Kamis, 26 Mei 2011

Belanja Modal Australia Siap Dongkrak Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (26/5) diprdiksi menguat. Positifnya ekspektasi data belanja modal sektor swasta di Australia jadi katalisnya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, rupiah berpeluang menguat meskipun tipis hari ini. Menurutnya, mata uang RI ini mendapatkan sentimen positif dari dari sesi Asia. Sebab, di Australia akan dirilis data penting yang berpengaruh ke market.

Data belanja modal sektor swasta di negeri Kanguru itu yang akan dirilis pukul 8.30 WIB diekspektasikan positif. Angkanya diprediksi naik ke level 2,8% dari sebelumnya 1,3%. "Karena itu, rupiah berpeluang menguat dan akan bergerak dalam kisaran 8.560 hingga 8.600 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Di sisi lain sore nanti, lanjut Firman, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Jean-Claude Trichet akan memberikan komentar. Pasar sudah memperkirakan, Trichet akan meredakan pasar seiring kecemasan atas ambruknya nilai tukar euro atas dolar AS belakangan ini. "Tapi, kondisi itu tidak akan membuat rupiah menguat jauh," ucapnya.

Sebab, nanti malam pukul 19.30 WIB sebelum market domestik buka, AS akan mengumumkan revisi Gross Domestic Product (GDP) untuk kuartal I/2011. Angkanya diperkirakan di level 2,2% dari data prelimenary 1,8% dan dari kuartal sebelumnya 3,2% pada kuartal IV/2010.

"Pasar menantikan data AS sehingga tidak berani mengambil posisi banyak," imbuhnya. Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (25/5) ditutup melemah tajam 22 poin (0,25%) jadi 8.587/8.597 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar