Selasa, 14 Februari 2012

Bursa Negeri Sakura dilanda aksi jual

Bursa Negeri Sakura dilanda aksi jual
SINGAPURA. Saham-saham di bursa Jepang mencatatkan penurunan pagi ini. Pada pukul 09.33 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,1% menjadi 8.991,33. Dalam setiap lima saham yang turun, terdapat empat saham yang naik. Sementara itu, indeks Topix tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 781,79.

Saham-saham di bursa Tokyo yang mempengaruhi pergerakan indeks anatra lain: Sony Corp yang turun 1,7%, Insurance Group Holdings Inc turun 2,1%, dan Sumitomo Rubber Industries Ltd naik 2,6%.

Penurunan bursa Jepang terjadi setelah Moody's Investors Service memangkas peringkat utang enam negara Eropa. Termasuk di dalamnya Italia dan Portugal. Perusahaan pemeringkat global ini juga merevisi outlook atas peringkat utang Aaa milik Inggris dan Prancis menjadi negatif. Alasannya adalah krisis utang Eropa masih jauh dari kata selesai.

Moody's menjelaskan, peringkat utang Spanyol dipangkas menjadi A3 dari sebelumnya A1 dengan outlook negatif. Sedangkan peringkat utang Italia diturunkan menjadi A3 dari A2 dengan outlook negatif dan Portugal diturunkan menjadi Ba3 dari Ba2 dengan outlook negatif. Moody's juga menurunkan peringkat utang Slovakia, Slovenia, dan Malta.

"Moody's memangkas peringkat utang sejumlah negara Eropa. Realita ini sebenarnya sudah menjadi pembicaraan yang cukup lama dan bukan hal yang mengejutkan. Namun, sudah pasti akan mendapat reaksi negatif di pasar saham," jelas Shane Oliver, head of investment strategy AMP Capital Investors Ltd.

Analis: IHSG berpeluang lanjutkan penguatan

Analis: IHSG berpeluang lanjutkan penguatan
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatannya hari ini (14/2). Sementara kemarin (13/2), IHSG sempat terkoreksi, namun terjadi gerakan reversal (pembalikan arah) yang menggiring IHSG ditutup naik 1,27%

Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management menilai, IHSG berpeluang melanjutkan relinya seperti hari kemarin. Reza melihat, para Investor sudah mulai akumulasi sahamnya.

Sentimen fundamental yang bisa menjadi katalis penguatan IHSG adalah, Wall Street yang ditutup di jalur hijau. Selain itu, kata Reza, angin segarpun datang dari Uni Eropa, setelah parlemen Yunani menerima kebijakan penghematan atau pengetatan anggaran untuk memenuhi persyaratan bailout dari IMF dan Uni Eropa.

Secara teknikal, kata Reza, IHSG akan membentuk pola bullish harami dan berada di dua (2) candle, yaitu candle negatif dan candle posistif. "Namun terlihat panjang candle positif lebih pendek dari candle negatif," pungkas Reza.

IHSG juga berada diantara middle billinger bands dan lower bollinger bands. Menurut Reza, posisi ini menandakan adanya ruang penguatan bagi IHSG sampai bisa menembus batas middle.

Kemudian RSI dan Stochastic memperlihatkan gerakan reversal menjauhi area oversold. "Ini indikasi IHSG berpotensi rebound," tambah Reza.

Pada Selasa (14/2) ini, Reza memprediksi IHSG bergerak di 3.906 -3.931 sebagai level support nya dan di level 3.988-3.995 sebagai posisi resistance nya.

Di kesempatan yang sama, Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities memprediksi, IHSG akan bergerak di kisaran 3.938-3.996 dengan kecenderungan bullish reversal.

Walaupun ada kecenderungan untuk rebound, bursa saham domestik juga perlu mengantisipasi respon regional atas beberapa kabar buruk yang datang dari Eropa, salah satunya mengenai pemangkasan peringkat Utang Italia ke A3 dari A2.

Rekomendasi saham dari Edwin antara lain, yaitu PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan juga PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Analis: IHSG berpeluang lanjutkan penguatan

Analis: IHSG berpeluang lanjutkan penguatan
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatannya hari ini (14/2). Sementara kemarin (13/2), IHSG sempat terkoreksi, namun terjadi gerakan reversal (pembalikan arah) yang menggiring IHSG ditutup naik 1,27%

Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management menilai, IHSG berpeluang melanjutkan relinya seperti hari kemarin. Reza melihat, para Investor sudah mulai akumulasi sahamnya.

Sentimen fundamental yang bisa menjadi katalis penguatan IHSG adalah, Wall Street yang ditutup di jalur hijau. Selain itu, kata Reza, angin segarpun datang dari Uni Eropa, setelah parlemen Yunani menerima kebijakan penghematan atau pengetatan anggaran untuk memenuhi persyaratan bailout dari IMF dan Uni Eropa.

Secara teknikal, kata Reza, IHSG akan membentuk pola bullish harami dan berada di dua (2) candle, yaitu candle negatif dan candle posistif. "Namun terlihat panjang candle positif lebih pendek dari candle negatif," pungkas Reza.

IHSG juga berada diantara middle billinger bands dan lower bollinger bands. Menurut Reza, posisi ini menandakan adanya ruang penguatan bagi IHSG sampai bisa menembus batas middle.

Kemudian RSI dan Stochastic memperlihatkan gerakan reversal menjauhi area oversold. "Ini indikasi IHSG berpotensi rebound," tambah Reza.

Pada Selasa (14/2) ini, Reza memprediksi IHSG bergerak di 3.906 -3.931 sebagai level support nya dan di level 3.988-3.995 sebagai posisi resistance nya.

Di kesempatan yang sama, Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities memprediksi, IHSG akan bergerak di kisaran 3.938-3.996 dengan kecenderungan bullish reversal.

Walaupun ada kecenderungan untuk rebound, bursa saham domestik juga perlu mengantisipasi respon regional atas beberapa kabar buruk yang datang dari Eropa, salah satunya mengenai pemangkasan peringkat Utang Italia ke A3 dari A2.

Rekomendasi saham dari Edwin antara lain, yaitu PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan juga PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Analis: IHSG berpeluang lanjutkan penguatan

Analis: IHSG berpeluang lanjutkan penguatan
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatannya hari ini (14/2). Sementara kemarin (13/2), IHSG sempat terkoreksi, namun terjadi gerakan reversal (pembalikan arah) yang menggiring IHSG ditutup naik 1,27%

Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management menilai, IHSG berpeluang melanjutkan relinya seperti hari kemarin. Reza melihat, para Investor sudah mulai akumulasi sahamnya.

Sentimen fundamental yang bisa menjadi katalis penguatan IHSG adalah, Wall Street yang ditutup di jalur hijau. Selain itu, kata Reza, angin segarpun datang dari Uni Eropa, setelah parlemen Yunani menerima kebijakan penghematan atau pengetatan anggaran untuk memenuhi persyaratan bailout dari IMF dan Uni Eropa.

Secara teknikal, kata Reza, IHSG akan membentuk pola bullish harami dan berada di dua (2) candle, yaitu candle negatif dan candle posistif. "Namun terlihat panjang candle positif lebih pendek dari candle negatif," pungkas Reza.

IHSG juga berada diantara middle billinger bands dan lower bollinger bands. Menurut Reza, posisi ini menandakan adanya ruang penguatan bagi IHSG sampai bisa menembus batas middle.

Kemudian RSI dan Stochastic memperlihatkan gerakan reversal menjauhi area oversold. "Ini indikasi IHSG berpotensi rebound," tambah Reza.

Pada Selasa (14/2) ini, Reza memprediksi IHSG bergerak di 3.906 -3.931 sebagai level support nya dan di level 3.988-3.995 sebagai posisi resistance nya.

Di kesempatan yang sama, Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities memprediksi, IHSG akan bergerak di kisaran 3.938-3.996 dengan kecenderungan bullish reversal.

Walaupun ada kecenderungan untuk rebound, bursa saham domestik juga perlu mengantisipasi respon regional atas beberapa kabar buruk yang datang dari Eropa, salah satunya mengenai pemangkasan peringkat Utang Italia ke A3 dari A2.

Rekomendasi saham dari Edwin antara lain, yaitu PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan juga PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Langkah Moody's menyebabkan bursa Asia memerah

Langkah Moody's menyebabkan bursa Asia memerah
TOKYO. Mayoritas saham yang ditransaksikan pada bursa Asia mencatatkan penurunan pagi ini. Pada pukul 09.12 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 125,59. Kemarin, indeks acuan di kawasan regional ini naik 0,7%. Sembilan dari sepuluh sektor yang tergabung dalam indeks memerah.

Sementara itu, saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Sony Corp yang turun 1,3% di Tokyo, BHP Billiton Ltd turun 0,7% di Sydney, dan Macquarie Group Ltd yang turun 1% di Sydney.

Aksi jual yang melanda bursa Asia terjadi setelah Moody's Investors Service memangkas peringkat utang enam negara Eropa. Termasuk di dalamnya Italia dan Portugal. Perusahaan pemeringkat global ini juga merevisi outlook atas peringkat utang Aaa milik Inggris dan Prancis menjadi negatif. Alasannya adalah krisis utang Eropa masih jauh dari kata selesai.

"Moody's memangkas peringkat utang sejumlah negara Eropa. Realita ini sebenarnya sudah menjadi pembicaraan yang cukup lama dan bukan hal yang mengejutkan. Namun, sudah pasti akan mendapat reaksi negatif di pasar saham," jelas Shane Oliver, head of investment strategy AMP Capital Investors Ltd.

Di New York, harga minyak kembali menembus US$ 100

Di New York, harga minyak kembali menembus US$ 100
NEW YORK. Harga kontrak minyak mencatatkan kenaikan ke level tertinggi dalam sebulan terakhir. Pada penutupan pasar di New York tadi malam, harga kontrak minyak untuk pengantaran Maret naik US$ 2,24 menjadi US$ 100,91 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan level tertinggi sejak 10 Januari lalu. Sementara, jika dihitung, harga minyak sudah melejit 18% dibanding tahun lalu.

Lonjakan harga minyak terjadi setelah parlemen Yunani menyetujui kebijakan penghematan anggaran. Langkah tersebut mengurangi kecemasan investor atas krisis utang Eropa dan sanksi terhadap Iran.

"Pasar minyak bergerak naik terdongkrak isu kebijakan penghematan anggaran Yunani. Pergerakan harga minyak sejalan dengan pasar saham. Jika pasar saham naik, maka harga minyak akan mengikuti," papar Stephen Schork, presiden Schork Group di Pennsylvania.

Sebagai perbandingan, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Maret naik 0,5% menjadi US$ 117,93 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Sebagai tambahan, Menteri Keuangan Uni Eropa dijadwalkan untuk melakukan pertemuan pada 15 Febuari mendatang di Brussels. Pertemuan tersebut untuk menentukan apakah mereka akan menyetujui dana talangan atau tidak.

IHSG Kembali Rawan Koreksi

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 49 poin setelah ada kabar positif parlemen Yunani yang menyetujui program pengetatan anggaran. Bursa-bursa di Asia juga ikut menanjak atas kabar tersebut.

Pada perdagangan Senin (13/2/2012), IHSG melaju 49,509 poin (1,27%) ke level 3.961,902. Sementara Indeks LQ 45 menguat 10,866 poin (1,60%) ke level 690.215.

Setelah penguatan yang cukup besar pada perdagangan kemarin, posisi IHSG mulai rawan profit taking. Apalagi ada berita tentang downgrade Moody's terhadap Italia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, dan Malta. Pada perdagangan Selasa (14/2/2012), IHSG diprediksi bergerak fluktuatif cenderung melemah.

Bursa Wall Street tadi malam kembali menguat berkat penguatan saham-saham perbankan. Hal itu terjadi setelah parlemen Yunani menyetujui paket reformasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan dana talangan sehingga terhindar dari gagal bayar.

Pada perdagangan Senin (13/2/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat hingga 72,81 poin (0,57%) ke level 12.874,04. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 9,13 poin (0,68%) ke level 1.351,77 dan Nasdaq menguat 27,51 poin (0,95%) ke level 2.931,39.

Bursa-bursa Asia yang kemarin menguat tajam, hari ini mengalami koreksi. Berikut posisi bursa regional pada Selasa pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 6,59 poin (0,2-%) ke level 8.992,29.
  • Indeks KOSPI melemah 2,10 poin (0,10%) ke level 2.003,25.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG berhasil bergerak rebound dengan Candlestick membentuk pola Bullish Harami mengindikasikan sinyal Bullish Reversal. Indikator Stochastic masih bergerak downtrend namun MACD Histogram telah bergerak memendek di area negatif. Pada perdagangan Selasa (14/2), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3924-4001. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BBRI, MAPI, dan BUMI.

Indosurya:
Pada perdagangan Selasa (14/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.888-3.925 dan resistance 3.981-3.995. IHSG membentuk pola candle bullish harami dimana sebelumnya membentuk candle hammer . Posisi candle masih berada di antara lower bollinger band dan middle bollinger bands. MACD mulai tertahan penurunannnya dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic terlihat reversal setelah menyentuh area oversold. Sentimen positif memang ada dan bisa membuat IHSG melanjutkan kenaikan namun, adanya rilis berita terbaru dari downgrade Moody's terhadap Italia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, dan Malta kemungkinan akan menahan penguatan bursa saham Asia yang akhirnya juga dapat menahan kenaikan IHSG.

(qom/qom)

Indeks emerging market ditutup rebound

Indeks emerging market ditutup rebound
NEW YORK. Mayoritas saham di bursa emerging market rebound dari penurunan terbesar dalam dua bulan terakhir. Pada penutupan pasar di New York, indeks MSCI Emerging Market naik 1% menjadi 1.503. Sementara itu, indeks saham-saham China yang tercatat di bursa Hong Kong atau Hang Seng China Enterprises Index naik 0,5%. Sementara, indeks Bovespa Brazil naik 2,6%, indeks Micex Rusia naik 2,3%, dan indeks Turki naik 2,1%.

Salah satu faktor yang mendorong bursa emerging market adalah dukungan parlemen Yunani atas kebijakan penghematan anggaran. Selain itu, ada juga faktor lain yakni pernyataan perdana menteri China Wen Jiabao yang bilang China membutuhkan kebijakan ekonomi yang bisa mendongkrak pertumbuhan.

Seperti yang diketahui, Perdana Menteri Yunani Lucas Papademos memenangkan persetujuan parlemen terkait penghematan anggaran untuk mendapatkan bailout internasional. Meski demikian, pada saat yang bersamaan, kerusuhan di Yunani kian meluas di mana aksi demonstran kian anarkis dan menyebabkan puluhan gedung terbakar.

"Ini merupakan berita baik dari Yunani. Namun, akan menjadi lebih baik lagi jika negara-negara Eropa yang bermasalah bisa diatasi. Sayangnya, kita belum sampai ke sana. Jika ekonomi Eropa melambat, hal ini tentunya akan berdampak besar bagi ekspor China. China akan melakukan sesuatu untuk menstimulasi permintaan," jelas Greg Lesko, analis Deltec Asset Management di New York.

Catatan saja, indeks saham emerging market sudah melonjak 15% di sepanjang tahun ini. Lonjakan tersebut mengalahkan kenaikan indeks saham di negara-negara maju yang hanya naik 8,2%.

Bursa AS ditutup menanjak terdongkrak isu Yunani

Bursa AS ditutup menanjak terdongkrak isu Yunani
NEW YORK. Mayoritas saham yang ditransaksikan pada bursa AS ditutup dengan pergerakan positif. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,7% menjadi 1.351,77. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,6% menjadi 12.874,04.

Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS antara lain: Bank of America Corp, JPMorgan Chase & Co, dan Caterpillar Inc yang masing-masing mencatatkan kenaikan setidaknya 1,7%.

Sementara itu, Apple Inc naik 1,9% dan diperdagangkan di atas harga US$ 500 untuk kali pertama. Lalu, ada saham Chesapeake Energy Corp yang naik 2,4% dan Advanced Micro Devices Inc naik 3,4%.

Salah satu faktor positif yang mendongkrak bursa AS adalah dukungan parlemen Yunani untuk mendapatkan dana bailout internasional. "Ini merupakan reli yang diakibatkan oleh keinginan investor dalam mengambil risiko (risk-on)," jelas Mike Ryan, chief investment strategist UBS Wealth Management Americas.

Dia menambahkan, ada fakta lain di mana Parlemen Yunani mampu menerima kebijakan penghematan secara luas. "Namun hal itu tak serta merta menyelesaikan masalah Yunani. Kami menilai, Yunani masih akan kesulitan dalam membayar utang ke depannya," jelas Ryan.

Wall Street Menguat Berkat Kesepakatan Yunani

New York - Saham-saham perbankan kembali memimpin penguatan di bursa Wall Street, setelah parlemen Yunani menyetujui paket reformasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan dana talangan sehingga terhindar dari gagal bayar.

Keputusan parlemen tersebut mengamankan dana bailout hingga 130 miliar euro dari Uni Eropa dan IMF. Paket penyelamatan yang meliputi pemangkasan gaji, pensiun dan tenaga kerja itu sebelumnya mendapatkan penolakan dan aksi demonstrasi besar.

Para investor sudah bertaruh Yunani akan menyepakati paket penyelamatan itu sejak pekan lalu sehingga indeks S&P 500 berhasil menembus titik tertingginya dalam 7 bulan. Benchmark indeks bahkan diperdagangkan di sekitar level 1.355 yang terlihat seperti titik resisten sehingga bisa memicu pembalikan arah.

"Meskipun kita naik, kita masih belum mencapai puncak yang kita lihat pekan lalu di beberapa indeks. Ini adalah sebuh pertanda antusiasme pada prospek (kesepakatan Yunani) ketimbang pada berita-berita (lain)," jelas Bruce McCain, chief investment strategist Key Private Bank seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/2/2012).

Pada perdagangan Senin (13/2/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat hingga 72,81 poin (0,57%) ke level 12.874,04. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 9,13 poin (0,68%) ke level 1.351,77 dan Nasdaq menguat 27,51 poin (0,95%) ke level 2.931,39.

Indeks S&P 500 telah naik lebih dari 25% dari titik terendah selama Oktober. McCain mengaku ia khawatir reli pasar akhir-akhir ini telah melebihi perbaikan ekonomi.

"Anda harus menghormati fakta bahwa pasar sudah sangat kuat seperti sebelumnya, tapi kita tidak akan membeli hingga sekuat ini," tambahnya.

Saham-saham sektor finansial naik lebih dari 1% dan mencatat kinerja terbaik di S&P 500. Saham Bank of America tercatat naik 2,7% menjadi US$ 8,29 dan sudah naik hampir 50% sepanjang tahun ini.

(qom/qom)