Rabu, 21 September 2011

Menteri Akui Yunani Diperas Pasar

Bursa Eropa Turun Jelang Hasil Rapat Fed
INILAH.COM, Jakarta - Yunani sedang diperas oleh pasar dan Eropa tidak mengelola krisis dengan cepat dan tegas sebagaimana mestinya, Menteri Keuangan Yunani Evangelos Venizelos mengatakan pada Rabu (21/9).

Mengutip Reuters, Pemerintah Yunani akan membuat pengumuman pada Rabu tentang langkah-langkah penghematan yang dibahas dengan pemberi pinjaman internasional untuk menyelamatkan negara dari kebangkrutan, seorang juru bicara pemerintah mengatakan. Laporan ini diperkirakan akan dibuat setelah rapat kabinet di mana Venizelos akan menyajikan sebuah proposal untuk langkah-langkah penghematan seperti yang diperintahkan Uni Eropa / IMF.

Venizelos, yang berdikusi selama dua jam melalui telepon dengan para pejabat senior dari Uni Eropa dan IMF pada Selasa malam, mengatakan bahwa tanpa pengawasan Troika (UE, IMF, dan ECB) keuangan negara akan tergelincir.

Para inspektur ini mendorong Yunani untuk mempercepat penghematan dan reformasi yang dibutuhkan untuk mencairkan dari 8 miliar euro dari dana talangan bulan depan. "Dalam rangka negosiasi kami lebih lanjut, langkah-langkah dan pengumuman akan dilakukan sore ini," kata juru bicara deputi pemerintah Yunani Angelos Tolkas kepada televisi pemerintah.

Seorang pejabat Departemen Keuangan mengatakan pada Selasa setelah konferensi bahwa Yunani telah sepakat untuk memprioritaskan langkah-langkah yang disebut "rencana jangka menengah, di mana Yunani telah berkomitmen untuk mengurangi defisit anggaran sampai dengan 2014 dan menjual 50 miliar euro aset negara.

Media Yunani melaporkan pada Rabu bahwa langkah-langkah yang mungkin termasuk pemberhentian pekerja negara dipercepat, pensiun dan pemotongan upah bagi pegawai negeri sipil, kenaikan pajak bahan bakar pemanas dan perpanjangan pajak properti.

Semua sektor memerah, IHSG ditutup jatuh 1,46% di sesi sore

JAKARTA. Otot Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin lemah di akhir perdagangan hari ini. Koreksi yang terjadi pada semua sektor memicu IHSG jatuh 1,46% ke level 3.697,494 pada sore ini.

Sektor consumer goods terkoreksi paling tajam yaitu sebesar 2,05%. Diikuti, sektor manufaktur yang tergelincir 1,89%, dan sektor aneka industri yang melemah 1,86%.

Hingga sesi perdagangan sore berakhir, sebanyak 179 saham melemah, dan hanya 42 saham yang berhasil reli. Sementara, 80 saham lainnya tidak beranjak dari posisi kemarin.

Transaksi hari ini tidak terlalu ramai. Hal itu terlihat dari volume saham yang ditransaksikan hanya sekitar 3,845 miliar saham. Adapun, nilai perdagangan berkisar Rp 3,510 triliun.

Saham Multibreeder Adirama Tbk (MBAI) yang anjlok 20% ke Rp 24.000 menempati posisi paling atas penghuni top losers, sore ini. Diikuti, saham Mahaka Media Tbk (ABBA) yang jatuh 14,29% ke Rp 120, dan Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) yang tumbang 13,33% ke Rp 1.560.

Sementara, saham yang masih bertengger di deretan top gainers, yaitu Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) yang maju 17,39% ke Rp 270. Lalu, saham Equity Development Invesment Tbk (GSMF) yang melejit 17% ke Rp 96, dan saham Centex Tbk (CNTX) yang naik 11,67% ke Rp 6.700.

Asia Mulai Naik, IHSG Masih Ditutup Turun 1,46%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia ditutup melemah 54,62 poin atau 1,46% menjadi US$3.697,49. Volume perdagangan 3,8 miliar saham senilai Rp3,5 triliun.

Perdagangan diwarnai 188 saham turun, 46 saham naik dan 86 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell Rp586,06 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,7 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,1 triliun.

Indeks JII turun 7,3 poin ke 509,67, indeks ISSI turun 1,8 poin ke 120,17 dan indeks LQ45 turun 10,8 poin ke 643,58. Pelemahanw dipimpin sektor pertambangan hingga 40,7 poin ke 2.812,35 disusul sektor konsumsi turun 20,9 poin ke 1.215,81 disusul 20,6 poin ke 2.217,43.

Sementara bursa Asia mayoritas menguat hanya indeks Hang Seng yang turun 1% ke 18.824, indeks Nikkei naik 0,2% ke 8.741, indeks Shanghai naik 2,6% ke 2.512 dan indeks ASX naik 0,7% ke 4.071.

Investor Selamatkan Portofolio, IHSG Terpangkas 54 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 54 poin akibat tekanan jual di saham-saham unggulan. Investorsaling berlomba amankan portofolio sebelum anjlok terlalu dalam.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.020 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.850 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah tipis 5,628 poin (0,15%) ke level 3.746,482. Situasi krisis utang Yunani yang belum kondusif menekan IHSG, meski Yunani telah membayar sebagian utang mereka.

Tekanan jual di saham-saham unggulan masih ada, membuat IHSG terperangkap di zona merah. Aksi beli selektif masih terjadi meski minim.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 26,206 poin (0,70%) ke level 3.725,904. Sebagian bursa-bursa Asia yang pagi tadi terkoreksi kini mulai rebound.

Jelang penutupan perdagangan, aksi jual makin marak. Indeks kembali tenggelam ke posisi terendahnya hari ini di level 3.690,945.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (21/9/2011), IHSG ditutup terpangkas 54,616 poin (1,46%) ke level 3.697,494. Sementara Indeks LQ 45 ditutup anjlok 11,020 poin (1,69%) ke level 643,391.

Saham-saham berbasis properti dan perdagangan menjadi bulan-bulanan investor, indeks sektoralnya pun terpangkas lebih dari dua persen.

Investor kembali berlomba-lomba 'kabur' dari pasar saham sebelum portofolio mereka semakin menciut. Sama sekali belum ada sentimen positif yang bisa mengembalikan kepercayaan diri investor.

Transaksi investor asing pun tercatat kembali melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 585,442 miliar di seluruh pasar pada perdagangan hari ini.

Sejak awal September ini, asing telah melakukan penjualan bersih sebanyak Rp 4,47 triliun. Ini melanjutkan tren penjualan Agustus lalu yang mencapai Rp 8,45 triliun.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 113.283 kali pada volume 3,844 miliar lembar saham senilai Rp 3,51 triliun. Sebanyak 45 saham naik, sisanya 188 saham turun, dan 86 saham stagnan.

Bursa saham China menguat paling tinggi di regional, penguatan tertingginya dalam satu bulan terakhir didorong oleh indikator ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan ekonominya mampu menahan krisis utang Eropa.

Meski demikian, sentimen krisis utang zona Eropa masih membayangi bursa saham lainnya di regional, seperti Jepang dan Indonesia.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 65,21 poin (2,66%) ke level 2.512,96.
  • Indeks Hang Seng anjlok 190,63 poin (1,00%) ke level 18.824,17.
  • Indeks Nikkei 225 naik 19,92 poin (0,23%) ke level 8.741,16.
  • Indeks Straits Times menguat tipis 2,52 poin (0,09%) ke level 2.783,36.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Century Textile (CNTX) naik Rp 700 ke Rp 6.700, Multi Prima (LPIN) naik Rp 200 ke Rp 2.500, Sumber Alfaria (AMRT) naik Rp 100 ke Rp 3.500, dan Surya Citra (SCMA) naik Rp 100 ke Rp 5.600.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 6.000 ke Rp 24.000, Surya Toto (TOTO) turun Rp 2.000 ke Rp 43.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.400 ke Rp 53.100, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.350 ke Rp 64.050.

(ang/qom)

Inilah Negara Pengutang Terbesar Dunia

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Sepanjang krisis keuangan, banyak perekonomian negara telah menambah pinjaman asing pemerintah untuk mendukung keuangan di negaranya, yang berarti meningkatkan belanja, pinjaman dan dalam kebanyakan kasus, utang menjadi menumpuk.

Defisit belanja, utang pemerintah dan pinjaman sektor swasta adalah norma di kebanyakan negara-negara barat, namun karena beberapa krisis keuangan, beberapa negara dan ekonomi berada dalam posisi utang jauh lebih buruk daripada yang lain.

Utang luar negeri adalah ukuran dari sebuah negara terkait kewajiban luar negeri, modal ditambah bunga bahwa pemerintah dan lembaga-lembaga di suatu negara akhirnya harus membayar. Jumlah ini tidak hanya termasuk utang pemerintah, tetapi juga utang perusahaan-perusahaan dan individu untuk entitas di luar negara asal mereka. Jadi, bagaimana posisi utang AS dibandingkan dengan negara lain?

Dengan membandingkan utang negara, hasilnya rasio ini dapat digunakan untuk membantu menentukan kemungkinan bahwa sebuah negara secara keseluruhan akan mampu membayar utang atau tidak. Laporan ini mengambil melihat ekonomi ke-75 negara besar di dunia untuk melihat mana yang memiliki utang luar negeri tertinggi terhadap rasio PDB, dihitung dengan menggunakan nomor yang paling terbaru dari Bank Dunia.

Sejak laporan ini pertama kali diterbitkan pada April 2009, situasi utang banyak negara telah menjadi semakin berpengaruh di pasar. Di negara-negara Eropa, tingkat utang telah menyebabkan organisasi-organisasi internasional dan investor obligasi menekan pemerintah untuk memotong utang publik melalui langkah-langkah penghematan dan pengurangan tambahan dalam pengeluaran. Negara-negara dalam kebutuhan yang paling mengerikan adalah yang mana mayoritas utang pemerintah berasal dari utang luar negeri.

Inilah Daftar Negara-negara yang memiliki utang luar negeri terbesar mengutip The Wall Street Journal:
  1. Amerika Serikat memiliki utang luar negeri 101,1% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 14,825 triliun, GDP 2009 (perkiraan) sebesar $ 14,66 triliun, dan utang luar negeri per kapita $ 48.258.
  2. Hongharia memiliki utang luar negeri 120,1% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 225,24 miliar, GDP 2009 (perkiraan) sebesar $ 187,6 miliar, dan utang luar negeri per kapita $ 22.739.
  3. Australia memiliki utang luar negeri 138,9% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 1,23 triliun, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 882,4 miliar, dan utang luar negeri per kapita $ 57.641.
  4. Italia memiliki utang luar negeri 146,6% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 2,602 triliun, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 1,77 triliun, dan utang luar negeri per kapita $ 44.760.
  5. Spanyol memiliki utang luar negeri 179,4% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 2,46 triliun, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 1,37 triliun, dan utang luar negeri per kapita $ 60.614.
  6. Yunani memiliki utang luar negeri 182,2% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 579,7 miliar, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 318,1 miliar, dan utang luar negeri per kapita $ 53.984.
  7. Jerman memiliki utang luar negeri 185,1% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 5,44 triliun, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 2,94 triliun, dan utang luar negeri per kapita $ 51.572.
  8. Portugal memiliki utang luar negeri 223,6% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 552,23 miliar, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 247 miliar, dan utang luar negeri per kapita $ 51.572.
  9. Prancis memiliki utang luar negeri 250% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 5,37 triliun, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 2,15 triliun, dan utang luar negeri per kapita $ 83.781.
  10. Hong Kong memiliki utang luar negeri 250,4% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 815,65 miliar, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 325,8 miliar, dan utang luar negeri per kapita $ 115.612.
  11. Norwegia memiliki utang luar negeri 251% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 640,7 miliar, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 255,3 miliar, dan utang luar negeri per kapita $ 137.476.
  12. Austria memiliki utang luar negeri 261,1% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 867,14 miliar, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 332 miliar, dan utang luar negeri per kapita $ 105.616.
  13. Finlandia memiliki utang luar negeri 271,5% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 505,06 miliar, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $186 miliar, dan utang luar negeri per kapita $ 96.197.
  14. Swedia memiliki utang luar negeri 282,2% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 1,001 triliun, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 354,7 miliar, dan utang luar negeri per kapita $ 110.479.
  15. Denmark memiliki utang luar negeri 310,4% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 626,1 miliar, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 201,7 miliar, dan utang luar negeri per kapita $ 113.826.
  16. Belgia memiliki utang luar negeri 335,9% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 1,324 triliun, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 394,3 miliar, dan utang luar negeri per kapita $ 127.197.
  17. Nederland memiliki utang luar negeri 376,3% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 2,55 triliun, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 676,9 miliar, dan utang luar negeri per kapita $ 152.380.
  18. Switzerland memiliki utang luar negeri 401,9% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 1,304 triliun, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 324,5 miliar, dan utang luar negeri per kapita $171.528.
  19. United Kingdom memiliki utang luar negeri 413,3% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 8,981 triliun, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 2,173 triliun, dan utang luar negeri per kapita $ 146.953.
  20. Irlandia memiliki utang luar negeri 1.382% dari GDP, dengan utang luar negeri bruto sebesar $ 2,38 triliun, GDP 2010 (perkiraan) sebesar $ 172,3 miliar, dan utang luar negeri per kapita $ 566.756.

Mayoritas bursa emerging market reli karena optimisme ekonomi China

Mayoritas bursa emerging market reli karena optimisme ekonomi China
MUMBAI. Mayoritas bursa saham di negara berkembang (emerging market) menguat siang ini, setelah sempat jatuh di perdagangan pagi. Pergerakan positif pasar saham karena optimisme ekonomi China bisa menahan perlambatan global, dan sebelum Federal Reserve AS menyimpulkan hasil pertemuannya selama dua hari terakhir.

Indeks MSCI Emerging Markets naik hampir 0,1% ke 951,35 pada pukul 12.08 di Mumbai. Setiap tiga saham reli berbanding dua saham yang jatuh.

Adapun, indeks Shanghai melaju 2,6% setelah Conference Board mengatakan indeks indikator utama China naik 0,6% pada Juli lalu. Sementara, indeks Kospi reli 0,9%, indeks Taiwan TAIEX naik 0,6%. Tapi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta turun 0,7%.

chief investment officer dari Daiwa Asset Management India Pvt. N. Sethuram Iyer menyebutkan, Cina sampai batas tertentu bisa mengendalikan perekonomian. "Namun, pada akhirnya, jika negara maju dalam kesulitan, pasti akan berdampak pada pasar negara berkembang. Anda tidak dapat melarikan diri dari itu," ujarnya di Mumbai, hari ini.

Indeks Conference Board itu memberi sinyal adanya kelanjutan ekspansi ekonomi sepanjang tahun hingga akhir tahun ini. Katalis ini ini meredam sentimen negatif yang sebelumnya mencuat di pasar setelah IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan tahun depan.

Pasar juga optimis The Fed bakal mengambil langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS dan menekan angka pengangguran.

TKIM bayar dividen Rp 15 per saham pada 27 Oktober

JAKARTA. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) akan membayar dividen tunai final tahun buku 2010 senilai Rp 15 per saham atau total Rp 20,036 miliar pada 27 Oktober 2011.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan TKIM Agustian R. Partawidjaja dalam keterbukaan informasi BEI, hari ini (21/9), menyebut batas akhir perdagangan saham dengan hak dividen atau cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi hingga 10 OKtober 2011. Sementara, cum dividen di pasar tunai sampai 13 Oktober 2011.

Adapun, kinerja keuangan yang mendasari pembagian dividen tersebut, yaitu laba bersih perseroan yang mencapai US$ 46,572 juta di 2010. Sementara, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunannya sebesar US$ 105,592 juta.

Hingga perdagangan pukul 15.30 WIB, saham TKIM 3.13% ke Rp 2.325 per saham. Jika mengacu pada harga saham tersebut, maka potensi keuntungan dari dividen (dividen yield) yang dapat diperoleh setiap pemegang saham sekitar 0,0065%.http://investasi.kontan.co.id/v2/read/1316594386/77964/TKIM-bayar-dividen-Rp-15-per-saham-pada-27-Oktober-

Bursa Eropa Turun Jelang Hasil Rapat Fed

Medium
INILAH.COM, London - Investor memilih memegang dana tunai menjelang pertemuan hari kedua The Fed sehingga melemahkan pembukaan bursa saham Eropa pada perdagangan Rabu (21/9).

Indeks FTSE turun 0,7% menjadi 5.322, indeks DAX turun 1,4% ke 5.493 dan indeks CAC turun 1,5% ke 2.938, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

The Fed akan mendorong pembiayaan dalam jangka panjang senilai US$2,8 triliun untuk membeli obligasi. Hal ini untuk mendorong pembiayaan hipotek tanpa memicu kenaikan harga konsumen.

"Pasar mengharpakan Fed akan memiliki beberapa langkah batu untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Investor akan kecewa kalau Fed tidak mengumumkan rencana penyeimbang portofolio. Tetapi jika tidak, kita mungkin akan melihat reaksi terbatas karena harga sudah masuk," kata Kepala Riset BNP Paribas Fortis Global Markets, Philippe Gijsels.

Sementara bursa saham Asia mayoritas menguat hanya indeks Hang Seng turun 1,2% ke 18.769, indeks Nikkei naik 0,2% ke 8.741, indeks Shanghai naik 2,6% ke 2.512, indeks ASX naik 0,7% ke 4.071.

Karena Cemas, Investor Memilih Emas

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Harga emas cenderung sideways jelang hasil keputusan The Fed pada FOMC Meeting, Kamis (21/9) dinihari WIB. Meski begitu, logam mulia ini merangkak naik sehingga harganya berkilau.

Periset dan analis PT Monex Investindo Futures Daru Wibisono mengatakan, harga emas, pada perdagangan Rabu (21/9) cenderung berkilau ke level US$1.814 per troy ounce. Pemicu utamanya adalah faktor eksternal. Apalagi, setelah Standard & Poor’s (S&P) memangkas peringkat utang Italia.

Kondisi itu, lanjutnya, menambah tekanan negatif pada kawasan Eropa yang saat ini terlilit utang. Sementara itu, ketidakpastian hasil Federal Open Market Committee (FOMC) nanti malam, juga memicu kewaswasan sehingga turut mendukung penguatan harga logam mulia. “Dari pada cemas, investor lebih memilih emas,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (21/9).

Daru menjelaskan, karena level support US$1.765 cukup kuat, sudah memicu optimisme untuk aksi beli. Tapi, tren bearish untuk beberapa hari ke depan, harus dipatahkan. Jangan sampai kembali ke tren bearish 1.765. “Karena itu, butuh penguatan lanjutan untuk tembus resistance US$1.825 yang menjadi level kritis,” ujarnya.

Menurutnya, level tersebut menjadi resistance utama emas untuk saat ini. Jika tembus resistance itu, akan mengembalikan tren bullish lagi untuk harga emas. Hanya saja, sebelum tembus US$1.825 pasar cenderung wait and see sehingga emas sideways. “Tapi, meski sideways, harga emas cenderung merangkak naik,” ungkap dia.

Sebelum mencapai US$1.825, ada resistance minor yang harus ditembus yaitu US$1.820. Sebagai level kristis untuk bullish lanjutan, jika tembus US$1.825, emas berpeluang menguat ke level US$1.827,70 yang merupakan level tertinggi 19 September. “Berikutnya adalah US$1.845 yang merupakan level tertinggi 14 September,” paparnya.

Sementara itu, level support kuat US$1.777 cukup jauh yang jadi double buttom. Sebab, untuk melemah ke level tersebut, harus tembus level US$1.800-an per troy ounce. Level US$1.800 sangat kuat karena sepanjang perdagangan Rabu (21/9) level tersebut hanya ditembus tipis ke US$1.799 dan kembali mantul ke atas.

Karena itu, bagi pelaku pasar yang spekulatif atas pertemuan FOMC Rabu (21/9) siang waktu atau Kamis (22/9) dinihari WIB, saatnya beli emas di level saat ini US$1.814 per troy ounce. “Hanya saja, untuk pembelian, lebih baik beli di level US$1.800 per troy ounce meskipun level ini pun belum tentu aman karena adanya ketidakjelasan arah market,” papar Daru.

Menurutnya, cukup beruntung bagi mereka yang sempat beli di level double buttom US$1.770 pada sesi pagi dan sore pada 20 September. Untuk saat ini, arah US$1.770 harus memecahkan level US$1.800 yang susah ditembus ke bawah. “Jika US$1.790-1.780 pecah ke bawah, baru level 1.770-1.765-nya, tidak tertutup kemungkinan tercapai,” ungkap Daru.

Sebab, pada 19 September, begitu mencapai level tertinggi US$1.825, emas turun tajam ke level US$1.765-1.770. Kondisi itu, bisa terjadi jika ekspektasi pasar bahwa Gubernut The Fed dalam FOMC memutuskan untuk me-roll over (membeli kembali obligasi pemerintah AS yang jatuh tempo dengan tenor yang lebih panjang). “Emas berpeluang koreksi jangka pendek. Untuk jangka panjang, tren emas tetap naik selama Eropa dan AS masih diselimuti ketidakpastian,” imbuh Daru. [mdr]

Pasar Uang Masih Membutuhkan Aspirin

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Intervensi pasar yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dalam rangka menstabilkan nilai rupiah, tak ubahnya aspirin yang dipakai untuk meredam sakit kepala. Tidak menyembuhkan, tapi hanya menghilangkan sakit sejenak. Ketika efeknya sudah hilang, rasa sakit pun kembali berdenyut.

Itu pula yang terjadi beberapa hari belakangan ini. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar agak tertahan setelah BI melakukan intervensi pasar. Tetapi setelah itu rupiah kembali loyo. Masih seperti pekan lalu, sentimen negatif yang menimpa rupiah datang dari Benua Eropa.

Pasar khawatir terhadap buruknya penanganan krisis Eropa, sehingga investor jangka pendek ke luar dari Indonesia. Keadaan semakin mengkhawatirkan ketika pekan lalu BI menurunkan peraturan (PBI) yang mengharuskan hasil devisa disimpan di bank-bank dalam negeri.

Menurut para analis, PBI itu dibaca oleh pelaku pasar sebagai langkah untuk mengontrol devisa. “Akibatnya, orang lebih senang memegang dolar,” kata seorang analis Bank Mandiri.

Akibat penarikan itu, pekan lalu, cadangan devisa mencatat penurunan sebesar US$2 miliar menjadi tinggal US$122 miliar. Penurunan tersebut akibat pemakaian devisa oleh BI untuk mengintervensi pasar.

Betul, intervensi membuat penurunan nilai rupiah sedikit tertahan. Tapi setelah efek “aspirin” BI berkurang, rupiah pun kembali letoi. Selasa (20/9) kemarin dolar kembali menguat Rp92 menjadi Rp 8.985 per dolar. Itu sebabnya, dalam pandangan para analis, tak ada obat yang bisa membuat rupiah kembali berotot kecuali mengalirnya pasokan dolar dari brankas BI.

BI sendiri mengaku akan terus menjaga nilai tukar rupiah. “Bila diperlukan, BI akan melakukan intervensi untuk menjaga nilai tukar rupiah,” kata Hartadi Sarwono, Deputi Gubernur BI. Yang masih menjadi pertanyaan, seberapa lama BI mampu meladeni permintaan pasar terhadap dolar? [mdr]

Penuhi kontrak jatuh tempo, Logam Mulia batasi pembelian ritel emas batangan

Penuhi kontrak jatuh tempo, Logam Mulia batasi pembelian ritel emas batangan
JAKARTA. Minat masyarakat terhadap emas batangan tidak kunjung redam. Hal itu terlihat dari penjualan emas di Logam Mulia PT Antam Tbk. Namun untuk bulan ini, Logam Mulia (LM) membatasi pembeli ritel untuk emas batangan. Hal itu dilakukan lantaran, pada bulan ini ada kontrak pengiriman emas batangan yang jatuh tempo.

"Pada September ini, kami membatasi hanya 200 pembeli per hari," kata Herman, Vice President PT Antam UBPP Logam Mulia, Rabu (21/9). Biasanya, pembeli emas batangan bisa mencapai 350 pembeli ritel, bahkan pernah mencapai 375 pembeli.

Dia mengaku, pembatasan ini dilakukan untuk memenuhi penjatahan pengiriman kontrak emas batangan yang telah jatuh tempo kepada nasabah korporasi. "Bulan ini ada sekitar 10 perusahaan yang harus dilayani, dengan mengirimkan pesanan emas batangan sesuai kontrak perjanjian di bulan-bulan sebelumnya," jelas Herman.

Lanjut Herman, setiap perusahaan atau korporasi yang melakukan kontrak perjanjian beli emas batangan kepada LM, akan mendapatkan pengiriman secara bertahap, yaitu bisa dua hingga tiga kali pengiriman. Setiap tahap pengiriman, rata-rata 600 gram emas batangan untuk tiap perusahaan. Setiap perusahaan yang memesan emas batangan ke LM, rata-rata mengambil jatah 2 ton per tahun.

"Jika pembeli ritel tidak dibatasi per hari, pembelian akan melebihi kapasitas produksi kami yang sebesar 30 kilogram per bulan," jelas Herman. Dia memperkirakan, dengan pembatasan itu, maka bisa cukup mengurangi jumlah pembelian emas batangan.

Sebagai informasi, pada tahun ini, LM telah menaikkan target penjualan emas batangan menjadi 4.500 kg, dari sebelumnya 3.500 kg. Sedangkan tahun lalu, penjualan LM mencapai 3.600 kg, atau melonjak dari target sebelumnya yang hanya 2.600 kg

Cek, bluechips yang banyak dilepas asing di sesi pagi!

JAKARTA. Aksi jual saham domestik, terutama bluechips, menumbangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi pagi. Data Bloomberg menunjukkan, tiga bluechips yang banyak dilepas investor dan menyebabkan indeks tergerus, yaitu Astra International Tbk (ASII), Bank Rakyat Indonesia Tbl (BBRI), dan Gudang Garam Tbk (GGRM).

Hingga sesi pagi berakhir, saham ASII tergerus 1,76%, sementara BBRI melemah 1,61%, dan GGRM jatuh 2,29%.

Bloomberg mencatat, mayoritas asing yang paling banyak melepas ketiga saham ini.

Pada sesi pertama, sebanyak 1,98 juta saham ASII telah ditransaksikan. Macquarie Capital Securities Indonesia menjadi broker terbanyak menjual saham ini, yaitu mencapai Rp 60,25 miliar. Diikuti, Deutsche Securities Indonesia sejumlah Rp 27,61 miliar, dan Credit Suisse Securities Indonesia senilai Rp 18,02 miliar.

Pada saat yang sama, total saham BBRI yang diperdagangkan mencapai 14,1 juta saham. Tiga broker yang paling aktif melepas saham perbankan pelat merah ini, yaitu Credit Suisse Securities Indonesia sejumlah Rp 19,95 miliar, Deutsche Securities Indonesia Rp 15,59 miliar, dan Macquarie Capital Securities Indonesia sebesar Rp 11,39 miliar.

Adapun, volume saham GGRM yang ditransaksikan di sesi pagi sudah mencapai 588.000 saham. Broker yang paling banyak melego saham produsen rokok ini, yaitu Deutsche Securities Indonesia senilai Rp 13,13 miliar. Lalu, Bahana Securities dengan nilai penjualan Rp 8,40 miliar, dan Credit Suisse Securities Indonesia sejumlah Rp 3,35 miliar.

Koreksi sembilan sektor menumbangkan IHSG 0,70% di sesi pagi

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir, meskipun mayoritas bursa di kawasan regional bergulir di zona hijau. IHSG ditutup jatuh 0,70% ke level 3.725,904 pada penutupan sesi pertama hari ini.

Koreksi sembilan sektor yang diperdagangkan meneyret jatuh IHSG. Penurunan terbesar terjadi pada sektor aneka industri yaitu sebesar 1,43%, diikuti sektor perdagangan yang melemah 1,32%. Sedangkan, satu-satunya sektor yang masih bertahan di zona hijau, yaitu infrastruktur dengan penguatan 0,22%.

Hingga sesi pertama berakhir, sebanyak 118 saham terkoreksi, dan hanya 55 saham yang masih berhasil reli. Sedangkan, 85 saham lainnya masih belum beranjak dari level penutupan kemarin.

Transaksi hingga siang ini melibatkan sebanyak 1,584 miliar saham, dengan nilai perdagangan sebesar Rp 1,532 triliun.

Beberapa saham yang menjadi penghuni deretan top losers di siang ini, antara lain saham Multibreeder Adirama Ind. Tbk (MBAI) yang tumbang 20% ke Rp 24.000. Lalu, saham Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) yang jatuh 12,82% ke Rp 1.700, dan Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) yang turun 9,44% ke Rp 1.630.

Sementara, saham yang menempati posisi top gainers, yaitu Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) yang melejit 21,74% ke Rp 280. Diikuti, saham Equity Development Invesment Tbk (GSMF) yang maju 17% ke Rp 96, dan Fortune Indonesia Tbk (FORU) yang naik 15,63% ke Rp 185.

Sesi I Bursa Asia Mulai Rebound, IHSG Masih Lesu

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 26 poin di tengah perdagangan yang tidak terlalu ramai. Sebagian bursa-bursa yang pagi tadi terkoreksi kini mulai rebound.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah tipis 5,628 poin (0,15%) ke level 3.746,482. Situasi krisis utang Yunani yang belum kondusif menekan IHSG, meski Yunani telah membayar sebagian utang mereka.

Tekanan jual di saham-saham unggulan masih ada, membuat IHSG terperangkap di zona merah. Posisi terendah yang disinggahi IHSG hari ini di posisi 3/715,526.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (21/9/2011), IHSG melemah 26,206 poin (0,70%) ke level 3.725,904. Sementara Indeks LQ 45 terkoreksi 5,819 poin (0,89%) ke level 648,592.

Terjadi aksi beli selektif di saham-saham berbasis infrastruktur, membuat indeks sektornya menguat tipis menjadi satu-satunya sektor yang berhasil mencetak poin. Aksi ini lumayan bisa mengurangi koreksi yang diderita IHSG.

Namun demikian, tekanan jual masih sangat terasa di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat sembilan sektor memerah. Aksi jual ini didominasi investor asing.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 61.498 kali pada volume 1,584 miliar lembar saham senilai Rp 1,531 triliun. Sebanyak 61 saham naik, sisanya 126 saham turun, dan 88 saham stagnan.

Beberapa bursa regional sudah mampu rebound dan berbalik ke zona hijau dipimpin oleh bursa saham China yang melesat hingga lebih dari dua persen. Sayangnya, IHSG dan bursa saham Jepang masih ketinggalan.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melesat 53,38 poin (2,18%) ke level 2.501,13.
  • Indeks Hang Seng turun 49,97 poin (0,26%) ke level 18.964,83.
  • Indeks Nikkei 225 naik 38,21 poin (0,44%) ke level 8.759,45.
  • Indeks Straits Times menguat 10,08 poin (0,36%) ke level 2.790,92.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Telkom (TLKM) naik Rp 100 ke Rp 7.550, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 100 ke Rp 31.800, Chandra Asri (TPIA) naik Rp 100 ke Rp 3.850, dan Unilever (UNVR) naik Rp 100 ke Rp 16.150.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 6.000 ke Rp 24.000, Surya Toto (TOTO) turun Rp 2.000 ke Rp 43.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.250 ke Rp 53.250, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.150.
(ang/ang)

Asing Jual, IHSG Sesi I Berakhir Turun 0,69%

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan sesi I Rabu (21/9) ditutup turun 0,69% ke level 3.725,9.

Pelemahan IHSG hingga siang ini dipicu aksi profit taking yang dilakukan asing yang terliahat dari net foreign sell yang mencapai Rp309,37 miliar. Pelemahan rupiah juga masih menjadi penekan indeks siang ini.

Sementara Bursa AS ditutup mixed semalam dengan kecenderungan melemah tipis sering sentimen positif dari spekulasi The Fed akan kembali mengucurkan stimulus moneter terkompensas oleh penundaan keputusan pemberian bail-out bagi Yunani hingga bulan depan. Penurunan rating utang Italia sudah diekspektasi oleh investor sehingga bursa Eropa berhasil menguat semalam. Harga komoditas dunia khususnya harga minyak berhasil rebound semalam ke level US$86,9/barel diikuti harga Nikel yang naik 1,2%.

Bursa Asia siang ini mayoritas menguat seperti Shanghai naik 2,18%, KLSE naik 0,74%, Nikkei naik 0,54%, STI naik 0,43%, dan Seoul naik 1,65%, sementara Hang Seng turun 0,26%. Kondisi ini seiring investor masih wait and see terhadap keputusan stimulus dari The Fed yang akan diumumkan malam nanti.

Sebanyak 126 saham tercatat turun siang ini, sementara 62 saham naik, dan 88 saham masih stagnan. Indeks saham unggulan turun 0,19% ke level 653,16, namun JII naik 0,04% ke level 517,27.

Volume perdagangan siang tercatat sebanyak 1,21 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,38 triliun.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah MBAI turun 20%, TOTO turun 4,44%, GGRM turun 2,29%, ASII turun 1,75%, UNTR turun 2,6%, dan DSSA turun 2,77%.

Menteri: Yunani tak Akan Default

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Yunani akan menghindari default dan akan tetap berada di Zona Euro.

Hal ini disampaikan Stavros Lambrinidis, Menteri Luar Negeri Yunani kepada CNBC Selasa. "Untuk tahun lalu dan paruh tahun ini saya bangun setiap pagi untuk melaporkan "kematian yang mendekati saya: keadaan default," katanya. "Kami masih di sini, dan Eropa masih di sini, dan mata uang euro masih sangat kuat."

Pernyataan ini muncul akibat troika dari Komisi Eropa, IMF dan dana ECB untuk negosiasi utang Yunani dan menyimpulkannya pada konferensi Selasa dengan perwakilan pemimpin akan kembali mengatur jadwal pertemuan di Athena awal pekan depan. "Perencanaan sudah siap di tempat - tidak hanya untuk apa yang orang Yunani lakukan sekarang, tapi sampai 2014," kata Lambrinidis. "Yunani bukan negara miskin. Kondisi negara ini hanya memburuk selama beberapa tahun," tambahnya. Meskipun kemajuan terbaru dalam pembicaraan utang Yunani, Lambrinidis menunjukkan tiga masalah utama.

Sebagai bagian dari rencana bailout Uni Eropa / Dana Moneter Internasional untuk Yunani, misalnya, politisi Yunani berjanji untuk menekan rencana privatisasi untuk memotong utang negara. Tapi Yunani telah mengimplementasikan persyaratan, khususnya dalam industri telekomunikasi dengan cepat.

"Selain itu, Yunani mengalami resesi lebih besar dari yang diperkirakan, dan merasa bahwa pasar Eropa kadang tidak satu suara," katanya. "Tampaknya menjadi terlalu banyak dokter untuk pasien yang sedang tidur." "Tapi sekarang tidak lagi, Lambrinidis sedang bullish. Saya sangat berharap bahwa kita akan kembali keluar dari rasa sakit ini dengan segera," katanya.

"Politik yang terjadi pekan terakhir, dalam pandangan saya, sudah hilang, dan ketika kita kembali, kita akan keluar dari terowongan ini."

Clipan Finance Rights Issue Rp 878 Miliar

Gb
Jakarta - PT Clipan Finance Tbk (CFIN) membidik dana sebesar Rp 878,61 miliar dari penerbitan 1,171 juta saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dan waran seri V.

Seperti dikutip dari prospektus ringkas perseroan, Rabu (21/9/2011), setiap saham dipatok Rp 400 per lembar sementara waran sebesar Rp 450.

Setiap pemegang satu saham lama berhak untuk membeli sembilan saham baru. Seluruh dana yang didapat dari hasil korporasi ini akan digunakan perseroan untuk meningkatkan modal kerja.

Harga penawaran yang dipatok perseroan tersebut diskon 13,97% dari harga saham perseroan pada penutupan perdagangan kemarin Rp 465 per lembar. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) selaku pemegang saham utama telah menyanggupi untuk mengambil sekurang-kurangnya 30% saham baru itu.

PT Evergreen Capital selaku pembeli siaga telah sepakat untuk mengambil bagian dari sisa saham yang tidak dibeli sampai amksimum 500 juta saham di harga yang sama.
(ang/dnl)

IHSG Bakal Bergerak Sideways Cenderung Menguat

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Rabu (21/9) ini diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat seiring mulai meredanya sentimen negatif dari bursa global dan mulai stabilnya pergerakan nilai tukar Rupiah.

Nilai tukar Rupiah pagi ini melemah ke level 8.935 dan diperkirakan akan bergerak relatif stabil pada rentang 8.893 – 8.970. Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya hari ini memperkirakan resistance indeks berada di level 3.808.

Bursa AS ditutup mixed semalam dengan kecenderungan melemah tipis sering sentimen positif dari spekulasi The Fed akan kembali mengucurkan stimulus moneter terkompensas oleh penundaan keputusan pemberian bail-out bagi Yunani hingga bulan depan. Penurunan rating utang Italia sudah
diekspektasi oleh investor sehingga bursa Eropa berhasil menguat semalam. Harga komoditas dunia khususnya harga minyak berhasil rebound semalam ke level US$86,9/barel diikuti harga Nikel yang naik 1,2%.

Bursa Asia kembali dibuka mixed dengan kecenderungan melemah tipis pagi ini seiring investor masih wait and see terhadap keputusan stimulus dari The Fed yang akan diumumkan malam nanti.

Tunggu Hasil Fed, Saham Asia Mayoritas Tumbang

Tunggu Hasil Fed, Saham Asia Mayoritas Tumbang
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia jatuh dan mulai berhati-hati pada Rabu (21/9), di mana investor menunggu hasil pertemuan Federal Reserve AS untuk menawarkan stimulus ekonomi dan pembicaraan lebih lanjut mengenai bailout Yunani.

Mengutip Reuters, mengurangi kemarahan masyarakat Eropa terkait beberapa kekhawatiran utang Eropa, Yunani pada Selasa berjanji melakukan pemotongan lebih lanjut untuk sektor publik sebelum diadakannya konferensi kedua dengan pemberi pinjaman internasional, yang harus membujuk Athena untuk memperpanjang lebih banyak pinjaman untuk menghindari kebangkrutan bulan depan.

Pada akhir pertemuan dua hari kemudian pada hari Rabu, The Fed diperkirakan akan mengumumkan rencana untuk intervensi di pasar obligasi untuk mendorong suku bunga jangka panjang - yang sudah mendekati level terendah dalam sejarah - bahkan lebih rendah dalam gerakan yang dikenal sebagai "Operation Twist".

Indeks FTSE 100 CNBC Asia, yang mengukur pasar di Asia, naik 0,3 persen. Nikkei Jepang turun tipis dan diperkirakan akan tetap berada pada kisaran sempit karena investor menunggu hasil dari pertemuan dua hari Federal Reserve AS, di mana Fed diperkirakan alan mengambil langkah untuk pelonggaran lebih lanjut. Nikkei turun 0,1 persen menjadi 8.711,81. Indeks Topix juga turun 0,1 persen menjadi 754,54.

Saham Seoul dibuka sedikit lebih tinggi tapi dengan cepat berubah negatif karena investor menunggu untuk melihat apakah Federal Reserve AS akan menawarkan stimulus untuk perekonomian dan tanda-tanda kemajuan dalam krisis utang Eropa. Saham Hynix Semiconductor merupakan pengecualian dengan naik 1 persen setelah pemegang saham mengatakan penawaran baru yang akan diizinkan untuk bergabung dengan menjual $ 2,8 miliar saham di perusahaan pembuat chip. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 0,2 persen ke 1.834,19.

Saham Australia naik di awal perdagangan setelah Yunani berkomitmen untuk memperkenalkan langkah-langkah penghematan dan harapan Federal Reserve mengumumkan rencana untuk intervensi di pasar obligasi untuk mendorong penurunan suku bunga jangka panjang. Acuan S & P / ASX 200 naik 0,5% menjadi 4.060,1. Patokan NZX 50 Selandia Baru naik 0,2% menjadi 3.297,7.

Saham Departement Store David Jones melonjak 2,2 persen dalam jalurnta bimbingan dan mengadakan perkiraan untuk periode berjalan enam bulan. saham tambang dunia Rio Tinto naik 0,3 persen.

Mayoritas bursa Asia reli karena optimisme Yunani terhindar dari default

Mayoritas bursa Asia reli karena optimisme Yunani terhindar dari default
TOKYO. Mayoritas pasar saham Asia reli pagi ini. Pergerakan positif sebagian besar bursa regional terjadi karena optimisme krisis utang Eropa bakal mereda, sehinga mengangkat pendapatan eksportir. Sentimen tersebut menutupi kabar negatif yang sebelumnya mencuat ketika Dana Moneter Internasional memangkas proyeksi pertumbuhan global.

Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,2% ke 118,17 pada pukul 10.03 di Tokyo. Setiap tiga saham naik, berbanding dua saham yang melemah. Indeks regional ini telah jatuh selama dua mpekan terakhir karena kekhawatiran menyebarnya krisis Eropa menyebar dan sinyal perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.

Adapun, indeks Nikkei 225 reli 0,1%, dan indeks Korea Selatan Kospi juga naik 0,1%. Sedangkan indeks Australia S & P/ASX 200 turun 0,1%.

Semalam, pernyataan Uni Eropa menyebutkan, Menteri Keuangan Yunani Evangelos Venizelos telah membuat kemajuan yang baik dalam putaran kedua pembicaraan dengan Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional terkait upaya menghindari default utang. UE menyatakan akan kembali ke Athena pada pekan depan untuk pembicaraan lebih lanjut.

Sebelumnya, pasar juga cukup optimis Yunani akan memenuhi persyaratan untuk mendapatkan bailout lanjutan. Spekulasi ini telah menopang pasar. Apalagi, investor juga berspekulasi hari ini, Federal Reserve akan mengumumkan langkah-langkah untuk menopang perekonomian AS.

Kinerja Melesat, TINS Bakal Menuju Rp3.000

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Timah Tbk (TINS) diperkirakan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 200% di 2011.

Hal ini bakal berdampak positif terhadap harga sahamnya. Saat ini, PER TINS hanya tujuh kali, termurah di sektor tambang.

Seiring dengan hal tersebut, dikabarkan TINS bakal dikerek ke Rp3.000 dalam jangka pendek.

Pada perdagangan kemarin, saham TINS ditutup naik Rp25 ke level Rp2.100.

Cermati,!Temasek Tambah Kepemilikan di Danamon

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Temasek holdings melalui anak usahanya Asia Financial Pte Ltd dikabarkan berencana untuk menambah kepemilikan saham di PT Bank Danamon Tbk (BDMN).

Dihembuskan Temasek akan menambah kepemilikannya di Danamon melalui private placement. Hal ini berpeluang untuk mengkerek saham BDMN ini hingga menuju Rp6.000 dalam jangka pendek.

Saat ini Temasek memiliki 67,37% saham di Danamon. Pada perdagangan kemarin, saham BDMN ditutup turun Rp25 ke level Rp4.850.

Inilah Saham Oke di Tengah Ketidakpastian

INILAH.COM, Jakarta - Kondisi pasar saham benar-benar terpuruk. Selasa (20/9) kemarin, saham yang mengalami koreksi lebih banyak dibandingkan yang mencatat kenaikan. Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sehari sebelumnya turun 2,09%, kembali longsor 0,08% ke level 3.752,11.

Analis di bursa mengatakan, ambruknya harga saham tersebut dipicu oleh penyelesaian krisis utang di Eropa dan Amerika yang tidak kunjung selesai. Pekan ini, situasi bursa saham diperkirakan masih akan diwarnai ketidakpastian.

Untuk jangka pendek, sejumlah analis menyarankan investor untuk menjauhi saham-saham tambang. Sebab, ketidakpastian yang terjadi di Eropa serta perekonomian Amerika yang masih lesu bisa berdampak pada penurunan harga tambang.

Sebagai alternatif, mereka menyarankan investor melirik saham infrastruktur, jalan tol, telekomunikasi dan semen. Sektor-sektor tersebut diyakini masih akan tumbuh. “Biasanya menjelang akhir tahun realisasi pencairan anggaran oleh departemen-departemen meningkat pesat,” kata analis dari Kresna Securities.

Meski harga saham turun, beberapa analis menilai kondisi saat ini hanya bersifat sementara. Salah satu yang masih optimistis adalah Praska Putrantyo, analis PT Infovesta Utama. Menurutnya, sentimen negatif dari keputusan rapat menteri keuangan negara-negara Uni Eropa sudah terefleksi pada penurunan indeks dua hari terakhir ini.

Karena itu ia yakin, saham akan kembali rebound. Hanya saja Praska belum berani memastikan kapan hal tersebut bakal terjadi. “Yang jelas, dalam jangka pendek, indeks saham berpotensi rebound,” katanya.

Nah, lantaran banyak saham yang sudah terkoreksi, Praska menyarankan investor melakukan pembelian secara selektif. Saham yang mungkin bisa dijadikan pilihan oleh para investor adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia BRUI (BBRI), PT Bank mandiri (BBMRI), PT Telkom (TLKM) dan saham semen. [mdr]

Nantikan FOMC, Rupiah Sideways

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (21/9) diprediksi sideways. Pasar menantikan hasil FOMC The Fed, Kamis (21/9) dini hari.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Albertus Christian mengatakan, rupiah berpeluang sideways terlebih dahulu. Sebab, para pelaku pasar masih menunggu hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (22/9) dini hari WIB.

Menurutnya, Gubernur The Fed Ben Bernanke dan anggota The Fed lainnya akan memberikan kebijakan stimulus moneter, berupa pembelian aset obligasi (roll over). "Karena itu, rupiah akan sideways dalam kisaran 8.765 hingga 8.920 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Tapi, lanjut Christian, peluang quntitative easing (QE) tahap ketiga kecil kemungkinannya akan digulirkan oleh Bank Sentral AS itu. "The Fed kemungkinan hanya membeli surat berharga dengan tenor yang lebih panjang," ungkap dia.

Karena itu, pasar fokus pada FOMC setelah pasar kecewa terhadap pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa dan AS pada Ecofin Meeting akhir pekan lalu. "Sentimen negatif dari masalah Eropa semakin meningkat ketegangannya," ujarnya.

Di sisi lain, sideways-nya rupiah juga karena faktor teknikal. Menurutnya, dari sisi ini, mata uang RI ini sudah diperdagangkan mendekati level psikologis dengan resintace di level terlemahnya pada pertengahan Januari 2011 di angka 9.050 per dolar AS. "Kemarin, rupiah mencapai level terlemahnya 9.055," ucap dia.

Karena itu, rupiah perlu konsolidasi terlebih dahulu untuk menenralisasi overbought pada dolar AS. Tapi, tren secara keseluruhan masih penguatan dolar AS atas rupiah. "Sementara itu, secara teknikal, bearish divergence di level support rupiah berada di 8.765 dan resistance-nya terbatas di level moving average (MA) 18% di level 8.920 per dolar AS," imbuh dia.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (20/9) ditutup melemah 48 poin (0,54%) ke level 8.888/8.898 per dolar AS.

Sampai Level Berapa Rupiah Melemah?

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kekhawatiran potensi default Yunani pada Oktober 2011 dan sinyal pelonggaran moneter dari BI dinilai menjadi katalis utama pelemahan rupiah. Hingga level berapa potensi penurunannya?

Kepala ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ikhsan mengatakan, pelemahan rupiah belakangan ini dipicu oleh ekspektasi pasar atas pemerintah Yunani yang bakal menunggak (default) untuk utang yang jatuh tempo pada pertengahan Oktober 2011. Hal itu akan menjadi kenyataan jika dana bantuan dari International Monetary Fund (IMF) dan Uni Eropa tidak cair bulan depan.

Menurutnya, jika tidak cair senilai 8 miliar euro, pemerintah Yunani akan kehabisan uang baik untuk membayar gaji maupun membayar utang. Otomatis, banyak bank di Eropa akan terpuruk karena banyak memegang surat utang negeri Para Dewa itu. “Jadi, efek negatifnya akan merembet,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (20/11).

Dia menegaskan, Yunani bakal menjadi tekanan bagi rupiah saat ini. Sebab, negara ini yang menimbulkan ketidakpastian di market. Menurutnya, jika Yunani menunggak, pasar juga khawatir Irlandia bakal mengalami hal yang sama. Begitu juga Portugal dan negara-negara Eropa lain yang punya masalah utang. “Walaupun itu hanya bersifat kekhawatiran, tapi dampak rembetannya meluas, terutama di Eropa,” ujarnya.

Fauzi memaparkan, secara fundamental, dimotori oleh Jerman dan Perancis, Uni Eropa sebenarnya masih sangat kuat. Tapi, secara sentimen akan terpuruk jika pemerintah Yunani gagal bayar. Karena itu, bursa saham global anjlok, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) dan pasar Surat Utang Negara (SUN) Indonesia juga bakal anjlok. “Otomatis rupiah terpuruk,” papar Fauzi.

Pada saat yang sama, dia menegaskan, dolar AS bakal menguat meski negara adidaya itu juga sedang krisis. Sebab, treasury bond tetap dilihat pasar sebagai save haven (asset berisiko kecil) untuk sementara ini.

Ketika ditanya hingga level berapa potensi pelemahan rupiah, Fauzi mengatakan, hal itu tergantung seberapa besar respon pasar dan seberapa besar Bank Indonesia mengintervensi pasar valuta asing. “Jika BI mengintervensi secara agresif, rupiah bisa dipertahankan supaya tidak anjlok ke atas 9.100,” paparnya.

Tapi, dia menegaskan, peluang pelemahan hingga 10.000 bagi rupiah sangat kecil. Sebab, krisis Yunani tidak sepelik krisis Lehman Brothers di AS pada 2008. Level 9.100 merupakan level resistance bagi mata uang RI ini. “BI tidak mungkin membiarkan rupiah melemah ke atas level 9.100. Di level-level ini BI bakal intervensi,” imbuhnya.

Dihubungi terpisah, analis Monex Invstindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah saat ini terjadi di luar perkiraan dipicu oleh kekhawatiran krisis utang yang terjadi di Eropa. Menurutnya, tampak ada penarikan asset-aset yang lebih berisiko di emerging market.

Dalam sebulan ke depan, hingga level berapa potensi pelemahan rupiah belum bisa dibayangkan. Sebab, para pengambil kebijakan di Uni Eropa sedang terus mengadakan pertemuan untuk menyelesaikan masalah krisis utangnya. “Pasar khawatir, Yunani default pada Oktober 2011. Dikhawatirkan, Yunani kekurangan uang kas untuk membayarnya,” ucap dia.

Tapi, lanjutnya, Yunani sedang melakukan reviw pekan ini sehingga awal pekan depan baru bisa dilihat hasilnya. Sejauh ini, Yunani diharapkan mengimplementasikan program pengetatan moneternya agar dana dari IMF dan Uni Eropa bisa dikucurkan. “Hingga saat ini, Yunani kesulitan melakukan pengetatan fiskalnya akibat banyak protes di dalam negeri,” timpal Ariston.

Mayoritas rakyat Yunani bekerja di pemerintahan. Sehingga, saat budget fiskalnya dikurangi, ada ratusan ribu pegawai yang bakal di-PHK (pemutusan hubungan kerja). Di sisi lain, Standard & Poor’s Rating Service (S&P) men-down grade peringkat utang Italia.

Secara teknikal, lanjutnya, rupiah akan bergerak di bawah Moving Average (MA)200 mingguan di bawah resistance 9.200 per dolar AS. Jika tembus ke atas, potensi pelemahan rupiah ke level 9.500. “Tapi, ini sangat tergantung pada kebijakan apa yang akan dikeluarkan Yunani dalam beberapa pekan ke depan,” ucapnya.

Sementara itu, potensi penguatan rupiah sudah terbatas di level 8.800 dalam sepekan ke depan. Untuk short term, rupiah bisa menguat ke level tersebut jika Yunani berhasil mempeketat fiskalnya.

Tapi, rupiah berpeluang kembali melemah. Sebab, di sisi lain, pengetatan Yunani itu justru akan memperlemah daya ungkit untuk meningkatkan Gross Domestic Product (GDP). Memang defisit berkurang, tapi GDP Yunani menjadi lemah. “Utang-utang Yunani yang besar tetap susah untuk dibayar,” timpal Aristoan.

Karena itu, ada ekonom berpikir, Yunani lebih baik dibiarkan default dan keluar dari Uni Eropa dengan sistem keuangan dan mata uangnya yang bisa diatur sendiri dan disesuaikan dengan kondisi ekonomi negara itu.

“Biasanya, jika ekonomi suatu negara melemah, mata uangnya melemah juga,” ucapnya. Tapi, karena saat ini Yunani merupakan bagian dari Uni Eropa yang bermata uang euro, dalam satu kawasan itu ada beberapa negara yang tidak mau mata uangnya melemah (devaluasi) untuk menyesuaikan dengan keinginan Yunani dengan tujuan menstimulus ekonominya.

Dari Indonesia, pelemahan rupiah juga dipicu oleh isyarat dari Bank Indonesia yang tidak mau mengetatkan moneternya seiring situasi global belakangan ini. BI justru mensinyalkan melonggarkan moneternya dengan penyesuasin suku bunga Fasilitas Bank Indonesia (Fasbi) dengan BI rate. “BI Juga tidak akan menaikan suku bunga karena inflasi sudah berada di level moderat,” ungkap dia.

Asal tahu saja kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (20/9) ditutup melemah 48 poin (0,54%) ke level 8.888/8.898 per dolar AS dari posisi kemarin 8.840/8.860. [mdr]

Minyak Dunia Naik Tunggu The Fed

Headline
INILAH.COM, New York - Minyak mentah AS mengalami rebound pada perdagangan Selasa (20/9) karena pasar memiliki ekspektasi terhadap The Fed melakukan aksi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi AS.

Minyak mentah jenis light sweet naik US$1,19 menjadi US$86,89 per barel untuk kontrak Oktober. Sementara minyak jenis Brent naik US$1.40 menjadi US$110,54 per barel di London, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

"Saya pikir berita selama sepekan terakhir cukup negatif bagi minyak, kita tinggal menunggu pernyataan Fed," kata analis senior di MF Global, Richard Ilczyszyn.

Dalam pertemuan Fed selama dua hari, pasar mengharapkan bank sentral AS ini untuk mendorong suku bunga lebih rendah. Dengan demikian investor tidak menyimpan dananya di aset safe haven lagi.

BEI akan meluncurkan waran terstruktur

BEI akan meluncurkan waran terstruktur
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia segera menerbitkan dua produk derivatif, yakni waran terstruktur (structured warrant) dan kontrak opsi saham yang baru (new option). Langkah ini bertujuan menggenjot transaksi di produk derivatif domestik.

Produk pertama yang akan terbit adalah structured warrant. Perbedaan structured warrant dan warrant yang ada saat ini terletak pada institusi penerbitnya. Penerbit warrant adalah emiten, sedangkan penerbit structured warrant nantinya adalah pihak ketiga.

"Penerbitnya bisa broker, bisa institusi keuangan lain. Kami sedang membahas kira-kira siapa yang eligible," ujar Direktur Pengembangan BEI, Friderica Widyasari Dewi, Selasa (20/9). Pengelola BEI tengah merumuskan standardisasi persyaratan penerbit structured warrant.

Warrant adalah hak untuk membeli saham atau obligasi suatu perusahaan dengan harga yang telah ditentukan oleh penerbit warrant. Waran kerap dijadikan sebagai pemanis karena biasanya diterbitkan bersamaan dengan surat berharga lain.

Pemilik warrant berhak untuk menukarkan efek tersebut menjadi saham ketika jatuh tempo. Jika harga saham emiten tersebut naik, maka investor akan meraup untung lantaran harga warrant biasanya dijual lebih rendah daripada harga saham perdana.

Selain itu, sebelum warrant jatuh tempo, investor bisa menjualnya di harga yang lebih tinggi daripada harga beli karena efek ini bisa diperdagangkan secara terpisah.

Sedangkan produk kedua yang akan terbit adalah kontrak opsi saham baru. "Kami akan membuat fitur-fitur yang mudah diperdagangkan," papar Friderica.

Kontrak opsi yang ada saat ini dianggap terlalu rumit dan karakteristiknya juga terlalu spesifik. "Bahkan investor asing pun tidak familiar," ungkap Friderica. Oleh karena itu, skema kontrak opsi saham yang baru akan disesuaikan dengan mekanisme yang berlaku secara umum di pasar modal dunia.

BEI telah menyiapkan sistem perdagangan derivatif dan bisa beroperasi pada akhir tahun ini. Sejauh ini sudah ada empat anggota bursa yang berminat menjual produk derivatif tersebut. Anggota bursa itu perusahaan lokal maupun asing.

Potensi Menguat, Pilih Saham Tambang

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham domestik pada perdagangan Rabu (21/9) berpotensi untuk menguat. Namun, aksi jual asing dan kondisi eksternal, membebani bursa. Saham tambang bisa jadi pilihan hari ini.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, intervensi yang terjadi di BEI kemarin melalui saham-saham berkapitalisasi besar, dapat memicu rebound IHSG.

Namun, volume jual broker asing kian meningkat, terindikasi dari tingginya foreign outflow,"Hal ini didukung nilai tukar rupiah yang sempat menembus lagi 9.000 per dolar AS," ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, rebound tipis yang terjadi kemarin kemungkinan juga tidak akan permanen, mengingat situasi bursa Eropa yang masih volatile dan pelaku pasar masih mengambil posisi aman dengan full cash atau switching ke safe haven asset yang berdenominasi dolar AS.

Situasi ini akan membuat saham-saham orientasi ekspor menjadi speculative trading stocks bagi investor jangka pendek. Terutama saham-saham batubara yang belum banyak pergerakan naik karena stagnasi harga batubara beberapa waktu lalu.

Di tengah situasi ini, Willy masih merekomendasikan beberapa saham batu bara. Pilihannya adalah Bumi Resources (BUMI), Adaro Energy (ADRO), Berau Energy (BRAU) dan TB Bukit Asam (PTBA), "Rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini," katanya.

Pada perdagangan Selasa (20/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,94 poin (0,08%) ke level 3.752,11, dengan intraday terendah di 3.673,21 dan tertinggi di 3.754,83. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,608 miliar lembar saham, senilai Rp 4,721 triliun dan frekuensi 120.903 kali.

Sebanyak 104 saham naik, sisanya 128 saham turun, dan 94 saham stagnan. Keluarnya dana asing mewarnai koreksi bursa, dengan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp786 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp2,037 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,251 triliun. [mdr]

ASII Tetap Rajai Penjualan Mobil Agustus 2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Penjualan mobil yang dilakukan PT Astra International pada bulan Agustus mencapai 39.259 unit dari 34.804 unit pada bulan Agustus 2010.

Demikian dikutip dari keterangan resmi perseroan, kemarin. Dari merek yang dijual perseroan, penjualan mobil merek Toyota memimpin dengan penjualan mencapai 25.267 unit.

Angka ini disusul merek Daihatsu mencapai 11.132 unit, merek Izusu sebesar 2.646 unit dan UD Trucks sekitar 202 unit.

Sementara penjualan mobil non perseroan mencapai 34.020 unit dari 29.975 unit di Agustus 2010. Untuk penjualan merek Honda mencapai 4.600 unit, meek Mitsubishi sebesar 8.902 unit, merek Suzuki sebesar 7.445 dan merek lainnya mencapai 13.073 unit.

Dow Jones ditutup positif saat pasar menanti kebijakan The Twist dari Fed

Dow Jones ditutup positif saat pasar menanti kebijakan The Twist dari Fed
JAKARTA. bursa Wall Street akhirnya ditutup datar pada perdagangan Selasa (20/9). Dow Jones Industrial Average tutup positif 7,65 poin atau 0,07% ke 11.408,66. Bursa teknologi Amerika yaitu Nasdaq minus 22,59 poin atau 0,86% ke 2.590,24 dan S&P turun 2 poin atau 0,17% ke 1.202,09 Investor tak banyak melakukan transaksi karena memilih wait and see terhadap kebijakan yang akan ditempuh The Federal Reserve.

Pasar berharap, Bank Sentral Amerika tersebut kembali memberikan stimulus ekonomi di tengah pesimisme pasar. Keinginan pelaku bursa adalah kebijakan The Fed tak sekedar melakukan quantitative easing jilid III, namun lebih menanti operasi pasar yang bernama The Twist. "Investor tengah fokus pada hal ini," tutur Ken Polcari, managing director ICAP Equities di New York.

Di satu sisi, pasar juga terus mengamati perkembangan utang di beberapa negara kawasan Uni Eropa. Yunani kembali menyedot perhatian karena berjuang menolak predikat default dengan cara menghemat anggaran negara.Investor juga enggan mengambil posisi beli secara jangka panjang setelah Italia di-downgrade oleh S&P.

Inilah Menu Saham Pilihan Rabu (21/9)

INILAH.COM, Jakarta - Secara teknikal, indeks membentuk doji star yang mengindikasikan peluang reversal jika pada perdagangan Rabu (21/9) indeks berhasil rebound.

"Kami proyeksikan indeks akan bergerak pada range 3.690-3.780. Saham pilihan untuk trading CPIN, BBNI, BBRI, SMGR," kata analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono dalam catatannya.

IHSG ditutup melemah tipis setelah sempat anjlok cukup dalam mengikuti pelemahan yang terjadi pada bursa regional. Pergerakan indeks juga dibayangi oleh gejolak nilai tukar rupiah terhadap dollar. "Meski melemah, akan tetapi kami mulai melihat peluang untuk rebound, menyusul meredanya tekanan terhadap bursa regional," jelasnya.

IHSG kemarin ditutup melemah tipis 2,94 poin atau 0,08% ke 3.752,11. Volume perdagangan mencapai 4,6 miliar saham senilai Rp4,6 triliun. IHSG mengalami net foreign sell Rp786,1 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,03 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,2 triliun.

Sementara analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko menyarankan jual untuk PGAS, ASII, BMRI dan BBCA. Rumor intervensi dari pemerintah sebesar Rp12 triliun untuk mendongkrak rupiah, pasar modal dan obligasi sedikit membatu sentimen.

"Namun pada dasarnya gambaran ketidakpastian global masih berlanjut sehingga rekomen sell on strength bila masih ada kenaikan," katanya kemarin.

Saham PGAS disarankan jual di level Rp2.450 dari penutupan kemarin di 2.600 dengan reverse posisi di 2.800. Saham ASII disarankan jual dengan target harga di 63.500 dari penutupan kemarin di 65.400 dengan cut loss poin 68.000.

Saham BMRI disarankan jual dengan target koreksi di 6.150 dari penutupan 6.300 dengan reverse posisi di 6.650. Saham BBCA disarankan jual dengan target koreksi di 7.700 dari penutupan kemarin di 7.950 dengan cut loss point di 8.350.

Saham Cenderung Naik Rame-Rame

INILAH.COM, Jakarta – Tipisnya pelemahan indeks kemarin menandakan besarnya buying power. Karena itu, IHSG cenderung naik rame-rame Rabu (21/9) ini yang dimotori saham-saham unggulan. Strateginya?

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, setelah berada di area support, indeks kembali mantul ke atas sehingga pelemahan kemarin jadi sangat tipis. Ini menandakan besarnya kekuatan beli terutama pada saham-saham unggulan yang juga berimbas positif bagi saham-saham lainnya.

Karena itu, saham BBRI, ASII, dan BMRI bakal kembali menguji level resistance-nya hari ini. Dia merekomendasikan beli saham-saham tersebut jika bursa AS dan Eropa melaju positif. Tapi biasanya, dalam situasi ini, berbagai saham rame-rame bergerak naik. “Bagi investor yang dananya terbatas, bisa bermain pada saham-saham second liner yang agresif pergerakannya dengan potensi keuntungan jauh lebih besar,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Selasa (20/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup melemah 2,94 poin (0,08%) ke level 3.752,11, dengan intraday terendah di 3.673,21 dan tertinggi di 3.754,83. Sementara indeks saham unggulan LQ45naik 0,08 poin (0,01%) ke level 654,41.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG kemarin hanya melemah tipis. Apa artinya?
Setelah IHSG mencapai level terlemahnya 3.673,216, pada akhirnya hanya melemah tipis 3 poin. Ini menandakan adanya kekuatan beli. Apalagi, indeks sedang berada di area support. Sejauh ini, dengan perkembangan positif dari bursa Eropa, indeks akan berlanjut menguat.

Level support dan resistance-nya Rabu (21/9) ini?
Indeks akan coba menguat ke level 3.800 jika pergerakannya cukup kuat. Untuk sementara ini, level buttom IHSG sudah didapat di level 3.673. Karena itu, indeks akan coba mantul ke atas apakah kuat menuju level tertinggi terakhir di level 3.850 sebagai level resistance dan support di angka 3.673.

Bagaimana dengan indeks yang sudah tembus level support psikologisnya 3.700?
Memang, IHSG sudah menembus level support 3.700. Tapi, indeks masih memiliki level terendah pada 9 Agustus 2011 yakni di level 3.590. Jadi, ini merupakan level pertahanan terakhir. Jika level ini jebol ke bawah, level pelemahan indeks berikutnya di level 3.300-an. Karena kemarin sudah memasuki area support, indeks memang sudah tembus 3.700, tapi tidak sampai 3.590 dan terhenti di level 3.673.

Artinya, indeks sudah membuat level support temporer (jangka pendek). Tapi, titik kritis yang real-nya di level 3.590. Sebab, level ini merupakan level terendah sejak Maret 2011 yang kembali tercapai pada 9 Agustus. Jika level 3.590 bisa terjaga, indak akan terjaga dalam kisarannya. Rabu ini, indeks akan menguji level 3.800 apakah bisa ditembus atau tidak. Jika ya, indeks oke menguat lebih lanjut dengan asumsi bursa Eropa dan AS bergerak positif.

Bagaimana jika indeks tidak berhasil menembus level 3.800?
Jika level tersebut gagal ditembus ke atas, indeks akan kembali mengetes level support-nya. Jika indeks tidak tembus 3.800, pasar harus mencermati pergerakan bursa Eropa dan AS. Jika keduanya bergerak positif, tapi indeks belum tembus level tersebut, artinya butuh waktu untuk menembusnya pada Kamis (22/9).

Mengapa harus Kamis (22/9)?
Sebab, pada Kamis subuh telah ada hasil dari Federal Open Market Committee (FOMC) meeting. Sebelum FOMC, market masih mencari-cari baik batas atas maupun bawah dari indeks. Jika Fed mengeluarkan kebijakan yang bisa diterima oleh pasar sehingga Wall Street ditutup positif, IHSG akan kembali menguji 3.850. Jadi, kuncinya adalah Kamis subuh waktu Indonesia atau Rabu siang waktu AS.

Jika resistance 3.850 ditembus?
Jika resistance 3.850 bisa terlampaui, IHSG akan kembali mengetes level psikologis 4.020 sebagai level tertingi terakhir. Sementara itu, koreksi kemarin, indeks hanya menguji support untuk menemukan buying power-nya dengan mengakumulasi saham di level bawah. Karena itu, volume transaksi pada saham-saham bluechip cukup tinggi.

Salah satunya BBRI yang mencapai di atas Rp500 miliar (Rp0,5 triliun). Begitu juga dengan ASII yang mencapai Rp400-an miliar, dan BMRI hampir mencapai Rp400 miliar. Artinya, talah terjadi perburuan pada saham-saham unggulan tersebut di level buttom dengan pola buy on weakness sehingga ketiga saham tesebut berhasil ditutup positif pada perdagangan kemarin. Saham-saham lain pun terimbas positif.

Kalau begitu, apakah saham-saham tersebut masih bakal menguat Rabu (21/9) ini?
Hari ini, saham-saham tersebut akan kembali mencoba level resistance-nya. PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) memiliki gap di level resistance Rp6.850 dan akan coba tutup di level ini untuk menutup gap-nya dengan support Rp5.950 dan cut loss di level Rp5.900.

Begitu juga dengan PT Astra Internasional (ASII) yang berpeluang menguji level resistance Rp70.000 dan Rp63.400 sebagai level support dan cut loss Rp63.350. PT Bank Mandiri (BMRI) ada kemungkinan tutup gap di level Rp7.150 dan di level 6.100 sebagai support dan di bawah itu, Rp6.050 merupakan level cut loss-nya. Level-level itu yang akan dicoba ditembus dalam satu pekan. Tapi, untuk membatasi kerugian, level-level support tersebut juga harus jadi perhatian. Jika market AS dan Eropa cenderung positif, bisa masuk pada saham-saham tesebut.

Bagaimana jika saat pembukaan market, justru terjadi open gap sehingga harganya terlalu tinggi?
Jika itu yang terjadi, lebih baik menunggu pembelian aman setelah pidato Bernanke. Tapi biasanya, dalam situasi ini, berbagai saham rame-rame bergerak naik. Bagi investor yang dananya terbatas, bisa bermain pada saham-saham second liner yang agresif pergerakannya dengan potensi keuntungan jauh lebih besar.

IHSG Berpotensi Menguat Perlahan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup melemah tipis 2 poin setelah sempat jatuh lebih dari 80 poin. Aksi beli menjelang penutupan hampir berhasil membawa IHSG ke teritori positif.

Pada perdagangan, Selasa (20/9/2011), IHSG ditutup turun tipis 2,942 poin (0,08%) ke level 3.752,110. Sementara Indeks LQ 45 naik tipis 0,075 poin (0,01%) ke level 654,411.

Kondisi bursa global yang masih labil membuat investor masih melangkah hati-hati. Investor akan menanti perkembangan dari krisis di Yunani dan juga hasil pertemuan Bank Sentral AS, sehingga IHSG akan kembali bergerak lambat.

Namun posisi IHSG yang sudah sangat rendah membuka peluang untuk rebound. Pada perdagangan Rabu (21/9/2011), IHSG diprediksi bergerak fluktuatif cenderung menguat.

Sementara bursa Wall Street kemarin ditutup flat setelah sempat menguat cukup signifikan. Investor juga sedang menanti 2 isu utama yakni hasil pertemuan The Fed dan juga penanganan krisis Yunani.

Pada perdagangan Selasa (20/9/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat tipis 7,65 poin (0,07%) ke level 11.408,66. Indeks Standard & Poor's 500 melemah tipis 2 poin (0,17%) ke level 1.202,09 dan Nasdaq melemah 22,59 poin (0,86%) ke level 2.590,24.

Bursa-bursa regional pagi ini bergerak cukup fluktuatif. Sempat dibuka melemah, bursa regional selanjutnya bergerak di teritori positif. Berikut pergerakan bursa regional pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 menguat 20,26 poin (0,23%) ke level 8.741,50.
  • Indeks KOSPI menguat 12,30 poin (0,67%) ke level 1.850,27.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG ditutup melemah tipis setelah sempat anjlok cukup dalam mengikuti pelemahan yang terjadi pada bursa regional. Meski melemah, akan tetapi kami mulai melihat peluang untuk rebound, menyusul meredanya tekanan terhadap bursa regional. Pergerakan indeks juga dibayangi oleh gejolak nilai tukar rupiah terhadap dollar. Secara teknikal, indeks membentuk doji star yang mengindikasikan peluang reversal jika hari ini indeks berhasil rebound. Kami proyeksikan indeks akan bergerak pada range 3.690-3.780. Saham pilihan untuk trading : CPIN, BBNI, BBRI, SMGR

Kresna Sekuritas:
Munculnya pola bullish reversal pada saham berkapitalisasi besar membuka peluang IHSG untuk kembali menguji resisten di 3789. Akan tetapi, sentimen global diperkirakan membuat volatilitas masih tinggi, sehingga hari ini, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3670-3790. Penutupan di bawah 3.700 akan mengkonfirmasi berlanjutnya tren turun IHSG.

eTrading Securities:
Perdagangan IHSG Selasa (20/9) ditutup turun 2.9 point (-0.08%) ke level 3,752 dengan jumlah transaksi sebanyak 9.2 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp 4.7 triliun. Hampir seluruh sektor saham pada perdagangan Selasa mengalami penurunan kecuali misc industry dan finance. Tercatat sebanyak 97 saham mengalami penguatan, 118 saham mengalami penurunan, 92 saham tidak mengalami perubahan dan 146 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp 809.5 miliar dengan saham yang paling banyak di jual adalah BBRI. BMRI, ASII, INDF dan INTP.

Secara teknikal, Pada perdagangan hari ini (21/9) IHSG diperkirakan berpotensi bergerak rebound melihat candlestick membentuk pola Dragonfly Doji di garis lower Bollinger Band yang mengindikasikan sinyal Bullish Reversal sementara dari pergerakan indicator tampak stochastic dan RSI masih bergerak downtrend namun sudah berada di area oversold. Pada perdagangan hari diperkirakan IHSG berpotensi rebound dan akan bergerak pada range 3691-3799. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l BBNI, INTP, dan ENRG.

(qom/qom)