Kamis, 01 Desember 2011

Seiring Regional, IHSG Menguat 1,7% ke 3.647

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia menguat 66,02 poin atau 1,7% ke 3.781,10 pada penutupan perdagangan Kamis (1/12). Volume perdagangan 4,9 miliar saham senilai Rp4,5 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 185 saham menguat, 60 saham turun dan 83 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp621 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,4 triliun dan penjualan asing Rp1,8 triliun.

Indeks JII naik 6,8 poin ke 527,31, indeks ISSI naik 1,5 poin ke 122,6 dan indeks LQ45 naik 12,6 poin ke 669,09. Penguatan didukung sektor pertambangan yang naik 67,37 poin ke 2.559,63 disusul sektor perdagangan yang naik 19,26 poin ke 569,87.

Bursa Asia tetap menguat seperti indeks Hang Seng naik 5,6%, indeks Shanghai naik 2,2%, indeks Nikkei naik Rp1,9%, indeks Kospi naik Rp3,7%, indeks STI naik 2,2%, indeks KLSE naik 1,01%.

IHSG masih berotot hingga penutupan sore

JAKARTA. Sepanjang sesi II, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melangkah pasti di zona hijau. Pada penutupan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat naik 1,78% menjadi 3.781,099.

Sekitar 173 saham ditransaksikan naik. Sementara, hanya ada 54 saham yang turun dan 77 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 4,941 miliar saham senilai Rp 5,377 triliun.

Seluruh sektor kompak menghijau. Adapun sektor-sektor yang mengalami kenaikan tertinggi siang ini antara lain: sektor perdagangan naik 3,50%, sektor pertambangan naik 2,70%, dan sektor konstruksi yang naik 2,26%

Saham-saham yang berada di posisi top gainers di antaranya: PT Myoh Technology naik 24,71% menjadi Rp 530, PT Indosiar Karya Media (IDKM) naik 17,14% menjadi Rp 3.075, dan PT Multifiling Mitra Indonesia (MFMI) naik 10,61% menjadi Rp 1.460.

Sedangkan tiga saham yang berada di posisi top losers di antaranya: Bank Capital Indonesia (BACA) turun 20,63% menjadi Rp 127, PT Central Omega Resources (DKFT) turun 9,49% menjadi Rp 3.100, dan PT Asuransi Ramayana (ASRM) turun 7,14% menjadi Rp 910.

Melesat 66 Poin, IHSG Gagal Parkir di 3.800

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di level 3.800 akibat laju penguatannya terhambat profit taking menjelang penutupan. Optimisme investor mulai pulih kembali.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.990 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.150 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melompat 64,592 poin (1,73%) ke level 3.779,672 disemangati sentimen positif bursa global. Rencana bank-bank sentral membantu penyelamatan krisis Eropa membuat investor optimistis.

Indeks langsung melesat tinggi dan menembus posisi tertingginya di 3.811,544. Aksi borong saham marak terjadi di seluruh lapisan saham.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melompat 90,554 poin (2,43%) ke level 3.805,634. Semaraknya bursa global dan regional menyemangati IHSG.

Laju penguatan IHSG sedikit melambat memasuki perdagangan sesi II, namun perlambatan ini tak menyurutkan semangat IHSG untuk tetap bertahan di zona hijau. Beberapa aksi ambil untung terjadi di saham-saham yang sudah menguat.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (1/12/2011), IHSG ditutup melesat 66,019 poin (1,77%) ke level 3.781,099. Sementara Indeks LQ 45 ditutup menanjak 12,684 poin (1,93%) ke level 669,092.

Suasana perdagangan di lantai bursa mulai semarak dengan aksi borong saham yang dilakukan investor lokal dan asing. Saham-saham unggulan di sektor tambang paling banyak dikoleksi.

Rencana bank-bank sentral di dunia yang berniat untuk memberikan pinjaman dolar yang lebih murah kepada perbankan Eropa guna mencegah memburuknya krisis mengangkat optimisme para pelaku pasar di seluruh dunia.

Seluruh indeks sektoral di lantai bursa menghijau, dipimpin indeks sektor perdagangan, tambang dan properti. Rata-rata penguatan seluruh indeks sektoral lebih dari satu persen.

Aksi beli juga dilakukan investor asing, hingga sore ini transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 621,938 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 137.166 kali pada volume 4,941 miliar lembar saham senilai Rp 5,377 triliun. Sebanyak 184 saham naik, sisanya 60 saham turun, dan 83 saham stagnan.

Bursa saham Hong Kong memimpin penguatan di bursa-bursa regional dengan meroket lebih dari lima persen. Seluruh bursa regional kompak melenggang di zona hijau.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 53,45 poin (2,29%) ke level 2.386,86.
  • Indeks Hang Seng meroket 1.012,91 poin (5,63%) ke level 19.002,26.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 162,77 poin (1,93%) ke level 8.597,38.
  • Indeks Straits Times menanjak 61,50 poin (2,28%) ke level 2.763,96.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Surya Toto (TOTO) naik Rp 4.850 ke Rp 52.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.000 ke Rp 40.150, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.450 ke Rp 24.800, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.100 ke Rp 66.100.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 400 ke Rp 17.800, Central Omega (DKFT) turun Rp 325 ke Rp 3.100, Hero Supermarket (HERO) turun Rp 300 ke Rp 10.700, dan Adira Finance (ADMF) turun Rp 300 ke Rp 11.150.

(ang/qom)

Saham Otomotif Picu Bursa Eropa Melemah

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (1/12) investor merealisasikan keuntungan setelah menguat kemarin.

Indeks FTSE naik 0,1% ke 5.512, indeks CAC turun 0,4% ke 3.139, indeks DAX turun 0,5% ke 6.058. Pasar juga menunggu arah yang jelas dari para pemimpin Uni Eropa dalam mengatasi krisis Uni Eropa.

Indeks saham bluechip naik 3,6%, dipicu langkah bank sental untuk menyediakan dolar yang murah bagi perbankan Eropa. Sentimen lain China mengurangi tingkat GWM untuk memberikan pinjaman komersial. Demikian mengutip yahoofinance.com.

"Ada kelegaan dengan tindakan koordinasi bank senral. Tetapi investor bertanya kenapa mereka melakukannya. Pasar masih mencari strategi untuk masuk ke pasar. Tetapi sebagian besar memilih melakukan aksi jual," kata Justin Urguhart Stewart dari Seven Investment Management.

Pelemahan dimotori sektor otomotif setelah menguat pada hari Rabu kemarin. Indeks Autos di Stoxx 600 turun 1,06%.

Kesepakatan antara Bank Sentral Eropa (ECB), The Fed, Bank Canada, Bank of England, Swiss National Bank. Langkahnya dengan memotong biaya swap likuiditas dolar AS.

Kesepakatan ini mendorong bursa saham Asia mayoritas menguat. Walaupun terdapat sentimen negatif berupa data PMI China jatuh 50,5 dari 49,7. Namun bank sentral China telah berupaya mengatasi dampak perlambatan ekonomi global dengan menyederhanakan persyaratan cadangan bank. Kebijakan ini untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir.

Tindakatan koordinasi dari bank sentral untuk menyediakan pasokan dolar diharapkan dapat menghindari krisis likuiditas. Masalah ini telah mengancam perbankan Uni Eropa. Walaupun belum akan mengurangi masalah inti di Uni Eropa.

Bursa Asia tetap menguat seperti indeks Hang Seng naik 5,6%, indeks Shanghai naik 2,2%, indeks Nikkei naik Rp1,9%, indeks Kospi naik Rp3,7%, indeks STI naik 2,2%, indeks KLSE naik 1,01%.

Yen keok setelah pasar saham regional dan global mencatatkan reli

Yen keok setelah pasar saham regional dan global mencatatkan reli
SINGAPURA. Pergerakan yen siang ini mencatatkan pelemahan. Yen hanya berjarak 0,3% dari level paling lemah dalam dua pekan terakhir atas euro.

Asal tahu saja, pada pukul 07.00 waktu London, yen diperdagangkan pada posisi 104,43 per euro dari 104,37 di New York, kemarin. Sebelumnya, yen juga sempat keok ke posisi 104,73 per euro, yang merupakan level paling lemah sejak 15 November lalu. Sementara, jika berhadapan dengan dollar, nilai tukar yen berada di level 77,67 per dollar dari sebelumnya 77,62 per dollar. Sedangkan dollar diperdagangkan di level US$ 1,3447 per euro dari US$ 1,3446 kemarin.

Sementara itu, IntercontinentalExchange Inc.'s Dollar Index, yang digunakan untuk mengukur kekuatan dollar atas enam mata uang dunia, mencatatkan penurunan selama tiga hari berturut-turut dan diperdagangkan di level 78,366,

Pelemahan yen terjadi setelah bursa Asia menanjak mengikuti reli pasar saham global. Hal itu menyebabkan permintaan aset-aset haven menjadi terpangkas. Tambahan saja, sore ini, indeks MSCI Asia Pacific naik 3,1%. Kemarin, indeks Standard & Poor's 500 reli 4,3%, yang merupakan kenaikan terbesar sejak 11 Agustus lalu.

"Mata uang safe haven sepertinya akan memiliki performa buruk di tengah optimisme investor seperti sekarang. Apalagi, masih ada ruang bagi penentu kebijakan untuk mengumumkan kebijakan lain yang positif," jelas Imre Speizer, strategist Auckland Westpac Banking Corp.

Reformasi Total, Yunani Bertahan di Zona Euro

Medium
INILAH.COM, Athena - Yunani harus tetap berada di zona euro untuk mendukung reformasi total pada sistim perekonomian.

Uni Eropa telah meminta jaminan dari Perdana Menteri Yunani Lucas Papademos dan kesepakatan tertulis dari para pemimpin dua partai di pemerintahannya, sebelum mengucurkan dana talangan tahap kedua senilai US$8 miliar.

"Masyarakat Yunani menyadari perlunya transformasi ekonomi dan institusional. Dan mereka sangat mendukung keanggotaan kawasan euro karena menganggap hal itu penting bagi keberhasilan upaya ini," ungkap Papademos dalam surat yang dikirim ke Uni Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Dana Moneter Internasional (IMF), seperti dikutip dari CNBC.com, Kamis (1/12).

"Pemerintah akan mengambil semua langkah yang diperlukan dalam rangka melaksanakan keputusan KTT Euro pada 26 Oktober 2011 dan mencapai tujuan dari program ekonomi yang ada," lanjutnya dalam surat tersebut.

"(Pemerintah) bertekad untuk melanjutkan proses konsolidasi fiskal dan reformasi struktural dalam rangka mengamankan keuangan publik yang sehat dan meningkatkan daya saing internasional negara itu," tambahnya.

Menteri-menteri keuangan Uni Eropa sepakat untuk mengucurkan dana talangan tahap kedua kepada Yunani, usai menerima surat tersebut.

Keanggotaan Yunani dalam zona euro diperlukan untuk merombak sistim ekonomi Yunani, lanjut Papademos yang menolak pandangan beberapa ekonom bahwa negara yang dipimpinnya harus keluar dari zona mata uang tunggal.

"Partisipasi dalam kawasan euro menjamin langgengnya stabilitas harga, mempermudah pencapaian stabilitas keuangan dan ekonomi sekaligus memfasilitasi pelaksanaan reformasi total yang diperlukan untuk kebangkitan ekonomi," ungkap Papademos dalam surat itu.

Bursa Eropa Diprediksi akan Menguat

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Kamis (1/12) diprediksi akan menguat sepakat meredakan potensi pendanaan dolar pada krisis perbankan Eropa.

Indeks FTSE diprediksi akan naik 19 poin, indeks DAX akan naik 35 poin dan indeks CAC akan naik 15 poin. Kesepakatan itu diambil Bank Sentral Eropa (ECB), The Fed, Bank Canada, Bank of England, Swiss National Bank. Langkahnya dengan memotong biaya swap likuiditas dolar AS.

Kesepakatan ini mendorong bursa saham Asia mayoritas menguat. Walaupun terdapat sentimen negatif berupa data PMI China jatuh 50,5 dari 49,7. Namun bank sentral China telah berupaya mengatasi dampak perlambatan ekonomi global dengan menyederhanakan persyaratan cadangan bank. Kebijakan ini untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir.

Tindakatan koordinasi dari bank sentral untuk menyediakan pasokan dolar diharapkan dapat menghindari krisis likuiditas. Masalah ini telah mengancam perbankan Uni Eropa. Walaupun belum akan mengurangi masalah inti di Uni Eropa.

Hari ini, Spanyol dan Prancis akan melelang obligasi. Spanyol akan melelang obligasi untuk 3 tahun dan 5 tahun. Sementara Prancis akan melelang obligasi 20 tahun dengan perkiraan nilai 5-6 miliar euro.

Bursa Asia mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng naik 5,2%, indeks Nikkei naik 1,9%, indeks Shanghai naik 2,3%, indeks ASX naik 2,6%, indeks Kospi naik 3,7%, indeks STI naik 2,3% dan indeks KLSE naik 1,1%.

Sesi I, IHSG Bertahan di Level 3.800

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan hingga penutupan sesi pertama perdagangan Kamis (1/12).

IHSG ditutup naik 90,55 poin (2,44%) ke 3.805,63 dan indeks LQ45 naik 2,76% ke 674,56. Sektor perdagangan memimpin dengan naik 3,87%, diikuti sektor tambang dengan naik 3,55%.

Saham naik 203, saham turun 34 dan saham stagnan 71. Nilai transaksi sesi I mencapai Rp2,7 triliun dengan volume 2.362.937.000.

Asing masih melanjutkan aksi beli dengan mencatatkan net foreign buy sebesar Rp277,68 miliar. Transaksi beli oleh asing tercatat Rp1,09 triliun dan transaksi jual oleh asing tercatat Rp815,14 miliar.

Saham-saham yang masuk kategori top gainers antara lain, saham BMRI naik Rp300 ke Rp6.700, saham BUMI naik Rp100 ke Rp2.100, saham BBNI naik Rp125 ke Rp3.925, saham PGAS naik Rp125 ke Rp3.200.

Dan saham-saham yang masuk dala kategori top losers diantaranya, saham BTEK turun Rp60 ke Rp830, saham RAJA turun Rp15 ke Rp405, saham UNVR turun Rp250 ke Rp17.950 dan saham ADHI turun Rp5 ke Rp455.

Bursa saham Asia hingga siang ini menguat diantaranya, indeks Nikkei 225 naik 2,4% ke 8.636,9, indeks Topix naik 2,02% ke 743,19 dan indeks Hang Seng naik 5,85% ke 19.041,4.

Menu Sesi Dua: Saham Logam BUMN & Batu Bara

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan, IHSG bakal kokoh pada teritori positif seiring Fed dan 5 bank sentral utama menjamin ketersediaan likuiditas. Pilih saham tambang logam dan batu bara.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, indeks saham domestik akan bertahan pada zona hijau hingga penutupan. “Indeks memiliki resistance 3.838 dan support 3.745,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (1/12).

Menurutnya, jika tembus resistance tersebut, indeks terbuka peluang untuk bertenger di atas 3.900-3.925 yang menjadi target harga akhir 2011. “Posisi IHSG saat ini, sudah confirm bullish menuju posisi akhir tahun itu,” tandasnya.

Penguatan indeks hari ini, lanjut Willy, salah satunya dipicu oleh sentiment positif setelah adanya koordinasi yang coba dilakukan oleh Federal Reserve bersama 5 bank sentral utama lainnya sebagai upaya menjamin ketersediaan dana bagi sektor perbankan yang tengah terpuruk akibat masalah utang di zona Eropa.

Menurutnya, bagi zona Eropa sebenarnya gampang jika benar-benar ingin menyelesaikan masalah. Karena itu, indeks Dow Jones naik signifikan hampir 500 poin yakni 490,05poin (4,24%) ke level 12.045,7yang diikuti penguatan bursa-bursa saham di Asia.

Kondisi itu, lanjut Willy diperkuat oleh keputusanPeople’s Bank of China yang menurunkan Giro WajibMinimum bagi perbankan sebesar 50 basis poin mulaiberlaku 5 Desember. “Hal ini diharapkan dapat menambah pemasukansebesar 350 miliar yuan atau setara US$55 miliardanmendongkrak performa ekonomi negeri tirai bambuitu,” ujarnya.

Sementara itu, meski terjadi inflasi November yang dirilis 0,34% dari bulan sebelumnya deflasi 0,12%, inflasi tahunan masih tetap terjaga di level rendah. Inflasi year on year November di level 4,15% dan 3,2% (year to date). “Jadi, inflasi tetap di zona aman sehingga tidak ada kekhawatiran bagi market kita,” paparnya.

Di atas semua itu, Willy merekomendasikan positif saham-saham energi gas dan tambang logam BUMN. Ia juga merekomendasikan saham-saham sektor pertambangan batu bara. Saham-saham pilihannya adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dengan target Rp3.500-3.600 akhir tahun, PT Timah (TINS), PT Aneka Tambang (ANTM), dan PT International Nickel Indonesia (INCO).

Lalu, PT Borneo Lumbung Energi (BORN), PT Indo Tambang Raya (ITMG), dan PT Harum Energy (HRUM). “Saya rekomendasikan strong buy saham-saham tersebut,” imbuh Willy.

Perburuan Saham Berlanjut, IHSG Melompat 90 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melompat 90 poin atas kembalinya perburuan saham-saham di seluruh lapisan. Semaraknya bursa global dan regional menyemangati IHSG.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka melompat 64,592 poin (1,73%) ke level 3.779,672 disemangati sentimen positif bursa global. Rencana bank-bank sentral membantu penyelamatan krisis Eropa membuat investor optimistis.

Indeks langsung melesat tinggi dan menembus posisi tertingginya di 3.811,544. Aksi borong saham marak terjadi di seluruh lapisan saham.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (1/12/2011), IHSG melompat 90,554 poin (2,43%) ke level 3.805,634. Sementara Indeks LQ 45 melesat 18,206 poin (2,77%) ke level 674,614.

Rencana bank-bank sentral di dunia yang berniat untuk memberikan pinjaman dolar yang lebih murah kepada perbankan Eropa guna mencegah memburuknya krisis mengangkat optimisme para pelaku pasar di seluruh dunia.

Aksi beli langsung marak terjadi di seluruh lapisan saham. Penguatan dipimpin oleh saham-saham unggulan berbasis tambang dan perdagangan.

Investor asing pun tak mau ketinggalan ikut memborong saham, transaksi asing sudah tercatat melakukan beli bersih dengan nilai cukup besar hingga siang hari ini.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 79.720 kali pada volume 2,695 miliar lembar saham senilai Rp 2,896 triliun. Sebanyak 203 saham naik, sisanya 34 saham turun, dan 71 saham stagnan.

Laju penguatan bursa-bursa di Asia semakin kencang, bahkan bursa saham Hong Kong meroket hingga lebih dari lima persen.

Berikut situasi di bursa-bursa regional hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melesat 78,12 poin (3,35%) ke level 2.411,53.
  • Indeks Hang Seng meroket 1,052,01 poin (5,85%) ke level 19.041,36.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 213,23 poin (2,53%) ke level 8.647,84.
  • Indeks Straits Times melompat 65,72 poin (2,43%) ke level 2.768,18.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.150 ke Rp 40.300, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.450 ke Rp 24.800, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.400 ke Rp 72.300, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.300 ke Rp 66.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 250 ke Rp 17.950, Bumi Teknologi (BTEK) turun Rp 60 ke Rp 830, Surabaya Agung (SAIP) turun Rp 55 ke Rp 275, dan Tempo Scan (TSPC) turun Rp 50 ke Rp 2.400.

(ang/qom)

Melaju kencang 2,44%, indeks kembali ke level 3.800-an di sesi I

JAKARTA. Sentimen yang berasal dari global benar-benar membuat pasar saham Indonesia bergairah. Pada penutupan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat naik 2,44% menjadi 3.805,

Sekitar 192 saham ditransaksikan naik. Sementara, hanya ada 30 saham yang turun dan 63 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 2,622 miliar saham senilai Rp 2,829 triliun.

Seluruh sektor kompak menghijau. Adapun sektor-sektor yang mengalami kenaikan tertinggi siang ini antara lain: sektor perdagangan naik 3,87%, sektor pertambangan naik 3,55%, dan sektor keuangan yang naik 2,83%

Saham-saham yang berada di posisi top gainers di antaranya: PT Myoh Technology naik 24,71% menjadi Rp 530, PT Indosiar Karya Media (IDKM) naik 20,95% menjadi Rp 3.175, dan sektor Plaza Indonesia Realty (PLIN) naik 10,61% menjadi Rp 1.460.

Sedangkan tiga saham yang berada di posisi top losers di antaranya: Bank Capital Indonesia (BACA) turun 18,13% menjadi Rp 131, PT Surabaya Agung Industri (SAIP) turun 16,67% menjadi Rp 275, dan PT Bumi Teknokultura (BTEK) turun 6,74% menjadi Rp 830.

Pinjaman dolar murah bagi perbankan Eropa juga mendongkrak harga emas

Pinjaman dolar murah bagi perbankan Eropa juga mendongkrak harga emas
SINGAPURA. Harga kontrak emas kembali menanjak naik. Dengan demikian, lonjakan harga si kuning kinclong ini terjadi selama empat hari berturut-turut.

Pada pukul 08.39 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,2% menjadi US$ 1.749,35. Sepanjang bulan lalu, harga kontrak emas naik 1,8%. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Febuari naik 0,2% menjadi US$ 1.754,10 per troy ounce di Comex, New York.

Aksi bersama bank sentral dunia atas isu krisis utang Eropa, mendongkrak outlook permintaan komoditas dunia, termasuk emas. Seperti yang diberitakan sebelumnya, The Fed mengungkapkan, biaya pinjaman premium dolar AS dalam kurun waktu semalam dari bank sentral dunia akan turun menjadi 50 basis poin. Pinjaman yang juga dikenal dengan dollar swap lines ini akan diperpanjang selama enam bulan hingga 1 Februari 2013.

Sedianya, swap lines ini habis masa berlakunya pada 1 Agustus 2012. The Fed melakukan langkah koordinasi ini dengan European bank Central, Central banks of Canada, Swiss, Jepang, dan Inggris.

"Lonjakan harga emas setelah bank sentral global melakukan aksi bersama untuk menyediakan likuiditas murah berupa dolar AS bagi perbankan Eropa," jelas Lachlan Shaw, analis Commonwealth Bank of Australia di New York.

Emas dan Cabai Merah Dorong Inflasi November 0,34%

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada November 2011 terjadi inflasi sebesar 0,34%. Inflasi di November ini disumbangkan oleh harga emas yang naik.

"Oktober emas memberikan sumbangan deflasi namun di November memberikan sumbangan inflasi 0,1%," ujar Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Djamal dalam konferensi pers di kantornya, Jalan DR Sutomo, Jakarta, Kamis (1/12/2011)..

Inflasi tahun kalender Januari-November 2011 mencapai 3,2%, sementara inflasi year on year mencapai 4,15%.

Djamal mengatakan, selain emas, cabai merah menyumbangkan inflasi 0,9%, lalu neras juga menyumbangkan 0,06%, telur ayam berkontribusi kepada inflasi sebesar 0,3%.

"Sementara yang mengambat inflasi di November adalah harga ikan segar yang menyumbang deflasi 0,05%. Jadi sumbangan emas, cabai dan telur serta komoditas kecil-kecil lainnya menyebabkan inflasi 0,34%," jelas Djamal.

Sementara dari sisi kelompok komoditas, Djamal mengatakan bahan makanan menyumbangkan inflasi 0,12%. Lalu makanan jadi, minuman dan rokok menyumbang inflasi 0,03%, kemudia sandang termasuk emas menyumbang inflasi 0,11%.

Dari 66 kota di Indonesia, ada 50 kota yang mengalami inflasi, dan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mataram 1,25% dan Palembang inflasi 0,02%. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 1,19%.

(dnl/qom)

Mata uang Asia ramai-ramai perkasa atas dollar AS

Mata uang Asia ramai-ramai perkasa atas dollar AS
SEOUL. Won Korea Selatan memimpin penguatan di antara mata uang Asia lainnya. Pada pukul 12.07 waktu Seoul, won terapresiasi 1,2% menjadi 1.129,58 per dollar. Sedangkan ringgit Malaysia menguat 1% menjadi 3,1451, dan baht Thailand menguat 0,7% menjadi 30,93. Itu merupakan penguatan terbesar oleh tiga mata uang Asia dalam sebulan terakhir.

Sementara itu, yuan menguat 0,27% menjadi 6,3618 per dollar, rupiah menguat 0,6% menjadi Rp 9.080, peso Filipina menguat 0,7% menjadi 43,325, dan dollar Taiwan menguat 0,7% menjadi NT$ 30,123.

Penguatan mata uang di kawasan regional terjadi setelah enam bank sentral dunia melakukan koordinasi bersama dalam meringankan beban perbankan dengan menurunkan biaya pinjaman mata uang dollar AS. Tujuannya tak lain agar krisis utang Eropa yang mengancam perlambatan ekonomi global bisa teratasi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, The Fed mengungkapkan, biaya pinjaman premium dollar AS dalam kurun waktu semalam dari bank sentral dunia akan turun menjadi 50 basis poin. Pinjaman yang juga dikenal dengan dollar swap lines ini akan diperpanjang selama enam bulan hingga 1 Febuari 2013. Sedianya, swap lines ini habis masa berlakunya pada 1 Agustus 2012. The Fed melakukan langkah koordinasi ini dengan European bank Central, Central banks of Canada, Swiss, Jepang, dan Inggris.

Selain itu, People's Bank of China menurunkan rasio giro wajib minimum perbankan untuk kali pertama sejak 2008 lalu.

"Aksi bersama bank sentral memberikan kontribusi pada lonjakan pasar saham yang juga mendongkrak penguatan mata uang Asia. Kita melihat adanya pengambilan risiko oleh investor kendati kondisi saat ini belum sepenuhnya pulih," papar Shigehisa Shiroki, chief trader on the Asia and emerging markets team Mizuho Corporate Bank Ltd di Tokyo.

Rupiah menguat 0,5% setelah China pangkas GWM

Rupiah menguat 0,5% setelah China pangkas GWM
JAKARTA. Rupiah terapresiasi pagi ini. Mata uang Garuda menguat 0,5% ke level Rp 9.095 per dollar AS pada pukul 0.9.00 di Jakarta. Penguatan kali ini merupakan yang terbesar dalam sebulan terakhir.

Nilai tukar rupiah sempat jatuh ke posisi Rp 9.240 per dollar AS pada 29 November. Ini level terlemah sejak Juni 2010.

Otot rupiah tersokong oleh sentimen Cina yang memangkas persyaratan giro wajib minimum (GWM) perbankan. Dengan adanya peraturan tersebut, maka dana yang bertambah ke sistem finansial mencapai 350 miliar yuan atau US$ 55 miliar. Hal ini bisa berdampak pada peningkatan jumlah ekspor Indonesia ke negara tersebut.

Rupiah kian perkasa seiring lonjakan di pasar saham regional. Indeks MSCI Asia Pacific reli setelah enam bank sentral yang dipimpin oleh Federal Reserve melakukan koordinasi bersama dalam meringankan beban perbankan dengan menurunkan biaya pinjaman mata uang dollar AS.

"Keputusan bank sentral dan Cina mendongkrak sentimen di pasar keuangan global. Semua mata uang Asia mengikuti tren. Sementara, Bank Indonesia tampaknya merasa nyaman dengan posisi rupiah saat ini," kata Tetsuo Yoshikoshi, ekonom senior dari Sumitomo Mitsui Banking Corp., di Singapura.

Aksi global bank sentral bikin bursa Asia semangat

Aksi global bank sentral bikin bursa Asia semangat
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia menanjak pagi ini. Dengan demikian, pasar saham Asia sudah reli selama empat hari berturut-turut. Pada pukul 09.18 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 1,8% menuju level tertinggi dalam dua pekan terakhir.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 2,3%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 2,4%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 3,4%.

Lonjakan pasar saham Asia terjadi setelah enam bank sentral global melakukan koordinasi bersama dalam meringankan beban perbankan dengan menurunkan biaya pinjaman mata uang dollar AS. Tujuannya tak lain agar krisis utang Eropa yang mengancam perlambatan ekonomi global bisa teratasi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, The Fed mengungkapkan, biaya pinjaman premium dollar AS dalam kurun waktu semalam dari bank sentral dunia akan turun menjadi 50 basis poin. Pinjaman yang juga dikenal dengan dollar swap lines ini akan diperpanjang selama enam bulan hingga 1 Febuari 2013. Sedianya, swap lines ini habis masa berlakunya pada 1 Agustus 2012. The Fed melakukan langkah koordinasi ini dengan European bank Central, Central banks of Canada, Swiss, Jepang, dan Inggris.

"Kebijakan moneter global saat ini mendukung pemulihan ekonomi. Namun, pelaku pasar masih tetap memperhatikan kondisi yang terjadi di Eropa," jelas David Joy, chief market strategist Ameriprise Financial Inc.

Selain itu, di China, People's Bank of China juga sudah memangkas persyaratan giro wajib minimum oleh perbankan untuk pertama kalinya sejak 2008. Sedangkan Brazil kemarin juga memangkas suku bunga acuan, menyusul Israel dan Thailand.

Lebih Aman Mana, Obligasi atau Saham?

Gb
Jakarta - Banyak investor, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, terjebak dengan pernyataan bahwa berinvestasi di obligasi lebih aman daripada saham. Hal ini tidak sepenuhnya benar.

Perencana Keuangan Benjamin Graham mengatakan, seharusnya para bertanya dulu, "tergantung kondisi dan harganya juga," sebelum menyatakan mana yang lebih aman.

Sebuah contoh akan memberikan gambaran mengenai konsep ini. Bayangkan anda punya dua pilihan untuk berinvestasi. Pertama, surat utang alias obligasi korporasi dengan bunga 8,5% per tahun. Jika perusahaannya bangkrut, anda berada di baris ketiga yang akan menerima kembali uang anda, setelah para kreditur dan pemegang saham mendapatkan bagian hasil likuidasi aset.

Dalam situasi kebangkrutan seperti ini, biasanya dana para pemegang saham pengendali lebih diutamakan, setelah itu pemegang saham minoritas terakhir baru para kreditur, termasuk pemegang obligasi. Tetapi tiap perusahaan bisa juga menerapkan hal yang berbeda.

Sebaiknya, anda benar-benar menghindari adanya situasi bangkrut seperti ini karena sangat kompleks dan banyak investor baru yang belum sepenuhnya tahu mengenai tata cara kebangkrutan dalam situasi seperti di atas.

Pilihan kedua, adalah saham di sebuah perusahaan yang sama sekali tidak punya utang yang diperdagangkan pada p/e rasio 10, dengan imbal hasil 10%. Manajemennya bagus, penjualan stabil dan tumbuh lebih tinggi dari inflasi. Jika terjadi sesuatu terhadap perusahaan, maka para pemegang saham menjadi yang pertama dilayani karena tidak punya utang apalagi pemegang obligasi.

Dalam situasi seperti ini, anda akan memilih berinvestasi saham di perusahaan tersebut karena lebih aman ketimbang obligasi. Jangan terkejut, masih banyak alasan lagi yang menguatkan teori ini.

Berikut beberapa alasan saham lebih aman daripada obligasi seperti dikutip dari beginnerinvest.com, Kamis (1/12/11):

1. Risiko saham hampir sama dengan obligasi, tapi saham akan berada di antrian lebih depan dibandingkan obligasi jika perusahaannya bangkrut. Pada bukunya keluaran tahun 1934, Graham mengatakan, dalam situasi yang normal (dalam arti tidak berisiko tinggi), memegang saham sama amannya dengan obligasi. Jika terjadi sesuatu di perusahaan, dana pemegang saham akan langsung dikembalikan setelah para karyawan, pemilik lahan, vendor dan lain-lain mendapatkan bagian likuidasi.

2. Biasanya batas minimal bunga obligasi sekitar 8,5% per tahun tetapi itu belum dipotong pajak, sehingga imbal hasil bersihnya sekitar 5,53% sudah dipotong pajak pendapatan. Jadi sekitar 35% dari imbal hasil atau keuntungan yang anda dapat lari ke pajak. Sementara saham, imbal hasil dari dividen biasanya sekitar 5% dan hanya terkena pajak 15% sehingga imbal hasil bersihnya sebanyak 4,25%. Jadi selisih antara saham dan obligasi bukan 3,5% tetapi hanya 1,28%.

3. Jika segalanya berjalan dengan baik, dividen saham punya potensi ditingkatkan supaya investor bisa menikmati porsi keuntungan yang lebih tinggi dari laju inflasi. Biasanya ini dilakukan setelah perusahaan menaikkan harga jual produk dan menikmati lonjakan keuntungan. Hal ini tidak bisa terjadi di obligasi, karena di awal anda sudah dipatok bunga tetap yang tidak bisa berubah. Jika tiba-tiba inflasi naik tinggi seperti krisis tahun 1998, tetap saja bunga yang anda terima sesuai kesepakatan awal.

Jika Tidak Selamanya Lebih Aman Dari Saham, Kenapa Banyak Orang Mengira Sebaliknya? Jawabannya, karena banyak investor baru yang tidak bisa membedakan antara volatilitas dan risiko.

Volatilitas adalah sebuah kata yang menggambarkan pergerakan harga yang sering, cepat dan kadang sangat tinggi atau sangat rendah. Sebuah saham mungkin naik atau turun sebanyak 50% dalam satu tahun yang sama.

Volatilitas dan risiko tak selamanya hal yang sama. Mungkin keduanya masih sulit untuk dibedakan, karena masih banyak orang yang memilih menghindari volatilitas tersebut. Contohnya, orang lebih senang mendapat yield 8,5% tiap tahun, meski sebenarnya hanya 5,53% setelah dipotong pajak, padahal inflasinya sekitar 11%.

Meski tergerus inflasi, banyak orang merasa nyaman dengan investasi obligasi tersebut karena tidak perlu berjibaku dengan segala 'roller coaster' seperti yang sering terjadi di investasi saham.

Kesimpulannya, obligasi jaman sekarang sudah tidak seaman dulu, seperti saham yang sudah sudah tidak terlalu berisiko. Semua kembali lagi ke pernyataan tadi di awal, "tergantung kondisi dan harganya juga."

Jadi manakah yang paling aman menurut anda?

(ang/qom)

Mengekor pasar global, Nikkei reli ke level tertinggi dalam dua bulan

Mengekor pasar global, Nikkei reli ke level tertinggi dalam dua bulan
TOKYO. Mengikuti reli pasar saham global, mayoritas saham yang ditransaksikan di bursa Jepang pagi ini melaju. Pada pukul 09.27 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 2,3% menjadi 8.629,02. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak 27 September lalu. Di sepanjang November, indeks Nikkei sudah melorot 6,2%. Sementara, hari ini (1/12), indeks Topix naik 2% menjadi 743,05.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Jepang antara lain: Mitsubishi UFJ Financial Group Inc yang naik 3,7%, Komatsu Ltd naik 6%, dan Mitsui & Co naik 3,9%.

"Aksi bersama bank sentral merupakan jalan yang efektif untuk mengatasi situasi sulit seperti sekarang. Selain itu, China memangkas rasio batasan cadangan modal bagi perbankan dan hal ini akan mendongkrak pasar saham," jelas Mitsushige Akino dari Ichiyoshi Investment Management Co.

Wall Street Mulai Bisa Reli

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street ditutup positif pada perdagangan Rabu (30/11). Hal itu dipengaruhi setelah bank sentral utama menyetujui memberikan pinjaman dolar lebih murah bagi bank-bank Eropa untuk mencegah krisis utang zona Euro berubah menjadi krisis kredit.

The Fed, bank sentral Eropa, dan bank sentral utama lainnya mengambil langkah untuk mencegah tekanan meningkat yang dapat mengancam sistem keuangan dunia.

Langkah bank sentral tersebut membuat saham keuangan banyak diburu. Hal itu dilakukan untuk memastikan bank Eropa dapat menghadapi krisis kredit dengan memiliki cukup dana di tengah memburuknya krisis utang zona Euro.

Indeks sektor keuangan S&P naik 6,6%. Saham Bank of America mencatatkan perdagangan teraktif. Saham naik 7,3% menjadi US$5,44 dengan volume perdagangan saham 420 juta saham.Demikian seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Indeks Dow Jones naik 490,05 poin atau 4,24% ke level 12.045,68. Indeks S&P 500 naik 51,77 poin atau 4,33% ke level 1.246,96. Indeks Nasdaq naik 104,83 poin atau 4,17% ke level 2.620,34.

Sektor saham lainnya seperti sektor saham energi, material, dan industri juga mencatatkan penguatan. Tembaga dan minyak berjangka naik tajam, sementara indeks sektor marerial S&P naik 5,9%. Saham JP Morgan Chase and Co naik 8,4% menjadi US$30,97, hal itu merupakan kenaikan saham terbesar.

Sementara itu faktor yang mempengaruhi bursa saham, data terbaru Amerika Serikat menunjukkan perekonomian Amerika Serikat bergerak lebih pasti menuju pemulihan. Aktifitas bisnis di midwest Amerika Serikat naik lebih cepat dari yang diharapkan pada November 2011.

Volume perdagangan saham yang diperdagangkan hampir 10 miliar saham di bursa saham Amerika Serikat dengan volume perdagangan saham 7,96 miliar. [hid]

Rupiah Masih di Jalur Penguatan

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Jumat (1/12) diprediksi menguat. Data tenaga kerja AS dan faktor Eropa jadi katalisnya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Rupiah Albertus Christian mengatakan, rupiah yang berpeluang berada dalam jalur penguatannya, salah satunya dipicu oleh data ADP employment change AS yang diperkirakan mengalami kenaikan hingga 150 ribu. Angka ini merupakan angka pertambahan tenaga kerja terbesar di sektor swasta dalam 8 bulan terakhir.

Karena itu, risk appetite (hasrat pasar pada aset-aset berisiko) tumbuh sehingga memperkuat rupiah. "Rupiah akan menguat dan menguji 9.050 dan level atasnya terbatas di level 9.140 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Di sisi lain, lanjutnya, rupiah juga mendapat dukungan dari respon positif pasar terhadap kebijakan terbaru Eropa untuk menyelematkan kawasan itu. Tapi, ini hanya mendorong penguatan rupiah untuk jangka pendek. "Sebab, pasar masih menunggu laporan non-farm payrolls AS pada Jumat (2/12)," ujarnya.

Christian menegaskan, jika ada resolusi dari Uni Eropa, keyakinan investor pulih dan mengembalikan foreign capital ke Tanah Air dan mendongkrak pasar aset di Indonesia. "Karena itu, untuk jangka pendek, rupiah tetap berpotensi menguat," ujarnya.

Untuk selanjutnya, sentimen yang bakal berpengaruh pada pergerakan rupiah adalah faktor geopolitik di Iran. Sebab, jika aksi kekerasan di Iran berlanjut, Uni Eropa akan mengembargo minyak Iran sehingga berpotensi mendongkrak harga minyak.

Kondisi itu, lanjutnya, berisiko pada kenaikkan inflasi. Apalagi, Bank Indonesia (BI) sudah melakukan pemangkasan suku bunga secara agresif. "Karena itu, tidak tertutup kemungkinan, jika situasi berbalik, BI rate bakal kembali dinaikkan dari level 6% saat ini yang merupakan level terendah sepanjang sejarah," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Rabu (30/11) ditutup menguat 48 poin (0,52%) ke level 9.105/9.115 per dolar AS.

Bursa Global Meriah, IHSG Siap-siap Menguat

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 27 poin di tengah koreksi yang melanda bursa-bursa di Asia. Aksi beli di penghujung penutupan menyelamatkan IHSG dari zona merah.

Pada perdagangan, Rabu (30/11/2011), IHSG menanjak 27,311 poin (0,74%) ke level 3.715,080. Sementara Indeks LQ 45 menguat 3,824 poin (0,58%) ke level 656,408.

Penguatan bursa Wall Street yang tajam dan diikuti oleh bursa-bursa regional akan memberikan sentiman positif ke lantai bursa Indonesia. Pada perdagangan Kamis (1/12/2011), IHSG diprediksi akan kembali bergerak menguat.

Bursa Wall Street tadi malam melonjak tajam setelah bank sentral dari berbagai belahan dunia sepakat untuk memberikan pinjaman dolar yang lebih murah kepada perbankan Eropa guna mencegah memburuknya krisis.

Indeks Dow Jones akhirnya bisa kembali menembus level 12.000, sekaligus mencetak hari terbaiknya sejak Maret 2009. Kenaikan tajam itu terjadi setelah Bank Sentral AS, Bank Sentral Eropa dan sejumlah bank sentral lain menyepakati masalah pendanaan untuk mencegak memburuknya krisis pada sistem finansial.

Pada perdagangan Rabu (30/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 490,05 poin (4,24%) ke level 12.045,68. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 51,77 poin (4,33%) ke level 1.246,96 dan Nasdaq menguat 104,83 poin (4,17%) ke level 2.620,34.

Bursa-bursa Asia langsung ikut menguat signifikan. Berikut posisi bursa regional Kamis pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 menguat 190,83 poin (2,26%) ke level 8.625,44.
  • Indeks Straits Times naik 69,33 poin (2,57%) ke level 2.771,79.
  • Indeks KOSPI menguat 69,15 poin (3.74%) ke level 1.916,68.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, IHSG kembali bergerak menguat dengan indikator stochastic bergerak uptrend setelah membentuk golden cross di area oversold sementara RSI juga bergerak uptrend. Namun demikian perlu diwaspadai aksi profit taking setelah penguatan IHSG dalam tiga hari berturut-turut. Pada perdagangan Kamis (1/12), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3665-3748 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. PTBA, INDF, dan INKP.

Panin Sekuritas:
IHSG berhasil menembus kembali level 3.700, setelah ditutup menguat +0,74% pada 3.715,080. Menguatnya indeks ditengah pelemahan yang terjadi pada bursa regional menyusul aksi tunggu investor atas hasil pertemuan menteri keuangan Eropa. Selain itu pergerakan juga dibayangi oleh langkah S&P menurunkan rating perbankan Amerika Serikat, serta rencana mengkaji rating perbankan Eropa. Hari ini kami proyeksikan indeks akan bergerak konsolidasi dengan kisaran support-resistance 3.687-3.740.

(qom/qom)

IHSG Bergerak Sempit, Pilih Saham Kuat

INILAH.COM, Jakarta – IHSG Kamis (1/12) diperkirakan masih belum mengkonfirmasi pembalikan arah bahkan ada indikasi tekanan jual. Namun masih ada peluang kecil trading di beberapa saham pilihan.

Pengamat bursa saham Hendri Effendi dari Citi Pacific Sekuritas memprediksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus berfluktuasi dalam rentang pergerakan yang lebar. Namun tidak dibarengi volume transaksi yang memadai.

Sehingga intraday high yang sempat terjadi masih belum mengkonfirmasi pembalikan arah. Apalagi, IHSG masih bergerak di bawah moving average (MA) 20 hari, dengan level resistan 3.730. "Ini mengindikasikan masih besarnya tekanan jual,” ujarnya, saat dihubungi INILAH.COM.

Hendri memperkirakan, investor masih terus melakukan penjualan guna mendorong harga beberapa saham menyentuh level resistannya. Mereka berniat melakukan aksi ambil untung atau kepentingan deleveraging.

Sementara itu, tak ada perbaikan pada sentimen. Bahkan, downgrade lembaga perating pada belasan bank-bank di Amerika malah memicu kekhawatiran baru. Sebab, dua bank besar AS, JPMorgan dan Bank of America, juga ikut diturunkan peringkatnya.

Perbankan Amerika Serikat (AS) diprediksi Hendri akan mengalami kesulitan likuiditas. Hal ini disebabkan cost of fund yang meningkat. Sementara pembiayaan turun karena meningkatnya risiko di Eropa menyebabkan likuiditas mengetat.

“Akibatnya, tren mingguan IHSG masih konsolidasi, dengan kecenderungan melemah. Sulit untuk trading karena nilai transaksi kecil. Namun, mudah menggerakkan indeks yang menyebabkan sulit manuver trading,” paparnya.

Dalam kondisi ini, ada beberapa saham mendapat rekomendasi Hendri. Yakni Indika Energy (INDY) yang hampir membentuk double bottom, sebuah sinyal pembalikan naik jangka pendek. “Saham INDY masih masih di bawah MA 10 hari di level 2.250. Jika tembus, segera beli,” ujarnya.

Ia juga merekomendasikan saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), dengan Indikator William %R pernah mencapai 0% di level 18.800 yang merupakan indikasi sudah menyentuh resistan.

Biasanya, ini diiringi koreksi tajam dan berpotensi untuk rebound menuju 0% lagi. PTBA juga tak ada masalah dengan tren turun harga batubara karena pasarnuya domestik. Cukup menaikkan volume produksei untuk penentuan margin profit. “Koreksi yang terjadi bisa dimanfaatkan untuk beli saham PTBA,” lanjut Hendri.

Saham lain yang direkomendasikan adalah saham perbankan Bank Tabungan Negara (BBTN) dengan _strong support) di level 1.210. Saham ini sedang berada di sekitar strong support Fibo Retracement 61,8%. “Jika tembus di bawah Fibo 61,8%, segera lakukan cut loss. Namun jika tembus ke atas, maka akan terjadi peluang rebound harga,” tandasnya.

Pasar saham Asia diprediksi reli, posisi yen melemah

Pasar saham Asia diprediksi reli, posisi yen melemah
TOKYO. Mata uang yen bergerak melemah pagi ini. Pagi tadi, posisi yen hanya berjarak 0,4% dari level terendah dalam dua minggu terakhir atas euro. Pada pukul 08.37 waktu Tokyo, yen diperdagangkan di level 104,25 dari 104,37 di New York kemarin. Yen kemarin juga sempat diperdagangkan di posisi 104,73, level paling lemah sejak 15 November lalu.

Sementara itu,nilai tukar yen ditransaksikan tak banyak berubah di level 77,59 per dollar. Sedangkan nilai tukar dollar berada di posisi US$ 1,3436 per euro dari US$ 1,,3446 kemarin.

Pelemahan yen Jepang terjadi atas prospek pasar saham Asia akan mengekor reli pasar saham global. Kondisi itu secara otomatis akan memangkas permintaan aset-aset haven seperti yen Jepang.

Selain itu, faktor lainnya adalah langkah enam bank sentral global yang dipimpin the Federal Reserve dalam memangkas biaya pinjaman mata uang dollar AS. Tujuannya tak lain agar krisis utang Eropa yang mengancam perlambatan ekonomi global bisa teratasi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, The Fed mengungkapkan, biaya pinjaman premium dollar AS dalam kurun waktu semalam dari bank sentral dunia akan turun menjadi 50 basis poin. Pinjaman yang juga dikenal dengan dollar swap lines ini akan diperpanjang selama enam bulan hingga 1 Febuari 2013. Sedianya, swap lines ini habis masa berlakunya pada 1 Agustus 2012. The Fed melakukan langkah koordinasi ini dengan European bank Central, Central banks of Canada, Swiss, Jepang, dan Inggris.

"Mata uang safe haven akan memiliki performa buruk pada saat pasar optimistis. Pasar memiliki kesempatan yang lebih besar bagi penentu kebijakan untuk mengumumkan kebijakan positif," jelas Imre Speizer, strategist Westpac Banking Corp di Aucland.

Inilah Menu Saham Pilihan Kamis (1/12)

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia diprediksi masih akan bullish dengan kisaran 3.626-3.730. Dengan dukungan bursa regional yang positif.

"Secara teknikal IHSG masih akan berpotensi bullish kembali," kata analis saham AM Capital, Andre Mahardika kemarin.

Dari sthocastic, IHSG masih kan bullish mendekati 3730 sebagai resistence berikutnya. Dari DMI, IHSG masih akan berpotensi bullish lemah, kenaikan hari ini tidak signifikan hanya naik tipis.

IHSG kemarin ditutup menguat 27,31 poin atau 0,7% ke 3.715,08. Volume perdagangan mencapai 3,9 miliar saham senilai Rp3,8 triliun. Posisi investor asing net foreign buy Rp239,02 miliar.

Saham pilihan CPIN dengan sinyal beli di 2.275-2.300 dan jual di 2.375-2.450 dan cut loss di 2.225. Saham CPIN ada potensi bullish kembali dan trend mulai keluar dari zona downtrend ada indikasi kenaikan terbatas dalam jangka pendek.

Untuk saham ENRG disarankan beli di 147 dan jual di 153-160 dan stop loss di 144. Saham ENRG masih mengkonfirmasi koreksi menunggu adanya tekanan beli selanjutnya.

Cari Saham Likuid, Hindari Saham Gorengan

INILAH.COM, Jakarta – IHSG berpotensi melanjukan penguatan hingga akhir pekan. Tapi, volume transaksi masih sepi. Karena itu, trading cepat pada saham likuid dan hindari saham ‘gorengan’.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, transaksi di market saat ini masih cooling down. Karena itu, pilih saham-saham yang sudah mulai naik saja. Cari saham yang stochastic-nya sudah mendekati 20-an.

Saat ini, menurut Irwan, kebanyakan orang kebingunan. Karena itu, harus mengatur money management sambil menunggu pasar bergerak agresif. Carilah saham-saham yang likuid dan hindari saham-saham gorengan. “Kalau grafiknya sudah di level 80-an, dan menunjukkan balik arah melemah, jual saja,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Rabu (30/11) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 27,31 poin (0,74%) ke level 3.715,08. Harga intraday tertingginya mencapai 3.719,948 dan terendah 3.679,208. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 3,82 poin (0,59%) ke level 656,408. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah berakhir positif, bagaimana Anda melihat arah market berikutnya?
IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan untuk menembus 3.800 hingga akhir pekan. Sebab, setelah support 3.580 kuat, indeks mengarah ke resistance 3.875 yang juga belum terpecahkan. Tapi, saya belum begitu yakin, level 3.875 bisa terpecahkan pekan ini. Kecuali, jika ada kejadian yang positif signifikan di Eropa yang jadi fokus pasar saat ini.

Bagaimana dengan sentimen fundamental?
Semalam, dirilis data AS penting yakni ADP Employment Change dan hari ini akan dirilis ISM Manufacturing Index. Data tersebut cukup menentukan pergerakan indeks Dow Jones. Jika data tersebut positif dan Dow Jones naik signifikan, IHSG berpeluang memecahkan 3.875-nya.

Tapi, jika data tersebut dirilis biasa-biasa saja, IHSG akan bergerak dalam kisaran lebar dengan support 3.580 dan resistance 3.875. Sementara itu, untuk support-resistance harian, agak sulit ditebak karena faktor krisis utang Eropa. Karena itu, kisarannya menjadi lebar.

Bagaimana Anda melihat Eropa?
Sejauh ini, Eropa masih terus mengatasi persoalannya dengan meeting dan terus meeting. Pada sela-sela meeting itu, selalu ada hal yang mengejutkan pasar baik negatif maupun positif. Setelah The Economic and Finansial Affairs Council (Ecofin) meeting dua hari terakhir, akan ada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa pada Jumat, 9 Desember 2011. Perhatian pada Eropa jadi prioritas.

AS sendiri bagaimana?
AS tidak begitu jadi perhatian. Sebab, data-data di AS cukup positif setelah data indeks sentimen konsumen yang dirilis jauh di atas ekspektasi. Indeks konsumen AS November ternyata dirilis 50 atau jauh di atas angka perkiraan 43,9 dan data sebelumnya (Oktober) 40,9.

Dalam situasi ini, bagaimana strategi trading-nya?
Pelaku pasar tetap buy dan sell dalam trading range jangka pendek. Jika saham yang dipegang sudah mendekati area resistance, segera realisasikan keuntungan dan alihkan pada saham-saham yang masih berada pada area support yang sudah menunjukkan pembalikan arah menguat. Cara bermain seperti ini, cenderung aman. Kecuali, jika level 3.875 dijebol.

Bagaimana jika indeks ternyata tak tembus resistance 3.875?
Selama IHSG masih berada dalam rentang 3.580-3.875, pertanda masih berada dalam trading range. Jadi, lupakan breakout saham, karena sekarang situasinya masih cooling down. Memang, ada beberapa saham yang memecahkan level resistance dan terus menguat. Tapi, itu hanya terjadi pada beberapa saham dan kebanyakan saham justru lebih banyak nyangkutnya. Kecuali saham gorengan. Karena itu, untuk beli saham, perhatikan stochastic-nya seperti apa. Jika cross over di bawah, saatnya beli tapi jika cross over di atas, saatnya jual.

Jika 3.875 berhasil ditembus?
Setelah 3.875 pecah, baru tinggalkan stochastic karena sudah bullish rally. IHSG saat ini masih cooling down. Pilih saham-saham yang sudah mulai naik saja dalam kondisi volume transaksi masih tipis dan sepi saat ini. Jadi, cari saham yang stochastic-nya sudah mendekati 20-an. Kalau grafiknya sudah di level 80-an, dan menunjukkan balik arah melemah, jual saja.

Carilah saham-saham yang likuid dan hindari saham-saham gorengan. Jika dari bawah sudah mulai naik, pertanda sinyal buy, tapi jika dari atas sudah mulai menukik, merupakan sinyal sell. Saat ini, kebanyakan orang kebingunan. Karena itu, harus mengatur money management sambil menunggu pasar bergerak agresif. Jadi, strateginya, hit and run. Untung 2-3% saja sudah lumayan. Capital gain 5% sudah sangat bagus.

Pelaku pasar, tak usah bicara capial gain 10%, karena gain seperti ini hanya dalam kondisi market normal. Jadi, berhati-hati saja. Jangan paksakan untuk trading kalau memang tidak ada saham yang menarik. Selama 3.875 belum terpecahkan, hilangkan perasaan ingin untung besar karena market belum kondisif. Untuk itu ada waktunya.

Kapan?
Tentang kapan, saya juga belum tahu. Tapi, paling tidak, jika 3.875 tembus, menandakan adanya kekuatan yang mendorong penguatan indeks. Bisa capital inflow atau kepercayaan baru dari investor sehingga indeks akan coba tembus resistance berikutnya 4.020 sebelum mencapai level tertingginya sepanjang sejarah 4.195. Untuk itu, butuh waktu. Target harga akhir 2011 adalah antara 3.900-4.000 yang merupakan level konservatif.

Penanganan krisis Eropa mendorong harga kontrak minyak

Penanganan krisis Eropa mendorong harga kontrak minyak
MELBOURNE. Harga kontrak minyak dunia ditransaksikan mendekati level tertinggi dalam dua pekan terakhir di New York. Pada pukul 10.46 waktu Sydney, harga kontrak minyak untuk pengantaran Januari diperdagangkan di level US$ 100,55 per barel di New York Mercantile Exchange. Kemarin, harga kontrak minyak naik 57 sen menjadi US$ 100,36, yang merupakan level tertinggi sejak 16 November lalu. Harga kontrak minyak sudah naik 7,7% di sepanjang November.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Januari turun 0,3% menjadi US$ 110,52 per barel di ICE Futures Europe exchange kemarin.

Kenaikan harga minyak terjadi setelah enam bank sentral dunia melakukan koordinasi bersama dalam meringankan beban perbankan dengan menurunkan biaya pinjaman mata uang dollar AS. Tujuannya tak lain agar krisis utang Eropa yang mengancam perlambatan ekonomi global bisa teratasi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, The Fed mengungkapkan, biaya pinjaman premium dollar AS dalam kurun waktu semalam dari bank sentral dunia akan turun menjadi 50 basis poin. Pinjaman yang juga dikenal dengan dollar swap lines ini akan diperpanjang selama enam bulan hingga 1 Febuari 2013. Sedianya, swap lines ini habis masa berlakunya pada 1 Agustus 2012. The Fed melakukan langkah koordinasi ini dengan European bank Central, Central banks of Canada, Swiss, Jepang, dan Inggris.

Aksi enam bank sentral dunia menyebabkan euro perkasa

Aksi enam bank sentral dunia menyebabkan euro perkasa
NEW YORK. Pergerakan euro perkasa pada transaksi tadi malam atas dollar AS. Bahkan penguatannya mencapai yang terbesar dalam sebulan terakhir.

Pada pukul 17.00 waktu New York, euro menguat 1% menjadi US$ 1,3446. Bahkan, posisi mata uang bersama Eropa ini sempat bertengger di level US$ 1,3533, level paling perkasa sejak 22 November lalu. Jika dihitung, pelemahan euro sudah mencapai 3% setelah pada Oktober lalu perkasa sebesar 3,5%.

Sementara, yen melemah 0,6% menjadi 104,37 per euro. Sedangkan yen perkasa 0,4% menjadi 77,62 per dollar.

Euro perkasa setelah the Federal Reserve dan lima bank sentral lainnya melakukan koordinasi bersama dalam meringankan beban perbankan dengan menurunkan biaya pinjaman mata uang dollar AS. Tujuannya tak lain agar krisis utang Eropa yang mengancam perlambatan ekonomi global bisa teratasi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, The Fed mengungkapkan, biaya pinjaman premium dollar AS dalam kurun waktu semalam dari bank sentral dunia akan turun menjadi 50 basis poin. Pinjaman yang juga dikenal dengan dollar swap lines ini akan diperpanjang selama enam bulan hingga 1 Febuari 2013. Sedianya, swap lines ini habis masa berlakunya pada 1 Agustus 2012. The Fed melakukan langkah koordinasi ini dengan European bank Central, Central banks of Canada, Swiss, Jepang, dan Inggris.

"Ini merupakan langkah besar yang positif. Hal ini menyasar pada isu pendanaan. Namun harus ada kebijakan lain yang mendukungnya," jelas Alan Ruskin, global head of Group-of-10 foreign-exchange strategy Deutsche Bank AG di New York.

Wow! Wall Street reli 4,3%, kenaikan terbesar sejak 2009

Wow! Wall Street reli 4,3%, kenaikan terbesar sejak 2009
NEW YORK. Wall Street benar-benar melaju kencang pada transaksi tadi malam. Hingga akhirnya, pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 ditutup dengan lonjakan 4,3% menjadi 1.246,96. Jika dihitung, indeks S&P sudah reli 7,6% dalam tiga hari terakhir, yang merupakan kenaikan terbesar sejak Maret 2009 lalu.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average naik 4,2% menjadi 12.045,68. Pada transaksi kemarin, volume transaksi yang diperdagangkan mencapai 10 miliar saham atau 25% di atas rata-rata tiga bulanan.

Saham-saham finansial memimpin reli sebesar 6,6%. Ini merupakan lonjakan terbesar dibanding sembilan sektor lain yang diperdagangkan pada indeks S&P 500. baru kemudian disusul sektor transaportasi yang naik 4,8%.

Saham-saham ynag pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain: JPMorgan Chase & Co dan Bank of America Corp yang melonjak setidaknya 7,3%. Selain itu, ada pula Caterpillar Inc yang naik 8,1% dan US Steel Corp yang naik 15%.

Lonjakan bursa AS pada transaksi kemarin malam terjadi setelah enam bank sentral global mengambil langkah atan krisis Eropa dengan menawarkan beban pinjaman yang murah untuk uang dollar.

"Mereka sudah memberi minyak pelicin pada mesin. Pasar saham sudah tertekan dalam beberapa tahun belakangan akibat kecemasan bahwa penentu kebijakan tidak akan mengambil langkah untuk mengatasi krisis," jelas James McDonald, chief investment strategist Northern Trust Corp di Chicago.

Wall Street Melesat Tajam, Dow Jones Tembus Lagi 12.000

Jakarta - Bursa Wall Street melonjak tajam setelah bank sentral dari berbagai belahan dunia sepakat untuk memberikan pinjaman dolar yang lebih murah kepada perbankan Eropa guna mencegah memburuknya krisis.

Indeks Dow Jones akhirnya bisa kembali menembus level 12.000, sekaligus mencetak hari terbaiknya sejak Maret 2009. Kenaikan tajam itu terjadi setelah Bank Sentral AS, Bank Sentral Eropa dan sejumlah bank sentral lain menyepakati masalah pendanaan untuk mencegak memburuknya krisis pada sistem finansial.

Langkah para bank sentral tersebut langsung membuat saham-saham sektor finansial melesat. Indeks sektor finansial S&P tercatat naik hingga 6,6%. Saham Bank of America tercatat paling aktif diperdagangkan setelah melonjak hingga 7,3% menjadi US$ 5,44, dengan 420 juta saham diperdagangkan.

Pada perdagangan Rabu (30/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 490,05 poin (4,24%) ke level 12.045,68. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 51,77 poin (4,33%) ke level 1.246,96 dan Nasdaq menguat 104,83 poin (4,17%) ke level 2.620,34.

Drama krisis Eropa memang telah menjungkirbalikkan pasar saham. Krisis yang dikhawatirkan memburuk telah menyebabkan indeks S&P turun 0,5% selama November meski ditutup menguat tajam.

"Anda tidak memiliki sesuatu yang tetap, Anda harus berada pada jalur untuk memperbaiki segala sesuatunya," ujar Tobias Levkovich, kepala analis saham Citigroup seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/12/2011).

"Pasar akan memberikan penghargaan atas usaha Anda sepanjang Anda bergerak pada arah yang benar.Ini seperti carrot and stick, Anda mendapatkan penghargaan ketika melakukan hal yang benar, dan dihukum ketika melakukan hal yang salah," tambahnya.

Perdagangan berjalan sangat semarak, dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 10 miliar lembar saham, di atas rata-rata harian yang sebesar 7,96 miliar lembar saham.

(qom/qom)