 12,04 juta saham, ENRG 10,33 juta saham, LPKR 9,81 juta saham, CPIN 8,93 juta saham, PGAS 8,71 juta saham, INDY 8,54 juta saham dan DEWA 7,83 juta saham.

Rally Komoditas Topang Penguatan IHSG

Headline
INILAH.COM, Jakarta – IHSG berhasil rebound seiring apresiasi bursa global dan regional. Rally harga komoditas membawa pencerahan pada saham berbasis sumber daya alam.

Pada perdagangan Kamis (26/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 34,65 poin (0,92% ke level 3.814,81, dengan intraday tertinggi di 3.818,45 dan tertendah di 3.780,34. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 6,47 poin (0,96%) ke 678,87.

Indeks sepanjang perdagangan berada di zona positif. Dibuka langsung naik 0,69% ke level 3.806, indeks terus menguat hingga pada akhir sesi pertama bertengger di level 3.808. Meski sempat tertahan aksi profit taking, indeks berhasil kembali melesat dan ditutup di level 3.814.

IHSG berhasil melanjutkan penguatan, menyusul apresiasi bursa global yang telah terkoreksi beberapa hari terakhir. “IHSG pun terimbas positif, karena memang laju bursa regional Asia pun pun positif,” ujar pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu kepada INILAH.COM.

Bursa AS berhasil rebound kemarin dan ditutup menguat 0,4% dipicu naiknya harga komoditas dunia, Deutsche Bank, JP Morgan dan Goldman Sachs memperkirakan harga komoditas akan menguat seiring meningkatnya konsumsi BBM di AS, di tengah menipisnya pasokan. Harga minyak mentah berada di level US$101 per barel. Demikian pula harga tembaga yang naik 2,3%, nikel 2,2% dan timah 1,6%.

Sementara tingkat kepercayaan pasar saat ini cukup tinggi terhadap pulihnya kondisi makro ekonomi. Hal ini bisa dilihat dari kenaikan harga minyak mentah dunia ke level US$101,56 per barel dan harga emas ke level US$1,528 per troy ounce. “Hal ini mengindikasikan meredanya kekhawatiran kelesuan ekonomi global,” ucapnya.

Penguatan IHSG didukung investor lokal. Terlihat dari aliran dana asing yang keluar, atau transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp829 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,927 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,098 triliun.

Bursa regional Asia didominasi kenaikan. Kecuali indeks komposit Shanghai China yang turun 0,2%.

Indeks Nikkei 225 naik 1,5%, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,6%, sedangkan Indeks S & P / ASX 200 Australia naik 1,7%, terbesar sejak 2 Desember. Indeks VN Vietnam naik 3%, pertama dalam 11 hari dan indeks Kospi Korea Selatan melonjak 2,8%, terbesar sejak Juni 2009. [mdr]

Saham Unggulan Dukung IHSG Ditutup Naik 0,91%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan Kamis (26/5), IHSG ditutup naik 0,91% ke level 3.814,82.

Penguatan indeks sore ini didukung kenaikan tajam saham-saham unggulan. Ini menyebabkan indeks LQ45 terdongkrak cukup tajam dengan naik 1,05% ke level 679,53, sedang JII naik 1,18% ke level 530,61. Sebanyak 161 saham mengalami kenaikan, 71 saham turun, dan 105 saham stagnan. Volume perdagangan sebanyak 3,64 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp3,12 triliun.

Namun, asing masih kekhawatiran terhadap perkembangan utang zona euro dan perekonomian AS. Ini menyebabkan investor asing lebih banyak menjual sahamnya, di mana terjadi net foreign sell sebesar Rp829,23 miliar.

Di Asia, Shanghai berbalik melemah 0,24%, Hang Seng naik 0,67%, KLSE naik 0,49%, Nikkei naik 1,48%, STI naik 0,14%, dan Seoul naik 2,75%.

Saham-saham yang naik tajam sore ini adalah MLBI naik 3,05%, PTRO naik 9,33%, TBMS naik 20%, ASII naik 2,4%, MBAI naik 2,04%, dan ITMG naik 0,96%.

Emas bergerak ke titik tertinggi tiga pekan terakhir

Emas bergerak ke titik tertinggi tiga pekan terakhir
JAKARTA. Harga emas kembali naik dan mencatatkan rekor tertinggi di tiga pekan terakhir. Hari ini emas sempat menyentuh level US$ 1.531,15. Namun tak lama berselang, emas di pasar spot kembali turun ke US$ 1.524,43 per ounce per pukul 15:45 WIB.

Artinya, emas bergerak mendekati level tertinggi yaitu US$ 1.563,70 per ounce (29/4). Pasar kembali khawatir dengan kondisi yang terjadi di Eropa. Kebijakan Uni Eropa mencegah default utang Yunani tampak berkurang. Hal ini memicu kekhawatiran berantai dan mempengaruhi negara-negara lain yang dililit utang serupa.

"Kami masih berpikir, kekhawatiran kemampuan Uni Eropa mengelola masalah utang Yunani sangat berpengaruh terhadap pergerakan emas," ujar Natalie Robertson, ahli strategi komoditas di ANZ.

MDRN bagi dividen tunai senilai Rp 6,398 miliar

MDRN bagi dividen tunai senilai Rp 6,398 miliar
JAKARTA. PT Modern Internasional Tbk (MDRN) akan membagikan dividen tunai final senilai Rp 10 per saham atau total sekitar Rp 6,398 miliar.

Keterbukaan informasi BEI menyebutkan, pembagian dividen ini disepakati melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pada 25 Mei 2011.

Adapun, cum dividen atau batas perdagangan saham di pasar reguler dan pasar negosiasi yang berhak atas dividen hingga 5 Juli 2011. Sementara, cum dividen di pasar tunai hingga 8 Juli 2011. Pembayaran dividen rencananya dilakukan pada 22 Juli 2011.

Sementara, hingga pukul 15.47 WIB, saham MDRN diperdagangkan naik 1,14% ke level Rp 2.225 per saham. Dengan mengacu pada harga tersebut, maka potensi keuntungan dari dividen (dividen yield) yang bisa diterima setiap pemegang saham hanya sekitar 0,005%.

Bakal bagi dividen, saham LSIP alami kenaikan terbesar dalam empat pekan

Bakal bagi dividen, saham LSIP alami kenaikan terbesar dalam empat pekan
JAKARTA. Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mengalami kenaikan terbesar dalam empat pekan terakhir, setelah mengumumkan rencana pembagian dividen.

Emiten perkebunan terbesar kedua dari sisi nilai pasar ini menyebut akan membayar dividen tunai senilai Rp 61 per saham.

LSIP naik 2,1% ke level Rp 2.425 per saham, pada pukul 15.07 WIB. Ini kenaikan terpesatnya sejak 2 Mei lalu. Adapun, hingga pukul 15.34 WIB, saham ini masih reli 1,05% ke Rp 2.400 per saham.

Saham Blue Chip Jadi Buruan, IHSG Rebound 36 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil cetak rebound 36 poin menyusul aksi beli selektif investor di saham-saham blue chip, terutama saham-saham perkebunan dan bank. Membaiknya harga komoditas dunia menjadi katalis penggerak IHSG.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi 8.580 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.610 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat 13,126 poin (0,34%) ke level 3.793,288. Membaiknya situasi di pasar global dan regional membawa IHSG kembali ke level 3.800.

Indeks sama sekali tidak menyentuh zona merah sejak awal perdagangan. Aksi beli selektif investor membumbungkan indeks ke posisi tertingginya hari ini di level 3.817,117.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melaju 28,424 poin (0,75%) ke level 3.808,586. Pulihnya harga komoditas dunia cukup memberi angin segar bagi pergerakan IHSG.

Laju penguatan IHSG sedikit tertahan di perdagangan sesi II. Meski masih konsisten di zona hijau, namun penguatannya melambat akibat profit taking investor asing.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (26/5/2011), IHSG menanjak 34,654 poin (0,91%) ke level 3.814,816. Sementara Indeks LQ 45 naik 6,468 poin (0,96%) ke level 678,877.

Investor asing melakukan aksi ambil untung masif, tak tanggung-tanggung dana asing ratusan miliar keluar dari lantai bursa. Transaksi asing tercatat menjual bersih (foreign net sell) senilai Rp 837,507 miliar di seluruh pasar.

Meski demikian, sentimen positif bursa global serta pulihnya harga-harga komoditas tetap membuat IHSG bertahan di zona hijau. Penguatannya semakin bertambah di menit-menit akhir pedagangan.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 120.421 kali pada volume 5,504 miliar lembar saham senilai Rp 4,5 triliun. Sebanyak 160 saham naik, 71 saham turun, dan 105 saham stagnan.

Bursa-bursa regional mulai bergerak mixed menuju penutupan perdagangan sore ini. Bursa China kembali jatuh untuk hari keenamnya secara berturut-turut. Profit taking marak terjadi seiring berlanjutnya kekhawatiran terhadap prospek ekonomi dalam negeri tirai bambu tersebut.

Berikut situasi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 6,53 poin (0,24%) ke level 2.735,21.
  • Indeks Hang Seng naik 153,51 poin (0,67%) ke level 22.900,79.
  • Indeks Nikkei 225 melesat 139,17 poin (1,48%) ke level 9.562,05.
  • Indeks Straits Times naik tipis 3,63 poin (0,12%) ke level 3.122,28.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 9.500 ke Rp 320.000, Petrosea (PTRO) naik Rp 3.500 ke Rp 41.000, Tembaga Mulia (TBMS) naik Rp 1.400 ke Rp 8.400, dan Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.200 ke Rp 59.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Lion Metal (LION) turun Rp 250 ke Rp 5.000, Indorama (INDR) turun Rp 200 ke Rp 3.300, Chandra Asri (TPIA) turun Rp 100 ke Rp 4.250, dan Gajah Tunggal (GJTL) turun Rp 100 ke Rp 2.950.

(ang/dnl)

Naik Tajam, BEI Awasi Saham CSAP

INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia saat ini tengah mengawasi pergerakan saham PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP).

Hal ini disampaikan Dirut BEI Ito Warsito dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (26/5). Pemantauan terhadap saham tersebut disebabkan telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas transaksi saham di luar kebiasaan dibanding periode sebelumnya (Unusual Market Activity/UMA).

Untuk itu, BEI meminta para investor memperhatikan jawaban perseroan atas permintaan konfirmasi Bursa. Investir juga diminta mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasinya.

Perseroan juga diminta untuk mengkaji kembali rencana aksi korporasinya jika belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Bursa Eropa Menguat Merespon Rencana China

Headline
INILAH.COM, London - Rencana pemerintah China membeli obligasi bailout Portugal telah mendorong kenaikan bursa Eropa pada perdagangan Kamis (26/5) karena harga komoditas juga positif.

Indeks FTSE naik 0,4% ke 5.896,6, indeks DAX naik 0,3% ke 7.192,9 dan indeks CAC naik 0,3% ke 3.941. Sementara bursa Asia mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,5% ke 22.869, indeks Nikkei naik 1,4% ke 9.562, indeks Shanghai turun 0,1% ke 2.736 dan indeks ASX naik 1,6% ke 4.660.

Perusahaan besar di sektor pertambangan terangkat harga sahamnya dengan kenaikan harga tembaga dan logam lainnya. Apalagi dolar melemah terhadap euro. Saham BHP Billiton 0,9%, Anglo American naik 2,3% dan Rio Tinto naik 1,3%.

"Kenaikan bursa sebagian merespon kenaikan Wall Street. Anda mengharapkan kerugian pada hari Senin akan ditutup hari ini. Tetapi ada kekhawatiran tentang utang Yunani yang membayangi pasar," kata Jeremy Batshtone-Carr, Strategi di Charles Stanley.

Bapepam Belum Terima Surat Larangan KPI

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengungkapkan, pihaknya belum menerima surat dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait larangan pengambilan saham Indosiar oleh SCTV.

Hal tersebut dinyatakan Kepala Bapepam-LK Nurhaida, ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (26/5). "Saya tidak mau komentar dulu soal cabut mencabut. Kita lihat perkembangannya dulu deh, karena itu mereka kan rups (rapat umum pemegang saham) dan surat dari KPI yang mengatakan itu dilarang belum ada," ungkapnya.

Namun, lanjutnya, bila memang ditemukan adanya pelanggaran maka hal tersebut dikembalikan pada pihak yang terkait. "Kemudian jika ada surat dari otorisasi yang berwenang, yang mengatakan mereka melanggar, itu bisa ditegakkan dari otoritas yang bersangkutan," tandasnya. [cms]

Ramayana Bagi Dividen 2010 Sebesar Rp212,8 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp212,8 miliar atau setara Rp30 per lembar saham.

Demikian salah satu hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan hari ini. Pembagian dividen 2010 sebesar Rp212,8 miliar merupakan 60% dari laba bersih 2010 sebesar Rp357 miliar. "Pembayaran dividen akan dilakukan pada 7 Juli 2011," ujar Presiden Direktur PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk Agus Makmur, Kamis (26/5).

Sisa laba bersih 2010 juga digunakan untuk penyisihan dana cadangan sebesar Rp5 miliar dan laba ditahan sebesar Rp136,87 miliar.

Untuk kinerja perseroan pada 2011, Agus mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% dibanding tahun 2010 lalu. Target tersebut akan didukung dengan rencana penambahan 8 gerai hingga 10 gerai sampai akhir tahun nanti.

“Ada peluang pertumbuhan di tahun ini. Ada penambahan 8 sampai 10 gerai baru. Salah satunya sudah kami realisasikan di triwulan pertama 2011 ini, yaitu gerai baru di Padalarang,” kata Agus.

Agus menambahkan, luas gerai baru mencapai 2.000 hingga 2.500 meter persegi dengan anggaran sewa Rp15 miliar sampai Rp20 miliar. Perseroan akan menambah satu gerai lagi di Jawa Timur. [hid]

Ramayana Bagi Dividen Rp30/Saham

Ilustrasi. Foto: Corbis
JAKARTA - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membagikan dividen sebesar Rp30 per lembar saham yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang telah diselenggarakan perseroan hari ini.

"Pembagian dividen ini akan kita bagikan pada 7 Juli 2011," ungkap Presiden Direktur RALS, Agus Makmur, kala ditemui dalam acara RUPST RALS, Jakarta, Kamis (26/5/2011).

Pembagian dividen tersebut adalah sebesar Rp212,8 miliar atau 60 persen dari laba bersih 2010 yang totalnya mencapai Rp357 miliar. Selain itu, dalam RUPST kali ini juga disepakati dana cadangan sebesar Rp5 miliar dan laba ditahan sebesar Rp136,87 miliar.

Sementara itu perseroan pun menargetkan pertumbuhan pendapatan akan tumbuh sebesar 10 persen jika dibandingkan pendapatan tahun lalu. "Pertumbuhan pendapatah di 2011 ini akan didukung dari rencana penambahan delapan hingga 10 gerai sampai akhir tahun nanti," pungkasnya.
(ade)

IPO Bank Sumut Akhir Semester 1-2012

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) melaksanakan penawaran umum saham perdana akhir semester pertama 2012.

Direktur Utama Bank Sumut Gus Irawan mengatakan, ijin prinsip penawaran umum saham perdana telah didapatkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) minggu lalu. Penawaran umum saham perdana akan dilakukan pada 2012. Jumlah saham yang akan ditawarkan ke publik sebesar 20%-40%. "Pelaksanaan penawaran umum saham perdana tergantung situasi. Penawaran umum saham perdana kemungkinan akhir semester pertama 2012," tutur Gus, Kamis (26/5).

Gus mengatakan, pelaksanaan penawaran umum saham perdana juga didukung oleh pemerintah daerah. Pelaksanaan penawaran umum saham perdana ini dilakukan agar good corporate governance (GCG) lebih baik. Bank Sumut diperkirakan membutuhkan modal sebesar Rp4 triliun hingga empat tahun mendatang. Gus menuturkan, sekitar Rp1 triliun sudah didapatkan dari pemerintah daerah. "Sisa sekitar Rp3 triliun akan didapatkan dari obligasi subdebt dan penawaran umum saham perdana serta pemerintah daerah," tambah Gus. Menurut Gus, penawaran umum saham perdana kemungkinan di bawah Rp1 triliun. [cms]

China Beli Obligasi Portugal, Bursa Eropa Naik

Headline
INILAH.COM, Paris - Bursa saham Eropa pada perdagangan Kamis (26/5) diprediksi naik karena didorong harga komoditas dan laporan China yang akan membeli obligasi bailout Portugal.

Prediksi ini melanjutkan pengguatan pada perdagangan kemarin. Walaupun kenaikan berpotensi hanya jangka pendek karena masih ada kekhawatiran krisis Yunani. Indeks FTSE dan DAX diperkirakan naik 1% dan indeks CAC naik antara 0,3-0,5%.

Pada Rabu kemarin, Yunani menegaskan akan mengambil langkah penghematan. Walaupun Menteri Keuangan Jerman mengatakan restrukturisasi utang Yunani akan membahayakan solvabilitas negara. Restrukturisasi itu dikhawatirkan akan memicu writeoff besar-besaran di bank Eropa. Ini akan membuka pintu bagi menjalarnya krisis ke negara lain.

"Sekarang krisis Yunani menghangat lagi sehingga membuat orang gugup. Kita sudah meningkatkan dana tunai untuk mengantisipasi risiko. Saya pikir ini dilakukan banyak orang," kata Bronwyn Curtis, Kepala HSBC Global Research.

Harga Obligasi Jepang Turun Dorong Nikkei Positif

Headline
INILAH.COM, Tokyo - Obligasi berjangka pemerintah Jepang turun untuk pertama kalinya dalam tiga hari karena laju pertumbuhan ekonomi AS di kuatal I lebih kuat.

Untuk obligasi dua puluh tahun naik AS untuk hari ketiga setelah lelang hari ini sebagai dampak dari kenaikan permintaan pasar. "Pasar akan membutuhkan faktor pendorong baru seperti kekhawatiran tentang resesi dan deflasi untuk mendapatkan pembeli obligasi lebih lanjut," kata Keiko Onogi, ahli strategi pendaptan tetap di Daiwa Securities Co Capital Market di Tokyo seperti dikutip dari yahoo.finance.com.

Untuk obligasi sepuluh tahun pada bulan Juli turun 0,22 ke 140,6 di Tokyo Stock Exchange. Imbal hasil obligasi Maret 2021 dari 1,1% naik 1,5 basis poin menjadi 1,135%, sedang harganya jaruh dari 0,132 yen menjadi 99,6 yen di Japan Bond Trading Co. Pasar terbesar obligasi pemerintah Jepang.

Realisasi imbal hasil menyentuh 1,105% pada 16 Mei lalu yang merupakan terendah sejak 24 November. Satu basis poin adalah 0,01%. Pada saat yang sama indeks Nikkei naik 1,2%, sedangkan imbal hasil treasury 10 tahun naik dua basis poin menjadi 3,15%.

Sementara pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I 2011 naik menjadi 2,2% dari 1,8% yang diperkirakan sebelimnya.

Ingin melantai di bursa, Pegadaian harus jadi Perseroan Terbatas dulu

Ingin melantai di bursa, Pegadaian harus jadi Perseroan Terbatas dulu
JAKARTA. Nama Perum Pegadaian belum masuk ke daftar badan usaha milik negara (BUMN) yang akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia lewat hajatan Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat.

"Belum ada rencana IPO. Pegadaian harus berubah dulu statusnya menjadi Persero. Setelah itu, mau IPO atau tidak terserah," kata Deputi Bidang Usaha Jasa BUMN Parikesit Suprapto, Kamis, (26/5).

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Pegadaian, Suwhono sempat menyebut sudah mengajukan proposal peningkatan status dari perusahaan umum menjadi perseroan terbatas (PT) kepada Kementerian BUMN. Perum Pegadaian juga telah mengajukan surat kepada Presiden terkait rencana tersebut. Namun, Suwhono belum dapat memastikan kapan rencana perubahan menjadi PT bisa terlaksana.

Catatan KONTAN, beberapa nama BUMN yang digadang-gadang bakal IPO di antaranya, PTPN III,PTPN IV, PTPN V, PTPN VII, PTPN XIII, PT Waskita Karya, PT Primissima, dan PT Baturaja. Namun, jadwalnya masih belum ditentukan. IPO PTPN-PTPN, misalnya menunggu pembentukan holding BUMN Perkebunan.

Berencana lepas saham Petrosea, saham INDY melejit 3,7%

Berencana lepas saham Petrosea, saham INDY melejit 3,7%
JAKARTA. Saham PT Indika Energy Tbk (INDY) melesat setelah perusahaan ini berniat menjual 20% hingga 30% sahammya di anak usaha PT Petrosea, pada tahun ini.

Saham produsen batubara ketiga terbesar di Indonesia ini reli 3,7% ke level Rp 4.250 per saham, hingga pukul 13.33 WIB. Ini kenaikan terbesar INDY dalam tiga pekan terakhir atau tepatnya sejak 5 Mei lalu.

Khawatir badai tunda penananam, CPO melejit ke level tertinggi enam pekan

Khawatir badai tunda penananam, CPO melejit ke level tertinggi enam pekan
KUALA LUMPUR. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) melesat ke level tertinggi lebih dari enam pekan. Reli CPO dipicu kekhawatiran badai di Amerika Serikat yang kemungkinan menunda penanaman kedelai, dan seiring aksi importir menambah pembelian minyak nabati.

Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange naik 0,6% ke level RM 3.438 atau setara US$ 1.130 per metrik ton. Ini level tertingginya sejak 11 April. Kontrak ini mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.433 per metrik ton.

AccuWeather Inc. memproyeksi badai dari Iowa ke Ohio mungkin membawa sekitar 3,8 centimeter hujan, hari ini. Penanaman kedelai dan tanaman lainnya lebih lambat dari waktu normalnya pada saat hujan berlebih. Kedelai bisa hancur, dan mengangkat harga minyak sawit sebagai substitusinya.

Wakil presiden futures & option OSK Investment Bank Bhd. Ryan Long menyebut, ada kekhawatiran terhadap cuaca lagi. "Pasokan kelapa sawit masih banyak, sehingga mungkin membatasi kenaikan," ujarnya.

Menteri perkebunan & komoditas Malaysia Dompok Bernard mengatakan, produksi Malaysia akan meningkat menjadi 17,6 juta ton tahun, dari tahun lalu sejumlah 17 juta ton. Sementara, produksi global akan naik 6,6% menjadi 48,6 juta ton.

Sementara, Daiwa Capital Markets Pyari Menon menilai minimnya penurunan harga karena pulihnya panen sawit diimbangi permintaan yang kuat. "Kenaikan yang mengejutkan bisa berasal dari permintaan minyak nabati yang kuat, peningkatan penggunaan biodiesel, dan potensi kenaikan harga kedelai," imbuhnya.

Musim liburan tiba, Garuda optimis kinerja keuangannya membaik

Musim liburan tiba, Garuda optimis kinerja keuangannya membaik
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) optimis kinerja keuangan di kuartal kedua bakal lebih bagus dibandingkan kuartal pertama 2011. Hal ini dikarenakan pada kuartal kedua, jumlah penerbangan akan lebih tinggi seiring berjalannya masa liburan di bulan Juni-Juli.

"Trafik pasti naik dan kapasitas kami juga bertambah. Dari segi market juga kuartal kedua lebih bagus dibandingkan kuartal pertama," ujar Direktur Keuangan GIAA Elisa Lumbantoruan, Kamis, (25/5).

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini GIAA merugi Rp 183,45 miliar. GIAA beralasan setiap kuartal satu, GIAA cenderung mengalami kerugian karena sepi penumpang alias low season. Bencana alam di Jepang merupakan salah satu alasan yang membuat GIAA sepi penumpang di kuartal pertama 2011.

"Tapi sekarang kan Jepang sudah mulai pulih. Walaupun belum kembali normal, tapi load factor sudah bagus. Kami akan kembali membuka dua rute penerbangan ke Jepang, dari Denpasar dan Jakarta," kata Elisa.

Walaupun tak menyebut berapa potensi kenaikan laba bersih dan pendapatan pada kuartal kedua, namun Elisa mengungkapkan akan sejalan dengan peningkatan produksi di kuartal pertama 2011. "Minimum peningkatan produksi sekitar 25%-28%,” ujarnya.

Dari segi penambahan kapasitas GIAA pada kuartal kedua ini mulai mengoperasikan tiga pesawat baru bertipe 737-800. Selain itu, di awal Juni GIAA bakal membuka enam rute penerbangan baru dari Makassar. Rute tersebut adalah Makassar-Singapura, Makassar-Balikpapan, Makassar-Denpasar, Makassar-Gorontalo, Makassar-Ternate, dan Makassar-Palu.

ANTM, AALI, ASII dan INDY bergerak di luar kewajaran

ANTM, AALI, ASII dan INDY bergerak di luar kewajaran
JAKARTA. Beberapa saham bergerak secara tak wajar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama perdagangan sesi I. Keempatnya mencatatkan rekor tertinggi sejak beberapa bulan terakhir.

Pertama, adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Saham produsen nikel dan emas di Indonesia ini , naik 2,4% menjadi Rp 2.150. Titik ini ditetapkan sebagai level tertinggi sejak 1 Maret. Nikel berjangka naik sebanyak 0,6% menjadi US$ 23.550 per metrik ton di bursa London.

Kedua, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI ). Saham perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia ini naik 1,8% menjadi Rp 23.150 dan merupakan level tertinggi sejak 2 Mei. Harga minyak sawit di pasar berjangka naik 0,6% menjadi 3,438 ringgit atau setara dengan US$ 1,130 per metrik ton di Kuala Lumpur.

Ketiga, PT Astra International Tbk (ASII). Saham pengecer terbesar otomotif nasional ini berhasil melaju 2,2% menjadi Rp 59.400. ASII berhasil menempati posisi teratas top gainers di IHSG. Saham melaju seiring dengan rencana Toyota yang akan menambah kapasitas produksi di Indonesia.

Keempat, PT Indika Energy Tbk (INDY). Saham produsen batubara terbesar ketiga nasional ini naik 3,7% menjadi Rp 4.250 dan merupakan level tertinggi sejak 1 Februari. INDY dikabarkan meningkatkan penjualan sahamnya dari 20% menjadi 30% di Petrosea.

CLSA Crossing Saham Elang Mahkota Rp 865 Miliar

Jakarta - CLSA Indonesia (KZ) memfasilitasi transaksi tutup sendiri (crossing) saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) senilai Rp 865,151 miliar. Transaksi dilakukan di harga Rp 1.603 per lembar.

Seperti dikutip dari data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (26/5/2011), transaksi dilakuakn di pasar negosiasi dalam frekuensi satu kali. Jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 1,079 lot atau setara 539,714 juta lembar saham.

Pembelian dilakukan di harga Rp 1.603 per lembar lebih murah dibandingkan harga penutupan kemarin di Rp 1.620 per lembar.

Menurut salah satu pelaku pasar, crossing tersebut merupakan buyback saham oleh EMTK dari Ashmore Investment Management Ltd yang saat ini menguasai 33,72% saham perseroan.

"Ini baru buyback tahap pertama, masih ada sisa saham EMTK yang dipegang Ashmore nantinya diambil kembali," kata si pelaku pasar itu kepada detikFinance.

Ashmore kuasai saham EMTK itu melalui konversi utang senilai Rp 1,4 triliun pada akhir tahun 2009. Ashmore merupakan pihak yang menjadi kreditur EMTEK dalam rangka mengakuisisi 86,28% saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).

Perusahaan yang disebut terakhir, SCMA, merupakan pemilik merek stasiun televisi SCTV. EMTEK merupakan perusahaan yang menjadi pengendali saham SCMA.

Sampai berita ini diturunkan, Direktur EMTK Wahyu Wijayadi dan Legal Director & Corporate Secretary EMTK Titi Maria belum menjawab telepon detikFinance.
(ang/dnl)

ASII, BBRI dan PGAS paling banyak dikoleksi di sesi pagi

ASII, BBRI dan PGAS paling banyak dikoleksi di sesi pagi
JAKARTA. Aksi investor membeli saham-saham bluechips sukses menggiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau, siang ini.

Tiga bluechips yang paling banyak diminati pasar, yaitu Astra International Tbk (ASII), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Maka, reli ASII sebesar 2,24%, penguatan BBRI 1,63%, kenaikan PGAS 1,25%, menyumbang kenaikan indeks 0,75% ke level 3.808,586.

Data Bloomberg menunjukkan, hingga sesi pertama berakhir, volume saham ASII yang ditransaksikan mencapai 1,13 juta saham. CLSA Indonesia menjadi broker terbanyak pengoleksi saham ini dengan nilai mencapai Rp 14,91 miliar. Diikuti UBS Securities Indonesia dengan pembelian Rp 8,82 miliar, dan Bahana Securities sejumlah Rp 5,61 miliar.

Sementara, jumlah saham BBRI yang ditransaksikan sekitar 13,7 juta saham. Tiga broker yang paling banyak membeli saham ini, yaitu CLSA Indonesia sejumlah Rp 21,21 miliar, Deutsche Securities Indonesia senilai Rp 8,75 miliar, PT Citigroup Securities Indonesia mencapai Rp 8,31 miliar.

Adapun, volume transaksi saham PGAS sekitar 11,3 juta saham. Deutsche Securities Indonesia memimpin pembelian saham ini, yaitu senilai Rp 21,86 miliar. Di urutan kedua UBS Securities Indonesia dengan nilai pembelian Rp 6,10 miliar, dan Merril Lynch Indonesia sejumlah Rp 4,13 miliar.


Sesi I, IHSG Bergerak Stabil

Ilustrasi. Foto: Koran SI
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi pertama masih stabil di jalur hijau. Tidak jauh berbeda dari pembukaan perdagangan pagi tadi, IHSG masih menguat sekira 20-an poin.

IHSG Kamis (26/5/2011) menguat 28,42 poin atau setara 0,75 persen ke posisi 3.808,59. Sementara indeks LQ45 menguat 5,99 poin ke posisi 678,4, serta Jakarta Islamic Index (JII) naik 4,16 poin ke 528,56.

Adapun nilai transaksi tercatat sebesar Rp1,48 triliun dengan volume sebesar 2,23 miliar lembar saham. Di mana 149 saham menguat, 64 saham melemah, dan 94 saham diam di tempat alias stagnan.

Saham-saham yang menguat di antaranya yakni PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp1.050 ke Rp59.150, PT Multi Breeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI) naik Rp1.000 ke Rp25.500, serta PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp500 ke Rp44.000.

Sementara saham-saham yang melemah di antaranya yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp900 ke Rp12.500, PT Indosprings Tbk (INDS) turun Rp225 ke Rp3.000, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun Rp50 ke Rp7.650.
(ade)

Seluruh sektor menghijau, IHSG ditutup naik 0,75% di sesi pagi

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan reli yang berlangsung sejak pembukaan tadi pagi. Hingga sesi pertama berakhir, IHSG ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,75% ke level 3.808,586.

Reli indeks ditopang penguatan seluruh sektor, yang dipimpin sektor aneka industri dengan kenaikan 1,86%. Diikuti, sektor manufaktur yang reli 1,07%, serta sektor perkebunan di urutan ketiga dengan penguatan sebesar 1%. Adapun, tujuh sektor lainnya menguat di bawah 1%.

Sejumlah 142 saham berhasil melaju. Sementara, 60 saham masih tumbang, dan 87 saham lainnya belum bergerak dari posisi penutupan sebelumnya.

Perdagangan hari ini diramaikan oleh transaksi sekitar 3,323 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,570 triliun.

Beberapa saham yang mengisi posisi top gainers, antara lain Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang naik 4,76% ke Rp 660. Lalu, Indika Energy Tbk (INDY) yang reli 3,66% ke Rp 4.250, dan Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang menguat 2,38% ke Rp 2.150.

Sementara, posisi top losers diisi, Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) yang jatuh 1,67% ke Rp 295. Diikuti, Bakrie Telecom Tbk (BTEL) yang melemah 1,33% ke Rp 370, dan Adaro Energy Tbvk (ADRO) yang turun 1,05% ke Rp 2.350.

Ikuti Regional, IHSG Sesi I Ditutup Naik 0,75%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Kamis (26/5), IHSG ditutup naik 0,75% ke level 3.808,59.

Penguatan indeks pagi ini mengikuti kenaikan bursa global dan regional disebabkan harga komoditas yang kembali naik. Sebanyak 149 saham mengalami kenaikan, 64 saham turun, dan 94 saham stagnan. Volume perdagangan sebanyak 2,24 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,49 triliun.

Namun, asing masih kekhawatiran terhadap perkembangan utang zona euro dan perekonomian AS. Ini menyebabkan investor asing lebih banyak menjual sahamnya, di mana terjadi net foreign buy sebesar Rp746,59 miliar.

Indeks LQ45 naik 0,85% ke level 678,15, sedang JII naik 1,02% ke level 529,77. Dow Jones Naik 0,31%. Di Asia, Shanghai naik 0,53%, Hang Seng naik 0,49%, KLSE naik 0,59%, Nikkei naik 1,21%, dan Seoul naik 1,86%.

Saham-saham yang naik tajam siang ini adalah MLBI naik 3,05%, ASII naik 2,23%, MBAI naik 3,26%, INDS naik 18,6%, dan ITMG naik 0,96%.

Sesi Dua, 'Mix' Saham Unggulan dan Lapis Dua

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Apresiasi indeks siang ini tampaknya akan berlanjut hingga penutupan. Investor disarankan mix saham-saham bluechip dan lapis dua dalam portofolio mereka.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu memperkirakan, indeks saham domestik akan menguat hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan mengarah ke level resistance 3.820-3.850 dan 3.780 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (26/5).

Penguatan indeks saham hari ini menurutnya, dipicu oleh Dow Jones yang mendarat di teritori positif setelah terkoreksi dalam beberapa hari terakhir. Dari sisi grafiknya pun, Dow sudah mendapatkan buttom-nya sehingga kembali memiliki mini rally. “IHSG pun terimbas positif, karena memang laju bursa regional Asia pun pun positif,” ujarnya.

Dia menegaskan, indeks akan terus menguat hingga penutupan sore nanti jika tidak ada kejadian negatif yang tiba-tiba. Ada kemungkinan, menurutnya, penguatan IHSG hari ini merupakan mini rally untuk mencapai Rp4.000 pada pekan pertama atau pekan kedua Juni 2011.

“Setelah resistance 3.850 ditembus, indeks akan coba kembali memecahkan level penutupan tertinggi sepanjang sejarah di level 3.872,” ungkapnya. Sementara itu, level 3.900 berpeluang dicapai pekan depan. Apalagi, koreksi IHSG tiga hari terakhir sudah mencapai level buttom sementara di 3.760.

Dia menengarai, penguatan market secara umum dipicu oleh faktor global di mana kepercayaan terhadap kondisi makro ekonomi pulih. Hal ini bisa dilihat dari kenaikan harga minyak mentah dunia ke level US$101,56 per barel dan harga emas ke level US$1,528 per troy ounce. “Itu menandakan, kekhawatiran terjadinya kelesuan ekonomi global berkurang,” ucapnya.

Menurut Irwan, semua sektor saham cenderung bergerak rame-rame hari ini. Hanya saja, saham-saham perbankan, komoditas tambang dan Crude Palm Oil (CPO), grup Astra dan second liner yang bakal dominan.

Dalam situasi ini, dia menyarankan agar pelaku pasar mencampur saham-saham bluechip dan secondliner dalam portofolio mereka. Sebab, saham-saham second liner bergerak lebih agresif. “Tapi, bagi investor yang mencari aman, lebih baik pilih saham-saham bluechip saja,” timpalnya.

Saham-saham bluechip pilihannya adalah PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). PT Adaro Energy (ADRO) dan PT Antam (ANTM). PT Astra Internasional (ASII) dan PT Astra Agro Lestari (AALI). PT Sampoerna Agro (SGRO) dan PT London Sumatera Indonesia (LSIP).

PT Borneo Lumbung Energi (BORN), PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Semen Gresik (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dan PT Semen Gresik (SMGR).

Untuk second liner, PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Darma Henwa (DEWA) dan PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP). Lalu, PT Bank Jabar Banten (BJBR), PT Bank ANZ Panin (PNBN) dan PT Panin Insurance (PNIN). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut, kemudian hold,” imbuh Irwan.[ast]

BJBR Bantah Beli 45% Saham Bess Finance

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Jabar dan Banten Tbk (BJBR) Agus Ruswendi membantah membeli 45% saham Bess Finance milik Malaysia.

"Wah tidak ada aksi korporasi itu," ujar Agus lewat pesan singkat yang diterima INILAH.COM, Kamis (26/5).

Seperti diketahui, PT Bank Jabar dan Banten Tbk dikabarkan akan membeli 45% saham Bess Finance milik Malaysia.

Harga Komoditas Membaik, IHSG Melaju 28 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 28 poin berbarengan dengan penguatan bursa-bursa di Asia. Membaiknya harga komoditas dunia cukup memberi angin segar bagi pergerakan IHSG.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat 13,126 poin (0,34%) ke level 3.793,288. Membaiknya situasi di pasar global dan regional membawa IHSG kembali ke level 3.800.

Indeks sama sekali tidak menyentuh zona merah sejak awal perdagangan. Aksi beli selektif investor membumbungkan indeks ke posisi tertingginya hari ini di level 3.817,117.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (26/5/2011), IHSG melaju 28,424 poin (0,75%) ke level 3.808,586. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 5,745 poin (0,85%) ke level 678,154.

Prediksi naiknya harga-harga komoditas menjadi sentimen positif penggerak IHSG hari ini, selain menguatnya Wall Street semalam dan bursa-bursa regional. Saham-saham berbasis komoditas mulai kembali dincar investor.

Seluruh indeks sektoral di bursa merekah, penguatan tertinggi dicetak oleh sektor aneka industri dan komoditas, yaitu agribisnis dan tambang.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 73.673 kali pada volume 3,322 miliar lembar saham senilai Rp 2,569 triliun. Sebanyak 148 saham naik, 64 saham turun, dan 94 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih bertahan berjalan di teritori positif. Hanya bursa Singapura yan terkena koreksi. Bursa Jepang melesat paling tinggi menyusul membaiknya harga-harga komoditas.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 14,51 poin (0,53%) ke level 2.756,26.
  • Indeks Hang Seng menguat 110,43 poin (0,49%) ke level 22.857,71.
  • Indeks Nikkei 225 melesat 114,95 poin (1,22%) ke level 9.537,83.
  • Indeks Straits Times melemah tipis 3,78 poin (0,12%) ke level 3.114,87.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 9.500 ke Rp 320.000, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.300 ke Rp 59.400, Multibreeder (MBAI) naik Rp 800 ke Rp 25.300, dan Indospring (INDS) naik Rp 600 ke Rp 3.825.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Lion Metal (LION) turun Rp 250 ke Rp 5.000, Indorama (INDR) turun Rp 200 ke Rp 3.300, Sinarmas (SMMA) turun Rp 125 ke Rp 2.600, dan Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 100 ke Rp 13.300.

(ang/qom)

GIAA kantongi persetujuan kuasi reorganisasi dari BEI

GIAA kantongi persetujuan kuasi reorganisasi dari BEI
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sudah mengantongi restu dari Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan kuasi reorganisasi.

"Kami sudah dapat persetujuan BEI. Sekarang sedang menulis surat ke Bapepam-LK," ujar Direktur Keuangan GIAA Elisa Lumbantoruan, Kamis (26/5).

Elisa menuturkan, perseroan akan menggunakan laporan keuangan Juni 2011 untuk mendaftarkan rencana kuasi reorganisasi. Setelah mengajukan permohonan ke Bapepam-LK, manajemen GIAA akan melakukan RUPS Luar Biasa.

"RUPSLB untuk persetujuan kuasi reorganisasi akan dilakukan akhir Juli atau awal Agustus ,karena butuh waktu audit 30 hari," imbuh Elisa.

Tambah produksi pabrik, ASII melejit ke level tertinggi 2 pekan

Tambah produksi pabrik, ASII melejit ke level tertinggi 2 pekan
JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) naik ke level paling tinggi dalam dua minggu terakhir. Saham otomotif ini langsung merespon positif setelah Kim Eng Securities menaikkan estimasi harga (upgrade). Upgrade dilakukan seiring dengan pernyataan Toyota motor Corp yang menaikkan kapasitas produksi pabrik di Indonesia dari 100.000 unit per tahun menjadi 140.000 unit.

ASII naik 2,4% ke Rp 59.500 per saham. Ini merupakan kenaikan tertajam sejak 11 Mei. Sebelumnya Kim Eng memberikan rekomendasi tahan dengan target harga Rp 55.000 per saham.

GZCO akan bagikan dividen total senilai Rp 48 miliar

GZCO akan bagikan dividen total senilai Rp 48 miliar
JAKARTA. PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) akan membagikan dividen tunai senilai Rp 9,6 per saham atau total Rp 48 miliar.

Jumlah tersebut sebesar 29,85% dari laba bersih perseroan tahun 2010. Keterbukaan informasi perseroan menyebutkan, pembagian dividen ini sudah mendapat restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pada 24 Mei 2011.

Adapun, hingga perdagangan pukul 11.49 WIB, saham GZCO bertahan di level penutupan kemarin di Rp 385 per saham. Dengan mengacu pada harga tersebut, potensi keuntungan dari dividen (dividen yield) yang akan diterima pemegang saham hanya 0,025%.