Kamis, 26 Mei 2011

Koreksi, Beberapa Saham Masih Menarik

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Kamis (26/5) diperkirakan akan melanjutkan koreksi. Namun, beberapa saham seperti UNVR, BORN dan ADRO masih direkomendasikan.

Reza Nugraha, analis dari MNC Securities mengatakan, IHSG hari ini masih akan berada dalam tekanan, karena faktor eksternal yang terjadi berbarengan dengan harga saham-saham yang sudah overbought, “Terutama di saham-saham big cap perbankan, Astra International (ASII) dan Telekomunikasi Indonesia (TLKM),” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, peluang rebound indeks terbuka karena harga komoditas kembali naik setelah rekomendasi Goldman Sachs yang mengindikasikan harga komoditas, yakni minyak mentah, masih akan tinggi karena supply yang masih menipis.

IHSG diprediksi mengarah ke level support 3470 dan mulai rebound seiring data inflasi Mei yang diperkirakan masih rendah. Selain antisipasi emiten yang akan membagikan dividen. Namun, ini hanya jangka pendek, karena ada anomali profit taking, ketika cum date dividen,” paparnya.

Di tengah situasi ini, Reza merekomendasikan beberapa emiten, seperti Unilever (UNVR) yang akan membagikan dividen 100% dari laba bersih, termasuk defensive stock, “Sehingga ketika market turun, emiten ini tidak mengalami penurunan tajam,” katanya.

Saham lain yang yang direkomendasikan adalah Borneo Energy (BORN). Selain karena batubaranya high rank (cooking coal), permintaan mulai meningkat dan akan dibeli sebagian sahamnya oleh perusahaan China.

Adaro Energy (ADRO) pun menjadi pilihan karenaakan mendapat kontrak dari PLTU, sehingga produksinya bisa terserap, meskipun tidak dengan harga rata-rata jual yang tinggi. “Namun dengan ekspansi volume produksi, ADRO masih mampu mencapai target penjualan, mengingat ASP batubara masih fluktuatif,” tutupnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (25/5) ditutup melemah 5,781 poin (0,16%) ke level 3.780,162. Perdagangan di Bursa efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 9.147 miliar lembar saham, senilai Rp 4,063 triliun.

Sebanyak 91 saham naik, 145 saham turun, dan 92 saham stagnan. Koreksi bursa diwarnai aksi jual asing, yang mencatat transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp267 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual mencapai Rp1,515 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,247 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar